Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dokumen Support

Citation preview

Setelah menjalani serangkaian penilaian yang dilakukan Tim dari Badan Arsip Dokumentasi dan Perpustakaan Kota Palembang, maka Perpustakaan SMK Negeri 2 Palembang sebagai peserta lomba perpustakaan tingkat Kota Palembang tahun 2014 berhasil menjadi pemenang lomba tingkat kota tahun 2014 sekaligus akan menjadi utusan Kota Palembang dalam lomba ke tingkat Provinsi Sumatera Selatan.Adapun kriteria Penilaian antara lain Sarana Fisik dan Non Fisik seperti Kondisi Gedung, kebersihan, Sistem Pelayanan (Komputerisasi) Kelengkapan Penyelenggaraan Kegiatan, Koleksi (ragam Koleksi, multimedia), Sumber Daya Manusia (SDM) dll.MATARAM- Sebanyak 6 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat meraih penghargaan dalam Lomba Perpustakaan tingkat Kota Mataram tahun 2014 yang diselenggarakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Mataram.Kegiatan yang merupakan agenda rutin Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah ini memilih SMAN 1 Mataram sebagai Juara I dengan total nilai 804 disusul MAN 2 Mataram sebagai Juara II, SMAN 5 Mataram sebagai Juara III. Adapun Juara Harapan I diraih oleh SMAN 3 Mataram, Juara Harapan II diraih SMAN 4 Mataram dan SMA Kesuma meraih Juara Harapan III.

Bertempat di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah, rabu (26/3), Kepala Kantor menyerahkan langsung Penghargaan dan Hadiah kepada para Pemenang yang telah memenuhi sejumlah kriteria dalam verifikasi yang dilakukan oleh tim selama 7 hari (11-17 Maret).

Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Mataram, Dra. Siti Miftahayatun menyebutkan, dalam tahap penilaian pihaknya melakukan verifikasi terhadap 30 SMA/SMK/MA se Kota Mataram berdasarkan data sekolah yang diberikan pihak Dikpora Kota Mataram.

Dalam tahap verifikasi tersebut pihaknya menggunakan pola kuisioner yang meliputi penilaian terhadap ketersediaan buku, kualitas buku, kualitas layanan, ketersediaan pustakawan serta beberapa aspek pendukung lainnya seperti sarana perpustakaan yang memadai.

Pelaksanaan Lomba Perpustakaan tingkat SMA Sederajat untuk kedua kalinya setelah sebelumnya telah dilaksanakan tahun 2009 merupakan bentuk motivasi guna pengembangan perpustakaan sekolah secara berkelanjutan. Dikatakan, para Pemenang Juara I dan II akan di ikut sertakan dalam Lomba Perpustakaan tingkat Propinsi dimana penilaiannya dilakukan pada pertengahan 2014.

Berdasarkan penilaian dewan juri, terpilihnya SMAN 1 Mataram dan MAN 2 Mataram sebagai Juara I dan II tidak terlepas dari peran serta Kepala Sekolah dan unsur Pustakawan yang dimiliki oleh sekolah masing-masing. Disamping itu pengelolaan perpustakaan yang sudah menggunakan pendekatan teknologi menjadi salah satu nilai tambah bagi penilaian dewan juri.

Sementara Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Dikpora Kota Mataram L. Abdul Hamid mengatakan, keberadaan perpustakaan sekolah hendaknya menjadi salah satu elemen pencerdasan terhadap peserta didik. Pengelolaan Manajemen Perpustakaan yang baik mutlak dijalankan guna pelayanan yang lebih optimal. Disamping itu lanjutnya, ketegasan dari aparatur pustakawan dan kedisiplinan para pengguna juga menjadi tolak ukur dari keberhasilan pengelolaan perpustakaan.

Lebih lanjut diungkapkan Kabid Dikmen, keterbatasan sekolah dalam memiliki pustakawan tidak menjadi suatu hambatan dalam mengembangkan perpustakaan sekolah. Pihaknya justru berharap agar peran Kepala Sekolah lebih optimal dalam memberikan perhatian terhadap perpustakaan sekolah dengan pendekatan penganggaran serta mengikut sertakan pustakawan muda pada bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAHDIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH2012

AKREDITASIPERPUSTAKAAN SMA

Dra.LUCYA DHAMAYANTIM.Hum

A. Latar BelakangPerpustakaan sekolah merupakan salah satu jenis perpustakaan yang bearada di lingkungan sekolah. Jenis prpustakaan lain adalah Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Umum, Perpustakaan Khusu, dan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Perpustakaan sekolah memiliki kekhususan menurut misi, ruang lingkup, fungsi, tujuan, layanan, koleksi, pengguna dan ketenagaannya. Secara fisik perpustakaan sekolah adalah ruangan atau gedung yang ditata sesuai dengan ketentuan kepustakawanan, berisi ragam koleksi pustaka yang dikelola oleh sebuah manajemen perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah adalah unit kerja yang melakukan kegiatan dan fungsi pengadaan, pengolahan, penyimpanan dan pendayagunaan koleksi materi perpustakaan untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian di sekolah.Perpustakaan sekolah menurut statusnya adalah bagian integral lembaga pendidikan formal di lingkungan pendidikan dasar dan menengah sebagai sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan dalam rangka menyiapkan peserta didik untuk memiliki keterampilan hidup di masa yang akan datang. Perpustakaan sekolah harus memenuhi standar perpustakaan yang ideal yang terdiri atas sarana dan prasarana yang memadai, koleksi yang lengkap, jam buka yang sesuai dengan kebutuhan komunitas sekolah, jenis layanan sesuai kebutuhan, iklim dan suasana yang menyenangkan, dan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, yang dikelola oleh tenaga perpustakaan yang memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi yang ditetapkan.Dalam menyelenggarakan fungsinya sebagai pusat sumber belajar, perpustakaan sekolah dituntut untuk menyiapkan informasi dalam berbgai media. Seperti apa yang ditetapkan IFLA , perpustakaan sekolah menyediakan informasi dan gagasan yang merupakan fondasi agar berfungsi secara baik bagi masyarakat masa kini dan masa datang yang berbasis informasi dan pengetahuan. Perpustakaan sekolah adalah sarana bagi komunitas sekolah agar terampil belajar sepanjang hayat dan mampu mengembangkan daya pikir agar mereka dapat hidup sebagai warga negara yang bertanggung jawab (IFLA/UNESCO, 2000).Perpustakaan sekolah mengemban misi untuk memberikan layanan : belajar, buku, dan sumber lainnya untuk memfasilitasi komunitas sekolah dan masyarakat sekitar sebagai pemikir, dan pengguna efektif informasi dalam semua format dan media. Perpustakaan sekolah juga mengemban misi untuk membangun kerjasama dan jaringan informasi dengan perpustakaan dan sumber belajar yang lebih luas.

Ruang lingkup perpustakaan sekolah meliputi satuan pendidikan berikut:1. Pendidikan dasar yakni sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidayah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat.2. Pendidikan menengah yakni sekolah SMA, MA, SMK, MAK atau yang sederajat.3. Pendidikan luar biasa (SDLB, SMPLB, SMALB).Perpustakaan sekolah berfungsi menyediakan informasi dan gagasan dalam berbagai ragam koleksi untuk :1. mendukung pencapaian tujuan kurikulum tingkat satuan pendidikan,2. memperkaya dan memperluas wawasan komunitas tingkat satuan pendidikan sesuai dengan minat, kemampuan, dan tingkat kematangannya.3. menstimulasi pertumbuhan pengetahuan faktual, apresiasi literasi, nilai estetik, dan etika komunitas tingkat satuan pendidikan.4. membangun kemampuan komunitas tingkat satuan pendidikan membuat keputusan yang cermat.5. mempersiapkan landasan fundamental bagi komunitas tingkat satuan pendidikan menjadi masyarakat berbasis informasi, penelitian, dan ilmu.Perpustakaan sekolah bertujuan mewujudkan komunitas sekolah yang sadar informasi untuk keperluan proses pembelajaran, penelitian, perluasan wawasan, dan rekreasi. Perpustakaan sekolah juga bertujuan mengarahkan komunitas sekolah dan masyarakat sekitar untuk mengembangkan lebih lanjut kebiasaan dan kegemaran membaca dalam upaya pengembangan diri menjadi insan terinformasi sehingga mereka mampu menempatkan prinsip di atas pendapat perorangan, dan nalar di atas prasangka dalam menyampaikan kebenaran.Perpustakaan sekolah memberikan layanan yang terbuka untuk komunitas tingkat satuan pendidikan, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar. Perpustakaan sekolah menerapkan jam layanan yang sesuai dengan ketentuan satuan pendidikan, jenis layanan yang sesuai kebutuhan dengan iklim dan pesona perpustakaan yang menyenangkan. Perpustakaan sekolah memberikan layanan: baca di tempat, sirkulasi, rujukan, akses ke sumber informasi (lokal, nasional, regional, dan internasional), literasi informasi (mengetahui dan menyadari kebutuhan, mencari, menilai, mendayagunakan secara legal dan etis, serta menyebarluaskan informasi secara efektif dan efisien), dan kegiatan yang membangkitkan kepekaan dan kesadaran sosial dan budaya.Perpustakaan sekolah harus memiliki jumlah koleksi yang memadai dan mencakup semua jenis mata pelajaran yang diajarkan dalam tingkat satuan pendidikan, dan bahan pustakaan lainnya sesuai dengan kebutuhan, kepentingan pengayaan dan pengembangan. Perpustakaan sekolah berkewajiban mengembangkan koleksi secara terencana dan berlanjut. Dan Koleksi bahan perpustakaan seharusnya dalam berbagai format seperti cetak, digital. Jenis bahan perpustakaan yang harus dimiliki antara lain: terbitan berkala, buku pelajaran pelengkap, buku bacaan, buku rujukan, CD , CD ROM, dan DVD, bentuk mikro (mikrofilm, mikrofis), materi kartografis (peta, atlas, bola dunia), realia, gambar, dan model, serta koleksi berkaitan dengan muatan lokal.Untuk menjamin terlaksananya layanan perpustakaan yang baik pada setiap satuan pendidikan, pemerintah melalui Perpustakan Nasional perlu melakukan kegiatan akreditasi terhadap perpustakaan sekolah. Akreditasi dirancang untuk menjamin terpenuhinya standar minimal sesuai yang ditetapkan, bertujuan untuk meningkatkan kualitas. Dengan akreditasi, pembuat kebijakan dapat secara terus menerus memantau terpenuhinya standar yang kemudian juga digunakan untuk merevisi rumusan perpustakaan sekolah sesuai dengan apa yang dapat dianggap baik dari satu masa ke masa yang akan datang.Demikian pula, dengan adanya akreditasi perpustakaan sekolah diharapkan dapat dijamin standar kualitas yang dibutuhkan suatu perpustakaan sekolah. Akreditasi itu sendiri adalah sebuah mekanisme yang diturunkan dari kebijakan pemerintah untuk mengatur bagaimana ciri-ciri perpustakaan sekolah yang baik. Dengan akreditasi dapat dijamin juga bahwa perpustakaan sekolah itu dikelola oleh tenaga perpustakaan sekolah yang berkualitas dan terlatih, terutama ketika semakin banyak perpustakaan sekolah yang dibutuhkan dan semakin banyak pula tenaga perpustakaan sekolah yang akan diangkat. Dengan akreditasi, pemerintah atau lembaga yang terkait dapat lebih mengontrol angkatan kerja yang tergabung dalam perpustakaan sekolah untuk memberi dampak positif terhadap dunia pendidikan.Akreditasi perpustakaan sekolah sebagai kebutuhan yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan lebih-lebih yang terkait langsung dengan penyelenggaraan pendidikan dan masa depan peserta didik, perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh dari berbagai pihak yang terkait, pemerintah, pemerintah daerah, sekolah negeri maupun swasta, serta pemangku kepentingan lainnya.

B. Kriteria, Penilaian, dan Bobot Komponen KunciInstrumen penilaian terdiri atas berbagai indikator yang menjadi komponen kunci sebagai kriteria yang dapat dijadikan pedoman untuk menentukan peringkat dan status perpustakaan sekolah. Indikator yang bermacam-macam itu dengan sendirinya tidak memiliki nilai yang sama dalam kegiatan penilaian sehingga diperlukan pembobotan yang berbeda-beda agar diperoleh hasil yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.Nilai dan pembobotan tadi diukur berdasarkan dimensi fisik penampilan, manajemen, dan substansi yang dirinci ke dalam berbagai aspek indikator kunci.Urutan bobotnya masing-masing, yaitu: (1) layanan, (2) sumber daya manusia, (3) koleksi, (4) sarana prasarana, (5) sumber daya elektronik, (6) gedung dan ruang perpustakaan, (7) anggaran, (8) pengolahan bahan, dan (9) organisasi perpustakaan.Untuk memudahkan pelaksanaan penilaian, setiap aspek dalam instrumen penilaian dijabarkan menjadi beberapa variabel yang terdiri atas satu atau lebih indikator. Berdasarkan data yang dapat diambil langsung melihat kondisi perpustakaan sekolah dari dokumen serta bersumber dari keterangan yang diberikan oleh Dinas Pendidikan/Badan Perpustakaan/Kepala Sekolah/Kepala Perpustakaan sekolah dapatlah setiap butir indikator tadi diberi nilai secara kuantitatif oleh tim penilai perpustakaan sekolah yang telah diberi mandat untuk melakukan penilaian.Agar penilaian dapat dilakukan dengan cepat, untuk setiap variabel disuguhkan seperangkat pilihan masing-masing dengan angka atau skor yang merupakan angka mutlak untuk setiap butir indikator disajikan sebagai berikut.

Tabel 1. Komponen dan Indikator Kunci Akreditasi Perpustakaan SekolahNOKOMPONENJUMLAH INDIKATOR KUNCIKETERANGAN

1Layanan135

2Kerjasama25

3Koleksi114

4Pengorganisasian Bahan Perpustakaan54

5Sumber Daya Manusia124

6Gedung ,Ruang Perpustakaan, Sarana dan Prasarana413

7Anggaran52

8Manajemen Perpustakaan42

9Perawatan Koleksi Perpustakaan31

Jumlah indikator kunci dan bobot setiap komponen dan indikator kunci akreditasi perpustakaan sekolah disajikan dalam tabel berikut.Tabel 2. Komponen dan Jumlah Indikator Kunci dan bobot setiap komponen dan indikator kunci Akreditasi Perpustakaan SekolahNOURUTANKOMPONENJUMLAH INDIKATOR KUNCI

BOBOT TIAP INDIKATOR KUNCI

SKOR MINIMAL

SKOR MAKSIMAL

1Layanan13565325

2Kerjasama251050

3Koleksi11444220

4Pengorganisasian Bahan Perpustakaan5420100

5Sumber Daya Manusia12448240

6Gedung ,Ruang Perpustakaan, Sarana dan Prasarana413123615

7Anggaran521050

8Manajemen Perpustakaan42840

9Perawatan Koleksi Perpustakaan32630

1670

Dengan perhitungan seperti tabel di atas kemudian dapat ditentukan skor, predikat, dan status perpustakaan sekolah seperti tertera pada tabel berikut. Tabel 3. Skor, Predikat, dan Status Perpustakaan SekolahSKORPREDIKATSTATUS PERPUSTAKAAN SEKOLAH

1417 - 1670A (Amat Baik)Terakreditasi A

1061- 1416B (Baik)Terakreditasi B

709 - 1062C (Cukup)Terakreditasi C

355 - 708D (Kurang)Tidak terakreditasi

< 354E (Sangat Kurang)Tidak terakreditasi

DAFTAR PUSTAKABadan Standardisasi Nasional.Standar Nasional Indonesia: perpustakaan sekolah. SNI 7329:2009IFLA/UNESCO School Library Guidelines, 2004.Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar sarana dan prasarana untuk sekolah/madrasah.Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.Indonesia. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Indonesia. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.Perpustakaan Nasional. Pedoman Perlengkapan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: 1992.Perpustakaan Nasional. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: 2001.