Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
hal1 dari 25
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL
PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jend. Gatot Subroto Kav 51 Lt. 6A Telp (021) 52961311,
Fax.52960456 Jakarta Selatan 12950
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KEP.185/LATTAS/XII/2013
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS, Menimbang : a. bahwa dengan diberlakukannya Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, maka Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Nomor KEP.138/Lattas/XI/2009 tentang Pedoman Penyusunan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi sudah tidak sesuai sehingga perlu disempurnakan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal tentang Pedoman Penyusunan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang
Sistem Pelatihan Kerja Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4637);
3. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasionan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24);
hal2 dari 25
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.12/MEN/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 378);
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 338);
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 364);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN
PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI.
KESATU : Pedoman Penyusunan Program Pelatihan Berbasis
Kompetensi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini Keputusan Direktur Jenderal ini.
KEDUA : Program Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU sebagaimana tercantum dalam Lampiran II dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini .
KETIGA : Pedoman Penyusunan Program Pelatihan Berbasis
Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU merupakan acuan bagi pihak terkait dalam penyusunan Program pelatihan berbasis kompetensi.
KEEMPAT : Dengan ditetapkannya Keputusan Direktur Jenderal ini,
maka Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Nomor KEP.138/Lattas/XI/2009 tentang Pedoman Penyusunan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
hal3 dari 25
KELIMA : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 24 Desember 2013
hal4 dari 25
LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KEP.185/LATTAS/XII/2013 TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program pelatihan merupakan bagian integral dari sistem pelatihan. Di
dalam penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi (Competency Based
Training) program pelatihan yang dicirikan dengan karakteristik berfokus
kepada peserta pelatihan lebih menekankan pada kegiatan yang harus
dikerjakan dan kinerja yang dinilai berdasarkan kriteria unjuk kerja
peserta pelatihan.
Orientasi program pelatihan berbasis kompetensi yang dicirikan dengan
karakteristik berfokus kepada peserta pelatihan diarahkan pada luaran
pelatihan dan durasi waktu pelaksanaan pelatihannya bergantung pada
kecepatan dan keaktifan masing–masing peserta pelatihan dalam
menyelesaikan unit kompetensi yang dipilih melalui fasilitasi instruktur.
Pola penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi dapat dilakukan
melalui beberapa pendekatan antara lain analisis standar
kompetensi,analisis kualifikasi, analisis jabatan dan analisis kompetensi
yang dikehendaki. Melalui skill audit dan analisis kebutuhan pelatihan,
maka dapat disusun program pelatihan.
Dalam penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi dibutuhkan
personil yang memiliki kemampuan dan pengetahuan di bidang analisis
jabatan, analisis kebutuhan pelatihan dan pemaketan unit – unit
kompetensi yang terkait dengan pengembangan kurikulum dan silabus
pelatihan.
hal5 dari 25
Dengan tersedianya program pelatihan di suatu lembaga pelatihan yang
berorientasi pada pelatihan berbasis kompetensi diharapkan dapat
memacu dan mendorong proses penyiapan dan penyediaan tenaga kerja
kompeten melalui pelatihan, sehingga siap untuk berkompetisi dalam
memasuki pasar kerja.
B. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran pedoman penyusunan program PBK sebagai berikut:
1. Tujuan
Tujuan disusunnya penerbitan pedoman penyusunan program
pelatihan berbasis kompetensi ialah untuk menyediakan acuan bagi
pihak yang terkait dalam mengembangkan proses pelatihan berbasis
kompetensi sesuai dengan ketentuan dan kriteria yang dipersyaratkan.
2. Sasaran
Sasaran penerbitan pedoman penyusunan program pelatihan berbasis
kompetensi ialah tersedianya pedoman penyusunan program pelatihan
berbasis kompetensi di lembaga diklat profesi setiap sektor atau
bidang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pasar kerja yang
mengacu kepada standar kompetensi.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Penyusunan Program Pelatihan Berbasis
Kompetensi terdiri atas : Pengorganisasi Penyusunan, Penetapan
kebutuhan pelatihan, Tahapan penyusunan dan Tata cara penulisan
penyusunan program Pelatihan Berbasis Kompetensi.
D. Pengertian
1. Kompentensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan/keahlian dan sikap kerja
yang sesuai dengan standar kompentensi yang ditetapkan.
2. Profil pekerjaan atau profesi jabatan adalah suatu bidang pekerjaan
yang menuntut sikap, pengetahuan dan keterampilan/keahlian kerja
tersebut yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan dan
pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan unit-unit kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
hal6 dari 25
3. Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi,
memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan kompetensi kerja,
produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan
dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi
kompentensi/ jabatan/pekerjaan serta spesifik pekerjaan.
4. Lembaga pelatihan kerja yang selanjutnya disebut LPK adalah suatu
lembaga pemerintah/swasta/badan hukum atau perorangan untuk
tempat diselenggarakannya proses pelatihan kerja bagi peserta
pelatihan.
5. Analisis jabatan adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan
informasi/data yang selengkap-lengkapnya tentang suatu
pekerjaan/jabatan, meliputi : nama, kode, spesifikasi, klasifikasi,
perincian pekerjaan dan persyaratan jabatan yang harus dipenuhi oleh
pemangku jabatan tersebut.
6. Analisis kebutuhan pelatihan adalah kegiatan yang sistematis untuk
memperoleh gambaran yang lengkap tentang pelatihan yang harus
diberikan terhadap peserta pelatihan berdasarkan selisih antara
kompetensi yang telah dimiliki calon peserta pelatihan dengan
kompetensi yang harus dimiliki setelah selesai mengikuti pelatihan.
7. Kebutuhan pelatihan adalah kesenjangan antara kompetensi yang
dipersyaratkan oleh suatu jabatan dengan kompetensi yang dimiliki
calon peserta pelatihan.
8. Program pelatihan berbasis kompetensi adalah suatu rumusan
tertulis yang memuat secara sistematis tentang pemaketan unit-unit
kompetensi sesuai dengan area kompetensi jabatan pada area
pekerjaan sebagai acuan dalam penyelenggaraan PBK.
9. Unit kompetensi adalah Bagian dari SKKNI dan merupakan bentuk
pernyataan terhadap tugas atau pekerjaan yang akan dilakukan.
Judul unit kompetensi harus menggunakan kalimat aktif yang diawali
dengan kata kerja aktif atau performatif yang terukur.
10. Indikator unjuk kerja adalah indikasi pencapaian kriteria unjuk kerja
yang mengandung aspek pengetahuan dan atau keterampilan maupun
sikap kerja, dirumuskan dengan kata kerja operasional yang dapat
hal7 dari 25
diukur dan dapat dibuat instrument materi pelatihan maupun materi
penilaiannya.
11. Kurikulum adalah sejumlah unit kompetensi yang dipaketkan terdiri
atas beberapa Unit kompetensi, Non Unit Kompetensi dan On The Job
Training (OJT) yang harus dipelajari oleh peserta pelatihan dalam
suatu proses pelatihan. (tidak perlu umum,inti & khusus)
12. Silabus adalah uraian pokok tentang elemen kompetensi, kriteria
unjuk kerja, materi pelatihan tentang pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja serta jam pelatihan yang harus disampaikan oleh pelatih
kepada peserta dalam proses pelatihan.
13. Peserta pelatihan adalah angkatan kerja yang telah memenuhi
persyaratan teknis dan administrasi untuk mengikuti pelatihan
tertentu dengan program pelatihan berbasis kompetensi.
14. Instruktur adalah seseorang yang berfungsi sebagai fasilitator, pelatih,
pembimbing teknis, supervisor yang bertugas untuk menyampaikan
materi pelatihan kepada peserta pelatihan di Lembaga Pelatihan Kerja
(LPK) atau di tempat kerja selama proses pelatihan.
15. Pelatihan berbasis kompetensi yang selanjutnya disebut PBK adalah
proses pelatihan yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan
serta lingkungan pelatihan yang ada terfokus kepada pencapaian
unjuk kerja.
16. Metode pelatihan adalah cara penyajian materi pelatihan oleh
instruktur kepada peserta pelatihan.
17. Sertifikat pelatihan kerja adalah pengakuan formal peserta pelatihan
yang dinyatakan berhasil (kompeten) melalui evaluasi pencapaian
kompetensi yang diselenggarakan oleh Lembaga Pelatihan Kerja.
18. Sertifikat kompetensi adalah pengakuan formal peserta uji
kompetensi yang dinyatakan kompeten melalui uji kompetensi yang
diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah
mendapatkan lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)
atau panitia teknis yang dibentuk oleh BNSP apabila LSP belum ada.
hal8 dari 25
19. Unit kompetensi yang ditempuh adalah penetapan jumlah unit
kompetensi yang disesuaikan dengan kualifikasi atau klaster.
20. Materi pelatihan adalah materi substansif yang berupa modul,
diktat/buku-buku referensi, unit-unit kompetensi yang dipilih dan
lain-lain yang akan diberikan kepada peserta pelatihan disusun
berdasarkan silabus pelatihan yang telah ditetapkan dalam proses
penetapan kurikulum pelatihan. Materi pelatihan yang diberikan
disusun dari masing-masing unit kompetensi dan disiapkan dalam
bentuk modul pelatihan berbasis kompetensi dan bentuk-bentuk lain
yang mendukung materi pelatihan (simulator, benda kerja).
21. Peralatan, mesin dan alat bantu pelatihan adalah peralatan, mesin
dan alat bantu pelatihan yang dipergunakan selama proses pelatihan
disusun berdasarkan kurikulum dan silabus pelatihan yang telah
ditetapkan, agar penyampaian materi/modul PBK dapat berjalan
dengan efektif dan efisien.
22. Bahan pelatihan adalah kebutuhan bahan yang digunakan habis
dalam proses pelatihan dengan spesifikasi tertentu sehingga mencapai
kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
23. Tenaga Pelatihan adalah tenaga perencana, penganalisis kebutuhan
pelatihan, pengembang kurikulum, pengadministrasian, pemelihara
sarana, pengelola pelatihan, penyelia, dan pengelola lembaga pelatihan
24. On the Job Training (OJT) adalah kegiatan peserta pelatihan
melakukan praktek / unjuk kerja secara nyata di perusahaan/tempat
kerja dengan bimbingan instruktur/pekerja yang ditugasi untuk
membimbing guna mendapatkan pengalaman kerja sesuai materi
pelatihan yang ditempuh pada saat berlatih di tempat pelatihan.
25. Recognition of Curren Competence (RCC) adalah kemampuan
kinerja/kompetensi terkini dari seseorang, untuk memenuhi
persyaratan bagi suatu unit (unit-unit) kompetensi atau kualifikasi
yang utuh.
hal9 dari 25
26. Perkiraan waktu pelatihan adalah waktu yang ditempuh oleh peserta
dalam mencapai tujuan kompetensi yang ditetapkan dalam kriteria
unjuk kerja dengan asumsi bahwa kemajuan pencapaian kompetensi
setiap peserta pelatihan berbeda, sehingga merupakan rentang waktu
pencapaian kompetensi.
hal10 dari 25
BAB II TAHAPAN PENYUSUNAN
PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
A. Pengorganisasi Penyusunan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi
Program pelatihan berbasis kompetensi dapat disusun dengan melibatkan
perwakilan pemangku kepentingan antara lain instruktur,
industri/pengguna tenaga kerja, pakar dan praktisi yang kompeten di
bidangnya.
Pengorganisasian penyusunan program secara administratif dapat diatur
sebagai berikut:
1. Pembentukan Tim Penyusun Pelatihan Berbasis Kompetensi
a. Tim Penyusun program pelatihan berbasis kompetensi terdiri atas
unsur-unsur:
1) Lembaga Pelatihan Kerja Pemerintah;
2) Lembaga Pelatihan Kerja Swasta;
3) Asosiasi Perusahaan/Industri;
4) Pakar dan/atau Praktisi di bidangnya;
5) Asosiasi Profesi;
6) Instansi/dinas teknis terkait.
b. Keanggotaan Tim Penyusun program pelatihan berbasis
kompetensi terdiri atas:
1) Nara sumber;
2) Ketua;
3) Sekretaris;
4) Anggota
hal11 dari 25
2. Tugas Tim Penyusun
Tim penyusun program Pelatihan Berbasis Kompetensi bertugas:
a. Nara sumber memberikan arahan, data dan informasi yang
berkaitan dengan materi/substansi program yang akan disusun
mengacu kepada standar kompetensi;
b. Ketua mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan program dan
bertanggungjawab kepada pimpinan lembaga;
c. Sekretaris membantu proses pengurusan administrasi dan
kelengkapan kegiatan penyusunan program serta bertanggung
jawab kepada ketua;
d. Anggota menyusun, membahas dan memfinalisasi draft program.
3. Pengesahan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pengesahan program Pelatihan Berbasis Kompetensi dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
a. Verifikasi
Verifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa program Pelatihan
Berbasis Kompetensi yang disusun telah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan yang berlaku.
b. Validasi Materi Program Pelatihan Berbasis Kompetensi
Validasi dilakukan melalui konsultasi dengan pemangku
kepentingan lainnya untuk mengetahui pencapaian atau
kesesuaian pelatihan dengan standar kompetensi (unit kompetensi)
untuk perbaikan/penyempurnaan.
4. Revisi Program Pelatihan Berbasis Kompetensi
Revisi program Pelatihan Berbasis Kompetensi dilakukan karena :
a. Adanya perubahan/revisi standar kompetensi
b. Kebutuhan pengguna
Prosesnya sebagaimana pada tahapan penyusunan program.
B. Penetapan Kebutuhan Pelatihan
Penetapan kebutuhan pelatihan dilakukan melalui analisis kebutuhan
pelatihan yang merupakan kegiatan menganalisis guna menentukan
program pelatihan yang disusun untuk mencapai suatu standar
hal12 dari 25
kompetensi. Pola penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi
didasarkan atas:
1. Identifikasi Kebutuhan Pelatihan
Identifikasi kebutuhan pelatihan dilakukan dengan penelusuran
kebutuhan berdasarkan:
a. Kualifikasi Nasional, Dengan Mengacu Pada Jenjang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia;
Penetapan kebutuhan pelatihan mengacu pada jenjang kualifikasi
yang tertera dari tugas dan tanggung jawab. Di dalam kualifikas
pada KKNI dimulai dari jenjang 1 sebagai jenjang terendah sampai
dengan jenjang 9 sebagai jenjang tertinggi.
b. Jabatan atau Okupasi Nasional, Dengan Mengacu Pada Tugas
Dan Fungsi Jabatan Atau Okupasi;
Analisis jabatan/pekerjaan digunakan sebagai dasar penyusunan
program pelatihan berbasis kompetensi. Analisis jabatan
merupakan proses menguraikan jabatan sehingga menghasilkan
deskripsi jabatan. Analisis ini bersumber dari Klasifikasi Jabatan
Indonesia (KJI) atau sumber-umber jabatan lainnya yang berlaku
pada lembaga.
c. Klaster dan/atau Unit kompetensi, Dengan mengacu Pada
Kebutuhan Khusus Kompetensi Tertentu Sesuai Kebutuhan
Industri atau Organisasi.
Penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi yang mengacu
pada klaster dilakukan melalui analisis kompetensi kerja yang
dibutuhkan industri atau organisasi. Analisis kompetensi kerja
dilakukan dengan cara menghimpun data hasil dari:
1) Analisis kinerja, merupakan pernyataan sejauh mana elemen
kompetensi yang dipersyaratkan tersebut terukur berdasarkan
pada tingkat yang diinginkan.
2) Analisis persyaratan kinerja, merupakan pernyataan-
pernyataan kondisi atau konteks dimana kriteria unjuk kerja
tersebut diaplikasikan.
hal13 dari 25
3) Analisis acuan penilaian, merupakan pernyataan-pernyataan
kondisi atau konteks sebagai acuan dalam melaksanakan
penilaian.
2. Profil Kompetensi yang Dibutuhkan
Profil kompetensi didapatkan dari hasil analisis yang dilakukan
melalui penelusuran kebutuhan berdasarkan pada tiga kelompok di
atas yaitu Kualifikasi Nasional, dengan mengacu pada jenjang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, Jabatan atau okupasi
nasional, dengan mengacu pada tugas dan fungsi jabatan atau
okupasi dan klaster dan/atau unit kompetensi, dengan mengacu pada
kebutuhan khusus kompetensi tertentu sesuai kebutuhan industri
atau organisasi.
Penentuan unit kompetensi adalah unit kompetensi yang harus
ditempuh peserta pelatihan untuk memenuhi kebutuhan jabatan yang
merupakan kesenjangan kemampuan/kompetensi kerja calon/
pemangku jabatan yang diperoleh dari mengidentifikasi standar
kompetensi kerja.
Dalam penentuan unit kompetensi tersebut dapat diuraikan dari
kebutuhan pengguna (user) yang berasal dari pasar kerja, dengan
melihat atau identifikasi pekerjaan apa saja yang harus dilakukan.
Acuan standar kompetensi bisa diambil dari :
a. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah
standar kompetensi yang berlaku secara nasional dalam suatu
Negara melalui suatu badan independent, seperti Badan Nasional
Sertifikasi Profesi (BNSP).
b. Standar Kompetensi Kerja Internasional (SKKI) adalah suatu
standar yang berlaku secara Internasional yang sudah disepakati
secara Internasional seperti standar yang dikeluarkan oleh IMO
dalam standar di maritim dan Aviasi dalam penerbangan
c. Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK) adalah standar
kompetensi pada bidang tertentu yang dirumuskan dan ditetapkan
hal14 dari 25
oleh suatu organisasi/lembaga nasional/internasional, seperti
bidang Pengelasan, perminyakan, penerbangan, dan lain-lain.
3. Analisis Kompetensi Terkini Calon Peserta/Recognition of Curren
Competence (RCC)
Analisis kompetensi terkini calon peserta adalah pengidentifikasian
kompetensi peserta yang dimiliki sebelum mengikuti pelatihan.
Identifikasi data untuk menentukan kebutuhan pelatihan calon
peserta pelatihan antara lain:
a. Tingkat pendidikan formal
b. Kualifikasi kompetensi calon peserta pelatihan (yang belum bekerja
atau yang sudah bekerja);
c. Penetapan populasi calon peserta pelatihan merupakan kelompok
orang yang direncanakan memerlukan pelatihan, misalnya tingkat
pendidikan, umur dan jenis kelamin. Populasi calon peserta
pelatihan bisa berasal dari pencari kerja atau pekerja yang ingin
meningkatkan kualifikasi kompetensinya dan atau pekerja yang
akan alih profesi.
4. Identifikasi Kebutuhan Pelatihan (Skills Audit)
Identifikasi kebutuhan pelatihan (Skills Audit) adalah menyandingkan
kompetensi terkini (RCC) pada calon peserta dengan profil kompetensi
yang dibutuhkan, dengan penyandingan maka akan didapat
kesenjangan (gap/kekurangan) antara RCC calon peserta dengan
kebutuhan profil kompetensi yang dibutuhkan.
5. Kebutuhan Pelatihan
Kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi dilakukan dengan cara
mengidentifikasi kesenjangan (gap/kekurangan) antara pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skill) dan sikap kerja (atittude) terkait yang
dipersyaratkan suatu kualifikasi jabatan/pekerjaan dengan yang
dimiliki oleh calon peserta pelatihan melalui proses analisis kebutuhan
pelatihan. Kesenjangan kemampuan kompetensi (pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja) untuk melaksanakan unit kompetensi,
hal15 dari 25
elemen kompetensi atau tugas-tugas dari jabatan/pekerjaan tersebut
ditetapkan menjadi kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi bagi
calon peserta pelatihan di Lembaga Pelatihan Kerja.
6. Penetapan Program Pelatihan
Penetapan program pelatihan adalah hasil dari kebutuhan pelatihan
yang akan dijadilan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan
pelatihan yang berisikan informasi-informasi yang akan dilakukan dari
mulai persiapan, pelaksanaan dan pasca pelatihan.
Penetapan kebutuhan sebagaimana tertulis di atas dapat digambarkan
dalam alur pikir sebagaimana di bawah ini:
Gambar1. Skema Kerangka penyusunan program pelatihan
Analisis Standar Kompetensi (KKNI/SKKNI)
Internasional, khusus Kualifikasi berjenjang non
jenjang
Analisis Jabatan atau okupasi nasional
Analisis klaster dan/atau unit kompetensi
berdasarkan kebutuhan pengguna
Skills Audit
Kebutuhan pelatihan
Penetapan program pelatihan
Analisis calon peserta pelatihan
PENYUSUNAN PROGRAM
Identifikasi Kebutuhan /Skill
Profil kompetensi
1
2
3
4
5
6
hal16 dari 25
C. Tahapan Penyusunan Program Pelatihan
Penyusunan Program PBK dibuat beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Persiapan penyusunan draft Program PelatihanBerbasis Kompetensi
2. Penyusunan draft Program PelatihanBerbasis Kompetensi
3. Pembahasan draft Program PelatihanBerbasis Kompetensi
4. Penyempunaan draft Program PelatihanBerbasis Kompetensi
5. Validasi program Program PelatihanBerbasis Kompetensi
6. Standarisasi program Program PelatihanBerbasis Kompetensi
7. Revisi Program PelatihanBerbasis Kompetensi.
D. Tata Cara Penulisan Penyusunan Program PBK
Sistematika penulisan program Pelatihan Berbasis Kompetensi dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Jenis huruf Tahoma, ukuran huruf 12 untuk uraian materi, kecuali
ukuran dalam tabel dan gambar disesuaikan dengan ketentuan paling
kecil ukuran 8, ukuran tulisan di cover 20 kecuali ukuran tulisan
intansi/lembaga baris pertama 12, baris kedua 13, dan baris ketiga 12.
2. Ukuran kertas A4
3. Page set up: atas 2 cm, bawah 1,5 cm, kiri 3 cm, dan kanan 2 cm
4. Cover Program Pelatihan
Cover Program Pelatihan terdiri dari :
a. Logo pemilik program pelatihan
b. Tulisan ” PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI”
c. Nama Pelatihan
d. Kode Program Pelatihan
e. Gambar identitas program pelatihan disesuaikan dengan program
yang disusun.
f. Nama dan alamat pemilik program pelatihan
g. Tahun penerbitan
5. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi tentang arti penting dan manfaat penyusunan
program pelatihan. Kata pengantar ditanda tangani oleh pimpinan
hal17 dari 25
lembaga pemilik program pelatihan serta dilengkapi tempat, bulan dan
tahun penerbitan. Kata pengantar dibuat oleh tim kecil dari lembaga
penyusun.
6. Nama Pelatihan
Nama Pelatihan ditetapkan sesuai dengan acuan yang digunakan
dalam penyusunan program yaitu :
a. Kualifikasi;
b. Jabatan;
c. Klaster permintaan dari pengguna/industri (Taylor Made)
7. Penulisan Kode Program Pelatihan
Pengisian kode program bukan merupakan suatu keharusan,
tergantung dari nama pelatihan.
Apabila kode program pelatihan akan diisi, mengacu pada format
kodefikasi dengan menggunakan kode pada Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia (KBLI) yang terkini dikeluarkan oleh Badan Pusat
Statistik dan penulisannya sebagai berikut :
(1) Kategori, diisi dengan huruf dari kategori lapangan usaha (KBLI)
(2) Golongan Pokok, diisi dengan 2 digit angka sesuai dengan nama
golongan pokok lapangan usaha.
(3) Golongan, diisi dengan 1 digit angka sesuai nama golongan
lapangan usaha
(4) Sub golongan, diisi dengan 1 digit angka sesuai dengan nama sub
golongan lapangan usaha
(5) Kelompok, diisi dengan 1 digit angka sesuai dengan nama
kelompok lapangan usaha
hal18 dari 25
(6) Sub kelompok, diisi satu angka sesuai dengan nama sub
kelompok lapangan usaha, jika tidak ada subkelompok diisi
dengan huruf 0
(7) Bagian, diisi satu angka sesuai dengan nama, bagian lapangan
usaha dan/atau negara tujuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), jika
tidak ada nama bagian lapangan usaha diisi dengan huruf 0
(8) Versi Program Pelatihan, diisi dengan nomor urut versi program
pelatihan menggunakan 2 digit angka, mulai dari 01, 02, 03 dan
seterusnya dalam tahun bersangkutan serta tahun berikutnya
kembali mulai dari 01, 02, 03 dan seterusnya
(9) Tahun Pembuatan Standar Pelatihan Berbasis Kompetensi, diisi
dengan tahun kalender menggunakan 2 digit angka, misal tahun
2013, ditulis 13, dan seterusnya.
8. Jenjang Program Pelatihan
Jenjang Program Pelatihan adalah suatu jenjang berdasarkan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), baik program
pelatihan kerja berjenjang maupun non jenjang (spesifik dan unit)
yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja, diisi dengan jenjang
kualifikasi I sampai dengan jenjang kualifikasi 9, sesuai klaster yang
telah disepakati oleh stakeholder atau sesuai kebutuhan pasar kerja
dan dunia usaha/industri barang dan jasa.
Contoh penulisan jenjang program pelatihan
a. Penulisan jenjang program pelatihan yang mengacu kepada KKNI
Jenjang program pelatihan : jenjang 1, jenjang 2, jenjang 3, dan
sampai jenjang 9
b. Penulisan jenjang program pelatihan yang tidak mengacu pada
KKNI diisi Non-Jenjang.
9. Tujuan Pelatihan
Tujuan pelatihan adalah abstraksi yang menggambarkan kemampuan,
kondisi, standar yang harus dicapai peserta pelatihan sampai dengan
akhir proses pelatihan kerja, dengan demikian unsur-unsur yang
terkandung dalam tujuan pelatihan meliputi:
hal19 dari 25
a. subyek belajar (peserta)
b. pernyataan ingin dicapai (kompeten/Belum kompeten)
c. kata kerja aktif seperti: menyusun, mengelola, menggunakan, dan
seterusnya
d. obyek yang dipelajari
e. Menguraikan cakupan pelatihan yang menggambarkan
kesenjangan kemampuan (lack of skill)
f. Merupakan kalimat yang menggambarkan keseluruhan tujuan
pelatihan
g. Menggambarkan uraian ringkas jabatan/pekerjaan.
10. Unit Kompetensi yang Ditempuh
Merupakan unit kompetensi yang disusun berdasarkan hasil
penentuan unit kompetensi pada tahapan pelatihan yang akan
dilakukan oleh peserta pelatihan.
Penulisan unit kompetensi yang ditempuh dengan format sebagai
berikut:
a. Nomor Urut disesuaikan dengan sistematika penomeran
b. Kode Unit Kompetensi
c. Judul Unit Kompetensi
11. Perkiraan Waktu Pelatihan
Pada dasarnya pelatihan berbasis kompetensi tidak dibatasi waktu,
karena lebih berorientasi pada capaian kompetensi. Namun, pada
proses penyelenggaraan pelatihan terstruktur dibutuhkan rentang
waktu untuk pencapaian kompetensi oleh sekolompok orang dalam
proses pembelajaran. Ukuran waktu ditentukan dalam jam latihan @
45 menit setiap 1 (satu) jam pelatihan. Jumlah jam tersebut sangat
terkait dengan variasi yang ditetapkan pada tujuan pelatihan atau
uraian silabus pada setiap mata latihan (unit kompetensi).
Perkiraan waktu pelatihan ditentukan oleh :
a. Kompleksitas pengetahuan dan keterampilan yang harus dicapai.
hal20 dari 25
b. Kedalaman pengetahuan dan keterampilan yang harus dicapai
c. Latar belakang pengetahuan dan keterampilan yang
dipersyaratkan, yaitu Unit prasyarat yang dipersyaratkan dalam
unit kompetensi
d. Pengetahuan yang disampaikan merupakan teori pengantar praktik
(must know). Alokasi jam untuk pengetahuan dan praktik dibuat
secara proporsional. Waktu praktik setidak-tidaknya memenuhi
kebutuhan aplikasi (mencoba), praktik masih dengan bimbingan
dan praktik mandiri.
e. Perkiraan waktu pelatihan merupakan akumulasi jam pelatihan
yang tercantum dalam silabus untuk satu Unit Kompetensi (UK)
yang dihitung dari setiap Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dalam satu
Elemen Kopetensi (EK).
12. Persyaratan Peserta Pelatihan
Persyaratan Peserta Pelatihan merupakan batasan-batasan tertentu
yang harus dipenuhi oleh calon peserta pelatihan.
Persyaratan tersebut meliputi :
a. Pendidikan
b. Pelatihan
c. Pengalaman kerja
d. Jenis kelamin
e. Umur
f. Kesehatan
g. Persyaratan Khusus (bila diperlukan)
13. Persyaratan Instruktur
Instruktur/tenaga pelatih merupakan personil yang sangat penting
pada proses pelaksanaan pelatihan, karena keberhasilan suatu
program pelatihan salah satunya adalah ditentukan kompetensi
instruktur dalam memfasilitasi dan membimbing peserta pelatihan
dalam mencapai kompetensinya. Dengan demikian, perlunya
persyaratan bagi instruktur pada setiap pelaksanaan program
pelatihan yang harus dipenuhi.
hal21 dari 25
Persyaratan tersebut meliputi :
a. Pendidikan Formal
b. Kompetensi Metodologi Pelatihan dibuktikan dengan minimal
Sertifikat Pelatihan Metodologi Pelatihan yang diterbitkan oleh
instansi berwenang.
c. Kompetensi Teknis yang dimiliki sesuai dengan program pelatihan
dibuktikan dengan minimal Sertifikat Pelatihan atau Sertifikat
Kompetensi teknis yang relevan sesuai unit kompetensi yang akan
dilatihkan dan diterbitkan oleh instansi berwenang.
d. Pengalaman kerja (jika diperlukan)
e. Kesehatan (pada hal tertentu)
f. Persyaratan Khusus (bila diperlukan)
14. Kurikulum Pelatihan
Kurikulum berisi unit-unit kompetensi dan non-unit kompetensi yang
ditempuh oleh setiap peserta pelatihan sesuai dengan nama pelatihan
untuk memenuhi kesenjangan kemampuan.
Format Kurikulum Pelatihan, terdiri atas :
a. Format baris, berisi :
1) Kelompok Unit Kompetensi (I)
2) Pelaksanaan pelatihan di tempat kerja (On The Job Training =
OJT) (II)
3) Kelompok No-Unit Kompetensi (III)
b. Format kolom, terdiri atas :
1) Nomor urut (diisi angka romawi)
2) Materi Pelatihan (diisi dengan kelompok unit kompetensi dan
non-unit kompetensi)
3) Kode unit kompetensi (diisi kode unit sesuai dengan Standar
Kompetensi)
4) Perkiraan waktu diisi perkiraan waktu dalam jam pelatihan (jp),
pengetahuan, keterampilan (termasuk di dalamnya sikap kerja)
dan jumlah jam pelatihan.
hal22 dari 25
15. Silabus
Silabus merupakan penjabaran setiap unit kompetensi yang diuraikan
secara rinci, sistematis dan terpadu ke dalam program pelatihan
sesuai dengan persyaratan suatu jabatan/pekerjaan, yang mengarah
kepada tercapainya tujuan pelatihan dan jenjang pelatihan yang
ditetapkan.
Format Silabus, terdiri atas :
a. Nomor urut
b. Unit kompetensi
c. Kode unit kompetensi
d. Perkiraan waktu pelatihan pada unit kompetensi
e. Elemen kompetensi
f. Kriteria unjuk kerja
g. Indikator unjuk kerja
h. Materi pelatihan yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja
i. Perkiraan waktu pelatihan setiap elemen kompetensi
Keterangan:
Unit Kompetensi, Kode Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi
(EK) dan Kriteria Unjuk Kerja (KUK) diisi sesuai dengan Standar
Kompetensi Kerja.
Indikator Unjuk Kerja (IUK) diisi dengan indikasi pencapaian
kriteria unjuk kerja yang mengandung aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja. Penulisan IUK menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diukur dan dibuat materi
pelatihannya. IUK dirumuskan dari setiap KUK dengan
memedomani kata kerja pasifnya dijadikan kata kerja aktif.
Rumusan aspek pengetahuan diawali dengan kata ’dapat’,
aspek keterampilan diawali dengan kata ’mampu’, dan aspek
sikap kerja diawali dengan kata ’harus’.
Perkiraan waktu pelatihan diisi dengan perkiraan waktu
pelatihan yang diperlukan untuk 1 (satu) unit kompetensi
hal23 dari 25
Materi pelatihan meliputi pengetahuan (knowlegde),
keterampilan (skill), dan sikap kerja (attitude) yang diperlukan
pada setiap KUK/Elemen Kompetensi
Jam Pelatihan diisi dengan perkiraan waktu pelatihan dibuat
tiap elemen kompetensi sesuai dengan kebutuhan KUK.
16. Pelatihan di Tempat Kerja (On the Job Training/OJT)
Pelatihan di tempat kerja merupakan pelaksanaan unjuk kerja peserta
pelatihan untuk memperoleh pengalaman kerja sesuai dengan unit
kompetensi yang telah ditempuh di lembaga pelatihan.
Format OJT terdiri atas:
a. Unit Kompetensi
b. Kode Unit Kompetensi
c. Tabel yang berisi kolom elemen kompetensi dan kolom indikator
pelaksanaan di tempat kerja. Kolom ’indikator pelaksanaan di
tempat kerja” diisi dengan kegiatan yang mudah diamati oleh
instruktur pembimbing atau supervisor di tempat kerja yang
dirumuskan berpedoman pada KUK yang ada dalam EK
17. Daftar Peralatan dan Bahan Pelatihan
Peralatan dan bahan pelatihan diperlukan untuk proses pelaksanaan
pelatihan, penyusunannya dibuat pada setiap unit kompetensi.
Format daftar peralatan dan bahan terdiri atas:
a. Nomor Urut
b. Judul Unit Kompetensi
c. Kode unit Kompetensi
d. Daftar Peralatan
e. Daftar Bahan
f. Keterangan
Daftar peralatan diisi dengan rincian kebutuhan jenis peralatan yang
digunakan dalam proses pelatihan pada unit kompetensi, sedangkan
daftar bahan diisi rincian kebutuhan bahan-bahan yang digunakan
habis dalam proses pelatihan dengan spesifikasi tertentu sehingga
hal24 dari 25
mencapai kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, kebutuhan alat dan bahan mencakup kebutuhan
untuk penyampaian pengetahuan dan keterampilan (teori dan
praktik) selama proses pelatihan berlangsung.
hal25 dari 25
BAB III
PENUTUP
Pedoman ini merupakan acuan bagi para perencana dan atau
penyelenggara pelatihan berbasis kompetensi untuk menyusun program
pelatihan berbasis kompetensi di setiap LPK. Pedoman ini bersifat fleksibel
untuk menyusun program pelatihan berbasis kompetensi yang relevan
dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia usaha/industri (DU/DI)
sehingga kebutuhan tenaga kerja yang kompeten di bidangnya terpenuhi.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Format Program PBK
B. Contoh Program PBK
PROGRAM
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
OPERATOR MESIN CNC BUBUT KODE PROGRAM PELATIHAN :
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL
PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.6 A Telepon/Fax 021.5262643 Jakarta Selatan
2013
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...................................................................................................
KATA PENGANTAR .........................................................................................
PROGRAM PELATIHAN BERBASI KOMPETENSI .................................................
1. Nama pelatihan .......................................................................................
2. Kode program .........................................................................................
3. Kualifikasi/jenjang pelatihan .....................................................................
4. Tujuan pelatihan .....................................................................................
5. Unit kompetensi yang ditempuh ...............................................................
6. Unit kompetensi prasyarat .......................................................................
7. Perkiraan waktu ......................................................................................
8. Persyaratan peserta pelatihan ..................................................................
9. Persyaratan instruktur .............................................................................
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI ..............................................................
1. KELOMPOK UNIT KOMPETENSI ...............................................................
2. ON THE JOB TRAINING (OJT) ..................................................................
3. KELOMPOK NON-UNIT KOMPETENSI ........................................................
4.
SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
i
ii
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 1
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah tentang Sistem Pelatihan Kerja
Nasional, bahwa setiap penyusunan program pelatihan kerja berbasis kompetensi
mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Standar
Internasional dan/atau Standar Khusus.
Untuk mengimplementasi pelatihan berbasis kompetensi diperlukan adanya
program pelatihan kerja ini dijadikan acuan dalam pelaksanakan pelatihan kerja
yang diselenggarakan oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).
Program pelatihan kerja dapat disusun secara berjenjang atau tidak
berjenjang, Program pelatihan kerja yang berjenjang mengacu kepada Perpres
Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI),
sedangkan program pelatihan kerja yang tidak berjenjang disusun berdasarkan unit
kompetensi atau kelompok unit kompetensi.
Untuk memenuhi berbagai kebutuhan pelatihan di dunia usaha maupun
dunia industri pada masyarakat pengguna, maka disusun program pelatihan
berbasis kompetensi dengan nama pelatihan “Operator Mesin Perkakas” yang
mengacu pada standar kompetensi kerja.
Demikianlah program pelatihan berbasis kompetensi ini disusun, semoga
dapat digunakan dan bermanfaat dalam menunjang proses pelaksanaan pelatihan
di lembaga pelatihan kerja. Dalam rangka meningkatkan produktivitas sumber daya
manusia dan memiliki daya saing di dalam maupun di luar negeri.
Jakarta, Nopember 2013
Direktur Standardisasi Kompetensi
dan Program Pelatihan
Kunjung Masehat, S.H., M.M. NIP 19581129 198603 1 002
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 2
PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
1. Nama Pelatihan 2. Kode Program 3. Kualifikasi/Jenjang Pelatihan 4. Tujuan Pelatihan
::::
Operator Mesin Perkakas Non Jenjang
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta kompeten:
Mengoperasikan mesin perkakas dan CNC untuk membuat komponen presisi tinggi pada lingkungan industri manufaktur sesuai dengan prosedur yang berlaku.
5. Unit Kompetensi yang ditempuh: 5.1. LOG.OO01.0
02.01
5.2. LOG.OO07.016.01
5.3. LOG.OO07.018.01
5.4. LOG.OO07.027.01
: : : :
Menerapkan Prinsi-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja Mengeset Mesin NC/CNC Memprogram mesin NC/CNC Mengoperasikan Mesin NC/CNC
6. Unit Kompetensi prasyarat
6.1 LOG.OO01.002.01 6.2 LOG.OO07.016.01 6.3 LOG.OO07.018.01 6.4 LOG.OO07.027.01 6.5 LOG OO07.000.01 6.6 LOG.OO07.000.01
: : : : :
Mengukur Dengan Alat Ukur Mekanik Presisi Membaca Gambar Teknik Menggerinda pahat dan alat potong Menggunakan Perkakas Tangan Melakukan pekerjaan dengan mesin bubut Mempergunakan mesin bubut (kompleks)
7. Perkiraan Waktu Pelatihan : 600 jam pelatihan @ 45 menit 8. Persyaratan Peserta Pelatihan :
8.1 Pendidikan : minimal SLTA Sederajat 8.2 Pelatihan : - 8.3 Pengalaman Kerja : 2 tahun dibidangnya 8.4 Umur : 21 tahun 8.5 Jenis Kelamin : Laki-laki/perempuan 8.6 Kesehatan : Sehat jasmani dan rohani 8.7 Test Kemampuan : Bidang Manufaktur
9. Persyaratan Instruktur :
9.1 Memiliki kemampuan metodologi 9.2 Memiliki kemampuan teknis yang relevan dengan unit kompetensi yang
berkaitan dalam program pelatihan ini.
X 00 0 0 0 0 00 00 0
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 3
KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
NO UNIT KOMPETENSI KODE UNIT PERKIRAAN WAKTU
PELATIHAN (JP) Penge tahuan
Ketrampilan Jumlah
1. KELOMPOK UNIT KOMPETENSI 1.1 Menerapkan Prinsi-Prinsip
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja
LOG.OO01.002.01 7 13 20
1.2 Mengeset dan mengedit program mesin NC/CNC
LOG.OO07.016.01 20 30 50
1.3 Memprogram Mesin NC/CNC dasar LOG.OO07.018.01 20 30 50
1.4 Mengoperasikan Mesin NC/CNC LOG.OO07.027.01 20 30 50
Jumlah I 182
2. ON THE JOB TRAINING (OJT)
2.1 Mengeset Mesin NC/CNC LOG.OO07.016.01 40 40
2.2 Memprogram Mesin NC/CNC LOG.OO07.018.01 40 40
2.3 Mengoperasikan Mesin NC/CNC LOG.OO07.028.01 80 80
Jumlah II 160
3. KELOMPOK NON-UNIT KOMPETENSI
3.1 Fisik Mental Disiplin (FMD) 8 32 40 3.2 Kewirausahaan 6 12 18 3.4dst
Jumlah III 58 Jumlah I s/d III 400
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 4
SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI 1. KELOMPOK UNIT KOMPETENSI
1.1 Unit Kompetensi : Menerapkan Prinsip-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja Kode Unit : LOG.OO01.002.01 Perkiraan Waktu : 20 Jam @ 45 menit
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
INDIKATOR UNJUK KERJA
MATERI PELATIHAN JAM PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Penge-tahuan
Kete-rampilan
1. Mengikuti praktek-praktek kerja yang aman
1.1 Kerja dilaksanakan dengan aman sehubungan dengan kebijakan dan prosedur perusahaan serta persyaratan perundang-undangan.
Dapat menjelaskan syarat-syarat yang harus diikuti.
Mampu melaksanakan kerja yang aman sesuai dengan prosedur
Harus taat azas sesuai dengan prosedur berlaku
Persyaratan kerja yang aman sesuai dengan prosedur
Melaksanakan kerja yang aman sesuai dengan prosedur
Taat azas sesuai dengan prosedur berlaku
1 2
1.2 Kegiatan rumah tangga perusahaan dilakukan sesuai dengan prosedur perusahaan.
Dapat menjelaskan prosedur perusahaan berdasarkan kerja yang aman
Mampu melaksanakan kegiatan sesuai dengan prosedur yang diterbitkan perusahaan
Harus taa azas sesuai dengan prosedur
Penjelasan prosedur perusahaan berdasarkan kerja yang aman
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan prosedur yang diterbitkan perusahaan
Taat azas sesuai dengan prosedur berlaku
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 5
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
INDIKATOR UNJUK KERJA
MATERI PELATIHAN JAM PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Penge-tahuan
Kete-rampilan
1.3 Tanggung jawab dan tugas-tugas karyawan dimengerti dan didemostrasikan dalam kegiatan sehari-hari
Dapat menjelaskan tanggung jawab sebagai seorang karyawan
Mampu melaksanakan tanggung jawab berdasarkan prosedur yang berlaku
Harus taat berdasarkan prosedur
Tanggung jawab sebagai seorang karyawan
Melaksanakan tanggung jawab berdasarkan prosedur yang berlaku
Taat berdasarkan prosedur
1.4 Perlengkapan pelindung diri dipakai dan disimpan sesuai dengan prosedur perusahaan.
Dapat menjelaskan alat pelindung diri dan kegunaannya
Mampu memilih dan menyimpan alat pelindung diri sesuai dengan kegunaannya
Harus dapat memilih dan menyimpan alat pelindung diri dengan benar
Pemakaian dan penyimpanan alat pelindung diri
Memilih dan menyimpan alat pelindung diri sesuai dengan kegunaannya
Tepat dalam memilih dan menyimpan alat pelindung diri dengan benar
1.5 Semua perlengkapan dan alat-alat keselamatan digunakan sesuai dengan persyaratan perundang-undangan dan prosedur perusahaan.
Dapat menjelaskan penggunaan alat keselamatan sesuai dengan prosedur yang belaku
Mampu menggunakan alat keselamatan sesuai dengan prosedur yang berlaku
Harus taas azas dalam menggunakan alat keselamatan kerja
Penggunaan alat keselamatan sesuai dengan prosedur yang belaku
Menggunakan alat keselamatan sesuai dengan prosedur yang berlaku
Taas azas dalam menggunakan alat keselamatan kerja sesuai dengan prosedur yang berlaku
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 6
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
INDIKATOR UNJUK KERJA
MATERI PELATIHAN JAM PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Penge-tahuan
Kete-rampilan
1.6 Tanda-tanda/simbol dikenali dan diikuti sesuai instruksi
Dapat menjelaskan tanda-tanda/simbol sesuai dengan instruksi
Mampu menggunakan tanda-tanda/simbol
Harus taat dalam menggunakan tanda-tanda/simbol
Penjelasan tanda-tanda/simbol sesuai dengan instruksi
Menggunakan tanda-tanda/simbol
Taat dalam mengguna-kan tanda-tanda/simbol
1.7 Semua pedoman penanganan dilaksanakan sesuai dengan persyaratan, prosedur perusahaan dan pedoman Komisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nasional yang sah.
Dapat menjelaskan pedoman dan persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku secara sah
Mampu mengikuti pedoman dan pesyaratan kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku secara sah
Harus taas azas sesuai dengan prosedur
Penjelassan pedoman dan persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku secara sah
Mengikuti pedoman dan pesyaratan kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku secara sah
Taas azas sesuai dengan prosedur
1.8 Perlengkapan darurat dikenali dan didemon- strasikan dengan tepat.
Dapat menjelaskan perlengkapan darurat.
Mampu mendemonstrasikan perlengkapan darurat dengan tepat
Harus teliti taat azas
Penjelasan tentang perlengkapan darurat.
Mendemonstrasikan perlengkapan darurat dengan tepat
Teliti dan taat azas dalam memilih perlengkapan darurat.
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 7
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
INDIKATOR UNJUK KERJA
MATERI PELATIHAN JAM PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Penge-tahuan
Kete-rampilan
2. Melaporkan bahaya-bahaya di tempat kerja
2.1 Bahaya-bahaya di tempat kerja selama waktu kerja dikenali dan dilaporkan kepada orang yang tepat sesuai dengan prosedur pengoperasian standar.
Dapat menjelaskan bahaya di tempat kerja dan melaporkan sesuai SOP
Mampu mengenali dan melaporkan bahaya ditempat kerja sesuai dengan SOP
Harus taat azas SOP
Penjelasan bahaya di tempat kerja dan pelaporan sesuai SOP
Mengenali dan melaporkan bahaya ditempat kerja sesuai dengan SOP
Taat azas SOP
2 5
3. Mengikuti prosedur-prosedur darurat
3.1 Cara-cara menghubungi personil yang tepat dan layanan darurat jika terjadi kecelakaan didemonstrasikan.
Dapat menjelaskan cara menghubung personil yang tepat jika terjadi kecelakaan
Dapat memberikan layanan darurat jika terjadi kecelakaan
Mampu menghubungi dan memberikan pelayanan darurat saat terjadi kecelakaan
Harus taat azas sesuai SOP
Penjelasan cara menghubung personil yang tepat jika terjadi kecelakaan
Pemberian layanan darurat jika terjadi kecelakaan
Menghubungi dan memberikan pelayanan darurat saat terjadi kecelakaan
Taat azas sesuai SOP
4 6
3.2 Bila diperlukan prosedur kondisi darurat dan evakuasi (pengungsian) dimengerti dan dilaksanakan
Dapat menjelaskan prosedur kondisi darurat dan evakuasi (pengungsian)
Mampu melaksanakan prosedur kondisi darurat dsn evakuasi (pengungsian)
Harus taat sesuai SOP
Penjelasan prosedur kondisi darurat dan evakuasi (pengungsian)
Melaksanakan prosedur kondisi darurat dsn evakuasi (pengungsian)
Taat sesuai SOP
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 8
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
INDIKATOR UNJUK KERJA
MATERI PELATIHAN JAM PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Penge-tahuan
Kete-rampilan
3.2 Dalam keadaan darurat, prosedur evakuasi perusahaan diikuti.
Dapat menjelaskan prosedur evakuasi dalam keadaan darurat pada perusahaan
Mampu melaksanakan evakuasi dalam keadaan darurat pada perusahaan sesuai dengan prosedur.
Harus Taat azas sesuai SOP
Prosedur evakuasi dalam keadaan darurat pada perusahaan
Melaksanakan evakuasi dalam keadaan darurat pada perusahaan sesuai dengan prosedur
Taat azas sesuai SOP
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 9
1.2 Unit Kompetensi :Mengeset dan mengedit program mesin/process NC/CNC Kode Unit : LOG.OO07.016.00 Perkiraan Waktu Pelatihan : 50 Jam @ 45 menit
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK
KERJA
MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja Penge- tahuan
Keteram- pilan
1. Memahami instruksi kerja
1.1 Memahami dan mengikuti instruksi/rencana dengan tepat.
Dapat menjelaskan instruksi/rencana dengan tepat
Mampu melaksanakan instruksi/rencana dengan tepat
Harus taat azas sesuai dengan SOP
Instruksi/rencana dengan tepat
Melaksanakan instruksi/rencana dengan tepat
Taat azas sesuai dengan SOP
2. Mengatur fixture/perlengkapan/alat pencekam
2.1 Fixture/perlengkapan/ alat pencekam diatur pada titik nol atau pada data lain menggunakan alat pengatur yang tersedia.
Dapat menjelaskan menggunakan fixture/pelengkapan/alat pencekam
Dapat menjelaskan titik nol atau pada data yang ada pada mesin sesua dengan pengatur yang tersedia
Mampu menggunakan fixture/perlengkapan/ alat pencekam pada titik nol atau data yang tersedia pada mesin
Harus taat azas sesuai SOP
Penjelasan penggunaan fixture/pelengkapan/alat pencekam
Penjelaskan titik noldan data pada mesin sesuai dengan pengatur yang tersedia
Menggunakan fixture/perlengkapan/ alat pencekam pada titik nol atau data yang tersedia pada mesin
Taat azas sesuai SOP
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 10
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK
KERJA
MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja Penge- tahuan
Keteram- pilan
2.2 Memilih alat pendukung yang tepat dan dipasang pada mesin dengan prosedur operasi standar.
Dapat menjelasan pemilihan alat pendukung yang tepat
Dapat menjelaskan pemasangan alat pendukung
Mampu memilih dan memasang alat pendukung pada mesin
Harus taat azas sesuai SOP
Pemilihan alat pendukung yang tepat
Pemasangan alat pendukung
Memilih dan memasang alat pendukung pada mesin
Taat azas sesuai SOP
2.3 Mesin dipersiapkan untuk pemasangan alat cekam
Dapat menjelaskan persiapan pemasangan alat cekam
Mampu mempersiapkan pemasangan alat cekam
Harus taat azas sesuai SOP
Persiapan pemasangan alat cekam
Mempersiapkan pemasangan alat cekam
Taat azas sesuai SOP
3. Mengatur tool offset
3.1. Tooling offset diukur dan dicatat pada pengontrol mesin.
Dapat menjelaskan tooling offset dan pencatatan pada kontrol mesin
Mampu melaksanakan toolling offset dan mencatat pada kontrol mesin
Penjelasan tooling offset dan pencatatan pada kontrol mesin
Melaksanakan toolling offset dan mencatat pada kontrol mesin
Taat azas sesuai SOP
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 11
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK
KERJA
MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja Penge- tahuan
Keteram- pilan
Harus taat azas sesuai SOP
4. Ujicoba program NC/CNC
4.1. Mesin dioperasikan pada contoh produk pertama untuk mengamati semua prosedur keselamatan kerja
Dapat menjelaskan pengoperasian mesin sesuai dengan contoh
Dapat menjelaskan pengamatan keselamatan kerja sesuai prosedur
Mampu mengoperasikan dan mengamati keselamatan kerja berdasarkan contoh produk
Harus taat azas sesuai SOP
Pengoperasian mesin sesuai dengan contoh
Pengamatan keselamatan kerja sesuai prosedur
Mengoperasikan dan mengamati keselamatan kerja berdasarkan contoh produk
Taat azas sesuai SOP
4.2. Contoh produk pertama diukur untuk mencocokan dengan spesifikasi.
Dapat menjelaskan keseuaian ukuran pada produk dan mencocokkan dengan spesifikasi
Mampu mengukur produk dan mencocokan dengan spesifikasi
Harus taat azas sesuai SOP
Keseuaian ukuran pada produk dan mencocokkan dengan spesifikasi
Mengukur produk dan mencocokan dengan spesifikasi
Taat azas sesuai SOP
4.3. Pengeditan program untuk mengubah kecepatan, pemakanan
Dapat menjelaskan edit program untuk mengubah proses
Penjelasan edit program untuk mengubah
Melakukan editing program dalam proses
Taat azas sesuai SOP
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 12
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK
KERJA
MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja Penge- tahuan
Keteram- pilan
dan langkah pengerjaan yang akan dilakukan sesuai tuntutan untuk memastikan kesesuaian pekerjaan dengan spesifikasi produk.
pemesinan sesuai dengan tuntutan spesifikasi produk
Mampu melakukan editing program dalam proses pemesinan dalam mencapai kesesuaian tuntutan spesifikasi produk
Harus taat azas sesuai SOP
proses pemesinan sesuai dengan tuntutan spesifikasi produk
pemesinan dalam mencapai kesesuaian tuntutan spesifikasi produk
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 13
1.3 Unit Kompetensi : Memprogram Mesin NC/CNC (Dasar) Kode Unit : LOG.OO07.017.00 Perkiraan Waktu Pelatihan : 50 Jam @ 45 menit
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK
KERJA
MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja Penge- tahuan
Keteram- pilan
1. Mengenal dasar bagian-bagian program mesin NC/CNC
1.1 Bagian-bagian program sesuai yang dipilih untuk pengontrol mesin
Dapat menjelaskan bagian-bagian mesin berikut kontrolnya
Dapat menjelaskan fungsi dasar kontrol mesin
Mampu memilih kontrol sesuai dengan mesin
Harus sesuai dengan buku manual mesin
Bagian-bagian mesin berikut kontrol-kontrolnya
Fungsi dasar kontrol mesin
Mampu memilih kontrol sesuai dengan mesin
Sesuai dengan buku manual mesin
80
2. Menulis dasar program mesin NC/CNC
2.1 Mengerti gambar teknik dan memahami arti fungsi dasar mesin dan dan bagian - bagian peralatan.
Dapat menjelaskan fungsi koordinat sesuai dengan gambar teknik
Dapat menjelaskan fungsi dasar mesin sesuai dengan prosedur pada buku manual mesin
Mampu menentukan koordinat dan fungsi dasar yang digunakan sesuai dengan gambar teknik
Harus taat azas sesuai dengan buku manual mesin
Fungsi koordinat sesuai dengan gambar teknik
Fungsi dasar mesin sesuai dengan prosedur pada buku manual mesin
Menentukan koordinat dan fungsi dasar yang digunakan sesuai dengan gambar teknik
Taat azas sesuai dengan buku manual mesin
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 14
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK
KERJA
MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja Penge- tahuan
Keteram- pilan
2.2 Koordinat dihitung untuk contoh bagian alat atau fungsi dasar permesinan
Dapat menjelaskan penghitungan dan penentuan koordinat sesuai dengan fungsi dasar pemesinan
Mampu menghitung dan menentukan koordinat sesuai dengan fungsi dasar pemesinan
Harus taat azas sesuai dengan manual operasional mesin
Penghitungan dan penentuan koordinat sesuai dengan fungsi dasar pemesinan
Menghitung dan menentukan koordinat sesuai dengan fungsi dasar pemesinan
Taat azas sesuai dengan manual operasional mesin
2.3 Menulis program dalam kode format standar yang sesuai dengan standar prosedur pengoperasian.
Dapat menjelaskan penulisan program dalam kode format standar sesuai dengan buku manual operasional mesin
Mampu menulis program dalam kode format standar sesuai dengan buku manual operasional mesin
Harus taat azas sesuai maunal operasional mesin
Penulisan program dalam kode format standar sesuai dengan buku manual operasional mesin
Menulis program dalam kode format standar sesuai dengan buku manual operasional mesin
Taat azas sesuai maunal operasional mesin
3. Lembar penulisan operasi NC/CNC
3.1. Lembar-lembar pelaksanaan dihasilkan pada spesifikasi berdasarkan dengan
Dapat menjelaskan penulisan operasi prosedur sesuai spesifikasi
Penulisan operasi prosedur sesuai spesifikasi
menulis operasi prosedur sesuai spesifikasi
Teliti , cermat dan sesuai SOP
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 15
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK
KERJA
MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja Penge- tahuan
Keteram- pilan
standar prosedur pelaksanaan.
Mampu menulis operasi prosedur sesuai spesifikasi
Harus taat azas sesuai buku manual mesin
4. Mencoba program
4.1. Mengoperasikan mesin dengan cara manual untuk mengetest dan membuktikan program sebagai tuntutan
Dapat menjelaskan pelaksanaan test program sesuai dengan tuntutan pada mesin
Mampu melakukan test program sesuai dengan tuntutan untuk membuktikan program siap jalan.
Harus taat azas sesuai prosedur manual mesin
Pelaksanaan test program sesuai dengan tuntutan pada mesin
Pelakukan test program sesuai dengan tuntutan untuk membuktikan program siap jalan
Taat azas sesuai prosedur manual mesin
4.2. Program diedit jika perlu operasi penyetelan seperti pada tuntutan
Dapat menjelaskan edit ulang jika diperlukan sesuai dengan tuntutan
Mampu melakukan edit ulang dan penyetelan pada mesin sesuai dengan tuntutan
Harus taat azas sesuai prosedur
Edit ulang jika diperlukan sesuai dengan tuntutan
Melakukan edit ulang dan penyetelan pada mesin sesuai dengan tuntutan
Taat azas sesuai prosedur
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 16
1.4 Unit Kompetensi : Mengoperasikan Mesin NC/CNC Kode Unit : LOG.OO07.027.00 Perkiraan Waktu Pelatihan : 50 Jam @ 45 menit
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK
KERJA
MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja Penge- tahuan
Keteram- pilan
1. Memahami instruksi kerja
1.1 Memahami dan melaksanakan dengan tepat lembar kerja atau perintah sejenis.
Dapat menjelaskan pelaksanaan kegiatan sesuai lembar kerja atau perintah sejenis
Mampu melaksanakan kegiatan sesuai dengan lembar kerja atau perintah sejenis
Harus taat azas sesuai dengan prosedur dan manual mesin
Pelaksanaan kegiatan sesuai lembar kerja atau perintah sejenis
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan lembar kerja atau perintah sejenis
Taat azas sesuai dengan prosedur dan manual mesin
2. Melakukan pemeriksaan awal
2.1. Tanggung jawab pemeriksaan awal termasuk prosedur operasi standar.
Dapat menjelaskan tanggung jawab pemeriksaan awal
Mampu memeriksa awal termasuk prosedur operasi standar
Harus taat azas sesuai dengan prosedur dan manual mesin
Tanggung jawab pemeriksaan awal
Memeriksa awal termasuk prosedur operasi standar
Taat azas sesuai dengan prosedur dan manual mesin
2.2. Amati prosedur keselamatan kerja dengan tepat dan periksa peralatan
Dapat menjelaskan pengamatan prosedur keselamatan kerja
Pengamatan prosedur keselamatan kerja dengan
Mengamati prosedur keselamatan kerja dengan
taat azas sesuai dengan prosedur
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 17
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK
KERJA
MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja Penge- tahuan
Keteram- pilan
keselamatan kerja untuk operasional yang tepat.
dengan tepat Dapat menjelaskan pemeriksaan peralatan keselamatan kerja untuk operasional yang tepat
Mampu mengamati prosedur keselamatan kerja dengan tepat
Mampu memeriksa peralatan keselamatan kerja untuk operasioan dengantepat
Harus taat azas sesuai dengan prosedur maunal mesin
tepat Pemeriksaan peralatan keselamatan kerja untuk operasional yang tepat
tepat Memeriksa peralatan keselamatan kerja untuk operasioan dengantepat
maunal mesin
3. Mengoperasikan mesin CNC/NC
3.1. Memilih dan memastikan program NC/CNC yang terpasang dengan instruksi kerja.
Dapat menjelaskan program NC/CNC yang diinput sesuai dengan instruksi kerja
Mampu memastikan programNC/CNC diiput sesuai dngan instruksi kerja
Harus teliti sesuai dengan SOP dan manual mesin
Program NC/CNC yang diinput sesuai dengan instruksi kerja
Memastikan programNC/CNC diiput sesuai dngan instruksi kerja
Harus teliti sesuai dengan SOP dan manual mesin
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 18
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK
KERJA
MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja Penge- tahuan
Keteram- pilan
3.2. Mesin NC/CNC yang dioperasikan dengan aman untuk membuat produk sesuai dengan spesifikasi.
Dapat menjelaskan operasi prosedur mesinNC/CNC dengan aman dalam menyelesaikan produk sesuai spesifikasi
Mampu mengoperasikan mesin NC/CNC dengan aman dalam menyelesaikan produk sesuai spesifikasi
Harus taat azas sesuai prosedur dan manual mesin
3.3. Mengidentifikasi dan melaporkan kesalahan fungsi mesin.
Dapat menjelaskan cara identifikasi kesalahan pada mesin dan pelaporannya
Mampu mengidentifikasi kesalahan pada mesin dan melaporkannya
Harus taat azas sesuai prosedur dan manual mesin
cara identifikasi kesalahan pada mesin dan pelaporannya
Mengidentifikasi kesalahan pada mesin dan melaporkannya
Taat azas sesuai prosedur dan manual mesin
3.4. Pemeriksaan contoh benda yang diproduksi untuk
Dapat menjelaskan pemeriksaan contoh benda yang
Pemeriksaan contoh benda yang dihasilkan
Memeriksa contoh benda yang dihasilkan
taat azas sesuai prosedur dan
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 19
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK
KERJA
MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja Penge- tahuan
Keteram- pilan
pemeriksaan berdasar spesifikasi menggunakan prosedur standar.
dihasilkan bedasarkan spesifikasi dengan menggunakan prosedur standar
Mampu memeriksa contoh benda yang dihasilkan berdasarkan spesifikasi dengan menggunakan prosedur standar
Harus taat azas sesuai prosedur dan manual mesin
bedasarkan spesifikasi dengan menggunakan prosedur standar
berdasarkan spesifikasi dengan menggunakan prosedur standar
manual mesin
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 20
2. PELATIHAN DI TEMPAT KERJA (OJT)
2.1 Unit Kompetensi : Menerapkan Prinsi-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja
Kode Unit : LOG.OO01.002.01
ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR PELAKSANAAN PELATIHAN DITEMPAT KERJA
1. Mengikuti praktek-praktek kerja yang aman 2. Melaporkan bahaya-bahaya di tempat kerja 3. Mengikuti prosedur-prosedur darurat
Mampu melaksanakan praktik dengan dengan mengikuti kaidah-kaidah yang aman sesuai prosedur K3
Mampu melaporkam kemungkinan bahaya yang akan timbul di tempat kerja Mampu melaksanakan prosedur darurat sesuai dengan SOP perusahaan
2.2 Unit Kompetensi : Mengeset dan mengedit program mesin NC/CNC
Kode Unit : LOG.OO07.016.01
ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR PELAKSANAAN PELATIHAN DITEMPAT KERJA
1. Memahami instruksi kerja 2. Mengatur fixtur/perlengkapan/alat pencekam 3. Mengatur tool offset 4. Ujicoba program NC/CNC
Mampu melaksanakan instruksi kerja sesuai kaidah dan prosedur SOP Mampu mengatur fixtur/perlengkapan/alat pencekam Mampu mangatur tool offset Mampu melakukan ujicoba program NC/CNC langsung pada mesin
2.3 Unit Kompetensi : Memprogram Mesin NC/CNC dasar
Kode Unit : LOG.OO07.018.01
ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR PELAKSANAAN PELATIHAN DITEMPAT KERJA 1. Mengenal dasar bagian-bagian program mesin NC/CNC 2. Menulis dasar program mesin NC/CNC 3. Lembar penulisan operasi NC/CNC 4. Mencoba program
Mampu menyusun program dengan menggunakan fasilitas yang ada pada mesin Mampu menulis program pada perangkat mesin NC/CNC Mampu membaca lembar program yang tersedia Mampu melakukan uji coba program secara dry run
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 21
2.4 Unit Kompetensi : Mengoperasikan Mesin NC/CNC dasar
Kode Unit : LOG.OO07.027.01
ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR PELAKSANAAN PELATIHAN DITEMPAT KERJA 1. Memahami instruksi kerja 2. Melakukan pemeriksaan awal 3. Mengoperasikan mesin CNC/NC
Mampu melaksanakan instruksi kerja secara terstruktur berdasarkan SOP Mampu melakukan pengecekan sebelum mesin dijalankan Mampu mengoperasikan mesin dama produksi yang sesuai dengan istruksi kerja
3. KELOMPOK NON UNIT KOMPETENSI
3.1 Fisik Mental dan Disiplin
MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN
(JP) Pengetahuan Ketrampilan
- Membangun rasa kebersamaan - Membangun rasa pantang menyerah - Baris berbaris - Rasa belaskasih
3.2 Kewirausahaan
MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN
(JP) Pengetahuan Ketrampilan
- Nilai-nilai produktivitas - Merencanakan peningkatan produktivitas - Pengemasan produk layak jual - Pemasaran
22
DAFTAR PERALATAN DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
1. Nama Pelatihan : Operator Mesin CNC Bubut 2. Kode Program Pelatihan :
NO UNIT KOMPETENSI KODE UNIT DAFTAR
PERALATAN DAFTAR BAHAN KET
I. UNIT KOMPETENSI 1
Menerapkan Prinsi-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja
LOG.OO01.002.01
Alat pemadam kebakaran
Alat Pelindung Diri
Modul Buku
informasi Buku kerja Buku
penilaian
2
Mengeset dan mengedit program mesin NC/CNC
LOG.OO07.016.01
Alat potong (cutting tools)
Alat pengikat alat potong (tools holder)
Mesin CNC Bubut
Alat pelindung diri
Alat ukur virnier caliper 0.02mm
・ Modul Buku
informasi Buku kerja Buku
penilaian Dural Ø
50x150mm
3
Meprogram mesin NC/CNC dasar LOG.OO07.018.01
Alat potong (cutting tools)
Alat pengikat alat potong (tools holder)
Mesin CNC Bubut
Alat pelindung diri
Alat ukur virnier caliper 0.02mm
・ Modul Buku
informasi Buku kerja Buku
penilaian Dural Ø
50x150mm
4
Mengoperasikan Mesin NC/CNC LOG.OO07.027.01
Alat potong (cutting tools)
Alat pengikat alat potong (tools holder)
Mesin CNC Bubut
Alat pelindung diri
Alat ukur virnier caliper 0.02mm
・ Modul Buku
informasi Buku kerja Buku
penilaian Dural Ø
50x150mm
23
RANCANGAN PELATIHAN DI TEMPAT KERJA
Nama Pelatihan : .....................................................
Nama Peserta Pelatihan : .....................................................
Nama Lembaga/Perusahaan : .....................................................
Kegiatan di Tempat Kerja : .....................................................
NO HARI/ TANGGAL
AREA KERJA
UNIT/ ELEMEN KOMPETENSI KEGIATAN JAM HASIL PEMBIMBING
1.
2.
3.
……………………., …. ………………….. …..
Pimpinan ……………..
…………………………………..
24
EVALUASI PROGRAM PELATIHAN
Judul/Nama Pelatihan : ………………………………..
NO. UNSUR YANG DINILAI Penilaian (Assessment)
Nilai A
(91-100) B
(71-90) C
(61-70)D
(<50)
1. MASUKAN : 1.1 Peserta Pelatihan 1.2 Pelatih 1.3 Assessor Pelatihan 1.4 Tenaga Pendukung 1.5 Fasilitas Peralatan 1.6 Bahan Pelatihan 1.7 Modul PBK/Job Sheet/ Diktat 1.8 Biaya/Dana Pelatihan
(0-100)
2.
PROSES : 2.1 Kurikulum dan Silabus 2.2 Unit Kompetensi yang ditempuh 2.3 Metode Pelatihan 2.4 Jadwal Pelatihan 2.5 Pelatihan di Tempat Kerja
(0-100)
3.
KELUARAN : 3.1 Penguasaan Pengetahuan 3.2 Penguasaan Keterampilan 3.3 Sikap Kerja 3.4 Kedisiplinan 3.5 Motivasi Kerja 3.6 Jumlah Lulusan
(0-100)
……………………………, tgl …………………………….
Penanggung Jawab Program
(menerima hasil evaluasi)
…………………………………..
Evaluator Program Pelatihan
…………………………………..
logo
PROGRAM
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
......................................................... KODE PROGRAM PELATIHAN :
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL
PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.6 A Telepon/Fax 021.5262643 Jakarta Selatan
201..
GAMBAR SESUAI DENGAN PROGRAM YANG RELEVAN
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...................................................................................................
KATA PENGANTAR .........................................................................................
PROGRAM PELATIHAN BERBASI KOMPETENSI .................................................
1. Nama pelatihan .......................................................................................
2. Kode program .........................................................................................
3. Kualifikasi/jenjang pelatihan .....................................................................
4. Tujuan pelatihan .....................................................................................
5. Unit kompetensi yang ditempuh ...............................................................
6. Unit kompetensi prasyarat .......................................................................
7. Perkiraan waktu ......................................................................................
8. Persyaratan peserta pelatihan ..................................................................
9. Persyaratan instruktur .............................................................................
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI ..............................................................
1. KELOMPOK UNIT KOMPETENSI ...............................................................
2. ON THE JOB TRAINING (OJT) ..................................................................
3. KELOMPOK NON-UNIT KOMPETENSI ........................................................
4.
SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
i
ii
1
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 1
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah tentang Sistem Pelatihan Kerja
Nasional, bahwa setiap penyusunan program pelatihan kerja berbasis kompetensi
mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Standar
Internasioan dan/atau Standar Khusus.
Untuk mengimplementasi pelatihan berbasis kompetensi diperlukan adanya
program pelatihan kerja ini dijadikan acuan dalam pelaksanakan pelatihan kerja
yang diselenggarakan oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)
Program pelatihan kerja dapat disusun secara berjenjang atau tidak
berjenjang, Program pelatihan kerja yang berjenjang mengacu kepada Perpres
Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI),
sedangkan program pelatihan kerja yang tidak berjenjang disusun berdasarkan unit
kompetensi atau kelompok unit kompetensi.
Untuk memenuhi berbagai kebutuhan pelatihan di dunia usaha maupun
dunia industri pada masyarakat pengguna, maka disusun program pelatihan
berbasis kompetensi dengan nama pelatihan “Operator Mesin Perkakas” yang
mengacu pada standar kompetensi kerja.
Demikianlah program pelatihan berbasis kompetensi ini disusun, semoga
dapat digunakan dan bermanfaat dalam menunjang proses pelaksanaan pelatihan
di lembaga pelatihan kerja. Dalam rangka meningkatkan produktivitas sumber daya
manusia dan memiliki daya saing di dalam maupun di luar negeri.
Jakarta, Nopember 2013
Direktur Standardisasi Kompetensi
dan Program Pelatihan
Kundjung Masehat, S.H., M.M. NIP 19581129 198603 1 002
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 2
PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
1. Nama Pelatihan 2. Kode Program 3. Kualifikasi/Jenjang Pelatihan 4. Tujuan Pelatihan
::::
Operator Mesin Perkakas Non Jenjang
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta kompeten:
Mengoperasikan mesin perkakas dan CNC untuk membuat komponen presisi tinggi pada lingkungan industri manufaktur sesuai dengan prosedur yang berlaku.
5. Unit Kompetensi yang ditempuh: 5.1. LOG.OO01.002.01
5.2. LOG.OO07.016.01 5.3. LOG.OO07.018.01 5.4. LOG.OO07.027.01
: :::
Menerapkan Prinsi-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja Mengeset Mesin NC/CNC Memprogram mesin NC/CNC Mengoperasikan Mesin NC/CNC
6. Unit Kompetensi prasyarat
6.1 LOG.OO01.002.01 6.2 LOG.OO07.016.01 6.3 LOG.OO07.018.01 6.4 LOG.OO07.027.01 6.5 LOG OO07.000.01 6.6 LOG.OO07.000.01
: ::::
Mengukur Dengan Alat Ukur Mekanik Presisi Membaca Gambar Teknik Menggerinda pahat dan alat potong Menggunakan Perkakas Tangan Melakukan pekerjaan dengan mesin bubut Mempergunakan mesin bubut (kompleks)
7. Perkiraan Waktu Pelatihan : 600 jam pelatihan @ 45 menit 8. Persyaratan Peserta Pelatihan :
8.1 Pendidikan 8.2 Pelatihan 8.3 Pengalaman Kerja 8.4 Umur 8.5 Jenis Kelamin 8.6 Kesehatan8.7 Test Kemampuan
:::::::
9. Persyaratan Instruktur :
9.1 Pendidikan 9.2 Pesyaratan Kompetensi
1) Teknis 2) Metodologi
9.3 Pengalama Kerja 9.4 Kesehatan Kerja 9.5 Persyaratan Khusus
:::::::
X 00 0 0 0 0 00 00 0
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 3
KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
NO UNIT KOMPETENSI KODE UNIT PERKIRAAN WAKTU
PELATIHAN (JP) Penge tahuan
Ketrampilan Jumlah
1. KELOMPOK UNIT KOMPETENSI 1.1 Menerapkan Prinsi-Prinsip
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja
LOG.OO01.002.01 7 13 20
1.2 Mengeset dan mengedit program
mesin NC/CNC LOG.OO07.016.01 20 30 50
1.3 Memprogram Mesin NC/CNC dasar LOG.OO07.018.01 20 30 50
1.4 Mengoperasikan Mesin NC/CNC LOG.OO07.027.01 20 30 50
Jumlah I 182
2. ON THE JOB TRAINING (OJT)
2.1 Mengeset Mesin NC/CNC LOG.OO07.016.01
40 40
2.2 Memprogram Mesin NC/CNC LOG.OO07.018.01
40 40
2.3 Mengoperasikan Mesin NC/CNC LOG.OO07.028.01
80 80
Jumlah II 160
3. KELOMPOK NON-UNIT KOMPETENSI
3.1 Fisik Mental Disiplin (FMD) 8 32 40
3.2 Kewirausahaan 6 12 18
3.4dst
Jumlah III 58 Jumlah I s/d III 400
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 4
SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI 1. KELOMPOK UNIT KOMPETENSI
1.1 Unit Kompetensi : Kode Unit : Perkiraan Waktu :
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
INDIKATOR UNJUK KERJA
MATERI PELATIHAN JAM PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Penge-tahuan
Kete-rampilan
1. 1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
2. 2.1
3. 3.1
3.2
3.2
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 5
1.2 Unit Kompetensi : Kode Unit : Perkiraan Waktu Pelatihan :
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK
KERJA
MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja Penge- tahuan
Keteram- pilan
1. 1.1
2. 2.1
2.2 .
2.3
3. 3.1.
4. 4.1.
4.2.
4.3.
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 6
1.3 Unit Kompetensi : Kode Unit : Perkiraan Waktu Pelatihan :
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK
KERJA
MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja Penge- tahuan
Keteram- pilan
1. 1.1
2. 2.1
2.2
2.3
3. 3.1.
4. 4.1.
4.2.
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 7
1.4 Unit Kompetensi : Kode Unit : Perkiraan Waktu Pelatihan :
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK
KERJA
MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Kerja Penge- tahuan
Keteram- pilan
1. 1.1
2. 2.1.
2.2.
3. 3.1. .
3.2.
3.3.
3.4.
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 8
2. PELATIHAN DI TEMPAT KERJA (OJT)
2.1 Unit Kompetensi :
Kode Unit :
ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR PELAKSANAAN PELATIHAN DITEMPAT KERJA
1.
2.2 Unit Kompetensi :
Kode Unit :
ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR PELAKSANAAN PELATIHAN DITEMPAT KERJA
1.
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 9
2.3 Unit Kompetensi : Memprogram Mesin NC/CNC dasar
Kode Unit : LOG.OO07.018.01
ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR PELAKSANAAN PELATIHAN DITEMPAT KERJA 1.
2.4 Unit Kompetensi :
Kode Unit :
ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR PELAKSANAAN PELATIHAN DITEMPAT KERJA 1.
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi 10
3. KELOMPOK NON UNIT KOMPETENSI
3.1 Fisik Mental dan Disiplin
MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN
(JP) Pengetahuan Ketrampilan
-
-
3.2 Kewirausahaan
MATERI PELATIHAN PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN
(JP) Pengetahuan Ketrampilan
-
-
11
DAFTAR PERALATAN DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
1. Nama Pelatihan : 2. Kode Program Pelatihan :
NO UNIT KOMPETENSI KODE UNIT DAFTAR
PERALATAN DAFTAR BAHAN KET
I. UNIT KOMPETENSI 1
2
3
4
12
RANCANGAN PELATIHAN DI TEMPAT KERJA
Nama Pelatihan : .....................................................
Nama Peserta Pelatihan : .....................................................
Nama Lembaga/Perusahaan : .....................................................
Kegiatan di Tempat Kerja : .....................................................
NO HARI/ TANGGAL
AREA KERJA
UNIT/ ELEMEN KOMPETENSI KEGIATAN JAM HASIL PEMBIMBING
1.
2.
3.
……………………., …. ………………….. …..
Pimpinan ……………..
…………………………………..
13
EVALUASI PROGRAM PELATIHAN
Judul/Nama Pelatihan : ………………………………..
NO. UNSUR YANG DINILAI Penilaian (Assessment)
Nilai A
(91-100) B
(71-90) C
(61-70)D
(<50)
1. MASUKAN : 1.1 Peserta Pelatihan 1.2 Pelatih 1.3 Assessor Pelatihan 1.4 Tenaga Pendukung 1.5 Fasilitas Peralatan 1.6 Bahan Pelatihan 1.7 Modul PBK/Job Sheet/ Diktat 1.8 Biaya/Dana Pelatihan
(0-100)
2.
PROSES : 2.1 Kurikulum dan Silabus 2.2 Unit Kompetensi yang ditempuh 2.3 Metode Pelatihan 2.4 Jadwal Pelatihan 2.5 Pelatihan di Tempat Kerja
(0-100)
3.
KELUARAN : 3.1 Penguasaan Pengetahuan 3.2 Penguasaan Keterampilan 3.3 Sikap Kerja 3.4 Kedisiplinan 3.5 Motivasi Kerja 3.6 Jumlah Lulusan
(0-100)
……………………………, tgl …………………………….
Penanggung Jawab Program
(menerima hasil evaluasi)
…………………………………..
Evaluator Program Pelatihan
…………………………………..