Upload
vokiet
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
KATA PENGANTAR
Bardasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional .Dimana mengamanatkan bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat
Daerah ( SKPD ) diharuskan menyusun Rencana Strategis ( RENSTRA) dalam rangka
meningkatkan pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah . Sehubungan hal
tersebut maka Badan Lingkungan Hidup Daerah ( BLHD ) Kabupaten Tanjung Jabung
Barat menyusun RENSTRA Tahun 2011 – 2015 .
RENSTARA Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat
ini disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah (
RPJMD ) Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011-2015 dengan memperhatikan
berbagai tantangan Pengelolaan Lingkungan Hidup 5 ( Lima ) Tahun kedepan.
Selanjutnya RENSTRA yang telah disusun ini di tetapkan oleh Kepala Daerah setelah di
verifikasi terlebih dahulu oleh Badan Perencanaan Pambangunan dan Penanaman Modal
( BAPPEMDAL) Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam rangka menjaga Sinkronisasi,
Kesinambungan dan Konsitensi Perencanaan Pembangunan dalam 5 (Lima) Tahun
kedepan .
Penyusunan RENSTRA Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanjung
Jabung Barat Tahun 2011-2015 ini disadari sepenuhnya masih Terdapat berbagai
kelemahan dan kekurangan . Untuk itu saran dan kritik yang bersifat Konstruktif dari
semua pihak sangatlah diharapkan guna untuk Perbaikan dan Penyempurnaannya.
Demikianlah semoga RENSTRA ini bermanfaat dan mampu memberikan arah
dalam upaya kita mewujudkan pelestarian Lingkungan masa yang akan datang.
Kuala Tungkal, Juni 2011KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Drs. HAMZAHPembina TK I
NIP. 19600603 198503 1 008
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. 01Daftar isi........................................................................................................................ 02
BAB I. PENDAHULUA .............................................................................................. 031.1 Latar Belakang .......................................................................................... 031.2 Landasan Hukum ........................................................................................ 041.3 Maksud dan Tujuan ..................................................................................... 051.4 Sistematika Penulisan ................................................................................. 06
BAB II GAMBARAN PELAYANAN ......................................................................... 082.1 Tugas ,Fungsi dan Struktur Organisasi ....................................................... 082.2 Sumber Daya SKPD ................................................................................... 142.3 Kinerja Pelayanan ....................................................................................... 192.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ......................... 21
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOKDAN FUNGSI ............................................................................................... 23
3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Pelayanan SKPD ......... 233.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah ........................................................................... 253.3 Telaahan Renstra Kementrian /Lembaga (K/L)........................................... 273.3 Telaahan Renstra Provinsi .......................................................................... 283.4 Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan Rencana Tata Ruang
Wilayah ....................................................................................................... 293.5 Penentuan Isu-isu Strategis ......................................................................... 32
BAB IV. VISI, MISI TUJUAN DAN SASARAN ,STRATEGIDAN KEBIJAKAN ...................................................................................... 35
4.1 Visi dan Misi ............................................................................................... 354.2 Tujuan Dan Sasaran .................................................................................... 354.3 Strategi dan Arah Kebijakan ....................................................................... 36
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR,KELOMPOK SASARAN SERTA PENDANAAN INDIKATIF ................. 41
5.1 Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja .................................... 415.2 Kelompok sasaran dan Pendanaan Indikatif ............................................... 46
BAB VI. INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DANSASARAN RPJMD ......................................................................................
BAB VII. PENUTUP .....................................................................................................
LAMPIRAN
3
BAB IPENDAHULUAN
I.1.Latar Belakang
Perencanaan Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat Renstra SKPD adalah dokumen Perencanaan SKPD untuk Periode 5 (Lima)
Tahun yang memuat Visi, Misi : Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan .
Renstra SKPD disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD berpedoman Kepada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan bersifat indikatif,
karena itu Renstra SKPD diharapkan mampu memberikan arah dalam Pelaksanaan
Program dan Kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan sesuai Situasi dan
Kondisi yang ada.
Renstra Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tahun 2011-2015 merupakan dokumen Perencanaan Daerah dibidang Lingkungan
Hidup yang memuat Penjabaran Visi, Misi dan Program yang hendak dicapai 5
(Lima) Tahun Kedepan. Selain itu Renstra juga menjadi dasar dan acuam dalam
penyusunan Rencana Kerja SKPD dan penilaian Kinerja SKPD.
Sedangkan untuk tercapainya tujuan yang tertutup dalam Renstra sangat
ditentukan oleh Komitmen dan Kemampuan pada pelaksana serta Sumber Daya yang
ada, Stake Holdeh terkait adanya Lingkungan Hidup dan juga tentunya Keterlibatan
dan dukungan masyarakat secara aktif .
Mengenai hudungan Renstra SKPD dengan dokumen Perencanaan lainnya
secara umum dijelaskan sebagai berikut :
1.Rencana Strategis SKPD (Renstra SKPD) dengan Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah (RPJMD).
Renstra SKPD merupakan penjabaran Teknis RPJMD yang berfungsi sebagai
dokumen perencanaan teknis Oprasional dalam menentukan arah kebijakan serta
Indikasi Program dan Kegiatan untuk jangka waktu 5 (Lima) Tahun.
Renstra SKPD disusun oleh setiap SKPD dan ditetapkan oleh Kepala Daerah
setelah di Verifikasi terlebih dahulu oleh (Bappemdal) Kabupaten Tanjung Jabung
Barat dalam rangka Sinkronisasi, Kesinambungan dan Konsistensi Perencanaan
Pembangunan.
4
2.Rencana Kerja Satua Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)
Renja SKPD merupakan dokumen perencanaan tahunan setiap SKPD yang disusun
sebagai penjabaran lebih lanjut dari Renstra SKPD yang memuat rencana kegiatan
pembangunan setiap tahunnya, yang dilengkapi dengan format kerangka anggaran
dan Regulasi serta indikasi pembiayaan .
1.2 Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1965 Tentang Pembentukan Daerah Tingkat IISarolangun Bangko, Daerah Tingkat II Tanjung Jabung (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1965 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Nomor2755);
2. Undang-undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan KabupatenSarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten TanjungJabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3903);
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 11373), sebagaimana telah diubah melalui Undang-undang Nomor 32 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-undangNomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran RepublikIndonesia tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4844);
5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan JangkaPanjang Nasional Tahun 2005-2015 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor2700);
6. Peraturan Pemrintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan KeuanganDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara PenyusunanRencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian UrusanPemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah
5
Kabupaten Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi perangkatDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741):
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata CaraPenyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana PembangunanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 nomor 21, TambahanLebaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4833);
12. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah, Sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMentri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas PeraturanMentri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006);
13. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang PelaksanaanPeraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata CaraPenysunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana PembangunanDaerah.
14. Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Nomor 15 Tahun 2008tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah KabupatenTanjung Jabung Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratTahun 2008 Nomor 15) .
1.3 Maksud Dan Tujuan
Adapun Renstra Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratTahun 2011-2015 ini disusun dengan Maksud dan Tujuan :
1.3.1 MAKSUD
1.Tersedianya dan Tersusunnya dokumen perencanaan bidang Lingkungan Hidupyang mampu memberikan rumusan Strategi, arah kebijakan, Program yang lebihterarah, Efektif, Efesien , dan Terpadu yang responsif terhadap perubahan yangdinamis dalam rangka Pencapaian terwujudnya Visi, Misi dan Program Bupati danWakil Bupati di Bidang Lingkungan Hidup 5 (Lima) Tahun yang akan datang.
2.Sebagai salah satu media Pertanggung jawaban melalui penilaian terhadappelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana yang ditetapkan dalam PerdaKabupaten Tanjung Jabung Barat Nomor 15 Tahun 2008.
1.3.2 TUJUAN
1.Sebagai Instrumen untuk mempermudah dalam mengukur dan mengevaluasiKinerja berdasarkan dokumen Perencanaan yang tersedia.
6
2.Sebagai dokumen perencanaan mengenai arah kebijakan penentuan strategi danpenetapan Program strategis yang sesuai kebutuhan Daerah di Bidang Lingkungan .
3.Sebagai salah satu sarana untuk membangun Konsensus dengan Stake Holder dalamrangka perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup di Kabupaten TanjungJabung Barat.
1.4 Sistematika Penulisan
Renstra Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tahun 2011-2015 ini disusun dengan Sitematika Penulisan sebagai berikut :
BAB I .PENDAHULUAN
Bab ini memuat tentang latar belakang , Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan
serta sistematika Penulisan
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN
Bab ini menjelaskan tentang tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya,
Kinerja Pelayanan serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Badan
Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat .
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Bab ini menguraikan tentang Identifikasi Permasalahan Telaahan Visi, Misi dan
Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Telaahan Renstra Provinsi,
Telaahan KLHS dan Rencana Tata Ruang Wilayah serta Penentuan Isu-isu
Strategis.
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
Bab ini Berisikan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, Serta Strategi dan Kebijakan .
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KELOMPOKSASARAN PENDANAAN INDIKATIF.
Bab ini berisi tentang Rencana Program Kegiatan dan Indikator Kinerja serta
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
7
BAB VI.INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DANSASARAN RPJMD
Bab ini menguraikan Indikator Kinerja BKPD yang secara langsung menunjukan
Kinerja SKPD yang akan dicapai pada 5 Tahun yang akan datang untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran. RPJMD .
BAB VII. PENUTUP.-
8
BAB IIGAMBARAN PELAYANAN
Sebagaimana dimaklumi bahwa Sumber Daya Alam (SDA) dan
Lingkungan Hidup (LH) harus diarahkan pemanfaatannya untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kualitas hidup rakyat dengan tetap berpegang pada kaidah.
Kaidah kelestarian lingkungan hidup dan berkelanjutan. Penciptaan
Keseimbangan antara Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
merupakan Prasyaratan penting bagi terlaksananya pembangunan Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup yang berkelanjutan.
Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Tanjung Jabung
Barat selaku Lembaga yang mengkoordinasikan Pengendalian Dampak
Lingkungan di tingkat Kabupaten, dibentuk berdasarkan peraturan Daerah
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Nomor.15 Tahun 2008 Tentang susunan
organisasi dan tata kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tanjung Jabung
Barat . Selanjutnya dijabarkan dalam peraturan Bupati Tanjung Jabung Barat
No.7 Tahun 2008 tentang Usaha Tugas Pokok dan Fungsi pada Lembaga Teknis
Daerah dalam Kabupaten Tanjung Jabung Barat .
2.1 Tugas Fungsi dan Struktur OrganisasiBerdasarkan Perda No.15 Tahun 2008 tentang susunan Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Bab IV
Mengenai Susunan Organisasi Pasal 6 huruf f bahwa Badan Lingkungan Hidup
Daerah Terdiri dari :
1. Kepala Badan
2. Sekretariat dipimpin seorang Sekretaris, terdiri dari :
a.Subbagian Umum dan Kepegawaian
b.Subbagian Keuangan
c.Subbagian Perencanaan Program, Monitoring, Evaluasi, dan
Pelaporan
3. Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan Dipimpin Seorang
Kepala Bidang terdiri dari :
a. Sub Bidang Pembinaan Teknis Analisis Dampak Lingkungan
b. Sub Bidang Pengkajian Analisis Dampak Lingkungan.
9
4. Bidang Pengawasan dan Pengendalian dipimpin Seorang Kepala
Bidang, Terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian
b. Sub Bidang Pengembangan Kapasitas dan Perizinan
5. Bidang Rehabilitasi dan Pemulihan Dipimpin Seorang Kepala Bidang
Terdiri dari :
a. Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan
b. Sub Bidang Rehabilitasi Kualitas Lingkungan dan Peran Serta
Masyarakat
6. Bidang Pengujian Kualitas Lingkungan Dipimpin Seorang Kepala
Bidang, Terdiri dari
a. Sub Bidang Pengujian Kualitas Air
b. Sub Bidang Pengujian Kualitas Tanah dan Udara
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Sedangkan untuk melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Badan Lingkungan
Hidup Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Berpedoman pada Peraturan
Bupati Tanjung Jabung Barat Nomor: 7 Tahun 2008 tentang uraian Tugas Pokok
dan Fungsi Jabatan Pada Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tanjung Jabung
Barat Pasal 79, Pasal 95 Sebagai Berikut :
1. Terkait dalam Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah mempunyai tugas
Pokok melaksanakan Sebahagian urusan Pemerintah Kabupaten di
Bidang Lingkungan Hidup Daerah, dan mempunyai fungsi :
a. Menyusun Rencana Strategis dan Akuntabilitas Kinerja Badan.
b. Melaksanakan Semua Program dan kegiatan sesuai lingkup Tugas.
c. Memimpin, Mengawasi, Membina dan Mengarahkan Pelaksanaan
Kegiatan Badan
d. Menyiapkan Rumusan Kebijakan dan Petunjuk Teknis di Bidang
Lingkungan Hidup.
e. Melaporkan segala kegiatan Kepada Bupati dan Melaksanakan
Tugas Dinas lain yang diberikan atasan
f. Berkoordinasi dengan Instansi terkait dalam Pelaksanaannya
10
2. Sekretaris mempunyai tugas Pokok membantu melaksanakan sebagian
tugas Kepala Badan di Bidang Kesekretariatan dan mempunyai fungsi :
a. Membantu penyusunan rencana Strategis dan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Badan.
b. Memimpin Kegiatan Kesekretariatan dan bertanggung jawab atas
kelancaran pelaksanaan tugasnya .
c. Membina dan Menyelenggarakan Administrasi umum dan
Kepegawaian, Keuangan, Perencanaan Program, Monitoring ,
Evaluasi dan Pelaporan.
d. Mengkoordinasikan tugas-tugas Bidang di Lingkungan Badan dan
e. Melaksanakan Tugas Dinas Lain yang diberikan atasan,
Berkoordiansi dengan Instansi Pelaksanaannya
3. Kepala Bidang Analisis Pencegahan dampak Lingkungan mempunyai
tugas Pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dibidang
Analisis pencegahan Damapk Lingkungan dan mempunyai fungsi :
a. Menyusun rencana dan Program Kerja Lingkup Bidang Analisis
Pencegahan Dampak Lingkungan.
b. Merumuskan Kebijakan dan Petunjuk Teknis di Bidang
Pencegahan Dampak Lingkungan .
c. Melakukan Penelitian dan Pengembangan Teknis pengendalian
Dampak Lingkungan .
d. Melaksanakan Pengendalian terhadap Teknis Pelaksanaan ANDAL
dan AMDAL .
e. Menyelenggarankan Kegiatan Pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data Lingkungan Hidup.
f. Melaksanakan Koordinasi Penyusunan Program Kerja dan
pelaporan pengelolaan Lingkungan Hidup dan pencegahan
dampak Lingkungan .
g. Menyusun Bahan dan Merumuskan serta melakukan teknis
oprasional Pengawasan dan Pengembangan serta pengkajian dan
penilaian analisis Pencegahan Dampak Lingkungan .
11
h. Membina dan Mengkoordinasikan Pengawasan dan
Pengembangan Teknis Analisis pengkajian dan penilaian mengenai
Dampak Lingkungan .
i. Melakukan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Lingkup Tugas
,dan
j. Melaksanakan Tugas Dinas lain yang diberikan atasan
Berkoordinasi dengan Instansi terkait dalam pelaksanaanya.
4. Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebahagian Tugas Kepala Badan di Bidang Pengawasan
dan Pengendalian dan mempunyai fungsi :
a. Menyusun Rencana dan Program kerja lingkup Bidang
Pengawasan dan Pengendalian .
b. Menyusun Kebijakan Teknis Operasional Pengawasan dan
Pengendalian Dampak Lingkungan .
c. Melakukan pencegahan dan Penanggulangan kerusakan
Lingkungan dan Pencemaran Lingkungan .
d. Melakukan Monitoring dan koordinasi dalam Penerapan RKL /RPL,
UKL/ UPL serta analisis dan Evaluasi pelaksanaan pengendalian
dampak Lingkungan dan
e. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan atasan,
berkoordinasi dengan Instansi terkait dalam pelaksanaannya .
5. Kepala Bidang Rehabilitas dan Pemulihan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan di Bidang Rehabilitas dan
Pemulihan dan mempunyai fungsi :
a. Menyusun Rencana program kerja dibidang Rehabilitas dan
Pemulihan.
b. Melaksanakan Rehabilitas dan Pemulihan Kualitas Sumber Daya
Hutan, Tanah, Air, Mineral, perairan, Pesisir dan Kelautan dan
Keaneka Ragaman Hayati serta Udara.
c. Melaksanakan pembinaan praserta masyarakat dalam upaya
Pelestarian Fungsi Lingkungan.
d. Melakukan Monitoring, evaluasi dan Pelaporan Lingkup Tugas, dan
12
e. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan atas berkoordinasi
dengan instansi terkait dalam pelaksanaannya .
6. Kepala Bidang Pengujian Kualitas Lingkungan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebahagian tugas Kepala Badan dibidang pengujian
Kualitas lingkungan dan mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana dan Program kerja lingkup bidang pengujian
Kualitas Lingkungan .
b. Melaksanakan pembinaan dan Koordinasi pelaksanaan Pengujian
Kualitas Lingkungan .
c. Melaksanakan Pengembangan smpel, analisis sampel dan evaluasi
terhadap hasil pengujian Kualitas Lingkungan .
d. Melaksanakan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan lingkup tugas
dan
e. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan atasan,
berkoordinasi dengan instansi terkait dalam pelaksanaannya.
13
7. Adapun Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten
Tanjung Jabung Barat sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI BADAN LINGKUNGAN HIDUPKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Tahun 2011.
KEPALA BADAN
SEKRETARISKELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
SubbagKeuangan
SubbagPerencanaan,Progr
am Evaluasi danPelaporan
Subbag Umumdan
Kepegawaian
BIDANG ANALISIPENCEGAHAN DAMPAK
LINGKUNGAN
BIDANGPENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
BIDANGREHABILITASI DAN
PEMULIHAN
BIDANG PENGUJIANKUALITAS
LINGKUNGAN
SUBBID PEMBINAANTEKNIS MENGENAI
DAMPAK
SUBBID PENGKAJIANANALISIS DAMPAK
LINGKUNGAN
SUBBID PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN
SUBBID PENGEMBANGAN KAPASITAS
DAN PERIJINAN
SUBBID PEMULIHAN KUALITASLINGKUNGAN
SUBBDID REHABILITASI KUALING DANPERAN SERTA MASY.
SUBBID PENGUJIANKUALITAS AIR
BIDANG PENGUJIANKUALITAS
LINGKUNGAN
14
2.2 Sumber Daya BLHD Kabupaten Tanjung Jabung Barat :
2.2.1 Sumber Daya Aparatur
Adapun gambaran pegawai pada Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, berdasarkan Golongan Kepangkatan keadaan bulan Juni
2011 dapat di lihat pada tabel dibawah ini .
Tabel II. Pegawai BLHD Kabupaten Tanjung Jabung BaratBerdasarkan Golongan Kepangkatan
NO. STATUS GOLONGAN KEPANGKATAN JUMLAHIV III II I HONOR1.2.-
PNSCPNS
-
3--
212-
31-
---
--
29
273
29
JUMLAH 3 23 4 - 29 59
Dari tabel II diatas terlihat bahwa Pegawai BLHD Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Golongan IV = ada 3 orang, Golongan III = ada 23 orang, Golongan II = 4 orang,
sedangkan Pegawai Honor berjumlah = 29 orang.
Selanjutnya mengenai Pegawai BLHD Kabupaten Tanjung Jabung Barat berdasarkantingkat Pendidikan adalah sebagai berikut.
Tabel III. Pegawai BLHD Kabupaten Tanjung Jabung BaratBerdasarkan Tingkat Pendidikan
NO STAUS TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAHS2 S1 D3 SLTA SLTP SD1.2.3
PNSCPNS
HONOR
1--
1711
511
4-
27
1--
---
282
29
JUMLAH 1 19 7 31 1 - 59
Tabel II diatas memperlihatkan bahwa dari 30 orang pegawai BLHD Kabupaten Tanjung
Jabung Barat yang tingkat Pendidikannya S2 1 orang, S1 19 orang, D3 7 orang, SLTA 31
orang, SLTP 1 orang. Sedangkan untuk penetapan Honor yang berjumlah 29 orang, tingkat
Pendidikannya : S1 1 orang, D3 1 orang, SLTA 27 orang .
Kemudian untuk Pegawai BLHD Kabupaten Tanjung Jabung Barat menurut Tingkat Jabatan
dapat dilihat pada tabel IV di bawah ini :
15
Tabel IV. Tingkat Jabatan Pegawai BLHD Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
NO. TINGKAT JABATAN JUMLAH ORANG KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
ESELON II
ESELON III
ESELON IV
STAF
1
5
11
13
Kepala Badan
Sekretaris / Kabbid
Kasubag / Kasubid
-
Jumlah 30
2.2.2 Sarana dan Prasarana
Adapun mengenai Sarana dan Prasarana yang ada di Badan Lingkungan Hidup
Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai pendukung Pelaksanaan Program dan
Kegiatan adalah sebagai berikut :
Tabel V. Kondisi Sarana dan Prasarana Pada BLHD KabupatenTanjung Jabung Barat .
NOMOR JENIS / MERK JUMLAH KONDISI
16
LAMPIRAN I : SERAH TERIMA MEMORI JABATAN
NOMOR :TANGGAL :
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KANTOR
No Nama jenisBarang Merk Barang
JumlahBarang Kondisi/Keadaan Ket(Unit) Barang
1 Mobil Trition Double 1 BaikCabinMitsubhisi Kuda 1 Kurang BaikVA1WGLX / Deluxe
2 Motor Supra Fit 1 BaikSupra X 1 BaikLegenda 1 BaikWin 1 Baik Dibawa Oleh
MardiBarus,SP,MM
Supra X 125 CW 1 BaikHonda Mega Pro 1 BaikNew Supra X 125 R 1 BaikRacing
3 Kipas Angin Sekai 3 BaikDindingKipas Angin Regency 1 BaikTegak
4 Alat Labor- HVS 1 Baik- Gas Analizer IMR 1400 1 Baik- Sound Level RS 323 1 Baik- pH Meter 1 Baik- Gas Sampler RAC 5 1 Baik- GPS 76 CSX 1 Baik- Anemometer Ectech 45150 1 Baik- CombutionGas 1 Baik- TimbanganAnalitik Chaus Pioner 1 Baik- Tim. Teknis Chaus Pioner 1 Baik- DO Meter Ectech 1 Baik- Turbidity
Meter Lovibond 1 Baik
17
- BOD Meter BMS 6 1 Baik- COD Meter Lovibond 1 Baik- Opacity 1 Baik- Botol
Sampler 100 ml 20 Baik500 ml 10 Baik
- Ice Box 24 L 2 Baik5 Perahu Boot 40 PK 1 Baik Dipakai oleh
bermotorKESBANG
LINMAS- Perahu Karet- Mesin- BajuPelampung- pengayuh
6 AC TLC 2 BaikLG 5 Baik
7 Lap Top Toshiba 4 1 Rusak BeratAxioo 1 Kurang BaikSony 1 Baik
8 KomputerCPU Pentium 4 1 Rusak BeratMonitor Samsung 1 Rusak BeratCPU Pentium 4 1 BaikMonitor Samsung 1 BaikCPU/Server Pentium 4 1 Baik
Monitor/Server Samsung/LCD 1 Rusak BeratCPU Duel Core/Lenovo 2 BaikMonitor Lenovo 2 BaikCPU Intel core i5 / Lenovo 1 BaikMonitor Lenovo 1 Baik
9 PrinterEpson Lx300 1 Rusak BeratHp D1360 2 Rusak BeratCanon Pixma 1 Rusak BeratEpson 5500 1 Rusak BeratHp D1460 2 Rusak BeratEpson LQ 2180 1 BaikCanon MP 278 1 Baik
10 Wireless Weston 1 Baik
18
11 HandyCam Sony 1 Rusak Berat12 Camera Nikon 1 Baik13 Faximili Panasonic 1 Baik14 Telepon AsiaPhone 1 Baik
15Voltageregulator Niko 1 Baik
16 Mesin Tik Manual Standar 2 1 Kurang Baik17 Jam Dinding Glory/Mekanis 1 Baik18 Proyektor Toshiba 1 Baik19 Filling Cabinet Unital / 4 pintu 1 Baik
Daiko / 3 pintu 5 BaikLion / 4 pintu 3 BaikDaiko / 4 pintu 1 Baik
20 Lemari Kaca 1 BaikKayu Kaca / 4 pintu 5 BaikKayu Kaca / 2 pintu 5 BaikArsip Besi / Lion 3 Baik
21 Kursi Biasa / Plastik 8 2 Rusak BeratLipat Biru 1 BaikLipat Merah 3 1 Rusak BeratLipat Hitam 18 1 RusakPutar 2 BaikTamu 1 BaikTangan 4 1 Rusak Berat
22 Meja 1/2 Biro 23 1 Kurang Baik1 Biro 5 BaikKomputer 3 1 Kurang BaikRapat 1 Baik
Jumlah 198Kuala Tungkal, Maret 2011
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
DRS.HAMZAH MUSTARI RIFAI, S.PdNIP.19600603 198503 1 008 NIP.19570728 198003 1 005
Mengetahui / MengesahkanAn. Bupati Tanjung Jabung Barat
Plt. Sekretaris Daerah
Ir.H.FIRDAUS KHATAB, MMPembina TK I
NIP. 19660905 199303 1 003
19
2.3 Kinerja Pelayanan BLHD Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Meningkatnya Berbagai Usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh Perusahaan,
Masyarakat secara Kelompok maupun Perorangan telah menyebabkan terjadinya
pencemaran. Baik pencemaran air, udara, maupun kerusakan lahan / tanah. Sejalan dengan
itu meningkatnya pengaduan masyarakat berkenaan adanya dengan pencemaran maupun
menurunnya kualitas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Perlu
Upaya yang sungguh-sungguh terhadap Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
agar masyarakat mendapatkan lingkungan hidup yang sehat . Sehubungan itu Pemerintah
Kabupaten Tanjung Jabung Barat perlu memberikan pelayanan dasar sesuai dengan
standar Pelayanan minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup.
Sesuai Peraturan Pemerintah No.65 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan SPM umum Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai
jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
diperoleh setiap warga secara minimal.
Ruang Lingkupnya SPM Mencakup :
Jenis Pelayanan Dasar
Indikator dan Nilai
Batas Waktu Pencapaian, dan
Pengorganisasi Penyelenggaraan
Dasar Hukum SPM Bidang Lingkungan Hidup Adalah peraturan Menteri Lingkungan
Hidup No. 19 Tahun 2008 tentang SPM Bidang Lingkungan Hidup ialah Provinsi dan
Kabupaten / Kota, dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.20 Tahun 2008 tentang
Petunjuk Teknis SPM Bidang Lingkungan Hidup adalah Provinsi dan Kabupaten / Kota, yang
didalamnya mengatur ketentuan tentang jenis dan materi Pelayanan dasar Bidang
Lingkungan Hidup yang merupakan urusan wajib yang berhak di peroleh setara warga
secara minimal.
Adapun penetapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) diatas tidak berarti
menghapus kewajiban daerah untuk melaksanakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Lainnya
, karena SPM hanya sebagian kecil kewajiban dari tanggung jawab yang di emban
Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
20
2.2.3 Maksud, Tujuan dan Fungsi pelayanan
Maksud ditetapkannya SPM Bidang LH adalah :
a. Tersedianya aturan Pelaksanaan SPM Bidang Lingkungan Hidup
b. Sebagai Bahan Komperasi untuk melaksanakan Kegiatan pengelolaan lingkungan
Hidup lainnya.
Tujuan ditetapkannya SPM Bidang Lingkungan Hidup adalah
a. Terlaksananya Pelayanan Bidang Lingkungan Hidup Secara Terencana dan
terukur sesuai Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku
b. Terpenuhinya Hak Masyarakat atas Lingkungan Hidup yang baik.
c. Kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses Informasi Lingkungan Hidup
Mengenai ditetapkannya Fungsi SPM Bidang Lingkungan Hidup adalah :
a. Sebagai Tolak ukur dalam tercapainya Kualitas Lingkungan dan
terinformasikannya Kepada Masyarakat
b. Untuk mengukur kinerja Penyelenggaraan urusan wajib Daerah berterkaitan
dengan Pelayanan Minimal Bidang LH
c. Sebagai acuan Prioritas Perencanaan Daerah dan Prioritas Pembiayaan anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
2.2.4 Rencana Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup
1. JENIS PELAYANAN
Jenis SPM Bidang Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten diprioritaskan pada :
Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air.
Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak.
Pelayanan Informasi Kerusakan Status, Kerusakan Lahan dan/ Tanah
untuk Produksi Bio massa .
Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat akibat adanya dugaan
Pencemaran dan / atau Kerusakan Lingkungan Hidup.
2. TARGET PENCAPAIAN PELAYANAN
Penetapan Target Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten
Tanjung Jabung Barat Sesuai Ruang Lingkupnya Yaitu :
21
Jenis Pelayanan Dasar indikator dan Nilai, dan batas untuk pencapaian
serta Pengorganisasian penyelenggaraannya dilaksanakan secara
bertahap sebagaimana di atur dalam surat Edaran Menteri Negara
Lingkungan Hidup No.SE-01/Men LH/03/2009 .Tentang penetapan SPM
Bidang LH daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten / Kota .
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BLHD Kabupaten TanjungJabung Barat
Analisis rencana Penyampaian SPM sesuai Ruang Lingkup SPM Bidang
Lingkungan Hidup Bagi Kabupaten yaitu Pelayanan Pencegahan air, Pelayanan
Pencegahan Udara Sumber tidak Bergerak, dan Pelayanan Informasi kerusakan status,
Kerusakan Lahan dan /atau tanauh untuk Produksi Bio Masa serta Pelayanan Tindak Lanjut
Pengaduan Masyarakat akibat adanya dugaan Pencemaran dan/ atau Kerusakan
Lingkungan Hidup.
Pendekatan analisis menggunakan Metode SWOT (STRENGTH WEAKNESS
OPPURTUNITY THREATS). Metode ini merupakan salah satu metode yang disebutkan
dalam Permendagri No. 79/2007 Tentang pedoman penyusunan rencana Pencapaian.
Dalam Metode SWOT dikenal adanya 2 (Dua) Faktor Independent yang selanjutnya disebut
sebagai factor internal yaitu STRENGTH dan WEAKNESS dan faktor Eksternal yaitu
OporTunity Threats.
A. Faktor InternalFaktor internal merupakan faktor yang dimiliki untuk mempengaruhi rencana
Pencapaian SPM yang terdiri atas :
1.Kekuatan (STRENGTH)
a. Kualitas Lingkungan yang masih cukup baik
b. Jumlah Personil yang relatif banyak
c. Koordinasi yang cukup Lancar dan Baik dengan Instansi terkait
d. Sarana dan Prasarana cukup memadai
e. Adanya Sumber dana dari APBD
22
2. Kelemahan (WEAKNESS)
a. Kualitas Personil belum memadai berdasarkan Kompetensi Bidang Lingkungan
Hidup
b. Gedung kantor masih menumpang dan kondisinya tidak Refresentatif
c. Belum Memiliki Laboratorium Lingkungan
d. Belum memperoleh Lisensi Penilai AMDAL
e. Dalam 3 tahun terakhir tidak mendapat dana DAK atau pun TP
B. Faktor ExternalFaktor external merupakan faktor yang keberadaannya dari Luar yaitu Peluang
(OPPURTUNITY) dan ancaman (THREATS) .
1. Peluang (OPPURTUNITY)
a. Adanya kerja sama dengan Laboratorium Lingkungan di Provinsi dan Provinsi
Terdekat untuk pengujian Kualitas Lingkungan.
b. Tersedianya Peluang Konsultasi dan Koordinasi dengan Instansi LH di
Provinsi .
c. Adanya Pelatihan dan Bintek Personil untuk Peningkatan Kualitas SDM
Personil yang diselenggarakan Oleh Kementerian LH dan Ekoregion
Sumatera.
2. Ancaman (THREATS)
a. Relatif Personilnya Perkembangan Industri yang akan berakibat menurunnya
Kualitas Lingkungan Hidup
b. Masih kurangnya kesadaran dan peran serta masyarakat dalam hal
perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Dalam rangka untuk meperbesar kekuatan atau (Strength) dan Peluang (Oppurtinity)
serta memperkecil kelemahan (WAKNESS) dan hambatan (THREATS) akan dilakukan
adaptasi target sesuai Perkembangan dan tantangan Lingkungan Hidup yang akan
terjadi.
23
BAB IIIISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Pelayanan.
Isu- isu lingkungan hidup yang semakin menguat dewasa ini, termasuk pada scopeglobal, secara subtantif merupakan suatu wacana korectif terhadap paradigmapembangunan ( Developmentalis ). Krisis lingkungan yang semakin luas di Indonesiadewasa ini, ditengarai karena antara lain. Perencanaan pembangunan yang biasapertumbuhan ekonomi ketimbang ekologi. Sehingga sebagai akumulasinya dalam dekadetrakhir ini kita seperti menuai bencana lingkungan. Banjir, Longsor, Kekeringan KebakaranHutan dan Lahan, degradasi hutan dan keanekaragaman dan pencemaran sungai, laut danudara datang silih berganti. Sebagai akibatnya biaya ( Cost) dampak lingkungan hidup yangharus ditanggung masyarakat dan pemerintahjauh lebih besar ketimbang manfaat ( benefit )ekonomi yang diperoleh
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengenalikan pencemaran dan kerusakanlingkungan hidup selama kurun waktu selama 5 ( lima ) tahun tyerakhir ( 2005 – 2010 ).Namun demikian pengelolaan hidup masih di hadapkan pada banyak permasalahan.Demikian pula upaya untuk memperbaiki kerusakan lingkungan belum sebanding denganpemanfaatan sumberdaya alam yang akan belum mempertimbangkan kelestarianlingkungan hidup. Keadaan ini diperparah lagi dengan kondisi iklim dan cuaca yang tidakdapat di prediksi sesuai prakiraan yang tidak saja terjadi di indonesia, tetapi juga terjadihampir seluruh belahan dunia, di samping yang tak kalah pentingnya mengenai isu duniatentang komitmen pengurangan emisi karbon akibat deforesitasi dan degradasi hutan danlahan.
Bertitik tolak dari permasalahan diatas maka disampaikan permasalahan lingkunganhidup di Tabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 2011 – 2015, masih akan di hadapkanpada permasalahan pencemaran air, udara, sampah dan limbah B3 terutama yangbersumber dari kegiatan industri dan jasa rumah tangga ( limbag domestik ) dan sektortransportasi. Sedangkan permasalahn dan kerusakan lingkungan terutama berkaitankerusakan lingkungan di Daerah Aliran Sungai ( DAS ) yang saat ini umumnya sudahtercemar, selain itu kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan dan lahan termasuk hutanmangrove ( Bakau ) dan aliran fungsi pohon terutama lahan sambut pertanian menjadi lahanlahan perkebunan, turut mempercepat menurunnya kualitas lingkungan baik di air, darat danudara. Persoalan lainya adalah terjadi peningkatan fenimena perubahan iklim ( ElimateChange ) apabila tidak dilakukan upaya secara sungguh untuk menurunkan Emisi Gas RumaKaca ( GRK ) akan berakibat terjadinya pemanasan global. Target indonesia sendiri dalammenurunkan GRK adalah sebesar 26% pada tahun 2020 merupakan komitmen yang harusditindak lanjuti pelaksanaannya melalui berbagi program dan kegiatan tahun 2011 – 2015melalui BLHD Kabupaten Tanjung Jabung Barat bersama SKPD terkait.
Kerana sebagaimana kita ketahui bersama kerusakan lingkungan akan memiliki dampaknegatif baik pada aspek ekologis, ekonomi, sosial dan budaya. Oleh sebab itulah perluadanya upaya mengubah paradiguna bahwa degradasi lingkungan bukan merupakan, Krisissemata, tetapi merupakan permasalahan peluang untuk melakukan pemulihan danperbaikan lingkungan.
24
Berdasarkan identifikasi terhadap permasalahan berdasarkan tugas dan pelayananyang akan dihadapi pada 5 ( lima ) tahun kedepan, maka dapat di ambil kesimpulan bahwapermasalahan pokok BLHD Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam melaksanakan tugaspokok dan fungsi pelayanannya sebagai berikut.
a. Masih relatif sedikitnya jumlah Staf BLHD Kabupaten Tanjung Jabung Barat yangmenguasai teknik – teknik pengendalian dampak lingkungan.
b. Masih lemahnya kinerja Staf BLHD Kabupaten Tanjung Jabungf Barat untukmelaksanakan fungsi pemantauan dan pemulihan sumber daya alam danlingkungan hidup sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku.
c. Masih lemahnya proses komunikasi timbal balik antara BLHD kabupaten TanjungJabung Barat dengan pihak berkompeten dan stake halder lainnya.
Adapun faktor penyebab terjadinya permasalahan tersebut diatas dapat dibagi atas 2 ( dua )faktor yaitu Internal dan External sbb.
1. Faktor Internal
a. Masih minimnya sarana dan prasarana kerja untuk melaksanakan tugas pokokdan fungsi yang ada.
b. Rendahnya minat baca staf terhadap peraturan perundang – undangan tentanglingkungan hidup.
c. Relatif masih rendahnya monivasi, inovasi dan kreatifitas pada sebagian stafdalam rangka aplikasi peraturan perundang – undangan tentang perlindungan danpengelolaan lingkungan hidup.
2. Faktor External
a. Masih rendahnya komitmen dan kepedulian masyarakt dan dunia usaha terhadaplingkungan hidup.
b. Perlunya ditingkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaanlingkungan hidup Kabupaten Tanjung Jabung Barat melalui pelatihan / Bimtek danbantuan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
c. Perlunya ditingkatkan status penegakan hukum termasuk kelembagaannyaterhadap pelaku pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
TABEL IDENTIFIKASI
25
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008
tentang tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 08
Tahun 2008 Tentang Tahapan. Tata cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Sedangkan Visi adalah Rumusan umum
Mengenai Keadaan yang diinginkan .pada akhir Periode Perencanaan.
Berkenaan dengan dasar aturan yang menjadi ancaman dalam penyusunan Dokumen
Perencanaan Pembangunan, serta Visi, Misi, Tujuan dan Sarana yang telah disampaikan
oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih pada saat Kampanye, maka Visi yang ditetapkan
selama kurun waktu 2011-2016 yaitu, Pembangunan
“ Tewujudnya Kesejahteraan Masyarakat maju, aman, adil dan Merata berlandaskan Iman
dan Takwa ”
Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, ditetapkan 5 (Lima) Misi Pembangunan Kabupaten
Tajung Jabung Barat 2011- 2016 sebagai berikut :
1. Peningkatan Kualitas dan Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Umum
2. Peningkatan Kesejahteraan melalui Pengentasan Kemiskinan penciptaan
Lapangan Kerja dan Pemerataan Pendapatan
3. Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Kesehatan, Kehidupan Beragama dan
Berbudaya .
4. Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Pendapatan Masyarakat Berbasis
SDA, Agribisnis dan Agro Industri yang berwawasan lingkungan
5. Meningkatan Tata Kelola Pemerintahan, Kepastian Hukum dan HAM serta
kesetaraan Gender.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD) Kabupaten
Tanjung Jabung Barat 2011 -2016, menempatakan Pembangunan di Bidang Lingkungan
Hidup untuk mendukung Misi ke 4 yang berbunyi :
” Menciptakan pengelolaan Sumber Daya Alam secara terpadu dengan mengedepankan
penataan Ruang dan Lingkungan ”
26
Dalam upaya mewujudkan Misi ke 4 (empat) tersebut, ,maka Program pembangunan
Khusus urusan Wajib Lingkungan Hidup yang akan dilaksanakan adalah :
1. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup .
2. Program Perlindungan dan Konservasi SDA
3. Program Rehabilitas dan Pemulihan Cadangan SDA .
4. Program Peningkatan Kualitas dan akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan .
Untuk mendukung Visi, Misi serta Program Bupati dan Wakil Bupati seperti tersebut
diatas, maka tugas pokok dan fungsi BLHD Kabupaten Tanjung Jabung Barat :
1. Tugas pokok yaitu melaksanakan sebahagian urusan Pemerintahan Kabupaten di
Bidang Lingkungan Hidup.
2.Fungsi :
a. Penyusunan Rencana Strategis dan Akuntabilitas Kinerja Bidang Lingkungan
Hidup .
b. Penyiapan Rumusan Kebijakan dan petunjuk Teknis di Bidang Lingkungan
Hidup Daerah.
c. Pelaksanaan semua Program dan Kegiatan di Bidang Lingkungan Hidup
Daerah.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam melaksanakan Tugas dan Fungsi BLHD
Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam rangka mendukung Visi, Misi dan Program Bupati
dan Wakil Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Barat terdapat beberapa masalah pelayanan
yang masih menjadi kendala dalam pelaksanaannya yakni :
1. Meningkatnya Tuntutan penggunaan SDA dan LH.
2. Masih terbatasnya data dan informasi SDA dan LH .
3. Pendanaan Kegiatan yang belum sebanding dengan peningkatan permasalahan
Lingkungan Hidup .
Dengan demikian maka Faktor-Faktor penghambat dan Pendorong pelayanan BLHD
Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang dapat berpengaruh dalam pencapaian Visi, dan Misi
Bupati dan Wakil Bupati antara lain :
27
1. Faktor Penghambat
a. Pola Pengelolaan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) dan Lingkungan
Hidup (LH) yang kurang efektif dan efektif dan cenderung berorientasi
Keekonomian yang kurang memperdulikan Kaidah dan Norma serta etika
lingkungan berpotensi merusak dan mencemari SDA dan LH serta menurunnya
Kualitas Ekosistem .
b. Kurang berperannya Masyarakat adat / Lokal dan terabaikannya Kearifan lokal di
dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA dan LH.
c. Isu Lingkungan Hidup belum ditempatkan sebagai peluang untuk pembangunan
Ekonomi .
2. Faktor Pendorong
a. Adanya Komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan .
b. Adanya Tuntutan permintaan Green Produktivity
c. Adanya Misi Kepala Daerah dalam meningkatkan pengelolaan SDA yang Optimal
dan berwawasan lingkungan .
d. Adanya kewenangan daerah melalui otonomi Daerah.
3.3.a. Telaahan Renstra Kementerian / Lembaga (K/L)Secara umum sasaran pembangunan yang ingin dicapai oleh Kementerian Lingkungan
Hidup adalah mewujudkan perbaikan fungsi Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sumber
Daya Alam yang mengarah pada Mainstream prinsip pembangunan berkelanjutan.
Sedangkan sasaran Khusus yang hendak dicapai adalah :
1. Terkendalinya Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan sungai,
danau, pesisir dan laut serta air tanah.
2. Terlindungnya Kelestarian fungsi lahan, Keanekaragaman Hayati
dan Ekosistem Hutan.
3. Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah
bahan berbahaya dan beracun (B3) .
4. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang
terintegrasi .
Selanjutnya Bila dikaitkan sasaran jangka menengah dari rencana Strategis
Kementerian Lingkungan Hidup tersebut diatas, maka beberapa masalah pelayanan yang
dihadapi oleh BLHD Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam penerapannya antara lain :
28
1. Masih kurang Profesionalnya Aparatur, yang mengakibatkan kurang teraplikasi dan
terimplementasinya hasli-hasil Rekomendasi AMDAL dan pembuangan Limbah yang
telah diberikan kepada Pengusaha dan Stakeholder lainnya .
2. Masih rendahnya tindak lanjut hasil pengawasan, pengendalian, pemantauan dan
pemulihan yang telah dilakukan, serta jarang dipakai sebagai bahan umpan balik bagi
perencanaan Program Pengendalian dampak Lingkungan selanjutnya .
3. Masi terbatasnya sarana dan prasarana yang ada untuk menunjang Program dan
kegiatan yang memadai.
Mengenai Faktor-faktor Penghambat dan Pendorong dari pelayanan BLHD
Kab.Tanjung Jabung Barat dilihat dari Perspektif Renstra Kementerian Lingkungan Hidup
adalah :
1. Faktor Penghambat :
a. Masih terdapatnya ketidak harmonisan peraturan, perencanaan dan
pelaksanaan pengelolaan lingkungan Hidup pada berbagai tingkatan,
termasuk dipusat dan didaerah.
b. Kebijakan sektor yang masih persial serta kerjasama antar sektor yang
masih perlu ditingkatkan .
c. Penambahan jumlah penduduk yang relatif besar yang berakibat tuntutan
hidup cenderung mengeksploitasi Sumber Daya Alam tanpa memperdulikan
fungsi kelestarian lingkungan hidup.
2. Faktor Pendorong :
a. Adanya berbagai peraturan Perundang-undangan tentang Lingkungan Hidup
yang telah ditetapkan.
b. Adanya Program Kegiatan Inovatif yang telah dihasilkan seperti : Proper,
Adipura, Adiariyata, MIH, dll.
c. Jejaring karya dengan Stake Holder yang meliputi antara lain : LSM,
Masyarakat, Konsultan dan Perguruan Tinggi.
d. Adanya legalitas dan Sistem Kerja.
3.3.b. Telaahan Renstra ProvinsiSecara umum tujuan dan sasaran yang ingin diwujudkan dalam Renstra BLHD Provinsi
Jambi di Bidang Pembangunan Lingkungan Hidup dapat dijelaskan :
29
1. Tujuan:
a. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah perusakan
atau pencemaran lingkungan hidup baik di air, udara dan tanah, sehingga
masyarakat memperoleh Kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat.
b. Meningkatkan Ketaatan hukum dibidang lingkungan.
c. Merehabilitasi alam yang telah rusak dan mempercepat pemulihan cadangan
Sumber Daya Alam, sehingga selain berfungsi sebagai penyangga sistem
kehidupan, juga memiliki potensi untuk dimanfaatkan secara berkelanjutan .
d. Meningkatkan kualitas dan akses informasi SDA dan Lingkungan Hidup kepada
Masyarakat guna mendukung perencanaan SDA dan perlindungan fungsi
lingkungan Hidup.
e. Meningkatkan Kapasitas pengelolaan SDA dan fungsi lingkungan hidup melalui
tata kelola yang baik berdasarkan Prinsip transparansi dan akuntabel.
2. Sasaran :
Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut diatas, BLHD Provinsi Jambi menetapkan
sasaran yang akan dilaksanakan dalam bentuk :
a. Terkelolanya SDA dan fungsi lingkungan Hidup dengan baik .
b. Terwujudnya kualitas Sumber Daya Air, Tanah dan Udara sebagaimana
diharapkan .
c. Terwujudnya penaatan Hukum dibidang Lingkungan Hidup baik terhadap
Masyarakat akan arti pentingnya memelihara SDA dan lingkungan hidup yang
bersih dan sehat.
3.4. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan Rencana Tata Ruang WilayahMenyadari banyaknya permasalahan lingkungan hidup, baik yang berskala lokal,
regional, ataupun Nasional bahkan Lintas Negara, dan tidak cukup memadainya Instrument
AMDAL yang hanya berorientasi pada skala Proyek, kini telah dikembangkan satu
instrument yang berskala Regional sampai Internasional pada tataran strategis . Instrument
ini kemudian dipopulerkan dengan istilah Strategis Envirmnent Assessment (SEA), yang
kemudian diterjemahkan sebagai Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
Sebagaimana tahap inisiasi pada umumnya kegiatan yang terkait dengan pemikiran KLHS
ini masih lebih dikonsentrasikan pada studi dan pengenalan dengan kata lain kegiatan-
30
kegiatan tersebut belum dapat dikatakan sebagai kegiatan KLHS seutuhnya sehingga dapat
dikatakan masih ”Neary SEA” .
Namun sejalan dengan semakin meningkatnya kesadaran dan kebutuhan
penyelesaian masalah lingkungan Hidup pada tataran Reginal dan strategis di Indonesia,
maka instrument KLHS ini dituntut untuk segera menjadi acuan dasar dalam mengkaji
kebutuhan, Perumusan tujuan, dan Strategi pembangunan Nasional maupun Daerah.
Tuntutan ini semakin kuat sejalan dengan UU SPPN (Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional) dan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ) yang ada .
Sesuai dengan perannya masing-masing, maka KLH, Bappenas, dan Depdagri
semakin Instentif bekerja untuk merumuskan KLHS ini sebagai satu instrument Nasional dan
Regional. Bahkan KLHS ini telah diupayakan untuk menjadi pegangan utama dalam
merumuskan setiap Strategi pembangunan berikut Monitoring dan Evaluasinya, baik dalam
Konteks Kiwilayahan maupun Sektoral.
Dengan demikian KLHS adalah bentuk Tindakan Stratejik dalam menuntun,
mengarahkan dan menjamin agar tidak terjadi efek negatif terhadap lingkungan dan
berkelanjutan, dipertimbangkan secara Inheren dalam kebijakan, Rencana dan Program
(KRP) .
Adapun peran KLHS dalam perencanaan tata ruang adalah KLHS bisa menentukan
Substansi RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), Bisa dimanfaatkan sebagai Instrument
Metodologis pelengkap (Komplementer) atau tambahan (Subplementer) dari penjabaran
RTRW, atau Kombinasi dari beberapa atau semua fungsi-fungsi diatas.
Penerapan KLHS dalam Penataan ruang juga bermanfaat untuk meningkatkan
Efektifitas pelaksanaan AMDAL dan atau Instrument Pengelolahan Lingkungan lainnya, dan
menciptakan tata pengaturan yang lebih baik melalui pembangunan keterlibatan para
pemangku kepentingan yang strategi dan Parsitipatif, kerja sama, Lintas batas Wilayah
Administrasi serta memperkuat pendekatan kesatuan ekosistem dalam satuan Wilayah/
Biopegion .
Selanjutnya, tujuan KLHS dalam penataan ruang yaitu :
1. Mengidentifikasi Pengaruh atau Konsekuensi dari RTRW terhadap
lingkungan hidup sebagai upaya untuk mendukung proses pengambilan
keputusan.
2. mengintregasikan pertimbangan lingkungan kedalam Subtansi RTRW .
3. Memperbaharui mutu dan Proses Pormulasi Subtansi RTRW .
31
4. Menfasilitasi proses pengambilan keputusan dalam proses perencanaan
agar dapat menyeimbangkan tujuan lingkungan hidup dengan tujuan sosial
dan ekonomi.
5. Meminimalisasi Potensi dampak penting negatif yang akan timbul sebagai
akibat dari usulan Substansi RTRW.
6. Melakukan langkah-langkah perlindungan lingkungan yang tangguh.
7. memelihara potensi Sumber Daya Alam dan daya dukung air, udara, tanah,
dan Ekosistem.
Dari uraian tersebut diatas dijelaskan bahwa kecenderungan penurunan Kualitas
lingkungan terkait dengan tata ruang wilayah, sebagai produk dari rangkaian proses Wilayah,
menjadi mutlak dan Strategis untuk segera direalisasikan guna menghambat laju penurunan
Kualitas Lingkungan dan daya dukung Lingkungan. Oleh karena itu perlu penghitungan daya
dukung dan daya tampung lahan guna untuk memperbaiki Kualitas RTRW melalui perbaikan
kerangka berpikir perencanaan tata ruang, yang berimplikasi pada perbaikan prosedur
/proses dan metodologi / muatan perencanaan.
Apabila dikaitkan hasil telaahan KLHS terhadap RTRW sebagaimana uraian diatas
maka ada beberapa permasalahan yang dihadapi BLHD kabupaten Tanjung Jabung Barat
dalam penerapan pelayanan sehubungan tugas pokok dan fungsi yaitu :
1. Masih minimnya data pendukung untuk penghitungan daya dukung dan daya
tampung lahan
2. Masih rendahnya koordinasi antar Instansi terkait penghitungan daya dukung dan
daya tampung lahan .
3. Masih rendahnya kualitas Sumber Daya Aparatur pelaksana dalam hal pengkajian
dan penghitungan daya dukung dan daya tampung lahan .
Dari permasalahan pelayanan diatas, untuk keberhasilan penanganannya pada BLHD
Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dibagi atas 2 faktor :
1. Faktor pendorong .
a. Adanya Peraturan-peraturan tentang daya dukung dan daya tampung lahan .
b. Adanya ketentuan bahwa RTRW Nasional, Provinsi dan Kabupaten / Kota yang
harus memperhatikan daya dukung dan daya tampung lahan .
c. Adanya Komitmen Nasional untuk mempertahankan keseimbangan dan
keberlanjutan sumber daya .
32
2. Faktor Penghambat
a. Jumlah Penduduk dan kegiatan manusia yang selalu meningkat pada berbagai
sektor Baik pertanian, Perkebunan, Perikanan, Kehutanan, dan Pertambangan
dengan cara Intensifikasi dan Ekstensifikasi yang dapat berakibat terjadinya
kerusakan dan pencemaran lingkungan .
b. Jumlah kebutuhan akan Sumber Daya yang terus meningkat yang berfotensi
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
c. Semakin berkurangnya ketersediaannya Sumber Daya Lahan dan Air .
3.5 Penentuan Isu- Isu StrategisKabupaten Tanjung Jabung Barat secara Administrasi merupakan salah satu
Kabupaten di Provinsi Jambi yang terletak dibagian Timur, dengan demikian permasalahan,
Pembangunan yang dihadapi Provinsi Jambi juga akan menjadi masalah Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, sehingga perlu dilakukan penanganan secara Simultan melalui Keterpaduan
Perencanaan Pembangunan Daerah .
Penentuan Isu-isu Strategis dibidang SDA, dan LH mengacuh pada hasil Analisis isu-
isu Strategis RPJMD Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang dilakukan dengan
pertimbangan Kondisi Obyektif Daerah dan perkembangan yang terjadi selama pelaksanaan
pembangunan 5 (Lima) Tahun terakhir (2005 -2010) yang menjadi dasar utama Visi dan Misi
Pembangunan Jangka menengah kedepan yang sangat menentukan kinerja Pembangunan
dalam 5 (lima) Tahun mendatang (2011-2016) .
Berdasarkan penjelasan tersebut diatas dapat dilakukan beberapa permasalahan
Pembangunan dan Isu Strategis di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dibidang Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup yaitu :
1. Permasalahan pokok yang dihadapi :
a. Sumber Daya Alam ( Hutan ) di eksploitasi sedemikian rupa untuk mengejar
pendapatan sehingga hutan semakin rusak bahkan terdapat kawasan kritis
dan belum tersentuh aktifitas pembangunan.
b. Pengeloaan Sumber Baya Alam (SDA) masih belum berkelanjutan dan masih
mengabaikan kelestarian fungsi lingkungan hidup, sehingga dukung
lingkungan menurun dan ketersedian SDA menipis.
c. Masih Maraknya pembalakan liar (ilegal Logging ), pengkonversian hutan
menjadi lahan perkebunan dan lahan pemukiman, terjadinya kebakaran hutan
yang telah mempercepat pengurangan sebagian besar hutan .
33
d. Masih lemahnya penegakan Hukum terhadap pembalakan liar, Perambahan
dan okupasi kawasan hutan, perburuan Satwa dan tumbuhan liar yang
dilindungi yang disertai pembakaran hutan .
e. Terjadinya degradasi daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) akibat
kerusakan hutan dan sedimentasi yang tinggi menyebabkan kapasitas daya
tampung sungai menurun .
f. Pertambangan Batu Bara yang sifatnya terbuka (Open Pit Mining) selalu
menambah bentangan alam, sehingga mempengaruhi Ekosistem dan Habitat
aslinya, dan Masyarakat sekitar yang kurang dilibatkan dalam Pengusahaan
dan penataan batas Kawasan hutan .
g. Perhatian pada perkebunan rakyat agar memberikan perhatian yang lebih
besar pada Sub Sektor Perkebunan, terutama perkebunan rakyat .
h. Dalam pengelolaan penambangan terlihat tanggung jawab sosial dan ekonomi
perusahaan pertambangan terhadap masyarakat disekitar lingkaran Tambang
belum optimal.
i. Terjadinya penurunan Kualitas air akibat kegiatan rumah tangga, Pertanian
dan Industri, juga memerlukan upaya pengelolaan limbah cair secara terpadu
antar sektor terkait.
j. Salah satu kendala utama pembukaan lapangan minyak baru adalah adanya
konflik atau ketidak selarasan Fungsi Lahan, terutama dengan fungsi Kawasan
Hutan Konservasi dan Lindung. Selain itu kendala lain adalah keterbatasan
permodalan Nasional, sehingga ketergantungan terhadap investor asing masih
cukup tinggi .
k. Rendahnya minat berinvestasi untuk pengusahaan mineral dan batu bara.
Keadaan ini disebabkan masalah kepastian Hukum dan belum Optimalnya
sistem Insentif untuk menarik masuknya Investor baru dalam usaha
pertambangan .
l. Masih terbatasnya jumlah maupun Kualitas Sumber Daya Manusia profesional
dalam pengusahaan teknologi tenaga-tenaga Pertambangan, sehingga belum
dapat memenuhi Kebutuhan yang semakin meningkat .
m. Pemanfaatan Tambang telah menyisakan permasalahan lingkungan.
Reklamasi tambang belum dikelola secara Ekologis dan ekonomis ,sehingga
menimbulkan dampak negatif terhadap kelestarian Fungsi lingkungna hidup
Fisik meliputi : Air, Udara, dan Tanah ,dan bentang alam atau pun Non Fisik
34
seperti sosial ekonomi dan budaya masyarakat .Persyaratan Lingkungan yang
ketat pada pada tingkat kabupaten belum dipersiapkan secara optimal.
n. Masih tingginya kawasan hutan berstatus ‘ openaccess’ merupakan ancaman
terhadap pengelolaan hutan. Belum jelasnya tata batas kawasan hutan
menyebabkan terjadinya defarestasi dan degradasi hutan.
o. Tekanan demografi kepada kwasan konservasi menyebabkan terjadinya
Fragmentasi habitat satwa yang berdampak pada menurunnya atau terancam
punahnya populasi tanaman dan satwa.
p. Tantangan monokultur tanaman tertentu, berpeluang merubah keseimbangan
alam dan perubahan ekosisitem berdampak pada bencana alam seperti banjir
dan kekeringan.
2. Isu – isu Strategis
Isu strategis adalah suatu kondisi atau hal yang harus diperhatikan secara serius
dan sunggu – sunggu dalam perencanaan pembangunan kedepan karena
dampaknya yang signifikan bagi kemajuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
dimasa datang, mengetimbangkan Isu – isu dan dinamika Nasional dan Regional.
Adapun berbagai isu – isu lingkungan hidup yang Strategis yang menonjol di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah.
1. Pemanfaatan sumber daya alam yang belum mempertimbangkan kelestarian
lingkungan hidup.
2. Kerusakan hutan kawasan dari hutan mengrove di pesisir akibat kegiatan
perambahan hutan, pembalakan liar, ( Ilegal Logging ), alih fungsi lahan dan
pembukaan jalan oleh masyarakat, pemukiman penduduk di dalam kawasan.
3. terjadinya kerusakan lahan di kawasan pertambangan, perkebunan, pertanian
dan kehutanan yang berakibat sering terjadi banjir pada musim hujan serta
hilanhnya Flora dan Fauna tertentu yang mengakibatkan berkurangnya
keanekaragaman hayati sebagai akibat alih fungsi lahan, pembukaan lahan
dan ellegal Logging.
35
BAB. IVVISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN.
VISI DAN MISI
4.1.1 VisiBerdasarkan peraturan menteri dalam negeri nomor 54 tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara
penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana Pembangunan Daerah, Visi
adalah Rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir Periode
Perencanaan.
Dari Pengertian diatas maka Visi Pembangunan BLHD Kabupaten Tanjung
Jabung Barat selama kurun waktu 2011-2016 adalah :
“ TERWUJUDNYA KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAN SUMBER DAYA
ALAM YANG MAMPU MEMOPANG PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP DI
KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT “
4.1.2 Misi :Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut diatas, maka ditetapkan Misi Pembangunan
BLHD Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai berikut :
1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Aparatur dan para Pemangku
kepentingan (Stake Holder ) Pengelola Lingkungan Hidup.
2. Meningkatkan Peran Serta Masyarakat dan pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Penegakan Hukum Lingkungan Hidup .
3. Meningkatkan pengawasan, Pengendalian, Rehabilitasi dan pemulihan dampak
lingkungan hidup.
4.2 Tujuan dan Sasaran
4.2.1 TujuanBerdasarkan rumusan Visi dan Misi tersebut diatas, dan mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat
36
Tahun 2011-2016, maka Tujuan yang ingin diwujudkan oleh BLHD Kabupaten Tanjung
Jabung Barat periode 2011-2016 adalah :
1. Meningkatkan Kemampuan dan Profesimalitas aparatur dibidang Lingkungan
Hidup melalui Pendidikan dan Pelatiahan agar mampu menjawab tantangan serta
isu global tentang lingkungan hidup .
2. Meningkatkan dan mempertahankan Kualitas Lingkungan guna mendukung
Pembangunan berkelanjutan.
3. Meningkatkan penaatan Hukum dibidang Lingkungan .
4. Meningkatkan kesadaran Masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan
Lingkungan Hidup .
SasaranDalam rangka mewujudkan Tujuan diatas, maka BLHD Kabupaten Tanjung Jabung
Barat menetapkan sasaran-sasaran sebagai berikut :
1. Terkelolanya SDA dan Fungsi Lingkungan Hidup secara baik .
2. Terpeliharanya Kualitas Sumber Daya air, Tanah,dan Udara.
3. Terwujudnya Penataan Hukum dibidang Lingkungan baik terhadap Masyarakat
maupun Dunia Usaha, Khususnya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
4. Terlindungnya Kelestarian, Keragaman Hayati .
5. Meningkatnya Kesadaran Masyarakat akan pentingnya memelihara SDA adan
LH yang sehat .
4.3 Strategi dan Arah Kebijakan
4.3.1 StrategiPada dasarnya merupakan langkah-langkah yang memuat Program Indikatif untuk
mewujudkan Visi dan Misi yang telah dirumskan, untuk mencapai Visi dan Misi BLHD
Kabupaten Tanjung Jabung Barat, maka perlu disusun strategi yang memuat upaya-upaya
untuk mencapai Tujuan dan Sasaran yang selanjutnya di jabarkan melalui kebijakan-
kebijakan dan Program-program serta merupakan Faktor penting dalam Proses
perencanaan. Secara umum Strategi Pembangunan BLHD Kabupaten Tanjung Jabung
Barat Tahun 2011-2016 adalah :
1. Strategi Pembangunan Berkelanjutan yang berwawasan lingkungan harus
menjadi pegangan utama ketika Sumber Daya Alam diharapkan menjadi
37
penggerak utama pada pembangunan. Pembangunan Sistem Agribisnis dan
pengembangan Agroindustri/ Industri hilir sangat diperlukan untuk menghasilkan
Produk-produk turunannya pada Sektor Pertanian. Sejalan dengan itu juga
dikembangkan Sektor Jasa dan Perdagangan. Sehingga mampu menghasilkan
peningkatan kesempatan kerja. Meningkatkan pendapatan Masyarakat,
Meningkatkan pertumbuhan Ekonomi dan mengurangi ketergantungan daerah .
2. Strategi Pengelolaan Sumber Daya Lahan dan Hutan diarahkan untuk
mensinergikan antara penataan raung dengan penggunaan lahan dan hutan yang
berbasis daya dukung lahan dan hutan serta kemampuan dan keserasian lahan
dan hutan serta untuk mencegah berlanjutnya kerusakan hutan, melestarikan
hutan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati .
3. Strategi Pengendalian Pencemaran Lingkungan diarahkan untuk mengurangi
beban pencemaran dari Sumber-Sumber Pencemaran yang ada melalui upaya
pengendalian, Pengawasan, Pengetatan baku mutu Limbah cair dari kebijakan
pembangunan yang berwawasan Lingkungan .
4. Strategi Pengembangan Kapasitas masyarakat diarahkan untuk meningkatkan
dan mengembangkan Sumber Daya Manusia untuk sadar terhadap Permasalahan
Lingkungan Hidup melalui pemberdayaan Masyarakat terhadap Lingkungan Hidup
dan Meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab Masyarakat terhadap
Sarana dan Prasarana Limbah Manusia.
5. Strategi Penaatan dan Penegakan Hukum Diarahkan untuk penanganan kasus-
kasus lingkungan dengan mengoktimalkan kinerja pejabat penyidik pengawas
lingkungan dengan tetap berkoordinasi dengan Instansi terkait. Strategi ini untuk
meningkatnya Penaatan Hukum dibidang Lingkungan baik terhadap masyarakat
maupun Dunia Usaha.
4.3.2 arah kebijakanArah Kebijakan pembangunan pada dasarnya merupakan pedoman dari ketentuan-
ketentuan yang telah disepakti oleh pihak-pihak yang terkait yang ditetapkan oleh yang
berkompeten untuk dijadikan arah dan petunjuk bagi setiap kegiatan baik yang diaksanakan
oleh Pemerintah maupun Masyarakat demi tercapainya Sasaran yang diinginkan.Secara
garis besar arah kebijakan umum pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun
2011- 2016 meliputi :
38
1. Arah Kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,
tercermin dari meningkatnya kesejahteraan Masyarakat dan pemerataan
pendapatan. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh
pengurangan yang diwajibkan dengan pelaksanaan beberapa Program yang
menyentuh langsung kepada Masyarakat seperti :
a. Perbaikan Kualitas Sumber Daya Manusia melalui pendidikan dan
kesehatan .
b. Peningkatan Kualitas dan ketersediaan Infastruktur dasar .
c. Pemenuhan kebutuhan pangan.
d. Penciptaan Lapangan Kerja secara Luas .
e. Optimalisasi pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
f. Pengembangan Agribisnis dan Agru Industri, dan
g. Optimalisasi pengelolaan perikanan dan kelautan.
2. Arah kebijakan umum untuk menjaga kestabilan ekonomi Makro yang ditandai
dengan meningkatnya daya beli Masyarakat. Kestabilan harga kebutuhan pokok
masyarakat yang didukung oleh kondisi keamanan yang kondusif. Hal akan
diwajibkan melalui beberapa Program Strategi :
a. Peningkatan pendapatan Masyarakat melalui perluasan aktivitas
ekonomi yang didukung oleh berbagai kemudahan.
b. Menjaga ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat melalui
peningkatan koordinasi lintas bidang termasuk perbaikan infrastruktur
ekonomi .
c. Peningkatan rasa aman dalam berinfestasi dan berusaha melalui
penataan peraturan Daerah dan Kepastiah Hukum.
3. Arah kebijakan umum untuk memperkuat dimensi pembangunan yang berkeadilan
termasuk pengurangan kesenjangan pendapatan, pengurangan ketimpangan
pembangunan antar Kecamatan dan Desa serta memperkuat sekitar pertanian
sebagai Basis ekonomi perdesaan. Hal ini akan diwujudkan melalui sentuhan
beberapa Program, diantaranya :
a. Menciptakan Kawasan ekonomi cepat tumbuh .
b. Melakukan Distribusi belanja langsung di 13 Kecamatan dan 70 Desa/
Kelurahan yang lebih merata secara Proporsional dan
39
c. Melaksanakan Revitalisasi sekitar pertanian dengan menerapkan secara
bertahap Program Gertak Paduka dan Gertak Birahi berbasis potensi
lokal yang didukung percepatan pembangunan Sarana dan Prasarana
ekonomi yang bersifat Strategis.
4. Arah Kebijakan umum untuk Tata Kelola Pemerintahan yang baik yang
berorientasi pada peningkatan pelayanan pada masyarakat dengan penerapan
prinsip-prinsip antara lain : Transparasi, Akuntabilitas, Efektivitas, Evesiensi,
Supremasi Hukum, Keadlian dan pertisipasi Masyarakat . Penerapan Tata Kelola
Pemerintahan yang baik secara Konsisten dan berkelanjutan dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah mempunyai peranan yang sangat penting
dan Strategis bagi tercapainya sasaran Pembangunan daerah dan dapat
menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi secara Efektif dan Efesien .
Sesungguhnya dalam menetapkan arah kebijakan pembangunan Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, menekankan pada Sinergitas dan Kebijakan Provinsi Jambi
menjadi Kebijakan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan mengedepankan
pada menanganan berdasarkan pada Fungsi pelayanan Umum . Sejalan dengan
hal itu adapun Prioritas Pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
sebagaimana tercantum dalam RPJMD Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun
2011-2016 telah ditetapkan ada 5 (Lima) prioritas Pembangunan yaitu :
a. Meningkatkan Kualitas dan ketersedian Infrastruktur Pelayanan Umum.
b. Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Pengentasan Kemiskinan,
Penciptaan Lapangan Kerja dan Pemerataan Pendapatan.
c. Meningkatkan Kualitas pendidikan, Kesehatan dan Sosial Budaya.
d. Meningkatkan Perekonomian Daerah Pendapatan Masyarakat berbasis
Sumber Daya Alam Agribisnis dan Agroindustri yang berwawasan
Lingkungan .
e. Penataan Tata Kelola Pemerintahan, Kepastian Hukum dam HAM serta
kesetaraan Gender .
40
Memperhatikan prioritas Pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun
2011-2016 diatas terlihat bahwa Pembangunan lingkungan hidup di titik beratkan
pada Prioritas 4 (Empat) yaitu :
Meningkatkan perekonomian daerah dan pendapatan
Masyarakat berbasis Sumber Daya Alam agribisnis
dan agroindustri yang berwawasan lingkungan.
Daya Focus”
a. Penetapan stabilitas ekonomi makro daerah
b. Pemberdayaan koperasi dan UMKM.
c. Penanaman modal dan investasi
d. Penyiapan potensi,sarana dan prasarana ekonomi daerah
e. Pengembangan industri dan perdagangan
f. Pengembangan industri pariwisata
g. Revitalisasi pertanian dan ketahanan pangan
h. Pembangunan agribisnis dan agroindustri.
i. Pengelolaan SDA dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Sinergi antara arah kebijakan dan prioritas Pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tahun 2011-2016 dengan tugas pokok dan fungsi BLHD Kabupaten Tanjung Jabung Barat
sebagai berikut :
1. Mengarus utamakan (Mainstreaming) prinsip-prinsip Pembangunan berkelanjutan
keseluruhan bidang pembangunan.
2. Meningkatkan penegakan hukum secara konsisten terhadap perusak dan
pencemar lingkungan.
3. Meningkatkan Koordinasi Lintas Daerah dan dengan pusat dalam pengelolaan
lingkungan.
4. Meningkatkan pembinaan terhadap dunia usaha dalam pengelolaan lingkungan
hidup .
5. Meningkatkan kapasitas Kelembagaan serta bekerja sama dengan lembaga
Swadaya Masyarakat dalam pengelolaan lingkungan .
6. Meningkatkan upaya pangan dalam dampak lingkungan akibat kegiatan
pembangunan .
7. Membangun kesadaran masyarakat agar peduli terhadap lingkungan .
41
BAB. VRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dalam rangka mengatasi atau meminimalisir tantangan pembangunan di bidang
lingkungan hidup, maka Program-program dan kegiatan-kegiatan pokok prioritas yang akan
dilaksanakan dalam kurun waktu 2011-2016 adalah :
5.1 Rencana program, Kegiatan dan Indikator Kinerja .
I. Program Pengendalian Pencemaran adan Perusakan lingkungan Hidup.1. Tujuan :
Mewujudkan Lingkungan Hidup yang berkualitas dan terlaksananya regulisasi
tentang pengendalian dan Pencemaran Lingkungan sehingga masyarakat
mendapatkan Kualitas Lingkungan Hidup yang bersih dan sehat .
2. Sasaran :Mengendaliakan Tingkat Kerusakan dan pencemaran sesuai standar baku
mutu Lingkungan (BML) dan menurunkan laju kerusakan Sumber Daya Alam
yang meliputi air, udara dan tanah
3. Indikator Sasaran :Peningkatan Pengawasan Pembinaan dan Pengendalian pencemaran dan
perusakan serta meningkatkan Fungsi Kelembagaan dan Koordinasi Sumber
Daya Manusia / aparatur dalam pengelolaan Lingkungan Hidup.
4. Indikator Kinerja :Menurunnya beban pencemaran Lingkungan dan meningkatnya pengendalian
perusakan lingkungan sebagai satu kesatuan dengan penaatan Hukum
Lingkungan dan peningkatan Kapasitas Sumber Daya Alam dan
Pemberdayaan Masyarakat.
5. Kegiatan-Kegiatan yang akan dilaksanakan :1. Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan Sumber Daya Alam, dengan
Indikator Kinerja Program terpantaunya Limbah cair industri, Rumah Sakit,
Restoran dan Hotel.
42
2. Pemantauan Kualitas badan air / Sungai dengan Indikator Kinerja Program,
Terpantaunya Status mutu badan air / sungai yang ada Indikator dan
Perkebunan .
3. Pengujian Emisi / polusi udara akibat Industri, dengan Indikator Kinerja
Program terpantaunya status mutu udara Ambient.
4. Pengujian Kada polusi sedimen dan tanah dengan Indikator Kinerja
Program terpantaunya tingkat kerusakan tanah dan sedimen sungai.
5. Koordinasi penilaian Kota sehat / adipura, dengan Indikator kinerja Program
terkoordinasikannya Pedoman penilaian Kota sehat / adipura kepada
Instansi terkait dan kepada Masyarakat.
6. Pengkajian dampak Lingkungan Hidup dengan Indikator Kinerja Program
meningkatnya Implementasi Dokumen Lingkungan dalam upaya
pengelolaan dan pemantauan Lingkungan .
7. Koordinasi Penyusunan AMDAL dengan Indikator Kinerja Terkoordinasinya
usaha-usaha atau kegiatan yang dilengkapi dengan dokumen lingkungan
(AMDAL, DELH, UKL-UPL, DPLH, dan SPPL)
8. Peningkatan Peran serta masyarakat dalam pengendalian Lingkungan
Hidup (LH), dengan Indikator Kinerja Program meningkatnya kepedulian
dan peran serta masyarakat dalam pengendalian kerusakan dan
pencemaran LH.
9. Penysusunan Kebijakan Pengendalian dan pencemaran lingkungan hidup
dengan Indikator Kinerja Program tersusunnya peraturan Daerah mengenai
pengelolaan B3 dan Limbah B3.
10.Peningkatan Peringkat Kinerja perusahaan (Proper) dengan Indikator
Kinerja Program meningkatkan Kinerja Perusahaan.
11.Peningkatan Pengelolaan lingkungan pertambangan dengan Indikator
Kinerja terkendalinya kerusakan lingkungan pertambangan .
12.Penanganan Produksi ramah lingkungan dengan Indikator Kinerja Program
terkendalinya Pencemaran Industri Rumah Tanggal.
13.Pengawasan Pelaksanaan kebijakan bidang LH dengan Indikator Kinerja
Program terwujudnya ketentuan terhadap peraturan peraturan Lingkungan
Hidup.
43
14.Sosialisasi UU NO.32 /2009 tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dengan Indikator Kinerja Program tersosialisasikannya
materi tentang perlindungan dan dan pengelolaan lingkungan hidup kepada
masyarakat dan dunia usaha .
II. Program Rehabilitas dan Pemilihan Cadangan Sumber Daya Alam (SDA).1. Tujuan :
Merehabilitas Kondisi alam yang telah rusak dan mempercepat pemulihan
cadangan SDA sehingga selain berfungsi sebagai penyangga sistem kehidupan
juga memiliki potensi untuk dimanfaatkan secara berkelanjutan .
2. Sasaran :Mengukur Tingkat kerusakan lingkungan sebagai upaya pemulihan dan
perbaikan cadangan Sumber Daya Alam .
3. Indikator Sasaran :Tersedianya data kerusakan lingkungan sebagai dasar rehabilitasi dan
pemulihan cadangan Sumber Daya Alam
4. Indikator Kinerja Program :Meningkatnya Pengelolaan Keanekaragaman hayati melalui percepatan
pemulihan dan perbaikan cadangan Sumber Daya Alam .
5. Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan :1. Identifikasi Rehabilitas lahan kritis dan lahan gambut, dengan Indikator
Kinerja meningkatnya Kualitas udara, penyerapan air dan penyerapan
karbon.
2. Pengembangan data dan Informasi lingkungan dengan Indikator Kinerja
Tumbuhnya Motivasi Masyarakat tentang pentingnya pengendalian
lingkungan hidup dan tersdianya sarana Informasi Bidang Lingkungan Hidup
(Leaflet,Poster ,dan Papan informasi ) serta tersedianya buku status
Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
44
III. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam danlingkungan .1. Tujuan :
Meningkatkan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH dalam rangka
mendukung perencanaan pemanfaatan SDA dan perlindungan Fungsi
Lingkungan Hidup.
2. Sasaran :Terwujudnya edukasi dan komunikasi Masyarakat dibidang lingkungan hidup
serta terwujudnya data dan informasi tentang pengelolaan lingkungan hidup.
3. Indikator Sasaran :Meningkatkan jejaring koordinasi untuk mengembangkan data dan informasi
tentang kondisi SDA dan pengelolaan lingkungan hidup.
4. Indikator Kinerja Program :Terwujudnya peningkatan kualitas informasi Bidang Lingkungan Hidup dalam
pengelolaan Lingkungan Hidup.
5. Kegiatan-Kegiatan yang dilaksanakan :Pembangunan data dan informasi dengan indikator kinerja Dokumen kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan data rencana perlindungan dan
pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH)
IV. Program Perlindungan dan Konservasi SDA1. Tujuan :
Melindungi sumber daya alam ( SDA dari kerusakan dan mengelola kawasan
konservasi yang ada untuk menjamin kualitas ekosistem agar fungsinya tetap
terjaga dengan baik.
2. Sasaran :Meningkatkan perlindungan daya alam dari kerusakan dan mengelola kawasan
konservasi.
45
3. Indikator sasaran :
Terwujutnya peningkatan perlindungan sumber daya alam dari kerusakan dan
pengelolaan kawasan konservasi serta terkendalinya pengawasan pemanfaatan
sumber daya alam.
4. Indikator kinerja program :Meningkatnya kinerja pemerintah dalam perlindungan dari kerusakan dan
pengelolaan kawasan konservasi.
5. Kegiatan – kegiatan yang akan dilaksanakan :a. Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi
SDA dengan indikator kinerja meningkatnya peran serta masyarakat dalam
perlindungan dan konservasi SDA.
b. Koordinasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan dengan indikator kinerja
terkendalinya kebakaran hutan dan lahan.
c. Koordinasi pengelolaan konservasi SDA dengan indikator kinerja
terkendalinya pengelolaan sumber daya alam.
V. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
a. Tujuan :Meningkatkan pengelolaan persampahan dalam rangka mendukung
lingkungan yang sehat dan bersih.
b. Sasaran:Mengendalikan pencemaran lingkungan melalui peningkatan pengelolaan
persampahan.
c. Indikator Sasaran :
Tersosialisasikannya kebijakan pengelolaan persampahan dan tersedianya
tenaga yang mampu menangani persampahan.
46
d. Indikator Kinerja Program :Terlaksananya sosialisasi bimbingan teknis mengenai pengelolaan
persampahan.
e. Kegiatan – Kegiatan yang akan dilaksanakan1. Sosialisasa kebijakan pengelolaan persampahan dengan indikator kinerja
terkendalinya masalah persampahan ( proyek pemerintahan )
2. Bimbungan teknis persampahan dengan indikator kinerja, tersedianya
sumber daya manusia yang mampu mengelola persampahan.
Kelompok Sasaran dan Pendanaan IndikatifAdapun kelompok sasaran program dan kegiatan BLHD Kabupaten Tanjung Jabung
Barat tahun 2011 – 2016 berada dalam Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Sedangkan
pendanaan Indikatif yang bersumber dan Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (
APBD ) Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2011- 2016 total sebesar Rp. 24.
988.150.000,- ( Dua puluh empat milyar sembilan ratus delapan puluh delapan juta
seratus lima puluh ribu rupiah ), dengan rincian sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel Indikasi Rencana Program Prioritas Kabupaten Pendanaan BLHD Kab. Tanjung
Jabung Barat Tahun 2011 – 2016.
60
Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan PendanaanBadan Lingkungan Hidup Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Kode Bidang UrusanPemerintahandan Program
PrioritasPembangunan
Indikator KinerjaProgram (outcome)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Kinerja
padaakhi
rperio
deRPJMD
SKPD
CapaianKinerja
AwalRPJMD(Tahun
O )
2011 2012 2013 2014 2015 2016
TARGET
RpTARGET
RpTARGET
RpTARGET
RpTARGET
RpTARGET
Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Urusan Wajib
08 01 ProgramPelayananAdministrasiPerkantoran
100% 100% 384.578.800 100% 451.973.700 100% 572.095.000 100%
648.249.000 100%
744.626.800 100%
846.271.580 100%
Penyediaanjasa suratmenyurat
Terlaksananya BelanjaPerangko, Materai 6000dan Materai 3000terlaksananya BelanjaPaket/Pengiriman
100% 100% 4.550.000 100% 5.460.000 100% 9.545.000 100%
11.925.000 100%
13.426.000 100%
17.985.000 100%
PenyediaanJasaKomunikasi,Sumber Dayaair dan listrik
Terlaksananya BelanjaTelepon, Belanja Air danBelanja Listrik
100% 100% 30.000.000 100% 30.000.000 100% 38.500.000 100%
46.750.000 100%
51.850.000 100%
58.960.000 100%
61
PenyediaanJasaAdministrasi /TeknisPerkantoran
TerlaksananyaHonorarium PenggunaAnggaran, PejabatPembuat Komitmen,Pejabat Penata Usahakeuangan, PPTK,Bendahara Pengeluaran,Pencatat Pembukuan,Pembuat Daftar Gaji,Penyimpan Barang danPejabat PemeriksaBarang
100% 100% 59.400.000 100% 66.600.000 100% 73.260.000 100%
80.586.000 100%
88.644.600 100%
97.509.060 100%
PenyediaanJasaKebersihankantor
Terlaksananya BelanjaPeralatan Kebersihandan Bahan Pembersih
100% 100% 5.917.700 100% 7.135.200 100% 9.780.000 100%
12.675.000 100%
15.847.000 100%
21.959.000 100%
PenyediaanAlat Tulis kantor
Terlaksananya BelanjaAlat Tulis kantor
100% 100% 25.035.100 100% 29.412.500 100% 36.000.000 100%
39.000.000 100%
45.000.000 100%
56.000.000 100%
PenyediaanBarang cetakandanPenggandaan
Terlaksananya belanjaCetak, terlaksananyabelanja Penggandaan
100% 100% 7.100.000 100% 7.500.000 100% 16.750.000 100%
21.560.000 100%
26.950.000 100%
31.985.000 100%
PenyediaanKomponenInstalasiListrik/Penerangan BangunanKantor
Terlaksananya belanjaalat listrik, dan elektronik(lampu pijar, bateraydsbnya)
100% 100% 2.468.000 100% 3.758.000 100% 4.950.000 100%
6.745.000 100%
9.876.000 100%
13.985.000 100%
PenyediaanBahan Bacaandan PeraturanPerundang-undangan
Terlaksananya belanjasurat kabar/ majalah
100% 100% 2.508.000 100% 2.508.000 100% 6.895.000 100%
8.950.000 100%
12.595.000 100%
16.845.000 100%
PenyediaanMakanan danMinuman
Terlaksananya belanjamakanan dan minumanrapat
100% 100% 2.400.000 100% 2.400.000 100% 3.495.000 100%
4.546.000 100%
6.275.000 100%
8.964.000 100%
Rapat-RapatKoordinasi danKonsultasi keLuar daerah
Terlaksananya belanjaperjalanan Dinas dalamdaerah danterlaksananya belanjaperjalanan Dinas luardaerah
100% 100% 100.000.000 100% 110.000.000 100% 167.000.000 100%
189.000.000 100%
225.000.000 100%
248.000.000 100%
62
PenyediaanJasaAdministrasi/teknisPerkantoran
Terlaksananya belanjaHonorarium PegawaiHonorer/Tidak tetap
100% 100% 145.200.000 100% 187.200.000 100% 205.920.000 100%
226.512.000 100%
249.163.200 100%
274.079.520 100%
08 02 ProgramPeningkatansarana danprasaranaAparatur
100% 100% 336.900.000 100% 193.654.700 100% 570.950.000 100%
655.600.000 100%
721.500.000 100%
828.850.000 100%
PengadaanSarana danPrasarana
Terlaksananya belanjaHonorarium PNs,terlaksananya belanjaModal pengadaan alatangkutan darat bermotor,belanja modalpengadaan alat angkutandiair bermotor, belanjamodal peralatan kantor,belanja modalperlengkapan kantor,belanja modalpengadaan komp
100% 100% 267.950.000 100% 95.754.700 100% 426.000.000 100%
489.000.000 100%
537.000.000 100%
625.000.000 100%
PemeliharaanRutin berkalaGedung kantor
terlaksananya belanjapemeliharaan pagarhalaman, pengecatangedung kantor,pemeliharaan gedungkantor
100% 100% 20.000.000 100% 29.000.000 100% 69.000.000 100%
78.000.000 100%
85.000.000 100%
94.500.000 100%
PemeliharaanRutin/berkalaKendaraanDinas/Operasional
terlaksananya Belanjajasa service , belanjapenggantian sukucadang, belanja bahanbakar minyak/gas danpelumas, belanja surattanda nomor kendaraan
100% 100% 43.900.000 100% 57.900.000 100% 68.000.000 100%
75.000.000 100%
84.000.000 100%
91.500.000 100%
Pemeliharaanrutin/berkalaperalatangedung kantor
terlaksananya belanjapemeliharaan Mesin tik,pemeliharaan komputer,pemeliharaan ac
100% 100% 5.050.000 100% 11.000.000 100% 7.950.000 100%
13.600.000 100%
15.500.000 100%
17.850.000 100%
63
08 03 ProgramPeningkatanDisiplinaparatur
100% 100% 13.750.000 100% 16.500.000 100% 26.900.000 100%
35.650.000 100%
42.500.000 100%
48.960.000 100%
Pengadaanpakaian dinasbesertaPerlengkapannya
terlaksananya belanjapakaian dinas danatributnya
100% 100% 13.750.000 100% 16.500.000 100% 26.900.000 100%
35.650.000 100%
42.500.000 100%
48.960.000 100%
08 05 ProgramPeningkatanKapasitasSumber DayaAparatur
100% 100% 120.823.150 100% 279.464.100 100% 319.410.510 100%
351.651.561 100%
390.416.717 100%
430.958.389 100%
Pendidikan danpelatihan formal
terlaksananya belanjakursus, pelatihan,sosialisasi dan bimbingantehnis
100% 100% 20.000.000 100% 50.000.000 100% 67.000.000 100%
74.000.000 100%
85.000.000 100%
95.000.000 100%
SosialisasiPeraturanPerundang-undangan
Terlaksananya belanjaHonorarium PNS,Honorarium Non PNS,Belanja Bahan Pakaihabis, Belanja jasakantor, belanja cetak danpenggandaan, belanjasewa gedung/ rumah/gudang/ parkir, belanjamakan dan minum,belanja perjalanan dinas
100% 100% 100.823.150 100% 133.573.150 100% 146.930.465 100%
161.623.512 100%
177.785.863 100%
195.564.449 100%
64
Penyusunanpelaporan
Terlaksananya belanjaHonorarium PNS,Honorarium Non PNS,Belanja Bahan Pakaihabis, Belanja jasakantor, belanja cetak danpenggandaan, belanjamakan dan minum,belanja perjalanan dinas,belanja kurus pendidikandan pelatihan
100% 100% 0 100% 95.890.950 100% 105.480.045 100%
116.028.050 100%
127.630.854 100%
140.393.940 100%
08 15 PROGRAMPENGAWASAN KINERJAPENGELOLAANPERSAMPAHAN
0 165.000.000 261.000.000 295.000.000 340.000.000 1.625.000.000
KegiatanSosialisasiKebijakanPengelolaanPersampahan
Terkendalinya sampah(proyek Percontohan)
0% 165.000.000 175.000.000 195.000.000 220.000.000 270.000.000
Bimbingantehnispersampahan
Peningkatan SumberDaya Manusia
0% 86.000.000 100.000.000 120.000.000 157.000.000
08 16 PROGRAMPENGENDALIANPENCEMARANDANPERUSAKANLINGKUNGANHIDUP
584.433.000 791.850.000 1.131.000.000
1.337.000.000
1.488.000.000
1.717.000.000
65
KoordinasiPenilaian KotaSehat/adipura
TerlaksananyaHonorarium PNS,Honorarium Non PNS,Belanja bahan Pakaihabis, Belanja cetak danpenggandaan, Belanjamakanan dan minuman,Belanja perjalanan Dinas,belanja Pemeliharaan
30% 30% 55.600.000 45% 101.850.000 50% 229.000.000 60% 237.000.000 70% 269.000.000 100%
298.000.000 terkendalinya
pencemar
andan
pelestaria
nlingkunga
nhidu
psebesar100%
PengawasanpelaksanaankebijakanbidangLingkunganHidup
45.890.000 80.000.000 95.000.000 127.000.000 158.000.000 198.000.000
PengkajiandampakLingkunganhidup
- MeningkatnyaImplementasi DokumenLingkungan dalam upayaPengelolaan danPemantauan Lingkungan
Perusahaan
(PMKS,Pulpand
Paper,Perkeb
unan,Migas,Pertambangan
60%Perusahaanusahakegiat
andilengkapi
AMDAL danUKL-UPL
193.675.000 70%Perusahaanusahakegiat
andilengkapiAMDALdan
UKL-UPL
125.000.000 80%Perusahaanusahakegiat
andilengkapiAMDALdan
UKL-UPL
216.000.000 90%Perusahaan
usaha
kegiatandilengkapiAMDALdanUKL
-UPL
228.000.000 100%
Perusahaan
usaha
kegiatan
dilengkapiAMDALdan
UKL-UPL
235.000.000 100%
256.000.000 -SemuausahakegiatantelahmenginplimentasiDokumenLingkungandalamRKL-RPLterhadapPengelolaan
66
Lingkungan
PeningkatanPeringkatKinerjaPerusahaan (Proper )
-Meningkatkan kinerjaPerusahaan
25% 20% 49.212.000 40% 80.000.000 70% 137.000.000 90% 168.000.000 100%
184.000.000 234.000.000
KoordinasipenyusunanAMDAL
-Terpenuhinya Sumberdaya Manusia bidangAmdal.- Meningkatnya usahakegiatan yang dilengkapidengan dokumenlingkungan(AMDAL,DELH,UKL-UPL,DELH, dan SPPL )
-Pendidik
anAMDALDasar
'-Pendidik
anAMDALPenilaia
n'-
Pendidikan
AMDALPenyusu
n'- Dilklat
LHPerusah
aan('PMKS,
Pulpand
Paper,Perkebunan,
Migas,Pertamba
ngan,dll') danUsaha
Perseoran
2orang60 %Perusahaanusahakegiat
andilengkapi
AMDAL danUKL -UPLdan
SPPL
80.975.000 3Orang70%
Perusahaanusahakegiat
andilengkapiAMDAL
UKL-UPLdan
SPPL
95.000.000 3orang80%
Perusahaanusahakegiatan dilengkapi
AMDAL
UKL-UPLdan
SPPL
147.000.000 3oran
g90%Perusahaan
usaha
kegiatandilengkapiAMDALUKL
-UPLdanSPP
L
158.000.000 3oran
g100%
Perusahaan
usaha
kegiatan
dilengkapiAMDAL
UKL-UPLdanSPP
L
199.000.000 100%
248.000.000 -TersedianyaaparaturyangtelahmengikutiDiklatAMDALdanLH'-SemuausahakegiatantelahmemilikidokumenLingkungan(AMDAL,DELH,UKL-UPL,DPL
67
HdanSPPL.
PeningkatanPeran SertaMasyarakatdalamPengendalianLH
- MeningkatnyaKepedulian dan peranserta Masyarakat dalampengendalian kerusakanLH
13Kecamatan danDesa-Desa
4Kecam
atan
91.012.000Kecamatan
110.000.000Kecamatan
148.000.000 Desa
238.000.000 Desa 252.000.000 100%
265.000.000 -AparaturKecamata
n,Desadan
Kelurahanyangmengertitentang
PengelolaanLH
Pengelolaan B3dan Limbah B3
Sosialisasi danPembinaan pengelolaanB3 dan Limbah B3
100.000.000
68
PenyusunankebijakanPengendaliandanPencemaranLingkunganHidup
-Perda ( PeraturanDaerah ) Pengelolaan B3dan Limbah B3
0% - 0 - 100.000.000 0% 0 - 0 - 0 - 0 -
PeningkatanPengelolaanLingkunganPertambangan
- TerkendalinyaKerusakan lingkunganPertambangan
0% 0% 84.000.000 86.000.000 92.000.000 98.000.000
Pengawasanpelaksanaankebijakan LH
monitoringevaluasi &pelaporan
68.069.000
PenangananProduksiRamahLingkungan
- TerkendalinyaPencemaran IndustriKecil Rumah Tangga
0% 75.000.000 95.000.000 99.000.000 120.000.000
08 17 PROGRAMPERLINDUNGAN DANKONSERVASISDA
235.953.162 220.000.000 455.000.000 534.000.000 586.000.000 673.000.000
'- PengendaliandanPengawasanPemanfaatanSumber DayaAlam
Terpantaunya Limbahcair Industri, rumah sakit,restoran dan Hotel
20Perusah
aan/RS/Hotel/restora
n
10Perusahaan/RS/Hotel/Restoran
88.171.662 14Perusahaan
/RS/Hotel/restoran
100.000.000 16Perusahaan
/RS/Hotel/restoran
115.000.000 18Perusahaan/
RS/Hotel/restoran
126.000.000 20Perusahaan/
RS/Hotel/restoran
131.000.000 100%
148.000.000
PeningkatanPeran SertaMasyarakatdalamperlindungandan KonservasiSDA
Meningkatnya peranserta masyarakat dalamperlindungan dankonservasi Sda
0% 147.781.500 40% 120.000.000 55% 174.000.000 70% 195.000.000 90% 218.000.000 100%
237.000.000
KoordinasiPengendaliankebakaranhutan dan lahan
Terkendalinya kebakaranhutan dan lahan
0% 30% 50% 67.000.000 100%
86.000.000 100%
98.000.000 100%
124.000.000
69
KoordinasiPengelolaanKonservasiSDA
terkendalinyapengelolaan SDA
0% 30% 50% 99.000.000 100%
127.000.000 100%
139.000.000 100%
164.000.000
08 18 ProgramRehabilitasidan PemulihanCadanganSDA
108.367.000 100.000.000 327.000.000 428.000.000 473.000.000 550.000.000
IdentifikasiRehabilitasilahan kritis danlahan gambut
Meningkatnya kualitasudara, penyerapan airdan penyerapan karbon
108.367.000 30% 100.000.000 45% 138.000.000 50% 169.000.000 60% 195.000.000 70% 256.000.000 70%
PenyusunanRumusanKebijakan danpetunjuk tehnispeningkatankapasitasperizinan
Tersusunnya perda danpetunjuk tehnis perizinan
Pengembangandata daninformasiLingkungan
- Tersedianya saranaInformasi BidangLingkungan (Leaflet,Poster dan PapanInformasi) '-Tersedianya buku statusLingkungan Hidupdaerah KabupatenTanjung Jabung Barat
-Papa
nInformasi 2buah
'-Leaflet 100lemba
r'-
POSTER100
lembar
'-BukuSLHDKab.TanjabBarat2012
-Papa
nInformasi 2buah
'-Leaflet 100lemba
r'-
POSTER100
lembar
'-BukuSLHDKab.TanjabBarat2013
189.000.000 -Papan
Informasi 4
buah'-
Leaflet
100lembar'-
POSTE
R100lembar'-
Buku
SLHD
Kab.TanjabBar
259.000.000 -Papa
nInformasi
4buah
'-Leafl
et100lemb
ar'-
POSTER100lemb
ar'-
BukuSLH
DKab.Tanjab
Barat2015
278.000.000 294.000.000 Tersedianyasarana
Himbauandalam
Upaya
perlindungandan
pelestaria
nSDAdanLH
TersedianyadatadanInformasiLH
seba
70
at2014
gaiacua
nrencanapembangunanberkelanjutandanberwawas
anLingkunga
n
08 19 PROGRAMPENINGKATANKUALITASDAN AKSESINFORMASISUMBERDAYA ALAMDANLINGKUNGAN
170.209.000 229.557.500 288.000.000 299.000.000 330.000.000 370.000.000
PengembanganData daninformasi
- tersedianya DokumenKLHS ( kajianLingkungan HidupStrategis)
0% - - - 100% 0 - 0 - 0 - 0 -
- Tersedianya dataRPPLH ( RencanaPerlindungan danPengelolaan LingkunganHidup)
0% - - - 100% 0 - 0 - 0 - 0 -
71
PengembanganData danInformasiLingkukngan
timbulnya motivasimasyarakat tentangpengendalian lingkunganhidup
170.209.000 30% 229.557.500 45% 288.000.000 50% 299.000.000 60% 330.000.000 70% 370.000.000 70%
08 20 ProgramPeningkatanPengendalianPolusi
123.384.200 260.000.000 522.000.000 547.000.000 579.000.000 633.000.000
- PemantauanKualitas badanair/sungai
Terpantaunya StatusMutu Badan air/Sungaiyang ada Industri danPerkebunan
15Sungai
3Sungai
6Sung
ai
9sunga
i
116.000.000 12Sungai
123.000.000 15Sung
ai
137.000.000 100%
149.000.000
- PengujianEmisi/ Polusiudara akibatindustri
Terpantaunya StatusMutu Udara Ambiet
17Perusahaan/Pemukima
n/Perkant
oran
7Perusahaan/Pemukiman 0
9Perusahaan
/Pemukiman
200.000.000 10Perusahaan
/Pemukiman
227.000.000 13Perusahaan/
Pemuki
man
238.000.000 17Perusahaan/
Pemukiman
245.000.000 100%
269.000.000
'- PengujianKadar PolusiSedimen danTanah
Terpantaunya tingkatkerusakan tanah dansedimen sungai
10Perusahan/Sung
ai
2Perusahan/
Sungai 123.384.200
4Perusahan/Sung
ai
6Perusahan/Sung
ai
179.000.000 8Perusahan/Sungai
186.000.000 10Perusahan/Sungai
197.000.000 100%
215.000.000
PenyuluhandanPengendalianPolusi danpencemaran
tersosialisasinyaperaturan-peraturanmengenai kualitas air,tanah dan udara
60.000.000
JUMLAH 2.078.398.3122.708.000.00
0 4.473.355.510 5.131.150.561 5.695.043.517 7.723.039.969
Selanjutnya mengenai rencana Program dan kegiatan Indikator Kinerja pendanaan Indikatif BLHD Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011-2016 dapat dilihat pada daftar
berikut ini :
1
BAB VI.INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Berdasarkan Rumusan Misi dan Misi yang diselaraskan dengan arahan tehnis operasiaonal
dokumen rencana pembangunan jangka panjang ( RPJP ) Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2005
– 2025 dan rencana pembangunan jangka menengan daerah ( RPJMD ) Kabupaten Tanjung Jabung
Barat tahun 2011 – 2016, maka kedepan ditetapkan ada 5 ( lima ) tujuan pembangunan daerah untuk
penyelenggaraan pemerintahan dan melaksanakan pembangunan yaitu :
1. Mewujudkan ketersediaan infrastruktur pelayanan umum yang berkualitas dan lebih baik
2. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat melalui
pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja dan pemerataan pendapatan
3. Mewujudkan kualitas pendidikan, kulitas pelayanan kesehatan dan kehidupan beragama
dan berbudaya yang aman.
4. Mewujudkan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan Struktur ekonomi yang kokoh
berbasis Agribisnis dan Agro industri ysng berwawasan lingkungan.
5. Mewujutkan Kualitas kinerja birokrasi pemerintahan secara efisien dan profesional dalam
memberikan pelayanan dan memenuhi ke pentingan umum.
Sedangkan utuk memujudkan tujuan pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2011 – 2016,
maka ditetapkan 26 ( Dua puluh enam ) sasaran pokok pembangunan berdasarkan pada kebutuhan
untuk dilaksanakan dalam 5 tahun kedepan yang bentuk arahannya sebagai berikut :
1. Terselenggaranya percepatan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan
2. Terselenggaranya pembangunan insfrastruktur energi dan listrik.
3. Terciptanya Kualitas Sumber Daya Air bersih dan ketersediaan jaringan irigasi yang lebih
merata .
4. Terpenuhinya Pembangunan Infrastruktur Pendidikan dan Kesehatan.
5. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pedesaan, berkurangnya jumlah penduduk miskin
dan meningkatnya taraf pendidikan dan kesehatan masyarakat .
6. Peningkatan Distribusi pendapatan dan berkurangnya kesenjangan pembangunan antar
Kecamatan.
7. Perbaikan Iklim pasar kerja yang lebih berpihak pada tenaga kerja lokal sehingga dapat
mengurangi angka pengangguran.
8. Meningkatnya kualitas pelayanan, rehabilitas bantuan sosial dan jaminan Kesejahteraan
sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.
2
9. Terkendalinya pertumbuhan Penduduk dan meningkatnya jumlah keluarga kecil
berkualitas.
10. Terwujudnya pemerataan akses layanan kesehatan Masyarakat.
11. Terwujudnya pemerataan akses terhadap pendidikan berkualitas.
12. Terwujudnya kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama.
13. Terwujudnya pembangunan Nilai-Nilai Budaya Daerah.
14. Terciptanya peran pemuda dan prestasi olah raga
15. Terciptanya peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial.
16. terciptanya stabilitas Makro ekonomi dalam mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi
yang tinggi dan berkualitas serta peningkatan kemampuan pendanaan pembangunan.
17. Terwujudnya iklim Investasi yang sehat melalui reformasi Kelembagaan ekonomi yang
mampu mengurangi praktek ekonomi biaya tinggi .
18. Terwujudnya pengembangan Investasi, ekspor dan Kepariwisataan daerah melalui berbagai
aktivitas.
19. Terlaksananya Pemberdayaan Usaha Mikro, kecil dan menengah (Umum)
20. Terselenggaranya revitalisasi sektor pertanian
21. Terwujudnya Pengembangan agribisnis dan agro industri
22. Terwujudnya ketahanan pangan, optimalisasi pemanfaatan SDA yang berwawasan
Lingkungan
23. Terselenggaranya Tata Pemerintahan yang baik, bersih, efisien, berwibawa transparan dan
profesional .
24. Terwujudnya jaminan kepastian Hukum dan perlindungan Hak Asasi manusia secara adil.
25. Terwujudnya kesetaraan gender yang profesional dalam pembangunan daerah yang
berorientasi pada profesionalisme.
26. Terwujudnya standar pelayanan minimal bagi masyarakat.
Dari tujuan dan sasaran pembangunan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011 – 2016,
untuk penyelenggaraan pemerintahan pembangunan tersebut diatas yang berhubungan dengan
lingkungan hidup dari 5 (lima) tujuan adalah tujuan 4 (empat) yaitu :
”Mewujudkan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan struktur ekonomi yang kokoh berbasis
Agribisnis dan Agro Industri yang berwawasan lingkungan”
Sedang dari 26 (dua puluh enam) sasaran adalah sasaran 22 (dua puluh dua) yaitu :
”Terwujudnya Ketahanan Pangan, Optimalisasi pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) yang
berwawasan lingkungan ”
3
Berdasarkan tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tahun 2011 – 2016 tersebut, maka disusunlah program dan kegiatan BLHD Kabupaten Tanjung
Jabung Barat yang akan dicapai pada 5 (lima) tahun yang akan datang sebagai komitmen dalam
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan daerah dimaksud yaitu sebagai berikut:
1. Program Pengendalaian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Kegiatan- Kegiatan yang
akan dilaksanakan
1.1 Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA.
1.2 Pemanfaatan Kualitas Badan Air / Sungai
1.3 Pengujian Emisi / Polusi Udara Akibat Industri .
1.4 Pengujian Kadar Polusi Sedimen dan Tanah
1.5 Koordinasi Penilaian Kota Sehat / Adipura
1.6 Pengkajian Dampak Lingkungan Hidup
1.7 Koordinasi Penyusunan AMDAL
1.8 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian LH
1.9 Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan LH
1.10 Penyusunan Kebijakan Pengendalian dan Pencemaran LH
1.11 Peningkatan Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper)
1.12 Peningkatan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan
1.13 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan WASDAL
1.14 Penanganan Produksi Ramah Lingkungan
2. Program Rehabilitas dan Pemulihan Cadangan SDA
2.1. Identifikasi Lahan Kritis dan Lahan Gambut.
2.2. Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan.
3. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
3.1. Pengembangan Data dan Informasi Strategis.
4. Program Pengawasan Kinerja Pengelolaan Persampahan
4.1. Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan
4.2. Bimbingan Teknis Persampahan
4
5. Program Perlindungan dan Konservasi SDA
5.1. Peran Serta Masyarakat dalam Perlindungan dan Pengelolaan LH
5.2. Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
5.3. Koordinasi Pengelolaan Konservasi SDA.
BAB.VII. PENUTUP
Rencana strategis (Renstra) merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun
yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan Teknis Operasional dalam menentukan arah kebijakan
serta indikasi Program dan Kegiatan setiap urusan bidang dan /atau fungsi pemerintahan .
Sehubungan dengan itu penyusunan Renstra ini adalah dalam rangka mengoptimalkan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BLHD Kabupaten Tanjung Jabung Barat selama kurun waktu
2011 – 2016. Hal ini dilakukan untuk menjaga singkronisasi, kesinambungan konsistensi perencanaan
pembangunan demi meningkatkan keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran program
pembangunan yang telah dirumuskan.
Akhirnya semoga Renstra BLHD Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2011 – 2016 ini,
dapat memberikan sumbangan yang nyata bagi keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran program
pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2011- 2016 ,serta keberhasilan
perbaikan fungsi lingkungan hidup untuk kesejahteraan masyarakat.