6
Rahmi oknivyoza 1311211039 KEPEMIMPINAN STRATEGIK DAN BERFIKIR SISTEM PERAN ,KARAKTERISTIK LEADER BIOGRAFI SRI MULYANI INDRAWATI Sri Mulyani Indrawati atau biasa disingkat SMI lahir di Bandar Lampung, Lampung, 26 Agustus 1962. Sebelum menjabat Menteri Keuangan, dia menjabat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. Sri Mulyani sebelumnya dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Ia menjabat Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998. Pada 5 Desember 2005, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani ditunjuk menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar. Sejak tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia. Pada tahun 2010, Sri Mulyani menjadi tokoh yang hangat diperbincangan berkaitan dengan kasus Bank Century. Di tengah penyelidikan terhadap Sri Mulyani tiba-tiba saja Bank Dunia menunjuknya sebagai Direktur Pelaksana di Bank Dunia. Sri Mulyani menjadi satu-satunya perempuan pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia yang membawahi 70 lebih negara.

Kepemimpinan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kepemimpinan

Citation preview

Page 1: Kepemimpinan

Rahmi oknivyoza

1311211039

KEPEMIMPINAN STRATEGIK DAN BERFIKIR SISTEM

PERAN ,KARAKTERISTIK LEADER

BIOGRAFI SRI MULYANI INDRAWATI

Sri Mulyani Indrawati atau biasa disingkat SMI lahir di Bandar Lampung, Lampung, 26

Agustus 1962. Sebelum menjabat Menteri Keuangan, dia menjabat Menteri Negara

Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. Sri

Mulyani sebelumnya dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Ia menjabat

Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998. Pada 5 Desember 2005, ketika Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani ditunjuk menjadi

Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar. Sejak tahun 2008, ia menjabat Pelaksana

Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr.

Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia. Pada tahun 2010, Sri Mulyani menjadi

tokoh yang hangat diperbincangan   berkaitan dengan kasus Bank Century. Di tengah

penyelidikan terhadap Sri Mulyani tiba-tiba saja Bank Dunia menunjuknya sebagai Direktur

Pelaksana di Bank Dunia. Sri Mulyani menjadi satu-satunya perempuan pertama yang

menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia yang membawahi 70 lebih negara.

Pendidikan

Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia Jakarta. (1981 – 1986)

Master of Science of Policy Economics di University of Illinois Urbana Champaign,

USA (1988 – 1990)

Ph.D. of Economics di University of Illinois Urbana Champaign, USA (1990-1992)

Page 2: Kepemimpinan

Apakah Sri Mulyani Seorang Pemimpin Strategis?

Sri Mulyani adalah seorang pemimpin transformasional dan sekaligus pemimpin

transaksional yang berkarakter. kepemimpinan transformasional adalah suatu hubungan yang

bersifat mutual dan menuju kearah peningkatan yang bisa merubah pengikut menjadi

pemimpin dan dapat merubah pemimpin menjadi agen moral. Kepemimpinana transaksional

adalah kepemimpinan yang menekankan pada pentingnya hubungan antara pemimpin dan

pengikutnya, focus pada keuntungan yang mutual buat kedua belah pihak dan berasal dari

semacam kontrak diantara mereka, dimana pemimpin akan memberikan penghargaan atau

pengakuan atas komitmen atau loyalitas para pengikutnya.

SIM memegang teguh etika kerjanya dan memiliki integritas yang kuat sehingga terkenal

sebagai pemimpin yang bersih dari faktor KKN (kolusi, korupsi dan nepotisme). Dia berani

mengambil resiko, melawan arus birokrasi yang ada yang sudah berjalan bertahun-tahun dan

mengakar dengan kuat dengan cara melakukan pembaharuan dan reformasi proses birokrasi

di departemen keuangan dan departemen terkait lainnya, seperti bea cukai, perpajakan, yang

terkenal kuat dengan citra KKN. SMI juga menerapkan sistem reward dan punishment untuk

memacu proses reformasi birokrasi  (misal; menaikkan pendapatan pegawai departemen

keuangan tetapi menekankan transparansi dan akuntabilitas pegawai; mendorong setiap

daerah agar menerapkan desentralisasi fiskal tetapi juga bersikap tegas ketika ada daerah

yang terlambat membelanjakan anggaran). Tidaklah mengherankan bila kemudian dia

mendapatkan beberapa penghargaan internasional atas prestasinya memimpin departemen

keuangan dan sebagai mentri koordinator perekonomian sebagai mentri keuangan terbaik

Asia tahun 2006, dan beberapa penghargaan internasional lainnya yang sangat

membanggakan bangsa Indonesia.

SMI menjalankan gaya kepemimpinan yang transaksional dan transformasional pada saat

yang bersamaan selama masa kepemimpinannya. Kepemimpinan transaksionalnya terlihat

pada saat dia menekankan agar  pegawainya bersikap terbuka, akuntabel dan melayani publik

dan dia juga memberikan peningkatan remunerasi sebagai imbalannya, sedangkan untuk

kepemimpinan transformasionalnya saat dia melakukan pembaharuan dan reformasi birokrasi

didepartemen-departemen yang dipimpinnya, dia memberikan contoh tentang apa yang harus

dilakukan, dia mendorong agar anak buahnya menjadi lebih baik dan bertransformasi

meninggalkan citra yang buruk, dia menginspirasi orang banyak untuk mempertahankan

inegritas dan etika yang baik sebagai pejabat publik.

Page 3: Kepemimpinan

SMI juga telah membuktikan bahwa dia mempunyai kualitas-kualitas dan cirri-ciri sebagai

pemimpin yang efektif; seperti berintegritas, beretika, mempunyai visi dan misi yang jelas,

berani membuat tindakan/keputusan, berani menempuh resiko, memberikan rewards dan

punishment, membawa dan melakukan perubahan, memenuhi target yang diharapkan, dan

bertanggung-jawab dan akuntabel atas keputusannya, serta masih banyak lagi kualitas

lainnya. Dari segi kompetensi inti atau skill, SMI memiliki intelektualitas dan pengalaman

dibidang perekonomian dan dunia internasional yang sangat baik bahkan diakui oleh pihak

internasional serta memiliki kemampuan konseptual yang baik.

Dimanakah Letak Kesalahan Sri Mulyani?

Kasus besar yang menghadang SMI mendekati akhir masa 5 tahun jabatannya yaitu kasus

Bank Century. SMI bersama dengan Direktur BI pada saat itu dituduh mengambil keputusan

yang kurang tepat dan mengakibatkan kerugian negara. SMI berada pada situasi yang sulit

waktu itu, dan siapapun yang berada pada posisinya akan dihadapkan pada alternatif pilihan-

pilihan yang memang tidak mengenakkan, tetapi sebagai pemimpin dia tetap harus

melakukan pilihan dan mengambil keputusan, setelah berkonsultasi dengan pihak-pihak yang

terkait dan kompeten; walaupun pada akhirnya hal tersebut berbalik menjatuhkan dirinya.

Sehingga dia harus menyerahkan jabatannya dan mengambil posisi lain yang ‘ternyata’

bahkan bersifat lebih internasional dan sebenarnya merupakan ‘promosi’ bagi seorang mentri

keuangan, mengingat sejarah  posisi yang sekarang dipegangnya di Bank Dunia, selalu

diduduki oleh para ‘mantan’ mentri keuangan yang mempunyai ‘track record’ internasional

yang baik dan berintegritas.

Belakangan kasus besar lainnya yang terungkap setelah kepergian SMI adalah tentang   mafia

pajak dan peradilan melalui kasus Gayus Tambunan. Kembali SMI dikaitkan dengan

pertanyaan seberapa efektifnya reformasi departemen keuangan yang dilakukan dimasa dia

memimpin. Kasus Gayus mendapatkan perhatian media yang sangat besar mengingat jumlah

uang, perusahaan dan nama-nama besar yang terlibat. Walaupun demikian, tidak dapat

dipungkiri bahwa terlepas dari kasus Gayus ini, dirjen pajak berhasil menambah jumlah WP

yang mempunyai NPWP dan jumlah penerimaan penghasilan negara melalui program sunset

policy yang juga merupakan salah satu program kerja SMI; dan tidak dapat dipungkiri bahwa

diperlukan waktu yang lebih lama dan dukungan dari semua pihak untuk benar-benar

Page 4: Kepemimpinan

memberantas KKN, terlalu absurd bila semua pihak mengharapkan hasil yang instan dari

reformasi tersebut, karena semua pihak juga mengakui bahwa KKN sudah terlalu mengakar

keseluruh bagian dari republik ini, tidak hanya disistem tetapi yang lebih berat lagi bahkan

sudah merasuk ke hampir semua pekerja dipemerintahan, oleh sebab itu, upaya yang

digulirkan oleh SMI seharusnya didukung oleh semua pihak, bukan hanya menyetujui apa

yang ingin dilakukannya tetapi yang lebih penting adalah turut melakukan aksi nyata untuk

mendukung reformasi birokrasi tersebut. Hasil sudah mulai terlihat dengan adanya perbaikan

disana sini tetapi perjuangan tersebut masih jauh dari selesai. Tidaklah mengherankan bila

kemudian banyak pihak yang ‘terganggu’ dengan sepak terjang SMI, sehingga ketika ada

kesempatan untuk menjungkalnya melalui kasus Bank Century, beberapa pihak dengan

bersemangat mempolitisir dan melakukannya. Walaupun disatu sisi hal tersebut menunjukkan

bahwa SMI kurang bisa bermanuver dalam politik, tetapi dilain pihak hal tersebut justru

menunjukkan bahwa SMI memang mempunyai integritas yang tinggi dan prinsip yang kuat.

Pada kenyataannya, SIM akhirnya harus ‘menyerah’ dan tidak dapat meneruskan

kepemimpinannya karena besarnya dorongan untuk menurunkan suhu politik yang memanas;

dan  kelemahannya yang dapat diidentifikasi adalah kurang berhasil usaha sinerginya dengan

pihak-pihak lain atau departemen-departemen terkait bahkan sampai ke pihak politikus; dan

dapat juga disimpulkan bahwa SMI berada pada situasi dan waktu yang ‘kurang tepat’

sehingga dia harus mengundurkan diri dari posisinya.