75
Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya Mengembangkan Pemahaman Dan Perilaku Akhlak Jama’ah Majelis Taklim Nurul Musthofa Oleh : MAULANA SUKARYA NIM. 105053001823 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/ 2010 M

Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya

Mengembangkan Pemahaman Dan Perilaku Akhlak Jama’ah

Majelis Taklim Nurul Musthofa

Oleh :

MAULANA SUKARYA

NIM. 105053001823

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/ 2010 M

Page 2: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

F

PENGESAHAN PANTIIA UJIAN

Skripsi berjudul KEPEMIMPINAI\ HABIB HASAI\I bin.$.'FAR ASSEGAF

DALAIYi UPAYA MENGEMBANGi<AN PEMAIIAMAN DAI\ PERILAKU

AKIILAK JAMA'AII MA.IELIS TAKLIM IYURUL MUSTIIOFA, telah

diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah cian Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 1l Maret 201C. Skripsi ini telah

diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam

(S.Kom.I) pada program Studi Manajemen Dakwatr.

Jakart4 Maret 2010

Sidang Munaqasyah

erangkap Anggota Sekretaris rncrangkap anggota

e+*-1 ,-

Drs S 'Rizal_LK. MANIP 40428 199303 I 00r

r'Dr. H.lVL Idris Abdul. lhomad.MA

fiP. 19610725 200003 1001

Drs*lgqep Castr&wiiay& IVIAI\IIP 1967081819980 3 fi2

Penguji

Anggota

hilP. 19660605 199403 I 0C5

r{IP. 19600803 199793 I 006

Page 3: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar sarjana 1 (S1) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, saya telah cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat atau hasil jiplakan

karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, Februari 2010

Maulana Sukarya

Page 4: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

iii

NAMA : MAULANA SUKARYA NIM : 105053001823 JUDUL : KEPEMIMPINAN HABIB HASAN bin JA’FAR ASSEGAF DALAM UPAYA MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN DAN PERILAKU AKHLAK JAMA’AH MAJELIS TAKLIM NURUL MUSTHOFA

ABSTRAK Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

orang-orang atau bawahan dalam rangka untuk mencapai sebuah tujuan yang telah ditentukan. Setiap pemimpin memiliki karakteristik dan model kepemimpinannya masing-masing. Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah sebab yang dihadapi adalah manusia yang subyektifitasnya masing-masing. Oleh karena itu, seorang pemimpin hendaknya memiliki sifat, cirri, atau nilai-nilai pribadi dalam dirinya, diantaranya: berpandangan jauh kemasa depan, bersikap, dan bertindak bijaksana, berpengetahuan luas, mempunyai keyakinan bahwa misinya akan berhasil, berhati ikhlas, mampu berkomunikasi, memiliki kondisi fisik yang baik. Kepemimpinan atau leadership pada hakikatnya adalah satu state of mind dan state of the spirit, suatu sikap hidup dalam pikiran dan sikap kejiwaan yang merasa terpanggil untuk memimpin dengan segala tindakan, perbuatan, perilaku, dan ucapan, mendorong dan mengantarkan yang dipimpin kearah cita-cita yang luhur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf pada Majelis Taklim Nurul Musthofa dan mengetahui pengaruhnya bagi perilaku akhlak jama’ah. Untuk itu, penulis tertarik menjadikan tokoh Habib hasan sebagai bahan dalam menyusun skripsi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif, yaitu memaparkan seluruh pernyataan dengan apa adanya. Dengan cara mengumpulkan data dari hasil wawancara, observasi dan studi pustaka yang kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf bertipe, kharismatik, demokratik. Tujuan dari pendidikan akhlak dalam Islam adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras kemauan, sopan dalam berbicara dan perbuatan, mulia dalam tingkah laku perangai, bersifat bijaksana, sempurna, sopan dan beradab, ikhlas, jujur dan suci. Dengan kata lain pendidikan akhlak bertujuan untuk melahirkan manusia yang memiliki keutamaan.

Page 5: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur senantiasa terucap kepada Allah dari lisan

manusia yang taat kepadaNya. yang masih memberikan kesempatan kepada

penulis untuk beribadah kepadaNya dan untuk ber Sholawat kepada kekasihnya,

serta dengan izinnya pula penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Sholawat serta salam senantiasa terucap kepada manusia yang agung, yang

bagus ucapannya, yang luhur bedi pekertinya, yang tidak pernah lelah untuk

mengajak umatnya kepada jalan yang benar serta yang akan menyelamatkan

umatNya di dunia dan di akhirat beliau adalah Sayyiudina Muhammad bin

Abdillah

Alhamdulillah pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Walaupun cukup banyak halangan dan rintangan yang penulis hadapi,

baik itu berupa sifat malas, lalai dan sombong yang masih melekat kuat di dalam

diri penulis. Sungguh sesuatu yang sangat anugrah terindah yang diberikan Allah

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semua ini

terwujud yang telah mendukung serta memberikan motivasi kepada penulis.

Penulis persembahkan segalanya kepada Ayahanda (Almarhum H.

Mursalih) yang dengan ketegaran hidupnya telah menjadi sumber inspirasi dan

semangat hidup bagi penulis dan kepada ibu (Hj. Surkiah) yang air susunya telah

menjadi daging dalam tubuh ini, yang dengan keringat dan air matanya telah

menyatu dalam jiwa penulis, dan nenek ku tercinta (Hj. Muniah) Guru-guruku,

Kakakku Indra Kurniawan dan Adikku M. Septi Fajri dan Ismail Maqqi serta

Page 6: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

v

Teman-temanku yang selalu mendoakan penulis serta menghibur penulis dikala

kesedihan datang kepada penulis.

Selanjutnya penulis juga mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan

penulisan skripsi, rasa terima kasih penulis ucapkan kepada:

1. Bapak Prof. Dr.Komarudin Hidayat selaku rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajaran stafnya.

2. Bapak Dr. Arief Subhan MA sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, bapak Drs. Wahidin Saputra.MA selaku Pudek I, bapak Drs.

H. Mahmud Djalal, MA selaku Pudek II dan bapak Drs Study Rizal LK,

MA selaku Pudek III.

3. Ketua Jurusan Manajemen Dakwah bapak Drs. Hasanudin Ibnu Hibban,

MA, Drs. Cecep Castrawijaya, MA sebagai sekretaris jurusan dan juga

kepada Drs. Sungaidi, MA sebagai pembimbing skripsi yang selalu setia

dan sabar membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Tim penguji yang telah memberikan masukan dan kritikan kepada penulis.

5. Para dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan

dedikasinya sebagai pengajar yang memberikan berbagai pengarahan,

pengalaman, serta bimbingan kepada peneliti selama dalam masa

perkuliahan.

6. Bapak/ibu pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas yang

telah membantu peneliti dengan penyediaan bahan-bahan dalam

mengerjakan skripsi ini.

Page 7: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

vi

7. Keluarga besar Majelis Taklim Nurul Musthofa, yang telah membantu

mengumpulkan data hingga akhirnya selesainya skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat yang ada di kampus, Ogief, Nur, Phe-phenk, Elda, M.

Ridwan, Abdul Ghafur, Rizal, Armed,

9. Keluarga besar dari Yayasan Al-Istiqomah dan buat Genk Power

Rangernya, Sendi Prabowo, Wahyu Pratama Putra, Nugraha, Ahmad

Rifa’i, Sigit, Nurhasanah, Uswah, Nandar dan juga wanita yang menghiasi

hariku Fauziah Nurkhotimah , serta untuk ibu-ibu mereka yang baik.dan

yang selalu mewarnai hari-hari penulis dengan indahnya persahabatan yang

telah kalian berikan..

Pada akhirnya penulis hanya dapat mengucapkan terimakasih yang besar-

besarnya, hanya ucapan inilah yang dapat penulis berikan, semoga Allah yang

akan membalas semua kebaikan sahabat-sahabatku tercinta. Amin ya Rabbal

Alamin

Ciputat,27, Januari 2010

PENULIS

Page 8: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana 1 (S1) Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, saya telah

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat

atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, Februari 2010

Maulana Sukarya

Page 9: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

DAFTAR PUSTAKA

Alawiyah A.S, Tuty, Dra, Strategi Dakwah di Lingkungan Majlis Taklim,

(Bandung , Mizan, 1997)

A. Partanto, Pius et.al, Kamus Ilmiah Populer, (Yogyakarta, Arkosa, 1994)

Departemen Pendidikan Nasioal RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta,

Balai Pustaka, 2001), edisi ke 3

Huda, Nurul, et-al, Pedoman Majlis Taklim, (Jakarta: KODI, 1990)

Kartini, Kartono, DR, Pemimpin dan Kepemimpinan, PT Raja Grafindo Persada,

(Jakarta, 1998)

Martoyo, Susilo, Pengetahuan Dasar Manajemen dan Kepemimpinan,

(Yogyakarta: UII Press, Oktober, 2002)

Mochtar Effendi, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam,

(Jakarta, Bharatara Karya Aksara, 1986)

Moedjiono, Imam, Kepeimimpinan dan Keorganisasian, (Yogyakarta: UII Press,

Oktober, 2003)

Muchtarom, Zaini, Drs. MA, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah, (Al- Amin dan

IKHFA, Jakarta, 1996)

Nawawi, Hadari dan Hadari, M. Martini, Kepemimpinan Yang Efektif,

(Yogyakarta, Gajah Mada University Press, 2003)

Nawawi, Hadari, Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi, (Yogyakarta: UGM

Press, 2003)

Page 10: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

Permadi, K, Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Manajemen, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 1996)

Poerdawaminta, WJS, Kamus Umum Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1982)

Ranoh, Ayub, Kepemimpinan Kharismatik, (Jakarta, BPK Gunung Mulia, 1999)

Riberu, J, Dasar-Dasar Kepemimpinan, (Jakarta, Pedoman Ilmu Jaya, 1992)

Syani, Abdul, Manajemen Organisasi, (Jakarta, Bina Aksara, 1987)

Wahjosumidjo, Kiat Kepemimpinan Dalam Teori dan Praktek, ( PT. Harapan

Masa PGRI, Jakarta, 1994)

Website: http://www.majelisnurulmusthofa.org

Page 11: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ………………………………………. i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................... ii

ABSTRAK ...................................................................................... iii KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

DAFTAR ISI ………………………………………………………………… vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1

B. Batasan dan Perumusan Masalah ........................................ 3

C. Metodelogi Penelitian ........................................................ 3

D. Tujuan Penelitian ............................................................... 5

E. Tinjauan Pustaka................................................................. 6

F. Sistematika Penulisan ........................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep Kepemimpinan ...................................................... 8

1. Pengertian Kepemimpinan ............................................ 8

2. Hakekat Kepemimpinan ................................................ 9

3. Fungsi Kepemimpinan .................................................. 11

4. Unsur-unsur Kepemimpinan.......................................... 13

5. Gaya Kepemimpinan .................................................... 13

B. Konsep Majelis Taklim ...................................................... 24

1. Pengertian Majelis Taklim ............................................ 24

2. Tujuan Di dirikan Majelis Taklim ................................ 26

3. Macam-macam Majelis Taklim ..................................... 27

C. Pemakain gelar Imam, Syaikh, Habib, Sayyid ....................... 30

D. Hakekat Akhlak ..................................................................... 32

1. Pengertian Akhlak ........................................................... 32

2. Sumber, Macam-macam , Tujuan Akhlak ....................... 35

2.1. Sumber akhlak .......................................................... 35

Page 12: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

2.2. Macam-macam Akhlak ............................................ 36

2.3. Tujuan Akhlak .......................................................... 39

BAB III GAMBARAN UMUM HABIB HASAN bin JA’FAR

ASSEGAF DAN MAJELIS TAKLIM NURUL MUSTHOFA

A. Profil Habib Hasan bin Ja’far Assegaf................................. 41

B. Sejarah Berdirinya Majelis Taklim Nurul Musthofa ........... 45

C. Tujuan Majelis Taklim Nurul Musthofa .............................. 47

D. Visi dan Misi Majelis Taklim Nurul Musthofa .................... 48

E. Ruang Lingkup dan Program Majelis Nurul Musthofa ........ 49

F. Struktur Kepengurusan Majelis Nurul Musthofa ................. 53

BAB IV BENTUK KEPEMIMPINAN HABIB HASAN bin JA’FAR

ASSEGAF

A. Bentuk Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam

Mengembangkan Majelis Taklim Nurul Mustofa ................ 55

B. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Habib Hasan ...................... 58

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Mendirikan Majelis

Taklim Nurul Musthofa ...................................................... 61

1. Faktor Pendukung ........................................................... 61

2. Faktor Penghambat ......................................................... 61

BAB V PENUTUP

A..Kesimpulan ………………………………………………… 63

B .Saran .………………………………………………………. 64

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 66

LAMPIRAN

Page 13: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ………………………………………. i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................... ii

ABSTRAK ...................................................................................... iii KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

DAFTAR ISI ………………………………………………………………… vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1

B. Batasan dan Perumusan Masalah ........................................ 3

C. Metodelogi Penelitian ........................................................ 3

D. Tujuan Penelitian ............................................................... 5

E. Tinjauan Pustaka................................................................. 6

F. Sistematika Penulisan ........................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep Kepemimpinan ...................................................... 8

1. Pengertian Kepemimpinan ............................................ 8

2. Hakekat Kepemimpinan ................................................ 9

3. Fungsi Kepemimpinan .................................................. 11

4. Unsur-unsur Kepemimpinan.......................................... 13

5. Gaya Kepemimpinan .................................................... 13

B. Konsep Majelis Taklim ...................................................... 24

1. Pengertian Majelis Taklim ............................................ 24

2. Tujuan Di dirikan Majelis Taklim ................................ 26

3. Macam-macam Majelis Taklim ..................................... 27

C. Pemakain gelar Imam, Syaikh, Habib, Sayyid ....................... 30

D. Hakekat Akhlak ..................................................................... 32

1. Pengertian Akhlak ........................................................... 32

2. Sumber, Macam-macam , Tujuan Akhlak ....................... 35

2.1. Sumber akhlak .......................................................... 35

Page 14: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

vii

2.2. Macam-macam Akhlak ............................................ 36

2.3. Tujuan Akhlak .......................................................... 39

BAB III GAMBARAN UMUM HABIB HASAN bin JA’FAR

ASSEGAF DAN MAJELIS TAKLIM NURUL MUSTHOFA

A. Profil Habib Hasan bin Ja’far Assegaf................................. 41

B. Sejarah Berdirinya Majelis Taklim Nurul Musthofa ........... 45

C. Tujuan Majelis Taklim Nurul Musthofa .............................. 47

D. Visi dan Misi Majelis Taklim Nurul Musthofa .................... 48

E. Ruang Lingkup dan Program Majelis Nurul Musthofa ........ 49

F. Struktur Kepengurusan Majelis Nurul Musthofa ................. 53

BAB IV BENTUK KEPEMIMPINAN HABIB HASAN bin JA’FAR

ASSEGAF

A. Bentuk Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam

Mengembangkan Majelis Taklim Nurul Mustofa ................ 55

B. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Habib Hasan ...................... 58

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Mendirikan Majelis

Taklim Nurul Musthofa ...................................................... 61

1. Faktor Pendukung ........................................................... 61

2. Faktor Penghambat ......................................................... 61

BAB V PENUTUP

A..Kesimpulan ………………………………………………… 63

B .Saran .………………………………………………………. 64

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 66

LAMPIRAN

Page 15: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kepemimpinan merupakan kata dasar dari ‘pimpin’, secara etimologi

berarti dibimbing atau dituntun. Sedangkan secara terminologi kepemimpinan

mempunyai arti: pertama, Haward H. Hoyt berpendapat bahwa kepemimpinan

adalah seni mempengaruhi tingkah laku manusia dan kemampuan untuk

membimbing orang, kedua1, G R. Terry yang dikutip oleh Zaini Muchtarom

berpendapat bahwa kepemimpinan merupakan hubungan di mana seseorang

atau pemimpin mempengaruhi orang-orang untuk mengerjakan tugas bersama

dengan kemapuan mereka guna mencapai apa yang di kehendaki pemimpin2.

Majelis taklim merupakan lembaga sebagai wadah pengajian, sidang

pengajian, atau tempat pengajian. Dengan kata lain, majelis taklim adalah

tempat untuk melaksanakan pengajian atau pengajaran3. Di Indonesia ini

sudah banyak majelis taklim yang berkembang dan memiliki jamaah yang

sangat banyak. Hal ini membuktikan bahwa umat Islam yang ingin

mempelajari ilmu agama juga sangat banyak.

Dari sekian banyak majelis taklim yang berkembang di antaranya

adalah Majelis Taklim Nurul Mustofa yang dipimpin Habib Hasan bin Ja’far

Assegaf. Jamaah dari majelis Taklim Nurul Mustofa kebanyakan adalah kaum

remaja baik putra atau putri.

1 Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: PT. Raya Grapindo Persada,

1998), cet. ke-VIII, h. 49 2 Zaini Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta: Al- Amin Press,

1996), cet. ke-I, h. 195 3 Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2001), cet. ke-I, h. 699

1

Page 16: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

2

Majelis Taklim Nurul Mustofa senantiasa memperkenalkan dan

mengajarkan sejarah, ajaran, serta perilaku Nabi Muhamad SAW. Tujuannya

adalah agar seluruh jamaah terutama kaum remaja menjadikannya sebagai

idola dan panutan hidup.

Sebelum menjadi majelis taklim yang memiliki ribuan orang santri

seperti sekarang, perkembangan Majelis Taklim Nurul Mustofa ini mengalami

pasang surut. Sebelumnya Habib Hasan Assegaf mengadakan pengajian dari

rumah ke rumah. Dalam dakwahnya, Habib banyak berbicara tentang

kemuliaan dan kelembutan ALLAH SWT serta sejarah Rasulullah SAW.

Dengan tekun Habib Hasan Assegaf terus membangun majelisnya, setiap hari

ia memakai kendaraan umum, mengenakan serban dan menjinjing tas berisi

kitab-kitab. Tak jarang ia mendapatkan cemoohan dari orang-orang yang

berada di sekitarnya. Sejak saat itu, Majelis Taklim Nurul Mutofa ini semakin

berkembang pesat. Jamaah yang datang mencapai puluhan ribu orang.

Dengan relatif waktu yang singkat, keberadaan majlis yang begitu

besar ini tidak akan terwujud tanpa adanya kepemimpinan seorang public

figur yang selalu membimbing dan mengarahkan jamaahnya yaitu, Habib

Hasan bin Ja’far Assegaf.

Dari latar belakang tersebut di atas penulis mencoba menyusun skripsi

dengan judul ”Gaya Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam

Upaya Mengembangkan Pemahaman dan Perilaku Akhlak Jama’ah Majelis

Taklim Nurul Mustofa Jakarta Selatan”.

Page 17: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

3

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

Kepemimpinan merupakan kata dasar dari ’pimpin’ yang secara

etimologi berarti dibimbing atau dituntun4.

Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang,

baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu. Seseorang

dikatakan pemimpin apabila ia mempunyai pengikut atau bawahan. Bawahan

pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak

mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan

terlebih dahulu. Oleh karena itu dalam penelitian ini agar tidak terlalu luas

maka penulis membatasi pada Gaya Kepemimpinan yang dimiliki Habib

Hasan bin Ja’far Assegaf dalam mengembangkan perilaku akhlak jama’ah

Majelis Taklim Nurul Musthofa.

Berdasarkan batasan masalah di atas, penulis merumuskan masalah

yang akan dibahas dalam skripsi ini sebagai berikut :

1. Bagaimana Gaya Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf dalam

mengembangkan Majelis Taklim Nurul Mustofa.

2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf dalam

Mempengaruhi Akhlak Jama’ah Majelis Taklim Nurul Musthofa.

3. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Mengembangkan Majelis

Taklim Nurul Musthofa.

4 Wjs. Poerdarwaminata, Kamus Umum Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982), cet. ke-

IV, h. 754

Page 18: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

4

C. Metodologi Penelitian

Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk

menemukan atau memperoleh data yang diperlukan. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, Bog dan Taylor (1995:5)

mendefenisikan dalam bukunya Lexy J. Moeloeng yang berjudul metode

penelitian kualitatif, bahwa metode kualitatif yaitu cara yang menghasilkan

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang diamati, dan desain dari penelitian ini adalah deskriptif analisis. Di mana

penulis memberikan gambaran atau memaparkan analisis data tentang Gaya

Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya Mempengaruhi

Akhlak Jama’ah Majelis Taklim Nurul Mustofa. Metode ini sangat cocok

digunakan untuk menjawab pertanyaan apa, di mana, dan kenapa atau

bagaimana.

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat yang akan di jadikan sebagai subjek penelitian adalah di

Majelis Taklim Habib Hasan bin Ja’far Assegaf.

2. Objek dan Subjek

Objek dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan Habib

Hasan Assegaf. Selain mempelajari tentang objek, maka penelitian ini juga

akan mempelajari dengan seksama tentang subjek penelitian, meliputi

pengembangan majlis taklim Nurul Mustofa.

Page 19: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

5

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi atau pengamatan langsung, atau teknnik pengumpulan

data tentang gambaran karya tulis dan buku umum Habib Hasan bin

Ja’far Assegaf dengan berbagai informasi sekunder lainnya sebagai

pelengkap penelitian. Dalam hal ini penulis mengikuti pengajian

Majlis Taklim Nurul Mustofa yang diadakan setiap malam minggu.

b. Wawancara

Dengan mengadakan wawancara interview atau dengan

mengajukan pertanyaan lisan secara langsung dengan Habib Hasan

Assegaf dan pengurus Majlis Taklim Nurul Mustofa.

c. Dokumen

Yaitu mengadakan penelitian dengan jalan membaca atau

menelaah buku-buku serta bacaan lainnya, yang kemudian diambil

intisarinya sebagai bahan penunjang penulisan yang ada hubungannya

dengan masalah yang dibahas.

Sedangkan dalam penulisan skripsi ini penulis, berpedoman

kepada buku ”Pedoman Penulisan Skripsi UIN Syarif Hidayatullah”,

Jakarta, 2009.

Page 20: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far

Asegaf dalam mengembangkan dakwahnya melalui majelis taklim nurul

musthofa.

2. Mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf

terhadap perilaku akhlak jama’ah Majelis Taklim Nurul Musthofa.

3. Mengetahui Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Mengembangkan

Majelis Taklim Nurul Musthofa.

Sedangkan manfaat dari penelitian ini agar masyarakat khususnya

umat Islam dapat mengambil hikmah dan ibroh dari perjalanan serta

perjuangan Habib Hasan Assegaf dalam mengembangkan syiar Islam melalui

Majlis Taklim Nurul Mustofa pada pembinaan generasi muda untuk meniru

serta mencontoh akhlakul karimah dari Nabi SAW dalam kehidupan sehari-

hari, agar mencintai Rasul dan mengurangi kemerosotan moral, juga menekan

tindak kemaksiatan dan tindak kriminal. Penulis berharap dengan adanya

Majlis Taklim Nurul Mustofa mampu meningkatkan mampu meningkatkan

amal ibadah umat muslim.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah melakukan penelitian

terhadap skripsi dan makalah yang ada, meskipun banyak tulisan tentang

kepemimpinan, namun sepengetahuan penulis belum ada tulisan tentang

Page 21: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

7

kepemimpinan Habib di Majelis Taklim ini, dan tentunya tema atau judul

tulisan menjadi ekselen dalam bidang kepemimpinan.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini terdiri dari lima bab, yang masing-

masing terdapat sub-sub taitu:

Bab I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, batasan dan

perumusan masalah, metodologi penelitian, tujuan dan manfaat penelitian,

tinjauan pustaka, sistematika penulisan.

Bab II Kerangka Teori, terdiri dari pengertian kepemimpinan, hakekat

kepeimpinan, fungsi kepemimpinan, unsur-unsur kepemimpinan, tipe

kepemimpinan, pengertian majelis taklim, tujuan dan macam-macam majelis

taklim, pemakaian gelar imam, syaikh, habib, sayid, pengertian akhlak,

sumber, macam-macam akhlak, tujuan akhlak.

Bab III adalah gambaran umum, yang terdiri dari profil Habib Hasan,

sejarah berdirinya Majelis Taklim Nurul Mustofa, visi da misi, ruang lingkup

serta kepengurusan Majelis Taklim Nurul Mustofa, khususnya kegiatan Majlis

Taklim Nurul Mustofa.

Bab IV Kepemimpinan Habib Hasan Assegaf, pada bab ini berisi

tentang Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam

Mengembangkan Majlis Taklim Nurul Mustofa, pengaruh gaya

Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Terhadap Akhlak Jama’ah

Majlis Taklim Nurul Mustofa serta faktor pendukung dan penghambat dalam

mengembangkan Majelis Taklim Nurul Mustofa.

Page 22: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

8

Bab V Penutup, berisi kesimpulan dan saran.

Page 23: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan kata dasar dari ”pimpin” yang secara

etimologi berarti dibimbing atau dituntun1. Sedangkan secara terminologi

kepemimpinan mempunyai arti pertama, Howard H. Hoyt berpendapat

bahwa kepemimpinan adalah seni mempengaruhi tingkah laku manusia

dan kemampuan untuk membimbing orang2, kedua, G. R. Terry yang

dikutip oleh Zaini Muchtarom berpendapat bahwa kepeimpinan

merupakan hubungan di mana seseorang atau pemimpin mempengaruhi

orang-orang untuk mengerjakan tugas bersama dengan kemampuan

mereka guna mencapai apa yang dikehendaki pemimpin3, ketiga,

kepemimpinan menurut Abdul Syani adalah merupakan suatu proses

pemberian pengaruh dan pengarahan dari seorang pemimpin terhadap

orang lain atau sekelompok orang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu

yang sesuai dikehendakinya4, keempat, Wahjosumidjo mengungkapkan

bahwa kepemimpinan adalah seni atau proses seseorang dalam memimpin,

membimbing, mempengaruhi atau mengontrol pikiran, perasaan atau

tingkah laku orang lain, sehingga mau melakukan usaha atau keinginan

1 Wjs. Poerdarwaminta, Kamus Umum Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982), cet. ke-

IV, h. 754 2 Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: PT. Raya Grapindo Persada,

1998), cet. ke-VIII, h. 49 3 Zaini Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta: Al- Amin Press,

1996), cet. ke-I, h. 195 4 Abdul Syani, Manajemen Organisasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1987), cet. ke-I, h. 231

8

Page 24: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

9

untuk bekerja dalaam rangka mencapai tujuan tertentu5, kelima, K.

Permadi menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah kegiatan untuk

mempengaruhi manusia baik perorangan maupun kelompok6.

Dari beberapa pendapat para pakar tentang pengertian

kepemimpinan yang dijelaskan di atas maka penulis berpendapat bahwa

kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk membimbing,

mengarahkan, mempengaruhi, dan mengontrol pikiran, tingkah laku

manusia baik perorangan maupun kelompok guna mencapai tujuan susuai

yang dikehendakinya.

Dengan demikian kepemimpinan dapat digunakan setiap orang,

dan tidak mungkin terbatas dalam sesuatu organisasi atau kantor tertentu

serta tidak harus dibatasi oleh aturan-aturan atau tat krama birokrasi,

melainkan kepemimpinan bisa terjadi dimana saja asalkan seseorang

menunjukan kemampuannya untuk mempengaruhi orang lain kearah

tercapainya tujuan tertentu.

2. Hakekat Kepemimpinan

Yang dimaksud hakekat kepemimpinan adalah kepengikutan, yaitu

yang menyebabkan seorang menjadi pemimpin adalah jika adanya

kemampuan orang lain untuk mengikuti7.

5 Wahjosumijdo, Kiat Kepemimpinan Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT. Harapan

Masa PGRI, 1994), cet. ke-I, h. 22 6 K. Permadi, Pemimpin Dan Kepemimpinan Dalam Manajemen, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 1996), cet. ke-1, h. 12 7 Wahjosumijdo, Kiat Kepemimpinan Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT. Harapan

Masa PGRI, 1994), cet. ke-I, h. 20

Page 25: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

10

Dengan kata lain hakekat kepemimpinan adalah kepengikutan

bawahan pada pimpinan, di mana tingkah laku bawahan menjadi searah

dengan kemauan dan aspirasi pimpinan karena pengaruh interpersonal

pemimpin terhadap bawahannya8.

Oleh karena itu, hakekat kepemimpinan menurut Veithzal Rivai,

dalam bukunya yang berjudul, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi,

adalah:

a. Proses mempengaruhi dan memberi contoh dari pemimpin kepada

pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi

b. Seni mempengaruhi dan mengarahkan orang lain dengan cara

kepatuhan, kepercayaan, kehormatan, dan kerjasama yang bersemangat

dalam mencapai tujuan bersama.

c. Kemampuan untuk mempengaruhi, memberi aspirasi, dan mengarahkan

tindakan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang

diharapkan.

d. Melibatkan tiga hal yaitu pemimpin, pengikut, dan situasi tertentu

e. Kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai

tujuan9.

Dengan kata lain, untuk menjadi seorang pemimpin suatu

kelompok, harus dapat memahami dan mengendalikan anggota yang

terdiri dari banyak orang dengan segala perbedaan dan keunikan masing-

masing.

8 Ibid, h. 12 9 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2004), cet. Ke -2, h. 53

Page 26: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

11

Kepemimpinan atau leadership pada hakekatnya adalah suatu state

of mind dan state of spirit (suatu sikap hidup, alam pikiran, dan sikap

kejiwaan), yang merasa terpanggil untuk memimpin dengan segala macam

tindakan, perbuatan, perilaku, dan ucapan untuk mendorong dan

mengantarkan yang dipimpin ke arah cita-cita luhur dalam segala bidang

kehidupan beragama, berbangsa, dan bermasyarakat10.

3. Fungsi Kepemimpinan

Dalam kamus ilmiah populer fungsi merupakan jabatan,

kedudukan, peranan, kegunaan dan manfaat11. Sedangkan menurut Made

Wahyu Sutedjo bahwa fungsi adalah kata benda menyatakan posisi yang

mencerminkan sesuatu yang statis12. Dari pengertian fungsi dan

kepemimpinan di atas dapat dijelaskan bahwa yang dimaksud fungsi

kepemimpinan adalah suatu posisi dimana seorang pemimpin

memfungsikan dirinya sebagai orang yang memimpin.

Kartini Kartono menjelaskan fungsi kepemimpinan ialah

memandu, menuntun, membimbing, membangun, memberi motivasi-

motivasi kerja, mengemudi organisasi, menjalin jaringan komunikasi

yang baik, memberikan pengawasan yang efisien, dan sesuai dengan

ketentuan waktu perencanaan13.

10 Ayub Ranoh, Kepemimpinan Karismatik, (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 1999), cet.

Ke-11, h. 8 11 Pius A. Partanto et, al, Kamus Ilmiah Populer, (Yogyakarta : Arkosa, 1994), cet. ke-1,

h. 12 12 Made Wahyu Sutedjo et, al, Manajemen Pembangunan Desa, (Surabaya : Usaha

Nasional, 1981), h. 22 13 Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: PT. Raya Grapindo Persada,

1998), cet. ke-VIII, h. 81

Page 27: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

12

Lebih jelas lagi J. Riberru dalam bukunya Dasar-Dasar

Kepemimpinan telah menerangkan dan membagi fungsi kepemimpinan

kepada tiga bagian, yaitu:

a. Tugas menaggapi situasi hidup masyarakat

b. Tugas menilai hidup masyarakat

c. Tugas menentukan sikap atau tindakan terhadap situasi hidup14.

Kadarman Sj dan Jusuf Udaja dalam bukunya yang berjudul,

Pengantar Ilmu Manajemen, menjelaskan tentang fungsi kepemimpinan

yang harus dijalankan oleh seorang pemimpin, agar suatu kelompok dapat

dipimpin dengan dua fungsi utamanya, yaitu:

a. Fungsi pemecahan masalah. Fungsi ini berhubungan dengan tugas atau

pekerjaan yang memberikan jalan keluar, pendapat dan informasi

terhadap masalah yang dihadapi kelompok.

b. Fungsi Sosial. Fungsi ini berhubungan dengan kehidupan kelompok,

yaitu memberikan dorongan kepada anggota kelompok untuk

mencapai tujuan dan menciptakan suasana kerja bagi kelompoknya15.

Jika kita mengacu kepada ajaran Islam seperti yang terkandung

dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits akan kita temui beberapa ajaran dan

fungsi kepemimpuinan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Muchtar

Effendi di dalam bukunya, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan

Ajaran Islam, sebagai berikut: Teladan yang baik (Uswatun Hasanah),

14 J. Riberu, Dasar-Dasar Kepemimpinan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1992), h.13 15 Kadarman SJ dan Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: PT. Prenhalindo,

2001), h. 143

Page 28: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

13

pemersatu, pelindung, pemberi nasehat, pemimpin sebagai pemberi arah,

dan pemimpin sebagai penanggung jawab16.

Jadi menurut penulis fungsi seorang pemimpin yaitu memberikan

suatu suri teladan yang baik, memberikan suatu arahan kepada

pengikutnya, memberikan nasehat, serta dapat mempertanggung jawabkan

apa yang dipimpinya.

4. Unsur-unsur Kepemimpinan

Wahjosumijdo menyatakan bahwa dalam kehidupan kelompok,

diperlukan adanya keterkaitan antara tiga unsur kepemimpinan17:

a. Kemampuan untuk memahami bahwa manusia dalam situasi yang

berbeda mempunyai kekuatan motivasi yang berbeda pula.

b. Kemampuan untuk menghidupkan motivasi pengikut agar

menggunakan kapasitas mereka secara penuh dalam suatu pekerjaan.

c. Kemampuan menerapkan perilaku dan iklim kerja yang serasi, ini

dapat dipandang sebagai suatu kepemimpinan.

5. Gaya Kepemimpinan

Gaya Kepemimpinan

Kata gaya berasal dari kata Style yang berarti gaya bahasa, cara

(hidup, bertindak dan sebagainya)18. Yang dimaksud dengan gaya

kepemimpinan (style) menurut istilah adalah cara bagaimana seorang

16 EK. Mochtar Efendi, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam,

(Jakarta: Bharata Karya Aksara, 1996), h. 267 17 Wahjosumijdo, Kiat Kepemimpinan Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT. Harapan

Masa PGRI, 1994), cet. ke-I, h. 25 18 Wjs. Poerwadarminta, Kamus Lengkap Inggris Indonesia, (Jakarta: Hasta, 1974),

cet.XXXII, h. 218

Page 29: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

14

pemimpin membawa dirinya sebagai pemimpin, cara ia ”berlagak” dan

tampil dalam menggunakan kekuasaannya19.

Menurut Agus Dharma seperti yang dikutip oleh Hadari

Nawawi dalam bukunya Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi,

bahwa bentuk atau gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang

ditunjukkan seseorang pada saat ia mencoba mempengaruhi orang

lain20.

Dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan, maka akan

berlangsung aktivitas kepemimpinan. Apabila aktivitas tersebut

dipilah-pilah, akan terlihat gaya kepemimpinan dengan polanya

masing-masing. Gaya kepemimpinan tersebut merupakan dasar dalam

mengklasifikasikan tipe kepemimpinan. Menurut Veithzal Rivai dalam

bukunya yang berjudul Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, gaya

kepemimpinan memiliki tiga pola dasar, yaitu:

a. Gaya kepemimpinan yang berpola pada kepentingan pelaksanan

tugas

b. Gaya kepemimpinan yang berpola pada pelaksanaan hubungan

kerja sama

c. Gaya kepemimpinan yang berpola pada kepentingan hasil yang

dicapai.

T. Hani Handoko dalam buku Manajemen, membagi gaya

kepemimpinan menjadi dua, yaitu gaya dengan orientasi tugas dan

19 J. Riberu, Dasar-dasar Kepemimpinan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1992), h. 7 20 Hadari Nawawi, Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi, (Yogyakarta: UGM Press,

2003), cet, 1, h. 115

Page 30: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

15

gaya dengan orientasi karyawan. Manager berorientasi tugas

mengarahkan dan mengawasi bawahan secara tertutup, untuk

menjamin bahwa tugas dilaksaakan sesuai yang diinginkannya.

Manager dengan gaya kepemimpinan ini lebih memperhatikan

pelaksanaan pekerjaan daripada pengembangan dan pertumbuhan

karyawan. Manager berorientasi karyawan mencoba untuk lebih

memotivasi bawahan dibanding mengawasi mereka. Mereka

mendorong para anggota kelompok untuk melaksanakan tugas-tugas

dengan memberikan kesempatan bawahan untuk berpartisipasi dalam

pembuatan keputusan, menciptakan suasana persahabatan, serta

hubungan-hubungan saling mempercayai dan menghormati dengan

para anggota kelompok.

Di bawah ini ada 4 gaya kepemimpinan, yaitu: Gaya

kepemimpinan otoriter/ otokratik, Gaya kepemimpinan demokratif,

Gaya kepemimpinan paternalistik, Gaya kepemimpinan laissez faire21,

1) Gaya Kepemimpinan Otoriter/otokratik

Gaya kepemimpinan ini sangat memaksakan, sangat

mendesakan kekuasaannya kepada bawahan. Bawahan dikendali

dan diperintah seperti tidak mempunyai martabat manusia.

Bawahan diperlakukan seolah-olah tidak boleh mempunyai

pikiran dan kehendak sendiri. Gaya yang otoriter menyebabkan

seorang pemimpin mengatur semuanya dari atas.

21 J. Riberu, Dasar-dasar Kepemimpinan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1992), h. 7-8

Page 31: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

16

Mendiktesemuanya supaya dikerjakan sesuaai kehendaknya. Ia

menjadi seorang doktaktor.

Sedangkan menurut tim ADNE 4334/ADPU 4334,

seorang pemimpin yang tergolong otokratik memiliki

serangkaiaan karakteristik yang biasanya dipandang sebagai

karakteristik negatif. Seorang pemimpin yang otokratik adalah

seorang yang egois. Egoismenya akan memutarbalikan fakta

yang sebenarnya sesuai dengan apa yang secara subjektif

diinterprestasikannya sebagai kenyataan. Dengan egoismenya,

pemimpin otokratik melihat peranannya sebagai sumber segala

sesuatu dalam kehidupan organisasional. Egonya yang besar

menumbuhkan dan mengembagkan persepsinya bahwa tujuan

orgaisasi identik dengan tujuan pribadinya . dengan persepsi

yang demikian, seorang pemimpin yang otokratik cendrung

menganut nilai organisasional yang berkisar pada pembenaran

segala cara yang ditempuh untuk pencapaian tujuannya. Dengan

persepsi, nilai, sikap, den prilaku demikian, seorang pemimpin

yang otokratik dalam praktek akan menggunakan gaya

kepemimpinan : menuntut ketaatan penuh bawahannya,

menegakan disiplin yang kaku, dan memberikan perintah

dengan keras22.

22 Tim ADNE 4334/ADPU 4334, Tipe Kepemimpinan, (www.google.com)

Page 32: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

17

2) Gaya Kepemimpinan Demokratik

Menurut Sri Sudjati Kadarisman kepemimpinan yang

demokratis ialah jika partisipasi kelompok yang selanjutnya

mengetahui subyek-subyek yang dibicarakan23.

Sedangkan tim ADNE 4334/ADPU 4334 berpendapat

ditinjau dari segi partisipasinya, seorang pemimpin yang

demokratik biasanya memandang peranannya selalu koordinator

dan integrator. Karenanya, pendekatan dalam menjalankan

fungsi kepemimpinannya adalah holistik dan integralistik.

Seorang pemimpin yang demokratis melihat bahwa dalam

perbedaan sebagai kenyataan hidup, harus terjamin

kebersamaan nilai yang dianutnya berangkat dari filsafat hidup

yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,

memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi.

3) Gaya Kepemimpinan Paternalistik

George R Terry (1982) berpendapat bahwa

kepemimpinan paternalistik ini terdapat suatu pengaruh

kebapakan antara pimpinan dan bawahannya berlebihan.

Pengambilan keputusan selalu ditentukan sendiri dan jarang

sekali memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk

mengambil suatu keputusan serta menganggap dirinya paling

23 Abdul Syani, Manajemen Organisasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1987), cet. ke-I, h. 231

Page 33: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

18

tahu tentang segalanya24. Dan tim ADNE 4334/ADPU 4334

berpendapat bahwa tipe kepemimpinan ini umumnya terdapat

pada masyarakat tradisional. Persepsi seorang pemimpin yang

paternalistik tentang peranannya dalam organisasi dapat

dikatakan diwarnai harapan oleh bawahannya kepadanya.

Harapan bawahannya berwujud keinginan agar pemimpin

mampu berperan sebagai bapak dan layak dijadikan sebagai

tempat bertanya dan untuk memperoleh petunjuk, memberikan

perhatian terhadap kepentingan dan kesejahteraan bawahannya.

Berdasarkan persepsi tersebut, pemimpin paternalistik menganut

nilai organisasional yang mengutamakan kebersamaan25.

4) Gaya Kepemimpinan Laissez Faire (bebas)

Sikap pemimpin laissez faire biasanya permisif. Dengan

sikap yang permisif, perilakunya cenderung mengarah pada

tindakan yang memperlakukan bawahan sebagai akibat dari

adanya struktur dan hirarki organisasi. Gaya kepemimpinan ini

tidak banyak turun tangan dan campur tangan. Pemimpin

membiarkan anak buah berbuat sesuka hatinya. Ia tidak

mengarahkan, tidak membimbing, tidak memberikan pedoman

pelaksana. Anak buah boleh berprakasa, boleh memulai apa

saja, asal tidak menggerogoti hak orang lain dan tidak

mengganggu ketertiban umum.

24 Abdul Syani, Manajemen Organisasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1987), cet. ke-I, h. 235 25 Tim ADNE 4334/ADPU 4334, Tipe Kepemimpinan, (www.google.com)

Page 34: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

19

Koontz O’ Donnel, dan Weihrich, yang dikutip oleh A. M

Kadarman dan Jusuf Udaya dalam bukunya Pengantar Ilmu

Manajemen Buku Panduan Mahasiswa, bahwa gaya kepemimpinan

dapat digolongkan berdasarkan cara pemimpin menggunakan

kekuasaannya.

Berdasarkan hal tersebut ada 3 (tiga) gaya kepemimpinan

dasar, yaitu:

1) Gaya Kepemimpinan Otokratik

Gaya kepemimpinan otokratik yaitu pemimpin dipandang

sebagai orang yang memberi perintah dan yang dapat menuntut

keputusan ada ditangan pemimpin.

2) Gaya Kepemimpinan Demokratik atau Partisipatif

Yaitu pemimpin dipandang sebagai orang yang tidak akan

melakukan suatu kegiatan tanpa mengkonsultasikan terlebih dahulu

pada bawahannya.

3) Gaya Kepemimpinan Free Rein

Gaya ini pemimpin hanya menggunakan sedikit kekuasaan

saja, dan banyak memberi kebebasan kepada bawahannya untuk

melakukan kegiatan26.

Jadi pemimpin dengan gaya ini memberi keleluasaan kepada

bawahannya untuk menentukan tujuan organisasi dan cara untuk

mencapainya. Pemimpin hanya berfungsi sebagai fasilitator melalui

26 A. M. Kadarman, Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen Buku Panduan

Mahasiswa, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 117-118

Page 35: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

20

pemberian informasi dan sebagai orang yang berhubungan dengan

kelompok lain.

Ada 3 (tiga) gaya pokok kepemimpinan yaitu gaya

kepemimpinan otoriter, gaya kepemimpinan bebas (laissez faire), gaya

kepemimpinan demokratis27.

1) Gaya Kepemimpinan Otoriter

Gaya kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan ditangan

satu orang atau kelompok kecil orang yang diantara mereka tetap

ada seseorang yang paling berkuasa, dan pada hal ini

bawahan/orang yang dipimpin semat-mata sebagai pelaksana

keputusan, perintah dan kehendak pemimpin.

2) Gaya Kepemimpinan Bebas (laissez faire)

Kepemimpinan ini di jalankan dengan memberi kebebasan

penuh pada orang yang di pimpin dalam mengambil keputusan,

dan melakukan kegiatan menurut kehendak dan kepentingan

masing-masing, baik secara perorangan maupun kelompok.

3) Gaya Kepemimpinan Demokratik

Gaya kepemimpinan demokratik yaitu gaya kepemimpinan

di mana pemimpin menempatkan manusia sebagai factor utama

dan terpenting dalam setiap organisasi. gaya ini diwujudkan

dengan dominasi perilaku cenderung memajukan dan

mengembangkan oraganisasi.

27 Hadari Nawawi dan M. Martini Hadari, Kepemimpinan Yang Efektif, (Yogyakarta:

Gajah Mada University Press, 2003), cet, III, h. 94-100

Page 36: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

21

Menurut Hadari Nawawi dan Martini Hadari, terdapat juga

gaya kepemimpinan pelengkap yang hampir sama dengan tipe

kepemimpinan pokok atas, akan tetapi gaya kepemimpinan ini

merupakan turunan dari kepemimpinan pokok.

1) Gaya Kepemimpinan Kharismatik

Gaya kepemimpinan kharismatik yaitu kemampuan

seseorang dalam menggerakan orang lain dengan mendayagunakan

keistimewaan dalam aspek kepribadian yang dimiliki pemimpin

sehingga menimbulkan rasa hormat, segan dan kepatuhan pada

orang yang dipimpinnya. Gaya kepemimpinan kharismatik ini

mempunyai kekuatan ghaib, pimpinan yang dipatuhi mempunyai

keturunan bangsawan, obyektif dalam setiap hubungannya dengan

bawahan, serta mempunyai kemampuan untuk memberikan contoh

terhadap bawahannya28.

Tim ADNE 4334/ADPU 4334 berpendapat bahwa seorang

pemimpin yang kharismatik memiliki karakteristik yang khas yaitu

daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh

pengikut yang sangat besar dan para pengikutnya tidak selalu dapat

menjelaskan secara konkret mengapa orang tertentu itu dikagumi.

Pengikutnya tidak mempersoalkan nilai yang dianut, sikap serta

gaya yang digunakan pemimpin itu29.

28 Abdul Syani, Abdul Syani, Manajemen Organisasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1987), cet. ke-I, h. 235

29 Tim ADNE 4334/ADPU 4334, Tipe Kepemimpinan, (www.google.com)

Page 37: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

22

2) Gaya Kepemimpinan Simbol

Yaitu seorang pemimpin sekedar lambang atau simbol,

tanpa menjalankan kegiatan kepemimpinan yang sebenarnya.

Walaupun demikian kedudukannya tidak dapat digantikan oleh

orang lain.

3) Gaya Kepemimpinan Pengayom

Gaya ini menempatkan seseorang sebagai seorang yang

layak berfungsi sebagai kepala keluarga.

4) Gaya Kepemimpinan Ahli (expert)

Gaya ini harus dijalankan oleh seseorang yang memiliki

keahlian atau keterampilan tertentu sesuai dengan bidang garapan

atau yang dikelola oleh organisasinya.

5) Gaya Kepemimpinan Organisasi dan Administrator

Gaya kepemimpinan ini dijalankan oleh pemimpin yang

senang dan memiliki kemampuan menjalankan dan membina

kerjasama yang pelaksanannya berlangsung secara sistematis dan

terarah pada tujuan yang jelas. Pemimpin bekerja secara berencana,

bertahap, dan tertib.

6) Gaya Kepemimpinan Aligator

Yaitu Gaya kepemimpinan yang diwarnai dengan kegiatan

pemimpin dalam bentuk tekanan-tekanan, adu domba,

memperuncing permasalahan, menimbulkan dan memperbesar

pertentangan dan potensi konflik dengan maksud untuk

Page 38: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

23

keuntungan pribadi. Agitasi yang dilakukan terhadap kelompok

atau orang yang berada di luar organisasinya semat-mata untuk

kepentingan organisasinya bahkan untuk kepentingan pribadinya.

gaya kepemimpinan juga dapat dijelaskan berdasarkan

tingkah laku, gaya kepemimpinan ini merupakan kombinasi antara

tingkah laku kepemimpinan yang direktif dan suportif.

Kombinasi ini dibedakan atas tiga dimensi, yaitu kadar

direktif yang diberikan oleh pemimpin, kadar keterlibatan bawahan

dalam pengambilan keputusan, tipe kepemimpinan ini adalah :

1) Seorang pemimpin memberikan direktif tinggi dan suportif yang

rendah. Ia memberikan perintah-perintah yang harus dikerjakan

oleh bawahan dengan pengwasan yang ketat.

2) Seorang pemimpin yang memberikan direktif dan suportif yang

tinggi, Ia memberikan penjelasan tentang keputusan yang akan

diambil dan memperhatikan saran-saran yang diberikan oleh

bawahan, namun tetap memberikan direktif yang berupa

penyelesaian.

3) Gaya kepemimpinan yang memiliki ciri suportif tinggi namun

direktif rendah, pemimpin mengambil keputusan bersama-sama

dengan bawahan dan membantu usaha bawahan dalam upaya

penyelesaian tugas.

Page 39: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

24

4) Seorang pemimpin memberikan direktif dan suportif yang rendah,

dia menyerahkan pengambilan keputusan dan bertanggung jawab

kepada bawahan30.

B. Majelis Taklim

1. Pengertian Majelis Taklim

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ”majelis” memiliki beberapa

arti, yaitu :

a. Dewan yang mengemban tugas tertentu mengenai kenegaraan dan

sebagainya secara terbatas.

b. Pertemuan (kumpulan) orang banyak

c. Bangunan tempat bersidang31.

”Taklim” berarti pengajaran agama (Islam) atau pengajian32. Dengan

demikian, Majelis Taklim menurut bahasa berarti ” lembaga (organisasi)

sebagai wadah pengajian, sidang pengajian, atau tempat pengajian”33. Dengan

kata lain, Majelis Taklim adalah tempat untuk melaksanakan pengajian atau

pengajaran.

Sedangkan menurut istilah, ada beberapa pendapat tentang definisi

Majelis Taklim, diantaranya adalah:

a. Musyawarah Majelis Taklim se-DKI Jakarta yang berlangsung pada

tanggal 9-10 Juli 1980 memberikan definisi sebagai berikut :

30 Muhamad Ramdhan, Memimpin Suatu Keadaan, (www.google.com) 31 Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2001), Edisi ke-3, cet, 1, h. 699 32 Ibid, h. 124 33 Ibid, h. 699

Page 40: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

25

Majelis Taklim adalah lembaga pendidikan Islam non formal yang

memiliki kurikulum tersendiri, diselenggarakan berkala dan teratur, diikuti

oleh jama’ah yang relatif banyak, dan bertujuan untuk membina dan

mengembangkan hubungan yang santun dan serasi antara manusia dengan

ALLAH SWT, antara manusia dan sesamanya, dan antara mausia dengan

lingkungannya, dalam rangka membina masyarakat yang taqwa kepada

ALLAH SWT34.

b. Ustzh. Dra. Hj. Tuti Alawiyah A.S, dalam tulisannya yang berjudul

Strategi Dakwah Di Lingkungan Majelis Taklim, mendefenisikan Majelis

Taklim sebagai ”lembaga swadaya masyarakat murni yang didirikan,

dikelola, dipelihara, dikembangkan, dan didukung oleh anggotanya”35.

Oleh karena itu, Majelis Taklim merupakan wadah masyarakat untuk

memenuhi kebutuhan rohani mereka.

Dari defenisi-defenisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Majelis

Taklim merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam yang waktu belajarnya

berkala dan teratur, tidak setiap hari seperti sekolah, dan pengikutnya disebut

jama’ah di Majelis Taklim tidak merupakan kewajiban seperti halnya sekolah

tujuannya lebih khusus, yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam, tempat

memberi dan memperoleh ilmu serta mengadakan kontak sosial.

34 Koordinator Dakwah Islam, Pedoman Majelis Taklim, (Jakarta: KODI. 1990). Cet. 2,

h.5 35 Ustz. Dra. Hj. Tuti Alawiyah A.S, Strategi Dakwah Di Lingkungan Majelis

Taklim,(Bandung, Mizan, 1997), cet. 1, h. 7

Page 41: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

26

2. Tujuan Majelis Taklim

Tujuan adalah :”suatu sasaran yang mana kegiatan itu diarahkan

dan diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu

tertentu36.

Semua orang harus mengetahui tujuan dalam organisasi yang

hendak dicapai agar kegiatan yang dilakukannya tidak saling bertentangan.

Cara yang mereka tempuh dapat berbeda-beda sesuai dengan pembagian

tugas masing-masing orang dalam organisasi.

Dra. Hj. Tuti Alawiyah A.S merumuskan Majelis Taklim dari segi

fungsinya, yaitu :

a. berfungsi sebagai tempat belajar, maka tujuan Majelis Taklim adalah

menambah ilmu dan keyakinan agama yang akan mendorong

pengalaman ajaran agama.

b. berfungsi sebagai tempat kontak sosial, maka tujuannya adalah untuk

bersilaturahmi agar dapat menciptakan persatuan dan kesatuan umat

Islam.

c. berfungsi mewujudkan minat sosial, maka tujuannya untuk

meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan

lingkungan jama’ahnya37. Sedangkan tujuan dari Badan Kontak

Majelis Taklim pusat adalah:

36 Basu Swasta dan Ibnu Sukojo, Pengantar Bisnis Modern,(Yogyakarta: Liberty, 1993),

cet, 3, h. 92 37 Dra. Hj. Tuti Alawiyah A.S, Strategi Dakwah Di Lingkungan Majelis

Taklim,(Bandung, Mizan, 1997), cet. 1 , h. 78

Page 42: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

27

a. Tujuan umum : meningkatkan kualitas pemahaman dan amalan

keagamaan pada setiap pribadi muslim Indonesia yang mengacu pada

keseimbangan antara iman dan taqwa dengan pengetahuan dan

teknologi.

b. Tujuan khusus : meningkatkan kemampuan dan peranan Majelis

Taklim serta mewujudkan masyarakat yang madani dan mewujudkan

negeri yang aman, makmur dan ridho oleh ALLAH SWT38.

3. Macam-macam Majelis Taklim

Pada umumnya Majelis Taklim adalah lembaga swadaya

masyarakat murni, ia dilahirkan, dikelola, dikembangkan dan didukung

oleh anggotanya. Oleh karena itu Majelis Taklim merupakan wadah

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri39.

Kalau Majelis Taklim menunjukan perbedaan-perbedaan, hal itu

bukan disebabkan oleh fungsinya, tetapi oleh perbedaan lingkungan

jama’ah Majelis Taklim dikelola, besar kemungkinan juga adanya

perbedaan isi materi yang diajarkan. Majelis Taklim dapat diklarifikasikan

berdasarkan padda lingkungan, kegiatan-kegiatan organisasi dan lain-

lain40.

Ditinjau dari lingkungan sosial jama’ah Majelis Taklim, terdapat

berbagai macam tingkat Majelis Taklim, di antaranya :

38 Pimpinan Pusat BKMT, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, (Jakarta: 15-

17 Juli, 2001), h. 3 39 Nurul Huda, et-al, Pedoman Majelis Taklim, (Jakarta: Koordinator Dakwah Islam,

1990), cet, 2, h. 8 40 Hj. Tuti Alawiyah A.S, Strategi Dakwah Di Lingkungan Majelis Taklim,(Bandung,

Mizan, 1997), cet. 1, h. 76

Page 43: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

28

a. Majelis Taklim Gedongan, majelis taklim ini terdapat di daerah elit

lama dan baru, di mana penduduknya dianggap kaya dan terpelajar.

b. Majelis Taklim Komplek, instansi tertentu membangun perumahan

untuk karyawan, seperti Bank, Hankam, dan PLN. Majelis Taklim

komplek jama’ahnya terdiri dari golongan menengah dan punya ikatan

dengan instansi yang membangun komplek41.

c. Majelis Taklim Pemukiman Baru, tumbuh di daerah perumahan baru,

jama’ahnya terpelajar, ekonomi menengah, karyawan, tidak terikat

oleh instansi.

d. Majelis Taklim Khusus, misalnya pengajian para menteri, eks jama’ah

haji VIP dan keluarga besar daerah.

e. Majelis Taklim Kantoran, diselenggarakan oleh karyawan suatu

kantor, mempunyai ikatan sangat erat dengan kebijaksanaan kantornya.

f. Majelis Taklim Kelompok Usaha, jama’ahnya remaja dengan aliran

politik atau keagamaan tertentu42.

Ditinjau dari materi pelajaran yang diberikan, majelis taklim dapat

dikategorikan menjadi :

a. Tabligh atau ceramah agama, pelajaran inti adalah agama yang

diberikan guru atau mubaligh, baik tetap maupun uindangan. Materi

diambil dari kitab yang telah ditetapkan sebelumnya atau memilih

topik-topik keagamaan yang dipandang perlu untuk diketahui oleh para

41 Pemda, et-al, Pola Pembinaan Majelis Taklim di Bekasi, (Jakarta: Koordinasi Dakwah

Islam, 1991), h. 8 42 Pemda, Pola Pembinaan Majelis Taklim di Bekasi, (Jakarta: Koordinasi Dakwah Islam,

1991 , h. 3

Page 44: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

29

jama’ah, biasanya diawali dengan membaca wirid tertentu, seperti

sholawat, doa atau bacaan-bacaan tertentu.

b. Pengajian pelajaran inti, adalah kitab-kitab yang dipilih. Biasanya

kitab kuning, baik fiqih, tasawuf, hadits, nahwu atau kitab lain. Pada

pengajian ini, jama’ah membawa kitab untuk dapat mengikuti guru

sehingga proses belajar mengajar mirip dengan suasana halaqoh di

pesantren.

c. Pengajian Al Qur’an pelajaran utama, adalah membaca Al Qur’an,

termasuk maknanya. Diberikan juga pelajaran mengenai ibadah sehari-

hari.

d. Wirid keagamaan, acara utamanya adalah membaca do’a, zikir dan

lain-lain yang lebih banyak bersifat peribadatan.

e. Diskusi Keagamaan, acara utama dalam pembahasan masalah-masaah

keagamaan yang sedang berkembang, biasanya dilengkapi dengan

makalah yang dipersiapkan terlebih dahulu. Diskusi ini merupakan

perkembangan majelis taklim yang diperankan mirip dengan

musyawarah (perdebatan), muzdakarah (saling mengeluarkan

pendapat) dan mujadalah (diberikan dalil-dalil dan argument)43.

Menurut tempat penyelenggaraannya, klasifikasi majelis taklim

sebagai berikut :

a. Di Masjid atau mushola

b. Di Madrasah

43 Ibid, h. 3-4

Page 45: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

30

c. Di Rumah secara tetap atau berpindah- berpindah

d. Di Ruang atau aula kantor44

C. PEMAKAIAN GELAR IMAM, SYAIKH, HABIB, SAYYID

Menurut Sayyid Muhammad Ahmad alsyatri dalam bukunya Sirah al-Salaf

Min Bani Alawi alhusainiyyin, para salaf kaum Alawi di Hadramaut dibagi

menjadi empat tahap yang masing-masing tahap mempunyai gelar tersendiri.

Gelar yang diberikan oleh masyarakat Hadramaut kepada tokoh-tokoh besar

Alawiyin ialah:45

1. Imam (dari abad III H sampai dengan abad VII H)

Tahap ini di tandai perjuangan keras Ahmad al-Muhajir dan keluarganya

untuk memerangi kaum Khawarij. Menjelang akhir abad 12 keturunan Ahmad al-

Muhajir tinggal beberapa saja. Pada tahap ini tokoh-tokohnya adalah Imam

Ahmad al-Muhajir, Imam Ubaidillah, Imam Alwi bin Ubaidillah, Bashri, Jadid,

Imam Salim bin Bashri.

2. Syaikh ( dari abad VII H sampai dengan abad XI H)

Tahapan ini dimulai dengan munculnya Muhammad al-faqih al-

Muqaddam yang ditandai dengan berkembangnya tasawuf, bidang perekonomian

dan berkembangnya jumlah keturunan al-Muhajir. Pada masa ini terdapat

beberapa tokoh besar seperti Muhammad al-Faqih al-Muqaddam sendiri. Ia lahir,

dibesarkan dan wafat di Tarim. Di kota Tarim, ia belajar bahasa Arab, teologi dan

fiqih sampai meraih kemampuan sebagai ulama besar ahli fiqih. Ia juga secara

resmi masuk di dunia tasawuf dan mencetuskan tarekat Alawi. Sejak kecil ia

44 Hj.Tuti Alawiyah A.S, Strategi Dakwah Di Lingkungan Majelis Taklim,(Bandung, Mizan, 1997), cet. 1, h. 77

45 www.google.com

Page 46: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

31

menuntut ilmu dari berbagai guru, menghafal alquran dan banyak hadits serta

mendalami ilmu fiqh. Ketika ia masih menuntut ilmu, Syekh Abu Madyan

seorang tokoh sufi dari Maghrib mengutus Syeikh Abdurahman al-Muq’ad untuk

menemuinya. Utusan ini meninggal di Makkah sebelum sampai di Tarim, tetapi

sempat menyampaikan pesan gurunya agar Syekh Abdullah al-Saleh

melaksanakan tugas itu. Atas nama Syekh Abu Madyan, Abdullah membaiat dan

mengenakan khiqah berupa sepotong baju sufi kepada Alfaqih Muqaddam,

walapun menjadi seorang sufi, ia terus menekuni ilmu fiqih. Ia berhasil

memadukan ilmu fiqh dan ilmu tasawuf serta ilmu-ilmu lain yg dikajinya. Sejak

itu, tasawuf dan kehidupa sufi banyak dianut dan disenangi di Hadramaut,

terutama dikalangan Alawi.

3. Habib (dari pertengahan abad XI sampai abad XIV)

Tahapan ini ditandai dengan mulai membanjirnya hijrah kaum Alawi

keluar Hadramaut, dan diantara mereka ada yang mendirikan kerajaan atau

kesultanan yang peninggalannya masih dapat disaksikan hingga kini, diantaranya

kerajaan Alaydrus si Surrat (India), kesultanan al-Qadri di kepulauan Komoro

dan Pontianak, al-Syahab di Siak dan Bafaqih di Filipina. Tokoh utama Alawi

masa kini adalah Habib Abdullah bin Alwi Alhadad yang mempunyai daya pikir,

daya ingat dan menghafalnya yang luar biasa. Sejak kecil ia telah menghafal

Alqur’an, ia memiliki pengetahuan dalam ilmu syariat, tasawuf dan bahasa arab.

Banyak orang datang untuk belajar kepada beliau.

Page 47: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

32

4. Sayyid (mulai dari awal abad XIV)

Sejarahwan Hadramaut Muhammad Bamuthrif mengatakan bahwa

Alawiyin atau qabilah Ba’alawi dianggap qabilah terbesar jumlahnya di

Hadramaut dan yang paling banyak hijrah ke Asia dan Afrika. Qabilah Alawiyin

di Hadramaut dianggap orang Yaman karena mereka tidak berkumpul kecuali di

Yaman dan sebelumnya tidak terkenal di luar Yaman. Jauh sebelum itu, yaitu

pada abad-abad pertama hijriah julukan Alawi digunakan oleh setiap orang yang

bernasab kepada Imam Ali bin Abi Thalib, baik nasab atau keturunan dalam arti

yang sesungguhnya maupun dalam arti persahabatan akrab. Kemudian sebutan

Alawi hanya khusus berlaku bagi anak cucu keturunan Imam Hasan dan Husein,

dalam perjalanan waktu berabad-abad akhirna sebutan Alawi hanya berlaku bagi

anak cucu keturunan Imam Alawi bin Ubaidillah. Alwi adalah anak pertama dari

cucu-cucu Imam Ahmad bin Isa yang lahir di Hadramaut, keturunan Ahmad bin

Isa yang menetap di Hadramaut ini dinamakan Alawiyin diambil dari nama cucu

beliau Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad bin Isa yang dimakamkan di kota Sumul.

D. Hakikat Akhlak

1. Pengertian Akhlak

Menurut pendekatan etimologi, perkataan “akhlak” berasal dari bahasa

Arab jama’ dari bentuk mufradnya “khuluqun” yang menurut logat diartikan budi

pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi

Page 48: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

33

persesuaian dengan perkataan “khalkun” yang berarti kejadian, serta erat

hubungan “khaliq” yang berarti pencipta dan “makhluk” yang berarti diciptakan.46

Sedangkan menurut pendekatan secara terminologi, berikut ini beberapa

pakar mengemukakan pengertian akhlak sebagai berikut:

1. Ibn Miskawih

Bahwa akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran lebih

dahulu.47

2. Imam Ghazali

Akhlak adalah suatu sikap yang mengakar dalam jiwa yang darinya lahir

berbagai perbuatan dengan mudah dan gampang, tanpa perlu kepada pikiran

dan pertimbangan. Jika sikap itu yang darinya lahir perbuatan yang baik dan

terpuji, baik dari segi akal dan syara, maka ia disebut akhlak yang baik. Dan

jika lahir darinya perbuatan tercela, maka sikap tersebut disebut akhlak

buruk.48

3. Prof. Dr. Ahmad Amin

Sementara orang mengetahui bahwa yang disebut akhlak ialah kehendak yang

dibiasakan. Artinya, kehendak itu bila membiasakan sesuatu, kebiasaan itu

dinamakan akhlak. Menurutnya kehendak ialah ketentuan dari beberapa

keinginan manusia setelah imbang, sedang kebiasaan merupakan perbuatan

yang diulang-ulang sehingga mudah melakukannya. Masing-masing dari

46 Zahrudin AR. Pengantar Ilmu Akhlak, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet

ke-1, hal.1 47 Ibid, hal, 4 48 Prof. Dr. H. M. Ardani, Akhlak Tasawuf, (PT. Mitra Cahaya Utama, 2005), cet ke 2, h,

29

Page 49: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

34

kehendak dan kebiasaan ini mempunyai kekuatan, dan gabungan dari

kekuatan itu menimbulkan kekuatan yang lebih besar, kekuatan besar inilah

yang bernama akhlak.49

Jika diperhatikan dengan seksama, tampak bahwa seluruh definisi akhlak

sebagaimana tersebut diatas tidak ada yang saling bertentangan, melainkan saling

melengkapi, yaitu sifat yang tertanam kuat dalam jiwa yang nampak dalam

perbuatan lahiriah yang dilakukan dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran

lagi dan sudah menjadi kebiasaan.

Jika dikaitkan dengan kata Islami, maka akan berbentuk akhlak islami,

secara sederhana akhlak islami diartikan sebagai akhlak yang berdasarkan ajaran

islam atau akhlak yang bersifat islami. Kata islam yang berada dibelakang kata

akhlak dalam menempati posisi sifat. Dengan demikian akhlak Islami adalah

perbuatan yang dilakukan dengan mudah, disengaja, mendarah daging dan

sebenarnya berdasarkan pada ajaran Islam. Dilihat dari segi sifatnya yang

universal, maka akhlak Islami juga bersifat universal.50

Dari defenisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam menjabarkan

akhlak universal diperlukan bantuan akal manusia dan kesempatan sosial yang

terkandung dalam ajaran etika dan moral. Menghormati kedua orang tua misalnya

adalah akhlak yang bersifat mutlak dan universal. Sedangkan bagaimana bentuk

dan cara menghormati orang tua itu dapat dimanifestasikan oleh hasil pemikiran

manusia.

49 Zahrudin AR. Pengantar Ilmu Akhlak, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), cet

ke1, hal 4-5 50 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,

2003), Cet ke 5, h, 147

Page 50: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

35

Jadi, akhlak islam bersifat mengarahkan, membimbing, mendorong,

membangun peradaban manusia dan mengobati bagi penyakit sosial dari jiwa dan

mental, serta tujuan berakhlak yang baik untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia

dan akhirat.

Dengan demikian akhlak islami itu jauh lebih sempurna dibandingkan

dengan akhlak lainnya. Jika akhlak lainnya hanya berbicara tentang hubungan

dengan manusia, maka akhlak islami berbicara pula tentang cara berhubungan

dengan binatang, tumbuh-tumbuhan, air, udara dan lain sebagainya. Dengan cara

demikian, masing-masing makhluk merasakan fungsi dan eksistensinya di dunia

ini.

2. Sumber, Macam-macam, Tujuan Akhlak

2.1. Sumber Akhlak

Persoalan “akhlak” didalam islam banyak dibicarakan dan dimuat dalam

alhadits, sumber tersebut merupakan batasan-batasan dalam tindakan sehari-hari

bagi manusia ada yang menjelaskan artibaik dan buruk. Memberi informasi

kepada umat, apa yang mestinya harus diperbuat dan bagaimana harus bertindak.

Sehingga dengan mudah dapat diketahui, apakah perbuatan itu terpuji atau tercela,

benar atau salah.

Kita telah mengetahui akhlak islam adalah merupakan sistem moral atau

akhlak yang berdasarkan Islam, yakni bertitik tolak dari aqidah yang diwahyukan

Allah kepada Nabi atau Rasul-Nya yang kemudian agar disampaikan kepada

umatnya.

Page 51: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

36

Akhlak Islam, karena merupakan sistem akhlak yang berdasarkan kepada

kepercayaan kepada Tuhan, maka tentunya sesuai pula dengan dasar dari pada

agama itu sendiri. Dengan demikian, dasar atau sumber pokok daripada agama itu

sendiri. Dengan demikian, dasar atau sumber pokok daripada akhlak adalah

alqur’an dan alhadits yang merupakan sumber utama dari agama itu sendiri.51

Pribadi Nabi Muhammad adalah contoh paling tepat untuk dijadikan

teladan dalam membentuk kepribadian. Begitu juga sahabat-sahabat beliau yang

selalu berpedoman kepada alqur’an dan assunah dalam kesehariannya.

Dengan demikian tidak diragukan lagi bahwa segala perbuatan atau

tindakan menusia apapun bentuknya pada hakekatnya adalah bermaksud

mencapai kebahagiaan, sedangkan untuk mencapai kebahagiaan menurut sistem

moral atau akhlak yang agamis dapat dicapai dengan jalan menuruti perintah

Allah yakni dengan menajauhi segala larangan Nya dan mengerjakan segala

perintah Nya, sebagaimana yang tertera dalam pedoman dasar hidup setiap

muslim yakni al-Qur’an dan al-Hadits.

2.2. Macam-macam Akhlak

a. Akhlak Al-Karimah

Akhlak alkarimah atau akhlak yang mulia sangat amat jumlahnya, namun

dilihat dari segi hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia,

akhlak yang mulia itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu;

51 Drs. H. A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: CV Pusaka Setia, 1997), Cet, ke 2, h.

149

Page 52: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

37

1. Akhlak Terhadap Allah

Akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan

selain Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji demikian Agung sifat itu, yang

jangan pun manusia, malaikatpun tidak akan menjangkau hakekatnya.

2. Akhlak terhadap diri sendiri

Akhlak yang baik terhadap diri sendiri dapat diartikan menghargai,

menghormati, menyayangi dan menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya,

karena sadar bahwa dirinya itu sebagai ciptaan dan amanah Allah yang harus

dipertanggung jawabkan dengan sebaik-baiknya.

Contohnya: Menghindari minuman yang beralkohol, menjaga kesucian jiwa,

hidup sederhana serta jujur dan hindarkan perbuatan tercela.

3. Akhlak terhadap sesama manusia

Manusia adalah makhluk sosial yang kelanjutan eksistensinya secara

fungsional dan optimal banyak bergantung pada orang lain, untuk itu, ia perlu

bekerjasama dan saling tolong menolong dengan orang lain. Islam

menganjurkan berakhlak yang baik kepada saudara. Karena ia berjasa dalam

ikut serta mendewasakan kita. Caranya dapat dilakukan dengan

memuliakannya, memberikan bantuan, pertolongan dan menghargainya.52

Jadi, manusia menyaksikan dan menyadari bahwa Allah telah

mengaruniakan kepadanya keutamaan yang tidak dapat terbilang dan karunia

kenikmatan yang tidak bisa dihitung banyaknya, semua itu perlu disyukurinya

dengan berupa berdzikir dengan hatinya. Sebaiknya dalam kehidupannya

52 Prof. Dr. H. Moh Ardani, Akhlak Tasawuf, (PT. Mitra Cahaya Utama, 2005), Cet ke 2,

h. 49-57

Page 53: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

38

senantiasa berlaku hidup sopan dan santun menjaga jiwanya agar selalu bersih,

dapat terhindar dari perbuatan dosa, maksiat, sebab jiwa adalah yang terpenting

dan pertama yang harus dijaga dan dipelihara dari hal-hal yang dapat mengotori

dan merusaknya. Karena manusia adalah makhluk sosial maka ia perlu

menciptakan suasana yang baik, satu dengan yang lainnya saling berakhlak yang

baik.

b. Akhlak Mazmumah

akhlak mazmuah adalah sebagai lawan atau kebalikan dari akhlak yang

baik sebagaimana tersebut diatas. Dalam ajaran islam tetap membicarakan secara

terperinci dengan tujuan agar dapat dipahami dengan benar, dan dapat diketahui

cara-cara menjauhinya.

Berdasarkan petunjuk ajaran Islam dijumpai berbagai macam akhlak yang

tercela, diantaranya:

1. Berbohong

Ialah memberikan atau menyampaikan informasi yang tidak sesuai dengan

sebenarnya

2. Takabur

Ialah merasa atau mengaku dirinya besar, tinggi, mulia, melebihi orang lain.

Pendek kata merasa dirinya lebih hebat.

3. Dengki

Ialah rasa atau sikap tidak senang atas kenikmatan yang diperoleh orang lain.

Page 54: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

39

4. Bakhil atau kikir

Ialah sukar baginya mengurangi sebagian dari apa yang dimilikinya itu untuk

orang lain.53

2.3. Tujuan Akhlak

Tujuan dari pendidikan akhlak dalam Islam adalah untuk membentuk

manusia yang bermoral baik, keras kemauan, sopan dalam berbicara dan

perbuatan, mulia dalam tingkah laku perangai, bersifat bijaksana, sempurna, sopan

dan beradab, ikhlas, jujur dan suci. Dengan kata lain pendidikan akhlak bertujuan

untuk melahirkan manusia yang memiliki keutamaan. Berdasarkan tujuan ini,

maka setiap saat, keadaan, pelajaran, aktifitas, merupakan sarana pendidikan

akhlak.dan setiap pendidik harus memelihara akhlak dan memperhatikan akhlak

diatas segala-galanya.54

Barmawie Umar dalam buku materi akhlak menyebutkan bahwa tujuan

berakhlak adalah hubungan umat Islam dengan Allah SWT dan sesama makhluk

selalu terpelihara dengan baik dan harmonis.55

Sedangkan Omar M. M. Al-Toumy Al-Syaibany, tujuan akhlak adalah

menciptakan kebahagiaan dunia dan akhirat, kesempurnaan bagi individu dan

menciptakan kebahagiaan, kemajuan, kekuatan, dan keteguhan bagi masyarakat.56

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan akhlak pada

prinsipnya adalah untuk mencapai kebahagiaan dan keharmonisan dalam

53 Prof. Dr. H. Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf, (PT. Mitra Cahaya Utama, 2005), Cet ke 2,

h. 57-59 54 Prof. DR. H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, h. 115 55 Drs. Barnawie Umay, Materi Akhlak, (Solo: CV Ramadhani, 1998), h. 2 56 Omar M. M.Al-Toumy Al-syaibany, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1979), Cet ke-2, h, 346

Page 55: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

40

berhubungan dengan Allah SWT, disamping berhubungan dengan sesama

makhluk dan juga alam sekitar, hendak menciptakan manusia sebagai makhluk

yang tinggi dan sempurna serta lebih dari makhluk lainnya.

Pendidikan agama berkaitan erat dengan pendidikan akhlak, tidak

berlebihan apabila dikatakan bahwa pendidikan akhlak dalam pengertian Islam

adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan agama. Sebab yang

baik adalah yang dianggap baik oleh agama dan yang buruk adalah apa yang

dianggap buruk oleh agama. Sehingga nilai-nilai akhlak, keutamaan akhlak dalam

masyarakat Islam adalah akhlak dan keutamaan yang diajarkan oleh agama.

Page 56: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

41

BAB III PROFIL HABIB HASAN BIN JA’FAR ASSEGAF DAN MAJELIS

TAKLIM NURUL MUSTHOFA

A. Profil Habib Hasan bin Ja’far Assegaf

1. Latar Belakang Keluarga

Habib Hasan bin Ja’far Assegaf lahir di kota Bogor pada tanggal 2

Februari tahun 1977 yang bertepatan dengan acara haul akbar dan maulid

Nabi Muhammad SAW yang diadakan dikediaman kakek beliau yaitu

Habib Abdulloh bin Mukhsin Al Attas atau yang lebih dikenal dengan

sebutan Habib Keramat Empang, dalam keadaan sehat wal afiat dan dalam

keadaan yang dilindungi oleh Allah SWT. Karena pada saat kelahiran

Habib Hasan bertepatan dengan haul dan maulid Nabi Muhammad SAW

maka kakek nya yaitu Habib Mukhsin membawanya kehadapan para

jama’ah yang kebanyakan adalah para alim ulama besar agar cucunya

dido’akan oleh mereka dan di antara para jama’ah itu yang ikut

mendo’akan Habib Hasan adalah Habib Sholeh bin Mukhsin Tanggul.

Habib Sholeh ini mendo’akan agar Habib Hasan pada masa yang akan

datang dapat menggantikan datuk (kakek) nya yaitu Habib Abdulloh bin

Mukhsin Al Attas1.

Habib Hasan yang bernama lengkap Al Habib Hasan bin Ja’far

Assegaf bin Umar bin Ja’far bin Syeckh bin Abdullah bin Seggaf bin

Ahmad bin Abdullah bin Alwi bin Abdullah bin Ahmad bin Abdurrahman

Seggaf bin Ahmad Syarif bin Abdurrahman bin Alwi bin Ahmad bin

1 Wawancara dengan managernya (Zaenal Arifin), 1 Oktober 2009

Page 57: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

42

Syeikhul Kabir Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Maula Dawileh bin

Ali bin Alwi Al Ghuyur bin Al Faqih Muqaddam Muhammad bin Ali bin

Muhammad Shohibul Mirbath bin Ali Kholi Qosam bin Alwi bin

Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir bin Isa bin

Muhammad An Naqib bin Ali Al Uraidhi bin Ja’far Sodiq bin Muhammad

Al Baqir bin Ali Zaenal Abidin bin Al Imam Husein Assibit bin Imam Ali

bin Fatimah Binti Muhammad SAW2. Dibesarkan di kota Bogor yaitu di

kediaman kakek dan neneknya dengan suasana keluarga yang penuh

berkah dan sangat keagamaan. Karena kakek beliau adalah seorang

waliallah yang disenangi oleh para jamaahnya, hal ini terbukti dari

kedatangan para jama’ahnya kekediaman Habib Abdulloh di keramat

Empang, Bogor, pada setiap hari Kamis sore ba’da Ashar.

Habib Hasan tumbuh hingga dewasa dalam dekapan dan asuhan

kakeknya yang begitu beragama. Habib Hasan di waktu kecil selalu diajak

oleh kakeknya untuk berdakwah dengan harapan agar dalam diri Habib

Hasan mengerti dan mencintai ilmu agama dan mensyiarkan agama Islam

kepada para umat Islam.Kakek beliau (Habib Abdulloh) selalu membawa

Habib Hasan kepada para alim ulama terdahulu (ulama pada saat itu)

makanya sejak kecil Habib Hasan sudah mengerti tentang agama.karena

Habib Hasan sudah dido’akan atau dilinpahkan dan diajarkan oleh para

alim ulama tersebut. Di antaranya para alim ulama yang medatangi dan

2 www.majelisnurulmusthofa.org

Page 58: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

43

mendo’akan Habib Hasan dan kakeknya adalah Habib Muhammad bin Ali

Al Habsyi Kwitang, habib Abdullah bin Salim Al Attas (Kebon Nanas)3.

Setelah Habib Abdulloh (kakeknya) meninggal dunia tetapi ajaran

agama dan ajakan ke tempat-tempat yang dilakukan kepada Habib Hasan

tidak terhenti sampai disitu karena digantikan oleh paman nya yaitu Habib

Abu Bakar bin Abdulloh bin Mukhsin.

Pada usia 19 tahun Habib Hasan diijazahkan sebuah sorban oleh

gurunya yaitu Habib Muhammad bin Husain Al Attas (Kalibata) dan

Habib Muhammad Anis bin Alwi Al Habsyi (Solo) ijazahnya yaitu berupa

pembacaan maulid simtud durror. Sejak itu Habib Hasan mulai berdakwah

di daerah Jakarta dan sekitarnya. Metode dakwahnya pun hanya

mengunjungi makam atau berziarah-ziarah mulai dari Kampung Kandang

hingga ke Citayam dan atas izin Allah pengajian yang ia pimpin menjadi

berkembang seperti sekarang ini4.

Habib Hasan bin Ja’far Assegaf mulai berdakwah di Jakarta pada

tahun 1998 dan memilih anak muda karena mulanya. Pertama, Habib

Hasan bertemu dengan anak-anak muda di Jakarta khususnya di Ciganjur

dan alasan yang kedua adalah kenapa memilh anak muda sebagai sasaran

dakwahnya karena menurut ia anak muda adalah generasi penerus bangsa

dan tonggak berdirinya suatu bangsa sehingga beliau menginginkan agar

anak muda lebih mencintai Allah SWT dan Rasulnya yaitu Nabi

Muhammad SAW sebagai Rasul umat Islam yang terakhir. Jadi di zaman

3 Wawancara, Zaenal Arifin, 1 Oktober 2009 4 Ibid

Page 59: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

44

yang serba modern seperti sekarang ini kalangan anak muda lebih cepat

atau lebih gampang terjerumus ke dalam tempat yang tidak diridhai oleh

Allah SWT, tentunya karena pendidikan agamanya yang sedikit.

Metode dakwah yang dilakukan oleh Habib Hasan bin Ja’far

Assegaf adalah Metode Individual yaitu Habib Hasan mengumpulkan anak

muda dan menasehatinya agar didalam hatinya timbul rasa untuk

mencintai Allah SWT dan Rasulnya Nabi kita Muhammad SAW, karena

menurutnya dengan cinta manusia mengikuti orang yang disayangi dan

dicintai. Habib Hasan selalu memulai dakwahnya dengan membaca Al-

Qur’an dilanjutkan lagi dengan pembacaan Ratibul Haddad atau Ratibul

Alathos kemudian dilanjutkan lagi dengan membacakan maulid dan

terakhir baru ceramah agama.

Materi yang disampaikan oleh Habib Hasan adalah lebih

menekankan pada pengenalan para jama’ahnya kepada figur Nabi

Muhammad SAW. Agar anak muda lebih mengenal kepada figur-figur

orang yang dekat dengan Allah, karena menurutnya “Tidak akan mengenal

suatu agama kecuali mereka harus mengenal orang-orang yang membawa

Islam” yaitu pembacaan (Simtud Durorr) dan Ratib Haddad dan Ratib

Alatos.

2. Latar Pendidikan

Pada tahun 1989 Habib Hasan bin Ja’far Assegaf mengenyam

pendidikan di kota Malang yaitu pondok pesantren yang bernama Darul

Hadist Al-Faqihiyah yang dipimpin oleh Al-Musnit Al-Hafidz Adduktur,

Page 60: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

45

Habib Abdullah bin Abdul Qadir bin Ahmad Al Faqih selama dua tahun,

selama berada dipondok pesantren ini Habib Hasan mendapat perlakuan

khusus dari pimpinannya. Setelah Habib Abdullah bin Abdul Qadir

meninggal dunia pada tahun 1991 maka ia meneruskan mengaji di sebuah

pondok peantren Darut Tauhid dibawah pimpinan Syekh Abdullah Abdun

masih dikota Malang pada tahun 1993 dan Habib Hasan sempat kuliah di

sebuah Universitas Islam Negeri yaitu IAIN Sunan Ampel masih di kota

Malang. Pada tahun 1994 ia ke Jakarta karena permintaan dari keluarganya

untuk meneruskan pendidikan Habib Hasan ke Hadramaut, Yaman. Tetapi

karena sesuatu hal Habib Hasan tidak jadi berangkat kesana, untuk itu ia

belajar dengan Habib Abdurrahman Assegaf di daerah Bukit Duri, Tebet,

Jakarta Selatan.

Diantara guru-guru beliau adalah: Habib Abdullah bin Mukhsin Al

Attas, Habib Husin Al Attas, Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf,

KH.Buya. Dimiyati, Banten, KH. Buya. Yahya, Cianjur.

B. Sekilas Tentang Sejarah Majelis Taklim Nurul Mustofa

1. Sejarah Berdirinya

Sebelumnya pada tahun 1998 Habib Hasan menamai majelisnya

adalah Nurul Irfan tetapi pada Tahun 1999, diberi nama Nurul Mustofa

karena diambil dari nama Rasulullah yang artinya ”Cahaya Pilihan”.

Semula pengajian ini berpindah-pindah dari satu rumah ke rumah yang

lainnya dan bentuk pengajiannya adalah pembacaan Al-Qur’an dan dzikir

Page 61: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

46

saja dan pada tahun 2001 dengan izin Allah Majelis Nurul Mustofa

kedatangan tamu yaitu Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz dan Habib

Anis bin Alwi Al-Habsyi, maka nama majelis Nurul Mustofa diresmikan

pada tahun yang sama diperkenalkan juga dengan sejarah Rsulullah SAW,

sehingga jama’ahnya bertambah banyak yang awalnya hanya puluhan

Jama’ah menjadi ratusan jamah bahkan sampai ribuan jama’ah5.

Pada tahun 2002 Majelis Nurul Mustofa kembali didatangi tamu

yaitu, para ulama dari Saudi Arabia, Yaman, Madinah, Malaysia, yang

diantaranya adalah Habib Salim Assyatiri. Kemudian pada tahun 2003

tempat dakwahnya mulai berpindah-pindah yang dahulu dari rumah ke

rumah menjadi dari masjid ke masjid dan pada tahun 2004 jama’ah

Majelis bertambah dari ratusan jama’ah menjadi ribuan jama’ah, maka

tidak jarang para ulama berdatangan untuk membagikan ilmunya kepada

para jama’ah Majelis Nurul Mustofa di antaranya KH. Abdul Hayyie

Naim, Ustd. Adnan Idris dan masih banyak lagi.

Kemudian pada tahun 2005 Majelis Nurul Mustofa mendirikan

sebuah Yayasan yang diberi nama Yayasan Nurul Mustofa yang diketuai

oleh adik beliau yaitu Habib Abdullah bin Ja’far Assegaf dan Habib

Musthofa bin Ja’far Assegaf yang telah mendapatkan izin dari Departemen

Agama Republik Indonesia, dan pada tahun 2006 syiar Habib Hasan

diterima oleh semua kalangan masyarakat dan pada tahun yang sama

berdiri pula rumah kediaman Habib Hasan bin Ja’far Assegaf di Jakarta

5 ibid

Page 62: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

47

dan sekaligus sebagai tempat sekretariat Nurul Mustofa. Maka pada tahun

2007 mendirikan majelis sementara yang dibangun tepat di belakang

rumah Habib Hasan dan pada tahun 2008 majelis ini telah diresmikan

sebagai pusat aktivitas pengajaran sehari-hari6.

Selain sebagai tempat aktivitas dakwahnya Habib Hasan bin Ja’far

Assegaf disana juga didirikan sebuah bangunan rumah yang sengaja dibuat

sebagai tempat tinggal Habib Hasan dan juga terdapat outlet yang

menyediakan barang-barang tentang Habib Hasan seperti foto ia, kaset-

kaset sholawat, perlengkapan sholat, jaket yang bertuliskan Majelis

Taklim Nurul Mustofa dan lain sebagainya.outlet ini buka setiap hari

mulai dari pukul 08.00 S/D 17.15 kemudian dibuka kembali pukul 22.00,

tetapi jika ada Taklim Akbar yaitu pada malam Minggu dan malam Selasa

maka outletnya ditutup sejak pukul 16.00 WIB.

2. Tujuan Didirikannya Majelis Nurul Mustofa

Adapun tujuan dari didirikannya Majelis Taklim Nurul Musthofa

tidak terlepas dari kondisi masyarakat yang sudah mulai meninggalkan

ajaran-ajaran yang dibawa oleh Rasululallah SAW, khususnya para

generasi muda yang sudah terjerumus ke dalam dunia maksiat,

sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 36:

6 Ibid

Page 63: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

48

Artinya: Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).

Adapun tujuan didirikannya Majelis Taklim Nurul Mustofa Adalah:

a. Untuk mendapatkan ridho Allah SWT

b. Mengajak para jama’ah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT

dan Rasulullah SAW, khusus nya dikalangan anak muda.

c. Menjalani ukhuwah Islamiyah diantara para jama’ahnya

d. Menyampaikan risalah Nabi Muhammad SAW

C. Visi dan Misi

Adapun visi dari Majelis Taklim Nurul Musthofa secara umum adalah

menyatukan tekad dan cita-cita Rasulullah SAW, dan secara khusus yaitu

mengarahkan dan mengkader pemuda agar meneladani Rasulullah SAW, dan

agar menjadi pembela Rsulullah SAW.

Adapun misi dari Majelis Taklim Nurul Musthofa adalah:

Page 64: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

49

1. Menjadi penggerak dan penegak kebenaran dalam membawa misi Rasul,

2. Mengkader pemuda untuk menjadi pembela Rasul,

3. Menjadi pejuang Rasul dan menjadi pemimpin di wilayah mereka.

D. Ruang Lingkup Dan Program Majelis Taklim Nurul Musthofa

1. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Majelis Taklim Nurul Musthofa terbagi pada

beberapa aspek, adalah sebagai berikut:

a. Tenaga Pengajar

Habib Hasan bin Ja’far Assegaf didalam membina dan

membibing para jamaahnya dibantu oleh adik-adiknya dan murid

beliau diantaranya:

1) Habib Abdullah bin Ja’far Assegaf

2) Habib Musthofa bin Ja’far Assegaf.

3) Ust.Drs. Imam Wahyudi, S.Ag

Dibantu oleh para Koordinator Majelis Taklim Nurul

Musthofa, yakni Sdr. Zaenal Arifin, Bpk Abdurrahman, Ust. Imam

Wahyudi. dan para pelantun shalawat, burdah serta rawi

“Simthudurror” (Untaian Mutiara) karangan Habib Ali bin

Muhammad Al Habsyi, yakni sdr Jamal dan kawan-kawan.

b. Materi yang disampaikan

Page 65: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

50

Materi yang disampaikan adalah mengenai Sirah Nabawi serta

ajaran-ajarannya, baik menyangkut bidang akhlak, fiqih, tasawuf,

tauhid dan semua yang berkaitan dengan Allah dan Rasulullah sebagai

teladan dan panutan bagi umat Islam yang ingin mencari kebahagiaan

dunia dan akhirat.

Kesuksesan dan kemajuan yang cepat dalam mensyiarkan

agama Islam dikarenakan Habib Hasan hanya menyampaikan tentang

kecintaan kepada Allah dan Rasulullah SAW dan tidak pernah

berkeinginan untuk berhubungan dengan politik dunia, beliau hanya

memilih memberikan pelajaran tentang Nabi Muhammad yang

menjadi rahmat di dalam dunia ini, sehingga membuat pelajarannya

mudah dimengerti dan diterima.

Dengan kelembutan dan kasih sayang serta mengenalkan

kelembutan ilahi serta keindahan ajaran Nabi Muhammad SAW

kepada seluruh lapisan masyarakat, dan juga dengan diiringi lantunan

berbagai bacaan mulia seperti ratib, shalawat, kasidah burdah, dan

perjalanan hidup Rasulallah SAW yang tercantum dalam kitab

Simtuddurror.

Semakin banyaknya jama’ah khususnya para pemuda yang

mengikuti Majelisnya, karena beliau menekankan pada mereka tentang

kasih sayang sesame umat seperti dicontohkan Rasulallah SAW.

Pendekatan demikian, katanya sangat ampuh, dari mereka yang

tadinya sama sekali tidak tertarik pada Islam. Bahkan ada diantara

Page 66: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

51

mereka yang menjadi preman dan pecandu narkoba, berubah 180

derajat dan mau mengaji. Melalui shalawat, qasidah, burdah, dan

ceramah-ceramah tentang Allah dan Rasulullah serta ajaran-ajarannya,

beliau berharap agar para pemuda menjadi Muslim yang bermanfaat

bagi bangsa, tanah air, dan agamanya.

c. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang menunjang pengajian Majelis

Taklim Nurul Musthofa cukup memadai, dari mulai tempat yang

cukup luas, dan di tempat terpisah jama’ah wanita dengan

menggunakan handycame untuk melihat dan mendengarkan jalannya

pengajian, proyektor, alat-alat sound system yang lengkap, hadroh,

buku rawi Simtuddurror, kantor kesekretariatan, dan lain sebagainya.

2. Program

Program Majelis Taklim Nurul Musthofa terbagi beberapa aspek:

a. Pengembangan syiar melalui internet

Dalam upaya memperluas syiar, Habib telah membuat website

khusus yang bernama: www.majelisnurulsthofa.com. Sebagai wadah

untuk informasi global kepada masyarakat luas. Selain itu website ini

juga menyediakan kolom interaktif untuk tanya jawab terhadap

persoalan agama.

b. Tim Hadrah Majelis Nurul Musthofa

Tim ini selalu mengiringi Tabligh Akbar Majelis Nurul

Musthofa di pelbagai wilayahseputar Jakarta dan sekitarnya, dibarengi

Page 67: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

52

lantunan nasyid dengan suara yang sangat merdu dan indah membawa

ketenangan dan kesejukan dihati, dan di saat lain membangkitkan

semangat muda untuk lebih giat beraktifitas dengan segala kegiatan

positif. Nasyidah-nasyidah mereka adalah syair-syair para salaf, seperti

Syair Syeikh Abu Bakar bin Salim, karangan Habib Hasan sendiri, dan

syair-syair lainnya.

Dan kini nasyidah mereka telah digandrungi ribuan pemuda

dan remaja ibukota, bahkan anak-anak yang kini sudah lebih banyak

menyukai nasyidah hadrah mereka ketimbang lagu-lagu anak yang

beredar umum di masyarakat metropolitan.

c. VCD Ceramah dan Nasyidah MP3

Di outlet Nurul Musthofa, VCD ceramah Habib Hasan di

Majelis-majelis seputar Jakarta dan sekitarnya diperjualkan.

Salah satu tujuan majelis ini menggalakan media dakwah vcd

adalah besarnya kepedulian kita terhadap dahsyatnya polusi peredaran

vcd-vcd khususnya di Ibukota, kita menyadari hamper 90% vcd yang

beredar mengandung unsur pornografi, dan kita pun menyadari bahwa

hampir setiap rumah di Jakarta mempunyai vcd player. Ada saat kita

berusaha melarang masyarakat muslimin menonton atau menyewa

film-film tersebut, maka seyogyanya kita tidak hanya melarang, tetapi

menyediakan vcd-vcd Islami, yang paling tidak mengimbangi satu

dibanding 99 dari vcd yang beredar di rental-rental.

Page 68: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

53

E. Struktur Kepengurusan Majelis Taklim Nurul Musthofa

PELINDUNG

PENASEHAT

KETUA

SEKRETARIS

BENDAHARA

BIDANG KEAMANAN

BIDANG SOSIAL

BIDANG HUMAS

Page 69: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

54

KETERANGAN:

Pelindung : Bpk. Dr. Ir. H. Fauzi Bowo

: Bpk. Dr. KH. Hasyim Muzadi

Pembina : Habib Hasan bin Ja’far Assegaf

Penasehat : Habib Musthofa bin Ja’far Assegaf

: Habib. Abu Bakar, SH, MM

: Bpk. Bastriadi, SH

Ketua : Makmun, S.Kom

Sekretaris : Usman Array, SE

Bendahara : Zaenal

Bidang Humas : Ust. Imam Wahyudi dan kusyairi

Bidang Keamanan : Ruhimin

Bidang Sosial : Wawan Budiansyah

Page 70: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

- 63 -

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dengan judul

“Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya

Mengembangkan Majelis Taklim Nurul Musthofa”, dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Gaya Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf

Dari hasil wawancara, observasi dan telaah kepustakaan maka

penulis mengambil kesimpulan bahwa kepemimpinan Habib Hasan

adalah:

a. Gaya Kepemimpinan Kharismatik, disebut kepemimpinan kharismatik,

karena beliau memiliki kemampuan untuk menggerakan hati orang

lain, dalam hal ini Jama’ah Majelis Taklim Nurul Musthofa dengan

mendayagunakan keistimewaan dalam aspek kepribadian yang habib

Hasan miliki, sehingga menimbulkan rasa hormat, segan, dan patuh

pada orang yang dipimpinnya, yaitu para pemuda khususnya, dan

kaum muslimin umumnya.

b. Gaya Kepemimpinan Demokratis, tipe kepemimpinan ini terlihat pada

saat rapat dengan pengurus yaitu dengan memberikan kebebasan

berpendapat pada saat rapat berlangsung, menselaraskan ide atau

pemikiran-pemikirannya dengan pengurus lainnya untuk tujuan

Page 71: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

64

majelis, kemudian beliau juga sangat senang menerima saran pendapat

maupun kritikan dari pengurus.

2. Pengaruh Gaya kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf

Adapun pengaruh dari kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far

Assegaf yang dapat diterima oleh jama’ah. Pertama, adalah dari segi

pertambahan ilmu pengetahuan yakni jama’ah memiliki pengetahuan yang

lebih luas mengenai pelajaran-pelajaran tentang agama, serta lebih

mengenal kehidupan untuk befikir lebih terbuka da kritis terhadap apa

yang mereka lihat dan mereka terima. Kedua, adalah dari segi perubahan

sikap, yakni setelah para jama’ah majelis taklim mengikuti kajian-kajian

yang di berikan, para jama’ah lebih mengerti tentang keadaan sekitar,

lebih bertanggung jawab, memiliki keberanian untuk mengungkapkan

kebenaran, dan lebih kritis terhadap apa yang mereka lihat atau sesuai

dengan syariat yang dijalankan. Ketiga, adalah dari segi perubahan

perilaku yakni para jama’ah yang lebih sopan santun, beradab kepada

sesame, dapat menempatkan diri dalam suatu situasi dan kondisi.

B. Saran

Gaya kepemimpian yang dimiliki Habib Hasan sekarang ini

memang sudah baik, namun alangkah baiknya apabila gaya kepemimpinan

yang telah dimiliki itu lebih ditingkatkan dan diarahkan sesuai dengan

perkembangan di masyarakat, sehinga gaya kepemimpinan yang dimiliki

Habib Hasan tetap digunakan oleh generasi penerusnya.

Page 72: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

65

Sedangkan untuk perkembangan Majelis Taklim Nurul Mustofa

agar lebih efektif dalam mengsyiarkan ajaran Islam alangkah baiknya,

Habib Hasan mencari masukan sebanyak-banyaknya baik dari pengurus,

jamaah, maupun masyarakat luas.

Untuk tercapainya perkembangan Majelis Taklim Nurul Musthofa

diharapkan agar para pengurus dapat membantu tugas Habib.

Bagi para jama’ah Majelis Taklim Nurul Musthofa, diharapkan

agar dalam mengikuti pengajian ini bukan karena paksaan dari pihak lain,

akan tetapi keikhlasan untuk mencari keridhoan Allah SWT dan mencari

keselamatan dunia dan akhirat dengan mengikuti ajaran serta sunah

Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.

Page 73: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

67

66

DAFTAR PUSTAKA

Alawiyah A.S, Tuty, Dra, Strategi Dakwah di Lingkungan Majlis Taklim, (Bandung ,

Mizan, 1997)

A. Partanto, Pius et.al, Kamus Ilmiah Populer, (Yogyakarta, Arkosa, 1994)

Departemen Pendidikan Nasioal RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai

Pustaka, 2001), edisi ke 3

Huda, Nurul, et-al, Pedoman Majlis Taklim, (Jakarta: KODI, 1990)

Kartini, Kartono, DR, Pemimpin dan Kepemimpinan, PT Raja Grafindo Persada, (Jakarta,

1998)

Martoyo, Susilo, Pengetahuan Dasar Manajemen dan Kepemimpinan, (Yogyakarta: UII

Press, Oktober, 2002)

Mochtar Effendi, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, (Jakarta,

Bharatara Karya Aksara, 1986)

Moedjiono, Imam, Kepeimimpinan dan Keorganisasian, (Yogyakarta: UII Press,

Oktober, 2003)

Muchtarom, Zaini, Drs. MA, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah, (Al- Amin dan IKHFA,

Jakarta, 1996)

Nawawi, Hadari dan Hadari, M. Martini, Kepemimpinan Yang Efektif, (Yogyakarta,

Gajah Mada University Press, 2003)

Nawawi, Hadari, Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi, (Yogyakarta: UGM Press,

2003)

Page 74: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi

67

66

Permadi, K, Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Manajemen, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

1996)

Poerdawaminta, WJS, Kamus Umum Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1982)

Ranoh, Ayub, Kepemimpinan Kharismatik, (Jakarta, BPK Gunung Mulia, 1999)

Riberu, J, Dasar-Dasar Kepemimpinan, (Jakarta, Pedoman Ilmu Jaya, 1992)

Syani, Abdul, Manajemen Organisasi, (Jakarta, Bina Aksara, 1987)

Wahjosumidjo, Kiat Kepemimpinan Dalam Teori dan Praktek, ( PT. Harapan Masa

PGRI, Jakarta, 1994)

Website: http://www.majelisnurulmusthofa.org

Page 75: Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Upaya ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Kepemimpinan adalah sebuah sifat pemimpin dalam proses mempengaruhi