Upload
doantruc
View
229
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Kepemimpinan Opini &
Jaringan Difusi
DIFUSI INOVASI
DALAM PEMERINTAHAN
Yogi Suwarno
www.difusiinovasi.co.cc
Kepemimpinan Opini
& Pemimpin Opini • Kepemimpinan opini kemampuan seseorang
yang secara informal mempengaruhi sikap atau perilaku orang lain
• Pemimpin opini seseorang yang memimpin dalam mempengaruhi opini orang banyak tentang inovasi
Model Alur Komunikasi Massa
Hypodermic Needle Model
• media massa memiliki pengaruh langsung, instan dan kuat terhadap audiens
The Two-Step Flow Model
• peran pemimpin opini pada saat transfer informasi dan penyebaran pengaruh
Media Massa &
Jaringan Interpersonal
Media massa
knowledge creators
menyebarkan pengetahuan kepada audiens
Jaringan intepersonal
persuasi
mempengaruhi individu untuk menerima atau menolak
inovasi
Homophily vs Heterophily
No Variabel Homophily Heterophily
1 Atribut individu Sama Beda
2 Peran dalam komunikasi
Efektif Tidak efektif
3 Arah komunikasi 2 arah 1 arah
4 Proses Difusi Tidak potensial Potensial/ mendukung
5 Sifat difusi Horizontal Vertikal
Karakter Pemimpin Opini
• Komunikasi eksternal akses ke media massa, kosmopolit, dan kontak dengan agen perubahan
• Aksesibilitas/Keterhubungan partisipasi sosial
• Status sosio-ekonomi lebih tinggi
• Variabel Keinovativan
Monomorphic vs Polymorphic
MONOMORPHIC kecenderungan individu untuk bersikap sebagai
pemimpin opini dalam satu jenis topik/inovasi
POLYMORPHIC
keadaan individu sebagai pemimpin opini dalam
berbagai jenis topik/inovasi
Jaringan Difusi
• Proses difusi pemodelan dan imitasi yang dilakukan oleh adopter potensial
• Network Komunikasi • Analisis Network Komunikasi
n ( n – 1 ) 2 • Communication proximity
jN =
Communication Proximity
High Proximity Low Proximity
A B C D
Social Learning Theory (SLT)/
Teori Pembelajaran Sosial • Teori psikologi sosial yang paling mendekati
(applicable) disiplin difusi inovasi
• Teori ini menjelaskan bahwa individu belajar dari individu lain melalui pemodelan obervasional; mengobservasi apa yang sedang dilakukan oleh orang lain, dan kemudian menirunya, walaupun tidak persis sama
• Pemodelan ini mirip re-invention
SLT vs Difusi
• Mencari penjelasan bagaimana individu mengubah perilakunya sebagai hasil dari komunikasi dengan individu lainnya
• Menekankan pentingnya pertukaran informasi dalam perubahan perilaku
• Riset difusi dikotomi antara adopsi atau penolakan inovasi
• Aplikasi difusi pada SLT fokus pada waktu
The Strength of Weak Ties
Mark S. Granovetter (1973)
Information-exchange potential
Ne
two
rk /
Co
mm
un
ica
tio
n
Pro
xim
ity
Strong Social Ties
• Cenderung status-quo, menghambat inovasi, menghambat kreativitas
• Identitas etnik/kelompok/bangsa menonjol, primordialisme, sibuk dengan mencari pembenaran masa lalu, tidak menciptakan masa depan
• High-cohesive group (kelompok kohesif tinggi) mempertahankan hirarkhi lokal, mempertahankan pandangan internal
• Strong communal ties (hubungan komunal yang kuat) mengisolasi anggota dari dunia luar,
Critical Mass
Adopsi
Inovasi
Waktu
Critical Mass
Critical Mass
• Epidemi, fashion, kemusnahan spesies, sistem bahasa, integrasi rasial, jaywalking, perilaku panik, gerakan politik
• Riset mendukung critical mass
▫ Logic of collective action (Mancur Olson, 1965)
▫ Tragedy of commons (Garrett Hardin, 1968)
▫ Network externalities (Mahler & Rogers, 1999)
Agen Perubahan
• Individual who influences clients’ innovation decisions in a direction deemed desirable by a change agency
individu yang mempengaruhi keputusan inovasi klien dalam arah yang diinginkan oleh change agency
• Misalnya: guru, konsultan, pekerja sosial, penjual, dll.
Peran Agen Perubahan (1)
• Develops need for change/menciptakan kebutuhan untuk perubahan
• Establishes an information-exchange relationship/membangun hubungan pertukaran informasi
• Diagnoses their problems/mendiagnosa masalah • Creates intent to change in the
client/menciptakan atau memotivasi keinginan untuk berubah dari diri klien
Peran Agen Perubahan (2)
• Translates intent into action/menerjemahkan keinginan ke dalam aksi
• Stabilizes adoption & prevents discontinuances/menjaga adopsi & mencegah diskontinuitas
• Achieves a terminal relationship