35
PERTANYAAN Kelompok 1 “Defenisi Tujuan dan Manfaat Demografi Kependudukan” : 1. Bisakah anda menjelaskan maksud dari kependudukan sebagai wawasan pembangunan? 2. Ada 4 sifat kependudukan, jelaskan kapan kependudukan itu dikatakan empiris, teoritis, komultif, dan non etis ? Kelompok 2 “Komposisi dan distribusi penduduk” : 1. Bagaimana komposisi dan distribusi penduduk di indonesia ? 2. Apa hubungan antara distribusi dan komposisi penduduk dengan kesehatan ? Kelompok 3 “Data Demografi” : 1. Siapa saja yang melakukan sensus di setiap daerah ? 2. Jelaskan perbedaan sensus de facto dengan sensus de jure ? Kelompok 4 “Fertilitas” : 1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas ? 2. Jelaskan maksud dari kelahiran berdasarkan kelompok umur (sesuai umur wanita) ? 3. Berasal dari mana nilai konstanta 1000 itu ? Kelompok 5 “Morbiditas” : 1

KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

PERTANYAAN

Kelompok 1 “Defenisi Tujuan dan Manfaat Demografi Kependudukan” :

1. Bisakah anda menjelaskan maksud dari kependudukan sebagai wawasan

pembangunan?

2. Ada 4 sifat kependudukan, jelaskan kapan kependudukan itu dikatakan

empiris, teoritis, komultif, dan non etis ?

Kelompok 2 “Komposisi dan distribusi penduduk” :

1. Bagaimana komposisi dan distribusi penduduk di indonesia ?

2. Apa hubungan antara distribusi dan komposisi penduduk dengan kesehatan ?

Kelompok 3 “Data Demografi” :

1. Siapa saja yang melakukan sensus di setiap daerah ?

2. Jelaskan perbedaan sensus de facto dengan sensus de jure ?

Kelompok 4 “Fertilitas” :

1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas ?

2. Jelaskan maksud dari kelahiran berdasarkan kelompok umur (sesuai umur

wanita) ?

3. Berasal dari mana nilai konstanta 1000 itu ?

Kelompok 5 “Morbiditas” :

1. Dalam QS. As-Sajdah : 21 menjelaskan bahwa Ayat yang tersebut lebih

memperjelas lagi keinginan Allah SWT menurunkan suatu musibah semata-

mata karena Allah SWT sayang kepada kita . Bisakah anda menjelaskan

tentang hal tersebut ?

2. Apa Bedanya Periode dengan durasi penyakit ?

3. Bagaimana cara menentukan pada prevalensi tentang frekuensi penderita lama

dengan frekuensi penderita baru ?

Kelompok 6 “Mortalitas” :

1. Apa Fungsi Konstanta 1000 ?

2. Apa perbedaan antara live birth dengan still birth ?

1

Page 2: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

3. Mengapa ada faktor pendorong dan penghambat kematian sementara ajal

sudah ditentukan oleh Tuhan ?

Kelompok 7 “Migrasi” :

1. Apa dampak negatif dan positif dari migrasi ?

2. Adakah dampak kesehatan dari migrasi ?

3. Bagaimana hubungan antara migrasi dan kependudukan ?

Kelompok 8 “Perkawinan” :

1. Apa hubungan antara perkawinan dengan rendahnya penduduk ?

2. Bagaimana jika salah 1 syarat perkawinan tidak terpenuhi. Bagaimana Islam

memandangnya ?

3. Bagaiman jika ada anak yg hamil di luar nikah terus usianya masih dibawah

batas umur untuk menikah. Bagaimana hukum memandangnya ?

Kelompok 9 “Perceraian” :

1. Bagaimana perceraian mempengaruhi kependudukan ?

2. Apakah manfaat dari perceraian dan apa keuntungan dan kerugian yg

ditimbulkan ?

3. Apakah dampak positif dari perceraian ?

Kelompok 10 “KB” :

1. Bagaimana amonorea menyusui ibu ? apa maksudnya ?

2. Ayat apakah yg mengharamkan KB ?

3. Jelaskan tata cara menggunakan kondom diafragma dll, yang digunakan oleh

pria atau wanita ?

Kelompok 11 “Angkatan kerja” :

1. Mengapa tingkat pengangguran di indonesia masih tinggi. Apakah karena

pemerintah yang belum maksimal atau karena individu itu sendiri dan

bagaimana cara mengatasinya ?

2. Kenapa teknologi sebagai faktor penambah pengangguran ?

3. Apakah hubungan daya beli dengan pengangguran ?

Kelompok 12 “Proyeksi” :

2

Page 3: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

1. Apa kelebihan dan kekurangan dari 3 jenis proyeksi ?

2. Kapan digunakan rumus plus dan minus pada jenis-jenis proyeksi ?

Kelompok 13 “Kebijakan kependudukan” :

1. Apa program kebijakan kependudukan selain KB ?

2. Apa latar belakang pemerintah menetapkan standar kelahiran yakni 2 anak

lebih baik ?

3. Apa peran masyartakat dan mahasiswa dalam program kebijakan pemerintah ?

3

Page 4: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

JAWABAN

Kelompok 1 “Defenisi Tujuan dan Manfaat Demografi Kependudukan” :

1. Pembangunan pada hakekatnya adalah perubahan, perubahan yang dilakukan

oleh kebudayaan manusia sebagai sebagai upaya untuk menyempurnakan diri

dalam kehidupannya, implikasi perubahan yang terjadi semakin komplek.

Sementara itu tujuan pembangunan yang hendak dicapai semakin rumit

karena cakupan yang akan dicapai tidak hanya ekonomik tetapi menyangkut

sosial-kebudayaan dan bahkan biogeofisik. Kondisi kekinian jauh berbeda

dengan awal pembangunan yang dilakukan di Eropa pada awal abad ke IIXX

yang hanyak berorientasi pada produksi atau ekonomi an sich; oleh karena itu

arah pembangunan di negara negara berkembang terutama Indonesia harus

dipertautkan dengan kebudayaan (Salim, 1987 :10). Melalui konsep

pembangunan yang berkelanjutan (sustainable) , diupayakan agar

pembangunan agar tercapai keselarasan antara pembangunan ekonomi dan

lingkungan dimana penduduk berdomisili; sementara itu lingkungan

mempunyai keterkaitan dengan kebudayaan .Konsepsi pembanguan yang

berkelanjutan (sustainable) yang dicetuskan oleh Komisi Sedunia tentang

Lingkungan dan Pembangunan (World Comission on Environment and

Development) pada tahun 1987, menunjukkan semakin pentingnya

pendekatan inter dan interdisiplinier untuk mengatasi kerusakan lingkungan

dan kemerosotan sumberdaya alam akibat pembangunan. Pada dasarnya

penerima dampak negatif pembangunan berupa kerusakan lingkungan dan

kemerosotan sumberdaya alam adalah penduduk, bukan penduduk sebagai

individu tetapi penduduk dalam pengertian agregrat seperti yang termaktub

dalam Undang-undang RI No. 10 tahun 1992 :

Penduduk adalah orang dalam matranya sebagai diri pribadi, anggota

keluarga, anggota masyarakat, warga negara dan himpunan kuantitas

4

Page 5: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara

pada waktu tertentu.

Secara teknis, penduduk yang dimaksud adalah penduduk

laki-laki/wanita; penduduk tempatan/migran; penduduk terbelakang/terelajar;

penduduk tanpa memandang agama, suku, ras; penduduk dengan komposisi

balita/anak-anak/remaja/dewasa/lanjut usia; berstatus manajer/buruh;

ningrat/rakyat biasa; penduduk berstatus kawin/tidak. Pembangunan

berwawasan kependudukan berarti perubahan yang direncanakan berdasarkan

pada data kependudukan dan bermanfaat bagi penduduk secara multikultural.

Dengan demikian pembangunan berwawasan kependudukan pembangunan

yang tidak berdimensi diskriminasi karena perbedaan perbedaan agama,

gender, ras/etnis, bahasa, kelas sosial, kemampuan/pendididkan/skill, umur.

Secara sederhana pembangunan berwawan kependudukan mengandung dua

makna sekaligus yaitu, pertama, pembangunan berwawasan kependudukan

adalah pembangunan yang disesuaikan dengan potensi dan kondisi penduduk

yang ada. Penduduk harus dijadikan titik sentral dalam proses pembangunan.

Penduduk harus dijadikan subyek dan obyek dalam pembangunan.

Pembangunan adalah oleh penduduk dan untuk penduduk. Makna kedua dari

pembangunan berwawasan kependudukan adalah pembangunan sumberdaya

manusia. Pembangunan yang lebih menekankan pada peningkatan kualitas

sumberdaya manusia dibandingkan dengan pembangunan infastruktur semata.

2. 4 sifat Kependudukan :

a. Kependudukan bersifat empiris berarti bahwa kependudukan sebagai

ilmu pengetahuan didasarkan pada observasi/pengamatan terhadap

fakta/kenyataan di lapangan tentang dinamika penduduk bukan

fenomena yang abstrak (tidak dapat diinderai), selain itu juga

berdasarkan akal sehat (common sense)19 sehingga hasil pengamatan

5

Page 6: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

tersebut tidak spekulatif. Kependudukan mempunyai sifat empiris ini

dapat dilihat dari beberapa gejala kependudukan misalnya: ’jumlah

penduduk’ gejala jumlah penduduk yang terus meningkat merupakan

fakta yang empiris artinya dapat lihat oleh siapa saja yang ingin

menelaahnya, gejala tersebut ditelaah faktor faktor yang mendorong

pertumbuhan penduduk tersebut berdasarkan akalsehat bukan

perkiraan atau spekulatif.

b. Kependudukan bersifat teoritik, artinya kependudukan sebagai ilmu

pengetahuaan selalu menyusun abstraksi/penyederhanaan dari hasil

observasi. Abstraksi merupakan kerangka unsur unsur yang tersusun

secara logis dengan maksud menjelaskan sebab akibat suatu gejala

kependudukan sehingga menjadi teori kependudukan. Gejala ’jumlah

penduduk’ tersebut di atas berdasarkan observasi mengahasilkan

abstraksi : ’jumlah penduduk terus meningkat sebagai akibat tingkat

fertilitas yang tinggi’. Abstraksi ini sebagai teori kependudukan, tentu

saja tidak diperlukan pembuktian sebab variabel fertilitas adalah

variabel penyebab yang pasti bagi perpertumbuhan penduduk

c. Kependudukan bersifat komulatif artinya bahwa teori teori

kependudukan dibangun atas dasar teori yang telah ada sebelumnya

dengan cara memperbaiki, memperluas dan mengabungkan teori teori

yang telah lama ada. Sebagai contoh teori ’jumlah penduduk terus

meningkat sebagai akibat tingkat fertilitas yang tinggi’; teori ini

diperbaiki berdasarkan hasil observasi dikemudian hari hasilnya

adalah sebuah teori ’jumlah penduduk terus meningkat sebagai akibat

tingkat fertilitas yang tinggi dan tingkat moralitas yang semakin

rendah’. Jika pada teori pertama menyatakan penyebab pertumbuhan

penduduk yang meningkat adalah fertilitas, maka pada teori kedua

menyatakan bahwa penyebab pertumbuhan penduduk yang meningkat

adalah fertilitas dan mortalitas

6

Page 7: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

d. Kependudukan bersifat non-etis, artinya yang dipersoalkan

Kependudukan bukanlah baik-buruknya fakta (gejala kependudukan),

akan tetapi menjelaskan fakta tersebut secara analitis. Sifat non-etis

dapat diberi contoh sebagai berikut: gejala ’jumlah penduduk yang

terus meningkat’ tidak disikapi sebagai gejala yang diridloi Tuhan

atau dilaknat olehNya, ’boleh terus berlangsung atau tidak boleh’

tetapi ilmu Kependudukan menyikapi dengan : Apakah akibat

pertumbuhan penduduk yang terus meningkat ? dan menjawab

pertanyaan : Apa yang menjadi faktor penyebab jumlah penduduk

yang terus meningkat?

Kelompok 2 “Komposisi dan distribusi penduduk” :

1. Penduduk suatu wilayah dapat dibagi menurut susunan atau komposisi

tertentu, misalnya komposisi menurut umur, jenis kelamin, mata pencaharian,

pendapatan, agama, suku dan lain-lain sesuai kebutuhan. Komposisi penduduk

dan berbagai perubahannya dari waktu ke waktu dapat ditarik kesimpulan

yang dapat digunakan untuk menentukan atau menerapkan sebuah kebijakan.

Komposisi dan distribusi penduduk di Indonesia sangat ditentukan oleh

adanya perbandingan jumlah penduduk, geografis,sosial ( pendidikan,

kesehatan, dan status perkawinan ). Dan dari sisi distribusi penduduk ada

pesebaran penduduk yang diytentukan dari keadaan geografis Dan

administrasi pemerintah.

2. Hubungan Komposisi dan distribusi penduduk dengan kesehatan adalah

kematian erat dengan kualitas kesehatan dan banyaknya penyakit menular

yang diderita penduduk.

Kelompok 3 “Data Demografi” :

1. a. Puskesmas ( Data Kesehatan)

b. Kelahiran ( Catatan Sipil )

7

Page 8: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

c. Imigrasi ( Kementrian dibidang Imigrasi )

d. Kematian ( Dinas Pemakaman )

2. a. Sensus de jure, yaitu proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan

terhadap semua orang yang benar-benar tercatat.Bertempat tinggal di suatu

wilayah, umumnya sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

b. Sensus de facto, yaitu proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan

terhadap semua orang yang ditemui oleh petugas ketika dilaksankan sensus.

Kelompok 4 “Fertilitas” :

1. Faktor – faktor yang mempengaruhi fertilitas adalah

Faktor Demografi : Struktur umur, Struktur perkawinan, Umur kawin

pertama paritas, Disrupsi perkawinan dan Proporsi yang kawin.

Faktor non demografi : Keadaan ekonomi penduduk, tingkat

pendidikan, Perbaikan status perempuan, Urbanisasi dan

industrialisasi

2. Kelahiran berdasarkan kelompok umur artinya taraf kelahiran penduduk yang

sesungguhnya berdasarkan jumlah kelahiran yang terjadi yang menunjukkan

pertambahan jumlah penduduk dari hasil reproduksi yang nyata dari

sekelompok wanita.

3. Bilangan yang sudah ditetapkan sebagai penggali untuk memperjelas hasil

pengukuran.

Kelompok 5 “Morbiditas” :

1. Ayat dalam QS. As-Sajdah : 21 itu menjelaskan bahwa Allah Swt itu

memberikan sakit kepada Kita atau musibah kepada kita semata-mata Allah

itu sayang kepada kita. Allah memberikan Musibah kepada Kita agar kita

tidak lupa kepadanya dan terus bersyukur kepadanya karena kenapa? Allah-

lah yang memberikan Kita kesehatan maka Allah pula yang memberikan kita

kesakitan. Maka dari itu Manusia harus bersyukur kepadanya dan Manusia

harus pula Ridho kepada Allah.

8

Page 9: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

2. Dalam tiga ukuran morbiditas ada Jumlah orang yang sakit, Periode (lama

sakit), dan Durasi Penyakit. Yang membedakan antara Periode disini adalah

lama sakit yang di alami penderita artinya Jika penderita mengalami suatu

kesakitan maka terhitung lamanya sakit misalnya penderita mengalami sakit

TBC Paru. Periode lamanya sakit Bisa Triwulan,6,9,bahkan bisa 12 bulan atau

berjangka panjang. Sedangkan Durasi disini dijelaskan adalah Durasi penyakit

yang menunjukkan jam, hari,minggu,bulan artinya agent penyebab penyakit

tersebut sejak kapan menggorogotinya sehingga terjadilah sakit pada

penderita.

3. Yaitu dengan cara mengukur jumlah orang dikalangan penduduk yang

menderita suatu penyakit pada satu titik waktu tertentu yang bergantung pada

dua faktor yaitu a. Berupa jumlah orang yang telah sakit pada waktu yang lalu

b. Lamanya menderita sakit.

Kelompok 6 “Mortalitas” :

1. Konstanta = bilangan tetap, misalnya 100, 1000 atau 100.000 yang berfungsi

sebagai pengali untuk memperjelas hasil pengukuran. Konstanta biasanya

dinyatakan dengan K.

Contoh : IMR Indonesia mnrt SP 2000 = 0,047, kemudian dikalikan 1000 =

47; yg berarti dari setiap 1000 kelahiran hidup di Indonesia terjadi 47

kematian bayi.

2. Live birth (Lahir hidup ) adalah anak yang dilahirkan hidup (menunjukkan

tanda –tanda kehidupan ) pada saat dilahirkan, tanpa memperhatikan lamanya

dikandungan, walaupun akhirnya meninggal dunia. Sedangkan Still birth

(Lahir mati) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur

paling sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tidak

dihitung sebagai kelahiran.

3. Karena faktor pendorong dan penghambat kematian sangat berpengaruh

dalam menentukan kualitas hidup seseorang yang dilihat dari aspek

9

Page 10: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

kehidupannya seperti : Lingkungannya, status kesehatannya.Jika seseorang

menjaga kesehatannya maka ia ingin terus hidup, mempertahankan hidupnya

walaupun sebenarnya Tuhan telah menentukan ajalnya.

Kelompok 7 “Migrasi” :

1. Dampak positif migrasi yang menguntungkan di antaranya adalah hal-hal

berikut.

o Terjadi transfer ilmu, teknologi, dan budaya, baik dari kota ke desa ataupun

dari negara lain.

o Terjadi ikatan yang kuat antara dua daerah.

o Terjadi pemerataan taraf ekonomi.

o Ketersediaan tenaga kerja di suatu daerah dan proses pembangunan berjalan

lancar.

Meskipun migrasi membawa dampak positif, namun dampak negatif yang

muncul sangat perlu diwaspadai. Dampak negatif muncul terutama jika terjadi

tingkat migrasi yang tidak seimbang (antara migrasi masuk dan migrasi

keluar). Dampak negatif juga dapat muncul jika terjadi berbagai masalah

kependudukan lain terkait dengan berlebihannya jumlah urban di suatu kota.

Beberapa dampak negatif  migrasi antara lain, sebagai berikut.

1. Pembangunan suatu daerah terhambat dan produktivitas menurun karena

minimnya tenaga kerja produktif. Misalnya:

o lahan pertanian terbengkalai karena tenaga produktifnya berurbanisasi;

o orang beramai-ramai menjadi TKI, sementara yang tinggal di desa hanya

tenaga-tenaga tidak produktif sehingga terjadinya kekurangan tenaga kerja di

daerah tersebut.

10

Page 11: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

2. Muncul masalah kepadatan penduduk di daerah tujuan migrasi dan

berdampak pada masalah perumahan. Misalnya, muncul banyak permukiman

kumuh.

3. Muncul masalah pengangguran yang berdampak pada meningkatnya

kriminalitas. Contoh:

o banyak orang datang ke kota tanpa bekal keterampilan sehingga tidak

mendapatkan pekerjaan;

o kota yang dituju sudah tidak memerlukan tenaga kerja tambahan.

4. Timbul berbagai masalah kependudukan. Misalnya, krisis hubungan

antarnegara karena masalah keimigrasian (tenaga kerja, imigran gelap, dan

sebagainya) atau masalah hubungan berbagai etnis di daerah urban.

2. Migrasi atau perpindahan penduduk bukan hanya hasil dari “dorongan

lingkungan” yang disebabkan oleh proses kenaikan air laut atau bencana

perubahan iklim lainnya. Namun migrasi juga bisa menjadi ”pemicu”

munculnya masalah baru. Migrasi yang dilakukan masyarakat dapat terjadi

antarwilayah maupun interwilayah. Upaya migrasi masyarakat menjadi suatu

permasalahan jika timbulnya penambahan penduduk yang tidak disertai

dengan peningkatan pelayanan dan infrastruktur terhadap masyarakat.

Keadaan tersebut justru menimbulkan permasalahan baru bagi daerah tujuan

migrasi. Dari segi aspek kesehatan masyarakat Kawasan yang terkena

dampak perubahan iklim kekeringan akan terserang penyakit malnutrisi dan

dehidrasi. Dampak banjir dan kenaikan air laut akan mengakibatkan wabah

penyakit malaria dan DBD.

3. Beberapa permasalahan kependudukan, yang bertalian dengan pertumbuhan

penduduk yangcepat dan tanpa henti, adalah pencemaran lingkungan,

perubahan iklim, pengrusakan hutan,urbanisasi, penurunan pendapatan,

11

Page 12: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

inflasi, pengangguran, perumahan , tingkat melek huruf, kelaparan,

kekurangan air bersih, keterbatasan pelayanan kesehatan, energi dan sumber

daya alam, dan konflik politik.

Pertambahan jumlah penduduk tidak bisa dikatakan sebagai sebagai

sebuah masalah, kecuali  jika  dihubungkan  dengan variable-

ariabel lain, pertumbuhan  penduduk  yang  fantastis dipandang sebagai

sebuah masalah, bukan karena percepatan pertambahan penduduk yang

disadari semakin tinggi, tetapi lebih karena orang baru sadar, bahwa batas-

batas pertumbuhan telah semakin mendekat atau bahkan telah terlewati oleh

pertumbuhan penduduk dunia.

Disamping isu pertumbuhan penduduk yang cepat, terdapat pula

beberapa isu kependudukan,yang mungkin disatu disisi bisa menjadi jalan

keluar bagi daerah tertentu, tetapi menjadimasalah baru bagi daerah lain,

diantaranya mengenai: masalah migrasi penduduk, migrasimerupakan

perpindahan penduduk dari suatu tempa ketempat lain. Migrasi

senangtiasaterjadi sepanjang masa sejak dahulu sampai sekarang. Beberapa

hal yang memotivasiseseorang hendak melakukan migrasi diantaranya, karena

kesulitan hidup didaerah asalmisalnya penghasilan yang sangat kecil,

keamanan yang tidak terjamin keselamatannya,Pengaruh- pengaruh dari luar

yang menjadi tujuan yang dipandang lebih baik, transportasiyang baik

mempermudah terjadinya imigrasi yang baik.Isu lain yaitu urbanisasi yang

merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota. Proses urbanisasi tidak

hanya terjadi di Indonesia, melainkan banyak kota diseluruh Dunia. Di

Indonesia urbanisasi terjadi dimana-mana. Proses itu umumnya masih kuat

dan menyebabkan makin besar suatu kota. Urbanisasi sering disebutkan

sebagai hasil dua kekuatan yang besaryaitu pada suatu pihak dorongan dari

desa dan pada pihak lain yaitu tarikan dari kota. Dorongan dari desa untuk

meninggalkan desa menuju kota dipengaruhi oleh adanya tekanan penduduk 

12

Page 13: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

yaitu kepadatan penduduk yang melampaui daya dukung lingkungan,

sehingga pangan tidak mencukupi dan lingkungan mengalami kerusakan

sehingga menyebabkan mereka merantau ke kota mencari kesempatan yang

baru menjadi lebih baik, bencana alamdan faktor keamanan. Sedangkan faktor

penarik dari kota diantaranya mutu lingkungan dikota lebih baik dari desa.,

dan tersedianya lapangan pekerjaan.

Salah satu masalah yang terjadi di negara ketiga khususnya Indonesia

yaitu masalah kualitassumber daya manusia. Manusia merupakan sumber

daya yang utama dalam pembangunan,baik kemampuan, maupun kemauan

manusia itu. Dari segi teknologi kemampuan kitamasihlah rendah. Kita perlu

menguasai teknologi moderen misalnya untuk membuat atamenciptakan

sendiri mobil, TV dan jenis-jenis teknologi lainnya. Namun yang kita

lakukanbaru merakitnya, tetapi yang lebih mengkhawatirkan bukanlah

teknologi yang rendah itu,melainkan kurangnya kemauan kita untuk

menguasai teknologi. Kemauan kita lebih tertujuuntuk menikmati hasil

teknologi sekalipun dengan mengimpornya.Ada perbedaan dalam kemampuan

ilmu pengetahuan pada umumnya dan teknologi padakhususnya antara negara

kita dan negara maju adalah Arus informasi yang dikuasai negaramaju dan

Kemampuan negara maju menguasai informasi melaju pesat dengan

menggunakanteknologi yang sangat modern.

Pengalaman menunjukkan ketinggalan kita dari negara majumakin

besar. Untuk mengejar ketinggalan itu kita harus merebut teknologi itu bahkan

dalambidang tertentu teknologi kita curi. Contohnya para ilmuan kita

disekolahkan kenegara-negara maju sehingga pada akhirnya mereka selesai

ditarik kembali ke negara kita denganmemperhatikan masa depan mereka

dengan baik Kemiskinan penduduk juga merupakan masalah sosial yang tak

kunjung selesai dinegaraIndonesia tercinta ini, kemiskinan terjadi disebabkan

oleh produktivitas tenaga kerja yangrendah atau lapangan pekerjaan yang

kurang, kesehatan yang buruk serta pendidikan rendah.Lapangan kerja yang

13

Page 14: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

dikembangkan sekarang ini masih sangat terbatas sedangkan keperluan

perluasan sudah amat mendesak.

Kelompok 8 “Perkawinan” :

1. Hubungan antara perkawinan dengan rendahnya penduduk sangat salah

karena dengan perkawinan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan

penduduk bukan sangat rendah dan mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas.

Adanya perkawinan dengan menghasilkan keturunan akan menyebabkan

bertambahnya jumlah penduduk.

2. Sebuah perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-

masing agamanya dan kepercayaannya itu (pasal 2 ayat 1 UU Perkawinan).

Ini berarti bahwa jika suatu perkawinan telah memenuhi syarat dan rukun

nikah atau ijab kabul telah dilaksanakan (bagi umat Islam) atau pendeta/pastur

telah melaksanakan pemberkatan atau ritual lainnya (bagi yang non muslim),

maka perkawinan tersebut adalah sah,terutama di mata agama dan

kepercayaan masyarakat. Karena sudah dianggap sah, akibatnya banyak

perkawinan yang tidak dicatatkan. Bisa dengan alasan biaya yang mahal,

prosedur berbelit-belit atau untuk menghilangkan jejak dan bebas dari

tuntutan hukum dan hukuman adiministrasi dari atasan, terutama untuk

perkawinan kedua dan seterusnya (bagi pegawai negeri dan ABRI).

Perkawinan tak dicatatkan ini dikenal dengan istilah Perkawinan Bawah

Tangan (Nikah Syiri’).

3. 1.    Hukum Perkawinan Di Bawah Umur Menurut Peraturan

Perundang-undangan yang Berlaku Di Indonesia

Berdasarkan UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan. UU ini menjelaskan

syarat-syarat yang wajib dipenuhi calon mempelai sebelum melangsungkan

pernikahan, menurut Pasal 6 ayat 1 UU no.1 tahun 1974 : perkawinan harus

didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai, Pasal 6 ayat 2 UU No.1

Tahun 1974 : untuk melangsungkan perkawinan seseorang yang belum

14

Page 15: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

mencapai umur  21 (duapuluh satu) tahun harus mendapat ijin kedua orang

tua, Pasal 7 UU No.1 Tahun 1974 : perkawinan hanya diijinkan jika pihak

pria sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur

16 tahun.

Sedangkan menurut negara pembatasan umur minimal untuk kawin bagi

warga negara pada prinsipnya dimaksudkan agar orang yang akan menikah

diharapkan sudah memiliki kematangan berpikir, kematangan jiwa dan

kekuatan fisik yang memadai. Keuntungan lainnya yang diperoleh adalah

kemungkinan keretakan rumah tangga yang berakhir dengan perceraian dapat

dihindari, karena pasangan tersebut memiliki kesadaran dan pengertian yang

lebih matang mengenai tujuan perkawinan yang menekankan pada aspek

kebahagiaan lahir dan batin.

Selain itu juga Berdasarkan UU No. 23 tahun 2002 mencegah adanya

perkawinan pasa usia anak-anak yaitu dimana dalam Pasal 1 tentang

perlindungan anak, definisi anak adalah seseorang yang belum berusia 18

tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Setiap anak mempunyai

hak dan kewajiban seperti yang tertuang dalam Pasal 4 UU No. 23 tahun 2002

: setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan

berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,

serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, Pasal 9 ayat 1

UU No.23 Tahun 2002 : Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan

pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat

kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya, Pasal 11 UU No.23 Tahun

2002: setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang,

bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi sesuai dengan minat,

bakat, dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri, Pasal 13 ayat 1

UU No.23 Tahun 2002 : setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua,

wali, atau pihak lain manapun yang bertanggung jawab atas pengasuhan,

berhak mendapat perlindungan dari perlakuan :

15

Page 16: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

(a) diskriminasi

(b) eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual

(c) penelantaran

(d) kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan

(e) ketidakadilan

(f) perlakuan salah lainnya.

Selain itu orang tua dan keluarganya mempunyai kewajiban dan tanggung

jawab terhadap anak seperti yang tertulis di Pasal 26 ayat 1 UU no. 23 tahun

2002 : orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk :

(a) mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak

(b) menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan

minatnya

(d) mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak.

2.    Hukum Perkawinan Di Bawah Umur Menurut Pandangan Hukum

Islam

Sebagai muslim, merupakan kewajiban untuk merujuk sumber utama dari

ajaran Islam, yakni Al-Qur’an. Apakah Al-Qur’an mengizinkan atau melarang

perkawinan di bawah umur? Perkawinan adalah suatu aqad yang sangat kuat

(misaqan ghalizan) untuk menaati perintah Allah swt dan melaksanakannya

merupakan suatu ibadah. Yang bertujuan untuk mewujudkan rumah tangga

yang sakinah mawaddah wa rahmah. Dan hukumnya dapat berubah sesuai

berubahnya “illah”, ayaitu dapat sunnah, makruh, haram dan wajib.

Sebagaimana terlihat dalam Hadist berikut “ …… sedangkan aku menikah,

maka barangsiapa tidak suka sunnah (petunjukku), maka bukan dari

golonganku”. Perintah dan anjuran melakukan pernikahan, tidak memberikan

batasan umur, namun ditekankan perlunya kedewasaan seseorang melakukan

pernikahan untuk mencegah kemudharatan (hal-hal buruk). Sehingga

kedewasaan secara psikologis dan biologis secara implicit di anjurkan melalui

beberapa Hadist dan yang tertera dalam ayat Al-Qur’an. Namun, muncul

16

Page 17: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

kontroversi menyangkut batasan kedewasaan seseorang untuk boleh menikah,

yang berimplikasi terhadap tidak ada keberatan atas pernikahan di bawah

umur dari pandangan Islam.

3.    Hukum Perkawinan Di Bawah Umur Menurut Pandangan Hukum

Adat

Hukum adat tidak menentukan batasan umur tertentu bagi orang untuk

melaksanakan perkawinan. Bahkan hukum adat membolehkan perkawinan

anak-anak yang dilaksanakan ketika anak masih berusia kanak-kanak. Hal ini

dapat terjadi karena di dalam Hukum Adat perkawinan bukan saja merupakan

persatuan kedua belah mempelai tetapi juga merupakan persatuan dua buah

keluarga kerabat. Adanya perkawinan di bawah umur atau perkawinan kanan-

kanak tidak menjadi masalah di dalam Hukum Adat karena kedua suami isteri

itu akan tetap dibimbing oleh keluarganya, yang dalam hal ini telah menjadi

dua keluarga, sehingga Hukum Adat tidak melarang perkawinan kanak-kanak.

Kelompok 9 “Perceraian” :

1. Perceraian mempengaruhi kependudukan disebabkan karena merupakan

penghambat tingkat fertilitas karena dapat menurunkan angka kelahiran.

Dengan adanya perkawinan masalah yang timbul adalah perumahan yang

harus memadai untuk seluruh penduduk, serta fasilitas – fasilitas lainnya.

Perkawinan pun secara tidak lanngsung menyebabkan fertilitas semakin

meninggi. Masalah yang ditimbulkan oleh perceraian pun lain lagi. Dengan

adanya perceraian maka moral agama akan semakin menipis, karena di dalam

agama perceraian tersebuut diharamkan. Dan akan secara tidak langsung

mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi orang yang menjalankannya.

2. Keuntungan :

a. Anak Terhindar dari konflik orangtua yang berkepanjangan

17

Page 18: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

Anak tidak akan lagi melihat pertengkaran antara kedua orangtuanya saat

mereka bercerai. Sehingga secara psikologis mereka juga akan lebih tenang.

Bandingkan bila kedua orangtuanya bertahan dalam satu ikatan perkawinan

tapi setiap harinya hanya diwarnai dengan pertengkaran? Kondisi tersebut

akan membuat mereka tertekan.. Perasaan sang anak akan hancur ketika

melihat kedua orang yang dia sayangi selalu terlibat pertikaian. Setelah

perceraian, semua perasaan tertekan sang anak melihat orangtuanya

bertengkar akan hilang dengan sendirinya. Hal ini akan menghilangkan

trauma sang anak. Jiwa dan mental sang anak juga akan mulai sembuh dan

tidak tertekan lagi.

b. Anak memperoleh pelajaran konflik dan pemecahannya

Perceraian orangtua dapat memberikan pelajaran bagi anak tentang kehidupan

yang tidak selamanya berjalan mulus. Anak akan mengetahui tentang konflik

rumah tangga dan tahu bagaimana cara untuk mengatasinya. Anak akan

belajar dari perselisihan-perselisihan yang terjadi dalam kehidupan

orangtuanya sekaligus mencari solusi bagi persoalan tersebut. Misalnya, kelak

ketika berumahtangga anak memilih cara-cara berdialog dengan pasangan

ketimbang bertengkar seperti yang pernah dilakukan oleh orangtuanya. Si

anak boleh jadi juga akan lebih selektif dalam memilih pasangan khususnya

yang bisa saling memahami kepribadian satu sama lain.

c. Anak jadi lebih disayang

Anak akan lebih di sayang oleh kedua orangtuanya dibanding saat mereka

bertengkar. Anak akan memperoleh rasa sayang yang lebih karena kondisi

orang tua yang terpisah. Hal ini diakibatkan karena intensitas orangtua

terhadap anak yang semakin berkurang baik dari pihak wanita ataupun pria.

Intensitas yang berkurang ini akan mengakibatkan orangtua jadi mengerti

18

Page 19: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

tentang keberadaan sang anak. Hal ini akan menimbulkan rasa memiliki dan

rasa sayang yang lebih terhadap sang anak.

Kerugian :

Pada anak di antaranya adalah marah pada diri sendiri, marah pada

lingkungan, jadi pembangkang, enggak sabaran, impulsif, anak akan merasa

bersalah (guilty feeling) dan menganggap dirinyalah menjadi penyebab

perceraian orangtuanya. Kemudian, kedepannya setelah dewasa, anak

cenderung tidak berani untuk berkomitmen pada suatu hubungan. Misalnya

saja, dalam hal pacaran sering terjadi pacaran yang putus-nyabung tanpa jelas

arah tujuannya.

Self esteem anak juga bisa turun, jika self esteem-nya jadi sangat rendah dan

rasa bersalahnya sangat besar, anak bisa jadi akan dendam kepada

orangtuanya, terlibat sering menggunakan obat-obatan terlarang dan alkohol,

dan yang ekstrem, muncul pikiran untuk bunuh diri).

3. Perceraian dapat membantu anak untuk keluar dari situasi konflik, rasa tidak

puas, dan perbedaan paham yang terus menerus. Perceraian juga dapat

mengakhiri rasa tertekan, rasa takut, cemas dan ketidaktenteraman

Kelompok 10 “KB” :

1. Artinya adalah Suatu jenis alat yang dimasukkan ke dalam tubuh ibu untuk

membantu menyusui.salah satu bagian dari alat kontrasepsi.

2.

وإياهم نرزقكم نحن إملق من أوالدكم تقتلوا وال

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut (kemiskinan)

kami akan memberi rizkqi kepadamu dan kepada mereka”.

19

Page 20: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

3. Pil, berupa tablet yang berisi progrestin yang bekerja dalam tubuh wanita

untuk mencegah terjadinya ovulasi dan melakukan perubahan pada

endometrium.

Suntikan, yaitu menginjeksikan cairan kedalam tubuh. Cara kerjanya yaitu

menghalangi ovulasi, menipiskan endometrin sehingga nidasi tidak mungkin

terjadi dan memekatkan lendir serlak sehingga memperlambat perjalanan

sperma melalui canalis servikalis.

Susuk KB, levermergostrel. Terdiri dari enam kapsul yang diinsersikan

dibawah kulit lengan bagian dalam kira-kira sampai 10 cm dari lipatan siku.

Cara kerjanya sama dengan suntik.

AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) terdiri atas lippiss loop(spiral) multi

load terbuat dari plastik harus dililit dengan tembaga tipis cara kerjanya ialah

membuat lemahnya daya sperma untuk membuahi sel telur wanita.

Sterelisasi (Vasektomi/ tubektomi) yaitu operasi pemutusan atau pengikatan

saluran pembuluh yang menghubungkan testis (pabrik sperma) dengan

kelenjar prostat (gudang sperma menjelang diejakulasi) bagi laki-laki. Atau

tubektomi dengan operasi yang sama pada wanita sehingga ovarium tidak

dapat masuk kedalam rongga rahim. Akibat dari sterilisasi ini akan menjadi

mandul selamanya.

Alat – alat kontrasepsi yang lain

1. Untuk Wanita

IUD ( AKDR )

Pil

Obat Suntik

Susuk

Menstrual Regulation ( MR ) atau pengguguran kandungan yang masih

muda

Abortus / pengguguran kandungan yang sudah bernyawa

20

Page 21: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

Ligasi tuba/vasektomi ( mengikat saluran ovum ) dan tabektomi

( mengangkat tempat ovum ) kedua istilah tersebut disebut sterilisasi

Cara – cara tradisional dan metode yang sederhana, misalnya: minum jamu

dan metode klender

2. Untuk Pria

Kondom

Coitus Interruptus Untuk Wanita

Vasektomi ( mengikat atau memutuskan saluran sperma dari buaf zakar ) cara

ini juga disebut sterilisasi.

Kelompok 11 “Angkatan kerja” :

1. Mungkin karena pemerintah dan individu itu sendiri. Kalau dilihat dari sisi

pemerintah. Pemerintah yang kurang membuka lapangan pekerjaan dan

terbatas sehingga para tenaga kerja jadi menganggur dan dari sisi individu,

disebabkan karena adanya faktor kemalasan, kurangnya kreatifitas dan

memilih- milih pekerjaan sehingga terjadilah penggangguran dimana- mana.

2. Karena dengan adanya teknologi sehingga orang malas beraktivitas dan

teknologi yang seyogianya membantu manusia justru secara tidak langsung

menghancurkan manusia itu sendiri. Seharusnya teknologi tidak menjadi

bumerang yang menghancurkan rasa kepedulian sosial. Seharusnya

keberadaan robot (sebagai teknologi baru) menjadi peringatan agar manusia

menjadi lebih manusiawi dan lebih solider terhadap sesama. Dan seharusnya

teknologi baru tidak membuat orang lain jadi tidak usah bekerja. Inilah yang

dinamakan teknologi baru menambah penganggura

3. Hubungan daya beli dengan pengangguran adalah jika dimana suatu

perusahaan memproduksi suatu barang dan permintaan daya beli pasar

meningkat sehingga perusahaan tersebut maju dan mempekerjakan tenaga

kerja yang banyak sehingga tenaga kerja tidak mengalami pengangguran. Dan

kalau perlu pemerintah seharusnya menaikkan upah atau gaji pegawai, buruh

21

Page 22: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

serta petinggi negeri sehingga daya beli semakin melonjak maka dari itu

banyak tenaga kerja yang dibutuhkan.

Kelompok 12 “Proyeksi” :

1. Kelebihan dan kekurangan jenis perkiraan proyeksi:

1. antar sensus (intercensal): Data dari 2 sensus terakhir Pertumbuhan

Penduduk dianggap linier (pertambahan penduduk dianggap sama tiap tahun)

2. setelah sensus (postcensal): Data dari 2 sensus terakhir Pertumbuhan

Penduduk dianggap linier

3. proyeksi (projection): Pada prinsipnya data-data hasil SENSUS dan

SUPAS digunakan untuk membangun asumsi atas pola kelahiran, kematian,

dan migrasi. Perkiraan penduduk berpuluh-puluh tahun ke depan. Kelebihan

proyeksi dibanding 2 jenis perkiraan lainnya: dapat memperkirakan jumlah

penduduk sampai berpuluh-puluh tahun sesudah sensus Proyeksi dapat

dilakukan : – Sesudah sensus disebut forward projection

– Sebelum sensus disebut backward projection

2. Semua bisa digunakan dalam soal proyeksi. Karena hasilnya pun sama.

Kelompok 13 “Kebijakan kependudukan” :

1. Transmigrasi,Urbanisasi,Imigrasi dan reurbanisasi

2. Latar Belakang pemerintah menetapkan kebijakan 2 anak cukup karena untuk

mengurangi pertambahan penduduk yang tidak seimbang dengan

Pertumbuhan perekonomian di Indonesia yang menurun. Dan ada pula

pendapat yang mengatakan bahwa jika 2 anak misal laki-laki dan perempuan,

Anak yang laki-laki mengikuti peran ayah dan yang perempuan mengikuti

peran ibu.

22

Page 23: KEPENDUDUKAN PERTANYAAN

3. Peran masyarakat dan mahasiswa dalam kebijakan penduduk yaitu

meningkatkan tingkat fertilitas, Menggunakan kebijakan pemerintah dengan 2

anak cukup atau memakai KB serta mengurangi angka kesakitan.

23