8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan masalah 1. Apakah pengertian kepercayaan? 2. Ada berapa jeniskah kepercayaan itu? 3. Apaka yang dimaksud dengan keimanan? 1.3 Tujuan Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)

kepercayaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah singat mengenai keparcayaan

Citation preview

Page 1: kepercayaan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan masalah

1. Apakah pengertian kepercayaan?

2. Ada berapa jeniskah kepercayaan itu?

3. Apaka yang dimaksud dengan keimanan?

1.3 Tujuan

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)

Page 2: kepercayaan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kepercayaan

Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu

premisi benar. jika kita yakin dalam satu hal maka kepercayaan akan muncul,

keyakinan dan kepercayaan sangan berdampingan dalam hidup. contoh : pada saat

kesulitan menghampiri maka sangat di perlukan sikap keyakinan dan kepercayaan agar

kesulitan yang di alami dapat di lewatkan. kenyakinan dan kepercayaan sangat fital

dalam hidup. jadi tidak ada salahnya kita gunakan keyakinan kita dengan penuh

percaya, mudah-mudahan bisa membantu dalm hidup

Ada beberapa pengertian menurut para ahli diantaranya:

1. Das dan Teng (1998) memberikan definisi atau pengertian kepercayaan (trust)

sebagai derajat dimana seseorang yang percaya menaruh sikap positif terhadap

keinginan baik dan keandalan orang lain yang dipercayanya di dalam situasi yang

berubah ubah dan beresiko.

2. Rousseau et al, (1998) memberikan definisi atau pengertian kepercayaan sebagai

bagian psikologis yang terdiri dari keadaan pasrah untuk menerima kekurangan

berdasarkan harapan positif dari niat atau perilaku orang lain.

3. Mayer (1995) memberikan definisi kepercayaan dalam definisi yang lain dinyatakan

sebagai keinginan suatu pihak untuk menjadi pasrah/menerima tindakan dari pihak

lain berdasarkan pengharapan bahwa pihak lain tersebut akan melakukan sesuatu

tindakan tertentu yang penting bagi pihak yang memberikan kepercayaan, terhadap

kemampuan memonitor atau mengendalikan pihak lain.

4. Doney et.al. (1998) memberikan definisi atau pengertian kepercayan sebagai

sesuatu yang diharapkan dari kejujuran dan perilaku kooperif yang berdasarkan

saling berbagi norma-norma dan nilai yang sama . Kepercayaan adalah pengharapan

positif bahwa orang lain tidak akan membohongi dan mengecewakan anda.

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)

Page 3: kepercayaan

2.2 Jenis-jenis kepercayaan

Ada beberapa jenis-jenis kepercayaan dianataranya:

1. Teisme,

Teisme istilah yang mengacu kepada keyakinan akan tuhan yang 'pribadi', artinya

satu tuhan dengan kepribadian yang khas, dan bukan sekadar suatu kekuatan ilahi

saja. Teisme, dalam penggunaannya yang paling luas, adalah kepercayaan terhadap

satu dewa. Beberapa penggunaan lebih kecil menjelaskan bahwa dewa berada

dalam entitas yang dapat dikenali tapi berbeda, sama dengan panteisme.

Penggunaan kecil lainnya mengatakan bahwa dewwa adalah kekuatan eksistensi di

alam semesta, dan tidak termasuk sejenis bentuk deisme. Teisme dapat

dikelompokkan menjadi banyak jenis, seperti monoteisme (dimana

kata Tuhan dikapitalkan) dan politeisme. Sebutan teisme pertama digunakan

oleh Ralph Cudworth (1617-1688) dan digunakan sebagai lawan kata ateisme,

sebutan yang dicetuskan sekitar tahun 1587.

2. Deisme

Deisme adalah bentuk monoteisme yang meyakini bahwa tuhan itu ada.

Deisme adalah kepercayaan bahwa dengan pengetahuan, akal dan pikiran,

seseorang bisa menentukan bahwa Tuhan adalah nyata. Beberapa deist menanggap

bahwa Tuhan tidak mencampuri urusan manusia dan mengubah hukum-hukum

alam semesta. Dengan demikian, deisme menolak kepercayaan

terhadap mukjizat atau segala bentuk kegaiban lainnya.Pandangan tersebut

merupakan pandangan khas tentang Tuhan pada masa Pencerahan, terutama di

dalam filsafat Pencerahan Inggris. Penganut deisme percaya dengan keberadaan

Tuhan, tanpa bantuan Agama, Otoritas Religius, atau Kitab Suci

Deist biasanya menolak kejadian gaib (kenabian, mukjizat) dan cenderung

menegaskan bahwa Tuhan (atau "Arsitek Yang Maha Esa") memiliki rencana untuk

semesta yang tidak terubahkan, baik oleh campur dalam urusan kehidupan manusia

atau menangguhkan hukum alam dari semesta. Apa yang agama terorganisir lihat

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)

Page 4: kepercayaan

sebagai wahyu ilahi dan buku-buku suci, deists melihat sebagai interpretasi yang

dibuat oleh manusia lain, bukan berasal dari Tuhan.

Deisme menonjol selama abad ke-17 dan 18 pada Masa Pencerahan, terutama

di Inggris, Perancis dan Amerika, kebanyakan di antara mereka yang dibesarkan

sebagai Kristen yang mendapati bahwa diri mereka meragukan mukjizat, kebenaran

dan keakuratan kitab suci, tetapi percaya pada Tuhan.

Deisme adalah sub-kategori theisme, dalam rekomendasi yang baik dalam

kepercayaan dewa. Seperti dalam theisme, deisme adalah atas dasar kepercayaan

agama yang dapat dibangun. Berbeda dengan theisme, saat ini terdapat tidak

didirikan deistic agama, dengan kemungkinan pengecualian Unitarianisme,

Universalisme dan Konfusianisme. Konsep deisme meliputi berbagai posisi pada

berbagai masalah keagamaan. Lihat bagian Fitur deism di bawah ini. Deisme dapat

juga merujuk ke pribadi set kepercayaan harus dilakukan dengan peran spiritualitas

di alam.

Sebaliknya, Deisme dapat menjadi dewa dalam kepercayaan, doktrin

pemerintahan atau definisi lain yang bersifat seperti dewa. Deisme dapat mirip

dengan naturalism. Oleh karena itu, sering kali Deisme dianggap memberikan

makna untuk pembentukan semesta untuk hidup yang lebih tinggi dengan kerangka

rencana yang memungkinkan hanya untuk mengatur proses penciptaan alam.

Kata deisme dan theisme adalah dua kata yang merujuk pada kata Tuhan.

- Akar kata deisme adalah Latin kata Deus, yang berarti "Tuhan".

- Akar kata theisme adalah bahasa Yunani theos (θεός), yang juga berarti

"Tuhan".

3. Teisme monistik

Teisme monistik adalah suatu bentuk monoteisme yang ada dalam Hindu. Teisme

seperti ini berbeda dengan agama-agama Semit karena ia

mencakup panenteisme, monisme, dan pada saat yang sama juga mencakup konsep

tentang Tuhan yang pribadi sebagai Yang Tertinggi, Mahakuasa, dan universal.

Tipe-tipe monoteisme yang lainnya adalah monisme bersyarat,

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)

Page 5: kepercayaan

aliran Ramanuja atauVishishtadvaita, yang mengakui bahwa alam adalah bagian

dari Tuhan, atau Narayana, suatu bentuk panenteisme, namun di dalam Yang

Mahatinggi ini ada pluralitas jiwa dan Dvaita, yang berbeda dalam arti bahwa ia

bersifat dualistik, karena tuhan itu terpisah dan tidak bersifat panenteistik.

4. Panteisme

Panteisme atau pantheisme (Yunani: πάν ( 'pan' ) = semua dan θεός ( 'theos' ) =

Tuhan) secara harafiah artinya adalah "Tuhan adalah Semuanya" dan "Semua

adalah Tuhan". Ini merupakan sebuah pendapat bahwa segala barang merupakan

Tuhan abstrak imanen yang mencakup semuanya; atau bahwa Alam Semesta,

atau alam, dan Tuhan adalah sama. Definisi yang lebih mendetail cenderung

menekankan gagasan bahwa hukum alam, Keadaan, dan Alam Semesta (jumlah

total dari semuanya adalah dan akan selalu) diwakili atau dipersonifikasikan dalam

prinsipteologis 'Tuhan' atau 'Dewa' yang abstrak. Walau begitu, perlu dimengerti

bahwa kaum panteis tidak percaya terhadap seorang Dewa atau Dewa-Dewa yang

pribadi dan kreatif dalam segala bentuk, yaitu merupakan ciri khas utama yang

membedakan mereka dari kaum panenteis dan pandeis. Dengan begitu, meskipun

banyak agama mungkin mengklaim memiliki unsur-unsur panteis, mereka biasanya

sebenarnya sejatinya panenteis atau pandeistik.

5. Panenteisme

Panenteisme adalah suatu bentuk teisme yang berkeyakinan bahwa alam adalah

bagian dari tuhan, tapi tuhan tidaklah identik dengan alam. Pandangan ini diikuti

oleh teologi proses dan juga Hindu. Menurut Hindu, alam adalah bagian dari Tuhan,

tetapi Tuhan tidak sama dengan alam melainkan mentransendensikannya. Akan

tetapi, berbeda dengan teologi proses , Tuhan dalam Hinduisme itu Mahakuasa.

Panenteisme dipahami sebagai "Tuhan ada di dalam alam sebagaimana jiwa berada

di dalam tubuh". Dengan penjelasan yang sama, panenteisme juga disebut teisme

monistik di dalam Hinduisme. Namun karena teologi proses juga tercakup di dalam

definisi yang luas dari panenteisme dan tidak menerima kehadiran Yang Mahatinggi

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)

Page 6: kepercayaan

dan Yang Mahakuasa, pandangan Hindu dapat disebut sebagai teisme yang

monistik.

6. Monoteisme substansi, ditemukan misalnya dalam sejumlah agama pribumi Afrika,

yang berpendapat bahwa tuhan yang banyak itu adalah perwujudan dari substansi

yang satu yang ada di belakangnya, dan bahwa substansi yang ada di belakangnya

itulah Allah. Pandangan ini banyak miripnya dengan pandangan Tritunggal Kristen

tentang tiga pribadi yang mempunyai hakikat yang sama. (Tritunggal)

2.3 Pengertian Keimanan

Kata iman, secara etimologis dalam bahasa Arab berarti percaya, merasa aman.

Dalam pengertian keagamaan, pengertian iman adalah yakin, percaya dalam hati, pasti

tentang sesuatu, pasti tentang Tuhan dan wahyu-Nya. Umumnya, iman dipahami

sebagai berada di dalam hati, dan tidak seorang pun yang tahu, kecuali Tuhan saja.

Iman dapat juga berarti penyerahan diri. Singkatnya, pengertian iman adalah percaya.

Percaya dengan cara membenarkan sesuatu dalam hati, kemudian diucapkan oleh lisan

dan dikerjakan dengan amal perbuatan.

Dalam hubungan manusia dengan Tuhan dapat dikatakan bahwa iman adalah

jawaban manusia atas pewahyuan Tuhan. Secara umum, agama-agama mengakui

bahwa Tuhan telah mewahyukan diri-Nya kepada manusia. Justru karena telah

mewahyukan diri-Nya, maka Tuhan dari tidak dikenal menjadi dikenal dan dapat

disembah oleh manusia. Jawaban atau tanggapan yang tepat atas pewahyuan Tuhan itu

adalah iman. Ini adalah ungkapan cinta manusia kepada Tuhan, yang telah lebih dahulu

mencintai manusia. Penyerahan diri dalam semangat cinta, sebagai tanggapan manusia

atas pewahyuan Tuhan, selalu bersifat pribadi, yang berlangsung secara bebas dan

bertanggungjawab. Iman tidak dapat dilihat. Dalam prakteknya, timbulnya iman dalam

diri seseorang adalah karena pewahyuan.

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)

Page 7: kepercayaan

BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap

suatu premisi benar. jika kita yakin dalam satu hal maka kepercayaan akan muncul,

keyakinan dan kepercayaan sangan berdampingan dalam hidup.

2. Kepercayaan menurut jenisnya dibagi menjadi 6 antara lain: Teisme, Deisme,

Teisme monistik, Panteisme, Panenteisme dan Monoteisme substansi.

3. Kata iman, secara etimologis dalam bahasa Arab berarti percaya, merasa aman.

Dalam pengertian keagamaan, pengertian iman adalah yakin, percaya dalam hati,

pasti tentang sesuatu, pasti tentang Tuhan dan wahyu-Nya.

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)

Page 8: kepercayaan

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Deisme

http://id.wikipedia.org/wiki/Teisme

http://id.wikipedia.org/wiki/Panteisme

http://enggarsaraswatih.blogspot.com/2012/07/jenis-kepercayaan.html

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)