21
1 KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN BINTAN TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh CANDRA LOPIKA NIM. 090565201071 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015

KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

  • Upload
    ngotu

  • View
    221

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

1

KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA

KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN BINTAN

TAHUN 2013

NASKAH PUBLIKASI

Oleh

CANDRA LOPIKA NIM. 090565201071

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2015

Page 2: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

2

KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN BINTAN TAHUN 2013

CANDRA LOPIKA Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, FISIP UMRAH

ABSTRAK

Keberhasilan pelayanan publik di tingkat Desa sangat ditentukan oleh kemampuan aparat dalam merumuskan program/ kebijakan untuk dilaksanakan oleh aparat pemerintah dan kelompok-kelompok masyarakat yang ikut serta bersama-sama melaksanakan program/ kebijakan yang telah diputuskan, yang didukung oleh sarana dan prasarana yang ada. Kepemimpinan (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin (leader) dalam mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur-unsur di dalam kelompok atau organisasinya untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang diinginkan sehingga menghasilkan kinerja pegawai yang maksimal. Dengan meningkatnya kinerja pegawai berarti tercapainya hasil kerja seseorang atau pegawai dalam mewujudkan tujuan organisasi. Skripsi ini membahas mengenai kepimpinan kepala desa Toapaya Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan Tahun 2013. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gaya dan pencapaian dari kepemimpinan yang telah diterapkan oleh Kepala Desa Toapaya, dan kegunaanya untuk memberikan kontribusi, acuan serta masukan bagi penyelenggaraan pemerintahan desa di Desa Toapaya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang disajikan dalam bentuk data angka-angka, data yang terkumpul selanjutnya diolah secara persentase dengan lokasi penelitian di Desa Toapaya Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan. Kemudian menetapkan 25 sampel sebagai responden dengan alat pengumpul data wawancara, angket dan dokumentasi. Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa Toapaya Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan jika dihubungkan dengan gaya kepemimpinan transaksional yang merupakan gaya kepemimpinan dengan ditandai adanya transaksi antara pemimpin dengan pegawai tidak sesuai. Hal in dibukatikan dari hasil penelitian menunjukan bahwa, Kepala Desa Toapaya kurang memahami bagaimana implementasi yang baik pada transaksi antara pemimpin dengan pegawai. Sehingga hal ini juga berdampak pada pelayanan dan peningkatan kesejahteraan serta tata kelola pemerintahan Desa yang tidak sesuai pada tugas dan fungsi serta tujuan dari pemerintahan desa tersebut. Kepala Desa Toapaya Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan lebih cenderung kepada gaya kepemimpinan transformasional yang diterapkan dalam memimpin dimasa jabatanya. Dimana gaya kepemimpinan transformasional meliputi; (i) Memberikan contoh yang baik; (ii) Mengutamakan kepentingan pegawai dibandingkan kepentingan pribadi; (iii) Menunjukkan sikap keteladanan dengan bertutur kata yang baik serta menjunjung tinggi etika dan moral; (iv) Memberikan apresiasi terhadap setiap gagasan pegawai; (v) Mengajak pegawai dalam berolah pikir dalam memecahkan suatu permasalahan kerja; (vi) Menunjukkan rasa simpati; (vii) Memberikan apresiasi ketika telah melakukan tugas dengan baik; dan (viii) Memberikan motivasi kepada pegawai agar mencapai hasil kerja yang maksimal sertamenginspirasi pegawai agar mampu mencapai tujuan bersama untuk masa yang akan datang. Kata Kunci : Kepemimpinan, Kepala Desa

Page 3: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

3

ABSTRACT

Public ministering success at Silvan zoom so prescribed by agency ability in formulate program / policy for executed by government agency and society group that go along jointly perform program / policy already being decided, one that backed up by medium and prasarana whatever available. Leadership ( leadership ) can be said as trick of a boss( leader ) in leads, push and managing all elements in agglomerate or its organization to reach a desirable organisational aim so results maximal clerk performance. At the height clerk performance means to be reached its yielding someone or clerk job in render organization aim. This paper works through to hit to chairman of Toapaya's village head Toapaya's district Bintan's Regency Year 2013. To the effect this research which is to know style and attainment of leadership already being applied by Toapaya's Village head, and kegunaanya to give contribution, basis and entry for silvan governance management at Silvan Toapaya. This research constitute quantitative research which is research which is presented deep shaped number datas, collected data succeeding at o percentage ala with observational location at Silvan Toapaya Toapaya's district Bintan's Regency. Then establishing 25 samples as respondent as with interview data collector, questionnaire and documentation. K esimpulan in observational that leadership Style carries the wind Toapaya's Village Toapaya's district Bintan's Regency if is linked in style leadership transaksional who constitutes to inspire leadership by marked marks sense transactions among chief with inappropriate clerk. in dibukatikan's thing of menunjukan's research result that, Toapaya's Silvan head insufficiently understands how good implementation on transactions among chief with clerk. So it also impacted on service and welfare and manner step-up brings off Village governance unsuitably on task and function and to the effect of that village governance. Toapaya's Silvan head Toapaya's district Bintan's Regency more tend to inspire transformasional's leadership that is applied in captains at jabatanya's term. Where is transformasional's leadership style covers; (i. ) Give good example; (ii.) Accentuating clerk behalf than person behalf; (iii.) Pointing out a figure of speech attitude with converse word which well and menjunjung is manner high and moral; (iv.) Giving appreciation to each clerk idea; (v ) Ask Out clerks in berolah thoughts in solves an about problem job; (vi) Pointing out fellow feeling; (vii) Giving appreciation while have done task with every consideration; and (viii) Giving motivation to that clerk up to maximal job result and menginspirasi is clerk to be able to reach aim with for proximately. Key word: Leadership, Silvan head

Page 4: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

4

KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN BINTAN TAHUN 2013

A. Latar Belakang

Pada sebuah organisasi pemerintahan, kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan

tugas pelayanan publik, dipengaruhi oleh kepemimpinan, melalui kepemimpinan dan didukung

oleh kapasitas organisasi pemerintahan yang memadai, maka penyelenggaraan tata

pemerintahan yang baik (Good Governance) akan terwujud, sebaliknya kelemahan

kepemimpinan merupakan salah satu sebab keruntuhan kinerja birokrasi di Indonesia. (Istianto,

2009: 2)

Kepemimpinan (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin

(leader) dalam mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur-unsur di dalam

kelompok atau organisasinya untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang diinginkan sehingga

menghasilkan kinerja pegawai yang maksimal. Dengan meningkatnya kinerja pegawai berarti

tercapainya hasil kerja seseorang atau pegawai dalam mewujudkan tujuan organisasi.

Menemukan gaya kepemimpinan yang tepat, disegani dan mempunyai visi yang jelas

dalam membawa organisasi menuju pelayanan publik yang baik sangat dibutuhkan pola

kepemimpinan yang dapat mengubah cara pandang bawahan terhadap pentingnyasuatu

tugas/pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, kepemimpinan yang dapat memberi contoh

atau suri teladan bagi bawahan, kepemimpinan yang dapat membangkitkan semangat kerja dan

tanggung jawab pegawai.

Kondisi organisasi yang demikian itu tentunya diperlukan adanya semangat pimpinan

yang memiliki sikap dan prilaku, serta kinerja yang tinggi, karena dengan semangat itu segala

sesuatu yang dilaksanakan benar-benar mengacu pada efektifitas dan efisensi birokrasi,

Page 5: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

5

sehingga masyarakat dapat memperoleh dampak yang positif dari penyediaan pelayanan umum

bagi masyarakat.

Dengan demikian output dari kepimpinan seorang kepala desa, dapat dikatakan efektif

apabila aktifitas birokrasi di kantor desa berhasil secara menyeluruh, dengankata lain

keberhasilan tugas pemerintah di tingkat desa dalam membangun desa banyak tergantung pada

keunggulan kemampuan pimpinan dalam menata birokrasi di yang di pimpinnya kemudian

melakukan upaya-upaya pengelolaan tata pemerintahan yang mengarah pada pembangunan

Desa yang berbasisi Pertanian. Dari penjelasan tersebut kita dapat melihat bahwa kedudukan

kepimpinan dalam praktek birokasi pemerintahan di tingkat desa sangat menentukan

keberhasilan pembangunan desa itu sendiri.

Segala bentuk praktik pelayanan publik tersebut tidak lepas dari adanya kontrol seorang

pemimpin yang dalam kondisi ini dipimpin oleh kepala desa yang memiliki kuasa penuh atas

jalannya birokrasi desa. Gaya kepemimpinan kepala desa memiliki peran penting dalam

meningkatan kualitas kinerja aparatur desa. Penempatan posisi dan jabatan aparatur juga harus

sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Agar mampu menggerakan pegawai dalam mencapai

tujuan pemimpin.

Menurut Bass (Anchok D.,2012:17), kepemimpinan terbagi kedalam dua gaya yaitu

gaya kepemimpinan transaksional dan gaya kepemimpinan transformasional. Gaya

kepemimpinan transaksional bercirikan tentang adanya transaksi diantara yang dipimpin

dengan yang memimpin. Sedangkan gaya kepemimpinan transformaslional bercirikan

memanusiakan pegawainya yang dimana gaya kepemimpinan ini mampu memunculkan

potensi insani bagi para pegawainya. Kedua gaya kepemimpinan tersebut sangat

mengambarkan adanya perpaduan antara keterampilan, sifat, dan sikap yang mendasari

Page 6: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

6

perilaku seorang pemimpin terhadap kemampuan pegawainya. Oleh karena itu, gaya

kepemimpinan seorang kepala desa sangatlah berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang

dapat dinilai dari mobilitas pelaksanaan praktik birokrasi pelayanan publik yang dilakukannya

terhadap masyarakat.

Desa Toapaya merupakan desa yang berada di Kecamatan Topaya Kabupaten

Bintan.Pada tahun 2013 jumlah penduduknya mencapai mencapai 1.411 jiwa. Dengan melihat

potensi yang ada, Desa Toapaya ke depannya bila dikelola dengan baik akan menjadi desa

yang berkembang khusnya di bidang pertanian maupun industri kecil dan menengah. Salah

satu yang menjadi produk unggulan yaitu perkebunan karet dan tanaman buah-buahan dan

syaur-sayuran.

Desa Toapaya merupakan desa dengan Tipe Desa pertanian, yaitu tipe desa yang

sebagian besar kehidupan penduduknya bergantung pada potensi pertanian, oleh karenanya

mata pencarian penduduknya didominasi pada sektor petani dan buruh tani. Hal tersebut

menjadi relevan terhadap penelitian pengaruh kepemimpinan kepala desa. Berdasarkan pada

hasil pengamatan Penulis dan beberapa data, dapat dikatakan bahwa aspek pembangunan dan

pengembangan pada sektor pertanian yang menjadi penunjang perekonomian masyarakat

setempat belum terlihat. Kelemahan ini dapat didasarkan pada aspek tata kelola pemerintahan

desa baik dari pelayanan terhadap masyarakat dan pola-pola pembangunan di Desa Toapaya

oleh Kepala Desa yang cenderung tidak aktif dalam menetapkan program peningkatan

perekonomian.

Page 7: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

7

Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka Penulis tertarik untuk menjadikan

penelitian dan penulisan usulan penelitian yang berjudul :

KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN

BINTAN TAHUN 2013

B. Landasan Teoritis

Perilaku birokrasi merupakan pencerminan sebagian budaya politik suatu negara,

bahkan mungkin merupakan aspek budaya politik terpenting, karena perilaku birokrasi sangat

mempengaruhi seluruh dimensi kehidupan politik lainnya dalam masyarakat. Secara umum

birorasi menurut kamus umum Bahasa Indonesia “biro” diartikan kantor dan istilah birokrasi

diartikan sebagai Pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai bayaran yang tidak dipilih oleh

rakyat. Cara kerja atau susunan pekerjaan yang serba lambat, serba menurut aturan, kebiasaan,

dan banyak liku-likunya. Negara Indonesia sebagai bentuk organisasi pemerintahan, birokrasi

bisa didefinisikan sebagai keseluruhan organisasi pemerintah, yang menjalankan tugas-tugas

negara dalam berbagai unit organisasi pemerintah dibawah Departemen dan Lembaga-lembaga

Non Departemen, baik di tingkat pusat maupun di daerah seperti di tingkat Propinsi,

Kabupaten, dan Kecamatan, bahkan pada tingkat Kelurahan dan Desa.Yahya Muhaimin

(Martini,2012:7), mengartikan birokrasi sebagai “Keseluruhan aparat pemerintah, sipil maupun

militer yang melakukan tugas membantu pemerintah dan menerima gaji dari pemerintah karena

statusnya itu”. Sedangkan menurut pandangan Karl Marx (Martini,2012:8), Birokrasi adalah

“Alat kelas yang berkuasa, yaitu kaum borjuis dan kapitalis untuk mengeksploitasi kaum

proletar. Birokrasi adalah parasit yang eksistensinya menempel pada kelas yang berkuasa dan

dipergunakan untuk menhisap kelas proletar”.

Page 8: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

8

Pemikiran Weber tahun 1948 (Martini (2012:8), tentang birokrasi, diawali dengan

pemahaman Weber tentang sifat-sifat manusia dan pengaruhnya bagi kehidupan manusia itu

sendiri. Pemikiran pertama Weber (1948) dikenal dengan “ Social Action ”. Social action

menyatakan bahwa semua aktifitas manusia digerakkan oleh maksud-maksud tertentu, oleh

karena itu maksud dan motivasi di belakang ak tifitas itu harus dimengerti. Pemikiran kedua

Weber tentang birokrasi adalah adanya anggapan bahwa semua aktifitas dalam kehidupan

manusia adalah berkelompok (membentuk sebuah organisasi).

Oleh karena itu harus berdasar pada aturan-aturan yang jelas, sebab sebuah Negara pasti

berdasar atas hukum.Dan setiap anggota organisasi itu harus mematuhi hukum yang

diberlakukan (otoritas legal).tahapan ketiga pemikiran Webertahun 1948 (Martini (2012:8-10),

adalah pemikiran bahwa dalam sebuah organisasi terdapat dalil-dalil (aturan-aturan) yang harus

dipatuhi oleh orang-orang (sebagai anggota organisasi) tersebut, yaitu :

a. Pertama, para staf administrasi secara pribadi adalah bebas, mereka hanya menjalankan

tugas apabila diberikan tanggung jawab dan wewenang oleh peraturan.

b. Kedua, terdapat hirarki jabatan yang jelas

c. Ketiga, fungsi-fungsi dalam masing-masing jabatan itu diperinci dengan jelas (job

description).

d. Keempat, para pejabat birokrasi diangkat atas dasar kontrak (ada periodesasi dan evaluasi

masa jabatan)

e. Kelima, para pegawai/pejabat diseleksi atas dasar kualifikasi profesional (merit sistem)

f. Keenam, para pejabat digaji dengan uang dan diberi pensiun sesuai kedudukan mereka

dalam hirarki.

g. Ketujuh, pekerjaan pejabat adalah pekerjaan utama dan satu-satunya

Page 9: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

9

h. Kedelapan, ada struktur karir yang memungkinkan kenaikan pangkat baik melalui

senioritas, prestasi, atau penilaian lain sesuai kebutuhan atasan.

i. Kesembilan, pejabat tidak dapat mengambil kedudukannya sebagai milik pribadi

(begitupun sumber-sumber yang melekat pada jabatannya itu, yaitu fasilitas,anggaran, dan

wewenang).

j. Kesepuluh, pejabat tunduk pada suatu pengendalian yang dipersatukan oleh sistem yang

disipliner.

Dalam kaitannya dengan pemerintahan, birokrasi sangat berperan dalam menentukan

maju mundurnya kehidupan masyarakat dan sebuah negara.Hal ini disebabkan karena birokrasi

merupakan mesin dari sebuah negara.Gambar 1.1 dapat kita ketahui hubungan antara negara

dan birokrasi:

Gambar 1.1

Hubungan Antara Negara dan Birokrasi Rakyat

(Martini (2012:8-10)

Negara

Masyarakat

Kontrak Sosial

Pejabat Rule of The Game

(Aturan main)

Birokrasi

Norma dan Tradisi Penyelenggara Adm

Kenegaraan

Page 10: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

10

Berikut merupakan fungsi-fungsi negara yang dilaksanakan oleh birokrasi di Indonesia,

yaitu:

a. Fungsi pertahanan-keamanan dilaksanakan oleh Departemen Pertahanan dan Keamanan,

ABRI, dan Intelijen

b. Fungsi ketertiban dilaksanakan oleh Kepolisian

c. Fungsi Keadilan dilaksanakan oleh Departemen Kehakiman, dan Kejaksanaan

d. Fungsi Pekerjaan Umum dilaksanakan oleh Departemen Pemukiman dan Perhubungan

e. Fungsi kesejahteraan dilaksanakan oleh Departemen Sosial, Koperasi, Kesehatan,

Pendidikan, dan Perdagangan.

f. Fungsi Pemeliharaan SDA dan lingkungan dilaksanakan oleh Departemen Pertanian,

Kehutanan, Pertambangan, dan sebagainya.

Oleh karena itu, setiap aparatur birokrasi memiliki peran yang penting dalam

menentukan seluruh kehidupan warga negara sejak dilahirkan (akte kelahiran), ketika menikah

(permohonan Kartu Keluarga), hingga kematian (Permohonan surat kematian). Dapat kita tarik

kesimpulan bahwa birokrasi merupakan segala bentuk Pemerintahan yang dijalankan oleh

pegawai yang dipilih berdasarkan kemampuan dan keahlian di bidangnya, yang terstruktur,

dalam sistem hirarki yang jelas, dan dilakukan secara tertulis sesuai dengan aturan-aturan yang

harus dipatuhi oleh anggota organisasi.birokrasi tidak terlepas dari adanya peran masyarakat

dan negara.

Page 11: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

11

C. Hasil Penelitian

I. Gaya Kepemimpinan Transaksional

Dari hasil wawancara Penulis dengan 14 responden yang terdiri dari 2 responden

Kepala Dusun, 2 responden Ketua Rukun Warga, 5 Ketua Rukun Tetangga dan 5 Tokoh

Masyarakat. Dalam hal ini Penulis mengajukan 3 pertanyaan wawancara kepada para responen

yang diantaranya yaitu:

1. Bagaimana pola kepemimpinan Kepala Desa dalam hal pelaksanaan tugas dalam

memberikan pelayanan terhadap masyarakat?

Berdasarkan hasil jawaban yang penulis rangkup dari 14 responden tersebut tidak

memiliki banyak perbedaan. Adapun jawabannya adalah dalam hal pola

kepemimpinan Kepala Desa Toapaya dalam hal pelaksanaan tugas dalam

memberikan pelayanan terhadap masyarakat dapat dikatakan kurang efektif, hal ini

dilihat dari bukti pelayanan terhadap urusan-urusan administrasi yang dilaksanakan

oleh para pegawai Kantor Desa Toapaya yang terkesan lamban dan menunda proses

administrasi.

2. Bagaimana pola kepemimpinan Kepala Desa Toapaya dalam merancang dan

menerapkan program pengembangan pertanian yang menjadi sektor penting bagi

masyarkat Desa?

Dari hasil jawaban para responden dirangkum bahwa, Kepala Desa dalam hal

pelaksanaan tugas dalam perancangan dan menerapkan program pengembangan

pertanian di Desa Toapaya Kecamatan Toapaya terkesan menunggu kebijakan

program dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Hal ini terlihat bahwa

lambatnya peningkatan dan pemanfaatan potensi pertanian di Desa Toapaya.

Page 12: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

12

Kemudian Kepala Desa cenderung lebih kepada urusan pelayanan administrasi bagi

masyarkat. Dari hal ini jelas bahwa tugas dan peran serta fungsi kepala desa yang

tidak hanya menjalankan urusan administrasi namun juga bertugas melaksanakan dan

merancang program pembangunan di setiap desa berdasarkan pada ciri atau karakter

desa tersebut.

3. Apa saja program penembangan dan pembangunan bagi peningkatan kesejahteraan

masyarakat Desa Toapaya?

Adapaun jawaban dari para responden, yang telah Penulis rangkum terlihat bahwa

program pengembangan dan pembangunan sangat sedikit sekali, segala aspek

pengembangan dan pembangunan pada peningkatan ekonomi atau kesejahteraan

masyarakat desa mengacu pada program yang telah disusun oleh pemerintah daerah.

Jika melihat pada aspek keunggulan Desa Toapaya banyak sekali aspek atau program

yang dapat dikembangkan dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat, hal ini

terlihat dari luasnya wilayah pertanian, daerah-daerah budi daya dan perternakan ikan

air tawar serta perternakan sapi di Desa Toapaya.

Gaya Kepemimpinan Transaksional, gaya kepemimpinan ini ditandai adanya transaksi

antara pemimpin dengan pegawai, yang dalam hal ini berdasarkan hasil penelitian penulis dapat

dikatakan bahwa dari gaya kempimpinan Kepala Desa Topaya kurang baik, dengan dibuktikan

bahwa masih ditemui kekurangan transaksi dari pemimpin dengan pegawai yang memuat lima

(5) aspek yaitu berkaitan dengan: (i) Penjelasan Kontrak Kerja Pegawai, (ii) Aturan dan Standar

Kerja, (iii) Kesepakatan Kontraktual, (iv) Pengawasan dan Evaluasi kerja dan (v) Motivasi

pegawai dengan pemberian hadiah (gaji) secara Adil. Berdasarkan hal ini jika dihubungkan

dengan konsep dari gaya kepemimpinan transaksional yang didefinisikan oleh Burn (1978)

Page 13: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

13

kepimpinan yang melakukan transaksi motivasi para pengikut dengan menyerukan kepentingan

pribadi mereka (Yukl 2010:290).

Menurut Yukl kepemimpinan transaksional dapat melibatkan nilai-nilai, tetapi nilai

tersebut relevan dengan proses pertukaran seperti kejujuran, tanggung jawab, dan timbal balik.

Pemimpin transaksional membantu para pengikut mengidentifikasi apa yang harus dilakukan,

dalam identifikasi tersebut pemimpin harus mempertimbangkan konsep dari dan self esteem dari

bawahan (Ivancevich, Konopaske, dan Matteson, 2006:213).

Menurut Burns (1978) pada kepemimpinan transaksional, hubungan antarapemimpin

dengan bawahan didasarkan pada serangkaian aktivitas tawar menawarantar keduanya.

Karakteristik kepemimpinan transaksional adalah contingentreward dan management by-

exception.

Pada contingent reward dapat berupa penghargaan dari pimpinan karena tugastelah

dilaksanakan, berupa bonus atau bertambahnya penghasilan atau fasilitas.Hal ini dimaksudkan

untuk memberi penghargaan maupun pujian untuk bawahanterhadap upaya-upayanya.Selain itu,

pemimpin betransaksi dengan bawahan,dengan memfokuskan pada aspek kesalahan yang

dilakukan bawahan, menundakeputusan atau menghindari hal-hal yang kemungkinan

mempengaruhi terjadinyakesalahan.

Management by-exception menekankan fungsi managemen sebagai kontrol.Pimpinan

hanya melihat dan mengevaluasi apakah terjadi kesalahan untukdiadakan koreksi, pimpinan

memberikan intervensi pada bawahan apabila standartidak dipenuhi oleh bawahan. Praktik

management by-exception, pimpinanmendelegasikan tanggungjawab kepada bawahan dan

menindaklanjuti denganmemberikan apakah bawahan dapat berupa pujian untuk membesarkan

hatibawahan dan juga dengan hadiah apabila laporan yang dibuat bawahan memenuhi standar.

Page 14: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

14

Menurut Bycio dkk. (1995) kepemimpinan transaksional adalah gaya kepemimpinandi

mana seorang pemimpin menfokuskan perhatiannya pada transaksi interpersonalantara

pemimpin dengan karyawan yang melibatkan hubungan pertukaran.Pertukaran tersebut

didasarkan pada kesepakatan mengenai klasifikasi sasaran,standar kerja, penugasan kerja, dan

penghargaan.

Hubungan pemimpin transaksional dengan bawahan tercermin dari tigal hal yakni: (i)

pemimpin mengetahui apa yang diinginkan bawahan dan menjelaskan apa yang akan mereka

dapatkan apabila kerjanya sesuai dengan harapan; (ii) pemimpin menukar usaha-usaha yang

dilakukan bawahan dengan impalan; (iii) pemimpin responsive terhadap kepentingan pribadi

bawahan selama kepentingan tersebut sebanding dengan nilai pekerjaan yang telah dilakukan

bawahan. Dari hal ini jelas bahwa secara teori gaya kepemimpinan transkasional oleh Kepala

Desa Toapaya tidak masuk dalam kriteria tersebut, dengan uraian diatas dapat dikatakan bahwa

masih banyak kelemahan dan kekurangan dari gaya kepemimpinan Kepala Desa yang cendrung

kurang melakukan transkasi kepada pegawainya, sehingga hal ini dapat menjadi penghambat

bagi penyelenggaraan pemerintahan desa di Desa Toapaya dan hal ini juga akan berdampak pada

pelayanan terhadap masyarakat.

II. Gaya Kepemimpinan Transformasional

Dari hal ini Penulis mengajukan 3 pertanyaan wawancara kepada 14 responden yang akan

penulis uraiakan di bawah ini:

1. Bagaimana sikap keseharian Kepala Desa dalam menjalankan pemerintahan dan

pergaulan di dalam masyarakat Desa Toapaya?

Page 15: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

15

Dari uraian rangkuman jawaban dari para responden maka dapat disimpulkan bahwa,

Kepala Desa Toapaya dapat dikatakan sebagai pengaruh yang diidealkan baik

menjalankan pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat. Kepala Desa mencerminkan

sikap dan perilaku yang dapat dijadikan sebagai contoh dan tauladan baik bagi para

pegawai dan masyarakat Desa. Kegiatan-kegiatan sosial, agama dan lain sebagainya yang

sering dilakukan oleh Kepala Desa sebagai bentuk peningkatan keakraban antara

masyarakat desa dan peningkatan keimanan pada kegiatan-kegiatan keagamaan. Selain

itu juga dalam menjalankan pemerintahan Kepala Desa lebih mencerminkan sikap

terbuka kepada masyarakat terhadap pelayanan dan peningkatan kesejahteraan melalui

program-program pembangunan. Serta selalu menerima masukan dengan baik dari

masyarakat desa.

2. Bagiamana tingkat kepedulian Kepala Desa kepada para pegawai dan khusunya bagi

masyarkaat desa?

Jawaban dari para responden bahwa, dalam hal rasa kepedulian kepada para pegawai

yang dapat dilihat oleh para responden dapat dikatakan memiliki rasa kepedulian yang

tinggi, selalu memberikan bantuan kepada para pegawai agar dapat maju dan berkembang

seperti dirinya dengan memberikan apresiasi dan rasa hormat atas segala tugas-tugas yang

telah dikerjakan oleh para pegawai. Kemudian tingkat kepedulian Kepala Desa Toapaya

terhadap pelayanan masyarakat baik dalam hal pelayanan administrasi maupun dalam hal

peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan pengembangan dan

pembangunan baik pada sektor pertanian, perikanan dan lain sebagainya, ini terlihat

bahwa Kepala Desa senantiasa melakukan bantuan dan dukungan terhadap segala

kegiatan bagi pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Page 16: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

16

3. Apa bentuk motivasi yang diberikan Kepala Desa terhadap masyarakat di Desa Toapaya?

Dari jawaban para responden maka dapat dikatakan bahwa dari segala aspek

permasalahan yang dihadapai oleh masyarakat, Kepala Desa senantiasa memberikan

motivasi kepada para pegawai dalam hal memberikan pelayanan terhadap masyarakat dan

juga terhadap masyarkat. Bentuk motivasi dapat dilihat pada aspek permaslaahan

kesulitan ekonomi, rendahnya sarana dan prasarana desa, dan permasalahan sosial

lainnya.

Model kepemimpinan transformasional merupakan model yang relatif baru dalam studi-

studi kepemimpinan. Konsep kepemimpinan transformasional menginterasikan ide-ide yang

dikembangkan dalam pendekatan watak, gaya, dan kontingensi. Kebanyakan teori terbaru dari

kepemimpinan transformasional amat terpengaruh oleh Burns (1978), menurutnya

“Kepemimpinan transformasional menyerukan nilai-nilai moral dari pada mengikut dalam

upayanya untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang masalah etis dan untuk memobilisasi

energy dan sumber daya mereka untuk mereformasi institusi”.

Gary Yulk dalam Leadership in Organization (1989), amat gamblang

memperlihatkankarakter dari kepemimpinan transformatif itu.

Pertama, fokus kepemimpinan transformatif pertama-tama terarah pada

kepentinganbawahannya.Di sini animo utama dari pemimpin adalah perbaikan kondisi

bawahan.Jadi ia membawa bawahan keluar dari kondisi keterpurukannya menuju kondisi

yanglebih baik. Upaya itu diwujudkan dengan kebijakan-kebijakan yang

memungkinkanperbaikan itu.

Kedua, pemimpin transformatif berupaya untuk memberikan perhatian pada

nilainilaietis.Artinya, perhatian pemimpin transformatif juga terkait dengan perbaikankualitas

Page 17: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

17

moralitas dan motivasi dari bawahan yang dipimpinnya. Dengan kata lain,pemimpin

transformasional menyuarakan cita-cita dan nilai-nilai moral sepertikemerdekaan, keadilan,

tanggung jawab sosial lewat empati. Landasannya ialahbahwa setiap orang berharga baik bagi

dirinya maupun bagi orang lain. Karena itulahia harus diangkat dan dihargai secara total.Jadi,

pemimpin membangkitkankesadaran dari pengikut dengan menyerukan cita-cita yang lebih

tinggi.

Ketiga, pemimpin transformatif tidak menggurui, melainkan mengaktifkan parapengikut

untuk melakukan inovasi-inovasi untuk bangkit dari keterpurukannya..Disini Yulk

memperlihatkan bahwa seorang pemimpin bukan sebagai penentusegalanya, melainkan

pendamping dan partner bagi bawahannya.

Keempat, kepemimpinan transformatif mengandung muatan stimulasi intelektual.Dalam

sistem seperti ini intensi penguasa adalah meningkatkan kesadaranpengikutnya akan masalah-

masalah konkret dan memandang masalah itu dariperspektif yang baru. Jadi, ada semacam

konsistensi.

Kelima, kepemimpinan transformatif menghidupkan dialog dalam strata sosial

lewatkomunikasi politik yang sehat. Dialog ini mengandaikan adanya keterbukaan dan visiyang

jelas dari seorang pemimpin.

Berdasarkan teori ini dapat dihubungkan dengan hasil penelitian penulis, dapat

dikatakan bahwa pola atau gaya kepemimpinan transformasional Kepala Desa Topaya sudah

sesuai hal ini ditandai dengan memberikan contoh yang baik dalam memperlakukan pegawai

ketika bekerja dan menjunjukan rasa simpati serta motivasi kepada pegawainya.

Page 18: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

18

D. Penutup

1. Kesimpulan

Berdasarkan anilisis data, diperoleh kesimpulan dalam penelitian ini yaitu:

2. Gaya kepemimpinan Kepala Desa Toapaya Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan

jika dihubungkan dengan gaya kepemimpinan transaksional yang merupakan gaya

kepemimpinan dengan ditandai adanya transaksi antara pemimpin dengan pegawai

tidak sesuai. Hal in dibukatikan dari hasil penelitian menunjukan bahwa, Kepala

Desa Toapaya kurang memahami bagaimana implementasi yang baik pada transaksi

antara pemimpin dengan pegawai. Sehingga hal ini juga berdampak pada pelayanan

dan peningkatan kesejahteraan serta tata kelola pemerintahan Desa yang tidak sesuai

pada tugas dan fungsi serta tujuan dari pemerintahan desa tersebut.

3. Kepala Desa Toapaya Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan lebih cenderung

kepada gaya kepemimpinan transformasional yang diterapkan dalam memimpin

dimasa jabatanya. Dimana gaya kepemimpinan transformasional meliputi :

1) Memberikan contoh yang baik;

2) Mengutamakan kepentingan pegawai dibandingkan kepentingan pribadi;

3) Menunjukkan sikap keteladanan dengan bertutur kata yang baik serta

menjunjung tinggi etika dan moral;

4) Memberikan apresiasi terhadap setiap gagasan pegawai;

5) Mengajak pegawai dalam berolah pikir dalam memecahkan suatu permasalahan

kerja;

6) Menunjukkan rasa simpati;

7) Memberikan apresiasi ketika telah melakukan tugas dengan baik; dan

Page 19: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

19

8) Memberikan motivasi kepada pegawai agar mencapai hasil kerja yang maksimal

sertamenginspirasi pegawai agar mampu mencapai tujuan bersama untuk masa

yang akan datang.

2. Saran

1. Kepala desa harus meunjukkan sikap yang konsisten dan komitmen terhadap hasil dan

prestasi kerja demi untuk kepentingan masyarakat dan kemajuan desanya dimana beliau

harus memilik gaya kepemimpinan mana yang cocok yang selama ini yang dijalankan.

2. Gaya kepemimpinan apa yang cocok yang harus dilakukan oleh kepala desa tidaklah

merupakan suatu yang wajib, akan tetapi memaksimalkan pelayanan terhadap

kepentingan masyarakat itulah yang utama sehingga jika kaya transformasional yang

dirasakan cocok untuk kepentingan masyarakat dan desanya maka gaya tersebut harus

dipertahankan dan ditingkatkan.

Page 20: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

20

DAFTAR PUSTAKA

Anchok D. 2012. Psikologi Kepemimpinan dan Inovasi. Jakarta [ID]. Penerbit Erlangga.

Arikunto, Suharsimi, Manajement Penelitian, PT Rineka Cipta, Jakarta 2005

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Rineka

Cipta, Jakarta, 2002.

Brannen, Julia, Memadukan Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, Pustaka Pelajar Offset,

Yogyakarta, 2002.

Dwiyanto, Agus, dkk., Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia, diterbitkan Pusat Studi

Kependudukan dan Kebijakan UGM, Galang Printika, Yogyakarta, 2002.

Flippo, Edwin, Manajemen Personal (terjemahan), Edisi Keenam, Erlangga, Jakarta, 1993.

Frech, Wendell L, Human Recources Management, Third Edition, Boston Toronto, 1994.

French, Wendell L, and Bell, Cecil H, Organization Development, Behavioral Science

Intervention for Organization Improvement, Prentice Hall International, Inc.

Englewood Cliffs, New Jersey, 1995.

Robbins, Stephen P, Perilaku Organisasi, Jilid I dan II, Penerbit Jakarta, 1996.

Sayogyo,Pudjiwati, Sosiologi Pembangunan, BKKN, Jakarta 1983.

Siagian, Sondang P, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta, 2003.

Simamora, Henry, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, STIE YKPN, Yogyakarta,

1997.

Slamet, Margono, Kelompok Organisasi dan Kepimpinan, Pasca Sarjana IPB, Bogor,1989

Soedjadi, Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen, CV. Gunung Agung,Jakarta, 1994

Soeprihanto, John, Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, BPFE, Edisi I,

Yogyakarta, 1996.

Soetarto, Dasar-Dasar Organisasi, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2002

Soetarto, Irawan, Metode Penelitian Sosial, Remaja Rosdakarya, Cetakan ke lima, Jakarta 2002

Page 21: KEPIMPINAN KEPALA DESA TOAPAYA KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kesimpulan dalam penelitian bahwa Gaya kepemimpinan Kepala Desa

21

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, CV. Alfabeta, Bandung, 2002.

Suradinata, Ermaya, Pemimpin dan Kepemimpinan Pemerintahan, PT Gramedia Pustaka,

Jakarta, 1997.

Thoha, Miftah, Birokrasi dan Politik di Indonesia, PT. Grafindo Persada Jakarta, 2003.

Thoha, Miftah, Kepemimpinan dalam Manajemen Suatu Pendekatan Perilaku, PT.

RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2001.

Thoha, Miftah, Pembinaan Organisasi Proses Diagnosa dan Intervensi, PT. Grafindo Persada

Jakarta, 1997.

Warman, Joyce, Telaah Kontek Keorganisasian, Rajawali Press, Jakarta, 2002