71
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id KEPUASAN KONSUMEN DITINJAU DARI SISTEM PEMBAYARAN KREDIT DAN TUNAI DI PT. BIKRU ZAMZAM TREVEL BANGKALAN MADURA SKRIPSI Oleh: NURANIYAH (NIM: B74213059) Dosen Pembimbing: BAMBANG SUBANDI, M.Ag (NIP. 197403032000031001) PROGRAM STUDI MENEJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAN DAN KUMUNIKASI UIN SUNAN AMPEL SURABAYA 2019 i

KEPUASAN KONSUMEN DITINJAU DARI SISTEM … · (Bitcoin adalah serangkai kode pemograman yang diamankan menggunakan kriptografi oleh komunitas tertentu digunakan sebagai alat pembayaran

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    1

    KEPUASAN KONSUMEN DITINJAU DARI SISTEM

    PEMBAYARAN KREDIT DAN TUNAI DI PT. BIKRU

    ZAMZAM TREVEL BANGKALAN MADURA

    SKRIPSI

    Oleh:

    NURANIYAH (NIM: B74213059)

    Dosen Pembimbing:

    BAMBANG SUBANDI, M.Ag

    (NIP. 197403032000031001)

    PROGRAM STUDI MENEJEMEN DAKWAH

    FAKULTAS DAKWAN DAN KUMUNIKASI

    UIN SUNAN AMPEL

    SURABAYA

    2019

    i

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    2

    PERNYATAAN OTENTISITAS SKRIPSI

    Bismillahirrahmanirrahim

    Yang bertanda tangan di bawah ini, Saya :

    Nama : Nuraniyah

    NIM : B74213059

    Fakultas / Prodi : Dakwah dan Komunikasi / Menejemen

    Dakwah

    Judul : Kepuasan Konsumen Ditinjau Dari Sistem

    Pembayarn Kredit dan Tunai Di PT. BIKRU ZAMZAM Trevel

    Bangkalan Madura.

    Dengan ini saya menyatakan, bahwa skripsi ini benar-

    benar karya sendiri. Sepengetahuan saya, tidak terdapat karya

    atas pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali

    sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti taat karya tulis

    ilmiah yang lazim

    Surabaya, 27 Desember 2019

    Yang menyatakan

    Nuraniyah

    B74213059

    ii

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    3

    PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

    Nama : Nuraniyah

    NIM : B74213059

    Fakultas : Dakwah dan Komunikasi

    Prodi : Manajemen Dakwah

    Komsentrasi : Pemasaran

    Judul Skripsi : Kepuasan Konsumen Ditinjau dari

    Sistem Pembayaran Kredit dan Tunai

    PT. Bikru Zamzam Trevel Bangkalan

    Madura

    Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh dosen pembimbing

    Surabaya , 16 Oktober 2019

    Dosen Pembimbing

    Bambang Subandi, M.Ag

    NIP.197403032000031001

    iii

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    4

    LEMBAR PENGESAHAN

    iv

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    5

    LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI

    v

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    6

    ABSTRAK

    NURANIYAH, 2019. Kepuasan Konsumen Di Tinjau Dari

    Sistem Pembayaran Kredit Dan Tunai (Study Kasus

    Di PT Bikru Zamzam Wisata) Kabupaten

    Bangkalan. Skripsi Prodi Manajemen Dakwah

    Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel

    Surabaya.

    Penelitian ini memfokuskan pada rumusan masalah

    yaitu: Apakah ada perbedaan kepuasan konsumen di

    tinjau dari system pembayaran kredit dan non kredit di

    PT. Bikru Zam Zam Wisata Kab.Bangkalan? Untuk

    menjawab tersebut penulis menggunakan metode

    penelitian kuantitatif. Metodologi kuantitatif merupakan

    peneliti yang analisa data akhir dilakukan dengan

    menggunakan perhitungan statistika. Dalam pengumpulan data

    Penskoran Menggunakan Skala Likert. Data yang dikumpulkan

    dianalisis menggunakan Uji Validitas Variabel.

    Dalam penelitian ini diperoleh hasil uji reliabilitas

    variabel penelitian yang menunjukan hasil Cronbach's Alpha

    yang positif. Peneliti menyimpulkan Dari hasil t tes dinyatakan

    probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima terdapat

    perbedaan yang signifikan antara sistem pembayaran dengan

    kepuasan konsumen.

    Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada perbedaan

    kepuasan konsumen di tinjau dari system pembayaran

    kredit dan non kredit di PT. Bikru Zam Zam Wisata

    Kab.Bangkalan

    Kata Kunci: Kepuasan, dan sistem.

    vi

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    7

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL………………………………..….. i

    PERSETUJUAN OTENSITAS SKRIPSI........................... ii

    LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING....... iii

    LEMBAR PENGESAHAN.................................................. iv

    LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI........................... v

    ABSTRAK........................................................................... vi

    DAFTAR ISI........................................................................ vii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah......................................... 1 B. Rumusan Masalah.................................................. 6 C. Tujuan Penelitian................................................... 6 D. Manfaat Penelitian................................................. 6 E. Variabel dan Definisi Operasional......................... 7 F. Sistematika Pembahasan ....................................... 9

    BAB II KAJIAN TEORITIK

    A. Kajian Penelitian Terdahulu................................... 10 B. Kerangka Penelitian............................................... 30 C. Hipotesis Penelitian ......…………………………..29

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan dan Jenis Penelitian............................. 31 B. Lokasi Penelitian.................................................... 32 C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling................ 32 D. Variabel dan Indikator Penelitian........................... 35 E. Teknik Pengumpulan Data..................................... 36 F. Teknik Validitas Instrumen Penelitian................... 37 G. Teknik Analisis Data ............................................. 39

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Perusahaan ........................... 42 B. Gambaran Umum Responden.............................. 43

    vii

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    8

    C. Deskripsi Variabel Penelitian............................. 47 D. Uji Validitas dan Realibilitas............................. 52 E. Analisis Data Penelitian..................................... 55 F. Pembahasan…………………………………….59

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ........................................................ 60 B. Saran................................................................... 60

    Daftar Pustaka...................................................................... 62

    viii

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pada era yang sangat canggih, perkembangan

    Sistim ekonomi sudah semakin melambung. Berbagam Sistim

    yang di tawarkan para pedagang dalampersaingan memikat hati

    pelanggan. Pedagang muslim tidak hanya memikirkan

    keuntungan dunia yang sudah semestinya cerdas dan selalu

    mencermati fenomena disekitar agar mengetahui bagaimana

    pandangan syariat dalam bertransaksi dan bagaimana

    perkembangan transaksi perdagangan yang berkembang.

    Sejarah ekonomi menjelaskan bahwa uang digunakan

    sebagai sarana pembayaran, dimulai dari yang paling

    tradisional sampai yang paling moderen. Sebelumnya, uang

    digunakan sebagai transaksi yang sah, orang zaman dahulu

    bertransaksi dengan menggunakan barter (pertukaran antara

    barang dengan barang). Uang tidakhanya sebagai alat tukar

    tetapi juga sebagai alat pengukur nilai dan dijadikan sebagai

    kebutuhan pokok setiap transaksi.Transaksional yang telah

    terjadi selama ini menjadikan peredaran ekonomi dunia

    mengalami peningkatan life stile yang mengakar kepada

    persaingan antar individu.

    Setiap kegiatan transaksi jual dan beli dalam kehidupan

    di sekitar kita terdapat beberapa Sistim pembayaran yang dapat

    dilakukan berdasarkan pada kesepakatan antara penjual dan

    pembeli. Pada transaksi tunai dan transaksi kredit merupakan

    dua Sistim pembayaran yang populer dalam kehidupan kita.

    Maksud dari Transaksi tunai ialah transaksi yang dilakukan

    dengan pembayaran langsung lunas tanpa cicilan. Transaksi

    pembayaran tunai yang biasanya disebut pembayarah cash

    ialah merupakan pembayaran harga barang atau jasa yang

    dilakukan melalui tunai, pembayaran atau transaksi tunai ini

    dilakukan dengan uang tunai (uang kartal yaitu uang kertas dan

    uang logam).

    https://www.kompasiana.com/tag/ekonomi

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    2

    Transaksi tunai atau kontan biasanya digunakan oleh

    segelintir masyarakat yang tidak ingin ambil pusing dengan

    angsuran dan tentunya ada cara tertentu yang lumayan rumit

    untuk menggunakan transaksi kredit. Maka dari itu sebagian

    masyarakat masih tidak merubah bentuk pola hidupnya dalam

    melakukan transaksi pembayaran. Masyarakat yang lebih

    memilih transaksi tunai yaitu masyarakat yang mampu dalam

    masalah ekonomi.

    Seiring berjalannya waktu, transaksi menggunakan uang

    mengalami perkembangan untuk lebih memudahkan pelaku

    ekonomi bertransaksi. transaksi yang digunakan dengan

    menggunakan uang secara tunai dikembangkan lagi seiring

    berkembangnya tekhnologi dengan menciptakan kartu plastic

    atau yang lebih dikenal dengan kartu kredit (credit card).

    Bahkan di negara berkembang sudah menggunakan Bitcoin

    (Bitcoin adalah serangkai kode pemograman yang diamankan

    menggunakan kriptografi oleh komunitas tertentu digunakan

    sebagai alat pembayaran. Skripsi ini membahas mengenai alat

    pembayaran Bitcoin berdasaarkan undang-undang No. 11

    tahun 2008 yaitu tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

    (Undang-Undang ITE), Undang-Undang No. 7 Tahun 2011

    tentang Mata Uang (Undang-Undang Mata Uang) Undang-

    Undang No.8 Tahun 1999 perlindungan konsumen serta teori

    terkait dengan alat pembayaran dan kebendaan), dan Ethereum

    (Ethereum adalah platform terdesentralisasi yang bisa

    menjalankan smart contract, yaitu aplikasi yang bisa berjalan

    sendiri sesuai pemrograman tanpa adanya downtime, sensor,

    penipuan ataupun gangguan dari pihak

    lain.https://www.ethereum.org/, diakses pada tanggal 24

    Desember 2017) sebagai alat transaksi.

    Berdasarkan hal tersebut, perusahaan mempunyai cara

    dan model tersendiri dalam melayani customer untuk

    mendapatkan keinginannya. Salah satu operasional

    transaksional perusahaan adalah dengan menggunakan uang

    digunakan sebagai model pembayaran secara tunai dan

    https://www.ethereum.org/

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    3

    adakalanya secara kredit (angsuran)1 dengan ketentuan dan

    persyaratan yang ditetapkan. Pembayaran tunai dilakukan jika

    perusahaan telah menerima pembayaran dari pelanggan atau

    nasabah atas barang atau jasa yang akan diserahkan oleh

    perusahaan kepada nasabah. Berbeda dengan pembayaran

    tunai, dimana pembayaran kredit dapat diterima beberapa

    waktu kemudian sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah

    disepakati.

    Kedua model pembayaran tersebut mengikuti

    perkembangan dunia usaha yang selalu mengalami peningkatan

    untuk memenuhi standarisasi kepuasan pelayanan terhadap

    nasabah dan meningkatkan nilai positif terhadap perusahaan,

    baik itu perusahaan jasa, perusahaan barang dan perusahaan

    industri. Beberapa decade terakahir, perusahaan jasa biro

    perjalanan haji dan umrah memberikan solusi solutif sebagai

    bentuk pelayanan2 kepada konsumen karena mereka tidak bisa

    naik haji dengan segera disebabkan terus meningkatnya minat

    masyarakat untuk naik haji atau umrah. Adapun standar

    pelayanan ibadah haji dan umrah di tanah suci adalah

    pelayanan akomodasi, transportasi, konsumsi, serta kesehatan.3

    Peraturan Menteri Agama No 29 Tahun 2015 tentang

    Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama No 14 Tahun 2012

    tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler mengatur kuota

    calon Jemaah haji di Indonesia. Waitinglist yang semakin dan

    batasan bagi orang yang sudah menunaikan ibadah haji diatur

    dalam undang-undang tersebut. Seiring berjalannya waktu,

    1 instrument pembayaran Non-Tunai dapat dibagi lagi dengan media

    kertas atau lazim disebut paper-based instrument seperti cek, bilyet giro,

    wesel dan lainnya. Adapun instrument pembayaran non-tunai dengan

    media kartu disebut card based instrument seperti kartu kredit, kartu

    debit, kartu ATM dan sebagainya. 2 Standarisasi pelayanan haji dan umrah di atur oleh (Peraturan Menteri

    Agama Nomor 18 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Perjalanan

    Ibadah Umrah) 3 Abdul Aziz dan Kustini, Ibadah Haji Dalam Sorotan Publik, (Jakarta:

    Puslitbang Kehidupan Keagamaan, 2007), h. 22

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    4

    Jumlah calon jemaah haji dan umroh semakin meningkat4

    sedangkaan kuota haji yang dikeluarkan oleh kerajaan arab

    Saudi semakin terbatas, ditambah lagi persyaratan kewajiban

    haji hanya sekali seumur hidup, maka perusahaan swasta

    menggunakan kesempatan ini untuk membuka usaha biro jasa

    berupa pelayanan haji dan umrah dengan penawaran layanan

    yang bervariasi.

    Perusahaan jasa merupakan bisnis yang mengutamakan

    kepercayaan sebagai kekuatan serta mempunyai karakteristik

    yang membedakan dengan perusahaan barang.Karaketristik

    pokok dari perusahaan jasa tersebut yaitu tidak berwujud

    (intangibility), tidak terpisah (inseparability), bervariasi

    (variability), mudah lenyap (perishability).Setiap karakteristik

    jasa tersebut menimbulkan beberapa permasalahan yang harus

    diatasi dengan menetapkan strategi pada setiap karakteristik

    jasa tersebut. Misalnya dengan menciptakan citra (image)

    organisasi yang kuat melalui iklan, logo atau symbol, perilaku

    manajemen dan karyawan yang positif (responsif, etis, peduli

    akan lingkungan dan terpercaya).5

    Perusahaan jasa juga merupakan perusahaan yang sangat

    bergantung dengan kepuasan para jamaah atau customer. Tidak

    jarang pula perusahaan jasa anjlok disebabkan sebuah

    kepercayaan dan kepuasan. Maka dari itu, yang menjadi fokus

    perusahaan adalah kepuasan dan kepercayaan para jamaah

    customer dengan memberikan pelayananterbaik mereka.

    Salah satu biro jasa pelayan haji dan umrah yang

    memberikan produk layanan baru dan berkesinambungan

    4 Jumlah kuota haji di Indonesia tahun 2013 berjumlah 154.547 orang,

    tahun

    2014 berjumlah 154.467 orang, tahun 2015 berjumlah 154.454. orang,

    tahun 2016 berjumlah 211.000 orang, dan tahun 2017 sebanyak

    221.000. https://haji.kemenag.go.id/v3/blog/affan-rangkuti/haji-dalam-

    angka-jumlah-jemaah-haji-indonesia-dalam-seabad-lebih. Di akses pada

    tanggal 21-12-2017 5 M.N. Nasution, Manajemen Jasa Terpadu, (Bogor : Ghalia Indonesia,

    2010), hal. 17

    https://haji.kemenag.go.id/v3/blog/affan-rangkuti/haji-dalam-angka-jumlah-jemaah-haji-indonesia-dalam-seabad-lebihhttps://haji.kemenag.go.id/v3/blog/affan-rangkuti/haji-dalam-angka-jumlah-jemaah-haji-indonesia-dalam-seabad-lebih

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    5

    adalah Perusahaan Travel Bikru Zamzam yang dalam beberapa

    tahun terakhir peningkatan jumlah jamaahnya selalu

    meningkat.6 Bapak H. Muqaddas lebih lanjut menyampaikan

    penawaran dengan memberi kemudahan kepada calon Jemaah

    haji dan umrah berdasarkan kepada rasa taawun untuk

    memberi kemudahan kepada masyarakat menunaikan ibadah

    yang kelima dan menjadi prinsip berdirinya Perusahaan Bikru

    Zamzam.

    Perusahaan Travel Bikru Zamzam mengeluarkan Produk

    unggulan yaitu memberikan pembiayaan cicilan (kredit) bagi

    calon Jemaah haji dan umrah sebagai alternative seiring dengan

    semakin merosotnya perekonomian masyarakat di era kapitalis

    ini. Akan tetapi, bebrapa tahun setelah itu perusahaan

    mengalami problem yang berhubungan dengan kominikasi,

    yang membuat jamaah sedikit ragu untuk menjatuhkan

    pilihannya lagi sebagai alternatif ibadah mereka. Problem

    komunikasi yang menyebabkan beberapa jamaah tidak bisa

    kembali dari tanah suci dengan tepat waktu.

    Baru-baru ini ada beberapa perusahaan jasa yang

    memnfaat kan dana perusahaan untuk kesenangan pribadi yang

    menyebabkan jamaah tidak bisa berangkat ke Tanah Suci. Dari

    kasus beberapa prusahaan jasa inilah jamaah takut untuk

    menjatuhkan pilihan ke sebarang perusahaan, dengan biaya

    yang tidak sedikit jamaah sangat berhati-hati. Maka dari itu,

    perusahaan umroh dan haji Bikru Zamzam berusaha untuk

    mendapatkan kembali kepercayaan jamaah tersebut melalui

    bantuan beberapa tokoh masayarakat, dengan tetap

    mempertahankan Sistim pembayaran kredit atau cicilan. Dari

    produk unggulan tersebut peneliti melihat apakah ada efek

    dalam suatu perusahaan jika perusahaan memakai Sistim

    pembayaran secara kredit dan kepuasan bagi calon jamaah haji

    dan umroh dengan meningkatnya minat konsumen?.

    Bagaimana dampak positif terhadap perusahaan tersebut

    seiring dengan persaingan antar biro jasa travel haji dan umrah

    6 Hasil wawancara dengan bapak Haji Muqaddas, 18 Desember 2017

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    6

    semakin komplek.

    Berdasarkan masalah di atas, peneliti melihat penting

    untuk mengetahui lebih dalam yang kemudian ingin mengkaji

    Perusahaan Bikru Zamzam Kabupaten Bangkalan sebagai Biro

    Jasa Travel haji dan Umrah dalam upaya

    mengimplementasikan pembiayaan haji dan umrah dalam

    system kreditdengan judul penelitian Kepuasan Konsumen Di

    Tinjau Dari Sistim Pembayaran Kredit Dan Tunai (Study

    Kasus Di Pt Bikru Zamzam Wisata) Kabupaten

    Bangkalan.

    B. Rumusan Masalah Berdasar permasalahan tersebut, jadi rumusan

    masalah di penelitian ini yaitu “Apakah ada perbedaan

    kepuasan konsumen di tinjau dari system pembayaran

    kredit dan non kredit di PT. Bikru Zam Zam Wisata

    Kab.Bangkalan?”

    C. Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan penulis dalam penelitian

    ini yaitu untuk mengetahui perbedaan tingkat kepuasan

    konsumen di tinjau dari system pembayaran dalam

    meningkatkan jumlah konsumen di PT. Bikru Zam Zam

    Wisata Kabupaten Bangkalan.

    D. Manfaat Penelitian a. Akademis

    Penelitian ini diharapkan menjadi khazanah

    keilmuan dalam ilmu manajemen dakwah khususnya

    dalam lingkup system pembayaran kredit pada biro jasa

    perjalanan haji dan umrah.Selain itu juga menjadi acuan

    terhadap penulisan ilmiah selanjutnya dalam menambah

    wawasan referensi.

    b. Praktis Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan oleh PT.

    Bikru Zam Zam Wisata Bangkalan dalam upaya

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    7

    meningkatkan dan mengembangkan perusahaanlebih

    efektif dan berdaya saing yang unggul.

    E. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel

    Menurut Y. W. Best yang disunting oleh Sanpiah

    Faisal yang disebut Variabel penelitian adalah kondisi

    atau serenteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan,

    dikontrol atau diobseravasi dalam suatu penelitian.

    Sedangkan direktorat pendidikan tinggi Depdikbud

    menjelaskan bahwa yang dimaksud variabel penelitian

    adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek

    pengamatan penelitian.

    Berangkat dari pengertian diatas, maka variabel

    penelitian adalah faktor yang berperan dalam peristiwa

    atau gejala yang akan diteliti (Cholid Narbuko dan Abu

    Achmadi, 2005: 118).

    Variabel penelitian ada 2 macam:

    a. Variabel Bebas (X) Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 119)

    menyatakan: variabel bebas adalah kepuasan

    konsumen

    b. Variabel Terikat (Y) Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 119)

    menyatakan: variabel terikat adalah pembayaran

    kredit dan tunai.

    2. Definisi Operasional Variabel Untuk lebih memahami penggunaan istilah dan

    untuk menghindari adanya kesalah fahaman, maka

    peneliti perlu menjelaskan pemakaian kata yang

    digunakan dalam poin judul proposal penelitian skripsi

    ini adalah sebagai berikut:

    a. Kepuasan Konsumen (Variabel X) Kepuasan konsumen merupakan konsekuensi dari

    perbandingan yang dilakukan oleh konsumen yang

    membandingkan antara tingkatan antara tingkatan dari

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    8

    manfaat yang dirasakan terhadap manfaat yang

    diharapkan oleh konsumen. Adapun Indikator kepuasan

    konsumen (menurut Irwan, 2008), yaitu: Perasaan puas

    (dalam arti puas akan produk dan pelayanannya), Selalu

    membeli produk, Merekomendasikan kepada orang

    lain, dan terpenuhinya harapan pelanggan setelah

    membeli produk.

    b. Pembayaran Kredit dan Tunai (Variabel Y)

    Pembayaran Kredit yaitu I ntegritas untuk menerima

    pembayaran atau kewajiban melakukan pembayaran

    pada waktu diminta atau pada waktu yang akan datang,

    karena penyerahan barang-barang pada waktu

    sekarang.7

    Definisi pembayaran kredit dijelaskan suatu reputasi

    yang dimiliki seseorang yang memungkinkan ia bisa

    memperoleh uang, barang-barang atau tenaga kerja,

    dengan jalan menukarkan dengan suatu perjanjian

    untuk membayarnya disuatu waktu yang akan datang.

    Pembayaran tunai ialah transaksi bayar yang dilakukan

    pada saat terjadinya penyerahan barang dari penjual

    kepada pembeli atau pada saat terjadinya transaksi jual

    beli8.

    Makna pembayaran tunai atau cash, merupakan

    pembayaran pada harga barang atau jasa melalui tunai,

    dimana pihak pembeli menyerahkan uang sebagai bukti

    pembayaran sebesar harga barang yang dibeli

    bersamaan dengan surat pesanan. Pembayaran tunai

    7Artikelsiana. Kredit (Pengertian, Fungsi, Unsur, Macam, Prinsip,

    &Definisi Para Ahli). Artikelsiana.com – https://goo.gl/tTU5ii

    8Rusdarti, dan Kusmuriyanto. 2008. EKONOMI Fenomena di

    Sekitar Kita. Solo: Platinum (PT Tiga Serangkai Pustaka

    Mandiri)

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    9

    dilakukan dengan menggunakan uang tunai. Instrumen

    pembayaran tunai adalah uang kartal yang terdiri dari

    uang kertas dan uang logam.

    F. Sistimatika Pembahasan Untuk mendapatkan gambaran yang jelas pada

    pembuatan skripsi, penelitian akan menguraikan

    pembahasannya. Adapun Sistimatika pembahasan pada

    skripsi ini adalah sebagai berikut:

    Bab pertama pendahuluan, pada bab

    pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah

    penelitian, fokus penelitian yang berbentuk rumusan

    masalah, tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti, manfaat

    yang diharapkan dalam penelitian, definisi konsep yang

    merupakan penjelasan dari judul, dan Sistimatika

    pembahasan agar penelitian lebih Sistimatis.

    Bab kedua adalah kajian teoritik, bab ini

    meenjelaskan tentang kajian teori dan penelitian

    terdahulu yang relevan.

    Bab ketiga adalah metode penelitian, bab ini

    menerangkan tentang pendekatan dan jenis penelitian

    yang akan dipakai. Subjek penelitian, jenis penelitian,

    jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik

    pengumpulan data, tahap-tahap penelitian, teknik

    pengumpulan data, teknik analisa, serta teknik

    pemeriksaan keabsahan data.

    Bab keempatadalah penyajian dan analisis data,

    Pada bab ini menjelaskan beberapa hal yang pertama

    mendeskripsikan

    Bab kelima adalah penutup, Pada bab ini adalah

    merupakan bab yang terakhir dalam penulisan skripsi

    yang nantinya akan memuat kesimpulan dan saran, serta

    dokumen-dokumen.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    10

    BAB II

    KAJIAN TEORETIK

    A. Kajian penelitian Terdahulu

    Dalam kajian penelitian terdahulu terdapatpenelitian yang

    hampir sama tapi mempunyai perbedaan dengan skripsi penulis

    yaitu Hubungan Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Kepuasan

    Konsumen Pengguna Jasa PT. Fres Indonesia (Transportation,

    Rental Car, and Bus) Bandung

    B. Kerangka Penelitian

    1. Kepuasan Konsumen

    a) Pengertian Kepuasan Konsumen

    Suatu syarat yang dapat dipenuhi suatu organisasi untuk

    sukses dalam persaingan yaitu usaha mencapai tujuan dengan

    mencipta dan mempertahankan pelanggan. Supaya tujuan

    tercapai, setiap perusahaan berupaya menghasilkan dan

    memasarkan barang atau jasa yang mampu memenuhi

    kebutuhan dan keinginan pelanggan, sehingga dicapai tingkat

    kepuasan pelanggan yang melebihi dari kepuasan yang

    diberikan oleh pesaing.

    Kepuasan konsumen ialah tingkat perasaan konsumen

    setelah membanding antara yang dia terima dan harapan.9

    Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang

    diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinan

    menjadi pelanggan dalam waktu yang lama.

    Philip Kotler berpendapat tentang kepuasan konsumen

    ialah tentang rasa senang atau kecewa seseorang karena

    timbul membanding kinerja yang di persepsikan produk

    9

    Umar, Husein Study Kelayakan Bisnis. Edisi Ketiga.Gramedia

    Pustaka Utama, (Jakarta, 1997)

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    11

    (atau hasil) terhadap ekspetasi mereka.10

    Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller menyatakan

    jika kepuasan konsumen ialah rasa senang atau kecewa

    seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil)

    produk yang dipikir terhadap kinerja yang diharapkan.11

    Rangkuti mendefinisikan Kepuasan pelanggan sebagai respon pelanggan terhadap ketidak sesuaian antara tingkat

    kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakan

    setelah pemakaian12

    .

    Kepuasan konsumen ialah perasaan senang atau kecewa

    seseorang timbul karena membandingkan kinerja yang

    dipersiapkan produk (atau hasil) terhadap ekspresi mereka13

    .

    Lovelock dan Wirtz menyatakan “kepuasan ialah sikap

    diambil berdasar pengalaman yang diperoleh. Kepuasan

    merupakan penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk

    atau jasa, atau produk itu sendiri, yang menyediakan tingkat

    kesenangan kosumen berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan

    konsumsi konsumen. Kupuasan konsumen dapat diciptakan

    melalui kualitas, pelayanan dan nilai. Kunci untuk melhirkan

    kesetiaan pelanggan ialah memberikan nilai pelanggan yang

    tinggi14

    .

    Zeithaml Bitner berpendapat tentang kepuasan pelanggan

    sebagai respon pelanggan terhadap evaluasi tidak sesuai yang

    10

    Philip Kotler Dan Kevin Lane Ketller, Loc.Cit., h. 139.

    11Kotler, Philip Dan Kevin Lane Keller.Manajemen Pemasaran.

    Edisi Kedua Belas. Indeks, (Jakarta, 2007) 12

    Rangkuti, Freddy. Tekik Mengukur dan Strategi Meningkatkan

    Kepuasan Pelanggan. (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama,

    2006). Hal. 30 13

    Philip Kotler & Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran, Jilid I.

    (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2008) Hal. 139 14

    C. Lovelock & John Wirtz. Pemasaran Jasa Perspektif Edisi 7.

    (Jakarta : Erlangga, 2011). Hal 74

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    12

    dirasa antara harapan dan kinerja aktual jasa15

    . Kotler

    menyatakan bahwa kepuasan seorang konsumen ialah tingkat

    perasaan seorang setelah membandingkan (kinerja atau hasil)

    yang sirasakan dibandingkan dengan harapannya. Konsumen

    dapat mengalami salah satu dari tiga tingkat kepuasan umum

    yaitu jika kinerja dibawah harapan, maka konsumen merasa

    kecewa tetapi jika kinerja bisa melebihi hari harapan, maka

    pelanggan merasakan sangat puas, senang atau gembira16

    .

    Kepuasan konsumen adalah label digunakan oleh

    konsumen untuk meringkas suatu himounan sksi atau tindakan

    yang terlihat dengan produk atau jasa17

    . Kepuasan konsumen

    dapat diartikan sebagai perasaan positif konsumen yang

    berhubungan pada produk maupun jasa selama memakai atau

    setelah memakai produk atau jasa18

    .

    Howard dan Sheth (1969) dalam bukunya Fandy Tjiptono

    menyatakan jika kepuasan pelanggan ialah situasi kognitif

    pembeli berhubungan dengan kesepakatan atau ketidak

    sepadanan antara hasil yang didapatkan dibandingkan dengan

    pengorbanan yang dilakukan19

    .

    Oliver Barnes menyatakan makna kepuasan pelanggan

    15

    Valarie Zethaml., Mary Jo Bitner., & Dwayne D. Gremler. Service

    Marketing. (USA : McGraw-Hill International Edition). Hal 110 16

    Philip Kotler. Dasar-Dasar Pemasaran – Principles of Marketing,

    Edisi VII. (Jakarta : Erlangga, 2013). Hal. 230 17

    Dwi Aliyyah Apriyani & Sunarti. Pengaruh Kualitas Pelayanan

    Terhadap Kepuasan Konsumen (Survei pada Konsumen The Little

    A Coffee Shop Sidoarjo). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). 2017;

    Vol. 51., No. 2., Hal. 1-7 18

    Danis Imam Bachtiar. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

    Kepuasan Mahasiswa Dalam Memilih Politeknik Sawunggalih Aji

    Purworejo. Dinamika Sosial Ekonomi, 2011; Vol. 7., No. 01. Hal.

    102-112 19

    Fandy, Tjiptono. Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan

    Penelitian (Yogyakarta: Andi Offset, 2014). Hal 353.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    13

    seperti berikut20

    :

    “Kepuasan ialah tanggapan pelanggan atas terpenuhinya

    kebutuhannya. Hal ini berarti penilaian bahwa suatu

    bentuk keistimewaan dari suatu barang atau jasa ataupun

    barang/jasa itu sendiri memberikan tingkat kenyamanan

    yang terkait dengan pemenuhan suatu kebutuhan, termasuk

    pemenuhan kebutuhan di bawah harapan atau pemenuhan

    kebutuhan melebihi harapan pelanggan.”

    Tse Wilton pada Tjiptono berpendapat tentang kepuasan

    merupakan “Respon pelanggan terhadap evaluasi persepsi atas

    perbedaan antara harapan awal sebelum pembelian (atau

    standar kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk sebagaimana

    dipersepsikan setelah memakai atau mengkonsumsi produk

    bersangkutan”. Pendapat lainnya oleh Fornell dalam Tjiptono

    kepuasan ialah, “Evaluasi purnabeli keseluruhan yang

    membandingkan persepsi terhadap kinerja produk dengan

    ekspektasi pra-pembelian”21

    .

    Menggunakan bahasa yang lebih sederhana Kotler

    menyatakan “Kepuasan merupakan tingkat perasaan dimana

    seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk

    (jasa) diterima dan diharapkan” 22

    .

    Pendapat tersebut tentang definisi kepuasan pelanggan

    disimpulkan kepusan pelanggan merupakan perasaan kecewa

    atau senang yang merupakan respon pelanggan terhadap

    barang atau jasa yang dikonsumsinya, dimana pada saat

    sebelum menggunakan pelanggan memiliki harapan-harapan

    yang akan menimbulkan persepsi terhadap kinerja dari produk

    tersebut. Kepuasan akan tercapai apabila kinerja produk

    20

    J. G. Barnes. Secret of Customer Relationship Management

    (Rahasia Manajemen Hubungan Pelanggan), (Yogyakarta : Andi,

    2003). Hal. 320. 21

    Fandy Tjiptono. Op cit… Hal. 311 22

    Kotler, Op Cit. 192

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    14

    tersebut memenuhi atau setidaknya melampaui harapan-

    harapan pelanggan.

    Pemuasan kebutuhan konsumen ialah kemauan tiap

    perusahaan. Faktor paling penting dalam kelangsungan hidup

    perusahaan, memuaskan kebutuhan konsumen dapat

    meningkatkan keunggulan dalam persaingan. Konsumen yang

    puas terhadap produk dan jasa pelayanan cenderung untuk

    membeli kembali produk dan menggunakan kembali jasa pada

    saat kebutuhan yang sama muncul kembali dikemudian hari.

    Hal ini berarti kepuasan merupakan faktor kunci bagi

    konsumen dalam melakukan pembelian ulang yang merupakan

    porsi terbesar dari volume penjualan perusahaan.

    b) Manfaat Kepuasan Pelanggan

    Kepuasan pelanggan berpotensi memberi beberapa

    manfaat, yaitu sebagai berikut23

    :

    1. Bisa memiliki dampak positif terhadap loyalitas pelanggan.

    2. Dapat menjadi sumber pendapatan masa depan, terutama melalui pembelian ulang, cross-selling, dan up-selling.

    3. Tertekan biaya transaksi pelanggan di masa depan, terutama biaya–biaya komunikasi pemasaran, penjualan

    dan layanan pelanggan.

    4. Terdampak volatilitas dan resiko berkenaan dengan prediksi aliran kas masa depan.

    5. Meningkat toleransi harga, terutama kesediaan untuk membayar harga premium dan pelanggan cenderung

    tidak mudah tergoda untuk beralih pemasok.

    6. Menciptakan rekomendasi gethok tular positif.

    7. Konsumen cenderung lebih reseptif terhadap product-line extensions, brand extensions, dan new add-on service

    yang ditawarkan perusahaan.

    23

    Op. Cit. Hal. 310

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    15

    8. Meningkat kekuatan penawaran yang relatif perusahaan terhadap jaringan pemasok, mitra bisnis dan saluran

    distribusi.

    Kepuasan pelanggan sangat dibutuhkan, dilihat dari

    manfaat yang diuraikan sebelumnya. Kemajuan perusahaan

    atau organisasi tergantung terhadap kepuasan pelanggannya.

    Jika pelanggan puas maka besar harapan bagi pelanggan

    menggunakan kembali produk atau jasa tersebut, tapi apabila

    pelanggan merasakan tidak puas kemungkinan besar pelanggan

    akan berpaling. Pelanggan yang tidak puas juga berpotensi

    menyebarkan berita negatif mengenai perusahaan atau

    organisasi sehingga dapat merugikan perusahaan atau

    organisasi tersebut.

    Hal positif dari kepuasan pelanggan yaitu pelanggan

    merekomendasikan atau paling tidak membicarakan dengan

    kerabat atau lingkungan sekitarnya dimana dapat

    menguntungkan perusahaan.

    c) Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

    Kepuasan pelanggan ialah tingkatan perasaan orang

    yang mana seorang pelanggan menyatakan hasil perbandingan

    antara kinerja (produk/jasa) yang diterima dengan yang

    diharapkan. Tingkat kepuasan masing-masing pelanggan

    berbeda-beda tergantung pada faktor yang mempengaruhi

    masing-masing pelanggan tersebut, kepuasan dapat

    dipengaruhi beberapa faktor.

    Pengaruh yang dipengaruhi tingkat kepuasan pelanggan

    pada penyedia jasa atau pada organisasi dapat dilihat dalam 5

    tingkat pemicu kepuasan pelanggan terhadap pelayanan jasa,

    yaitu24

    :

    1. Prodak atau jasa utama, ialah merupakan yang paling dasar penawaran kepada pelanggan sekaligus hal yang

    24

    Barnes, Op. Cit. Hal. 82

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    16

    tersulit bagi perusahaan untuk membuatnya lain dari pada

    yang lain.

    2. Sistim dan layanan pendukung, ialah layanan pendukung yang dapat meningkatkan kelengkapan layanan atau

    prodak utama, seperti sistim pembayaran dan

    penghantaran, kemudahan memperoleh prodak, jam

    layanan, tingkat karyawan, komunikasi informasi, sistim

    inventarisasi, pendukung teknis dan perbaikan, layanan

    bantuan melalui telepon, dan juga program-program lain

    yang mendukung produk inti.

    3. Layanan teknis, berkaitan pada perusahaan menentukan prodak inti dan layanan pendukungnnya dengan benar

    (mengikuti standar yang ada, penghantaran tepat waktu,

    menepati janji, sedikit kesalahan pada produk dan jasa).

    Penekanannya adalah penampilan prodak oleh

    perusahaan kepada pelanggan sesuai dengan yang

    dijanjikan.

    4. Dasar interaksi dengan pelanggan, mengacu interaksi penyedia jasa dengan pelanggan melalui tatap muka

    langsung atau melalui kontak berbasis teknologi; tingkat

    pelayanan pribadi, perhatian, kecepatan pelayanan,

    kualitas umum dan bagaimana orang diperlakukan dan

    dilayani.

    5. Dasar emosional dimensi afektif pelayanan, yaitu menumbuhkan perasaan positif dalam diri pelanggan.

    Pelanggan merasa puas dengan banyak interaksi diantara

    penyedia jasa dan dirinya dari pada diacuhkan oleh

    penyedia jasa.

    Rangkuti menjelaskan salah satu pengaruh yang

    menentukan kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan

    mengenai kualitas jasa yang dikenal 5 dimensi jasa25

    .

    Kelima demensi diterangkan oleh Parasuraman, Zeithaml

    25

    Rangkuti, Op. Cit. Hal. 30

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    17

    dan Berry dalam bukunya Jasfar berikut ini26

    :

    1. Reliability (kehandalan), keahlian unuk memberi layanan yang dijanjikan dengan tepat (accurately) dan kecakapan

    untuk dipercaya (dependably), terutama memberi jasa

    secara tepat waktu (ontime), dengan cara yang sama

    sesuai dengan jadwal yang dijanjikan dan tanpa

    melakukan kesalahan.

    2. Responsiveness (daya tanggap), keinginan pekerja untuk membantu dan memberi jasa yang diperlukan konsumen.

    Membiarkan konsumen menunggu, terutama tanpa alasan

    yang jelas menimbulkan kesan tidak baik. Kecuali bila

    kesalahan tersebut ditanggapi dengan cepat, maka dapat

    menjadi suatu yang berkesan dan menjadi pengalaman

    yang menyenangkan.

    3. Assurance (jaminan), yaitu mencangkup kemampuan, keahlian, ramah, sopan, dan sifat dapt dipercaya dari

    kontak personil untuk dihilangkan sifat keraguan

    konsumen dan merasa bebas dari bahaya dan resiko.

    4. Emphaty (empati), mencangkup kelakuan personil maupun perusahaan dalam memahami kebutuhan

    maupun kesulitan konsumen, hubungan yang baik,

    perhatian pribadi, kemudahan dalam melakukan

    komunikasi atau hubungan.

    5. Tangibles (produk-produk fisik), tersedianya fasilitas fisik perlengkapan dan sarana komunikasi, dan lain-lain

    yang dapat dan harus ada dalam proses jasa.

    Faktor lain yang mempengaruhi kepuasan pelanggan

    diungkapkan antara lain sebagai berikut27

    :

    Kepuasan pelanggan ditentukan semua macam pelayanan

    yang diperoleh dari pelanggan selama memakai beberapa

    tahapan layanan tersebut. Ketidakpuasan yang didapat ditahap

    26

    Farida Jasfar. Manajemen Jasa Pendekatan Terpadu. (Bogor : Ghalia

    Indonesia, 2005). Hal. 51 27

    Rangkuti. Op. Cit. Hal. 210

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    18

    awal pelayanan ditimbulkan persepsi seperti kualitas pelayanan

    yang buruk untuk tahap pelayanan selanjutnya, sehingga

    pelanggan merasa tidak puas dengan pelayanan secara

    keseluruhan

    Penjelasan tersebut mengenai aspek yang mempengaruhi

    kepuasan pelanggan jasa disimpulkan menjadi 2 garis besar,

    yaitu; pengaruh pertama bukti fisik meliputi produk inti, sarana

    dan prasarana pendukung dan segala sesuatu yang nampak oleh

    mata. Pengaruh kedua yaitu proses pelayanan meliputi

    bagaimana pelayanan dilakukan, bagaimana sistim

    pelayanannya, dan hal-hal yang bukti fisiknya tidak tampak

    secara jelas.

    d) Strategi Kepuasan Pelanggan

    Strategi kepuasan pelanggan memiliki tujuan, yaitu untuk

    membuat agar pelanggan tidak mudah pindah ke pesaing.

    Terdapat beberapa strategi yang dapat dipadukan untuk meraih

    dan meningkatkan kepuasan pelanggan antara lain28

    :

    1. Strategi relationship marketing

    Pada strategi ini, transaksi antara pembeli dan penjual

    berlanjut setelah penjualan selesai. Perusahaan menjalin suatu

    kemitraan dengan pelanggan secara terus-menerus berakhir

    dengan menimbulkan kesetiaan pelanggan maka terjadi bisnis

    ulang.

    2. Strategi unconditional service guarantee

    Pada strategi yang ini memberi jaminan yang sangat

    istimewa secara garis besar yang dirancang untuk meringankan

    risiko atau kerugian di pihak pelanggan. Jaminan tersebut

    menjanjikan kualitas prima dan kepuasan pelanggan yang

    optimal, sehingga dapat diciptakan kesetiaan pelanggan yang

    tinggi. Caranya adalah dengan memberikan komitmen untuk

    senantiasa memberi kepuasan kepada pelanggan yang pada

    gilirannya menjadi sumber penyempurnaan mutu produk atau

    28 Rangkuti. Op. Cit. Hal. 55

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    19

    jasa dan meningkatkan motivasi para karyawan untuk

    mencapai tingkat kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya.

    3. Strategi superior customer service

    Distrategi ini ditawarkan jasa yang lebih baik

    dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh pesaing. Dana

    yang besar, sumber daya manusia yang handal, dan usaha yang

    gigih diperlukan agar perusahaan dapat menciptakan jasa yang

    superior.

    4. Strategi penanganan keluhan efektif

    Untuk strategi ini, keluhan pelanggan ditangani dengan

    cepat dan tepat dimana perusahaan harus menunjukkan

    perhatian, keprihatinan, danpenyesalannya atas kecewa

    pelanggan agar pelanggan tersebut dapat kembali menjadi

    pelanggan yang puas dan kembali menggunakan produk atau

    jasa perusahaan.

    5. peningkatan kinerja perusahaan

    Distrategi ini perusahaan diterapkan peningkatan kualitas

    jasa secara berkesinambungan dengan cara memberi

    pendidikan dan pelatihan komunikasi, salesmanship, dan

    public relations pada pihak manajemen dan karyawan serta

    memasukkan unsur kemampuan memuaskan pelanggan ke

    dalam Sistim penilaian.

    Menurut Tjiptono, strategi kepuasan dikelompokan

    menjadi dua bagian yaitu29

    :

    1. Strategi ofensif, yaitu strategi ditambah jumlah pemakai baru (new usage), diperluas pasar yang dilayani (server

    market) dan dicari aplikasi produk yang bersangkutan

    (new uses).

    a) Ditambah jumlah pemakai baru dengan ditarik kelompok non-pemakai sebagai pelanggan baru,

    29

    Tjiptono. Op. Cit. Hal. 351

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    20

    direbut pelanggan pesaing dan menarik kembali

    mantan pelanggan.

    b) Diperluas pasar yang dilayani yaitu mencerminkan produk/jasa yang ditawarkan sebuah organisasi dan

    jaringan distribusinya.

    c) Dicari aplikasi baru produk yang berhubungan dengan demonstrasi atau promosi manfaat sebuah produk/jasa

    yang sudah ada kepada konsumen baru.

    2. Strategi defensif, terdiri atas tiga orientasi utama yakni meningkatkan tingkat pembelian atau pemakaian (usage),

    meningkatkan kepuasan pelanggan dan mencari aplikasi

    produk baru yang bersangkutan.

    a) Menaikkan jumlah serta volume pembeli atau pemakai dilakukan dengan menambah situasi pengguna produk

    (iklan), menaikan tingkat kosumsi produk (modifikasi

    pelayanan), mendorong penggantian produk lebih

    cepat (fasilitas tambahan kepada konsumen).

    b) Meningkatkan kepuasan pelanggan dilakukan dengan selalu memperhatikan keinginan dan kebutuhan

    pelanggan.

    c) Mencari apikasi produk baru yang bersangkutan mewujudkan dengan didemonstrasikan atau

    dipromosikan manfaat baru sebuah produk/jasa yang

    telah ada pada konsumen yang sudah dipunyai sejak

    lama.

    Strategi dalam upaya peningkatan kepuasan pelanggan

    pada akhirnya perlu diukur sebagai langkah evaluasi. Model

    pengukurannya pun bermacam-macam.

    e) Indikator Kepuasan Pelanggan

    Menurut Dauka menyatakan terdapat 3 dimensi untuk

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    21

    mengukur kepuasan pelanggan secara umum yaitu30

    :

    1. Attributes related to product yaitu dimensi kepuasan yang berkaitan dengan atribut dari produk tersebut.

    seperti, penempatan nilai yang didapat dengan harga,

    kemempuan produk menentukan kepuasan, benefit dari

    produk tersebut.

    2. Attributes related to service yaitu dimensi kepuasan yang berkaitan dengan atribut dari pelayanan misalnay dengan

    garansi yang dijajnjikan, proses pemenuhan pelayanan

    atau pengiriman, proses penyelesaian masalah yang

    diberikan

    3. Attributes related to Purchase yaitu dimensi kepuasan yang berkaitan dengan atribut dari keputusan untuk

    membeli atau tidaknya dari produsen seperti kemudahan

    mendapatkan informasi, kesopanan karyawan dan juga

    oengaruh reputasi perusahaan.

    Untuk ditentukan tingkat kepuasan konsumen terdapat 5

    pengaruh yang harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu31

    :

    1. Kualitas produk

    Konsumen mersa puas apabila hasil evaluasi mereka

    menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan

    berkualitas

    2. Kualitas pelayanan

    Pada bidang industri jasa, konsumen merasakan puas

    apabila konsumtif mendapat pelayanan yang baik

    ataupun sesuai dengan harapan.

    3. Emosional

    Konsumen merasakan bangga serta mendapat kyakinan

    30 Bambang Purwoko. Influence of Service Quality and Customer

    Satisfaction and Loyalty Trust Foreign Tourists Visit the

    Attractions in East Java Indonesia. European Journal of Business

    and Management. 2015; Vol. 07, No. 19. Hal 75-83 31

    Lupiyoadi, Rambat. Manajemen Pemasaran Jasa, Teori dan Praktek.

    Edisi Pertama. (Jakarta: Salemba Empat, 2001). Hal. 210

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    22

    bahwa orang lain akan terkesima pada ia jika

    menggunakan prodak dengan merek tertentu yang

    cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang sangat

    tinggi. Kepuasam yang didapatkan tidak karena kualitas

    dari produk tetapi nilai sosial yang membuat konsumen

    menjadi merasa puas terhadap merek tertentu.

    4. Harga

    Prodak yang memiliki kualitas tetapi menetapakan harga

    yang sangat murah memberikan nilai yang tinggi kepada

    konsumennya

    5. Biaya

    Konsumen tak ingin mengeluaarkan biaya tambahan atau

    tak perlu membuang waktu untuk mendapatka satu

    prodak atau jasa condong merasa puas terhadap prodak

    atau jasa itu. Berdasarkan teori Kotler menjelaskan kunci

    untuk mempertahankan pelanggan adalah kepuasan

    konsumen. Indikator dari kepuasan konsumen yaitu32

    :

    1. Repurchese : membeli kembali, dimana pelanggan tersebut akan kembali kepada perusahaan untuk

    mencari barang atau jasa.

    2. Mendapatkan Word of Mouth: Dalam hal ini, pelanggan mengatakan hal-hal yang baik tentang

    perusahaan kepada orang lain.

    3. Menciptakan Citra Merek: Pelanggan kurang memperhatikan merek dan iklan dari produk pesaing.

    4. Menciptakan keputusan pembelian kepada perusahaan membeli produk lain dari perusahaan yang sama.

    2. Sistim Pembayaran

    a) Definisi Sistim Pembayaran

    Sistim Pembayaran merupakan sistim yang berhubungan

    32

    Kotler. Opcit. Hal. 345

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    23

    dengan pindahnya sejumlah nilai uang dari satu sisi ke sisi lain.

    Media menggunakan pemindahan nilai uang tersebut sangat

    beragam, mulai dari penggunaan alat pembayaran yang

    sederhana sampai pada penggunaan sistim yang kompleks dan

    melibatkan berbagai lembaga berikut aturan mainnya.

    Kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistim

    pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia

    yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia.

    Sebelum menuju ke pegertian dari sistim pembayaran,

    terlebih dahulu mengenal terminologi dari Sistim pembayaran.

    Terminologi dari Sistim pembayaran dibagi atas dua yakni “

    Sistim “ dan “ pembayaran “. Kata Sistim menurut Kamus

    Umum Bahasa Indonesia adalah sekelompok bagian-bagian

    yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu maksud.

    Atau dapatdiartiakn sebagai cara atau metode yang diatur untuk

    melakukan sesuatu.

    Sedangkan kata “pembayaran“ diartikan sebagai

    perpindahan nilai antara dua belah pihak. Secara sederhana,

    kedua belah pihak yang dimaksud adalah pihak pembeli dan

    pihak penjual. Jadi saat bersamaan terjadi perpindahan barang

    dan jasa.

    Sistim pembayaran adalah satu hal penting karena

    dibentuk khusus yang terjadi dalam produksi dan membantu

    menciptakan transaksi yang efisien . Hal ini pada akhirnya pun

    mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan efisien di pasar33

    .

    Berdasar Mishkin, menyata secara simple bahwa Sistim

    pembayaran adalah metode untuk mengatur transaksi dalam

    perekonomian34

    Berdasar Listfierd dan Montes-Negret, sistim

    pembayaran adalah peraturan, standar, serta instrumen yang

    33

    Humphrey, D. B. Payment Systems: Principles, Practice, and

    Improvements. (The World Bank, Washington, D. C., 2001) 34

    Mishkin, F. S. The Economic of Money Banking, and Financial

    Markets. Sixth Edition. (Addison Wesley Longman: Columbia

    University, Columbia., 2001). Hal. 123

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    24

    digunakan untuk pertukaran nilai keuangan (financial value)

    antara dua pihak yang terlibat untuk melelpaskan diri dari

    kewajiban35

    .

    Pada Undang2 No. 23 tahun 1999 BI pasal 1 poin ke 6

    dijelaskan bahwa:

    “Sistim Pembayaran ialah suatu sistim yang mencakup

    seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang

    digunakan untuk melaksanakn pemidahan dana guna

    memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu

    kegaitan ekonomi. Sistim pembayaran harus dapat

    menjamin terlaksananya perpindahan uang masyarakat

    secara efisien dan aman sehingga dapat menjamin

    kenyaman dalam melakukan setiap transaksi yang

    dilakukan dalam kegiatan ekonomi. Jadi bank Indonesia

    sebagai Bank sentral pada dasarnya memilki kewajiban

    mengatur dan mengawasi Sistim pembayaran yang

    berlangsung dalam kegiatan ekonomi masyarakat dengan

    mewujudkann Sistim yang di inginkan oleh pelaku

    kegiatan ekonomi.”

    Berdasar UU BI No.23/1999, sistim pembayaran ialah

    suatu Sistim yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan

    mekanisme, yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan

    dana guna untuk memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari

    suatu kegiatan ekonomi.

    Untuk melaksanakan perintah, BI mengarah pada 4

    prinsip kebijakan sistim pembayaran, yakni keamanan,

    efisiensi, kesetaraan akses dan perlindungan konsumen. Aman

    berarti segala risiko dalam Sistim pembayaran seperti risiko

    likuiditas, risiko kredit, risiko fraud harus dapat dikelola dan

    dimitigasi dengan baik oleh setiap penyelenggaraan Sistim

    pembayaran. Prinsip efisiensi menekankan bahwa

    35

    Listfield, R. dan F. Montes-Negret. “Modernizing Payment System

    in Emerging Economies”. World Bank Policy Research Working

    Paper, 1994.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    25

    penyelanggaran Sistim pembayaran harus dapat digunakan

    secara luas sehingga biaya yang ditanggung masyarakat akan

    lebih murah karena meningkatnya skala ekonomi. Kemudian

    prinsip kesetaraan akses yang mengandung arti bahwa BI tidak

    menginginkan adanya praktek monopoli pada penyelenggaraan

    suatu Sistim yang dapat menghambat pemain lain untuk

    masuk. Terakhir adalah kewajiban seluruh penyelenggara

    Sistim pembayaran untuk memperhatikan aspek-aspek

    perlindungan konsumen. Sementara itu dalam kaitannya

    sebagai lembaga yang melakukan pengedaran uang, kelancaran

    Sistim pembayaran diejawantahkan dengan terjaganya jumlah

    uang tunai yang beredar di masyarakat dan dalam kondisi yang

    layak edar atau biasa disebut clean money policy.

    Sistim pembayaran merupakan bagian yang tidak

    terpisahan dari Sistim keuangan dan Sistim perbankaan suatu

    Negara. Sistim pembayaran adalah suatu sisitem yang

    mencakup pengaturan, kontrak, fasilitas operasional dan

    mekanisme tekhnik yang digunakan untuk penyampaian,

    pengesahan, dan penerimaan instruksi pembayaran. Pada

    umumnya, sisiem pembayaran dibagi menjadi 2 jenis yaitu

    Sistim pembayaran bernilai besar ( Large Vakue Oayment

    System ) dan Sistim pembayaran retail ( Retail Payment System

    )36

    . (Untoro,2014)

    Berdasarkan beberapa pendefinisian Sistim pembayaran

    diatas, dapat dikatakan bahwa Sistim keuangan yang

    mendukung transfer dana dari pemasok (penabung) ke

    pengguna (peminjam), dan dari pembayar ke penerima

    pembayaran, biasanya melalui pertukaran debet dan kredit

    antar lembaga keuangan. Ini terdiri dari mekanisme berbasis

    kertas untuk menangani cek dan draft, dan mekanisme tanpa

    kertas (seperti transfer dana elektronik) untuk menangani

    transaksi perdagangan elektronik. Disebut juga mekanisme

    pembayaran.

    36

    Joko Untoro. Ekonomi. (Jakarta: Kawah Media, 2010).Hal. 67

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    26

    b) Jenis Transaksi Keuangan

    1. Teransaksi Tunai Teransaksi tunai ialah teransaksi yang digunakan dengan

    alat teransaksi seperti uang kartal (uang kertas dan logam).

    Bank Indonesia sebagai bank pusat mempunyai hak tunggal

    untuk mengeluarkan uang kartal yang difasilitasi transaksi

    tunai untuk masyarakat. Dalam memjalankan kewenangan

    tunggalnya di bidang teransaksi tunai, Bank Indonesia telah

    membuat misi yang menjadi arah dari setiap kebijakan

    pengedaran uang.

    Bentuk misi yang dimaksud ialah memenuhi kebutuhan

    uang rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup,

    jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu dan dalam kondisi yang

    layak edar. Bentuk rumus misi ini diartikan dalam kegiatan

    dengan dukungan sarana maupun prasarana yang dibutuhkan.

    Seterusnya, misi dapat diartikan sebagai berikut :

    a) Tiap uang yang dicetak diharapkan bisa dipermudah kelancaran transaksi pembayaran tunai, bisa menerima

    dan mempercayai oleh masyarakat. Untuk

    memenuhinya maka uang perlu dimiliki beberapa ciri,

    yaitu gampang dipakai dan nyaman (user friendly),

    tahan lama (durable), gampang dikenali (easily

    recognized) dan sulit dipalsukan (secure against

    counterfeiting).

    b) Bank Indonesia berupaya menyediakan jumlah uang tunai untuk rakyat secara cukup dengan

    memperhatikan kesesuaian macam pecahannya.

    c) Perlu mengupayakan tersedianya kelembagaan pendukung diwujudkan terciptanya kelancaran arus

    uang tunai yang layak edar, baik secara daerah

    maupun nasional (BI, 2006)

    2. Transaksi Non Tunai

    Tunai teransaksi non tunai ialah perwujudan dari Sistim

    Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) yang dilayani

    oleh sistim perbankan. Dunia perbankan secara tidak langsung

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    27

    menciptakan perubahan teknologi baru dalam sistim

    pembayaran. Indonesia disambut baik kehadiran sistim

    pembayaran baru yang diharapkan dapat memberikan

    kemudahan dalam berteransaksi. Hal ini terlihat dari

    banyaknya fasilitas sistim teransaksi non tunai yang

    dikeluarkan oleh pihak bank. Sistim pembayaran non tunai

    diharapkan dapat membawa dampak positif antara lain:

    a) Beralihnya masyarakat terhadap teransaksi non tunai, dapat mempermudah biaya untuk kebutuhan

    pencetakan uang tunai.

    b) Seiring dengan kemudahan berteransaksi maka meningkatnya perekonomian melalui velocity of

    moneypun akan terjadi. Hingga saat ini masyarakat

    Indonesia masih banyak yang belum memiliki akses

    terhadap Sistim pembayaran non tunai dan bahkan

    banyak masyarakat Indonesia yang belum mengenal

    berbagai instrument pembayaran non tunai yang telah

    beredar.

    c) Indikator Sistim Pembayaran

    Apakah itu Sistim Pembayaran? Sistim Pembayaran

    adalah sistim yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan

    mekanisme yang dipakai untuk dilaksanakan pemindahan dana

    guna memenuhi satu kewajiban yang timbul dari satu kegiatan

    ekonomi. Jadi, apa saja komponen dari SP? Tentunya harus ada

    alat pembayaran, ada mekanisme keliring hingga penyelesaian

    akhir (settlement). Selain hal itu juga ada komponen lain

    seperti lembaga yang terlibat dalam menyelenggarakan Sistim

    pembayaran. Dalam hal ini adalah bank, lembaga keuangan

    selain bank, lembaga bukan bank penyelenggara teransfer

    dana, perusahaan switching bahkan hingga bank sentral (lihat

    Perkembangan).

    Dimensi Sistim pembayaran dilihat dari macam sistim

    pembayaran. Pada buku sistim pembayaran (2011: 81- 85).

    Macam sistim pembayaran dapat diaplkasikan sebagai berikut:

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    28

    1. Retail Payment (pembayaran dalam jumlah kecil)

    Kas kecil (Petty Cash) adalah sejumlah dana yang

    dibentuk khusus untuk pengeluaran yang bersifat rutin dan

    relatif kecil jumlahnya. Kas kecil digunakan untuk mendanai

    pengeluaran-pengeluaran pimpinan yang jumlahnya relatif

    kecil seperti dana entertain klien atau rekan kerja pimpinan,

    dana konsumsi untuk kepentingan rapat, dan lain sebagainya.

    Sistimpembayaran digunakan pada memproses teransaksi

    ekonomi dengan nilai kecil yang digunakan khusus untuk

    pembayaran tampa menggunakan sedikit uang. Macam alat

    retail payment yang dikenal saat ini adalah: ATM,

    menggunakan payment cards, E-mony, digital mony.

    2. Batch System (sekumpulan Sistim)

    Sistim yang dilakukan oleh pembaca data dari insterumen

    berdasarkan kertas selanjutnya diproses keseluruh batches dari

    insterumen berdasarkan kertas secara elektro. Pembayan yang

    dilakukan melalui Sistim ini, termasuk didalamnya adalah

    instrumen cek dan credit remittance (dan bentuk instrumen

    lainnya).

    3. Wholesale Payment (pembayaran grosir)

    Pembayaran grosir adalah pemprosesan transakasi khusus

    yang dinilai besar dan bersifat penting muncul dari teransaksi

    treasurying (perbendaharaan), deal (perjanjian atau transaksi),

    trading financement (pembiayaan perdagangan) serta oprasi

    lainnya di bank-bank yang tersentralisasi. Faktor utama yang

    mebedakan Sistim ini dari penilayan pembayarannya adalah

    bahwa setiap pembayaran diproses secara individual. Karena

    Wholesale Payment system dapat mengurangi tingkay systemic

    risk yang mungkin timbul. Bank Indonesia bermksud

    mengembangkan dan memantau perkembangan Sistim ini.

    4. Payment versus Payment

    Sistim pembayaran di Indonesia ada dua yaitu; Sistim

    pembayaran tunai dan non tunai. Adapun Sistim pembayaran

    tunai perupakan sistim pembayaran yang umum dilaksanakan

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    29

    di Indonesia. Pembyaran tuani lebih bnyak digunakan uang

    kartal baik kertas dan logam sebagai alat pembayaran. Di

    Indonesia, uang kartal sangat berperan dalam pembayaran

    khususnya untuk transasi-transaksi kecil.

    C. Hipotesis Penelitian

    Menurut Sugiyono “Hipotesis dapat diartikan sebagai

    pernyataan statistik tentang parameter populasi. Dengan kata

    lain, hipotesis adalah taksiran sementara terhadap parameter

    populasi, melalui data-data sampel.” Adapun hipotesis

    penelitian ialah berikut37

    Ho: Variable X (kepuasan konsumen) gak ada perbedaan variable Y (Sistim pembayaran).

    Ha: Variable X (kepuasan konsumen) ada perbedaan variabel Y (Sistim pembayaran).

    .

    37

    Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan

    R&D. Alfabeta. Bandung, 2014). Hal. 93

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    30

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    Sebelum dibahas metode penelitian dalam penelitian ini,

    maka terlebih dahulu akan diuraikan mengenai metodology

    pnelitian. Hal ini dilakukan agar pembahasan tentang

    metodolog penelitian betul-betul sesuai dengan persepsi yang

    ada.

    Metodologi merupakan cara yang dipakai untuk

    mencapai suatu tujuan, maka untuk itu diperlukan adanya suatu

    metode yang tepat dan benar, sehingga dengan demikian data

    yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan. Pada dasarnya

    setiap manusia memerlukan suatu teknik tertentu. Hal ini

    dimaksud untuk memudahkan di dalam mencapai suatu tujuan

    yang telah ditentukan sebelumnya.

    Sutrisno Hadi, MA yang pendapatnya penulis ambil dari

    Cholil Narbuko dan H. Abu Achmadi mendifinisikan penelitian

    merupakan “usaha untuk menemukan, mengembangkan dan

    menguji kebenaran suatu pengetahuan”38

    yang mana usaha

    tersebut dilakukan dengan memakai metode ilmiah.

    Seperti penjeasan di atas, kelakuan penelitian ialah suatu

    kegiatan objektif dalam usaha menemukan dan

    mengembangkan serta menguji ilmu pengetahuan, didasarkan

    atas prinsip, teori yang tersusun secara sistimatis sedangkan

    metode ilmiah digunakan lebih mementingkan berpikir induktif

    deduktif di dalam memecahkan suatu masalah.

    Pendapat demikian, diambilkan makna bahwa

    metodologi penilitian adalah suatu penelitian untuk menguji

    kebenaran pengetahuan dimana pendekatan yang dimaksud

    adalah pendekatan ilmiah, sehingga dengan demikian

    penelitian akan dapat mengungkapkan persoalan yang terdapat

    dalam objek (lapangan) penelitian. Pada taraf berikutnya akan

    dicarikan jalan keluar dari masalah tersebut.

    38

    Cholid Narbuko dan H. Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. (Jakarta :

    Bumi Aksara, 2003) hlm., 2.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    31

    Sementara itu Cholid Narkubo dan H. Abu Achmadi

    menjelaskan lebih luas lagi tentang pengertian metodologi

    penelitian adalah “ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan

    pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu

    melalui tahap-tahap yag disusun secara ilmiah untuk mencari,

    menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan data-data,

    sehingga dapat dipergunakan untuk menemukan,

    mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan”.39

    Dalam metode penelitian peneliti pembahas beberapa sub

    poko, yaitu: Pendekatan dan Jenis Penelitian, Lokasi

    Penelitian, Populasi dan Sampel, Variabel dan Indikator

    Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Validitas Data,

    dan Teknik Analisis Data.

    A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

    Pendekatan digunakan di penelitian ini ialah penelitian

    kuantitaif. Berdasar Sugiyono yaitu penelitian kuantitatif dapat

    diartikan sebagai “metode penelitian yang berlandaskan pada

    filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

    atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

    instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitaif/statistik,

    dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

    ditetapkan”40

    . Pnelitian kuantitatif adalah pendekatan

    penelitian yang banyak menuntut mengunakan angka, mulai

    dari pengumpulan data, pnafsiran terhadap data tersebut, dan

    ditampilkan hasilnya”41

    .

    Dari penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa pada

    setiap penelitian memerlukan teknik atau prosedur tertentu

    yang digunakan dalam memecahkan permasalahan secara

    Sistimatis. Pada penelitian yang akan dilakukan ini, peneliti

    menggunakan metodologi kuantitatif sebagai teknik atau

    39

    Ibid. 40

    Ibid. Hal. 8 41

    Arikunto, S. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

    Jakarta: Rineka Cipta, 2013). Hal. 11

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    32

    prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah dalam penelitian.

    Berdasakan penjelasan dari para ahli, peneliti

    menyimpulkan bahwa metodologi kuantitatif merupakan

    peneliti yang analisa data akhir dilakukan dengan

    menggunakan perhitungan statistika. Metodologi kuantitatif

    yang digunakan dalam penelitian ini untuk meneliti pengaruh

    Sistim pembayaran terhadap kepuasan konsumen pada PT

    Bikru Zam Zam Wisata.

    Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah survei eksplanatif (analitik). Metode survey terdiri

    dari 2 jenis, yaitu deskripsi dan eksplanasi (analisis). Dan

    penelitian ini termasuk dalam penelitian survey eksplanasi

    (analisis) acam survei ini dipakai jika periset ingin mengetahui

    mengapa situasi atau kondisi tertentu terjadi atau apakah yang

    dipengaruhi terjadinya sesuatu. Periset tidakhanya sekedar

    digambark tentang fenom yang terjadi tapi telah mencoba

    dijelaskan mengapa fenom itu terjadi dan apa pengaruhnya42

    .

    Dengan kata lain peneliti ingin menjelaskan hubungan antara

    dua atau lebih variabel. Periset dituntut membuat hipotesis

    sebagai asumsi awal untuk menjelaskan hubungan antara

    variabel yang diteliti.

    B. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di PT Bikru Zam-Zam Wisata

    yang beralamat di Jln. Kamal-Kalianget, Gili Timur,

    Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan Jawa Timur

    69162.

    C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

    1. Populasi Penelitian

    Populasi ialah daerah umum yang terdiri atas

    obyek/subyek yang memiliki kualitas dan ciri tertentu yang

    42

    Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta

    : Kencana Prenada Media Group, 2008). Hal. 69

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    33

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya43

    . Populasi merupakan semua subyek penelitian

    Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang

    memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan

    membentuk masalah pokok dalam suatu penelitian. Populasi

    dalam penelitian ini adalah semua konsumen PT Bikru Zam-

    Zam Wisata yang berjumlah 200 orang (per tanggal 30

    Desember 2018).

    2. Sampel Penelitian

    Penelitian sosial, peneliti tak harus meneliti semua objek

    yang dijadikan pengamatan. Hal ini menyebabkan keterbatasan

    yang dimiliki periset, baik biaya, waktu atau tenaga.

    Sayangnya peneliti dapat mempelajari, memprediksi, dan

    menjelaskan ciri suatu objek atau fenom hanya dengan

    mempelajari dan mengamati sebagian dari objek atau fenom

    tersebut. Sebagian besar dari keseluruhan objek atau fenom

    yang diamati inilah yang disebut sampel44

    .

    Makna sampel ialah bagian dari jumlah dan ciri yang

    dimiliki oleh populasi tersebut. apabila populasi cukup besar,

    peneliti tak mungkin mempelajari seluruh yang ada pada

    populasi, misalnya karena keterbatasan dana, waktu dan juga

    tenaga yang dibutuhkan, maka sampel yang diambil dari

    populasi peneliti dapat digunakan itu45

    . Penulis mengambil

    sampel yang digunakan oleh dalam penelitian ini adalah

    metode secara Purposive sampling yaitu teknik penentuan

    sampel berdasarkan dengan pertimbangan pertimbangan

    tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas

    makanan, maka sumber datanya adalah orang yang ahli

    makanan46

    .

    Menentukan sampel dipenelitian ini menggunakan rumus

    43

    Sugiono, Op. Cit. Hal. 117 44

    Ibid. Hal. 149 45

    Sugioyono, Hal. 116 46

    Sugioyono, Hal. 122

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    34

    Slovin, karena jumlah populasi yang digunakan telah diketahui.

    Adapun rumus Slovin adalah sebagai berikut47

    .

    ( )

    Keterangan:

    n = jumlah sampel

    N = jumlah populasi

    e = Margin of error

    Melalui rumus diatas dapat diketahui bahwa :

    N : 200

    e : 10% (0,1)

    n = 200 / 1 + 200 (0,1)2

    n = 200 / 2,01

    n = 99,5

    Berdasarkan perhitungan dengan rumus slovin di atas,

    didapatkan hasil bahwa dari populasi sebesar 200 orang, maka

    jumlah responden yang akan dijadikan sampel adalah 99,5

    maka akan digenapkan 100 orang. Dimana jumlah sampel

    tersebut akan dibagi menjadi dua, yaitu konsumen yang

    melakukan pembayaran secara kredit dan konsumen yang

    melakukan pembayaran secara non-kredit.

    3. Teknik Sampling

    Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

    menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik

    penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang

    dipilih dalam penelitian adalah jenis purposive sampling yaitu

    masyarakat Kabupaten Bangkalan yang menjadi konsumen PT

    Bikru Zam-Zam Wisata.

    Adapun kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel

    penelitian adalah sebagai berikut:

    47

    Kriyantono, Hal. 164

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    35

    Masyarakat kabupaten Bangkalan.

    a) Masyarakat yang menjadi konsumen PT Bikru Zam-Zam Wisata

    b) Masyarakat yang telah menjadi konsumen PT Bikru Zam-Zam Wisata minimal 2 tahun.

    c) Konsumen yang aktif melakukan transaksi pembayaran di PT Bikru Zam-Zam Wisata

    D. Variabel dan Indikator Penelitian

    Variabel adalah konstrak yang diukur dengan berbagai

    macam nilai untuk memberikan gambaran lebih nyata

    mengenai fenomena-fenomena. Sedangkan definisi operasional

    adalah salah satu definisi yang diberikan kepada suatu variabel

    atau konstrak dengan cara memberikan arti atau melakukan

    spesifikasi kegiatan maupun memberikan suatu operasional

    yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel48

    .

    Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut.

    Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Penelitian

    Variabel Definisi Indikator Skala

    Kepuasan

    Konsumen

    Kepuasan pelanggan

    menunjukkan pemenuhan yang

    diperoleh pelanggan dari

    melakukan bisnis dengan

    perusahaan. Dengan kata lain,

    betapa bahagianya pelanggan

    dengan transaksi mereka dan

    pengalaman keseluruhan dengan

    perusahaan.

    1. Attributes Related to

    Product

    Skala

    Linkert

    2. Attributes related to

    service

    3. Attributes related to

    purchase

    Sistim

    Pembayaran

    Sistim pembayaran terdiri dari

    instrumen, prosedur perbankan,

    1. Retail Payment

    Skala

    Linkert

    48

    Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah.. Perilaku konsumen

    Pendekatan Praktis Disertai Himpunan Jurnal Penelitian.

    (Yogyakarta : C.V andi offset, 2013) Hal. 133-134

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    36

    dan biasanya Sistim transfer dana

    antar bank yang menjamin dan

    memfasilitasi peredaran uang.

    Intinya, ini memfasilitasi

    perusahaan, bisnis, dan

    konsumen untuk saling

    mentransfer dana.

    2. Batch Systems

    3. Wholesale Payment

    4. Payment Versus

    Payment

    E. Teknik Pengumpulan Data

    Instrumen kuesioner yang disusun secara terstruktur ialah

    data utama dalam penelitian ini diperoleh melalui survei yang

    dikumpulkan. Menggunakan kuisioner adalah alasan karena

    jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang

    luas49

    .

    Beberapa macam angket atau kuesioner: angket terbuka

    dan angket tertutup. Angket terbuka ialah apabila pertanyaan

    diformulasi sedemikian rupa sehingga responden mempunyai

    kebebasan untuk menjawab tanpa adanya alternative jawaban

    yang diberikan periset. Sedangkan angket tertutup adalah suatu

    angket dimana responden telah memberikan alternative

    jawaban oleh periset. Responden tinggal memilih jawaban

    yang menurutnya sesuai dengan realitas yang dialaminya,

    biasanya dengan memberikan tanda (x) atau tanda (v)50

    .

    Peneliti menggunakan angket tertutup dan angket terbuka

    guna memperoleh informasi jelas dan akurat. Mengukur

    kuesionir pertanyaan dalam penelitian ini digunakan sekala

    Likert. Sekala Likert adalah sekala berisi 5 tingkat preferensi

    jawaban dengan pilihan sebagai berikut51

    .

    Tabel 3.1 Penskoran Menggunakan Skala Likert No Simbol Keterangan Skor

    49

    Sugiyono, Hal. 123 50

    Kriyantono, Hal. 64 51

    Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program

    IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. (Semarang: Badan Penerbit

    Universitas Diponegoro, 2013). Hal. 48

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    37

    1 SS Sangat setuju 5

    2 S Setuju 4

    3 N Netral 3

    4 TS Tidak Setuju 2

    5 STS Sangat tidak setuju 1

    Baiknya menggunakan sekala linkert ialah sederhana

    untuk membuat kemudian cenderung dihasilkan sekala yang

    sangat baik, dan mudah dibaca atau dipahami, dan dilengkapi

    oleh responden. Sekor yang dihasilkan oleh sekala linkert

    memiliki nilai 0.92% atau 92% terhadap jawaban konsumen

    sehingga sangat representatif terhadap apa yang konsumen

    anggap52

    .

    F. Teknik Validitas Insterumen Penelitian

    1. Uji Validitas

    Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

    tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

    pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu

    yang akan diukur oleh kuesioner tersebut53

    . Validitas adalah

    suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

    kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid berarti alat

    ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu

    valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

    mengukur apa yang seharusnya diukur54

    .

    Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dikatakan

    bahwa validitas adalah ukuran yang memperlihatkan tingkat –

    tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen penelitian

    yaitu kuesioner. Dimana, sebuah tes dikatakan valid apabila tes

    tersebut dengan tepat, secara benar dapat megukur apa yang

    seharusnya diukur.

    Pengambilan keputusan untuk validitas adalah ditentukan

    52

    Ibid. 53

    Kriyantono, Hal. 143 54

    Sugiyono, Hal. 168

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    38

    apabila nilai r hitung yang dinyatakan dengan nilai Corrected

    Item Total Correlation> r tabel pada df= n-2 dan 0,03 maka

    indikator dikatakan valid. Hal ini diungkapkan oleh Azwar

    (2009: 103) yang menjelaskan bahwa “instrumen penelitian

    yang berupa kuesioner dikatakan valid jika hasil perhitungan

    berada dalam koefisien berkisar antara 0.30 sampai 0.50”.

    Sedangkan menurut Sugiyono mejelaskan bahwa “kuesioner

    penelitian dikatakan valid jika nilai r hitung berada paling kecil

    0.30”55

    .

    2. Reliabilitas

    Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner

    yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner

    dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

    pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu56

    .

    Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu

    instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan

    sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

    baik.

    Berdasarkan beberapa pengertian uji reliabilitas diatas,

    peneliti menyimpulkan bahwa sebuah tes dikatakan realibel,

    apabila tes tersebut mempunyai atau dapat memberikan hasil

    yang tetap dan padat dipercaya sebagai alat pengumpul data.

    Pertanyaan yang dikatakan nyata apabila memiliki nilai

    koefisien alpha yang lebih besar dari 0,6. Maka pengujian

    reliabilitas instrumen disuatu penelitian dilakukan karena

    kedalaman instrumen berhubungan pada taraf kepercayaan

    terhadap instrumen tersebut.” Berdasar penjelasan tersebut,

    maka dikatan nilai variable penelitian yang reliabel jika nilai

    alpha yang dihasilkan lebih dari 0,657

    .

    Dipenelitian ini, menggunakan penguji reliabilitas

    55

    Sugiyono. Hal. 330 56

    Ghozali, Op. Cit. Hal. 160 57

    Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik dengan SPSS Untuk

    Pemula, (Jakarta : Prestasi Pustaka, 2007). Hal. 92

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    39

    kuesioner dengan rumus koefisien Alpha Cronbach. Agar

    mengetahui kuesioner tersebut sudah reliabel dilakukan

    pengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan komputer

    program SPSS. Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah:

    1. Jika koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikan 60% atau 0.6, maka kuesioner tersebut reliabel.

    2. Jikalau koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikan 60% atau 0.6, maka koesioner tersebut tidak reliabel.

    G. Teknik Analisis Data

    Dalam penelitian ini, menggunakan dua teknik analisis

    data yang sesuai untuk mengetahui hasilnya. Tekhnik analis

    data menggunakan:

    1. Uji Statistik Deskeriptif

    Dalam analis ini menggunakan presentase. Angket yang

    telah di berikan ke responden di presentasekan untuk mengukur

    jawaban responden melalui angket tersebut. Adapun rumus

    yang digunakan yaitu:

    Keterangan :

    P = Presentase

    F = Frekuensi

    N = Jumlah Responden

    2. Uji Regresi Linier Sederhana

    Dalam analisis penelitian ini ini terdapat rumus untuk

    melakukan uji regresi linear sederhana, yaitu:

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    40

    Keterangan :

    Y= variabel tidak bebas (Sistim pembayaran)

    X= variabel bebas (Kepuasan konsumen)

    a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0

    b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variable

    3. Uji Komparasi

    Penelitian ini menggunakan tehnik statistik inferensial

    dimana menurut Burhan S (2004: 9) bahwa statistik inferensial

    atau statisitik induktif adalah statistik yang berkaitan dengan

    analisis data (sampel) yang kemudian dilanjutkan dengan

    menarik kesimpulan (inferensi) yang digeneralisasikan pada

    seluruh subjek tempat data itu diambil (populasi). Metode

    penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian

    kuantitatif berupa studi komparasi. 58

    Tehnik analisis komparasional adalah salah satu tehnik

    analisis kuantitatif atau salah satu tehnik analisis statistik yang

    dapat digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada

    tidaknya perbedaan antar variabel yang sedang diteliti. Jika

    perbedaan itu memang ada, apakah perbedaan itu merupakan

    perbedaan yang berarti signifikan, ataukah bahwa perbedaan

    itu hanyalah secara kebetulan saja (by chance).

    Uji komparasi yang digunakan dalam pengujian ini

    adalah independent sample t Test. Alasan pemilihan alat uji ini

    karena t Test merupakan suatu uji dari keseimbangan dua

    58

    Bugin, Burhan.Metodologi Penelitian Kuantitatif. (Jakarta:

    Kencana Prenada Media Group, 2004). Hal. 11

    Y = a + bX

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    41

    distribusi populasi. Uji t Test ini digunakan unuk mengetahui

    apakah terdapat perbedaan antara dua kelompok sampel yang

    diteliti. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau

    rasio.

    Uji beda t Test dilakukan dengan cara membandingkan

    perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan Standar error dari

    perbedaan rata-rata dua sampel menggunakan SPSS.

    Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

    berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Sistim

    pembayaran dengan kepuasan konsumen.

    Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

    terdapat perbedaan yang signifikan antara Sistim pembayaran

    dengan kepuasan konsumen.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    42

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Perusahaan

    PT Bikru Zam-Zam Wisata merupakan perusahaan

    swasta nasional yang bergerak di bidang Tour dan Travel.

    Perusahaan ini didirikan pada tahun 1998 dengan nama PT

    Bikru Zam-Zam Wisata. Produk jasa Munatour meliputi

    program Umrah plus dan reguler, Haji khusus VVIP, Visa

    Umrah, Tour Domestik dan Internasional, Tiket Domestik dan

    Internasional, Reservasi Hotel dan Pengurusan Dokumen

    perjalanan.

    PT Bikru Zam-Zam Wisata memiliki 3 (tiga) poin yang

    menjadi kelebihan utama kami yaitu Pertama: Berhaji dan

    Berumrah sesuai sunnah Rasulullah Saw. Dengan komitmen

    ini, setiap keberangkatan jamaah umrah dan haji PT Bikru

    Zam-Zam Wisata akan selalu didampingi oleh ustadz

    pembimbing ibadah yang berpengalaman. Kedua: Pengalaman

    lebih dari 15 tahun. ini menjadi modal kuat untuk selalu

    melayani dan membimbing jamaah dalam beribadah umrah dan

    haji. Ketiga: Menyediakan layanan fasilitas yang berkualitas.

    PT Bikru Zam-Zam Wisata selalu memberikan fasilitas

    Maskapai yang berlisensi IATA seperti Saudia Airlines,

    Garuda Indonesia, Emirates Airlines dll. Hotel berbintang yang

    relatif dekat dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Telah

    dipercaya menjadi partner terbaik dengan Hotel Movenpick

    dan Muassasah Shaayer For Hajj & Umrah Services.

    Sebagai komitmen legalitas perusahaan dalam melayani

    pelanggan dan jamaah secara aman dan profesional, saat ini PT

    Bikru Zam-Zam Wisata telah mengantongi izin resmi dari

    pemerintah melalui Kementrian Pariwisata, izin Haji Khusus

    dan Umrah dari Kementrian Agama. Selain itu perusahaan juga

    tergabung dalam komunitas organisasi Internasional yaitu

    IATA, organisasi travel nasional yaitu Asita dan komunitas

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    43

    penyelenggara umrah dan haji khusus yaitu ASPHURINDO

    B. Gambaran Umum Responden

    Responden dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen

    yang melakukan perjalanan umrah me