8
KEBERATAN DAN BANDING Keberatan Apabila Wajib Pajak (WP) merasa kurang/tidak puas atas suatu ketetapan pajak yang ditetapkan oleh fiscus atau atas pemotongan/pemungutan yang dilakukan oleh pihak ketiga maka WP dapat mengajukan keberatan. WP Dapat Mengajukan Keberatan Atas Sesuatu: a) Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) b) Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) c) Suart Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) d) Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) e) Pemotongan atau Pemungutan oleh pihak ketiga Pihak Yang Dapat Mengajukan Keberatan: a) Bagi WP Badan oleh Pengurus b) Bagi WP Orang Pribadi oleh WP yang bersangkutan c) Pihak yang dipotong/dipungut oleh pihak ketiga d) Kuasa yang ditunjuk oleh mereka pada butir a sampai dengan c atas dengan surat kuasa khusus untuk pengajuan keberatan Syarat-Syarat Mengajukan Keberatan Keberatan yang diajukan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a) Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia b) Diajukan Kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di tempat WP terdaftar

Keputusan Atas Surat Keberatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hukum Pajak

Citation preview

KEBERATAN DAN BANDINGKeberatanApabila Wajib Pajak (WP) merasa kurang/tidak puas atas suatu ketetapan pajak yang ditetapkan oleh fiscus atau atas pemotongan/pemungutan yang dilakukan oleh pihak ketiga maka WP dapat mengajukan keberatan.WP Dapat Mengajukan Keberatan Atas Sesuatu:a) Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)b) Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)c) Suart Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)d) Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)e) Pemotongan atau Pemungutan oleh pihak ketigaPihak Yang Dapat Mengajukan Keberatan:a) Bagi WP Badan oleh Pengurusb) Bagi WP Orang Pribadi oleh WP yang bersangkutanc) Pihak yang dipotong/dipungut oleh pihak ketigad) Kuasa yang ditunjuk oleh mereka pada butir a sampai dengan c atas dengan surat kuasa khusus untuk pengajuan keberatanSyarat-Syarat Mengajukan KeberatanKeberatan yang diajukan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:a) Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesiab) Diajukan Kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di tempat WP terdaftarc) Suatu keberatan harus diajukan untuk satu ketetapan pajak atau pemotongan atau pemungutan pajak dan satu tahun masa pajakd) Diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dilakukan pemotongan pemungutan oleh pihak ketiga, kecuali Wajib Pajak dapt membuktikan bahwa dalam jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaanya (force majeur)e) Wajib mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan WP disertai alasan-alasan secara jelas

Keputusan Atas Surat KeberatanKepala KPP atau Kepala Kantor Wilayah, atau Direktur Jendral Pajak harus sudah memberikan keputusan atas surat keberatan paling lambat 12 (dua belas) bulan sejak diterimanya surat keberatan Wajib Pajak. Selanjutnya surat keputusan keberatan keberatan harus diterbitkan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak jangka waktu 12 (dua belas) bulan tersebut berakhir. Apabila dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, Kepala KPP atau Kepala Kantor Wilayah, atau Direktur Jendral Pajak tidak memberikan keputusan maka keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak dianggap diterima.Wajib pajak yang mengajukan keberatan tetapi tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan maka Kepala KPP akan memberikan jawaban tertulis dengan surat biasa (bukan surat keputusan penolakan) selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak jangka waktu pengajuan keberatan berakhir. Apabila surat keberatan diajukan setelah batas waktu pengajuan, maka jawaban akan diberikan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak surat keberatan tersebut diterima. Pengajuan keberatan tidak menunda pembayaran pajak. Dengan demikian penagihan pajak dapat tetap dilaksanakan.Kewenangan Dalam Mengmbil KeputusanSesuai dengan Keputusan Direktur Jendral Pajak Nomor: Kep.22/PJ/1995 tanggal 27 Februari 1995, wewenang Direktur Jendral Pajak dalam melaksanakan tugas pelayanan di bidang perpajakan, telah dilimpahkan kepada beberapa Pejabat Direktorat Pajak antara lain Direktur Pajak Penghasilan, Direktur Pajak Pertambahan Nilai, Kepala Kantor Wilayah Dirjaen Pajak dan Kepala Kantor Pelayanan Pajak.Dalam hal masalah keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak sehubungan dengan surat ketetapan pajak dari Pajak Penghasilan dan Pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga, penerbitan surat keputusannya telah dilimpahkan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak (Kepala KPP), yaitu sebagai berikut:1. Untuk KPP Khusus (KPP Badora, PMA, PND, dan Go Publik)a) Dalam hal PPh WP Badan yang jumlah pajak terutangnya tidak lebih dari Rp.1.000.000.000,- atau jumlah kerugian yang ditetapkan tidak lebih dari Rp.5.000.000.000,-b) Dalam hal PPh orang pribadi yang jumlah pajak terutangnya tidak lebih dari Rp.300.000.000,- atau jumlah kerugian yang ditetapkan tidak lebih dari Rp.1.500.000.000,-2. Untuk KPP lainnyaa) Dalam hal surat ketetapan pajak PPh WP Badan yang jumlah pajak terutangnya tidak lebih dari Rp.150.000.000,- atau jumlah kerugian yang ditetapkan tidak lebih dari Rp.600.000.000,-b) Dalam hal surat ketetapan pajak PPh WP orang pribadi yang jumlah pajak terutangnya tidak lebih dari Rp.60.000.000,- atau jumlah kerugian yang ditetapkan tidak lebih dari Rp.300.000.000,-c) Dalam hal surat ketetapan pajak yang dikenakan kepada pemotong/pemungut PPh (Pasal 21, 22, 23, dan 26) yang jumlah pajak terutangnya tidak lebih dari Rp.150.000.000,-d) Dalam hal pemotongan/pemungutan PPh (Pasal 21, 22, 23, dan 26) oleh pihak ketiga yang jumlahnya tidak lebih dari Rp.15.000.000,-

Dalam hal masalah keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak sehubungan dengan surat ketetapan pajak PPN, PPn BM, penerbitan surat keputusannya telah dilimpahkan kepada Kepala KPP, yaitu sebagai berikut:1. Untuk KPP khusus (KPP Badora, PMA, PND, dan Go public)Dalam hal surat ketetapan pajak PPN/PPn BM yang Dasar Pengenaan Pajaknya tidak lebih dari Rp.2.000.000.0002. Untuk KPP lainnyaDalam hal surat ketetapan pajak PPN/PPn BM yang Dasar Pengenaan Pajaknya tidak lebih dari Rp.500.000.000

Pelimpahan kewenangan penerbitan keputusan atas surat keberatan kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak diatur sebagai berikut:1. Terahadap surat keberatan yang diajukan WP sehubungan dengan surat ketetapan pajak PPh.a) Untuk Kanwil VI DJP adalah: Dalam hal surat ketetapan pajak PPh Badan yang jumlah pajak terutangnya lebih dari Rp.1.000.000.000,- sampai dengan Rp.2.500.000.000,- atau jumlah kerugian yang ditetapkan lebih dari Rp.5.000.000.000,- sampai dengan Rp.10.000.000.000 Dalam hal surat kettetapan pajak PPh WP orang pribadi yang jumlah pajak terutangnya lebih dari Rp.300.000.000,- sampai dengan Rp.600.000.000,- atau jumlah kerugian yang ditetapkan lebih dari Rp.1.500.000.000,- sampai dengan Rp.3.000.000.000 Dalam hal surat ketetapan pajk yang dikenakan kepad apemotong/pemungut PPh (Pasal 21, 22, 23, dan 26) yang jumlah pajk terutangnya lebih dari Rp.500.000.000, sampai dengan Rp.1.000.000.000 Dalam pemotongan/pemungutan PPh (Pasal 21, 23, dan 26) oleh pihak ketiga yang jumlahnya lebih dari Rp.30.000.000,- sampai dengan Rp.60.000.000b) Untuk Kanwil-Kanwil DJB lainnya adalah: Dalam hal ini surat ketetapan pajak PPh WP Badan yang jumlah pajak terutangnya lebih dari Rp.150.000.000,- sampai dengan Rp.600.000.000,- atau jumlah kerugian yang ditetapkan lebih dari Rp.600.000.000,- sampai dengan Rp.3.000.000.000 Dalm hal surat ketetapan pajak PPh WP Pribadi yang jumlah pajak terutangnya lebih dari Rp.60.000.000,- sampai dengan Rp.150.000.000,- atau jumlah kerugian yang ditetapkan lebih dari Rp.300.000.000,- sampai dengan Rp.600.000.000 Dalam hal surat ketetapan pajak yang dikenakan kepada pemotong/pemungut PPh (Pasal 21, 22, 23, dan 26) yang jumlah pajak terutangnya lebih dari Rp.150.000.000,- sampai dengan Rp.300.000.000 Dalam hal pemotongan/pemungutan PPh (Pasal 21, 23, dan 26) oleh pihak ketiga yang jumlahnya lebih dari Rp.15.000.000,- sampai dengan Rp30.000.0002. Terhadap surat keberatan yang diajukan WP sehubungan dengan PPN/PPn BM yang diajukan oleh Pengusaha Kena Pajak.a) Untuk Kanwil VI DJP adalah dalam hal surat ketetapan pajak PPN/PPn BM yang DPP-nya berjumlah Rp.2.000.000.000,- sampai dengan Rp.15.000.000.000b) Untuk Kanwil-Kanwil lainnya adalah dalam hal surat ketetapan pajak PPn/PPn BM yang DPP-nya berjumlah Rp.500.000.000,- sampai dengan Rp.6.000.000.000

Di dalam keputusan Direktur Jenderal Pajak hanya menyebutkan bahwa Direktur PPh dan Direktur PPN/PPn BM diberi wewenang untuk menerbitkan keputusan mengenai beberapa surat keberatan, pembetulan atau peninjauan kembali PPh atau PPN/PPn BM terhadap beberapa surat ketetapan pajak atau Surat Tagihan Pajak yang berlainan yang diajukan bersamaan oleh Wajib Pajak yang sama, yang wewenang penyelesaiannya pada KPP, Kanwil, dan pada Kantor Pusat Dirjen Pajak.

Kesimpulan

Keputusan Atas Surat KeberatanKeputusan keberatan dapat berupa diterima seluruhnya, diterima sebagian, ditolak, dan menambah jumlah pajak.Kewenangan Dalam Mengambil KeputusanDalam hal masalah keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak sehubungan dengan surat ketetapan pajak dari Pajak Penghasilan dan Pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga, penerbitan surat keputusannya telah dilimpahkan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak (Kepala KPP), yaitu sebagai berikut:1. Untuk KPP Khusus (KPP Badora, PMA, PND, dan Go Publik)2. Untuk KPP lainnyaPelimpahan kewenangan penerbitan keputusan atas surat keberatan kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak diatur sebagai berikut:1. Terahadap surat keberatan yang diajukan WP sehubungan dengan surat ketetapan pajak PPh.2. Terhadap surat keberatan yang diajukan WP sehubungan dengan PPN/PPn BM yang diajukan oleh Pengusaha Kena Pajak.