Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KM 247 TAHUN 2020
TENTANG
PENETAPAN PERAIRAN WAJIB PANDU KELAS II
DI PERAIRAN PELABUHAN PATI MB AN PROVINSI JAWA BARAT
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 108 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian dan
Pasal 2 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun
2015 tentang Pemanduan dan Penundaan Kapal diatur bahwa
untuk kepentingan keselamatan, keamanan berlayar,
perlindungan lingkungan maritim, serta kelancaran berlalu
lintas di perairan, pelabuhan, dan terminal khusus, serta
perairan tertentu dapat ditetapkan sebagai perairan pandu;
b. bahwa sesuai hasil penelitian, evaluasi, dan verifikasi terhadap
kondisi alur-pelayaran wilayah perairan Pelabuhan Patimban
di Provinsi Jawa Barat telah memenuhi kriteria faktor di luar
kapal dan faktor kapal yang mempengaruhi keselamatan
berlayar untuk ditetapkan sebagai perairan wajib pandu kelas
II;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Menteri Perhubungan tentang Penetapan Perairan Wajib Pandu
Kelas II di Perairan Pelabuhan Patimban Provinsi
Jawa Barat;
- 2 -
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4849);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5070) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009
tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5731);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang
Kenavigasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5093);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan
di Perairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5108) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan
di Perairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5208);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang
Perlindungan Lingkungan Maritim (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5109);
6. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian
Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 75);
7. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 203);
- 3 -
9.
8 .
10.
11.
Memperhatikan :
Menetapkan :
PERTAMA :
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2011
tentang Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran;
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 36 Tahun 2012
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran dan
Otoritas Pelabuhan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 629) sebagaimana beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 76 Tahun
2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 36 Tahun 2012 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1183);
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2015
tentang Pemanduan dan Penundaan Kapal (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 390);
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun 2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1756);
Surat Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor
AL.328/4/ 12/DJPL/2020 tanggal 25 Agustus 2020 perihal
Permohonan Penetapan Perairan Wajib Pandu Pada Perairan
Pelabuhan Patimban, Provinsi Jawa Barat;
MEMUTUSKAN:
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PENETAPAN PERAIRAN WAJIB PANDU KELAS II DI PERAIRAN
PELABUHAN PATIMBAN PROVINSI JAWA BARAT.
Menetapkan Perairan Pelabuhan Patimban Provinsi Jawa Barat
sebagai Perairan Wajib Pandu Kelas II dengan batas titik-titik
koordinat geografis sebagai berikut:
TitikA : 06° 13' 39.819" LS / 107° 44’ 34.268” BT, ditarik
garis lurus menuju titik B;
Titik B : 06° 08' 03.609" LS / 107° 44' 32.535” BT, ditarik
garis lurus menuju titik C;
Titik C : 06° 03' 54.32" LS / 108° 01' 16.54" BT, ditarik
garis lurus menuju titik D;
- 4 -
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
Titik D : 06° 02' 53.77" LS / 108° 01' 39.97" BT, ditarik
garis lurus menuju titik E;
Titik E : 05° 48' 56.00" LS / 107° 58' 42.34" BT, ditarik
garis lurus menuju titik F;
Titik F : 05° 48' 30.31" LS / 108° 00' 33.08" BT, ditarik garis lurus menuju titik G;
Titik G : 06° 02' 40.24" LS / 108° 03’ 17.29" BT, ditarik
garis lurus menuju titik H;
Titik H : 06° 04' 58.19" LS / 108° 02' 56.17" BT, ditarik
garis lurus menuju titik I;
Titik I : 06° 15' 42.77" LS / 107° 57' 13.09" BT, menyusuri
sepanjang garis pantai ke arah selatan sampai kembali ke titik A.
Titik koordinat lokasi naik dan turun Petugas Pandu (Pilot
Boarding Ground) pada 05° 48’ 45.683" LS / 108° 00' 22.669"
BT.
Lokasi perairan wajib pandu sebagaimana dimaksud dalam
Diktum PERTAMA digambarkan dalam Peta Laut Indonesia
Nomor 79 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri
ini.
Penetapan perairan wajib pandu sebagaimana dimaksud dalam
Diktum PERTAMA dievaluasi paling lama dalam jangka waktu
5 (lima) tahun oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut melaksanakan
pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pelaksanaan
Keputusan Menteri Perhubungan ini.
- 5 -
KELIMA : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 18 September 2020
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI KARYA SUMADI
SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:
1. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi;
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
3. Menteri Keuangan;
4. Menteri Kelautan dan Perikanan;
5. Menteri Badan Usaha Milik Negara;
6. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;
7. Kepala Staf TNI Angkatan Laut;
8. Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL;
9. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal dan Direktur Jenderal Perhubungan
Laut Kementerian Perhubungan;
10. Gubernur Jawa Barat;
11. Bupati Subang;
12. Kepala Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok;
13. Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Patimban.
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK
INDONESIA
N O M O R KM 247 TAHUN 2020
TENTANG PENETAPAN PERAIRAN WAJIB PANDU
KELAS II DI PERAIRAN PELABUHAN PATIMBAN
PRO VINSI JAWA BARAT
PENETAPAN PERAIRAN WAJIB PANDU KELAS II DI PERAIRAN
PELABUHAN PATIMBAN PROVINSI JAWA BARAT
PETA LAUT INDONESIA NOMOR 79
Simbol Keterangan
mm — mm Batas-Batas titik koordinat Perairan Wajib Pandu Kelas II di
Perairan
berikut:
Pelabuhan Patimban Provinsi Jawa Barat sebagai
Titik A : 06° 13’ 39.819" LS / 107° 44’ 34.268" BT, ditarik
garis lurus menuju titik B;
Titik B : 06° 08' 03.609" LS / 107° 44’ 32.535" BT, ditarik
garis lurus menuju titik C;
Titik C : 06° 03' 54.32" LS / 108° 01' 16.54" BT, ditarik
garis lurus menuju titik D;
Titik D : 06° 02' 53.77” LS / 108° 01’ 39.97" BT, ditarik
garis lurus menuju titik E;
Titik E : 05° 48' 56.00" LS / 107° 58' 42.34" BT, ditarik
garis lurus menuju titik F;
Titik F : 05° 48’ 30.31" LS / 108° 00’ 33.08" BT, ditarik
garis lurus menuju titik G;Titik G : 06° 02’ 40.24" LS / 108° 03’ 17.29" BT, ditarik
garis lurus menuju titik H;Titik H : 06° 04’ 58.19" LS / 108° 02' 56.17" BT, ditarik
garis lurus menuju titik I;Titik I : 06° 15' 42.77" LS / 107° 57' 13.09" BT, menyusuri
sepanjang garis pantai ke arah selatan sampai
kembali ke titik A.
PBGCD Titik koordinat lokasi naik dan turun Petugas Pandu (Pilot
Boarding Ground) 05° 48’ 45.683" LS / 108° 00’ 22.669” BT.
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI KARYA SUMADI