Upload
doankiet
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: KP 660 TAHUN 2017
TENTANG
RENCANA INDUK BANDAR UDARA MINDIPTANA KABUPATEN BOVEN
DIGOEL PROVINSI PAPUA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa Pasal 457 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009
tentang Penerbangan mengatur rencana induk bandar
udara pada bandar udara yang beroperasi harus
disesuaikan dengan Undang-Undang;
b. bahwa Bandar Udara Mindiptana Kabupaten Boven
Digoel Provinsi Papua merupakan bandar udara umum
yang diselenggarakan oleh Unit Penyelenggara Bandar
Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
c. bahwa berdasarkan hasil evaluasi terhadap studi
rencana induk Bandar Udara Mindiptana Kabupaten
Boven Digoel Provinsi Papua dinyatakan telah
memenuhi persyaratan administratif dan teknis;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, maka
perlu ditetapkan Keputusan Menteri Perhubungan
tentang Rencana Induk Bandar Udara Mindiptana
Kabupaten Boven Digoel Provinsi Papua;
- 2-
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4956);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang
Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 9,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4075);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang
Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup
Bandar Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5295);
4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2015 Nomor 8);
5. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2015 Nomor 75);
6. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 48 Tahun
2002 tentang Penyelenggaraan Bandar Udara Umum;
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun
2006 tentang Pedoman dan Proses Perencanaan di
Lingkungan Departemen Perhubungan;
8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 69 Tahun
2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
1046);
9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun
2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit
Penyelenggara Bandar Udara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1332) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan
Republik Indonesia Nomor PM 83 Tahun 2015 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 688);
-3-
Memperhatikan
Menetapkan
%
10. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1844)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 86 Tahun 2016 (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1012);
11. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Nomor PM 87 Tahun 2016 tentang Tata Cara dan
Prosedur Pemberian Izin Mendirikan Bangunan Bandar
Udara dan Persetujuan Pengembangan Bandar Udara
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1031).
: 1. Surat Rekomendasi Gubernur Papua Nomor
553.2/9249/SET tentang Rencana Induk Bandar Udara
Mindiptana - Kabupaten Boven Digoel Provinsi
Papua;Surat Rekomendasi Bupati Boven Digoel Nomor
800/192/BUP/V/2016 tentang Rencana Induk Bandar
Udara Mindiptana - Kabupaten Boven Digoel Provinsi
Papua;
2. Surat Bupati Boven Digoel Nomor
550/193/BUP/V/2016 perihal Kesanggupan
Penyediaan Lahan Untuk Pembangunan Bandar Udara
Mindiptana;
3. Surat Usulan Penetapan Rencana Induk Bandar Udara
Mindiptana Nomor UM.00.002/299/VIII/KD-2016
Tanggal 8 Agustus 2016 kepada Menteri
Perhubungan RI.
MEMUTUSKAN:
: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
RENCANA INDUK BANDAR UDARA MINDIPTANA
KABUPATEN BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA
-4-
PERTAMA : Bandar Udara Mindiptana berada di Kabupaten Boven
Digoel Provinsi Papua, dengan titik ujung landas pacu 16
pada koordinat geografis 5° 52’ 32,578” Lintang Selatan
dan 140° 42’ 33,048” Bujur Timur atau pada koordinat
bandar udara X = 20.000 meter dan Y = 20.000 meter
dimana sumbu X berhimpit dengan sumbu landas pacu
yang mempunyai azimuth 164° 13’ 30,936” geografis dan
sumbu Y melalui ujung landas pacu 16 tegak lurus
sumbu X.
KEDUA : Lokasi dan titik-titik ujung landas pacu Bandar Udara
sebagaimana pada Diktum PERTAMA sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I yang tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
KETIGA : Titik referensi bandar udara/ A erod rom e R e fe ren ce Po in t
(ARP) Bandar Udara Mindiptana di Kabupaten Boven
Digoel Provinsi Papua ditentukan lebih lanjut oleh
Direktur Jenderal Perhubungan Udara sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
KEEMPAT : Hirarki Bandar Udara Mindiptana di Kabupaten Boven
Digoel Provinsi Papua tersebut merupakan Bandar Udara
Pengumpan dan diselenggarakan oleh Unit Penyelenggara
Bandar Udara (UPBU).
KELIMA : Luas lahan untuk kebutuhan pembangunan dan
pengembangan Bandar Udara Mindiptana Kabupaten
Boven Digoel Provinsi Papua pada Diktum PERTAMA
sebesar ± 29,6415 Ha
a. Luas lahan eksisting = 14,0624 Ha
b. Luas lahan pengembangan = 15,5791 Ha
Total kebutuhan Lahan Bandara = 29,6415 Ha
KEENAM : Rencana Induk Bandar Udara Mindiptana di Kabupaten
Boven Digoel Provinsi Papua, sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II Keputusan ini, terdiri dari :
a. prakiraan permintaan kebutuhan pelayanan
penumpang dan kargo;
-5-
b. kebutuhan fasilitas;
c. tata letak fasilitas;
d. tahapan pelaksanaan pembangunan;
e. kebutuhan dan pemanfaatan lahan; dan
f. kawasan keselamatan operasi penerbangan.
KETUJUH : Penyelenggara Bandar Udara Mindiptana di Kabupaten
Boven Digoel Provinsi Papua, wajib memenuhi aspek
keselamatan dan keamanan penerbangan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
KEDELAPAN : Unit Penyelenggara Bandar Udara dalam jangka waktu
paling lama 3 (tiga) tahun wajib melengkapi dokumen
batas kawasan kebisingan, dokumen daerah lingkungan
kerja dan daerah lingkungan kepentingan yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Lampiran
II Keputusan ini.
KESEMBILAN : Unit Penyelenggara Bandar Udara berkewajiban untuk:
a. menyusun teknik terinci fasilitas pokok bandar
udara; dan
b. menyusun analisa dampak lingkungan terhadap
pembangunan dan pengoperasian Bandar Udara.
KESEPULUH : Pembiayaan yang timbul atas rencana induk Bandar
Udara Mindiptana di Kabupaten Boven Digoel Provinsi
Papua dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
KESEBELAS : Rencana penggunaan dan pemanfaatan lahan yang tidak
sesuai dan belum di atur dalam Diktum KELIMA wajib
memperoleh persetujuan Direktur Jenderal Perhubungan
Udara.
KEDUABELAS : Rencana penggunaan dan pemanfaatan lahan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KELIMA berlaku
untuk kurun waktu 20 (dua puluh) tahun dan dapat
ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun.
- 6-
KETIGABELAS : Direktur Jenderal Perhubungan Udara melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan ini.
KEEMPATBELAS : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : JAKARTA
pada tanggal : 19 Juli 2017
MENTERI PERHUBUNGAN,
ttd
BUDI KARYA SUMADI
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada:
1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia;2. Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia;3. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia;4. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia;5. Menteri Keuangan Republik Indonesia;6. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia;7. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;8. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia;9. Menteri Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia;10. Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia;11. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Kepala
BAPPENAS;12. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Para Direktur Jenderal dan Para
Kepala Badan di lingkungan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia;
13. Ketua DPRD Provinsi Papua;14. Gubernur Papua;15. Ketua DPRD Kabupaten Boven Digeol;16. Bupati Boven Digoel ;17. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua;18. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Boven
Digoel.
Salinan sesuai dengan aslinya
SRI LESTARI RAH; YUPembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19620620 198903 2 001
Y» 19 750 -
-Y = 2 0 .:!5 0
-Y « 1 9 .v50
TITIK SISTEM ACS SISTEM UTMKOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84 E L E V A S I
LINTANG SELATAN BUJUR TIMUR M S L A E S
X (M) Y (M) X (M) Y (M) 0 • " 0 1 " (M) (M)
TH.16.Eks 19850.000 20000 000 467767.000 9350670.000 5 52 27.876 140 42 31.725 60.046 0 000
TH.34.Eks 20650.000 20000 000 467984.485 9349900.130 5 52 52.952 140 42 38.735 61.056 1 010
LEGENDA :|------- ~ r | LANDASAN
r " " " ] JALAN
1 ' t . g jg j PEMUKIMAN
1' . ' . ' . ' J PAGAR
SUNGAI
V________
RENCANA SALURAN
GRID
KEBUN DURIAN
HUTAN
RAWA SAGU
ÍZZ]mmc m
TIMBUNAN
KOLAM
HUTAN KARET
KETERANGAN :1. TERMINAL PENUMPANG2. KANTOR BANDARA3. GEDUNG PKP-PK4. GEDUNG WORKSHOP 5a POWER HOUSE BARU 5b. POWER HOUSE LAMA6. BANGUNAN NDB7. RUMAH DINAS
Salinan sesuai dengan aslinyak p p a i A R I B T I H U K U M
LAMPIRAN IKEPUTUSAN MENTERI PERHUBJNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : KP 660 TAHUN 2017TANGGAL : 19 JULI 2017
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
ttd
BUDI KARYA SUMADI
Ä K E M E N T E R IA N P E R H U B U N G A NwPEKERJAAN
RENCANA INDUKBANDAR UDARA MINDIPTANA
KABUPATEN BOVEN DIGOEL, PROVINSI PAPUANAMA GAMBAR NOMOR JUMLAH
- LtMdAK
KONDISI EKSISTINGBANDAR UDARA
01 O \ o
oo oo
pag ar pag ar
RUNWAY STRIP RUNWAY STRIP
RUNWAY STRIP RUNWAY STRIP
iDRAINASE ÍR A fN M l^AEANRN!PAGAR'
KE DISTRIK MINDIPTANA
200
Y=20.200
Y=20 000
Y -1 9 800
Y«19 600
Y=20.200~ +
Y=20.000 -
Y= 1 9 .8 0 0 -
Y=19 6 0 0 -
RESA
KOORDINAT TlTlK-HTIK UJUMG LAND/.S PACU
TITIK
SISTEM KOOJDINAT SISTIM KOORONAT GEOORAFlS WGS'84 Elevasi
AC5 UTM LINTANG SELATAN BUJUR ' IMUR MSL AES
X (M) Y (M) X (M) Y (M) " * " (M) (Ml
TH.16.Ek- 19860.000 20000.000 46 *767.000 9350670.000 5 52 27.876 1 10 42 31.725 60.046 0.000
TH.16.Plp 20000.000 20000.000 467807,778 9350525.649 5 52 32.578 140 42 33.048 60.046 0.000
TH.J4.EKS 20660.000 20000.000 46 '984.485 9349899.130 5 52 52.952 140 42 38.785 61.056 1.010
TH.j4.Rip 20900.000 20000.000 468052.449 9349659.545 5 53 0.788 140 42 40.991 61.056 1.010
LEGENDA:
I ' 1 EKSISTING
I 1 TAHAP I
f I TAHAP II
I ------1 PAGAR BANDARA
I 1 PEMBATAS FASILITAS
1 = 1 JALAN
I I ARAH A'JRAN
|— C | SUNGAI
S BANGUNAN
I I PEMUKIMAN
KETERANGAN
NO FASILITAS SISI DARAT NO FASILITAS SISI DARAT1 Terminal Penumpang 10 Aela/Ruang Serbaguna2 Parkir Mobil Penumpang 11 Bangunan Rumah Pompa
2a Parkir Taksi 12 Gedung Operasional2b Parkir Bis 13 Bang Bengkel / Workshop3 Parkir Roda Dua 14 DPPU /Fuel Farm (Lahan)4 Kantin umum 15 Bangunan NDB (Lahan)5 Power House/Genset 16a Kantor Meteorologi (Lahan)C Menara Pengawas (Lahan) 16b Taman Meteorologi (Lahan)
6a Kantor Administrasi AirNav (Lahan) 17a Bangunan F'KP-PK6b Menara Air AirNav (Lahen) 17b Bak Air PKP-PK6c Bangunan Genset AirNav (Lahan) 18 Rumah Dinas7 Kantor Administrasi Bandara 19 Area Pembakaran Sampah (Lahan)8 Terminal Kargo (Lahan) 20 Pos Jaga9 Tempat Ibadah 21 GSE Park
Salinan sesuai dengan aslinya LAMPIRAN II AKEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : KP 660 TAHUN 2017TANGGAL : 19 JULI 2017
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
ttd
BUDI KARYA SUMADI
Äw K E M E N T E R IA N P E R H U B U N G A NPEKERJAAN
RENCANA INDUKBANDAR UDARA MINDIPTANA
KABUPATEN BOVEN DIGOEL, PROVINSI PAPUANAMA GAMBAR NOMOR JUMLAH
- “ LEMBAR
RENCANA INDUKBANDAR UDARA 02 0 2 / 0 6 ^
Y= 19.900-
==JS
Y= 19 .800-
□ n sW a\
5cii
l i/ i n
20i V vi
W ai i i l l l i l
ni r
1 0
* r ~ 11
V _____<—
13
20„:
14
i t t :
1 7 o
15
7
1 6o
V .
: |
j EI a
■
nTaman
n
18U
’p .
—
KE DISTRIK MINDIPTANA
50
100
Y-19.900
Y=19.BOO
- Y=19.60Q
dcsIIX
dCNIIX
KETERANGAN
NO FASILITAS SISI DARAT NO FASILITAS SISI DARAT1 Terminal Penunpang 10 Aulj/Ruang Serbaguna2 Parkir Mobil Penumpang 11 Bangunan Rumah Pompa
23 Parkir Taksi 12 Gedung Operasional2b Parkir Bis 13 Bang. Bengkol 1 Wbrkshop3 Parkir Roda Dua 14 DPPU /Fuol Farm (Lahan)4 Kantin umum 15 Bargunan NDB (Lahan'5 Power House/C-enset 163 Kantor Meteorologi (Lahan)6 Menara Pengav/as (Lahan) 1Gb Taman Meteorologi (Laian)6a Kantcr Administrasi AirNav (Lahan) 173 Bangunan PKP-PK.6b Menara Air AirNav (Lahar) 17b Bal- Air PKP-PK.6c Bangunan Gennet AirNav (Lahan) 18 Rumah Dinas7 Kantor Administrasi Band3ra 19 Area Pembakaran Sampah (Lahan)8 Terminal Kargo (Lahan) 20 Pos. Jaga9 Tempat Ibadah 21 GS5 Park
la m p ir a n ii b
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : KP 660 TAHUN 2017TANGGAL : 19 JULI 2017
K E M E N T E R IA N P E R H U B U N G A NPEKERJAAN
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
t t d
BUDI KARYA SUMADI
RENCANA INDUKBANDAR UDARA MINDIPTANA
KABUPATEN BOVEN DIGOEL, PROVINSI PAPUANAMA GAMBAR NOMOR JUMLAH
- LtM dAk
RENCANA TATA LETAKSISI DAFAT BANDAR UDARA 03 0 3 / 0 6 ^
LEGENDA:
i i EKSISTIN3
l i TAHAP I
r ' " ! TAHAP II
I ----- ! PAGAR BANDARA
I I PEMBATAS FASILITASl = = l JALAN
r - ' » ! ARAH ALIRAN
I— < 1 SUNGAI
H g j BANGUNAN
I I PEMUKIMAN
Sclinan sesuai dengan aslinya K E P A L A ^ B m - H U K l M
P e m b in q c ;> ^ c r M i e | y C ) O y / c )
NIP. 1§62V&l(l/ pp&WJyi 001
Y *20.000—
Y - 17.500-
Y=22.300
-Y=20 000
— Y=17.500
OBSTACLE BANDARA MHDIPTANA (P onjcng Runway 300 m , Code Numbsr 2. Non instrum en)
No
SISTIM KOORDINAT ELEVASI riNCCi POSISI
OBYEK BANDAR/. (ACS) GEOGRAFIS sVCS-84 PUNCAK OBYEK PERM. KKOP obstac le PADA
08STACLE X Y LINTANG SELATAN BUJUR TIMUR MSL AES MSL AES KKOP /AWASAN
(M) (M) • ■ • • • (M) (M) (M) (M) (M) KKOP
1 Pohon 18770.610 1 9737.455 5 51 56.363 140 42 13.582 107.198 47.15,: 103.174 43.128 4 024 KDPTR
Pohon 18376 303 20153.348 5 51 55.616 1 40 42 29.175 1 0 2 .4 0 ’ 42.356 89.453 29.4C7 12 949 KDPTR
3 Pohon 20255.432 20521.576 5 52 35.972 1 40 42 51.641 108.205 48.162 105.046 45.000 3 160 KDPHD
A Pohon 21297.352 20053. '05 5 53 12.768 140 42 46.179 90.971 30.925 74.55 0 14.604 16.421 KK8KC-TH.34
5 Pohon 21305.361 19990.1.52 5 53 13.703 140 42 44.306 90.142 30.094 75.031 14.985 15 110 KKBKC-TH.34 '
Ö Pohon 21324.042 19950.537 5 53 14.513 140 42 43.193 92.31 7 32.271 75.618 15.572 16 699 KKBKC-TH 34
7 Pohon 20540.901 19803,1119 5 52 51 .2 1 2 140 42 31 S72 91.812 31.766 90.GÜS 30.623 1 142 KDPTR
— Y= 15.000
KETERANGANACS Aercdrome Coordmate SystemMSL Meai Sea LevelAES Aercdrome Elevetion System
KDPHCKDPTRKKBKcl
Kawasan D Bawah Pe'mukaan Horizontal Dalam Kawasan DI Bawah Pe'mukaan Transisi Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan
T1DK REF. PENGUKURAN TH.Ifl EKSIST1NC
05' 32* 27 076’ LS140" 42 ' 31 725" 0T
KIlUNGGIAN8MOAR UDARA 00.6 m (MSL)
A2IMUTH LANDAS PACU 164* 13* 30.936"344’ 13' 30,936"
PANJANG LANDAS PACU 900 m
KLASIFIKASI landas PACU NON INSTRUMENNOMOR KOCE 2
KETINGGIAN AMBANG 10- 00.046 rrrfMSL) / 0.000 m<A£5)34 - 61.038 m'MSL) / t.O10m(/CS)
UTIK REFERENSI 1IH 10 EKS1ST1NC
X» 19050.000 Y - 20000.000
05' 52 ' 27.876" LS 140* 42’ 31,725" UT
TITIK REFERENSI II7H.34 EKSISTING
X- 20650 0C0Y- 20000.000
03* 52' 32,932“ LS140* 42' 36.785’ 0T(
T'TIK REFERENSI IIIT*f 10 RIP
X - 20000.000 Y - 20000 000
05* 52' 32.578" LS 140* 42' 33,046" 0T f
UTIK REFERENSI IVTH.34 RIP
X - 20900.000 Y - 20000 000
OS 53’ 00,788" i s j14(7 42' 40.991" 0T !
DAFTAR KOORDINAT TITIK BATA* KAWASAN
6ISTEM KOORDINAT 3IS71M KOORDINAT 0E0URAF18 W33*M
LIHTANO SELATAN BUJUR TIMUR
0 4 20450 000 16400 000 5 53 18 434 140 40 44 332
LEGENDA ■
J21 - OBJEK OBSTACLE
Salinan se^ysi=aias^n aslinyak e p a u h ^ r E ^ u k u m
KEPUTUSAN NOMOR :KP TANGOAl : 19JUU2017
^ KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
MENTERI PERHUBUNGAN
ttd
BUDI KARYA SUMADI
RENCANA INDUK BANDAR UDARA MINDIPTANA KABUPATEN BOVEN DIG0EL
PROVINSI PAPUANAMA GAMBAR:
BATAS KETINGGIAN PADA KAWASAN KESELAMATAN
OPERASI PENERBANGAN (KKOP)
SKALA= 1:120.000
NOMOR
V.
LEMBAR
5/6
r
A1 'c
^ \ A 1 C A1rotWJKWM kes'ucut Ux)
B PEfiMUKMN Moazoc«. V U U (BC) A2B A?c'
A: ;c
’ c
00
(pERIWKMN TWHSJSI (2
(1 0 <;0 *
TITIK A1'C A,C A,'B---------------------,----------------1
A2B A2C A2
JARAK (M) 1100 865 1125 6________
0 900 6 ______I
0 1122 868 1100
JUMLAH JARAK (M) 3600 2500 16 35 510 0 510 162 2 25 30 36
KETINGGIAN (AES) (M)i i i i i i r i
100 45 45 0.00 0.10 45 45 100I !______ I________ I________ I______________I ____ 1_______ 1
KETINGGIAN (MSL) (M) 160.046 105.046 10!3.046 60.(346 61.056 105.C)46 105.046 160 046
KEMIRINGAN (%) 5 0 4 4 0 5
POTONGAN MEMANJANG A-A
SKALA HORISONTAL:
SKALA VERTIKAL :
SKALA VERTIKAL M
LAMPIRAN IIKEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIANOMOR : KP 660 TAHUN 2017TENTANG RENCANA INDUK BANDAR UDARAMINDIPTANA KABUPATEN BOVEN DIGOELPROVINSI PAPUATANGGAL: 19 JULI 2017
RENCANA INDUK
I. Prakiraan Permintaan Kebutuhan Pelayanan Penumpang dan Kargo
Rencana pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara untuk memenuhi kebutuhan operasi penerbangan dan pelayanan bandar udara dilakukan terutama berdasarkan perkembangan lalu lintas angkutan udara sebagaimana tercantum pada Tabel I.
Tabel I
PRAKIRAAN PERMINTAAN JASA ANGKUTAN UDARA
BANDAR UDARA MINDIPTANA KABUPATEN BOVEN DIGOEL PROVINSI
PAPUA
NO. URAIAN EKSISTING2016 TAHAP I TAHAP II KETERANGAN
1PergerakanPenu m pang
a. Tahu nan 2662 6111 8097 Penum pang
b. H arian 12 18 46 Penum pang
c. Jam S ibuk 12 18 46 Penum pang
2 Pergerakan Pesaw at
a. Tah u n an 392 730 838 Pesaw at
b. H arian 2 2 4 Pesaw at
c. Jam S ibuk 2 2 4 Pesaw at
3Ju m lah Pesaw at Jam S ibuk
1 1 2Pesaw at
4Pesaw at terbesar yan g d ilayan i
G randCaravan
GrandCaravan
N 219 Pesaw at
5Ru te terjauh yan g d ilayan i
M erauke M erauke M erauke kota
II. Kebutuhan Fasilitas
1. Fasilitas bandar udara yang direncanakan untuk dibangun dan dikembangkan sebagaimana tercantum pada Tabel II.
2. Pelaksanaan pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara sebagaimana dimaksud pada butir 1, sebaiknya dilengkapi
1
NoFASILITAS BANDAR I Eksisting
UDARA 2016 Wt'
------------- ------------------------------------
Tahap II KETERANGAN
Parkir Bus - 50 100
m 2(2 un it / 50 m 2 Tahap U ltim ate)
Parkir Motor - 36 96
m 2(16 un it / 6 m 2 Tahap U ltim ate)
Total Luas Parkir - 471 1176 m 2
3 Tem pat Ibadah - 150 150 m 2
4 Term inal Kargo - 500 500m 2
(Penyed iaanLahan)
B ZONA TEKNIS1 Fasilitas Navigasi
a. Menara Pengawas - 172 172m 2
(Penyed iaanLahan)
b. KantorAdm inistrasi A irnav - 120 120
m 2(Penyed iaan
Lahan)
c. Menara A ir Airnav - 20 20m 2
(Penyed iaanLahan)
d. Genset Airnav - 24 24m 2
(Penyed iaanLahan)
2BangunanAdm inistrasi - 185 185 m 2
3 Bangunan Operasional 190 305 305 m 24 Power House 35 202 202 m 25 Power house lama 18 - - m 26 Bangunan PKP-PK 125 325 325 m 27 Rum ah Pompa - 155 155 m 28 Bak Sam pah - 200 200 m 2
9Bengkel (Workshop Building) 153 221 221 m 2
10 GSE Park - 100 100 m 2
11 Fasilitas NDB 79 10000 10000m 2
(Penyed iaanLahan)
C ZONA PENUNJANG1 Kantin Umum - 283 283 m 22 Fasilitas Meteorologi
a. Tam an Meteo - 900 900m 2
(Penyed iaanLahan)
b. Kantor Meteo 365 365m 2
(Penyed iaanLahan)
3 Pos Jaga - 20 20m 2
(5 unit, Uk. 2 m x 2 m)
4 Rumah DinasType 50/120 (3) 120 120 360 m 2Type 36/100 (10) 800 500 1000 m 2
5 Aula 252 252 m 2
6 DPPU - 5000 5000m 2
(Penyed iaanLahan)
4
dengan Kajian Lingkungan yang nantinya akan diterbitkan Izin Pembangunan Bandara oleh Menteri Perhubungan.
3. Pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara dilaksanakan dengan mempertimbangkan prioritas kebutuhan dan kemampuan pendanaan sesuai peraturan perundang-undangan.
Tabel II
RENCANA PENGEMBANGAN DAN TAHAPAN PEMBANGUNAN
BANDAR UDARA MINDIPTANA DI KABUPATEN BOVEN DIGOEL PROVINSI
PAPUA
No FASILITAS BANDART T n A D A
E k 2 0 1 6 n g T a h a p 1Tahap II KETERANGAN
I PESAWAT TERBESAR G randCaravan
G randCaravan
N-219
II RUTE PELAYANAN TERJAUH M erauke M erauke M erauke
IIIA E R O D R O M E
R E F E R E N C E C O D E 2B 2B 2C
IV KATEGORI OPERASI R U N W A Y
NonInstrum en
NonInstrum en
NonInstrum en
V FASILITAS SISIUDARAa. Runway 800 x 18 900 x 23 900 x 30 m 2b. Runw ay Strip 860 x 60 1020 x 80 1020 x 90 m 2c. Runw ay End Safety Area
TH. 16 - 90 x 46 90 x 60 m 2TH. 34 - 90 x 46 9 0 x 6 0 m 2
d. Declared D istanceTO R A
TH. 16 800 900 900 mTH. 34 800 900 900 m
TO D ATH. 16 800 1050 1050 mTH. 34 860 1050 1050 m
A SD ATH. 16 800 900 900 mTH. 34 800 900 900 m
LD ATH. 16 800 900 900 mTH. 34 800 900 900 m
e. Turning Area
TH . 16 -Turn Pad to
Code Num ber B
Tum Pad to Code Num ber
C
TH. 34 -Turn Pad to
Code Num ber B
Tum Pad to Code Num ber
Cf. Exit Taxiway - 1 1
- D im ensi (75 x 15) (72,5 x 15) (69 x 15) m 2h. Apron
- Ju m lah Pesaw at di Apron
G rand Caravan (Seat ± 12)
1 1 1 Pesaw at
N219 (Seat ± 19) - - 1
- Cadangan - 1 1 Pesaw at- To ta l Ju m lah Pesaw at 1 2 3 Pesaw at
2
No F A S IL u d a r a NDAR KETERANGAN
- D im ensi Apron (60 x 40) (60 x 40) (95 x 40) m 2
VI FASILITASPENUNJANG
1 KATEGORI PKP-PK - 3 3
2PELAYANAN LALU LINTAS UDARA U n Attended AFIS AFIS
3 FASILITAS NAVIGASI NDB NDB NDB
4FASILITASKOMUNIKASIPENERBANGAN
H F-SSB trx A/G ; V H F
trx A/G, ATIS , TTY,
DS, ATN
H F-SSB trx A/G ; V H F
trx A/G, ATIS , TTY,
DS, ATN
5ALAT BANTU PENDARATAN VISUAL
Windsock
Windsock Signal lamp Apron Flood
LightObstruction
lightRotatingBeacon
PAPIRTIL
R /W E d gelight
R /W End light
T/W Edge light
T/H light Apron Edge
light
Windsock Signal lamp Apron Flood
LightObstruction
lightRotatingBeacon
PAPIRTIL
R /W E d gelight
R /W End light
T/W Edge light
T/H light Apron Edge
light
6
FASILITASPERALATANPENGAMANANPENERBANGAN
Handheld MD Handy Talky
Pagar Bandara
Handheld MD Handy Talky
Pagar Bandara
Handheld MD Walk
Through X-Ray Cabin M otor Patroli Handy Talky
Pagar Bandara
7FASILITASPENUNJANGPENERBANGAN
Pow er Supply:
Genset 15 KVA 2 unit
Pow erSupply:
PLN 80 s/d 250 KVA
Genset 80 - 250 KVA JTM 6 K V
JTR 220/380 V
ControlPower
Autom athic
Pow erSupply:
PLN 80 s/d 250 KVA
G en se t80 - 250 KVA JTM 6 K V
JTR 220/380 V
Control Pow er Autom athic
VII FASILITAS SISIDARAT
A ZONA UMUM1 Term inal Penum pang 185 305 775 m 22 Parkir
Parkir Mobil - 315 805
m 2(23 un it / 35
m 2 Tahap U ltim ate)
Parkir Taksi - 70 175
m 2(5 u n it / 35 m 2
Tahap U ltim ate)
3
III. Tata Letak Fasilitas dan Tahapan Pelaksanaan Pembangunan
Rencana penggunaan dan pemanfaatan lahan untuk keperluan peningkatan pengoperasian, pelayanan, pengelolaan dan pengusahaan serta pembangunan dan pengembangan bandar udara sebagaimana tercantum pada Lampiran II. A dan II. B.
IV. Kebutuhan dan Pemanfaatan Lahan
1. Untuk menyelenggarakan kegiatan pengoperasian, pelayanan, pengelolaan dan pengusahaan serta pengembangan bandar udara sesuai rencana induk, dengan rincian sebagai berikut:
a. Luas lahan eksisting = 14,0624 Hab. Luas lahan pengembangan= 15.5791 HaTotal kebutuhan Lahan Bandara = 29,6415 Ha
Batas kebutuhan lahan sebagaimana dimaksud pada IV butir (1), dinyatakan dalam Sistem Koordinat Bandar Udara Mindiptana - Kabupaten Boven Digoel menggunakan titik referensi koordinat bandar udara (X = 20000,000 m ; Y = 20000,000 m) yang merupakan garis perpotongan sumbu X dengan sumbu Y. Sumbu X berhimpit dengan garis as landas pacu dengan arah azimuth 164° 13’ 30,936” terhadap arah Utara geografis. Sumbu Y tegak lurus garis sumbu X dan melalui ujung landas pacu 16, sebagaimana tercantum pada Tabel III.
2. Kebutuhan luas lahan sebagaimana yang dimaksud pada butir 2 seperti yang tercantum pada Lampiran II. C.
Tabel III
KOORDINAT BATAS LAHAN EKSISTING BANDAR UDARA MINDIPTANA
TITIKKOORDINAT ACS KOORDINAT UTM
KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84LINTANGSELATAN
BUJURTIMUR
X (M) V(MJ X (M) Y (M) O ■ ' M ' O t H
E. 1 19845.255 20035.635 467800.003 9350684.254 5 52 27.413 140 42 32.798E.2 21100.000 20035.635 468141.1129 9349476.765 5 53 6.742 140 42 43.872
E.3 21100.000 19962.315 468070.5543 9349456.833 5 53 7.390 140 42 41.576E.4 20488.676 19962.315 467904.3622 9350045.133 5 52 48.228 140 42 36.181E .5 20488.676 19780.175 467729.082 9349995.617 5 52 49.838 140 42 30.480E.6 20461.905 19780.175 467721.8041 9350021.38 5 52 48.999 140 42 30.244E .7 20408.199 19768.794 467696.2514 9350069.969 5 52 47.416 140 42 29.414E.8 20352.967 19766.742 467679.2616 9350122.563 5 52 45.703 140 42 28.862E.9 20322.063 19769.207 467673.2323 9350152.973 5 52 44.713 140 42 28.667E .10 20310.269 19775.757 467676.3293 9350166.104 5 52 44.285 140 42 28.767E. 11 20201.229 19803.668 467673.546 9350278.625 5 52 40.620 140 42 28.679E. 12 20202.623 19973.405 467837.2693 9350323.427 5 52 39.164 140 42 34.004E. 13 19845.255 19973.862 467740.5565 9350667.461 5 52 27.959 140 42 30.865
5
KOORDINAT BATAS LAHAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARAMINDIPTANA
TITIK
I I ■ U I i ¡1 U I | 1 | ■ I I | : i
KOORDINAT ACS KOORDINAT UTMKOORDINAT GEOGRAFIS WGS 84
LINTANGSELATAN
BUJURTIMUR
X (M ) Y (M) X (M) Y (M) o ■ n O * »t
P .l 19841.673 20065.000 467827 .2882 9350695.684 5 52 27.041 140 42 33.686
P.2 21100 .000 20065.000 468169 .372 9349484.748 5 53 6.483 140 42 44.791
P. 3 21100 .000 19935.000 468044 .268 9349449.407 5 53 7.631 140 42 40.721
P.4 20945 .107 19935.000 468002 .1595 9349598.466 5 53 2.776 140 42 39.354
P. 5 20945 .107 19751.128 467825 .2124 9349548 .48 5 53 4.401 140 42 33.599
P.6 20315 .688 19751.128 467654.1011 9350154.193 5 52 44.672 140 42 28.044
P. 7 20295.309 19753.343 467650 .6925 9350174.407 5 52 44.014 140 42 27.934
P. 8 20298.402 19778.795 467676 .0268 9350178 35 5 52 43.886 140 42 28.758
P.9 20202 .307 19935.000 467800 .2248 9350313.291 5 52 39.494 140 42 32.799
P. 10 19841.673 19935.000 467702 .1843 9350660.343 5 52 28.190 140 42 29.617
V. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan
1. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan terdiri dari :
a) Batas - batas ketinggian pada Kawasan Ancangan Pendaratan dan Lepas Landas pada ujung landas pacu 16 ditentukan dengan kemiringan dan jarak melalui perpanjangan sumbu landas pacu sebagai berikut:
1) Bagian pertama dengan kemiringan sebesar 4% arah ke atas dan ke luar dimulai dari ujung Permukaan Utama pada ketinggian ambang landas pacu 16 sampai jarak mendatar 1.125 m pada ketinggian 45 m di atas ambang landas pacu 16;
2) Bagian kedua dengan kemiringan 0% sampai jarak mendatar tambahan 865 m pada ketinggian 45 m di atas ambang landas pacu 16;
3) Bagian ketiga dengan kemiringan 5% arah keatas dan keluar sampai jarak mendatar tambahan 1.100 m pada ketinggian 100 m di atas ambang landas pacu 16;
b) Batas - batas ketinggian pada Kawasan Ancangan Pendaratan dan Lepas Landas pada ujung landas pacu 34 ditentukan dengan kemiringan dan jarak melalui p erp a n ja n g a n sumbu landas pacu sebagai berikut:
i. Bagian pertama dengan kemiringan sebesar 4% arah ke atas dan keluar dimulai dari ujung Permukaan Utama pada ketinggian ambang landas pacu 34 sampai jarak mendatar 1.122 m pada ketinggian 45 m di atas ambang landas pacu 16;
6
ii. Bagian kedua dengan kemiringan 0% sampai jarak mendatar tambahan 868 m pada ketinggian 45 m di atas ambang landas pacu 16;
iii. Bagian ketiga dengan kemiringan 5% sampai jarak mendatar tambahan 1.100 m pada ketinggian 100 m di atas ambang landas pacu 16.
c) Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan, batas-batas ketinggian ditentukan oleh kemiringan 4% (empat persen) arah ke atas dan ke luar dimulai dari ujung Permukaan Utama pada ketinggian masing-masing ambang landas pacu sampai dengan ketinggian 45 m di atas ambang landas pacu 16 sepanjang jarak mendatar 2.500 m melalui perpanjangan sumbu landas pacu;
d) Kawasan di Bawah Permukaan Transisi, batas-batas ketinggian ditentukan oleh kemiringan 20 % (dua puluh persen) arah ke atas dan ke luar, dimulai dari sisi panjang dan pada ketinggian yang sama seperti Permukaan Utama serta Permukaan Ancangan Pendaratan dan Lepas Landas menerus sampai memotong Permukaan Horizontal Dalam pada ketinggian 45 m di atas ketinggian ambang landas pacu 16, atau pada jarak mendatar 225 m dari sisi panjang permukaan utama;
e) Kawasan di Bawah Permukaan Horizontal Dalam, batas-batas ketinggian ditentukan 45 m di atas ketinggian ambang landas pacu 16;
f) Kawasan di Bawah Permukaan Kerucut, batas-batas ketinggian ditentukan oleh kemiringan 5% (lima persen) arah ke atas dan ke luar, dimulai dari tepi luar Kawasan di Bawah Permukaan Horizontal Dalam pada ketinggian 45 m sampai memotong Permukaan Horizontal Luar pada ketinggian 100 m .di atas ketinggian ambang landas pacu 16;
g) Titik Koordinat Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan sebagaimana dimaksud pada butir 1 sebagaimana tercantum pada Tabel IV.
Tabel IV
A. Kawasan Ancangan Pendaratan dan Lepas Landas
TITIKSISTEM ACS SISTEM UTM
KOORDINAT GEOGRAFIS W GS'84
LINTANG SELATAN BUJUR TIMUR
X (M) Y (M) X (M) Y (M) o ' " O < "
A. 1.1 19940,000 20075,000 227436,396 9251944,537 6 45 40,781 108 32 3,281
A .1.2 19940,000 19925,000 227550,814 9251847,540 6 45 43,956 108 32 6,989
A .1.3 4940,000 19400,000 218251,537 9240066,238 6 52 5,681 108 27 2,309
A .1.4 4940,000 20600,000 217336,192 9240842,217 6 51 40,277 108 26 32,647
A.2.1 21342,304 20075,000 228343,196 9253014,197 6 45 6,128 108 32 32,970
A.2.2 36342,304 20600,000 237642,473 9264795,499 6 38 44,291 108 37 37,493
A.2.3 36342,304 19400,000 238557,818 9264019,520 6 39 9,683 108 38 7,159
A.2.4 21342,304 19925,000 228457,614 9252917,200 6 45 9,303 108 32 36,678
7
E. K a w a s a n D ib a w a h P e rm u k a a n K e ru cu t
TITIKSISTEM ACS SISTEM UTM
KOORDINAT GEOGRAFIS W GS'84
LINTANG SELATAN BUJUR TIM UR
X (M) Y (M) X (M) Y (M) 0 ' nO ' "
C. 1.1 15982,955 20584,631 224488,836 9249255,705 6 47 7,773 108 30 26,898
D .1.1 14472,825 20600,000 223500,588 9248113,736 6 47 44,760 108 29 54,541
D .1.2 19940,000 25500,000 223298,275 9255452,610 6 43 45,960 108 29 49,186
D .1.3 21342,304 25500,000 224205,074 9256522,270 6 43 11,309 108 30 18,874
D .1.4 26809,479 20600,000 231478,077 9257523,980 6 42 39,908 108 34 15,731
C.1.4 25299,349 20584,631 230513,276 9256362,134 6 43 17,554 108 33 44,144
C .1.3 21342,304 24000,000 225349,255 9255552,296 6 43 43,057 108 30 55,950
C. 1.2 19940,000 24000,000 224442,456 9254482,636 6 44 17,708 108 30 26,261
C.2.1 15982,955 19415,369 225380,733 9248499,603 6 47 32,521 108 30 55,802
C .2.4 19940,000 16000,000 230544,755 9249309,441 6 47 7,027 108 33 44,019
C .2.3 21342,304 16000,000 231451,554 9250379,101 6 46 32,372 108 34 13,709
C .2.2 25299,349 19415,369 231405,174 9255606,031 6 43 42,299 108 34 13,048
D .2.2 26809,479 19400,000 232393,422 9256748,001 6 43 5,303 108 34 45,396
D.2.3 21342,304 14500,000 232595,735 9249409,127 6 47 4,117 108 34 50,794
D .2.4 19940,000 14500,000 231688,936 9248339,467 6 47 38,773 108 34 21,103
D.2.1 14472,825 19400,000 224415,932 9247337,757 6 48 10,160 108 30 24,204
2. Kawasan Di Sekitar Penempatan Alat Bantu Navigasi Penerbangan,batas-batas ketinggian ditentukan sebagai berikut:
a) Batas ketinggian di sekitar N on D irec tion a l B ea con (NDB) ditentukan oleh kemiringan bidang kerucut dengan sudut 3° (tiga derajat) ke atas dan ke luar titik tengah dasar antena dan sampai radius 300 m dilarang ada bangunan metal seperti konstruksi rangka besi/baja, tiang listrik dan lain-lain melebihi batas ketinggian tersebut;
b) Batas ketinggian di sekitar alat Very H igh F requ en cy D irection a l O m n i R a n g e (VOR)/ D is ta n ce M ea su rin g E qu ip m en t (D M E ) ditentukan oleh kemiringan bidang kerucut dengan sudut 2° (sepuluh derajat) ke atas dan keluar titik antena pada ketinggian bidang cou n terp o is dan pada jarak radial kurang 600 m dilarang adanya transmisi tegangan tinggi, bangunan metal seperti konstruksi rangka besi, tiang listrik dan lain-lain melebihi batas ketinggian sudut tersebut;
c) Batas ketinggian pada penempatan Alat Bantu Navigasi sebagaimana di maksud pada butir (2) sebagaimana berikut:
1) Batas Ketinggian Pada Penempatan Alat Bantu Navigasi
(a) Batas-batas di Sekitar Penempatan N on D irectiona l B ea con (N D B )
9
B. K a w a s a n K e m u n g k in a n B a h a y a K ece la k a a n
TITIKSISTEM ACS SISTEM UTM
KOORDINAT GEOGRAFIS W GS'84
LINTANG SELATAN BUJUR TIMUR
X (M) Y (M) X (M) Y (M) 0 1 " 0 1 "
A. 1.1 19940,000 20075,000 227436,396 9251944,537 6 45 40,781 108 32 3,281
A. 1.2 19940,000 19925,000 227550,814 9251847,540 6 45 43,956 108 32 6,989
A. 1.5 16940,000 19625,000 225839,702 9249365,183 6 47 4,436 108 31 10,885
A. 1.6 16940,000 20375,000 225267,612 9249850,170 6 46 48,562 108 30 52,345
A.2.1 21342,304 20075,000 228343,196 9253014,197 6 45 6,128 108 32 32,970
A.2.5 24342,304 20375,000 230054,307 9255496,554 6 43 45,642 108 33 29,066
A.2.6 24342,304 19625,000 230626,398 9255011,567 6 44 1,515 108 33 47,606
A .2.4 21342,304 19925,000 228457,614 9252917,200 6 45 9,303 108 32 36,678
C. Kawasan Dibawah Permukaan Transisi
TITIKSISTEM ACS SISTEM UTM
KOORDINAT GEOGRAFIS W GS'84
LINTANG SELATAN BUJUR TIMUR
X (M) Y (M) X (M) Y (M) O ’ ” O ’ "
A . l . l 19940,000 20075,000 227436,396 9251944,537 6 45 40,781 108 32 3,281
B .1.1 17781,063 20390,000 225800,043 9250501,421 6 46 27,462 108 31 9,783
B .1.2 23592,304 20390,000 229557,879 9254934,163 6 44 3,859 108 33 12,818
A.2.1 21342,304 20075,000 228343,196 9253014,197 6 45 6,128 108 32 32,970
A .1.2 19940,000 19925,000 227550,814 9251847,540 6 45 43,956 108 32 6,989
A .2.4 21342,304 19925,000 228457,614 9252917,200 6 45 9,303 108 32 36,678
B.2.2 23592,304 19610,000 230152,853 9254429,777 6 44 20,367 108 33 32,100
B.2.1 17781,063 19610,000 226395,017 9249997,035 6 46 43,971 108 31 29,064
D. Kawasan Dibawah Permukaan Horizontal Dalam
TITIKSISTEM ACS SISTEM UTM
KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84
LINTANG SELATAN BUJUR TIM UR
X (M) Y (M) X (M) Y (M) 0 * " O » "
B .1.1 17781,063 20390,000 225800,043 9250501,421 6 46 27,462 108 31 9,783
C .1.1 15982,955 20584,631 224488,836 9249255,705 6 47 7,773 108 30 26,898
C.1.2 19940,000 24000,000 224442,456 9254482,636 6 44 17,708 108 30 26,261
C. 1.3 21342,304 24000,000 225349,255 9255552,296 6 43 43,057 108 30 55,950
C. 1.4 25299,349 20584,631 230513,276 9256362,134 6 43 17,554 108 33 44,144
B .1.2 23592,304 20390,000 229557,879 9254934,163 6 44 3,859 108 33 12,818
B.2.1 17781,063 19610,000 226395,017 9249997,035 6 46 43,971 108 31 29,064
B.2.2 23592,304 19610,000 230152,853 9254429,777 6 44 20,367 108 33 32,100
C.2.2 25299,349 19415,369 231405,174 9255606,031 6 43 42,299 108 34 13,048
C.2.3 21342,304 16000,000 231451,554 9250379,101 6 46 32,372 108 34 13,709
C.2.4 19940,000 16000,000 230544,755 9249309,441 6 47 7,027 108 33 44,019
C.2.1 15982,955 19415,369 225380,733 9248499,603 6 47 32,521 108 30 55,802
8
(1) Luas Tanah dan Lokasi Perletakan NDB Luas Tanah : 100 m x 100 m
S u m b er : S K E P 1 1 3 / VI/2002
(2) Persyaratan Batas Ketinggian di Sekitar NDB
—•...... ___“1Tiang Tiang !
i Antenna Antenna1 Antenna
J M
i * 3 4 * 6'.70 M 100 M
PermukaanKerucut
Pagari T anah
(3) Persyaratan Bangunan dan Benda Tumbuh
- Didalam batas tanah 100 m x 100 m: bebas bangunan dan benda tumbuh;
- Sampai dengan radius 300 m dari titik tengah antena tidak diperkenankan ada bangunan metal seperti konstruksi baja, tiang listrik dan lain-lain;
- Sampai dengan radius 1.000 m dari titik tengah antena tidak diperkenankan adanya kelompok pohon dan bangunan melebihi batas ketinggian permukaan kerucut.
(4) Fungsi NDB adalah sebagai berikut:- H om ing, untuk memandu penerbang dalam
mengemudikan pesawat udara menuju lokasi bandar udara;
- Loca tor, memberikan panduan arah pendaratan kepada penerbang pada saat posisi pesawatnya berada di kawasan pendekatan untuk melakukan pendaratan;
- E n R ou te , memberikan panduan kepada pesawat yang melakukan penerbangan jelajah di jalur B la n k Spot;
- H old ing, untuk memandu penerbang yang melakukan Holding yaitu menunggu antrian dalam pendaratan yang diatur oleh ATC.
10
(b) Batas-batas di Sekitar Penempatan D o p p le r Very H igh F requ en cy D irec tion a l O m n i R a n ge (D V O R )/D is ta n ce M ea su rin g E qu ip m en t (D M E )
(1) Luas Tanah dan Lokasi Perletakan DVOR / DME
Luas Tanah : 200 m x 200 m
(2) Persyaratan Batas-Batas Ketinggian Disekitar VOR/DME
PermukaanKerucut
2 : y - 4 - 4“ — T 2 : Bidang Counterpoise
P a ga r p agar _ .Tanah
— o n n iv yi m.^ Z UU IVI
(3) Persyaratan Bangunan dan Benda Tumbuh
- Didalam radius 100 m dari titik tengah lahan: bebas benda tumbuh dan bangunan
- Di dalam radius 100-200 m dari titik tengah lahan: ketinggian bangunan dan benda tumbuh tidak melebihi bidang C ounterpo ise
- Sampai radius 600 m dari titik tengah lahan pada permukaan kerucut tidak diperkenankan terdapat Saluran Udara Tegangan Tinggi
- Di dalam batas-batas ketinggian bangunan dari benda tumbuh ditentukan oleh permukaan kerucut sebagaimana ditunjukkan pada gambar di atas
(4) Fungsi VOR/DME adalah sebagai H om ing, E nrou tedan H o ld in g dengan maksud:- Untuk menentukan azim uth, sudut searah
jarum jam terhadap utara dari stasiun VOR dengan garis yang menghubungkan stasiun tersebut dengan pesawat
- Menunjukkan data besarnya deviasi lepada Penerbang, sehingga Penerbang dapat
mengetahui posisi pesawat yang berada di kiri atau kanan dari jalur penerbangan yang seharusnya.
- Menunjukkan apakah arah pesawat menuju ke atau meninggalkan stasiun VOR
Untuk mendirikan, mengubah atau melestarikan bangunan, serta menanam atau memelihara benda tumbuh di dalam Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan harus memenuhi batas-batas ketinggian sebagaimana dimaksud dalam butir (1) dan Butir (2).
Untuk mendirikan bangunan baru di dalam Kawasan Ancangan Pendaratan dan Lepas Landas, harus memenuhi batas ketinggian dengan tidak melebihi kemiringan 1,6% (satu koma enam persen) arah ke atas dan ke luar dimulai ujung Permukaan Utama pada ketinggian masing-masing ambang landas pacu 16 dan landas pacu 34.
Pada Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan sampai jarak mendatar 1.100 m dari ujung - ujung Permukaan Utama hanya digunakan untuk bangunan yang diperuntukkan bagi keselamatan operasi penerbangan dan benda tumbuh yang tidak membahayakan keselamatan operasi penerbangan dengan batas ketinggian sebagaimana diatur dalam keputusan ini.
Untuk mempergunakan tanah, perairan atau udara di setiap kawasan yang ditetapkan dalam Peraturan ini, harus mematuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:a. tidak menimbulkan gangguan terhadap isyarat-isyarat navigasi
penerbangan atau komunikasi radio antar bandar udara dan pesawat udara;
b. Tidak menyulitkan penerbang membedakan lampu-lampu rambu udara dengan lampu-lampu lain;
c. tidak menyebabkan kesilauan pada mata penerbang yang mempergunakan bandar udara;
d. tidak melemahkan jarak pandang sekitar bandar udara;e. tidak menyebabkan timbulnya bahaya burung atau dengan cara
lain dapat membahayakan atau mengganggu pendaratan, lepas landas atau gerakan pesawat udara yang bermaksud mempergunakan Bandar Udara.
Pengecualian terhadap ketentuan mendirikan, mengubah, atau melestarikan bangunan sebagaimana dimaksud pada Butir 1, Butir 2, Butir 3, Butir 4, Butir 5, dan Butir 6 harus mendapat persetujuan Menteri, dan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. merupakan fasilitas yang mutlak diperlukan untuk operasi penerbangan;
b. memenuhi kajian khusus aeronautika; danc. sesuai dengan ketentuan teknis keselamatan operasi
penerbangan.
Terhadap bangunan yang berupa benda tidak bergerak yang sifatnya sementara maupun tetap yang didirikan atau dipasang oleh orang atau yang telah ada secara alami, sebelum diterbitkannya ini antara lain pepohonan dan antena yang sekarang ini menjadi penghalang
(obs ta c le ) tetap diperkenankan sepanjang prosedur keselamatan operasi penerbangan terpenuhi.
8. Pemberian tanda dan/atau pemasangan lampua. Bangunan-bangunan dan/atau benda-benda sebagaimana
dimaksud dalam Butir 9 harus diberi tanda atau dipasangi lampu.
b. Pemberian tanda atau pemasangan lampu, termasuk pengoperasian dan pemeliharaannya dilaksanakan oleh dan atas biaya pemilik atau yang menguasainya dan dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang akan diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
9. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan sebagaimana dimaksud pada point (1) tercantum pada Lampiran II D dan II E.
MENTERI PERHUBUNGAN
ttd
BUDI KARYA SUMADI
Salinan sesuai dengan aslinya
SRI LESTARI RAHAYU Pembina Utama Muda'(IV/ c)NIP. 19620620 198903 2 001
13