Upload
vuongdien
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KP 988 TAHUN 2017
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM KAJIAN NASKAH AKADEMIS
RANCANGAN UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan regulasi tentang
keterpaduan pengembangan dan pembangunan
transportasi perlu disusun Naskah Akademis
Rancangan Undang-Undang Sistem Transportasi
Nasional;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Menteri Perhubungan tentang Pembentukan Tim Kajian
Naskah Akademis Rancangan Undang-Undang Sistem
Transportasi Nasional;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4287);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
- 2 -
3. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 132);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang
Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4722);
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang
Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4849);
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4956);
8. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 65, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5025);
9. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5156);
11. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang
Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara sebagaimana telah diubah, terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010
tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden
- 3 -
Menetapkan
PERTAMA
KEDUA
Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 6 Tahun
2009 tentang Tata Cara Tetap Administrasi Pelaksanaan
Anggaran di Lingkungan Departemen Perhubungan,
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 80
Tahun 2014 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor KM 6 Tahun 2009 tentang
Tata Cara Tetap Administrasi Pelaksanaan Anggaran di
Lingkungan Departemen Perhubungan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1916);
13. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1844) sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 44 Tahun 2017 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 816);
MEMUTUSKAN :
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PEMBENTUKAN TIM KAJIAN NASKAH AKADEMIS
RANCANGAN UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI
NASIONAL.
: Membentuk Tim Kajian Naskah Akademis Rancangan
Undang-Undang Sistem Transportasi Nasional
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
: Tim Kajian Naskah Akademis Rancangan Undang-Undang
Sistem Transportasi Nasional sebagaimana dimaksud
DIKTUM PERTAMA terdiri dari:
1. Pengarah;
2. Tim Ahli;
- 4 -
KETIGA
3. Praktisi;
4. Pelaksana.
: Tugas dan tanggung jawab Tim adalah sebagai berikut:
1. Pengarah
a. Memberikan arahan konsep umum Naskah
Akademis Rancangan Undang-Undang Sistem
Transportasi Nasional agar berjalan secara efektif
dan efisien serta berhasil mencapai tujuan yang
telah ditetapkan;
b. Memberikan arahan baik diminta maupun tidak
diminta kepada Tim Ahli dan praktisi terkait RUU
Sistranas;
c. Memonitor progres pelaksanaan penyusunan Kajian
Naskah Akademis Rancangan Undang-Undang
Sistem Transportasi Nasional secara berkala;
d. Melaporkan hasil penyusunan Kajian Naskah
Akademis Rancangan Undang-Undang Sistem
Transportasi Nasional kepada Menteri secara
berkala, maupun sewaktu-waktu;
e. Tim Pengarah dapat dibantu Tim Sekretariat yang
ditetapkan oleh Sekretaris Tim Pengarah.
2. Tim Ahli
a. Memberikan masukan muatan materi Kajian Naskah
Akademis Rancangan Undang-Undang Sistem
Transportasi Nasional;
b. Melakukan diskusi/pertemuan rutin dalam rangka
penyusunan Kajian Naskah Akademis Rancangan
Undang-Undang Sistem Transportasi Nasional;
c. Merumuskan materi Kajian Naskah Akademis
Rancangan Undang-Undang Sistem Transportasi
Nasional;
d. Membantu penyusunan Kajian Naskah Akademis
Rancangan Undang-Undang Sistem Transportasi
Nasional;
e. Tim Ahli/Pakar melaporkan hasil kegiatan kepada
Pengarah.
- 5 -
3. Praktisi
a. Memberikan masukan terhadap Kajian Naskah
Akademis Rancangan Undang-Undang Sistem
Transportasi nasional yang terkait dengan praktek-
praktek penyelenggaraan transportasi selama ini;
b. Mengikuti diskusi penyusunan Kajian Naskah
Akademis Rancangan Undang-Undang Sistem
Transportasi Nasional;
c. Memberikan masukan terhadap hal-hal yang praktis
dalam penyelenggaraan transportasi.
4. Pelaksana
a. Melaksanakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian penyusunan Kajian Naskah
Akademis Rancangan Undang-Undang Sistem
Transportasi Nasional;
b. Menyusun laporan progres pelaksanaan secara
berkala kepada Tim Pengarah;
c. Mengadakan koordinasi pelaksanaan penyusunan
Kajian Naskah Akademis Rancangan Undang-
Undang Sistem Transportasi Nasional dengan
instansi terkait;
d. Bertanggung jawab terhadap keseluruhan
pelaksanaan penyusunan Kajian Naskah Akademis
Rancangan Undang-Undang Sistem Transportasi
Nasional.
KEEMPAT : Batas waktu akhir pelaksanaan tugas Tim sebagaimana
dimaksud pada Diktum PERTAMA sampai dengan
diserahkannya hasil kajian Naskah Akademis Rancangan
Undang-Undang Sistem Transportasi Nasional kepada
Menteri Perhubungan.
KELIMA : Wakil Ketua Pengarah dapat membentuk Tim Sekretariat
Kajian Naskah Akademis Rancangan Undang-Undang
Sistem Transportasi Nasional.
- 6 -
KEENAM : Segala biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini
dibebankan kepada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi
Antarmoda Tahun Anggaran 2017 Nomor: SP DIPA-
022.11.1. 634171/2017 Tanggal 07 Desember 2016
dengan kode Mata Anggaran: 1970.967.
KETUJUH : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 November 2017
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BUDI KARYA SUMADI
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;
2. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;
3. Para Direktur Jenderal di lingkungan Kementerian Perhubungan;
4. Para Kepala Badan di lingkungan Kementerian Perhubungan;
5. Yang bersangkutan.
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM,
WAHJU ADJI H.. SH, DESSPembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19651023 199203 1 003
- 7 -
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM KAJIAN NASKAH AKADEMIS
RANCANGAN UNDANG-UNDANG SISTEM
TRANSPORTASI NASIONAL
SUSUNAN TIM KAJIAN NASKAH AKADEMIS
RANCANGAN UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL
I. Pengarah
Ketua
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
Sekretaris
Anggota
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan.
Kepala Badan Litbang Perhubungan.
Staf Ahli Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi.
Kapuslitbang Transportasi Antarmoda.
1. Direktur Jenderal Perhubungan Darat.
2. Direktur Jenderal Perhubungan Laut.
3. Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
4. Direktur Jenderal Perkeretaapian.
5. Inspektur Jenderal Perhubungan.
6. Kepala Korlantas Polri.
7. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Perhubungan.
8. Kepala Badan Pengelola Transportasi
Jabodetabek
9. Lambock V. Nahattands (Staf Khusus Menko
Maritim Bidang Perundang-undangan).
10. Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional
11. Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri
dan Perdagangan.
12. Deputi Menko Maritim Bidang Koordinasi
Infrastruktur.
13. Deputi Seskab Bidang Kemaritiman.
14. Deputi Bidang Sarana Prasarana, Bappenas.
15. Deputi Bidang Pengembangan Regional,
Bappenas.
- 8 -
16. Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian
Keuangan.
17. Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
18. Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang.
19. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
20. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika.
21. Staf Ahli Bidang Teknologi, Lingkungan dan
Energi Perhubungan.
22. Staf Ahli Bidang Logistik, Multimoda dan
Keselamatan Perhubungan.
23. Staf Ahli Bidang Ekonomi Kawasan dan
Kemitraan Perhubungan.
24. Staf Khusus Bidang Ekonomi dan Investasi
Transportasi, Kementerian Perhubungan.
25. Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang
Bangun dan Rekayasa, Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi.
26. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi dan Elektronika, Kementerian
Perindustrian.
II. Tim Ahli Akademisi
Koordinator
Wakil
Sekretaris
Anggota
Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, M.T (UGM).
Dr. Ir. Tri Ahmadi, MSc (ITS).
Dr. Russ Bona, MT (ITB).
1. Prof. Dr. Tech. Ir. Danang Parikesit, M.Sc (UGM).
2. Prof. Dr. Ir. M. Daniel Rosyid, MSc (ITS).
3. Prof. Dr. Ing Yamin Jinca, Ms.Tr (UNHAS).
4. Prof. Ade Sjafruddin, M.Sc, Ph.D (ITB).
5. Prof. Dr. Ir. Erika Buchori, M.Sc (UNSRI).
6. Prof.Dr.K.Martono,SH,LLM
- 9 -
7. Prof. Dr. Ir. Wimpy Santoso, MSc (UNPAR).
8. Prof. Dr. Satya Arinanto, SH, MH. (UI)
9. Prof. Muhammad Iksan, SE, MA, Ph.D (UI)
10. Prof. Dr. Harsono (UI)
11. Dr. Ir. Ahmad Wicaksono, MSc (UB).
12. Dr. Ir. Tri Tjahyono, MSc (UI).
13. Dr. Ir. Bambang Riyanto, DEA (UNDIP).
14. Dr. Ir. Iwan Pratoyo Kusumantoro, MT.
III. Praktisi : 1. Dr. Ir. Budi M. Suyitno.
2. Ir. Iskandar Abubakar, M.Sc.
3. Dr. Ir. Tjuk Sukardiman, M.Si.
4. Dr. Ir. L. Denny Siahaan, Ms.Tr.
5. Dr. Agus Eddy Susilo.
6. Agus Pambagyo.
7. Dr. Elly Adriani Sinaga, M.Sc.
8. Ir. Soemino Eko Saputro.
9. Ir. Hermanto Dwiatmoko, MsTr.
10. Ir. Santoso Edi Wibowo.
11. Ir. Wendy Aritenang Yazid, M.Sc., DIC., Ph.D.
IV. Para Pihak/
Stakeholder
: 1. Operator Transportasi : BUMN Transportasi dan
Swasta.
2. Asosiasi / Organisasi di bidang transportasi: DPP
Organda, Gapasdap, INSA, INACA, ALFI, ALI,
Maska, MTI.
3. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia.
V. Pelaksana:
Ketua : Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
Transportasi Antarmoda.
Wakil Ketua : 1. Kepala Biro Perencanaan Kementerian
Perhubungan.
2. Kepala Biro Hukum, Kementerian Perhubungan.
3. Direktur Transportasi, Bappenas.
Sekretaris : 1. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan
Perhubungan.
- 10 -
Anggota
2. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
Transportasi Jalan dan Perkeretaapian.
: 1. Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat.
2. Sekretaris Ditjen Perhubungan Laut.
3. Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara.
4. Sekretaris Ditjen Perkeretaapian.
5. Sekretaris Inspektorat Jenderal Perhubungan.
6. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik.
7. Kapus Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan.
8. Kapuslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau
dan Penyeberangan.
9. Kapuslitbang Transportasi Udara.
10. Sekretaris Badan Pengembangan SDM
Perhubungan.
11. Sekretaris Badan Pengelola Transportasi
Jabodetabek.
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BUDI KARYA SUMADI
Salinan sesuai dengan aslinya
WAHJU ADJI H.. SH, DESSPembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19651023 199203 1 003