35
KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 289/MPP/Kep/10/2001 TENTANG KETENTUAN STANDAR PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pemerintahan daerah dan untuk meningkatkan kelancaran pemberian izin di bidang Perdagangan maka perlu menetapkan Ketentuan Standar Pemberian Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP); b. bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Mengingat : 1. Bedrijfsreglementerings Ordonnantie 1934 (Stbl. 1938 Nomor 86); 2. Undang-Undang Drt Nomor 7 Tahun 1955 tentang Pengusutan, Penindakan Dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi (Lembaran Negara Tahun 1955 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 801) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1964 (Lembaran Negara Tahun 1964 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2692); 3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3214); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3502); 5. Undang-Undang Nomor 1 Ta hun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3587); 6. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3611); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3720); 8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2000 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

  • Upload
    lethuy

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

KEPUTUSANMENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

REPUBLIK INDONESIANOMOR : 289/MPP/Kep/10/2001

TENTANGKETENTUAN STANDAR PEMBERIAN

SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANREPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pemerintahan daerah dan untukmeningkatkan kelancaran pemberian izin di bidang Perdaganganmaka perlu menetapkan Ketentuan Standar Pemberian Surat IzinUsaha Perdagangan (SIUP);

b. bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Keputusan Menteri Perindustriandan Perdagangan.

Mengingat : 1. Bedrijfsreglementerings Ordonnantie 1934 (Stbl. 1938 Nomor 86);2. Undang-Undang Drt Nomor 7 Tahun 1955 tentang Pengusutan,

Penindakan Dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi (LembaranNegara Tahun 1955 Nomor 27, Tambahan Lembaran NegaraNomor 801) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhirdengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1964 (Lembaran NegaraTahun 1964 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Nomor2692);

3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib DaftarPerusahaan (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 7, TambahanLembaran Negara Nomor 3214);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan LembaranNegara Nomor 3502);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas(Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan LembaranNegara Nomor 3587);

6. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil(Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 74, Tambahan LembaranNegara Nomor 3611);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang PerdaganganBerjangka Komoditi (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 93,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3720);

8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2000 tentang PenetapanPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas

Page 2: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

2

menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor251, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4053);

9. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2000 tentang PenetapanPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan BebasSabang menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 2000Nomor 252, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4054);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1957 tentang PenyaluranPerusahaan (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 7, TambahanLembaran Negara Nomor 1144) sebagaimana telah diubah danditambah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun1957 (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 150, TambahanLembaran Negara Nomor 1467);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1977 tentang PengakhiranKegiatan Usaha Asing Di Bidang Perdagangan (Lembaran NegaraTahun 1977 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3113)sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan PeraturanPemerintah Nomor 15 Tahun 1998 (Lembaran Negara Tahun 1998Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3734);

12. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2000tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, SusunanOrganisasi dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik IndonesiaNomor 37 Tahun 2001;

13. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 177 Tahun 2000tentang Susunan Organisasi Dan Tugas Departemen sebagaimanatelah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan PresidenRepublik Indonesia Nomor 58 tahun 2001;

14. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 228/M Tahun 2001tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong;

15. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1984 tentangPedoman Penyederhanaan Dan Pengendalian Perizinan Di BidangUsaha;

16. Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan MenteriPerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam MemberikanIzin Tempat Usaha Dan Izin Usaha Perdagangan sebagaimana telahdiubah dan ditambah terakhir dengan Surat Keputusan BersamaMenteri Dalam Negeri dan Menteri Perdagangan dan KoperasiNomor 92 Tahun 1979 dan Nomor 409/KPB/V/1979;

17. Keputusan Bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi danMenteri Keuangan Nomor 279/Kp/VII/1980 dan Nomor395/KMK.04/1980 tentang Pencantuman Nomor Pokok WajibPajak (NPWP) Pada Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);

18. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangn Nomor254/MPP/Kep/7/1997 tentang Kriteria Industri Kecil Dan

Page 3: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

3

Perdagangan Kecil Di Lingkungan Departemen Perindustrian danPerdagangan;

19. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor86/MPP/Kep/3/2001 tentang Organisasi Dan Tata KerjaDepartemen Perindustrian dan Perdagangan;

MEMUTUSKAN

Mencabut : Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor591/MPP/Kep/10/1999 tentang Ketentuan dan Tata Cara PemberianSurat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DANPERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANGKETENTUAN STANDAR PEMBERIAN SURAT IZIN USAHAPERDAGANGAN (SIUP).

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :

1. Perdagangan adalah kegiatan usaha jual beli barang atau jasa yangdilakukan secara terus menerus dengan tujuan pengalihan hak atasbarang atau jasa dengan disertai imbalan atau kompensasi;

2. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiapjenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan yangdidirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah kerja negaraRepublik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan ataulaba;

3. Surat Izin Usaha Perdagangan yang disingkat SIUP adalah SuratIzin untuk dapat melaksanakan kegiatan Usaha Perdagangan.

4. Surat Permintaan Surat Izin Usaha Perdagangan yang disingkat SP-SIUP adalah Formulir izin yang diisi oleh Perusahaan yang memuatdata Perusahaan untuk memperoleh SIUP Kecil/ Menengah/Besar;

5. Perubahan Perusahaan adalah meliputi perubahan dalam perusahaanyang meliputi Perubahan Nama Perusahaan, Bentuk Perusahaan,Alamat Kantor Perusahaan, Nama Pemilik/ Penanggung Jawab,Alamat Pemilik/Penanggung Jawab, NPWP, Modal dan KekayaanBersih (netto), Bidang Usaha, Jenis Barang/Jasa Dagang Utama;

6. Menteri adalah menteri yang bertanggung jawab di bidangperdagangan;

Page 4: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

4

7. Bupati adalah Kepala Daerah Kabupaten sebagaimana dimaksuddalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentangPemerintahan Daerah;

8. Walikota adalah Kepala Daerah Kota sebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang PemerintahDaerah;

9. Cabang Perusahaan adalah Perusahaan yang merupakan unit ataubagian dari Perusahaan induknya yang dapat berkedudukan ditempat yang berlainan dan dapat bersifat berdiri sendiri ataubertugas untuk melaksanakan sebagian tugas dari Perusahaaninduknya;

10. Perwakilan Perusahaan adalah perusahaan yang bertindak mewakilikantor pusat perusahaan untuk melakukan suatu kegiatan dan ataupengurusannya ditentukan sesuai dengan wewenang yangdiberikan;

BAB IISURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

Pasal 2

(1) Setiap Perusahaan yang melakukan kegiatan Usaha Perdaganganwajib memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan.

(2) Surat Izin Usaha Perdagangan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) terdiri :

a. SIUP Kecil;b. SIUP Menengah;c. SIUP Besar.

Pasal 3

Kewenangan pemberian SIUP berada pada Bupati atau Walikota.

Pasal 4

Khusus untuk Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas,Bupati atau Walikota melimpahkan kewenangan yang diperolehnyasebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 kepada Badan PengusahaanKawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas di wilayahsetempat.

Pasal 5

SIUP diterbitkan berdasarkan tempat kedudukan (domisili) perusahaandan berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Page 5: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

5

Pasal 6

SIUP berlaku selama Perusahaan yang bersangkutan masihmenjalankan kegiatan Usaha Perdagangan.

Pasal 7

(1) Perusahaan yang melakukan kegiatan Usaha Perdagangan denganmodal dan kekayaan bersih (netto) Perusahaan seluruhnya sampaidengan Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak termasuktanah dan bangunan tempat usaha, wajib memperoleh SIUP Kecil.

(2) Perusahaan yang melakukan kegiatan usaha Perdagangan denganmodal disetor dan kekayaan bersih (netto) seluruhnya di atasRp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sampai denganRp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah danbangunan tempat usaha, wajib memperoleh SIUP Menengah.

(3) Perusahaan yang melakukan kegiatan Usaha Perdagangan denganmodal disetor dan kekayaan bersih (netto) seluruhnya diatasRp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah danbangunan tempat usaha wajib memperoleh SIUP Besar.

Pasal 8

Perusahaan yang melakukan perubahan modal dan kekayaan bersih(netto) baik karena peningkatan maupun penurunan yang dibuktikandengan Akta Perubahan dan atau Neraca Perusahaan wajibmenyesuaikan SIUP sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 7.

Pasal 9

(1) Perusahaan yang dibebaskan dari kewajiban memperoleh SIUPadalah :a. Cabang/Perwakilan Perusahaan yang dalam menjalankan

kegiatan Usaha Perdagangan mempergunakan SIUP PerusahaanPusat;

b. Perusahaan Kecil perorangan yang memenuhi ketentuan sebagaiberikut :1) tidak berbentuk Badan Hukum atau Persekutuan; dan2) diurus, dijalankan atau dikelola sendiri oleh pemiliknya atau

dengan mempekerjakan anggota keluarganya/kerabatterdekat.

c. Pedagang keliling, pedagang asongan, pedagang pinggir jalan

atau pedagang kaki lima.

Page 6: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

6

(2) Perusahaan dibebaskan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdiberikan SIUP apabila dikehendaki yang bersangkutan.

Pasal 10

Setiap Perusahaan yang telah memperoleh SIUP dalam jangka waktu 3(tiga) bulan terhitung mulai tanggal diterbitkan SIUP wajibmendaftarkan perusahaannya dalam Daftar Perusahaan sesuaiketentuan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang WajibDaftar Perusahaan.

BAB IIITATA CARA PERMINTAAN PENERBITAN SIUP

Pasal 11

(1) Permintaan SIUP Kecil atau SIUP Menengah, atau SIUP Besarbagi Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 diajukankepada Bupati atau Walikota cq. Dinas yang bertanggung jawab dibidang perdagangan setempat, dengan mengisi Formulir SP-SIUP Kecil/Menengah/Besar Model A sebagaimana dimaksudpada Lampiran Keputusan ini.

(2) Permintaan SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusditandatangani oleh Pemilik/Direktur Utama/Penanggung JawabPerusahaan.

Pasal 12

(1) Permintaan SIUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 wajibdilengkapi dokumen-dokumen dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas :1. Copy Akta Notaris Pendirian Perusahaan;2. Copy Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum dari

Menteri Kehakiman bagi Perseroan Terbatas :3. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik/Direktur

Utama/penanggung jawab Perusahaan;4. Copy NPWP Perusahaan, dan5. Copy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari Pemerintah

Daerah setempat bagi kegiatan Usaha Perdagangan yangdipersyaratkan SITU berdasarkan ketentuan Undang-UndangGangguan (HO).

6. Neraca Perusahaan.

Page 7: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

7

b. Perusahaan berbentuk Koperasi :- Copy Akta Pendirian Koperasi yang telah mendapatkan

pengesahan dari instansi berwenang;- Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pimpinan/Penanggung

Jawab Koperasi;- Copy NPWP Perusahaan;- Copy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari Pemerintah

Daerah setempat bagi kegiatan Usaha Perdaganganyang dipersyaratkan SITU berdasarkan ketentuan Undang-undang Gangguan (HO);

- Neraca Perusahaan.

c. Perusahaan yang tidak berbentuk Perseroan Terbatas danKoperasi :1. Perusahaan Persekutuan :

a) Copy Surat Akta Pendirian Perusahaan/Akta Notaris yangtelah didaftarkan pada Pengadilan Negeri ;

b) Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemilik/PenanggungJawab Perusahaan;

c) Copy NPWP Perusahaan;d) Copy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari Pemerintah

Daerah setempat bagi kegiatan Usaha Perdagangan yangdipersyaratkan SITU berdasarkan ketentuan Undang-Undang Gangguan (HO); dan

e) Neraca Perusahaan.

2. Perusahaan Perorangan :a) Copy Kartu Tanda Pengenal (KTP) Pemilik/Penanggung

Jawab Perusahaan;b) Copy NPWP Perusahaanc) Copy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari Pemerintah

Daerah setempat bagi kegiatan Usaha Perdagangan yangdipersyaratkan SITU berdasarkan ketentuan Undang-Undang Gangguan (HO);

d) Neraca Perusahaan.

(2) Apabila dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari kerja sejak tanggalpengajuan permohonan pengesahan badan hukum kepada MenteriKehakiman, pemohon SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a belum mendapatkan Surat Keputusan Pengesahan BadanHukum dari Menteri Kehakimana, maka pemohon SIUP cukupmelampirkan copy Data Akta Pendirian Perseroan dan copy buktisetor Biaya Administrasi Pembayaran proses pengesahan badanhukum dari Departemen Kehakiman sebagai kelengkapanpersyaratan guna mendapatkan SIUP.

Page 8: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

8

(3) Terhadap pemohon SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (2)apabila telah memperoleh Surat Keputusan Pengesahan BadanHukum dari Menteri Kehakiman, wajib menyampaikan copy SuratKeputusan Pengesahan Badan Hukum dari Menteri Kehakimankepada Bupati atau Walikota yang bersangkutan paling lambat 14(empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal diterbitkannya SuratPengesahan tersebut.

(4) Terhadap pemohon SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (2)yang permohonannya untuk mendapatkan pengesahan badan hukumditolak, maka permohonan SIUP adalah gugur dan dianggap tidakada.

(5) Bagi Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang tidakdipersyaratkan memperoleh Surat Izin Tempat Usaha (SITU)berdasarkan ketentuan Undang-Undang Gangguan (HO), wajibmelampirkan Surat Keterangan tidak perlu Surat Izin Tempat Usaha(SITU) dari Pemerintah Daerah setempat sebagaimana dimaksuddalam ketentuan Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeridan Menteri Perdagangan dan Koperasi Nomor 92 Tahun 1979 danNomor 409/KPB/5/1979.

(6) Copy dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusdilampirkan aslinya guna penelitian dan akan dikembalikan kepadaperusahaan yang bersangkutan setelah penelitian dokumen selesai.

Pasal 13

(1) Perusahaan yang dibebaskan dari kewajiban memperoleh SIUPsebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a dan b dapatdiberikan SIUP apabila dihendaki oleh Perusahaan denganmenyampaikan Surat Permintaan SIUP kepada Bupati atauWalikota cq. Dinas yang bertanggung jawab di bidang perdagangansetempat dengan melampirkan :

1. Copy KTP pemilik/ Direktur Utama/penanggung jawab, dan2. Copy Surat Keterangan Domisili dari Lurah/Kepala Desa

setempat.

(2) Pedagang keliling, pedagang asongan, pedagang pinggir jalan ataupedagang kaki lima sebagaimna dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)huruf c dapat diberikan SIUP apabila dikehendaki oleh yangbersangkutan dengan menyampaikan copy KTP dan suratketerangan dari Lurah/Kepala Desa setempat.

(3) Copy KTP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)disertai aslinya guna penelitian dan akan dikembalikan kepada yangbersangkutan setelah penelitian selesai.

Page 9: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

9

Pasal 14

(1) Selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanyaSP-SIUP Model A sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, yangdilampiri dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 secaralengkap dan benar, Bupati atau Walikota yang bersangkutan wajibmenerbitkan SIUP dengan menggunakan Formulir Model B denganketentuan sebagai berikut :a. warna putih untuk SIUP Kecil;b. warna biru untuk SIUP Menengah;c. warna kuning untuk SIUP Besar.

(2) Apabila pengisian Surat Permintaan dan kelengkapannyasebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Pasal 12 dan Pasal 13belum lengkap dan benar, Bupati atau Walikota yang bersangkutanselambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejek diterimanyaSP-SIUP Model A, wajib melakukan penundaan pemberian SIUPdengan memberitahukan secara tertulis kepada pemohon SIUP yangbersangkutan disertai alasan-alasannya.

(3) Pemohon SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajibmelakukan perbaikan dan atau melengkapi persyaratan selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya SuratPenundaan Pemberian SIUP.

(4) Apabila setelah jangka waktu yang ditentukan sebagaimanadimaksud pada ayat (3) pemohon SIUP yang bersangkutan tidakdapat memenuhi persyaratan yang lengkap dan benar Bupatiatau Walikota yang bersangkutan menolak permintaan SIUP yangbersangkutan.

(5) Pemohon SIUP yang ditolak permintaan SIUP nya dapatmengajukan kembali permintaan SIUP baru.

BAB IVPEMBUKAAN CABANG/PERWAKILAN PERUSAHAAN

Pasal 15

(1) Perusahaan pemegang SIUP yang akan membuka Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan, wajib melapor secara tertulis kepada Bupatiatau Walikota di tempat kedudukan Kantor Cabang/PerwakilanPerusahaan yang bersangkutan dengan tembusan kepada Dinasyang bertanggung jawab dibidang perdagangan.

(2) Dalam menyampaikan laporan tertulis sebagaimana dimaksud padaayat (1) wajib dilampiri dokumen sebagai berikut :a. Copy SIUP Perusahaan Pusat;

Page 10: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

10

b. Copy Akte Notaris atau bukti lainnya tentang pembukaan KantorCabang Perusahaan;

c. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Penanggung Jawab KantorCabang Perusahaan ditempat kedudukan Kantor CabangPerusahaan;

d. Copy Tanda Daftar Perusahaan (Kantor Pusat);e. Copy SITU dari Pemerintah Daerah tempat kedudukan Kantor

Cabang bagi kegiatan Usaha Perdagangan yang dipersyaratkanSITU berdasarkan ketentuan Undang-Undang Gangguan (HO).

(3) Selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanyalaporan dan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (2) secara lengkap dan benar, Bupati atau Walikota ditempat kedudukan Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaanmencatat/mendaftarkan dalam Buku Laporan Pembukaan KantorCabang/Perwakilan Perusahaan dan membubuhkan tanda tangan,capstempel pada copy SIUP Perusahaan Pusat sebagai bukti bahwaSIUP tersebut berlaku juga bagi Kantor Cabang/PerwakilanPerusahaan.

BAB VPENUNJUKAN PEJABAT PENERBIT SIUP

Pasal 16

(1) Bupati atau Walikota menunjuk Kepala Dinas atau unit yangbertanggung jawab dibidang perdagangan diwilayah pembinaannyasebagai pejabat yang berwenang menerbitkan SIUP.

(2) Apabila Pejabat yang berwenang menerbitkan SIUP berhalanganselama 5 (lima) hari kerja berturut-turut, Pejabat yang bersangkutanwajib menunjuk satu Pejabat setingkat lebih rendah yang bertindakuntuk dan atas nama Pejabat yang bersangkutan untuk menerbitkanSIUP.

(3) Bupati atau Walikota dapat mengatur standar mekanisme pelayananpenerbitan SIUP di wilayah pembinaan masing-masing denganmengacu pada ketentuan yang ada pada Keputusan ini.

BAB VIPERUBAHAN PERUSAHAAN

Pasal 17

(1) Perusahaan yang telah memperoleh SIUP apabila melakukanperubahan perusahaan, wajib mengajukan permintaan perubahan

Page 11: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

11

SIUP kepada Bupati atau Walikota yang berwenang menerbitkanSIUP yang bersangkutan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulanterhitung sejak dilakukan perubahan.

(2) Perusahaan yang telah memperoleh SIUP apabila melakukanperubahan sepanjang yang menyangkut modal dan kekayaan bersih(netto) ditetapkan sebagai berikut :a. SIUP Kecil yang mengadakan perubahan modal dan kekayaan

bersihnya (netto) sehingga menjadi lebih besar dari semulatetapi tidak melebihi Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah)tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, tidak wajibmengajukan perubahan SIUP;

b. SIUP Menengah yang mengadakan perubahan modal dankekayaan bersih (netto) sehingga menjadi lebih besar darisemula, tetapi tidak melebihi Rp. 500.000.000,- (lima ratus jutarupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, tidakwajib mengajukan perubahan SIUP;

(3) Perubahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib mengisiFormulir SP-SIUP Kecil/Menengah/Besar Model A.

(4) Bupati atau Walikota yang bersangkutan selambat-lambatnya 5(lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya permintaan perubahansebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib mengeluarkan SIUPdengan menggunakan Formulir Model B sebagaimana tercantumdalam Lampiran Keputusan ini.

(5) Perubahan Perusahaan yang tidak termasuk dalam Pasal 1 angka 5wajib dilaporkan secara tertulis kepada Bupati atau Walikota yangberwenang menerbitkan SIUP yang bersangkutan tanpa menggantiatau mengubah SIUP yang telah diperoleh.

(6) Bupati atau Walikota yang bersangkutan selambat-lambatnya 5(lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya laporan perubahansebagaimana dimaksud pada ayat (5), wajib mengeluarkan SuratPersetujuan Perubahan SIUP dengan menggunakan Formulir ModelG, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan SIUPyang telah diperoleh.

Pasal 18

(1) Apabila SIUP yang telah diperoleh Perusahaan hilang atau rusaktidak terbaca, Perusahaan yang bersangkutan harus mengajukanpermintaan penggantian SIUP secara tertulis kepada Bupati atauWalikota yang berwenang mengeluarkan SIUP tersebut untukmemperoleh SIUP baru.

(2) Permintaan penggantian SIUP yang hilang atau rusak sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diajukan dengan ketentuan sebagai berikut :a. dilakukan sesuai ketentuan Pasal 11 dan Pasal 12;

Page 12: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

12

b. melampirkan Surat Keterangan hilang dari Kepolisian setempatbagi SIUP yang hilang;

c. melampirkan SIUP asli bagi yang rusak.(3) Selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya

surat permintaan penggantian SIUP sebagaimana dimaksud padaayat (2), Bupati atau Walikota yang bersangkutan wajibmengeluarkan SIUP dengan menggunakan Formulir Model B.

BAB VIIP E L A P O R A N

Pasal 19

(1) Perusahaan pemegang SIUP Kecil yang modal dan kekayaan bersih(netto) di bawah Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tidaktermasuk tanah dan bangunan tempat usaha dibebaskan darikewajiban menyampaikan laporan.

(2) Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) yangtelah memperoleh SIUP Kecil dengan modal disetor dan kekayaanbersih di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampaidengan Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak termasuktanah dan bangunan tempat usaha, wajib menyampaikan laporankepada Bupati atau Walikota yang bersangkutan mengenai kegiatanusahanya setiap satu tahun sekali selambat-lambatnya tanggal 31Januari tahun berikutnya.

(3) Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) dan ayat(3) yang telah memperoleh SIUP Menengah atau SIUP Besar wajibmenyampaikan laporan kepada Bupati atau Walikota yangbersangkutan mengenai kegiatan usahanya sebanyak 2 (dua) kalidalam setahun.

(4) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)dilakukan dengan jadwal sebagai berikut :a. semester Pertama selambat-lambatnya setiap tanggal 31 Juli;b. semester Kedua selambat-lambatnya setiap tanggal 31 Januari

tahun berikutnya.

(5) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)disampaikan dengan menggunakan Formulir Model C.

Pasal 20

Perusahaan yang telah memperoleh SIUP wajib memberikandata/informasi mengenai kegiatan usahanya apabila diminta sewaktu-waktu oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuknya atau Pejabat yangberwenang menerbitkan SIUP.

Page 13: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

13

Pasal 21

(1) Setiap Perusahaan yang sudah tidak lagi melakukan kegiatan usahaPerdagangan selama 6 (enam) bulan berturut-turut atau menutupperusahaannya wajib melaporkan secara tertulis kepada Bupati atauWalikota yang bersangkutan sesuai dengan SIUP yang dimilikinyadisertai alasan penutupan dan mengembalikan SIUP asli.

(2) Bupati atau Walikota yang mengeluarkan SIUP Perusahaan yangditutup sebagaimana dimaksud ayat (1), mengeluarkan KeputusanPenutupan Perusahaan dengan menggunakan Formulir Model H.

BAB VIII KETENTUAN LAIN

Pasal 22

Perusahaan yang melakukan kegiatan usaha Perdagangan yangmempunyai kekhususan atau profesi seperti Perdagangan Jasa,Penjualan Berjenjang (Multi Level Marketing/MLM), PenjualanMinuman Beralkohol dan Pasar Modern, perizinannya diatur tersendiri.

Pasal 23

Perusahaan yang telah memperoleh SIUP dilarang melakukan kegiatanPerdagangan Berjangka Komoditi, kecuali apabila telah memenuhiketentuan persyaratan yang ditetapkan untuk dapat melakukan kegiatanPerdagangan Berjangka Komoditi sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

Pasal 24

(1) Bupati atau Walikota wajib menyampaikan laporan mengenairekapitulasi data penerbitan, pembekuan, pencabutan SIUP,penutupan perusahaan dan informasi kegiatan usaha perdagangan diwilayah pembinaan masing-masing kepada Direktur JenderalPerdagangan Dalam Negeri dengan tembusan kepada Gubernursetempat.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan 2 (dua)kali dalam 1 (satu) tahun dengan jadwal sebagai berikut :a. Semester pertama selambat-lambatnya setiap tanggal 31

Agustus.b. Semester kedua selambat-lambatnya setiap tanggal 28 Pebruari.

Page 14: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

14

BAB IXS A N K S I

Pasal 25

(1) Perusahaan diberi peringatan tertulis apabila :a. tidak melakukan kewajiban sesuai ketentuan dalam Pasal 8, Pasal

15 ayat (1), Pasal 17 ayat (1), Pasal 19 ayat (2) dan ayat (3)serta Pasal 20 Keputusan ini;

b. melakukan kegiatan usaha yang tidak sesuai dengan bidangusaha, kegiatan usaha, dan jenis barang/jasa dagangan utamayang tercantum dalam SIUP yang telah diperoleh;

c. belum mendaftarkan Perusahaan dalam Daftar Perusahaansebagaimana dimaksud dalam Pasal 10;

d. adanya laporan/pengaduan dari Pejabat yang berwenang ataupunpemilik dan atau pemegang Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI)bahwa Perusahaan yang bersangkutan melakukan pelanggaranHKI;

e. ada laporan/pengaduan dari pejabat yang berwenang bahwaperusahaan tersebut tidak memenuhi kewajiban perpajakansesuai ketentuan yang berlaku.

(2) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikansebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggangwaktu 1 (satu) bulan oleh Pejabat yang berwenang mengeluarkanSIUP dengan menggunakan Formulir Model D.

Pasal 26

(1) SIUP Perusahaan yang bersangkutan dibekukan apabila :a. tidak mengindahkan peringatan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 25 ayat (2);b. melakukan kegiatan usaha yang patut diduga merugikan

konsumen dan tidak sesuai dengan bidang usaha, kegiatan usaha,dan jenis barang/jasa dagangan utama yang tercantum dalamSIUP yang telah diperoleh;

c. sedang diperiksa di sidang pengadilan karena didakwamelakukan pelanggaran HKI, dan atau melakukan tindak pidanalainnya.

(2) Selama SIUP Perusahaan yang bersangkutan dibekukan, perusahaantersebut dilarang untuk melakukan kegiatan usaha Perdagangan.

(3) Jangka waktu pembekuan SIUP bagi Perusahaan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a dan b berlaku selama 6 (enam)bulan terhitung sejak dikeluarkan penetapan pembekuan SIUP.

Page 15: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

15

(4) Jangka waktu pembekuan SIUP bagi Perusahaan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf c berlaku sampai dengan adanyaKeputusan Badan Peradilan yang telah berkekuatan tetap.

(5) Pembekuan SIUP dilakukan oleh Pejabat atau yang berwenangmenerbitkan SIUP yang bersangkutan dengan menggunakanFormulir Model E.

(6) SIUP yang telah dibekukan dapat diberlakukan kembali apabilaPerusahaan yang bersangkutan :a. telah mengindahkan peringatan dengan melakukan perbaikan dan

melaksanakan kewajibannya sesuai dengan ketentuan dalamKeputusan ini;

b. dinyatakan tidak terbukti melakukan pelanggaran HKI dan atautidak melakukan tindak pidana sesuai Keputusan BadanPeradilan yang telah berkekuatan tetap.

Pasal 27

(1) SIUP dapat dicabut apabila :a. SIUP yang diperoleh berdasarkan keterangan/data yang tidak

benar atau palsu dari perusahaan yang bersangkutan atau tidaksesuai ketentuan dalam Pasal 7, Pasal 8, Pasal 12 dan Pasal 17ayat (1);

b. Perusahaan yang bersangkutan tidak melakukan perbaikansetelah melampaui batas waktu pembekuan sebagaimanadimaksud Pasal 26 ayat (3);

c. Perusahaan yang bersangkutan telah dijatuhi hukumanpelanggaran HKI dan atau pidana Badan Peradilan yang telahberkekuatan hukum tetap;

d. Perusahaan yang bersangkutan melanggar ketentuan peraturanperundang-undangan yang memuat sanksi pencabutan SIUP.

(2) Pencabutan SIUP dilakukan oleh Pejabat yang berwenangmenerbitkan SIUP yang bersangkutan dengan menggunakanFormulir Model F.

Pasal 28

(1) Perusahaan yang telah dicabut SIUP nya, dapat mengajukankeberatan kepada Bupati atau Walikota selambat-lambatnya 30 (tigapuluh) hari kerja terhitung sejak tanggal pencabutan SIUP.

(2) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selambat-lambatnya30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya permohonankeberatan dapat menerima atau menolak permohonan keberatansecara tertulis disertai dengan alasan-alasan.

(3) Dalam hal permohonan keberatan di terima, SIUP yang telah dicabut, diterbitkan kembali.

Page 16: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

16

Pasal 29

Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal 10,Pasal 23 dan Pasal 26 ayat (1) huruf b dikenakan sanksi Pidana sesuaiketentuan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XB I A Y A

Pasal 30(1) Biaya pelaksanaan penerbitan SIUP untuk tiap-tiap golongan usaha

perdagangan ditetapkan sesuai dengan ketentuan KeputusanMenteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor227/MPP/Kep/7/1997 tentang Penyempurnaan Keputusan MenteriPerdagangan dan Koperasi Nomor 04/Kp/1/1980 tentan KetentuanGolongan Usaha, Uang Jaminan dan Biaya AdministriasiPerusahaan.

(2) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dapat memungut biayapengurusan SIUP hanya untuk biaya penggantian Formulir SIUP.

BAB XIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 31

Terhadap Perusahaan yang mengajukan permintaan untuk memperolehSIUP yang sedang dalam proses penyelesaian sebelum ditetapkanKeputusan ini, wajib mengajukan kembali permintaan baru kepadaBupati atau Walikota untuk memperoleh SIUP sesuai ketentuan dalamKeputusan ini.

BAB XIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 32Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumumanKeputusan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara RepublikIndonesia.

Ditetapkan di J a k a r t aPada tanggal 5 Oktober 2001

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I.

RINI M.S. SOEWANDI

Page 17: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

1

LAMPIRANKEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

REPUBLIK INDONESIA

TENTANGKETENTUAN DAN TATA CARA PEMBERIANSURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

NOMOR : 289/MPP/Kep/10/2001TANGGAL : 5 OKTOBER 2001

1. Formulir Model A : Surat Permintaan Surat Izin Usaha Perdagangan (SP-SIUP) Kecil/Menengah/Besar.

2. Formulir Model B : Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

3. Formulir Model C : Laporan kegiatan Usaha Perdagangan.

4. Formulir Model D : Peringatan Tertulis tentang Pelaksanaan Ketentuan.

5. Formulir Model E : Pembekuan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

6. Formulir Model F : Pencabutan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

7. Formulir Model G : Persetujuan Perubahan SIUP.

8. Formulir Model H : Penutupan Perusahaan.

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANREPUBLIK INDONESIA

RINI M.S. SOEWANDI

Page 18: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

2

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERIPERINDUSTRIANDAN PERDAGANGAN R.INOMOR : 289/MPP/Kep/10/2001TANGGAL : 5 Oktober 2001

Model A

PersetujuanNomor

::

Tanggal :

Kepada Yth.*) BUPATI/WALIKOTA

DINAS …. KABUPATEN/KOTA……

Kepala,( ……………………………. )

……………………………………….…………………………………………….Di ……………………………………

SURAT PERMINTAAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGANKECIL / MENENGAH / BESAR* (SP-SIUP KECIL/MENENGAH/BESAR)*

DIISI HURUF CETAK

Nomor : …………………………………… Tanggal : ……….…………………….

I Maksud permohonan izin :( Lingkari angka yang diinginkan)

1. Memperoleh SIUP2. Perubahan Modal dan Kekayaan Bersih3. Perubahan Pemilik Perusahaan4. Perubahan Kedudukan5. Perubahan Nama Perusahaan6. Perubahan Bentuk Perusahaan7. Perubahan Kelembagaan

II Identitas Perusahaan :1. Nama Perusahaan2. Bentuk Perusahaan :

Perseroan Terbatas (PT), Badan UsahaMilik Negara (BUMN), Koperasi, Per-sekutuan Komanditer (CV), PersekutuanFirma (Fa), Perusahaan Perorangan.

3. Merek (milik sendiri/lisensi)

…………………………………………….…………………………………………….

4 a. Alamat Perusahaan : ……………………………………………..

Diisi oleh Pemohon

Page 19: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

3

Jalan /lorong dan Nomor RT dan RWKelurahan/Desa

Kabupaten/Kotamadya Propinsib. Lokasi perusahaan (bila perusahaan

berada di PusatPertokoan/Perbelanjaan/Perkantoran,Jelaskan lantai dan ruangan).

c. Nomor Telepon/Faxd. Status tempat usaha

……………………………………………..……………………………………………..……………………………………………..……………………………………………..……………………………………………..……………………………………………..

(Milik sendiri/sewa/kontrak/cara lain*)

5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ……………………………………………..

III. Identitas pemilik/Direktur Utama/penanggungjawab perusahaan :1. Nama lengkap2. Tempat, tanggal lahir3. Alamat rumah/tempat tinggal

(lampirkan fotocopy KTP)4. Nomor Telepon/Fax4. Suami/isteri *)

a. Namab. Kewarganegaraan

………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

IV. Legalitas Perusahaan :1. Perusahaan berbentuk PT

a. Akte Notaris1) Nama Notaris2) Nomor/tanggal Akte Notaris

(Lampirkan Copy Akte Notaris)3) Nomor/tanggal Pengesahan Badan

Hukum dari Departemen Kehakiman(lampirkan Copy SK Pengesahan)atau

4) Data Akte Pendirian PerseroanNomor (Lampirkan Copy) dan CopyBukti Setor Biaya AdministrasiPembayaran Proses PengesahanBadan Hukum dari DepartemenKehakiman Bagi PT yang belumberbadan hukum.

b. Izin lain yang dimiliki

………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………

…………………………………………….

…………………………………………….…………………………………………….

2. Perusahaan berbentuk Koperasia. Akta Pendirian

1) Nomor/Tanggal Akte…………………………………………………………………………………………

Page 20: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

4

2) Nomor/Tanggal Pengesahan dariInstansi yang berwenang

b. Izin lain yang dimiliki

……………………………………………

……………………………………………3. Perusahaan selain berbentuk PT dan

Koperasia. Akta Pendirian

1) Nomor/Tanggal Akte2) Nomor/Tanggal Pengesahan dari

Pengadilan Negeri (Apabilaberbentuk Perusahaan Persekutuan)

b. Izin lain yang dimiliki

………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

V. Modal disetor dan kekayaan bersih (netto)perusahaan seluruhnya tidak termasuk tanahdan bangunan tempat usaha

Rp. ……………………………………….

VI. Kegiatan usaha :1. Kelembagaan ………………………………………………

………………………………………………K L U I

2. Bidang Usaha (sesuai KLUI) ………………………………….………………………………….………………………………….

3. Jenis barang / jasa dagangan utama 1.……………………………………………2.……………………………………………3.……………………………………………

VII. Hubungan dengan Bank :1. Bank dalam negeri

1.

a. Nama : ………………………….b. Alamat : ………………………….

2.

a. Nama : ………………………….b. Alamat : ………………………….

3.

a. Nama :b. Alamat :

2. Bank luar negeri1.

a. Nama : ………………………….b. Alamat : ………………………….

2.

a. Nama : ………………………….b. Alamat : …………………………

3. a. Nama :

Page 21: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

5

b. Alamat :

Demikian Surat Permintaan ini telah diisi/dibuat dengan sebenarnya dan apabiladikemudian hari ternyata keterangan-keterangan tersebut tidak benar, kami bersedia dicabut SIUPKecil/Menengah/Besar-nya dan atau dituntut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku.

……………………………………….Tanda tangan pemilik/penanggungjawab perusahaan

cap dan materai

Penggunaan lembar SP-SIUP Kecil/Menengah/Besar :1. Lembar Pertama : Pejabat Penerbit SIUP2. Lembar Kedua : Perusahaan yang bersangkutan3. Lembar Ketiga : Dinas……Tingkat Propinsi

Catatan :* Coret yang tidak perlu** Apabila ruang pada Formulir tidak cukup, ditulis pada lembar dibaliknya.

Page 22: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

6

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I NOMOR : 289/MPP/Kep/10/2001 TANGGAL : 5 Oktober 2001

DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANREPUBLIK INDONESIA

(KOP SURAT UNIT)

SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN ( SIUP ) KECIL/MENENGAH/BESAR *NOMOR :

1. Nama Perusahaan :

2. Merek (milik sendiri/lisensi) :

3. Alamat Kantor Perusahaan : ……………………………………………..……………………………………………..No. Telp./Fax …………..............................

4. Nama Pemilik/Penanggung Jawab : …………………………………………….

5. Alamat Pemilik/Penanggung Jawab : …………………………………………….…………………………………………….No. Telp/Fax. ………………………………….

6. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : …………………………………………….7. Nilai modal dan kekayaan bersih

Perusahaan seluruhnya tidak ter-masuk Tanah dan Bangunan TempatUsaha

8. Kegiatan Usaha :

9. Kelembagaan : …………………………………………….

10. Bidang Usaha : …………………………………………….…………………………………………….

11. Jenis Barang/Jasa Dagangan Utama : …………………………………………….

Diisi oleh Pejabat

Model B B

Kertas Warna Putih/Biru/Kuning

Page 23: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

7

Surat SIUP ini diterbitkan dengan ketentuan :

PERTAMA : Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) ini berlaku untuk melakukan kegiatanUsaha Perdagangan di seluruh wilayah Republik Indonesia selama perusahaanmasih menjalankan kegiatan Usaha Perdagangan.

KEDUA : Pemilik/Penanggung Jawab wajib menyampaikan laporan kegiatan usahaperdagangannya dua kli dalam setahun dengan jadwal untuk semester pertamapaling lambat tanggal 31 Juli dan untuk semester kedua paling lambat tanggal31 Januari tahun berikutnya bagi SIUP Menengah dan Besar atau bagi SIUPKecil satu kali dalam setahun, selambat-lambatnya tanggal 31 Januari tahunberikutnya.

KETIGA : Tidak berlaku untuk kegiatan Perdagangan Berjangka Komoditi.

KEEMPAT : Tidak untuk melakukan kegiatan usaha selain yang tercantum dalam SIUP ini.

Dikeluarkan di : ……………….Pada Tanggal : ……………….

DINAS…… KABUPATEN/KOTA……….. ................................................................ Kepala,

................................................................

* Coret yang tidak perlu.

Page 24: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

8

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIANDAN PERDAGANGAN R.I

NOMOR : 289/MPP/Kep/10/2001TANGGAL : 5 Oktober 2001

Model : CDiisi oleh PerusahaanNomor : …………………, ………………. 19Lampiran :Perihal : Laporan Kegiatan

Usaha PerdaganganKepada Yth.*) BUPATI/WALIKOTAdi …………………………….

*) Tahun ....................*) Semester I / II tanggal ………… tahun ………..1. Nama Perusahaan : ……………………………..2. Nomor dan Tanggal SIUP Kecil/Menengah/Besar*) : ……………………………..3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : ……………………………..4. Nomor Tanda Daftar Perusahaan: ……………………………..5. Kelembagaan : ……………………………..6. Bidang Usaha : ……………………………..7. Jenis Barang/Jasa Dagangan Utama : ……………………………..8. Omzet (Hasil Penjualan Tahunan) : Tahun Berjalan………………

: Tahun Sebelumnya ……………9. Jumlah Tenaga Kerja (TK)

a. WNI : ……. orang, dengan klasifikasi pendidikan : S1 ……. orang, S2......... orang, S3 ......... orang, D1 ....... orang, D2 ....... orang, .D3........... orang, SLTA …….. orang, SLTP ……..orang, SD ……orang)

b. WNA: …….orang dengan klasifikasi pendidikan ……..orang, ……..orang dengan keahlian …………………….

10. Kemitraan (bila ada) : ……………………………….11. Permasalahan yang dihadapi : ……………………………….

Demikian laporan ini kami buat dengan sebenarnya, dan apabila ternyatatidak benar maka kami bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuanperundang-undangan yang berlaku.

…………, tanggal………… 19 ……

Tanda Tangan : ……………………..Penanggung Jawab: ……………………..Nama Terang : ……………………..Jabatan : ……………………….

Page 25: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

9

*) Coret yang tidak perluLAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIANDAN PERDAGANGAN R.I

NOMOR : 289/MPP/Kep/10/2001TANGGAL : 5 Oktober 2001

Model : D

Diisi oleh Pejabat Ybs

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA…………..REPUBLIK INDONESIA

( KOP SURAT UNIT )

Nomor : …………………, ……………….Lampiran :Perihal : Peringatan ke ……………..

tentang pelaksanaan Ketentuan *)SIUP Kecil/Menengah/Besar

Kepada Yth.………………………………………..………………………………………..di …………………………….

Sesuai dengan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)Kecil/Menengah/Besar :

Nomor dan Tanggal : …………………………..……….………….Nama Penanggungjawab : ………………………………………………Alamat Perusahaan : ………………………………………………Kegiatan Usaha : a. Kelembagaan ..................

b. Bidang Usaha ..................c.Jenis Barang/Jasa Perdagangan Usaha .....

setelah diadakan penelitian, ternyata perusahaan Saudara tidak memenuhiketentuan *) SIUP Kecil/Menengah/Besar yang berlaku, antara lain :1. …………………………………………………………………………2. …………………………………………………………………………3. …………………………………………………………………………4. …………………………………………………………………………

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami minta agar Saudara dalamwaktu 1 (satu) bulan sejak dikeluarkannya Surat ini sudah memenuhi ketentuan*) SIUP Kecil/Menengah/Besar yang berlaku dan melaporkannya kepadakami.

Sekian, untuk menjadi perhatian Saudara.

*) DINAS……..KABUPATEN/KOTA

Page 26: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

10

di .............................................. Kepala,

Tembusan :1. Menteri Perindustrian dan Perdagangan u.p. Sekretaris Jenderal.2. Inspektur Jenderal dan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri DEPPERINDAG3. Ka. PUSDATIN DEPPERINDAG4. Dinas……Kabupaten/kota………..di tempat kedudukan perusahaan5. Pertinggal-----------------

*) Coret yang tidak perlu

Page 27: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

11

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIANDAN PERDAGANGAN R.I

NOMOR : 289/MPP/Kep/10/2001 TANGGAL : 5 Oktober 2001

Model : E

Diisi oleh Pejabat Ybs

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA…………REPUBLIK INDONESIA

( KOP SURAT UNIT )

KEPUTUSAN*) DINAS……..KABUPATEN/KOTA………..

NOMOR : 00000000000000000000

TENTANG*) PEMBEKUAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

KECIL/MENENGAH/BESAR

*) DINAS……..KABUPATEN/KOTA………..

Menimbang : a. bahwa berdasarkan penelitian terhadap pelaksanaan Usaha Perdagangansebagaimana tercantum dalam *) SIUP Kecil/Menengah/Besar Nomor……………… tanggal ……………… atas nama …………….. yangbergerak dalam kegiatan usaha ……………………. Yang berlokasi di……………….. ternyata tidak memenuhi persyaratan dan ketentuan yangtelah ditetapkan sehingga *) SIUP Kecil/Menengah/Besar yangbersangkutan perlu dibekukan.

b. bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Keputusan.

Mengingat : 1. BRO 34 (Stbl. 1938 No. 86);2. Undang-undang No. 7 Tahun 1955 tentang Pengusutan, Penindakan

dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi (Lembaran Negara Tahun 1955Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Nomor 801) sebagaimanatelah beberapa kali diubah terakhir dengan dengan Undang-undangNomor 17 Tahun 1964 (Lembaran Negara Tahun 1964 Nomor 101,Tambahan Lembaran Negara Nomor 2692);

3. Undang-undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan(Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan LembaranNegara Nomor 3214);

4. Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1957 tentang Penyaluran

Page 28: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

12

Perusahaan (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 7, TambahanLembaran Negara Nomor 1114) sebagaimana telah diubah terakhirdengan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 1957 (Lembaran NegaraTahun 1957 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1467);

5. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor254/MPP/Kep/7/1997 tentang Kriteria Industri Kecil dan PerdaganganKecil Di Lingkungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

6. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor444/MPP/Kep/9/1998 jo. Nomor 24/MPP/Kep/1/1999 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian dan Perdagangan;

7. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor394/MPP/Kep/8/1999 tentang Organisasi Dan Tata Kerja KantorWilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan Di Propinsi DanKantor Departemen Perindustrian Dan Perdagangan DiKabupaten/Kotamadya;

8. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor589/MPP/Kep/10/1999 tentang Penetapan Jenis-jenis Industri DalamPembinaan Masing-masing Ditjen dan Kewenangan Pemberian Izin diBidang Industri dan Perdagangan di Lingkungan DepartemenPerindustrian dan Perdagangan;

9. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor591/MPP/Kep/10/1999 tentang Ketentuan dan Tata Cara PemberianSurat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

Memperhatika : Surat dari …....................... Nomor ……………… tanggal……………… perihal Peringatan ke-3 (tiga) tentang PelaksanaanKetentuan *) SIUP Kecil/Menengah/Besar..

M E M U T U S K A N

Menetapkan :

PERTAMA : Membekukan *) SIUP Kecil/Menengah/Besar Nomor …………… tanggal………………… atas nama ……………………. yang bergerak dalamkegiatan Usaha Perdagangan ..................... yang berlokasi di……………………………….

KEDUA : Dengan dibekukannya *) SIUP Kecil/Menengah/Besar sebagaimanadimaksud pada Diktum PERTAMA, Perusahaan yang bersangkutandilarang untuk melakukan kegiatan Usaha Perdagangan ............... terhitungsejak tanggal ditetapkannya pembekuan *) SIUP Kecil/Menengah/Besar ini.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Page 29: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

13

Ditetapkan di……………….Pada tanggal………………..

*) DINAS ……KABUPATEN/KOTA….. Di .......................................

Kepala,

Tembusan : (................................)1. Menteri Perindustrian dan Perdagangan NIP. ....................

up Sekretaris Jenderal;2. Inspektur Jenderal Depperindag dan

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri DEPPERINDAG.3. Ka. PUSDATIN DEPPERINDAG.4. Dinas…..Kabupaten/Kota…………………5. Pertinggal.------------------------------

*) Coret yang tidak perlu

Page 30: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

14

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIANDAN PERDAGANGAN R.I

NOMOR : 289/MPP/Kep/10/2001TANGGAL : 5 Oktober 2001

Model : FDiisi oleh Pejabat Ybs.

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA………………..REPUBLIK INDONESIA

( KOP SURAT UNIT )

KEPUTUSAN*) DINAS……………….KABUPATEN/KOTA………………..

NOMOR : 00000000000000000000

TENTANG*) PENCABUTAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

KECIL/MENENGAH/BESAR

*) DINAS……………….KABUPATEN/KOTA………………..

Menimbang : a. bahwa berdasarkan penelitian terhadap pelaksanaan UsahaPerdagangan sebagaimana tercantum dalam *) SIUPKecil/Menengah/Besar Nomor ……………… tanggal……………… atas nama …………….. yang bergerak dalamkegiatan Usaha Perdagangan ……………………. yang berlokasi di……………….. ternyata tidak memenuhi persyaratan dan ketentuanyang telah ditetapkan, sehingga *) SIUP Kecil/Menengah/Besar yangbersangkutan perlu dicabut.

b. bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Keputusan.

Mengingat : 10. BRO 34 (Stbl. 1938 No. 86);11. Undang-undang No. 7 Tahun 1955 tentang Pengusutan, Penindakan

dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi (Lembaran Negara Tahun 1955Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Nomor 801) sebagaimanatelah beberapa kali diubah terakhir dengan dengan Undang-undangNomor 17 Tahun 1964 (Lembaran Negara Tahun 1964 Nomor 101,Tambahan Lembaran Negara Nomor 2692);

12. Undang-undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan(Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan LembaranNegara Nomor 3214);

13. Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1957 tentang PenyaluranPerusahaan (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 7, Tambahan

Page 31: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

15

Lembaran Negara Nomor 1114) sebagaimana telah diubah terakhirdengan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 1957 (Lembaran NegaraTahun 1957 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1467);

14. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor254/MPP/Kep/7/1997 tentang Kriteria Industri Kecil dan PerdaganganKecil Di Lingkungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

15. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor444/MPP/Kep/9/1998 jo. Nomor 24/MPP/Kep/1/1999 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian dan Perdagangan;

16. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor394/MPP/Kep/8/1999 tentang Organisasi Dan Tata Kerja KantorWilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan Di Propinsi DanKantor Departemen Perindustrian Dan Perdagangan DiKabupaten/Kotamadya;

17. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor589/MPP/Kep/10/1999 tentang Penetapan Jenis-jenis Industri DalamPembinaan Masing-masing Ditjen dan Kewenangan Pemberian Izin diBidang Industri dan Perdagangan di Lingkungan DepartemenPerindustrian dan Perdagangan;

18. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor591/MPP/Kep/10/1999 tentang Ketentuan dan Tata Cara PemberianSurat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

Memperhatika : Surat dari .................... Nomor ……………… tanggal ………………perihal Peringatan ke-3 (tiga) tentang Pelaksanaan Ketentuan *) SIUPKecil/Menengah/Besar.

M E M U T U S K A N

Menetapkan :

PERTAMA : Mencabut *) SIUP Kecil/Menengah/Besar Nomor …………………tanggal ………………… atas nama ……………………. yang bergerakdalam kegiatan Usaha Perdagangan ................. yang berlokasi di……………………………….

KEDUA : Dengan dicabutnya *) SIUP Kecil/Menengah/Besar sebagaimanadimaksud pada Diktum PERTAMA, Perusahaan yang bersangkutandilarang untuk melakukan kegiatan Usaha Perdagangan ................

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Page 32: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

16

Ditetapkan diPada tanggal

DINAS……….KABUPATEN/KOTA……. di .............................................

Kepala,

(................................)NIP. ....................

Tembusan :1. Menteri Perindustrian dan Perdagangan

up Sekretaris Jenderal;2. Inspektur Jenderal dan Direktur Jenderal

Perdagangan Dalam Negeri DEPPERINDAG.3. Ka. PUSDATIN DEPPERINDAG.4. Dinas…………….Kabupaten/Kota……………..5. Pertinggal.-------------------------

*) Coret yang tidak perlu

Page 33: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

17

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIANDAN PERDAGANGAN R.I

NOMOR : 289/MPP/Kep/10/2001 TANGGAL : 5 Oktober 2001

Model : GDiisi oleh Pejabat

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA…………..REPUBLIK INDONESIA

(KOP SURAT UNIT )

Nomor : ……………............, . …..Lampiran :Perihal : Persetujuan Perubahan SIUP

Kecil/Menengah/Besar.Kepada Yth.………………………………………..………………………………………..Di ……………………………………..

Sehubungan dengan surat Saudara Nomor………………………tanggal ………………. Perihal Laporan Perubahan Perusahaan .....................dengan ini kami memberikan persetujuan atas perubahan tersebut sebagaiberikut :

Lama……………………………………………………………………………………………

Baru………………………………….………………………………….………………………………….

Persetujuan Perubahan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkandengan *) SIUP Kecil/Menengah/Besar Nomor ..……………….. tanggal……………………..

Dikeluarkan diPada tanggal

Tembusan :1. Menteri Perindustrian dan Perdagangan

u.p. Sekretaris Jenderal DINAS……..KABUPATEN/KOTA….2. Inspektur Jenderal DEPPERINDAG. di .................................3. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kepala,

DEPPERINDAG4. Ka. PUSDATIN DEPPERINDAG5. *) Dinas……..Kabupaten/Kota….. (.................................)

Propinsi NIP. ......................6. Pertinggal

Page 34: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

18

--------------------------*) Coret yang tidak perlu.

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIANDAN PERDAGANGAN R.I

NOMOR : 289/MPP/Kep/10/2001 TANGGAL : 5 Oktober 2001

Model : H

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTAREPUBLIK INDONESIA

( KOP SURAT UNIT )

KEPUTUSAN*) DINAS………….KABUPATEN/KOTA…………………..

TENTANGPENUTUPAN PERUSAHAAN

*) DINAS………….KABUPATEN/KOTA…………………..

Menimbang : bahwa berhubung ................... ( nama Perusahaan ) telah menghentikankegiatan usahanya, maka dipandang perlu menutup Perusahaan tersebut;

Mengingat : 1. Bedrijfsreglementerings Ordonantie 1934 (Stbl. 1938 No. 86);2. Undang-undang No. 3 Tahun 1982 tentang WDP;3. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1957 jo Peraturan Pemerintah Nomor

53 Tahun 1957 tentang Penyaluran Perusahaan;4. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.

591/MPP/Kep/10/1999 tentang Ketentuan dan Tata Cara PemberianSurat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);

Memperhatikan : Surat......................... perihal laporan penutupan perusahaan.

M E M U T U S K A N

Menetapkan :

PERTAMA : Menutup perusahaan tersebut di bawah ini :1. Nama Perusahaan2. Alamat Perusahaan3. Nama Pemilik/Penanggung Jawab4. No. SIUP

::::

KEDUA : Melarang perusahaan sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMAKeputusan ini untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan, terhitung mulaitanggal ditetapkannya Keputusan ini.

KETIGA : SIUP harus dikembalikan kepada Kantor Wilayah/Kantor DepartemenPerindustrian dan Perdagangan yang menerbitkan SIUP.

Page 35: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN … filePerdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971 dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan Izin

19

KEEMPAT : Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud Diktum KEDUAKeputusan ini dikenakan sanksi tindak pidana ekonomi sesuai dengan ketentuanyang berlaku.

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di…………………Pada tanggal…………………DINAS…….KABUPATEN/KOTA……….di ................................

Kepala,

_______________________NIP.

*) Coret yang tidak perlu.