49
DI INDONESIA KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

  • Upload
    joylyn

  • View
    278

  • Download
    5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA. DI INDONESIA. KERAJAAN SRIWIJAYA. Prasasti Kota Kapur, ditemukan oleh J.K. van der Meulen 1892  dusun kotakapur, pulau Bangka H. Kern 1913, mengidentifikasi kata Sriwijaya sbg nama seorang raja. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

DI INDONESIA

KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Page 2: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Prasasti Kota Kapur, ditemukan oleh J.K. van der Meulen 1892 dusun kotakapur, pulau Bangka H. Kern 1913, mengidentifikasi kata Sriwijaya sbg nama seorang raja.

1918, G. Coedes mengg sumber2 & berita Cina kata Sriwijaya tdp dalam prasasti Kota Kapur, mrp nama sebuah kerajaan di Sumatera Selatan dg pusat’y di Palembang.

KERAJAAN SRIWIJAYA

Page 3: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Prasasti Kedukan Bukit, oleh Ph. S van Ronkel di tepi sungai Tatang, dekat Palembang. Angka tahunnya 604 S. Berhuruf Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno. Jumlahnya 10 baris. Prasasti ini tidak dapat dibaca secara jelas, sgh menimbulkan berbagai tafsiran para ahli.

1913. N.J. Krom mencoba menafsirkan 3 huruf yg kabur pada baris ke 7 sebagai kata Malayu. ia menghubungkan dg pernyataan I-tsing bahwa sekembalinya dari Nalanda, Kerajaan Malayu telah menjadi Sriwijaya. Poerbatjaraka setuju.

SUMBER SEJARAH

Page 4: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

J.L Moens prasasti kedukan Bukit dimaksudkan utk memperingati kemenangan Swijaya terhadap Melayu, karena ibukota Melayu di Palembang maka kemenangan tsb dikatakan sbg penguasaan Palembang. Setelah menguasai Palembang, sriwijaya yg semula berpusat di pantai timur semenanjung pindah ke pantai timur sumatra, tidak di Palembang tapi di muara takus.

Boechori menyatakan kata Mukha Upang, sebuah desa kecil ditepi sungai Upang. ia menduga prasast tsb adl untuk meperingati usaha penakhlukan daerah sekitar Palembang dan pendirian Ibukota baru oleh Dapunta Hyang.

Page 5: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Gambar Prasasti Kedukan Bukit

Page 6: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Prasasti Talang Tuo, Westenenk 1920 trdri 14 baris , 606 S. Isinya ttg pembuatan Kebun Sriksersta oleh Dapunta Hyang untuk kemakmuran semua makhluk. Disamping itu ada doa dan harapan.

niat baginda: Semoga yang ditanam di sini, pohon kelapa, pinang, aren, sagu, dan bermacam-macam pohon, buahnya dapat dimakan, demikian pula bambu haur, waluh, dan pattum, dan sebagainya; dan semoga juga tanaman-tanaman lainnya dengan bendungan-bendungan dan kolam-kolamnya, dan semua amal yang saya berikan, dapat digunakan untuk kebaikan semua makhluk.

Page 7: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Dan juga semoga senantiasa (mereka bersikap) murah hati, taat pada peraturan, dan sabar; semoga dalam diri mereka terbit tenaga, kerajinan, pengetahuan akan semua kesenian berbagai jenis; semoga semangat mereka terpusatkan, mereka memiliki pengetahuan, ingatan, kecerdasan.

Page 8: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Prasasti Talang Tuo

Page 9: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Prasasti Telaga Batu di hiasi dg 7 kepala ular Kobra berbentuk pipih dg mahkota berbentuk kepala bulat. Dilehernya tdp hiasan kalung. Isi: 28 baris dalam keadaan Aus. J.G de Casparis, pd 1956 menerbitkan isi prasasti yaitu kutukan-kutukan thadap siapa saja yg melkukan kejahatan dan tidak ttat pd perintah raja.

Prasasti ini juga memuat data penyusunan ketatanegaraan Sriwijaya, spt Yuvaraja, pratiyuvaraja, rajakumara, bhupati, senapati dll. para pejabat kerajaan khusunya dan rakyat pada umumnya harus di sumpah untuk setia pada raja.

Page 10: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Prasasti Telaga Batu

Page 11: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Prasasti Kota Kapur, 608 S di sungai menduk, Bangka. Isi 10 baris, keterangan terpenting dr prasasti mengenai usaha Sriwijaya untuk menaklukkan Bhumi Jawayg tidak tunduk pada Sriwijaya.

G. Coedes berpendapat prasasti dibuat ketika sriwijaya akan berangkat untuk menaklukkan Jawa.

P.V van Stein Callenfells kata Jawa, bukan diartikan sbg nama, melainkan kata sifat yang berarti “Luar” daerah.

Page 12: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Dari Keterangan2 dalam prasasti dapat disimpulkan Sriwijaya telah meluaskan daerah kekuasaannya mulai dari daerah Melayu (Jambi), sampai ke pulau Bangka dan daerah Lampung selatan, serta usaha untuk menakhulan kerajaan di pulau Jawa yg menjdi sainganya dlm bidang perdagangan dan pelayaran.

Page 13: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA
Page 14: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Dg dikuasainya pulau Bangka yg strategis membawa keuntungan secara ekonomi bagi sriwijaya. pelayaran internasional India-Cina-Indonsia harus melalui selat bangka shg pantai utara jawa dan pantai timur sumatera menjadi sngat penting. Sriwijaya dapat menguasai sepenuhnya lalulintas perdagangan dan pelayaran dari negara Cina dan sebaliknya, karena semua perahu asing terpaksa harus melewati selat bangka dan selat malaka.Keuntungan dari perahu2 asing berlimpah ruah, begitu pula keuntungan dari perdagangan.

Kehidupan ekonomi

Page 15: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Hasil Sriwijaya: penyu, gading, emas, perak, kemenyan, kapur barus, damar, lada, kayu cendana, kayu hitam, pinang, kapulaga rempah barang tsb dibeli oleh pedagang asing & ditukar porselen, kain katun, kain sutera

Dengan adanya pedagang-pedagang dari luar yang singgah maka penghasilan Sriwijaya meningkat dengan pesat. Peningkatan diperoleh dari pembayaran upeti, pajak maupun keuntungan dari hasil perdagangan dengan demikian Sriwijaya berkembang menjadi kerajaanyang besar dan makmur

Page 16: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Bidang sosial Dari prasasti Nalanda: Balaputra Dewa mempunyai hubungan erat dengan raja Dewa Paladewa (India).Raja ini memberi sebidang tanah untuk asrama pelajar dari Sriwijaya. Sebagai penganut agama yang taat maka raja Sriwijaya juga memperhatikan kelestarian lingkungannya (seperti yang tertera dalam Prasasti Talang Tuo) dengan tujuan untuk meningkatkan kemakmuran rakyatnya.

Bidang pendidikan: sangat maju, mahasiswa Sriwijaya di kirim ke India untuk blajar soal agama, seni archa, dan arsitektur.

KEHIDUPAN SOSIAL & BUDAYA

Page 17: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Kerajaan Mataram terletak di Jawa Tengah pusatnya disebut Bhumi Mataram.

Daerahnya dikelilingi oleh pegunungan dan gunung-gunung, seperti Pegunungan Serayu, Gunung Prau, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Pegunungan Kendang, Gunung Lawu, Gunung Sewu, Gunung Kidul. Daerah itu juga dialiri banyak sungai, di antaranya Sungai Bogowonto, Sungai Progo, Sungai Elo, dan yang terbesar adalah Sungai Bengawan Solo.

MATARAM KUNO

Page 18: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA
Page 19: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Wilayah kerajaan Mataram Kuno tertutup, namun subur. Kesuburan tanah itu memudahkan pertambahan peduduk, sehingga peranan dan kekuatan masyarakat di daerah itu cukup besar dan merupakan kekuatan utama bagi kerajaan.

Sebelah selatan Bhumi Mataram adalah Lautan Indonesia, tetapi laut itu sulit untuk dilayari. Sedangkan pelayaran dan perdagangan lebih banyak dilakukan melalui pantai utara Pulau Jawa, yang agak jauh dari Bhumi Mataram. Oleh karena itu, mata pencaharian utama dari rakyatnya adalah pertanian, sementara bidang perdagangan kurang mendapat perhatian.

Kehidupan Ekonomi

Page 20: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Pada prasasti Wonogiri, dijelaskan bahwa desa-desa yg terletak dikanan kiri sungai Bengawan Solo dibebaskan dari pajak dengan catatan penduduk desa harus menjamin kelancara hubungan lalulintas melalui sungai tersebut. Hal ini menandakan adanya jaminan soal pengangkutan.

Lanjutan...

Page 21: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Kerajaan Mataram di periode Jawa Tengah di Perintah oleh dua Dinasti /Wangsa yaitu Sanjaya dan Syaelendra

Wangsa Sanjaya beragama Hindu Syiwa Sedangkan wangsa Syaelendra yang beragama Budha.

Wangsa Sanjaya tidak berkuasa lama karena setelah itu Mataram dikuasai oleh Wangsa Syaelendra

Tidak diketahui penyebab kenapa terjadi perubahan kekuasaan dari sanjaya ke syaelendra

Sejarah Awal

Page 22: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Dinasti Sanjaya didirikan oleh Raja Sanjaya/ Rakeyan Jamri / Prabu Harisdama, cicit Wretikandayun, raja kerajaan Galuh pertama.

Sanjaya adalah penguasa Sunda, Galuh dan Kalingga

Ibu dari Sanjaya adalah SANAHA, cucu Maharani SIMA dari Kalingga, di Jepara.

Ayah dari Sanjaya adalah Bratasenawa, Raja Galuh ketiga. Bratasenawa adalah cucu Wretikandayun dari putera bungsunya, Mandiminyak, raja Galuh kedua (702-709 M

Dinasti Sanjaya

Page 23: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

1. prasasti CanggalDitemukan di Gunung Wukir,desa Canggal (Barat Daya

Magelang). Berangka tahun 732 M, ditulis dg huruf Pallawa & di gubah dlm bahasa Sansekerta.

Isi: memperingati didirikannya sebuah Lingga (lambang Siwa) diatas sebuah bukit di deerah Kunjarakunja oleh raja Sanjaya.

bait 1 dikatakan bahwa raja Sanjaya telah mendirikan Lingga di atas bukit Kunjarakunja yang mulia.5 bait berikutnya, berisi puji-pujian kepada Siwa, Brahma, dan Wisnu.bait 7, isinya: memuji-muji pulau Kunjarakunja/Yawadwipa/Jawa yg subur & banyak menghasilkan gandum/padi dan emas.

Sumber Sejarah Dinasti Sanjaya

Page 24: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

2 bait berikutnya ditujukan pada raja Sanna, yg memerintah dg lemah lembut bagaikan seorang ayah yg mengasuh anaknya, menjunjung tinggi keadilan.

3 bait terakhir, ditujukan pada pengganti Sanna, yaitu Sanjaya, anak Sannaha saudara perempuan raja Sanna.

2. Prasasti Balitung/Mantyasih (907 M) Prasasti ini adalah prasasti tembaga yang dikeluarkan oleh Raja Diah Balitung. Diah Balitung mengeluarkan prasasti ini sehubungan dengan pemberian hadiah tanah kepada lima orang patihnya di Mantyasih, karena kelima patihnya itu telah berjasa besar terhadap kerajaan.

3. Kitab Carita Parahyangan Kitab ini menceritakan tentang hal ikhwal raja-raja Sanjaya.

Lanjutan...

Page 25: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Kehidupan PolitikPrasasti Balitung thn 907 M, memuat daftar

lengkap raja –raja Mataram

Page 26: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Keluarga Sanjaya beragama Hindu memuja Siwa (Hindu Siwa). Untuk memperdalam agama Hindu, raja Sanjaya mendatangkan para pendeta dr India. Pemujaan yang tertinggi diberikan kepada Dewa Siwa . Untuk pemujaan, didirikanlah candi-candi Hindu didataran tinggi Dieng dg masa pembangunan dr 778-850 Mnama candi; candi Bima, candi Arjuna, & candi Nakula,Samiaji, Gatutkaca, Semar, Srikandi

Kehidupan Agama dan Kebudayaan

Page 27: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

pada masa pemerintahan Rakai Pikatan, kekuasaan dinasti Sanjaya makin meluas yaitu meliputi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pada masa itu juga dibangun candi-candi Hindu yg lebih besar, spt; candi candi Prambanan (Candi Roro Jonggrang) diselesaikan oleh penggantinya raja Daksa 915 M. Candi2 lain;

1. candi Sambisasri2. candi Ratu Baka,3. candi gedong Songo4. Candi Gunung Wukir& Candi Badut

Lanjutan...

Page 28: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Kehidupan sosial masyarakat kerajaan Mataram Kuno dilandasi kehidupan religius dan semangat gotong royong.Dengan jumlah penduduk relatif sedikit dapat membangun candi dalam jumlah banyak.

Toleransi beragama dalam kerajaan Mataram Kuno telah berkembang dengan baik.Terbukti perkawinan antaran Rakai Pikatan yang beragama Hindu dengan Pramodawardani

Kehidupan Sosial

Page 29: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Prasasti Kalasan (778 M)Prasasti Kelurak (782 M)Prasasti Ratu Boko(856 M)Prasasti Nalanda ( 860 M)

Sumber Sejarah Dinasti Sailendra

Page 30: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Wilayah kekuasaan dinasti Syailendra; Jawa Tengah bagian Selatan, yaitu daerah Bagelen ,Yogyakarta dan sekitarnya.

Terjadi perebutan kekuasaan antara keturunan Sanjaya Dengan Syaelendra Diredam oleh raja Samaratungga (raja wangsa Sailendra) menyerahkan anak perempuannya, Pramodawarddhani, untuk dikawinkan dengan anak Rakai Patapan, yaitu Rakai Pikatan (wangsa Sanjaya).

Kehidupan Politik

Page 31: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Adik pramodawarddani yaitu Balaputeradewa melakukan perlawanan namun kalah, ia lari ke sumatera dan menjadi raja Sriwijaya.

Larinya balaputera dewa ke sumatra menandari berakhirnya keturunan syaelendra bertahta atas Mataram

Lanjutan..

Page 32: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Keluarga Syailendra beragama Budha aliran Mahayana.

Candi-candi yang dibangun oleh dinasti Syailendra;

1. Candi Kalasan, dekat Yogyakarta didirikan thn 778

2. Candi Sari, dekat candi kalasan3. Candi Borobudur4. Candi Mendut,5. Kelompok Candi Sewu6. Candi Plaosan

kehidupan Agama dan Budaya

Page 33: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Kehidupan sosial dinasti Syailendra dilandasi kehidupan religius dan semangat gotong royong.Dengan jumlah penduduk yang relatif sedikit dapat membangun candi dalam jumlah banyak.Dengan semangat gotong royong dan pantang menyerah,mereka membangun candi sebagai tempat suci yang digunakan untuk beribadah.Disamping itu pembuatan candi ini menunjukkan betapaRakyat taat dan mengkultuskan rajanya.

Kehidupan Sosial

Page 34: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Setelah terjadinya peristiwa pralaya, maka sesuai kepercayaan kosmologis harus di bangun Wangsa baru

Pada abad ke-10, cucu Sri Maharaja Daksa, Mpu Sindok, membangun kembali kerajaan mataram ini

Mpu Sindok dianggap sebagai cikal bakal wangsa baru, yaitu wangsa Isana.

Mpu Sindok naik takhta kerajaan pada 929 dan berkuasa hingga 948.

Mataram Periode Jawa Timur/Medang Kamulan

Page 35: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

FAKTOR ALAM:“Wirasanti” menyatakan bahwa perpindahan kerajaan ke

Jawa Timur karena terjadinya letusan gunung api yang merusak bangunan kerajaan dan candi-candi.

FAKTOR EKONOMI:Di Jawa Tengah daerahnya kurang subur, jarang terdapat

sungai besar dan tidak terdapatnya pelabuhan strategis.Di Jawa Timur, tdpat dataran rendah yang luas sehingga

memungkinkan penanaman padi secara besar-besaran di dukung adanya sungai-sungai Besar, antara lain sungai Berantas dan Bengawan solo yang lebih memudahkan dari segi lalu lintas perdagangan

Alasan Kerajaan di Pindahkan ke Jawa Timur

Page 36: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

FAKTOR POLITIK:Adanya serangan dari kerajaan Wurawari

dibawah kekuasaan Sriwijaya, sehingga terjadi kekacauan poitik dalam kerajaan. Serangan ini membuat raja Medang Kamulan Dharmawangsa dan kerabat istana meninggal.

Page 37: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Mpu Sindok 1. Prasati TanggeranPrasasti ini di temukan di desa Tanggeran Jombang JawaTimur, berangka tahun 933 Masehi. Isi prasasti mengenai Pemerintahan Mpu Sindok, bersama permaisurinya Sri Wardani Pu Kbi.2. Prasati bangilprasasti bangil ditemukan di daerah bangil,tetapi angka tahun-Nya tidak jelas .isi prasati mengenai pembangunan sebuah candi Atas perintah empu sendok untuk tempat pemakaman ayah mertuanya,Dari permaisuri yang bernama rakaian bawang.3. Prasasti lorPrasasti lor ditemukan di lor,daerah nganjuk berangka tahun 939 M.Isi prasasti mengenai pembanguna candi Jayamerata Jayastambu(tugu kemenangan)di desa anyok lodang.

Silsilah Raja

Page 38: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Dharmawangsa (991-1016) Pengganti makutawangsawardana adalah darma

wangsa .Sebagai raja ,ia bergelar Sri darmawangsa teguh anantawikrama tungga dewa.

Mengalami masa Pralaya karena serangan kerajaan Wurawari dibawah kekuasaan Sriwijaya.

Dalam serangan itu Dharmawangsa dan kerabat istana tewas, namun Airlangga dapat dapat melarikan diri bersama pengikutnya Narrotama.

Page 39: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

AIRLANGGA (1019-1041)Airlangga adalah putra sulung dari Mahendradatha dan Dharmodahyana Warmadewa,Seorang raja Bali. Ia datang di istana Dharmawangsa untuk mempersiapkan Pernikahannya dengan salah seorang putri Dharmawangsa. Airlangga berhasil Meloloskan diri pada saat istana Dharmawangsa mengalami pralaya. Ia besertaCalon istrinya dan pembantunya Narottama berhasil meloloskan diri dan bertapaDi daerah Wonogiri.Pada 1019, Airlangga dinobatkan menjadi raja dengan gelar

AnantawikramottunggadewaPada 1037, Airlangga sudah berhasil menyatukan kerajaannya. Ibu kota kerajaan yang Dulu berada di Watan Mas dipindahkan ke Kahuripan. Dalma pemerintahannya, ia Menempatkan orang orang yang dahulu setia mendampinginya pada jabatan jabatan Penting.Diantaranya Narottama diangkat sebagai rakryan kanuruhan dan Nitti sebagai

rakryan Kuningan.

Page 40: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

JENGGALA (Kahuripan)MATARAM KUNO

PANJALU (Kediri)Dilakukan atas perintah raja Airlangga kepada

seorang Brahmana yang terkenal akan kesaktiannya yaitu Mpu Bharada supaya tidak terjadi pertikaian.

Samarawijaya /Jayawarsa sebagai pewaris sah kerajaan mendapat ibukota lama, yaitu Dahanaputra, dan nama kerajaannya diubah menjadi Pangjalu atau dikenal juga sebagai Kerajaan Kediri. Sedangkan,

Jenggala diberikan kepada Jayengrana dengan ibukota di Kahuripan.

KERAJAAN KEDIRI

Page 41: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Letak Geografi

Page 42: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Terjadi Perang Saudara:

KAHURIPAN Vs KEDIRIPada awalnya perang dimenangkan oleh

Kahuripan tetapi pada perkembangan selanjutnya Kediri yang memenangkan peperangan dan menguasai seluruh tahta Airlangga.

Perkembangan Kerajaan Kediri

Page 43: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

PRASASTI Prasasti Sirah Keting (1104), pemberian hadiah tanah kepada rakyat desa oleh raja Jayawarsa Prasasti Ngantang (1135), raja Jayabaya memberikanHadiah kpd desa ngantang sebidang tanah yg bebas dr Pajak. Prasasti Jaring (1181), raja Gandra memuat sejumlah nama-nama

hewan , spt: Tikus Jinada, Kebo Waruga menandakan kepangkatan/jabatan seseorang

Prasasti Kamulan (1194), kediri berhasil mengalahkan musuh-musuhnya pada masa Kertajaya.

BERITA CINAKumpulan cerita dari para pedagang Cina yg melakukan kegiatan

perdagangan di kerajaan Kediri. Spt Kronik Cina bernama Chu fan Chi, yg menerangkan keadaan Kediri pada abad 12 dan 13.

Sumber Sejarah

Page 44: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

1. Jayawarsa 2. Bameswara3. Jayabaya4. Saweswara dan Aryeswara5. Gandra6. Kameswara7. Kertajaya

Silsilah raja Kediri

Page 45: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Perhatian raja trhadap rakyat sangat besar, dibuktikan dg adanya kitab-kitab yang mencerminkan kehidupan sosial. Misal: kitab Lubdhaka yg mengandung pelajaran moral bahwa tinggi rendahnya martabat seseorang tidak ditentukan berdasarkan asal dan kedudukan, melainkan berdasarkan tingkah lakunya.

Pada masa Jayabaya, tdpat usaha untk memberikan perlindungan terhadap para ahli sastra, sehingga mereka dapat mengembangkan kreatifitasnya untuk menciptakan karya yg bermutu.

Kehidupan Sosial

Page 46: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Raja memberikan perlindungan thadap hak-hak rakyat, perkembangan ini tercatat dlam kronik orang2 Cina:

Rakyat kediri umumnya telah memiliki tempat tinggal yg baik

Hukuman yg dilaksanakan ada 2 macam, denda dan mati (khusus pencuri dan perampok)

Jika sakit, rakyat tidak mencari obat, tetapi cukup memuja dewa

Pakaian cukup rapiSaat raja bepergian dikawal oleh pasukan berkuda

& pasukan darat.

Page 47: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Bergerak dibidang agraris/pertanian; padi dan palawija banyak menghasilkan beras

Letak kerajaan yg strategis membuat Kediri berkembang dalam bidang pelayaran dan Perdaganganemas, perak, daging, kayu cendana, dan pinang.

Pajak rakyat terdiri dari hasil bumi spti: beras, kayu, & palawija.

Kehidupan Ekonomi

Page 48: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Kebudayaan berkembang pesat, terutama dlam bidang sastra. Hasil karya sastra:

KrisnayanaBharatayudhaArjuna wiwahaHariwangsaSmaradhana

Kehidupan Budaya

Page 49: KERAJAAN HINDU-BUDHA MADYA

Soekmono. R. 1986. Pengantar Sejarah Kebudayaan Nasional Jilid II. Yogyakarta: Kanisius

Poesponegoro, Marwati Djoened.1990. Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka.

Rus Ernawati, Imtam.2009. BSE Cakrawala Sejarah SMA/MA Kelas XI IPS. Jakarta.

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah SMA Kelas XI IPS. Jakarta: Erlangga

DAFTAR PUSTAKA