36
KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2020 A. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya Kesehatan Anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di dalam kandungan. Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi secara rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah yang merupakan orang t e r d e k a t a n a k , pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap. Kegiatan stimulasi deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang anak (SDIDTK) yang menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga, masyarakat, organisasi profesi akan meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan memasuki jenjang pendidikan forrmal. Perkembangan anak dari masa konsepsi sampai dewasa merupakan tanggung jawab semua pihak baik orang tua, masyarakat, petugas kesehatan dan negara. Negara melaksanakan berbagai upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, Seperti halnya yang UU Kesehatan no 36 tahun 2019 yang menyebutkan Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk mempersiapkan generasi yang akan datang yang sehat, cerdas dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak. Angka Kematian bayi adalah salah satu indikator yang menentukan IKM (Indeks Kesehatan Masyarakat di suatu daerah tertentu, dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan data Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) Kesehatan Ibu dan Anak di tahun 2018 angka kematian bayi adalah 10,3 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab terbanyak adalah asfiksia 24 kasus, BBLR 21 Kasus, Penyakit Jantung 11 kasus, Kelainan Kongenital 9 kasus, Infeksi 7 kasus, ikterik 2 kasus, mikrosefalus 1 kasus, dan bronchopneumonia 1 kasus.

KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

  • Upload
    others

  • View
    439

  • Download
    43

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

KERANGKA ACUAN KERJA

PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK

DINAS KESEHATAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

TAHUN 2020

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan Kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia

seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya Kesehatan Anak yang dilakukan

sedini mungkin sejak anak masih di dalam kandungan. Stimulasi adalah kegiatan

merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan

berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi secara rutin

sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi t u mbuh

k emb an g an ak d i l ak uk an o l eh i bu d an a yah yan g m er u p ak an o r ang

t e rd ek a t an a k , pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di

lingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari.

Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak

bahkan gangguan yang menetap. Kegiatan stimulasi deteksi dan intervensi dini

penyimpangan tumbuh kembang anak (SDIDTK) yang menyeluruh dan

terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga, masyarakat,

organisasi profesi akan m en in gk a t k an ku a l i t a s t um b uh k em ban g an a k u s i a

d in i dan k es i ap an m em asu k i j en j an g pendidikan forrmal.

Perkembangan anak dari masa konsepsi sampai dewasa merupakan tanggung jawab

semua pihak baik orang tua, masyarakat, petugas kesehatan dan negara. Negara

melaksanakan berbagai upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih dalam

kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, Seperti halnya yang UU Kesehatan

no 36 tahun 2019 yang menyebutkan Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus

ditujukan untuk mempersiapkan generasi yang akan datang yang sehat, cerdas dan

berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak.

Angka Kematian bayi adalah salah satu indikator yang menentukan IKM (Indeks

Kesehatan Masyarakat di suatu daerah tertentu, dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan

data Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) Kesehatan Ibu dan Anak di tahun 2018 angka

kematian bayi adalah 10,3 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab terbanyak adalah asfiksia 24

kasus, BBLR 21 Kasus, Penyakit Jantung 11 kasus, Kelainan Kongenital 9 kasus, Infeksi 7

kasus, ikterik 2 kasus, mikrosefalus 1 kasus, dan bronchopneumonia 1 kasus.

Page 2: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

Jumlah Kasus Kematian Bayi

Kabupaten Gunungkidul

Tahun 2015 – 2019

9892

61

7176

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kasus kematian bayi belum dapat

diturunkan secara signifikan dari tahun ke tahun. Upaya peningkatan kesehatan anak tidak

hanya terbatas pada kelangsungan hidup saja, tetapi juga pada kualitasnya.

Untuk meningkatkan status kesehatan anak, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul

beserta jaringannya telah melaksanakan berbagai upaya kesehatan baik yang bersifat

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan siklus kehidupan /

continuum of care yang berarti bahwa upaya kesehatan tersebut ditujukan sejak masa

sebelum anak dalam masa kandungan hamil (remaja dan calon pengantin), persalinan, bayi

baru lahir, balita sampai prasekolah. Diharapkan dengan kualitas hidup anak yang baik,

akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang baik pula.

B. DASAR HUKUM

1. Undang Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan

Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan dan Masa sesudah melahirkan,

Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi serta Pelayanan Kesehatan Seksual

4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Pusat Kesehatan Masyarakat

Page 3: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 61 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis DAK

Non Fisik Kesehatan

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis

Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang

Kesehatan

7. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 36 Tahun 2015 tentang Pencegahan

Perkawinan Pada Usia Anak

8. Peraturan Bupati No 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas,

Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan

9. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Nomor

44/DPA/2019

10. Buku Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA),

Departemen Kesehatan RI Tahun 2009

11. Buku Pedoman ANC Terpadu, Kementrian Kesehatan RI Tahun 2010

C. TUJUAN

Tujuan Umum

Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) serta Meningkatkan Umur Harapan Hidup

(UHH) di Kabupaten Gunungkidul

Tujuan Khusus

1. Meningkatkan status kesehatan bayi dan anak sehingga mampu tumbuh dan

berkembang sesuai dengan standar tumbuh kembangnya.

2. Meningkatkan status kesehatan bayi dan anak sehingga mampu menjadi generasi

yang berkualitas.

3. Meningkatkan akses serta kualitas pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir,

balita, anak pra sekolah.

4. Menjamin tercapainya kualitas hidup anak

D. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Bayi dan Anak lanjut dilaksanakan dalam kurun waktu 1

(satu) tahun (Januari – Desember 2020)

Page 4: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

E. LOKASI PELAKSANAAN

Lokasi pelaksanaan kegiatan Pelayanan Kesehatan Bayi dan Anak adalah di Kabupaten

Gunungkidul (Puskesmas, Kecamatan dan Dinas Kesehatan) serta di wilayah D,I

Yogyakarta

Page 5: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

F. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PIHAK TERKAIT

No. Waktu Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait Keterangan

1. Trimester I

(Januari – Maret

2019)

Talk Show Tumbuh Kembang Balita

Peningkatan kapasitas SDIDTK

Petugas Puskesmas

Sasaran ibu bayi dan

balita

Dokter Ahli/spesialis

Anak

30 bidan

puskesmas

150 ibu bayi

balita

Peningkatan Kapasitas dalam

Pelayanan KTAP

Peningkatan Kapasitas MTBM dan

MTBS

Sosialisasi SHK bagi Lintas Sektor dan

Organisasi Perempua

Refreshing Peningkatan pelayanan

petugas KIA

Cetak leaflet kesehatan

Puskesmas

Tim kesga GIZI

Organisasi perempuan

Lintas Sektor OPD

30 Puskesmas

18 orang dari

kecamatan

22 orang dari

organisasi

perempuan

Page 6: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

No. Waktu Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait Keterangan

Bimtek kesehatan bayi dan balita

2.

Trimester II

(April-Juni 2019)

Refreshing Petugas dalam pelayanan

MTBS

Cetak leaflet kesehatan anak

Tim Kesga Gizi

Puskesmas

8 org tim Kesga

Gizi

30 org petugas

Puskesmas

Cetak formulir pemeriksaan MTBS

Cetak pedoman KTPA

Koordinasi Petugas KtPA

Penguatan Implementasi Puskesmas

PKPR

Bimtek kesehatan bayi dan balita

Puskesmas

Fasyankes swasta

30 org dari

Puskesmas

2 fasyankes

Swasta

Refreshing Peningkatan pelayanan

petugas KIA

Rakor Petugas SHK

Rakor Petugas MTBS

Cetak buku pedoman SDIDTK

Bimtek kesehatan bayi dan balita

Petugas Puskesmas

Fasyankes

30 petugas

Puskesmas

10 Fasyankes

Page 7: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

No. Waktu Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait Keterangan

3. Trimester III

(Juli-Sept. 2019)

Sosialisasi SHK bagi lintas

sektor dan organisasi

perempuan

Refreshing Peningkatan

pelayanan petugas KIA

Lomba Balita Sejahtera

Indonesia

Koordinasi Petugas KtPA

Implementasi penguatan

Puskesmas Mampu

Tatalaksana KtPA

Puskesmas

Tim kesga GIZI

Bayi balita Kabupaten

Gunungkidul

Organisasi perempuan

Lintas Sektor OPD

30 puskesmas

8 tim Kesga GIzi

60 bayi balita

perwakilan

Puskesmas

18 kecamatan

22 Organisasi

perempuan

Evaluasi pelaksanaan SDIDTK di

Puskesmas

Peningkatan kapasitas petugas

dalam pemeriksaan SHK

Puskesmas

Fasilitas Kesehatan

Swasta

30 Puskesmas

15 fasyankes

Page 8: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

No. Waktu Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait Keterangan

Pertemuan Review Maternal

Perinatal

Validasi Data Kematian Bayi

4. Trimester IV

(Okt-Des. 2019)

Rakor KTAP

LBSI Puskesmas

Puskesmas 30

puskesmas

Page 9: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

G. KELUARAN (OUTPUT)

Terlaksananya Lomba Balita Sehat Indonesia

H. PELAKSANA

Pelaksana kegiatan Pelayanan Kesehatan Bayi dan Anak adalah Seksi Kesga dan Gizi

Masyarakat serta lLntas Program terkait

I. SUMBER DANA (PEMBIAYAAN)

Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Bayi dan Anak bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun Anggaran 2020 sebesar

Rp 114.550.000 (Seratus empat belas juta lima ratus lima puluh ribu rupiah), yang terdiri

dari beberapa sumber dana, antara lain :

1. Anggaran Biaya Operasional Kesehatan (BOK) : Rp. 64.550.000,-

2. Anggaran Pajak rokok : Rp. 50.000.000,-

J. PENUTUP

Kerangka Acuan Kerja ini disusun sebagai gambaran umum dan penjelasan mengenai

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Bayi dan Anak yang akan dilaksanakan pada tahun 2019,

dan memuat informasi mengenai latar belakang, dasar hukum, tujuan, waktu, lokasi,

tahapan, keluaran, pelaksana kegiatan serta pembiayaannya.

Page 10: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

KERANGKA ACUAN KERJA

PELAYANAN KESEHATAN IBU, REMAJA DAN USIA LANJUT

DINAS KESEHATAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

TAHUN 2020

A. LATAR BELAKANG

Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah

satu indikator dalam menentukan status kesehatan masyarakat di suatu wilayah.

Masih tingginya AKI dan AKB di Kabupaten Gunungkidul merupakan

permasalahan yang harus ditangani bersama sama baik secara Lintas Program

maupun Lintas Sektoral dan dilaksanakan secara berkesinambungan. Menurut

data Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA),

Jumlah kasus kematian ibu dan kematian bayi di Kabupaten Gunungkidul masih

cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dalam grafik berikut :

Jumlah Kasus Kematian Ibu dan Kematian Bayi

Kabupaten Gunungkidul

Tahun 2015 – 2019

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kasus kematian ibu maupun

kematian bayi belum dapat diturunkan secara signifikan dari tahun ke tahun. Hal

ini disebabkan adanya faktor lain (non obstetrik) yang secara tidak langsung

mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi sehingga meningkatkan risiko kesakitan

dan atau kematian pada masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas dan bayi

baru lahir.

Page 11: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

Penyebab kematian ibu di Kabupaten Gunungkidul sebagian besar

disebabkan adanya penyakit penyerta pada ibu baik yang diderita ibu sejak

sebelum hamil maupun yang muncul selama kehamilan atau selama nifas.

Beberapa penyakit penyerta yang menjadi penyebab kematian ibu di Kabupaten

Gunungkidul diantaranya Hiperthiroid, Kelainan Jantung, Gagal Ginjal, dan

Kanker Payudara. Penyebab terbanyak di Tahun 2017 dan 2018 adalah

Penyakit Jantung serta di tahun 2019 terbanyak eclampsia dan jantung.

Sedangkan penyebab kematian bayi sebagian besar disebabkan oleh Berat Bayi

Lahir Rendah (BBLR) dan Asphiksia .

Menurut data PWS KIA, Ibu Hamil dengan faktor risiko di Kabupaten

Gunungkidul masih cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari Cakupan Deteksi

Faktor Risiko Tinggi (DFR) tahun 2018 mencapai 94,3% dan tahun 2019

sebesar 84.52%. Adapun faktor risiko yang banyak ditemukan diantaranya ibu

hamil dengan anemia tahun 2018 sebesar 17,71% dan tahun 2019 sebesar

19.84%, Kekurangan Energi Kronis / KEK tahun 2018 sebesar 16,47% dan

tahun 2019 sebesar 17.18. Hipertensi tahun 2018 sebesar 14,86% dan tahun

2019 menurun menjadi 8.29%. Selain itu juga ditemukan ibu hamil dengan

penyakit penyerta diantaranya ibu hamil dengan TBC (tidak ada kasus), HIV (6

kasus), Infeksi Menular Seksual / IMS (29 kasus) serta Hepatitis B (39 kasus).

Dengan adanya kondisi tersebut harus dilakukan upaya intervensi sedini

mungkin agar ibu hamil dapat melalui kehamilan dan persalinan dengan aman

dan selamat serta melahirkan bayi yang sehat. Ante Natal Care (ANC) Terpadu

merupakan pelayanan perawatan kehamilan yang dilaksanakan di Fasyankes

secara terpadu / komprehensif terhadap ibu hamil sebagai upaya skrining faktor

risiko atau risiko tinggi sehingga dapat dilakukan intervensi yang cepat dan

tepat.

Untuk meningkatkan status ibu dan anak, Dinas Kesehatan Kabupaten

Gunungkidul beserta jaringannya telah melaksanakan berbagai upaya

kesehatan baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan

pendekatan siklus kehidupan / continuum of care yang berarti bahwa upaya

kesehatan tersebut ditujukan sejak masa sebelum hamil (remaja dan calon

pengantin), masa hamil, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir, balita, anak pra

sekolah, remaja serta upaya kesehatan pada lansia. Dengan pola hidup sehat

dan skrining yang tepat, maka dapat dicapai kehidupan lansia yang sehat dan

mandiri.

B. DASAR HUKUM

1. Undang Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya

Kesehatan Anak

Page 12: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan

Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan dan Masa sesudah

melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi serta Pelayanan

Kesehatan Seksual

4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan

Reproduksi.

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2015 tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Pusat Kesehatan

Masyarakat

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 61 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis

DAK Non Fisik Kesehatan

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis

Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang

Kesehatan

8. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 36 Tahun 2015 tentang Pencegahan

Perkawinan Pada Usia Anak

9. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 20 Tahun 2018 tentang Petunjuk

Operasional Penggunaan Dana Biaya Operasional Kesehatan (BOK).

10. Peraturan Bupati No 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi

Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan

11. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul

Nomor 44/DPA/2019

12. Buku Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak

(PWS-KIA), Departemen Kesehatan RI Tahun 2009

13. Buku Pedoman ANC Terpadu, Kementrian Kesehatan RI Tahun 2010

14. Buku Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Pusat

Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI Tahun 2017.

15. Buku Pedoman Standar Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja,

Kementerian Kesehatan RI Tahun 2014

16. Buku Pedoman Gizi Seimbang, Kementerian Kesehatan tahun 2015

C. TUJUAN

Tujuan Umum

Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

serta Meningkatkan Umur Harapan Hidup (UHH) di Kabupaten Gunungkidul

Tujuan Khusus

1. Meningkatkan status kesehatan ibu sehingga mampu menjalani proses

reproduksi yang sehat dan aman

2. Meningkatkan status kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi

penerus yang sehat

Page 13: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

3. Meningkatkan akses serta kualitas pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi

baru lahir, balita, anak pra sekolah, remaja, serta lanjut usia

4. Menjamin tercapainya kualitas hidup serta hak - hak reproduksi

D. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Ibu, Remaja dan Usia Lanjut dilaksanakan dalam

kurun waktu 1 (satu) tahun (Januari – Desember 2020)

E. LOKASI PELAKSANAAN

Lokasi pelaksanaan kegiatan Pelayanan Kesehatan Ibu, remaja dan Usia Lanjut

adalah di Kabupaten Gunungkidul (Puskesmas, Kecamatan dan Dinas

Kesehatan) serta di wilayah D,I Yogyakarta

Page 14: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

F. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PIHAK TERKAIT

No. Waktu

Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait

Jumlah Orang

Terlibat Keterangan

1. Trimester I

(Januari –

Maret 2019)

Pelayanan Jampersal

Sewa dan Akomodasi Rumah

Tunggu Kelahiran

Rakor Jampersal

Bimtek jampersal

Advokasi Pelaksanaan

jampersal

Penyusunan Perbup

Pelaksanaan Jampersal

Tim Pengelola

Jampersal

Kabupaten.

Tim Verifikator

Jampersal

Peserta jejaring

Pelayanan Jampersal

di Kabupaten.

5 Orang

3 Orang

3 RS, 30 dan

40 Klinik/ PMB

Pelayanan

Jampersal

dilaksanakan

sepanjang

Tahun

Anggaran.

Rakor

jampersal

dilaksanakan

per trimester

Pengembangan SMS Bunda

Biaya Pemeliharaan Jaringan

SMS Bunda

Tim Pengelola SMS

Bunda Kabupaten.

Tenaga Kesehatan

/Fasilitas Pelayanan

Kesehatan

Sasaran ibu hamil /

Masyarakat

30 puskesmas

9000 ibu hamil

Advokasi Program kesehatan ibu,

anak, remaja dan lansia untuk

Lintas Sektor

Tim Kesga Gizi

Puskesmas

Kecamatan

Sekolah Binaan dari

8 orang

30 Puskesmas

18 orang dari

kecamatan

Page 15: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

No. Waktu

Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait

Jumlah Orang

Terlibat Keterangan

Diseminasi Pembinaan Peer

Konselor

Orientasi Pendamping Peer

Koselor

Puskesmas PKPR 10 guru

pembimbing dari

Sekolah Binaan

Rakor Petugas KIA

Rakor Petugas KB

Rakor Petugas Lans1a

Rakor Petugas Kesehatan Ramaja

Puskesmas 30 Bikor KIA

30 Bikor KB

30 Petugas

lansia

30 org

Penanggungjaw

ab progran

kesehatan

remaja

Rakor

dilaksanakan

setiap trimester

2. Trimester II

(April-Juni

2019)

Peningkatan Kapasitas petugas

lansia

Kampanye HLUN

Tim Kesga Gizi

Puskesmas

Posyandu lansia

LS Terkait

8 org tim Kesga

Gizi

30 org petugas

Puskesmas

30 kader

posyandu

Lansia

150 Lansia

4 orang dari

OPD terkait

Page 16: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

No. Waktu

Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait

Jumlah Orang

Terlibat Keterangan

Workshop Revisi manual rujukan

Koordinasi dan pembinaan bagi

Fasyankes Swasta

Puskesmas

RS

Fasyankes swasta

30 org dari

Puskesmas

4 orang dari RS

40 orang dari

fasyankes

Swasta

Peningkatan kapasitas petugas

KB

Bidan Puskesmas 40 Bidan

Evaluasi pelaksanaan kelas Catin

Rakor PKPR

Superfisi fasilitatif ke Puskesmas

Puskesmas

KUA

Penyuluh Pernikahan

(Gereja)

30 petugas

Puskesmas

18 petugas KUA

2 petugas

Penyuluh

pernikahan

(gereja)

3. Trimester III

(Juli-Sept.

2019)

Kampanye Remaja Sehat

Peningkatan Kapasitas Fasilitator

Kelas Ibu

Konsinyering Evaluasi dan

perencanaan jampersal

Pemantapan Implementasi manual

Rujukan

Tim Kesga Gizi

Sekolah Binaan

Puskesmas

RS

Fasyankes swasta

8 orang tim

kesga Gizi

10

pendamping

sekolan

binaan

30 petugas

puskesmas

Page 17: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

No. Waktu

Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait

Jumlah Orang

Terlibat Keterangan

4 petugas RS

60 bidan dari

fasyankes

swasta

4. Trimester IV

(Okt-Des.

2019)

Seminar KIA

Validasi data Gizi, KIA dan KB

Peningkatan kapasitas petugas

dalam penanganan

kegawatdaruratan maternal dan

perinatal

Evaluasi Puskesmas Santun

lansia

RS

Puskesmas

Fasyankes swasta

150 bidan

dari RS,

Puskesmas

dan

Fasyankes

swasta

90 0rang

petugas

gizi, bikor

KIA dan

Bikor KB

25 bidan

30 orang

petugas

lansia

puskesmas

Page 18: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

G. KELUARAN (OUTPUT)

No Indikator Out Put Target

1. Jumlah ibu hamil dilakukan penjaringan dan dipetakan 8944 Bumil

2. Jumlah ibu hamil dilakukan pemeriksaan antenatal

terpadu

8944 Bumil

3. Jumlah Fasyankes yang mengisi buku KIA 145 Fasyankes

(RS, Puskesmas,

Klinik dan PMB)

4. ibu hamil yang memanfaatkan buku KIA 8944

5. Jumlah puskesmas mengisi Kohort, PWS dan website

Kesga

30 Puskesmas

6. Jumlah fasyankes melakukan rujukan 145 Fasyankes

7. Jumlah ibu bersalin dilakukan pendataan 7540 Ibu Bersalin

8. Jumlah ibu bersalin diberikan pelayanan 7540 Ibu Bersalin

9. Jumlah lansia dilakukan pendataan 11018 Lansia

10. Jumlah lansia dilakukan skrining kesehatan 11018 Lansia

11. Jumlah puskesmas melakukan pencatatan dan

pelaporan

30 Puskesmas

12. Jumlah puskesmas melakukan pelayanan kesehatan

remaja

30 Puskesmas

13. Jumlah Puskesmas melakukan pelayanan kesehatan

reproduksi

30 Puskesmas

H. PELAKSANA

Pelaksana kegiatan Pelayanan Kesehatan Ibu, Remaja dan Usia lanjut adalah

Seksi Kesga dan Gizi Masyarakat serta lintas Program terkait

I. SUMBER DANA (PEMBIAYAAN)

Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Ibu, Remaja dan Usia lanjut

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

Gunungkidul Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp 1.989.168.000,- (Satu Milyar

Sembilan Ratus Delapan Puluh Sembilan juta seratus enam puluh delapan ribu

rupiah), yang terdiri dari beberapa sumber dana, antara lain :

1. Anggaran Jampersal : Rp.1.887.476.000,-

Page 19: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

2. Anggaran Biaya Operasional Kesehatan (BOK) : Rp. 101.692.000,-

J. PENUTUP

Kerangka Acuan Kerja ini disusun sebagai gambaran umum dan penjelasan

mengenai Kegiatan Pelayanan Kesehatan Ibu, Remaja dan Usia Lanjut yang

akan dilaksanakan pada tahun 2020, dan memuat informasi mengenai latar

belakang, dasar hukum, tujuan, waktu, lokasi, tahapan, keluaran, pelaksana

kegiatan serta pembiayaannya.

Page 20: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

1. LATAR BELAKANG : Dalam upaya untuk mewujudkan visi dan misi Indonesia Sehat maka

dilakukan melalui pendekatan promosi kesehatan yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan masyarakat dalam kemandirian masyarakat

di bidang kesehatan secara luas. Pemasyarakatan penerapan perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS ) didalam kehidupan sehari-hari

diharapkan mampu mendukung terciptanya derajat kesehatan

masyarakat yang optimal, karena dengan PHBS dapat memutus rantai

penularan penyakit infeksi seperti diare, TBC, DBD dan penyakit

menular lain yang disebabkan oleh bakteri maupun virus. Selain itu juga

dengan PHBS dapat mencegah munculnya berbagai macam penyakit

tidak menular terutama penyakit degeneratif seperti DM, Kanker,

hipertensi. Hal ini dapat diupayakan apabila semua anggota keluarga di

Indonesia melaksanakan gerakan sadar hidup sehat dengan

menerapkan PHBS.

Dalam menyebarluaskan informasi kesehatan diperlukan kegiatan yang

medukung perubahan perilaku ersebut. Kegiatan dilakukan dengan

metode dan media sesuai keluaran yang diinginkan.

2. MAKSUD DAN

TUJUAN

: a. Maksud

Maksud kegiatan adalah melaksanakan kegiatan penyebarluasan

informasi dan pesan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat kepada

masyarakat luas untuk ber PHBS.

b. Tujuan

Tujuannya yaitu:

- Meningkatnya pengetahuan masyarakat hidup sehat.

- Meningkatnya kemauan masyarakat untuk hidup sehat.

- Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat.

3. TARGET / SASARAN : Target / sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan ini adalah

terselenggaranya kegiatan PHBS.

4. NAMA

ORAGANISASI

PENGADAAN

BARANG

: Nama organisasi yang melaksanakan/menyelenggarakan pengadaan

barang:

Seksi : Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Bidang : Kesehatan Masyarakat

OPD : Dinas Kesehatan Kab. Gunungkidul

5. SUMBER DANA

DAN PERKIRAAN

BIAYA

: Sumber dana:

BOK UKM (Belanja Operasinal Kesehatan) TA 2020 dan DAU TA 2020.

Total perkiraan biaya yang diperlukan:

Rp 422.268.000,00 (empat ratus dua puluh dua juta dua ratus enam

Page 21: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

puluh delapan ribu rupiah)

6. JANGKA WAKTU

PELAKSANAAN

PEKERJAAN

: 12(dua belas) bulan.

7. TENAGA AHLI /

TERAMPIL

: Tidak diperlukan

8. SPESIFIKASI TEKNIS : Spesifikasi teknis dan gambar (brosur) terlampir

9. PERSYARATAN

LAINNYA

: a. Pengiriman:

-

b. Pengepakan:

-

c. Instalasi / pemasangan:

-

d. Layanan tambahan:

-

e. Uji fungsi:

Page 22: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

KERANGKA ACUAN KERJA

PEMBERDAYAAN UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT

1. LATAR BELAKANG : Dalam upaya untuk mewujudkan visi dan misi Indonesia Sehat maka

dilakukan melalui pendekatan promosi kesehatan yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan masyarakat dalam kemandirian masyarakat

di bidang kesehatan secara luas.

Menumbuhkan kemandirian masyarakat dengan menyadarkan

masyarakat bahwa kesehatan merupakan kebutuhan masyarakat.

Proses penyadaran ini perlu peran dukungan kelompok masyarakat

yang sengaja dibentuk melalui pemberdayaan masyarakat.

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat adalah jenis upaya yang

dikembangkan untuk menjaring partisipatif masyarakat dalam

mengenal masalah kesehatan,merencanakan penyelesaian masalah dan

melaksanakan kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut.

2. MAKSUD DAN

TUJUAN

: a. Maksud

Maksud kegiatan adalah untuk meningkatkan partisipatif

masyarakat dan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah

kesehatan.

b. Tujuan

Tujuan kegiatan pengembangan UKBM yaitu:

- Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam identifikasi masalah

kesehatan.

- Meningkatnya kemauan masyarakat untuk melakukan analisis

pemecahan masalah kesehatan

- Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berperan aktif

menyelesaikan masalah kesehatan

3. TARGET / SASARAN : Target / sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan ini adalah

terbinanya UKBM.

4. NAMA

ORAGANISASI

PENGADAAN

BARANG

: Nama organisasi yang melaksanakan/menyelenggarakan pengadaan

barang:

Seksi : Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Bidang : Kesehatan Masyarakat

OPD : Dinas Kesehatan Kab. Gunungkidul

5. SUMBER DANA

DAN PERKIRAAN

BIAYA

: Sumber dana:

BOK UKM (Belanja Operasinal Kesehatan) TA 2019 dan DAU TA 2020

Total perkiraan biaya yang diperlukan:

Rp 479.260.000,00 (empat ratus tujuh puluh Sembilan juta dua ratus

enam puluh juta rupiah)

6. JANGKA WAKTU : 12(dua belas) bulan.

Page 23: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

PELAKSANAAN

PEKERJAAN

7. TENAGA AHLI /

TERAMPIL

: Tidak diperlukan

8. SPESIFIKASI TEKNIS : Spesifikasi teknis dan gambar (brosur) terlampir

9. PERSYARATAN

LAINNYA

: a. Pengiriman:

-

b. Pengepakan:

-

c. Instalasi / pemasangan:

-

d. Layanan tambahan:

-

e. Uji fungsi:

Page 24: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN ZOONOSIS (P2PTM & Z)

TAHUN ANGGARAN 2020

Program : 1.02.1.02.01.20 - Program Pencegahan Penyakit

Kegiatan : 1.02.1.02.01.20.02 - Pencegahan Penyakit Tidak Menular

A. Latar Belakang

Pemberian otonomi yang seluas-luasnya kepada Daerah diarahkan untuk

mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat atau kesejahteraan

rakyat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta

masyarakat. Upaya percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat atau

kesejahteraan rakyat tersebut dalam lingkungan strategis globalisasi dengan

menggunakan prinsip pemerataan dan keadilan salah satunya diwujudkan

melalui penetapan dan penerapan SPM (Peraturan Pemerintah RI no.2

th.2018, tentang Standar Pelayanan Minimal).

Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut

SPM Kesehatan merupakan ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan

Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh

setiap Warga Negara secara minimal. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

wajib menerapkan SPM Kesehatan.

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes/PMK) Nomor 43 Tahun 2016

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1473) dinyatakan dicabut dan tidak

berlaku pada tanggal 31 Januari 2019 seiring diberlakukannya Permenkes

nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan

Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

Dengan kebijakan ini SPM Kesehatan mengalami perubahan yang cukup

mendasar dari SPM sebelumnya. Pada SPM yang lalu pencapaian

target-target SPM lebih merupakan kinerja program kesehatan, maka pada

SPM yang sekarang pencapaian target-target tersebut lebih diarahkan

kepada kinerja Pemerintah Daerah, menjadi penilaian kinerja daerah dalam

memberikan pelayanan dasar kepada Warga Negara.

Page 25: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

Hal yang baru di Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2019 adalah

Jenis Layanan dan Mutu. Ada duabelas (12) jenis layanan dan mutu oleh

Kabupaten/Kota yang harus terlayani, adalah sebagai berikut:

a. Pelayanan kesehatan ibu hamil

b. Pelayanan kesehatan ibu bersalin

c. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir

d. Pelayanan kesehatan balita

e. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar

f. Pelayanan kesehatan pada usia produktif

g. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut

h. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi

i. Pelayanan kesehatan penderita diabetes mellitus

j. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat

k. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberculosis

l. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang

melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency

Virus)

Dari 12 jenis layanan tersebut di atas yang terkait dengan program

pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa di

Kabupaten adalah:

a. Pelayanan kesehatan pada usia produktif

b. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi

c. Pelayanan kesehatan penderita diabetes mellitus

d. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat

Pelayanan dasar pada SPM Kesehatan dilaksanakan pada fasilitas

pelayanan kesehatan baik milik pemerintah pusat, pemerintah daerah,

maupun swasta. Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat

pertama milik pemerintah daerah menjadi unit terdepan dalam upaya

pencapaian kinerja pemerintah daerah di bidang kesehatan. Capaian kinerja

Pemerintah Daerah dalam pemenuhan mutu pelayanan setiap jenis

pelayanan dasar pada SPM Kesehatan harus 100% (seratus persen)

(permenkes no.4 tahun 2019).

Page 26: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

Di Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul kinerja program kegiatan

pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa

masyarakat dapat dilihat dari data capaian kinerja pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa masyarakat.

Cakupan SPM kesehatan untuk program kegiatan pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular (P2PTM) termasuk jenis layanan

kesehatan jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul tahun 2018,

ditunjukkan oleh tabel sebagai berikut :

No Jenis Layanan SPM Kesehatan (P2PTM) Target Cakupan

1 Pelayanan kesehatan pada usia produktif 100% 30,8%

2 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 100% 45,92%

3 Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus 100% 65,17%

4 Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat 100% 80%

Pada dasarnya upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak

menular bertujuan untuk mendekatkan pemerintah daerah dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat. Namun dalam

pelakasanaannya belum menunjukkan kinerja yang diharapkan. Untuk

mendukung pencapaian target kinerja maka diupayakan program kegiatan

pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular.

B. DASAR HUKUM

1. Undang – Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran

Negara Republik Indonesia tahun 2009 nomor 144, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia nomor 5063)

2. Undang – Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 nomor 59, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5587)

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 2 tahun 2018 tentang

Standar Pelayanan Minimal.

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indinesia nomor 75 tahun 2014

tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia

tahun 2014 nomor 1676)

Page 27: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indinesia nomor 43 tahun 2016

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indinesia nomor 4 tahun 2019

tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar

Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

C. Tujuan

1. Meningkatkan capaian / cakupan Standar Pelayanan Minimal bidang

Kesehatan (SPM Kesehatan) khususnya program pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa masyarakat di

Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, atau

2. Meningkatkan kinerja program pencegahan dan pengendalian penyakit

tidak menular dan kesehatan jiwa masyarakat Dinas Kesehatan

Kabupaten Gunungkidul terhadap pencapaian Standar Pelayanan

Minimal bidang Kesehatan (SPM Kesehatan)

D. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak

menular dan zoonosis tahun 2020, adalah sepanjang tahun anggaran 2020

yaitu selama 12 bulan mulai Januari 2020 sampai dengan Desember 2020.

E. Lokasi Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular

dan zoonosis tahun 2020, bertempat di wilayah kerja Dinas Kesehatan

Kabupaten Gunungkidul.

F. Tahapan Pelaksanaan

No Waktu

Pelaksanaan

Aktifitas / Kegiatan Keterangan

1 Januari –

Oktober

Belanja alat tulis kantor untuk

operasional kegiatan P2PTM dan zoonosis di Dinkes maupun puskesmas

Seksi P2PTM &

Zoonosis, dan 30 puskesmas se Kab. Gunungkidul

Page 28: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

2 Maret Belanja Bahan kimia untuk

operasional kegiatan P2PTM dan zoonosis di Dinkes maupun puskesmas

Seksi P2PTM &

Zoonosis, dan 30 puskesmas se Kab. Gunungkidul

3 Maret Belanja peralatan medis habis pakai (alkohol.kapas,dan sejenisnya)

untuk operasional kegiatan P2PTM dan zoonosis di Dinkes maupun puskesmas

Seksi P2PTM & Zoonosis, dan 30

puskesmas se Kab. Gunungkidul

4 Januari sd Desember

Belanja jasa pengendalian hama dan serangga pengganggu (pest control)

di Dinas kesehatan, puskesmas rawat inap dan UPT Laborat Gk.

Di 14 Puskesmas rawat inap dan di

Dinkes (Farmasi & UPT Lab. oleh pihak III penyedia jasa

5 Juni - Juli Transport peserta rapat (RBM/penyuluhan kesehatan jiwa/

posyandu kesehatan jiwa/sarasehan kesehatan jiwa

Di 18 kecamatan se kabupaten

Gunungkidul

6 Februari - Desember

Belanja BBM & Pelumas Operasional P2PTM, kesehatan jiwa & Zoonosis

Seksi P2PTM & Zoonosis Dinkes Kab. Gunungkidul

7 Maret Belanja cetak buku kuestioner skrining perilaku merokok bagi anak

usia sekolah, KMS Posbindu, KMS Keswa, Buku Register PTM.

Seksi P2PTM & Zoonosis, dan 30

puskesmas se Kab. Gunungkidul dan

pihak III penyedia barang – jasa

8 Februari –

Desember Belanja fotocopy / penggandaan untuk operasional kegiatan P2PTM dan zoonosis di Dinkes maupun

puskesmas

Seksi P2PTM & Zoonosis, dan 30 puskesmas se Kab.

Gunungkidul

9 Februari -

November

Belanja makanan dan minuman

rapat kegiatan P2PTM dan zoonosis di Dinkes maupun puskesmas

Seksi P2PTM &

Zoonosis, dan 30 pusk. se Kab. Gk

10 Januari - Desember

Belanja perjalanan dinas dalam daerah kegiatan P2PTM dan zoonosis di Dinkes maupun

puskesmas

Seksi P2PTM & Zoonosis.

11 Maret –

Oktober

Belanja jasa narasumber Kegiatan peningkatan

kapasitas.

12 Maret Belanja modal pengadaan alat-alat

untuk Pemeriksaan kimia darah (kolesterol, asam urat, GDS, TG)

Untuk seksi P2PTM &

Z

Page 29: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

G. Keluaran (Output)

1. Terbentuk posbindu baru baik posbindu institusi atau posbindu

masyarakat/dusun/padukuhan di wilayah kerja puskesmas sejumlah 30

posbindu. Masing – masing puskesmas membentuk sebuah posbindu.

2. Terlaksananya kegiatan deteksi dini/skrening faktor risiko penyakit tidak

menular, pelayanan IVA dan Sadanis di wilayah kerja puskesmas.

3. Terlaksananya pelayanan sesuai standart bagi penderita Hipertensi,

Diabetes Melitus dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Puskesmas.

4. Terlaksananya kegiatan skrening kadar CO dalam paru dan upaya

berhenti merokok (UBM) dengan sasaran siswa SLTA dan sederajat di

kabupaten Gunungkidul sejumlah 1500 siswa.

5. Terlaksananya kegiatan rehabilitasi berbasis masyarakat (RBM) dan desa

siaga sehat jiwa di wilayah kerja puskesmas, masing – masing satu desa.

6. Terlaksananya kegiatan sosialisasi pencegahan dan pengendalian kasus

bunuh diri di 18 kecamatan dengan frekwenci 2 kali tiap kecamatan.

7. Terlaksananya kegiatan pengendalian hama dan serangga pengganggu

(pest control) di puskesmas rawat inap (14 puskesmas) dan dinkes.

H. Pelaksana

Kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan

zoonosis tahun 2020, dilaksanakan oleh Seksi Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Zoonosis, Bidang Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul dan UPT

Puskesmas se Kabupaten Gunungkidul.

I. Sumber Dana (Pembiayaan)

Kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan

zoonosis yang dilaksanakan pada tahun 2020, dibiayai dari sumber

anggaran :

1. DAK non fisik (BOK) th.2020 : Rp. 195.400.000,-

2. Pajak Rokok th.2020 : Rp. 188.600.000,-

3. APBD II / DAU tahun 2020 : Rp. 237.420.000,-

Total anggaran sejumlah : Rp. 621.420.000,-

Page 30: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

J. Penutup

Kerangka Acuan Kerja ini sebagai gambaran umum dan penjelasan

mengenai kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular

dan zoonosis yang dilaksanakan pada tahun 2020, yang memuat informasi

mengenai latar belakang dasar hukum, tujuan, waktu pelaksanaan, lokasi

pelaksanaan, keluaran, pelaksana kegiatan dan pembiayaannya.

Page 31: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

KERANGKA ACUAN KERJA

PROGRAM SURVEILANS DAN IMUNISASI

Program : 1.02.1.02.01.20.- Program Pencegahan Penyakit

Kegiatan : 1.02.1.02.01.20.04.- Surveilans dan Imunisasi

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double

burden), yaitu beban masalah penyakit menular dan penyakit degeneratif. Pemberantasan penyakit

menular sangat sulit karena penyebarannya tidak mengenal batas wilayah administrasi, sehingga

pemberantasannya memerlukan kerjasama antar daerah.

Program Surveilans dan Imunisasi adalah salah satu program yang penting dalam tindakan

pengendalian dan pencegahan penyakit baik menular maupun tidak menular, dan penanggulangan

wabah, Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit dan keracunan. Untuk dapat melakukan kegiatan tersebut

pemerintah telah mengembangkan sistem surveilans penyakit melalui Sistem Surveilans Terpadu

(SST), Sistem Pencatatan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP), dan Sistem Pelaporan Rumah Sakit.

Sedangkan menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009, imunisasi merupakan

salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan salah satu kegiatan

prioritas Kementerian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk

mencapai Millennium Development Goals (MDGs) khususnya untuk menurunkan angka kematian

pada anak. Imunisasi merupakan salah satu tindakan pencegahan penyebaran penyakit ke wilayah

lain yang terbukti sangat cost effective.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit menular (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1984 nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3273)

2. Undang_undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5063)

3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit

Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3447)

4. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193)

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VII/2010 tentang organisasi dan

Tata kerja kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor

585) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741)

Page 32: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang jenis Penyakit

Menular Tertentu yang dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 nomor 503).

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2013 tentang Kejadian Luar Biasa Keracunan

Pangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 172),

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016 tentang Isthitaah Kesehatan Haji

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi

C. TUJUAN

Kegiatan Program Surveilans dan Imunisasi ini bertujuan:

1. Terlaksananya pengendalian KLB penyakit menular dan keracunan pangan sesuai pedoman

2. Terlaksananya Program Imunisasi sesuai dengan pedoman

3. Terlaksananya pemeriksaan kesehatan Calon Jamaah sesuai dengan pedoman

D. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Program Surveilans dan Imunisasi dilaksanakan selama 12 (dua belas) Bulan mulai

Bulan Januari s/d Desember 2020.

E. Lokaasi Pelaksanaaan

Lokasi kegiatan Program Surveilans dan Imunisasi adalah di Dinas Kesehatan dan Puskesmas Se-

wilayah Kabupaten Gunungkidul.

F. Keluaran (Output)

Keluaran kegiatan Program Surveilans dan Imunisasi adalah

1. Jumlah KLB ditangani kurang dari 24 jam sejumlah 20 kasus

2. Jumlah laporan SKDR sejumlah 1560 laporan

3. Jumlah bayi yang diberikan imunisasi per antigen 7854 bayi

4. Jumlah calon jamaah haji yang mendapatkan pelayanan kesehatan 380 orang

G. PELAKSANA

Kegiatan program Surveilans dan Imunisasi dilaksanakan Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi

dan seluruh staf.

H. SUMBER DANA

Dana kegiatan Program Surveilans dan Imunisasi bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun Anggaran 2020 Sebesar Rp 330.755.000,- (Tiga

Ratus Tiga Puluh Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Lima Ribu Rupiah).

Page 33: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

I. PENUTUP

Kerangka Acuan ini sebagai gambaran umum dan penjelasan mengenai kegiatan Program

Surveilans dan Imunisasi yang akan dilaksanakan pada Tahun 2020, yang memuat informasi

mengenai latar Belakang , dasar hukum, tujuan, waktu, lokasi , keluaran, pelaksana kegiatan

serta pembiayaannya.

Page 34: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

KERANGKA ACUAN KERJA PENGADAAN BARANG DAN JASA

PEKERJAAN BELANJA BARANG DAN JASA PENGADAAN BAHAN KIMIA

================================================================================

1 LATAR BELAKANG : UPT Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul merupakan Unit Pelaksana teknis Dinas kesehatan yang dalam tahun 2020 melaksanakan tugas pokok fungsinya dalam 2 program kegiatan. Dalam Program Peningkatan Pelayanan Laboratorium Kesehatan terdapat kegiatan pengadaan bahan kimia untuk uji kualitas air, makanan/minuman, dan uji laboratorium klinik. Dalam 3 uji laboratorium tersebut, diperlukan reagen kimia yang berbeda sesuai parameter uji dan alat ukur yang dipakai. Untuk memenuhi pelaksanaan Anggaran, dan agar mencapai maksud, tujuan, sasaran tersebut, ruang lingkup dan pengorganisasianya disusun dalam satu Kerangka Acuan kerja sehingga pekerjaan, anggaran yang disediakan serta keluaran sesuai dengan yang dihasilkan.

2 DASAR HUKUM : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Daerah; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang

Pengelolaan Keuangan daerah; 4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan

Barang/Jasa pemerintah; 5. Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 17 Tahun 2007

Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008

tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggung Jawaban bendahara serta penyampaiannya;

7. Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Permendagri Nomor 31 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi RKPD Tahun 2015

3 MAKSUD DAN TUJUAN : a. Maksud Maksud pekerjaan belanja bahan kimia adalah untuk penyediaan bahan baku dalam pengujian laboratorium kesehatan baik untuk uji kualitas air, uji keamanan pangan, dan uji laboratorium klinik yang dilaksanakan di UPT Laboratorium Kesehatan.

b. Tujuan Tujuan Pengadaan Bahan kimia adalah : 1) Penyediaan bahan baku uji laboratorium kualitas air secara

biologi, kimia, dan fisika air bersih, dan air minum 2) Penyediaan Bahan kimia untuk uji keamanan pangan 3) Penyediaan Bahan kimia unutk uji laboratorium klinik. 4) Meningkatkan mutu / kualitas hasil uji 5) Memperpanjang umur alat-alat laboratorium 6) Pemenuhan standar akreditasi Laboratorium

4 TARGET/SASARAN : Tersedianya bahan kimia uji kualitas air, keamanan pangan, dan uji

laboratorium klinik sebagaimana tersebut dalam lampiran

5 NAMA ORGANISASI PENGADAAN

: Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul

Page 35: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

6 SUMBER DANA DAN

PERKIRAAN BIAYA : Sumber Dana

APBD DAU Tahun 2020 DPA Nomor 33.31/DPA/2020 Kode Rekening 1.02.1.02.01.031.25.01.5.2.3.02.005 Pagu Dana Rp. 136.872.750 (seratus tiga puluh enam juta delapanratus tujuhpuluhdua ribu tujuhratuslimapuluh rupiah), sudah termasuk pajak, dan pengiiriman.

7 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

: Pemilihan Penyedia dari Bulan februari 2020 s/d bulan November 2020 Pelaksanaan Pekerjaan mulai Bulan februari 2020 s/d bulan November 2020 Pemanfaatan barang mulai Bulan Maret 2020 s/d bulan Januari 2021

8 TENAGA AHLI : Tidak Diperlukan

9 SPESIFIKASI TEKNIS : - 10 PERSYARATAN LAINNYA : -

11 KELUARAN : Sebagaimana tersebut dalam lampiran =======================================================================================

Page 36: KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2020/38_dinas kesehatan/KAK.pdfKERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN ANAK DINAS KESEHATAN

LAMPIRAN KERANGKA ACUAN KERJA PENGADAAN BARANG DAN JASA

PEKERJAAN BELANJA BARANG DAN JASA BELANJA REAGEN KIMIA

Kebutuhan Reagen Kimia untuk Uji Kualitas Air bersih dan air minumNo Nama Reagen Pabrikan Harga satuan kit Volume Jumlah Harga Keterangan

1 Arsen Merck Rp 6.421.000 1 Rp 6.421.000 belum pajak

2 Alumunium Hach Rp 3.200.000 1 Rp 3.200.000 belum pajak

3 Chlorida Hach Rp 2.900.000 2 Rp 5.800.000 belum pajak

4 Chrom Merck Rp 6.781.000 2 Rp 13.562.000 belum pajak

5 Besi Merck Rp 3.691.000 2 Rp 7.382.000 belum pajak

6 Nitrat Merck Rp 6.004.000 2 Rp 12.008.000 belum pajak

7 Nitrit Merck Rp 4.837.000 2 Rp 9.674.000 belum pajak

8 Mangan Hach Rp 1.590.000 2 Rp 3.180.000 belum pajak

9 Sianida Merck Rp 5.414.000 2 Rp 10.828.000 belum pajak

10 Flouride Hach Rp 670.000 2 Rp 1.340.000 belum pajak

11 Timbal Hach Rp 4.050.000 1 Rp 4.050.000 belum pajak

12 Tembaga Hach Rp 7.618.773 1 Rp 7.618.773 belum pajak

13 Seng Merck Rp 6.150.000 2 Rp 12.300.000 belum pajak

14 Sulfat Hach Rp 690.000 2 Rp 1.380.000 belum pajak

15 Kesadahan Hach Rp 1.720.000 2 Rp 3.440.000 belum pajak

16 Cadmium Merck Rp 6.886.000 1 Rp 6.886.000 belum pajak

Rp 109.069.773

Kebutuhan Reagen Kimia untuk Uji Keamanan Pangan

No Nama Reagen Pabrikan Harga satuan kit Volume Jumlah Harga Keterangan

1 Borax Rp 330.000 Rp 1 Rp 330.000 belum pajak

2 Arsen Rp 1.200.000 Rp 1 Rp 1.200.000 belum pajak

3 Sianida Rp 1.200.000 Rp 1 Rp 1.200.000 belum pajak

4 Rhodamin B Rp 600.000 Rp 1 Rp 600.000 belum pajak

5 Methanyl Yellow Rp 350.000 Rp 1 Rp 350.000 belum pajak

6 Formalin Rp 330.000 Rp 1 Rp 330.000 belum pajak

Rp 4.010.000 belum pajak

Kebutuhan Reagen Kimia untuk Uji Laboratorium Klinik

No Nama Reagen Pabrikan Harga satuan kit Volume Jumlah Harga Keterangan

1 Kolesterol Rp 400.000 6 Rp 2.400.000 belum pajak

2 Glukosa Rp 700.000 6 Rp 4.200.000 belum pajak

3 Trigliseride Rp 630.000 5 Rp 3.150.000 belum pajak

4 Asam Urat Rp 400.000 4 Rp 1.600.000 belum pajak

Rp 11.350.000 belum pajak

Rekapitulasi Harga kebutuhan reagen Kimia Thn 2020 (Nilai Dollar Rp. 14.000)

No Nama Reagen Pabrikan Harga satuan kit Volume Jumlah Harga Keterangan

1 Uji Kualitas Air Rp 109.069.773 Termasuk Pajak

2 Uji Keamanan Pangan Rp 4.010.000 Termasuk Pajak

3 Uji Laboratorium Klinik Rp 11.350.000 Termasuk Pajak

Rp 124.429.773 Termasuk Pajak

Rp 12.442.977 Termasuk Pajak

Rp 136.872.750 Termasuk Pajak

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Pajak 10%

Jumlah