Upload
ngodang
View
231
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
KERANGKA ACUAN KERJA
PENYEDIAAN JASA, PERALATAN DAN PERLENGKAPAN KANTOR
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
A. LATAR BELAKANG
Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan,
akuntabel, efisien, dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja instansi pemerintah
menjadi kunci dalam proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Upaya ini juga
selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-undang nomor 9 tahun 2015. Untuk mendukung proses
pelaksanaan akuntabilias kinerja sebagai kewajiban suatu instansi pemerintah dalam
mempertanggungjawabkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dibutuhkan kerangka
acuan kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan. Untuk menunjang
pelaksanaan implementasi reformasi birokrasi menuju penyelenggaraan tata kelola
pemerintahan yang bersih dan baik, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Gunungkidul melaksanakan Kegiatan Penyediaan Jasa, Peralatan dan Perlengkapan
Perkantoran Tahun 2019. Penyediaan Jasa, Peralatan dan Perlengkapan Perkantoran ini
merupakan kegiatan yang mengakomodir kebutuhan langganan air listik dan telepon, alat
tulis kantor yang memadai, kebersihan kantor dengan peralatan yang tersedia, serta
pemenuhan bahan bacaan surat kabar.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
2. Undang-Undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
4. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2014 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah;
5. Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
6. Keputusan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Nomor 15/DPA/2019 Tentang
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun
Anggaran 2019.
C. TUJUAN
Meningkatnya kualitas pelayanan serta profesionalisme aparatur pemerintah dan
tersedianya alat tulis kantor yang ada di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Gunungkidul.
D. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan penyediaan jasa, peralatan dan perlengkapan perkantoran dilaksaksanakan
selama 1 (satu) tahun (Januari – Desember).
E. LOKASI PELAKSANAAN
Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Jasa, Peralatan dan Perlengkapan Perkantoran
adalah di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Gunungkidul.
F. TAHAP PELAKSANAAN DAN PIHAK TERKAIT
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
1. Januari-
Desember
2019
❖ Pembayaran pajak
kendaran dinas
❖ Penyediaan alat
tulis kantor
❖ Penyediaan Alat
Kebersihan &
Bahan Pembersih
❖ Penyediaan
telepon / kawat /
faximili / internet
❖ Pemeliharaan
perlengkapan
perkantoran
❖ Penyediaan Air
❖ Penyediaan Listrik
❖ Penyediaan Surat
Kabar dan
Majalah
❖ SubbagUmum
❖ Pengadministrasi
umum
❖ 3 orang
G. KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran kegiatan Kegiatan Penyediaan Jasa, Peralatan dan Perlengkapan Perkantoran:
1. Pembayaran pajak kendaran dinas
2. Belanja alat tulis kantor
3. Belanja alat listrik dan elektronika
4. Belanja Alat Kebersihan & Bahan Pembersih
5. Belanja telepon / kawat / faximili / internet
6. Pemeliharaan perlengkapan perkantoran
7. Belanja Air
8. Belanja Listrik
9. Belanja Surat Kabar dan Majalah
H. PELAKSANA
Pelaksana Kegiatan Penyediaan Jasa, Peralatan dan Perlengkapan Perkantoran
adalah Subbagian Umum, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor
7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Gunungkidul dan mempunyai kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja
berdasarkan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 49 Tahun 2016.
Struktur Sekretariat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik terdiri dari 2 subbagian yaitu
Subbagian Umum, dan Subbagian Perencanaan dan Keuangan Subbagian
Ketatalaksanaan, dan Subbagian Akuntabilitas Perangkat Daerah.Subbagian Umum
sebagai salah satu subbagian di Sekretariat Badan Kesbangpol mempunyai tugas
melaksanakan penyediaan jasa, peralatan perlengkapan perkantoran.
I. SUMBER DANA (PEMBIAYAAN)
Pelaksanaan kegiatan penyediaan jasa, peralatan dan perlengkapan perkantoran
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul
Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp 227.920.000,00 (Dua ratus dua puluh tujuh juta
sembilan ratus dua puluh ribu rupiah) yang akan digunakan untuk:
1. Belanja alat tulis kantor
2. Belanja alat listrik dan elektronika
3. Belanja Alat Kebersihan & Bahan Pembersih
4. Belanja telepon / kawat / faximili / internet
5. Belanja Air
6. Belanja Listrik
7. Belanja Surat Kabar dan Majalah
8. Belanja jasa tenaga harian lepas / upah tenaga
KERANGKA ACUAN KERJA
PENYEDIAAN RAPAT-RAPAT, KONSULTASI DAN KOORDINASI
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
A. LATAR BELAKANG
Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan,
akuntabel, efisien, dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja instansi pemerintah
menjadi kunci dalam proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Upaya ini juga
selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-undang nomor 9 tahun 2015.Untuk mendukung proses
pelaksanaan akuntabilias kinerja sebagai kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dibutuhkan kerangka
acuan kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan. Untuk menunjang
pelaksanaan implementasi reformasi birokrasi menuju penyelenggaraan tata kelola
pemerintahan yang bersih dan baik, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Gunungkidul melaksanakan kegiatan penyediaan rapat-rapat, konsultasi dan koordinasi.
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi di dalam daerah maupun ke luar Daerah
sering kali dilaksanakan untuk menambah pengetahuan dan menambah wawasan serta
dalam upaya menyamakan persepsi, begitu pula dengan konsultasi ke luar Daerah dimana
pada akhir-akhir ini sering melaksanakan konsultasi ke pusat karena adanya beberapa
aturan peraturan perundang-undangan yang baru agar dalam mengartikan tidak salah
persepsi. Oleh karena itu koordinasi ke pusat bertujuan untuk memperlancar tugas-tugas
yang dilaksanakan agar tidak bertentangan dengan Peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
2. Undang-Undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
4. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2014 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah;
5. Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ;
6. Keputusan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Nomor 15/DPA/2019 Tentang
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun
Anggaran 2019.
C. TUJUAN
Tujuan terwujudnya sarana pendukung tupoksi dan terfasilitasinya kegiatan rapat-rapat,
konsultasi dan koordinasi.
D. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Penyediaan Rapat-rapat, Konsultasi dan Koordinasi dilaksaksanakan selama 1
(satu) tahun (Januari – Desember).
E. LOKASI PELAKSANAAN
Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Rapat-rapat, Konsultasi dan Koordinasi adalah
sesuai dengan kegiatan rapat dan surat masuk undangan rapat koordinasi.
F. TAHAP PELAKSANAAN DAN PIHAK TERKAIT
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
1. Februari
2019
❖ Penyediaan
makanan dan
minuman untuk
rapat dan tamu
❖ Rapat, Konsultasi
dan Koordinasi
dalam daerah
❖ Rapat, Konsultasi
dan Koordinasi
luar daerah
❖ ASN Badan
Kesbangpol
❖ 22 orang
2. Maret 2019 ❖ Penyediaan
makanan dan
minuman untuk
rapat dan tamu
❖ Rapat, Konsultasi
dan Koordinasi
dalam daerah
❖ Rapat, Konsultasi
dan Koordinasi
luar daerah
❖ ASN Badan
Kesbangpol
❖ 22 orang
3. April 2019 ❖ Penyediaan ❖ ASN Badan ❖ 22 orang
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
makanan dan
minuman untuk
rapat dan tamu
❖ Rapat, Konsultasi
dan Koordinasi
dalam daerah
❖ Rapat, Konsultasi
dan Koordinasi
luar daerah
Kesbangpol
4. Mei 2019 ❖ Rapat, Konsultasi
dan Koordinasi
dalam daerah
❖ ASN Badan
Kesbangpol
❖ 22 orang
5. Juni 2019 ❖ Penyediaan
makanan dan
minuman untuk
rapat dan tamu
❖ ASN Badan
Kesbangpol
❖ 22 orang
6. Juli 2019 ❖ Penyediaan
makanan dan
minuman untuk
rapat dan tamu
❖ Rapat, Konsultasi
dan Koordinasi
dalam daerah
❖ Rapat, Konsultasi
dan Koordinasi
luar daerah
❖ ASN Badan
Kesbangpol
❖ 22 orang
7. Agustus
2019
❖ Penyediaan
makanan dan
minuman untuk
rapat dan tamu
❖ Rapat, Konsultasi
dan Koordinasi
dalam daerah
❖ ASN Badan
Kesbangpol
❖ 22 orang
8. September
2019
❖ Penyediaan
makanan dan
minuman untuk
rapat dan tamu
❖ Rapat, Konsultasi
dan Koordinasi
dalam daerah
❖ Rapat, Konsultasi
dan Koordinasi
luar daerah
❖ ASN Badan
Kesbangpol
❖ 22 orang
9. November
2019
❖ Penyediaan
makanan dan
minuman untuk
❖ ASN Badan
Kesbangpol
❖ 22 orang
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
rapat dan tamu
❖ Rapat, Konsultasi
dan Koordinasi
dalam daerah
❖ Rapat, Konsultasi
dan Koordinasi
luar daerah
10. Oktober
2019
❖ Penyediaan
makanan dan
minuman untuk
rapat dan tamu
❖ Rapat, Konsultasi
dan Koordinasi
dalam daerah
❖ Rapat, Konsultasi
dan Koordinasi
luar daerah
❖ ASN Badan
Kesbangpol
❖ 22 orang
11. November
2019
❖ Penyediaan
makanan dan
minuman untuk
rapat dan tamu
❖ Rapat, Konsultasi
dan Koordinasi
dalam daerah
❖ ASN Badan
Kesbangpol
❖ 22 orang
12. Desember
2019
❖ Penyediaan
makanan dan
minuman untuk
rapat dan tamu
❖ ASN Badan
Kesbangpol
❖ 22 orang
G. KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran kegiatan Kegiatan Penyediaan Rapat-rapat, Konsultasi dan Koordinasi:
1. Tahap I (Februari-Maret 2019)
1. Makan minum snack tersedia untuk rapat dan tamu.
2. Rapat konsultasi dan koordinasi dalam daerah
3. Rapat konsultasi dan koordinasi luar daerah
2. Tahap II (April-Juni 2019)
1. Makan minum snack tersedia untuk rapat dan tamu.
2. Rapat konsultasi dan koordinasi dalam daerah
3. Rapat konsultasi dan koordinasi luar daerah
3. Tahap II (Juli-September 2019)
1. Makan minum snack tersedia untuk rapat dan tamu.
2. Rapat konsultasi dan koordinasi dalam daerah
3. Rapat konsultasi dan koordinasi luar daerah
4. Tahap II (Oktober dan November 2019)
1. Makan minum snack tersedia untuk rapat dan tamu.
2. Rapat konsultasi dan koordinasi dalam daerah
3. Rapat konsultasi dan koordinasi luar daerah
5. Tahap II (Desermber 2019)
1. Makan minum snack tersedia untuk rapat dan tamu
H. PELAKSANA
Pelaksana Kegiatan Penyediaan Rapat-rapat, Konsultasi dan Koordinasi adalah
Subbagian Umum, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Gunungkidul dan mempunyai kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja
berdasarkan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 49 Tahun 2016. Struktur Sekretariat
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik terdiri dari 2 subbagian yaitu Subbagian Umum, dan
Subbagian Perencanaan dan Keuangan Subbagian Ketatalaksanaan, dan Subbagian
Akuntabilitas Perangkat Daerah.Subbagian Umum sebagai salah satu subbagian di
Sekretariat Badan Kesbangpol mempunyai tugas melaksanakan penyediaan rapat-rapat,
konsultasi dan koordinasi.
I. SUMBER DANA (PEMBIAYAAN)
Pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Rapat-rapat, Konsultasi dan Koordinasi bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun Anggaran
2019 sebesar Rp 152.835.000,00 (seratus lima puluh dua juta delapan ratus tiga puluh
lima ribu rupiah) yang akan digunakan untuk:
1. Penyediaan makan minum snack untuk rapat dan tamu
2. Rapat, Konsultasi dan Koordinasi dalam daerah
3. Rapat, Konsultasi dan Koordinasi luar daerah
KERANGKA ACUAN KERJA
PEMELIHARAAN / REHABILITASI SARANA DAN PRASARANA PERKANTORAN
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
A. LATAR BELAKANG
Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan,
akuntabel, efisien, dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja instansi pemerintah
menjadi kunci dalam proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Upaya ini juga
selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-undang nomor 9 tahun 2015.Untuk mendukung proses
pelaksanaan akuntabilias kinerja sebagai kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dibutuhkan kerangka
acuan kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan. Untuk menunjang
pelaksanaan implementasi reformasi birokrasi menuju penyelenggaraan tata kelola
pemerintahan yang bersih dan baik, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Gunungkidul melaksanakan pemeliharaan / rehabilitasi sarana dan prasarana perkantoran
tahun 2019.
Keberhasilan program penyelenggaraan pelayanan publik dipengaruhi oleh
banyak faktor, salah satu diantaranya adalah tersedianya sarana dan prasarana
perkantoran yang memadai disertai pemanfaatan dan pengelolaan secara optimal. Sarana
dan prasarana perkantoran merupakan salah satu sumber daya yang penting dan utama
dalam menunjang proses penyelenggaraan pemerintahan, untuk itu perlu dilakukan
peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya, agar tujuan yang diharapkan
dapat tercapai.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
2. Undang-Undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
4. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2014 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah;
5. Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
6. Keputusan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Nomor 15/DPA/2019 Tentang
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun
Anggaran 2019.
C. TUJUAN
Tujuan kendaraan dinas dalam kondisi yang baik dan terwujudnya sarana dan prasarana
yang siap pakai.
D. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Perkantoran dilaksaksanakan
selama 1 (satu) tahun (Januari – Desember).
E. LOKASI PELAKSANAAN
Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana
Perkantoran adalah di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan Kabupaten
Gunungkidul.
F. TAHAP PELAKSANAAN DAN PIHAK TERKAIT
No. Waktu
Pelaksanaan
Sub-Aktivitas Pihak Terkait Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
1. Januari-
Desember20
19
BBM dan Pelumas
Kendaraan
Bermotor
❖ Subbag Umum
❖ 3 orang
2. Juni 2019 ❖ Perawatan
Kendaraan
Bermotor
❖ Subbag Umum
❖ 3 orang
G. KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran kegiatan pemeliharaan / rehabilitasi sarana dan prasarana perkantoran:
1. Tahap I (Januari-Desember 2019)
➢ BBM dan Pelumas Kendaraan Bermotor
2. Tahap II (Juli 2019)
➢ Pemeliharaan kendaraan Bermotor (Terpeliharanya 2 kendaraan roda 4 dan 6
kendaraan roda 2 / sepeda motor)
➢ Pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dan Pelumas Kendaraan
Bermotor (2 kendaraan roda 4 dan 6 kendaraan roda 2 / sepeda motor)
KERANGKA ACUAN KERJA
PYELENGGARAAN KETATALAKSANAAN DAN PENGELOLAAN
KEPEGAWAIAN PERANGKAT DAERAH
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
A. LATAR BELAKANG
Keberhasilan pemerintah dalam mewujudkan tujuan bernegara salah satunya
ditentukan oleh kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN). Pegawai Aparatur Sipil Negara
yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya
dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan (UU Nomor 5 Tahun 2014).
Kelancaran penyelenggaraan tugas-tugas Pemerintahan harus sejalan dengan
ketatalaksanaan pemerintahan dan perlu didukung oleh fasilitas administrasi
kepegawaian yang memadai. Untuk menunjang pelaksanaan penyelenggaraan tata kelola
pemerintahan yang baik, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Gunungkidul melaksanakan penyelenggaraan ketatalaksanaan dan pengelolaan
kepegawaian perangkat daerah tahun 2019.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gunungkidul.
3. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 75 Tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
4. Keputusan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Nomor 15/DPA/2019 Tentang
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun
Anggaran 2019.
C. TUJUAN
Tujuan untuk penyelenggaraan ketatalaksanaan dan pengelolaan kepegawaian perangkat
daerah untuk memfasilitasi administrasi kepegawaian ASN ( Kenaikan Pangkat, Kenaikan
Gaji Berkala, SKP, Usul Satya Lancana), guna menunjang kesejahteraan pegawai.melalui
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
D. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Penyelenggaraan Ketatalaksanaan Dan Pengelolaan Kepegawaian Perangkat
Daerah dilaksaksanakan selama 1 (satu) tahun (Januari – Desember)
E. LOKASI PELAKSANAAN
Lokasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Ketatalaksanaan Dan Pengelolaan Kepegawaian
Perangkat Daerah dilaksanakan di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan
Kabupaten Gunungkidul.
F. TAHAP PELAKSANAAN DAN PIHAK TERKAIT
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
1. Januari-
Desember
2019
❖ Fasilitasi
administrasi
kepegawaian ASN
❖ ASN Badan
Kesbangpol
❖ 22 orang
G. KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran kegiatan Penyelenggaraan Ketatalaksanaan Dan Pengelolaan Kepegawaian
Perangkat Daerah untuk fasilitasi administrasi kepegawaian ASN ( Kenaikan Pangkat,
Kenaikan Gaji Berkala, SKP, Usul Satya Lancana) di badan Kesatuan Bangsa dan
Politik.
H. PELAKSANA
Pelaksana Kegiatan Penyelenggaraan Ketatalaksanaan Dan Pengelolaan
Kepegawaian Perangkat Daerah adalah Subbagian Umum, berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Gunungkidul dan mempunyai kedudukan, susunan
organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja yang diatur dalam Peraturan Bupati Gunungkidul
Nomor 49 Tahun 2016.Struktur Sekretariat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik terdiri
dari 2 subbagian yaitu Subbagian Umum, dan Subbagian Perencanaan dan
Keuangan.Subbagian Umum sebagai salah satu subbagian di Sekretariat Badan
Kesbangpol mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan ketatalaksanaan dan
pengelolaan kepegawaian perangkat daerah.
KERANGKA ACUAN KERJA
PENGEMBANGAN KAPASITAS APARATUR
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
A. LATAR BELAKANG
Keberhasilan pemerintah dalam mewujudkan tujuan bernegara salah satunya
ditentukan oleh kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN). Pegawai Aparatur Sipil Negara
yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya
dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan (UU Nomor 5 Tahun 2014).
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara sebagai
perangkat hukum yang menjadi dasar bagi ASN dalam menjalani fungsi dan tugasnya.
Ketentuan dalam undang-undang tersebut mengamanatkan terhadap peningkatan kualitas
sumber daya apatur melalui berbagai pengembangan kompetensi ASN, pendidikan,
pelatihan, sarana prasarana, jenjang karir, keadilan dan kesejahteraan, serta media lainnya
yang mendukung implementasi kebijakan aparatur dalam kerangka kinerja yang
berkualitas. Kompetensi mutlak harus dimiliki oleh aparatur sebagai upaya menciptakan
kualitas kinerja yang profesional dan akuntabel dalam kerangka menciptakan reformasi
kepegawaian yang berimplikasi kepada efektifitas dan efisiensi kinerja pelayanan publik,
transparansi dan kapabilitas kebijakan publik.
Kelancaran penyelenggaraan tugas-tugas Pemerintahan harus sejalan dengan
ketatalaksanaan pemerintahan dan perlu didukung oleh aparatur yang memiliki
pengetahuan dan kemampuan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka perlu
mengirimkan Pegawai Negeri untuk mengikuti diklat, seminar dan bimtek agar
mendapatkan aparatur yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dan
kompetensi dalam melaksanakan tugas.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gunungkidul.
3. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 75 Tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
C. TUJUAN
Tujuan Pengembangan Kapasitas Aparatur untuk menyelenggarakan pelatihan,
pendidikan dan peningkatan serta memberikan pengetahuan baru bagi ASN, guna
menunjang kinerja Pemerintah melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
D. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Pengendalian Internal Perangkat Daerah dilaksaksanakan selama 1 (satu) tahun
(Januari – Desember)
E. LOKASI PELAKSANAAN
Lokasi Pelaksanaan Pengembangan Kapasitas Aparatur sesuai dengan surat penawaran
diklat, seminar dan bimtek.
F. TAHAP PELAKSANAAN DAN PIHAK TERKAIT
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
1. Januari-
Desember
2019
❖ Pelaksanaan
diklat, seminar
dan bimtek
❖ ASN Badan
Kesbangpol
❖ 22orang
G. KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran kegiatan Pengembangan Kapasitas Aparatur laporan hasil mengikuti diklat,
seminar dan bimtek.
H. PELAKSANA
Pelaksana Kegiatan Pengembangan Kapasitas Aparatur adalah Subbagian Umum,
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gunungkidul dan mempunyai
kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja yang diatur dalam Peraturan
Bupati Gunungkidul Nomor 49 Tahun 2016.Struktur Sekretariat Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik terdiri dari 2 subbagian yaitu Subbagian Umum, dan Subbagian Perencanaan
dan Keuangan.Subbagian Umum sebagai salah satu subbagian di Sekretariat Badan
Kesbangpol mempunyai tugas melaksanakan Pengembangan Kapasitas Aparatur.
KERANGKA ACUAN KERJA
PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
A. LATAR BELAKANG
Pelayananpublik oleh aparatur negara menjadi tingkat kualitas kinerja pelayanan
publikyang akan menentukan baik buruknya pelayanan kepada masyarakat dan dapat
menentukan citra dari institusi pemerintahan. Masukan dan keluhan masyarakat sebagai
dasar untuk membuat kebijakan dan perbaikan kinerja pelayanan publikdi masa yang
akan datang.
Dalam pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan publik di daerah mengacu pada
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik,
dimana setiap instansi pemerintah harus menentukan standar pelayanan yang dibentuk :
a. Penyelenggara berkewajiban menyusun dan menetapkan standar pelayanan
dengan memperhatikan kemampuan penyelenggara, kebutuhan masyarakat, dan
kondisi lingkungan.
b. Dalam menyusun dan menetapkan standar pelayanan penyelenggara wajib
mengikutsertakan masyarakat dan pihak terkait.
c. Penyelenggara berkewajiban menerapkan standar pelayanan.
d. Pengikutsertaan masyarakat dan pihak terkait dilakukan dengan prinsip tidak
diskriminatif, terkait langsung dengan jenis pelayanan, memiliki kompetensi dan
rnengutamakan musyawarah, serta memperhatikan ke beragaman.
e. Penyusunan standar pelayanan dilakukan dengan pedoman tertentu yang diatur
lebih lanjut dalam peraturan pemerintah.
Dalam Kegiatan Penyelenggaraan Publik ysng dilaksanakan instansi akan
terbentuk Standar Operasional Pelayanan (SOP), Rencana Tindak Pengendalian (RTP)
dan Indeks Kepuasan Masyarakat (UKM), yang akan menjadi acuan Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kabupaten Gunungkidul dalam melaksanakan kegiatan dan
pelayanan.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik.
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat unit
Penyelenggara Pelayanan Publik.
3. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 3 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyelenggara Survei Kepuasan Masyarakat pada Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah;
5. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul;
6. Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 75 Tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
C. TUJUAN
Tujuan Penyelenggaraan Pelayanan Publikuntuk penguatan pengendalian dan peningkatan
mutudalam bentuk pembangunaninfrastruktur kebijakan yang akan dilaksanakan oleh
pimpinan dan para pegawai di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Gunungkidul.
D. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Publik dilaksaksanakan selama 1 (satu) tahun
(Januari – Desember)
E. LOKASI PELAKSANAAN
Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Publik adalah di lingkungan
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan Kabupaten Gunungkidul.
F. TAHAP PELAKSANAAN DAN PIHAK TERKAIT
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
1. Januari-Juni
2019
Juli 2019
Juli -
November
2019
Desember
2019
❖ Pengumpulan
Kuesioner
❖ Penyusunan IKM
Semester I
❖ Pengumpulan
Kuesioner
❖ Penyusunan IKM
Semester II
❖ Masyarakat
❖ Subbag Umum
❖ Masyarakat
❖ Subbag Umum
❖ Penerima
layanan
❖ 3 orang
❖ Penerima
layanan
❖ 3 orang
2. Februari-
April 2019
November-
Desember
2019
❖ Penyusunan
Dokumen RTP
❖ Penyusunan
Dokumen RTP
❖ Subbag Umum
❖ Subbag Umum
❖ 3 Orang
❖ 3 Orang
3. Juli-Oktober
2019
❖ Penyusunan review
SOP
❖ Subbag Umum
❖ 3 orang
G. KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Publik:
1) Dokumen Indeks Kepuasan Masyarakat (2 Dokumen)
2) Dokumen Rencana Tindak Pengendalian (2 Dokumen)
3) Dokumen Standar Operasional Prosedur (1 Dokumen)
Kemudian untuk semua dokumen IKM, RTP dan SOP disampaikan ke Bagian Organisasi
Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul.
H. PELAKSANA
Pelaksana Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Publikadalah Subbagian Umum
Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Gunungkidul dan mempunyai kedudukan, susunan
organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja yang diatur dalam Peraturan Bupati Gunungkidul
Nomor 49 Tahun 2016.
KERANGKA ACUAN KERJA
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERANGKAT DAERAH
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
A. LATAR BELAKANG
Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan,
akuntabel, efisien, dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja instansi pemerintah
menjadi kunci dalam proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Upaya ini juga
selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-undang nomor 9 tahun 2015.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka dalam pelaksanaan
kegiatan pada perangkat daerah diperlukan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang berfungsi
untuk landasan dalam pelaksaanan kegiatan.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan
Perangkat Daerah berfungsi untuk menunjang pelaksanaan semua kegiatan pada Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik selama 1 (satu) tahun.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta jo. Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2014 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 10 Tahun 2018 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019;
6. Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 75 Tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
C. TUJUAN
Tujuan Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Perangkat Daerah adalah
Laporan Keuangan dapat disusun tepat waktu baik laporan bulanan, laporan semesteran
maupun laporan akhir tahun.
D. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Penyusunan Laporan Perangkat Daerah dilaksanaakan selama 1 (satu) tahun
(Januari – Desember)
E. LOKASI PELAKSANAAN
Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Perangkat Daerah
adalah di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan Kabupaten Gunungkidul.
F. TAHAP PELAKSANAAN DAN PIHAK TERKAIT
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
1. Januari-
Maret 2019
❖ Penyusunan
Laporan
Keuangan Akhir
Tahun 2018
❖ Penyusunan GU
dan TU Nihil
❖ Persiapan UP
❖ Penyusunan
SPP/SPM Gaji
❖ Laporan
Pertanggungjawa-
ban
Keuangan/SPJ
Bulanan
❖ Kasubbag
Perencanaan dan
Keuangan
❖ Bendahara
Pengeluaran
❖ Pengelola Keuangan
❖ Pengadministrasi
Keuangan
❖ 5
orang
2. April-Juni
2019
❖ Penyusunan
GU/TU/LS
❖ Laporan
Pertanggungjawa
ban
Keuangan/SPJ
Bulanan
❖ Kasubbag
Perencanaan dan
Keuangan
❖ Bendahara
Pengeluaran
❖ Pengelola Keuangan
❖ Pengadministrasi
Keuangan
3. Juli-Agustus
2019
❖ Penyusunan
GU/TU/LS
❖ Laporan
Keuangan
Semesteran
❖ Laporan
Pertanggungjawa
ban
Keuangan/SPJ
Bulanan
❖ Kasubbag
Perencanaan dan
Keuangan
❖ Bendahara
Pengeluaran
❖ Pengelola Keuangan
❖ Pengadministrasi
Keuangan
4.
September-
Desember
2019
❖ Penyusunan
GU/TU/LS
❖ Laporan
Pertanggungjawa
ban
Keuangan/SPJ
Bulanan
❖ Kasubbag
Perencanaan dan
Keuangan
❖ Bendahara
Pengeluaran
❖ Pengelola Keuangan
❖ Pengadministrasi
Keuangan
G. KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran kegiatan penyusunan laporan keuangan perangkat daerah :
1. Tahap I (Januari-Maret 2019)
➢ Dokumen Laporan Keuangan Akhir Tahun 2018
➢
KERANGKA ACUAN KERJA
PERENCANAAN KINERJA PERANGKAT DAERAH
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
A. LATAR BELAKANG
Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan,
akuntabel, efisien, dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja instansi pemerintah
menjadi kunci dalam proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Upaya ini juga
selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-undang nomor 9 tahun 2015.Untuk mendukung
proses pelaksanaan akuntabilias kinerja sebagai kewajiban suatu instansi pemerintah
untuk mempertanggungjawabkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dibutuhkan
kerangka acuan kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan. Perencanaan
kinerja perangkat daerah merupakan bagian dari Perencanaan daerah tahunan yang
akan dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yaitu
Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut RKPD. Selanjutnya
RKPD tersebut menjadi acuan dalam penyusunan rencana kerja perangkat daerah
(Renja PD) yang nantinya menjadi dasar penyusuan DPA Perangkat Daerah.
Sesuai denganPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Perda tentang Rancangan Perda tentang Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata
Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
danPeraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 18 Tahun 2012 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Daerah, maka kerangka acuan kerja untuk kegiatan
Perencanaan Kinerja Perangkat Daerah sangat dibutuhkan sebagai pedoman dalam
menjalankan kegiatan. Perencanaan Kinerja Perangkat Daerah dimulai dari musrenbang
dari tingkat desa, kemudian musrenbang tingkat kecamatan, dilanjutkan forum perangkat
daerah untuk penyusunan renja, kemudian musrenbang kabupaten, penetapan RKPD,
pembahasan KUA dan PPAS, penyusunan RKA, Penetapan APBD/DPA sampai di tahap
akhir Perubahan APBD/DPA.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
2. Undang-Undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional.
3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
5. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2014 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 10 Tahun 2018 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019;
7. Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 75 Tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
C. TUJUAN
Tujuan Perencanaan Kinerja Perangkat Daerah agar perencanaan dapat disusun sesuai
dengan tahapan yang benar dan target yang jelas dan terukur sehingga dapat mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta mempermudah dalam melakukan
evaluasi.
D. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Perencanaan Kinerja Perangkat Daerah dilaksaksanakan selama 1 (satu)
tahun (Januari – Desember)
E. LOKASI PELAKSANAAN
Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Perencanaan Kinerja Perangkat Daerah
adalah di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan Kabupaten Gunungkidul.
F. TAHAP PELAKSANAAN DAN PIHAK TERKAIT
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
1. Januari-
Maret 2019
❖ Penyusunan Renja
PD
❖ Penyusunan
ROPK
❖ Penyusunan KAK
❖ Pembuatan
Anggaran Kas
❖ Musrenbang
Kecamatan
❖ Penyusunan LKjIP
❖ Forum Perangkat
Daerah
❖ Musrenbang
Kabupaten
❖ Upload dokumen
ke e SAKIP
❖ Kasubbag
Perencanaan dan
Keuangan
❖ Pelaksana
Perencanaan(2 org)
❖ Pengadministrasi
Keuangan
❖ 4orang
2. April-Juni
2019
❖ Pelaksanaan Desk
Renja
❖ Penyusunan Pra
RKA
❖ Pembahasan KUA
PPAS
❖ Kasubbag
Perencanaan dan
Keuangan
❖ Pelaksana
Perencanaan (2 org)
❖ Pengadministrasi
Keuangan
❖ 4 orang
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
3. Juli-Agustus
2019
❖ Penyusunan
RKAPD
❖ Pembahasan
Rancangan APBD
❖ Penyusnan RKA
PD Perubahan
APBD
❖ Kasubbag
Perencanaan dan
Keuangan
❖ Pelaksana
Perencanaan (2 org)
❖ Pengadministrasi
Keuangan
❖ 4 orang
4.
September-
Desember
2019
❖ Evaluasi
❖ Persetujuan
Perubahan APBD
❖ DPA Perubahan
❖ Kasubbag
Perencanaan dan
Keuangan
❖ Pelaksana
Perencanaan (2 org)
❖ Pengadministrasi
Keuangan
❖ 4 orang
G. KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran kegiatan Perencanaan Kinerja Perangkat Daerah :
1. Tahap I (Januari-Maret 2019)
➢ Dokumen ROPK 2019
➢ Dokumen Anggaran Kas 2019
➢ Dokumen KAK 2019
➢ Dokumen LKjIPv2018
➢ Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2019
2. Tahap II (April-Juni 2019)
➢ Dokumen Pra RKA
➢ Renja PD Th 2020
➢ Rancangan Perubahan Renja 2019
3. Tahap III (Juli-Agustus 2019)
➢ Dokumen RKA 2020
➢ Dokumen RKA PD Perubahan 2019
4. Tahap IV (September-Desember 2019)
➢ Dokumen Perubahan DPA (DPPA) 2019
➢ Penyusunan ROPK 2020
➢ Rancangan Awal Renja PD 2021
KERANGKA ACUAN KERJA
PENGENDALIAN INTERNAL PERANGKAT DAERAH
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
A. LATAR BELAKANG
Bahwa dalam rangka pengawasan atas realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada setiap Tahun Anggaran
berjalan, dan evaluasi terhadap pelaksanaan program pemerintah yang telah ditetapkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Rencana Kerja
Pemerintah, Presiden menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang
Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Tim tersebut diberi tugas untuk :
a. menerima, memonitor, mengevaluasi, dan mengkonsolidasikan laporan realisasi
anggaran dan program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
b. memfasilitasi penyelesaian terhadap hambatan hambatan yang terjadi dalam
realisasi anggaran dan program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
c. melaporkan secara berkala pada minggu kedua setiap bulannya kepada Presiden
tentang realisasi anggaran dan program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
d. membangun sistem pelaporan berbasis teknologi informasi yang sederhana,
mudah diakses, handal, dan tepat waktu; dan
e. mendorong pembentukan tim evaluasi dan pengawasan realisasi Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah di setiap Pemerintah Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
Dalam pelaksanaannya di daerah mengacu pada Peraturan Pemerintah No.8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Pembangunan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2006 tentang Tatacara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah. Menteri Dalam Negeri
juga mengeluarkan Surat Edaran Nomor 903/1939/J yang didalamnya disebutkan bahwa
Bupati/Walikota membentuk TEPPA (Tim Evaluasi Pengawasan dan Penyerapan
Anggaran) dengan menunjuk Sekretaris Daerah sebagai penanggungjawab.
Selanjutnya hal tersebut ditindaklanjuti dengan menerbitkan peraturan
pelaksanaan di daerah di Gunungkidul dengan dengan Peraturan Bupati Gunungkidul
Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Pembangunan. Maka dengan peraturan tersebut Perangkat Daerah diminta untuk
menyampaikan laporan per bulan kepada Bupati Gunungkidul cq Kepala Administrasi
Pembangunan Setda Kabupaten Gunungkidul. Selanjutnya laporan tersebut dientry
melalui aplikasi dan akan sampai ke Pemerintah Pusat. Adanya sistem pelaporan berbasis
teknologi informasi ini sangat membantu Pemerintah Pusat dan Daerah dalam kecepatan
akses informasi sehingga realisasi belanja pembangunan di pusat dan daerah dapat
disampaikan dengan cepat.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
2. Undang-Undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional.
3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah
5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2006 tentang Tatacara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah
6. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2014 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 10 Tahun 2018 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019;
8. Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 75 Tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
C. TUJUAN
Tujuan Pengendalian Internal Perangkat Daerah agar untuk pengawasan atas realisasi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
pada setiap Tahun Anggaran berjalan, dan evaluasi terhadap pelaksanaan program
pemerintah yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional dan Rencana Kerja Pemerintah.
D. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Pengendalian Internal Perangkat Daerah dilaksaksanakan selama 1 (satu) tahun
(Januari – Desember)
E. LOKASI PELAKSANAAN
Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian Internal Perangkat Daerah adalah di
lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan Kabupaten Gunungkidul.
F. TAHAP PELAKSANAAN DAN PIHAK TERKAIT
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
1. Januari-
Desember20
19
❖ Laporan TEPPA
(12 Dokumen)
❖ Kasubbag
Perencanaan dan
Keuangan
❖ PelaksanaPerencana
an
❖ Pengadministrasi
Keuangan
❖ 3orang
2. Maret, Juni,
September
danDesembe
r
❖ LaporanHasilEvalu
asiRenja
(EvaluasiHasil
RKPD)
❖ ❖
G. KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran kegiatan Pengendalian Internal Perangkat Daerah :
1) Dokumen Laporan TEPPA (12 Dokumen)
2) Dokumen Laporan Hasil Evaluasi Renja (Evaluasi Hasil RKPD)
Dokumen Laporan TEPPA disampaikan ke Bagian Administrasi Pembangunan Setda
Babupaten Gunungkidul yang terdiriatas:
1) Laporan Serapan Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung
2) Laporan Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
3) Laporan Pengendalian Program danKegiatan
4) Laporan Rekapitulasi Realisasi Belanja Langsung
5) Laporan Kendala dan Langkah Tindak Lanjut
Kemudian untuk Laporan Hasil Evaluasi Renja disampaikan ke Bappeda Kabupaten
Gunungkidul.
H. PELAKSANA
Pelaksana Kegiatan Pengendalian Internal Perangkat Daerah adalah Subbagian
Perencanaan dan Keuangan, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul
Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Gunungkidul dan mempunyai kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja
yang diaturdalam Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 49 Tahun 2016.
Struktur Sekretariat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik terdiri dari 2 subbagian yaitu
Subbagian Umum, dan Subbagian Perencanaan dan Keuangan.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEGIATAN PENGELOLAAN DATA DAN SISTEM INFORMASI
PERANGKAT DAERAH
TAHUN 2019
1. LATAR
BELAKANG
Data dan informasi merupakan aspek penting dalam
sebuah organisasi baik lembaga swasta maupun pemerintah.
Semua kegiatan memerlukan informasi dan dituntut untuk
menghasilkan suatu informasi. Setiap organisasi membutuhkan
data dan informasi yang bersifat cepat, akurat dan termutakhir.
Sedangkan Informasi merupakan sesuatu yang dihasilkan dari
pengolahan data. Data yang sudah ada dikemas dan diolah
sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah informasi yang
berguna akan sangat membantu untuk pengambilan keputusan
sebuah organisasi pemerintah mauoun untuk menyebarluaskan
informasi yang penting dan bermanfaat untuk masyarakat
Di era keterbukaan informasi sekarang ini organisasi
pemerintah dituntut untuk cepat dapat pengelolaan dan
pemanfaatan data juga cepat dalam memberikan akses
informasi yang dibutuhkan oleh stake holder dan juga
masyarakat. Dengan adanya Undang-Undang tentang
Keterbukaan Informasi Publik, oganisasi pemerintah (perangkat
daerah) dituntut untuk lebih cepat dan terbuka dalam
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak terkait
dan masyarakat.
Oleh karena itu dalam rangka merespon kebutuhan publik
dalam data dan informasi diperlukan kegiatan pengelolaan data
dan informasi di perangkat daerah. Pengelolaan data dan
informasi dilakukan dengan Penyusunan Buku Data dan
Informasi Perangkat Daerah dan pengelolaan website Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik.
2. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
2. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun
2016 tentang Urusan Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik
4. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Gunungkidul.
3. MAKSUD DAN
TUJUAN
1. Maksud
Maksud kegiatan pengelolaan data dan informasi perangkat
daerah adalah terwujudnya pengelolaan data dan informasi
yang cepat untuk mendukung tujuan dan sasaran perangkat
daerah.
2. Tujuan
Adapun tujuan kegiatan pengelolaan data dan informasi,
yaitu :
- Mewujudkan pengelolaan data yang akurat untuk
kebutuhan perangkat daerah dan stake holder terkait;
- Memberikan akses informasi yang cepat dan mudah bagi
stake holder terkait dan masyarakat;
4. TARGET/
SASARAN
1. Target kegiatan ini adalah :
- Memberikan wadah bagi masyarakat agar ulama dan
umaro agar dapat saling berinteraksi dan berbagi
wawasan serta aspirasi.
2. Sedangkan sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat
serta tokoh agama dan umaro di lingkungan sekitar.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
SUB KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KONFLIK SOSIAL
TAHUN 2019
1. LATAR
BELAKANG
Kondisi masyarakat yang terdiri dari beraneka ragam suku
bangsa, agama, dan budaya dapat memicu timbulnya konflik
sosial. Ketimpangan pembangunan, ketidakadilan, dan
kesenjangan sosial, ekonomi dan politik. juga berpotensi
melahirkan Konflik Sosial di tengah masyarakat.
Disamping itu kekayaan sumber daya alam dan daya
dukung lingkungan yang makin terbatas juga dapat
menimbulkan Konflik Sosial. Baik karena masalah kepemilikan
maupun karena kelemahan dalam sistem pengelolaannya yang
tidak memperhatikan kepentingan masyarakat setempat.
Konflik menyebabkan hilangnya rasa aman. Menimbulkan
rasa takut, rusaknya lingkungan dan pranata sosial, kerugian
harta benda, jatuhnya korban jiwa, timbulnya trauma psikologis
(dendam, benci, antipati), serta melebarnya jarak segresi
antara para pihak yang berkonflik. Hal ini tentunya dapat
menghambat terwujudnya kesejahteraan umum.
Oleh karena itu dalam rangka menjamin terciptanya kondisi
sosial, hukum dan keamanan daerah yang kondusif untuk
mendukung kelancaran pembangunan sangat diperlukan
adanya upaya pencegahan dan penanganan konflik sosial.
Pencegahan dan penanganan konflik sosial ini harus
dilakukan secara komprehensif, integratif, efektif, efisien,
akuntabel, dan transparan serta tepat sasaran melalui
pendekatan dialogis dan cara damai berdasarkan landasan
hukum yang memadai.
2. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 Tentang
Penanganan Konflik Sosial;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2012 tentang Penanganan Konflik Sosial;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun
2016 tentang Urusan Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Gunungkidul.
3. MAKSUD DAN
TUJUAN
1. Maksud
Maksud kegiatan pencegahan dan penanganan konflik sosial
adalah menjamin adanya kesatuan komando dan
pengendalian serta kejelasan sasaran, rencana aksi, pejabat
yang bertanggungjawab pada masing-masing permasalahan
serta target waktu penyelesaiannya.
2. Tujuan
Adapun tujuan kegiatan pencegahan dan penanganan
konflik sosial, yaitu :
- menciptakan kehidupan masyarakat yang aman,
tenteram, damai, dan sejahtera;
- memelihara kondisi damai dan harmonis dalam
hubungan sosial kemasyarakatan;
- meningkatkan tenggang rasa dan toleransi dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
- memelihara keberlangsungan fungsi pemerintahan;
- melindungi jiwa, harta benda, serta sarana dan prasarana
umum;
- memberikan pelindungan dan pemenuhan hak korban;
- serta memulihkan kondisi fisik dan mental masyarakat.
4. TARGET/
SASARAN
1. Target kegiatan ini adalah :
- memberikan peningkatan wawasan, sinergi dan
koordinasi dan bagi Tim Terpadu Penanganan Konflik
Sosial Kabupaten Gunungkidul dalam melaksanakan
tugas.
- memberikan wawasan dan peningkatan kemampuan bagi
masyarakat agar dapat mencegah dan menangani konflik
sosial yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
2. Sedangkan sasaran dari kegiatan ini adalah Tim Terpadu
Penanganan Konflik Sosial dan Masyarakat Kabupaten
Gunungkidul.
5. SUMBER DANA
DAN PERKIRAAN
BIAYA
1. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai Kegiatan
Pencegahan dan Penanganan Konflik Sosial bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Gunungkidul Tahun Anggaran 2019.
2. Total perkiraan biaya yang diperlukan untuk Kegiatan
Pencegahan dan Penanganan Konflik Sosial ini adalah
sebesar Rp. 389.350.000,00 (tiga ratus juta delapan puluh
sembilan juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah), sebagaimana
terlampir dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan
dalam KAK ini.
6. JANGKA WAKTU
PELAKSANAAN
KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan pencegahan dan penanganan konflik
sosial ini dilaksanakan selama 12 (dua belas) bulan. dDimulai
pada Bulan Januari s.d Desember 2019.
7. SPESIFIKASI
KEGIATAN
Kegiatan pencegahan dan penanganan konflik sosial tahun
2019, meliputi :
1. Pembinaan / penyuluhan pencegahan dan penanganan
konflik sosial.
- Dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali / angkatan.
- Dilaksanakan di tingkat kecamatan maupun desa.
- Peserta masing-masing kegiatan adalah 50 (lima puluh)
orang, terdiri dari unsur perangkat kecamatan, OPD
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
SUB KEGIATAN FASILITASI FORUM KOORDINASI PIMPINAN DI DAERAH
(FORKOPIMDA) TAHUN 2019
1. LATAR
BELAKANG
UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
memberikan amanat bahwa penyelenggaraan pemerintahan
daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,
pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan
daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi,
pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam
sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia
Urusan pemerintahan tersebut terdiri dari 3 (tiga) urusan
sebagai berikut :
1. Urusan Pemerintahan Absolut
2. Urusan Pemerintahan Konkuren
3. Urusan Pemerintahan Umum
Urusan pemerintahan umum dilaksanakan oleh Gubernur
dan Bupati/Walikota di wilayah masing-masing. Dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan umum dimaksud,
Gubernur dan Bupati/Walikota dibantu oleh instansi vertikal.
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan urusan
pemerintahan umum dibentuk Forum Koordinasi Pimpinan di
Daerah (Forkopimda) Provinsi, Forum Koordinasi Pimpinan di
Daerah (Forkopimda) Kabupaten/Kota, dan Forum Koordinasi
Pimpinan di Kecamatan.
2. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dirubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang
Koordinasi Instansi Vertikal di Daerah;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6
Tahun 2016 tentang Urusan Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Gunungkidul.
3. MAKSUD DAN
TUJUAN
1. Maksud
Maksud penyelenggaraan kegiatan fasilitasi Forkopimda
adalah untuk memberikan dukungan kelancaran terhadap
tugas dan tanggung jawab forkopimda dalam mewujudkan
stabilitas kondisi di daerah.
2. Tujuan
Adapun tujuan kegiatan Forkopimda, yaitu :
- menciptakan kehidupan masyarakat yang aman,
tenteram, damai, dan sejahtera;
- memelihara kondisi damai dan harmonis dalam
hubungan sosial kemasyarakatan;
- meningkatkan tenggang rasa dan toleransi dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
- memelihara keberlangsungan fungsi pemerintahan;
- melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan umum
di daerah;
- menelaah dan menganalisis permasalahan yang dapat
mengganggu kelancaran penyelenggaraan
pemerintahan daerah sesuai bidang tugasnya;
- memberikan masukan dan alternatif penyelesaian
permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah.
4. TARGET/
SASARAN
1. Target kegiatan ini adalah :
- memberikan peningkatan wawasan, sinergi dan
koordinasi dan bagi Tim Forkopimda dan Sekretariat
Forkopimda dalam melaksanakan tugas.
- menyusun Kajian Daerah sebagai bahan pengambilan
kebijakan di daerah .
-
2. Sedangkan sasaran dari kegiatan ini adalah Tim
Forkopimda dan Sekretariat Forkopimda Kabupaten
Gunungkidul.
5. SUMBER DANA
DAN PERKIRAAN
BIAYA
1. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai Sub
Kegiatan Faslititasi Forkopimda bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul
Tahun Anggaran 2019.
2. Total perkiraan biaya yang diperlukan untuk Sub Kegiatan
Faslititasi Forkopimda ini adalah sebesar Rp.
536.820.000,00 (lima ratus tiga puluh enam juta delapan
ratus dua puluh ribu rupiah), sebagaimana terlampir dan
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam KAK
ini.
6. JANGKA WAKTU
PELAKSANAAN
KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan pencegahan dan penanganan konflik
sosial ini dilaksanakan selama 12 (dua belas) bulan. Dimulai
pada Bulan Januari s.d Desember 2019.
7. SPESIFIKASI
KEGIATAN
Sub kegiatan fasilitasi Forkopimda tahun 2019, meliputi :
1. Rapat Koordinasi Forkopimda.
- Dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
bulan. Atau setiap ada permasalahan krusial yang
harus diselesaikan
- Bisa dilaksanakan internal forkopimda, bisa bersama
sekretariat atau bersama OPD/instansi vertikal terkait
yang membidangi permasalahan tertentu.
2. Peningkatan wawasan, koordinasi dan sinergi Tim
Forkopimda.
- Dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali / angkatan.
3. Monitoring wilayah dalam rangka memperoleh masukan
terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah, sekaligus
memantau pelaksanaan tugas Forkopimca.
- Dilaksanakan selama 12 bulan untuk memperoleh
data lapangan baik tentang potensi permasalahan
maupun perkembangan penyelesaian permasalahan
yang terjadi di wilayah Kabupaten Gunungkidul.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
SUB KEGIATAN PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN
PEREDARAN GELAP NARKOBA (P4GN) TAHUN 2019
1. LATAR
BELAKANG
Maraknya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan
terlarang telah banyak mempengaruhi mental dan sekaligus
pendidikan bagi para pelajar saat ini.
Masa depan bangsa yang besar ini bergantung
sepenuhnya pada upaya pembebasan kaum muda dan
masyarakatnya dari bahaya narkoba.
Narkoba telah menyentuh lingkaran yang semakin dekat
dengan kita semua. Teman dan saudara kita mulai terjerat oleh
narkoba yang sering kali dapat mematikan.
Oleh sebab itu kita harus senantiasa berfikir jernih untuk
menghadapi globalisasi teknologi dan globalisasi yang
berdampak negatif pada keluarga dan remaja penerus bangsa
khususnya. Dan kita harus merapatkan barisan dalam
mencegah, memerangi dan memberantas penyalahgunaan
narkoba.
2. DASAR HUKUM
1. UU Nomor 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika;
2. UU Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika;
3. Instruksi Presiden RI No 6 Tahun 2018 Tentang Rencana
Aksi Nasional P4GN Tahun 2018-2019;
4. Permenkes RI Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Perubahan
Penggolongan Narkotika;
5. Permenkes RI Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan
Penggolongan Psikotropika;
6. Permenkes RI Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan
Penggolongan Narkotika;
7. Permenkes RI Nomor 3 Tahun 2017 tentang Perubahan
Penggolongan Psikotropika;
8. Permenkes RI Nomor 41 Tahun 2017 tentang Perubahan
Penggolongan Narkotika;
9. Surat Edaran Kementrian PAN & RB Nomor 50 Tahun 2017
Tentang Pelaksanaan P4GN di Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Daerah DIY Nomor 13 Tahun 2010 Tentang
P4GN;
11. Peraturan Gubernur DIY Nomor 9 Tahun 2014 Tentang
Forum Koordinasi P4GN;
12. Peraturan Gubernur DIY Nomor 20 Tahun 2014 Tentang
Penegakkan Perda DIY Nomor 13 Tahun 2010;
13. Instruksi Gubernur DIY Nomor 5/INSTR/2015 Tentang
Upaya Pencegahan Terhadap Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkoba;
14. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 22 Tahun 2017
Tentang Pembentukan, dan SOTK BNK;
15. Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 133/KPTS/2017
Tentang Penetapan Susunan Organisasi BNK.
3. MAKSUD DAN
TUJUAN
1. Maksud
Maksud Sub kegiatan Pencegahan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba adalah
menjamin adanya kesatuan gerak langkah dalam
pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba.
2. Tujuan
Adapun tujuan Sub kegiatan Pencegahan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba, yaitu :
- Meningkatkan daya tangkal (imunitas) masyarakat
terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba.
- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba.
- Rehabilitasi/pemulihan penyalahguna dan/atau pecandu
narkoba.
- Meningkatkan koordinasi, sinergi dan kerja sama seluruh
pihak dalam upaya pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba .
4. TARGET/
SASARAN
1. Target kegiatan ini adalah :
- memberikan peningkatan wawasan, sinergi dan
koordinasi dan bagi BNK Kabupaten Gunungkidul dalam
melaksanakan tugas.
- meningkatkan kesadaran masayarakat untuk berperan
serta aktif dalam upaya P4GN
- meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya dan
dampak negatif penyalahgunaan narkoba.
2. Sedangkan sasaran dari kegiatan ini adalah BNK, ASN,
Perangkat Desa, OPD, Instansi Pemerintah, Kalangan
Swasta, Pelajar, lingkungan pendidikan, Perangkat Desa,
Tomasy, Todat, Toga dan Towan se Kabupaten
Gunungkidul.
5. SUMBER DANA
DAN PERKIRAAN
BIAYA
1. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai Sub
kegiatan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkoba bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul
Tahun Anggaran 2019.
2. Total perkiraan biaya yang diperlukan untuk Sub kegiatan
Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkoba ini adalah sebesar Rp.
190.365.000,00 (seratus sembilan puluh juta tiga ratus enam
puluh lima ribu rupiah), sebagaimana terlampir dan menjadi
bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam KAK ini.
6. JANGKA WAKTU
PELAKSANAAN
KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan pencegahan dan penanganan konflik
sosial ini dilaksanakan selama 12 (dua belas) bulan. Dimulai
pada Bulan Januari s.d Desember 2019.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
SUB KEGIATAN DIALOG ULAMA DAN UMARO
TAHUN 2019
1. LATAR
BELAKANG
Kondisi masyarakat yang terdiri dari beraneka ragam suku
bangsa, agama, dan budaya dapat memicu timbulnya konflik
sosial. Ketimpangan pembangunan, ketidakadilan, dan
kesenjangan sosial, ekonomi dan politik. juga berpotensi
melahirkan Konflik Sosial di tengah masyarakat. Dalam hal ini
diperlukan peran ulama.
Peran ulama sangat diperlukan untuk ikut menunjang
jalannya pemerintahan yang dikendalikan oleh umaro. Tidak
bisa dipungkiri bahwa dunia politik saat ini masih sarat dengan
berbagai problem multidimensi, mulai dari hulu hingga ke hilir.
Dalam hal ini, kehadiran ulama sebagai agen kebaikan dan
perbaikan dalam dunia perpolitikan diharapkan dapat memberI
angin segar.Peran ulama diharapkan dapat mendamaikan serta
menjadi penengah diantara panasnya politik yang saat ini
sedang terjadi.
Oleh karena itu dalam rangka menjamin terciptanya kondisi
sosial, hukum dan keamanan daerah yang kondusif untuk
mendukung kelancaran pembangunan sangat diperlukan
adanya dialog antara ulama dan umaro.
Dialog ulama dan umaro ini harus dilakukan secara
komprehensif, integratif, efektif, efisien, akuntabel, dan
transparan serta tepat sasaran melalui pendekatan dialogis dan
cara damai berdasarkan landasan hukum yang memadai.
2. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
2. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun
2016 tentang Urusan Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Gunungkidul.
3. MAKSUD DAN
TUJUAN
1. Maksud
Maksud kegiatan dialog ulama dan umaro adalah terciptanya
komunikasi, sinergitas serta hubungan yang baik antara
ulama dan umaro dalam rangka menciptakan kondisi yang
kondusif dan damai.
2. Tujuan
Adapun tujuan kegiatan dialog ulama dan umaro, yaitu :
- menciptakan kehidupan masyarakat yang aman,
tenteram, damai, dan sejahtera;
- memelihara kondisi damai dan harmonis dalam
hubungan sosial kemasyarakatan;
- meningkatkan tenggang rasa dan toleransi dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
- memelihara keberlangsungan fungsi pemerintahan;
- melindungi jiwa, harta benda, serta sarana dan prasarana
umum;
- serta memulihkan kondisi fisik dan mental masyarakat.
4. TARGET/
SASARAN
1. Target kegiatan ini adalah :
- Memberikan wadah bagi masyarakat agar ulama dan
umaro agar dapat saling berinteraksi dan berbagi
wawasan serta aspirasi.
2. Sedangkan sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat
serta tokoh agama dan umaro di lingkungan sekitar.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
SUB KEGIATAN PENGAWASAN ORANG ASING (POA) TAHUN 2019
1. LATAR
BELAKANG
Dengan semakin berkembangnya dunia saat ini yang
disebut juga dengan era globalisasi, maka tidak ada lagi batas
antara yang jauh dengan yang dekat, tidak terkecuali dengan
Negara. Oleh karena itu Negara harus benar-benar
menyiapkan segala sesuatu untuk mengantisipasi dampak
serta pengaruh dari perkembangan dunia ini. Dengan semakin
kompleksnya persoalan yang dihadapi oleh Negara-negara di
dunia saat ini, maka semakin pesat pula lalu lintas orang-orang
yang berkunjung keluar dan dalam suatu Negara.
Keberadaan orang asing di suatu wilayah dapat membawa
dampak positif maupun negatif. Sehingga perlu adanya
pemahaman dari masyarakat atas keberadaan orang asing ini.
Peran serta masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam rangka
pengawasan orang asing. Sebab seringkali informasi
pelanggaran keimigrasian diketahui lebih awal oleh masyarakat
setempat. Masyarakat yang sangat awam dengan keberadaan
orang asing ini akan sangat terbuka dengan orang asing. Hal ini
yang akhirnya mendorong terbentuknya suatu pengawasan
terhadap orang asing.
2. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun
2011 tentang Keimigrasian;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1954 tentang
Pendaftaran Orang Asing.
3. MAKSUD DAN
TUJUAN
1. Maksud
Maksud penyelenggaraan kegiatan Pengawasan Orang
Asing adalah untuk memberikan pemahaman kepada
masyarakat terhadap keberadaan orang asing.
2. Tujuan
Adapun tujuan kegiatan Pengawasan Orang Asing, yaitu :
- menciptakan kehidupan masyarakat yang aman,
tenteram, damai, dan sejahtera;
- memelihara kondisi damai dan harmonis dalam
hubungan sosial kemasyarakatan;
- meningkatkan tenggang rasa dan toleransi dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
- mencegah munculnya paham radikalisme pada
masyarakat;
- menciptakan masyarakat yang paham tentang
keimigrasian;;
- memberikan masukan dan alternatif penyelesaian
permasalahan dalam pengawasan keberadaan orang
asing.
4. TARGET/
SASARAN
1. Target kegiatan ini adalah :
- meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
keberadaan orang asing di sekitar kita.
- meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperan
serta aktif dalam mengawasi keberadaan orang asing .
2. Sedangkan sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat di
Kabupaten Gunungkidul.
1
KERANGKA ACUAN KERJA
PEMBINAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
A. LATAR BELAKANG
Kabupaten Gunungkidul yang selama ini terkenal dengan kerukunan
antar masyarakat terutama kerukunan antar umat beragama menjadi salah satu hal
yang sangat penting untuk diwujudkan. Melihat masyarakat Gunungkidul yang
sangat beragama tersebut, kerukunan antar masyarakat terutama umat beragama
menjadi salah satu hal yang sangat penting diwujudkan dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Kita ketahui bersama bahwa permusuhan yang dipicu agama merupakan
salah satu penyebab utama permasalahan yang sangat krusial yang dapat membuat
masyarakat didaerah terpecah belah, saling bermusuhan yang akhirnya berujung
pada pertikaian yang berkepanjangan.
Demikian juga di Kabupaten Gunungkidul, isu agama menjadi isu sentral
yang menyebabkan terjadinya beberapa konflik. Oleh karena itu untuk mencegah
adanya konflik keagamaan, maka di Kabupaten Gunungkidul membentuk Forum
Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang didalamnya terdapat tokoh-tokoh agama
masuk didalamnya.
Untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan kerukunan antar
umat beragama di Kabupaten Gunungkidul, diperlukan peran serta komponen
masyarakat, tokoh agama yang terutama adalah peran serta pemerintah.Berbagai
upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam menciptakan kerukunan umat
beragama, diantaranya kementerian Agama telah mensosialisasikan regulasi terkait
kebebasan beragama dan berkeyakinan.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta;
2. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun
2006 Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pedoman pelakanaan tugas kepala
daerah/Wakil Kepala Daerah dalam pelaksanaan pemeliharaan Kerukunan Umat
Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragma, dan Pendirian
Rumah Ibadat;
2
3. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2016 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 31 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Dewan Penasehat Forum
Kerukunan Umat Beragama;
C. TUJUAN
Tujuan Kegiatan Perumusan Kebijakan dan Penerapan Kebijakan Reformasi
Birokrasi adalah:
1. memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat termasuk memfasilitasi
terwujudnya kerukunan umat beragama;
2. mengoordinasikan kegiatan instansi vertikal di Kabupaten Gunungkidul dalam
pemeliharaan kerukunan umat beragama;
3. menumbuh kembangkan keharmonisan, saling pengertian, saling
menghormati, dan saling percaya di antara umat beragama;
4. membina dan mengoordinasikan Camat, Kades dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah di bidang ketenteraman dan ketertiban masyarakat dalam
kehidupan beragama;
5. menerbitkan Surat Rekomendasi IMB Pendirian rumah ibadat.
D. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Pembinaan Kerukunan Umat Beragama dilaksanakan dalam waktu 1 tahun
(Januari 2019 s/d Desember 2019).
E. LOKASI PELAKSANAAN
Lokasi Kegiatan Pembinaan Kerukunan Umat Beragama adalah Desa dan
Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul..
F. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PIHAK TERKAIT
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
1.
Maret 2019
Pembinaan
Kerukunan Umat
Beragama
• Tokoh Agama,
• Tokoh
Masyarakat,
• Tokoh Wanita,
• Tokoh Pemuda
50 Orang
3
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
2.
Mei 2019
- Pembinaan
Kerukunan Umat
Beragama
- Deklarasi
Kerukunan Umat
Beragama
• Tokoh Agama,
• Tokoh
Masyarakat,
• Tokoh Wanita,
• Tokoh Pemuda
• Kepala Desa,
• Kepala
Instansi/UPT
Tingkat
Kecamatan, -
Tokoh Agama
(5 Agama),
• Tokoh Wanita,
• Tokoh
Masyarakat dan
Tokoh Pemuda;
50 Orang
75 Orang
3
.
Juni 2019
Deklarasi Kerukunan
Umat Beragama
• Kepala Desa,
• Kepala
Instansi/UPT
Tingkat
Kecamatan, -
Tokoh Agama
(5 Agama),
• Tokoh Wanita,
• Tokoh
Masyarakat dan
Tokoh Pemuda;
75 Orang
4.
Juli 2019
Pembinaan
Kerukunan Umat
Beragama
• Tokoh Agama,
• Tokoh
Masyarakat,
• Tokoh Wanita,
• Tokoh Pemuda
50 Orang
4
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
5.
September
2019
- Pembinaan
Kerukunan Umat
Beragama
- Deklarasi
Kerukunan Umat
Beragama
• Tokoh Agama,
• Tokoh
Masyarakat,
• Tokoh Wanita,
• Tokoh Pemuda
• Kepala Desa,
• Kepala
Instansi/UPT
Tingkat
Kecamatan,
• Tokoh Agama
(5 Agama),
• Tokoh Wanita,
• Tokoh
Masyarakat dan
Tokoh Pemuda;
50 Orang
75 Orang
5.
Oktober 2019
Deklarasi Kerukunan
Umat Beragama
• Kepala Desa,
• Kepala
Instansi/UPT
Tingkat
Kecamatan,
- Tokoh Agama
• Tokoh Wanita,
• Tokoh
Masyarakat dan
Tokoh Pemuda;
• 75 orang
5
G. KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran dari Kegiatan Pembinaan Kerukunan Umat Beragama adalah sebagai
berikut:
▪ Memberikan pemahaman terhadap Tokoh-tokoh agama dan masyarakat akan
arti pentingnya merawat kerukunan antar umat beragama
▪ Menciptakan kerukunan antar umat beragama, Inter umat beragama dan umat
beragama dengan pemerintah
H. PELAKSANA
Pelaksana Kegiatan Pembinaan dan Kerukunan Umat beragama adalah Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Gunungkidul, Badan Kesbangpol dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gunungkidul
dan mempunyai kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja
berdasarkan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 75 Tahun 2016.
I. SUMBER DANA (PEMBIAYAAN)
Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Kerukunan Umat beragama bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun
Anggaran 2019 sebesar Rp.115.640.000,00 (Seratus lima belas juta enam ratus
empat puluh rupiah yang akan digunakan untuk:
1. Pembinaaan Kerukunan Umat Beragama;
2. Deklarasi Kerukunan Umat Beragama;
3. Rapat Rutin FKUB
4. Rapat koordinasi Nasional FKUB
6
1
KERANGKA ACUAN KERJA
PEMBINAAN WAWASAN KEBANGSAAN
A. LATAR BELAKANG
Di era globalisasi ini wawasan kebangsaan menjadi sangat penting untuk
dimiliki oleh masyarakat termasuk generasi muda di Kabupaten Gunungkidul.
Untuk itu maka perlu adanya upaya menanamkan, menumbuhkan, dan memelihara
wawasan kebangsaan masyarakat melalui pembinaan di lingkungan masyarakat
dan sekolah. Oleh sebab, itu Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Gunungkidul pada Tahun Anggaran 2019 mengadakan pembinaan wawasan
kebangsaan bagi masyarakat dan generasi Muda, kegiatan terrsebut untuk
menumbuh kembangkan nilai –nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
Berbagai fakta dan fenomena yang berkembang, menunjukkan
bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang ditandai
dengan kemerosotan akhlak dan degradasi wawasan kebangsaan. Melihat hal
tersebut, Pemerintah Daerah melalui Badan Kesbangpol Kabupaten Gunungkidul
menganggap perlu adanya sinergitas program pemantapan wawasan kebangsaan
yang lebih konkret dan nyata.
Wawasan Kebangsaan sangat diperlukan sebagai upaya pembinaan
karakter dan jati diri bangsa, guna meningkatkan kualitas kebangsaan sehingga
bangsa Indonesia mampu mengatasi berbagai permasalahan kebangsaan yang
dihadapi, termasuk ancaman Disentragitas Bangsa. Untuk dapat
mengimplementasikan kebijakan wawasan kebangsaan tidak hanya menjadi
tanggung jawab pemerintah semata, melainkan perlu dibangun sinergi antara
pemerintah, swasta dan masyarakat sebagai dasar bagi terbangunnya rasa
Nasional yang tinggi dan menjadi ruh penyemangat pembangunan dalam semua
aspek kehidupan nasional.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015;
2
2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Kabupaten/Kota;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pendidikan Wawasan Kebangsaan;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2016 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gunungkidul.
C. TUJUAN
Tujuan Kegiatan Pembinaan Wawasan Kebangsaan adalah untuk mengoptimalkan
pengembangan dan pelaksanaan nilai-nilai kebangsaan guna pemberdayaan dan
penguatan kesadaran berbangsa dan bernegara yang berlandaskan pada nilai
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
D. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Pembinaan Wawasan Kebangsaan Beragama dilaksanakan dalam waktu 1
tahun (Januari 2019 s/d Desember 2019).
E. LOKASI PELAKSANAAN
Lokasi Kegiatan Pembinaan Wawasan Kebangsaan adalah Desa dan sekolah di
Kabupaten Gunungkidul..
F. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PIHAK TERKAIT
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
1.
Pebruari
2019
Pembinaan
Wawasan
Kebangsaan
Tokoh Masyarakat,
Tokoh Wanita, ,
Lembaga Desa,
Generasi Muda
60
Orang
2 kali
Pembinaan
3
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
2.
Maret 2019
Pembinaan
Wawasan
Kebangsaan
Tokoh Masyarakat,
Tokoh Wanita, ,
Lembaga Desa,
Generasi Muda
60
Orang
3 kali
Pembinaan
3.
Mei 2019
Pembinaan
Wawasan
Kebangsaan
Tokoh Masyarakat,
Tokoh Wanita, ,
Lembaga Desa,
Generasi Muda
60
Orang
2 kali
Pembinaan
Desa
4.
Juni 2019
Pembinaan
Wawasan
Kebangsaan
Tokoh Masyarakat,
Tokoh Wanita, ,
Lembaga Desa,
Generasi Muda
60
Orang
2 kali
Pembinaan
Desa
5.
Juli 2019
Pembinaan
Wawasan
Kebangsaan
Tokoh Masyarakat,
Tokoh Wanita, ,
Lembaga Desa,
Generasi Muda
60
Orang
2 kali
Pembinaan
Desa, 1 Kali
Pembinaan
Generasi
Muda
6.
Agustus
2019
Pembinaan
Wawasan
Kebangsaan
Tokoh Masyarakat,
Tokoh Wanita, ,
Lembaga Desa,
Generasi Muda
60
Orang
2 kali
Pembinaan
Desa
7.
September
2019
Pembinaan
Wawasan
Kebangsaan
Tokoh Masyarakat,
Tokoh Wanita, ,
Lembaga Desa,
Generasi Muda
60
Orang
1 kali
Pembinaan
Desa, 1 Kali
Pembinaan
Generasi
Muda
4
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
8.
September
2019
Pembinaan
Wawasan
Kebangsaan
Tokoh Masyarakat,
Tokoh Wanita, ,
Lembaga Desa,
Generasi Muda
60
Orang
1 kali
Pembinaan
Desa, 1 Kali
Pembinaan
Generasi
Muda
9.
Oktober
2019
Pembinaan
Wawasan
Kebangsaan
Tokoh Masyarakat,
Tokoh Wanita, ,
Lembaga Desa,
Generasi Muda
60
Orang
2 kali
Pembinaan
10.
Nopember
2019
Pembinaan
Wawasan
Kebangsaan
Tokoh Masyarakat,
Tokoh Wanita, ,
Lembaga Desa,
Generasi Muda
60
Orang
2 kali
Pembinaan
G. KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran dari Kegiatan Pembinaan Wawasan Kebangsaan adalah sebagai
berikut:
▪ memberikan pemahaman terhadap masyarakat akan arti pentingnya wawasan
kebangsaan, cinta tanah air dan nasionalisme.
H. PELAKSANA
Pelaksana Kegiatan Pembinaan Wawasan Kebangsaan adalah Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kabupaten Gunungkidul, Badan Kesbangpol dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gunungkidul
dan mempunyai kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja
berdasarkan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 75 Tahun 2016.
5
1
KERANGKA ACUAN KERJA
PEMBINAAN KORP MUSIK/GENDERANG SANGKAKALA
A. LATAR BELAKANG
Dalam setiap kegiatan upacara-upacara hari besar nasional, Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul dalam setiap kegiatan upacara memakai iringan Korsik.
Selama ini Badan Kesatuan Bangsa dan Politk Kabupaten Gunungkidul mengampu
kegiatan korsik di Kabupaten Gunungkidul. Adapun personil anggota
korsik/genderang sangkakala berasal dari PNS di lingkungan Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kabupaten Gunungkidul, perangkat daerah dan Instansi vertikal.
Dalam upacara-upacara kenegaraan ataupun kemiliteran, selalu terdengar
alunan musik perpaduan antara alat tiup dan alat pukul sebagai pertanda suatu
simbol dari gerakan atau kegiatan. Suara musik yang acap kali terngiang di kepala
tersebut berasal dari pasukan yang selalu berbaris bersama dengan alat musik,
Korsik.
Korsik merupakan singkatan dari Korps Musik milik Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul, alat musik yang digunakan tidak terlalu bervariasi, hanya alat tiup
yang terbuat dari brass ataupun kayu, dan alat tiup yang terdiri dari senar drum dan
bass drum.
Pada awalnya, Korsik berfungsi sebagai pemberi semangat pasukan
bersenjata ketika dalam perang. Dengan memainkan alat musik sederhana,
sangkakala dan drum, para pemain memotivasi pasukan untuk memenangkan
pertempuran kala itu. Seiring dengan perkembangan zaman, alat musik yang
digunakan pun semakin bervariasi dan fungsinya pun tidak hanya sebagai
penyemangat namun juga sebagai penanda atau simbol suatu kegiatan.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta;
2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2016 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah;
2
4. Peraturan Bupati Guungkidul Nomor 75 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
susunan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik;
C. TUJUAN
Tujuan Kegiatan Pembinaan Korp Musik/Genderang Sangkakala adalah untuk
sinkronisasi, kekhidmatan dan kelancaran pelaksanaan upacara hari-hari besar
nasional yang diiringi dengan instrument musik oleh Koprs Musik / Genderang
Sangkakala sebagai bagian dari petugas upacara;
D. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Pembinaan Korp Musik/Genderang Sangkakala dilaksanakan dalam waktu
1 Tahun (Januari 2019 s/d Desember 2019).
E. LOKASI PELAKSANAAN
Lokasi Kegiatan Pembinaan Korp Musik/Genderang Sangkakala adalah di
Kabupaten Gunungkidul
F. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PIHAK TERKAIT
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
1.
Januari 2019
Latihan Korsik
Anggota Korsik
Kabupaten
Gunungkidul
27 Orang 2 kali
latihan
2.
Pebruari
2019
Latihan Korsik
Anggota Korsik
Kabupaten
Gunungkidul
27 Orang
2 kali
latihan
3.
Maret 2019
Latihan Korsik
Anggota Korsik
Kabupaten
Gunungkidul
27 Orang
2 kali
latihan
3
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
4.
April 2019
Latihan Korsik
Anggota Korsik
Kabupaten
Gunungkidul
27 Orang
2 kali
latihan
5.
Mei 2019
Latihan Korsik
Anggota Korsik
Kabupaten
Gunungkidul
27 Orang
2 kali
latihan
6.
Juni 2019
Latihan Korsik
Anggota Korsik
Kabupaten
Gunungkidul
27 Orang
2 kali
latihan
7.
Juli 2019
Latihan Korsik
Anggota Korsik
Kabupaten
Gunungkidul
27 Orang
2 kali
latihan
8.
Agustus
2019
Latihan Korsik
Anggota Korsik
Kabupaten
Gunungkidul
27 Orang
2 kali
latihan
9.
September
2019
Latihan Korsik
Anggota Korsik
Kabupaten
Gunungkidul
27 Orang
2 kali
latihan
10.
Oktober
2019
Latihan Korsik
Anggota Korsik
Kabupaten
Gunungkidul
27 Orang
2 kali
latihan
11.
Nopember
2019
Latihan Korsik
Anggota Korsik
Kabupaten
Gunungkidul
27 Orang
2 kali
latihan
4
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas Pihak Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Ket
12.
Desember
2019
Latihan Korsik
Anggota Korsik
Kabupaten
Gunungkidul
27 Orang
2 kali
latihan
G. KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran dari Kegiatan Pembinaan Korsik/Genderang Sangkakala adalah Jumlah
Upacara/ peringatan hari besar yang diiringi korsik
H. PELAKSANA
Pelaksana Kegiatan Pembinaan Korp Musik/Genderang Sangkakala Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Gunungkidul, Badan Kesbangpol dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gunungkidul
dan mempunyai kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja
berdasarkan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 75 Tahun 2016.
I. SUMBER DANA (PEMBIAYAAN)
Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Korp Musik/Genderang Sangkakala bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun
Anggaran 2019 sebesar Rp. 58.600.000,00 (Lima puluh delapan juta enam ratus
ribu rupiah yang akan digunakan untuk:
1. Latihan Korsik
2. Mengiringi setiap upacara berskala nasional
3. Mengiringi setiap Upacara pembukaan dan penutupan TMMD
5
KERANGKA ACUAN KERJA
PENDIDIKAN POLITIK MASYARAKAT
A. LATAR BELAKANG
Politik adalah pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat
yang berwujud proses pembuatan keputusan, terkhusus pada negara. Pengertian
Politik jika ditinjau dari kepentingan penggunanya dimana pengertian politik terbagi
atas dua yaitu pengertian politik dalam arti kepentingan umum dan pengertian
politik dalam arti kebijaksanaan. Pengertian politik dalam arti kepentingan umum
adalah segala usaha demi kepentingan umum baik itu yang ada dibawah
kekuasaan negara maupun pada daerah. Pengertian politik secara sederhana
adalah teori, metode atau teknik dalam memengaruhi orang sipil atau individu.
Politik merupakan tingkatan suatu kelompok atau individu yang membicarakan
mengenai hal-hal yang terjadi didalam masyarakat atau negara.
Pendidikan Politik merupakan syarat utama dalam upaya mewujudkan
partisipasi politik. Dalam praktik demokrasi modern, partisipasi politik merupakan
salah satu tujuan pembangunan, termasuk pembangunan demokrasi
(pembangunan politik) agar sistem politik dapat berjalan secara efektif. Partisipasi
politik juga menjadi indikator utama bagi tingkat keberhasilan penyelenggaraan
Pemilu/Pilkada yang demokratis dalam negara demokrasi modern. Dengan kata
lain, inti dari sebuah sistem pemerintahan yang demokratis adalah pada partisipasi
seluruh entitas sistem tersebut terhadap setiap putusan atau kebijakan yang
diambil. Inilah yang dimaknai dari prinsip (perdefinisi) demokrasi, yakni
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Pemilihan Umum serentak yang akan berlangsung pada Tahun 2019
merupakan Pemilihan Umum serentak pertama di Indonesia. Dengan adanya
Pemilihan Umum secara langsung, masyarakat sebagai pemilih berhak untuk
memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan kehendak hati nuraninya,
tanpa perantara dalam memilih. Secara ideal tujuan dari dilakukannya Pemilihan
umum secara langsung adalah untuk mempercepat konsolidasi demokrasi di
Republik ini. Selain itu juga untuk mempercepat terjadinya good governance karena
rakyat bisa terlibat langsung dalam proses pembuatan kebijakan.
Pelaksanaan Pemilihan Umum secara langsung merupakan formula yang
tepat, karena mencerminkan nilai-nilai demokrasi, tetapi harus pula diakui bahwa
pemilihan umum secara langsung menimbulkan ekses negatif yang sangat
destruktif. Hal ini ditandai dengan: maraknya politik uang, kampanye hitam, konflik
sosial, hoax di media sosial dan sorotan terhadap netralitas PNS dan Penyelenggara
Pemilu/Pilkada. Dengan memperhatikan kejadian-kejadian menonjol selama
pelaksanaan Pemilu yang berlangsung selama ini, maka kita harus memberikan
pemahaman kepada masyarakat melalui Pendidikan Politik agar dapat memilih
calon pemimpinnya dengan benar. Hal utama yang harus kita lakukan adalah
meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait, agar pelaksanaan Pemilu/Pilkada
dapat berjalan aman.
Pendidikan Politik memiliki tiga tujuan, pertama membentuk kepribadian
politik, kedua kesadaran politik, dan ketiga adalah partisipasi politik. Melalui
Kegiatan Pendidikan Politik yang memadai bagi elemen masyarakat, maka
masyarakat akan tahu hak dan kewajiban masing-masing, sehingga dapat
berpartisipasi dalam pembangunan. Masyarakat juga akan mampu memilih
pemimpin terbaik yang mampu mensejahterakan rakyat. Demikian pula dengan
mendapatkan pendidikan politik, penyelenggara negara akan mampu
menyelenggarakan negara dengan baik dalam rangka mencapai tujuan bernegara.
Penyelenggara negara juga akan mampu mengarahkan, membimbing, dan
mendapatkan kepentingan nasional dengan baik. Dengan kondisi ini maka
ketahanan nasional di Indonesia di bidang politik nasional akan tangguh.
B. DASAR HUKUM
a. Undang-undang Nomor 8 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum;
b. Undang-undang Nomor 15 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta. Jo Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950;
c. Undang – undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang – undang Nomor 9 Tahun
2015;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan
atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
f. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 18 Tahun 2017 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun
Anggaran 2018;
g. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 73 Tahun 2017 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun
Anggaran 2018;
h. Keputusan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Nomor 12/DPA/2018 tanggal 8
Januari 2018 tentang Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perangkat Daerah (DPA PD)
pada Badan Kesbangpol Kabupaten Gunungkidul Tahun Anggaran 2018.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Memberikan pemahaman dan kesadaran kepada Ormas, Lembaga Adat, Pengurus
Parpol, Tokoh masyarakat/Tokoh agama, Aparatur Pemerintah, dan Elemen
Masyarakat tentang hak, kewajiban dan tanggung jawab sebagai warga negara
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Tujuan
Agar segenap Lembaga Adat, Ormas, Pengurus Partai Politik, Perguruan Tinggi
Negeri/Swasta, Tokoh Agama/Tokoh Masyarakat, Aparatur Pemerintah dan
segenap elemen masyarakat memiliki kesadaran dan berpartisipasi aktif dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya berpartisipasi dalam praktek-
praktek politik yang demokratis.
D. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Pendidikan Politik Masyarakat akan dilaksanakan pada:
- Penyuluhan Pendidikan Politik : Januari, Februari, Maret, dan April
- Rapat Koordinasi Tim Pemantau Perkembangan Politik didaerah : Januari, Februari,
Maret, April, Mei, Juni, dan November
- Deklarasi : Februari
- Lomba Karya Ilmiah : Juli dan Agustus
E. LOKASI PELAKSANAAN
Kegiatan Pendidikan Politik Masyarakat akan dilaksanakan di Wonosari dan
beberapa kecamatan di Kabupaten Gunungkidul.
F. TAHAP PELAKSANAAN KEGIATAN
JAN FE
B MAR APR MEI
JUN
I
JU
LI
AGS
T
SEP
T OKT NOV DES
G. KELUARAN (OUTPUT)
Terselenggaranya Kegiatan Peningkatan Pendidikan Politik di Kabupaten
Gunungkidul.
H. PELAKSANA
Kegiatan Pendidikan Politik Masyarakat akan diselenggarakan Oleh Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kabupaten Gunungkidul pada Bidang Poldagri dan Ormas
melalui subbidang poldagri.
I. SUMBER DANA (PEMBIAYAAN)
Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Politik Masyarakat bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun Anggaran 2019
sebesar Rp. 577.315.000,- (Lima Ratus Juta Tujuh Puluh Tujuh Tiga Ratus Lima
Belas Ribu Rupiah).
KERANGKA ACUAN KERJA
PENGUATAN KAPASITAS ORGANISASI POLITIK
A. LATAR BELAKANG
Partai politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh
sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan
kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik
anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasiladan UUD 1945.
Bantuan keuangan kepada partai politik yang bersumber dari APBN maupun
APBD merupakan bantuan dari Pemerintah dalam menyubsidi keuangan partai
melalui mekanisme yang jelas, transparan, akuntabel dan berorientasi pada
peningkatan perbaikan kualitas partai politik di Indonesia, yang diantara tujuannya
ialah menjaga kemandirian partai politik agar tetap mengutamakan misi
memperjuangkan kepentingan anggota atau partai, bukan mengedepanan
kepentingan parapenyumbang; mengurangi potensi korupsi di kalangan kader-
kader partai politik yang duduk di legsilatif maupun eksekutif karena keterpaksaan
mencari dana untuk menggerakkan partai politik dan sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas pengunaan keuangan negara Partai Politik memiliki
kewajiban untuk membuat dan menyampaikan laporan keuangan bantuan dana
yang diperoleh dari APBN maupun APBD.
Untuk meningkatkan kemampuan pengurus partai politik dalam merencanakan
dan mengadministrasikan bantuan keuangan partai politik dengan baik , tertib dan
transparan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik memiliki kegiatan Penguatan Kapasitas Organisasi Politik.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 8 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan
Umum
2. Undang-undang Nomor15 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta. Jo Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950;
3. Undang – undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang – undang Nomor 9 Tahun
2015;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 18 Tahun 2017 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun
Anggaran 2018;
7. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 73 Tahun 2017 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun
Anggaran 2018;
8. Keputusan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Nomor 12/DPA/2018 tanggal
8 Januari 2018 tentang Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perangkat Daerah
(DPA PD) pada Badan Kesbangpol Kabupaten Gunungkidul Tahun Anggaran
2018.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah : untuk memberikan penyegaran dan
wawasan politik kepada pengurus dan anggota partai politik yang ada di
Kabupaten Gunungkidul dengan tujuan agar dalam pengelolaan administrasi
keuangan partai politik lebih baik, tertib dan transparan.
D. WAKTU PELAKSANAAN
- Workshop Perencanaan : Bulan Juni
- Workshop Pengadministrasian : Bulan Oktober
1
KERANGKA ACUAN KERJA
PELAKSANAAN KEGIATAN SUBBIDANG ORMAS
BIDANG POLITIK DALAM NEGERI DAN ORMAS
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
A. LATAR BELAKANG
Presiden Republik Indonesia telah menghimbau kepada ASN agar bekerja yang cepat,
tepat dan akurat. Artinya bekerja yang profesional mengacu pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Revolusi mental menekankan kepada ASN agar membangun etika kerja, etos kerja
dan capaian kinerja. Artinya bekerja itu menggunakan tahapan yang jelas, mempertimbangkan
input, output dan income sebagaimana yang tercantum dalam renstra masing-masing OPD.
Subbidang Ormas Bidang Politik Dalam Negeri dan Ormas akan menyusun Kerangka
Acuan Kerja yang akan dilaksanakan selama Tahun Anggaran 2019. Kegiatan yang akan
dilakukan dalam Tahun Anggaran 2019 antara lain; 1) Kemitraan ormas dengan Pemda. 2)
Peningkatan Kapasitas Ormas. 3) Peningkatan pendataan dan pengawasan ormas. 4)
Melaksanakan perjalanan dinas baik dalam maupun luar daerah.
Kemitraan ormas dengann pemda yaitu kegiatan bersama antara Pemda dan ormas yang
bertujuan untuk membangun kerjasama, kemitraan serta meningkatkan silaturahmi dalam rangka
meningkatkan keamanan, ketertiban dan kesejahteraan masyakat.
Peningkatan kapasitas ormas yaitu kegiatan ormas yang dibantu dan difasilitasi oleh
pemda dengan tujuan agar ormas itu dapat meningkatkan partisipasinya dalam memajukan
masyarakat yang adil dan makmur. Ormas diharapkan mampu meningkatkan kualitasnya dalam
berorganisasi dan mampu memberikan kontribsinya untuk kemajuan Gunungkidul.
Pengkatan fungsi pendataan dan pengawasan ormas yang dimaksud adalah suatu kegiatan
yang diawali dengan membentuk Tim yang bertugas untuk melakukan pendataan, pengawasan,
monev dan pembinaan terhadap ormas agar mereka mau bekerjasama dengan pemda dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gunungkidu.
Adapun Perjalanan dinas merupakan kegiatan untuk meningkatkan konsulidasi dan
konsultasi antara OPD agar dapat membentuk jaringan komunikasi dan singkronisasi berbagai
kegiatan untuk menuju Gunungkidul yang aman, damai dan sejahtera.
Keempat item tersebut akan disusun secara sistematis, dengan tujuan agar kegiatan dapat
terlaksana, terkendali, tepat waktu, tepat anggaran dan tepat sasaran. Fungsi KAK ini untuk
dijadikan sebagai landasan dalam melakukan kegiatan agar tidak menyimpang dengann tujuan
yang telah ditetapkan.
2
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten
dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
1950;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2014 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor ...... Tahun 2018 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019;
7. Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 75 Tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
C. TUJUAN
Tujuan Kegiatan Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah adalah:
1. Meningkatkan kinerja Karyawan Badan Kesbangpol yang berorientasi pada outcome; dan
2. Meningkatkan mutu nilai kinerja Subbid Ormas.
3. Meningkat kemitraan antara ormas dengan ormas dalam membangun Gunungkidul
4. Meningkatkan kapasitas ormas dalam berpartisipasi mengkatkan kemajuan Gunungkidul
5. Meningkatkan kemanan dan ketertiban masyarakat Gunungkidul
D. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan subbid ormas Bidang Poldagri dan ormas dilaksanakan dalam waktu 1 tahun (Januari
2019 s/d Desember 2019).
E. LOKASI PELAKSANAAN
Lokasi Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Subbidang Ormas ini adalah di lingkungan Kabupaten
Gunungkidul, Pemda DIY, dan Jakarta.
3
F. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PIHAK TERKAIT
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas
Pihak
Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Keterangan
1. Januari-Maret
2019
• Persiapan
• Penyusunan RKA, TOR
dan KAK tahun 2019
• Kabid
• Kasubid
• Staf
• 4 orang
• Melaksanakan Kegiatan
Kemitraan ormas
dengan pemda 1 kali
• Melaksanakan Kegiatan
Peningkatan Kapasitas
ormas 2 kali
• Fasilitasi dan
konsulidasi Kegiatan
dengan ormas
Subbid
ormas dan
ormas
• 60 orang
• 150 orang
• 30 ormas
2. April-Juni
2019
• Rakor tim pendataan
dan pengawasan ormas
1 kali;
• Melaksanakan Kegiatan
Kemitraan ormas
dengan pemda 1 kali
• Melaksanakan Kegiatan
Peningkatan Kapasitas
ormas 3 kali
• Tim
• Subbid dan
Ormas
• Subbid dan
Ormas
• 42 orang
• 60 orang
• 225 orang
3. Juli-Sept. 2019
• Laporan Realisasi
kegitan subbid ormas
• Rakor tim pendataan
dan pengawasan ormas
1 kali;
• Melaksanakan Kegiatan
Kemitraan ormas
dengan pemda 3 kali
• Melaksanakan Kegiatan
Peningkatan Kapasitas
ormas 2 kali
• Subbid
ormas
• TIM
• Subbid dan
Ormas
• Subbid dan
Ormas
• 4 orang
• 42 orang
• 180 orang
• 150 orang
4. Okt-Des.
2019
• Laporan Realisasi
kegitan subbid ormas
• Rakor tim pendataan
dan pengawasan ormas
1 kali;
• Melaksanakan Kegiatan
Kemitraan ormas
dengan pemda 2 kali
• Melaksanakan Kegiatan
Peningkatan Kapasitas
• Subbid
ormas
• TIM
• Subbid dan
Ormas
• Subbid
dan Ormas
• 4 orang
• 42 orang
• 120 orang
• 150 orang
4
No. Waktu
Pelaksanaan Sub-Aktivitas
Pihak
Terkait
Jumlah
Orang
Terlibat
Keterangan
ormas 2 kali
• Membuat laporan
kegiatan Subbid ormas
selama satu tahun
anggaran 2019
• Subbid
ormas
• 4 orang
G. KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran dari Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan subbid ormas Bidang Poldagri dan Ormas adalah
sebagai berikut :
1. Tahap I (Januari s.d. Maret)
− Dokumen TOR, RKA dan KAK tahun 2019;
− Dokumen Kegiatan kemitraan ormas dengan pemda tahun 2019;
− Dokumen Kegiatan peningkatan Kapasitas ormas tahun 2019; dan
− Dokumen Kegiatan Tim Pendataan dan Pengawan Ormas Tahun 2019.
− Dokumen kegiatan Perjalanan dinas
2. Tahap II (April s.d. Juni)
− Dokumen Kegiatan kemitraan ormas dengan pemda tahun 2019;
− Dokumen Kegiatan peningkatan Kapasitas ormas tahun 2019; dan
− Dokumen Kegiatan Tim Pendataan dan Pengawan Ormas Tahun 2019.
− Dokumen kegiatan Perjalanan dinas
− Dokumen laporan perkembangan kegiatan subbid ormas
3. Tahap III (Juni s.d. Juli)
− Dokumen Kegiatan kemitraan ormas dengan pemda tahun 2019;
− Dokumen Kegiatan peningkatan Kapasitas ormas tahun 2019; dan
− Dokumen Kegiatan Tim Pendataan dan Pengawan Ormas Tahun 2019.
− Dokumen kegiatan Perjalanan dinas
4. Tahap III (Juni s.d. Juli)
− Dokumen Kegiatan kemitraan ormas dengan pemda tahun 2019;
− Dokumen Kegiatan peningkatan Kapasitas ormas tahun 2019; dan
− Dokumen Kegiatan Tim Pendataan dan Pengawan Ormas Tahun 2019.
− Dokumen kegiatan Perjalanan dinas
− Dokumen laporan perkembangan kegiatan subbid ormas
− Dokumen laporan kegiatan selama 1 tahun anggaran 2019.
5