113
KERJA PRAKTEK RG14 1335 PEMETAAN ASET TANAH PT SEMEN INDONESIA PERSERO (TBK) MENGGUNAKAN METODE TERESTRIS DI KABUPATEN TUBAN MUHAMMAD RIZKA ARIEF P. NRP 3511 100 058 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014

kerja praktik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

oleh m rizka arief p

Citation preview

Page 1: kerja praktik

KERJA PRAKTEK – RG14 1335

PEMETAAN ASET TANAH PT SEMEN

INDONESIA PERSERO (TBK)

MENGGUNAKAN METODE TERESTRIS DI

KABUPATEN TUBAN

MUHAMMAD RIZKA ARIEF P. NRP 3511 100 058

JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

2014

Page 2: kerja praktik

ii

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 3: kerja praktik

iii

LEMBAR PENGESAHAN

PEMETAAN ASET TANAH PT SEMEN INDONESIA

PERSERO (TBK) MENGGUNAKAN METODE

TERESTRIS DI KABUPATEN TUBAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Oleh:

MUHAMMAD RIZKA ARIEF P. NRP 3511 100 058

Disetujui oleh Pembimbing

1. Khomsin, ST. MT.

NIP. 1975 0705 2000 12 1001

(Pembimbing I/T.Geomatika)

2. Ary Iswahyudi, S.Si.

(Pembimbing II/Instansi)

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik

Geomatika - FTSP ITS

Dr. Ir. Muhammad Taufik

NIP. 19550919 198603 1 001

Direktur

Septa Erik Prabawa, MT.

Page 4: kerja praktik

iv

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 5: kerja praktik

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga Laporan

Kerja Praktek di CV GeoAdvance SINJ yang berjudul

“PEMETAAN ASET TANAH PT. SEMEN INDONESIA

(PERSERO) TBK DI KABUPATEN TUBAN DENGAN

METODE TERESTRIAL” ini dapat diselesaikan dengan lancar.

Selama pelaksanaan Kerja Praktik, banyak pihak yang telah

memberikan bantuan dan dorongan secara moral maupun

material yang diterima oleh penulis. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Rachmat Hidayat dan ibu Elin Herlina selaku orang

tua dari penulis atas dukungan moral dan material serta

perhatian yang tidak pernah terhenti,

2. Bapak Dr. Ir. Muhammad Taufik selaku Kajur Teknik

Geomatika ITS,

3. Ir. Yuwono, MT sebagai koordinator Kerja Praktek,

4. Bapak Khomsin, ST. MT. selaku dosen pembimbing kerja

praktek atas bimbingan dan saran selama melaksanakan

Kerja Praktek.

5. Bapak Ary Iswahyudi, S.Si selaku pembimbing dari

instansi yang telah membimbing dan membantu kami

selama Kerja

6. Bapak Erik Prabawa, MT. Sebagai direktur CV

GeoAdcane SINJ.

7. Teman-teman Teknik Geomatika, khususnya angkatan

2011 atas dukungan dan semangat yang diberikan,

8. Semua pihak yang telah membantu dalam proses

penyelesaian laporan kerja praktek.

Kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan laporan

ini. Akhir kata, penulis mohon maaf apabila terdapat kekurangan

Page 6: kerja praktik

vi

dalam penulisan maupun isi dari laporan. Penulis

menyampaikan terima kasih atas segala kesempatan yang

telah diberikan kepada penulis, semoga laporan Kerja

Praktek ini dapat bermanfaat baik untuk instansi terkait pada

khususnya dan Mahasiswa Teknik Geomatika pada

umumnya.

Surabaya, November 2014

Penulis

Page 7: kerja praktik

vii

PEMETAAN ASET TANAH PT SEMEN INDONESIA

PERSERO (TBK) MENGGUNAKAN METODE

TERESTRIS DI KABUPATEN TUBAN

Nama Mahasiswa : Muhammad Rizka Arief Pratama

NRP : 3511 100 058

Jurusan : Teknik Geomatika FTSP – ITS

Dosen Pembimbing : Khomsin, ST. MT.

Ary Iswahyudi S.Si.

Abstrak

Aset merupakan sumber daya berwujud dan tak berwujud

yang dimiliki oleh suatu instansi dan memiliki manfaat

ekonomis serta digunakan lebih dari satu tahun dan tidak

dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal

perusahaan. Pentingnya aset ini menjadikan instansi perlu

melakukan manajemen aset secara komprehensif.

Dikarenakan perlunya ketersediaan data, informasi dan

dokumen pendukung tentang kepemilikan/penguasaan aset-

aset tanah milik PT. Semen Indonesia, maka diperlukan

inventarisasi aset-aset tanah dengan cara pengukuran batas-

batas tanah untuk mengetahui aset-aset tanah di Kabupaten

Tuban Propinsi Jawa Timur yang dimiliki oleh PT. Semen

Indonesia yang nantinya akan dituangkan dalam bentuk peta.

Pemetaan terestris merupakan metode yang dipilih dalam

melakukan inventarisasi aset tanah karena kondisi lahan

yang terletak di pedesaan.

Kata Kunci : Aset, Pemetaan Terestris, PT.Semen Indonesia.

Page 8: kerja praktik

viii

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 9: kerja praktik

ix

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1

1.1 Latar Belakang ..................................................... 1

1.2 Tujuan ................................................................... 2

1.3 Manfaat ................................................................. 2

BAB II MANAJEMEN PEKERJAAN ...................................... 3

2.1 Waktu Pelaksanaan dan Volume Pekerjaan ......... 3

2.2 Lingkup Pekerjaan ................................................ 3

2.3 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan ........................... 3

2.3.1 Tahap Awal ...................................................... 3

2.3.2 Tahap Pengumpulan Data ................................ 3

2.3.3 Tahap Pengolahan Data .................................... 4

2.3.4 Tahap Akhir ...................................................... 4

2.4 Sejarah Singkat CV GeoAdvance SINJ ............... 6

2.5 Visi dan Misi CV GeoAdvance SINJ ................... 6

2.5.1 Visi CV GeoAdvance SINJ .............................. 6

2.5.2 Misi CV GeoAdvance SINJ ............................. 6

2.6 Struktur Organisasi CV GeoAdvance SINJ ......... 7

BAB III TINJAUAN PUSTAKA ............................................... 9

3.1 Peta ....................................................................... 9

3.1.1 Peta Topografi ................................................ 10

3.1.2 Peta Tematik ................................................... 15

3.1.3 Peta Digital ..................................................... 16

Page 10: kerja praktik

x

3.2 Komponen - Komponen Peta ............................. 17

3.3 Kerangka Kontrol Horisontal ............................. 21

3.3.1 Metode Poligon .............................................. 21

3.3.2 Perhitungan Poligon ....................................... 25

Tabel 3.1 Letak Kuadran ................................................ 25

3.4 Pengukuran detil/situasi ..................................... 29

3.5 Total Stasion ....................................................... 29

3.5.1 Cara Kerja Total Station ................................. 35

3.5.2 Manfaat Total Station ..................................... 35

3.6 MicroSurvey Cad 2002 ...................................... 36

3.7 Autocad Land Dekstop 2009 .............................. 37

BAB IV METODOLOGI PEKERJAAN ................................ 39

4.1 Alat dan Bahan ................................................... 39

4.2 Spesifikasi Alat .................................................. 39

4.2.1 Perangkat Keras (Hardware) ......................... 39

4.2.2 Perangkat Lunak (Software) ........................... 41

4.3 Metodoogi Pelaksanaan Pekerjaan ..................... 42

4.3.1 Persiapan Awal ............................................... 43

4.3.2 Pengambilan Data .......................................... 44

4.3.3 Pengolahan Data ............................................. 44

4.3.4 Persiapan Akhir .............................................. 45

4.4 Jadwal Pekerjaan ................................................ 45

4.5 Pelaksana Pekerjaan ........................................... 46

Page 11: kerja praktik

xi

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN ................................ 47

5.1 Pengambilan Data Pekerjaan .............................. 47

5.2 Pengolahan Data Pekerjaan ................................ 50

5.3 Hasil Pengolahan Data Pekerjaan ...................... 67

BAB VI PENUTUP ................................................................... 71

6.1 Kesimpulan ................................................................ 71

6.2 Saran .......................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 73

LAMPIRAN I ADMINISTRASI .................................................

LAMPIRAN II PETA ...................................................................

Page 12: kerja praktik

xii

‘’

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 13: kerja praktik

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Alir Pekerjaan Pembuatan Peta ......... 5

Gambar 2.2 Struktur Organisasi CV GeoAdvance SINJ ..... 7

Gambar 3.1 Contoh Peta Topografi Wilayah Sukodowono,

Bondowoso, Indonesia ..................................... 11

Gambar 3.2 Kenampakan Lereng Pada Peta Topografi ....... 12

Gambar 3.3 Cekungan Atau Depresi ................................... 13

Gambar 3.4 Bukit Pada Peta Topografi ............................... 13

Gambar 3.5 Kenampakan Pegunungan Pada Peta

Topografi .......................................................... 13

Gambar 3.6 Penampang Melintang Bentuk Muka Bumi ..... 14

Gambar 3.7 Bagian-Bagian Penampang Melintang Bentuk

Muka Bumi....................................................... 14

Gambar 3.8 Peta tematik kawasan sentra produksi pangan

wilayah sumatra barat....................................... 16

Gambar 3.9 Contoh Skala Garis .......................................... 19

Gambar 3.10 Contoh layout pembuatan peta ......................... 20

Gambar 3.11. Poligon Terbuka ............................................... 22

Gambar 3.12. Perhitungan Sudut Jurusan ............................... 25

Gambar 3.13 Bagian - Bagian Total Station ...................... 33

Gambar 3.14 Bagian-bagian Total Station Dari Depan ... 34

Gambar 3.15 Bagian-bagian Total Station dari Belakang...... 34

Gambar 3.16 MicroSurvey Cad 2002 .................................... 36

Gambar 3.17 Autocad Land Dekstop 2009 ............................ 37

Gambar 4.1 Diagram Alir Pelaksanaan Pekerjaan ............... 42

Page 14: kerja praktik

xiv

Gambar 5.1 Pengukuran aset PT Semen Indonesia ............. 47

Gambar 5.2 Salah satu data bukti kepemilikan tanah. ......... 48

Gambar 5.3 Pembuatan Folder Path Project ........................ 59

Gambar 5.4 Pembuatan Traverse ......................................... 60

Gambar 5.5 Re-coordinate traverse titik .............................. 60

Gambar 5.6 List kordinat ..................................................... 61

Gambar 5.7 List kordinat pada Microsoft excel ................... 61

Gambar 5.8 Save data dalam format Tab-delimited dengan

nama yang diinginkan ...................................... 62

Gambar 5.9 Pilih file yang akan diproses ............................ 62

Gambar 5.10 Hasil setelah dilakukan digitasi polyline terhadap

batas-batas terluar ............................................. 63

Gambar 5.11 Pembuatan layout peta ..................................... 64

Gambar 5.12 Pembuatan Grid ................................................ 64

Gambar 5.13 Tampilan Pilihan North Arrow ........................ 66

Gambar 5.14 Tampilan Scale Text Selector .......................... 67

Gambar 5.15 Hasil Peta Aset Semen Indonesia di desa Jarorejo,

Kecamatan Kerek ............................................. ..68

Gambar 5.16 Hasil Peta Aset Semen Indonesia di desa

Margorejo, Kecamatan Kerek .......................... ..69

Page 15: kerja praktik

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Letak Kuadran ..................................................... 25

Tabel 4.1 Spesifikasi Total Station Foif ................................ 39

Tabel 4.2 Daftar Lokasi Tanah PT. Semen Indonesia di

kecamatan Kerek ................................................... 44

Tabel 4.3 Jadwal Pekerjaan................................................. 45

Tabel 5.1 Tabel perbandingan luasan hasil pengukuran

dengan luasan di surat bukti kepemilikkan area

Tuban .................................................................... 63

Page 16: kerja praktik

xvi

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 17: kerja praktik

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Administrasi ........................................................ L1

a. Surat Permohonan Kerja Praktek

b. Surat Balasan dari Instansi

c. Form Konsultasi Pembimbing dari Instansi

d. Surat Keterangan Telah Melakukan Kerja

Praktek

Lampiran II Peta ..................................................................... L2

a. Peta aset PT Semen Indonesia di Desa Jarorejo

b. Peta aset PT Semen Indonesia di Desa Margorejo

c. List point Desa Jarorejo

d. List point Desa Margorejo

e. Foto-foto kegiatan survey di lapangan

Page 18: kerja praktik

xviii

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 19: kerja praktik

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT Semen Indonesia merupakan Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) yang bernaung dibawah koordinasi

Kementerian Negara BUMN. PT Semen Indonesia yang

terdiri dari beberapa perusahaan yaitu PT Semen Padang, PT

Semen Gresik, PT Semen Tonasa, dan Thang Long Cement

Vietnam. Sehingga PT Semen Indonesia menjadi BUMN

pertama dengan status multi national corporation.

Sebagai salah satu multinational corporation yang

memiliki banyak lahan aset di Indonesia yang salah satunya

di Kabupaten Tuban, memiliki

Pada praktiknya di lapangan, seringkali terjadi sengketa

batas lahan antar satu pihak dengan pihak lainnya. Hal ini

disebabkan pihak pemilik lahan tidak melakukan inventarisasi

lahan yang baik.

Sebagai bagian dari usaha pengelolaan inventaris

lahan milik PT Semen Indonesia dilakukan suatu proses

pemetaan di lapangan dengan hasil akhir berupa peta aset.

Hasil dari peta aset ini akan sangat berguna bagi PT Semen

Indonesia untuk keperluan penggunaan lahan dan perencaan

kedepannya.

Pembuatan peta aset ini meliputi survey pemetaan di

lapangan dengan metode terestris dan koodinasi dengan

perangkat desa. Sehingga terjadi sinkronisasi antara pihak

Semen Indonesia dengan masyarakat mengenai batas-batas

lahan di lapangan. Dalam kerja praktek kali ini merupakan

pengaplikasian secara nyata ilmu perkuliahan dalam

pembuatan peta aset tanah PT. Semen Indonesia (PERSERO)

TBK di kabupaten Tuban.

Page 20: kerja praktik

2

1.2 Tujuan

Tujuan dari kerja praktek ini adalah:

1. Untuk pengaplikasian pemetaan inventarisasi aset tanah

PT. Semen Indonesia dengan mnggunakan metode

teristrial dan software Autocad Land Desktop 2009 dalam

pembuatan peta.

2. Untuk mendapatkan batas yang jelas ditandai dengan

adanya patok batas atas kepemilikan / penguasaan lahan

PT. Semen Indonesia sehingga nantinya tidak ada

tumpang tindih area PT Semen Indonesia dengan pihak

terkait.

3. Untuk membuat peta aset tanah PT. Semen Indonesia

(PERSERO) TBK di kabupaten Tuban.

1.3 Manfaat

Manfaat dari kerja praktek ini adalah:

1. Membantu CV GeoAdvance SINJ dalam melakukan

pemetaan aset Semen Indonesia di Tuban.

2. Membantu PT Semen Indonesia untuk menginventarisasi

aset mereka di Desa Kedungrejo dan Margorejo yang

mana data nya akan bermanfaat untuk proses perencanaan

kedepan.

Page 21: kerja praktik

3

BAB II

MANAJEMEN PEKERJAAN

2.1 Waktu Pelaksanaan dan Volume Pekerjaan

Kerja praktik ini dilaksanakan mulai dari tanggal 30

Agustus 2014 sampai tanggal 30 September 2014 di PT

GeoAdvance SINJ sebagai perusahaan yang bergerak

dibidang riset dan eksplorasi sumber daya alam yang

berlokasi di Jl. Baruk Utra II/12 Surabaya, Jawa Timur.

Sedangkan pekerjaan yang dilakukan adalah survey pemetaan

yang meliputi 2 desa yang ada di Kecamatan Kerek, yaitu

desa Margorejo dan Jarorejo. Kabupaten Tuban.

2.2 Lingkup Pekerjaan

Lingkup Pekerjaan yang dilakukan dalam Kerja

Praktik ini ialah sebagai berikut :

1. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait

kebutuhan pekerjaan pemetaan aset tanah.

2. Melakukan pengukuran menggunakan Total Station

dengan tingkat akuarasi tinggi (tingkat kesalahan

maksimum 10 cm).

3. Membuat dan menyajikan laporan pekerjaan dan peta.

2.3 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

2.3.1 Tahap Awal

Pada tahap ini dilakukan studi literatur dengan

pokok bahasan yang telah ditentukan dengan mencari

dan mengumpulkan berbagai macam literatur sesuai

dengan topik. Salah satunya adalah RKS dan TOR

Pengukuran dan Digitasi Aset Tanah PT.Semen

Indonesia di Surabaya, Lamongan, Gresik dan Tuban.

2.3.2 Tahap Pengumpulan Data

Setelah melakukan studi literatur, maka dilakukan

proses pengumpulan data berupa pemetaan teristrial

menggunakan Total Stasion yang meliputi 3 desa yang

Page 22: kerja praktik

4

ada di Kecamatan Kerek, yaitu Desa Kedungrejo dan

Margorejo, Kabupaten Tuban.

Data yang dibutuhkan ialah sebagai berikut :

1. Batas Aset PT. Semen Indonesia Tuban.

2. Data Pengukuran dengan Total Station

3. Peta persil Desa Jarorejo dan Margorejo

2.3.3 Tahap Pengolahan Data

Pembuatan Peta dilakukan setelah

pengumpulan data terpenuhi. Berikut tahap-tahap

pengolahan data pembuatan Peta Aset :

1. Pengolahan Raw data Total Stasion menggunakan

software MicroSurvey Cad untuk mendapatkan

data titik hasil pengukuran

2. Digitasi batas-batas aset tanah PT. Semen

Indonesia menggunakan software Autocad Land

Dekstop 2009 untuk mendapatkan data vector

pada pembuatan peta digital

3. Membuat layout peta sesuai dengan perundingan

antar dua negara menggunakan software Autocad

Land Desktop 2009

2.3.4 Tahap Akhir

Setelah data diolah, tahap penyelasaian nya

berupa hasil peta aset tanah. Kemudian membuat

laporan akhir berupa buku yang berisikan dokumentasi

dari pelaksanaan Kerja Praktik. Penyusunan buku

dilakukan dari awal sampai akhir pengerjaan

pembuatan peta dan disusun bab per bab diseuaikan

dengan perkembangan aktivitas Kerja Praktek yang

dilakukan.

Page 23: kerja praktik

5

Tahap Awal Studi Literatur

Pemetaan Terestris menggunakan Total

Stasion

Tahap Pengumpulan

Data

Data Batas Aset PT. Semen

Indonesia

Pengolahan Raw data TS

menggunakan hasil hitungan poligon

pada software MicroSurvey Cad

Perhitungan Poligon

menggunakan data Total Stasion

Error Inspector

Pembuatan Layout Peta

Peta Aset PT. Semen Indonesia

Kab. Tuban

Laporan Akhir

Tahap Akhir

Tahap Pengolahan

Data

Ya

Tidak

Digitasi hasil ukuran dan pembuatan polyline dengan

Autocad LD 2009

Data persil luas aset PT

Semen Indonsia

Gambar 2.1. Diagram Alir Pekerjaan Pembuatan Peta

Page 24: kerja praktik

6

2.4 Sejarah Singkat CV GeoAdvance SINJ

GeoAdvance SINJ tumbuh dan berkembang dengan bekal

ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru yang sedang

berkembang. GeoAdvance SINJ merupakan sebuah

perusahaan yang bergerak dibidang riset dan eksplorasi

sumber daya alam yang berlokasi di Kota Surabaya.

Aktivitas riset dan eksplorasi telah kami mulai sejak tahun

2000 dengan menggunakan brand dan perusahaan lain.

Untuk mewujudkan visi, blueprint serta keseriusan kami di

bidang riset dan eksplorasi sumber daya alam, maka kami

membentuk perusahaan GeoAdvance SINJ pada tahun 2010.

Dengan didukung oleh sumber daya manusia yang

berpengalaman dan profesional, GeoAdvance SINJ siap

memenuhi kebutuhan klien dan membantu memberikan

solusi bagi klien yang bergerak dibidang jasa

survey/eksplorasi geofisika dalam aplikasinya di bidang

mining, Geothermal, Geotechnical, Enviroment,

Groundwater, Assessment. GeoAdvancepun siap melebarkan

sayap dalam memberikan jasa berupa :

a. Pemetaan Terestris

b. Aplikasi Sistem Informasi Geografis

c. Analisa Citra Satelit.

2.5 Visi dan Misi CV GeoAdvance SINJ

2.5.1 Visi CV GeoAdvance SINJ

Menjadi perusahaan jasa survey/eksplorasi

geofisika dan riset laboratorium yang kompeten, yang

berorientasi pada solusi para klien serta menciptakan

nilai tambah berupa keandalan kualitas sumber daya

manusia dan kualitas data.

2.5.2 Misi CV GeoAdvance SINJ

a. Memberikan servis yang terbaik bagi para klien

baik aspek teknis maupun non teknis.

b. Mengutamakan kualitas data dan pekerjaan.

Page 25: kerja praktik

7

2.6 Struktur Organisasi CV GeoAdvance SINJ

Manajer Administrasi

Direktur

Divisi Teknik

Gambar 2.2. Struktur Organisasi CG GeoAdvance SINJ

Page 26: kerja praktik

8

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 27: kerja praktik

9

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Peta

Peta adalah gambaran permukaan bumi dalam skala

yang lebih kecil pada bidang datar. Peta merupakan penyajian

grafis dari sebagian atau seluruh permukaan bumi pada suatu

bidang datar dengan menggunakan suatu skala dan sistem

proyeksi tertentu. Penyajian unsur-unsur permukaan bumi

pada suatu peta dilakukan dengan cara memilih,

mengeneralisasi data permukaan bumi, sesuai dengan maksud

dan tujuan pembuatan peta tersebut. Peta menyajikan

sejumlah informasi mengenai permukaan bumi yang

diharapkan dapat digunakan secara baik oleh pengguna. Peta

mempunyai beberapa fungsi, yaitu :

Memperlihatkan posisi atau lokasi relatif dari suatu tempat

(letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain

di permukaan bumi).

Memperlihatkan bentuk atau ukuran unsur yang terdapat di

permukaan bumi (benua, negara, provinsi, gunung, lembah,

dll).

Memperlihatkan ukuran dalam pengertian jarak dan arah

Menghimpun serta menyeleksi data permukaan bumi dan

menyajikan di atas peta, melalui media simbol.

Suatu peta „idealnya‟ harus dapat memenuhi

ketentuan geometrik sebagai berikut :

- Jarak antara titik yang terletak di atas peta harus sesuai

dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi (dengan

memperhatikan faktor skala peta)

- Luas permukaan yang digambarkan di atas peta harus

sesuai dengan luas sebenarnya di permukaan bumi (dengan

memperhatikan faktor skala peta)

- Besar sudut atau arah suatu garis yang digambarkan di atas

peta harus sesuai dengan besar sudut atau arah sebenarnya

di permukaan bumi

Page 28: kerja praktik

10

- Bentuk yang digambarkan di atas peta harus sesuai dengan

bentuk yang sebenarnya di permukaan bumi (dengan

memperhatikan faktor skala peta)

Pada daerah yang relatif kecil (30 km x 30 km)

permukaan bumi diasumsikan sebagai bidang datar, sehingga

pemetaan daerah tersebut dapat dilakukan tanpa proyeksi peta

dan tetap memenuhi semua persyaratan geometrik. Namun

karena permukaan bumi secara keseluruhan merupakan

permukaan yang melengkung, maka pemetaan pada bidang

datar tidak dapat dilakukan dengan sempurna tanpa terjadi

perubahan (distorsi) dari bentuk yang sebenarnya sehingga

tidak semua persyaratan geometrik peta yang „ideal‟ dapat

dipenuhi.

Tujuan pembuatan Peta diantaranya adalah

Menyimpan data-data yang ada di permukaan bumi

Menganalisis data spasial seperti perhitungan volume,

evaluasi lahan, dan lain-lain.

Memberikan informasi dalam perencanaan tata kota dan

pemukiman

Memberikan informasi tenteng ruang yang bersifat alami.

3.1.1 Peta Topografi

Peta topografi adalah jenis peta yang ditandai

dengan skala besar dan detail, biasanya menggunakan

garis kontur dalam pemetaan modern. Sebuah peta

topografi biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang

tergabung untuk membentuk keseluruhan peta. Sebuah

garis kontur merupakan kombinasi dari dua segmen

garis yang berhubungan namun tidak berpotongan, ini

merupakan titik elevasi pada peta topografi.

Pusat Informasi Peta Topografi Kanada

memberikan definisi untuk peta topografi sebagai

berikut: Sebuah peta topografi adalah representasi

grafis secara rinci dan akurat mengenai keadaan alam

di suatu daratan.

Page 29: kerja praktik

11

Berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti

tempat dan graphi yang berarti menggambar. Peta

topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan

bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut

menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis

kontur mewakili satu ketinggian. Peta topografi

mengacu pada semua ciri-ciri permukaan bumi yang

dapat diidentifikasi, apakah alamiah atau buatan, yang

dapat ditentukan pada posisi tertentu.

Oleh sebab itu, dua unsur utama topografi

adalah ukuran relief (berdasarkan variasi elevasi axis)

dan ukuran planimetrik (ukuran permukaan bidang

datar). Peta topografi menyediakan data yang

diperlukan tentang sudut kemiringan, elevasi, daerah

aliran sungai, vegetasi secara umum dan pola

urbanisasi. Peta topografi juga menggambarkan

sebanyak mungkin ciri-ciri permukaan suatu kawasan

tertentu dalam batas-batas skala.

Gambar 3.1. Contoh Peta Topografi Wilayah

Sukodowono, Bondowoso, Indonesia

Page 30: kerja praktik

12

Peta topografi dapat juga diartikan sebagai peta

yang menggambarkan kenampakan alam (asli) dan

kenampakan buatan manusia, diperlihatkan pada posisi

yang benar. Selain itu peta topografi dapat diartikan peta

yang menyajikan informasi spasial dari unsur-unsur pada

muka bumi dan dibawah bumi meliputi, batas

administrasi, vegetasi dan unsur-unsur buatan manusia.

Peta topografi dapat juga diartikan sebagai peta

yang menggambarkan tinggi rendahnya muka bumi. Dari

peta topografi kita dapat mengetahui ketinggian suatu

tempat secara akurat. Cara menginterpretasikan peta

topografi berbeda dengan peta umum karena symbol-

simbol yang digunakan berbeda. Sebelum

menginterpretasikan peta topografi, lakukan langkah-

langkah sebagai berikut.

a. Siapkan peta topografi yang akan diinterpretasikan,

misalnya peta Pulau Jawa.

b. Perhatikan legenda untuk memahami makna simbol-

simbol yang terdapat pada peta.

c. Perhatikan persebaran data pada wilayah tersebut.

d. Perhatikan tahun pembuatan peta untuk mengetahui

apakah peta tersebut masih relevan atau tidak.

Pada peta topografi terdapat garis-garis kontur

yang menunjukkan relief muka bumi. Peta topografi

menunjukkan bentuk-bentuk muka bumi. Bentuk-bentuk

muka bumi tersebut adalah sebagai berikut.

Lereng

Gambar 3.2. Kenampakan Lereng pada Peta Topografi

Page 31: kerja praktik

13

Cekungan (Depresi)

Cekungan (Depresi) pada peta topografi digambarkan

seperti di bawah ini.

Gambar 3.3. Cekungan atau Depresi

Bukit

Bukit pada peta topografi digambarkan seperti di

bawah ini.

Gambar 3.4. Bukit pada Peta Topografi

Pegunungan

Pegunungan pada peta topografi digambarkan seperti

di bawah ini!

Gambar 3.5. Kenampakan Pegunungan pada Peta

Topografi

Page 32: kerja praktik

14

Penampang Melintang Bentuk Muka Bumi

Gambar 3.6. Penampang Melintang Bentuk Muka

Bumi

Penampang melintang adalah penampang

permukaan bumi yang dipotong secara tegak lurus.

Dengan penampang melintang maka dapat

diketahui/dilihat secara jelas bentuk dan ketinggian suatu

tempat yang ada di muka bumi. Untuk membuat sebuah

penampang melintang maka harus tersedia peta topografi

sebab hanya peta topografi yang dapat dibuat penampang

melintangnya.

Gambar 3.7. Bagian-Bagian Penampang Melintang Bentuk

Muka Bumi

Page 33: kerja praktik

15

3.1.2 Peta Tematik

Peta tematik juga disebut sebagai peta statistik

ataupun peta khusus, yaitu peta dengan obyek khusus.

Tujuan utamanya adalah untuk secara spesifik

mengkomunikasikan konsep dan data. Contoh peta

tematik yang biasa digunakan dalam perencanaan

termasuk peta kadastral (batas pemilikan), peta zona

(yaitu peta rancangan legal penggunaan lahan), peta

tata guna lahan, peta kepadatan penduduk, peta

kelerengan, peta geologi, peta curah hujan dan peta

produktivitas pertanian (Anonim, 1992). Pemilihan

sumber data disesuaikan dengan maksud dan tujuan

pembuatan peta serta keadaan medan yang dihadapi.

Terdapat beberapa sumber data yang

digunakan pada pemetaan yaitu dengan pengamatan

langsung di lapangan, dengan penginderaan jauh atau

dari peta yang sudah ada (base map). Secara khusus,

peta pengelolaan hutan berisikan tentang kejelasan

pemilikan (batas-batas kadastral maupun

administratif), wilayah itu sendiri dan hasil

inventarisasi yang menunjukkan unit-unit tegakan

yang seragam. Karena kegiatan survey lapangan

umumnya sangat mahal, maka peta hutan biasanya

digambarkan dari potret udara dengan penafsiran.

Kegiatan di lapangan hanya diperlukan untuk

pembuktian apakan penafsiran sudah betul atau belum

dan juga melengkapi rincian di lapangan yang tidak

dapat dilihat secara langsung pada potret (Sumaryono,

1995).

Page 34: kerja praktik

16

Gambar 3.8. Peta tematik kawasan sentra produksi

pangan wilayah sumatra barat

3.1.3 Peta Digital

Pada zaman modern seperti sekarang ini,

perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat

berdampak positif terhadap pembuatan peta. Proses

pembuatan peta menjadi cepat, mudah, efisien dan

terotomatisasi sehingga kecepatan produksi peta

meningkat secara signifikan. Para produsen peta

semakin dimudahkan dengan pengembangan berbagai

perangkat lunak (software). Pemetaan yang

berbasiskan Personal Computer (PC). Dengan

pemanfaatan software pemetaan, diharapkan proses

kartografi dapat diselesaikan dengan waktu yang

relatif cepat. Perkembangan-perkembangan tersebut

merupakan terminologi pemetaan digital.

Peta Digital adalah peta rupabumi hasil proyek

“Digital Mapping” yang dimulai BAKOSURTANAL

pada tahun 1993, yang seluruh tahapan produksinya

menggunakan teknik digital, mulai dari kompilasi foto

udara pada alat fotogametri analitis, proses editing dan

Page 35: kerja praktik

17

desain kartografi hingga persiapan separasi warna

sebelum dicetak offset. Dengan alur kerja lengkap

secara digital (dataflow), maka peta ini menjadi sangat

teliti, sangat ekonomis untuk dimutakhirkan di masa

depan, dan sangat bervariasi untuk digunakan, baik

dalam bentuk kertas (hardcopy) maupun dalam bentuk

digital (softcopy).

Sumber-sumber pembuatan peta digital

dihasilkan dari kompilasi foto udara yang diambil dari

pesawat terbang (airborne). Kemudian dilengkapi

dengan data survey lapangan misalnya untuk

menambah data yang tertutup bayangan, atau yang

memang tidak terdapat di foto, seperti klasifikasi

bangunan, batas administrasi maupun nama-nama

tempat. (BAKOSURTANAL Indonesia, 2006 ).

Definisi lain dari pemetaan digital adalah

penggambaran permukaan bumi di dalam komputer

dengan menggunakan data koordinat. Inti dari model

pemetaan digital adalah proses pengolahan obyek-

obyek peta yang menggunakan format digital sehingga

membutuhkan media perangkat keras dan perangkat

lunak komputer. Perangkat keras (hardware) yang

sering digunakan karena kemudahan dalam

pengoperasian dan ketersediaan perangkat lunak

(software) adalah Personal Computer (PC) dengan

menggunakan Software Desktop Mapping, seperti

AutoCad Map, Arc View, ArcGIS, Map Info dan lain-

lain.

3.2 Komponen - Komponen Peta

Ada beberapa perbedaan antara komponen peta

umum (Rupabumi/topografi) dan peta khusus atau peta

tematik. Pada peta umum komponen peta lebih kompleks dan

standar atau baku. Sebagai contoh Peta Rupabumi telah

memiliki standar baku (berdasarkan konvensi), dimana baik

Page 36: kerja praktik

18

jenis informasi tepi, komposisi, desain tata letak, tata warna

maupun simbol-simbol yang digunakan relative

sama/seragam.

Namun untuk peta khusus atau peta tematik

komponen petanya lebih sederhana dan cukup bervariasi

antara satu peta dengan peta yang lain. Tidak ada ketentuan

baku yang mengharuskan sebuah peta tematik satu dengan

peta yang lain harus sama komponennya misalnya dalam hal

tata letak atau posisi informasi tepi, tata warna dan lain-lain.

Berikut komponen-kompenen peta yang merupakan bagian

penting dan salah satu persyaratan dari sebuah peta yang baik.

dan benar :

a. Judul Peta

Judul peta mencerminkan isi dan tipe peta. Judul biasanya

dicantumkan di bagian atas peta dengan huruf besar.

Fungsi judul adalah menunjukkan daerah yang

digambarkan oleh peta tersebut.

b. Orientasi Peta/ Penunjuk Arah

Merupakan gambar penunjuk arah mata angin, pada

umumnya peta berorientasi Utara, diletakkan di sudut

kanan atas atau tempat lain yang kosong

c. Skala

Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan

antara jarak di peta dengan jarak yang sebenarnya di

permukaan bumi. Skala ditulis di bawah judul peta, di

luar garis tepi, atau di bawah legenda. Secara umum skala

dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :

1. Skala angka/numerik

Skala yang berupa angka-angka. Misalnya skala

peta 1: 200.000, skala peta 1 : 1.000.000 dan

sebagainya

2. Skala Garis/Grafik

Skala yang ditunjukkan dengan membuat garis linier

dengan membuat perbandingan pada setiap ruasnya.

Page 37: kerja praktik

19

Gambar 3.9. Contoh Skala Garis

3. Skala kalimat/verbal

Skala Yang menggunakan kalimat baku sebagai

pentunjuk skala. Jenis skala ini banyak dipakai di

Eropa yang biasanya menggunakan satuan inchi dan

mil. Contoh : One Inch to two miles

d. Legenda/keterangan

Legenda adalah keterangan yang penting yang

memberikan keterangan dan penjelasan tentang simbol-

simbol yang terdapat pada peta.

e. Garis koordinat astronomi

Garis ini diperlukan untuk mengetahui letak astronomi

suatu tempat. Biasanya terdiri dari garis bujur dan garis

lintang yang dituliskan di tepi peta dengan menujukkan

berapa derajat, berapa menit dan berpa detik.

f. Lattering/tata tulis

Adalah tata tulis tulisan dan angka. Secara umum

penulisan suatu obyek pada obyek daratan ditulis dengan

huruf tegak, sedangkan simbol obyek perairan ditulis

dengan huruf miring.

g. Sumber dan Tahun pembuatan

Sumber peta sangat penting, terutama untuk peta

thematik. Sedangkan tahun pembuatan sangat penting

mengingat ada tidaknya obyek pada waktu pembuatan

sekarang ataua kemudian ahri akan berubah baik medan

yang alami maupun medan buatan

h. Inset

Inset adalah peta kecil yang berfungsi memberikan

tekanan atau penjelasan pada peta utama. Sehingga akan

memperjelas dan mempertajam informasi peta utama.

Page 38: kerja praktik

20

i. Garis tepi

Berfungsi mempermudah dalam membuat peta. Biasanya

dibuat rangkap dua

j. Tata warna

Tata warna sangat penting jika peta yang dibuat adalah

peta berwarna. Fungsi warna adalah sebagai berikut :

1) membedakan tinggi rendahnya suatu daerah dan

kedalaman laut

2) memberikan kualitas dan kuantitas peta

3) keindahan (estetika)

k. simbol

Simbol adalah tanda atau lambang yang mewakili obyek

di permukaan bumi yang terdapa pada peta. Mengingat

pentingnya materi ini, maka simbol disajikan pada bagian

tersendiri sebagai berikut.

1. Symbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau

data posisional.

2. Symbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang

berhubungan dengan jarak.

3. Symbol area, digunakan untuk mewakili suatau area

tertentu dengan symbol yang mencakup area tertentu.

Gambar 3.10. Contoh layout pembuatan peta

Page 39: kerja praktik

21

3.3 Kerangka Kontrol Horisontal

Kerangka kontrol horisontal merupakan kerangka dasar

pemetaan yang memperlihatkan posisi satu titik terhadap

titik lain pada posisi horisontal, merupakan posisi dua

dimensi dari suatu objek di permukaan bumi dan

diproyeksikan pada bidang datar. Titik tersebut berupa

koordinat pada bidang datar (X,Y), dalam sistem proyeksi

tertentu, dan dalam satu sistem koordinat tertentu. Sistem

koordinat yang dimaksud disini adalah sistem koordinat

kartesian bidang datar.

3.3.1 Metode Poligon

Poligon adalah serangkaian garis berurutan yang

panjang dan arahnya telah ditentukan dari pengukuran

lapangan. Pengukuran poligon merupakan pekerjaan

menetapkan stasiun poligon dan membuat pengukuran

yang perlu. Merupakan salah satu cara paling dasar

dan paling banyak dilakukan untuk menentukan posisi

titik yang belum diketahui koordinatnya dari titik yang

sudah diketahui koordinatnya.

Metode poligon adalah suatu cara penentuan posisi

horizontal banyak titik dimana titik satu dan lainnya

dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran sudut

dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik

(poligon).

Poligon digunakan untuk pemetaan daerah kecil,

penyelenggaraan titik-titik kerangka dasar.Metode

poligon lebih bisa menyesuaikan dengan keadaan

lapangan dan ketelitiannya dapat memadai untuk

pemetaan topografi. Maksuda dan tujuan pengukuran

poligon adalah untuk:

o Menentukan koordinat titik-titik yang belum

diketahui koordinatnya dari titik yang telah

diketahui koordinatnya

Page 40: kerja praktik

22

o Merapatkan jaringan kerangka pengukuran yang

telah ada

o Sebagai kerangka pengukuran dan pemetaan

Berdasarkan bentuknya poligon dapat dibagi

menjadi :

a. Poligon Terbuka

Poligon terbuka ialah suatu poligon yang titik

awalnya dan titik akhirnya merupakan titik yang

berlainan (tidak bertemu pada suatu titik).

Gambar 3.11. Poligon Terbuka

(Chatarina, 2004)

b. Poligon Tertutup

Poligon tertutup adalah suatu poligon yang titik

awalnya dan titik akhirnya bertemu pada satu titik

yang sama. Pada poligon tertutup, koreksi sudut

dan koreksi koordinat tetap dapat dilakukan karena

titik awal dan titik akhir pada titik yang sama.

c. Poligon Cabang

Poligon bercabang adalah suatu poligon yang

dapat mempunyai simpul satu atau lebih titik

simpul, yaitu titik dimana cabang itu terjadi.

Cabangini dapat berbentuk cabang terbuka ataupun

cabang tertutup.

Berdasarkan titik ikatnya, poligon dibedakan

sebagai berikut :

a. Poligon Terikat Sempurna

Suatu poligon yang terikat sempurna terjadi

pada poligon tertutup ataupun poligon terbuka,

suatu titik dikatakan sempurna jika diikatkan

Page 41: kerja praktik

23

minimum 2 buah titik ikat yang diketahui koordinat

dan sudut jurusan. Jenis poligon terikat sempurna:

- Poligon tertutup terikat sempurna, yakni poligon

tertutup yang terikat oleh azimuth dan

koordinat.

- Poligon terbuka terikat sempurna, yakni poligon

terbuka yang masing-masing ujungnya terikat

azimuth dan koordinat.

b. Poligon Terikat Tidak Sempurna

Suatu poligon yang tidak terikat sempurna dapat

terjadi pada poligon tertutup atau poligon terbuka,

dikatakan titik ikat tidak sempurna apabila titik ikat

tersebut diketahui koordinatnya atau hanya

jurusannya.

- Poligon tertutup terikat tidak sempurna, yakni

poligon tertutup yang terikat pada koordinat

atau azimuth saja.

- Poligon terbuka terikat tidak sempurna yakni

poligon terbuka yang salah satu ujungnya terikat

oleh azimuth saja, sedang ujung yang lain tidak

terikat sama sekali. Poligon semacam ini dapat

dihitung dari azimuth awal dan yang diketahui

dan sudut-sudut poligon yang diukur, sedangkan

koordinat dari masing-masing titiknya masih

lokal.

- Poligon terbuka yang salah satu ujungnya

terikat oleh koordinat saja, sedangkan ujung

yang lain tidak terikat sama sekali. Poligon

semacam ini dapat dihitung dengan cara

memoisalkan azimuth awal sehingga masing-

masing azimuth sisi poligon dapat dihitung,

sedangkan koordinat masing-masing titik

dihitung berdasarkan koordinat yang diketahui.

Oleh karena itu pada poligon bentuk ini

koordinat yang dianggap betul hanyalah pada

Page 42: kerja praktik

24

koordinat titik yang diketahui (awal) sehingga

poligon ini tidak ada orientasinya.

- Poligon terbuka yang salah satu ujungnya

terikat oleh azimuth dan koordinat, sedangkan

ujung yang lain tidak terikat sama sekali.

Poligon jenis ini dapat dikatakan satu titik

terikat secara sempurna namun belum terkoreksi

secara sempurna baik koreksi sudut maupun

koreksi koordinat, tetapi sistem koordinatnya

sudah benar.

- Poligon terbuka yang kedua ujungnya terikat

oleh azimuth. Pada poligon jenis ini ada koreksi

azimuth, sedangkan koordinat titik poligon

adalah koordinat lokal.

- Poligon terbuka yang kedua ujungnya terikat

oleh koordinat, sedangkan ujung yang lain teikat

azimuth. Jenis poligon ini tidak ada koreksi

sudut dan koreksi koordinat.

- Poligon terbuka yang salah satu ujungnya

terikat oleh koordinat, sedangkan ujung yang

lain terikat azimuth. Jenis poligon ini tidak ada

koreksi sudut dan koreksi koordinat.

- Poligon terbuka yang salah satu ujungnya

terikat oleh azimuth dan koordinat saja,

sedangkan ujung yang lain terikat koordinat,

jenis poligon ini tidak ada koreksi sudut tetapi

ada koreksi koordinat.

c. Poligon Tidak Terikat/Bebas

1. Poligon tertutup tanpa ikatan sama sekali

(poligon lepas)

2. Poligon terbuka tanpa ikatan sama sekali

(poligon lepas), pengukuran seperti ini akan

terjadi pada daerah – daerah yang tidak ada titik

tetapnya dan sulit melakukan pengukuran baik

dengan cara astronomis maupun dengan satelit.

Page 43: kerja praktik

25

2

A B

1 C

D

α1 α2

α3 α4 α5

Poligon semacam ini dihitung dengan orientasi

lokal artinya koordinat azimuth awalnya

dimisalkan sembarang, (Chatarina N, 2004).

3.3.2 Perhitungan Poligon

Gambar 3.12. Perhitungan Sudut Jurusan

(Chatarina, 2004)

Menghitung Jarak:

2

AB

2

ABAB )Y(Y)X(Xd (1)

MenghitungSudut Jurusan:

AY

BY

AX

BX

tan arcAB

α

(2)

Untuk rumus di atas digunakan apabila

koordinatnya diketahui. Biasanya untuk menentukan

nilai azimuth awal dan akhir berdasarkan titik ikat

yang telah diketahui. Dalam perhitungan azimuth,

harus diperhatikan letak kuadrannya, yaitu:

Tabel 3.1 Letak Kuadran

Page 44: kerja praktik

26

a. Poligon Tertutup Terikat Sempurna

1) Perhitungan koreksi sudut masing-masing

0 = Σβ - (n-2)180⁰ + fβ (3)

Keterangan:

Σβ = jumlah sudut pengukuran

n = jumlah titik pengukuran

fβ = factor kesalahan sudut (salah penutup sudut)

Pada poligon tertutup yang diukur sudut dalamnya :

Syarat sudut 0 = Σβ - (n-2)180⁰ + fβ

Syarat absis 0 = ΣΔx + fx

Syarat ordinat 0 = ΣΔy + fy

Pada poligon tertutup yang diukur sudut luarnya :

Syarat sudut 0 = Σβ - (n+2)180⁰ + fβ

Syarat absis 0 = ΣΔx + fx

Syarat ordinat 0 = ΣΔy + fy

Setelah didapatkan koreksi sudut (fβ), kemudian

ditambahkan atau direduksikan ke masing-masing

titik pengukuran, maka diperoleh sudut yang telah

terkoreksi (β).

2) Perhitungan azimuth masing-masing arah dengan

rumus:

αnn+1 + αnn+1 ± 180⁰ ± β‟ (4)

Keterangan:

αnn+1 = azimuth dari n ke n+1

αnn+1 = azimuth dari n ke n+1

β‟ = sudut β terkoreksi

3) Perhitungan selisih absis (Δx) dan selisih ordinat

(Δy)

( )

Page 45: kerja praktik

27

(

) (5)

( )

(

) (6)

Keterangan:

d = jarak antara dua titik pengamatan

Σd = jumlah jarak dalam suatu jalur

pengukuran

fx =

fy =

4) Perhitungan koordinat masing-masing titik

Absis (x) xnn+1 = xn +Δxnn+1 (7)

Ordinat (y) ynn+1 = yn +Δynn+1 (8)

b. Poligon Terbuka Terikat Sempurna

1) Syarat sudut

)180( niAWALAKHIR

(9)

Keterangan:

αakhir = Azimuth akhir

αawal = Azimuth awal

Σβ = Jumlah sudut pengukuran

n = Banyak sudut yang diukur

fβ = Factor kesalahan sudut (salah penutup

sudut)

Setelah didapatkan fβ, kemudian dibagi jumlah

sudut lalu didistribusikan ke masing-masing sudut.

2) Syarat Absis

xakhir – xawal = ΣΔx + fx (10)

Keterangan:

Page 46: kerja praktik

28

xakhir = Absis akhir

xawal = Absis awal

ΣΔx = Jumlah selisih absis

fx = Faktor kesalahan absis (salah penutup

x)

3) Syarat ordinat

yakhir – yawal = ΣΔy + fy (11)

Keterangan:

yakhir = Ordinat akhir

xawal = Ordinat awal

ΣΔy = Jumlah selisih ordinat

fy = Faktor kesalahan ordinat (salah

penutup y)

c. Toleransi pengukuran

Disamping menentukan koordinat x dan y, turut

diperhatikan pula toleransi dalam pengukuran, baik

toleransi sudut maupun jarak. Toleransi pengukuran

sudut( Chatarina N,2004):

fβ ≤ i√n (12)

Keterangan:

fβ = Salah penutup sudut

i = Bacaan skala terkecil alat (ketelitian alat)

n = Jumlah sudut yang diukur

Toleransi pengukuran jarak : √

(13)

Keterangan:

√fx2 +fy

2 = salah linier

Σd = jumlah jarak antar sudut

Page 47: kerja praktik

29

3.4 Pengukuran detil/situasi

Pengukuran detail/situasi adalah kegiatan pengumpulan

data permukaan bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya

baik alami maupun buatan manusia (sungai, bangunan,

jembatan, saluran air, sawah dll). Merupakan penggambaran

unsur–unsur yang ada dipermukaan bumi diatas suatu bidang

datar dengan skala tertentu yang ada dilapangan antara lain

yaitu titik pojok bangunan, batasan tanah, titik sepanjang

pinggiran jalan serta titik-titik lain yang letak dan

kerapatannya ditentukan untuk menggambarkan bentuk

permukaan tanah. beberapa metode dalam pengukuran titik–

titik detail yang dapat dilakukan, diantaranya adalah :

- Metode Tachimetri..

- Metode Offset.

- Metode Grafis.

Cara offset lebih banyak digunakan untuk pemetaan

daerah yang kecil dan relatif datar, sedangkan cara tachimetri

dan cara grafis digunakan untuk pemetaan daerah yang

luas.Untuk memilih cara mana yang akan digunakan

tergantung pada faktor-faktor:

- Kondisi lapangan.

- Luas daerah.

- Ketelitian peta.

- Waktu penyelesaian.

Data geometris yang diukur dapat dibagi dalam dua

macam data, yaitu:

- Data planimetris yang dapat dibagi lagi

menjadi jarak mendatar dan sudut mendatar.

- Data tinggi.

3.5 Total Stasion

Total station merupakan alat ukur (sudut dan jarak)

elektronik yang mampu memberikan data yang

dibutuhkan di lapangan. Menggabungkan secara

elektornik antara teknologi theodolite dengan teknologi

Page 48: kerja praktik

30

EDM (Electronic Distance Measurement). EDM

merupakan alat ukur jarak elektronik yang

menggunakan gelombang elektromagnetik sinar infra

merah sebagai gelombang pembawa sinyal pengukuran

dan dibantu dengan sebuah reflektor berupa prisma

sebagai target (alat pemantul sinar infra merah agar

kembali ke EDM).

Alat total station dilengkapi dengan chip memori,

sehingga data pengukuran sudut dan jarak dapat

disimpan untuk kemudian di download dan diolah

secara computerize. Bila dibandingkan dengan alat ukur

manual, maka total station secara fisik merupakan

gabungan dari alat pengukur sudut, jarak ditambah unit

prosesing dan perekaman. Dengan demikian

pengukuran dengan total station akan lebih cepat

dibandingkan dengan cara manual.

Sebagaimana dengan alat manual, alat ukur

TS mempunyai spesifikasi tentang:

- Kelas atau orde ukuran

- Kekuatan lensa optis

- Sensitifitas terhadap perubahan

- Ketahanan dan kekonstanan terhadap waktu

dan alam

- Fasilitas prosesing (koreksi, reduksi, program

hitungan)

- Komunikasi dengan alat periferal luar/lain

Dalam sistem kerja TS, alat ini tidak akan membuat/

menyajikan suatu bentuk objek tertentu tanpa

memberikan identitas data yang benar. Penanganan data

yang terstruktur dan sistematis akan mengoptimalkan

fungsi TS sebagaimana mestinya, bukan

memperlakukan TS sebagai thoedolite manual.

Page 49: kerja praktik

31

Sehingga sangat perlu mengetahui tentang struktur data

berbasis komputer yang berkaitan dengan pengambilan

data, penyampaian data, pengolahan data, penyajian

data objek atau detil yang diukur di lapngan secara

grafis dapat dinyatakan melalui tipe obyek bentuk garis

atau titik. Artinya dengan titik dan bentuk geometris

garis tertentuk dapat digunakan untuk mewakili atau

menerangkan tentang suatu objek di lapangan.

Garis dapat direkonstruksikan sebagai rangkaian

titik-titik yang dihubungkan. Rangkaian garis yang

berhubungan akan membentuk poliline dan bentuk garis

poliline membentuk bidang tertutup disebut boundary,

dengan demikian bentuk garis, poliline atau boundary

ditentuan oleh posisi titik, urutan titik, kerapatan titik.

Rekomendasi Pemakaian :

a) Total Station sebaiknya digunakan untuk

pengukuran tata batas baru, baik itu tata batas hutan

maupun tata batas dengan pihak ketiga seperti

halnya pinjam pakai dan tukar menukar kawasan

hutan.

b) Total Station sebaiknya digunakan untuk

pengukuran berulang (contoh : rekonstruksi batas

kawasan hutan), dimana data sebelumnya diperoleh

dari pengukuran menggunakan Total Station juga.

Data dapat disimpan dalam media perekam.

Media ini ada yang berupa on-

board/internal, external (elect field book)

atau berupa card/PCMCIA Card. salah

catat tidak ada.

Mampu melakukan beberapa hitungan

(misal: jarak datar, beda tinggi dll) di

dalam alat. Juga mampu menjalankan

Page 50: kerja praktik

32

program-program survey, misal : Orientasi

arah, Setting-out, Hitungan Luas dll,

kemampuan ini tergantung type total

stationnya.

Untuk type “high end”nya ada yang

dilengkapi motor penggerak, dan

dilengkapi dengan ATR-Automatic Target

Recocnition, pengenal objek otomatis

(prisma).

Type tertentu mampu mengeliminir

kesalahan-kesalahan : kolimasi Hz & V,

kesalahan diametral, koreksi refraksi, dll.

Hingga data yang didapat sangat akurat.

Ketelitian dan kecepatan ukur sudut dan

jarak jauh lebih baik dari theodolite manual

dan meteran. Terutama untuk pemetaan

situasi.

Alat baru dilengkapi Laser Plummet,

sangat praktis dan Reflector-less EDM (

EDM tanpa reflector )

Data secara elektronis dapat dikirim ke PC

dan diolah menjadi Peta dengan program

mapping software.

Page 51: kerja praktik

33

a. Bagian - Bagian Total Station

Gambar 3.13 Bagian - Bagian Total Station

Page 52: kerja praktik

34

b. Bagian-bagian Total Station dari Depan

Gambar3.14 Bagian-bagian Total Station Dari Depan

c. Bagian-bagian Total Station dari Belakang

Gambar 3.15 Bagian-bagian Total Station dari

Belakang.

Page 53: kerja praktik

35

3.5.1 Cara Kerja Total Station

Total station merupakan perangkat elektronik yang

dilengkapi piringan horisontal, piringan vertikal dan

komponen pengukur jarak. Dari ketiga data primer ini

(sudut horisontal, sudut vertikal dan jarak) bisa

didapatkan nilai koordinat X,Y,Z serta beda tinggi. Data

direkam dalam memory dan selanjutnya bisa ditransfer

ke komputer untuk di olah menjadi data spasial.

Adapun sistem pengukuran yang dilakukan antara

lain :

1. Sistem Pengukuran Sudut Digital

Metoda yang digunakan adalah ”Incremental

Reading Rotary Scaning” dan ”Encoder Scaning”.

Prinsip bacaan digital ini dapat juga dipakai dalam

Digitasi Peta saat kalibrasi Tabel Sistem Koordinat

Peta yang didigit.

2. Sistem Pengukuran Jarak

Pengukuran jarak pada Total Station adalah

menggunakan prinsip EDM dengan metoda

panjang gelombang. Adapaun 4 metoda dengan

prinsip EDM yakni metoda : Pulsa (Pulsa Method),

Beda Phase (Phase Difference Method), Doppler

(Doppler Method), Interferometri (Interferometry).

3.5.2 Manfaat Total Station

Total station digunakan untuk mengukur sudut

horisontal dan vertikal selama mensurvei dan proyek,

masing-masing memiliki pro dan kontra tertentu yang

dapat digunakan dalam berbagai situasi. Secara umum,

hal itu akan tergantung pada waktu, uang, tenaga, dan

keahlian yang telah tersedia pada saat penentuan alat

yang tepat untuk pekerjaan dan tentunya bila ada

mengininkan keakuratan dalam pekerjaan konstruksi

Page 54: kerja praktik

36

atau design anda saat survei gunakanlah alat Laser

Auto Level.

Total station mengintegrasikan fungsi theodolite

untuk mengukur sudut dan jarak dengan EDM (meter

jarak elektronik). Total stasiun menggunakan sistem

prisma dan laser untuk mengembangkan pembacaan

digital dari seluruh pengukuran selama pekerjaan.

Semua informasi yang dikumpulkan dengan total

station disimpan dalam sebuah komputer eksternal di

mana data dapat dimanipulasi dan ditambahkan ke

program CAD.

3.6 MicroSurvey Cad 2002

MicroSurvey CAD merupakan survei desktop dan

program desain lengkap khusus untuk surveyor, kontraktor,

dan insinyur. Tidak ada plug-in atau modul yang diperlukan.

Fungsi gambar yang diperlukan untuk survei - COGO, DTM,

Titik Cloud manipulasi dan DESIGN - dibangun ke

Microsurvey CAD.

Gambar 3.16 MicroSurvey Cad 2002

Page 55: kerja praktik

37

3.7 Autocad Land Dekstop 2009

AutoCAD Land Desktop 2009 adalah software

desain teknik sipil yang mendukung Building Information

Modeling (BIM) pememeliharaan data dan prosesing.

Gambar 3.17 Autocad Land Dekstop 2009

Penggambaran peta situasi, menggunakan cara

digital yaitu dengan menggunakan software autocad land

desktop. Dengan metoda ini pada software autocad land

desktop akan menghasilkan titik-titik hasil pengukuran

dilapangan dengan teliti lalu di gabungkan sesuai dengan

sketsa hasil pengukuran di lapangan sehingga menjadi suatu

kesatuan obyek.

Page 56: kerja praktik

38

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 57: kerja praktik

39

BAB IV

METODOLOGI PEKERJAAN

4.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan

peta aset lahan PT. Semen Indonesia adalah :

1. Laptop

2. Printer

3. Microsoft Office 2010

4. Software MicroSurvey Cad 2002

5. Software Autocad Land Dekstop 2009

6. Total Station Kit

7. Handy Talkie

4.2 Spesifikasi Alat

4.2.1 Perangkat Keras (Hardware)

Laptop dengan spesifikasi Intel® Core™ i7-4500U

Processor 1.70 GHz, Windows 8 Pro 64bit,

Memory 4GB DDR3, Intel HD 4400

Printer Canon MP198

Total Station FOIF OTS652

Tabel 4.1 Spesifikasi Total Station Foif

Spesifikasi

Sensitifitas terhadap

perubahan 20”/2mm

Ketahanan dan

kekonstanan terhadap

waktu dan alam

Fasilitas prosesing

(koreksi, reduksi,

program hitungan)

- Salah penutup sudut adalah

10” N (N jumlah titik

sudut)

- Salah penutup koordinat <

1:20.000

Page 58: kerja praktik

40

- Salah penutup beda tinggi

10 mm S (S jarak dalam

Km)

Komunikasi dengan alat

periferal luar/lain

Dapat dihubungkan dengan

komputer/laptop

Akurasi sudut horisontal

Total Station

< 00°00‟01”

Pengukuran

suduthorisontal

Diukur sebanyak 2 kali

bacaan, selisih bacaan

pertama dan kedua <

00°00‟05”, dan selisih bacaan

biasa dan luar biasa adalah <

00°00‟10”.

Akurasi bacaan sudut

<00°00‟10”

Sudut dibaca satu kali dengan

selisih bacaan biasa dan luar

biasa < 00°00‟15”

Pengukuran Jarak dengan

akurasi EDM : (5 mm+5

ppm), dan jarak poligon

terpanjang adalah 1000 m

Bacaan terkecil beda

tinggi

1 mm

Jarak maksimum alat ke

rambu

70 m

Telescope Length : 150mm

Objective lens diameter :

45mm ( EDM: 50mm)

Magnification : 30X

Image : Erect

Field of view : 1 degree 30

Resolving Power : 2.5 "

Minimum focusing distance :

Page 59: kerja praktik

41

1.3m ( 4.9 ft)

Distance Measurement 1 Prism : 3, 000m

3 Prisms : 4, 000m

Accuracy : ± ( 2mm +

2ppmxD) , m.s.e.

Angle Measurement Detecting system : H: 2 sides

V: 1 side

Accuracy : 5 "

Minimum Reading : 1” / 5

Display Display Unit : 2 Sides

Type : Dot Matrix Graphic

LCD ( 160x64 Dot )

Backlight

Keyboard : 24 keys

Memory Internal : 24.000

Point

Operating Time Including distance

measurement : 10 h.

Angle Measurement Only :

45 h.

Statif

Jalon

Prisma

4.2.2 Perangkat Lunak (Software)

MicroSurvey Cad 2002 untuk pengeolahan raw

data Total Station

Autocad Land Dekstop 2009 untuk pembuatan peta

digital dan layout peta

Microsoft Office 2010 untuk penulisan laporan

Page 60: kerja praktik

42

4.3 Metodoogi Pelaksanaan Pekerjaan

Ya

Tidak

Start

Selesai

Pengambilan data

di lapangan

Persiapan di

kantor

Persiapan di

lapanganPersiapan awal

Data hasil

ukuran di

lapangan

Data luasan

tanah milik

PT Semen

Indonesia

Pengolahan data

TS menggunakan

hasil hitungan

poligon

Pembuatan layout

peta dan

perhitungan

luasan

Peta aset

PT Semen

Indonsia

dan laporan

Perhitungan

Poligon utama

Gambar 4.1. Diagram Alir Pelaksanaan Pekerjaan

Page 61: kerja praktik

43

4.3.1 Persiapan Awal

a. Persiapan di Kantor

Tahap persiapan ditujukan untuk

pengumpulan data-data awal, survei pendahuluan

dan informasi yang dibutuhkan untuk menunjang

kelangsungan pekerjaan baik yang bersifat teknis

maupun bersifat administratif. Persiapan

Administrasi berupa surat tugas personil pelaksana

dan surat ijin survey. Hal-hal lain-lainnya yang

diperlukan adalah persiapan Teknis antara lain

berupa :

i. Penyediaan peta kerja.

ii. Penyediaan diskripsi titik ikat planimetris dan

ketinggian yang telah ada di lokasi atau disekitar

lokasi pemetaan.

iii. Orientasi lapangan.

iv. Pemeriksaan kondisi fisik serta pemeriksaan

kebenaran koordinat planimetris dan ketinggian

titik ikat yang akan digunakan.

v. Penetapan titik ikat planimetris dan ketinggian

yang akan digunakan.Penentuan letak base camp.

vi. Perencanaan jalur pengukuran.

vii. Penyediaan patok sementara.

viii. Pengumpulan daftar List Koordinat Titik Ikat

Orde III Terdekat (Dari Hasil Pengukuran GPS

Geodetics) yang sudah memiliki Map Datum

World Geodetics System (WGS 84) dan proyeksi

petanya menggunakan proyeksi Universal

Transverse Mercator (UTM).

ix. Sertifikat kepemilikan/penguasaan atas tanah yang

dimiliki oleh PT. Semen Indonesia.

x. Peta Base Map Lokasi untuk menentukan

perencanaan kerja.Lokasi Bench Mark dan

Control Point

Page 62: kerja praktik

44

b. Persiapan di lapangan:

i. Berkoordinasi dengan Instansi terkait serta Kepala

Desa setempat.

ii. Mempersiapkan tenaga kerja (buruh) harian

lapangan yang akan membantu pelaksanaan

pekerjaan di lapangan.

iii. Mempersiapkan sarana transportasi untuk

mobilisasi peralatan dan perlengkapan kerja.

4.3.2 Pengambilan Data

Proses pengumpulan data berupa pemetaan

teristrial menggunakan Total Stasion yang meliputi 3

Desa yang ada di kecamatan Kerek, yaitu desa

Kasiman, Kedungrejo, Margorejo dan Jarorejo.

Kabupaten Tuban. Dengan area pengukuran sebagai

berikut :

Tabel 4.2 Daftar Lokasi Tanah PT. Semen

Indonesia di Kecamatan Kerek

Sumber : Data PT. Semen Indonesia

4.3.3 Pengolahan Data

Pembuatan Peta dilakukan setelah

pengumpulan data terpenuhi. Berikut tahap-tahap

pengolahan data pembuatan Peta Aset :

NO Lokasi Peruntukan Luas

(M2)

Bukti

Kepemilikkan

II Kecamatan Kerek 605,171

Jarorejo Tanah Liat 49,091 sda

Margorejo Tanah Liat 171,104 sda

Total Luasan 1,564,571

Page 63: kerja praktik

45

1. Pengolahan Raw data Total Stasion menggunakan

software MicroSurvey Cad untuk mendapatkan

data titik hasil pengukuran

2. Digitasi batas-batas aset tanah PT. Semen

Indonesia menggunakan software Autocad Land

Dekstop 2009 untuk mendapatkan data vector

pada pembuatan peta digital

3. Membuat layout peta sesuai dengan perundingan

antar dua negara menggunakan software Autocad

Land Desktop 2009

4.3.4 Persiapan Akhir

Setelah data diolah, tahap penyelasaian nya

berupa hasil peta aset tanah. Kemudian membuat

laporan akhir berupa buku yang berisikan dokumentasi

dari pelaksanaan Kerja Praktek. Penyusunan buku

dilakukan dari awal sampai akhir pengerjaan

pembuatan peta dan disusun bab per bab diseuaikan

dengan perkembangan aktivitas Kerja Praktek yang

dilakukan.

4.4 Jadwal Pekerjaan

Tabel 4.3 Jadwal Pekerjaan

No Jenis Kegiatan Minggu ke

1 2 3 4

1 Pengenalan Instansi dan Studi

Literatur

2 Persiapan Alat dan Personil

3 Pemetaan Teristris di Lapangan

4 Pengolahan Data

5 Pembuatan Layout Peta Aset

6 Pembuatan Laporan

Page 64: kerja praktik

46

4.5 Pelaksana Pekerjaan

Personil dalam pelaksanaan pembuatan Peta Aset

Semen Indonesia Tuban adalah :

- Muhammad Rizka Arief Pratama 3511100058

Page 65: kerja praktik

47

BAB V

PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1 Pengambilan Data Pekerjaan

Pengukuran situasi dilaksanakan di Desa Jarorejo

dan Margorejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban dengan

melakukan pengikatan pada poligon utama untuk

mendapatkan detail-detail batas tanah dari

kepemilikan/penguasaan dari PT. Semen Indonesia dengan

detail kenampakan baik kenampakan alam maupun buatan

manusia. Pelaksanaan pengukuran ini menngunakan alat

Total Station dengan ketelitian alatnya 1” untuk mendapatkan

ketelitian 10”√ .

Gambar 5.1 Peta Administrasi Kabupaten Tuban.

1. Data hasil pengukuran Total Stasion di 2 desa yaitu desa

Jarorejo dan Desa Margorejo. Survey meliputi proses

pengambilan data dengan cara pengukuran sudut dan jarak

terhadap titik-titik terluar dari batas aset tanah milik PT.

Semen Indonesia.

2. Data bukti kepemilikan tanah.

Page 66: kerja praktik

48

Gambar 5.2 Salah satu data bukti kepemilikan

tanah.

Metode pengukuran pada areal PT. Semen

Indonesia di Kabupaten Tuban adalah poligon kompas

dengan sistem sorong dimana alat ukur Total Station/T0

berdiri pada setiap titik ukur dengan pembacaan

azimuth, jarak dan sudut miring ke arah rambu muka

dan sekali-kali diadakan pembacaan ke arah belakang

sebagai kontrol

a. Bentuk poligon utama menggunakan metoda poligon

terikat sempurna, dimana terdapat minimal 2 titik ikat

(minimal Orde III) yang sudah diketahui

Page 67: kerja praktik

49

koordinatnya (hasil dari pengukuran GPS Geodetic)

agar koreksi geometrisnya akurat.

b. Setiap sudut poligon utama diukur dengan cara

reiterasi sebanyak satu seri rangkap.

c. Kesalahan penutup sudut poligon utama harus ≤

10"√n, dengan pengertian bahwa n adalah banyaknya

titik poligon utama.

d. Semua sisi poligon utama diukur secara tidak

langsung, dengan menggunakan alat pengukur jarak

elektronik (EDM dari Total Station).

e. Setiap sisi poligon utama diukur sebanyak minimal 2

kali, dan dilakukan dengan cara biasa dan luar biasa.

f. Jalur pengukuran poligon utama serta arah dan letak

tiap sudut yang diukur harus dibuat sketsanya.

g. Sketsa jalur pengukuran poligon utama harus

dilengkapi dengan arah utara.

h. Kesalahan linier poligon utama harus ≤ 1/10.000.

i. Apabila pengikatan koordinat planimetris dilakukan

terhadap 2 titik ikat atau lebih,yang titik-titik ikat

tersebut berada dalam satu sistem koordinat, maka

sudut arah poligon menggunakan azimut titik ikatnya.

sudut yang diukur = { n – 2 } x 180o

bila sudut dalam kring yang diukur

sudut yang diukur = { n + 2 } x 180o

bila sudut luar kring yang diukur

D sin = 0

D cos = 0

Page 68: kerja praktik

50

5.2 Pengolahan Data Pekerjaan

5.2.1 Perhitungan Poligon Utama

Perhitungan poligon utama yang digunakan untuk

2 desa. Perhitungan menggunakan metode poligon

tertutup dengan data sudut dan jarak dari TS.

Adapun langkah-langkah perhitungannya pada

software microsoft excel dgn rumus sebagai berikut :

1) Perhitungan Sudut Jurusan Awal (αawal) dan Sudut

Jurusan Akhir (αakhir)

α awal = ArcTan (X akhir - X awal) / (Y akhir - Y

awal)

α akhir = ArcTan (X awal - X akhir) / (Y awal - Y

akhir) Didapatkan hasil seperti ini :

TiTiK

der men det

a 103 22 5 103.3680556

b 225 43 40 225.7277778

c 96 45 30 96.75833333

d 230 23 15 230.3875

e 112 43 25 112.7236111

f 222 13 35 222.2263889

g 89 2 55 89.04861111

h 110 23 20 110.3888889

i 153 32 10 153.5361111

j 276 43 5 276.7180556

k 92 45 20 92.75555556

l 271 17 25 271.2902778

m 101 14 40 101.2444444

n 112 33 55 112.5652778

o 141 15 35 141.2597222

∑ sudut β

2339 59 55 2086.173611

SUDUTSUDUT (β)

Page 69: kerja praktik

51

2) Perhitungan Syarat Geometrik KPS (Kesalahan

Penutup Sudut)

KPS = (Σβ - ((n - 2) . 180) - (α awal - α akhir)

= 2339.998611

Fβ = -KPS

= - 2339.998611

Koreksi (Vβi) = fβ/n, n=jumlah titik sudut (n=15)

= 0.0000926

Toleransi KPS = 10"√15

= 0.01075828

Page 70: kerja praktik

52

3) Perhitungan Sudut yang Dikoreksi

βa kor = βa + Vβi

βb kor = βb + Vβi

βc kor = βc + Vβi

Dst………….

Didapatkan hasil seperti dibawah

ini :

103.3681482

225.7278704

96.75842593

230.3875926

112.7237037

222.2264815

89.04870371

110.3889815

153.5362037

276.7181482

92.75564816

271.2903704

101.244537

112.5653704

141.2598148

β terkoreksi

Page 71: kerja praktik

53

4) Perhitungan Sudut Jurusan Masing-masing Titik

αba = αag + 180 - βb kor

αcb = αba + 180 - βc kor

αdc = αcb + 180 - βd kor

Dst…………

∑ jarak = 857

JARAK

der men det m

58 128 0 60.13333333 45

105 51 40.3 105.8612037 48

22 37 10.67 22.61962964 56

73 0 26 73.00722224 58

5 43 51.33 5.730925956 59

47 57 26.67 47.95740744 60

317 0 22 317.0061112 54

247 23 45.3 247.3950926 55

220 55 52.6 220.9312964 71

137 38 58 137.6494445 67

50 24 18.33 50.40509267 69

323 9 38.67 323.1607408 63

244 24 19 244.4052779 49

176 58 14.3 176.9706482 54

138 13 49.6 138.2304631 49

AZIMUTH (φ)φ

Page 72: kerja praktik

54

5) Perhitungan Δx (Δabsis

ΔXag = d1 x sin αag

ΔXba = d2 x sin αba

ΔXcb = d3 x sin αcb

Dst…………

Σdi sin αi = ΔXag + ΔXba

+ ΔXcb +⋯ = 130.3724799

6) Perhitungan Kesalahan

Absis

fx = Σdi . sin αi

= 130.3794799

39.02339748

46.17247647

21.53824925

55.46781294

5.891552745

44.5588321

-36.82369891

-50.77475145

-46.5159043

45.13554643

53.16932285

-37.77304359

-44.19174391

2.853766731

32.64066502

d sin φ=jarak*sin φ

Page 73: kerja praktik

55

7) Perhitungan Δy (Δordinat)

ΔYag = d1 x cos αag

ΔYba = d2 x cos αba

ΔYcb = d3 x cos αcb

Dst…………

8) Perhitungan Kesalahan

Ordinat

fy = Σdi . cos αi

= -74.79965431

Σ

22.40924919

-13.11878106

51.69239615

16.95056718

58.70510716

40.18097164

39.49702772

-21.14059166

-53.64019619

-49.51547686

43.97752957

50.42020605

-21.16813101

-53.92454001

-36.54568356

d cos φ=jarak*cos φ

Page 74: kerja praktik

56

9) Perhitungan Koreksi Absis

VXag = (d1 / Σdi) . (-fx)

VXba = (d2 / Σdi) . (-fx)

Dst…………

-6.845696142

-7.302075885

-8.519088532

-8.823341694

-8.975468275

-9.127594856

-8.21483537

-8.366961951

-10.80098725

-10.19248092

-10.49673408

-9.583974599

-7.454202466

-8.21483537

-7.454202466

fx=d/∑d * - (∑dsinφ)

Page 75: kerja praktik

57

10) Perhitungan Koreksi Ordinat

VYag = (d1 / Σdi) . (-fy)

VYba = (d2 / Σdi) . (-fy)

VYcb = (d3 / Σdi) . (-fy)

Dst…………

-3.926586282

-4.188358701

-4.886418485

-5.060933431

-5.148190903

-5.235448376

-4.711903539

-4.799161012

-6.195280579

-5.846250687

-6.020765633

-5.497220795

-4.275616174

-4.711903539

-4.275616174

fy=d/∑d * - (∑dcosφ)

Page 76: kerja praktik

58

11) Perhitungan Koordinat Titik Definitif

XA = XG + ΔXag

YA = YG + ΔYag

XB = XA + ΔXba

YB = YA + ΔYba

Dst…………

128 58

160.1777013 76.48266291

199.0481019 59.17552314

212.0672626 105.9815008

258.7117339 117.8711346

255.6278184 171.4280508

291.0590556 206.3735741

246.0205213 241.1586983

186.8788079 215.2189456

129.5619164 155.3834688

164.5049819 100.0217413

207.1775707 137.9785052

159.8205525 182.9014905

108.1746061 157.4577433

102.8135374 98.82129974

X = x0 + d sin φ +fx Y=x0 + d cos φ +fx

Page 77: kerja praktik

59

5.2.2 Proses pada MicroSurvey Cad 2002

Buat folder project di Micro Survey Cad

Gambar 5.3 Pembuatan Folder Path Project.

Download data Total Station dengan

menggunakan pilihan download pada Survey Assistant.

Kemudian raw data pengukuran Total Station sesuai

dengan data yang diambil di lapangan. Data masih belum

berupa koordinat sehingga perlu dibuatkan traverse

(registrasi titik berdiri alat).

Buat traverse sesuai dengan cara klik kanan dan

add traverse setup. Masukan data koordinat titik awal

berdiri alat dan titik backsight, data ini didapat dari

pengukuran GPS Geodetic hasil survey sebelumnya di

lapangan. Kemudian add traverse lagi sesuai dengan

jumlah berdiri alat di lapangan

Page 78: kerja praktik

60

Gambar 5.4 Pembuatan Traverse.

Setelah semua titik berdiri alat di masukkan ke

MsCad dengan input data dari poligon utama yang sudah

dihitung sebelumnya lakukan re-coordinate traverse.

Gambar 5.5 Re-coordinate traverse titik.

Hasilnya adalah titik-titik yang telah terigtrasi

dengan benar terhadap koorinat sebenarnya di lapangan.

Garis dan titik hijau menunjukkan ke mana saja TS

Page 79: kerja praktik

61

melakukan foresight titik dan posisi titik. Klik salah satu

titik maka akan muncul window baru : coordinate editor

yang berisi list titik. Pilih semua titik kemudian klik

kanan dan copy data titik.

Gambar 5.6 List kordinat.

Lalu paste koordinat titik hasil olahan pada

Microsoft excel untuk proses selanjutnya.

Gambar 5.7 List kordinat pada Microsoft excel.

Karena Autocad 2009 hanya dapat membaca list

point dalam beberapa format saja, paling mudah adalah

Page 80: kerja praktik

62

menggunakan format Tab-delimited. Save data excel

dalam format Tab-delimited

Gambar 5.8 Save data dalam format Tab-

delimited dengan nama yang diinginkan.

5.2.3 Proses pada Autocad 2009

Buka Autocad 2009 kemudian import point

yang sudah dalam bentuk Tab-delimited. Pilih file

point yang sudah dalam bentuk Tab-delimited di

folder project yang sudah dibuat sebelumnya.

Gambar 5.9 Pilih file yang akan diproses.

Page 81: kerja praktik

63

Setelah proses import list point akan masuk ke

database Autocad sehingga dapat dilakukan proses

selanjutnya yaitu pembuakan polyline batas-batas desa. E

merupakan deskripsi untuk elevasi dimana pada pekerjaan

ini dapat diabaikan karena data yang dibutuhkan hanya

data horizontal berupa koordinat X dan Y. B adalah

deskripsi batas yang mana dibutuhkan untuk proses

digitasi polyline.

Setelah itu dilakukan digitasi pembuatan

polyline batas-batas terluar dari area lahan aset PT Semen

Indonesia. Berikut adalah polyline batas 1 bidang persil di

desa Jarorejo

Gambar 5.10 Hasil setelah dilakukan digitasi polyline

terhadap batas-batas terluar.

Setelah semua polyline batas-batas terluar

semua desa selesai dibuat, selanjutnya adalah pembuatan

layout peta. Judul, skala, keterangan adalah salah satu

komponen yang dimasukan pada layout peta batas ini.

Page 82: kerja praktik

64

Gambar 5.11 Pembuatan layout peta

Setelah proses tersebut, pembuatan grid dan

penamaan grid pada peta.

Gambar 5.12 Pembuatan Grid

Keterangan :

a. Untuk membuat judul peta

b. Untuk labeling / anotasi

c. Membuat garis tepi yang mengelilingi obyek

d. Untuk menampilkan legenda

e. Untuk menampilkan orientasi/arah mata angin

f. Menampilkan skala grafik

Page 83: kerja praktik

65

g. Menampilkan skala dalam bentuk text

h. Menambahkan gambar (misalnya logo)

i. Menambahkan obyek lain baik berupa gambar

maupun format yang lain (tabel,grafiik, dll)

Dalam layout peta juga terdapat Judul.

Judul peta dapat ditambahkan ke dalam layout

dengan mengklik menu Insert dan memilih Title.

Sebuah text box akan muncul di halaman. Di

dalamnya, sebuah default title akan tampil. Kita

dapat menuliskan judulnya dalam text box dan

tekan Enter. Setelah itu, kita dapat mengedit judul

dengan melakukan double-klik pada judul dan

mengedit text properties. Font, Ukuran, Bentuk,

atau Warna huruf dari judul dapat diubah

menggunakan toolbar Draw.

Kemudian selanjutnya pembuatan arah

mata angin (North Arrow). North Arrow

ditambahkan dengan mengklik menu Insert dan

memilih tombol pilihan North Arrow. Dalam

dialog box North Arrow Selector yang muncul,

kita dapat memilih berbagai macam north arrows

dan mengubah properties arrow yang dipilih.

Begitu arrow sudah dipilih, properties-nya sudah

dispesifikan, klik tombol OK north arrow akan

ditambahkan dalam map layout. Kita dapat me-

resize dengan meng-klik dan men-dragg pada

salah satu pojoknya. Selain itu, kita dapat

memindahkan north arrow ke tempat yang

diinginkan.

Page 84: kerja praktik

66

Gambar 5.13 Tampilan Pilihan North Arrow

Lalu dilakukan tahap pemasukan skala

garis dan numeris. Scale Bar dapat ditambahkan

dengan mengklikmenu Insert dan memilih tombol

pilihan Scale Bar. Bentuk scale bar yang

diinginkan dapat dipilih dan propertiesnya dapat

diedit dalam dialog box Scale Bar Selector. Jika

tombol OK sudah di-klik, scale bar yang terpilih

akan secara otomatis muncul dalam layout peta.

Kita dapat mengklik dan drag scale bar ke lokasi

yang diinginkan.

Page 85: kerja praktik

67

Gambar 5.14 Tampilan Scale Text Selector

Kemudian dilakukan proses scaling terhadap A3

untuk proses print. Dan berikut merupakan hasil Peta Aset

yang sudah dirubah formatnya menjadi format (*.jpg).

5.3 Hasil Pengolahan Data Pekerjaan

Untuk patok batas tanah di lapangan cukup jelas

ditambah dengan dukungan perangkat desa yang proaktif

sehingga memperlancar proses pengambilan data di lapangan.

Area yang diukur meliputi area persawahan yang cukup

terbuka sehingga proses pengambilan data berjalan lancar.

Tabel 5.1 Tabel perbandingan luasan hasil pengukuran dengan

luasan di surat bukti kepemilikkan area Tuban

Tabel diatas menjelaskan perbandingan luas area dari

hasil ukuran di lapangan dan data bukti kepemilikan tanah.

Page 86: kerja praktik

68

Gambar 5.15 Hasil Peta Aset Semen Indonesia di desa

Jarorejo, Kecamatan Kerek

Page 87: kerja praktik

69

Gambar 5.16 Hasil Peta Aset Semen Indonesia di desa

Margorejo, Kecamatan Kerek

Page 88: kerja praktik

70

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 89: kerja praktik

71

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan

kegiatan yang dilakukan pada waktu kerja praktik ialah :

1. Survey topografi batas di wilayah pedesaan sangat efektif

menggunakan total stasion untuk pengukuran presisi

ordo-3. Apabila waktu adalah kendala, GPS handheld

dengan ketelitian 5m dapat digunakan untuk membantu

2. Software Micro Survey Cad 2002 Autocad 2009 dapat

digunakan dalaam pembuatan Peta Aset.

3. Luas hasil ukuran di Desa Jarorejo adalah sebesar

558,424 m2 dan 735,854 m

2

4. Luas area yang dilakukan survey dengan luas pada

sertifikat terdapat selisih sebesar 49,650 m2

di Desa

Jarorejo dan 38, 164 m2 di Desa Margorejo

5. Total selisih luasan hasil pengukuran di lapangan dengan

data TPBB adalah sebesar 194,609 m2 atau sebesar 7,36%

6.2 Saran

1. Diperlukan ketelitian dalam melakukakn survey di

lapangan

2. Persiapan dan peralatan yang memadai sangat membantu

survey di lapangan

3. Sebaiknya setelah pengambilan data langsung dilakukan

pengolahan data agar dapat langsung diketahui apabila

terdapat kesalahan.

Page 90: kerja praktik

72

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 91: kerja praktik

73

DAFTAR PUSTAKA

Purworaharjo, Umaryono, U, 1986. Ilmu Ukur Tanah Seri

A- Pengukuran Horizontal. Bandung: Jurusan Teknik

Geodesi ITB.

Abidin, Hasanuddin Z. 2002.Survey Dengan GPS. Jakarta:

Pradnya Paramita.

Mutiara, Ira Anjasmara. 2005. Sistem Tinggi. Pendidikan

dan Pelatihan ( DIKLAT ) Teknis Pengukuran dan

Pemetaan Kota. Surabaya.

Nurjati S, Chatarina.2004Modul Ajar Ilmu Ukur

Tanah.Surabaya: Program Studi Teknik Geomatika

FTSP ITS.

Pratomo, Danar Guruh.2004. Pengukuran Jarak (Diklat

Teknis Pengukuran dan Pemetaan).Surabaya:

Program Studi Teknik Geodesi FTSP ITS.

.<http://informatika.web.id/peta-digital.htm diunduh

pada tanggal 19 Desember 2014 pada pukul 11.48

BBWI

Page 92: kerja praktik
Page 93: kerja praktik

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 94: kerja praktik

LAMPIRAN I

ADMINISTRASI

a. Surat Permohonan Kerja Praktek

Page 95: kerja praktik

b. Surat Balasan dari Instansi

Page 96: kerja praktik

c. Form Konsultasi Pembimbing dari Instansi

Page 97: kerja praktik

d. Surat Keterangan Telah Melakukan KerjaPraktek

Page 98: kerja praktik

LAMPIRAN II

PETA

a. Peta aset PT Semen Indonesia di Desa Jarorejo

Page 99: kerja praktik

b. Peta aset PT Semen Indonesia di Desa Margorejo

Page 100: kerja praktik

c. List Point Desa Jarorejo

11 9239036.314 596862.198 78.497 P1BS 15 9239041.349 596873.209 79.995 D 16 9239038.615 596852.211 80.136 D 17 9239038.257 596860.513 80.147 D 18 9239009.803 596849.737 80.336 D 19 9238998.279 596852.53 80.396 D 20 9238989.611 596858.727 80.381 D 21 9238985.956 596859.247 80.822 D 22 9238981.16 596855.616 80.512 D 23 9238970.867 596857.177 80.551 D 24 9238976.461 596855.601 80.517 D 25 9238957.254 596856.861 80.687 D 26 9238965.444 596857.945 80.484 D 27 9238971.699 596856.716 80.518 D 28 9238957.509 596851.13 80.818 D 29 9238934.87 596852.706 80.897 D 30 9238935.898 596862.358 80.604 D 31 9238938.414 596877.435 80.49 D 32 9238941.01 596901.122 79.962 D 33 9238942.607 596915.781 80.014 D 34 9239150.872 596868.231 61.359 BM3 35 9239150.876 596868.23 61.359 BM3 36 9239150.885 596868.231 61.358 BM3 37 9239150.808 596852.95 62.517 BS 38 9239150.802 596852.949 62.517 BS 39 9239018.379 596862.654 79.149 P1BS 40 9239150.806 596852.931 62.53 BS 41 9239150.808 596852.931 62.532 BS 42 9239150.807 596852.931 62.532 BS 43 9239155.602 596833.457 78.963 D 44 9239098.973 596856.527 79.068 D 45 9239100.046 596860.59 78.622 D

Page 101: kerja praktik

46 9239103.717 596862.221 78.707 D 47 9239110.033 596861.888 78.576 D 48 9239162.121 596861.288 78.381 D 49 9239155.857 596939.656 59.666 BM4 50 9239155.856 596939.655 59.667 BM4 51 9239155.857 596939.661 59.667 BM4 52 9239150.872 596868.231 59.909 D 53 9239150.872 596868.231 59.909 D 54 9239150.872 596868.231 59.909 D 55 9239150.872 596868.231 59.909 D 56 9239147.409 596859.418 77.11 P3BS 57 9239079.521 596863.028 60.53 BS3 58 9239079.514 596863.028 60.525 BS3 59 9239148.837 596862.135 77.154 D 60 9239145.721 596944.897 76.854 D 61 9239168.44 596908.869 76.828 D 62 9239184.845 596918.843 76.471 D 63 9239188.825 596948.222 76.7 D 64 9239197.134 596928.115 76.749 D 65 9239232.502 596953.347 77.045 D 66 9239199.525 596928.331 76.601 D 67 9239235.349 596949.192 76.724 D 68 9239287.839 597043.327 58.622 BM4 69 9239287.831 597043.321 58.622 BM4 70 9239287.838 597043.327 58.622 BM4 71 9239154.594 596921.566 58.301 BM4 72 9239036.34 596862.194 79.908 P1BS 73 9239154.595 596921.581 58.301 BS1 74 9239154.595 596921.583 58.301 BS1 75 9238897.117 596935.875 79.99 D 76 9238892.182 596869.523 80.622 D 77 9238892.547 596863.563 80.674 D 78 9238895.48 596858.282 80.898 D

Page 102: kerja praktik

79 9238910.872 596856.516 80.985 D 80 9238921.755 596855.499 80.765 D 81 9238934.765 596852.692 80.859 D 82 9238913.236 596937.569 80.266 D 83 9238957.677 596851.306 80.754 D 84 9238957.235 596856.831 80.662 D 85 9238914.134 597008.657 79.987 D 86 9238966.572 596858.026 80.466 D 87 9238912.029 597037.16 79.664 D 88 9238978.319 596855.173 80.453 D 89 9238982.808 596856.49 80.463 D 90 9238985.564 596859.938 80.389 D 91 9238910.83 597081.548 80.21 D 92 9238978.637 597083.623 79.863 D 93 9238982.455 597029.338 80.055 D 94 9239044.643 597030.804 80.139 D 95 9239047.187 597042.449 79.41 D 96 9239041.971 597085.358 79.707 D 97 9239041.969 597085.342 79.708 D 98 9239039.381 597124.005 79.334 D 99 9239038.893 597189.633 79.663 D 100 9239038.542 597206.793 79.441 D 101 9238941.001 597206.444 79.899 D 102 9238941.952 597237.714 79.953 D 103 9238942.417 597276.382 80.09 D 104 9238919.149 597280.955 80.096 D 105 9238932.384 597278.931 80.088 D 106 9238908.519 597282.13 80.169 D 107 9238881.072 597282.208 80.201 D 108 9238846.596 597278.536 79.867 D 109 9238822.674 597276.649 80.345 D 110 9238816.613 597274.044 80.29 D 111 9238864.245 597281.187 81.192 D

Page 103: kerja praktik

112 9238800.652 597273.668 80.329 D 113 9238771.241 597275.157 80.063 D 114 9238789.104 597276.226 80.246 D 115 9238768.32 597273.895 80.598 D 116 9238766.329 597271.355 80.049 D 117 9238764.385 597266.473 80.754 D 118 9238766.482 597260.234 80.233 D 119 9238762.586 597259.792 80.337 D 120 9238753.932 597262.179 80.726 D 121 9238730.007 597259.282 80.745 D 122 9238717.882 597258.533 80.772 D 123 9238716.837 597256.673 80.485 D 124 9238697.547 597256.852 81.049 D 125 9238691.984 597257.075 81.053 D 126 9238687.47 597257.926 81.052 D 127 9238683.096 597261.702 80.97 D 128 9238683.036 597261.738 80.935 D 129 9238682.069 597262.784 81.031 D 130 9238681.4 597269.534 80.659 D 131 9238714.301 597272.818 80.801 D 132 9238752.716 597282.244 80.582 D 133 9238754.747 597283.302 80.121 D 134 9238739.815 597277.394 81.906 D 135 9238760.17 597288.943 80.211 D 136 9238768.928 597291.388 80.542 D 137 9238793.758 597288.049 80.344 D 138 9238803.349 597287.496 79.987 D 139 9238834.261 597298.262 80.525 D 140 9238863.885 597304.954 80.317 D 141 9238886.656 597305.822 80.085 D 142 9238903.606 597303.159 80.351 D 143 9238900.233 597344.606 80.399 D 144 9238901.965 597349.567 80.012 D

Page 104: kerja praktik

145 9238914.19 597349.396 80.345 D 146 9238952.484 597351.187 80.395 D 147 9239030.347 597361.563 80.467 D 148 9239030.42 597361.614 80.472 D 149 9239029.836 597375.033 80.479 D 150 9239018.958 597417.193 80.108 D 151 9239122.023 597448.811 80.149 D 152 9239146.669 597456.973 80.716 D 153 9239163.714 597459.263 79.886 D 154 9239171.662 597460.737 79.702 D 155 9239179.763 597451.018 80.979 D 156 9239194.657 597433.195 79.556 D 157 9239190.557 597453.038 79.857 D 158 9239209.328 597421.515 79.895 D 159 9239214.899 597371.492 79.158 D 160 9239214.105 597378.213 79.622 D 161 9239223.673 597378.763 79.66 D 162 9239218.119 597341.102 79.291 D 163 9239208.126 597336.189 79.117 D 164 9239211.8 597321.024 79.461 D 165 9239214.8 597305.315 78.969 D 166 9239234.497 597287.2 79.171 D 167 9239221.506 597294.287 80.022 D 168 9239229.689 597277.034 79.62 D 169 9239256.415 597263.184 80.181 D 170 9239240.875 597263.82 79.293 D 171 9239240.784 597263.89 79.291 D 172 9239265.701 597255.154 80.39 D 173 9239257.587 597250.898 79.8 D 174 9239281.35 597234.647 80.508 D 175 9239281.253 597234.681 80.501 D 176 9239272.926 597229.828 78.472 D 177 9239272.963 597229.779 78.418 D

Page 105: kerja praktik

178 9239189.52 596850.532 63.419 BS3 179 9239189.514 596850.532 63.42 BS3 180 9239159.376 596929.965 77.316 P4BS 181 9239124.044 596755.909 63.2 BS3 182 9239156.515 597044.921 77.097 D 183 9239132.164 597038.756 77.271 D 184 9239132.224 597038.749 77.27 D 185 9239127.381 597032.334 77.336 D 186 9239145.91 596945.85 77.784 D 187 9239127.495 597032.162 77.336 D 188 9239293.81 597083.819 76.353 D 189 9239307.75 597084.656 76.185 D 190 9239321.082 597087.616 75.58 D 191 9239347.837 597094.205 75.923 D 192 9239353.794 597048.46 75.867 D 193 9239355.408 597010.793 75.293 D 194 9239354.984 596977.564 74.909 D 195 9239354.971 596977.582 74.916 D 196 9239271.457 597250.166 57.495 BM4 197 9239271.454 597250.17 57.505 BM4 198 9239271.457 597250.166 57.501 BM4 1000 9239036.329 596862.196 81.001 P1 2000 9239018.455 596865.139 81.274 P2 3000 9239147.401 596859.369 79.633 P3 4000 9239159.367 596929.96 77.941 P4 5000 9239300.881 597020.187 76.896 P5 6000 9239304.865 597227.634 75.769 P63 9239300.881 597020.209 46.844 P5BS 4 9239374.505 596969.353 45.470 D 5 9239378.927 596954.771 45.304 D 6 9239384.596 596944.771 45.494 D 7 9239390.855 596941.339 45.250 D 8 9239396.586 596937.533 47.900 D

Page 106: kerja praktik

d. List Point Desa Margorejo

3 9239038.237 596860.357 80.220 D 4 9239041.437 596872.355 80.128 D 5 9239059.253 596865.473 80.027 D 6 9239057.008 596852.967 80.243 D 7 9239064.906 596832.784 80.170 D 8 9239048.050 596832.133 80.372 D 9 9239045.446 596833.476 80.325 D 10 9239035.991 596833.236 80.479 D 11 9239013.319 596835.560 80.698 D 12 9238997.012 596837.981 80.927 D 13 9238984.266 596842.162 80.948 D 14 9238957.592 596850.937 80.900 D 15 9238957.227 596856.855 80.737 D 16 9238970.435 596857.251 80.617 D 17 9238985.391 596859.623 80.485 D 18 9238994.911 596854.030 80.469 D 19 9239010.496 596850.082 80.443 D 20 9239038.151 596852.516 80.312 D 21 9238990.258 596851.869 62.548 D 22 9238985.852 596847.773 62.238 D 23 9238975.455 596848.291 62.277 D 24 9238981.178 596847.286 62.243 D 25 9238961.943 596846.607 62.413 D 26 9239036.337 596862.176 78.614 P1BS 27 9238976.328 596847.916 62.244 D 28 9239105.319 596631.983 80.029 D 29 9239101.952 596646.155 80.132 D 30 9239116.126 596653.032 79.990 D 31 9239139.968 596664.345 79.771 D 32 9239142.294 596645.698 79.541 D 33 9239142.777 596618.184 78.948 D 34 9239145.346 596612.211 79.043 D

Page 107: kerja praktik

35 9239145.007 596600.596 79.048 D 36 9239148.007 596582.011 78.892 D 37 9239152.316 596559.539 78.988 D 38 9239152.539 596544.604 79.137 D 39 9239154.256 596520.307 79.085 D 40 9239155.242 596507.981 79.151 D 41 9239157.286 596498.908 79.578 D 42 9239158.828 596485.509 78.575 D 43 9239159.093 596473.550 79.612 D 44 9239135.231 596470.793 78.572 D 45 9239122.689 596468.525 81.996 D 46 9239122.772 596468.605 81.860 D 47 9239118.215 596497.337 79.321 D 48 9239113.141 596514.226 79.361 D 49 9239114.950 596539.998 79.404 D 50 9239116.885 596551.576 79.490 D 51 9239113.185 596577.963 79.561 D 52 9239109.240 596591.824 79.741 D 53 9239107.981 596609.425 79.752 D 54 9239022.000 596861.000 61.550 D 55 9239022.000 596861.000 61.550 D 56 9239093.409 596856.537 62.170 BS3 57 9239093.402 596856.537 62.172 BS3 58 9239093.409 596856.537 62.167 BS3 59 9239090.556 596857.671 62.214 D 60 9239008.582 596845.857 61.913 D 61 9239042.018 596872.244 61.887 D 62 9239036.303 596862.220 78.654 P1BS 63 9239000.738 596888.372 61.759 D 64 9239019.858 596898.751 61.808 D 65 9238991.042 596931.267 62.104 D 66 9239115.197 596630.103 78.507 P3BS 67 9239115.196 596630.103 78.508 D

Page 108: kerja praktik

68 9239115.202 596630.100 78.509 D 69 9239115.198 596630.102 78.508 D 70 9239348.808 596527.256 75.891 D 71 9239367.392 596531.895 75.949 D 72 9239391.085 596534.565 76.935 D 73 9239431.779 596538.792 76.795 D 74 9239437.428 596537.601 78.231 D 75 9239442.938 596533.866 76.610 D 76 9239447.979 596513.788 77.358 D 77 9239447.447 596533.754 77.013 D 78 9239441.400 596511.361 77.066 D 79 9239432.397 596505.998 77.155 D 80 9239407.884 596497.300 77.261 D 81 9239381.594 596488.630 76.704 D 82 9239357.529 596480.365 76.652 D 83 9239353.678 596484.046 76.179 D 84 9239352.038 596493.973 76.415 D 85 9239347.549 596526.715 76.752 D 86 9239370.168 596439.782 76.509 D 87 9239404.128 596455.549 76.312 D 88 9239372.251 596425.831 76.256 D 89 9239418.765 596457.664 76.266 D 90 9239353.719 596420.470 76.649 D 91 9239343.092 596417.588 76.633 D 92 9239328.647 596415.242 76.727 D 93 9239308.562 596412.941 76.910 D 94 9239292.121 596411.347 76.484 D 95 9239288.000 596408.348 77.108 D 96 9239279.488 596409.535 77.225 D 97 9239425.606 596425.848 78.418 D 98 9239249.456 596407.376 77.116 D 99 9239253.464 596357.716 77.143 D 100 9239416.219 596420.873 77.667 D

Page 109: kerja praktik

101 9239418.809 596413.409 76.806 D 102 9239425.096 596401.386 77.722 D 103 9239416.762 596395.904 77.553 D 104 9239413.150 596393.401 77.487 D 105 9239408.843 596384.818 77.109 D 106 9239407.128 596366.431 76.675 D 107 9239406.588 596360.234 76.901 D 108 9239406.223 596353.647 77.515 D 109 9239407.737 596346.547 77.565 D 110 9238780.047 597247.525 62.016 D 111 9238826.718 597259.424 62.918 D 112 9238764.204 597245.545 62.055 D 113 9238734.793 597244.068 61.789 D 114 9238752.457 597246.929 61.972 D 115 9239309.472 596499.778 74.570 P4BS 116 9238730.288 597239.791 61.775 D 117 9238728.845 597234.739 62.480 D 118 9239412.070 596316.309 74.233 D 119 9239414.166 596300.393 74.671 D 120 9239418.845 596267.423 75.527 D 121 9239418.968 596267.475 75.530 D 122 9239422.915 596264.606 76.301 D 123 9239423.456 596250.993 75.375 D 124 9239430.993 596226.028 75.798 D 125 9239433.545 596220.639 76.307 D 126 9239432.530 596205.597 76.178 D 127 9239433.819 596199.593 75.661 D 128 9239436.220 596192.185 75.679 D 129 9239435.994 596184.311 75.758 D 130 9239437.972 596166.182 75.693 D 131 9239441.427 596158.800 74.900 D 132 9239441.668 596153.345 75.636 D 133 9239442.591 596144.866 75.354 D

Page 110: kerja praktik

134 9239441.978 596137.858 74.546 D 135 9239442.684 596126.038 74.411 D 136 9239445.327 596115.991 73.993 D 1000 9239036.329 596862.196 81.274 P1 2000 9239018.455 596865.139 81.001 P2 3000 9239115.198 596630.099 81.062 P3 4000 9239309.478 596499.776 77.213 P4 5000 9239267.018 596205.974 76.241 P5 1 9239309.489 596499.773 75.035 P4BS 4 9239443.537 596109.479 75.260 D 5 9239442.462 596103.288 75.359 D 6 9239445.900 596096.493 75.090 D 7 9239449.884 596093.205 74.759 D 8 9239448.913 596079.397 74.661 D 9 9239448.955 596083.836 75.025 D 10 9239451.979 596073.909 74.648 D 11 9239449.010 596079.447 74.706 D 12 9239449.165 596083.979 74.869 D 13 9239452.998 596071.076 74.514 D 14 9239450.926 596055.232 74.550 D 15 9239450.916 596058.589 74.604 D 16 9239454.045 596034.648 74.415 D 17 9239457.135 596017.143 74.348 D 18 9239462.120 596006.144 74.643 D 19 9239462.052 596006.196 74.643 D 20 9239464.910 595999.933 74.468 D 21 9239467.714 595985.366 73.552 D 22 9239472.209 595977.761 73.527 D 23 9239472.199 595977.732 73.512 D 24 9239471.577 595971.792 74.467 D 25 9239471.836 595965.677 73.414 D 26 9239479.376 595944.073 74.188 D 27 9239477.014 595930.300 74.217 D

Page 111: kerja praktik

28 9239485.704 595885.512 73.856 D 29 9239485.625 595885.440 73.856 D 30 9239484.865 595864.253 74.669 D 31 9239487.605 595851.552 74.676 D 32 9239503.593 595849.618 74.553 D 33 9239503.574 595849.616 74.487 D 34 9239501.881 595835.348 73.533 D 35 9239503.203 595826.029 73.642 D 36 9239497.170 595809.874 74.474 D 37 9239471.137 595796.140 73.326 D 38 9239470.324 595795.901 73.233 D 39 9239470.369 595795.941 73.240 D 40 9239475.864 595785.516 72.467 D 41 9239474.429 595785.390 72.940 D 42 9239474.444 595785.210 73.090 D 43 9239453.289 595778.842 72.860 D 44 9239443.101 595774.704 72.603 D 45 9239442.939 595774.845 72.744 D 46 9239440.079 595765.706 72.128 D 47 9239423.260 595772.489 72.820 D 48 9239423.301 595772.388 72.806 D 49 9239410.940 595780.584 73.249 D 50 9239392.566 595782.357 74.347 D 51 9239363.075 595764.118 73.567 D 52 9239362.407 595749.182 74.554 D 53 9239440.926 595826.043 54.653 P2 54 9239440.930 595826.031 54.627 P2 55 9239440.929 595826.034 54.651 P2 56 9239351.416 596648.256 58.500 BS 57 9239351.415 596648.245 58.498 BS 58 9239267.020 596205.973 73.175 P5BS 59 9239351.415 596648.231 58.488 BS 60 9239399.570 595782.016 71.395 D

Page 112: kerja praktik

e. Foto-foto kegiatan survey di lapangan

Page 113: kerja praktik