Upload
halien
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN
PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
2009 – 2010
Oleh:
ASTRI HARDIYANTI
NIM : 232009183
KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Guna memenuhi Sebagian dari
Persyaratan – persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2013
ii
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Jalan Diponegoro 52-60
: (0298) 321212, 311881
Telex 322364 ukswsa ia
Salatiga 50711 - Indonesia
Fax. (0298) -3 21433
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA
Yang bertanda tangan dibawah ini :
N a m a : ASTRI HARDIYANTI
N I M : 232009183
Program Studi : AKUNTANSI
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga.
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kertas kerja,
Judul : ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP
KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG
TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009-2010
Pembimbing : Maria Rio Rita, S.E, M.Si
Tanggal di uji : 29 Januari 2014
adalah benar-benar hasil karya saya.
Di dalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagaian tulisan atau gagasan orang lain
yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangakaian kalimat atau simbol
yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis
aslinya.
Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan
orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan
yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk
pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.
Salatiga, 4 Febuari 2014
Yang memberi pernyataan,
ASTRI HARDIYANTI
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis kepada Tuhan Yesus Kristus, yang oleh karena kasih dan
hikmatnya, kertas kerja penulis yang berjudul “Pengaruh Rasio Keuangan terhadap
Kebijakan Dividen pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-
2010” telah dapat diselesaikan dengan baik.
Kertas kerja ini di ajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai gelar
sarjana S-1 pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Program studi Akuntansi, Universitas
Kristen Satya Wacana, Salatiga
Pada kesempatan yang membahagiakan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih dan rasa hormat kepada pihak antara lain kepada:
1. Terima Kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkatnya sampai saat ini.
2. Bp. Hari Sunarto, SE., MBA., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana, terimakasih atas dedikasi yang telah diberikan
terhadap Fakultas Ekonomika dan Bisnis
3. Bp. Usil Sis Sucahyo, SE, MBA, selaku Kaprogdi Akuntansi Fakultas Ekonomika
dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, terimakasih atas dedikasi yang telah
diberikan terhadap program studi akuntansi.
4. Maria Rio Rita, SE., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberi banyak
inspirasi, ide, saran, dan kritik selama penyusunan kertas kerja ini.
5. Apriani Dorkas Rambu Atahau, SE. M.Com. dan Gustin Tanggulungan, SE. M.
Akt., selaku Wali Studi yang telah membantu penulis selama proses perkuliahan
hingga selesainya kertas kerja ini.
6. David Ashedica Pesudo, S.E, M.Si. selaku dosen pengauditan yang telah membantu
penulis dalam kelancaran proses kelayakan ujian.
v
7. Suwandhi Sastrotaruno, SE, M.Si selaku dosen statistika yang telah membantu
penulis dalam pengolahan data statistika dan kelancaran proses kelayakan ujian.
8. Seluruh Staf Pengajar dan Tata Usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana yang telah membagikan pengetahuan,
pengalaman serta pelayanan kepada penulis demi kemajuan dan perkembangan
akademik.
9. Keluarga penulis, Papa, Mama, dan kakak yang telah memberikan cinta,
semangat dan kasih sayang kepada penulis, serta mendukung selama perkuliahan,
maupun saat penulisan kertas kerja ini.
10. Sahabat-sahabat serta saudara seiman yang saya kasihi : Keluarga dan sahabat di
Gereja DK Salatiga, Mas Yit dan keluarga, Shenna Marsela, Wulan Pondaag,
Priscilia. Terima kasih sudah mensupport dan menyemangati saya.
11. Keluarga besar dan teman-teman Fakultas Ekonomika dan Bisnis Angkatan 2009
terima kasih buat kebersamaan selama ini.
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ii
Halaman Persetujuan iii
Halaman Persembahan iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Lampiran ix
Abstract x
Saripati xi
Pendahuluan 1
Telaah Teoritis 6
Metode Penelitian 12
Populasi dan Sampel dan Data 12
Model, Tehnik Analisis, dan Pengukuran Variabel 14
Hasil Penelitian dan Pembahasan 18
Statistik Deskriptif 18
Analisis Regresi Parsial 23
Pengujian Goodness of Fit Model (Uji F) 27
Kesimpulan 29
Implikasi teori dan terapan 29
Keterbatasan Penelitian 30
vii
Agenda Penelitian Mendatang 30
Daftar Pustaka 32
Daftar Riwayat Hidup 34
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Proses Pemilihan Sampel 12
Tabel 2. Statistik Deskriptif ..................................................................................................18
Tabel 3. Uji Normalitas..........................................................................................................18
Tabel 4. Uji Multikolinearitas ................................................................................................19
Tabel 5. Uji Autokorelasi ......................................................................................................20
Tabel 6 Uji Heterokedastisitas ..............................................................................................21
Tabel 7. Uji Regresi Berganda ..............................................................................................22
Tabel 8. Uji Parsial ...............................................................................................................23
Tabel 9. Uji Simultan ............................................................................................................28
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Sampel Nama Perusahaan dan rasio keuangan 36
Lampiran 2 Tabel Deskriptif 38
Lampiran 3 Uji Normalitas 38
Lampiran 4 Uji Multikolinearitas 39
Lampiran 5 Uji Autokorelasi 39
Lampiran 6 Uji Heterokedastisitas 40
Lampiran 7 Uji Regresi Berganda 40
Lampiran 8 Uji Simultan 41
Lampiran 9 Uji Parsial 41
x
ABSTRACT
Announcement of a dividend by the company is a positive sign to the shareholders to see the
condition of the company's financial performance in making investment decisions . Dividend
policy as to whether the profit earned will be paid to shareholders of the company or held for
reinvestment . This research was conducted to examine the effect of variable Current Ratio ,
Debt Equity Ratio , Total Assets Turn Over , Return on Equity and the Dividend Payout Ratio
Data in this research was obtained through the Indonesian Capital Market Directory 2011 .
Criteria of samples are companies that pay dividends in the years 2009-2010,total of
company are 56 companies . The samples in this research was conducted with a purposive
sampling method . In this research used multiple regression analysis . The results of this
research indicate that return on equity ( ROE ) has a significant positive effect on Dividend
Payout Ratio , while the current ratio ( CR ) , Debt Equity Ratio ( DER ) , Total Assets
Turnover ( TATO ) has no effect on the DPR . The results of the F test showed that the four
independent variables had no effect on the DPR if examined do together .
Keywords : , Current ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Total Assets to Turnover (TATO),
and Return on Equityt (ROE); Dividend Payout Ratio (DPR)
xi
SARIPATI
Pengumuman pembagian dividen oleh perusahaan merupakan suatu tanda positif kepada
pemegang saham untuk melihat kondisi kinerja keuangan perusahaan dalam pengambilan
keputusan investasi. Kebijakan dividen menyangkut apakah laba yang didapatkan akan
dibayarkan kepada pemegang saham atau ditahan untuk reinvestasi perusahaan. Penelitian ini
dilakukan untuk menguji pengaruh variabel Current Ratio, Debt Equity Ratio, Total Assets
Turn Over, and Return on Equity terhadap Dividen Payout Ratio
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui Indonesian Capital Market Directory 2011,.
Sampel adalah perusahaan yang membagikan dividen pada tahun 2009-2010 yang berjumlah
56 perusahaan. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive
sampling. Pada penelitian ini digunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Return on Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio, sedangkan Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio (DER), Total
Assets Turnover (TATO) tidak berpengaruh terhadap DPR. Hasil dari uji F menunjukkan
bahwa keempat variabel independen tidak berpengaruh terhadap DPR bila diuji secara
bersama.
Kata Kunci: Current ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Total Assets to Turnover (TATO),
and Return on Equity (ROE); Dividend Payout Ratio (DPR)
1
ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN
PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
2009 – 2010
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pasar modal memberikan peran yang cukup besar bagi perekonomian suatu negara, karena
pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua pihak yang
berkepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dengan pihak yang
memerlukan dana (perusahaan). Dalam setiap kegiatan investasi, para investor pasti
dihadapkan oleh suatu kondisi yang tidak pasti dan penuh dengan resiko. Dalam
menanamkan modalnya, investor akan mempertimbangkan dengan sebaik-baiknya ke
perusahaan mana modal itu akan ditanamkan. Untuk itulah, investor seharusnya mempunyai
informasi yang luas, khususnya informasi mengenai suatu kondisi keuangan berupa laporan
keuangan dari perusahaan tempat investor tersebut menginvestasikan atau menanamkan
sebagian modal atau sahamnya untuk melihat prospek keuntungan dimasa mendatang.
Menurut Hermi (2004), pada umumnya tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya
di perusahaan adalah untuk mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return),
yaitu keuntungan berupa dividen atau capital gain (Sulistyo, 2000), sedangkan perusahaan
sebagai pihak yang memerlukan dana, memiliki keinginan untuk terus dapat memaksimalkan
jumlah pemegang saham, harga saham, dan tingkat likuiditas perusahaan. Kebijakan dividen
merupakan salah satu bagian yang mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan sehingga
menjadi suatu hal yang penting dan harus dipertimbangkan secara seksama. Kebijakan
2
dividen menyangkut apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibayarkan sebagai
dividen atau ditahan untuk reinvestasi dalam perusahaan (Sawir, 2004).
Pengumuman pembagian dividen oleh perusahaan merupakan suatu tanda positif kepada
pemegang saham, namun terjadi pertimbangan yang rumit untuk pembayaran dividen antara
pemegang saham dengan pihak manajemen. Manajemen perusahaan menahan kas karena
menginginkan laba yang didapat digunakan untuk melunasi hutang atau meningkatkan
investasi. Namun, dilain pihak, investor akan meminta haknya ketika perusahaan
menghasilkan laba dan dikontribusikan kembali kepada pemegang saham dalam bentuk
deviden. Pihak perusahaan akan membatasi arus kas keluar berupa dividen tunai yang
berjumlah terlalu besar dengan alasan mempertahankan kelangsungan hidup, menambah
investasi untuk pertumbuhan perusahaan , dan untuk melunasi hutang (Suharli dan Oktorina,
2005). Tujuan pengurangan hutang adalah untuk mengurangi cash outflow yang berupa
interest expense, dan tujuan investasi untuk memberikan pengembalian berupa cash inflow.
Pertimbangan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang
saham. Namun, pihak perusahaan umumnya tetap mempertahankan kebijakan pembayaran
dividen untuk menjaga kestabilan harga saham. Kebijakan stabilitas dividen tentu memiliki
daya tarik tersendiri yang dapat menjaga harga pasar saham pada kondisi terbaik dan semata-
mata juga untuk kesejahteraan para pemegang saham (Suharli, 2006). Faktor penentu
kebijakan dividen menjadi semakin rumit, sehingga terjadi konflik apabila kepentingan dari
berbagai pihak harus diakomodasi (Harahap dalam Suharli, 2006). Terlalu banyak faktor
tersebut menjadikan sulit untuk menyimpulkan faktor mana yang paling dominan untuk
mempengaruhi kebijakan dividen tunai perusahaan. Faktor fundamental sering digunakan
untuk memprediksi besarnya dividen yang akan diberikan kepada investor. (Yuliani, 2009).
3
Rasio keuangan digunakan sebagai variabel penelitian karena rasio keuangan merupakan
salah satu alat analisis yang diperlukan untuk mengukur kondisi dan efisiensi operasi
perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu laba bersih. Rasio keuangan merupakan
hasil perbandingan pospos dalam Laporan Keuangan (financial statement) pada suatu periode
tertentu. Rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, dan para pemakai laporan
keuangan lainnya dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, mampu memberikan
gambaran baik kepada manajemen maupun para investor mengenai pertumbuhan dan
perkembangan perusahaan serta kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu
(Purwanti dan Sawitri, 2009). Rasio keuangan dibagi menjadi 4 yaitu rasio likuiditas, rasio
leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. (Riyanto, 1999)
Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa penelitian terdahulu. Terdapat beberapa
penelitian terdahulu yang membahas tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap kebijakan
dividen yang menggunakan rasio keuangan sebagai variabel. Ratio likuiditas diwakili oleh
current ratio. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Prasetyaningsih (2004) dan Hani (2011)
dapat diketahui bahwa current ratio mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividend
payout ratio. Sementara dalam penelitian Yuliani (2009) dan Abdul (2010) diperoleh hasil
bahwa current ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap cash dividend.
Ratio leverage diwakili oleh debt equity ratio (DER). Dalam penellitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Njoo (2008) dan Yuliani, 2009 dapat diketahui bahwa DER tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap cash dividend. Sedangkan hasil penelitian Nasrul (2004)
dan Abdul (2010) membuktikan bahwa DER punya pengaruh signifikan terhadap DPR.
4
Ratio aktivitas diwakili oleh Total Assets Turnover (TATO). Hubungan antara TATO dan
dividen telah diteliti oleh Susanti (2003) dan Abdul (2010) yaitu mengenai hubungan TATO
dengan DPS. Dari hasil penelitiannya diketahui bahwa TATO mempunyai pengaruh
signifikan terhadap DPS. Sedangkan hasil penelitian Yuliani (2009) membuktikan bahwa
TATO tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap DPR. Rasio profitabilias diwakili oleh
Return on Equity (ROE). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kurniawan (2006) dan
Njoo (2008) menghasilkan kesimpulan bahwa ratio profitabilitas tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap DPR. Sementara dalam penelitian yang dilakukan oleh Nasrul
(2004) dan Yuliani (2009) diperoleh hasil bahwa ratio profitabilitas berpengaruh secara
signifikan terhadap kebijakan dividen tunai ( diproksikan oleh DPR)
Secara simultan rasio likuiditas yang diwakilkan oleh current ratio, rasio leverage diwakilkan
oleh debt equity ratio, rasio aktivitas diwakilkan oleh total assets turn over, dan rasio
profitabilitas diwakilkan oleh return on equity memiliki pengaruh signifikan terhadap
kebijakan dividen tunai ( Prasetyaningsih, 2004 ). Dengan melihat uraian tersebut, maka
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kebijakan dividen. Keputusan dalam
pengambilan kebijakan dividen perlu dipikirkan dengan baik oleh setiap perusahaan, karena
keputusan yang tepat dalam mengambil kebijakan dividen, akan menguntungkan perusahaan
dan para pemegang saham. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai “Analisa Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan
yang Terdaftar di BEI tahun 2009-2010”
Rumusan Masalah
Masalah penelitian yang dirumuskan adalah “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Kebijakan Dividen pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI tahun 2009-2010”.
5
Persoalan Penelitian
1. apakah rasio likuiditas mempengaruhi kebijakan dividen tunai perusahaan?
2. apakah rasio leverage mempengaruhi kebijakan dividen tunai perusahaan?
3. apakah rasio aktivitas mempengaruhi kebijakan dividen tunai perusahaan?
4. apakah rasio profitabilitas mempengaruhi kebijakan dividen tunai perusahaan?
5. Apakah rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas
mempengaruhi kebijakan dividen tunai perusahaan secara simultan?
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Bagi bidang akuntansi dan keuangan dapat menjadi refrensi bagi pengembangan ilmu
akuntansi maupun keuangan mengenai kebijakan dividen tunai.
Bagi Penulis penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Dividen pada Perusahaan yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 - 2010. Selain itu, penulisan skripsi ini
merupakan latihan bagi penulis untuk mengembangkan potensi dalam bidang
penulisan.
Manfaat Terapan
Bagi investor, calon investor, analis, dan pemerhati investasi hasil penelitian ini dapat
memberikan pedoman pengambilan keputusan investasi terkait dengan tingkat
pengembalian yang berupa dividen tunai perusahaan.
Bagi pihak manajemen sebagai salah satu acuan pengambilan keputusan pendanaan,
apakah laba akan dibayarkan kepada investor atau ditahan untuk reinvestasi internal
perusahaan.
6
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Dividen
Menurut Baridwan (2000), dividen adalah pembagian kepada pemegang saham yang
sebanding dengan jumlah lembar yang dimiliki. Dividen merupakan distribusi laba kepada
pemegang saham dalam bentuk aktiva atau saham perusahaan penerbit.
Bentuk Dividen
Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham terdiri atas beberapa bentuk.
Bentuk-bentuk dividen menurut Dyckman (2001) adalah:
1. Dividen Tunai
merupakan bentuk umum dari distribusi kepada pemegang saham. Sebelum dividen
tunai dapat dibayarkan kepada pemegang saham biasa, setiap preferensi dividen
preferen harus dibayarkan kepada pemegang sahm preferen.
2. Dividen Properti
Perusahaan terkadang membayar dividen dengan aktva non kas, yang disebut aktiva
properti. Properti dapat berupa sekuritas perusahaan lain yang dimiliki perusahaan,
real estate, barang dagangan, atau setiap aktiva non kas lainnya yang ditetapkan
dewan direksi.
3. Dividen Likuidasi
merupakan distribusi yang berupa pengembalian tambahan modal disetor dan bukan
laba ditahan. Dividen likuidasi tepat digunakan apabila memiliki peluang untuk
mempertahankan sumber daya sebagai penggantian aktiva.
4. Dividen Saham
7
merupakan distribusi proporsional atas tambahan saham biasa atau saham preferen
perusahaan kepada pemegang saham. Dividen saham tidak megubah aktiva,
kewajiban, atau total ekuitas pemegang saham perusahaan penerbit.
Indikator Pembagian Dividen
Menurut Warsono (2003), ada 2 indikator untuk mengukur kebijakan dividen yang
digunakan :
1. Hasil Dividen (Dividend Yield) adalah rasio yang menghubungkan deviden yang dibayar
dengan harga saham biasa. Dividen Yield menyediakan suatu ukuran komponen
pengembalian total yang dihasilkan dividen, dengan menambahkan apresiasi harga yang
ada. Beberapa investor menggunakan dividen yield sebagai suatu ukuran risiko dan
sebagai suatu penyaring investasi, yaitu mereka akan berusaha menginvestasikan dananya
dalam saham yang menghasilkan dividen yield yang tinggi.
2. Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio/DPR) adalah kebijakan dividen tunai
yang membandingkan rasio perbandingan antara deviden dengan laba yang tersedia bagi
pemegang saham biasa. DPR banyak digunakan dalam penilaian sebagai cara
pengestimasian dividen untuk periode yang akan datang.
Kebijakan Dividen (Dividend Policy)
Menurut Njoo (2008), Kebijakan dividen merupakan keputusan yang menentukan apakah
laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang
saham atau akan ditahan untuk reinvestasi dalam perusahaan. Menurut Bringham (1999)
terdapat beberapa teori kebijakan dividen yaitu :
8
1. Dividen Irrelevance Theory (Ketidakrelevanan Dividen)
Miller dan Modigliani (1961) menyimpulkan bahwa nilai perusahaan saat ini tidak
dipengaruhi oleh kebijakan dividen. Oleh karenanya pemegang saham dapat
menerima kas dari perusahaan saat ini dalam bentuk pembayaran dividen atau
menerimanya dalam bentuk capital gain.
2. Bird in The Hand Theory
Miller dan Modigliani (1961) berpendapat dan telah dibuktikan secara matematis
bahwa investor merasa sama saja apakah menerima dividen saat ini atau
menerima capital gain dimasa datang.
3. Tax Preference Theory
Teori yang menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen
dan capital gain maka para investor lebih menyukai capital gain karena dapat
menunda pembayaran pajak.
4. Information Content or Signalling Hypothesis
Di dalam teori Miller dan Modigliani (1961) berpendapat bahwa suatu kenaikan
dividen yang diatas kenaikan normal biasanya merupakan suatu sinyal kepada
para investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang
baik di masa yang akan datang. Teori ini juga digunakan sebagai acuan dalam
penelitian yang dilakukan oleh Penulis.
5. Clientele Effects
Disatu pihak, terdapat investor yang lebih menyukai memperoleh pendapatan saat
ini dalam bentuk dividen, dipihak lain terdapat investor yang lebih menyukai
untuk menginvestasikan kembali pendapatan mereka karena kelompok investor ini
berada dalam tarif pajak cukup tinggi.
9
Analisis Rasio Keuangan
Laporan keuangan menurut IAI dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002: 2) adalah
bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi:
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam
berbagai cara seperti misalnya laporan arus kas atas laporan arus dana), catatan atau laporan
lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Laporan
keuangan dapat digunakan untuk mendapatkan informasi sehubungan dengan posisi
keuangan dan hasil-hasil yang ingin dicapai oleh perusahaan. Salah satu alat ukur untuk
menganalisis laporan keuangan adalah rasio keuangan. (Sartono, 1994)
Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan
dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (Harahap, 1998).
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan (mathematical relationship)
antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain dan dengan menggunakan alat analisis
berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran kepada analis mengenai
baik atau buruknya kondisi keuangan suatu perusahaan (Munawir, 2002). Berdasarkan
pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis rasio keuangan adalah suatu alat
analisis yang dapat digunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan kinerja serta kondisi
keuangan perusahaan melalui angka-angka rasio yang telah diinterpretasikan oleh analis.
Adapun kriteria untuk menentukan sehat atau tidaknya posisi keuangan suatu perusahaan,
dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok rasio keuangan, yaitu :
1. Rasio Likuiditas adalah suatu rasio keuangan yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya yang
harus dipenuhi.
2. Rasio Aktivitas adalah rasio keuangan yang mengukur bagaimana perusahaan
10
mengelola aktiva-aktivanya. Dapat diukur dengan:
3. Rasio Leverage/Hutang adalah rasio keuangan yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya
kepada kreditur.
4. Rasio Profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan.
Pengembangan Hipotesis
1. Rasio likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang
harus segera dipenuhi (Sulistyo,2000). Rasio likuiditas diwakilkan oleh current ratio.
tinggi rendahnya current ratio dapat berpengaruh pada kebijakan dividen tunai. Jika
current ratio perusahaan relatif tinggi dapat meningkatkan jumlah dividen yang
dibagikan, karena perusahaan yang mempunyai current ratio yang tinggi lebih aman
untuk membayarkan dividen dalam jumlah yang lebih besar daripada perusahaan yang
memiliki current ratio rendah. Hal ini terjadi karena aktiva lancar yang dapat
digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan laba jumlahnya cukup besar sehingga
pemenuhan kewajiban jangka pendek akan terjamin dan sisanya dapat digunakan
untuk membagi dividen. Pernyataan ini didukung oleh Prasetyaningsih (2004) yang
menyatakan bahwa current ratio berpengaruh signifikan terhadap DPR.
H1 : current ratio memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout
ratio
2. Rasio leverage adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada kreditur. Rasio
leverage diwakilkan oleh debt to equity ratio (DER), maka semakin tinggi DER
11
perusahaan semakin banyak perusahaan harus membayar kewajibannya, maka dividen
yang dibayarkan akan semakin sedikit. Pernyataan ini didukung oleh Parthington
(dalam Prasetyaningsih, 2004) yang menyatakan bahwa DER berpengaruh signifikan
negatif terhadap DPR.
H2 : DER memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap dividend payout ratio
3. Rasio aktivitas adalah rasio keuangan yang mengukur bagaimana perusahaan
mengelola aktiva-aktivanya. Rasio aktivitas diwakilkan oleh Total Assets Turnover
TATO, maka semakin tinggi TATO semakin efektif perusahaan tersebut
memanfaatkan sumber dayanya sehingga laba semakin banyak dan kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen semakin besar. Hal ini didukung oleh Ruwaida
(dalam Susanti, 2003) yang menyatakan bahwa TATO berpengaruh signifikan
terhadap DPR.
H3 : TATO memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio
4. Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Keuntungan yang dibagikan pada
investor adalah keuntungan setelah dikurangi kewajiban, yaitu bunga dan pajak. Rasio
profitabillitas diwakilkan oleh Return on Equity (ROE), maka semakin tinggi ROE
keuntungan yang dihasilkan perusahaan tersebut semakin besar dan dividen yang
dibayarkan semakin besar pula. Teori ini didukung oleh Suharli dan Oktorina (2005)
bahwa ROE memiliki pengaruh signifikan terhadap DPR.
H4 : ROE memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio
12
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi yang akan diamati dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di
BEI selama 2 tahun berturut-turut dari tahun 2009-2010. Sedangkan sampel yang digunakan
adalah perusahaan yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penellitian ini adalah non probability sampling yaitu purposive /
judgement sampling. Dalam purposive sampling sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu
yang dianggap merupakan kriteria penting dari populasi. Kriteria yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan selalu membagikan dividen pada periode 2009 – 2010
berturut-turut dan tidak termasuk data outlier.
Tabel 1
Proses Pemilihan Sampel
No. KRITERIA JUMLAH
1. Saham perusahaan yang terdaftar pada periode
tahun 2009 dan 2010
252
2. Perusahaan yang tidak membagikan dividen pada
periode tahun 2009 dan 2010
186
Total Sampel Perusahaan 56
Sumber : Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2011
Berdasarkan kriteriteria yang telah ditentukan diperoleh jumlah sampel sebanyak 56
perusahaan. Perusahaan yang dikeluarkan dari populasi untuk dijadikan sampel adalah
13
perusahaan yang tidak membagikan dividen tahun 2009-2010 berturut-turut atau termasuk
data yang outlier.
Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal dari
ICMD berupa laporan tahunan perusahaan yang listing di BEI dari tahun 2009 dan masih
listing sampai tahun 2010. Sedangkan metode pengumpulan data menggunakan metode
dokumentsi atau kutipan langsung dari berbagai sumber.
Indikator Empiris
1. Rasio Likuiditas
Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio Lancar = aktiva lancar / hutang lancar ....................................................... (1)
(Sumber: Warsono, Manajemen Keuangan Perusahaan, 2003: 34)
2. Rasio Aktivitas
Perputaran Aktiva Total (Total Assets Turnover/TATO)
TATO = Penjualan / Total aktiva bersih................................................................ (2)
(Sumber: Warsono, Manajemen Keuangan Perusahaan,2003: 36)
3. Rasio Leverage/Hutang
Debt Equity Ratio : jumlah hutang / jumlah modal sendiri.................................. (3)
4. Rasio Profitabilitas
ROE = laba setelah pajak / modal sendiri............................................................. (4)
(Sumber: Sawir, Analisa Kinerja Keuangan Perusahaan, 2005: 20)
5. Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio/DPR)
DPR = dividen kas / laba setelah pajak (5)
14
Teknik dan Langkah-langkah Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif dengan
menggunakan alat analisis regresi berganda. Dipilih alat analisis regresi berganda karena alat
analisis ini selain mengukur kekuatan hubungan antara 3 variabel atau lebih juga menunjukan
hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas. Sebagai salah satu alat dalam statistika
inferensial-parametrik, sebelum analisis regresi ini dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan
pengujian linearitas yaitu uji normalitas data dan bebas dari asumsi klasik yang meliputi
multikolinearitas, autokorelasi, dan heterokedastisitas (Sujianto, 2007)
1. Melakukan uji asumsi klasik
1.1. Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,
2005).Normalitas error merupakan asumsi terpenting dalam statistik parametrik
sehingga pengujian terhadap normalitas error harus dilakukan agar asumsi dalam
statistika parametrik terpenuhi.Untuk menghindari terjadinya bias, data yang
digunakan harus berdistribusi normal.Uji normalitas dapat dilakukan dengananalisis
statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S).
- Jika nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05. Distribusi
adalah tidak normal.
- Jika nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05. Distribusi
adalah normal.
15
1.2. Multikolinieritas
Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik haruslah bebas dari
masalah multikolinieritas. Untuk mengetahui adanya masalah multikolinieritas atau
tidak dapat dilihat pada nilai tolerance dan VIF ( variance inflation factor ),
Tolenrance = 1/VIF. Suatu model regresi dikatakan terkena masalah multikolinieritas
jika mempunyai nilai VIF di atas 10 dan nilai Tolerance dibawah 0,10 (Ghozali,
2005:92).
1.3. Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linear ada korelasi
antara residual pada periode t dengan residual pada periode t-1 (sebelumnya). Model
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara
yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi. Dalam
penelitian ini digunakan uji Durbin-Watson (DW test). Menurut Budi (2007 : 158),
penentuan pengambilan keputusannya adalah :
o Jika D-W > dU, maka tidak ada autokorelasi
o Jika D-W < dU, maka terjadi autokorelasi
o Jika dL < D-W < dU, maka tidak dapat dideteksi apakah terjadi
autokorelasi atau tidak.
1.4. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
16
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisistas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas kita dapat
menggunakan uji Glesjer. Dalam uji Glesjer apabila koefisien parameter beta dari
persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukan bahwa
dalam data model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas, dan
sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara statistik, maka asumsi
homokedastisitas pada data model tersebut tidak dapat ditolak. Dikatak tidak
signifikan apabila probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5%
(Ghozali, 2005:108).
2. Memasukan variabel bebas dan terikat ke dalam persamaan regresi
DPR = a + β1CR + β2DTA + β3TATO + β4ROE + e
Dimana :
DPR = dividend payout ratio sebagai proksi dari kebijakan dividen tunai
CR = current ratio sebagai proksi dari ratio likuiditas
DTA = debt to total assets sebagai proksi dari ratio leverage
TATO = total assets turn over sebagai proksi dari ratio aktivitas
ROE = return on equity sebagai proksi dari ratio profitabilitas
α = konstanta
β = koefisien regresi variabel bebas
e = nilai eror
3. Melakukan uji hipotesa yang terdiri dari hipotesa parsial dan hipotesa berganda
17
Hipotesa parsial (uji t) untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
Hipotesa berganda ( uji F ) untuk menguji apakah varibabel bebas secara
bersama – sama mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.
Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 ratio likuiditas, ratio leverage, ratio aktivitas, dan
ratio profitabilitas secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan dividen tunai.
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0 ratio likuiditas, ratio leverage, ratio aktivitas, dan
ratio profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan dividen tunai.
4. Mengambil keputusan atas uji hipotesa yang dilakukan dengan kriteria :
Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima
Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak
5. Interpretasi terhadap hasil penelitian dan menyimpulkan hasil analisis.
18
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Data Deskriptif
Untuk memperoleh gambaran secara umum mengenai data penelitian, maka pada tabel 2
berikut disajikan statistik deskriptif data sampel keseluruhan sebagai berikut:
Tabel 2
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
CR 56 .33 10.68 2.6379
DER 56 .10 4.25 1.0432
TATO 56 .33 2.44 1.1105
ROE 56 .93 83.72 21.4755
DPR 56 .00 1.20 .3497
Valid N (listwise) 56
Sumber : Data Sekunder yang Diolah (2009-2010)
Hasil Pengujian Normalitas
Adapun hasil analisis menggunakan analisis statistic non-parametrik One-Sample
Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S) dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut :
Tabel 3
Uji Normalitas
Sumber : Data Sekunder yang Diolah (2009-2010)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 56
Kolmogorov-Smirnov Z .824
Asymp. Sig. (2-tailed) .506
19
Untuk menentukan residual dengan uji Kolmogorov-Smirnov, nilai signifikansi harus diatas
0,05 atau 5% (Imam Ghozali, 2005). Berdasarkan pengujian terhadap normalitas residual
dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel 2 menunjukkan mempunyai nilai
signifikansi sebesar 0.506 Dimana hasilnya menunjukkan tingkat signifikansi di atas 0,05, hal
ini menunjukan residual yang ada normal.
Hasil Pengujian Multikolinearitas
Tabel 4
Uji Multikolinearitas
(Variance Inflation Factor)
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
CR .574 1.742
DER .636 1.573
TATO .920 1.087
ROE .864 1.157
a. Dependent Variable: DPR
Sumber : Data Sekunder yang Diolah (2009-2010)
Dari hasil perhitungan nilai Tolerance yang terdapat pada tabel diatas menunjukan tidak ada
variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada
korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunjukan hal yang sama
tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model
regresi.
20
Hasil Pengujian Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dilakukan dengan durbin waston pada uji regresi linear. Di bawah ini
akan ditunjukkan hasil uji durbin waston pada tabel 5 berikut ini :
Tabel 5
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .241a .058 -.016 .17405 1.917
a. Predictors: (Constant), ROE, DER, TATO, CR
b. Dependent Variable: DPR
Sumber : Data Sekunder yang diolah (2009-2010)
Dari hasil output di atas didapat nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah 1,917.
Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0.05 dan jumlah data (n) = 56, seta k = 4 (k
adalah jumlah variabel independen) diperoleh nilai dL sebesar 1,4201 dan dU sebesar 1.7246
(data berdasarkan tabel durbin waston). Karena nilai DW (1,917) > nilai DU (1,7246), tetapi
nilai DW (1,917) < nilai 4-DU (2,2754), maka tidak terdapat autokorelasi
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glesjer, adapun hasil
pengujian heteroskedastisitas dengan uji Glesjer diperlihatkan pada tabel 6 dibawah ini:
21
Tabel 6
Uji Heterokedastisitas
(Uji Glesjer)
Coefficientsa
Model Sig.
1 (Constant) .061
CR .657
DER .590
TATO .485
ROE .356
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber : Data Sekunder yang diolah (2009-2010)
Dari tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa koefisien parameter beta tidak signifikan
secara statistik. Hal ini dapat diketahui dari probabilitas signifikansi pada keempat variabel
independen berada di atas tingkat kepercayaan yaitu sebesar 5%. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa asumsi homokedastisitas tidak dapat ditolak atau model regresi bebas
dari masalah heterokedastisitas.
Uji Regresi Berganda
Di bawah ini tabel 7 yang menunjukkan hasil analisis berupa beta coefficients untuk
memperoleh model regresi sebagai berikut :
22
Tabel 7
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
B Std. Error
1 (Constant) .259 .149
CR .025 .023
DER -.038 .053
TATO -.038 .083
ROE .005 .002
a. Dependent Variable: DPR
Sumber : Data Sekunder yang diolah (2009-2010)
Berdasarkan hasil analis data dengan menggunakan software statistik SPSS 17 seperti
pada Tabel , selanjutnya dapat dirumuskan persamaan regresi berganda sebagai berikut:
DPR = 0,259 + 0,025 CR – 0,038 DER – 0,038 TATO + 0,005 ROE + e
Pengujian Hipotesis
Pengujian Secara Parsial
Hasil pengujian hipotesis secara parsial dan besarnya nilai signifikansi dengan
menggunakan sofware SPSS 17 dapat dilihat pada tabel 8 sebagai berikut:
23
Tabel 8
Uji Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients Sig.
B
1 (Constant) .259 .088
CR .025 .292*
DER -.038 .476*
TATO -.038 .644*
ROE .005 .049*
a. Dependent Variable: DPR Keterangan * : tingkat signifikansi α = 10%
Sumber : Data Sekunder yang diolah (2009-2010)
Berdasarkan pada tabel diatas, maka dapat disimpulkan mengenai pengujian
hipotesis secara parsial yang telah dibuat sebelumnya sebagai berikut:
Hipotesis 1: Current ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1 tersebut pada tabel diatas menunjukkan bahwa
variabel CR secara statistik signifikan pada α = 0.05, sedangkan Pvalue CR adalah 0.292.
Sehingga Pvalue > 0,05; maka H0 DITERIMA atau HIPOTESIS 1 DITOLAK. Dengan
demikian, CR tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap DPR.
Hasil pengujian ini bertolak belakang dengan penelitian Maria (2008), yang menyatakan
bahwa current ratio berpengaruh signifikan dan positif terhadap DPR. Tetapi hasil pengujian
ini mendukung hasil penelitian Abdul (2010) dan Hani (2011) bahwa current ratio tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap DPR.
24
Hal ini dapat disebabkan karena aktiva lancar yang tinggi belum tentu berbentuk kas. Aktiva
lancar tersebut bisa saja dalam bentuk piutang dan persediaan. Sedangkan yang dibagikan
untuk dividen adalah aktiva lancar yang berbentuk kas. Hal ini dapat dibuktikan melalui
laporan keuangan PT. Budi Acid Jaya yang memiliki rasio likuiditas sebesar 1,14 pada tahun
2009 lalu mengalami penurunan di tahun 2010 menjadi 1,03, tetapi prosentase DPR
mengalami kenaikan dari 23,79% di tahun 2009 menjadi 39,48% pada tahun 2010. Dari
laporan keuangan dapat diketahui bahwa kas juga mengalami kenaikan pada tahun 2009 Rp.
57.829 menjadi Rp. 177.762 di tahun 2010.
Ada kemungkinan lain bahwa perusahaan berusaha menarik investor untuk menginvestasikan
dananya di perusahaan tersebut dengan memberikan deviden yang tinggi. Sebagian besar
investor tertarik untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan yang memberi dividen
yang tinggi, karena ini menunjukan bahwa perusahaan mempunyai prospek yang bagus dan
memungkinkan pembagian dividen yang lebih besar lagi di masa yang akan datang (Yuliani,
2009)
Hal ini ditunjukan pada laporan keuangan milik PT. Adaro Energy yang rasio likuiditasnya
mengalami penurunan dari 1,98 pada tahun 2009 menjadi 1,76 di tahun 2010, serta kas yang
juga mengalami penurunan dari Rp. 11.274.623 menjadi Rp. 5.459971, tetapi DPR nya
mengalami kenaikan dari 12,45% menjadi 29,71%.
Hipotesis 2: Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap DPR.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 2 tersebut pada tabel diatas menunjukkan bahwa
variabel DER secara statistik signifikan pada α = 0.05, sedangkan Pvalue DER adalah 0,476.
Sehingga Pvalue > 0,05; maka H0 DITERIMA atau HIPOTESIS 2 DITOLAK. Dengan
demikian, DER tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap DPR.
25
Hal ini dapat terjadi apabila perusahaan pada periode tersebut sudah melunasi hutangnya
maka kebijakan dividen tunai yang dibayarkan rendah dan apabila pada periode tersebut
perusahaan tidak berhutang, maka kebijakan dividen yang dibayarkan juga tinggi.
Hal ini dibuktikan dari laporan keuangan milik PT. PP London Sumatra Indonesia yang DER
nya mengalami penurunan dari 0,27 di tahun 2009 menjadi 0,23 pada tahun 2010, DPR nya
pun mengalami penurunan searah yaitu dari 40,31 menjadi 8,06.
Selain itu, perusahaan berusaha menarik investor untuk menginvestasikan dananya di
perusahaan tersebut sehingga memberikan dividen yang tinggi. Contohnya ada pada laporan
keuangan milik PT. Budi Acid Jaya tahun 2009-2010 mengalami kenaikan DER dari 1,1
menjadi 1,53, tetapi tetap menaikan pembagian dividen dari 23,79% menjadi 39,48%, dan
dari laporan keuangan tersebut didapatkan informasi bahwa perusahaan tersebut mengalami
kerugian. Kemungkinan perusahaan tersebut membiayai dividen dari hutang karena kas dan
hutang mengalami kenaikan secara bersamaan.
Hasil analisis tersebut sejalan dengan penelitian Yuliani (2008) dan Njoo (2008) bahwa
semakin tinggi rasio leverage, maka semakin tinggi pula dividen yang dibayarkan
perusahaan. Tetapi hipotesis ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maria
(2008) yang menyatakan bahwa semakin tinggi DER, maka semakin kecil DPR.
Hipotesis 3: Total Assets to Turnover (TATO) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
DPR.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 3 tersebut pada tabel diatas menunjukkan bahwa
variabel TATO secara statistik signifikan pada α = 0.05, sedangkan Pvalue TATO adalah
0,644. Sehingga Pvalue > 0,05; maka H0 DITERIMA atau HIPOTESIS 3 DITOLAK.
Dengan demikian, TATO tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap DPR.
26
Hasil pengujian ini tidak mendukung hasil penelitian Njoo (2008) yang menyatakan adanya
korelasi signifikan antar TATO dan DPR, tetapi hasil hipotesis ini mendukung hasil
penelitian Yuliani (2008). Hal ini dapat terjadi karena hasil penjualan digunakan untuk
investasi perusahaan seperti untuk membeli aktiva tetap. Salah satu perusahaan yang
melakukannya adalah PT. Intraco Penta. Pada tahun 2009 memiliki TATO 1,01, lalu
mengalami kenaikan pada tahun 2010 menjadi 1,12, tetapi kebijakan dividen justru menurun
dari 34,59% menjadi 29,12%. Dari laporan keuangan diperoleh informasi bahwa laba
mengalami kenaikan dari Rp. 37.473 menjadi Rp. 83.081 tetapi kas justru mengalami
penurunan dari Rp. 69.602 menjadi Rp. 64.570 dan aktiva tetap mengalami kenaikan dari Rp.
142.789 menjadi 156.618.
Selain itu mungkin penjualan tinggi tapi biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
operasionalnya juga tinggi, sehingga laba kecil dan dividen yang dibagikan pada pemegang
saham juga kecil. Perusahaan yang mengalami hal tersebut adalah PT. Supreme Cable
Manufacturing, dari laporan keuangan tahun 2009-2010 mengalami kenaikan TATO dari
1,45 menjadi 1,9, tetapi mengalami penurunan dividen dari 33,4% menjadi 30,45%. Dari
laporan keuangan diperoleh informasi bahwa penjualan mengalami kenaikan dari Rp.
1.510.071 menjadi Rp. 2.198.397, tetapi diperoleh keterangan bahwa perusahaan mengalami
kerugian dan juga bersamaan dengan adanya peningkatan biaya.
Hipotesis 4: Return on Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 4 tersebut pada tabel diatas menunjukkan bahwa
variabel ROE secara statistik signifikan pada α = 0.05, sedangkan Pvalue ROE adalah 0,049.
Sehingga Pvalue < 0,05; maka H0 DITERIMA atau HIPOTESIS 4 DITOLAK. Dengan
demikian, ROE mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap DPR.
27
Secara teoritis hubungan antara kedua variabel tersebut yaitu return on equity (ROE)
terhadap dividen payout ratio (DPR) dapat diterima yaitu apabila perusahaan memiliki ROE
yang tinggi tentu akan berdampak positif terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar
dividen kepada pemegang saham yang lebih tinggi.
Hasil pengujian ini mendukung penelitian dari Nasrul (2004) dan Yuliani (2009), bahwa
semakin tinggi keuntungan yang diterima perusahaan, maka akan berpengaruh pada tingginya
ketersediaan dana pada perusahaan yang dialokasikan untuk dividen. Kemampuan
manajemen perusahaan dalam mengolah modal menjadi laba perusahaan merupakan salah
satu faktor yang diperhatikan oleh investor dalam mempertimbangkan keputusan untuk
melakukan investasi.
Tanda positif dalam penelitian ini sesuai dengan teori Information content or signaling
hypothesis, Mondigliani-Miller yang menyatakan bahwa kenaikan dividen merupakan suatu
sinyal kepada para investor bahwa manajemen meramalkan suatu penghasilan yang baik di
masa yang akan datang, berdasarkan teori tersebut menunjukkan bahwa penghasilan tinggi
yang dimiliki yang tercermin dalam return on Equity (ROE) menunjukkan pengaruh positif
terhadap kebijakan dividen yang tercermin dalam dividend payout ratio (DPR).
Pengujian Secara Simultan ( Uji F)
Pengujian Goodness of Fit Model (Uji F)
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara
simultan dapat berpengaruh terhadap variabel dependen (goodness of fit model). Untuk
pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Uji F (F test). Adapun hasil pengujian secara
simultan adalah sebagai berikut :
28
Tabel 9
Pengujian Goodness of Fit Model (Uji F)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .509 4 .127 1.751 .153a
Residual 3.704 51 .073
Total 4.212 55
a. Predictors: (Constant), ROE, DER, TATO, CR
b. Dependent Variable: DPR
Sumber : Data Sekunder yang diolah (2009-2010)
Pada tabel 9 diatas, menunjukkan bahwa nilai probabilitas sebesar 0.153 dengan signifikansi
pada α = 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen (DPR). Nilai koefisien deteriminasi (adjusted R2)
0,052 atau 5,2% hal ini berarti 5,2% variasi DPR dapat dijelaskan oleh ROE sedangkan
sisanya sebesar 94,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian
ini.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
1 .348a .121 .052
a. Predictors: (Constant), ROE, DER, TATO, CR
b. Dependent Variable: DPR
29
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji regresi linear berganda selama periode
pengamatan (2009-2010). Dengan menggunakan sample penelitian sebanyak 56 perusahaan,
menunjukan bahwa dari 5 hipotesis yang diajukan secara parsial hanya Return on Equity
(ROE) yang memiliki pengaruh signifikan, sedangkan Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio
(DER), dan Total Assets Turnover (TATO) tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Secara
simultan CR, DER, TATO, dan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR.
Implikasi Teoritis
Penelitian ini dapat berguna untuk menambah info bagi ilmu manajemen keuangan
perusahaan khususnya tentang pengaruh profitabilitas yang diwakilkan oleh Return on Equity
(ROE) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Hasil dari penelitian ini sejalan dengan hasil-
hasil penelitian sebelumnya milik Nasrul (2004) dan Yuliani (2009) yang menyatakan bahwa
ROE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap DPR.
Implikasi Terapan
Implikasi kebijakan yang dapat diberikan melalui penelitian ini adalah :
1. Bagi Investor
Hasil penelitian menunjukan bahwa ROE berpengaruh secara signifikan terhadap DPR,
maka para investor perlu memperhatikan perubahan pada profitabilitas dalam menetapkan
keputusan investasi di pasar modal berdasarkan besar kecilnya pembayaran dividen,
karena semakin besar profitabilitas kemungkinan pembayaran dividen akan semakin
besar pula.
30
2. Bagi Perusahaan
Bagi pihak perusahaan dalam mengambil keputusan kebijakan dividen dapat lebih
mempertimbangkan faktor profitabilitas, karena dengan profitabilitas yang tinggi pihak
perusahaan dapat membayar dividen yang lebih besar kepada investor sehingga dapat
menarik perhatian para investor untuk berinvestasi pada perusahaan.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dijadikan sebagai bahan revisi
untuk penelitian selanjutnya. Keterbatasan penelitian ini antara lain adalah:
1. Penelitian ini hanya dapat menunjukan pengaruh rasio likuiditas, leverage, aktivitas,dan
profitabilitas sebesar 5,2 %. Angka tersebut sangat kecil sehingga hasil tersebut belum
mampu untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap jumlah DPR.
2. Secara simultan CR, DER, TATO, dan ROE juga tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap DPR. Sehingga variabel dalam penelitian ini belum mampu menunjukan
keterkaitan faktor fundamental yang berkaitan dengan dividen.
3. Variable TATO tidak berpengaruh terhadap DPR, kemungkinan karena TATO tidak
langsung berhubungan kebijakan dividen, tetapi harus dihubungkan dahulu dengan
profitabilitas, sedangkan profitabilitas yang diwakili oleh ROE dalam penelitian ini
memiliki pengaruh signifikan terhadap DPR.
Agenda Penelitian Mendatang
Disarankan untuk penelitian yang akan datang perlu memasukkan yang lain seperti:
1. faktor eksternal seperti tingkat pertumbuhan perusahaan (growth), risiko pasar (beta),
ukuran perusahaan (firm size), dan kondisi makro lainnya, seperti inflasi, pajak
penghasilan, tingkat bunga, dan lain-lain (Julenah, 2011). Sehingga bagi calon
31
investor selain melihat rasio keuangan, juga perlu mempertimbangkan faktor eksternal
dan disesuaikan dengan kondisi ekonomi saat ini.
2. Jika akan menggunakan variable TATO sebaiknya di mediasi dahulu terhadap
profitabilitas baru dihubungkan terhadap DPR.
32
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan,Zaki. 2000 Intermediate Acoounting.Edisi Ketujuh, BPFE, Yogyakarta.
Bambang Riyanto.1995.Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan.Edisi Keempat, BPFE,
Yogyakarta.
Dwi Purwanti dan Peni Sawitri. 2009. Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Kebijakan
Dividen.Jurnal Bisma vol.3 no.2.Universitas Gunadarma, Jakarta.
Bringham dan Houston, 2006.Fundamentals of Financial Management.edisi 10, Jakarta :
Salemba Empat
Dyckman, Thomas R, Roland E. Dukes, dan Charles J. Davis, 1996. Akuntansi Intermediate,
Jilid Dua, Edisi Ketiga, Terjemahan oleh Herman Wibowo.2001. Erlangga, Jakarta.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro – Semarang.
Hani, Diana Latiefasari. 2011. Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen (Studi empiris
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2005-2009). Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Dipenogoro.
Harahap, Sofyan. 2009. Analisis Kritis Laporan Keuangan. Cetakan Ketiga, Edisi 1. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Hermi, 2004. Hubungan Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Kas Pada
Perusahaan Perdagangan Besar Barang Produksi di BEJ tahun 1999-2002. Jurnal
Media Riset Akuntansi, Auditing, dan Informasi. Fakultas Ekonomi Universitas
Trisakti, Jakarta.
Ihalauw, John J.O.I. 2004. Bangunan Teori. SWCU Press, Salatiga.
Kadir, Abdul. 2010. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen. Fakultas
Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Miller, M.H, dan F. Modigiliani. 1961. Dividend Policy, Growth, and the Valuation of Share.
Journal of Business, Vol.34: 411-433.
33
Nasrul, Idiansyah Harahap. 2004. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dividend
Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur Go-Publik di Bursa Efek Jakarta. Tesis
Program Pascasarjana USU. Medan. (Tidak dipublikasikan).
Njoo, Sylvia Puji Lestari. 2008. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Dividen
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Brawijaya.
Parthington. 1989. Dividend Policy : Case Study Australian Capital Market. Journal of
Finance: 155-176
Priono, Tesdi. 2006. Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan, Pertumbuhan Aset dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Dividen per Share di BEI tahun 2002-2004. Skripsi
Akuntansi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Sawir, A 2004. Kebijakan Pendanaan dan Resturturiksasi Perusahaan. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Suharli dan Harahap, Sofyan Safri. 2004. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Suharli, Michell. 2006. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Harga Saham terhadap
Jumlah Dividen Tunai. Skripsi Akuntansi. Universitas Katholik Atma Jaya, Jakarta.
Sunarto dan Kartika Andi. 2003. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Kas Di BEJ.
Jurnal Bisnis Dan Ekonomi Vol 10.No 1: 67-82.
Warsono. 2003, Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid Satu, Bayumedia, Malang.
Yuliani. 2009. Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, Rasio
Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di BEI. Skripsi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
34
Curriculum Vitae
Nama : Astri Hardiyanti
Nim : 232009183
Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 26 Oktober 1990
Alamat Asal : Pamulang permai I blok A58/3, Tangerang Selatan
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Kebijakan Dividen
pada Perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2009 dan 2010.
Riwayat Pendidikan : SMK Tarakanita (2006-2009)
SMP Katolik Mater Dei (2003-2006)
SD Katolik Mater Dei (1997-2003)
Riwayat Kepanitiaan : 1. Panitia Retreat FEB 2010
2. Panitia Valentine Extravaganza 2011
3. Panitia Retreat Youth “Choosen Generation” 2011
4. Panitia Pentas Seni Budaya Indonesia 2012
Riwayat Seminar : 1. Seminar Nasional on Accounting “Peran Akuntansi dalam Pemberantasan Korupsi"
2. Seminar Nasional KSM “Become an Enterpreneur” 2010
3. Seminar “Love, Sex, and Dating”
35
4. Seminar Nasional Kewirausahaan “Inspire, Instruct, Improve : Other Side
of Business
5. Workshop Forex 2011
36
LAMPIRAN 1
NO COMPANY CR TATO DTA ROE DPR (%)
Agriculture, forest, fishing 2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010
1 Astra Argo Lestari (AALI) 1,83 1,93 0,98 1,01 0,18 0,19 26,67 28 64,96 49,97
2 PT. PP London Sumatra Indonesia (LSIP) 1,42 2,39 0,66 0,65 0,27 0,23 18,55 22,7 40,31 8,06
Mining and mining service
3 PT. Adaro Energy (ADRO) 1,98 1,76 0,64 0,61 1,42 1,18 25,03 11,9 12,45 29,71
4 PT. Medco Energi Internasional (MEDC) 1,55 2,04 0,33 0,41 1,85 1,86 2,71 10,6 41,27 23,43
5 PT. Perusahaan Gas Negara (PGAS) 2,48 3,43 0,63 0,62 1,35 1,22 53,09 45 56,12 56,03
Constructions
6 PT. Petrosea (PTRO) 1,34 1,04 0,88 0,84 1,43 0,84 1,99 35 96,41 31,76
Food and beverages
7 PT. Delta Jakarta (DLTA) 4,53 6,33 0,97 0,77 0,27 0,2 21,43 24,2 120 120
8 PT. Indofood Sukses Makmur (INDF) 1,16 2,04 0,93 0,81 2,45 1,34 20,44 17,6 39,34 39,55
9 PT. Tunas Baru Lampung (TBLA) 1,01 1,11 1 0,81 2,09 1,95 27,89 20 3,24 14,84
Tobacco
10 PT. Gudang Garam (GGRM) 2,46 2,7 1,21 1,23 0,48 0,44 18,88 19,6 36,19 40,84
Chemical and allied products
11 PT. Aneka Kimia Raya (AKRA) 0,96 1,05 1,48 1,59 2,2 2,01 15,78 13 28,56 2,44
12 PT. Budi Acid Jaya (BUDI) 1,14 1,03 1,11 1,08 1,1 1,53 19,68 6,05 23,79 39,48
Plastics and glass products
13 PT. Asahimas flat glass (AMFG) 3,34 3,94 0,97 1,02 0,29 0,29 4,4 18 25,8 10,49
14 PT. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) 3 5,55 0,8 0,73 0,24 0,17 25,72 24,7 30,16 30,02
15 PT. Semen Gresik (SMGR) 3,58 2,92 1,11 0,92 0,26 0,29 32,62 30,3 44,66 40,49
Cables
16 PT. Sumi Indo Kabel (IKBI) 7,18 5,01 1,53 2,04 0,14 0,22 5,84 0,93 14,92 66,52
17 PT. Supreme Cable Manufacturing and commerce
(SCCO) 1,2 1,26 1,45 1,9 1,77 1,72 4,92 14,4 33,4 30,45
18 PT. Sumi Indo Kabel (SUMI) 7,18 5,01 1,53 2,04 0,14 0,22 5,84 0,93 14,92 66,52
Electronics and office equipment
19 PT. Astra Graphia (ASGR) 1,46 1,51 1,72 1,59 1,03 1,1 17,57 25,4 0,28 0,28
Automotive and allied products
20 PT. Astra Otoparts (AUTO) 2,17 1,76 1,13 1,12 0,39 0,38 23,94 29,6 47,98 29,33
21 PT. Gajah Tunggal (GJTL) 1,86 1,76 0,89 0,95 2,32 1,94 33,9 23,6 5,77 5,03
22 PT. Intraco Penta (INTA) 1,43 2,19 1,01 1,12 2,19 1,66 10,31 20,2 34,59 29,12
Pharmaceuticals
23 PT. Darya Varia Laboratoria (DVLA) 3,05 3,72 1,11 1,09 0,41 0,33 13,02 17,3 0,35 0,3
24 PT. Tempo Scan Pacific (TSPC) 3,47 3,37 1,38 1,43 0,34 0,36 14,94 18,8 0,44 0,37
Consumer Goods
25 PT. Mandom Indonesia (TCID) 7,26 10,7 1,4 1,4 0,13 0,1 14,15 13,9 51,63 52,01
26 PT. Unilever Indonesia (UNVR) 1 0,85 2,44 2,26 1,02 1,15 82,21 83,7 74,94 77,49
37
Telecommunication
27 PT. XL Axiata (EXCL) 0,33 0,49 0,5 0,64 2,11 1,33 19,42 24,7 53,25 31,49
28 PT. Telekomunikasi Indo (TLKM) 0,6 0,91 0,69 0,69 1,25 0,98 29,49 26 46,23 51,72
38
Lampiran 2
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CR 56 .33 10.68 2.6379 2.05303
DER 56 .10 4.25 1.0432 .85412
TATO 56 .33 2.44 1.1105 .45887
ROE 56 .93 83.72 21.4755 15.79541
DPR 56 .00 1.20 .3497 .27675
Valid N (listwise) 56
Sumber : Data Sekunder yang Diolah (2009-2010)
Lampiran 3
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 56
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .25949747
Most Extreme Differences Absolute .110
Positive .110
Negative -.071
Kolmogorov-Smirnov Z .824
Asymp. Sig. (2-tailed) .506
a. Test distribution is Normal.
39
Lampiran 4
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .259 .149 1.742 .088
CR .025 .023 .185 1.065 .292 .574 1.742
DER -.038 .053 -.118 -.718 .476 .636 1.573
TATO -.038 .083 -.064 -.465 .644 .920 1.087
ROE .005 .002 .285 2.018 .049 .864 1.157
a. Dependent Variable: DPR
Sumber : Data Sekunder yang Diolah (2009-2010)
Lampiran 5
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .241a .058 -.016 .17405 1.917
a. Predictors: (Constant), ROE, DER, TATO, CR
b. Dependent Variable: DPR
Sumber : Data Sekunder yang Diolah (2009-2010)
40
Lampiran 6
Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .184 .096 1.912 .061
CR .007 .015 .080 .446 .657
DER -.019 .034 -.092 -.542 .590
TATO .038 .053 .100 .704 .485
ROE -.001 .002 -.136 -.932 .356
a. Dependent Variable: ABS
Sumber : Data Sekunder yang diolah (2009-2010)
Lampiran 7
Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .259 .149 1.742 .088
CR .025 .023 .185 1.065 .292
DER -.038 .053 -.118 -.718 .476
TATO -.038 .083 -.064 -.465 .644
ROE .005 .002 .285 2.018 .049
a. Dependent Variable: DPR
Sumber : Data Sekunder yang diolah (2009-2010)
41
Lampiran 8
Uji Simultan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .509 4 .127 1.751 .153a
Residual 3.704 51 .073
Total 4.212 55
a. Predictors: (Constant), ROE, DER, TATO, CR
b. Dependent Variable: DPR
Sumber : Data Sekunder yang diolah (2009-2010)
Lampiran 9
Uji Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .259 .149 1.742 .088
CR .025 .023 .185 1.065 .292
DER -.038 .053 -.118 -.718 .476
TATO -.038 .083 -.064 -.465 .644
ROE .005 .002 .285 2.018 .049
a. Dependent Variable: DPR
Sumber : Data Sekunder yang diolah (2009-2010)