Upload
nadzier-wiriadinata
View
8.869
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Mengingat bahwa Diniyah Takmiliyah cukup sentral peranannya dalam memberikan pendidikan agama yang dirasa belum memadai didapatkan oleh siswa/siswi sekolah umum, maka sudah sepatutnya Diniyah Takmiliyah mendapatkan perhatian yang serius dari pihak pemerintah, khususnya Kementerian Agama.
Citation preview
KERTAS KERJA PERSEORANGAN( K K P )
RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PELAYANAN DAN BIMBINGAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN
DINIYAH TAKMILIYAH PADA SEKSI PENDIDIKAN KEAGAMAAN BIDANG PEKAPONTREN KANWIL KEMENTERIAN AGAMA
PROVINSI JAWA BARAT
Oleh
E. NADZIER WIRIADINATA NIS. 13.10.977
KEMENTERIAN AGAMABALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XIIITAHUN 2010
LEMBAR PENGESAHAN
KERTAS KERJA PERSEORANGAN(KKP)
RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PELAYANAN DAN BIMBINGAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN DINIYAH TAKMILIYAH PADA SEKSI PENDIDIKAN KEAGAMAAN BIDANG PEKAPONTREN KANWIL
KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT
Oleh
E. NADZIER WIRIADINATA NIS. 13.10.977
Pembimbing
Drs. H. MAMAN SUTRIAMAN
NIP. 195708051986011003
Mengetahui
Kepala Balai Diklat Keagamaan Bandung,
Ir. SUNARINI, M.Kom.NIP. 196501011989032001
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kertas Kerja Perorangan ini dapat
diselesaikan.
Kertas kerja perseorangan (KKP) ini disusun dalam rangka memenuhi
salah satu tugas yang diberikan kepada para peserta Diklat Kepemimpinan
Tingkat IV Angkatan XIII yang diselenggarakan mulai tanggal 1 Juni s.d 6 Juli
2010 di Balai Diklat Keagamaan Bandung.
Adapun judul Kertas Kerja Perorangan (KKP) ini dipilih sesuai dengan
bidang tugas dan tanggung jawab penulis sebagai Kepala Seksi Pendidikan
Keagamaan pada Bidang Pekapontren Kementerian Agama Provinsi Jawa
Barat, yaitu : “RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PELAYANAN
DAN BIMBINGAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN DINIYAH TAKMILIYAH
PADA SEKSI PENDIDIKAN KEAGAMAAN BIDANG PEKAPONTREN
KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Kertas Kerja Perseorangan
(KKP) ini masih jauh dari sempurna, hal ini disebabkan karena keterbatasan
waktu dan kesempatan penulis untuk mengumpulkan dan mengolah data hasil
pengamatan. Namun demikian penulis berharap semoga Kertas Kerja
Perseorangan (KKP) ini dapat bermanfaat sebagai bekal bagi penulis dalam
menjalankan tugas sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Bidang
Pekapontren Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.
Dalam rangka penyempurnaan Kertas Kerja Perseorangan (KKP) ini,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai
pihak, dengan demikian Kertas Kerja Perseorangan (KKP) ini dapat
memberikan kontribusi pemikiran bagi optimalisasi pelayanan dan bimbingan
terhadap pendidikan keagamaan pada Diniyah Takmiliyah.
Dalam kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada :
1. Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
2. Kepala Bidang Pekapontren
3. Rekan-rekan Kepala Seksi pada Bidang Pekapontren
4. Para Narasumber dan Widyaiswara yang telah memberikan bimbingan dan
pembeنalan materi.
5. Drs. H. Maman Sutriaman, selaku pembimbing dalam penyusunan KKP
6. Panitia Penyelenggara, rekan-rekan Peserta Diklatpim IV Angkatan XIII,
rekan-rekan di Balai Diklat Keagamaan Bandung yang tak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang dengan tulus telah memberikan dukungan moril
dan bantuan pemikiran sehingga penulis bisa menyelesaikan Diklat ini
dengan baik.
Semoga Allah S.W.T membalas segala kebaikan Bapak/Ibu dan rekan-
rekan dengan pahala yang berlimpah, amin.
Bandung, Juni 2010
Penulis,
E. Nadzier Wiriadinata
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………. iiiDAFTAR TABEL .................................................................................................... ivDAFTAR GAMBAR ................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang .……………………………...............………….… 1
B. Isu Aktual .…….. …………………………………………………. 4
C. Perumusan Masalah ................................................................... 6
D. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 7
E. Pengertian dan Lingkup Bahasan ............................................... 7
BAB II GAMBARAN KEADAAN SEKARANG ……………………….... 9
A. Visi dan Misi Kanwil Kementeian Agama Prov Jawa barat.......... 9
B. Tugas Pokok dan Uraian Tugas ............................................... 10
C. Program dan Kegiatan Yang Ingin Ditingkatkan ......................... 11
D. Gambaran Tingkat Kinerja Saat Ini ............................................ 12
BAB III GAMBARAN KEADAAN YANG DIINGINKAN ................................ 13
A. Sasaran Kebijakan Operasional, Program dan Kegiatan
Yang Akan Ditingkatkan ……………………………………. 13
B. Memilih dan Menetapkan Program dan Kegiatan
yang Akan Ditingkatkan ………………..……………………. 14
C. Kerangka Pengukuran dan Indikator Kinerja ……………. 14
BAB IV MASALAH DAN PEMECAHANNYA …………………………… 16
A. Identifikasi dan Analisis Masalah ...................................... 16
B. Memilih dan Menetapkan Program Sasaran ..................... 20
C. Alternatif Kegiatan ............................................................. 22
D. Rencana Kerja .................................................................. 24
BAB V PENUTUP …………………………………………………………….. 34
Kesimpulan ………………………………………………………...... 34
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 36
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Data Keagamaan Diniyah Takmiliyah ........................................ 11
Tabel 2 Pengukuran Kinerja ................................................................... 12
Tabel 3 Rencana Kegiatan Tahunan ...................................................... 16
Tabel 4 Analisis USG Masalah Pokok .................................................... 18
Tabel 5 Analisis USG Masalah Spesifik .................................................. 19
Tabel 6 Analisis USG Alternatif Program ................................................ 23
Tabel 7 Analisis Paket Kerja 01 ............................................................. 27
Tabel 8 Analisis Paket Kerja 02 ............................................................. 28
Tabel 9 Analisis Paket Kerja 03 ............................................................. 29
Tabel 10 Analisis Paket Kerja 04 ............................................................. 30
Tabel 11 Analisis Paket Kerja 05 ............................................................. 31
Tabel 12 Rekapitulasi Biaya .................................................................... 32
Tabel 13 Jadwal Rencana Kegiatan .......................................................... 33
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ............................................................................................................ 20
Gambar 2 ............................................................................................................ 21
Gambar 3 ............................................................................................................ 24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga Pendidikan Islam yang dikenal dengan nama Madrasah
Diniyah, yang berdasarkan PP 55 tahun 2007 kemudian berubah nama
menjadi Diniyah Takmiliyah, telah lama diselenggarakan di Indonesia.
Lembaga pendidikan ini telah ada bersamaan dengan penyebaran agama
Islam di Indonesia. Dimasa pemerintahan Hindia Belanda, hampir disemua
desa di Indonesia yang penduduknya mayoritas Islam terdapat madrasah
dengan berbagai nama atau bentuk seperti “Pengajian Anak-anak, Sekolah
Kitab, Sekolah Agama” dan lain-lain.
Diniyah Takmiliyah adalah Lembaga Pendidikan Islam yang secara
signifikan ikut andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sesuai dengan
namanya, Diniyah Takmiliyah mengambil peran sebagai lembaga
pendidikan yang berupaya untuk melengkapi materi pendidikan agama
Islam yang dirasa kurang pada sekolah-sekolah umum. Sistem
pembelajaran di lembaga pendidikan ini tumbuh secara natural melalui
proses akulturasi yang berjalan secara dinamis sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
Sehubungan dengan begitu pesatnya tingkat pertumbuhan Diniyah
Takmiliyah diberbagai penjuru tanah air, maka untuk memudahkan
pembinaan dan bimbingan, Kementerian Agama menetapkan beberapa
peraturan tentang Madrasah Diniyah/Diniyah Takmiliyah yang diatur dalam
Peraturan Menteri Agama RI Nomor 13 Tahun 1964 yang antara lain
menjelaskan :
1. Madrasah Diniyah ialah lembaga pendidikan yang memberikan
pendidikan dan pengajaran secara klasikal dalam pengetahuan agama
Islam kepada pelajar bersama-sama sedikitnya berjumlah 10 (sepuluh)
sampai dengan 18 (delapan belas) orang.
2. Pendidikan dan pengajaran (pada madrasah diniyah) bertujuan untuk
memberi tambahan pengetahuan agama kepada pelajar-pelajar yang
merasa kurang menerima pelajaran agama di sekolah-sekolah umum.
3. Madrasah diniyah ada 3 (tiga) tingkatan yakni; Diniyah Awaliyah, Diniyah
Wustha dan Diniyah Ulya .
Setelah Peraturan Menteri Agama No 13 tahun 1964 ini kemudian lahir
Peraturan Menteri Agama No. 3 Tahun 1984 tentang Kurikulum Madrasah
Diniyah.
Setelah reformasi, tepatnya dengan lahirnya Undang-undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dengan jelas diamanatkan
bahwa Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional. Tentunya hal ini
1
adalah sebuah perhatian dan pengakuan yang sudah selayaknya
diapresiasi oleh umat Islam di Indonesia.
Saat ini eksistensi pendidikan diniyah bahkan semakin diperkokoh
dengan telah diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007
tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. Meskipun lembaga
Diniyah Takmiliyah dianggap memiliki andil besar dalam pendidikan
nasional, pada kenyataannya kurang mendapat perhatian yang layak dari
pemerintah bahkan dapat dikatakan lembaga Diniyah Takmiliyah berdiri dan
mengembangkan sendiri eksistensinya ditengah derasnya perkembangan
pendidikan nasional.
Mengingat bahwa Diniyah Takmiliyah cukup sentral peranannya dalam
memberikan pendidikan agama yang dirasa belum memadai didapatkan
oleh siswa/siswi sekolah umum, maka sudah sepatutnya Diniyah Takmiliyah
mendapatkan perhatian yang serius dari pihak pemerintah, khususnya
Kementerian Agama.
Faktanya pemerintah sudah melakukan langkah tersebut seperti
tertuang dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2002 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi dan
Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota Pasal 35 menyebutkan; Bidang
Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren mempunyai tugas
melaksanakan pelayanan dan bimbingan di bidang pendidikan keagamaan
dan pondok pesantren.
Namun melalui pengamatan secara mendalam dan obyektif, penulis
selaku pegawai yang menangani pendidikan keagamaan menyimpulkan
bahwa kualitas kinerja Seksi Pendidikan Keagamaan pada Bidang
Pekapontren belum optimal dan karenanya patut ditingkatkan . Penyebab
belum optimalnya kinerja Seksi Pendidikan Keagamaan adalah
dikarenakan : (1) pelayanan dan bimbingan terhadap pendidikan
keagamaan pada Diniyah Takmiliyah belum optimal ; (2) kurikulum Diniyah
Takmiliyah belum terstandarisasi secara nasional; (3) Belum validnya data
yang dimiliki Bidang Pekapontren.
Berangkat dari isu yang diungkapkan di atas penulis tertarik untuk
mengkaji dan melakukan analisis terhadap isu tersebut melalui penyusunan
Kertas Kerja Perorangan (KKP) yang berjudul “RENCANA KERJA
PENINGKATAN KINERJA PELAYANAN DAN BIMBINGAN PENDIDIKAN
KEAGAMAAN DINIYAH TAKMILIYAH PADA SEKSI PENDIDIKAN
KEAGAMAAN BIDANG PEKAPONTREN KANWIL KEMENTERIAN
AGAMA PROVINSI JAWA BARAT”.
B. Isu Aktual
Selama ini lembaga Diniyah Takmiliyah dikenal sebagai lembaga yang
mampu memperkuat serta memperkaya pendidikan Agama Islam bagi usia
sekolah (7-15 tahun) sehingga anak didik pada kategori usia emas ini
memperoleh bekal pengetahuan, sikap serta pemahaman yang memadai
terhadap pemahaman Agama Islam.
Kenyataan tersebut tentunyai adalah sesuatu yang positif dan harus
tetap dipertahankan bahkan kalau perlu ditingkatkan lagi, apalagi saat ini
peran Diniyah Takmiliyah telah diatur didalam Peraturan Pemerintah Nomor
55 Tahun 2007. Karena itu pemberdayaan lembaga Diniyah Takmiliyah
serta peningkatan kualitas lembaga tersebut yang mengacu kepada Standar
Nasional Pendidikan adalah sebuah keharusan.
Langkah ini harus dilakukan agar Diniyah Takmiliyah mampu
menghadapi era perubahan di segala aspek yang begitu cepat sebagai
konsekuensi masuknya Diniyah Takmiliyah ke dalam sisdiknas. Namun
sayangnya, disatu sisi, secara umum Diniyah Takmiliyah belum begitu
tanggap terhadap perubahan tersebut, disisi lain pemberdayaan lembaga
tersebut adalah sesuatu yang harus dilakukan dan perlu ditingkatkan agar
lembaga tersebut benar-benar menjadi lembaga pendidikan alternatif dan
berkualitas. Pemberdayaan secara optimal akan peran Diniyah Takmiliyah
hanya mungkin bila Bidang Pekapontren, khususnya Seksi Pendidikan
Keagamaan, sebagai unit dari Kementerian Agama yang menangani
pendidikan keagamaan mampu meningkatkan kinerjanya. Namun ternyata
secara faktual kinerja Seksi tersebut dipandang belum optimal karena
beberapa alasan, yaitu :
1. Masih lemahnya pelayanan dan bimbingan terhadap pendidikan
keagamaan pada Diniyah Takmiliyah;
2. Belum optimalnya sosialisasi dan pembinaan;
3. Terbatasnya bahan standarisasi dan pembinaan
Berdasarkan isi-isu aktual tersebut, penulis selaku pejabat yang
menangani hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan kualitas Diniyah
Takmiliyah tentunya terpanggil untuk melakukan langkah-langkah strategis
guna mengatasi berbagai masalah yang menghambat terwujudnya
pemberdayaan dan peningkatan kualitas pendidikan pada Diniyah
Takmiliyah.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan isu aktual di atas, maka rumusan
masalah yang dapat penulis formulasikan dalam Kertas Kerja Perorangan
ini adalah sebagai berikut :
1. Terbatasnya penyusunan bahan sosialisasi dan pembinaan
mengakibatkan terbatasnya ketersediaan bahan sosialisasi dan
pembinaan bagi Diniyah Takmiliyah.
2. Terbatasnya ketersediaan bahan sosialisasi dan pembinaan
mengakibatkan kegiatan sosialisasi dan pembinaan belum optimal.
3. Belum optimalnya sosialisasi dan pembinaan mengakibatkan pelayanan
dan bimbingan terhadap pendidikan keagamaan pada Diniyah
Takmiliyah kurang optimal
Dari ketiga permasalahan di atas, penulis akan melakukan pengujian
dalam KKP ini apakah benar ketidakoptimalan tingkat capaian sasaran
tupoksi Seksi Pendidikan Keagamaan pada Bidang Pekapontren
Kementeriaan Agama Kanwil Provinsi Jawa Barat disebabkan oleh
berbagai faktor di atas. Dan dengan menggunakan hasil pengujian
dimaksud, diharapkan dapat segera direalisasikan pelaksanaan salah satu
program alternatif yang dapat dikembangkan dalam upaya mengatasi
permasalahan yang ada.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan Kertas Kerja Perseorangan ini penulis
menggunakan beberapa metode dalam mengumpulkan data, antara lain:
1. Pengalaman (Emperical Research), yaitu kejadian-kejadian yang penulis
peroleh dari pengalaman selama menjalankan tugas pada Seksi
Pendidikan Keagamaan, BidangPekapontren Kementerian Agama Kanwil
Provinsi Jawa Barat.
2. Studi Kepustakaan (Library Research), yaitu dengan membaca literatur-
literatur serta bahan-bahan yang didapat selama mengikuti Diklatpim, dan
juga berasal dari kajian pustaka melalui telaah terhadap buku-buku yang
ada kaitannya dengan materi penulisan Kertas Kerja Perseorangan ini.
3. Pembelajaran (Learning), yaitu menyerap konsep ataupun teori selama
mengikuti Diklatpim.
A. Pengertian dan Lingkup Bahasan
1. Pengertian
Untuk lebih terarahnya pembahasan sesuai dengan judul, akan
dikemukakan beberapa pengertian yang berkaitan dengan istilah yang
tercantum dalam judul, sehingga diharapkan lebih mudah dalam
pemahaman.
a. Rencana kerja adalah suatu proses perancangan pekerjaan atau
suatu keinginan yang disertai tindakan untuk mencapai sesuatu yang
dibatasi oleh waktu, tempat, tujuan dan biaya yang ditentukan.
b. Peningkatan adalah tindakan memperbaiki atau kemajuan
menuju menjadi lebih baik. Penngkatan juga dapat diartikan
sebagai proses perbuatan atau cara meningkatkan
(batas/waktu/masa) usaha kegiatan dan sebagainya (Tim Penyusun
Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ; 1945 : 1060)
c. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (AA.
Anwar Prabu Mangkunegara).
d. Pelayanan adalah proses kegiatan dalam memenuhi apa yang
dibutuhkan masyarakat berkaitan dengan hal-hal yang menjadi
tupoksi.
e. Bimbingan adalah Proses kegiatan yang sifatnya memberikan
petunjuk dan pengarahan untuk tujuan tertentu.
f. Diniyah Takmiliyah adalah sebuah lembaga pendidikan non formal
yang berperan memberikan pendidikan agama Islam, yang sifatnya
melengkapi materi pembelajaran agama yang dipandang kurang
memadai diperoleh siswa/siswi di sekolah-sekolah formal.
2. Lingkup Bahasan
Lingkup bahasan Kertas Kerja Perseorangan (KKP) ini adalah
deskripsi kondisi obyektif dari Seksi Pendidikan Keagamaan pada
Bidang Pekapontren Kementerian Agama Kanwil Provinsi Jawa Barat
secara kualitatif, dan juga analisis terhadap faktor-faktor penyebab
belum optimalnya kinerja tugas Seksi Pendidikan Keagamaan Bidang
Pekapontren Kementerian Agama Kanwil Provinsi Jawa Barat
BAB II
GAMBARAN KEADAAN SEKARANG
A. Visi dan Misi Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
1. Visi
Terwujudnya aparatur yang Profesional, Transparan, dan Akuntabel
menuju masyarakat Jawa Barat yang taat beragama, sejahtera, dan
berwawasan maju
2. Misi
a. Memberikan dukungan pelayanan teknis dan administrasi yang
prima kepada masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan
kehidupan beragama;
b. Memberikan dukungan pengelolaan pendidikan agama dan
pendidikan keagamaan yang optimal kepada masyarakat;
c. Mengupayakan dukungan penyelenggaraan pendidikan agama
secara efektif pada Sekolah Umum dan penyelenggaraan
pendidikan pada Madrasah;
d. Menyelenggarakan pelayanan yang efektif dan efisien di Bidang
Perencanaan, Pengendalian pelaksanaan Program dan Anggaran
Administrasi Umum, Informasi dan Hubungan Kelembagaan;
e. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sarana dan
prasarana Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
B. Tugas Pokok dan Uraian
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama nomor 373 Tahun 2002
tentang struktur organisasi pada Kantor Wilayah Departemen Agama
Provinsi Jawa Barat dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota, tugas
pokok Seksi Pendidikan Keagamaan adalah : melaksanakan tugas yang
yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan pendidikan
keagamaan sesuai ketentuan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, kegiatan yang dilakukan
adalah :
1. Melakukan pelayanan dan bimbingan pendidikan keagamaan pada madrasah diniyah atau bentuk lainnya di bidang kurikulum, ketenagaan, kesiswaan, administrasi pendidikan, sarana prasarana, supervisi dan evaluasi;
2. Menyelenggarakan tata laksana persuratan dinas, kearsipan, inventarisasi barang, pemeliharaan sarana kerja dan dukungan administrasi kepegawaian;
3. Melakukan pelayanan informasi data, kebijakan dan program;
4. Meningkatkan koordinasi sektoral maupun lintas sektoral secara internal dan eksternal;
5. Menyiapkan peta pendidikan keagamaan sebagai acuan bagi
penyusunan program dan anggaran pembinaan serta
pengembangan pengelolaan Diniyah Takmiliyah.
6. Menyiapkan ketersediaan kurikulum dan silabus Diniyah
Takmiliyah
C. Program dan Kegiatan yang Ingin Ditingkatkan
Peningkatan kinerja adalah salah satu program yang saat ini begitu
sering didengungkan dan secara sungguh-sungguh ingin diwujudkan . Salah
satu aspeknya adalah seperti yang diungkapkan dalam uraian latar belakang
KKP ini, yaitu bahwa optimalisasi pelayanan dan bimbingan terhadap
pendidikan keagamaan pada Diniyah Takmiliyah sangat menentukan
peningkatan Kinerja Seksi Pendidikan Keagamaan Bidang Pekapontren
Kementerian Agama Kanwil Provinsi Jawa Barat.
Berikut ini data kelembagaan Diniyah Takmiliyah :
Tabel 1
Lembaga
Status Lembaga Jumlah
Siswa/Santri/Peserta Didik
Jumlah GuruNeger
iSwasta
Pondok Pesantren - 8.110 482.366 santri 42.909 kiyai
Diniyah Takmiliyah- 21.793
1.437.808 siswa110.083
ustadz
Pendidikan Al Quran
- 14.387146.018 siswa 13.608 ustadz
Majlis Ta’lim - 91.803 2.598.859 jamaah 87.158 ustadz
Dalam rangka mendukung upaya peningkatan kinerja, Seksi
Pendidikan Keagamaan menetapkan program prioritas yang perlu
ditingkatkan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelayanan dan bimbingan terhadap pendidikan
keagamaan pada Diniyah Takmiliyah
2. Mengoptimalkan sosialisasi dan pembinaan
3. Menyediakan bahan sosialisasi dan pembinaan yang memadai dan
mencukupi
D. Gambaran Tingkat Kinerja Saat Ini
Penetapan ketiga kegiatan utama sebagaimana dimaksud di atas
dipandang sebagai program kegiatan prioritas yang ingin ditingkatkan oleh
Seksi Pendidikan Keagamaan Bidang Pekapontren Kementerian Agama
Kanwil Provinsi Jawa Barat karena didasarkan pada hasil pengukuran kinerja
terhadap kegiatan dimaksud, yang menunjukkan hasil tingkat capaian kinerja
sebagai berikut :
Tabel 2
PENGUKURAN KINERJA
NO
TUJUAN SASARAN PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN UKURA
CAPAIA
N N
1. Terwujudnya Tingkat Capaian Tupoksi atau kinerja Seksi Pendidikan Keagamaan yang Optimal
Terwujudnya Pelayanan dan Bimbingan Pendidikan Keagamaan pada Diniyah Takmiliyah
1. sosialisasi dan pembinaan sudah optimal
2. Sarana prasarana sudah memadai
3. Jumlah SDM sudah memadai
Skala 1-5
Skala 1-5
Skala 1-5
4
2
3
Keterangan :Skala 1 : sangat tidak setujuSkala 2 : tidak setujuSkala 3 : cukup setujuSkala 4 : SetujuSkala 5 : Sangat setuju
Berdasarkan hasil pengukuran tingkat capaian kinerja dari ketiga
kegiatan pokok yang telah direncanakan oleh Seksi Pendidikan Keagamaan,
maka kegiatan yang paling dianggap urgen untuk segera dilakukan adalah
sosialisasi dan pembinaan yang benar-benar mencerminkan kebutuhan riil
pengembangan kompetensi SDM pada Diniyah Takmiliyah.
BAB III
GAMBARAN KEADAAN YANG DI INGINKAN
A. Sasaran Kebijaksanaan Operasional, Program dan Kegiatan Yang Akan
Ditingkatkan
Sebagai kepala Seksi Pendidikan Keagamaan, Bidang Pekapontren
pada Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, maka sasaran yang ingin
penulis capai adalah optimalisasi pelaksanaan tugas Seksi Pendidikan
Keagamaan bagi terselenggaranya pelayanan dan bimbingan pendidikan
keagamaan pada Diniyah Takmiliyah di seluruh Jawa Barat secara optimal.
Sebagaimana telah diuraikan dalam bab II, program yang belum
tercapai sasarannya adalah belum optimalnya sosialisasi dan pembinaan,
akibat berbagai hal yang mendasarinya, seperti : (1) terbatasnya bahan
sosialisasi dan pembinaan, (2) kurangnya pemberdayaan Forum Komunikasi
Diniyah Takmiliyah , dan (3) anggaran yang kurang memadai.
Berdasarkan persoalan yang dihadapi tersebut, maka program
kegiatan yang difokuskan oleh Seksi Pendidikan Keagamaan untuk
ditingkatkan adalah ” penyusunan bahan sosialisasi dan pembinaan
sehingga nantinya benar-benar mampu menjawab kebutuhan riil
keterbatasan bahan sosialisasi dan pembinaan ”
B. Memilih dan Menetapkan Program dan Kegiatan yang Akan
Ditingkatkan
Untuk terwujudnya kinerja Seksi pendidikan yang optimal maka
optimalisasi penyediaan bahan sosialisasi dan pembinaan terhadap
pendidikan keagamaan pada Diniyah Takmiliyah adalah salah satu upaya
yang akan dilakukan oleh Seksi Pendidikan Keagamaan. Optimalisasi
penyediaan bahan sosialisasi dan pembinaan terhadap pendidikan
keagamaan pada Diniyah Takmiliyah hanya akan terwujud apabila :
1. Terjalinnya kerjasama dengan instansi terkait melalui FKDT untuk
mencari dukungan dana.
2. Menyusun bahan sosialisasi dan pembinaan
3. Menyelanggarakan workshop dan sosialisasi
Berdasarkan ketiga kriteria di atas, maka Seksi Pendidikan Keagamaan
menetapkan “Penyusunan Bahan Sosialisasi dan Pembinaan”, sebagai
kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan.
C. Kerangka Pengukuran dan Indikator Kinerja
Untuk dapat merealisasikan program strategis dan
berkesinambungan dalam rangka mendukung pelaksanaan penyusunan
bahan sosialisasi dan pembinaan, maka ditetapkan beberapa indikator
sebagai ukuran tingkat capaian kinerja sebagai berikut :
Tabel 3
RENCANA KEGIATAN TAHUNAN
SASARAN
Program
KEGIATAN
Ket.Uraian
Indikator Kinerja
Rencana tingkat capaian
UraianIndikator Kinerja
ProgramIndikator Kinerja
Terwujudnya penyiapan bahan sosialisasi dan pembinaan
Tersedianya kegiatan penyiapan bahan sosialisasi dan pembinaan
Terselenggaranya kegiatan sosialisasi dan pembinaan
Penyusunan bahan sosialisasi dan pembinaan
Tersusunnya bahan sosialisasi dan pembinaan
Tersdianya bahan sosialisasi dan pembinaan
260 eksemplar
Sumber dana dari DIPA tahun 2011
BAB IV
MASALAH DAN PEMECAHANNYA
A. Identifikasi dan Analisis Masalah
Bertolak dari pembahasan Bab terdahulu, maka untuk mengubah keadaan
sekarang menjadi keadaan yang diinginkan terlebih dahulu dilakukan identifikasi
masalah yang dihadapi
Masalah utama yang dihadapi pada Seksi Pendidikan Keagamaan, Bidang
Pekapontren Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat adalah belum optimalnya
pelayanan dan bimbingan terhadap pendidikan keagamaan pada Diniyah
Takmiliyah. Dengan menggunakan analisis pohon masalah dapat diidentifikasi
bahwa masalah pokok tersebut disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Kurangnya sarana dan prasarana
2. Sosialisasi dan pembinaan belum optimal
3. Jumlah SDM yang kurang memadai
Dari ketiga masalah tersebut, maka yang paling spesifik/dominan
mempengaruhi pelayanan dan bimbingan terhadap pendidikan keagamaan pada
Diniyah Takmiliyah adalah ”karena belum optimalnya pelaksanaan sosialisasi dan
pembinaan”. Pelaksanaan sosialisasi dan pembinaan yang belum optimal itu
sendiri disebabkan antara lain:
1. Terbatasnya bahan sosialisasi dan pembinaan
2. Anggaran yang belum mencukupi/memadai
3. Kurangnya pemberdayaan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah sebagai
mitra kerja Kementerian Agama
Diantara ketiga penyebab masalah tersebut, maka yang paling dominan
adalah ” terbatasnya bahan sosialisasi dan pembinaan”.
Beberapa langkah yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah pokok dan
masalah dominan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengidentifikasi masalah pokok yang dominan dapat digunakan metode
USG (Urgent, Serious, Growth) sebagai berikut :
Tabel 4
Analisis USG masalah Pokok
No. MASALAH POKOK U S G JML RKG
1. Kurangnya sarana dan prasarana 4 4 4 12 II
2. Sosialisasi dan pembinaan belum optimal
4 5 5 14 I
3 Jumlah SDM yang kurang memadai
3 4 4 11 III
2. Untuk mengidentifikasi masalah yang spesifik yang dominan juga digunakan
metode USG sebagai berikut :
Tabel 5
Analisis USG Masalah Spesifik
No. MASALAH SPESIFIK U S G JML RKG
1. Anggaran belum mencukupi 3 4 4 11 III
2. Terbatasnya bahan sosialisasi dan pembinaan
4 4 5 13 I
3 Kurangnya pemberdayaan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah
3 3 3 9 II
Keterangan :
U : Urgent (mendesak) dengan nilai :
PalingMendesak
Sangatmendesak
mendesak Biasa TidakMendesak
5 4 3 2 1
S : Serious (gawat) dengan nilai :
Fatal Sangat gawat
Gawat Biasa Tidak Gawat
5 4 3 2 1
G : Growth (perkembangan) dengan nilai :
Sangat Cepat
Cepat Agak Cepat
Biasa Lambat
5 4 3 2 1
Dari hasil ”USG” tersebut di atas, maka jelas tergambar permasalahan
kegiatan yang paling dominan adalah ”sosialisasi dan pembinaan belum
optimal” mendapat nilai terbesar berjumlah 14 yang sekaligus menduduki
ranking I (pertama).
Berdasarkan masalah-masalah yang diungkapkan di atas, penulis mencoba
menggambarkan pemecahan masalahnya dalam bentuk ”pohon masalah” yang
diwujudkan dalam bentuk pernyataan negatif seperti digambarkan pada pohon
masalah sebagai berikut :
Gambar 1
POHON MASALAH(Pernyataan Negatif)
a b c
a b c
B. Memilih dan Menetapkan Program Sasaran
Sebagaimana telah dikemukakan diatas, bahwa masalah utama
yang dihadapi oleh Seksi Pendidikan Keagamaan adalah ”belum optimalnya
pelayanan dan bimbingan terhadap pendidikan keagamaan pada Diniyah
Takmiliyah”. Untuk mewujudkan pelayanan dan bimbingan pendidikan
keagamaan pada Diniyah Takmiliyah yang optimal, maka diperlukan
pemilihan dan penetapan program untuk mewujudkan sasaran yang ingin
dicapai sebagai berikut :
1. Kurangnya sarana dan prasarana
Kinerja Seksi Pendidikan Keagamaan Belum Optimal
Pelayanan dan Bimbingan terhadap pendidikan keagamaan pada Diniyah Takmiliyah belum optimal
Kurangnya sarana dan prasarana
Jumlah SDM yang kurang memadai
Sosialisasi dan pembinaan belum optimal
4
Kurangnya pemberdayaan Forum Komunikasi Diniyah
Takmiliyah
Terbatasnya bahan sosialisasi dan pembinaan
Akibat
SEBAB
1
2
3
Keterangan :1. Masalah Utama yang dihadapi ialah nomor 1, 2. Penyebab Masalah Nomor 1 adalah nomor 2b,3. Penyebab Masalah Nomor 2b, adalah 3c,4. Akibat dari Nomor 1 adalah Nomor 4.
Anggaran belum mencukupi
2. Sosialisasi dan pembinaan belum optimal
3. Jumlah SDM kurang memadai
Dari ketiga sasaran tersebut yang dianggap paling dominan adalah
”Sosialisasi dan pembinaan belum optimal”, sasaran ini dapat dicapai
dengan melalui :
1. Mengoptimalkan pemberdayaan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah
2. Terpenuhinya bahan sosialisasi dan pembinaan
3. Tercukupinya anggaran
Dalam rangka menetapkan sasaran yang menjadi prioritas dari
ketiga sasaran tersebut di atas, maka perlu dilakukan penentuan untuk
memilih dan menetapkan program yang dilaksanakan dengan
menggunakan pola ”pohon sasaran”. Ketiga sasaran tersebut di atas yang
harus dicapai terlebih dahulu adalah “terpenuhinya bahan sosialisasi dan
pembinaan".
Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada pohon sasaran berikut :
Gambar 2
POHON SASARAN(Pernyataan Positif)
a b c
Kinerja Seksi Pendidikan Keagamaan sudah optimal
Pelayanan dan bimbingan terhadap pendidikan keagamaan sudah optimal
4
AKIBAT
SEBAB
1
a b c
C. Alternatif Kegiatan
Setelah memperhatikan sasaran yang hendak dicapai, maka sasaran yang
diprioritaskan untuk segera diwujudkan adalah ”penyusunan bahan sosialisasi dan
pembinaan”. Dan untuk mencapai hal tersebut perlu dilakukan kegiatan sebagai
berikut :
1. Kerjasama dengan instansi terkait melalui FKDT untuk mencari
dukungan dana dalam rangka menggandakan/memperbanyak bahan
sosialisasi dan pembinaan keseluruh Diniyah Takmiliyah
2. Penyusunan bahan sosialisasi dan pembinaan
Sarana dan prasarana sudah memeadai
Jumlah SDM sudah memadai
Sosialisasi dan pembinaan sudah optimal
Pemberdayaan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah
sudah optimal
Terpenuhinya bahan
sosialisasi dan pembinaan
2
3
Keterangan :5. Masalah Utama yang dihadapi ialah nomor 1, 6. Penyebab Masalah Nomor 1 adalah nomor 2b,7. Penyebab Masalah Nomor 2b, adalah 3c,8. Akibat dari Nomor 1 adalah Nomor 4.
Anggaran sudah memadai
3. Penyelenggaraan workshop/sosialisasi
Sebagai langkah alternatif dipandang perlu memilih salah satu kegiatan
itu, untuk memperjelas penentuan alternatif kegiatan yang akan
dilaksanakan diperlukan cara penentuannya dengan menggunakan metode
USG sebagai brikut :
Tabel 6
Analisis USG Alternatif Program
No.
ALTERNATIF PROGRAM U S G JML RKG
1. Penyelenggaraan workshop/sosialisasi 3 3 3 9 III
2. Penyusunan bahan sosialisasi dan pembinaan
4 4 5 13 I
3 Kerjasama dengan instansi terkait melalui FKDT untuk mencari dukungan dana dalam rangka menggandakan/memperbanyak bahan sosialisasi dan pembinaan keseluruh Diniyah Takmiliyah
4 4 4 12 II
Berdasarkan hasil ”USG” tersebut di atas, maka jelas tergambar alternatif
kegiatan ”penyusunan bahan sosialisasi dan pembinaan” mendapat nilai
terbesar yaitu berjumlah 13 yang sekaligus menduduki ranking I (pertama). Hal
ini berarti bahwa alternatif kegiatan yang paling mendesak untuk dilaksanakan
adalah melaksanakan penyusunan bahan sosialisasi dan pembinaan
sebagaimana dimaksud.
Untuk lebih jelasnya tentang alternatif kegiatan ini digambarkan dengan
”pohon alternatif” sebagai berikut :
Gambar 3
POHON ALTERNATIF
a b c
MME
D. Rencana Kerja
Rencana kerja adalah penetapan terhadap suatu kegiatan yang akan
dilaksanakan agar tercapai dengan baik, oleh karena itu rencana kerja
harus mempertimbangkan potensi, peluang, tantangan dan kendala yang
mungkin timbul kemudian.
Dari tiga alternatif kegiatan yang akan dilaksanakan diambil keputusan
untuk melaksanakan penyusunan bahan sosialisasi dan pembinaan. Hasil
dari penyusunan tersebut akan dicetak dan digandakan sejumlah 260
eksemplar untuk kemudian disebar ke 26 Kantor Kementerian Agama
،Kinerja Seksi Pendidikan Keagamaan sudah optimal
Pelayanan dan bimbingan terhadap pendidkan kegamaan pada Diniyah Takmiliyah sudah optimal
Menyelenggarakan workshop/sosialisasi
Sosialisasi dan pembinaan sudah optimal
tersedianya bahan sosialisasi dan pembinaan
Menyusun Bahan sosialisasi dan
pembinaan
Kerjasama dengan instansi terkait melalui FKDT untuk
mencari dukungan dana dalam rangka
menggandakan/memperbanyak bahan sosialisasi dan
pembinaan keseluruh Diniyah Takmiliyah
Kabupaten/Kota. Selanjutnya, masing-masing Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota dihimbau untuk menggandakan bahan tersebut untuk
disebar ke lembaga Diniyah Takmiliyah. Untuk program penggandaan ini
tentunya Kantor Kementerian Agama Kabupaten/kota bisa memberdayakan
Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah bekerjasama dengan instansi
pemerintah daerah setempat atau pihak-pihak tertentu yang peduli
terhadap pendidikan keagamaan.. Total biaya yang dibutuhkan untuk
kegiatan penyusunan tersebut adalah sebesar Rp 60.000.000,- (Dua puluh
lima juta rupiah). Seluruh pembiyaan dibebankan pada DIPA Kementerian
Agama Provinsi Jawa Barat tahun 2011..
Dalam rangka merealisasikan kegiatan di atas maka terlebih dahulu
dilakukan pembuatan kerangka yang menghubungkan rencana kegiatan
dengan unsur-unsur manajemen lainnya dalam bentuk Matrik Rincian Kerja
(MRK) yaitu :
1. Menetapkan sasaran yang hendak dicapai.
2. Menetapkan kegiatan yang akan dilaksanakan.
3. Membagi kegiatan dalam pokok-pokok kerja yaitu :
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
c. Pengendalian
Selanjutnya menjabarkannya ke dalam pokok akhir, sehingga diketahui
SiaBiDiBa-nya yaitu :
a. Siapa mengerjkan apa.
b. Bilamana sasaran akan diwujudkan.
c. Bagaimana Pelaksanaannya.
4. Menetapkan waktu kegiatan dengan membuat jadwal kegiatan mulai
dari persiapan hingga pengendalian.
5. Membuat rekapitulasi biaya kerja, dilakukan agar biaya yang
dikeluarkan sesuai dengan program yang telah direncanakan dan
mencapai tujuan yang ditetapkan.
Untuk jelasnya dapat dijabarkan dalam matrik rencana kerja (MRK),
uraian paket-paket kerja, jadwal kegiatan dan rekapitulasi biaya kerja
sebagai berikut :
Tabel 7
POKOK AKHIR : Pembentukan Panitia dan Pembuatan SK
PENANGGUNG GUGAT : Kepala Bidang Pekapontren
PAKET KERJA NO : 01
N
O
URAIAN TUGAS
PENANGGUNGJAWAB
(ORANG)
WAKTU(HARI) BIAY
A
1 Mengajukan nama-nama panitia dan Tim penyusun
Kasi Pendidikan Keagamaan
2 Menyetujui nama-nama panitia dan Tim penyusun
Kabid Pekapontren
3 Mengetik SK panitia dan Tim Penyusun
Aceng Sukandar
4 Memaraf SK Kasi pend Keagamaan
5 Menandatangani SK panitia panitia dan Tim Penyusun
Kabid Pekapontren 1 hari
6 Menyampaikan SK panitia penyelenggara kepada masing-masing yang berhak
Usep Eka
Jumlah 4 orang 1 hari
Tabel 8
POKOK AKHIR : Pembuatan dan Pengiriman surat undangan
PENANGGUNG GUGAT : Kepala Bidang Pekapontren
PAKET KERJA NO : 02
N
O
URAIAN TUGAS
PENANGGUNGJAWAB
(ORANG)
WAKTU(HARI) BIAY
A
1 Membuat surat undangan kepada Tim Penyusun
Aceng Sukandar
2 Meneliti dan memaraf surat undangan
Kasi Pend Keagamaan 1 hari
3 Menandatangani surat undangan
Kabid Pekapontren
4 Menyebarkan surat undangan
Usep Eka
Jumlah 4 orang 1 hari
Tabel 9
POKOK AKHIR : Persiapan Pertemuan
PENANGGUNG GUGAT : Kepala Bidang Pekapontren PAKET KERJA NO : 03
N
O
URAIAN TUGAS PENANGGUNGJAWAB(ORANG)
WAKTU(HARI)
BIAYA
1 Pemesanan hotel tempat penyelenggaraan
Aceng Sukandar Rp
13.500.00
0,-
2 Membeli ATK Kasi Pend Keagamaan 1 hari
Rp
1.000.000
3 Menyiapkan kelengkapan administratif
Kasi Pekapontren
4 Menyebarkan surat undangan untuk Acara Pembukaan
Usep Eka
Jumlah 4 orang 1
hari
Tabel 10
POKOK AKHIR : Penerimaan tamu undangan
PENANGGUNG GUGAT : Kepala Bidang Pekapontren PAKET KERJA NO : 04
N
O
URAIAN TUGAS PENANGGUNGJAWAB
(ORANG)
WAKTU(HARI)
BIAYA
1 Penerimaan peserta undangan saat check in dan pembagian kamar hotel
Aceng Sukandar
2 Memberikan perlengkapan/atribut berikut jadwal kegiatan dan draft bahan materi sosialisasi dan pembinaan untuk dikaji
Aceng Sukandar
Usep Eka
1 hari
Rp
4.000.000
3 Mengecek surat tugas para peserta
Edi
Asep
4 Memberikan form ulir isian bio data
Tatang
Jumlah 5 orang 1 hari
Tabel 11
POKOK AKHIR : Pelaksanaaan Kegiatan
PENANGGUNG GUGAT : Kepala Bidang Pekapontren PAKET KERJA NO : 05
N
O
URAIAN TUGAS PENANGGUNGJAWAB
(ORANG)
WAKTU(HARI)
BIAYA
1 Acara Pembukaan Kakanwil
2 Pengarahan tentang tujuan dan sasaran pertemuan
Kabid Pekapontren 2hari
3 Pembahasan/Penyusunan bahan sosialisasi dan pembinaan
Kasi pendidkan
keagamaan
Rp
30.000.00
0
4 Tersusunnya bahan sosialisasi dan pembinaan
Kasi Pendidikan Keagamaan
Rp
9.000.000
Jumlah 3 orang 2 hari
Tabel 12
REKAPITULASI BIAYA
NO POKOK AKHIR BIAYA (Rp)
1. Akomodasi, makan dan snack Rp 13.500.000,-
2. Pembelian ATK Rp. 1.000.000,-
3. Pembelian Bahan Kerja Rp. 4.000.000,-
4. Honor Penyusunan draft bahan sosialiasi Rp. 5.000.000,-
5. Penggandaan draft bahan Rp. 500.000,-
6. Honor & Transport seluruh peserta Rp. 30.000.000,-
7. Honor Panitia Rp. 2.500.000,-
8. Penggandaan dan Penjilidan Laporan Rp. 1.500.000,-
Jumlah Rp. 58.000.000,-
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah di paparkan pada Bab terdahulu,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kinerja Seksi Pendidikan Keagamaan masih dipandang belum
mampu secara optimal melaksanakan pelayanan dan bimbingan
terhadap pendidikan keagamaan pada Diniyah Takmiliyah karena
masih belum optimalnya pelaksanaan sosialisasi dan pembinaan
serta belum mencerminkan kebutuhan riil peningkatan kompetensi
pegawai di lingkungan Kementerian Agama Propinsi Jawa Barat.
2. Terbatasnya bahan sosialisasi dan pembinaan ditengarai menjadi
penyebab belum mampunya sosialisasi dan pembinaan
dilaksanakan secara optimal
3. Untuk mendukung proses terpenuhinya bahan sosialisasi dan
pembinaan maka perlu disusun bahan sosialisasi dan pembinaan,
optimalisasi pemberdayaan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah
sebagai mitra Kementerian Agama, serta penyelenggaraan
workshop atau sosialisasi
4. Penyusunan bahan sosialisasi dan pembinaan adalah kegiatan
alternatif yang dianggap paling urgen dalam rangka mendukung
proses pelayanan dan bimbingan terhadap pendidikan
keagamaan pada Diniyah Takmiliyah.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI, Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam,
Pedoman Kegiatan Belajar Mengajar Madrasah Diniyah, 2003
Departemen Agama RI , Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam ,
Grand Design Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren, 2004
Departemen Agama RI, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Pedoman
Penyelenggaraan Diniyah Takmiliyah, 2009
Departemen Agama RI, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Pedoman
Kelompok Kerja Diniyah Takmiliyah, 2009
Eko Supriyanto, Drs, M.Sc, Sri Sugiyanti, Dra, Operasionalisasi Pelayanan
Prima, Lembaga Asministrasi Negara, Jakarta, 2001.
Juni Pranoto, Drs. M.Pd, Emma Rahmawiati, Dra, Agung A. Mataram, Drs,
MM, Isu Aktual Sesuai Tema, Lembaga Asministrasi Negara, Jakarta, 2001.
Peranturan Pemerintah No. 1 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
bagi Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Menteri Agama No. 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Agama.
Pitoyo, Drs, MA, Djoenaedi Tamim, Drs, Pola Kerja Terpadu (PKT),
Lembaga Administrasi Negara RI, Jakarta, 2001.
Soerjono, Dr. MPA, SH, Amak Mansyuri, Drs, MM, Pemecahan Masalah
dan Pengambilan Keputusan (PMPK), Lembaga Asministrasi Negara,
Jakarta, 2001.
Suparman dan Tamim Djoenaedi, Kertas Kerja Perseorangan (KKP),
Lembaga Asministrasi Negara, Jakarta, 2004.