Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI “ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN, GAYA
HIDUP DAN MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY”
(STUDI KASUS PADA PENGGUNA BLACKBERRY di DEPOK)
OLEH :
NINA RATNASARI
NIM : 108081000031
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
1. Nama : Nina Ratnasari
2. Tempat/Tanggal Lahir : Bogor, 11 November 1989
3. Agama : Islam
4. Alamat : Pondok Petir Rt004/001
Bojongsari - Depok
5. No.Handphone : 083871833885
6. Email : [email protected]
7. Nama Ayah : H. Jaya H Arsad
8. Nama Ibu : Hj. Atiyah
B. Pendidikan
Formal
1996 – 2002 : SDN Pondok Petir 01
2002 – 2005 : SMPN 1 Pamulang
2005 – 2008 : SMA Muhammadiyah 25 Pamulang
2008 – 2013 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
i
ABSTRACT
The purpose of this research is to determine the influence of consumer behavior, lifestyles and motivations of consumer on purchasing decision. The object in this research are the Blackberry phone user. The authors used a questionnaire to collect the information from respondents, while the research sample is 65 customers and using accidental sampling.
Results of this study indicate that consumer behavior, lifestyles and motivation of consumer influence the consumer purchasing decisions for Blackberry mobile phone either partially or simultaneously. The study also concluded that the variables that most influence is the motivations of consumer of 0.273, and the smallest variables influence is lifestyles of 0,200.
Keywords: Consumer behavior, lifestyles and motivations of consumer on purchasing decisions of Blackberry mobile phone.
ii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen, gaya hidup dan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian . Objek dalam penelitian ini adalah pengguna handphone Blackberry, penulis menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan informasi dari responden, sedangkan sampel penelitian ini 65 responden dan menggunakan accidental sampling.
Hasil penelitian ini mengindikasi bahwa perilaku konsumen, gaya hidup, dan motivasi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini juga disimpulkan bahwa variabel yang paling besar pengaruhnya adalah motivasi konsumen sebesar 0,273, dan variabel yang paling kecil pengaruhnya adalah gaya hidup sebesar 0,200.
Kata kunci: perilaku konsumen, gaya hidup dan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya yang tak terkira, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN, GAYA HIDUP DAN
MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
HANDPHONE BLACKBERRY”. (Studi Kasus pada Pengguna Handphone
BlackBerry di DEPOK), sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program
Sarjana (S1) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Banyak hambatan dan kendala dalam penyusunan skripsi ini, namun
Alhamdulillahirobbil’alamin skripsi ini akhirnya dapat juga diselesaikan. Dalam
penyelesaian penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyususnan skripsi ini. Ucapan terimakasih yang tak terhingga penulis
persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku atas doa, dukungan, motivasi dan kasih sayang yang tidak
ada habisnya.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr.Yahya Hamja, MM Selaku dosen pembimbing I, terimakasih sudah
meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan, dan memotivasi
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Ela Patriana, MM,AAAIJ. selaku dosen pembimbing II, terimakasih atas
bimbingan, arahan, motivasi dan kesabaran beliau, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Ahmad Dumyathi Bashori, MA Selaku Kepala Jurusan Prodi
Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
iv
6. Segenap dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Terimakasih yang sebesar-besarnya atas ilmu yang diberikan. Serta seluruh
staf akademik, jurusan, kasubag keuangan dan perpustakaan.
7. Special thanks to sahabat-sahabatku tercinta, Yayoy, Mamen, Siti Rusdiana,
bisa mengenal dan bersahabat dengan kalian adalah kenangan dan harta
terindah yang pernah kumiliki. Terimakasih atas semua motivasi, semangat
dan kasih sayang kalian. Terimakasih sudah menjadi tempat berbagi untuk
menangis dan tertawa bersama.
8. Sahabat-sahabat GAMMA yang “luar biasa”, Vivip, Rahmi, Neneng, Nuran,
Ismy, Agus, Diana, Abi, Abdi, Sadad, pokoknya semuanya yang tak bisa
disebutkan satu persatu. Rindu dengan suasana kumpul bersama.
9. Untuk sahabat-sahabat Manajemen Pemasaran A yang sudah membuat hari-
hariku ceria, terima kasih atas dukungan, semangat, dan waktunya.
10. Special thanks to suami ku tersayang Rahmad Dwi Putra yang selalu
membantu dan memberiku semangat dalam mengerjakan skripsi ini, dan
untuk anak ku tersayang Baim yang selalu memberikan semangat untuk
bunda..love you forever..
Menyadari keterbatasan penulis, maka skripsi ini juga tidak luput dari
kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak. Meskipun demikian, semoga skripsi bermanfaat bagi penulis khususnya, dan
bagi pembaca pada umumnya.
Jakarta, 03 September 2013 Penulis
Nina Ratnasari
v
DAFTAR ISI
Keterangan Halaman
COVER
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPERHENSIF
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRACT................................................................................................................. i
ABSTRAKS .............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku Konsumen ............................................................................ 10
B. Gaya Hidup ........................................................................................ 21
C. Motivasi Konsumen ........................................................................... 29
D. Keputusan Pembelian ........................................................................ 36
E. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 43
F. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 45
G. Hipotesis ............................................................................................. 47
vi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 49
B. Penentuan Populasi dan Sampel ....................................................... 49
C. Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 51
D. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 51
E. Metode Analisis Data ........................................................................ 52
1. Uji Validitas ................................................................................. 53
2. Uji Reliabilitas ............................................................................. 53
3. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 54
a. Uji Normalitas ....................................................................... 55
b. Uji Multikolinieritas .............................................................. 56
c. Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 57
4. Regresi Linier Berganda.............................................................. 58
5. Uji Hipotesis ................................................................................ 59
a. Uji t ......................................................................................... 59
b. Uji F........................................................................................ 60
6. Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi .................................... 61
F. Operasional Variabel ......................................................................... 62
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Gambaran Umum Objek Penelitian .................................... 67
1. Asal Nama Blackberry ................................................................ 67
2. Sejarah Singkat Blackberry ........................................................ 68
3. Perkembangan Blackberry dari Tahun ke Tahun ...................... 69
B. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 73
1. Uji Validitas ................................................................................ 74
2. Uji Reliabilitas ............................................................................. 80
C. Analisis Deskriptif ............................................................................. 81
1. Karakteristik Responden ............................................................. 81
2. Tanggapan responden .................................................................. 84
vii
D. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 113
1. Uji Normalitas.............................................................................. 113
2. Uji Multikolinieritas .................................................................... 114
3. Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 116
E. Uji Regresi Linier Berganda ............................................................. 117
F. Uji Hipotesis ....................................................................................... 118
a. Uji t ............................................................................................... 118
b. Uji F .............................................................................................. 119
G. Uji Koefisiensi Korelasi dan Determinasi ........................................ 120
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan......................................................................................... 122
B. Implikasi ............................................................................................. 123
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 126
LAMPIRAN ............................................................................................................. 130
viii
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
1.1 Tabel Penjualan Handphone ........................................................................ 5
1.2 Tabel Penjualan Handphone ........................................................................ 7
2.1 Tabel Penelitian Terdahulu........................................................................... 43
3.1 Tabel Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ......... 61
3.2 Tabel Operasional Variabel .......................................................................... 63
4.1 Tabel Pernyataan Dalam Kuesioner............................................................. 75
4.2 Tabel Reabilitas ............................................................................................. 81
4.3 Tabel Jenis Kelamin ...................................................................................... 81
4.4 Tabel Usia ..................................................................................................... 82
4.5 Tabel Pendidikan Terakhir ........................................................................... 82
4.6 Tabel Pekerjaan ............................................................................................ 83
4.7 Tabel Pendapatan Perbulan ......................................................................... 84
4.8 Membeli Handphone Blackberry karena dorongan teman sekelompok.... 85
4.9 Memakai Handphone Blackberry karena dorongan keluarga.................... 85
4.10 Membeli Handphone Blackberry karena dipengaruhi oleh peran dan status
diri.............................................................................................................. 86
4.11 Membeli Handphone Blackberry karena usia sudah cukup....................... 87
4.12 Membeli Handphone Blackberry karena tuntutan pekerjaan..................... 87
4.13 Membeli Handphone Blackberry karena mengikuti gaya hidup................ 88
4.14 Membeli Handphone Blackberry karena sesuai dengan kepribadian......... 89
4.15 Membeli Handphone Blackberry karena adanya motivasi dari dalam diri. 89
4.16 Membeli Handphone Blackberry karena berpersepsi bahwa produk
Blackberry yang terbaik............................................................................. 90
4.17 Membeli Handphone Blackberry karena melihat dari pengalaman orang lain
yang menggunakan Blackberry................................................................. 91
4.18 Pekerjaan dapat mempengaruhi untuk membeli Handphone Blackberry . 92
ix
4.19 Handphone Blackberry dapat menunjang hobi saya bersosialita di sosial
media......................................................................................................... 92
4.20 Handphone Blackberry dapat menjadi hiburan di waktu senggang.......... 93
4.21 Mayoritas anggota klub menggunakan Handphone Blackberry............... 94
4.22 Komunitas perkumpulan menggunakan Handphone Blackberry .............. 94
4.23 Dengan mudah melakukan akses berbelanja via online dengan
menggunakan Handphone Blackberry......................................................... 95
4.24 Keluarga merupakan pengguna Handphone Blackberry........................... 96
4.25 Menggunakan Handphone Blackberry merupakan fashion saat ini.......... 96
4.26 Membeli Handphone Blackberry karena dipengaruhi iklan di berbagai
Media....................................................................................................... 97
4.27 Menggunakan Handphone Blackberry dapat menambah percaya terhadap
diri sendiri.................................................................................................. 98
4.28 Menggunakan Handphone Blackberry dapat memperlancar komunikasi
dalam berbisnis............................................................................................ 98
4.29 Menggunakan Handphone Blackberry merupakan budaya masyarakat
saat ini ............................................................................................................ 99
4.30 Produk Handphone Blackberry masih digemari hingga saat ini.............. 100
4.31 Membeli Handphone Blackberry karena harganya sesuai dengan isi
dompet....................................................................................................... 101
4.32 Membeli Handphone Blackberry karena produknya yang berkualitas ..... 101
4.33 Kualitas pelayanan di gerai Handphone Blackberry cukup memuaskan.. 102
4.34 Bangga menggunakan Handphone Blackberry......................................... 103
4.35 Membeli Handphone Blackberry karena dorongan status sosial............... 103
4.36 Membeli Handphone Blackberry karena kebutuhan akan produk
tersebut...................................................................................................... 104
4.37 Menggunakan Handphone Blackberry karena kebutuhan untuk
digunakan setiap saat .................................................................................... 105
4.38 Menggunakan Handphone Blackberry untuk menunjang penampilan...... 105
4.39 Nyaman menggunakan Handphone Blackberry........................................ 106
x
4.40 Puas menggunakan Handphone Blackberry.............................................. 107
4.41 Membeli Handphone Blackberry karena untuk mengenali dan memperlancar
komunikasi personal dengan orang lain.................................................... 107
4.42 Banyak yang telah menggunakan Handphone Blackberry sehingga
memotivasi untuk membeli........................................................................ 108
4.43 Mendapatkan informasi tentang Handphone Blackberry dari sumber
pribadi ............................................................................................................ 109
4.44 Mendapatkan informasi tentang Handphone Blackberry dari sumber
umum......................................................................................................... 109
4.45 Membandingkan Handphone Blackberry dengan Handphone merek
lain............................................................................................................. 110
4.46 Keputusan membeli Handphone adalah Handphone merek Blackberry.. 111
4.47 Puas telah membeli dan menggunakan Handphone Blackberry............... 111
4.48 Akan selalu membeli Handphone dengan merek Blackberry................... 112
4.49 Selalu menggunakan Handphone Blackberry........................................... 113
4.50 Tabel Multikolonieritas............................................................................. 115
4.51 Tabel Regresi Linier Berganda................................................................. 117
4.52 Tabel Uji t (Parsial)................................................................................... 118
4.53 Tabel Uji F Hitung (Simultan)................................................................... 119
4.54 Tabel Uji Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2)........... 120
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Model Perilaku Konsumen ................................................................. 12
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian .................. 13
2.3 Dimensi Gaya Hidup .......................................................................... 22
2.4 Piramida Kebutuhan Maslow ............................................................. 35
2.5 Tahapan Pengambilan Keputusan ...................................................... 38
2.6 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 46
4.1 Uji Normalitas (P-Plot) ....................................................................... 114
4.2 Uji Heterokedastisitas ......................................................................... 116
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
1 Kuesioner Penelitian ........................................................................... 130
2 Hasil Kuesioner ................................................................................... 136
3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................... 148
4 Hasil Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 150
5 Output Regresi Linier Berganda ....................................................... 152
6 Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 153
7 Hasil Uji Korelasi dan Determinasi ................................................... 154
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman menjanjikan suatu peluang dan tantangan
bisnis baru bagi perusahaan yang ada di seluruh dunia. Dengan
bertambahnya jumlah produk dan pesaing berarti tidak kekurangan barang,
namun kekurangan konsumen. Ini membuat konsumen menjadi raja,
konsumen memiliki lebih banyak pilihan dan informasi.
Dewasa ini, isu teknologi merupakan hal yang paling sering
diperbincangkan. Hal ini menjadi topik hangat karena teknologi telah
memudahkan manusia dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam
hal telekomunikasi pun, teknologi memiliki peranan yang sangat penting.
Teknologi mendukung dalam menyediakan berbagai macam kebutuhan
komunikasi jarak jauh yang saat ini menjadi konsumsi kita sehari-hari.
Namun, seiring berjalannya waktu, kebutuhan manusia semakin lama
semakin meningkat. Tidak terkecuali pada kebutuhan komunikasi jarak
jauh yang biasa kita kenal dengan alat telekomunikasi. Seiring dengan
perkembangan zaman, teknologi telekomunikasi tidak hanya menjadi
instrumen peningkatan efektifitas dan efisiensi bisnis tetapi juga telah
menjadi area bisnis yang menggiurkan.
Era teknologi telekomunikasi telah melanda sendi-sendi
kehidupan manusia, dimana penggunaan teknologi telekomunikasi dalam
membantu serta meringankan pekerjaan sangat dibutuhkan. Era teknologi
2
telekomunikasi menjadi area bisnis yang banyak diperebutkan pelaku
usaha karena potensi luar biasa yang dikandungnya. Salah satu produk
teknologi telekomunikasi yang saat ini dipasarkan adalah handphone,
apalagi saat ini memiliki handphone sudah menjadi gaya hidup seseorang.
Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat
mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola
kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin, misalnya dalam kegiatan sehari-
hari, minat, perilaku, dan pendapatannya terhadap suatu hal yang sudah melekat
pada diri personal seseorang. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar
secara cermat, dapat membantu untuk memahami nilai – nilai konsumen
yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat mempengaruhi
perilaku konsumen. (Bilson Simamora, 2004:10). Menurut Adiputra,
Hendraarso, dan Atriza (2004:126), perilaku konsumen merupakan
tindakan yang dilakukan individu dalam mendapatkan dan memakai
barang dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan
menentukan tindakan tersebut.
Menurut Kotler (2005:210) gaya hidup secara luas didefinisikan
sebagai pola hidup seseorang didunia yang terungkap pada aktifitas, minat dan
opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang
berinteraksi dengan lingkungannya.
Gaya hidup menurut Kotler (2002:192) merupakan pola hidup
seseorang di dunia yang diekspresi kan dalam aktivitas, minat, dan
3
opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.
Dengan gaya hidup yang bervariasi bagi setiap individu,
memberikan mereka motivasi untuk memenuhi gaya hidup tersebut.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:69) motivasi adalah The Driving
force with in individual that impels then to action (Motivasi merupakan
kekuatan penggerak dalam diri seseorang yang memaksanya untuk
bertindak).
Perkembangan alat telekomunikasi saat ini, seperti fitur-fitur yang
semakin canggih dalam alat telekomunikasi memberikan efek bahwa alat
telekomunikasi bukan hanya sekedar alat komunikasi, melainkan menjadi
motivasi orang untuk mencoba fitur-fitur baru yang tersaji dalam alat
komunikasi tersebut.
Dengan perkembangan fitur dari merek-merek handphone di
Indonesia yang relatif cukup baik dan dinamis, baik untuk produk lokal
maupun internasional, meningkatkan persaingan di berbagai kategori
produk handphone tersebut, hal ini juga menyebabkan timbulnya beberapa
fenomena yang cukup menarik. Salah satu fenomena yang menarik
perhatian dunia adalah terjadinya pertumbuhan telekomunikasi yang lebih
canggih yaitu dengan munculnya produk ponsel pintar alias smartphone.
Salah satu produk smartphone belakangan ini berhasil mencuri perhatian
masyarakat adalah handphone merek Blackberry. Handphone Blackberry
4
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Research In
Motion (RIM) di Kanada. Handphone Blackberry pertama kali
diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh
operator Indosat dari PT. Indosat Tbk, disusul kemudian oleh dua operator
besar yakni dari PT. XL Axiata Tbk dan PT. Telkomsel
(www.suaramerdeka.com).
Ada beberapa alasan mengapa handphone Blackberry menjadi
fenomenal di seluruh dunia terutama di Indonesia karena adanya
diferensiasi produk yang berbeda dengan merek pesaing, jika dilihat dari
kegunaan dan keunggulan fungsi produknya beragam. Banyaknya fitur-
fitur baru yang tidak dimiliki oleh para pesaingnya, misalnya seperti :
1.Push e-mail, email yang diterima tepat waktu dan tanpa memerlukan
menekan tombol apapun juga (tanpa perlu refresh).
2.Akses internet tanpa batas dimanapun dan kapanpun, dengan biaya paket
yang telah ditetapkan oleh setiap operator.
3.Bisa menyapa teman-teman di seluruh dunia bahkan mencari teman baru
melalui jaringan pertemanan seperti chatting via BBM (BlackBerry
Messenger), Twitter, Facebook, Foursquare.
4.Berita dan informasi nasional maupun internasional paling baru.
5.Dunia dalam genggaman dalam artian informasi dapat diakses
menggunakan alat komunikasi yang mudah dibawa.
5
Berikut tabel penjualan yang di rilis oleh Gartner pada tahun 2011 untuk
lingkup seluruh dunia.
Tabel 1.1
Penjualan Handphone Tahun 2009 - 2010
Sumber : www.google.com
Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa :
a. Market share Nokia turun namun penjualan mereka tetap naik. Hal ini
mungkin disebabkan karena meningkatnya permintaan handphone
sehingga penjualan mereka tetap naik walaupun market share mereka
turun karena himpitan pesaing
b. Market share Research In Motion / Blackberry naik dari 2,8% saat tahun
2009 menjadi 3,0% saat tahun 2010 namun. Hal ini mungkin disebabkan
karena meningkatnya permintaan handphone.
6
c. Sony Ericsson dan Motorolla mengalami penurunan market share
hampir setengah dari tahun sebelumnya. Berikut juga dengan penjualan
handphone mereka yang mengalami penurunan.
d. HTC dan ZTE mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada
penjualan dan market share handphone mereka. Kedua perusahaan dari
Asia Timur ini memang belakangan gencar dalam mendistribusikan dan
mempromosikan produk-produk mereka
e. “The others” ini yang paling menarik dari seluruh data di atas.
Gabungan dari mereka semua secara tidak langsung sebetulnya merajai
pasar handphone. Menurut perkiraan saya, “the others” ini kemungkinan
adalah kebanyakan gabungan dari vendor-vendor lokal kecil yang
menggunakan komponen-komponen dari Cina. Di Indonesia sendiri bisa
kita lihat dengan jelas seberapa agresifnya handphone “Cina” berkembang.
Sementara pada tabel Gartner yang dirilis pada Februari 2013 di
bawah ini dapat kita lihat bahwa Research In Motion atau Blackberry
mengalami penurunan penjualan dan pangsa pasar.
7
Tabel 1.2
Penjualan Handphone Tahun 2011 – 2012
Sumber : www.google.com
Pada tabel 1.2 diatas menunjukan bahwa market share Research
In Motion atau Blackberry turun dari 2,9% pada tahun 2011 menjadi 2%
pada 2012. Hal ini disebabkan karena semakin berkembangnya fitur-fitur
yang terdapat pada handphone pesaing lainnya.
Dengan terjadinya fenomena diatas dan berdasarkan teori yang
ada, maka penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh perilaku konsumen,
gaya hidup dan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian.
Penelitian akan dilakukan dengan judul, “ANALISIS PENGARUH
PERILAKU KONSUMEN, GAYA HIDUP DAN MOTIVASI
KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
HANDPHONE BLACKBERRY”. (Studi Kasus pada Pengguna
Handphone BlackBerry di DEPOK)
8
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh perilaku konsumen, gaya hidup dan motivasi
konsumen terhadap keputusan pembelian handphone BlackBerry secara
parsial ?
2. Bagaimana pengaruh perilaku konsumen, gaya hidup dan motivasi
konsumen terhadap keputusan pembelian handphone BlackBerry secara
simultan ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk menganalisis pengaruh perilaku konsumen terhadap
keputusan pembelian handphone BlackBerry.
b. Untuk menganalisis pengaruh gaya hidup terhadap keputusan
pembelian handphone BlackBerry.
c. Untuk menganalisis pengaruh motivasi konsumen terhadap
keputusan pembelian handphone BlackBerry.
2. Manfaat penelitian
a. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, menambah
pengetahuan dan pengalaman agar dapat menerapkan ilmu yang
didapat saat dibangku kuliah kedalam praktek dikehidupan nyata.
b. Bagi Akademis
Penulis berharap penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi
yang berguna terhadap dunia ilmu pendidikan dan dapat menjadi
9
tambahan referensi bagi pihak yang ingin melakukan penelitian
dengan objek yang sama.
c. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi
perusahaan yang terkait, guna dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam memecahkan masalah yang dihadapi dan dapat digunakan
sebagai bahan untuk mengevaluasi kebijakan yang ditetapkan.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku konsumen
1. Pengertian Perilaku konsumen
Menurut Mowen dan Minor (2002:6) perilaku konsumen
merupakan studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses
pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan
barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide.
Sedangkan Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005:9), perilaku
konsumen adalah studi tentang bagaimana pembuat keputusan
(decision units), baik individu, kelompok, ataupun organisasi,
membuat keputusan - keputusan beli atau melakukan transaksi
pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.
Sementara menurut Adiputra, Hendraarso, dan Atriza
(2004:126), perilaku konsumen sebagai tindakan yang dilakukan
individu dalam mendapatkan dan memakai barang dan jasa
termasuk proses keputusan yang mendahului dan menentukan
tindakan tersebut.
Dari beberapa definisi di atas peneliti menyimpulkan
bahwa perilaku konsumen menyangkut suatu tindakan maupun
interaksi antar individu atau kelompok yang berhubungan dengan
proses pertukaran dan pengambilan keputusan dalam rangka
11
memperoleh, mengkonsumsi bahkan sampai menghabiskan
produk dan jasa dimana dalam keseluruhan proses tersebut
melibatkan sumber daya yang dimiliki.
2. Model Perilaku Konsumen
Model perilaku konsumen yang dikemukakan oleh Kotler
(1997:10) menerangkan bahwa keputusan konsumen dalam pembelian
selain dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh
rangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat dan
promosi.
Menurut Kotler (2005:203) titik tolak untuk memahami perilaku
pembelian adalah model rangsangan-tanggapan yang diperlihatkan
dalam gambar 2.1, model tersebut menunjukkan bahwa rangsangan
pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi,
secara bersama-sama dengan rangsangan pihak lain seperti keadaan
ekonomi, teknologi, kebudayaan dan politik, mulai merasuki kesadaran
pembeli. Karakteristik atau ciri-ciri pembeli itu sendiri dibentuk oleh
faktor budaya, sosial, individu dan psikologis. Proses keputusan
pembelian dibuat konsumen dengan tahapan yang dimulai dari
memahami masalah, mencari informasi, evaluasi alternatif keputusan
sampai dengan perilaku setelah pembelian. Setelah tahapan-tahapan
tersebut dilalui baru pembeli membuat keputusan tentang jenis produk,
merek, penjual, waktu pembelian, dan jumlah pembelian.
12
Gambar 2.1
Model Perilaku Konsumen
Sumber : Kotler (2005: 203)
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:159-172), faktor-
faktor utama yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen
Rangsangan
Pemasaran
Rangsangan
Lainnya
Produk
Harga
Tempat
Promosi
Ekonomi
Teknologi
Politik
Budaya
Keputusan
Pembeli
Pemilihan Produk
Pemilihan Merek
Pemilihan Toko
Waktu Pembelian
Jumlah Pembelian
Ciri-ciri
Pembeli
Proses
Keputusan
Pembelian
Budaya
Sosial
Pribadi
Psikologi
Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Pasca Pembelian
13
adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor personal dan faktor
psikologi seperti yang ditunjukkan gambar 2.2 berikut ini:
Gambar 2.2
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian
Sumber : Kotler dan Armstrong (2008:160)
1. Faktor Kebudayaan
a. Budaya
Nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku
yang dipelajari seseorang melalui keluarga dan
lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong,
2006:129). Penentu paling dasar dari keinginan dan
perilaku seseorang. Budaya mengkompromikan
nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku
yang dipelajari seseorang secara terus-menerus
Psikologis
Motivasi
Persepsi
Pengetahuan
Keyakinan &Sikap
Kebudayaan
Kultur
Sub-Kultur
Kelas Sosial
Sosial
Kelompok
Acuan
Keluarga
Peran dan
Status
Pribadi
Umur &Tahap siklus hidup
Pekerjaan
Kondisi ekonomi
Gaya Hidup
Kepribadian &Konsep diri
Pembeli
14
dalam sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, Makens,
2003:201-202).
b. Sub-budaya
Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai
berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan
keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah
(Kotler, Amstrong, 2006:130). Meskipun konsumen
pada negara yang berbeda mempunyai suatu
kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya seringkali
berbeda secara dramatis. (Kotler, Bowen, Makens,
2003:202).
c. Kelas Sosial
Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan
nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak
hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya
pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan,
pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler,
Amstrong, 2006:132).
2. Faktor Sosial
a. Kelompok Acuan
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh
banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang
tersebut berada yang mempunyai pengaruh
15
langsung disebut membership group. Membership
group terdiri dari dua, meliputi primary groups
(keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan
secondary groups yang lebih formal dan memiliki
interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan,
perkumpulan profesional dan serikat dagang).
(Kotler, Bowen, Makens, 2003:203-204).
b. Keluarga
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam
perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah
memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak
dalam pembelian produk dan servis yang berbeda.
Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh
yang besar dalam keputusan yang melibatkan
restoran fast food. (Kotler, Bowen, Makens,
2003:204)
c. Peran dan Status
Seseorang memiliki beberapa kelompok seperti
keluarga, perkumpulan-perkumpulan, organisasi.
Sebuah peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan
pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan
orang-orang di sekitarnya. Tiap peran membawa
sebuah status yang merefleksikan penghargaan
16
umum yang diberikan oleh masyarakat (Kotler,
Amstrong, 2006:135).
3. Faktor Pribadi
a. Umur dan Tahap Siklus Hidup
Orang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli
seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan,
baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali
berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk
oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang
berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh
para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh
perbedaan yang besar dalam umur antara orang-
orang yang menentukan strategi marketing dan
orang-orang yang membeli produk atau servis.
(Kotler, Bowen, Makens, 2003:205-206)
b. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa
yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering
membeli makan siang dari catering yang datang ke
tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang
dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor
membawa makan siangnya dari rumah atau membeli
dari restoran cepat saji terdekat (Kotler,
Bowen,Makens, 2003:207).
17
c. Kondisi Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi
pilihan produk, contohnya rolex diposisikan
konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan
untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi
seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan
produk dan keputusan pembelian pada suatu produk
tertentu (Kotler, Amstrong, 2006:137).
d. Gaya Hidup
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam
aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut.
Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas
sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja
mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler,
Amstrong, 2006:138)
e. Kepribadian dan Konsep Diri
Personality adalah karakteristik unik dari psikologi
yang memimpin kepada kestabilan dan respon terus
menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri,
contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka
bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi,
agresif (Kotler, Amstrong, 2006:140).
Tiap orang memiliki gambaran diri yang kompleks,
dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan
18
konsep diri tersebut (Kotler,Bowen,Makens,
2003:212).
4. Faktor Psikologi
a. Motivasi
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan
seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan.
Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan
oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan
manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang
paling mendesak sampai paling tidak mendesak
(kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga
diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang
paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan
tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang
tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan
kebutuhan paling penting berikutnya (Kotler,
Bowen, Makens, 2003:214).
b. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih,
mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi
untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti
dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai
19
macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang
sama (Kotler, Bowen, Makens, 2003:215).
c. Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu
berkembang dan berubah sebagai hasil dari
informasi terbaru yang diterima (mungkin
didapatkan dari membaca, diskusi, observasi,
berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik
informasi terbaru yang diterima maupun
pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi
individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa
depan dalam situasi yang sama (Schiffman, Kanuk,
2004:207).
d. Keyakinan dan sikap
Keyakinan adalah pemikiran deskriptif bahwa
seseorang mempercayai sesuatu. keyakinan dapat
didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman
(Kotler, Amstrong, 2006:144). Sedangkan sikap
adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan
kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang
pada sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong,
2006:145).
20
4. Hubungan antara perilaku konsumen terhadap keputusan
pembelian
Perilaku konsumen mempelajari dimana, dalam kondisi
macam apa, dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli suatu
produk dengan merk tertentu.
Menurut Adiputra, Hendraarso, dan Atriza (2004:126),
perilaku konsumen sebagai tindakan yang dilakukan individu
dalam mendapatkan dan memakai barang dan jasa termasuk
proses keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan
tersebut.
Keputusan pemebelian merupakan suatu bagian pokok
dalam perilaku konsumen yang mengarah kepada pembelian
produk, dalam membuat sebuah keputusan pembelian konsumen
tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi dan
memotivasi konsumen untuk melakukan pembelian, faktor
tersebut antara lain faktor budaya, sosial , pribadi dan psikologis.
Jadi dari faktor-faktor inilah konsumen akan melakukan
penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan dan memilih salah
satu atau lebih alternatif yang diperlukan untuk melakukan
keputusan pembelian.
21
B. Gaya Hidup
1. Pengertian dan Dimensi Gaya Hidup
Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam
beraksi dan berinteraksi di dunia. Menurut Minor dan Mowen
(2002:282), gaya hidup adalah menunjukkan bagaiamana orang
hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana
mengalokasikan waktu.
Sedangkan gaya hidup menurut Kotler (2002;192) adalah
pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas,
minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan
diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Dan menurut Sunarto (2000:103) gaya hidup adalah pola
kehidupan seseorang untuk memahami kekuatan-kekuatan ini kita
harus mengukur dimensi AIO utama konsumen: activities
(pekerjaan, hobi, belanja, olahraga, kegiatan sosial), interest
(makanan, mode, keluarga, rekreasi), opinion (mengenai diri
mereka sendiri, masalah-masalah sosial, bisnis, produk).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola
hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan
pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana
mengalokasikan waktu. Faktor-faktor utama pembentuk gaya
hidup dapat dibagi menjadi dua yaitu secara demografis dan
psikografis. Faktor demografis misalnya berdasarkan tingkat
pendidikan, usia, tingkat penghasilan dan jenis kelamin,
22
sedangkan faktor psikografis lebih kompleks karena indikator
penyusunnya dari karakteristik konsumen. Psikografik adalah
ilmu tentang pengukuran dan pengelompokkan gaya hidup
konsumen (Kotler, 2002:193). Psikografik sering diartikan
sebagai pengukuran AIO (activity, interest, opinions), yaitu
pengukuran kegiatan, minat dan pendapat konsumen.
. Adapun dimensi gaya hidup dalam bentuk AIO sebagai
berikut:
Gambar 2.3
Dimensi Gaya Hidup
Activity Interest Opinion
Pekerjaan Hobi Kegiatan-kegiatan Sosial Liburan Hiburan Keanggotaan Klub Belanja Olahraga
Keluarga Rumah Pekerjaan Komunitas Rekreasi Fashion Makanan Media Prestasi
Terhadap diri sendiri Isu – isu sosial Politik Bisnis Ekonomi Pendidikan Produk-produk Masa depan Kebudayaan
Sumber: Plummer dalam Kasali (2000)
23
Komponen AIO didefinisikan oleh Reynold dan Darden
(dalam Ilhamiyah dkk, 2005:166) sebagai berikut: Activities
(kegiatan) adalah tindakan nyata seperti menonton, berbelanja
ditoko, atau menceritakan kepada tetangga mengenai pelayanan
yang baru. Walaupun tindakan ini biasanya dapat diamati, alasan
untuk tindakan tersebut jarang diukur secara langsung. Interest
(minat) akan semacam obyek, peristiwa atau topic adalah tingkat
kegairahan yang menyertai perhatian khusus atau terus menerus
padanya. Opinion (opini) adalah jawaban lisan atau tertulis yang
orang berikan sebagai respon terhadap situasi stimulus dimana
semacam pertanyaan untuk diajukan. Opini digunakan untuk
mendeskripsikan penafsiran, harapan dan evaluasi, seperti
kepercayaan mengenai maksud orang lain, antisipasi sehubungan
dengan peristiwa masa datang dan pertimbangan konsekuensi
yang memberi ganjaran atau menghukum dari jalannya tindakan
alternatif.
2. Segmentasi Gaya Hidup
Plummer dalam Kasali (2000:226) mengatakan bahwa
segmentasi gaya hidup mengukur aktifitas - aktifitas manusia
dalam hal:
a. Pola seseorang dalam menghabiskan waktunya
b. Minat seseorang
c. Pandangan seseorang terhadap diri sendiri dan orang
lain
24
d. Karakter-karakter dasar seperti tahap yang dilalui
seseorang dalam kehidupan (life cycle), penghasilan, pendidikan,
dan di mana mereka tinggal.
Segmentasi gaya hidup menurut Susianto (dalam Kasali,
2007:227) dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh
Plummer, dibagi menjadi 6 :
a. Segmentasi hura-hura, mereka adalah orang-orang
yang selalu terlibat dengan orang lain. Ciri gaya hidup
yang mencari kesenangan pribadi, individualis, tidak
ambil pusing dengan urusan sekelilingnya. Tidak
mempunyai prinsip dasar yang kuat, cenderung ikut-
ikutan oleh karena itu mereka enggan terikat dengan
rutinitas, serta dalam mengikuti kegiatan tidak ingin
serius terlibat didalamnya.
b. Segmentasi sportif, mereka adalah kelompok yang
mempunyai kesenangan terhadap olah raga, energik.
Pada segmen ini mereka tidak terlalu memperhatikan
penampilan dan biasanya bersifat lebih terbuka terhadap
situasi.
c. Segmentasi orang untuk orang lain, mereka adalah
kelompok yang suka terhadap orang lain. Untuk ini
mereka lebih aktif dalam kegiatan yang bersifat sosial
dan produktif, sampai pada mengisi waktu luangnya
25
pada kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi diri
sendiri maupun orang lain.
d. Segmentasi rumahan, mereka adalah orang-orang
yang mengisi waktu luang dengan berada di dalam
rumah, kurang aktif pergaulannya dengan teman-teman
sebaya. Dengan memiliki hobi membaca sehingga
tergolong berpretasi tinggi, kurang menyukai keramaian
dan kurang menyukai hal-hal yang baru.
e. Segmentasi Hedonis (pencari kenikmatan indrawi),
pada dasarnya aktifitas remaja pada segmen ini adalah
untuk mencari kenikmatan hidup. Mereka banyak
menghabiskan waktunya diluar rumah, dan untuk
memenuhi kesenangannya biasanya mereka cenderung
membeli barang-barang yang mereknya terkenal dan
harganya mahal.
f. Segmentasi Kebanyakan, mereka adalah tipe yang
paling umum ditemui, dalam bertindak dan mengambil
suatu keputusan mereka selalu berhati-hati. Cenderung
tidak ingin bertentangan dengan kelompok yang lebih
besardan kurang berani menjadi inisiator.
3. Macam-macam Gaya Hidup
Assael (1995:402) menyatakan macam-macam gaya hidup
adalah sebagai berikut :
26
a. Actualizer
Gaya hidup actualizer berpendapat bahwa harga diri
adalah yang paling penting. Mereka mempunyai jurang
yang lebar antara minat dan terbuka terhadap
perubahan.
b. Fulfilleds
Gaya hidup Fulfilleds mempunyai sifat yang lebih
dewasa, bertanggung jawab, dan berpendidikan. Mereka
terpusat pada rumah tapi tetap terbuka terhadap ide-ide
baru dan perubahan sosial. Mereka menghargai
pendidikan, perjalanan, dan sadar akan pentingnya
kesehatan.
c. Believers
Kelompok ini lebih kuno dibandingkan dengan
Fullfilleds. Kehidupan mereka berfokus pada keluarga,
gereja, kelompok dan negara. Mereka menghormati
aturan, percaya pada figur pemimpin.
d. Achievers
Kelompok ini berorientasi pada pekerjaan dan
mendapatkan kepuasan dari pekerjaan dan keluarga.
Mereka senang untuk membeli barang-barang untuk
memamerkan kesuksesan pada teman sebaya.
27
e. Strivers
Gaya hidup ini hampir sama dengan gaya hidup
achievers, tetapi mempunyai sumber penghasilan yang
lebih sedikit. Gaya sangat penting dalam berbelanja,
sebagai usaha mereka untuk menyamai achievers.
f. Experiencers
Gaya hidup experiencers merupakan gaya hidup yang
memiliki segmen paling banyak remaja dibandingkan
dengan gaya hidup yang lain. Mereka mempunyai
banyak energy, dan mencurahkan untuk kegiatan fisik
dan aktifitas sosial. Mereka menghabiskan uang yang
banyak dan selalu berkeinginan untuk membeli barang
yang baru.
g. Makers
Gaya hidup makers lebih praktis karena pendapatan
mereka terbatas, fokus pada keluarga, pekerjaan, olah
raga yang santai, dan sedikit minat pada dunia luas.
h. Strugglers
Kelompok gaya hidup ini adalah segmen dengan
penghasilan paling rendah. Mereka mempunyai
pendapatan yang sangat sedikit untuk dialokasikan pada
tiga kategori orientasi diri. Mereka mempunyai minat
yang terbatas, mereka lebih mengutamakan keselamatan
28
dan keamanan. Mereka biasanya termasuk jenis yang
setia.
4. Hubungan antara gaya hidup terhadap keputusan
pembelian
Menurut Kotler dan Armstrong (2004:209) menyatakan
bahwa “keputusan pembelian seorang dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup,
pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep
diri.”
Menurut teori diatas bahwa terdapat hubungan antara gaya
hidup akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian seseorang.
Dimana gaya hidup merupakan karakteristik yang ada faktor
pribadi seseorang.
Menurut Amirullah (2002:36), Tiap kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan
dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang kita
sebut motivasi. Kekuatan yang melekat pada konsumen secara
individu tersebut sebagai faktor-faktor yang ada dalam diri
individu atau konsumen. Kekuatan individu terdiri dari
pengalaman belajar dan memori (learning and memory),
kepribadian dan konsep diri (personality and self concept),
motivasi dan keterlibatan (motivation and involvement), sikap
(attitude), dan gaya hidup (life style).
29
Jadi, faktor individu yang berhubungan dengan perilaku
konsumen adalah kekuatan yang melekat pada konsumen yang
mempengaruhi keputusan membeli.
C. Motivasi Konsumen
1. Pengertian Motivasi Konsumen
Setiap orang mempunyai beberapa kebutuhan yang ingin
dipenuhi, suatu kebutuhan akan menjadi dorongan atau motif
apabila kebutuhan itu muncul hingga mencapai taraf intensitas
tertentu, dengan motif itulah yang kemudian perilaku konsumen
dimulai, konsumen akan selalu berusaha untuk memenuhi dan
memuaskan kebutuhannya.
Berikut adalah beberapa pengertian motivasi menurut para
ahli antaralain:
Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mampu mendorong
seseorang bertindak (Kotler dan Keller,2009:226).
Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu.
Beberapa kebutuhan bersifat biogenis (kebutuhan muncul dari
tekanan biologis, seperti lapar, haus, tidak nyaman). Kebutuhan
yang bersifat psikogenis (kebutuhan muncul dari tekanan
psikologis, seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau
rasa keanggotaan kelompok). Kebutuhan akan menjadi motif jika
didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai (Kotler
dan Keller,2009:226).
30
Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:69) motivasi adalah
The Driving force with in individual that impels then to action
(Motivasi merupakan kekuatan penggerak dalam diri seseorang
yang memaksanya untuk bertindak).
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:172) motivasi adalah
kebutuhan dengan tekanan kuat yang mendorong seseorang untuk
mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut
Sedangkan Handoko (2001:225) mengatakan bahwa
motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan keinginan tertentu guna
mencapai tujuan. Dalam bidang pemasaran Sigit (2002:17)
menjelaskan bahwa motivasi pembelian adalah pertimbangan -
pertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang untuk
melakukan pembelian.
Jadi motivasi merupakan suatu dorongan kebutuhan dan
keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk
memperoleh kepuasan, karena adanya motivasi inilah timbul
suatu tindakan.
Kita menegetahui bahwa motivasi merupakan hasil
interaksi antara individu dengan situasi, dimana setiap individu
memiliki dorongan motivasional yang berbeda-beda. Dengan
demikian ketika menganalisis konsep motivasi, ingatlah bahwa
tingkat motivasi setiap individu itu berbeda-beda serta individu
dengan situasi.
31
2. Motif Pembelian
Motif berdasarkan pengaruh terhadap pembelian ada dua
(Swastha dan Handoko, 1987: 78), yaitu:
a. Motif Rasional
Motif rasional adalah motif yang didasarkan pada
kenyataan-kenyataan seperti yang ditunjukkan oleh suatu produk
kepada konsumen. Faktor-faktor yang diperhatikan dapat berupa:
- Harga
Harga merupakan faktor penting yang bervariasi
berdasarkan jenis produk. Untuk handphone harga
merupakan salah satu faktor penting dalam pengambilan
keputusan konsumen, karena konsumen akan menilai
apakah sebuah handphone layak dihargai sesuai dengan
nilai lebih yang ditawarkan oleh produk handphone
tersebut.
- Pelayanan
Pelayanan yang bagus dapat menciptakan kepuasan
konsumen. Pelayanan juga penting kaitannya dengan
pasar handphone karena merupakan layanan saat
pembelian kepada konsumen.
32
b. Motif Emosional
Motif emosional adalah motif pembelian yang didasari
dengan perasaan/emosi konsumen, seperti: rasa dan suasana.
Menurut Prasetijo dan Ihalauw ( 2005:39 ) motif emosional
merupakan pemilihan tujuan berdasarkan kriteria yang subyektif
dan bersifat pribadi seperti kebanggaan, ketakutan, perasaan,
maupun status. Hai ini berhubungan dengan kebutuhan sekunder
atau bahkan tersier.
3. Teori Motivasi Konsumen
Ada 6 macam teori motivasi menurut Kotler dan Amstrong
(2006:243-248) yaitu :
A. Teori isi (Content Theory)
Teori ini berkaitan dengan beberapa nama Moslow,
McGregor, Herzberg, Atkinson, dan McCelland. Teori ini
menekankan arti pentingnya pemahaman faktor-faktor yang ada
didalam konsumen yang menimbulkan tingkah laku tertentu.
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam menerapkan teori
adalah:
a. Kebutuhan konsumen sangat bervariasi.
b. Perwujudan kebutuhan adalah tindakan juga sangat bervariasi
antara satu konsumen dengan konsumen yang lain.
c.Para konsumen tidak selalu konsisten dengan tindakannya,
karena dorongan suatu kebutuhan.
33
B. Teori Proses (Process Theory)
Teori ini menekankan bagaimana dengan tujuan apa setiap
konsumen dimotivasi. Menurut teori, kebutuhan hanyalah sebagai
salah satu elemen dalam suatu proses, tentang bagaimana
konsumen itu bertingkah laku. Dasar dari teori proses mengenai
motivasi adalah adanya pengaharapan, yaitu apa yang di percayai
oleh konsumen dan apa yang diperoleh dari perilakunya.
C. Teori penguatan (Reinforcment)
Teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku di
masa yang lalu mempengaruhi tindakan di masa yang akan datang
dalam siklus proses belajar. Menurut teori ini konsumen
bertingkah laku tertentu karena telah belajar, bahwa perilaku
tertentu akan menghasilkan akibat yang tidak menyenangkan dan
konsumen akan menguasai perilaku yang akan menghasilkan
konsekuensi yang menyenangkan.
D. Teori motivasi Freud
Teori ini menjelaskan hal terbesar yang membentuk
perilaku konsumen adalah segi psikologisnya. Yang dimaksud di
sini adalah konsumen yang tidak mengerti akan motivasinya
sendiri dalam melakukan suatu pembelian.
E. Teori Motivasi Hezberg
Teori ini menjelaskan dua faktor teori motivasi yaitu teori
motivasi uang terdiri dari faktor yang memuaskan konsumen dan
34
teori yang terdiri dari faktor yang berakibat ketidakpuasan
konsumen.
F. Teori Motivasi Abraham Maslow
Teori Hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow
bahwa setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan
(Kotler dan Amstrong (2006:247)) , kebutuhan tersebut antara lain
sebagai berikut:
a. Fisiologis
Meliputi rasa lapar, haus, berlindung, seksual, dan
kebutuhan fisik lainnya.
b. Rasa Aman
Meliputi rasa ingin dilindungi dari bahaya fisikdan
emosional.
c. Sosial
Meliputi rasa kasih saying, kepemilikan, penerimaan, dan
persahabatan.
d. Penghargaan
Meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi internal
seperti hormat diri, otonomi dan pencapaian, faktor
penghargaan eksternal seperti status, pengakuan, dan
perhatian.
35
e. Aktualisasi Diri
Dorongan untuk menjadi seseorang yang sesuai dengan
kecakapannya, meliputi : pertumbuhan, pencapaian,
potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri.
Gambar 2.4
Piramida kebutuhan Maslow.
Sumber : Abraham Maslow dalam J. Winardi (2011:13)
4. Hubungan antara motivasi konsumen terhadap keputusan
pembelian
Motivasi merupakan sesuatu yang mendorong seseorang
untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya, karena dengan
dorongan ini seseorang terpacu untuk mendapatkan apa yang
menjadi keinginannya. Kekuatan pendorong inilah yang disebut
motivasi.
36
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:172) motivasi adalah
kebutuhan dengan tekanan kuat yang mendorong seseorang untuk
mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut.
Sedangkan menurut Handoko (2001:225) mengatakan
bahwa motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan keinginan
tertentu guna mencapai tujuan. Dalam bidang pemasaran Sigit
(2002:17) menjelaskan bahwa motivasi pembelian adalah
pertimbangan-pertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang
untuk melakukan pembelian.
Dalam motivasi terdapat hubungan yang saling berkaitan
antara faktor-faktor kebudayaan, sosial, dan pribadi. Faktor-faktor
tersebut membangun atau mempengaruhi motivasi pembeli untuk
melakukan suatu tindakan. Motivasi seseorang sangat
berhubungan erat dengan perilakunya yang dipengaruhi oleh
faktor-faktor kebuudayaan, sosial, dan pribadi (Kotler 2005).
Selanjutnya, faktor-faktor tersebut berperan sangat besar pula
dalam melatar belakangi dan menentukan motivasinya untuk
melakukan keputusan pembelian.
D. Keputusan Pembelian
1. Pengertian keputusan pembelian
Menurut pendapat Leon G.Schiffmann dan Leslie Kanuk
(1997:558) mendefinisikan keputusan pembelian adalah “A
Decision is a a selection on action from two or more alternative
37
choices”.(Keputusan pembelian adalah keputusan yang diambil
seseorang menyangkut kepastian untuk membeli atau tidak
membeli suatu produk tertentu).
Kotler dan Armstrong (2008:129) mendefinisikan
keputusan pembelian sebagai sebuah proses dimana konsumen
mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau
merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing
alternative tersebut dapat memecahkan masalahnya yang
kemudian mengarah kepada keputusan pembelian.
Sedangkan menurut Djalim Saladin (2003:106)
mengemukakan bahwa sebelum konsumen mencapai tahap
keputusan membeli suatu produk, ia akan melewati tahapan-
tahapan proses pembelian konsumen.
Jadi keputusan pembelian merupakan keputusan yang
diambil oleh seseorang untuk kepastian membeli atau tidaknya
sesuatu, melalui tahapan proses pembelian.
2. Tahap-Tahap Keputusan Pembelian
Proses pengambilan keputusan terdiri dari tahap-tahap
pengenalan masalah, pencaharian informasi, evaluasi alternatif,
pembelian dan perilaku pembelian (Simamora, 2004:13).
Menurut Setiadi (2003:16) proses pembelian yang spesifik
terdiri dari urutan kejadian berikut: Pengenalan masalah kebutuhan,
38
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan
perilaku sesudah pembelian.
Tahapan Pengambilan Keputusan
Gambar 2.5
Sumber : Setiadi (2003:16)
a. Pengenalan masalah
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya
masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara
kondisi yang sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya.
Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal atau
eksternal.
b. Pencarian informasi
Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan
terdorong untuk mencari informasi lebih banyak lagi. Terdapat dua
tingkatan pencarian informasi, pertama tingkat pencarian informasi
yang sedang-sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat.
Pengenalan Masalah
Perilaku Pasca Pembelian
Keputusan Pembelian
Evaluasi Alternatif
Pencarian Informasi
39
Pencarian informasi secara aktif dimana ia mencari bahan-bahan
bacaan, menelpon teman-temannya dan melakukan kegiatan-
kegiatan mencari untuk mempelajari yang lain. Salah satu faktor
kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang
dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-
masing sumber terhadap keputusan membeli.
Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan
menjadi empat kelompok yaitu:
1) Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.
2) Sumber komersil: iklan, tenaga penjualan, penyalur,
kemasan dan pameran.
3) Sumber umum: media massa, organisasi konsumen.
4) Sumber pengalaman: pernah menangani, menguji,
menggunakan produk.
c. Evaluasi alternatif
Bagaimana konsumen dalam memproses informasi tentang
pilihan produk atau jasa dan membuat penilaian untuk membuat
keputusan akhir. Tidak ada evaluasi yang sederhana dan tunggal
yang digunakan oleh konsumen atau bahkan oleh satu konsumen
pada seluruh situasi membeli. Proses evaluasi konsumen bersifat
kognitif yaitu perusahaan memandang konsumen sebagai pembentuk
penilaian terhadap produk terutama pada pertimbangan yang sadar
dan rasional.
40
d. Keputusan pembelian
Konsumen pada tahap evaluasi membentuk preferensi
terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan.
Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek
yang paling disukai. Walaupun demikian, dua faktor berikut dapat
mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang
utama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan
mengurangi alternatif pilihan seseorang akan bergantung pada
intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai
konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang
lain. Semakin tinggi intensitas sikap orang lain tersebut akan
semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka
semakin besar kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tujuan
pembeliannya. Tujuan pembelian juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
keadaan yang tidak terduga. Konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang
diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat
konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang tidak terduga
mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli.
e. Perilaku pasca pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level
kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir
saat produk dibeli, melainkan berlajut hingga periode pasca
41
pembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian,
tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian.
1) Kepuasan sesudah pembelian
Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat
harapan pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan
pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah dari
harapan, pelanggan akan kecewa, jika melebihi harapan pelanggan
akan sangat puas. Perasaan-perasaan itu akan membedakan apakah
pembeli akan membeli kembali produk tersebut dan membicarakan
hal-hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan tentang
produk tersebut dengan orang lain.
2) Tindakan pasca pembelian
Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu
produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen
puas, ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk
membeli kembali produk tersebut, dan kemungkinan pelanggan yang
puas akan menceritakan hal-hal yang baik tentang produk tersebut
kepada orang lain. Para pelanggan yang tidak puas akan bereaksi
sebaliknya. Mereka mungkin membuang atau mengembalikan
produk tersebut. Mereka juga dapat memutuskan untuk berhenti
membeli produk tersebut atau memperingatkan teman-temannya
untuk tidak menggunakan atau membeli produk tersebut. Dalam
kejadian ini, penjual telah gagal memuaskan pelanggan.
42
3) Pemakaian pasca pembelian
Pemasar juga harus memantau bagaimana pembeli
memakai dan membuang produk. Jika konsumen menyimpan produk
itu ke dalam lemari, produk tersebut mungkin tidak begitu
memuaskan dan kabar dari mulut ke mulut tidak akan gencar. Jika
konsumen menjual atau mempertukarkan produk tersebut, penjualan
produk baru akan menurun. Konsumen mungkin juga menemukan
kegunaan baru produk tersebut.
3. Motif-Motif Pembelian
Para pembeli memiliki motif-motif pembelian yang
mendorong mereka untuk melakukan pembelian. Mengenai motif-
motif pembelian ada tiga macam menurut Buchari Alma
(2004;1997), yaitu :
1. Primary Buying Motive, Yaitu motif untuk membeli
yang sebenarnya, misalnya kalau orang mau makan ia
akan mencari nasi.
2. Selective buying motive, yaitu pemilihan terhadap
barang, ini berdasarkan ratio, misalnya apakah ada
keuntungan membeli suatu produk baik barang maupun
jasa dan mempertimbangan biaya yang dikeluarkan.
3. Patronage buying motive, ini adalah selective buying
motive yang ditujukan kepada tempat atau toko tertentu.
Pemilihan ini bisa timbul karena layanan memuaskan,
43
tempatnya dekat, cukup persediaan barang, ada halaman
parkir, dan sebagainya.
E. Penelitian Terdahulu
Sebagai dasar pijakan dalam rangka penyusunan penelitian
ini, sangat penting untuk mengetahui hasil yang dilakukan oleh
penelitian terdahulu. Penelitian terdahulu yang kaitannya dengan
keputusan pembelian konsumen adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu
JUDUL PENELITI TAHUN HASIL
Pengaruh
Perilaku
Konsumen
Mobile Internet
Terhadap
Keputusan
Pembelian Paket
Layanan Data
Unlimited
Internet CDMA
di DKI Jakarta.
Handy
Noviyarto
2010 Perilaku pembelian konsumen diukur
dari empat faktor yaitu faktor
budaya(X1), sosial(X2), pribadi(X3)
dan psikologi(X4). Teknik analisa data
menggunakan uji validitas dan
reliabilitas, regresi berganda, uji F dan
uji t dengan bantuan software SPSS
16.0. Dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel faktor
Psikologi(X4) dengan t hitung sebesar
3,608 memiliki pengaruh paling
besar/dominan/signifikan dalam
keputusan pembelian paket layanan
data unlimited internet CDMA di DKI
Jakarta .
44
JUDUL PENELITI TAHUN HASIL
Pengaruh
Motivasi,
Persepsi dan
Sikap Konsumen
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Sepeda Motor
Merek “Honda”
di Kawasan
Surabaya Barat.
Dewi Urip
Wahyuni
2008 Motivasi dalam diri akan
mempengaruhi seseorang (konsumen)
dalam melakukan pembelian karena
didasarkan pada dorongan yang
dimiliki. Persepsi dapat berupa
penilaian terhadap apa saja yang
melekat pada suatu produk yang dapat
menimbulkan kepuasan dan
kenyamanan pada konsumen. Sikap
merupakan stimulus yang dapat
menyebabkan konsumen tertarik
membeli suatu barang.
Gaya Hidup
“Shopping Mall”
sebagai Bentuk
Perilaku
Konsumtif pada
remaja di
Perkotaan
(Kasus:
Konsumen
Remaja di Tiga
One Stop
Shopping Mall
di Jakarta)
Wagner 2009 Variabel lifestyle menggunakn
pengukuran AIO dan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian, hasil
penelitian gaya hidup shopping mall
remaja di dominasi oleh golongan
shoper yang dibagi menjadi tiga
tipologi yaitu real shopper, socialize
shopers, dan beginner shoper.
45
JUDUL PENELITI TAHUN HASIL
Pengaruh Gaya
Hidup terhadap
keputusan
konsumen
dalam memilih
Minimarket di
Malang.
Ivane Eka
Chriesmaya
2012 Dari hasil analisis terlihat bahwa
ketiga variabel berpengaruh secara
simultan terhadap keputusan
konsumen dalam memilih
Minimarket Alfamart sebagai tempat
berbelanja di Kota Malang.
Sedangkan secara parsial variabel
activity dan opinion berpengaruh
secara signifikan, dan hanya variabel
interest yang tidak berpengaruh
secara siginifkan. Variabel activity
adalah variabel yang berpengaruh
dominan terhadap keputusan
konsumen dalam memilih
Minimarket Alfamart sebagai tempat
berbelanja di Kota Malang.
F. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran untuk menggambarkan hubungan dari
variabel independen, dalam hal ini adalah perilaku konsumen(X1),
gaya hidup (X2) dan motivasi konsumen (X3), terhadap variabel
dependen yaitu keputusan pembelian (Y) , yaitu sebagai berikut :
46
Gambar 2.6
Kerangka Pemikiran
Sumber : konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini (2013)
Keputusan Pembelian
Handphone Blackberry
Gaya
Hidup
Motivasi
Konsumen
Kesimpulan dan Implikasi
Perilaku
Konsumen
Uji Validitas & Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik - Normalitas - Multikolonieritas - Heterokedastisitas
Regresi Linier Berganda - Koefisien Korelasi (R) - Koefisien Determinasi (R2)
Uji Hipotesis - Uji t ( Parsial ) - Uji F ( Simultan )
47
G. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang kebenarannya
masih harus dilakukan pengujian. Dalam penelitian ini hipotesis
yang diajukan penulis sebagai berikut:
1. Hipotesis 1 :
Ho1 : tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen yaitu perilaku konsumen (X1) secara parsial
terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y).
Ha1 : ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen
yaitu perilaku konsumen (X1) secara parsial terhadap
variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y).
2. Hipotesis 2 :
Ho2 : tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen yaitu, gaya hidup (X2) secara parsial terhadap
variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y).
Ha2 : ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen
yaitu gaya hidup (X2) secara parsial terhadap variabel
dependen yaitu keputusan pembelian (Y).
3. Hipotesis 3 :
Ho3 : tidak ada pengaruh yang signifikan dari motivasi
konsumen (X3) secara parsial terhadap variabel dependen
yaitu keputusan pembelian (Y).
48
Ha3 : ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen
yaitu motivasi konsumen (X3) secara parsial terhadap
variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y).
4. Hipotesis 4 :
Ho4 : tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen yaitu perilaku konsumen (X1), gaya hidup
(X2), dan motivasi komsumen (X3) secara simultan
terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y).
Ha4 : ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen yaitu perilaku konsumen (X1), gaya hidup
(X2), dan motivasi komsumen (X3) secara simultan
terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y).
49
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Pada penelitian ini yang dijadikan tempat penelitian adalah
wilayah Depok dan penelitian ini dilakukan pada tahun 2013. Ruang
lingkup yang dibatasi hanya pada seberapa besar pengaruh perilaku
konsumen, gaya hidup dan motivasi konsumen terhadap keputusan
pembelian.
Variabel independen pada penelitian ini adalah perilaku
konsumen (x1), gaya hidup (x2) dan motivasi konsumen (x3),
sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah keputusan
pembelian (y).
B. Penentuan Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2002:55), populasi merupakan wilayah
generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik suatu kesimpulannya. Populasi
dalam penelitian ini adalah penduduk daerah Depok.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di
miliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
50
keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu. Sugiyono
(2010:62).
Sampling adalah proses pemilihan sejumlah elemen dari
populasi, sehingga dengan mempelajari sampel dan memahami sifat
atau karakteristik dari sampel, kita dapat memperkirakan sifat atau
karakteristik dari populasi. Dermawan (2008:42).
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara Accidental sampling yang merupakan bagian dari teknik
dari nonprobability sampling. Bentuk pengambilan sampel ini
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja pembeli dan pengguna
handphone BlackBerry yang kebetulan bertemu dengan peneliti dan
dianggap cocok menjadi sumber data akan menjadi sampel
penelitian ini.
Apabila populasi berukuran besar dan jumlahnya tidak
diketahui maka digunakan rumus:
n = Z2 4(Moe)2
Dimana:
n = Jumlah sampel
Z = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan
sampel 95%. Pada penentuan ini Z pada α = 0,5 adalah 1,98.
Moe = Margin of Error, yaitu tingkat kesalahan maksimal yang
dapat ditoreransi, ditentukan sebesar 10%.
51
C. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
Menurut Rosady Ruslan (2010:138), data primer adalah
data yang dihimpun secara langsung dari sumbernya dan diolah
sendiri oleh lembaga yang bersangkutan untuk dimanfaatkan.
Dalam penelitian ini data primer yang digunakan peneliti
adalah dengan cara menyebarkan kuesioner.
b. Data Sekunder
Menurut Rosady Ruslan (2010:138), data sekunder data
penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media
perantara (dihasilkan pihak lain) atau digunakan oleh lembaga
lainnya yang bukan merupakan pengolahnya tetapi dapat
dimanfaatkan dalam suatu penelitian tertentu.
D. Metode Pengumpulan Data
a. Kuesioner
Data yang dikumpulkan dalam penelitian akan digunakan
untuk memecahkan masalah yang ada sehingga data-data tersebut
harus benar-benar dapat dipercaya dan akurat. Data yang digunakan
dalam penelitian ini diperoleh melalui metode kuesioner yaitu teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di
jawab (Sugiyono, 2008).
Dalam penelitian ini penulis tidak menempatkan kategori
“Netral” pada analisis, karena menurut Husein Umar (2010:137)
52
berpendapat bahwa selama responden tidak memberikan alasannya
maka kategori “Netral” tidak perlu dipakai, selain itu penulis juga
ingin menghilangkan kecenderungan responden untuk memilih
jawaban tengah ( ragu-ragu ). Jawaban dari penelitian ini dapat
diberi skor antara lain :
Sangat Tidak Setuju ( STS ) : Diberi skor 1
Tidak Setuju ( TS ) : Diberi skor 2
Setuju ( S ) : Diberi skor 3
Sangat Setuju ( SS ) : Diberi skor 4
b. Metode Studi Kepustakaan
Metodologi penelitian dengan mengumpulkan data-data
yang berasal dari buku-buku, artikel atau literature yang relevan
dengan objek penelitian yang dapat dijadikan landasan dan konsep
yang kuat serta bahan pendukung agar masalah yang ada dapat
terpecahkan.
E. Metode Analisis Data
1. Analisis Data Kuantitatif
Analisis kuantitatif merupakan metode analisis data yang
dilakukan dengan cara mengklasifikasikan, membandingkan dan
menghitung angka-angka dengan rumus-rumus yang relevan. (Atin
Yulaifah, 2011:62). Dalam penelitian ini, analisis data kuantitatif
yang digunakan antara lain:
53
a. Uji Validitas
Menurut Imam Ghozali (2006:49) uji validitas digunakan
untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam
kuesioner yang sudah betul-betul dapat mengukur apa yang hendak
kita ukur.
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan analisis, yang menghitung koefisiensi korelasi antara
skor item dengan skor totalnya, dengan menggunanakan prosedur
statistik person’s product moment correlation. Biasanya syarat
minimum yang dapat memenuhi syarat adalah jika r < 0,3. Sehingga
apabila ada korelasi dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir
dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiyono, dalam
Ati Yulaifah, 2011:64).
b. Uji Reliabilitas
Menurut Imam Ghozali (2006:45) Uji Reliabilitas adalah
alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator
dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu
ke waktu.
54
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan cara
pengukuran sekali saja. Dimana nantinya, hasilnya akan
dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar
jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpa. Nunnaly dalam Imam
Ghozali (2006:46) suatu variabel dikatakan reliable jika member
nilai Crobach Alpa > 0,60. Adapun rumus penghitungannya adalah
sebagai berikut :
α =
dimana
α = koefisien reliabilitas
k = jumlah item per-vriable x
r = mean korelasi antar item
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas
dari penyimpangan data yang terdiri dari multikolonieritas,
heteroskedassitas, autokorelasi dan normalitas. Cara yang digunakan
untuk menguji penyimpangan asumsi klasik adalah sebagai berikut
(Gozhali, 2001:57-74):
k . r
1 + (r-1)k
55
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal atau tidak. Metode yang
digunakan untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat
normal probability plot (P-Plot) yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan
plot data residual akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya. Pada prinsipnya
normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau
dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar
pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut
(Ghozali, 2009:147-149):
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
56
2) Jika data menyebar jauh dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas ini dilakukan dengan melihat nilai
variance inflaction factor ( VIF ). Uji ini bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas. Pada model regresi
yang baik, sebaiknya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya dengan
melihat (1) Nilai tolerance dan lawannya, (2) variance
inflaction factor. Kedua ukuran ini menunjukan setiap
variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel
bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas bebas
yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel
bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama
dengan nilai VIF ( karena VIF = 1 / tolerance ) dan
menunjukan adanya kolenieritas yang tinggi. Nilai cut
off yang dipakai oleh nilai tolerance 0,10 atau sama
dengan nilai VIF diatas 10. Apabila terdapat variabel
bebas yang memiliki nili tolerance lebih > 0,10 nilai
VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
57
multikolinieritas antar variabel bebas dalam model
regresi (Ghozali, 2001:57).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual data yang ada. Model regresi yang baik adalah
yang tidak mengalami gejala heteroskedastisitas. Cara
yang digunakan dalam pengujian ini adalah dengan
analisa grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
(ZPRDCH) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter
plot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalh
Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (
Y prediksi – Y sesungguhnya ) yang telah di
studentized. (Priyatno, 2009:164) Dasar analisis :
(1) Jika ada pola tertentu, serta titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian, menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
58
(2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu
Y,maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi berganda, yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh gaya hidup (X₁ / variabel bebas kualitatif) dan motivasi
konsumen (X₂ / variabel kuantitatif) terhadap keputusan pembelian (
Y/ variabel terikat). Menurut Riduwan (2004:152) Analisis regresi
linier berganda adalah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh
dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk
membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan
kasual antara dua variabel bebas atau lebih dengan suatu variabel
terikat.
Rumusnya sebagai berikut:
Keterangan :
Y = Subyek dalam dependent variabel yang diprediksi
a = Konstanta harga Y bila X = 0 (konstan)
Y = a + b₁ X₁ + b₂ X₂ + b₃ X₃ + e
59
b = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan
angka peningkatan atau penurunan variabel terikat yang
didasarkan pada variabel bebas.
Bila b (+) maka naik, namun bila b (-) maka akan terjadi
penurunan.
X₁ = Variabel bebas 1 yaitu gaya hidup
X₂ = Variabel bebas 2 yaitu motivasi konsumen
e = error / galat
4. Uji Hipotesis
a. Uji t (Parsial)
Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-
masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap
variabel dependen maka dilakukan dengan uji t.
a) Kriteria Pengujian
Jika -t tabel ≤ dari t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima.
Jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak.
Berdasarkan signifikansi
Jika sig t > 0,05, maka Ha ditolak dan Ho diterima.
Jika sig t < 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
60
b) Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada α = 5% dengan derajat kebebasan (df) =
n-k-1 (jumlah kuisioner –jumlah variabel independen-1) (Duwi
Priyatno,2009:149).
b. Uji F Hitung (Simultan)
Uji F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan ke dalam model secara simultan atau
bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen
(Ghozali 2006, dalam Reagi Garry, 2011:39).
a) Membuat hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan secara simultan dari
variabel independen yaitu perilaku konsumen (X1), gaya
hidup (X2) dan motivasi konsumen (X3) secara simultan
terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y).
(Dwi Priyatno, 2009:146).
Ha : Ada pengaruh yang signifikan secara simultan dari
variabel independen yaitu perilaku konsumen (X1), gaya
hidup (X2) dan motivasi konsumen (X3) secara simultan
terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y).
(Dwi Priyatno, 2009:146).
61
b) Menentukan F tabel dan F hitung dengan tingkat kepercayaan
sebesar 95%atau taraf signifikasi sebesar 5% (α = 0,05 ),
maka:
Jika F hitung> F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti
masing-masing variabel independen secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen.
Jika F hitung< F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti
masing-masing variabel independen secara bersama-sama tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen.
5. Uji Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Sugiyono (2009:231), pedoman untuk memberikan
interprestasi koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 3.1 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien
Korelasi Interval Koefisien Tingkat Koefisien
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2009).
62
Menurut Gozhali (2007:83) bahwa koefisien determinasi
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai koefisien determinasi yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independent dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Untuk
menentukan nilai koefisien determinasi dinyatakan dengan nilai
Adjusted R Square. Adapun rumus koefisien determinasi adalah :
Dimana :
R2 = koefisien determinasi
r = koefisien korelasi
F. Operasional Variabel Penelitian
a. Variabel Independen
Variabel independen (bebas) adalah variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (Sugiyono, 2008).
Adapun variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Perilaku Konsumen (X1)
2. Gaya Hidup (X2)
3. Motivasi Konsumen (X3)
R2 = (r)2 x 100%
63
b. Variabel Dependen
Variabel dependen (terikat) sering disebut variabel output,
kriteria, konsekuen. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2008). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
keputusan pembelian (Y).
Variabel-variabel yang diteliti sehubungan dengan pengaruh
Gaya hidup dan Motivasi Konsumen terhadap keputusan pembelian
handphone BlackBerry akan dijelaskan dalam operasional variabel
dalam penelitian ini
Tabel 3.2
Operasional variabel
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran
Perilaku Konsumen
( X1 )
Kotler dan Armstrong (2008:159)
Faktor Sosial
- Membeli karena dorongan kelompok
- Membeli karena dorongan keluarga
- Membeli karena dipengaruhi peran dan status diri
Ordinal
Faktor Pribadi
- Membeli karena usia sudah cukup
- Membeli karena tuntutan pekerjaan
- Membeli karena mengikuti gaya hidup
- Membeli sesuai dengan kepribadian
Ordinal
64
Variabel Sub Variabel
Faktor
Psikologis
Indikator
- Membeli karena adanya motivasi dari dalam diri
- Membeli karena persepsi diri sendiri
- Membeli karena pengetahuan yang diperoleh dari pembelajaran
Ukuran
Ordinal
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran
Gaya Hidup
( X2 )
Sunarto (2000:103)
Aktivitas
- Pekerjaan
- Hobi
- Hiburan
- Anggota Klub
- Komunitas
- Belanja
Ordinal
Minat - Keluarga
- Fashion
- Media
Ordinal
Opini
- Terhadap Diri Sendiri
- Bisnis
- Kebudayaan
- Produk
Ordinal
65
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran
Motivasi Konsumen
( X3 )
Kotler dan Amstrong (2006:243)
Swastha dan
Handoko (1987 : 78)
Prasetijo dan
Ihalauw (2005 : 39)
Rasional
- Kesesuaian harga
- Kualitas produk
- Kualitas pelayanan
Ordinal
Emosional
- Rasa bangga menggunakan Blackberry
- Dorongan status sosial
Ordinal
Kebutuhan
- Kebutuhan akan memiliki produk
- Kebutuhan akan menggunakan produk setiap saat
- Kebutuhan untuk menunjang penampilan
Ordinal
Pengharapan
- Kenyamanan menggunakan handphone Blackberry
- Puas menggunakan handphone Blackberry
Ordinal
66
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran
Keputusan Pembelian
( Y)
Setiadi (2003:16)
Pengenalan Masalah
- Mengenali kebutuhan
- Motivasi membeli
Ordinal
Ordinal
Pencarian
Informasi
- Mendapatkan informasi dari sumber pribadi
- Mendapatkan informasi dari sumber umum
Ordinal
Ordinal
Evaluasi
Alternatif
- Membandingkan dengan produk lain
Ordinal
Keputusan
Membeli
- Keputusan merek yang akan dibeli
Ordinal
Perilaku Pasca
Membeli
- Merasa puas setelah membeli
- Tindakan pasca pembelian
- Pemakaian produk pasca pembelian
Ordinal
Ordinal
Ordinal
67
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Asal nama BlackBerry
Pemilihan nama BlackBerry sendiri ada ceritanya. Saat itu
Research In Motion dibantu dengan Lexicon Branding Inc.
(perusahaan konsultan pembuatan merk atau brand asal Amerika)
punya inspirasi bahwa perangkat ini merupakan sesuatu yg manis
dalam kehidupan karena fungsi dan kemudahan yg dimilikinya.
Waktu itu pihak Lexicon melihat tombol keyboard nya seperti biji
strawberry, tapi menurut mereka kata "straw" terlalu panjang bila
diucapkan hingga terkesan lamban. Lalu dipilihlah BlackBerry,
brand yang menurut mereka dapat mewakili manisnya hidup dalam
buah BlackBerry dan kata "Black" yg cepat bila diucapkan mewakili
karakter perangkat BlackBerry yang simple dan mudah digunakan.
Nama BlackBerry sempat diplesetkan menjadi CrackBerry (crack
berarti kokain) karena perangkat ini bisa membuat penggunanya
kecanduan. bahkan gara-gara isu ini, dibeberapa negara ada
peraturan yg membatasi penggunaan handphone BlackBerry.
Misalnya Kanada mereka mengeluarkan peraturan mematikan
perangkap dari jam 7 malam sampai jam 7 pagi, akhir pekan dan hari
libur lain.
(http://www.sejarahkita.web.id)
68
2. Sejarah Singkat Blackberry
Didirikan oleh seorang imigran yunani di kota Waterloo,
Kanada. Pendiri Research in Motion, Mike Lazaridis dilahirkan di
Turki, membangun sebuah pemutar rekaman dsi Lego pada umur 4
(empat) tahun, sebuah radio pada umur 5 (lima) tahun, dan berkuliah
di Universitas Waterloo. Dia memilih drop out setelah
memenangkan kontrak senilai 560 ribu US Dollar. Para pesimis
mengasumsikan bahwa pesaing besar akan menenggelamkan produk
Blackberry dengan membanjiri pasar dengan produk yang serupa.
Namun hingga saat ini, tidak ada satupun perusahaan seperti Nokia,
Motorola atau bahkan Microsoft yang sanggup membuat pesaing
Blackberry.
Keunggulan Blackbery adalah mempunyai penampilan
yang sangat bersabahat dan bisa selalu terhubung, jadi dimanapun
anda, anda bisa selalu mengakses email (saat ini Facebook,
Blogging, dll). Sejak peluncurannya pada tahun 1999, Blackberry
telah meraup lebih dari 8 juta pelanggan di seluruh dunia. Sejalan
dengan peningkatan kemampuan layanan komunikasi seluler,
Blackberry pun ikut terangkat. Dan dengan makin turunnya biaya
komunikasi, pada akhirnya BlackBery menjad sebuah fenomena (saat
ini kayaknya di Indonesia juga lagi demam Blackberry, anak – anak
muda mulai pakai alat ini buat nge-blog dan Facebook-an).
Blackberry, teknologi push email instan
awalnya, BlackBerry ingin dinamakan POCKET LINK sebuah nama
69
yang fungsional tapi membosankan, kemudian juga hampir
dinamakan STRAWBERRY, karena mirip dengan buah strawberry,
tapi terkesan terlalu jinak. Sehingga dinamakan BLACKBERRY,
nama yang akrab tapi cerdas.
BlackBerry masuk ke pasar pertama kali dengan
memfokuskan diri pada layanan e-mail gegas. Pada awalnya,
perangkat BlackBerry hanya memiliki layar monokrom, tetapi
sekarang semua modelnya sudah memiliki tampilan layar berwarna.
Saat ini, RIM juga menawarkan layanan email BlackBerry untuk
perangkat-perangkat non-BlackBerry seperti Palm Treo dan Nokia
E61, melalui peranti lunak BlackBerry Connect.
Mengapa banyak orang yang tertarik BlackBerry? Salah
satunya adalah keunggulannya mengirim dan menerima surat
elektronik: secepat mengirim dan menerima SMS.
BB pun menjadi gadget yang wajib dimilki oleh remaja-remaja yang
ingin diakui keeksisannya. Setelah serial Gossip Girl secara
fenomenal mempromosikan BB. Serial tentang kehidupan anak-anak
muda upper Class Manhattan, New York-USA itu melabeli
Blackberry sebagai lambang status kelas atas.
(http://www.sejarahkita.web.id)
3. Perkembangan Blackberry dari tahun ke tahun
1984 – Pada tahun 1984 RIM (Research In Motion) didirikan oleh
Mike Lazaridis, hingga sekarang menjabat sebagai president dan Co-
CEO bersama dengan Douglas Fregin sebagai Vice President of
70
Operations. Mereka membangun RIM untuk tujuan bisnis konsultasi
barang elektronik dan ilmu komputer.
1988 – RIM menjadi developer kedua di dunia dalam
mengembangkan produk untuk Mobitex Wireless Network. Inilah
awal jaringan RIM Pager BlackBerry mulai bekerja.
1990 – RIM mulai memasuki pasaran dengan memperkenalkan
DigiSync Film KeyKode Reader, Digital Footage, Frame, dan
kalkulator waktu yang akan ternama di kalangan editor dan
pemotong negatif Hollywood. RIM mengubah waktu editing dari 2
jam menjadi 20 menit.
1998 – RIM mulai memperkenalkan RIM 950 Wireless Handheld.
Komputer handheld ini kemudian disebut sebagai BlackBerry.
Perangkat ini menawarkan enam baris tampilan, bisa digunakan
untuk email dasar, paging dua arah, browsing halaman yang telah
diformat dengan konten berita, cuaca, bursa saham, informasi wisata.
2000 – RIM mengenalkan RIM 857/957 Wireless Handheld dan
mengumumkan pembangunan jaringan untuk Java. Selain itu
BlackBerry 5790 juga dirilis sekitar tahun ini, Handheld ini memiliki
memory 16Mb flash memory.
2001 – Pada tahun 2001 RIM mensupport untuk Lotus Notes and
Domino dalam BlackBerry Enterprise Server. Pada tahun ini pula
71
RIM memulai debut handheld berbasis Java 2 Micro Edition (J2ME)
OS.
2002 – Tahun 2002 adalah tahun yang penting bagi RIM. Di tahun
ini RIM merilis beberapa device yang cukup mempengaruhi
perkembangan ponsel di dunia.
1. BlackBerry 5810. Ini adalah seri pertama BlackBerry dengan fitur
GSM/GPRS radio. Device pertama di dunia dengan GSM/GPRS
radio
2. BlackBerry 6510. Dibekali dengan fitur walkie-talkie
3. BlackBerry 6750. Device pertama BlackBerry untuk pengguna
CDMA20001X Wireless Network.
4. BlackBerry 6710 dan BlackBerry 6720 dengan fitur integrated
speaker/microphone serta kemampuan international roaming pada
GSM/GPRS.
2003 – Dirilisnya device GSM BlackBerry 6210, BlackBerry 6220 >
BlackBerry 6230 (Masih berlayar Monokrom). Lalu kemudian hadir
3 seri lagi dengan layar warna yaitu BlackBerry 7230, BlackBerry
7210 dan BlackBerry 7280. BlackBerry 7730 juga dirilis pada tahun
2003 dengan layar warna yang besar dan merupakan device pertama
RIM dengan Tri Band GSM.
72
2004 – RIM berusia 20 tahun. Saat ini pengguna RIM telah
mencapai 2 juta di seluruh dunia. Pada tahun ini pula RIM merilis
BlackBerry 7510 > 7520 yang merupakan device BlackBerry
pertama dengan fungsi GPS dan juga merupakan BlackBerry pertama
dengan speakerphone yang mensupport Nextel’s Walkie-Talkie.
2005 – Pada 2005 pengguna RIM telah mencapai 4 juta di seluruh
dunia. 2 kali lipat dari tahun sebelumnya. Ini adalah tahun untuk
BlackBerry 8700 dengan layar warna, themes, Bluetooth, Quad-band
support, dll. Pada akhir tahun ini juga RIM mengenalkan BlackBerry
7130, BlackBerry berlayar warna pertama untuk device CDMA
BlackBerry.
2006 – RIM kian menjadi partner bisnis dengan merilis BlackBerry
Enterprise Server Express yang dapat diunduh gratis.
8 April 2008 – FBI dibekali dengan BlackBerry 8830 World Edition
sebanyak 19,500 unit.
12 Mei 2008 – Smartphone BlackBerry yang sebelumnya identik
dengan dunia usaha mulai merambah ke entertainment dengan hadir
nya BlackBerry Bold. Model yang lebih modis dengan resolusi layar
tinggi sehingga membuat gambar yang ditampilkannya terlihat utuh.
73
Selain itu juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan suara yang
jernih jika digunakan untuk memutar musik.
10 September 2008 – Hadir BlackBerry dengan desain Flip.
BlackBerry Pearl Flip.
8 Oktober 2008 – RIM mulai merilis BlackBerry berteknologi layar
sentuh yang inovatif dengan nama BlackBerry Storm. Verizon dan
Vodafone memamerkan BlackBerry Storm sebagai Smartphone
pertama di dunia dengan layar sentuh yang clickable (layar sentuh
yang bisa di click karena pegas kecil yang ditanamkan dibawah
layar). Teknologi layar sentuh ini disebut SurePress. Karena inovasi
pada Touchscreen nya ini maka BlackBerry Storm meraih
penghargaan Best Mobile Technology Breakthrough pada GSMA
14th Annual Global Mobile Awards.
1 April 2009 – Mulai dibuka toko online BlackBerry App World,
tempat para pengguna BlackBerry mengunduh program
( http://www.sejarahkita.web.id )
B. Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum kuesioner diberikan kepada 65 responden, penulis
melakukan penyebaran trial kuesioner kepada 20 responden dengan
memberikan 42 butir pertanyaan untuk menguji tingkat validitas dan
reliabilitas dari seluruh pertanyaan tersebut. Kuesioner dibagi
74
menjadi 4 variabel utama, yaitu variabel Perilaku Konsumen (X1)
sebanyak 10 pertanyaan, variabel Gaya Hidup (X2) sebanyak 13
pertanyaan, variabel Motivasi Konsumen (X3) sebanyak 10
pertanyaan, dan variabel Keputusan Pembelian (Y) sebanyak 9
pertanyaan.
1. Uji Validitas
Instrumen yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data yang valid dan dapat digunakan mengukur apa yang
hendak diukur. Instrumen yang reliabel berarti instrumen tersebut bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan
menghasilkan data yang sama.
Untuk mendapatkan data ini, penulis melakukan penyebaran trial
kuisioner kepada para pemakai Blackberry sebanyak 20 responden,
dengan memberikan 42 butir pernyataan untuk mengukur tingkat
validitas dan reliabilitas dari seluruh pernyataan.
Apabila hasil uji validitas > 0,3, maka pernyataan dianggap valid
dan dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya. Pada tabel 4.1 di
bawah ini kita dapat melihat hasil dari uji validitas yang telah dikerjakan
oleh penulis.
75
Tabel 4.1
Pernyataan Dalam Kuisioner
No. PERNYATAAN NILAI VALIDITAS KETERANGAN
1 Saya membeli Handphone Blackberry karena dorongan teman sekelompok
0,734 VALID
2 Saya memutuskan untuk
memakai Handphone
Blackberry karena
dorongan keluarga
0,827 VALID
3 Saya membeli Handphone Blackberry karena dipengaruhi oleh peran dan status diri
0,740 VALID
4 Membeli Handphone
Blackberry karena usia
saya sudah cukup
0,462 VALID
5 Saya membeli Handphone Blackberry karena tuntutan pekerjaan
0,740 VALID
6 Saya membeli Handphone Blackberry karena mengikuti gaya hidup
0,424 VALID
7 Saya membeli Handphone
Blackberry karena sesuai
dengan kepribadian
0,764 VALID
8 Saya membeli Handphone Blackberry karena adanya motivasi dari dalam diri
0,636 VALID
76
Tabel 4.1
Pernyataan Dalam Kuisioner
No. PERNYATAAN NILAI VALIDITAS KETERANGAN
9 Membeli Handphone
Blackberry karena saya
berpersepsi bahwa produk
Blackberry bagi saya yang
terbaik
0,685 VALID
10 Saya membeli Handphone Blackberry karena melihat dari pengalaman orang lainyang menggunakan Blackberry
0,583 VALID
11 Pekerjaan dapat mempengaruhi saya untuk membeli Handphone Blackberry
0,664 VALID
12 Handphone Blackberry dapat menunjang hobi saya bersosialita di sosial media
0,780 VALID
13 Handphone Blackberry dapat menjadi hiburan di waktu senggang
0,742 VALID
14 Mayoritas anggota klub
saya menggunakan
Handphone Blackberry
0,701 VALID
15 Komunitas perkumpulan saya menggunakan Handphone Blackberry
0,607 VALID
77
Tabel 4.1
Pernyataan Dalam Kuisioner
No. PERNYATAAN NILAI VALIDITAS KETERANGAN
16 Saya dapat dengan mudah
melakukan akses
berbelanja via online
dengan menggunakan
Handphone Blackberry
0,677 VALID
17 Keluarga saya merupakan pengguna Handphone Blackberry
0,664 VALID
18 Menggunakan Handphone Blackberry merupakan fashion saat ini
0,598 VALID
19 Saya membeli Handphone Blackberry karena dipengaruhi iklan di berbagai media
0,667 VALID
20 Menggunakan Handphone
Blackberry dapat
menambah percaya diri
terhadap diri sendiri
0,419 VALID
21 Dengan menggunakan Handphone Blackberry dapat memperlancar komunikasi dalam bisnis saya
0,667 VALID
22 Menggunakan Handphone
Blackberry merupakan
budaya masyarakat saat ini
0,379 VALID
78
Tabel 4.1
Pernyataan Dalam Kuisioner
No. PERNYATAAN NILAI VALIDITAS KETERANGAN
23 Produk Handphone Blackberry masih digemari hingga saat ini
0,783 VALID
24 Saya membeli Handphone Blackberry karena harganya sesuai dengan isi dompet
0,780 VALID
25 Saya membeli Handphone Blackberry karena produknya yang berkualitas
0,771 VALID
26 Kualitas pelayanan di gerai Handphone Blackberry cukup memuaskan saya
0,720 VALID
27 Saya bangga menggunakan
Handphone Blackberry
0,736 VALID
28 Saya membeli Handphone Blackberry karena dorongan status sosial
0,588 VALID
29 Saya membeli Handphone
Blackberry karena
kebutuhan akan produk
tersebut
0,734 VALID
30 Saya menggunakan Handphone Blackberry karena kebutuhan untuk digunakan setiap saat
0,657 VALID
31 Menggunakan Handphone Blackberry untuk menunjang penampilan saya
0,809 VALID
79
Tabel 4.1
Pernyataan Dalam Kuisioner
No. PERNYATAAN NILAI VALIDITAS KETERANGAN
32 Saya sudah nyaman menggunakan Handphone Blackberry
0,626 VALID
33 Saya puas menggunakan
Handphone Blackberry
0,595 VALID
34 Saya membeli Handphone Blackberry karena untuk mengenali dan memperlancar komunikasi personal saya dengan oranglain
0,830 VALID
35 Banyak yang telah
menggunakan Handphone
Blackberry sehingga
memotivasi saya untuk
membelinya
0,808 VALID
36 Saya mendapat kan
informasi tentang
Handphone Blackberry
dari sumber pribadi
(contoh:sahabat, pacar)
0,634 VALID
37 Saya mendapatkan informasi tentang Handphone Blackberry dari sumber umum(contoh: iklan)
0,350 VALID
38 Saya suka membandingan Handphone Blackberry dengan Handphone merek lain
0,600 VALID
80
Tabel 4.1
Pernyataan Dalam Kuisioner
No. PERNYATAAN NILAI VALIDITAS KETERANGAN
39 Keputusan saya untuk
membeli Handphone
adalah Handphone merek
Blackberry
0,519 VALID
40 Saya merasa puas telah membeli dan menggunakan Handphone Blackberry
0,762 VALID
41 Saya akan selalu membeli Handphone dengan merek Blackberry
0,652 VALID
42 Saya akan selalu menggukan Handphone Blackberry
0,627 VALID
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Pada tabel 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa ada 42 butir pernyataan
yang diajukan memiliki nilai validitas > 0,3 sehingga 42 butir pernyataan
semua valid.
2. Uji Reliabilitas
Sedangkan untuk tingkat reliabilitas ini dapat dilihat pada nilai
cronbach’s alpha. Reliabilitas suatu variabel dikatakan baik jika memiliki
nilai cronbach’s alpha > 0,60. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel
berikut ;
81
Tabel 4.2
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.971 42
Sumber : Hasil pengolahan data primer
Hasil pada tabel tersebut diketahui memperoleh nilai
cronbach’s alpha sebesar 0,971, ini berarti pernyataan pada
kuisioner pada penelitian dianggap reliabel.
C. Analisis Deskriptif
1. Karakteristik Responden
Tabel 4.3
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Pria 36 55,4
Wanita 29 44,6
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui bahwa proporsi
responden yang mengisi kuesioner, dari 65 responden ternyata
sebanyak 36 responden atau 55,4 % adalah berjenis kelamin pria,
sedangkan sisanya yaitu sebanyak 29 responden atau 44,6% adalah
berjenis kelamin wanita.
82
Tabel 4.4
Usia Responden
Usia Frekuensi Persentase
17-25 25 38,5
26-40 28 43,1
41-55 12 18,5
>55 0 0
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa proporsi
responden yang mengisi kuisioner, dari 65 responden ada sebanyak 25
responden atau 38,5% adalah responden berusia 17-25 tahun, dan
sebanyak 28 responden atau 43,1% adalah reponden berusia 26-40
tahun. Sedangkan sisanya, sebanyak 12 responden atau 18,5% adalah
berusia 41-55 tahun.
Tabel 4.5
Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase
SD dan Sederajat 0 0
SMP dan Sederajat 0 0
SMA dan Sederajat 14 21,5
Diploma 17 26,3
Sarjana 34 52,3
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
83
Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui bahwa proporsi
responden yang mengisi kuesioner, dari 65 responden ternyata tidak
ada satupun responden yang menempuh pendidikan terakhir di SD dan
SMP / sederajat yang mengisi kuisioner ini,. Sedangkan sebanyak 14
responden atau 21,5% adalah responden yang menempuh pendidikan
terkhir di SMA dan sederajat, 17 responden atau 26,2% adalah
responden yang menempuh pendidikan terakhir di Diploma dan
sebanyak 34 responden atau 52,3% menempuh pendidikan terakhir di
Sarjana.
Tabel 4.6
Pekerjaan Responden
Pekerjaan Frekuensi Persentase
Karyawan 33 50,8
Guru 12 18,5
PNS 6 9,2
Wiraswasta 10 15,4
Pelajar / Mahasiswa 4 6,2
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan tabel 4.6, dapat diketahui bahwa proporsi yang
mengisi kuesioner, dari 65 responden ternyata sebanyak 33 responden
atau 50,8% responden adalah seorang karyawan, dan sebanyak 12
responden atau 18,5% responden adalah seorang guru. Sedangkan
sebanyak 6 responden atau 9,2% responden adalah seorang PNS, 10
84
responden atau 6,2% adalah wiraswasta, dan 4 responden atau 6,2%
sebagai pelajar atau mahasiswa.
Tabel 4.7
Pendapatan Perbulan Responden
Pendapatan Perbulan Frekuensi Persentase
Rp. 1-3 juta 35 53,8
Rp. 3,5-6 juta 18 27,7
Rp. 6,5-9 juta 9 13,8
Rp. >9,5 juta 3 4,6
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan tabel 4.7, dapat diketahui bahwa proporsi
responden yang mengisi kuesioner, dari 65 responden ternyata
sebanyak 35 responden atau 53,8% adalah responden dengan
pendapatan Rp 1-3 juta dan sebanyak 18 responden atau 27,7% adalah
responden dengan pendapatan sebesar Rp 3,5-6 juta. Sedangkan
sisanya, yaitu sebanyak 9 responden atau 13,8% adalah responden
dengan pendapatan Rp 6,5-9 juta dan sebanyak 3 responden atau 4,6%
dengan pendapatan Rp. >9,5 juta.
2. Tanggapan Responden
a. Perilaku Konsumen
Tabel 4.8 di bawah ini merupakan tabel hasil pengolahan data
berdasarkan penilaian responden mengenai perilaku konsumen
terhadap keputusan pembelian Handphone Blackberry.
85
Tabel 4.8 Membeli Handphone Blackberry karena dorongan teman
sekelompok No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 8 12,3
Setuju 26 40
Tidak Setuju 23 35,4
Sangat Tidak Setuju 8 12,3
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa terdapat 8 responden atau
sebesar 12,3% yang menyatakan sangat setuju, 26 responden atau
sebesar 40% menyatakan setuju, 23 responden atau sebesar 35,4%
menyatakan tidak setuju, dan hanya terdapat 8 responden atau sebesar
12,3% menyatakan sangat tidak setuju membeli handphone Blackberry
karena dorongan teman sekelompok.
Tabel 4.9
Memakai Handphone Blackberry karena dorongan keluarga
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 3 4,6
Setuju 6 9,2
Tidak Setuju 41 63,1
Sangat Tidak Setuju 15 23,1
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
86
Dari Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa terdapat 3 responden atau
sebesar 4,6% yang menyatakan sangat setuju, 6 responden atau
sebesar 9,2% menyatakan setuju, 41 responden atau sebesar 63,1%
menyatakan tidak setuju, dan 15 responden atau sebesar 23,1%
menyatakan sangat tidak setuju bahwa pemakaian Blackberry karena
dorongan keluarga.
Tabel 4.10
Membeli Handphone Blackberry karena dipengaruhi oleh peran dan status diri
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 7 10,8
Setuju 20 30,8
Tidak Setuju 27 41,5
Sangat Tidak Setuju 11 16,9
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.10 kita dapat melihat bahwa hanya terdapat 7
responden atau sebesar 10,8% yang menyatakan sangat setuju, 20
responden atau sebesar 30,8% menyatakan setuju, 27 responden atau
sebesar 41,5% menyatakan tidak setuju, dan hanya 11 responden atau
sebesar 16,9% menyatakan sangat tidak setuju mengenai pernyataan
bahwa membeli Handphone Blacberry karena dipengaruhi oleh peran
dan status diri.
87
Tabel 4.11 Membeli Handphone Blackberry karena usia sudah cukup
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 7 10,8
Setuju 39 60
Tidak Setuju 14 21,5
Sangat Tidak Setuju 5 7,7
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa terdapat 7 responden
atau sebesar 10,8% yang menyatakan sangat setuju, 39 responden atau
sebesar 60% menyatakan setuju, 14 responden atau sebesar 21,5%
menyatakan tidak setuju, dan 5 responden atau sebesar 7,7%
menyatakan sangat tidak setuju membeli Handphone Blackberry
karena usia sudah mencukupi.
Tabel 4.12
Membeli Handphone Blackberry karena tuntutan pekerjaan
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 10 15,4
Setuju 27 41,5
Tidak Setuju 24 36,9
Sangat Tidak Setuju 4 6,2
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
88
Dari Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa terdapat 10 responden
atau sebesar 15,4% yang menyatakan sangat setuju, 27 responden atau
sebesar 41,5% menyatakan setuju, 24 responden atau sebesar 36,9%
menyatakan tidak setuju, dan 4 responden atau sebesar 6,2%
menyatakan sangat tidak setuju membeli Blackberry karena tuntutan
pekerjaan.
Tabel 4.13
Membeli Handphone Blackberry karena mengikuti gaya hidup
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 8 12,3
Setuju 32 49,2
Tidak Setuju 22 33,8
Sangat Tidak Setuju 3 4,6
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.13 kita dapat melihat bahwa hanya terdapat 8
responden atau sebesar 61,5% yang menyatakan sangat setuju, 32
responden atau sebesar 49,2% menyatakan setuju, 22 responden atau
sebesar 33,8% menyatakan tidak setuju, dan hanya 3 responden atau
sebesar 4,6% menyatakan sangat tidak setuju membeli handphone
Blackberry karena mengikuti gaya hidup.
89
Tabel 4.14
Membeli Handphone Blackberry karena sesuai dengan
kepribadian
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 2 3,1
Setuju 34 52,3
Tidak Setuju 22 33,8
Sangat Tidak Setuju 7 10,8
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa terdapat 2 responden
atau sebesar 3,1% yang menyatakan sangat setuju, 34 responden atau
sebesar 52,3% menyatakan setuju, 22 responden atau sebesar 33,8%
menyatakan tidak setuju, dan 7 responden atau sebesar 10,8%
menyatakan sangat tidak setuju membeli karenas sesuai dengan
kepribadian.
Tabel 4.15
Membeli Handphone Blackberry karena adanya motivasi dari
dalam diri
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 2 3,1
Setuju 41 63,1
Tidak Setuju 22 33,8
Sangat Tidak Setuju 0 0
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
90
Dari Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa terdapat 2 responden
atau sebesar 3,1% yang menyatakan sangat setuju, 41 responden atau
sebesar 63,1% menyatakan setuju, 22 responden atau sebesar 33,8%
menyatakan tidak setuju, dan 0 responden atau sebesar 0% menyatakan
sangat tidak setuju membeli karena motivasi dari dalam diri.
Tabel 4.16
Membeli Handphone Blackberry karena berpersepsi bahwa
produk Blackberry yang terbaik
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 4 6,2
Setuju 19 29,2
Tidak Setuju 39 60
Sangat Tidak Setuju 3 4,6
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.16 kita dapat melihat bahwa hanya terdapat 4
responden atau sebesar 6,2% yang menyatakan sangat setuju, 19
responden atau sebesar 29,2% menyatakan setuju, 39 responden atau
sebesar 60% menyatakan tidak setuju, dan hanya terdapat 3 responden
atau sebesar 4,6% menyatakan sangat tidak setuju tentang persepsi
bahwa Handphone Blackberry adalah yang terbaik.
91
Tabel 4.17
Membeli Handphone Blackberry karena melihat dari
pengalaman orang lain yang menggunakan Blackberry
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 7 10,8
Setuju 32 49,2
Tidak Setuju 22 33,8
Sangat Tidak Setuju 4 6,2
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa terdapat 7 responden
atau sebesar 10,8% yang menyatakan sangat setuju, 32 responden atau
sebesar 49,2% menyatakan setuju, 22 responden atau sebesar 33,8%
menyatakan tidak setuju, dan 4 responden atau sebesar 6,2%
menyatakan sangat tidak setuju membeli Blackberry karena melihat
pengalaman orang lain yang memakai Blackberry.
b. Gaya Hidup
Tabel 4.18 di bawah ini merupakan tabel hasil pengolahan
data berdasarkan penilaian responden mengenai gaya hidup terhadap
keputusan pembelian Handphone Blackberry.
92
Tabel 4.18
Pekerjaan dapat mempengaruhi untuk membeli Handphone
Blackberry.
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 21 32,3
Setuju 28 43,1
Tidak Setuju 15 23,1
Sangat Tidak Setuju 1 1,5
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.18 dapat dilihat bahwa terdapat 21 responden
atau sebesar 32,3% yang menyatakan sangat setuju, 28 responden atau
sebesar 43,1% menyatakan setuju, 15 responden atau sebesar 23,1%
menyatakan tidak setuju, dan 1 responden atau sebesar 1,5%
menyatakan sangat tidak setuju bahwa pekerjaan dapat mempengaruhi
seseorang membeli Handphone Blackberry.
Tabel 4.19
Handphone Blackberry dapat menunjang hobi saya bersosialita
di sosial media.
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 12 18,5
Setuju 42 64,6
Tidak Setuju 9 13,8
Sangat Tidak Setuju 2 3,1
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
93
Dari Tabel 4.19 dapat dilihat bahwa terdapat 12 responden
atau sebesar 18,5% yang menyatakan sangat setuju, 42 responden atau
sebesar 64,6% menyatakan setuju, 9 responden atau sebesar 13,8%
menyatakan tidak setuju, dan 2 responden atau sebesar 3,1%
menyatakan sangat tidak setuju bahwa Handphone Blackberry dapat
menunjang hobi bersosialita di media sosial.
Tabel 4.20
Handphone Blackberry dapat menjadi hiburan di waktu
senggang
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 12 18,5
Setuju 46 70,8
Tidak Setuju 6 9,2
Sangat Tidak Setuju 1 1,5
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa terdapat 12 responden
atau sebesar 18,5% yang menyatakan sangat setuju, 46 responden atau
sebesar 70,8% menyatakan setuju, 6 responden atau sebesar 9,2%
menyatakan tidak setuju, dan hanya terdapat 1 responden atau sebesar
1,5% yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa Handphone
Blackberry dapat menjadi hiburan di waktu senggang.
94
Tabel 4.21
Mayoritas anggota klub menggunakan Handphone Blackberry.
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 9 13,8
Setuju 23 35,4
Tidak Setuju 28 43,1
Sangat Tidak Setuju 5 7,7
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.21 kita dapat melihat bahwa hanya terdapat 9
responden atau sebesar 13,8% yang menyatakan sangat setuju, 23
responden atau sebesar 35,4% menyatakan setuju, 28 responden atau
sebesar 43,1% menyatakan tidak setuju, dan 5 responden atau sebesar
7,7% menyatakan sangat tidak setuju bahwa mayoritas anggota klub
mereka menggunakan Handphone Blackberry.
Tabel 4.22
Komunitas perkumpulan menggunakan Handphone
Blackberry.
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 11 16,9
Setuju 30 46,2
Tidak Setuju 21 32,3
Sangat Tidak Setuju 3 4,6
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
95
Dari Tabel 4.22 dapat dilihat bahwa terdapat 11 responden
atau sebesar 16,9% yang menyatakan sangat setuju, 30 responden atau
sebesar 46,2% menyatakan setuju, 21 responden atau sebesar 32,3%
menyatakan tidak setuju, dan 3 responden atau sebesar 4,6%
menyatakan sangat tidak setuju bahwa komunitas perkumpulan
menggunakan Handphone Blackberry.
Tabel 4.23
Dengan mudah melakukan akses berbelanja via online dengan
menggunakan Handphone Blackberry.
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 11 16,9
Setuju 33 50,8
Tidak Setuju 18 27,7
Sangat Tidak Setuju 3 4,6
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.23 dapat dilihat bahwa terdapat 11 responden
atau sebesar 16,9% yang menyatakan sangat setuju, 33 responden atau
sebesar 50,8% menyatakan setuju, 18 responden atau sebesar 27,7%
menyatakan tidak setuju, dan hanya terdapat 3 responden atau sebesar
4,6% menyatakan sangat tidak setuju mengenai pernyataan yang
menyatakan bahwa dengan menggunkan Handphone Blackberry dapat
melakukan akses berbelanja via online.
96
Tabel 4.24
Keluarga merupakan pengguna Handphone Blackberry
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 8 12,3
Setuju 32 49,2
Tidak Setuju 22 33,8
Sangat Tidak Setuju 3 4,6
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.24 dapat dilihat bahwa terdapat 8 responden
atau sebesar 12,3% yang menyatakan sangat setuju, 32 responden atau
sebesar 33,8% menyatakan setuju, 22 responden atau sebesar 33,8%
menyatakan tidak setuju, dan 3 responden atau sebesar 4,6%
menyatakan sangat tidak setuju mengenai pernyataan yang menyatakan
behwa seluruh keluarga responden adalah pengguna Handphone
Blackberry.
Tabel 4.25
Menggunakan Handphone Blackberry merupakan fashion saat
ini
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 8 12,3
Setuju 41 63,1
Tidak Setuju 13 20
Sangat Tidak Setuju 3 4,6
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
97
Dari Tabel 4.25 dapat dilihat bahwa terdapat 8 responden
atau sebesar 12,3% yang menyatakan sangat setuju, 41 responden atau
sebesar 63,1% menyatakan setuju, 13 responden atau sebesar 20%
menyatakan tidak setuju, dan 3 responden atau sebesar 4,6%
menyatakan sangat tidak setuju Handphone Blackberry adalah fashion
saat ini.
Tabel 4.26
Membeli Handphone Blackberry karena dipengaruhi iklan di
berbagai media
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 10 15,4
Setuju 31 47,7
Tidak Setuju 22 33,8
Sangat Tidak Setuju 2 3,1
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.26 dapat dilihat bahwa terdapat 10 responden
atau sebesar 15,4% yang menyatakan sangat setuju, 22 responden atau
sebesar 33,8% menyatakan setuju, 22 responden atau sebesar 33,8%
menyatakan tidak setuju, dan 2 responden atau sebesar 3,1%
menyatakan sangat tidak setuju membeli Handphone Blackberry
karena dipengaruhi iklan di berbagai media.
98
Tabel 4.27
Menggunakan Handphone Blackberry dapat menambah
percaya terhadap diri sendiri
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 10 15,4
Setuju 29 44,6
Tidak Setuju 22 33,8
Sangat Tidak Setuju 4 6,2
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.27 dapat dilihat bahwa terdapat 10 responden
atau sebesar 15,4% yang menyatakan sangat setuju, 29 responden atau
sebesar 44,6% menyatakan setuju, 22 responden atau sebesar 33,8%
menyatakan tidak setuju, dan 4 responden atau sebesar 6,2%
menyatakan sangat tidak setuju bahwa menggunakan Handphone
Blackberry dapat menambah percaya diri sendiri.
Tabel 4.28
Menggunakan Handphone Blackberry dapat memperlancar
komunikasi dalam berbisnis
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 10 15,4
Setuju 36 55,4
Tidak Setuju 14 21,5
Sangat Tidak Setuju 5 7,7
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
99
Dari Tabel 4.28 dapat dilihat bahwa terdapat 10 responden
atau sebesar 15,4% yang menyatakan sangat setuju, 36 responden atau
sebesar 55,4% menyatakan setuju, 14 responden atau sebesar 21,5%
menyatakan tidak setuju, dan 5 responden atau sebesar 7,7%
menyatakan sangat tidak setuju bahwa penggunaan Handphone
Blackberry dapat memperlancar komunikasi dalam berbisnis.
Tabel 4.29
Menggunakan Handphone Blackberry merupakan budaya
masyarakat saat ini.
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 7 10,8
Setuju 47 72,3
Tidak Setuju 10 15,4
Sangat Tidak Setuju 1 1,5
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.29 dapat dilihat bahwa terdapat 7 responden
atau sebesar 10,8% yang menyatakan sangat setuju, 47 responden atau
sebesar 72,3% menyatakan setuju, 10 responden atau sebesar 15,4%
menyatakan tidak setuju, dan 1 responden atau sebesar 1,5%
menyatakan sangat tidak setuju menggunakan Handphone Blackberry
adalah budaya masyarakat saat ini .
100
Tabel 4.30
Produk Handphone Blackberry masih digemari hingga saat ini
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 7 10,8
Setuju 50 76,9
Tidak Setuju 5 7,7
Sangat Tidak Setuju 3 4,6
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.30 dapat dilihat bahwa terdapat 7 responden
atau sebesar 10,8% yang menyatakan sangat setuju, 50 responden atau
sebesar 76,9% menyatakan setuju, 5 responden atau sebesar 7,7%
menyatakan tidak setuju, dan 3 responden atau sebesar 4,6%
menyatakan sangat tidak setuju bahwa produk Handphone Blackberry
masih digemari hingga saat ini.
c. Motivasi Konsumen
Tabel 4.31 di bawah ini merupakan tabel hasil pengolahan
data berdasarkan penilaian responden mengenai motivasi konsumen
terhadap keputusan pembelian Handphone Blackberry..
101
Tabel 4.31
Membeli Handphone Blackberry karena harganya sesuai
dengan isi dompet
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 13 20
Setuju 36 55,4
Tidak Setuju 13 20
Sangat Tidak Setuju 3 4,6
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.31 dapat dilihat bahwa terdapat 13 responden
atau sebesar 20% yang menyatakan sangat setuju, 36 responden atau
sebesar 55,4% menyatakan setuju, 13 responden atau sebesar 20%
menyatakan tidak setuju, dan 3 responden atau sebesar 4,6%
menyatakan sangat tidak setuju membeli Handphone Blackberry
karena harganya sesuai isi dompet.
Tabel 4.32
Membeli Handphone Blackberry karena produknya yang
berkualitas.
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 6 9,2
Setuju 36 55,4
Tidak Setuju 18 27,7
Sangat Tidak Setuju 5 7,7
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
102
Dari Tabel 4.32 dapat dilihat bahwa terdapat 6 responden
atau sebesar 9,2% yang menyatakan sangat setuju, 36 responden atau
sebesar 55,4% menyatakan setuju, 18 responden atau sebesar 27,7%
menyatakan tidak setuju, dan hanya terdapat 5 responden atau sebesar
7,7% menyatakan sangat tidak setuju mengenai pernyataan yang
menyatakan bahwa membeli Handphone Blackberry karena produknya
yang berkualitas.
Tabel 4.33
Kualitas pelayanan di gerai Handphone Blackberry cukup
memuaskan
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 6 9,2
Setuju 43 66,2
Tidak Setuju 12 18,5
Sangat Tidak Setuju 4 6,2
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.33 dapat dilihat bahwa terdapat 6 responden
atau sebesar 9,2% yang menyatakan sangat setuju, 43 responden atau
sebesar 66,2% menyatakan setuju, 12 responden atau sebesar 18,5%
menyatakan tidak setuju, dan 4 responden atau sebesar 6,2%
menyatakan sangat tidak setuju mengenai pernyataan yang menyatakan
bahwa kualitas pelayanan di gerai Handphone Blackberry cukup
memuaskan bagi pelanggan.
103
Tabel 4.34
Bangga menggunakan Handphone Blackberry.
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 7 10,8
Setuju 23 35,4
Tidak Setuju 29 44,6
Sangat Tidak Setuju 6 9,2
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.34 dapat dilihat bahwa terdapat 7 responden
atau sebesar 10,8% yang menyatakan sangat setuju, 23 responden atau
sebesar 35,4% menyatakan setuju, 29 responden atau sebesar 44,6%
menyatakan tidak setuju, dan 6 responden atau sebesar 9,2%
menyatakan sangat tidak setuju dengan menggunakan Handphone
Blackberry mempunyai kebanggaan tersendiri.
Tabel 4.35
Membeli Handphone Blackberry karena dorongan status sosial
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 3 4,6
Setuju 32 49,2
Tidak Setuju 28 43,1
Sangat Tidak Setuju 2 3,1
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
104
Dari Tabel 4.35 dapat dilihat bahwa terdapat 3 responden
atau sebesar 4,6% yang menyatakan sangat setuju, 32 responden atau
sebesar 49,2% menyatakan setuju, 28 responden atau sebesar 43,1%
menyatakan tidak setuju, dan 2 responden atau sebesar 3,1%
menyatakan sangat tidak setuju membeli Handphone Blackberry
karena adanya dorongan status sosial.
Tabel 4.36
Membeli Handphone Blackberry karena kebutuhan akan produk
tersebut.
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 10 15,4
Setuju 36 55,4
Tidak Setuju 17 26,2
Sangat Tidak Setuju 2 3,1
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.36 kita dapat melihat bahwa terdapat 10
responden atau sebesar 15,4% yang menyatakan sangat setuju, 36
responden atau sebesar 55,4% menyatakan setuju, 17 responden atau
sebesar 26,2% menyatakan tidak setuju, dan hanya terdapat 2
responden atau sebesar 3,1% menyatakan sangat tidak setuju mengenai
pernyataan yang menyatakan bahwa membeli Handphone Blackberry
karena kebutuhan akan produk tersebut.
105
Tabel 4.37
Menggunakan Handphone Blackberry karena kebutuhan untuk
digunakan setiap saat.
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 8 12,3
Setuju 45 69,2
Tidak Setuju 10 15,4
Sangat Tidak Setuju 2 3,1
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.37 dapat dilihat bahwa terdapat 8 responden
atau sebesar 12,3% yang menyatakan sangat setuju, 45 responden atau
sebesar 69,2% menyatakan setuju, 10 responden atau sebesar 15,4%
menyatakan tidak setuju, dan 2 responden atau sebesar 3,1%
menyatakan sangat tidak setuju membeli Handphone Blackberry
karena kebutuhan untuk digunakan setiap saat.
Tabel 4.38
Menggunakan Handphone Blackberry untuk menunjang
penampilan
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 4 6,2
Setuju 29 44,6
Tidak Setuju 23 35,4
Sangat Tidak Setuju 9 13,8
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
106
Dari Tabel 4.38 kita dapat melihat bahwa hanya terdapat 4
responden atau sebesar 6,2% yang menyatakan sangat setuju, 29
responden atau sebesar 44,6% menyatakan setuju, 23 responden atau
sebesar 35,4% menyatakan tidak setuju, dan 9 responden atau sebesar
13,8% menyatakan sangat tidak setuju mengenai pernyataan yang
menyatakan bahwa menggunakan Handphone Blackberry sebagai
penunjang penampilan.
Tabel 4.39
Nyaman menggunakan Handphone Blackberry
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 5 7,7
Setuju 45 69,2
Tidak Setuju 12 18,5
Sangat Tidak Setuju 3 4,6
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.39 dapat dilihat bahwa terdapat 5 responden
atau sebesar 7,7% yang menyatakan sangat setuju, 45 responden atau
sebesar 69,2% menyatakan setuju, 12 responden atau sebesar 18,5%
menyatakan tidak setuju, dan hanya terdapat 3 responden atau sebesar
4,6% yang menyatakan sangat tidak setuju mengenai pernyataan yang
menyatakan bahwa merasa nyaman menggunakan Handphone
Blackberry.
107
Tabel 4.40
Puas menggunakan Handphone Blackberry.
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 7 10,8
Setuju 35 53,8
Tidak Setuju 19 29,2
Sangat Tidak Setuju 4 6,2
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.40 ada 7 responden atau sebesar 10,8% sangat
setuju, 35 responden atau sebesar 53,8% setuju, 19 responden atau
sebesar 29,2% tidak setuju, dan 4 responden atau sebesar 6,2% sangat
tidak setuju tentang kepuasan memakai Handphone Blackberry.
d. Keputusan Pembelian
Tabel 4.41 di bawah ini merupakan tabel hasil pengolahan
data berdasarkan penilaian responden mengenai keputusan pembelian
Handphone Blackberry.
Tabel 4.41
Membeli Handphone Blackberry karena untuk mengenali dan
memperlancar komunikasi personal dengan orang lain
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 13 20
Setuju 46 70,8
Tidak Setuju 3 4,6
Sangat Tidak Setuju 3 4,6
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
108
Dari Tabel 4.41 dapat dilihat bahwa terdapat 13 responden
atau sebesar 20% yang menyatakan sangat setuju, 46 responden atau
sebesar 70,8% menyatakan setuju, 3 responden atau sebesar 4,6%
menyatakan tidak setuju, dan 3 responden atau sebesar 4,6%
menyatakan sangat tidak setuju mengenai pernyataan yang menyatakan
bahwa membeli Handphone Blackberry untuk mengenali dan
memperlancar komunikasi dengan orang lain..
Tabel 4.42
Banyak yang telah menggunakan Handphone Blackberry
sehingga memotivasi untuk membeli
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 5 7,7
Setuju 35 53,8
Tidak Setuju 21 32,3
Sangat Tidak Setuju 4 6,2
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.42 dapat dilihat bahwa terdapat 5 responden
atau sebesar 7,7% yang menyatakan sangat setuju, 35 responden atau
sebesar 53,8% menyatakan setuju, 21 responden atau sebesar 32,3%
menyatakan tidak setuju, dan 4 responden atau sebesar 6,2%
menyatakan sangat tidak setuju mengenai pernyataan yang
menyatakan bahwa membeli Handphone Blackberry karena
termotivasi oleh orang lain yang telah banyak membelinya.
109
Tabel 4.43
Mendapatkan informasi tentang Handphone Blackberry dari
sumber pribadi
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 8 12,3
Setuju 39 60
Tidak Setuju 14 21,5
Sangat Tidak Setuju 4 6,2
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.43 dapat dilihat bahwa terdapat 8 responden
atau sebesar 12,3% yang menyatakan sangat setuju, 39 responden atau
sebesar 60% menyatakan setuju, 14 responden atau sebesar 21,5%
menyatakan tidak setuju, dan 4 responden atau sebesar 6,2%
menyatakan sangat tidak setuju mendapatkan info Handphone
Blackberry dari sumber pribadi.
Tabel 4.44
Mendapatkan informasi tentang Handphone Blackberry dari
sumber umum
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 9 13,8
Setuju 44 67,7
Tidak Setuju 6 9,2
Sangat Tidak Setuju 6 9,2
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
110
Dari Tabel 4.44 dapat dilihat bahwa terdapat 9 responden
atau sebesar 13,8% yang menyatakan sangat setuju, 44 responden atau
sebesar 67,7% menyatakan setuju, 6 responden atau sebesar 9,2%
menyatakan tidak setuju, dan 6 responden atau sebesar 9,2%
menyatakan sangat tidak setuju mengenai pernyataan yang menyatakan
bahwa mendapatkan info tentang Handphone Blackberry dari sumber
umum seperti iklan, media cetak, media elektronik, dll
Tabel 4.45
Membandingkan Handphone Blackberry dengan Handphone
merek lain
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 12 18,5
Setuju 24 36,9
Tidak Setuju 22 33,8
Sangat Tidak Setuju 7 10,8
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.45 dapat dilihat bahwa terdapat 12 responden
atau sebesar 18,5% yang menyatakan sangat setuju, 24 responden atau
sebesar 36,9% menyatakan setuju, 22 responden atau sebesar 33,8%
menyatakan tidak setuju, dan hanya terdapat 7 responden atau sebesar
10,8% menyatakan sangat tidak setuju mengenai pernyataan yang
menyatakan tentang suka membandingkan Handphone Blackberry
dengan Handphone merek lain.
111
Tabel 4.46
Keputusan membeli Handphone adalah Handphone merek
Blackberry.
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 7 10,8
Setuju 29 44,6
Tidak Setuju 23 35,4
Sangat Tidak Setuju 6 9,2
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.46 dapat dilihat bahwa terdapat 7 responden
atau sebesar 10,8% yang menyatakan sangat setuju, 29 responden atau
sebesar 44,6% menyatakan setuju, 23 responden atau sebesar 35,4%
menyatakan tidak setuju, dan 6 responden atau sebesar 9,2%
menyatakan sangat tidak setuju mengenai pernyataan yang menyatakan
bahwa keputusan pembelian Handphone adalah Handphone merek
Blackberry.
Tabel 4.47
Puas telah membeli dan menggunakan Handphone Blackberry.
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 6 9,2
Setuju 30 46,2
Tidak Setuju 25 38,5
Sangat Tidak Setuju 4 6,2
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
112
Dari Tabel 4.47 dapat dilihat bahwa terdapat 6 responden
atau sebesar 9,2% yang menyatakan sangat setuju, 30 responden atau
sebesar 46,2% menyatakan setuju, 25 responden atau sebesar 38,5%
menyatakan tidak setuju, dan hanya terdapat 4 responden atau sebesar
6,2% menyatakan sangat tidak setuju mengenai pernyataan yang
menyatakan bahwa merasa puas telah membeli dan menggunakan
Handphone Blackberry.
Tabel 4.48
Akan selalu membeli Handphone dengan merek Blackberry
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 9 13,8
Setuju 7 10,8
Tidak Setuju 35 53,8
Sangat Tidak Setuju 14 21,5
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.48 dapat dilihat bahwa hanya terdapat 9
responden atau sebesar 13,8% yang menyatakan sangat setuju, 7
responden atau sebesar 10,8% menyatakan setuju, 35 responden atau
sebesar 53,8% menyatakan tidak setuju, dan 14 responden atau sebesar
21,5% menyatakan sangat tidak setuju mengenai pernyataan yang
menyatakan bahwa untuk selalu membeli Handphone dengan merek
Blackberry.
113
Tabel 4.49
Selalu menggunakan Handphone Blackberry
No. Alternatif Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 4 6,2
Setuju 13 20
Tidak Setuju 36 55,4
Sangat Tidak Setuju 12 18,5
TOTAL 65 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
Dari Tabel 4.49 dapat dilihat bahwa hanya terdapat 4
responden atau sebesar 6,2% yang menyatakan sangat setuju, 13
responden atau sebesar 20% menyatakan setuju, 36 responden atau
sebesar 55,4% menyatakan tidak setuju, dan 12 responden atau sebesar
18,5% menyatakan sangat tidak setuju mengenai pernyataan yang
menyatakan untuk selalu menggunakan Handphone Blackberry
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan
pengujian grafik P-Plot untuk pengujian residual model regresi yang
tampak pada gambar 4.1 berikut:
114
Gambar 4.1
Uji Normalitas (P-Plot)
Sumber: Data primer yang diolah SPSS 17, 2013
Berdasarkan tampilan Normal P-Plot Regression
Standardized terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis
diagonal. Oleh karena itu berdasarkan uji normalitas, analisis
regresi layak digunakan meskipun terdapat sedikit plot yang
menyimpang dari garis diagonal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Pada
model regresi yang baik, sebaiknya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya dengan melihat (1)
Nilai tolerance dan lawannya, (2) variance inflaction factor. Kedua
115
ukuran ini menunjukan setiap variabel bebas manakah yang
dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur
variabilitas bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh
variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan
nilai VIF ( karena VIF = 1 / tolerance ) dan menunjukan adanya
kolenieritas yang tinggi. Nilai cut off yang dipakai oleh nilai
tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10. Apabila terdapat
variabel bebas yang memiliki nilai tolerance lebih > 0,10 nilai VIF <
10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar
variabel bebas dalam model regresi (Ghozali, 2001:57).
Tabel 4.50
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1(Constant)
Perilaku Konsumen .419 2.384
Gaya Hidup .356 2.812
Motivasi Konsumen .419 2.384
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Data primer yang diolah SPSS 17, 2013
Hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjukkan tidak
ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance > 0,10 yang
berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil
perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan
hal yang sama, tidak ada satu variabel independen pun yang
116
memiliki nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual data yang
ada. Model regresi yang baik adalah yang tidak mengalami gejala
heteroskedastisitas.
Cara yang digunakan dalam pengujian ini adalah dengan
analisa grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRDCH)
dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalh Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual
( Y prediksi – Y sesungguhnya ) yang telah di studentized. (Priyatno,
2009:164).
Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah SPSS 17, 2013
117
Dari output dapat diketahui bahwa titik-titik tidak
membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.
E. Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Riduwan (2004:152) Analisis regresi linier
berganda adalah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua
variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk
membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan
kasual antara dua variabel bebas atau lebih dengan suatu variabel
terikat.
Tabel 4.51
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.672 2.186 .765 .447
Perilaku Konsumen .315 .115 .331 2.741 .008 .419 2.384
Gaya Hidup .199 .093 .282 2.150 .036 .356 2.812
Motivasi Konsumen .241 .109 .266 2.202 .031 .419 2.384
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Data primer yang diolah SPSS 17, 2013
Dari hasil tersebut apabila ditulis dalam bentuk
standardized dari persamaan regresinya adalah sebagai
berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y= 1,672 + 0,315 X1 + 0,199X2 + 0,241 X3 + e
118
F. Uji Hipotesis
1. Uji t (Parsial)
Tabel 4.52
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.672 2.186 .765 .447
Perilaku Konsumen .315 .115 .331 2.741 .008
Gaya Hidup .199 .093 .282 2.150 .036
Motivasi Konsumen .241 .109 .266 2.202 .031
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Data primer yang diolah SPSS 17, 2013
Berdasarkan pada tabel uji t di atas, untuk mengetahui besarnya
pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial (individual)
terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:
a. Menguji signifikansi variabel Perilaku konsumen ( X1)
Terlihat bahwa t hitung koefisien perilaku konsumen adalah 2,741.
Sedang t tabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,025 dan df =
61 didapat ttabel adalah 2,000.
Variabel perilaku konsumen memiliki p-value 0,008 < 0.05 artinya
signifikan, sedangkan thitung > ttabel, ( 2,741 > 2,000), maka Ha diterima
dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien perilaku
konsumen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
b. Menguji signifikansi variabel gaya hidup ( X2)
Terlihat bahwa t hitung koefisien gaya hidup adalah 2,150. Sedang t
tabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,025 dan df = 61
119
didapat ttabeladalah 2,000.
Variabel gaya hidup memiliki p-value 0,036 < 0.05 artinya
signifikan, sedangkan thitung > ttabel, ( 2,150 > 2,000), maka Ha diterima
dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien gaya
hidup secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
c. Menguji signifikansi variabel motivasi konsumen ( X3)
Terlihat bahwa t hitung koefisien motivasi konsumen adalah 2,202.
Sedang t tabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,025 dan df =
61 didapat ttabeladalah 2,000.
Variabel motivasi konsumen memiliki p-value 0,031 < 0.05 artinya
signifikan, sedangkan thitung > ttabel, ( 2,202 > 2,000 ), maka Ha diterima
dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien motivasi
kosnumen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
2. Uji F Hitung (Simultan)
Tabel 4.53
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 734.362 3 244.787 34.124 .000a
Residual 437.577 61 7.173
Total 1171.938 64
a. Predictors: (Constant), Motivasi Konsumen, Perilaku Konsumen, Gaya Hidup
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Data primer yang diolah SPSS 17, 2013
120
Pada tabel 4.53 dalam model ANOVA dapat diperoleh F
hitung sebesar 34,124. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan
df1 = 3 dan df2 = 61, didapat nilai Ftabel = 2,755. Karena nilai
Fhitung(34,124) > nilai Ftabel(2,755) maka dapat disimpulkan bahwa
ketiga variabel independen yaitu perilaku konsumen, gaya hidup dan
motivasi konsumen dengan signifikan memberikan kontribusi yang
besar terhadap variabel keputusan pembelian handphone Blackberry.
Sehingga model regresi yang didapatkan layak digunakan untuk
memprediksi. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima.
G. Uji Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil pengujian koefisien determinasi yang telah dilakukan
terhadap data yang ada, maka diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.54
Sumber: Data primer yang diolah SPSS 17, 2013
Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi
17.0 dapat diketahui bahwa koefisien korelasi (R) sebesar 0,792.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .792a .627 .608 2.678 1.314
a. Predictors: (Constant), Motivasi Konsumen, Perilaku Konsumen, Gaya Hidup
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
121
Karena nilai korelasi berada antara 0,60-0,799, maka dapat
disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara perilaku
konsumen, gaya hidup, dan motivasi konsumen terhadap
keputusan pembelian.
Dalam tabel 4.54 ( model summary) ini menunjukkan bahwa nilai
adjusted R Square adalah 0,608 atau 60,8%. Hal ini berarti bahwa
variabel-variabel independen yaitu perilaku konsumen, gaya
hidup dan motivasi konsumen mampu menjelaskan variabel
dependen yaitu keputusan pembelian Blackberry sebesar 62,7%
dan selebihnya 39,2% (100%-60,8%) ditentukan atau dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam analisa atau
penelitian regresi ini. Seperti diketahui 62,7% keputusan
pembelian Blackberry dapat dijelaskan oleh variabel perilaku
konsumen, gaya hidup dan motivasi konsumen, artinya 39,2%
dipengaruhi oleh variabel lain, yang tidak dalam cakupan
penelitian penulis.
122
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Bab ini akan menyajikan hasil kesimpulan yang didapatkan dari
berbagai proses uji coba yang telah dilakukan. Uraian kesimpulan
hipotesis dari analisis seperti yang disajikan pada bab sebelumnya dan
akan diberikan berupa implementasi masukan dan saran, serta informasi
keterbatasan yang terjadi dalam penelitian ini
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh perilaku
konsumen, gaya hidup, dan motivasi konsumen terhadap keputusan
pembelian handphone Blackberry dengan melalui penyebaran kuesioner
kepada pembeli dan pengguna handphone Blackberry di Depok, maka
didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel perilaku konsumen
(X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian secara
parsial. Dengan nilai regresi 0,315 dan nilai thitung 2,741 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,008.
2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Gaya Hidup (X2)
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian
secara parsial. Dengan nilai regresi 0,199 dan thitung 2,150 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,036.
123
3. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel motivasi konsumen
(X3) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian secara
parsial. Dengan nilai regresi 0,241 dan thitung 2,202 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,31.
4. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel perilaku konsumen
(X1), gaya hidup (X2) dan motivasi konsumen (X3) berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian secara simultan. Dengan nilai
Fhitung(34,124) > nilai Ftabel(2,755).
B. Implikasi
Berkaitan dengan implikasi pada penelitian ini, peneliti
menganalisis tiga variabel independen yaitu perilaku konsumen, gaya
hidup, dan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian handphone
Blackberry.
Agar dapat memperoleh gambaran yang lebih mendalam serta
komprehensif maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kepada peneliti
a. Penelitian berikutnya diharapkan menggunakan profil responden
yang lebih terperinci, dimana pada penelitian kali ini penulis memiliki
kekurangan dalam profil responden yaitu dalam kategori pendapatan per
bulan yang kurang tepat terbagi antar golongannya. Hal ini menyebabkan
responden yang tidak masuk dalam kategori pendapatan tersebut, tidak
124
bisa mengisi kuesioner karena tidak termasuk dalam profil responden
tersebut.
b. Penelitian ini hanya meneliti variabel perilaku konsumen, gaya
hidup dan motivasi konsumen yaitu sebagian faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian produk. Sehingga diharapkan untuk penelitian
berikutnya, bisa mencari variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi
keputusan pembelian produk.
2. Bagi Perusahaan
Memperhatikan bahwa dengan mengetahui lebih dalam tentang perilaku
konsumen, gaya hidup saat ini serta motivasi setiap konsumen adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian suatu produk
atau barang, maka disarankan kepada manajemen perusahaan untuk
meningkatkan pendalaman mengenai faktor-faktor tersebut. Sehingga
konsumen / calon konsumen mengetahui kelebihan-kelebihan yang
dimiliki oleh pihak Blackberry. Salah satu yang menjadi motivasi
konsumen dalam memilih suatu produk adalah tingkat pelayanan dimana
dalam penelitian ini sebanyak 49 responden atau sekitar 75,4%
responden menyatakan setuju bahwa kualitas pelayanan di gerai
handphone Blackberry cukup memuaskan, oleh karena itu perusahaan
Blackberry harus terus menerus menyempurnakan kualitas pelayanan
dengan cara memberikan keramahtamahan kepada setiap pelanggan yang
datang ke gerai, memberikan senyum, menambahkan jumlah fasilitas
125
layanan service dikota-kota kecil lainnya. Perusahaan blackberry juga
harus terus menerus menyempurnakan kualitas produk agar tetap menjadi
pilihan konsumen sebagai kebutuhan alat komunikasi, salah satunya
dengan menambah fitur-fitur yang lebih canggih.
126
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Adiputra, I Gede, Panji Hendraarso, dan Atriza. “Metode Penelitian Bidang Sosial & Bisnis”, Yayasan Gayatri. Denpasar. 2004
Alma, Buchari. “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”, Cetakan
Keenam, Alfabeta, Bandung. 2004 Amirullah. “Perilaku Konsumen”, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu.
Jakarta. 2002 Assael . “Consumer Behavior and Marketing Action”. Fourth Edition,
PWS-Kent Publishing Company, Boston.1995 Basu Swastha dan T. Hani Handoko, “Manajemen Pemasaran”. Edisi ke
tiga. Penerbit Erlangga. Jakarta. 1987 Djaslim, Saladin, “Manajemen Pemasaran”, Linda Karya, Bandung. 2003 Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. 2001
_____________. “Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS”, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. 2006
_____________. “Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS”.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. 2007
Hamid, Abdul et al,”Buku Panduan Penulisan Skripsi”, FEB UIN Syahid, 2010.
Handoko, Hani. “Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia”.
Edisi 2 BPFE Yogyakarta. 2001 Henry Simamora. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Edisi Ke-3. STIE
YKPN, Yogyakarta. 2004 J. Setiadi, Nugroho. “Perilaku Konsumen”. PT. Kencana Prenanda Media,
Jakarta. 2003 Kasali, Rhenald. “Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting dan
Positionin”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 1998 _____________. “Manajemen Public Relation Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia”, PT Pustaka Utama Grafiti, Jakarta. 2000
127
_____________. “Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya”. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta. 2007
Kotler dan Amstrong, “Prinsip-prinsip Marketing”, Edisi Ketujuh, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta. 2004 __________________. “Prinsip – Prinsip Pemasaran”. Edisi 12, Jilid 1.
Erlangga, Jakarta. 2008 Kotler, Bowen & James Makens. “Pemasaran Perhotelan dan
Kepariwisataan”, Edisi Kedua. PT. Prenhallindo. Jakarta. 2003
Kotler, P. dan Keller, K.. “Manajemen Pemasaran”. Edisi 12. Indeks, Jakarta. 2009
Kotler, Philip & Armstrong, Gary. “Prinsip-prinsip Pemasaran”. Edisi
Keduabelas. Erlangga. Jakarta. 2006 Kotler, Philip. “Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan,
Implementasi, dan Kontrol)”. Prenhalindo, Jakarta. 1997 _____________. “Manajemen Pemasaran, Analisa perencanaan,
Implementasi dan control”, Edisi Kesembilan, Jilid 1 dan jilid 2, alih bahasa oleh Hendra Teguh S.E.,A.K., dan Ronny A. Rusli, S.E. Prehalindo, Jakarta. 2002
_____________. “Manajemen Pemasaran”, Jilid 1, PT. Indeks Kelompok
Gramedia, Jakarta. 2005 Mowen, J.C, Michael Minor. “Perilaku Konsumen”. Alih bahasa oleh Lina
Salim, Jilid 1, Edisi Kelima. Jakarta : penerbit Erlangga. 2002 Prasetijo, Rutiyanti dan Ihalauw, John.”Perilaku Konsumen”, Andi Offset,
Yogyakarta. 2005 Priyatno, Duwi. “5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17”. ANDI,
Yogyakarta, 2009 _____________. “SPSS Untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan
Multivariate”, Penerbit Gava Media, Yogyakarta, 2009 Riduwan. “Metode dan Teknik Menyusun Tesis”, Alfabeta, Bandung. 2004 Ruslan, Rosady. Metode Penelitian: Public Relations dan Komunikasi ed.1,
cet. 5. Rajawali pers, Jakarta. 2010 Schiffman, Leon G. and Leslie Lazar Kanuk. “Customer Behavior”.
Prentice Hall Inc, USA. 1997
128
Schiffman, leon. And Kanuk, Leslie Lazar. Perilaku Konsumen (edisi ketujuh). PT. Indeks, Jakarta. 2004
_________________, “Costumer behaviour”, Internasional Edition,
Prentice Hall, 2000 Sigit, Soehardi. “Pemasaran Praktis”, Edisi Ketiga. BPFE-Yogyakarta.
2002 Simamora, Bilson. “Riset Pemasaran”, Gramedia Utama, Jakarta. 2004 Sugiyono. “Metode Penelitian Administrasi”. CV Alfabeta, Bandung. 2002 ________. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D”, CV.
Alfabeta, Bandung. 2008 ________. “ Metode Penelitian Bisnis”. CV.Alfabeta, Bandung. 2009 ________. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D”, CV.
Alfabeta, Bandung. 2010 Sunarto, Komanto. “Pengantar Sosiologi”, Edisi Kedua, Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi, Jakarta. 2000 Umar, Husen,”Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”, Gramedia,
Jakarta, 2010. Wibisono, Dermawan. “Riset Bisnis”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008 Winardi, J, “Motivasi dan Permotivasian” . Raja Grafindo Persada. Jakarta.
2011 Jurnal :
Dewi Urip Wahyuni. “Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat”. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Fatahilah Surabaya. 2008
Imancezar, Reagi Garry. “Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi
Konsumen, dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian : Studi Kasus pada Distri Districtsides di Semarang”. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang. 2011
Ivane Eka Chriesmaya. “Pengaruh Gaya Hidup terhadap keputusan
konsumen dalam memilih Minimarket di Malang”. Universita Brawijaya. 2012
129
Noviyarto, Handy. “Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap Keputusan Pembelian Paket Layanan Data Unlimited Internet CDMA di DKI Jakarta”. Universitas Mercu Buana. 2010
Wagner. “Gaya Hidup “Shopping Mall” sebagai Bentuk Perilaku
Konsumtif pada remaja di Perkotaan (Kasus: Konsumen Remaja di Tiga One Stop Shopping Mall di Jakarta)”. Institut Pertanian Bogor. 2009
Yulaifah, Atin,”Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologi Terhadap
Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah (studi kasus pada masyarakat Ciputat pengguna jasa perbankan syariah)”, FEB UIN Syarif Hidayatullah, 2011.
Website: http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/04/08/58605/I
dola-Baru-Bernama-BlackBerry. Idola Baru Bernama BlackBerry. diakses pada hari Selasa, 02 April 2013 pukul 20.30
http://segmentasi-gayahidup.blogspot.com/2011/12/jurnal-segmentasi-gaya-
hidup.htm. Jurnal Segmentasi Gaya Hidup.. diakses pada hari Minggu, 17 Maret 2013 pukul 16.15
http://pandri-16.blogspot.com/2012/01/sejarah-berdiri-berkembangdan.html.
Sejarah Berdiri, Berkembang dan terciptanya BlackBerry.diakses pada hari 30 Maret 2013 pukul 17.00
http://sejarah-bb.blogspot.com/. Sejarah BlackBerry. diakses pada hari
Minggu 17 April 2013 pukul 21.15 http://www.sejarahkita.web.id/2010/12/sejarah-handphone-blackberry.html.
Sejarah Handphone Blackberry. diakses pada hari Minggu 21 Juli 2013 pukul 15.25
http://www.teknojurnal.com/2011/02/18/data-dan-analisa-penjualan-
handphone-dan-smartphone-di-dunia-pada-tahun-2010/. Data dan Analisis Penjualan Handphone dan Smartphone di Dunia PADA Tahun 2010. Diakses pada hari selasa 3 september 2013 pukul 10.30
http://www.trenologi.com/2013021410496/gartner-penjualan-ponsel-di-
tahun-2012-menurun/. Gartner : Penjualan ponsel di tahun 2012 menurun. Diakses pada hari minggu tanggal 22 September 2013 pukul 19.30
130
LAMPIRAN I
KUESIONER
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara/i
Di Tempat
Assalamualaikum wr.wb
Dengan hormat.
Dalam rangka penelitian tugas akhir/skripsi pada program Strata 1 (S1) Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:
Nama : Nina Ratnasari
NIM : 108081000031
Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/Manajemen
Konsentrasi : Pemasaran
Bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Perilaku Konsumen, Gaya Hidup dan Motivasi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry” (Studi kasus pada pengguna handphone Blackberry di Depok).
Sehubungan dengan itu, saya mohon bantuan dari bapak/ibu/saudara/i untuk meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner penelitian ini.
Mengingat pentingnya data ini, saya sangat mengharapkan agar kuesioner penelitian diisi dengan lengkap sesuai kondisi sebenarnya. Jawabanya dari bapak/ibu/saudara/i hanya digunakan untuk penelitian dan kerahasiaan akan saya jaga dengan hati-hati. Atas kesediaan dan partisipasi bapak/ibu/saudara/i dengan mengisi kuesioner saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb
Hormat
Nina Ratnasari
131
PETUNJUK PENGISIAN
1. Mohon kuesioner diisi oleh bapak/ibu/ saudara/i untuk menjawab seluruh pernyataan
yang telah di sediakan.
2. Beri tanda silang (X) atau tanda checklist (√ ) pada kolom yang tersedia dan pilih
sesuai keadaan yang sebenarnya.
3. Dalam menjawab pernyataan-pernyataan ini, tidak ada jawaban yang salah. Oleh
sebab itu, usahakan agar tidak ada jawaban yang dikosongkan.
4. Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu/saudara/i atas partisipasi guna
mensukseskan penelitian ini.
Nomor & Tanggal pengisian :……………………………..
A. Profil Responden
Nama : ……………………………………………
1. Jenis Kelamin : ( ) L ( ) P
2. Usia : ( ) 17-25 ( ) 26-40
( ) 41-55 ( ) >55
3. Pendidikan Terakhir : ( ) Sarjana ( ) Diploma ( ) SLTA
( ) SLTP ( ) SD ( )Lain-lain
4. Pekerjaan Anda : ......................................................................
5. Pendapatan per bulan : ( ) Rp.1-3 juta ( ) Rp. 3,5-6 juta
( ) Rp. 6,5-9 juta ( ) Rp. > 9 juta
6. Saya pernah membeli dan menggunakan Handphone Blackberry :
( ) Pernah ( ) Tidak Pernah
B. Faktor-faktor
Berilah tanda silang (X) atau tanda checklist (√ ) pada daftar pernyataan
dibawah ini dengan memperhatikan bobot dan kategori sebagai berikut:
No. Bobot Kategori Disingkat 1. 4 Sangat Setuju SS 2. 3 Setuju S 3. 2 Tidak Setuju TS 4. 1 Sangat Tidak Setuju STS
132
No. Pernyataan Kategori Jawaban
1 Perilaku Konsumen SS S TS STS
1. Saya membeli Handphone Blackberry karena dorongan teman sekelompok
2. Saya memutuskan untuk memakai Handphone Blackberry
karena dorongan keluarga
3. Saya membeli Handphone Blackberry karena dipengaruhi oleh peran dan status diri
4. Membeli Handphone Blackberry karena usia saya sudah cukup
5. Saya membeli Handphone Blackberry karena tuntutan pekerjaan
6. Saya membeli Handphone Blackberry karena mengikuti gaya hidup
7. Saya membeli Handphone Blackberry karena sesuai dengan
kepribadian
8. Saya membeli Handphone Blackberry karena adanya motivasi dari dalam diri
9. Membeli Handphone Blackberry karena saya berpersepsi
bahwa produk Blackberry bagi saya yang terbaik
10. Saya membeli Handphone Blackberry karena melihat dari pengalaman orang lain yang menggunakan Blackberry
133
No. Pernyataan Kategori Jawaban
2 Gaya Hidup SS S TS STS
1. Pekerjaan dapat mempengaruhi saya untuk membeli Handphone Blackberry
2. Handphone Blackberry dapat menunjang hobi saya bersosialita di sosial media
3. Handphone Blackberry dapat menjadi hiburan di waktu senggang
4. Mayoritas anggota klub saya menggunakan Handphone
Blackberry
5. Komunitas perkumpulan saya menggunakan Handphone Blackberry
6. Saya dapat dengan mudah melakukan akses berbelanja via
online dengan menggunakan Handphone Blackberry
7. Keluarga saya merupakan pengguna Handphone Blackberry
8. Menggunakan Handphone Blackberry merupakan fashion saat ini
9. Saya membeli Handphone Blackberry karena dipengaruhi iklan di berbagai media
10. Menggunakan Handphone Blackberry dapat menambah
percaya diri terhadap diri sendiri
11. Dengan menggunakan Handphone Blackberry dapat memperlancar komunikasi dalam bisnis saya
12. Menggunakan Handphone Blackberry merupakan budaya
masyarakat saat ini
13. Produk Handphone Blackberry masih digemari hingga saat ini
134
No. Pernyataan Kategori Jawaban
3 Motivasi Konsumen SS S TS STS
1. Saya membeli Handphone Blackberry karena harganya sesuai dengan isi dompet
2. Saya membeli Handphone Blackberry karena produknya yang berkualitas
3. Kualitas pelayanan di gerai Handphone Blackberry cukup memuaskan saya
4. Saya bangga menggunakan Handphone Blackberry
5. Saya membeli Handphone Blackberry karena dorongan status sosial
6. Saya membeli Handphone Blackberry karena kebutuhan
akan produk tersebut
7. Saya menggunakan Handphone Blackberry karena kebutuhan untuk digunakan setiap saat
8. Menggunakan Handphone Blackberry untuk menunjang penampilan saya
9. Saya sudah nyaman menggunakan Handphone Blackberry
10. Saya puas menggunakan Handphone Blackberry
135
No. Pernyataan Kategori Jawaban
4 Keputusan Pembelian SS S TS STS
1. Saya membeli Handphone Blackberry karena untuk mengenali dan memperlancar komunikasi personal saya dengan orang lain
2. Banyak yang telah menggunakan Handphone Blackberry sehingga memotivasi saya untuk membelinya
3. Saya mendapat kan informasi tentang Handphone Blackberry dari sumber pribadi (contoh:sahabat, pacar)
4. Saya mendapatkan informasi tentang Handphone Blackberry
dari sumber umum(contoh: iklan)
5. Saya suka membandingan Handphone Blackberry dengan Handphone merek lain
6. Keputusan saya untuk membeli Handphone adalah
Handphone merek Blackberry
7. Saya merasa puas telah membeli dan menggunakan Handphone Blackberry
8. Saya akan selalu membeli Handphone dengan merek Blackberry
9. Saya akan selalu menggunakan Handphone Blackberry
136
LAMPIRAN II
HASIL KUESIONER
PERILAKU KONSUMEN ( X1 )
No. x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1.5 x1.6 x1.7 x1.8 x1.9 x1.10 JML 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 26 2 2 2 2 4 4 2 4 3 4 3 30 3 4 2 1 3 3 3 3 3 3 2 27 4 2 1 3 2 4 3 2 3 2 3 25 5 2 2 2 3 2 3 1 2 3 1 21 6 3 1 1 3 2 2 2 2 1 3 20 7 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 25 8 2 3 2 2 3 4 2 3 2 4 27 9 3 1 1 3 2 3 2 2 1 2 20
10 1 2 1 1 3 3 2 3 2 3 21 11 4 2 3 4 4 3 2 2 3 3 30 12 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 25 13 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 25 14 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 23 15 2 2 2 4 3 4 3 3 3 2 28 16 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 27 17 4 2 3 3 2 2 2 3 2 3 26 18 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 29 19 3 2 4 4 2 3 3 3 2 3 29 20 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 28 21 3 1 2 1 2 2 2 3 3 3 22 22 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 19
137
No. x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1.5 x1.6 x1.7 x1.8 x1.9 x1.10 JML 23 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 26 24 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 27 25 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 27 26 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 26 27 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 24 28 3 2 2 3 3 3 2 2 2 4 25 29 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 26 30 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 24 31 2 1 2 3 4 2 1 2 3 4 22 32 2 1 2 3 2 2 1 2 2 1 18 33 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 33 34 3 2 4 3 2 4 3 3 2 4 32 35 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 16 36 3 2 1 3 2 2 1 3 2 1 19 37 1 1 1 2 2 2 1 2 1 3 15 38 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 35 39 2 1 1 3 2 2 1 2 2 3 18 40 3 4 4 4 1 1 4 4 4 4 36 41 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 27 42 2 2 1 2 3 3 3 4 4 2 26 43 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 25 44 2 2 1 2 3 2 3 3 3 3 24 45 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 25 46 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 24 47 3 2 2 2 4 1 2 3 2 3 24 48 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 30 49 1 2 2 3 3 2 3 3 2 3 24
138
No. x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1.5 x1.6 x1.7 x1.8 x1.9 x1.10 JML 50 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 26 51 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 25 52 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 27 53 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 26 54 4 1 4 2 4 3 2 3 3 3 29 55 3 2 2 4 4 3 3 2 2 1 26 56 1 1 1 1 1 2 3 2 2 2 16 57 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 27 58 4 3 4 3 4 4 3 3 2 2 32 59 1 1 2 3 2 3 2 2 2 2 20 60 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 26 61 1 1 1 1 1 2 3 2 2 2 16 62 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 27 63 4 3 4 3 4 4 3 3 2 2 32 64 1 1 2 3 2 3 2 2 2 2 20 65 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 26
139
GAYA HIDUP ( X2 )
No. x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 x2.6 x2.7 x2.8 x2.9 x2.10 x2.11 x2.12 x2.13 JUMLAH 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 38 2 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 45 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 45 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 36 5 4 4 3 3 4 1 2 2 3 2 3 3 3 37 6 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 28 7 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 38 8 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 38 9 2 3 3 1 3 2 3 3 3 1 1 3 3 31
10 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 31 11 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 48 12 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 34 13 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 34 14 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 36 15 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 36 16 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 39 17 2 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 3 3 43 18 4 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 40 19 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 36 20 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 42 21 3 3 3 3 3 2 1 2 3 2 3 3 3 34 22 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 34 23 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 36 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 25 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38
140
No. x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 x2.6 x2.7 x2.8 x2.9 x2.10 x2.11 x2.12 x2.13 JUMLAH 26 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 27 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 37 28 3 3 3 2 2 2 2 3 4 2 2 3 3 34 29 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 37 30 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 37 31 4 3 2 1 3 2 4 3 2 1 2 3 4 34 32 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 20 33 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 46 34 4 4 3 2 4 4 3 3 2 1 2 3 4 39 35 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 20 36 4 4 3 3 4 3 2 1 3 2 1 4 2 36 37 2 1 2 1 1 2 2 1 2 3 1 3 2 23 38 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 44 39 2 2 3 2 1 4 2 4 4 3 3 4 3 37 40 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 47 41 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 40 42 4 2 3 2 2 3 3 2 1 4 3 3 3 35 43 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 33 44 3 3 2 2 2 4 2 3 3 3 4 3 3 37 45 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 35 46 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 29 47 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 4 2 3 35 48 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 2 4 3 44 49 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 4 4 3 42 50 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 31
141
No. x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 x2.6 x2.7 x2.8 x2.9 x2.10 x2.11 x2.12 x2.13 JUMLAH 51 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 34 52 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 31 53 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 35 54 2 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 3 3 38 55 4 4 4 2 3 1 1 3 3 2 4 4 4 39 56 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 32 57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 38 58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 50 59 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41 60 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 37 61 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 32 62 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 38 63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 50 64 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41 65 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 37
142
MOTIVASI KONSUMEN ( X3 )
No. x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 x3.5 x3.6 x3.7 x3.8 x3.9 x3.10 JUMLAH 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 4 4 4 4 2 4 3 1 4 4 34 3 4 4 1 4 2 3 3 3 3 3 30 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 27 5 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29 6 1 1 2 1 3 1 1 1 3 1 15 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 8 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 24 9 1 1 1 2 3 3 3 1 3 3 21
10 3 2 2 2 3 3 3 1 1 1 21 11 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 37 12 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 30 13 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29 14 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 26 15 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 16 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 30 17 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 26 18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 19 4 2 2 3 2 3 3 3 3 2 27 20 4 3 3 3 1 4 3 3 3 3 30 21 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 22 22 2 3 3 2 2 2 3 2 4 3 26 23 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 24 24 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 25 25 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 24
143
No. x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 x3.5 x3.6 x3.7 x3.8 x3.9 x3.10 JUMLAH 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 27 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 30 28 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 24 29 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 24 30 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 23 31 4 3 2 1 2 3 4 4 3 2 28 32 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 16 33 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 35 34 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 34 35 2 2 3 2 2 1 3 2 1 3 21 36 3 2 1 4 4 3 2 1 2 4 26 37 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 14 38 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 36 39 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 28 40 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39 41 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 26 42 3 3 4 3 2 2 3 3 4 4 31 43 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 22 44 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 25 45 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 46 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 24 47 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 28 48 3 3 3 3 2 4 2 2 3 4 29 49 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 30 50 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 25
144
No. x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 x3.5 x3.6 x3.7 x3.8 x3.9 x3.10 JUMLAH 51 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 28 52 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 25 53 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 26 54 3 3 2 2 2 4 4 1 1 1 23 55 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 33 56 2 1 3 1 3 2 3 2 3 2 22 57 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 28 58 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 27 59 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 28 60 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29 61 2 1 3 1 3 2 3 2 3 2 22 62 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 28 63 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 27 64 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 28 65 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29
145
KEPUTUSAN PEMBELIAN ( Y )
No. y.1 y.2 y.3 y.4 y.5 y.6 y.7 y.8 y.9 JUMLAH 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 25 2 4 4 3 2 1 3 2 2 4 25 3 4 3 2 3 3 3 4 2 2 26 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 27 5 3 3 3 3 4 3 3 2 2 26 6 3 3 3 3 3 2 2 1 1 21 7 3 3 3 3 2 3 3 2 3 25 8 3 3 3 4 4 2 2 4 2 27 9 4 1 4 1 3 1 3 3 1 21
10 3 1 1 3 2 1 1 2 1 15 11 4 4 3 3 2 4 4 2 2 28 12 3 2 3 2 2 3 3 1 2 21 13 3 2 3 3 3 3 3 2 2 24 14 3 2 3 2 1 3 3 1 2 20 15 3 2 3 3 2 3 3 1 2 22 16 4 3 3 3 2 3 3 2 2 25 17 3 3 3 3 3 2 2 2 2 23 18 3 3 4 3 2 3 3 2 2 25 19 3 3 3 3 3 2 2 3 2 24 20 3 3 3 4 4 3 3 1 2 26 21 3 2 2 3 2 2 2 2 2 20 22 3 2 3 3 3 2 2 2 2 22 23 3 3 2 3 2 3 2 2 2 22 24 3 2 2 3 2 2 2 2 2 20 25 3 2 2 3 2 3 2 2 2 21
146
No. y.1 y.2 y.3 y.4 y.5 y.6 y.7 y.8 y.9 JUMLAH 26 3 3 3 3 3 3 2 2 2 24 27 4 3 3 3 4 2 3 2 1 25 28 3 2 3 3 4 2 2 2 2 23 29 3 2 3 4 3 2 2 1 1 21 30 3 3 3 4 3 2 2 2 2 24 31 3 3 2 1 4 4 3 2 1 23 32 2 1 2 2 1 3 2 1 2 16 33 4 4 4 3 3 3 4 4 3 32 34 4 4 3 3 4 4 3 3 4 32 35 1 2 3 4 3 2 1 3 2 21 36 1 2 2 1 3 2 1 4 3 19 37 1 2 1 1 1 2 2 1 1 12 38 4 3 3 3 4 3 4 4 3 31 39 3 2 4 4 1 3 3 2 2 24 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 41 3 3 3 3 2 1 2 2 2 21 42 4 3 3 3 2 2 1 1 1 20 43 3 2 3 3 1 2 2 1 1 18 44 3 3 4 3 3 3 3 2 2 26 45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 46 3 2 2 2 2 2 2 2 3 20 47 4 2 3 3 2 1 3 1 2 21 48 2 3 4 3 3 4 2 1 1 23 49 2 2 3 3 3 2 3 2 2 22 50 3 2 2 3 2 2 2 2 2 20
147
No. y.1 y.2 y.3 y.4 y.5 y.6 y.7 y.8 y.9 JUMLAH 51 3 3 3 3 2 2 3 2 2 23 52 3 1 2 2 1 2 2 2 2 17 53 3 3 2 3 3 3 3 2 2 24 54 4 3 3 3 3 4 4 4 4 32 55 3 3 4 3 4 4 2 2 2 27 56 3 2 2 3 3 1 2 1 1 18 57 3 3 3 3 2 2 3 2 3 24 58 3 3 3 4 4 3 3 4 3 30 59 3 3 1 1 3 3 3 3 3 23 60 3 3 3 3 2 3 3 2 2 24 61 3 2 2 3 3 1 2 1 1 18 62 3 3 3 3 2 2 3 2 3 24 63 3 3 3 4 4 3 3 4 3 30 64 3 3 1 1 3 3 3 3 3 23 65 3 3 3 3 2 3 3 2 2 24
148
LAMPIRAN III
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.971 42
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 106.85 560.239 .734 .970
VAR00002 107.55 553.103 .827 .970
VAR00003 107.10 555.989 .740 .970
VAR00004 106.80 572.379 .462 .971
VAR00005 107.10 555.989 .740 .970
VAR00006 106.85 570.766 .424 .971
VAR00007 107.25 554.303 .764 .970
VAR00008 106.80 571.221 .636 .971
VAR00009 107.20 568.168 .685 .971
VAR00010 106.50 564.053 .583 .971
VAR00011 106.55 559.945 .664 .971
VAR00012 106.55 557.313 .780 .970
VAR00013 106.60 565.305 .742 .970
149
VAR00014 107.00 557.263 .701 .970
VAR00015 106.85 561.503 .607 .971
VAR00016 106.75 560.934 .677 .970
VAR00017 106.90 562.726 .664 .971
VAR00018 106.85 565.397 .598 .971
VAR00019 106.95 562.576 .667 .971
VAR00020 106.85 570.976 .419 .971
VAR00021 106.95 562.576 .667 .971
VAR00022 106.40 579.832 .379 .971
VAR00023 106.55 557.208 .783 .970
VAR00024 106.60 554.253 .780 .970
VAR00025 106.75 562.092 .771 .970
VAR00026 106.70 559.695 .720 .970
VAR00027 107.05 553.945 .736 .970
VAR00028 107.05 567.734 .588 .971
VAR00029 106.75 563.355 .734 .970
VAR00030 106.50 563.000 .657 .971
VAR00031 106.85 550.661 .809 .970
VAR00032 106.95 566.155 .626 .971
VAR00033 106.85 565.503 .595 .971
VAR00034 106.55 550.787 .830 .970
VAR00035 106.90 557.253 .808 .970
VAR00036 106.75 564.618 .634 .971
VAR00037 106.55 572.261 .350 .972
VAR00038 106.65 558.345 .600 .971
VAR00039 106.80 570.379 .519 .971
VAR00040 107.05 556.892 .762 .970
VAR00041 107.10 557.989 .652 .971
VAR00042 107.30 562.642 .627 .971
150
LAMPIRAN IV
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
1. Hasil Uji Normalitas
2. Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1(Constant)
Perilaku Konsumen .419 2.384
Gaya Hidup .356 2.812
Motivasi Konsumen .419 2.384
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
151
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
152
LAMPIRAN V
OUTPUT REGRESI LINIER BERGANDA
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.672 2.186 .765 .447
Perilaku Konsumen .315 .115 .331 2.741 .008 .419 2.384
Gaya Hidup .199 .093 .282 2.150 .036 .356 2.812
Motivasi Konsumen .241 .109 .266 2.202 .031 .419 2.384
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
153
LAMPIRAN VI
HASIL UJI HIPOTESIS
Hasil Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.672 2.186 .765 .447
Perilaku Konsumen .315 .115 .331 2.741 .008
Gaya Hidup .199 .093 .282 2.150 .036
Motivasi Konsumen .241 .109 .266 2.202 .031
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 734.362 3 244.787 34.124 .000a
Residual 437.577 61 7.173
Total 1171.938 64
a. Predictors: (Constant), Motivasi Konsumen, Perilaku Konsumen, Gaya Hidup
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
154
LAMPIRAN VII
HASIL UJI KORELASI DAN DETEMINASI
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .792a .627 .608 2.678 1.314
a. Predictors: (Constant), Motivasi Konsumen, Perilaku Konsumen, Gaya Hidup
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian