Upload
wirda-elya-sari
View
7
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bab III
Citation preview
III. METODE EVALUASI
A. Tolak Ukur Penilaian
Evaluasi dilakukan pada Program Kesehatan Lingkungan khususnya
Penyehatan Air di Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan. Adapun sumber
rujukan tolak ukur penilaian yang digunakan adalah Pedoman Kerja
Puskesmas Jilid IV, Departemen Kesehatan RI, Tahun 2006
B. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan berupa:
1. Sumber data primer
Wawancara dengan koordinator pelaksana Program Kesehatan
Lingkungan khususnya sarana penyehatan air.
Pengamatan di Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan.
2. Sumber data sekunder
Laporan bulanan dan tahunan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan
Lingkungan Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan pada periode januari-
Desember tahun 2014.
26
C. Cara Analisis
Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan khususnya Penyehatan Air di
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menetapkan beberapa tolak ukur dari unsur keluaran
Langkah awal untuk dapat menentukan adanya masalah dari pencapaian
hasil output adalah dengan menetapkan beberapa tolak ukur atau standar
yang ingin dicapai. Nilai standar atau tolak ukur ini dapat diperoleh dari
Pedoman Kerja Puskesmas Jilid IV, Departemen Kesehatan RI, Tahun
2006.
2. Menentukan satu tolak ukur yang akan digunakan
Dari beberapa tolak ukur yang ada, dipilih satu tolak ukur yang akan
digunakan.
3. Membandingkan pencapaian keluaran program dengan tolak ukur
keluaran. Bila terdapat kesenjangan, ditetapkan sebagai masalah. Setelah
diketahui tolak ukur, selanjutnya adalah membandingkan hasil pencapaian
keluaran Puskesmas (output) dengan tolak ukur tersebut. Bila pencapaian
keluaran Puskesmas tidak sesuai dengan tolak ukur, maka ditetapkan
sebagai masalah.
4. Menetapkan prioritas masalah
Masalah-masalah pada komponen output tidak semuanya dapat diatasi
secara bersamaan mengingat keterbatasan kemampuan Puskesmas. Selain
itu adanya kemungkinan masalah-masalah tersebut berkaitan satu dengan
yang lainnya dan bila diselesaikan salah satu masalah yang dianggap
paling penting, maka masalah lainnya dapat teratasi pula. Oleh sebab itu,
27
ditetapkanlah prioritas masalah yang akan dicari solusi untuk
memecahkannya.
5. Identifikasi penyebab masalah
Berbagai penyebab masalah yang terdapat pada kerangka konsep
selanjutnya akan diidentifikasi. Identifikasi penyebab masalah dilakukan
dengan membandingkan antara tolak ukur atau standar komponen-
komponen input, proses, lingkungan dan umpan balik dengan pencapaian
di lapangan. Bila terdapat kesenjangan, maka ditetapkan sebagai penyebab
masalah yang diprioritaskan tadi.
6. Membuat alternatif pemecahan masalah
Setelah diketahui semua penyebab masalah, dicari dan dibuat beberapa
alternatif pemecahan masalah. Alternatif-alternatif pemecahan masalah
tersebut dibuat untuk mengatasi penyebab-penyebab masalah yang telah
ditentukan. Alternatif pemecahan masalah ini dibuat dengan
memperhatikan kemampuan serta situasi dan kondisi Puskesmas.
7. Menentukan prioritas cara pemecahan masalah
Dari berbagai alternatif cara pemecahan masalah yang telah dibuat, maka
akan dipilih satu cara pemecahan masalah (untuk masing-masing
penyebab masalah) yang dianggap paling baik dan memungkinkan.
28