27
KESEHATAN MASYARAKAT PRINSIP HIGIENE PERORANGAN DAN SANITASI MAKANAN” Kelompok 3 Desi Anggarini Pratiwi Karina Aulia Hasmi Nenli Kurniwijayanti

KESEHATAN MASYARAKAT

  • Upload
    dessy

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kesmas

Citation preview

KESEHATAN MASYARAKAT Prinsip Higiene Perorangan dan Sanitasi Makanan

KESEHATAN MASYARAKAT Prinsip Higiene Perorangan dan Sanitasi Makanan

Kelompok 3 Desi Anggarini Pratiwi Karina Aulia Hasmi Nenli Kurniwijayanti

Pengertian Makanan Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Menurut WHO, yang dimaksud makanan adalah : Food include all substances, whether in a natural state or in a manufactured or prepared form, which are part of human diet.

Prinsip Sanitasi dan Higiene Makanan

Dalam pengelolaan makanan ada 6 prinsip sanitasi dan higiene makanan yang harus diperhatikan yaitu : 1. Keadaan Bahan Makanan Perlindungan terhadap bahan baku dari bahaya-bahaya bahan kimia atau pertumbuhan mikroorganisme patogen dan pembentukan toksin selama transportasi dan penyimpanan bahan baku mutlak diperhatikan.

2. Cara Penyimpanan Bahan Makanan

Tidak semua bahan makanan yang tersedia langsung dikonsumsi. Bahan makanan yang tidak segera diolah terutama untuk katering dan penyelenggaraan makanan rumah sakit perlu penyimpanan yang baik, mengingat sifat bahan makanan yang berbeda-beda dan dapat membusuk, sehingga kualitasnya dapat terjaga.

Cara penyimpanan yang memenuhi syarat higiene sanitasi makanan adalah sebagai berikut :Penyimpanan harus dilakukan ditempat khusus (gudang) yang bersih dan memenuhi syaratBarang-barang agar disusun dengan baik sehingga mudah diambil, tidakmemberi kesempatan serangga atau tikus untuk bersarang, terhindar dari lalat/tikus dan untuk produk yang mudah busuk atau rusak agar disimpan pada suhu yang dingin.Temperatur ruangan yang baik

3. Proses Pengolahan Makanan .; Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi makanan yang siap santap. Pengolahan makanan menyangkut 4 aspek yaitu :

1. Penjamah makanan

Penjamah makanan menurut Depkes RI (2006) adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan pengangkutan sampai penyajian.2. Cara pengolahan makanan Cara pengolahan yang baik adalah tidak terjadinya kerusakan-kerusakan makanan sebagai akibat cara pengolahan yang salah dan mengikuti prinsip-prinsip higiene dan sanitasi yang baik atau disebut GMP (good manufacturing practice).

3. Tempat pengolahan makanan

Tempat pengolahan makanan adalah suatu tempat dimana makanan diolah. Tempat pengolahan ini sering disebut dapur. kebersihan dapur dan lingkungan sekitarnya harus selalu terjaga dan diperhatikan. 4. Perlengkapan/peralatan dalam pengolahan Peralatan yang digunakan bebas dari bahan-bahan yang berbahaya & bakteri yang tidak diharapkan.

4. Cara Pengangkutan Makanan yang Telah Dimasak

Pengangkutan makanan yang sehat akan sangat berperan dalam mencegah terjadinya pencemaran makanan.. a. Wadah yang dipergunakan harus baikb. Pengangkutan untuk waktu yang lama harus diatur suhunya dalam keadaan panas 600C atau tetap dingin 40C.c. Makanan yang mudah membusuk sebaiknya disimpan pada suhu dingin yaitu < 40C. Untuk makanan yang disajikan lebih dari 6 jam, disimpan dalam suhu -5 s/d -10c.

5. Cara Penyimpanan Makanan Masak Penyimpanan makanan masak dapat digolongkan menjadi dua :a. tempat penyimpanan makanan pada suhu biasa b. tempat penyimpanan pada suhu dingin.

6. Cara Penyajian Makanan Masak Makanan yang disajikan adalah makanan yang siap santap/layak santap. Layak santap dapat dinyatakan jika telah dilakukan uji organoleptik dan uji biologis. Dalam prinsip penyajian makanan wadah untuk setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah, dan diusahakan tertutup. Tujuannya agar makanan tidak terkontaminasi silang. Penyajian makanan yang perlu diperhatikan adalah agar makanan tersebut terhindar dari pencemaran, peralatan yang digunakan dalam kondisi baik dan bersih, petugas yang menyajikan harus sopan serta senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan pakaiannya.

Ruang Lingkup Sanitasi

Di dalam Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992 pasal 22 disebutkan bahwa kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, yang dapat dilakukan dengan melalui peningkatan sanitasi lingkungan, baik yang menyangkut tempat maupun terhadap bentuk atau wujud substansinya yang berupa fisik, kimia, atau biologis termasuk perubahan perilaku. Kualitas lingkungan yang sehat adalah keadaan lingkungan yang bebas dari resiko yang membahayakan kesehatan dan keselamatan hidup manusia, melalui pemukiman antara lain rumah tinggal dan asrama atau yang sejenisnya, melalui lingkungan kerja antara perkantoran dan kawasan industri atau sejenis.Higiene PeroranganPengertian higiene perorangan adalah upaya kesehatan yang dilakukan oleh setiap orang untuk memperoleh kesehatan jasmani, sosial, dan mental yang optimal.Prinsip higiene perorangan, dalam penerapannya sebagai berikut :

1. Mengetahui sumber pencemaran dari tubuh yaitu :

Sumber cemaran utama : hidung, mulut, telinga, isi perut, dan kulit.Sumber cemaran lain : luka terbuka, bisul / nanah, dan rambut.Sumber cemaran karena perilaku : tangan yang kotor, rambut, lubang hidung, telinga atau sela-sela gigi, batuk, bersin, atau percikan ludah akibat meludah sembarangan, menyisir rambut dan cincin yang dipakai (kecuali cincin kawin yang polos).Sumber cemaran karena ketidaktahuan : pemakaian bahan palsu, bahan rusak, pewarna bukan untuk makanan serta pemakaian boraks untuk pembuatan bakso.

2. Persyaratan higiene perilaku penjamah makanan

Persyaratan higieneperilaku penjamah perilaku , khususnya pada kantin sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/Menkes/SK/VII/2003 meliputi, antara lain :Semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan cara terlindung dari kontak langsung dengan tubuh.Perlindungan kontak langsung dengan makanan dilakukan dengan : sarung tangan plastik, penjepit makanan, sendok garpu dan sejenisnya.Setiap tenaga pengolah makanan pada saat bekerja harus memakai celemek dan penutup rambut.

3. Higiene perorangan

Pemeriksaan KesehatanKebersihan Tangan dan Jari TanganKesehatan RambutKebersihan HidungKebersihan Mulut dan GigiKebersihan Telinga

Aspek Higiene dan Sanitasi MakananKontaminasi : masuknya zat asing ke dalam makanan yang tidak dikehendaki (bakteri, jamur, virus, rambut, debu, tamah, pupuk, perstisida, dan radioaktif)Keracunan : timbulnya gejala klinis suatu penyakit atau gangguan kesehatan lainnya akibat mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Keracunan dapat terjadi karena Bakteriotogis, Kimia, dan PembusukanCara pengolahan : agar menghasilkan makanan yang bersih, sehat, aman, dan bermanfaat bagi tubuh, maka diperlukan pengolahan yang baik dan benar. Makanan perlu diolah dan disimpan secara baik menurut jenis dan macamnyaPenyuluhan pada MasyarakatLangkah awal penyuluhan: a. memperkenalkan akan 6 prinsip higiene dan sanitasi makanan. b. Menjelaskan satu per satu tahapannya dengan cara dan bahasa yang mudah dimengerti masyarakat. c. Setelah mereka mengerti, baru kita berikan langkah-langkah untuk melakukan/ menerapkan satu per satu langkah pada prinsip tersebut.

Penyuluhan harus dilakukan secara persuasif agar semua faktor yang terlibat dapat berperan aktif di dalam prinsip higiene dan sanitasi makanan yang ingin diwujudkan.Kesimpulan Makanan mulai dari awal proses pengolahan sampai siap dihidangkan dapat memungkinkan terjadi kontaminasi oleh bakteri. Berbagai faktor yang dapat menyebabkankontaminasi bakteri pada makanan antara lain dapat berasal dari orang yang mengolah atau menangani makanan termasuk perilaku dan higiene perorangan orang yang menangani makanan tersebut serta faktor tempat/bangunan pengelolaan makanan termasuk sanitasinya (Depkes, 1999).

Usaha untuk meminimalisasi dan menghasilkan kualitas makanan yang memenuhi standard kesehatan, dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip sanitasi. Adapun prinsip higiene dan sanitasi makanan meliputi : 1. Keadaan bahan makanan2. Cara penyimpanan bahan makanan3. Proses pengolahan makanan4. Cara pengangkutan makanan yang telah masak5. Cara penyimpanan makanan masak6. Cara penyajian makanan masak

Selain bahan makanan, faktor lain juga ikut memengaruhi sanitasi makanan. Contohnya adalah penjamah makanan. Selanjutnya dapat diterapkan penyuluhan sebagai solusinya. Penyuluhan harus dilakukan secara persuasif agar semua faktor yang terlibat dapat berperan aktif di dalam prinsip higiene dan sanitasi makanan yang ingin diwujudkan.