3
HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN KESEHATAN MENTAL SISWA SMA MUHAMMADIYAH GAYAM 4 KABUPATEN SUMENEP 1. Latar belakang masalah Dalam masalah kesehatan mental siswa, bimbingan konseling yang terdapat di sekolah bertujuan untuk menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan gangguan jiwa klien, sehingga dengan demikian ia akan memperoleh ketenangan hidup rohaniyah yang sewajarnya sebagai yang diharapkan. Untuk itulah seorang konselor harus bisa menjadikan siswa lebih bersemangat dalam belajar dan memberikan motivasi/spirit agar siswa tidak merasa jenuh dan stres dalam menghadapi mata pelajaran dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Seorang konselor juga harus bisa memastikan murid yang bermasalah, agar tidak memberikan dampak yang buruk kepada murid yang lain, dan tidak mengganggu dalam proses belajar. Atas dasar hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi yang berjudul HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN KESEHATAN MENTAL SISWA SMA MUHAMMADIYAH GAYAM 4 KABUPATEN SUMENEP 2. Rumusan masalah Apakah ada hubungan antara layanan bimbingan dan konseling dengan kesehatan mental siswa di SMA Muhammadiyah Gayam 4 Kabupaten Sumenep 3. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Apakah ada hubungan antara layanan bimbingan dan konseling dengan kesehatan mental siswa di SMA Muhammadiyah Gayam 4 Kabupaten Sumenep 4. Hipotesis Ada hubungan antara layanan bimbingan dan konseling dengan kesehatan mental siswa di SMA Muhammadiyah Gayam 4 Kabupaten Sumenep

Kesehatan Mental

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kesehatan mental

Citation preview

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN KESEHATAN MENTAL SISWA SMA MUHAMMADIYAH GAYAM 4 KABUPATEN SUMENEP

1. Latar belakang masalah Dalam masalah kesehatan mental siswa, bimbingan konseling yang terdapat di sekolah bertujuan untuk menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan gangguan jiwa klien, sehingga dengan demikian ia akan memperoleh ketenangan hidup rohaniyah yang sewajarnya sebagai yang diharapkan.Untuk itulah seorang konselor harus bisa menjadikan siswa lebih bersemangat dalam belajar dan memberikan motivasi/spirit agar siswa tidak merasa jenuh dan stres dalam menghadapi mata pelajaran dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Seorang konselor juga harus bisa memastikan murid yang bermasalah, agar tidak memberikan dampak yang buruk kepada murid yang lain, dan tidak mengganggu dalam proses belajar. Atas dasar hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi yang berjudul HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN KESEHATAN MENTAL SISWA SMA MUHAMMADIYAH GAYAM 4 KABUPATEN SUMENEP2. Rumusan masalahApakah ada hubungan antara layanan bimbingan dan konseling dengan kesehatan mental siswa di SMA Muhammadiyah Gayam 4 Kabupaten Sumenep3. Tujuan PenelitianUntuk mengetahui Apakah ada hubungan antara layanan bimbingan dan konseling dengan kesehatan mental siswa di SMA Muhammadiyah Gayam 4 Kabupaten Sumenep4. Hipotesis Ada hubungan antara layanan bimbingan dan konseling dengan kesehatan mental siswa di SMA Muhammadiyah Gayam 4 Kabupaten Sumenep5. Metode PenelitianDeskriptif Kuantitatif6. Rumus yang digunakan Korelasi

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PERILAKU MEMBOLOS SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 4 GAYAM KABUPATEN SUMENEP

1. Latar belakang masalah Penelitian ini dilakukan dikarenakan seringnya perilaku membolos siswa kelas XI yang tanpa memeberikan keterangan, setiap hari ada rata-rata 3-5 siswa tidak masuk sekolah di kelas XI SMA MUHAMMADAIYAH GAYAM 4, sehingga peneliti mempunyai inisiatif untuk melakukan penelitian dengan judul HUBUNGAN ANTARA LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PERILAKU MEMBOLOS SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 4 GAYAM KABUPATEN SUMENEP

2. Rumusan masalahApakah ada Hubungan Antara Layanan Konseling Kelompok Dengan Perilaku Membolos Siswa Kelas Xi Sma Muhammadiyah 4 Gayam Kabupaten Sumenep 3. Tujuan PenelitianUntuk mengetahui Hubungan Antara Layanan Konseling Kelompok Dengan Perilaku Membolos Siswa Kelas Xi Sma Muhammadiyah 4 Gayam Kabupaten Sumenep4. Hipotesis Ada Hubungan Antara Layanan Konseling Kelompok Dengan Perilaku Membolos Siswa Kelas Xi Sma Muhammadiyah 4 Gayam Kabupaten Sumenep5. Metode PenelitianDeskriptif Kuantitatif6. Rumus yang digunakan Korelasi