8
KOMUNIKASI, INFORMASI, EDUKASI (KIE) DALAM PELAYANAN KEBIDANAN A. Konseling 1.Pengertian Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seseorang ahli ( disebut konselor ) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah ( disebut klien ) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. B. Konseling Kontrasepsi 1.Pengertian Adalah komunikasi tatap muka dimana satu pihak membantu pihak lain untuk mengambil keputusan dan melaksanakan keputusan tersebut, berarti unsur yang terkandung jelas, tepat dan benar, serta kemampuan untuk memahami pihak lain/ calon akseptor. 2.Tujuan Secara umum tujuan konseling kontrasepsi adalah meningkatkan kualitas pelayanan sehingga calon akseptor dapat menentukan sendiri pilihan kontrasepsi yang akan

Kesehatan Reproduksi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kespro

Citation preview

KOMUNIKASI, INFORMASI, EDUKASI (KIE) DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

A. Konseling 1. Pengertian Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seseorang ahli ( disebut konselor ) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah ( disebut klien ) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. B. Konseling Kontrasepsi1. Pengertian Adalah komunikasi tatap muka dimana satu pihak membantu pihak lain untuk mengambil keputusan dan melaksanakan keputusan tersebut, berarti unsur yang terkandung jelas, tepat dan benar, serta kemampuan untuk memahami pihak lain/ calon akseptor.2. TujuanSecara umum tujuan konseling kontrasepsi adalah meningkatkan kualitas pelayanan sehingga calon akseptor dapat menentukan sendiri pilihan kontrasepsi yang akan digunakannya. Tujuan khusus dari konseling kontrasepsi adalah sebagai berikut:a. Memberikan informasi yang tepat, lengkap serta obyektif mengenai berbagai metode kontrasepsi sehingga klien mengetahui manfaat bagi diri sendiri maupun keluarganya.b. Mengidentifikasi dan menampung perasaan-perasaan yang kurang menguntungkan, misalnya keraguan-keraguan maupun kecemasan yang dialami klien sehubungan dengan pelayanan kontrasepsi, sehingga konselor dapat membantu klien dapat penanggulangannya.c. Membantu klien untuk memilih metode kontrasepsi yang terbaik, aman, dan sesuai dengan kondisi serta keinginan klien. d. Memberikan informasi tentang berbagai alat/ obat kontrasepsi dan tempat pelayanan kontrasepsi. 3. Tugas Konselor a. Membuat klien memiliki pengetahuan yang lengkap dan tepat mengenai berbagai obat/ alat kontrasepsi.b. Membantu klien benar-benar mempertimbangkan keputusannya untuk memilih dan menggunakan salah satu obat/alkon yang sesuai dengan kondisi dan keinginannya.c. Memberikan kesiapan psikologis. d. Memberikan pertimbangan apakah klien sudah memenuhi persyaratan berdasarkan riwayat reproduksi dan riwayat penyakit.e. Memberikan penjelasan tentang kemungkinan terjadinya komplikasi/efek samping. f. Mendokumentasikan informed consent, informed choise dan persyaratan lain yang dibutuhkan.g. Menjadwalkan/merujuk klien untuk tindakan lain yang diperlukan lebih lanjut.4. Jenis Konselinga. Konseling awalDilakukan bagi mereka yang sama sekali belum tahu tentang KB.b.Konseling Pemilihan CaraDilakukan bagi mereka yang sudah mengerti tapi membutuhkan pertolongan atau bantuan dalam memilih cara/alat/obat, dikarenakan keterbatasan pengetahuan klien. Bisa juga karena pengetahuannya kurang tepat/keliru.c. Konseling PemantapanDilakukan pada mereka yang sudah memahami dan akan memakai alat kontrasepsi. Tujuannya ialah agar klien yakin bahwa alat kontrasepsi yang dipakai sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya, tahu kemungkinan efek samping dan cara mengatasinya. Pada konseling ini sudah dilengkapi dengan pemeriksaan kesehatan dan keterangan diri (nama, jumlah anak, riwayat kesehatan) yang diperlukan untuk mengetahui cocok tidaknya memakai alat kontrasepsi yang dipilih.d. Konseling PengayomanDilakukan pada mereka yang sudah memakai alat kontrasepsi. Tujuannya adalah untuk mengatasi masalah yang timbul sesudah memakai alat kontrasepsi. Tujuannya adalah untuk mengatasi masalah yang timbul sesudah memakai alat kontrasepsi, misalnya karena mengalami efek samping atau karena pengaruh dari luar (mendengar gunjingan melihat pengalaman orang lain yang kurang enak). Bisa juga dilakukan pada mereka tadinya sudah merupakan akseptor tetapi kemudian berubah pendapat karena alas an tertentu (perceraian, kematian).e. Konseling perawatan / pengobatanDilakukan bagi mereka yang mengalami kegoncangan emosi atau gangguan kejiwaan akibat Karen masalah keluarga yang berkaitan dengan KB ataupun karena efek penggunaan KB.5. Prinsip KonselingKonseling merupakan tahapan yang penting dalam pelayanan kebidanan. Melalui konseling provider membantu klien membuat dan menentukan keputusan pilihannya tentang kesehatan reproduksi dan keluarga berencana. Konseling yang membuat klien lebih puas. Konseling yang baik juga membantu klien menggunakan keluarga berencana lebih lama dan lebih berhasil. Konseling yang baik tidak perlu waktu yang lama. Konseling yang baik adalah melatih, menjaga perilaku dan menarik perhatian klien.Ada enam prinsip konseling :A. Layani masing-masing klien dengan baik.Provider adalah kehormatan, perlihatkan perhatian untuk setiap klien dan ciptakan rasa kepercayaan. Provider menunjukkan klien bahwa dia juga dapat membuka rasa pembicaraan yang sensitive. Provider juga membuka pembicaraan dan menjawab pertanyaan klien secara lengkap. Provider harus menjamin bahwa perkataan klien tidak akan dibicarakan dengan orang lain. B. BerinteraksiProvider mendengarkan, mempelajari dan merespon kliennya. Masing-masing klien adalah orang berbeda. Provider dapat membantu yang terbaik melalui kesiapannya yang orang perlukan, perhatian dajn situasi apapun. Provider memberi semangat kepada klien untuk bicara dan menyampaikan pertanyaannya.C. Tujuan informasi kepada klienMendengarkan klien, provider mempelajari informasi apa yang diperlukan masing-masing klien, juga untuk fase-fase

d. Hindari informasi yang berlebihan Klien memerlukan informasi untuk menentukan pilihan, tetapi tidak semua klien dapat menggunakan semua informasi tentang setiap metode keluarga berencana. Informsi yang berlebihan membuatnya sulit mengingat informasi yang penting.e. Layani metode yang diinginkan klien Provider membantu klien menentukan pilihannya berdasarkan informasi, dan provider menghargai pilihan kliennya. Jika klien memutuskan menggunakan keluarga berencana atau membatalkan keputusannya. Dalam konseling, provider meneliti kesiapan klien menggunakan suatu metode, meliputi keuntungan dan kerugian, serta bagaimana menggunakannya.f. Bantu klien siap dan mengingat Provider menunjukkan contoh bahan-bahan/ alat keluarga berencana, mendorong klien untuk memegangnya dan memperlihatkan bagaimana mereka. Juga, provider menunjukkan dan menerangkan dengan flipchart, poster atau leaflet sederhana. Dari waktu ke waktu provider meneliti bahwa kliennya telah siap. Konseling yang dilakukan bidan kepada klien (calon akseptor KB) meliputi 6 topik, yaitu sebagai berikut :a. Efektifitas bagaimana kemampuan KB untuk mencegah kehamilan tergantung kepada penggunaannya (akseptor). Banyaknya angka kehamilan karena kegagalan KB, tergantung dari konsistensi dan ketepatan penggunaannya. Konselor membantu klien mempertimbangkan apa dan bagaimana mereka menggunakannya, cocok dan tepatnya. b. Untung dan rugi dari semua program KB penting untuk disampaikan, mengingat kerugian bagi kebanyakan orang, justru keuntungan bagi yang lainnya.c. Efek samping dan komplikasi beritahu klien mengenai efek samping dari metode KB tersebut. Kebanyakan metode mempunyai efek samping yang hampir sama.d. Bagaimana cara penggunaan efek samping guna menghindari kegagalan. Pil sebagai contohnya perlu diingat dengan baik kapan dan bagaimana meminumnya, bagaimana pula membicarakan kondom dengan partner seksualnya. e. Mencegah IMS termasuk HIV/AIDS telah merebak di berbagai Negara. Konselor harus membantu klien memahami dan mampu mengukur tingkat risiko untuk terkena IMS. Jelaskan tentang metode A,B,C, dan D untuk mencegah IMS dan HIV/AIDS.f. Kapan klien harus kembali. Hal ini dikarenakan banyak metode yang mengharuskan klien kembali ke klinik. Seperti IUD, implant, MOW/MOP yang mengharuskannya secara rutin kembali ketempat konseling. Konselor selalu memberikan anjuran kepada klien untuk kembali kapanpun dan untuk pertimbangan apapun.