Kesehatan Reproduksi Remaja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Presentasi Kesehatan Reproduksi Remaja

Citation preview

Latar belakang permasalahan / kasus

Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, tantangan, munculnya berbagai kesempatan dan seringkali menghadapi risiko kesehatan reproduksi. Kebutuhan akan peningkatan pelayanan kesehatan dan sosial terhadap remaja semakin menjadi perhatian di seluruh dunia.

Kepedulian pemerintah Indonesia terhadap masalah kesehatan reproduksi remaja cenderung meningkat. Hal ini dikarenakan berbagai masalah yang dihadapi remaja semakin kompleks. Masa remaja sangat erat kaitannya dengan perkembangan psikis pada periode yang dikenal sebagai pubertas dan diiringi dengan perkembangan seksual. Kondisi ini menyebabkan remaja menjadi rentan terhadap masalah-masalah perilaku berisiko, seperti melakukan hubungan seks sebelum menikah dan penyalahgunaan napza, yang keduanya dapat membawa risiko terhadap penularan HIV dan AIDS. Kompleksitas permasalahan remaja tersebut perlu mendapat perhatian secara terus menerus baik dari pihak pemerintah, LSM, masyarakat, maupun keluarga, guna menjamin kualitas generasi mendatang.

Remaja seringkali kekurangan informasi dasar mengenai kesehatan reproduksi, keterampilan menegosiasikan hubungan seksual, dan akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi yang terjangkau serta teramin kerahasiaannya. Di samping itu, terdapat pula hambatan yang berkaitan dengan pemberian pelayanan dan informasi kepada kelompok remaja. Banyak diantara remaja yang kurang memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan keluarga sehingga mereka tidak dapat membicarakan masalah masalah kesehatan reproduksi.

Dalam upaya meningkatkan pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi, maka pelayanan konseling sangat diperlukan remaja. Program kesehatan reproduksi remaja dapat memenuhi kebutuhan remaja akan informasi dan pelayanan yang dapat membawa perubahan bermakna. Program program ini diharapkan dapat membantu remaja dalam mengembangkan kemampuan perencanaan hidup mereka, menghormati kebutuhan dan kekhawatiran kaum remaja. Pemerintah, masyarakat maupun LSM telah memperluas penyediaan informasi dan pelayanan mengenai kesehatan reproduksi remaja.

Program untuk meningkatkan kesehatan reproduksi remaja harus memberikan informasi dan pelayanan klinis yang tepat, sekaligus membantu remaja untuk mengembangkan kemampuan membuat keputusan. Program ini juga harus mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi pilihan remaja, antara lain norma budaya pengaruh teman sebaya, media massa serta kesulitan ekonomi.

Permasalahan di Keluarga, Masyarakat dan Kasus

Kondisi kesehatan reproduksi sangat penting dalam pembangunan nasional karena remaja adalah aset dan generasi penerus bangsa. Masyarakat internasional menekankan pentingnya terus menerus memperjuangkan hak remaja untuk memperoleh informasi dan pelayanan kesehatan yang dapat melindungi kesehatan reproduksi mereka secara memadai. Sayangnya, informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi yang mereka butuhkan demi memperoleh kesehatan reproduksi dan kehidupan seksual yang baik masih terbatas.

Tujuan program kesehatan reproduksi remaja adalah untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, sikap dan perilaku positif remaja tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi. Untuk itu isu pokok dalam kesehatan reproduksi remaja menyangkut 3 hal (triad KRR) : seksualitas, HIV dan AIDS, dan NAPZA.

Selanjutnya, kebijakan teknis kesehatan rproduksi remaja diarahkan untuk:

a). Peningkatan pemahaman kesehatan reproduksi remaja

b). Penguatan institusi masyarakat dan pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan reproduksi bagi remaja

c). Pemberian konseling tentang permasalahan remaja.

Perencanaan dan pemilihan intervensi (metode penyuluhan, menetapkan prioritas masalah dan intervensi)

Dalam rangka upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi remaja dilingkungan sekolah dilakukan penyuluhan yang di hadiri oleh siswa kelas VI SDN Sidomulyo 2 Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang. Penyuluhan dilakukan dengan metode dialog tatap muka secara langsung antara Dokter dan peserta penyuluhan. Penyuluhan ini kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara peserta dan Dokter.

Pelaksanaan (proses intervensi)

Penyuluhan dilakukan oleh dokter dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Salaman I. Kegiatan penyuluhan dilakukan di ruang kelas VI SDN Sidomulyo 2 Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang. Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja menyangkut Trias Kesehatarn Reproduksi Remaja (KKR) :

a. Seksualitas yang meliputi tumbuh kembang remaja, alat, sistem dan proses reproduksi, konsekuensi hubungan sex pra nikah ; kehamilan.

b. HIV dan AIDS serta PMS

c. NAPZA

Monitoring dan evaluasi termasuk di dalamnya pengambilan kesimpulan

a. Kegiatan : Penyuluhan di SDN Sidomulyo 2 Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang pada tanggal 28 Juli 2015.b. Sasaran : Siswa kelas VI SDN Sidomulyo 2 Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang.c. Monitoring :

1. Peserta memahami tentang seksualitas dalam lingkup Kesehatan Reproduksi Remaja antara lain tumbuh kembang dan perubahan tubuh selama masa remaja, pubertas, menstruasi dan mimpi basah.2. Peserta memahami pengetahuan tentang HIV dan AIDS, bagaimana cara penularan serta bagaimana cara menghindarinya.3. Peserta mengetahui tentang NAPZA, bahaya nya bagi tubuh serta lingkungan serta bagaimana cara menghindarinya.d. Evaluasi :

Setelah dilakukan penyuluhan dilakukan sesi tanya jawab dan didapatkan kesimpulan bahwa pengetahuan peserta mengenai kesehatan reproduksi remaja meningkat dibandingkan sebelum dilakukannya penyuluhan.

Kesimpulan :

Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) merupakan program pelayanan konseling yang bertujuan meningkatkan pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi. Program ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan remaja akan informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi sehingga terjadi perubahan bermakna. Oleh karena itu diperlukan kerjasama antar berbagai pihak, yaitu pemerintah, tenaga kesehatan, para kader dan masyarakat untuk membentuk remaja sebagai generasi terbaik penerus bangsa.