14
ARSEN Karakteristik Arsen Arsen merupakan bahan metaloid yang memiliki tiga bentuk alotropik, yaitu kuning, hitam dan abu-abu. Arsen berwarna abu-abu, namun bentuk ini jarang ada di lingkungan. Arsen di air di temukan dalam bentuk senyawa dengan satu atau lebih elemen lain. Arsen secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan fosfor, dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika dipanaskan, arsen akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsen, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsen dan beberapa senyawa arsen juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsen ditemukan dalam dua bentuk padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 gr/ml dan 5,73 gr/ml. Manfaat Senyawa Arsen Logam arsenik biasanya digunakan sebagai bahan campuran untuk mengeraskan logam lain misalnya mengeraskan Pb di pabrik aki atau melapisi kabel. Arsenik trioksid dan arsenik pentoksid biasanya dipakai di pabrik kalsium, tembaga dan pestisida . Komponen arsenik seringkali pula dipakai pula untuk memberi warna (pigmen) dan agen pemurni dalam pabrik gelas, sebagai bahan pengawet dalam penyamakan atau pengawet kapas, ataupun sebagai herbisida. Bahan kimia copper acetoarsenit terkenal sebagai bahan pengawet kayu. Bahan arsenilik digunakan dalam obat-obatan hewan maupun bahan tambahan makanan hewan. Gas arsen dan komponen arsenik lainnya seringkali digunakan dalam industri mikroelektronik dan industri bahan gallium arsenide. Dampak Arsen Terhadap Pencemaran Lingkungan Kontaminasi arsen dalam tubuh terjadi secara kronis, dengan kata lain, Arsen bersifat akumulatif di dalam tubuh. Dosis mematikan ( lethal dose ) Arsen Trioksida di dalam tubuh adalah 200 ~ 300 mg, sedangkan lethal dose Arsen murni adalah 2 mg saja. Kontaminasi Arsen di dalam tubuh dapat terjadi selain melalui air tanah dan udara, dapat juga melalui bahan pangan, baik karena kandungan alami maupun karena proses Kelompok 4 Barkah Satriyo Wibowo(11//TK/) Eriska Anggraheni (12//TK/) Raditya Hasti (12//TK/) Zata Lini Shabrina (12//TK/) Satriya Baskara Putra (12/333579TK/39927)

Keselamatan Industri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MSDS Bahan pada rokok

Citation preview

Page 1: Keselamatan Industri

ARSEN

Karakteristik Arsen

Arsen merupakan bahan metaloid yang memiliki tiga bentuk alotropik, yaitu kuning, hitam dan abu-abu. Arsen berwarna abu-abu, namun bentuk ini jarang ada di lingkungan. Arsen di air di temukan dalam bentuk senyawa dengan satu atau lebih elemen lain. Arsen secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan fosfor, dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika dipanaskan, arsen akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsen, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsen dan beberapa senyawa arsen juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsen ditemukan dalam dua bentuk padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 gr/ml dan 5,73 gr/ml.

Manfaat Senyawa Arsen

Logam arsenik biasanya digunakan sebagai bahan campuran untuk mengeraskan logam lain misalnya mengeraskan Pb di pabrik aki atau melapisi kabel. Arsenik trioksid dan arsenik pentoksid biasanya dipakai di pabrik kalsium, tembaga dan pestisida . Komponen arsenik seringkali pula dipakai pula untuk memberi warna (pigmen) dan agen pemurni dalam pabrik gelas, sebagai bahan pengawet dalam penyamakan atau pengawet kapas, ataupun sebagai herbisida. Bahan kimia copper acetoarsenit terkenal sebagai bahan pengawet kayu. Bahan arsenilik digunakan dalam obat-obatan hewan maupun bahan tambahan makanan hewan. Gas arsen dan komponen arsenik lainnya seringkali digunakan dalam industri mikroelektronik dan industri bahan gallium arsenide.

Dampak Arsen Terhadap Pencemaran Lingkungan

Kontaminasi arsen dalam tubuh terjadi secara kronis, dengan kata lain, Arsen bersifat akumulatif di dalam tubuh. Dosis mematikan ( lethal dose ) Arsen Trioksida di dalam tubuh adalah 200 ~ 300 mg, sedangkan lethal dose Arsen murni adalah 2 mg saja. Kontaminasi Arsen di dalam tubuh dapat terjadi selain melalui air tanah dan udara, dapat juga melalui bahan pangan, baik karena kandungan alami maupun karena proses pengolahan yang melibatkan air terkontaminasi Arsen. Kandungan Arsen di dalam beberapa bahan pangan yang umum dikonsumsi sehari-hari dapat dilihat berikut ini :

Ikan : 4,64 mkg Arsen/g berat basahUdang, cumi-cumi dan hidangan yang berasal dari laut lainnya : 4,64 mkg Arsen/gberat basahDaging ( rata-rata ) : 0,49 mkg Arsen/g berat basahDaging babi : 1,40 mkg Arsen/g berat basahDang sapi : 1,30 mkg Arsen/g berat basahSayur-sayuran : 0,41 mkg Arsen/g berat basahBiji-bijian : 0,41 mkg Arsen/g berat basahGaram meja : 2,71 mkg Arsen/g berat basahBeras : 1,60 mkg Arsen/g berat basah

Kelompok 4Barkah Satriyo Wibowo(11//TK/)Eriska Anggraheni (12//TK/)Raditya Hasti (12//TK/)Zata Lini Shabrina (12//TK/)Satriya Baskara Putra (12/333579TK/39927)

Page 2: Keselamatan Industri

( Keterangan: mkg = mikrogram, 1 mikrogram seperseribu miligram. Sumber National Institute for Occupational Safely anti Health, 1975 )

Arsen yang masuk ke dalam tubuh tidak seluruhnya terakumulasi di dalam tubuh. Kandungan Arsen di dalam tubuh akan meningkat tajam sesaat setelah mengonsumsi bahan pangan yang mengandung arsen dalam jumlah besar. Terdapat beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa tubuh memiliki mekanisme tertentu untuk mengeluarkan kelebihan Arsen. Pada hari pertama, tubuh akan mengeluarkan sekitar 28 persen Arsen terserap melalui urin dan sekitar 2,5 persen melalui feses.

Hal ini akan berlangsung secara simultan selama kira-kira sepuluh hari. Pada akhir hari kesepuluh, kandungan Arsen di dalam tubuh akan mendekati 0 persen. Kandungan Arsen rata-rata pada urin orang normal adalah 0,0 ~ 0,06 mg/liter. Arsen yang terakumulasi di dalam tubuh, umumnya terdeposit pada rambut, kuku, kulit, dan hati. Kandungan normal Arsen pada orang normal adalah maksimum 1mikrogram per gram berat jaringan basah.

Arsen di dalam bahan pangan ternyata tidak hanya terdapat secara alami, namun juga dapat merupakan hasil migrasi dari bahan pengemasnya. Bahan-bahan pengemas yang dapat memaparkan arsen adalah bahan yang memiliki aroma kuat, seperti PVC ( Poly Vinyl Chloride ) dan Styrofoam. Akibat dari terpapar arsen yang berasal dari bahan pangan sama parahnya dengan akibat pemaparan arsen dari air tanah atau udara. Akibat-akibat arsenikosis yang dihasilkan juga serupa.

Menyadari risiko bahaya yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi arsen yang berlebih, kandungan Arsen dalam setiap bahan pangan menjadi sangat panting untuk diperhatikan. Standar Nasional Indonesia ( SNI ) yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional ( BSN ) telah mengatur tentang hal tersebut. Kandungan Arsen maksimal yang diizinkan pada bahan makanan umumnya adalah 0,5 miligram per kilogram bahan.

Kompensasi dari terpaparnya manusia oleh Arsen akibat meminum air yang mengandung Arsen di atas ambang batas atau menghirup Arsen dari udara yang tercemar adalah kanker, terutama kanker paru-paru dan hati.

Terpapar Arsen dari udara terkontaminasi juga dapat menyebabkan pembentukan kanker kulit pada manusia. Oleh karena itu, Arsen diduga kuat sebagai senyawa karsinogenik. Penelitian mengenal karsinogenitas Arsen mulai dilakukan sejak terjadinya kasus keracunan besar-besaran di Manchester, Inggris, pada tahun 1900 dan kasus kematian massal terhadap para penambang tembaga di Scheneeberg dan Joamistal di Saxony, Inggris.

Mekanisme kanker terjadi secara kronis dan dapat terbentuk akibat paparan Arsen selama beberapa waktu. Pada kasus di Saxony, kematian massal terjadi setelah korbannya terpapar Arsen selama dua bulan. Gejala awal yang terjadi adalah iritasi pada batang tenggorokan, disusul oleh Laringitas atau peradangan pada rongga tenggorokan ( larinx ), serta peradangan trakea. Gejala selanjutnya adalah Bronkopneumonia yang merupakan peradangan selaput pembungkus paru-paru. Peradangan akan mempercepat pembentukan kanker pada paru-paru. Arsen diduga dapat berikatan dengan protein dan atau lemak sehingga menimbulkan kesalahan metabolisme atau lisis dan lesi.

Page 3: Keselamatan Industri

Kelebihan Arsen di dalam tubuh umumnya akan menumpuk pada hati dan kantong empedu. Kanker hati terjadi jika penumpukan Arsen menyebabkan degradasi lemak dan protein penyusun jaringan organ tersebut. WHO menetapkan ambang batas maksimum Arsen di dalam air tanah adalah 10 ppb ( part per billion ). Hal ini dilakukan menyusul terjadinya keracunan besar-besaran akibat Arsen pada air yang terjadi di Bangladesh pada tahun 2000.

Gejala-gejala Arsenikosis terbagi menjadi gejala stadium primer, sekunder, dan tersier.I. Stadium Primer.

Melanosis yang Keratosis : Penggelapan warna kulit, munculnya spot-spot hitam lama keamaan semakin merata ke seluruh tubuh. Pengerasan dan penebalan kulit pada tangan yang menyebabkan tangan menjadi kasar.

Konjungtivitis : Mata memerah.

Bronkitis : infeksi saluran pernapasan.

Gastroenteritis : pusing, mual, muntah, dan lemah.

II. Stadium Sekunder.

Leuko-melanosis : Munculnya spot hitam dan spot putih pada seluruh tubuhHiperkeratosis : Munculnya area kasar dan tidak rata pada telapak tangan dan telapak kaki.Edema : Pembengkakan pada kaki.Periferal neuropati : berkurangnya sensitivitas saraf penerima rangsanganGinjal dan hati : muncul berbaga kompilkasi, termasuk kanker hati dan hepatitis B.III. Stadium tersier.

Gangren : Neuronekrosis ( pengapuran saraf ) dan pembusukan pada anggota badan, Kanker : Kanker pada hati, kandung kemih, dan paru-paru. Gagal hati, Gagal ginjal. Kasus terbaru yang memiliki gejala keracunan serupa arsen adalah kasus Teluk Buyat di Minahasa pada tahun 2004. Sejauh ini belum ditemukan adanya indikasi kemungkinan pencemaran arsen pada sumber air lain seperti air hujan dan air permukaan sungai, atau danau.

Selain itu, arsen inorganik telah dikenal sebagai racun manusia sejak lama, yang dapat mengakibatkan kematian. Dosis rendah akan mengakibatkan kerusakan jaringan. Bila melalui mulut, pada umumnya efek yang timbul adalah iritasi saluran makanan, nyeri, mual, muntah dan diare. Selain itu mengakibatkan penurunan pembentukan sel darah merah dan putih, gangguan fungsi jantung, kerusakan pembuluh darah, luka di hati dan ginjal. Berikut ini adalah implikasi klinik akibat tercemar oleh arsen:1. MataEfek Arsenic terhadap mata adalah gangguan penglihatan dan kontraksi mata pada bagian perifer sehingga mengganggu daya pandang (visual fields) mata.2. KulitAdanya kulit yang berwarna gelap (hiperpigmentasi), penebalan kulit (hiperkeratosis), timbul seperti

Page 4: Keselamatan Industri

bubul (clavus), infeksi kulit (dermatitis) dan mempunyai efek pencetus kanker (carcinogenic).3. DarahEfeknya menyebabkan kegagalan fungsi sungsum tulang dan terjadinya pancytopenia (yaitu menurunnya jumlah sel darah perifer).4. LiverPaparan arsen yang cukup lama (paparan kronis) pada liver akan menyebabkan efek yang signifikan, berupa meningkatnya aktifitas enzim pada liver (enzim SGOT, SGPT, gamma GT), ichterus (penyakit kuning), liver cirrhosis (jaringan hati berubah menjadi jaringan ikat dan ascites (tertimbunnya cairan dalam ruang perut).5. GinjalArsen akan menyebabkan kerusakan ginjal berupa renal damage (terjadi ichemia dan kerusakan jaringan).6. Saluran pernapasanPaparan arsen pada saluran pernafasan akan menyebabkan timbulnya laryngitis (infeksi laryng), bronchitis (infeksi bronchus) dan dapat pula menyebabkan kanker paru.7. Pembuluh darahLogam berat Arsen dapat menganggu fungsi pembuluh darah, sehingga dapat mengakibatkan penyakit arteriosclerosis (rusaknya pembuluh darah), portal hypertention (hipertensi oleh karena faktor pembuluh darah potal), oedema paru dan penyakit pembuluh darah perifer (varises, penyakit bu rger).8. Sistem ReproduksiEfek arsen terhadap fungsi reproduksi biasanya fatal dan dapat pula berupa cacat bayi waktu dilahirkan, lazim disebut effek malformasi.9. Sistem ImmunologiEfek pada sistem immunologi, terjadi penurunan daya tahan tubuh/ penurunan kekebalan, akibatnya peka terhadap bahan karsinogen (pencetus kanker) dan infeksi virus.10. Sistem SelEfek terhadap sel mengakibatkan rusaknya mitokondria dalam inti sel sehingga menyebabkan turunnya energi sel dan sel dapat mati.11. Gastrointestinal (Saluran Pencernaan)Arsen akan menyebabkan perasaan mual dan muntah, serta nyeri perut, mual (nausea) dan muntah (vomiting).

Penanganan Arsen

Dampak pencemaran terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena arsen, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada

Page 5: Keselamatan Industri

bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Ada beberapa langkah penangan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran khususnya tanah. Diantaranya adalah :1. RemidiasiRemediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.2. BioremediasiBioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah denga menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air.

AMMONIA

Nama bahan: ammoniaIrritant : irritantCorrosive : corrosiveToxic : toxicFlammable : non flammable Explosive :tidak explosiveOksidasi : tidak oksidator

Penanganan jika terkena bahanMata : alirkan air dalam jumlah yg banyak ke mata yg terkontaminasi bahan. Buka kelopak mata untuk mempermudah aliran air dalam membersihkan mata. Lakukan minimal 15 menit. Bagi yang sering berkontak dengan ammonia, jangan memakai lensa kontakKulit: lepas baju atau pakaian yang terkontaminasi bahan secepat mungkin. Alirkan air ke bagian kulit yang terkontaminasi bahan. Dalam beberapa kasus kriogenik, alirkan air hangat pada bagian yang terkontaminasi, dan jangan gunakan air panas.tertelan: tidak ada penanganan, karena bukan termasuk jalan masuk kontaminasi bahan ammonia

Page 6: Keselamatan Industri

Pernapasan: segera pindahkan orang tersebut ke daerah dengan udara segar. Jika tidak mampu bernapas, beri napas buatan. Jika sulit bernapas, beri tambahan gas oksigen.

BENZENA

Karakteristik BenzenaSifat Fisik:

Zat cair tidak berwarna Memiliki bau yang khas Mudah menguap Tidak larut dalam pelarut polar seperti air air,

tetapi larut dalam pelarut yang kurang polar atau nonpolar, seperti eter dan tetraklorometana

Titik Leleh : 5,5 derajat Celsius Titik didih : 80,1derajat Celsius Densitas : 0,88

Sifat Kimia: Bersifat kasinogenik (racun) Merupakan senyawa nonpolar Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi.

(untuk mengetahui beberapa reaksi subtitusi pada benzeneManfaat Senyawa BenzenaBerikut ini tabel manfaat atau kegunaan dari beberapa senyawa turunan benzena:

No. Turunan Benzena Manfaat

1. Toluena(metil benzena)

- bahan pembuatan asam benzoat- bahan pembuat TNT (trinitro toluena)- pelarut senyawa karbon

2. Asam Benzoat (karboksilatbenzena)

- pengawet makanan- bahan baku pembuatan Fenol

3. Fenol (hidroksibenzena / fenil alkohol)

- Zat antiseptik- zat disinfektan - Pembuatan pewarna- resin

4. Trinitro Toluen (TNT) -bahan peledak

5. Trinitro benzena (TNB) - bahan peledak

6. Nitro benzena - pewangi pada sabun- pembuatan anilin

7. Anilin (aminobenzena / fenil amina)

- obat-obatan - bahan peledak- bahan dasar zat warna diazo

9. Stirena - bahan pembuatan plastik dan karet

Page 7: Keselamatan Industri

sintetis

9. Asam salisilat - bahan obat / zat analgesik (aspirin)- obat penyakit kulit

10. Asam tereftalat -bahan serat sintetik polyester

11. Parasetamol (asetaminofen) - obat penurun panas

12. Benzal dehida - zat aditif penambah aroma makanan

13. Benzil alkohol - bahan pelarut

14. Halogen benzena - digunakan pada pembuatan cat dan pembuatan insektisida.

15. Asam benzena sulfonat - pembuatan obat-pemanis buatan (sakarin termasuk turunan asam benzena sulfonat)

Bahaya BenzenaApa Pengaruh Bahaya Benzena. Benzena adalah senyawa kimia organik kadang dikenal sebagai bensol. Ini memiliki bau yang sangat manis dan tidak berwarna, cairan yang mudah terbakar. Benzena adalah pelarut industri besar dan digunakan dalam proses produksi plastik, minyak, karet sintetis dan banyak pewarna.Ilmuwan Michael Faraday menemukan benzene pada tahun 1825. Ia memisahkan hal itu dari minyak dan gas menyebutnya bicarburet hidrogen. Hal ini diproduksi secara alami dalam kebakaran hutan dan gunung berapi, dan itu adalah karsinogen dan komponen utama dalam asap rokok. Sampai Perang Dunia Kedua, kimia ini diproduksi sebagai produk sampingan dari produksi batubara, terutama dalam industri baja.Pada tahun 1950, ada permintaan untuk benzena, terutama dari industri plastik. Dari kebutuhan ini, produsen mulai memproduksinya dari minyak bumi. Sebagian besar pasokan saat ini berasal dari industri petrokimia, dengan hanya sejumlah kecil yang diperoleh dari batubara.Benzena adalah kimia dengan banyak kegunaan. Karena bau manis, itu digunakan sebagai aftershave di abad 19. Sebelum tahun 1920, itu digunakan secara teratur sebagai pelarut industri. Ini terjadi sebelum orang menyadari bahaya toksisitas. Hal ini pernah banyak digunakan sebagai aditif untuk bensin, tetapi praktik ini juga ditinggalkan karena masalah kesehatan.Umumnya, benzena digunakan sebagai aditif untuk bahan kimia lainnya. Hal ini digunakan untuk membuat stirena, yang digunakan untuk membuat plastik dan polimer, dan dalam proses pembuatan nilon. Sejumlah kecil digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, deterjen, pestisida dan bahan peledak.Paparan benzena dapat memiliki efek kesehatan yang sangat serius. Paparan tingkat tinggi dapat menyebabkan gangguan pernapasan, pusing, mengantuk, sakit kepala dan mual. Kalau orang untuk makan makanan atau minum cairan yang mengandung benzena, detak jantung yang cepat, muntah dan bisa mengakibatkan iritasi lambung. Tingkat yang sangat tinggi paparan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.Ada tes yang bisa dilakukan untuk menunjukkan apakah seseorang telah terkena bahan kimia. Benzena dapat diukur dengan napas atau tes darah. Kedua tes ini harus dilakukan segera setelah paparan, karena bahan kimia menghilang sangat cepat dari tubuh. Di Amerika Serikat, jumlah maksimum yang diizinkan dalam air adalah 0,005 miligram per liter.

Page 8: Keselamatan Industri

Penanganan BenzenaTindakan terhadap tumpahan dan kebocoran

1. Tindakan pencegahan pribadi: Jangan menghirup uapnya, aerosol. Hindari kontak dengan bahan. Pastikan ventilasi memadai.

2. Tindakan pencegahan melindungi lingkungan: Jangan membuang ke saluran pembuangan. Sifat peledak.

3. Metode pembersihan: Ambil bahan penyerap cairan (misal Chemizorb). Teruskan ke pembuangan. Bersihkan area yang terkena.

Penyimpanan dan penanganan bahanPenanganan

1. Nasihat penanganan yang aman: bekerja di ruang asam. Jangan menghirup bahan. Hindari terbentuknya uap/ aerosol.

2. Taati label tindakan pencegahan.3. Nasehat mengenai perlindungan terhadap api dan ledakan: Jauhkan dari nyala terbuka,

permukaan panas, dan sumber penyulut. Ambil langkah pencegahan terbentuknya listrik statis.Penyimpanan

1. Informasi lebih lanjut tentang kondisi penyimpanan: Simpan wadah tertutup rapat di tempat yang kering dan berventilasi baik. Jauhkan dari panas dan sumber api. Simpan dalam tempat terkunci atau di tempat yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang mempunyai kualifikasi atau berwenang.

FORMALDEHID

Karakteristik formaldehidLarutan Formaldehid atau larutan Formalin mempunyai nama dagang formalin, formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37% gas formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan 10-15% metanol untuk menghindari polimerisasi. Larutan ini sangat kuat dan dikenal dengan formalin 100% atau formalin 40% yang mengandung 40 gram formaldehid dalam 100 ml pelarut.Formalin merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk, uapnya merangsang selaput lendir hidung dan tenggorokan dan rasa membakar. Titik leleh -920C, titik didih -210C dan densitas dari formalin yakni 0,815 (pada suhu 200C). Bobot tiap mililiter ialah 1,08 gram. Dapat bercampur dalam air dan alkohol, tetapi tidak bercampur dalam kloroform dan eter. Sifatnya yang mudah larut dalam air dikarenakan adanya elektron sunyi pada oksigen sehingga dapat mengadakan ikatan hidrogen molekul air.Formalin secara alamiah sudah ada di alam. Dan formalin menjadi berbahaya tidak saja ketika bercampur makanan, tetapi juga dalam udara dan masuk melalui pernapasan maupun kulit. Formalin dapat bereaksi dengan hampir semua zat di dalam sel. Bereakasi terhadap kulit, bereaksi terhadap lambung, bereaksi dengan cepat terhadap selaput lendir saluran pernafasan dan pencernaan, serta cepat teroksidasi menjadi asam formiat di dalam tubuh terutama pada hati dan sel darah merah.Karakteristik resiko yang membahayakan bagi kesehatan manusia yang berhubungan dengan formaldehid, adalah berdasarkan konsentrasi dari substansi formaldehid yang terdapat di udara dan juga dalam produk-produk makanan.

Page 9: Keselamatan Industri

Formalin dapat masuk ke tubuh manusia melalui saluran pernafasan dan pencernaan. Efek toksik yang ditimbulkan tergantung pada kadar yang masuk ke dalam jaringan tubuh manusia.Selain itu beberapa penelitian menunjukkan bahwa formalin bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) dan mutagenik (menyebabkan perubahan fungsi sel/jaringan). Sifat karsinogenik formalin termasuk dalam golongan IIA, dimana masih pada taraf dugaan dapat menyebabkan kanker.Hampir semua jaringan di tubuh mempunyai kemampuan untuk memecah dan memetabolisme formaldehida. Salah satunya membentuk asam format dan dikeluarkan melalui urine. Formaldehida dapat dikeluarkan sebagai CO2 dari dalam tubuh. Tubuh juga diperkirakan biasa memetabolisme formaldehida bereaksi dengan DNA atau protein untuk membentuk molekul yang lebih besar sebagai bahan tambahan DNA atau protein tubuh.

Manfaat formalinFormaldehida dapat digunakan untuk membasmi sebagian besar bakteri, sehingga sering digunakan sebagai disinfektan dan juga sebagai bahan pengawet. Sebagai disinfektan, Formalin dimanfaatkan untuk pembersih : lantai, kapal, gudang dan pakaian. Formaldehida juga dipakai sebagai pengawet dalam vaksinasi. Dalam bidang medis, larutan formaldehida dipakai untuk mengeringkan kulit, misalnya mengangkat kutil. Larutan dari formaldehida sering dipakai dalam membalsem untuk mematikan bakteri serta untuk sementara mengawetkan bangkai.Dalam industri, formaldehida kebanyakan dipakai dalam produksi polimer dan rupa-rupa bahan kimia. Kalau digabungkan dengan fenol, urea, atau melamin, formaldehida menghasilkan resin termoset yang keras. Resin ini dipakai untuk lem permanen, misalnya yang dipakai untuk kayulapis/tripleks tau karpet. Juga dalam bentuk busa-nya sebagai insulasi. Produksi resin formaldehida menghabiskan lebih dari setengahnya dari produksi formaldehida. Untuk mensintesa bahan-bahan kimia, formaldehida misalnya dipakai untuk produksi alkohol polifungsional seperti pentaeritritol, yang dipakai untuk membuat cat bahan peledak. Turunan formaldehida yang lain adalah metilen difenil diisosianat, komponen penting dalam cat dan busa poliuretan, sertaheksametilen tetramina, yang dipakai dalam resin fenol-formaldehida untuk membuat RDX (bahan peledak).Sebagai formalin, larutan senyawa kimia ini sering digunakan sebagai insektisida, serta bahan baku pabrik-pabrik resin plastik dan bahan peledak.Kegunaan lain :Pengawet mayat1. Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya.2. Bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin, kaca3. Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia Fotografi.4. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.5. Bahan untuk pembuatan produk parfum.6. Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.7. Pencegah korosi untuk sumur minyak8.Dalam konsentrat yang sangat kecil (kurang dari 1%), Formalin digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih barang rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut kulit, perawatan sepatu, shampoo mobil , lilin, dan pembersih karpet.

Page 10: Keselamatan Industri

Bahaya formaldehid dan penanganannyaEfek sampingFormalin bersifat iritan bagi mata, hidung, saluran pernapasan, dapat menyebabkan bersin, disphagia, konstraksi laring, bronchitis dan pneumonia. Hal yang lebih buruk adalah pada paparan berulang kali dapat menyebabkan asma. Larutan pekat yang mengenai kulit menyebabkan pemutihan dan pengerasan. Dermatitis kontak dan reaksi sensitifitas terjadi setelah penggunaan konsentrasi konvensional atau setelah kontak dengan sisa formalin pada resin.

Penghirupan formalin dapat menyebabkan rasa nyeri yang intens disertai dengan inflamasi ulcerasi, dan nekrosis pada membran mucus. Dapat terjadi mual, hematemesis, diare disertai darah, hematuria (adanya darah dalam urin) , anuria (tidak ada produksi urin), asidosis, vertigo, dan kegagalan sikulasi. Kematian dapat terjadi setelah menghirup sebanyak 30 ml. Jika korban selamat dalam 48 jam, maka ia masih dapat ditolong. Batas maksimum yang diperbolehkan di udara adalah 2 ppm.

Pengobatan efek sampingKulit yang terkena formalin harus dicuci dengan sabun dan air. Jika formalin terlanjur terhirup, berikan, air, susu, dan atau demulcents (obat untuk mengurangi iritasi). Asidosis yang terjadi akibat menghirup formalin membutuhkan penanganan intravena dengan natrium bikarbonat atau natrium laktat. Larutan encer ammonia dapat diberikan untuk mengubah formalin menjadi heksamin. Penggunaan hemodialisis juga disarankan.

PenyerapanFormalin dapat dengan cepat dimetabolisir menjadi asam format dalam jaringan tubuh, khususnya pada hati dan sel darah merah. Asam format kemudian dapat diekskresikan dalam bentuk karbon dioksida dan air, atau dapat juga dikeluarkan lewat urin sebagai format atau dimetabolisir menjadi group metil yang labil.