Upload
phamthuan
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pokok Pikiran: Marsuki
Kesenjangan Sektor Riil dan
Keuangan di Sulsel
Disampaikan pada “Seminar Nasional”
(LP2M Unhas, Yayasan Bakti dan SMERU Reseach Institute)
Gedung IPTEKS UNHAS, 9 Mei 2018
A. Struktur Perekonomian dan Keuangan Sulselbar
23,22
5,94
13,90
0,06 0,11
12,46 13,15
4,23
1,33
4,633,70 3,99
0,44
4,58 5,06
1,92 1,30
41,30
2,30
9,44
0,04 0,15
8,16
10,41
1,47 0,23
3,882,17 2,73
0,07
8,91
4,972,02 1,76
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
35,00
40,00
45,00
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
Pan
gsa
sekt
or
eko
no
mi S
ulb
ar, %
Pan
gsa
sek
tor
eko
no
mi S
uls
el,%
Grafik 1aStruktur Perekonomian Sulsel dan Sulbar,
2010-2016 (ADHB)
Sulsel Sulbar
2
Rp. 379,30 Tr. Rp. 35,95 Tr
6,72
4,45
8,48
10,24
4,93
8,12
9,06
8,13 8,16
11,3811,89 11,86
8,72
7,42
3,45
7,40
9,32
6,13
10,11
12,04
14,07
12,72
9,27
6,97 6,58
8,38
9,56
11,04
12,05
4,39
7,34
13,53
10,78 10,57
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
16,00
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
Per
tum
bu
han
Eko
. Su
lbar
, %
Per
tum
bu
han
Eko
. Su
lse
l, %
Grafik 1bPertumbuhan Ekonomi di Sulsel dan Sulbar,
2011-2016 (ADHK)
Pertumbuhan SulselPertumbuhan SulbarLinear (Pertumbuhan Sulsel)
Struktur perekonomian Sulsel dan Sulbar secara rata-rata pada
periode 2010-206, bertumpu pada sector pertanian, masing-masing
peranananya, 23,22% dan 41,30%. Selain itu perekonomian Sulsel
didominasi oleh tiga lapangan usaha lainnya, sector industry
pengolahan, perdagangan, dan konstruksi. Sedangkan Sulbar
didominasi lapangan usaha transportasi, Industri pengolahan dan
Jasa Pendidikan. Secara umum, karakteristik struktur perekonomian
Sulsel didominasi oleh sector non-tradable (56,94%), sedangkan
Sulbar pada sector tradable (53,03%).
Dari sisi pertumbuhan ekonomi, secara rata-rata pertumbuhan ekonomi
Sulsel lebih rendah dari Sulbar selama periode 2011-2016. Dari sisi
sectoral, pertumbuhan ekonomi tertinggi pada jlapangan usaha Jasa
Keuangan dan Asuransi, Jasa Perantara keuangan, Informasi dan
komunikasi serta pengadaan istrik dan gas. Sedangka di Sulbar, yang
tertinggi pada lapangan usaha Pengadaan listrik dan gas, Adminsitrasi
pemerintahan, Konstruksi dan Jasa perantara keuangan.
09/05/18
Struktur Perekonomian di Sulsel
09/05/18
4 Pengangguran dan Kemiskinan di Sulsel
Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Pengangguran, Gini Ratio dan
PDRB/Kapita di Sulsel
8,37
6,565,87
5,1
5,9 5,95
10,279,82
10,32
9,5410,12
9,24
7,82 8,087,68 7,89
7,18 7,41
4,09 4,20
5,606,03
7,01
4,000,41 0,41
0,43
0,42 0,42
0,43
0,4
0,405
0,41
0,415
0,42
0,425
0,43
0,435
0
2
4
6
8
10
12
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Gin
i Rat
io
Per
tum
bu
han
, P
enga
ngg
ura
n,
Kem
iski
nan
, dan
In
flas
i
Grafik 1c Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Pengangguran, Kemiskinan dan
Ketimpangan Pendapatan (Gini Ratio) di Sulsel (2011-2016)
Pengangguran Kemiskinan Pertumbuhan Ekonomi
Inflasi Gini Ratio Sulsel
(796.810 Org)
Pertumbuhan ekonomi Sulsel yang relative tinggi dan stabil
telah berdampak positif dalam mengurangi jumlah
pengangguran dan kemiskinan, termasuk inflasi. Tape tidak
demikian dengan indeks ketimpangan yang cendrung
meningkat, namun syukur cendrung kembali turun pada
semester awal tahun 2017.
Secara rata-rata nilai PDRB perkapita Sulsel baik atas dasar harga
berlaku (ADHB) dan atas dasar harga konstan (ADHK) meningkat
signifikan. ADHB, pendapatan perkapita Sulsel dari kisaran Rp27,67
juta pada tahun 2012 meningkat signifikan dari tahun ke tahun
hingga mencapai Rp.44,06 juta, atau 59,23%. Demikian juga ADHK,
dari 24,51 juta menjadi 31,30 juta pada tahun 2016, atau 27,70%
Tingkat kemampuan dan kesenjangan keuangan di Sulsel
-6,78 -10,64 -12,57 -13,19 -14,67 -13,79 -15,31 -17,84
64,82 68,38 65,30 64,01 60,34 62,76 58,9252,11
-40,00
-20,00
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-I
Tin
gkat
S d
an I
, S-I
Gap
dan
Au
to F
inac
ing
(%)
GrafikPerkembangan Tingkat Kemampuan dan
Kesenjangan Pembiayaan di Sulsel (Auto Financing dan S-I Gap)
Saving/PDRB*100 (Saving rate) Investasi/PDRB*100 (Investmen rate)
S-I Gap Auto Financing
Perkembangan sector umum keuangan, ditunjukkan oleh indicator
kesenjanagan keuangan tabungan (S) dan Investasi (I) atau dikenal
Saving-Investment Gap (S-I Gap), menunjukkan perkembangan
menarik. Tahun 2010 kesenjangan hanya dalam kisaran -6,78 terus
meningkat jingga mencapai -17,84 pada 2017, Tw-1. Artinya kebutuhan
sector investasi berkembang lebih cepat daripada tabungan. Sehingga
tampaknya kemampuan dunia usaha membelanjai investasinya masih
tergantung dari dananya sendiri (Autofinancing), walaupun memang
semakin lama semakin berkurang, dari 64,82% pada tahun 2010 turun
menjadi 52,11%.
-20,00
-15,00
-10,00
-5,00
0,00
5,00
10,00
15,00
Pan
gsa
Ke
sen
jan
gan
Ke
uan
gan
(Su
rplu
s-D
efi
sit)
, %
GrafikPangsa Kesenjangan Keuangan (Surplus-Defisit) Pelaku Ekonomi
di Sulsel (2012-2017-1)
2012 2013 2014 2015 2016
Kesenjangan keuangan atau deficit (Lebih banyak meminjam dari
meyimpan) yang terbesar dari pelaku ekonomi di Sulsel dialami
oleh Badan Usaha atau dunia usaha, mencapai rata2 15%,
termasuk sedikit pada Badan usaha bukan keuangan dan pelaku
ekonomi lainnya. Sedangkan yang mengalami suplus (Lebih
banyak simpanan dari pada meminjam) adalah pelaku
perseoragan, mencapai rata-rata 10-an%, kemudian sedikit pada
Pemerintah daerah dan BUMN/BUMD termasuk Yayasan.
Pangsa DPK dan Kredit di Sulsel
1,48 2,55 2,68 2,97 2,73 8,43 8,04 7,11 6,64 9,53 8,77 5,73
84,19 83,68 84,31 79,49 80,86 77,26
0%
50%
100%
2012 2013 2014 2015 2016 2017-1
GrafikPangsa DPK Pelaku Ekonomi dan Bisnis di Sulsel (2012-2017-1)
LainnyaPerseoranganKoperasiYayasan, Badan Sosial, & Org. KemasyarakatanBadan Usaha Bukan-Keuangan Milik SwastaBadan Usaha Bukan Keuangan Milik Negara (BUMN) dan Daerah (BUMD)Pemerintah DaerahSwasta (Keuangan lain)
Dari 7 pelaku ekonomi yang menyimpan dananya di
perbankan (DPK), di Sulsel didominasi oleh milik
perseorangan, rata-rata 80-an%, kemudian sedikit oleh Badan
usaha bukan keuangan (7%) dan pemerintah daerah (5%)
yang cendrung terus meningkat.
19,51 21,04 21,60 22,36 21,43 21,06
73,95 72,16 72,73 72,70 74,29 74,45
0%
50%
100%
2012 2013 2014 2015 2016 2017-1
GrafikPangsa Kredit Pelaku Ekonomi dan Bisnis di Sulsel (2012-2017-1)
LainnyaPerseoranganKoperasiYayasan, Badan Sosial, & Org. KemasyarakatanBadan Usaha Bukan-Keuangan Milik SwastaBadan Usaha Bukan Keuangan Milik Negara (BUMN) dan Daerah (BUMD)Pemerintah DaerahSwasta (Keuangan lain)
Di Sulsel, kredit perbankan terkonsentrasi pada pelaku
ekonomi perseorangan, mencapai rata-rata 73%, diikuti
Badan usaha bukan bank, mencapai rata-rata 21%, serta
sedikit pada Badan usaha bukan bank milik negara dan
untuk pelaku ekonomi lainnya.
Pangsa Distribusi Kredit Produktif dan Konsumtif Perbankan di Sulsel
11,20
1,07
2,36 0,104,51 37,00
0,943,44
39,37
0,53
0,8047,79
0,00
0,49
48,64
0,52
0,64
0,580,90 0,79
6,63
1,77
10,23
59,03
4,72
9,19
6,736,01 0,92 16,33
5,32
9,8846,56
4,023,34 7,61
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Shar
e K
red
it p
er s
ekt
or-
per
Ban
k, %
Grafik Pangsa Distribusi Kredit Produktif Per Sektor Ekonomi, Per Bank di
Sulsel (2012-2017-1)
Bank Pemerintah dan BPD (BP) Bank Swasta Nasionalo (BSN)
Bank Asing dan Campuran (BAC) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Kredit produktif persektor ekonomi di Sulsel dari Bank Pemerintah
terkonsentrasi pada sector perdagangan, Industri pengolahan,
Konstruksi Pertanian dan Jasa-jasa. Kredit Bank Swasta Nasional
terkonsentrasi pada sector Perdagangan, Konstruksi, Keuangan, real
estate dan jasa, serta insdustri pengolahan. Bank Asing Campuran,
terkonsentrasi juga pada sector perdagangan, kemudian industry
pengolahan. Sedangkan BPR terkonsentrasi kreditnya pada sector Jasa-
jasa, Perdagangan, dan sector Pertanian.
29,02 0,39
2,182,98
65,43
21,670,16
7,72
26,07 44,38
2,930,13 1,91
20,19
74,84
100,00
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Rumah Tinggal Flat danApartemen
Rumah Toko(Ruko) dan Rumah
Kantor (Rukan)
KendaraanBermotor
Lainnya
Pan
gsa
Kre
dit
Ko
nsu
mti
f, %
GrafikPangsa Distribusi Kredit Konsumtif Per Sektor Ekonomi,
Per Bank di Sulsel (2012-2017-1)
BP BSN BAC BPR
Kredit konsumsi di Sulsel oleh Bank Pemerintah
terkonsentrasi pada kredit lainnya (65,43%), Rumah tinggal,
Kendaraan dan Ruko, serta sedikit sekali untuk Flat dan
Apartemen. BSN juga ke kredit lainnya, Kendaraan, Rumah
tinggal dan Ruko. BAC kreditnya terkonsentrasi pada kredit
Kendaraan bermotor, Rumah tinggal dan sedikit untuk
Ruko. Seadangkan BPR semuanya untuk kredit lainnya.
B. Tipologi Kesenjangan Sektor Riil: PDRB dan Struktur Perekonomian
Per wilayah
33,676,65
6,215,31
4,604,44
4,063,82
3,012,792,712,50
2,172,062,051,96
1,671,661,581,541,491,461,42
1,16
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00
Makassar
Bone
Luwu Timur
Pangkajene Kepulauan
Maros
Wajo
Gowa
Pinrang
Luwu
Bulukumba
Sindereng rappang
Luwu Utara
Sinjai
Soppeng
Jeneponto
Takalar
Toraja Utara
Bantaeng
Palopo
Enrekang
Pare-pare
Barru
Tana Toraja
Kepulauan Selayar
GrafikPangsa Perekonomian (PDRB) Kabupaten/Kota di Sulsel,
(2012-2016)
9
Struktur perekonomian Sulsel dari sisi pembagian atau pangsa PDRB relatif tidak merata, terkonsentrasi di Makassar, (33,67%),
sedangkan daerah lainnya ada 15 daerah yang pangsa PDRB yang dinikmati antara hanya (2%-6,6%), selebihnya hanya diatas
1%. Hal ini dimungkinkan karena sumber pembentuk PDRB yang juga relative tidak merata diantara wilayah. 09/05/18
Tipologi Kesenjangan Perekonomian wilayah: Tumbuh-Sejahtera
Kepulauan Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
TakalarGowa
Sinjai
Maros
Pangkajene Kepulauan
Barru
Bone
Soppeng
WajoSindereng rappang
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tana TorajaLuwu Utara
Luwu Timur
Toraja Utara
Makassar
Pare-parePalopo
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
10,00
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00
GrafikTipologi Perekonomian Kabupaten/Kota di Sulsel, 2012-2016
Pendapatan Perkapita (Rp. Juta)
Pe
rtu
mb
uh
anEk
on
om
i, %
Maju TertekanRelatif Tertinggal
Berkembang CepatMaju & Tumbuh Cepat
Tipologi perekonomian Sulsel ditandai oleh empat kategori. Kategori daerah majudan cepat tumbuh, ada 5 daerah; kategori maju tertekan ada 3 daerah; kategoriberkembang cepat 7 daerah; dan kategori daerah relative tertinggal 7 daerah. Pengkategoriannya didasarkan pada hubungan antara posisi pendapatan perkapitadan pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah. Disebut daerah cepat tumbuhdan maju, jika pedapatan perkapita dan pertumbuhannya tinggi dari rata-rata propinsi. Maju tertekan jika pendapatan perkapita tinggi tapi pertumbuhannyarendah. Berkembang cepat jika pertumbuhannya tinggi tapi pendapatanperkapitanya kurang dari rata-rata propinsi, serta disebut tertinggal, jika pendapatanperkapitanya dan pertumbuhannya kurang dari rata-rata propinsi.
Kep. Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
TakalarGowa
Sinjai
Maros
Pangkep
Barru
BoneSoppeng
Wajo
Sidrap
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tana Toraja
Luwu Utara
Luwu Timur
Toraja Utara
Makassar
Pare-Pare
Palopo
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
GrafikTipologi Tingkat Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat
per Kabupaten/Kota di Sulsel, 2012-2016
SejahteraCukup Sejahtera
Lumayan SejahteraKurang Sejahtera
Tin
gk
at
Ke
mis
kin
an
, %
Indeks Eksploitasi Ekonomi, %
Dengan pembagian berdasarkan standar tingkat kesejahteraan
daerah, yang diukur dengan perbandingan antara indeks
Ekspoitasi Ekonomi dan Tingkat kemiskinan, maka tipologi daerah
di Sulsel dapat dibagi empat. Ada 8 daerah dengan kategori
sejahtera, 7 daerah dengan kategori cukup sejahtera, 4 daerah
dengan kategori lumayan sejahtera, dan 5 daerah dengan
kategori kurang sejahtera.
09/05/18
11
Partisipasi Angkatan Kerja, Pengangguran dan Kemiskinan di Sulsel
Struktur Jenis Usaha serta Konsentrasi Penyebarannya
Wilayah
Nama Kabupaten/Kota 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jumlah
1 Kepulauan Selayar 186 6.210 226 6.846 436 804 334 56 69 74 389 172 260 16.062
2 Bulukumba 237 7.134 423 28.225 1.869 2.528 1.259 144 43 493 1.070 530 888 44.843
3 Bantaeng 94 3.127 558 11.613 1.968 1.267 431 129 36 271 363 330 511 20.698
4 Jeneponto 469 6.222 979 24.185 4.380 2.041 1.100 146 37 495 836 312 936 42.138
5 Takalar 610 6.601 376 23.603 1.604 3.578 1.473 302 87 512 968 360 861 40.935
6 Gowa 337 14.044 535 46.526 2.946 7.174 2.159 353 295 965 1.614 400 2.395 79.743
7 Sinjai 109 4.623 342 19.531 1.315 1.634 743 115 11 325 849 224 527 30.348
8 Maros 278 4.489 319 22.325 1.788 3.697 1.198 206 190 645 935 314 1.103 37.487
9 Pangkajene Dan Kepulauan 206 3.998 466 20.779 2.653 3.194 895 156 17 411 785 283 890 34.733
10 Barru 127 2.185 414 11.075 1.114 1.785 668 85 96 261 551 167 441 18.969
11 Bone 310 12.485 959 59.416 4.638 4.859 2.624 221 119 1.143 1.915 613 1.847 91.149
12 Soppeng 81 3.567 485 19.143 2.723 2.136 740 177 80 409 677 357 682 31.257
13 Wajo 204 15.640 980 32.167 6.778 3.284 1.375 203 193 639 1.090 347 1.369 64.269
14 Sidenreng Rappang 115 4.289 737 18.340 2.070 2.859 524 109 34 360 609 253 1.001 31.300
15 Pinrang 163 4.382 551 23.821 2.719 4.314 1.052 179 37 577 755 311 1.022 39.883
16 Enrekang 114 2.490 245 10.773 1.619 1.820 693 155 33 212 608 323 370 19.455
17 Luwu 330 3.872 857 21.825 3.644 2.885 1.056 198 119 396 989 620 896 37.687
18 Tana Toraja 270 2.245 432 11.470 1.854 1.260 293 102 29 212 661 202 341 19.371
19 Luwu Utara 216 3.912 690 14.646 2.009 2.474 962 106 171 312 677 479 666 27.320
20 Luwu Timur 147 2.622 268 13.552 1.539 3.678 473 131 64 341 623 307 678 24.423
21 Toraja Utara 175 3.940 819 8.820 2.113 1.362 714 70 41 240 428 239 390 19.351
22 Kota Makassar 1.009 11.973 1.192 61.487 8.589 28.298 3.818 1.081 1.409 3.382 2.390 1.043 6.773 132.444
23 Kota Pare-Pare 125 1.710 306 7.757 1.829 2.997 323 176 46 297 305 209 682 16.762
24 Kota Palopo 153 1.635 184 7.510 1.613 2.531 343 154 265 240 352 150 537 15.667
Provinsi Sulawesi Selatan 6.065 133.395 13.343 525.435 63.810 92.459 25.250 4.754 3.521 13.212 20.439 8.545 26.066 936.294
Lapangan Usaha (Sektor)
No.
Tabel. Banyaknya Usaha-Perusahaan Menurut Wilayah dan Lapangan Usaha, Propinsi Sulsel, 2016
12
Catatan sector ekonomi:
2, Pertambangan, Energi dan Daur ulang
3. Industri Pengolahan
4. Konstruksi
5. Perdagangan besar dan eceran,, Reparasi dan
Perawatan mobil dan sepeda motor
6. Pengangkutan dan perdagangan
7. Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan-minum
8. Informasi dan komunikasi
9. Aktivitas keuangan dan asuransi
10. Real estate
11. Jasa perusahaan
12. Pendidikan
13. Aktivitas kesehatan manusia dan aktivfitas social
14. Jasa lainnya.
09/05/18
C. Tipologi Kesenjangan Keuangan wilayah: Pangsa DPK-Kredit
-1,60-2,59
-0,65
1,830,45
-3,68
-1,16-0,17-0,46
0,45
-2,19
0,24
-1,06
0,09
-0,60-0,64
0,280,280,05
-0,09
12,38
-0,05-0,68-0,43
-6,00
-4,00
-2,00
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
Selis
ih S
har
e D
PK
/Kre
dit
, %
Pan
gsa
DP
K d
an K
red
it P
er
Wila
yah
, %
GrafikTipologi Kesenjangann Pangsa DPK dan Kredit Per Kabupaten/Kota di Sulsel (2012-2017-1)
Share Simpanan/wilayahShare Kredit/wilayahSelisih Share Simpanan/Kredit
Tipologi kesenjangan keuangan di daerah di Sulsel cukup
bervariasi. Hanya ada beberapa daerah yang mengalami
posisi surplus dana, yang terbesar di Makassar (12,38%),
kemudian di Bone, Tana Toraja, Bantaeng, Enrekang, Soppeng,
Barru, dan Luwu Timur. Yang lainnya dalam posisi defisit. Artinya
ada aliran dana antar wilayah, terutama ke daerah deficit,
utamanya yang terbesar, Maros (-2,59%), Gowa, Jeneponto,
dan Takalar.
62,565,16
2,432,222,212,182,141,931,801,781,751,721,571,491,431,281,211,101,000,900,880,660,480,11
0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00
Makassar
Bone
Pare-Pare
Wajo
Palopo
Gowa
Pangkep
Pinrang
Maros
Tana Toraja
Bulukumba
Luwu Utara
Sidrap
Soppeng
Bantaeng
Enrekang
Barru
Sinjai
Luwu Timur
Jeneponto
Takalar
Selayar
Luwu
Toraja Utara
GrafikPangsa DPK per Kabupaten/Kota di Sulsel, (2012-2017-1)
Distribusi DPK di Sulsel cukup tidak merata, Makassar
mendominasi DPk yag ada di perbankan (62,56%).
Sedang daerah lainnya sangat terbatas, Bone yang
terbesar kedua, tapi hanya 5,2%. Ada 5 daerah dengan
pangsa hanya rata-rata 2%. 11 daerah dengan rata-rata
1% bahkan ada 5 daerah hanya memiliki rata-rata
0,11%-1%.
Pangsa dan Distribusi Kredit Per wilayah
50,185,47
4,773,533,343,092,902,782,482,202,171,951,811,641,331,271,261,211,121,000,980,950,540,42
0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00
Makassar
Maros
Gowa
Pinrang
Bone
Jeneponto
Palopo
Pangkep
Pare-Pare
Bulukumba
Sidrap
Takalar
Luwu Utara
Luwu
Tana Toraja
Sinjai
Wajo
Soppeng
Barru
Enrekang
Bantaeng
Luwu Timur
Toraja Utara
Selayar
Grafik.
Pangsa Kredit Perbankan per Kabupaten/Kota
di Sulsel, 2012-2017-1
Pangsa kredit industry perbankan per kabupaten/kota di
Sulsel menunjukkan ketidakseimbangan antara wilayah.
Makassar mampu menguasai pangsa kredit lebih 50%,
sedangkan daerah lainnya hanya menguasai antara
0,42%-5,47%.
64,73
30,9045,3546,5044,8848,9442,46
50,5445,0938,69
66,74
34,7643,3247,42
62,0874,65
39,0253,5549,81
39,22
65,69
44,6635,43
47,27
35,27
69,1054,6553,5055,1251,0657,54
49,4654,9161,31
33,26
65,2456,6852,58
37,9225,35
60,9846,4550,19
60,78
34,31
55,3464,57
52,73
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Pan
gsa,
%
GrafikTipologi Distribusi Kredit Produktif dan Konsumtif Per Kabupaten/Kota
di Sulsel (2012-2017-1)
Kredit Produktif Kredit Lainnya
Tipologi distribusi kredit perbankan secara rata-rata lebih besar
untuk kredit produktif (KMK dan Investasi) dibanding kredit
konsumtif, kecuali dibeberapa wilayah. Kredit produktif 5
terbesar diatas 50%, di Pangkep (74%), Jeneponto, Makassar,
Pinrang, dan Enrekang. Kredit konsumsi 5 terbesar, di Gowa,
Selayar, Palopo, Soppeng dan Luwu Utara.
Pangsa Kredit UMKM dan Risiko Kredit Per wilayah
Tiplogi LDR perbankan di Sulsel cukup bervariasi, yang menyebabkan
adanya arus dana dari daerah yang surplus (LDR<100) ke daerah yang
deficit (LDR>100). LDR terbesar ada di Takalar (229,01%), kemudian
ada 5 daerah dengan LDR antara 152%-179%. Kemudian ada 10
daerah dengan LDR antara 102%-144%. Sedangka ada 7 daerah yang
mengalami surplus (LDR<100), dimana yang terendah di Selayar..
35,694,574,404,21
3,873,793,65
3,422,762,632,44
2,051,961,951,871,811,741,741,701,681,471,451,29
0,50
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00
Makassar
Pinrang
Bone
Maros
Wajo
Gowa
Sidrap
Pare-Pare
Pangkep
Palopo
Bulukumba
Sinjai
Luwu
Soppeng
Luwu Utara
Barru
Selayar
Tana Toraja
Enrekang
Takalar
Bantaeng
Jeneponto
Luwu Timur
Toraja Utara
Grafik.Pangsa Kredit UMKM Perbankan per Kabupaten/Kota di
Sulsel, 2012-2017-1
9,170,57
8,85 2,74 4,87
59,38
2,43 4,88 7,11
1,23 0,94 6,32 0,14 5,16
62,69
7,79 8,74 6,96
0,00 3,43
25,77
0,00 1,32
66,47
0,03 2,76 0,22
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
Pa
ng
sa,
%
Pangsa Kredit UMKM Perbankandi Sulsel (Juta Rp), (2012-2017-1)
BP (63,05%) BSN (36,52%) BAC (0,43%)
Distribusi kredit UMKM per wilayah di Sulsel juga tidak merata,
terkonsentrasi di Makassar (35,69%). Ada 7 daerah lainnya hanya
menerima kredit UMKM antara 3,42%-4,57%. 4 daerah antara 2-
2,76%, dan ada 12 daerah hanya menerima antara 0,50%-1,96%.
Semua kredit terkonsentrasi pada lapangan usaha Perdagangan
besar dan eceran, serta Industri pengolahan.
Pangsa Perbankan dan Penduduk Perwilayah
17,088,55
3,983,80
3,378,68
4,582,632,79
2,014,10
3,553,27
2,672,64
1,634,29
3,402,34
2,004,80
4,162,14
1,53
39,465,29
3,252,36
1,714,83
4,342,31
2,033,39
2,522,36
2,930,65
2,393,363,153,01
2,121,44
3,121,381,63
0,98
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00
Makassar
Gowa
Maros
Pangkep
Takalar
Bone
Wajo
Soppeng
Sinjai
Palopo
Luwu
Luwu Utara
Luwu Timur
Toraja Utara
Tana Toraja
Pare-pare
Pinrang
Sidrap
Enrekang
Barru
Bulukumba
Jeneponto
Bantaeng
Kep. Selayar
GrafikPangsa Penduduk dan Perbankan per Kabupaten/Kota di
Sulsel
Pangsa Perbankan, % Pangsa Penduduk, %
Jumlah Penduduk: 8,6 juta; Jumlah Bank: 1.229
Pangsa perbankan di Sulsel relatif tidak seimbang (39,46%), akibat
variasi pangsa penduduk yang terkonsentrasi di Makassar (17,5%).
Perbankan di daerah lainnya bervariasi, dan yang terbesar jumlahnya
di zona Makassar (52,07%). Kemudian di zona Palopo (14,24%), Zona
Bone, Parepare; dan zona Bulukumba.
0,93
1,06
1,03
1,00
1,031,02
1,08
1,04 1,041,03
0,94
1,00 0,99
0,96
0,85
1,011,06
0,971,06 1,05
0,70
1,03 1,03 1,03
0,11
1,06 1,05
0,88
0,00
0,20
0,40
0,60
0,80
1,00
1,20
0,85
0,90
0,95
1,00
1,05
1,10
GrafikTipologi Peran Perbankan Membiayai Sektor Usaha Unggulan di
Sulsel, 2011-2016
LQ PDRB Sektor LQ Kredit Sekto (Rhs)Catatan: LQ Sektor/Kredit>1: Unggul
Dengan menggunakan pendekatan Analisa Location Quotion (LQ>1
adalah unggul), maka secara umum perbankan di Sulsel sudah
mendistribusi kreditnya sesuai sector unggulan usaha. Dapat dicatat
ada 8 sector usaha unggulan dari 14 sector telah menjadi sasaran
kredit perbankan yang diunggulkan. Pertambangan, Industri
pengolahan, Konstruksi, Perdagangan besar dan eceran, Transportasi
dan Komunikasi, Real estate dan usaha sewa, serta Jasa Pendidikan.
Tipologi Struktur Perekonomian dan Kredit Sektor Unggulan Per
Wilayah
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
LISTRIK, GAS DAN AIR
Konstruksi
Perdagangan Besar, Eceran, Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
TRANSPORTASI, PERGUDANGAN DAN
KOMUNIKASI
Jasa Keuangan dan Asuransi
REAL ESTATE, USAHA PERSEWAAN, DAN JASA
PERUSAHAAN
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa lainnya
(12000000,0)
(10000000,0)
(8000000,0)
(6000000,0)
(4000000,0)
(2000000,0)
-
2000000,0
4000000,0
6000000,0
8000000,0
10000000,0
(,050000) (,040000) (,030000) (,020000) (,010000) - ,010000 ,020000 ,030000 ,040000 ,050000
GrafikTipologi Struktur Perekonomian Sektoral Unggulan Sulsel
(2015-2016)
PB>0
PB<0
SyLQ>0SyLQ<0
ProspekTertinggal
UnggulPotensial
Menggunakan kriteria Tipologi Klassen (Hubungan analisa LQ
dan Shift share), dapat ditentukan kriteria posisi sector
ekonomi di Sulsel, sebagai sector yang unggul, sector yang
Prospek, Potensial dan Tertinggal. Di dapatkan 6 sector usaha
yang unggul. 2 kategori Prospek; 3, kategori usaha yang
Potensial; dan dua sector usaha kategori Tertinggal
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
LISTRIK, GAS DAN AIR
Konstruksi
Perdagangan Besar, Eceran, Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
TRANSPORTASI, PERGUDANGAN DAN
KOMUNIKASI
Jasa Keuangan dan Asuransi
REAL ESTATE, USAHA PERSEWAAN, DAN JASA
PERUSAHAAN
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa lainnya
(3000000,0)
(2000000,0)
(1000000,0)
-
1000000,0
2000000,0
3000000,0
-0,9 -0,8 -0,7 -0,6 -0,5 -0,4 -0,3 -0,2 -0,1 0 0,1
Grafik 9Tipologi Distribusi Kredit Sektoral Unggulan Perbankan di Sulsel
(2015-2017)
SyLQ>0
ProspekTertinggal
SyLQ<0
PB<0
PotensialPB>0 Unggul
Menggunakan Analisa Tipologi Klassen, ditemukan
di Sulsel 3 kredit unggulan, konstruksi, Industri
pengolahan dan Jasa kesehatan dan kegiatan
social. 6 kredit sector prospektif, 3 kredit sector
potensial, serta 2 kredit dikategori tertinggal.
a. Analysis of Banking Role Effectiveness in Makassar Zone of Sulsel
09/05/18
18
D. Gambaran Kesenjangan Sektor Riel dan Perbankan di Sulsel
b. Analysis of Banking Role Effectiveness in Pare-Pare Zone of Sulsel
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
5,00
GrafikPeran Perbankan Membiayai Kredit Lapangan Usaha
di Parepare, 2011-2016)
LQ Lapangan Sektor Usaha LQ Kredit Sektor Usaha (Rhs)09/05/18
19
c. Analysis of Banking Role Effectiveness in Bone Zone of Sulsel
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
0
0,5
1
1,5
2
2,5
GrafikPeran Perbankan Membiayai Kredit Lapangan Usaha
di Bone (2011-2016)
LQ Lapangan Sektor Usaha LQ Sektor Usaha09/05/18
20
d. Analysis of Banking Role Effectiveness in Palopo Zone of Sulsel
0,83
0,03
0,22
1,70
1,34
1,59
0,89
1,09
2,26
1,24
1,66
0,90
1,211,05
0,71
0,19 0,17
0,74 0,80
1,30
0,59
1,90
0,290,48
0,76 0,74
2,33
1,48
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
GrafikPeran Perbankan Membiayai Kredit Sektor Usaha
di Palopo (2011-2016)
LQ Lapangan Sektor Usaha LQ Kredit Sektor Usaha (Rhs)
09/05/18
21
d. Analysis of Banking Role Effectiveness in Bulukumba Zone, Sulsel
1,92
0,30
0,51
0,89
0,72
1,10
0,40
0,55
0,89 0,89
1,44
0,54 0,570,49
1,91
0,900,62
0,11
0,58
1,29
0,40
0,79
0,50 0,47
5,99
0,11
1,34 1,40
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
GrafikPeran Perbankan Membiayai Kredit Sektor Usaha
di Bulukumba (2011-2016)
LQ Lapangan Sektor Usaha LQ Kredit Sektor Usaha (Rhs)09/05/18
22
09/05/18
23 Kesenjangan Keuangan Pemerintah Daerah Perwilayah
09/05/18
24 Lanjutan……
09/05/18
25 Lanjutan……