25
Kesepian pada lansia Kesepian pada lanjut usia Dukungan keluarga BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kesepian Pada Lansia 1. Pengertian kesepian. Kesepian merupakan suatu perasaan pedih, sunyi, lengang, tidak ramai, hidup dalam keterasingan karena kehilangan (Prasetya, 2004). Kesepian adalah sebuah perasaan dimana orang mengalami rasa yang kuat kehampaan dan kesendirian. Kesepian sering di bandingkan dengan perasaan kosong, tidak di inginkan dan tidak penting (www.e- psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih bahwa seseorang memiliki hubungan yang tidak dekat dan tidak berarti dengan orang lain. Kekurangan tadi menimbulakan kekosongan, kesedihan, pengasingan diri bahkan keputusasaan, perasaan di tolak dalam citra diri yang rendah karena tidak dapat bergaul atau merasa tersisih dan tidak disukai. 2. Faktor-faktor yang menyebabkan kesepian Menurut Martin and Osborn (1989) faktor penyebab terjadinya kesepian pada lansia di pengaruhi oleh 3 faktor, yaitu : faktor psikologis, faktor kebudayaan dan situasional, serta faktor spiritual. a. Faktor psikologis Menurut Mubarok (2006), faktor psikologi yang menyebabkan seperti perasaan takut. Perasaan itu muncul akibat perubahan-perubahan mental yang berhubungan dengan perubahan fisik (terutama organ perasa), keadaan kesehatan, tingkat pendidikan atau pengetahuan serta situasi lingkungan. Dari segi mental emosional muncul perasaan pesimis, merasa terancam akan timbulnya penyakit sehingga takut di telantarkan karena tidak berguna lagi. 1

Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

  • Upload
    lycong

  • View
    226

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

Kesepian pada lansiaKesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaBAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Kesepian Pada Lansia

1. Pengertian kesepian.

Kesepian merupakan suatu perasaan pedih, sunyi, lengang, tidak

ramai, hidup dalam keterasingan karena kehilangan (Prasetya, 2004).

Kesepian adalah sebuah perasaan dimana orang mengalami rasa yang kuat

kehampaan dan kesendirian. Kesepian sering di bandingkan dengan

perasaan kosong, tidak di inginkan dan tidak penting (www.e-

psikologi.com, 2009).

Kesepian adalah suatu kesadaran pedih bahwa seseorang memiliki

hubungan yang tidak dekat dan tidak berarti dengan orang lain.

Kekurangan tadi menimbulakan kekosongan, kesedihan, pengasingan diri

bahkan keputusasaan, perasaan di tolak dalam citra diri yang rendah

karena tidak dapat bergaul atau merasa tersisih dan tidak disukai.

2. Faktor-faktor yang menyebabkan kesepian

Menurut Martin and Osborn (1989) faktor penyebab terjadinya

kesepian pada lansia di pengaruhi oleh 3 faktor, yaitu : faktor psikologis,

faktor kebudayaan dan situasional, serta faktor spiritual.

a. Faktor psikologis

Menurut Mubarok (2006), faktor psikologi yang menyebabkan

seperti perasaan takut. Perasaan itu muncul akibat perubahan-perubahan

mental yang berhubungan dengan perubahan fisik (terutama organ

perasa), keadaan kesehatan, tingkat pendidikan atau pengetahuan serta

situasi lingkungan. Dari segi mental emosional muncul perasaan

pesimis, merasa terancam akan timbulnya penyakit sehingga takut di

telantarkan karena tidak berguna lagi.

1

Page 2: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

Perasaan sedih adalah emosi yang paling sering dinyatakan.

Termasuk rasa berasalah, kegelisahan, kemarahan, depresi,

ketidakberdayaan, kesepian dan penyesalan tentang suatu hubungan

dengan orang yang telah meninggal. Shok dan tidak percaya dapat

diakibatkan oleh kematian atau kehilangan. Beberapa orang tidak

mampu berkonsentrasi setelah kematian seseorang yang penting bagi

mereka. Tanggapan kesedihan diwujudkan individu itu sendiri, selain

itu di tentukan oleh faktor hubungan antara yang meninggal dan

berkabung. Beberapa orang tua, pengalaman kesedihan mungkin

termasuk perasaan lega dan emansipasi, terutama setelah mengalami

situasi yang sulit (Lueckenotte, 2000).

Kesepian dan beberapa ukuran yang biasa digunakan isolasi social

objektif sebagai yang diharapkan. Namun hubungan yang relative

sederhana, yang mengindikasikan bahwa kuantitatif dan kualitatif aspek

hubungan social yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan

pentingnya mempelajari kedua dimensi hubungan dalam proses

penuaan. Manusia adalah makhluk social, bahkan keinginan untuk

sambungan social tampak sangat kuat sehingga beberapa penulis telah

menyarankan bahwa manusia mempunyai kebutuhan dasar menjadi

bagian, hubungan social, kehangatan, dorongan dan kemaknaan

memiliki. Namun jumlah hubungan sosial saat ini berkurang. Dan

kegiatan sosial memicu gangguan signifikan dalam ikatan sosial(missal,

kematian orang tua, anak-anak meninggalkan rumah, kematian seorang

pasangan).

Akhirnya pergeseran pola demografi mengubah kontur dan

konteks hubungan sosial. Perubahan dalam keluarga dalam beberapa

decade terakhir telah menyebabkan kondisi baru, lebih terfragmentasi

struktur keluarga da proporsi orang yang hidup sendirian. Dalam meta-

analisis, factor-faktor resiko untuk kesepian diusia dewasa dan usia tua

memperkirakan memberikan ancaman terhadap hubungan interpersonal

2

Page 3: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

yang berharga mulai dari pengucilan, penolakan, perpisahan,

perceraian. Meski demikian, kesepian biasanya sebagai sifat yang

stabil, dengan perbedaan individu dalam suatu kondisi untuk perasaan

kesepian. Skala kesepian revised UCLA (R-UCLA, Russel) dirancang

untuk dikelola sendiri. Melainkan memiliki 20 item yaitu (merasa

selaras dengan orang-orang disekitar, merasa tidak memiliki

persahabatan, memiliki tempat untuk berbagi, tidak merasa sendiri,

merasa jadi bagian sekelompok teman, punya banyak kesamaan dengn

orang-orang, tidak dekat dengan siapapun, merasa sudah tidak berarti

lagi, merasa dihindari, merasa dekat dengan seseorang, merasa

ditinggalkan, hubungan sosial yang dangkal, tidak ada yang tahu

tentang dirinya, merasa terasing dari orang lain, mempunyai

persahabatan, ada seseorang yang mengerti, tidak bahagia karena

ditarik, merasa sendiri, ada seseorang untuk berbagi, yidak ada tempat

untuk berbagi) dengan empat kategori yaitu (tidak kesepian, kesepian

ringan, kesepian sedang, dan kesepian berat). Skala ini digunakan untuk

mengganti pada skala yang terlalu panjang dan terlalu rumit. Sebagian

besar dari multi-studi tingakat isolasi sosial dan kesehatan dala proses

penuaan skala kesepian untuk digunakan dalam mengukur kesepian

(Russell, Peplau, 1980)

b. Faktor kebudayaan dan situasional

Yaitu terjadinya suatu perubahan dalam tatacara hidup dan kultur

budaya dalam keluarga. Perbaikan dibidang kesejahteraan sosial, di

bidang globalisasi, di komunikasi, informasi, transportasi dan

pendidikan niscaya menimbulkan pengaruh luar yang mengikis budaya

masyarakat yang selama ini ada terhadap hubungan antar-anggota

keluarga mereka, termasuk yang tergolong lanjut usia. Nilai

kekerabatan dalam kehidupan keluarga semakin melemah dalam

keluarga yang mengarah pada bentuk keluaga kecil, terlebih-lebih

dalam masyarakat industri dimana lanjut usia terpisah dari anggota

keluarga lainnya akibat urbanisasi. Anggota keluarga yang berusia

3

Page 4: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

lanjut kurang diperhatikan dan terpaksa hidup sendiri dan dalam

kesepian. Selain nilai budaya, jenis kelamin, tingkatan pendidikan,

motivasi juga berperan serta mempengaruhi kesepian.

1) Jenis kelamin

Perbedaan gender juga merupakan salah satu faktoryang

mempengaruhi psikologis lansia, sehingga akan berdampak pada

bentuk adaptasi yang digunakan. Bagi wanita masalah penyesuaian

diri dengan masa menjanda seringkali tersa sulit.

2) Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan juga merupakan hal terpenting dalam

menghadapi masalah, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,

semakin banyak pengalaman hidup yang dilaluinya, sehingga

akanlebih siap dalam menghadapi masalah yang terjadi.

3) Motivasi

Motivasi akan sangat membantu individu dalam menghadapi

dan menyelesaikan masalah. Individu yang tidak mempunyai

motivasi untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah akan

membentuk koping yang destruktif.

4) Dukungan keluarga

Keluarga masih merupakan tempat berlindung yang paling

disukai para lanjut usia. Dukungan dari keluarga merupakan unsure

terpenting dalammembantu individu menyelesaikan masalah.

Dengan demikian, budaya tiga generasi di bawah satu atap

makin sulit dipertahankan, karena ukuran rumah di daerah

perkotaan yang sempit, sehigga kurang memungkinkan para lanjut

usia tinggal bersama anak (Hardywinoto, 2005).

Sifat dari perubahan sosial yang mengikuti kehilangan orang

yang dicintai tergantung pada jenis hubungan dan definisi peran

sosial dalam suatu hubungan. Selain rasa sakit psikologi

mendalam, seseorang yang berduka harus sering belajar

keterampilan dan peran baru untuk mengelola tugas hidup yang

4

Page 5: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

baru, dengan perubahan sosial ini terjadi pada saat penarikan,

kurangnya minat kegiatan, tindakan yang sangat sulit. Sosialisasi

dan pola interaksi juga berubah. Tetapi bagi orang lain yang

memiliki dukungan keluarga yang kuat dan mapan, pola interaksi

independent maka proses perasaan kehilangan atau kesepian akan

terjadi lebih cepat, sehingga seseorang tersebut lebih mudah untuk

mengurangi rasa kehilangan dan kesepian (Lueckenotte, 2000).

c. Faktor spiritual

Dalam perjalanan hidupnya, setiap manusia pada umumnya akan

berupaya mengatasi kesulitan hidup dengan caranya masing – masing,

sehingga individu tersebut akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan

iramanya masing–masing. Kedekatan dengan sang pencipta akan

membuat seseorang lebih sehat di bandingkan yang jauh dengan

pencipta-Nya. Namun, kedekatan tersebut tidak selalu berjalan mulus.

Dengan tetap terjaga hubungan baik antara makhluk dan Pencipta-nya,

diharapkan adanya keseimbangan sikap realistis terhadap dunia dan

kebutuhan spiritual, sehingga perasaan negatif yang sering muncul pada

lansia seperti kesepian, kecemasan dapat dihindari. Melalui pengalaman

hidup, setiap orang akan berupaya menjadi lebih arif dan akan

mengembangkan dirinya. Untuk itu, berbagai dimensi kehidupan

manusia perlu ditelaah agar dalam mencapai pencerahan atau

kesempurnaan hidup (Hardywinoto, 2005).

Agama dan menstabilkan spiritual dapat memberikan pengaruh

selama kesedihan atu kesepian. Dukungan dari lembaga keagamaan

seseorang dapat memberikan rasa memiliki kepada sekelompok orang

mendukung satu sama lain yang dibutuhkan. Gender, kelas sosial,

etnisitas, dan budaya dapat mempengaruhi rohani seseorang terhadap

kesedihan dan kesepian (Lueckenotte, 2000).

5

Page 6: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

B. Konsep Menua

1. Pengertian menua

Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara

perlahan – lahan kemampuan jaringan untuk memperbaki diri/mengganti

dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan

terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang di derita (Nugroho,

2000).

Menurut undang – undang no.4 tahun 1965 pasal 1, seseorang di

nyatakan sebagai lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55

tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk

keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain

(Mubarok, 2006).

2. Batasan–batasan lanjut usia

Ada beberapa pendapat mengenai batasan-batasan umur pada lanjut usia

diantaranya yaitu:

a. Menurut organisasi kesehatan dunia.

Lanjut usia menurut organisaasi kesehatan dunia di bagi menjadi 4

bagian, yaitu: Usia pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia

antara 45 sampai 59 tahun.Lanjut usia ( elderly) yaitu usia antara 60

sampai 74 tahun. Lanjut usia tua (old) yaitu usia antara 75 sampai 90

tahun. Usia sangat tua (very old) yaitu usia di atas 90 tahun.

b. Menurut Dra. Ny. Jos Masdani (psikolog UI)

Lanjut usia merupakan kelanjutan dari usia dewasa. Kedewasaan dapat

di bagi menjadi empat bagian, yaitu: Fase iuventus yaitu usia antara 25

sampai 40 tahun. Fase vertilitas yaitu usia antara 40 sampai 50 tahun.

Fase praesenium yaitu usia antara 55 sampai 65 tahun. Fase senium

yaitu usia 65 tahun sampai tutup usia.

c. Menurut Prof. Dr. Koesoematosetyonegoro

Pengelompokan lanjut usia yaitu: Usia dewasa muda (elderly adulhood)

yaitu usia antara 20 sampai 25 tahun. Usia dewasa penuh (middle years)

6

Page 7: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

atau maturasi yaitu usia antara 25 sampai 65 tahun. Lanjut usia

(geriatric age) yaitu usia lebih dari 65 smpai 70 tahun. Young old yaitu

usia antara 70 sampai 75 tahun. Old yaitu usia antara 75 smapi 85

tahun. Very old yaitu usia yang lebih dari 85 tahun ke atas.

d. Departemen kesehatan RI membagi lansia sebagai berikut:

- Kelompok menjelang usia lanjut (45-54th) sebagai masa vibrilitas

- Kelompok usia lanjut (55-64 th) sebagai presenium

- Kelompok usia lanjut (55-64 th) sebagai senium

Dengan demikian, kelompok usia lanjut tidak dapat

diperhitungkan dengan hanya melihat pada sisi umur saja, tetapi

kelompok usia lanjut disesuaikan dengan kemampuan dan tugas

perkembangan masing-masing individu.

3. Teori-teori penuaan

Menurut Stanley (2002) ada beberapa teori yang menjelaskan

bagaimana dan mengapa penuaan bisa terjadi. Teori ini di kelompokkan ke

dalam dua kelompok besar. Yaitu teori biologis dan teori psikososial.

a. Teori biologis

Teori biologis yaitu teori yang mencoba untuk menjelaskan proses fisik

penuaan, termasuk perubahan fungsi dan struktur, pengembangan,

panjang usia dan kematian.

1) Teori genetika

Teori sebab akibat menjelaskan bahwa penuaan terutama

dipengaruhi oleh pambentukan gen dan dampak lingkungan pada

pembentukan kode genetik. Penuaan adalah suatu proses yang

secara tidak sadar di wariskan yang berjalan dari waktu ke waktu

mengubah sel atau struktur jaringan. Dengan kata lain, perubahan

rentang hidup dan panjang usia telah ditentukan sebelumnya.

2) Teori wear and tire

Teori di pakai dan rusak mengusulkan bahwa akumulasi sampah

metabolik atau zat nutrisi dapat merusak sintesis DNA, sehingga

mendorong malfungsi molekular dan akhirnya malfungsi organ

7

Page 8: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

tubuh. Pendukung teori ini percaya bahwa tubuh akan mengalami

kerusakan berdasarkan suatu jadwal. Radikal bebas adalah contoh

dari produk sampah metabolism yang menyebabkan kerusakan

ketika akumulasi terjadi. Radikal bebas adalah molekul atau atom

dengan suatu elektronyang tidak berpasangan. Ini merupakan jenis

yang sangat reaktif yang dihasilkan dari reaksi selama metabolism.

Radikal bebas dengan cepat dihancurkan oleh system enzim

pelindung pada kondisi normal, beberapa radikal bebas berhasil

lolos dari proses perusakan ini dan berakumulasi didalam struktur

biologis yang penting, saat itu kerusakan organ terjadi.

Karakteristik teori penuaan:

a) Peningkatan usia harapan hidup, tetapi

mortalitas tidak dapat dihindari.

b) Penuaan dapat ditemukan didalam sel, molekul,

jaringan, dan massa tulang.

c) Perusakan bersifat progresif dan tidak

tertandingi serta memengaruhi semua system hidup.

d) Diperlukan waktu yang panjang utuk kembali

dari periode serangan, kelelahan dan stress.

e) Peningkatan kerentanan terhadap infeksi, kanker

dan penyakit lain yang berhubungan engan pertambahan usia.

3) Riwayat lingkungan

Menurut teori ini, faktor-faktor di dalam lingkungan (misalnya

karsinogen dari industri cahaya matahari, trauma dan infeksi) dapat

membawa perubahan dalam proses penuaan. Walaupun faktor-

faktor ini diketahui dapat mempercepat penuaan, dampak dari

lingkugan lebih merupakan dampak sekunder dan bukan

merupakan faktor utama dalam penuaan.

4) Teori imunitas

Teori imunitas merupakan suatu kemunduran dalam sistem imun

yang berhubungan dengan penuaan. Ketika oranng bertanbah tua,

8

Page 9: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

pertahanan mereka terhadap organisme asing mengalami

penurunan, sehingga mereka lebih rentan untuk menderita berbagai

penyakit seperti kanker dan infeksi. Seiring dengan berkurangnya

fungsi imun, terjadilah peningkatan dalam respon autoimun tubuh.

b. Teori psikologis

Teori psikologis memusatkan perhatian pada perubahan sikap dan

perilaku yang menyertai peningkatan usia, sebagai lawan dari implikasi

biologi pada kerusakan anatomis. Perubahan sosiologis dikombinasikan

dengan perubahan psikologis.

1) Teori kepribadian

Kepribadian manusia adalah suatu wilayah pertumbuhan yang

subur dalam tahun-tahun akhir kehidupannya dan telah merangsang

penelitian yang pantas di pertimbangkan. Teori kepribadian

menyebutkan aspek-aspek pertumbuhan psikologis tanpa

menggambarkan harapan atau tugas spesifik lansia. Jung

mengembangkan suatu teori pengembangan kepribadian sebagai

ekstrovert dan introvert. Ia berteori bahwa keseimbangan antara

kedua hal tersebut adalah penting bagi kesehatan. Dengan

menurunnya tanggung jawab dan tuntutan dari keluarga dan ikatan

sosial, yang sering terjadi di kalangan lansia, Jung percaya bahwa

orang akan menjadi lebih introvert.

2) Teori tugas perkembangan

Beberapa ahli teori terkenal sudah menguraikan tugas maturasi

dalam kaitannya dengan tugas yang harus di kuasai pada berbagai

tahap sepanjang rentang hidup manusia. Tugas perkembangan

adalah aktivitas dan tantangan yang harus di penuhi oleh seseorang

pada tahap-tahap spesifik dalam hidupnya untuk mencapai penuaan

yang sukses. Erickson menguraikan tugas utama lansia adalah

mampu melihat kehidupan seseorang sebagai kehidupan yang di

jalani dengan integritas. Dengan kondisi tidak adanya pencapaian

pada perasaan bahwa ia telah menikmati kehidupan yang baik,

9

Page 10: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

maka lansia tersebut berisiko untuk disibukkan dengan rasa

penyesalan atau putus asa.

3) Teori disengagement (teori pembebasan)

Yaitu suatu proses yang menggambarkan penarikan diri oleh

lannsia dari peran bermasyarakat dan tanggung jawabnya. Menurut

ahli teori ini, proses penarikan diri ini dapat di prediksi, sistematis,

tidak dapat dihindari, dan penting untuk fungsi yang tepat dari

masyarakat yang sedang tumbuh. Lansia dikatakan akan bahagia

apabila kontak sosial telah berkurang dan tanggugjawab telah

diambil oleh generasi yang lebih muda. Manfaat pengurangan

kontak sosial bagi lansia adalah agar ia dapat menyediakan waktu

untuk merefleksikan pencapaian hidupnya dan untuk menghadapi

harapan yang tidak terpenuhi, sedangkan manfaatnya bagi

masyarakat adalah dalam rangka memindahkan kekuasaan generasi

tua kepada generasi muda. Keadaan ini mengakibatkan interaksi

sosial lansia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas

sehingga sering terjadi kehilangan ganda (Tripple loss), yakni:

- Kehilangan peran (loss of role)

- Hambatan kontak sosial (restraction of contact and

relationship)

- Berkurangnya komitmen (to sosial mores and values)

Menurut Luekenotte (2000), teori ini dilihat penuaan sebagai

tugas perkembangan dalam dan dari itu sendiri, dengan norma-

norma itu sendiri yang sesuai dan pola perilaku. Pola yang tepat

diidentifikasi perilaku yang konseptualisasikan sebagai

kesepakatan bersama antara orang dewasa yang lebih tua dan

mayarakat pada menarik timbale balik. Seseorang akan berubah

dari berpusay pada masyarakat dan berinteraksi dalam

komunitas yang berpusat pada diri orang yang menarik diri pada

masyarakat, berdasarkan menjadi “tua”. Oleh karena itu

keseimbangan sosial yang akan dicapai sebagai hasil ukur.

10

Page 11: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

Menurut Miller (1995), pemeliharaan dicapai keseimbangan

sosial dengan saling menguntungkan proses penarikan

timbal balik antara masyarakat dan orang tua. Proses ini

terjadi secara sistematis dan pasti dan diatur dengan

kebutuhan-kebutuhan masyarakat, yang menimpa individu.

Teori ini lebih lanjut menyatakan bahwa orang tua keinginan

penarikan ini dan bahagia ketika pelepasan terjadi. Sebagai

jumlah, sifat dan keragaman sosial yang kontak orang tua,

mengurangi dan bercerai membatasi lebih lanjut peluang

lanjut usia dalam berinteraksi.

4) Teori aktifitas

Lawan langsung dari teori pembebasan adalah teori aktifitas

penuaan, yang berpendapat bahwa jalan menuju penuaan yang

sukses adalah dengan cara tetap aktif. Hasil dari berbagai penelitian

memvalidasi hubungan positif antara mempertahan interksi yang

penuh arti dengan orang lain dan kesejahteraan fisik orang resebut.

Gagasan pemenuhan kebutuhan seseoarang harus seimbang dengan

pentingnya perasaan dibutuhkan oleh orang lain . kesempaan untuk

turut berperan denngan cara yang penuh arti bagi kehidupan

seseoarang yang penting bagi dirinya adalah suatu komponen

kesejahteraan yang penting bagi lansia. Penelitian menunjukkan

bahwa hilangnya fungsi peran pada lansia secara negatif

mempengaruhi kepuasan hidup. Selain itu, penelitian terbaru

menunjukkan pentingnya aktifitas mental dan fisik yang

berkesinambungan untuk mencegah kehilangan dan pemeliharaan

kesehatan sepanjang masa kehidupan manusia.

5) Teori kontinuitas

Teori kontinuitas, juga dikenal sebagai suatu teori perkembangan.

Teori ini menekankan pada kemampuan koping individu

sebelumnya dan kepribadian sebagai dasar untuk memprediksi

bagaimana seseorang akan dapat menyesuaikan diri terhadap

11

Page 12: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

perubahan akibat penuaan. Ciri kepribadian dasar dikatakan tetap

tidak berubah walaupun usianya telah lanjut. Selanjutnya, ciri

kepribadian secara khas menjadi lebih jelas pada saat orang

tersebut bertambah usia. Seseorang yang menikmati bergabung

dengan orang lain dan memiliki kehidupan sosial yang aktif akan

terus menikmati gaya hidupnya ini sampai usianya lanjut. Orang

yang menyukai kesendirian dan memiliki jumlah aktivitas yang

terbatas mungkin akan menemukan kepuasan dalam melakukan

gaya hidupnya ini. Lansia yang terbiasa memiliki kendali dalam

membuat keputusan mereka sendiri tidak akan dengan mudah

menyerahkan peran ini karena mereka sudah lanjut usia. Ketika

perubahan gaya hidup di bebankan pada lansia oleh perubahan

sosial-ekonomi atau faktor kesehatan, permasalahan mumgkin akan

timbul. Keluarga yang berhadapan dengan keputusan yang sulit

tentang perubahan pengaturan tempat tinggal untuk seorang lansia

sering memerlukan banyak dukungan.

4. Perubahan-Perubahan yang Terjadi Akibat Proses Menua

Menurut Harlock 2006, akibat perkembangan usia, lanjut usia

mengalami perubahan–perubahan yang menuntut dirinya untuk

menyesuaikan diri secara terus–menerus. Apabila proses penyesuaian diri

dengan lingkungannya kurang berhasil maka timbulah berbagai masalah.

Perubahan fisik

Meliputi perubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistem organ

tubuh, diantaranya system pernafasan, pendengaran, penglihatan,

kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh, muskuluskeletal, gastro

intestinal, genitor urinaria, endokrin dan integument.

Perubahan kondisi mental

Pada umumnya usia lanjut mengalami penurunan fungsi kognitif dan

psikomotor. Perubahan–perubahan mental ini erat sekali kaitannya

dengan perubahan fisik, keadaan kesehatan, tingkatpendidikan atau

pengetahuan serta situasi lingkungan. Dari segi mental emosional sering

12

Page 13: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

muncul perasaan pesimis, timbulnya perasaan tidak aman dan cemas,

adanya kekacauan mental akut, merasa terancam akan timbulnya suatu

penyakit atau takut di telantarkan karena tidak berguna lagi.

Perubahan psikolososial

Masalah–masalah ini serta reaksi individu terhadapnya akan sangat

beragam, tergantung kepada kepribadian invidu yang bersangkutan.

Pada saat ini orang yang telah menjalani kehidupannya dengan bekerja

mendadak diharapkan untuk menyesuaikan dirinya dengan masa

pensiun. Tetapi bagi banyak pekerja pensiun berarti terputus dari

lingkungan dan teman–teman yang akrab dan disingkirkan untuk

duduk–duduk dirumah dengan begitu dapat menimbulkan perasaan

kesepian akibat pengasingan dari lingkungan social, kehilangan

hubungan teman dan keluarga, perubahan mendadak dalam kehidupan

rutin barang tentu membuat mereka merasa kurang melakukan kegiatan

yang berguna, antara lain:

1) Minat

Pada umumnya diakui bawa minat seseorang berubah dalam

kuantitas dan kualitas pada masa lanjut usia. Lazimnya minat dalam

aktifitas fisik cenderung menurun dengan bertambahnya umur.

Kendati perubahan minat pada usia lanjut jelas berhubungan dengan

menurunnya kemampuan fisik, tidak dapat diragukan bahwa hal–hal

tersebut dipeneruhi oleh faktor– faktor sosial.

2) Isolasi dan kesepian

Banyak faktor bergabung sehingga membuat orang lanjut usia

terisolasi dari yang lain. Secara fisik, mereka kurang mampu

mengikuti aktivitas yang melibatkan usaha. Makin menurunnya

kualitas indera yang mengakibatkan ketulian, penglihatan yang

makin kabur, dan sebagainya. Selanjutnya membuat orang lanjut usia

merasa terputus dari hubungan dengan orang–orang lain.

Faktor lain yang membuat isolasi makin manjadi lebih parah adalah

perubahan sosial, terutama mengendornya ikatan kekeluargaan. Bila

13

Page 14: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

orang usia lanjut tinggal bersama sanak saudaranya, mereka

mungkian bersikap toleran terhadapnya, tetapi jarang

menghormatinya lebih sering terjadi seorang lanjut usia menjadi

terisolasi dalam arti kata yang sebenarnya, karena ia hidup sendiri.

3) Peranan iman

Menurut proses fisik dan mental pada usia lanjut memungkinkan

orang yang sudah tua tidak begitu membenci dan merasa kuatir

dalam memandang akhir dari kehidupan dibanding orang yang lebih

muda. Namun demikian, hampir tidak disangkal lagi bahwa iman

yang teguh adalah senjata yang paling ampuh melawan rasa takut

terhadap kematian. Usia lanjut memang merupakan masa dimana

kesadaran religius dibangkitkan dan diperkuat.

Perubahan kognitif

Perubahan pada fungsi kognitif diantaranya :

1) Kemundurun umumnya terjadi pada tugas–tugas yang membutuhkan

kecepatan dan tugas yang membutuhakan memori jangka pendek.

2) Kemampuan intelektual tidak mengalami kemunduran.

3) Kemampuan verbal dalam bidang kosakata akan menetap bila tidak

ada penyakit.

Perubahan spiritual

1) Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya.

2) Lanjut usia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini

terlihat dalam berfikir dan bertindak dalam sehari – hari.

3) Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menurut fowler :

perkembangan yang dicapai pada tingkat ini adalah berfikir dan

bertindak dengan cara memberikan contoh cara mencintai dan

keadilan.

14

Page 15: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

C. Konsep Keluarga

1. Pengertian Keluarga

Menurut Duvall dan Logan,yang di kutip dari Murwani (2007),

keluarga merupakan sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,

kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan

budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional sreta

social dari tiap anggota keluarga.

Sedangkan menurut Bailon dan Maglaya, yang di kutip dari

Murwani (2007), keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup

dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau

adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, mempunyai

peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu

budaya.

Menurut Departemen Kesehatan R.I keluarga merupakan unit

terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan

beberapa orang terkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah suatu atap

dalam keadaan saling ketergantungan.

2. Tipe Keluarga

Sesui dengan perkembangan social maka tipe keluarga berkembang

mengikutinya, agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam

meningkatkan derajat kesehatan. Menurut Murwani (2007) ada berbagai

tipe keluarga, yaitu:

a. Tipe keluarga tradisional

1) keluarga inti, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri

dari suami, istri dan anak (kandung atau angkat)

2) keluarga besar yaitu keluarag inti di tanbah dengan

keluarga lain yang mempunyai hubungan darah.

3) Keluarga “dyad” ytaitu suatu rumah tangga yang

terdiri dari suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri tanpa

anak.

15

Page 16: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

4) single parent yaitu suatu rumah tangga yang terdiri

dari satu orang tua (ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat).

Kondisi ini dapat di sebabkan oleh perceraian atau kematian.

5) single adult yaitu suatu rumah tangga yang hanya

terdiri seorang dewasa.

b. Tipe keluarga non tradisional

1) Commu family yaitu lebih satu keluarga tanpa pertalian darah hidup

serumah.

2) Orang tua (suami-istri) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak

hidup dalam satu rumah tangga.

3) Homoseksual yaitu dua individu yang sejenis (laki-laki) hidup satu

rumah tangga.

3. Fungsi Keluarga

Menurut friedman (1998), fugsi keluarga di bagi menjadi 8, yaitu:

a. Fungsi ekonomi,

Fungsi ekonomi keluarga lebih terbatas. Makanan dan pakaian di beli di

luar rumah. Anak tidak lagi di jadikan asset ekonomi, individu secara

individual dapat hidup baik dengan mengandalkan diri sendiri. Pemberi

nafkah, yang pada kebanyakan kasus suami dan isri bekerja di luar

rumah.

b. Pemberian status

Fungsi ini masih dijumpai tapi sudah sangat berkurang, kecuali

keluarga kalangan atas. Orang semata-semata di lihat sebagai individu,

bukan sebagai anggota keluarga.

c. Pendidikan

Pendidikan berlangsung di luar rumah, sangat formal dan melembaga,

sehingga pengaruhnya tehadap anak meluas, baik di sekolah maupun

kegiatan ekstrakulikuler. Aktivitas ekonomi memerlukan pelatihan

khusus. Keterampilan dan pengetahuan kerja di pelajari di luar rumah.

16

Page 17: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

d. Sosialisasi anak

Fungsi sosialisasi tetap menjadi menjadi sebuah fungsi penting, tapi di

bagi bersama-sama dengan intitusi di luar. Otoritas dn pengontrolan

orang tua semakkin berkurang, khususnya setelah masa pra sekolah.

e. Fungsi perawatan kesehatan

Fungsi ini sudah semakin berkurang, meskipun masih ada. Latar

belakang budaya keluarga dan tingkat akulturasi pada orang kulit putih

budaya klas menengah mempengaruhi berfungsinya keluarga dalam

bidang ini. Bagi mereka yang lebih tua dan cacat, masyarakat

mengambil alih tanggung jawab ketika keluarga tidak dapatb atau tidak

mau merawat anggota keluarga yang tidak bisa mandiri

f. Agama

Semakin meningkatnya sekulerisasi dalam masyarakat dan agama

menyebabkan turunnya pengaruh terhadap perilaku sehari-hari.

Keterlibatan keluarga dalam bidang agama semakin menurun. Agama

hanya di ajarkan di luar lembaga.

g. Fungsi rekreasi

Komersialisasi rekreasi terdapat di mana-mana. Kegiatan-kagiatan yang

terpusat pada keluarga sngat terbatas.

h. Reproduksi

Memilliki seorang anak menciptakan sebuah keluarga, tapin

perkawinan atau berkelurga tidaklah terlalu penting. Namun demikian,

reproduksi tetap menjadi satu fungsi universal dari keluarga.

i. Afektif

Fungsi tidak hanya teap ada, melainkan semakin meningkat

kepentingannya.keluarga amerika biasa mempunyai ikatan

keluargabesar yang lemah, padahal hubungan emosional antara teman

dan oranmg tua anak sangat kental.

17

Page 18: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

4. Sturktur Keluarga

Menurut Friedman(1998) struktur keluarga terdiri atas:

Pola dan proses komunikasi

Pola interaksi keluarga yang berfungsi : bersifat terbuka dan jujur,

selalu menyelesaikan konflik keluarga, berfikiran positif dan tidak

mengulung-ulang isu dan pendapat sendiri.

Struktur peran

Peran adalah serangkaian perilaku yang di harapkan sesuai dengan

posisi social yang di berikan. Yang di maksud dengan posisi atau ststus

adalah posisi individu dalam masyarakat. Tapi kadang peran ini tidak

dapat di jalankan oleh masing-masing individu dengan baik.

Struktur kekuatan

Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan actual) dari individu

untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku

orang lain ke arah positif.

Nilai-nilai keluarga

Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar

atau tidak, mempersatukan keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga

juga merupakan suatau pedoman bagi perkembangan norma dan

peraturan. Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat

berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan dari

pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi, dan di tularkan dengan

tujuan untuk menyelesaikan masalah.

5. Tahapan-tahapan Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan keluarga dibagi sesuai dengan kurun waktu

tertentu yang dianggap stabil. Tiap tahap perkembangan membutuhkan

tugas atau fungsi keluarga agar dapat melalui tahap tersebut dengan

sukses.menurut Friedman yang dikutip oleh Murwani (2007), ada 8

tahapan perkembangan keluarga. Yaitu:

18

Page 19: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

a. Pasangan baru

Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan

perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan

meninggalkan keluarga masing-masing. dua orang yang membentuk

keluarga perlu mempersiapkan kehidupan yang baru karena keduanya

membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari.adapun tugas

perkembangan pada tahapan ini diantaranya, yaitu: membina hubungan

intim yang memuaskan, membina hubungan demgam keluarga yang

lain, teman, kelompok social, mendiskusikan rencana mempunyai anak.

b. Keluarga child bearing (kelahiran anak pertama)

Keluarga yang menantikan dimulai dari kehamilan sampai kelahiran

anak pertama dan merlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan,

tugas perkembangan yang penting pada tahap ini: persiapan menjadi

orang tua, adaptasi dengan perubahan anggota kelurga baik peran,

interaksi, hubungan seksual, dan kegiatan, mempertahanka hubungan

yang memuaskan dengan pasangan.

c. Keluarga dengan anak pra sekolah

Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama berusia 2,5 tahun dan

berakhir saat anak berusia 5 tahun. Tugas perkembangan pada tahap ini

adalah: memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan

tempat tinggal, privasi dan rasa aman, membantu anak untuk

bersosialisasi, beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara

kebutuhan yang lain juga harus terpenuhi, mempertahankan hubungan

yang sehat baik di dalam maupun di luar keluarga, pembagian waktu

untuk individu, pasangan dan anak, pembagian tanggung jawabanggota

keluarga, kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak.

d. Keluarga dengan anak sekolah

Tahap ini dimulai sejak anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan

berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini umumnya

kelurgamennncapai jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga

keluarga sangat sibuk, untuk itu keluarga perlu bekerja sama untuk

19

Page 20: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

mencapai tugas perkembangan, diantaranya: membantu sosialisasi

anak, tetangga, sekolah dan lingkungan,mempertahankan keintiman

pasangan, memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin

meningkat.

e. Keluarga dengan anak remaja

Tahapan ini dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya

berakhir sampai 6-7 tahun kemudian,yaitu pada saat anak meniggalkan

rumah orang tuanya. Adapun tugas perkembangan pada tahap ini

adalah: memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab

mengingat remaja yang sudah bertambah dewasa dan meningkat

otonominya, mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga,

mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang

tua,perubahan system peran dan peraturanuntuk tumbuh kembang

keluarga.

f. Keluarga dengan anak dewasa

Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah

dan berakhir pada saat terakhir meninggalkan ruma. Lamanya tahap ini

tergantung dari jumlah anak dlam kelurga. Tahap perkembangan yang

harus terpenuhi: memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar,

mempertahankan keintiman pasangan, membantu orang tua suami/istri

yang sedang sakit dan memasuki masa tua, membantu anak untuk

mandiri di masyarakat, pemantauan kembali peran dan kegiatan rumah

tangga.

g. Keluarga usia pertengahan

Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah

dan berakhir pada saat pension atau salah satu pasangan meninggal.

Pada beberapa pasangan fase ini dikatakan sulit karena masalah lanjut

usia, perpisahan dengan anak, dan poerasaan gagal sebagai orang tua.

Sehingga keluarga perlu memenuhi tugas-tugas perkembangan:

mempertahankan kesehatan, memperthankan hubungan yang

20

Page 21: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

memuaskan dengan teman sebaya da anak-anak, meningkatkan

keakraban pasangan.

h. Keluarga usia lanjut

Tahap terkhir perkembangan keluarga ini dimulai saat salah satu

pasangan pension, belanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai

keduanya meninggal. Proses lanjut usia dan pension merupakan realitas

yang tidak dapat dihindari karena berbagai stressor dan kehilanga yang

harus dialami keluarga. Stressor tersebut adalah berkurangnya

pendapatan, kehilangan berbagai hubungan sosial, kehilangan

pekerjaan, serta perasaan menurunnya prioduktifitas dan fungsi

kesehatan. Adapun tugas-tugas yang harus dipenuhi pada tahap ini

adalah: mepertahankan suasana rumah yang menyenangkan, adaptasi

dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisisk, dan

pendapatan, mempertahankan keakraban suami istri dan saling

merawat, mempertahankan hubungan dengan anak dan social

masyarakat, melakukan live review.

6. Pengertian dukungan keluarga

Menurut friedman (1998) dukungan keluarga merupakan sikap,

tindakan, dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit anggota

keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap

memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan.

7. Fungsi dukungan keluarga

Fungsi dukungan keluarga menurut Friedman ada beberapa fungsi, yaitu :

a. Dukungan infomasional

Keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan disseminator

(penyebar) informasi dunia. Menjelaskan tentang pemberian saran ,

sugesti, informasi yang dapat digunakan mengungkapkan suatu

masalah. Manfaat dari dukungan ini adalah dapat menekan munculnya

suatu stressor karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan

aksi sugesti yang khusus pada individu. Aspek–aspek dalam dukungan

ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk, dan pemberian informasi.

21

Page 22: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

b. Dukungan penilaian

Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik,

membimbing dan menengahi pemecahan masalah. Sebagai sumber dan

validator identitas anggota keluarga diantaranya memberikan support,

penghargaan dan perhatian.

c. Dukungan instrumental

Keluarga merupakan sebuah pertolongan praktis dan konkrit,

diantaranya kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan

minum, istirahat, terhindarnya penderita dari kelelahan.

d. Dukungan emosional.

Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan

pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Aspek–aspek

dari dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam

bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan

didengarkan.

8. Sumber dukungan keluarga

Dukungan sosial keluarga mengacu pada dukungan sosial yang

dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses diadakan

untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak digunakan, tetapi anggota

keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap

memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan). Dukungan sosial

keluarga dapat berupa dukungan sosial keluarga internal, seperti dukungan

dari suami istri atau dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial

keluarga eksternal.

Menurut Pender (2001), memahami dukungan sosial dalam konteks

budaya membutuhkan pengetahuan tentang karakteristik budaya yang

membentuk menerima dan memberikan dukungan. Beberapa system

dukungan sosial yang relevan dengan kesehatan telah diidentifikasi

melalui dukungan system rekan yang terdiri dari orang-orang yang fungsi

informal untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Banyak dari orang-orang

ini telah menjumpai suatu pengalaman yang memiliki pengaruh besar

22

Page 23: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

dalam hidup mereka sendiri dan penyesuaian berhasil dicapai dan

pertumbuhan. Karena pemahaman pribadi, nasihat utama yang mereka cari

sehubungan dengan menyelesaikan masalah yang menjadi perhatian

langsung dengan yang mereka akrab.System dukungan agama yaitu suatu

dukungan seperti tempat pertemuan religius merupakan system bagi

individu karena system nilai, seperangkat keyakinan tentang tujuan hidup,

tradisi ibadah dan satu set panduan untuk hidup, yang merupakan

dukungan sosial keluarga eksternal.

9. Manfaat dukungan keluarga

Menurut friedman (1998) Dukungan sosial keluarga adalah sebuah

proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan. Sifat dan jenis dukungan

sosial berbeda–beda dalam berbagai tahapan siklus kehidupan. Namun

demikian, dalam semua tahap siklus kehidupan. Dukungan sosial keluarga

membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal

sebagai akibatnya. Hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga.

23

Page 24: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

D. Kerangka Teori

faktor instrinsik

– faktor psikologi

– faktor spiritual

kesepian pada lanjut usia

faktor ekstrinsik

– faktor kebudayaan dan situasional/psikososial

– jenis kelamin

– tingkat pendidikan

– motivasi

– dukungan keluarga

Skema 2.1Kerangka Teori

(Sumber:Martin and Osborn, 1989)

E. Kerangka Konsep

dukungan keluarga kesepian pada lansia

Skema 2.2 Kerangka konsep

F. Variable Penelitian

a. Variabel independent (variabel bebas) adalah dukungan keluarga

b. Variable dependent (variabel terikat) adalah kesepian pada lanjut usia

24

Page 25: Kesepian pada lanjut usiaDukungan keluargaKesepian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik... · psikologi.com, 2009). Kesepian adalah suatu kesadaran pedih

G. Hipotesis penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka hipotesis penelitian

adalah “ ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kesepian pada lanjut

usia”

25