14
KESULITAN DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN SKABIES NORWEGIAN Michael Wong 030.09.153 KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN PENYAKIT KELAMIN RUMAH SAKIT TNI-AL Dr. MINTOHARDJO JAKARTA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

Kesulitan Diagnosis Dan Penatalaksanaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hehe

Citation preview

KESULITAN DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN SKABIES NORWEGIAN

KESULITAN DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN SKABIES NORWEGIANMichael Wong030.09.153KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN PENYAKIT KELAMINRUMAH SAKIT TNI-AL Dr. MINTOHARDJO JAKARTAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

PendahuluanSkabies disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei var, hominis dan produknya. Gambaran klinis : lesi papul, pustul, lesi kronik akibat garukan di predileksi infestasi tungau serta lesi lesi akibat infeksi sekunder.

Skabies Norwegian ( krustosa ).-Rasa gatal pada skabies Norwegia tidak menonjol -Sangat menular karena jumlah tungau yang menginfestasi

Kesulitan diagnosis varian ini sering keliru dengan dermatosis berkrusta seperti psoriasis, dermatitis seboroik, dermatitis kontak.

Penyebab eritroderma lainnya karena gambaran klinisnya yang berupa lesi eritrodermik,hiperkeratotis ekstensif disertai krusta-krusta tebal pada kulit kepala, telinga, siku, lutut, telapak tangan, telapak kaki, serta penebalan kuku.

Plak hiperkeratotik di daerah palmar dan plantar dengan penebalan dan distrofi kuku jari kaki dan tangan. Lesi generalisata seperti daerah leher dan kulit kepala. telinga, bokong, siku, dan lutut.

Pemeriksaan PenunjangKerokan kulitPapul atau kanalikuli yang utuh ditetesi dengan minyak mineral atau KOH 10% lalu dilakukan kerokan dengan menggunakan scalpel steril yang bertujuan untuk mengangkat atap papula atau kanalikuli. Bahan pemeriksaan diletakkan di gelas objek dan ditutup dengan kaca penutup lalu diperiksa dibawah mikroskop.

Pemeriksaan PenunjangMengambil tungau dengan jarumBila menemukan terowongan, jarum suntik yang runcing ditusukkan kedalam terowongan yang utuh dan digerakkan ke ujung lainnya kemudian dikeluarkan. Bila positif, Tungau terlihat pada ujung jarum sebagai parasit yang sangat kecil dan transparan. Cara ini mudah dilakukan tetapi memerlukan keahlian tinggi.

Tes tinta pada terowongan (Burrow ink test)Identifikasi terowongan bisa dibantu dengan cara mewarnai daerah lesi dengan tinta hitam. Papul skabies dilapisi dengan tinta, dibiarkan selama 20-30 menit. Setelah tinta dibersihkan dengan kapas alkohol, terowongan tersebut akan kelihatan lebih gelap dibandingkan kulit di sekitarnya karena akumulasi tinta didalam terowongan. Tes dinyatakan positif bila terbetuk gambaran kanalikuli yang khas berupa garis menyerupai bentuk zigzag.

Pemeriksaan PenunjangMembuat biopsi irisan (epidermal shave biopsy)Ini dilakukan dengan cara menjepit lesi dengan ibu jari dan telunjuk kemudian dibuat irisan tipis, dan dilakukan irisan superficial secara menggunakan pisau dan berhati-hati.Kerokan tersebut diletakkan di atas kaca objek dan ditetesi dengan minyak mineral yang kemudian diperiksa dibawah mikroskop.Biopsi irisan dengan pewarnaan Hematoksilin dan Eosin.

Pemeriksaan PenunjangDermoscopy- Mendiagnosis scabies secara in vivo. - Identifikasi struktur triangular atau bentuk-V yang diidentifikasi sebagai bagian depan tubuh tungau-Terutama dalam kasus scabies pada pasien dengan terapisteroid lama, pasien imunokompromais dan scabies nodular.

Pemeriksaan PenunjangUji tetrasiklinPada lesi dioleskan salep tetrasiklin yang akan masuk ke dalam kanalikuli. Setelah dibersihkan, dengan menggunakan sinar ultraviolet dari lampu Wood, tetrasiklin tersebut akan memberikan fluoresensi kehijauan pada kanalikuli.

Agar pemeriksaan berhasil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni :

1.Kerokan harus dilakukan pada lesi yang utuh2.Sebaiknya lesi yang akan dikerok diolesi terlebih dahulu dengan minyak mineral agar tungau dan produknya tidak larut3.Kerokan dilakukan pada lesi di daerah predileksi.4.Oleh karena tungau terdapat dalam stratum korneum maka kerokan harus dilakukan di superficial dan menghindari terjadinya perdarahan.

EdukasiMandi dengan air hangat dan keringkan badan. Pengobatan yang diberikan dioleskan di kulit dan sebaiknya dilakukan pada malam hari sebelum tidur. Hindari menyentuh mulut dan mata dengan tangan. Ganti pakaian, handuk, sprei, yang digunakan, selalu cuci dengan teratur dan bila perlu direndam dengan air panasPakaian bersih, handuk, sprei, yang belum digunakan, dibungkus kantong plastik hitam dan dijemur pada siang hari selama 3 hari.Semua furniture dijemur selama 1 hari dan kemudian disemprot menggunakan anti-serangga yang berbahan dasar air.Setiap anggota keluarga serumah sebaiknya mendapatkan pengobatan yang sama.

Permetrin 5% merupakan pengobatan lini pertama untuk mengeliminasi tungau Sarcoptes scabiei. Permetrin memiliki toksisitas yang rendah meskipun digunakan dalam jumlah yang banyak dan diabsorpsi minimal dan cepat di metabolism tubuh. Pada pasien skabies Norwegian, penggunaan keratolitik membantu untuk terapi. Tata cara penggunaan permetrin pada pasien skabies Norwegian adalah : 1) krim diaplikasikan pada seluruh tubuh termasuk kulit kepala, wajah ( hindari daerah mata, hidung, mulut ) serta daerah dibawah kuku jari tangna dan kaki, 2) Permethrin diaplikasikan selama 8-12 jam dan setelah itu dicuci bersih, 3) Pemberian berulang dianjurkan satu minggu setelah aplikasi pertama, 4) Saat terapi, anggota keluarga perlu juga diberikan terapi.4,5 Lindane juga dikenal sebagai hexaklorida gamma benzena, adalah sebuah insektisida yang bekerja pada sistem saraf pusat (SSP) tungau. Lindane dimetabolisme dan diekskresikan melalui urin dan feses.6 Lindane tersedia dalam bentuk krim, lotion, gel, tidak berbau dan tidak berwarna. Pemakaian secara tunggal dengan mengoleskan ke seluruh tubuh dari leher ke bawah selama 12-24 jam dalam bentuk 1% krim atau lotion. Setelah pemakaian dicuci bersih dan dapat diaplikasikan lagi setelah 1 minggu. Beberapa penelitian menunjukkan penggunaan Lindane selama 6 jam sudah efektif. Efek samping lindane antara lain menyebabkan toksisitas SSP, kejang, dan bahkan kematian pada anak atau bayi walaupun jarang terjadi. Tanda-tanda klinis toksisitas SSP setelah keracunan lindane yaitu sakit kepala, mual, pusing, muntah, gelisah, tremor, disorientasi, kelemahan, berkedut dari kelopak mata, kejang, kegagalan pernapasan, koma, dan kematian.

Crotamiton (crotonyl-N-etil-o-toluidin) digunakan sebagai krim 10% atau lotion. Tingkat keberhasilan bervariasi antara 50% dan 70%. Hasil terbaik telah diperoleh bila diaplikasikan dua kali sehari selama lima hari berturut-turut setelah mandi dan mengganti pakaian dari leher ke bawah selama 2 malam kemudian dicuci setelah aplikasi kedua. Efek samping yang ditimbulkan berupa iritasi bila digunakan jangka panjang. Crotamiton 10% dalam krim atau losion, tidak mempunyai efek sistemik dan aman digunakan pada wanita hamil, bayi dan anak kecil. Ivermectin merupakan obat oral satu satunya untuk terapi skabies yang diberikan dosis tunggal 200 ug/kgB.3 Diberikan ulang 2 minggu kemudian. Digunakan pada umur lebih dari 5 tahun. Juga dilaporkan secara khusus tentang formulasi ivermectin topikal efektif untuk mengobati skabies. Efek samping yang sering adalah kontak dermatitis dan toxicepidermal necrolysis.Benzil benzoate adalah ester asam benzoat dan alkohol benzil.7 Benzil benzoate bersifat neurotoksik pada tungau skabies. Efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama tiga hari. Efek samping dari benzil benzoate dapat menyebabkan dermatitis iritan, karena itu penderita harus diingatkan untuk tidak menggunakan secara berlebihan. Terapi ini dikontraindikasikan pada wanita hamil dan menyusui, bayi, dan anak-anak kurang dari 2 tahun. Tapi benzil benzoate lebih efektif dalam pengelolaan resistant crusted skabies.

Diagnosis skabies Norwegian sering dikelirukan dengan berbagai dermatosis berkrusta seperti psoriasis, dermatitis seboroik, dermatitis kontak, dan berbagai penyebab eritroderma lainnya karena gambaran klinisnya yang berupa lesi eritrodermik,hiperkeratotis ekstensif disertai krusta-krusta tebal pada kulit kepala, telinga, siku, lutut, telapak tangan, telapak kaki, serta penebalan kuku. Terdapat beberapa cara diagnosis untuk menemukan adanya tungau Sarcoptei scabiei. Hasil terapi yang baik menggunakan permethrin 5% adekuat mengkonfirmasi diagnosis Sarcoptei scabiei.

Terima Kasih