28
KETAHANAN PANGAN DAN STRATEGY LIVELIHOOD MASYARAKAT DESA PRAI PAHA OLEH: SERLY BANJA ORU NIM: 222008021 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013

Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

KETAHANAN PANGAN DAN STRATEGY LIVELIHOOD

MASYARAKAT DESA PRAI PAHA

OLEH:

SERLY BANJA ORU

NIM: 222008021

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2013

Page 2: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

KETAHANAN PANGAN DAN STRATEGY LIVELIHOOD

MASYARAKAT DESA PRAI PAHA

Oleh :

SERLY BANJA ORU

NIM: 222008021

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : ILMU EKONOMI

Disetujui Oleh:

Marthen L Ndoen, SE, MS, Ph.D

Pembimbing

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2013

Page 3: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : SERLY BANJA ORU

Nim : 222008021

Program Studi : ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi:

Judul : KETAHANAN PANGAN DAN STRATEGI

LIVELIHOOD MASYARAKAT DESA PRAI PAHA

Pembimbing : MARTHEN L NDOEN, SE, MS, Ph.D

Tanggal diuji : 23 AGUSTUS 2013

Adalah benar-benar hasil karya saya.

Di dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain

yang saya ambil dengan menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang

seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru

tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai

dengan peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga, termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.

Salatiga, 12 Agustus 2013

Yang memberi pernyataan

Serly Banja Oru

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Jalan Diponegoro 52 - 60 Salatiga 50711 Indonesia

Telp. (0298) 321212 (hunting) ex: 464

Fax. (0298) 32143

Page 4: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

Abstrak

Ketahanan pangan merupakan masalah yang dihadapi masyarakat Desa Prai Paha dalam

menghadapi kelaparan yang terjadi setiap tahun. Kebutuhan pangan adalah hal penting yang

harus dipenuhi karena berkaitan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat untuk

mempertahankan keberlangsungan kehidupan. Perubahan iklim dapat menyebabkan kekeringan

sehingga masyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan.

Strategi livelihood merupakan cara yang tepat bagi masyarakat untuk bertahan hidup dalam

menghadapi krisis dan memenuhi kebutuhan pangan. Namun strategi ini hanya mampu bertahan

dalam jangka pendek bukan jangka panjang dan hanya merupakan sebatas penanganan semata.

Page 5: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

1

Pendahuluan

Ketahanan pangan merupakan masalah yang sangat penting untuk dibahas secara terus menerus

berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat. Kebutuhan pangan harus dipenuhi dengan

dikonsumsi untuk dapat bertahan hidup. Ketidaktahanan pangan terjadi karena kurang memiliki

bahan pangan untuk dikonsumsi, hal ini berkaitan erat dengan ketersediaan, distribusi agar

kebutuhan pangan terpenuhi untuk dikonsumsi. Ketidaktahanan pangan terjadi di Kabupaten

Sumba Timur setiap tahun disebabkan kegagalan panen,bahwa tidak memiliki budidaya pangan

lokal untuk dijadikan cadangan pangan.

Peningkatan ketahanan pangan hampir diseluruh wilayah Indonesia, tetapi masih banyak wilayah

yang masih berada ditingkat paling bawah dan rentan ketahanan pangan adalah Nusa Tenggara

Timur terdapat enam Kabupaten, dan wilayah lainnya seperti Maluku Utara, Nusa Tenggara

Barat dan Kalimantan (Kompas, 2010). Hal ini menunjukkan bahwa tidak memiliki ketahanan

pangan, kekeringan yang mengakibatkan terjadi kelaparan setiap tahun karena curah hujan yang

tidak merata. Kelaparan paling parah di Kabupaten Sumba Timur sejak tahun 2009 sebanyak 35

Desa yang mengalami kelaparan, sedang tahun 2010 naik menjadi 121 Desa dan tahun 2011

turun menjadi 74 Desa dari 156 Desa di Kabupaten Sumba Timur (kompas, 2011). Desa Prai

Paha termasuk salah satu Desa yang mengalami kelaparan di Kabupaten Sumba Timur karena

masyarakat tidak memiliki ketahanan pangan karena ketergantungan masyarakat konsumsi bahan

pangan utama dari beras dan tidak memiliki cadangan bahan pangan lokal sehingga ketika terjadi

gagal panen mengalami kelaparan. Desa Prai Paha termasuk salah satu Desa yang mengalami

kelaparan setiap tahun.

1Berdasarkan hal tersebuat diatas, bahwa ketahanan pangan penting untuk dibahas berkaitan

dengan kelangsungan hidup dan solusi mendapatkan makanan yang cukup dan layak dikonsumsi.

Ketahanan pangan juga penting dalam perekonomian suatu Negara atau daerah yang dapat

menunjukkan perkembangan dan kemajuan dibidang ekonomi dan pertanian. Dalam hal ini

1Penulis adalah mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana. Provinsi Nusa Tenggara Timur terdapat enam kabupaten yang mengalami rentan ketahanan pangan (kompas, 2010) Desa Prai Paha adalah salah satu desa di Kabupaten Sumba Timur yang mengalami kelaparan paling parah sejak tahun 2009 hingga tahun 2011 (kompas.com,2011)

Page 6: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

2

terbukti bahwa ketidaktahanan pangan dapat mengakibatkan kelaparan dan kemiskinan, sehingga

kita perlu untuk terus membahas dan penulis ingin meneliti tentang ketahanan pangan

masyarakat Desa Prai Paha untuk dapat mengetahui permasalah utama yang dapat menimbulkan

kenapa masyarakat tidak memiliki ketahanan pangan dan bagaimana cara menghadapinya untuk

bertahan hidup.

Strategi Livelihood merupakan suatu solusi yang dilakukan untuk dapat bertahan dan

memperoleh bahan pangan saat menghadapi krisis. Hal yang dilakukan dalam mempertahankan

ketahanan pangan adalah dengan bertani, mencari ubi hutan, kunyit dan hutang atau pinjam uang

kepada pemilik penggiling untuk kembalikan pada saat selesai panen. Lahan yang kering dan

keterbatasan lapangan pekerjaan, sehingga tidak ada pilihan lain yang bisa dilakukan untuk dapat

bertahan hidup. Banyaknya kebutuhan, biaya hidup dan harga yang tinggi adalah suatu kesulitan

tersendiri bagi masyarakat yang dalam menjalani kehidupan. Walaupun mendapatkan bantuan

dari pemerintah berupa beras miskin tetapi tidak bisa mencukupi kebutuhan konsumsi pangan.

Kebutuhan pangan adalah sulitan yang paling besar dialami setiap masyarakat di Desa Prai Paha,

kecuali bagi pemilik penggilingan yang memiliki modal. Dimana kebutuhan pangan, suatu hal

harus dipenuhi dan tidak dapat ditunda karena berkaitan dengan kebutuhan konsumsi untuk dapat

bertahan hidup.

Keterkaitan Strategi livelihood dengan ketahanan panganmemiliki peran yang sangat penting

dalam mencapai ketahanan pangan. Strategi Livelihood merupakan cara yang dilakukan untuk

dalam bertahan hidup, terutama dalam menghadapi kelaparan. Terjadinya kelaparan disebabkan

karena masyarakat kurang memiliki sumber daya lain untuk memperoleh bahan pangan untuk

dikonsumsi. Berdasarkan hal tersebut bahwa masyarakat Desa Prai Paha merupakan masyarakat

miskin.

Dalam penelitian ini menanyakan, bagamana ketahanan pangan masyarakat Desa Prai

Paha?Bagaimana strategi Livelihood masyarakat Desa Prai Paha dalam menghadapi kelaparan

yang terjadi setiap tahun?

Page 7: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

3

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketahanan Pangan

Dampak yang dirasakan petani ketika mengalami perubahan iklim adalah kekeringan yang

mengakibatkan rawan pangan. Banyak masyarakat yang mengalami gagal panen karena curah

hujan yang tidak menentu dan kemarau yang panjang (UNDP, 2007). MasterAdmin (2011)

berpendapat bahwa perubahan iklim dapat menimbulkan kemarau yang berkepanjangan yang

dirasakan oleh masyarakat Desa Prai Paha dan berpengaruh pada produksi pangan masyarakat

yang menurun. Lebih lanjut dinyatakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,

dibawa Pimpinan Kementrian Pertanian (2011), bahwa dampak perubahan iklim terhadap

ketahanan pangan dapat memberikan efek negatif kepada petani karena curah hujan yang tidak

lancar sehingga masyarakat petani mengalami keterbatasan sumber daya bahan pangan untuk

dikonsumsi dan mempertahankan kehidupan dalam menghadapi rawan pangan, serta penurunan

produksi pangan yang terus menurun.

Dengan demikian, kelaparan (kekurangan pangan) merupakan suatu sebab akibat dari

kemiskinan masyarakat. Kemiskinan yang terjadi bukan karena lahan yang sempit dan tidak

memiliki lahan pertanian tetapi karena kondisi iklim yang sangat tidak mendukung. Kecukupan

pangan merupakan suatu hal yang sangat strategis bagi masyarakat dalam bertahan hidup.

Ketahanan pangan menjadi tuntutan agar seluruh rumah tangga petani dapat menjangkau

kebutuhan pangannya dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu yang mengacu

pada adanya kemampuan dalam mengakses pangan secara cukup untuk mempertahankan

kehidupan yang aktif dan sehat (Atmanti, 2010).

Strategi Livelivood merupakan bagian penting yang dilakukan masyarakat untuk dapat bertahan

hidup dengan mencari nafkah dengan bertani, mencari kunyit, ubi dan pinjam uang. Hal ini

dilakukan oleh masyarakat lokal karena jatuh dalam kemiskinan (Dharmawan, 2007). Tetapi

sumber daya lokal ini yang diperoleh masyarakat belum mampu memenuhi kebutuhan pangan

masyarakat pedesaan. Oleh karena itu, bahwa hal tersebut membutuhkan peran dari pemerintah

untuk mengatasi kelaparan yang terjadi. Peran pemerintah terhadap kelaparan yang yang terjadi

adalah berupa uang tunai, pangan dalam bentuk beras seperti beras miskin (beras murah),

penyuluhan teknis budidaya dan pemberdayaan pangan telah dilakukan, namun ypaya tersebut

Page 8: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

4

baru pada penanganan kelaparan yang bersifat sementara, belum ada kebijakan khusus dalam

mengantisipasi kemungkin terjadi kelaparan dalam jangka panjang (Ayib, 2013).

Untuk lebih melihat mengenai hal tersebut diatas mengenai kemiskinan dinyatakan oleh

Satriawan (2012) bahwa hal yang menyebabkan kemiskinan pada petani lokal akses input

pertanian terbatas, ketersediaan teknologi terbatas, pengetahuan dan skill rendah, keterbatasan

modal, harga yang terus meningkat, sedangkan pendapatan petani sebanding dengan pengeluaran

yang dikeluarkan untuk pengolahan sawah. Hal tersebut yang dialami oleh masyarakat desa Prai

Paha dan tetap berada dalam lingkaran kemiskinan.

Pengentasan kemiskinan dan meningkatkan produksi dinyatakan oleh Sudaryanto (2006), bahwa

hal yang dilakukan dalam mendorong ketahanan pangan rumah dan peningkatan kesejahteraan

perlu dilakukan pengembangan infrastruktur, seperti teknologi. Peran sektor pertanian sangat

penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat karena memiliki multifungsi.

Page 9: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

5

Metode Penelitian Berdasarkan Pengalaman Lapangan

Penelitian dilaksanakan di Desa Prai Paha, Kecamatan Nggaha Ori Angu, Kabupaten Sumba

Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Desa ini masyarakatnya bertani, penghasilan utama dari

hasil pertanian. Wawancara dilaksanakan terhadap perempuan yang merupakan ibu rumah

tangga dan laki-laki yang berperan sebagai bapak kepala rumah tangga. Informasi dikumpulkan

selama satu (1) bulan, pada bulan Juli 2012. Aspek yang ditanyakan antara lain mencakup

ketahanan pangan, strategi livelihood yaitu ketersediaan pangan, cara bertahan hidup pada saat

krisis, pengelolaan bahan pangan.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengidentifikasi dan mengekstrapolasi

ketahanan pangan dan livelihood dengan menggunakan teknik wawancara resmi dan pengamatan

langsung dilapangan. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data Primer adalah data

yang diperoleh langsung oleh peneliti dari sumber data dengan menggunakan kuesioner sebagai

pedoman untuk wawancara. Data yang dikaji berdasarkan analisis percakapan. Jumlah responden

yang diwawancarai secara keseluruh 28 responden, yang terdiri dari 10 orang laki-laki sebagai

kepala keluarga dan 18 orang perempuan sebagai ibu rumah tangga.

Selain itu juga dilakukan wawancara secara mendalam dengan 5 respoden yang merupakan

pemilik penggiling di Desa Prai Paha untuk mengetahui dengan lebih mendalam tentang

pemberian pinjaman atau hutang yang merupakan alternatif bertahan hidup dan proses jual beli

beras. Wawancara dan pengamatan dilakukan untuk memperoleh data yang menggambarkan

fenomena yang ada dilapangan.

Tujuan penelitian penulis dilakukan berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan setiap tahun,

sehingga penulis ingin mengetahui ketahanan pangan dan strategi livelihood masyarakat Desa

Prai Paha dalam menghadapi krisis setiap tahun.

Temuan Empirik

Perubahan Iklim Sebagai Penyebab Kelaparan

Desa Prai Paha merupakan salah satu Desa yang memiliki mata Pencaharian utamanya

bersumber dari sektor pertanian yang terletak di Kecamatan Nggaha Ori Angu, Kabupaten

Page 10: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

6

Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Masyarakat di Desa ini memiliki ketergantungan

konsumsi terhadap beras dari padi yang sangat tinggi sedangkan lahan yang digunakan adalah

lahan sawah tadah hujan dan hanya sebagian kecil yang mendapat irigasi dari kali besar yang

bersumber dari mata air dan bendungan dekat hutan. Curah hujan yang tidak lancar sehingga

dapat mempengaruhi hasil panen, menimbulkan terjadinya kemiskinan dan kelaparan yang tak

dapat di hindari. Kelaparan yang terjadi di Desa Prai Paha merupakan sebuah fenomena yang

terjadi setiap tahun. Kelaparan mulai dirasakan pada bulan September – Mei setiap tahun. Pada

bulan Juni – Agustus dikenal dengan istilah musim panen (Musim Kering), sedangkan bulan

September-Mei dikenal dengan musim lapar (wawancara dengan Ibu-ibu rumah tangga,

pada tanggal 9 Juli 2012).

Masalah kelaparan merupakan suatu hal yang sudah biasa terjadi, meskipun masyarakat

mengetahui bahwa akan terjadi kelaparan tetapi tidak memiliki cara lain untuk dapat

mengantisipasi kelaparan. Pada bulan Desember-Februari panen jagung tetapi bahan makanan

pokok masyakat adalah nasi, sedangkan jagung dan ubi-ubian hanya sebagai makanan

sampingan, lebih mengutamakan untuk mengkonsumsi nasi di bandingkan dengan makanan lain,

seperti jagung dan ubi-ubian, meskipun dalam kondisi ekstrim atau terjadi kelaparan dan krisis

pangan, nasi dari beras tetap menjadi konsumsi utama. Nasi merupakan makanan pokok,

sehingga selalu berusaha mencari beras bagaimanapun caranya, seperti mengambil pinjaman

atau yang lebih dikenal dengan istilah hutang oleh masyarakat Desa. Hutang bagi masyarakat

Desa berupa pinjaman uang bunga, padi, beras kepada orang Cina, pemilik penggilingan dan

masyarakat Desa lainnya yang mampu mengeluarkan pinjaman pada bulan Desember dengan

bunga pengembaliannya pada bulan Juni dua kali lipat. Lama masa pinjamannya harus dihitung

selama enam bulan baru bisa dikembalikan baik berupa uang, beras, maupun padi.2

Ketahanan pangan sangat berpengaruh besar terhadap tingkat kesejahteraan hidup. Dimana

pangan merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat yang harus di konsumsi sehari-hari.

Pangan adalah kebutuhan yang harus di penuhi agar kelangsungan hidup masyarakat terjamin.

Oleh karena itu, dengan begitu pentingnya kebutuhan pangan dalam kehidupan. Desa Prai Paha

adalah salah satu Desa yang mata Pencahariannya tergantung pada sektor Pertanian. Masyarakat

Desa Prai Paha memiliki lahan yang cukup luas, tetapi sebagian lahan besar lahan merupakan

2 Berdasar Hasil wawancara dengan 18 orang ibu-ibu rumah tangga di Desa Prai Paha

Page 11: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

7

lahan kering yang mengharapkan air hujan atau lahan tadah hujan. Kondisi iklim yang tidak

dapat di prediksi sehingga mengalami kegagalan panen dan panen yang kurang maksimal. Hal

ini disebabkan karena kurangnya irigasi dan curah hujan yang tidak lancar setiap tahun.Musim

kering lebih panjang dibandingkan dengan musim Hujan.

Kondisi iklim yang ekstrim menghambat ketahanan pangan masyarakat Desa Prai Paha.

Ketahanan pangan dapat menunjukkan kemandirian Desa dalam produksi bahan pangan untuk

konsumsi sehingga dapat bertahan hidup yang di dukung oleh pangan yang cukup dan merata.

Tetapi Desa Prai Paha kurang memiliki ketahanan pangan di karenakan lahan yang di jadikan

lahan pertanian untuk menanam padi adalah sebagian besar lahan kering, tetapi setelah panen

hanya di gunakan untuk mengikat ternak dan tempat untuk menggembala ternak seperti sapi,

kebau dan kuda, hanya sebagian kecil masyarakat yang menanam kedelai dan padi kedua tetapi

hasilnya kurang maksimal dan terkadang hanya kembali bibit atau modal sehingga masyarakat

kurang berminat untuk menanam padi kedua. Meskipun, terdapat air kali dan mata air besar serta

bendungan disekitar lahan yang dapat memberikan irigasi sebagian kecil lahan tetapi tidak

menggunakan untuk menanam jenis tanaman lain yang berumur pendek untuk cadangan pangan

dan konsumsi pada saat terjadi kelaparan. Hal tersebut sangat berdampak pada ketahanan pangan

karena kurangnya jenis bahan pangan lain untuk dikonsumsi, sekalipun ada beberapa masyarakat

yang memilki kebun tetapi ketergantungan pada nasi dari beras yang sangat tinggi sehingga

mengalami kelaparan. Bahan pangan lokal ubi-ubian seperti ubi iwi (ubi Hutan), singkong,

keladi, ubi manusia dan lain-lain hanya sebagai bahan pangan sampingan. Dalam hal konsumsi,

jika masyarakat belum mengkonsumsi masih tetap merasa lapar dan belum cukup sehingga

setiap hari harus mengkonsumsi nasi dari beras.3

Rawan Pangan adalah kondisi kekurangan bahan pangan bagi masyarakat Desa,dalam hal ini

bahan pangan beras untuk dikonsumsi. Sehingga tidak heran banyak masyarakat mengonsumsi

ubi iwi atau ubi hutan yang beracun dan sangat beresiko tinggi terhadap kesehatan, apabila

pengolahannya tidak maksimal maka dapat mengakibatkan mabuk. Hal ini sangat memperihatin

karena yang seharusnya yang memproduksi bahan pangan adalah masyarakat petani tetapi tidak

memiliki ketahanan pangan sendiri. Keterbatasan pangan ini sangat mempengaruhi tingkat

3Hasil wawancara dengan Ibu Oce yang sebagai seorang ibu rumah tangga dan petani padi dan kebun pada tanggal 16 Juli 2012.

Page 12: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

8

kesejahteraan masyarakat. Pangan merupakan hal yang sangat berperan penting dalam kehidupan

masyarakat untuk dikonsumsi dan bertahan hidup. Masalah ketahanan pangan yang dihadapi

masyarakat Desa Prai Paha, bukan hanya masalah iklim saja tetapi juga, serangan hama,

penyakit, tidak memiliki bibit unggulan dan kurangnya pengetahuan untuk mengelolah lahan

dengan baik. Oleh karena itu, Ilmu pengetahuan sangat penting dalam meningkat kualitas sumber

daya manusia untuk bisa mencapai ketahanan pangan dan tingkat kesejahteraan masyarakat Desa

Prai Paha.

Desa Prai Paha kurang memiliki keanekaragaman pangan lokal yang dapat membantu ketika

terjadi kelaparan. Kebutuhan pangan masyarakat lebih diutamakan pada pemenuhan pangan

pokok yaitu berupa beras sehingga kurangnya budidaya pangan lokal untuk dijadikan bahan

pangan konsumsi. Hal ini menunjukkan bahwa beras yang sangat dominan dalam pemenuhan

kebutuhan pangan sebagai makanan pokok. Produksi pangan selain Padi yaitu jagung, ubi dan

kedelai sangat rendah, bahkan hampir tidak terlihat di Desa Prai Paha, jagung di tanam satu kali

dalam setahun sama dengan tanaman padi tapi ketika habis panen jagung lebih banyak dijual

untuk memenuhi kebutuhan lain dan membeli beras, dibandingkan dengan mengkonsumsi.4

Ketahanan pangan berkaitan dengan persediaan, distribusi dan konsumsi pangan. Desa Prai Paha

kurang memiliki persediaan beras untuk konsumsi sehingga ketersediaan bahan pangan sangat

rendah di Desa Prai Paha, sedangkan pada kenyataannya, Desa ini merupakan salah satu Desa

penghasil beras di Kabupaten Sumba Timur karena mata pencaharian utama dari sektor

pertanian, tetapi tidak memiliki persediaan beras untuk mengantisipasi terjadinya kelaparan.

Beras yang dihasilkan lebih banyak dijual kepada pemilik penggilingan dan pemilik

penggilingan menjualnya ke Desa lain atau sekitar kota Waingapu. Desa yang produksi beras dan

seharusnya memiliki ketahanan pangan tetapi mengalami kelaparan yang disebabkan karena

kurang memiliki ketersediaan bahan pangan beras. Setelah panen masyarakat lebih banyak

menjual hasil panen untuk memenuhi kebutuhan lain dan membayar hutang. Permasalahan

distribusi bahan pangan yang dihadapi adalah prasarana distribusi darat dan antar pulau,

kelembagaan dan keamanan jalur distribusi, serta bervariasinya kapasitas produksi antar wilayah

dan antar musim. Distribusi pangan yang dimaksud adalah distribusi pangan yang berasal dari

pemerintah seperti beras murah (Beras Miskin) dan beras bantuan khusus pada saat terjadi

4Hasil Wawancara dengan ibu Hewa Tanda Mbitu pada tanggal 15 Juli 2012

Page 13: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

9

kelaparan yang sering terlambat. Sedangkan permasalahan konsumsi adalah belum terpenuhinya

kebutuhan pangan masyarakat Desa Prai Paha, karena kekurangan bahan pangan setiap tahun

serta belum tercukupinya konsumsi energi, meskipun konsumsi protein sudah mencukupi serta

konsumsi energi yang sebagian besar dari padi-padian yaitu beras. Ketahanan pangan merupakan

komponen yang tidak dapat dipisahkan dari kualitas sumber daya manusia (Saleh dkk, 2011).

Dengan adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka akan meningkatkan

produktifitas produksi bahan pangan. Individu dalam rumah tangga dapat memperoleh bahan

pangan yang cukup, aman, dan bergizi. Sehubungan dengan hal tersebut tidak adanya

pengembangan pengetahuan, seperti penyuluhan ketahanan pangan yang berbasis kearifan lokal.

Ubi Iwi, Kunyit, dan Hutang Sebagai Strategi Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat Desa

Berbagai cara yang dilakukan masyarakat untuk dapat bertahan hidup yang merupakan strategi

pemenuhan kebutuhandalam menghadapi ketidaktahan pangan. Berikut ini adalah hasil

wawancara dengan Bapak Jefry Tai Kamangi yang merupakan seorang bapak kepala rumah

tangga, pada tanggal 10 juli 2012, mengenai strategi pemenuhan kebutuhan masyarakat:

“Kalau musim hujan atau musim lapar biasa saya pinjam padi tiga-lima belek (satu belek

ukuran sama dengan 10-12 kg beras bila padinya digiling menjadi beras) dan kemudian

saya kembalikan pada saat panen dengan dua kali lipat dari yang saya pinjam. Sama

halnya juga kalau saya pinjam uang bunga (Ndui Por) jika ada keperluan mendadak atau

biaya kebutuhan anak-anak, pinjam Rp. 100.000 dan saya kembalikan Rp. 200.000 ketika

saya habis panen. Kalau pinjam beras lipat juga sama 50 kg kembalinya dua kali lipat

menjadi 100 kg”.

Strategi pemenuhan kebutuhan yang dilakukan oleh masyarakat adalah pinjaman uang

terkadang bermacam-macam bentuk pengembaliannya bahwa sangat tergantung pada pemilik

pinjaman, jika pemilik pinjaman mengeluarkan untuk uang bunga maka pengembaliannya uang

dua kali lipat, tetapi jika pemiliknya mengeluarkan uang pinjaman untuk membeli beras atau

jagung maka pengembaliannya dalam bentuk beras dan jagung sesuai jumlah uang yang

dipinjam dengan harga sesuai pada harga yang berlaku pada saat pengembalian dan harga yang

rendah. Uang yang dikeluarkan untuk membeli beras atau jagung biasanya dikeluarkan pada saat

belum panen dan waktunya tergantung pemilik pinjaman melihat situasi desa pada saat terjadi

Page 14: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

10

krisis pangan dan kelaparan. Untuk dapat bertahan hidup, maka tidak ada pilihan lain yang bisa

dilakukan. Keterbatasan lapangan pekerjaan dan cadangan bahan pangan dengan terpaksa harus

mengambil pinjaman kepada orang lain.5

Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Bapak Kataucu Retang, yang merupakankan seorang

kepala keluarga, pada tanggal 11Juli 2012, mengenai strategi pemenuhan kebutuhan:

“Saya pinjam uang, padi kalau musim hujan karena saya tidak ada pilihan lain untuk bisa

memenuhi kebutuhan hidup keluarga saya, walaupun habis panen padi saya habis untuk

bayar utang mau bagaimana lagi, nanti cari lagi jalan lain untuk bisa makan, kalau tidak

ada saya hutang lagi tidak apa-apa, begitu sudah hidup”.6

Strategi pemenuhan kebutuhan yang dilakukan dengan cara peminjaman atau hutang merupakan

hal yang bisa dan sebagai salah satu alasan yang mendasar bagi masyarakat untuk dapat

memenuhi kebutuhan hidup dan bagi masyarakat Desa adalah sebuah solusi yang sangat tepat

untuk mengatasi krisis pangan dan kelaparan yang terjadi pada bulan Desember-Mei setiap

tahun. Krisis pangan sudah mulai dirasakan setelah sebulan habis panen. Hasil yang diperoleh

gunakan untuk membayar hutang dan jual untuk memenuhi kebutuhan lain, sebagian dikonsumsi

sehari-hari. Masyarakat bukan saja mengutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi

juga untuk memberikan sumbangan kepada keluarga, saudara, tetangga yang mengadakan acara

adat, pernikahan, mengalami duka. Hal ini dilakukan atas kepedulian sosial yang tinggi kepada

orang lain. Sumbangan yang berikan berupa beras, kopi, gula, uang dan hewan, masyarakat

merasa sebagai suatu kewajiban yang harus dilakukan setiap individu dan harus dibalas bagi

pihak yang mengadakan acara. Dengan demikian dapat menyebabkan terjadinya krisis dan

kelaparan bagi masyarakat Desa setempat karena ketika mereka tidak memikili dana, atau uang

untuk sumbangan maka masyarakat terpaksa melakukan pinjam kepada orang lain yang memiliki

dana. Sumbangan tersebut suatu hal yang sangat penting bagi masyarakat dalam pergaulan untuk

menjaga harga diri dan kehormatan yang sudah menjadi tradisi dan adat-istiadat masyarakat ian

besar hanya digunakan untuk membayar hutang tersebut.

5 Hasil wawancara dengan bapak Jefri Tay Kamangi yang merupakan seorang bapak kepala rumah tangga pada tanggal 10 Juli 2012 6Hasil wawancara dengan Bapak Kataucu Retang yang merupakan seorang bapak kepala rumah tangga, pada

tanggal 11 juli 2012, mengenai strategi pemenuhan kebutuhan.

Page 15: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

11

Hal yang menarik bagi masyarakat desa adalah bahwa utang itu merupakan hal biasa karena

krisis dan kelaparan terjadi setiap tahun sehingga masyarakat Desa mengganggap sesuatu hal

yang biasa dan yang dialami setiap orang yang ada di Desa tersebut. Rata-rata semua masyarakat

Desa mengalami yang namanya hutang karena mata pencaharian utama di Desa tersebut hanya

dari bertani dan panen terjadi satu kali dalam satu tahun hasil panen yang sangat tergantung

pada kondisi yang terjadi setiap tahun karena curah hujan yang kadang tidak maksimal, hama

tikus dan penyakit.Solusi masyarakat untuk dapat keluar dari kondisi ekstrim seperti kelaparan

yang dihadapi setiap musim hujan selain dengan cara hutang yaitu dengan mencari kunyit di

hutang, kebun dan padang untuk dijual dengan harga Rp. 7000- Rp. 9000 per kg. Hasil yang

diperoleh digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari baik untuk konsumsi, biaya sekolah

anak dan memenuhi kebutuhan lain.7

Strategi pemenuhan kebutuhan tidak selama dilakukan setiap tahun karena sangat tergantung

pada pembeli atau peluang pasar yang ada, jika ada permintaan pasar maka masyarakat akan

mencari kunyit, mengolah dan menjual. Proses pengolahannya dengan cara mengiris tipis, lalu

dijemur selama satu –dua hari hingga kering lalu dijual kepada pembeli lokal. Selain itu juga

banyak masyarakat yang mengosumsi umbu Iwi untuk dapat mencukupi kebutuhan pangan. Jenis

ubi ini sangat beracun dan beresiko, apabila proses pengolahannya tidak maksimal mengeluarkan

racunnya. Pengolahan ubi ini di kupas, lalu diiris dan kemudian diremdam selama dua (2)

minggu untuk mengeluarkan racunnya dan dijemur kembali hingga kering untuk siap di

konsumsi, tetapi sebelum di konsumsi harus direndah lagi selama 1 malam.8

Kesulitan Pengelolaan Lahan atau Sawah Untuk Strategi Livelihood

Sistem pengelolaan sawah merupakan bagian strategi pemenuhan kebutuhan untuk memperoleh

pendapatan dan bahan pangan konsumsi. Pendapatan masyarakat berasal dari hasil panen setiap

tahun. Sawah yang di kelola terdapat sawah air dan sawah tadah hujan yang dapat dijadikan

lahan pertanian untuk menanam padi. Sawah air merupakan sawah yang mendapat irigasi dari

kali dan bendungan yang mengalir sepanjang musim. Bendungan dan kali ini cukup mampu

7Hasil Wawancara dengan Bapak Dominggus Domu Wulang pada tanggal 11 Juli 2012

8Hasil wawancara dengan bapak Yance pada tanggal 18 Juli 2012, Sebagian masyarakat yang telah diwawancarai

menyatakan bahwa pendapatan mereka hanya dari sektor pertanian.

Page 16: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

12

untuk memberikan irigasi sebagian kecil sawah tetapi selebihnya merupakan sawah tadah hujan.

Meskipun sebagian kecil sawah mendapat irigasi yang cukup sepanjang musim, tetapi tetap

menanam padi satu kali dalam setahun karena merasa lebih baik untuk menanam padi satu kali

setahun karena hasil lebih baik atau maksimal. Jika menanam padi dua kali setahun, maka hasil

yang di dapatkan kurang maksimal.

Sawah tadah hujan tidak digunakan untuk tanaman lain selain padi yang dapat mengakibat lahan

sawah sangat kering. Setelah panen lahan sawah hanya digunakan untuk mengikat ternak dan

dijadikan tempat penggembalaan ternak, hanya sebagian kecil masyarakat yang menanam

kedelai dan padi kedua tetapi hasilnya tidak maksimal dan terkadang hanya kembali bibit atau

modal sehingga banyak yang tidak mau menanam dan lebih memilih untuk tinggal dirumah.

Meskipin terdapat air sungai dan mata air besar disekitar lahan sawah yang dapat memberikan

irigasi sebagian kecil sawah tetepi masyarakat tidak digunakan untuk menanam jenis tanaman

lain yang berumur pendek. Hal tersebut sangat berdampak pada ketahanan pangan masyarakat

setempat karena masyarakat tidak memiliki jenis pangan lain, sekalipun memilki kebun, tetapi

hanya di tanami jagung pada musim hujan, sangat tergantung pada nasi dari beras.

Pengelolaan sawah hanya merupakan solusi semata dalam memenuhi kebutuhan pangan.

Masyarakat Desa Prai Paha tidak berarientasi pada pasar tetapi lebih konsumtif. Pada bulan Mei

sampai Agustus adalah masa berkelimpatahan bahan pangan. Walaupun setelah panen akan

menjual hasil panennya untuk memenuhi kebutuhan lain, seperti biaya sekolah dan lain-lain yang

merupakan kebutuhan ekonomi rumah tangga.

Jual Beli Beras Sebagai Pemenuh Kebutuhan

Strategi pemenuhan kebutuhan ini dilakukan setiap tahun dan pada saat habis panen untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti biaya sekolah anak, dan kebutuhan rumah tangga

lainnya, masyarakat menjual hasil panennya dalam bentuk beras dengan harga yang murah.

Sedangkan pada musim hujan atau musim lapar pada bulan Oktober- April, masyarakat membeli

beras dengan harga mahal pada pemilik penggilingan.Menjual beras disebabkan karena

minimnya pengetahuan tentang tujuan dan sistem pasar. Selain itu tidak memiliki sumber daya

lain yang dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan karena pendapatan berasal dari hasil penjualan

Page 17: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

13

beras. Hasil ini tentu sangat tidak memuaskan atau tidak memcukupi kebutuhan hidup, karena

hasil panen yang diperoleh belum tentu maksimal dan hasil panen yang diperoleh selain di jual

untuk konsumsi sehari-hari. Sistem seperti ini yang terjadi dari tahun ke tahun yang tidak pernah

berubah dan sudah menjadi suatu tradisi bagi masyarakat yang sulit untuk dirubah pemahaman

dan pola pikir.Meskipun mengetahui bahwa mulai pada bulan Oktober dan bahkan sebulan

setelah habis akan terjadi krisis pangan, tetapi tetap menjual beras atau hasil panen mereka

dengan harga yang murah pada saat panen karena tidak memiliki pilihan lain. Berikut ini adalah

hasil wawancara dengan pemilik penggilingan, Ibu Marta Engalika, Bapak Dolop Mbiliyora, Ibu

Hammu Landu Pari, pada tanggal 12 juli 2012, tentang jual beli Beras kepada masyarakat:

Saya membeli beras dengan harga Rp.5000 per kg dan jual di toko-toko beras di

waingapu, Desa-Desa lain dan saya jual per karong Rp.300.000 berdasarkan pesanan, sisa

sebagian saya simpan digudang untuk dijual nanti pada saat musim lapar, biasanya saya

mulai menjual pada bulan Desember, lebih banyak saya jual pada musim lapar karena

lebih dapat untung.

Pemilik penggilingan membeli beras dengan harga murah untuk dijual kembali ke Desa lain,

kota Waingapu dan sebagiannya ditampung digudang untuk dijual pada musim hujan saat terjadi

krisis pangan dengan harga yang lebih tinggi. Hal menimbulkan masyarakat terpaksa harus

pinjam uang kepada pihak lain untuk membeli beras dan kebutuhan lain dan bahkan mengambil

pinjaman langsung kepada pemilik penggilingan berupa uang beras yang akan dikembalikan

dalam bentuk beras dan uang bunga yang dibayar dua kali lipat pada saat pengembaliannya,

sehingga dapat bertahan hidup.

Masyarakat menjual beras bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja dan

membayar hujam pinjaman saja, tetapi banyak juga masyarakat yang menjual hasil panennya

hanya untuk mabuk-mabukan. Hal ini dapat mempengaruhi ketahanan pangan masyarakat

sendiri karena tidak dapat mengelola pangan dengan baik.

Sedangkan setelah panen mulai dari bulan Agustus sampai bulan November, masyarakat tidak

memiliki aktivitas lagi, lebih banyak untuk menganggur dirumah. Keterbatasan lapangan

Page 18: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

14

pekerjaan terhadap masyarakat sehingga semakin terpuruk dalam menghadapi kemiskinan dan

tidak dapat mengakses pangan yang cukup.9

Hasil Kebun Sebagai Penopang Kebutuhan Pangan dan Pemeliharaan Ternak Lebih di

Utamakan untuk adat

Strategi pemenuhan kebutuhan masyarakat, selain dari hasil dari sektor pertanian, juga terdapat

hasil dari kebun masyarakat lokal dalam memenuhi kebutuhan pangan.Hasil kebun masyarakat

yaitu ubi-ubian dan sayur-sayuran. Ubi-ubian seperti Singkong, ubi Petatas, ubi Talas, ubi

Manusia, sedangkang sayuran berupa, sayuran daun singkong, Kacang Panjang, Buncis, Daun

dan buah Labu. Hasil kebun tersebut hanya dikonsumsi sendiri oleh masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tidak di jual. Tanaman ubi-ubian dan sayuran hanya tanam

pada musim hujan karena pada musim kering masyarakat tidak memiliki akses irigasi untuk

menanam tanaman sayuran dan ubi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan sebagian besar masyarakat Desa Prai Paha, menyatakan

bahwa mereka memelihara ternak seperti Sapi, Kuda, Kerbau, Babi, anjing dan ayam. Ternak

seperti Sapi, Kuda, Kerbau, dan Babi, kebanyakan di pelihara hanya untuk upacara adat untuk

membantu memenuhi kebutuhan dalam melaksanakan upacara adat dan masyarakat rata-rata

memelihara satu sampai lima ekor dan di Desa Prai Paha tidak banyak yang memiliki ternak

tersebut dalam jumlah yang banyak. Ayam di pelihara guna menjamu jika ada tamu yang datang

berkunjung di rumah dan di jual jika ada keperluaan mendadak. Tetapi masyarakat yang

diwawancarai hanya memelihara ayam satu ekor sampai sepuluh ekor. Bahkan ada masyarakat

yang tidak memelihara ayam sama sekali dengan alasan karena jika ada ayam hanya untuk di

konsumsi. Sedangkan Anjing dipelihara hanya untuk konsumsi sendiri dan menjaga rumah.

Pelihara anjing bagi masyarakat Desa Prai Paha merupakan suatu kewajiban jika tidak ada

Anjing yang menggonggong menganggapnya kurang baik bagi masyarakat Desa.10

9 hasil wawancara dengan pemilik penggilingan, Ibu Marta Engalika, Bapak Dolop Mbiliyora, Ibu Hammu Landu

Pari, pada tanggal 12 juli 2012, tentang jual beli Beras kepada masyarakat 10 Sebagian besar masyarakat Desa Prai Paha yang diwawancarai mengatakan bahwa hasil kebun seperti ubi-ubian dan sayuran hanya ditanam pada saat musim hujan, sedang tenak seperti sapi, kuda, kerbau dan babi lebih banyak

Page 19: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

15

Arti Penting Ketahanan Pangan dan Strategi Livelihood Desa Prai Paha

Strategi Livelihood yang di lakukan oleh masyarakat Desa Prai Paha adalah kunci nafkah utama.

Dharmawan (2007), Menyatakan bahwa kedua basis nafkah yang saling mengisi yaitu sektor

pertanian dan non pertanian, menyebabkan keterlekatan warga komunitas pedesaan kepada dua

sektor tersebut secara khas. Setiap lapisan menggandakan kegiatan ekonominya dikedua sektor

tersebut. Dalam pemanfaatan peluang nafkah, setiap masyarakat menggunakan kombinasi modal

dan usaha keras dalam mencari nafkah. Modal yang dimaksud adalah tanah, sedangkan usaha

keras adalah fisik mental yang kuat dalam mencari ubi Iwi di Hutan dan kunyit di Padang untuk

memenuhi kebutuhan mereka.

Ketahanan pangan adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan Negara dan khususnya

masyarakat Desa Prai Paha. Berdasarkan temuan empirik yang diperoleh dilapangan bahwa

masyarakat Desa Prai Paha tidak memiliki ketahanan pangan yang disebabkan karena perubahan

iklim yang sangat ekstrim dengan curah hujan yang kurang lancar setiap tahun. Curah hujan

setiap tahun rata-rata terjadi selama bulan November sampai bulan Maret. Dengan perubahan

iklim yang seperti ini dapat menimbulkan kerentanan pangan dan kelaparan yang

berkepanjangan setiap tahun. Berdasarkan hasil penelitian lapangan oleh Kementerian

Komunikasi dan Informasi RI mengatakan (2011), bahwa Perubahan iklim berdampak langsung

pada ketahanan pangan yaitu berdampak pada kapasitas produksi pertanian dan ketersediaan

pangan yang masih sangat bergantung pada iklim, bahwa Indonesia merupakan daerah tropis

yang memiliki dua (2) adalah musim hujan dan musim kering. Oleh karena itu peran penting

ketahanan pangan dalam kehidupan masyarakat pedesaan sehingga dapat membantu ekonomi

rumah tangga masyarakat miskin. Prihatin, Hariadi dan Mudiyono (2012), Dalam penelitian

mereka mengatakan bahwa ketahanan pangan merupakan hal yang utama dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Kerentanan pangan mengekibat rendahnya kualitas hidup masyarakat,

baik pada aspek fisik, kesehatan, sosial maupun ekonomi.

Selain perubahan iklim dan cuaca yang mengakibatkan curah hujan yang tidak menentu juga

terjadi hal lain yang menyebabkan masyarakat tidak memiliki akses pangan yang cukup yaitu

dipelihara untuk gunakan pada saat mengadakan dan menyumbang untuk upacara adat, sedang ayam untuk tamu yang berkunjung dan dijual jika ada keperluan mendadak dan Anjing untuk penjaga rumah dan konsumsi.

Page 20: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

16

dengan rendahnya kualitas sumber daya manusia dan pengetahuaan, sehingga pengelolaan bahan

pangan yang diperoleh tidak digunakan dengan dengan baik yang dapat menunjang ekonomi

rumah tangga. Kebanyakan masyarakat setelah panen selesai, hasilnya dijual dengan harga

murah, bayar utang, jual, konsumsi dan sebagiannya hanya untuk berpesta pora dengan minum

keras (mabuk-mabukan). Hal tersebut sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Desa Prai Paha,

sehingga sulit untuk merubah pemahaman dan pola pikir masyarakat.

Ketika masyarakat tidak dapat mengakses pangan yang cukup, yang terjadi adalah kelaparan.

Dengan demikian masyarakat harus mencari jalan keluar untuk dapat bertahan hidup. cara yang

dilakukan adalah bertani, mencari ubi hutan untuk diolah jadikan bahan konsumsi, sedangkan

kunyit, masyarakat mencari dipadang rumput atau hutan, bahkan masrakat rela pergi kelain Desa

untuk mencari kunyit , lalu diiris tipis dan jemur hingga kering untuk dijual. Karena masyarakat

membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sehari-hari, sehingga terpaksa

menjual dengan harga yang lebih murah kepada pembeli lokal.

Kelaparan terjadi setiap tahun di Desa Prai Paha karena masyarakat tidak memiliki bahan pangan

lokal. Pangan lokal sangat berperan penting bagi kehidupan masyarakat yang berada dipedesaan

untuk dijadikan bahan pangan cadangan yang dapat dikonsumsi sehari-hari dan dapat bertahan

hidup dalam menghadapi kelaparan. Seperti yang di nyatakan oleh Rauf dan Sri Lestari (2009),

bahwa pemanfaatan sumber pangan lokal yang merupakan sumber pangan alternatif bagi

masyarakat yang harus dikembangkan dengan baik dari segi budidaya, maupun pengelolaan

setelah panen. Jenis pangan lokal yang harus di kembangkan dan kelola dengan baik berupa

umbi-umbian, buah-buahan, dan tanaman obat yang dapat menyediakan bahan pangan yang

cukup bagi masyarakat pedesaan sehingga terhidar dari kekurangan gizi dan kelaparan. Hal ini

juga dapat memberikan perubahan terhadap pemahaman masyarakat agar ketergantungan pola

konsumsi masyarakat berubah dan memberikan kemajuan dalam ekonomi rumah tangga

masyarakat yang tinggal didaerah pedesaan.

Strategi pemenuhan kebutuhan ini yang dilakukan oleh masyarakat merupakan strategi

Livelihood. Strategi livelihood (strategi nafkah) merupakan cara yang tepat dilakukan

masyarakat dalam mempertahankan hidup, dimana ketersediaan bahan pangan, seperti beras

tidak dapat mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Desa Prai Paha. Oleh karena itu, strategi

Page 21: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

17

nafkah memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat pedesaan dalam menghadapi

kelaparan. Widodo (2011) mengatakan bahwa rendahnya pendapatan masyarakat yang bekerja

disektor pertanian yang menyebabkan terjadinya kemiskinan rumah tangga petani. Strategi

nafkah merupakan alternatif pendapatan untuk dapat bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan

sehari-hari.

Dengan melakukan berbagai macam cara untuk memenuhi kebutuhan, bahkan masyarakat rela

mengonsumsi ubi iwi atau hutan yang sangat berbahaya atau berracun jika pengolahannya tidak

maksimal, hutang dan mencari kunyit. Hal tersebut dikarenakan bahwa masyarakat tergolong

sebagai masyarakat miskin. Strategi hutang yang dilakukan masyarakat menyebabkan terus

berada dalam lingkaran garis kemiskinan. Karena hasil panen digunakan untuk membayar hutang

dan sisanya dikonsumsi dan dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Strategi pemenuhan

kebutuhan yang dilakukan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dengan cara tersebut diatas

adalah yang disebut dengan istilah strategi livelihood.

Strategi pemenuhan kebutuhan yang dilakukan masyarakat Desa Prai Paha dengan cara menjual

beras setelah habis panen merupakan cara yang kurang efektif. Kebanyakkan masyarakat

menjual hasil panennya secara berlebihan sehingga yang sisa untuk konsumsi hanya

sedikit.Sedangkan panen hanya satu (1) kali setiap tahun, lebih banyak masyarakat yang

menganggur setelah panen. Dengan menjual hasil panen secara berlebihan juga dapat

menyebabkan terjadinya kelaparan di Desa Prai Paha.

Dalam pengelolaan hasil panen, membutuhkan pengetahuan dan sumber daya manusia yang

berkualitas untuk dapat mengelola dengan baik. Tetapi yang terjadi di Desa Prai Paha masih

kurangnya Ilmu pengetahuan, teknologi dan sumber daya manusia sehingga masyarakat tidak

dapat membudidaya pangan lokal untuk dijadikan cadangan pangan ketika terjadi kelaparan

sehingga dapat menghidari hutang. Teknologi dan sumber daya manusia yang berkualitas dalam

meningkatkan kreativitas, tentu membutuhkan bantuan dari Stakeholder terkait, seperti

pemerintah, LSM dan lain sebagainya. Namun di Desa Prai Paha belum ada program yang

berhasil memberikan kemajuan kepada masyarakat dalam pengentasan kemiskinan dan

mengatasi kelaparan yang terjadi setiap tahun. Berdasarkan pengamatan dilapangan bahwa

program PNPM Mandiri yang sudah ada di Desa Prai Paha belum mampu memberikan kemajuan

Page 22: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

18

yang signifikan pada masyarakat Desa tersebut. Kebanyak program ini tidak berjalan dengan

baik dan inovasi teknologi untuk dapat mendorong peningkatan produksi pangan lokal belum

dilakukan. Inovasi teknologi merupakan hal yang sangat penting, hal ini juga dikemukakan oleh

Yuliatmoko (2011), yang menyatakan bahwa produk pangan lokal belum mampu menarik minat

konsumen untuk dikonsumsi dan memperoleh bahan pangan yang cukup bergizi dan mencapai

ketahanan pangan masyarakat. Djaafar, Sarjiman, dan Pustika (2010) juga menyatakan bahwa

ketahanan pangan merupakan tujuan dari pembangunan pertanian sehingga pangan lokal perlu

untuk dilestarikan karena memiliki potensi sebagai pangan alternatif guna mendukung ketahanan

pangan nasional. Hal tersebut dapat mengurangi ketergantungan masyarakat untuk mengonsumsi

bahan pangan dari beras karena beras selalu mendominasi dan paling terutama untuk

dikonsumsi. Oleh karena itu inovasi teknologi dan kreatifitas masyarakat harus dilakukan

sehingga bahan pangan lokal dapat menarik minat konsumen untuk dikonsumsi. Dalam hal

tersebut juga harus ditunjang dengan ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia yang

berkualitas.

Kemiskinan yang terjadi di Desa Prai Paha, bukan karena masyarakat malas bekerja, tidak

memiliki lahan sawah atau karena lahan yang sempit. Tetapi karena pola pikir dan hidup

masyarakat yang tidak berubah serta pengelolaan bahan pangan yang kurang baik, sehingga tidak

dapat mendukung ekonomi rumah tangga masyarakat. Hal yang penting dan harus dilakukan

bagi masyarakat adalah perubahan terhadap pola pikir dan pengelolaan hasil panen yang agar

dapat keluar dari lingkaran kemiskinan. Jika tidak melakukan perubahan maka akan terus berada

dalam lingkaran kemiskinan dan bahwa keuntungan besar hanya diperoleh oleh Pemilik

penggilingan yang memiliki modal.

Jika Strategi pemenuhan kebutuhan tetap menggunakan dengan cara hutang akan terus dilakukan

oleh masyarakat Desa Prai Paha, maka akan menghambat pertumbuhan ekonomi pedesaan dan

kemajuan suatu Kabupaten Sumba Timur, khususnya di Desa Prai Paha. Strategi ini dapat

memberikan resiko yang besar kepada masyarakat miskin untuk tetap tinggal dalam lingkaran

kemiskinan. Kemiskinan merupakan sebuah masalah yang sulit di selesai oleh setiap Negara dan

merupakan sebuah penyakit dalam pembangunan wilayah dan perekonomian di Kabupaten

Sumba Timur. Dengan demikian, dalam meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat Desa

Prai Paha maka membutuhkan peran pemerintah dalam kebijakan mengatasi kelaparan yang

Page 23: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

19

terjadi setiap tahun dalam jangka panjang, meskipun selama ini peran pemerintah menangani

kelaparan dalam bentuk uang tunai, beras miskin tetapi hanya bersifat sementara dalam jangka

pendek. Tetapi belum ada penanganan dalam jangka panjang untuk mengantisipasi terulang

terjadinya kelaparan. Kurangnya kebijakan lumbung Desa, penyuluhan dan budidaya pangan

lokal yang menjadi cadangan pangan alternatif masyarakat.

Secara garis besar konsep ketahanan pangan dan strategi livelihood masyarakat Desa Prai Paha

ditunjukkan melalui bagan sebagai berikut:

Berdasarkan bagan diatas bahwa ketahanan pangandan strategi livelihood masyarakat Desa Prai

Paha memiliki keterkaitan, dimana ketika masyarakat kurang memiliki ketahanan pangan, maka

cara utama yang dilakukan dalam memenuhi ketahanan pangan adalah strategi livelihood dengan

bertani yaitu kebun, sawah, ternak, mencari ubi Iwi, mencari Kunyit dan hutang. Hasil sawah

dan kunyit masyarakat menjualnya kepada pembeli lokal dengan harga yang lebih murah.

Sedangkan jika masyarakat menjual langsung di kota waingapu maka harganya lebih tinggi di

bandingkan kepada pembeli lokal. Sedangkan ternak masyarakat lebih banyak gunakan pada saat

upacara adat, dan disana terdapat pasar dengan sistem barter untuk memenuhi kebutuhan upacara

adat dan konsumsi sendiri. Sedangkan kebun dan hutang di lakukan pada saat musim hujan

Pasar

Musim Kering Musim hujan

Sawah

Kunyit

Kebun

Ternak

Livelihood Ubi Iwi Hutang

Ketahanan

Pangan

Page 24: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

20

antara bulan Desember sampai bulan Maret yang merupakan strategi livelihood untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari dan konsumsi. Ubi iwi hanya untuk dikonsumsi oleh masyarakat sendiri

dan menjadi cadangan bahan pangan lokal pada saat terjadi kelaparan di musim kering. Strategi

Livelihood sangat berperan penting dalam mengatasi kelaparan tetapi harus membutuhkan

kreativitas masyarakat Desa Prai Paha dalam sektor bisnis, sehingga dapat mendorong

perekonomian. Hal ini disebabkan karena kurangnya ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam

mendorong kreatifitas. Kreatifitas dalam sektor bisnis masih sangat kurang sehingga kurangnya

pendapatan selain dari sektor pertanian. Pengembangan kreatifitas dapat meningkatkan tingkat

pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dalam menghadapi kerawanan pangan yang

mengakibatkan kelaparan.

Kesimpulan

Perubahan iklim di Desa Prai Paha yang tidak dapat di prediksi setiap tahun mengakibatkan

masyarakat tidak memiliki ketahanan pangan sehingga terjadi kelaparan setiap tahun. Hal ini

terjadi bahwa masyarakat merupakan masyarakat miskin yang tidak memiliki sumber daya lain

untuk dijadikan cadangan bahan pangan konsumsi. Selain itu juga kelaparan terjadi karena

masyarakat kurang memiliki pengetahuan dalam pengelolaan hasil panen yang diperoleh setiap

tahun.

Strategi livelihood merupakan solusi yang dianggap tepat bagi masyarakat Desa Prai Paha.

Strategi yang dilakukan dalam mempertahankan kehidupan yaitu mencari ubi hutan, kenyit

dipadang dan hutang. Ubi iwi (ubi hutan) merupakan cadangan pangan lokal yang dikonsumsi

masyarakat. Kunyit dijual kepada penmbeli lokal yang ada di Desa Prai Paha. Sedangkan hutang

masyarakat melakukan pinjaman kepada masyarakat yang memiliki modal seperti uang, beras,

dan padi. Menjual beras juga merupakan strategi pemenuhan kebutuhan tetapi strategi ini kurang

efektif karena jika berlebihan dalam menjual hasil panennya maka tidak ada lagi bahan pangan

untuk dikonsumsi sehingga dapat menyebabkan terjadinya kelaparan.

Strategi livelihood belum efektif dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, walaupun

sudah mampu mempertahankan hidup dalam menghadapi kelaparan. Strategi hutang atau

pinjaman yang di lakukan masyarakat akan terus memberikan tanggung jawab berat. Masyarakat

tidak bisa maju dan mendorong ekonomi keluarga untuk keluar dari kemiskinan yang di alami.

Page 25: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

21

Perlu dilakukan adalah sistem pengelolaan hasil panen dan perubahan pola pikir masyarakat

untuk dapat meningkatkan kesejahteraan dalam menunjang ekonomi rumah tangga. Teknologi,

ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia yang harus ditingkat.

Masalah ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting dalam peningkatan tingkat

kesejahteraan masyarakat dan mengatasi kemiskinan. Oleh karena itu dibutuhkan kerja sama dari

semua pihak untuk dapat meningkatkan ketahanan pangan masyarakat Desa Prai Paha, melalui

program-program seperti penyuluhan, pelatihan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Masyarakat harus merubah pola pikir sehingga sumber daya yang di miliki dapat di

kelola dengan baik dan memiliki nilai tambah, agar dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga.

Meskipun demikian, bahwa Desa Prai Paha mengalami masalah ketahanan pangan, tetapi

Strategi Livelihood merupakan solusi yang tepat bagi masyarakat untuk dapat bertahan hidup.

Masyarakat memang hidup dalam kemiskinan karena mengalami kelaparan setiap tahun tetapi

pertumbuhan penduduk relatif stabil karena tidak ada peningkatan kematian dan masyarakat

yang mengalami gizi buruk.

Page 26: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

22

Daftar Pustaka

Tambunan, 2008, Ketahanan Pangan di Indonesia, Inti Permasalahan dan Alternatif Solusinya,

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&ur

l=http%3A%2F%2Fwww.kadinindonesia.or.id%2Fenm%2Fimages%2Fdokumen%2FKADIN-

98291810062008.pdf&ei=kevTUZ6hIsfrrQfTzYDQCw&usg=AFQjCNHd1q9YG8kp

8n0HORXrKc53xz7ew&bvm=bv.48705608,d.bmk, di akses 3 Juli 2013.

Dharmawan, 2007, Sistem Penghidupan dan Nafkah Pedesaan: Pandangan Sosiologi Nafkah (livelihood Sosiology)

Mazhad Barat dan Mazhad Bogor,

http://www.google.com/search?hl=en&source=hp&q=sistem+penghidupan+dan+nafkah+pedesaan&gbv=2

&oq=sistem+penghidupan+dan+nafkah+pedesaan&gsl=heirloomhp56.3184.0.3772.7.7.0.0.0.0.0.0..0.0.0.1

c.1.fk8TiLQufbk, diakses 20 Maret 2013.

Purwaningsih, 2008, Ketahanan Pangan: Situasi, Permasalahan, Kebijakan dan Pemberdayaan

Masyarakat,http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=masalah%20ketahanan%20pangan%20pdf&source

=web&cd=8&cad=rja&ved=0CEsQFjAH&url=http%3A%2F%2Fpub

likasiilmiah.ums.ac.id%2Fbitstream%2Fhandle%2F123456789%2F98%2F1.%2520Yunasti%2520Purwani

ngsih%2520(Ketahann%2520Pangan).pdf%3Fsequence%3D1&ei=HC3UUZT_FYSNrQfi3YC4Dw&usg=

AFQjCNFHWVmdJr-N5rW7lycgtMnLYkyr Wg&bv m=bv.48705608,d.bmk, Diakses 3 Juli 2013.

Kompas.com, 2010, Wilayah Indonesia Timur Rentan Pangan, http://bisniskeuangan.kompas

.com/read/2010/05/20/12342176/Wilayah.Indonesia. Timur.Rentan.Pangan.

Kompas.com, 2011, Kelaparan Melanda Sumba Timur, http://regional.kompasiana.com/2011 /09/20/kelaparan-

melanda-sumba-timur-394976.html.

Ayip, 2013, Bergandengan Melawan Kerawanan Pangan di Sumba Timur,

http://kedaulatanpangan.net/2013/04/bergandengan-melawan-kerawanan-pangan-di-sumba-timur-bagian-1/

Saleh dkk, 2011, Strategi Peningkatan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Miskin Melalui Kelembagaan Pangan

Lokal,http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=strategi%20

peningkatan%20ketahanan%20pangan%20rumah%20tangga%20miskin%20melalui

%20kelembagaan%20pangan%20lokal&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCkQFjAA&url=http%3A%

2F%2Fdosen.narotama.ac.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2012 %2F03%2FStrategi-Peningkatan-

Ketahanan-PanganRumahtangga-Miskin-Melalui-Kelembagaan-

PanganLokal.pdf&ei=mi3cUcP8GcKqrAfS44DAAQ&usg=AFQjCNF cBk42PTcef9

i8JmBxagEwK6oG7A&bvm=bv.48705608,d.bmk, Di akses 7 Juli 2013.

Page 27: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

23

Widodo, Juli 2011, Strategi Nafkah Berkelanjutan Bagi Rumah Tangga Miskin Di Daerah Pesisr,

http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/article/view/890/849, Di akses 16 Maret 2013.

Widodo, Juli 2011, Strategi Nafkah Berkelanjutan Bagi Rumah Tangga Miskin Di Daerah Pesisr,

http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/article/view/890/849, Di akses 16 Maret 2013

Atmanti, 2010, Kajian Ketahanan Pangan di Indonesia,http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&

q=ketahanan%20pangan%20pdf&source=web&cd=11&cad=rja&ved=0CCUQFjAAOAo&url=htt%3A%2

F%2Feprints.undip.ac.id%2F33749%2F1%2FKajian_ketahanan_pangan_.pdf&ei=DqTrUbDRFIKxrge2pI

CoDg&usg=AFQjCNFQsgupwtUFuHKuXdM2kxwlQieJBA&bvm=bv.49478099,d.bmk, dia akses 21 Juli

2013.

Prasodjo, 2011, Tingkat Ketahanan Pangan pada Rumah Tangga yang dikepalai Pria dan Rumah Tangga yang di

Kepalai Wanita,http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=j

\urnal%20ketahanan%20pangan%20pdf&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CDEQFjAC&url=http%3A

%2F%2Fjournal.ipb.ac.id%2Findex.php%2Fsodality%2Farticle%2Fdownload%2F5822%2F4490&ei=ZrH

rUe24MsmGrgeKzYGoAw&usg=AFQjCNHBwZqlOpVsx7OGYAJW883Cu3li4w&bvm=bv.49478099,d.

bmk, di akses 21 Juli 2013.

Rosyadi dan Purnomo, 2012, Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga Di Desa Tertinggal,

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=jurnal%20ketahanan%20pangan%20pdf&source=web&cd=9&

cad=rja&ved=0CFEQFjAI&url=http%3A%2F%2Fpublikasiilmiah.ums.ac.id%2Fbitstream%2Fhandle%2F

123456789%2F2839%2F10Didit.pdf%3Fsequence%3D1&ei=rTztUc_OAsTVrQfDkoD4Bg&usg=AFQjC

NHhMdouJyxDp43GwszLyDIkS1qchg&bvm=bv.49478099,d.bmk, diakses 23 Juli 2013

UNDP, 2007, Sisi Lain Perubahan Iklim, Mengapa Indonesia Harus Beradaptasi Untuk Melindungi Rakyat

Miskinnya,http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=jurna

l%20dampak%20perubahan%20iklim%20iklim%20terhadap%20rawan%20pangan&source=web&cd=12&

cad=rja&ved=0CCoQFjABOAo&url=http%3A%2F%2Fwww.undp.or.id%2Fpubs%2Fdocs%2FUNDP%2

520%2520Sisi%2520Lain%2520Perubahan%2520Iklim%2520ID.pdf&ei=abrvUb7CGIfqrQe5z4CQBw&u

sg=AFQjCNFTZD4-pH-BzxNwQ-BdlmNZkvpSdw&bvm=bv.49641647,d.bmk, diakses 24 Juli 2013

MasterAdmin (2011) Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produksi Tanaman Pangan,

http://litbang.patikab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=111:dampak-perubahan-

iklim-terhadap-produksi-tanaman-pangan&catid=124:dampak-perubahan-iklim-terhadap-produksi-

tanaman-pangan&Itemid=109.

Satriawan dan Oktavianti, 2012, Upaya Pengentasan Kemiskinan Pada Petani Menggunakan Model Tidak Kolektif,

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=jurnal %20kemiskinan

%20petani%20lokal%20pdf&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CDYQFjAC&url=http%3A%2F%2Fpub

Page 28: Ketahanan Pangan dan Strategy Livelihood Masyarakat Desa ...€¦ · asyarakat mengalami rawan pangan dan tidak dapat mencapai ketahanan pangan. Strategi livelihood merupakan cara

24

likasiilmiah.ums.ac.id%2Fbitstream%2Fhandle%2F123456789%2F1732%2F07Bondan.pdf&ei=_vL1UcG9EYSPrg

f7x4B4&usg=AFQjCNFsnugKKgLO6idh_0biz5L4gOHa5g&bvm=bv.49784469,d.bmk.

Sudaryanto dan Rusastra, 2006, Kebijakan Strategis Usaha Pertanian Dalam Rangka Perningkatan Produksi dan

Pengentasan Kemiskinan,http://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=jurnal%20kemiskinan%20petani%20lokal%20pdf&source=web&cd=4&cad=rja&ved=0CD

0QFjAD&url=http%3A%2F%2Fftp.pustakadeptan.go.id%2Fpublikasi%2Fp3254061.pdf&ei=_vL1UcG9E

YSPrgf7x4B4&usg=AFQjCNHw2MLakPWA3U2WArSFct1LY0ogGw&bvm=bv.49784469,d.bmk.

A. Wahid Rauf dan Martina Sri Lestari, 2009, Pemanfaatan Komoditas Pangan Lokal Sebagai Sumber Pangan

Alternatif di Papua,http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=

jurnal%20ketahanan%20pangan%20di%20papua&source=web&cd=5&cad=rja&ved=0CD4QFjAE&url=h

ttp%3A%2F%2Fpustaka.litbang.deptan.go.id%2Fpublikasi%2Fp3282093.pdf&ei=toT3UbroLIKPrgesioG

QAw&usg=AFQjCNHGL8y7YR9ub1EPp_xsne4nD3c8QA&bvm=bv.49967636,d.bmk, diakses 30 juli

2013.

Titiek F. Djaafar, Sarjiman, dan Arlyna B. Pustika, 2010, Pengembangan Budi Daya Tanaman Garut dan Teknologi

Pengolahannya Untuk Mendukung Ketahanan Pangan.

Welli Yuliatmoko, 2011, Inovasi Teknologi Produk Pangan Lokal Untuk Percepatan Ketahanan

Pangan,http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=jurnal%20ketahanan%20pangan%20di%20papua&sour

ce=web&cd=4&cad=rja&ved=0CDkQFjAD&url=http%3A%2F%2Fwww.pustaka.ut.ac.id%2Fdev25%2Fp

dfprosiding2%2Ffmipa201120.pdf&ei=toT3UbroLIKPrgesioGQAw&usg=AFQjCNERbgE9vkZBhlFVoD

g7GGpYIEz87g&bvm=bv.49967636,d.bmk, diakses 30 juli 2013.

S. Djuni Prihatin, Sunarru Samsi Hariadi dan Mudiyono, 2012, Ancaman Ketahanan Pangan RumahTangga Petani,

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=jurnal%20pentingnya

%20ketahanan%20pangan%20&source=web&cd=10&cad=rja&ved=0CF4QFjAJ&url=http%3A%2F%2Fe

jurnal.ikippgrismg.ac.id%2Findex.php%2Fcivis%2Farticle%2Fdownload%2F446%2F427&ei=XML3UfiO

EIzOrQf1Pg&usg=AFQjCNHXWtbdXUl1sfkxAnthpuVKY93LgQ&bvm=bv.49967636,d.bmk.