17
TESIS KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA UMUM DALAM PERSPEKTIF IUS CONSTI TUTUM TERKAIT DENGAN PERLINDUNGAN HAK ASASI TERSANGKA DALAM PEMBAHARUAN HUKUM ACARA PIDANA (IUS CONSTITUENDUM) I DEWA GEDE ANOM RAI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA … DEPAN TESIS.pdfbersedia menerima sangsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 17 Tahun 2010 dan

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA … DEPAN TESIS.pdfbersedia menerima sangsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 17 Tahun 2010 dan

TESIS

KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK

PIDANA UMUM DALAM PERSPEKTIF IUS CONSTI

TUTUM TERKAIT DENGAN PERLINDUNGAN HAK

ASASI TERSANGKA DALAM PEMBAHARUAN

HUKUM ACARA PIDANA

(IUS CONSTITUENDUM)

I DEWA GEDE ANOM RAI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 2: KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA … DEPAN TESIS.pdfbersedia menerima sangsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 17 Tahun 2010 dan

TESIS

KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK

PIDANA UMUM DALAM PERSPEKTIF IUS CONSTI

TUTUM TERKAIT DENGAN PERLINDUNGAN HAK

ASASI TERSANGKA DALAM PEMBAHARUAN

HUKUM ACARA PIDANA

(IUS CONSTITUENDUM)

I DEWA GEDE ANOM RAI

NIM. 1296501027

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

PROGRM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 3: KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA … DEPAN TESIS.pdfbersedia menerima sangsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 17 Tahun 2010 dan

KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK

PIDANA UMUM DALAM PERSPEKTIF IUS CONSTI

TUTUM TERKAIT DENGAN PERLINDUNGAN HAK

ASASI TERSANGKA DALAM PEMBAHARUAN

HUKUM ACARA PIDANA

(IUS CONSTITUENDUM)

Tesis ini Untuk Memperoleh Gelar Magister

Pada Program Magister

Program Studi Ilmu Hukum

Program Pascasarjana Universitas Udayana

I DEWA GEDE ANOM RAI

NIM : 1296501026

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 4: KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA … DEPAN TESIS.pdfbersedia menerima sangsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 17 Tahun 2010 dan

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI

TANGGAL, 28 JULI 2015

Pembimbing I Pembimbing II

(Dr. I Gde Artha, SH.MH) (Dr. Ida Bagus Surya Darmajaya,SH.MH)

NIP.19580127 198503 1002 NIP. 19620605 198803 1000

Mengetahui :

Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum

Program Pascasarjana Universitas Udayana

(Dr.Ni Ketut Supasti Dharmawan,SH.M.Hum., LLM)

NIP. 19611101 198601 2001

Direktur Program Pascasarjana

Universitas Udayana

(Prof.Dr. A.A. Raka Sudewi,Sp.S.(K))

Nip. 19590215 198510 2001

Page 5: KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA … DEPAN TESIS.pdfbersedia menerima sangsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 17 Tahun 2010 dan

Tesis ini Telah Diuji

Pada Tanggal 9 Juli 2015

Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana

Nomor : 2040/UN 14.4/HK/2015 tanggal 7 Juni 2015

Ketua

Sekretaris

Anggota

:

:

:

Dr. I Gede Artha, SH.,M.H.

Dr. Ida Bagus Surya Darmajaya, SH.,M.H.

Prof. Dr. I Ketut Rai Setiabudhi, SH.,M.S.

Dr. I Gde Made Swadhana, SH., M.H.

Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH.M.Hum. LLM

Page 6: KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA … DEPAN TESIS.pdfbersedia menerima sangsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 17 Tahun 2010 dan

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertanda tangan di bawah ini :

N a m a : I Dewa Gede Anom Rai

Program Studi : Ilmu Hukum

Judul Tesis : Ketentuan Batas Waktu Penyidikan Tindak Pidana

Umum Dalam Perspektif Ius Constitutum Terkait

Dengan Perlindungan Hak Asasi Tersangka Dalam

Pembaharuan Hukum Acara Pidana (Ius

Constituendum)

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis ilmiah tesis ini benar-benar bebas dari

Plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti Plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya

bersedia menerima sangsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional R.I. Nomor 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 28 Juli 2015

Yang Membuat Pernyataan

I Dewa Gede Anom Rai

Page 7: KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA … DEPAN TESIS.pdfbersedia menerima sangsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 17 Tahun 2010 dan

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tesis ini dengan judul “Ketentuan

Batas Waktu Penyidikan Tindak Pidana Umum Dalam Persepektif Ius Constitutum

Terkait Dengan Perlindungan Hak Asasi Tersangka Dalam Pembaharuan Hukum Acara

Pidana (Ius Constituendum)”

Penyusunan Karya Tulis ini merupakan salah satu kewajiban bagi mahasiswa-

mahasiswi yang menempuh pendidikan Strata 2 ( Pasca Sarjana) dan merupakan tugas

akhir untuk menyelesaian masa studi , oleh karena itu dengan segala keterbatasan ilmu

dan pengetahuan yang penulis miliki, penulis berusaha menyusun dan menyelesaikan

karya tulis ini dengan segenap kemampuan yang penulis miliki.

Ucapan Terima kasih yang sebesar – besarnya penulis sampaikan kepada :

1. Dr. I Gde Artha, SH.,M.H selaku Pembimbing I yang telah bersedia melowongkan

waktu, tenaga dan pikiran untuk mengkoreksi, membimbing, membina, memberi

saran-saran, masukan dalam rangka penulisan Karya Ilmiah (tesis) sejak penulisan

proposal sampai dengan selesainya tulisan ini.

2. Dr. Ida Bagus Surya Darmajaya, SH., M.H. selaku Pembimbing II yang juga telah

bersedia melowongkan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengkoreksi, membimbing,

membina, memberi saran-saran, masukan dalam rangka penulisan Karya Ilmiah

(tesis) sejak penulisan proposal sampai dengan selesainya tulisan ini.

3. Prof. Dr.dr. I Ketut Suastika, Sp.Pd., Kemd. selaku Rektor Universitas Udayana

4. Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi Sp.S. (K) selaku Direktur Program Pascasarjana

(S-2) Ilmu Hukum Universitas Udayana

5. Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, SH., M.H. Selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Udayana

6. Dr. Ni. Ketut Supasti Dharmawan, SH., M.Hum. LLM selaku Ketua Program Studi

Magister Ilmu Hukum (S-2) Universitas Udayana

7. Dr. Putu Tuni Cakabawa Landra, SH.,M.H. selaku Sektretaris Program Studi

Fakultas Hukum Universitas Udayana

8. Dr. I Gusti Ketut Aryawan, SH., M.H. selaku Pembimbing Akademik

Page 8: KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA … DEPAN TESIS.pdfbersedia menerima sangsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 17 Tahun 2010 dan

9. Seluruh Pegawai pada Sekretariat Program Studi Magister Ilmu Hukum (S-2)

Fakutas Hukum Universitas Udayana, yang telah mencurahkan tenaga, pikiran dan

pengetahuan dan bimbingan serta pelayanan administrasi selama perkuliahan dan

penulisan Karya Ilmiah (Tesis) ini

10. I Dewa Made Raka, ayah ( Alm) dan I Dewa Ayu Made Oka (Ibu) selaku orang tua,

I Dewa Ayu Nyoman Raka W. ( Alm) kakak, I Dewa Ayu Putu Oka Sasih dan I

Dewa Ayu Made Supraningrat ( Adik). Ni Kadek Yudiantari, Amd.Keb. (Istri) serta

kedua putri tersayang I Dewa Agung Ayu Nirmala Karini dan I Dewa Agung Ayu

Sita Diah Mahaswari, serta Bapak – Ibu Mertua masing-masing dengan penuh

semangat memberi dorongan moril, materiil, serta doa sehingga seluruh akvitas

perkuliahan sampai pada penyelesaian Karya Ilmiah (Tesis) ini dapat berjalan

dengan baik dan lancar.

11. Seluruh Pimpinan dan rekan sejawat di Kejaksaan Tinggi Bali yang telah memberi

dorongan semangat /moril sehingga aktivitas perkuliahan dan penyelesaian Karya

Ilmiah (Tesis) dapat berjalan dengan lancar.

12. Teman-teman kuliah yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang juga telah

memberi dorongan semangat / moril selama perkulihan sampai pada penyelesaian

tesis ini

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam tulisan ilmiah (Tesis) ini masih jauh

dari sempurna dan banyak kekurangan – kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena

itu penulis sangat mengharapkan bimbingan dari para pembimbing / Dosen serta

masukan dari pembaca baik yang berupa kritik ataupun saran yang bersifat membangun

dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan karya tulis dimasa yang akan datang .

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf jika dalam

tulisan ini banyak terdapat kesalahan dan/atau kekurangan-kekurangan, serta

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga disertai harapan karya tulis (Tesis ) ini

dapat diterima dan dijadikan bahan pertimbangan kelulusan Magister Ilmu Hukum.

Denpasar, Juli 2015.

P e n u l i s

Page 9: KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA … DEPAN TESIS.pdfbersedia menerima sangsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 17 Tahun 2010 dan

ABSTRAK

Fenomena penegakan hukum pidana dewasa ini semakin kehilangan arah bahkan

dinilai telah mencapai titik terendah, masyarakat pencari kadilan mengeluhkan proses

penyidikan tindak pidana ( umum) yang prosesnya berbelit-belit, berlarut-larut bahkan

tidak ada ujung penyelesaianya, keadaan ini jelas tidak memberi kepastian hukum,

keadilan serta menfaat dalam penegakan hukum terlebih lagi akan terjadi pelanggaran

terhadap hak-hak tersangka, salah satu penyebab keadaan tersebut adalah tidak adanya

ketentuan batas waktu penyidikan (kekosongan norma), yang memberi kesempatan

kepada penyidik untuk menyalahgunakan kewenangan yang dimilikinya, berkenaan

dengan hal tersebut penulis mengangkat judul tesis “Ketentuan Batas Waktu

Penyidikan Tindak Pidana Umum Dalam Persepektif Ius Constitutum Terkait Dengan

Perlindungan Hak Asasi Tersangka Dalam Pembaharuan Hukum Acara Pidana (Ius

Constituendum) ”.

Penelitian dalam tesis ini menggunakan metode deskriptif normatif, dilakukan

untuk mencari jawaban atas permasalahan : Bagaimana ketentuan batas waktu

penyidikan tindak pidana umum terkait dengan perlindungan hak asasi tersangka

dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)? dan Bagaimana

sebaiknya pengaturan batas waktu penyidikan tindak pidana umum dalam hukum acara

pidana yang akan datang ?.

Hasil penelitian kepustakaan, diperoleh jawaban atas permasalah tersebut yaitu :

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Ius Constitutum) tidak diatur

mengenai ketentuan batas waktu penyidikan tindak pidana umum secara tegas sehingga

banyak terjadi pelanggaran terhadap hak-hak asasi tersangka dan pembaharuan hukum

acara pidana yang akan datang ( Ius Constituendum) seharusnya mengatur mengenai

batas waktu penyidikan tindak pidana umum secara tegas dan pasti, serta mengatur

mengenai penegakan, perlindungan dan pemenuhan hak asasi tersangka, korban maupun

saksi pada umumnya .

Untuk mewujudkan tindakan penyidikan yang memiliki kepastian hukum,

mencerminkan keadilan serta penegakan, perlindungan dan pemenuhan hak asasi

manusia (tersangka, korban dan saksi ) .

Kata Kunci : waktu penyidikan, hak asasi tersangka, ius contitutum dan ius

constituendum .

Page 10: KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA … DEPAN TESIS.pdfbersedia menerima sangsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 17 Tahun 2010 dan

ABSTRACT

The phenomenon of criminal law enforcement today is increasingly disoriented

and even considered to have reached its lowest point, the community searching for

justice complained about the (general) criminal investigation process which is very

complicated, protracted even with no completed end, this situation do clearly not

provide legal certainty, justice and usefulness of law enforcement moreover, there will

be a violation of the rights of the suspects, one of the causes of this situation being the

absence of time limit specification for the investigation (void norm), which gives an

opportunity to the investigator for abusing his authority, with respect to this the writer

raised the title of the thesis “The Specification of Time Limit for General Crime

Investigation Relating to the Protection of Rights of Suspects in The Code of Criminal

Procedure Reform”.

The research in this thesis used descriptive normative method, carried out to

find the answer to the problem: How is the specification of time limit for general

criminal investigations associated with the protection of human rights of suspects in the

Code of Criminal Procedure (KUHAP) ? and How should the setting of deadlines of

general investigation of criminal offenses be like in the criminal law procedure in the

future?

The results of the library research obtained answers to these problems, namely:

In the Code of Criminal Procedure (Ius Constitutum) there is no regulation regarding

the time limit for general criminal investigation, resulting in the violent of a number of

rights of suspects and The future Code of Criminal Procedure should set a time limit for

the investigation of (general) criminal investigation firmly so that it gives more legal

certainty, and ensures the protection, enforcement of human rights (suspects, victims

and witnesses in general).

To realize investigation actions which have legal certainty reflects the fulfillment

of justice and provide the enforcement and protection of human rights (suspects, victims

and witnesses).

Keywords: investigation time, human rights of suspects, ius constitutum, ius

constituendum.

Page 11: KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA … DEPAN TESIS.pdfbersedia menerima sangsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 17 Tahun 2010 dan

RINGKASAN

Ringkasan ini disajikan dalam bentuk garis besar dari keseluruhan tulisan dalam

tesis, yang pada pokoknya sebagai berikut :

Tesis ini mengangkat judul “ Ketentuan Batas Waktu Penyidikan Tindak Pidana

Umum Dalam Persepektif Ius Constutum Terkait Dengan Perlindungan Hak Asasi

Tersangka Dalam Pembaharuan Hukum Acara Pidana ( Ius Constituendum)” tulisan ini

dibagi dalam 5 (lima) Bab, dengan ringkasan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, berisikan uraian mengenai Latar Belakang Penelitian, yaitu

banyak terjadi penangana penyidikan perkara tindak pidana umum yang memakan

waktu berlarut-larut, sehingga menimbulkan ketidak percayaan masyarakat terhadap

penegakan hukum, tidak memberi kepastian hukum, rasa keadilan, serta pelanggaran

terhadap hak-hak tersangka; Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Masalah, Tujuan

Penelitian, Manfaat Penelitian, Orisinalitas Tesis, Landasan Teori dan Kerangka

Berpikir, landasan teori meliputi Asas-Asas, Konsep Hukum Teori Hukum seperti Teori

Sistm Peradilan Pidana, Teori Pembentukan Hukum, Teori Penemuan Hukum, Teori

HAM Bidang Hukum, Teori Kebijakan Hukum Pidana, dan Teori Kepastian Hukum,

Kerangka Berpikir, Metode Penelitian, Jenis Penelitian, Jenis Pendekatan, Sumber

Bahan Hukum, Teknik Pengumpulan Bahan Hukum, Teknik Analisis.

Bab II menguraikan mengenai Tinjauan Umum Tentang Batas Waktu

Penyidikan Tindak Pidana Umum Dan Perlindungan Hak Asasi Tersangka,

Pembaharuan Hukum Acara Pidana, Pengertian Waktu Dikaitkan Dengan Hukum

Pidana, Pengertian Tindak Pidana atau Peristiwa Pidana, Pengertian Hukum Acara

Pidana, Pengertian Penyidikan Tindak Pidana Umum, Perlindungan hak Asasi

Tersangka, Pengertian hak Asasi Manusia, Hak Asasi Tersangka dan pengertian

Pembaharuan Hukum Acara Pidana.

Bab III Menyajikan Pembahasan terhadap Permasalahan 1 dari rumusan masalah

dengan judul Bab “Ketentuan Batas Waktu Penyidikan Tindak Pidana Umum Dalam

Persepektif Ius Constitutum Terkait Dengan Perlindungan Hak Asasi Tersangka”, secara

ringkas bab ini membahas Ketentuan Batas Waktu Penyidikan Perkara Tindak Pidana

Umum Dalam Persepektif Sistem Peradilan Pidana, Kepastian Hukum Penyidikan

Perkara Tindak Pidana Umum Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

Page 12: KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA … DEPAN TESIS.pdfbersedia menerima sangsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 17 Tahun 2010 dan

(KUHAP), Selesainya Proses Penyidikan Perkara Tindak Pidana umum, Teori Hak

Asasi Manusia Dalam Rangka Penegakan Hak Asasi Tersangka Menurut Hukum Acara

Pidana Indonesia, Hak Asasi Tersangka Dalam Persepektif Kitab Undang-Undang

Hukum Acara Pidana (Ius Constitutum), Kewajiban Pemerintah Untuk Penegakan,

Penghormatan Dan Pemenuhan Hak Hak Tersangka Pada Tahap Penyidikan Tindak

Pidana Umum.

Bab IV menguraian menganai pembahasan atas permasalah 2 dengan judul Bab.

“Pengaturan Batas Waktu Penyidikan Tindak Pidana Umum Dalam Hukum Acara

Pidana Dari Persepektif Ius Constituendum”. Secara ringkas diuraikan bahwa setelah

dilakukan penelitian terhadap ketentuan KUHAP yang tidak mengatur mengenai batas

waktu penyidikan tindak pidana umum, dalam rangka mewujudkan kepastian hukum

dan perlindungan, penegakkan dan pemenuhan hak-hak asasi tersangka termasuk

didalamnya perlindungan terhadap hak-hak korban dan saksi pada umumnya, maka

dipandang perlu dan mendesak dilakukan penyempurnaan atau perubahan terhadap

KUHAP baik secara menyeluruh maupun bagian-bagian tertentu dan diharapkan dalam

hukum acara pidana yang akan datang mengatur ketentuan batas waktu penyidikan

secara tegas dan pasti serta lebih detail mengatur mengenai perlindungan dan penegakan

hak-hak asasi tersangka, korban dan saksi pada umumnya.

Bab V merupakan Bab Penutup yang berisikan simpulan dan saran.

Simpulan 1. Sebagai dasar pelaksanaan Sistem Peradilan Pidana Kitab Undang-Undang

Hukum Acara Pidana ( KUHAP) belum mengatur mengenai batas waktu penyidikan

dalam tindak pidana umum, keadaan ini membawa akibat terjadinya ketidak pastian

hukum serta memberi kesempatan bagi aparat untuk bertindak sewenang-wenang serta

terjadi pelanggaran terhadap hak-hak tersangka / terdakwa termasuk juga saksi , 2.

Pengaturan batas waktu penyidikan tindak pidana umum dalam hukum acara pidana

yang akan datang (Ius Constituendum) dirumuskan secara tegas dan pasti berdasarkan

kwalifikasi berat atau ringan perkara yang ditangani demi terwujudnya kepastian

hukum.

Sedangkan yang menjadi saran dari penulis adalah sebagai berikut :1. Untuk

mewujudkan proses peradilan yang benar sesuai ketentuan hukum yang berlaku (due

process model), maka Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) sebagai

dasar pelaksanaan sistem peradilan pidana perlu segera diperbaharui / disempurnakan

Page 13: KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA … DEPAN TESIS.pdfbersedia menerima sangsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 17 Tahun 2010 dan

baik secara total atau parsial, agar proses penanganan perkara (penyidikan) ditentukan

batas waktunya secara tegas dan pasti, untuk mewujudkan kepastian hukum serta

menghindari terjadinya penyalahgunaan wewenang oleh aparat penegak hukum

(penyidik) dan sebagai wujud kewajiban negara cq. pemerintah untuk pemenuhan,

perlindungan hak-hak asasi manusia (tersangka/ terdakwa maupun saksi). 2. Agar

Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU-KUHAP) yang sedang

dibahas DPR RI bersama Pemerintah , yang telah merumuskan ketentuan batas waktu

penyidikan tindak pidana umum secara tegas dan pasti serta lebih memberi

perlindungan, pemenuhan hak asasi tersangka/terdakwa, saksi segera dapat disahkan

menjadi undang-undang sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981

tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

Page 14: KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA … DEPAN TESIS.pdfbersedia menerima sangsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 17 Tahun 2010 dan

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM .............................................................................................. i

HALAMAN TUJUAN PENULISAN ............................................................ ..... ii

LEMBAR PENGESAHAN................................................ .................................. iii

LEMBAR PENGUJI..................................................................................... ........ iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.............................................. ....... v

UCAPAN TERIMA KASIH......................................................................... ....... vi

ABSTRAK .................................................................................................... ....... ix

ABSTRACT..................................................................................................... ..... x

RINGKASAN ............................................................................................... ....... xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah. .................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalahan. ...................................................................... 8

1.3. Ruang Lingkup Masalah ………………………….. ...................... 8

1.4. Tujuan Penelitian ..................................................................... ....... 8

1.5. Manfaat Penelitian ………….. ....................................................... 9

1.5.1. Manfaat Teoritis............................................................. 9

1.5.2. Manfaat Praktis .................................................................... 9

1.6. Orisinalitas ................................................................. .................... 10

1.7. Landasan Teoritis dan Kerangka Berpikir .............. ........................ 10

1.7.1. Asas Asas Hukum Yang Berkaitan Dengan Tindakan

Penyidikan Dalam tindak pidana ................................. 11

1.7.2. Teori Sistem Peradilan Pidana....................................... 15

1.7.3. Teori Pembentukan Hukum (Perundang-Undangan)..... 19

1.7.4. Teori Penemuan Hukum................................................

22

1.7.5. Teori Hak Asasi Manusia (HAM) Bidang Hukum..... 25

Page 15: KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA … DEPAN TESIS.pdfbersedia menerima sangsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 17 Tahun 2010 dan

1.7.6. Teori Kebijakan Hukum Pidana ................................ 28

1.7.7. Teori Kepastian Hukum .......................................... 31

1.7.8. Kerangka Berpikir ..................................................... 35

1.8. Metodelogi Penelitian ..... ....................................................... 36

1.8.1. Jenis Penelitian........................................................... 36

1.8.2. Jenis Pendekatan ........................................................ 37

1.8.3. Sumber Bahan Hukum............................................... 38

1.8.4. Tehnik Pengumpulan Bahan Hukum ……………….. 39

1.8.5. Tehnik Analisis ........................................................ 39

BAB II. BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA UMUM

DAN PERLINDUNGAN HAK ASASI TERSANGKA

DALAM PEMBAHARUAN HUKUM ACARA PIDANA………..

40

2.1. Batas waktu Penyidikan Tindak Pidana Umum ........................... 40

2.1.1. Pengertian Waktu Dikaitkan Dengan Hukum Pidana...... 40

2.1.2. Pengertian Tindak Pidana atau Peristiwa Pidana.............. 41

2.1.3. Pengertian Hukum Acara Pidana ..................................... 44

2.1.4. Pengertian Penyidikan Tindak Pidana Umum ................. 45

2.2. Hak Asasi Manusia Dan Hak Asasi Tersangka. ...................... 52

2.2.1. Pengertian Hak Asasi Manusia......................................... 52

2.2.2. Hak Asasi Tersangka......................................................... 61

2.2.3. Pembaharuan Hukum Acara Pidana ................................. 62

BAB III. KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK

PIDANA UMUM DALAM PERSEPEKTIF IUS CONSTITUTUM

TERKAIT DENGAN PERLINDUNGAN HAK ASASI TERSANGKA

. ........................................................................................................... 64

3.1. Ketentuan Batas Waktu Penyidikan Perkara Tindak Pidana

Umum Dalam Persepektif Sistem Peradilan Pidana .......... 64

3.1.1. Kepastian Hukum Penyidikan Perkara Tindak Pidana

Umum Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara

Pidana (KUHAP) .................................................... 72

Page 16: KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA … DEPAN TESIS.pdfbersedia menerima sangsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 17 Tahun 2010 dan

3.1.2. Selesainya Proses Penyidikan Perkara Tindak Pidana

umum ...................................................................... 88

3.2. Teori Penegakan dan penghormatan Hak Asasi Tersangka

Menurut Hukum Acara Pidana Indonesia ……………….... ..... 96

3.2.1. Hak Asasi Tersangka Dalam Persepektif Kitab Undang-

Undang Hukum Acara Pidana (Ius

Constitutum)………………………………………… 100

3.2.2. Kewajiban Pemerintah Untuk Penegakan, Penghormatan

Dan Pemenuhan Hak Hak Tersangka Pada Tahap

Penyidikan Tindak Pidana Umum … 106

3.2.3. Proses Pembentukan Undang-Undang Nomor 8 Tahun

1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara

Pidana ……………………………………… 113

BAB IV. PENGATURAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK

PIDANA UMUM DALAM PEMBAHARUAN HUKUM ACARA

PIDANA ( IUS CONSTITUENDUM )............................ 115

4.1. Kebijakan Hukum Pidana (Penal Polilicy) Dalam Upaya

Mengatasi Kekososngan Batas Waktu Penyidikan Tindak

Pidana Umum ………………………….. ................. ........... 115

4.2. Pembentukan Perundang-Undangan Hukum Acara Pidana

Terkait Dengan Kebijakan Penghormatan Dan Pemenuhan Hak

Asasi Tersangka Dalam Penyidikan Perkara Tindak Pidana

Umum ................................................................. .................. 117

4.2.1.Penemuan Hukum Dalam Rangka Pembaharuan Kitab

Undang-Undang Hukum Acara Pidana Khususnya

Mengenai Penyidikan Tindak Pidana Umum……… 120

4.2.2.Pembaharuan Kitab Undang-Undang Hujkum Acara

Pidana Dalam Bidang Penyidikan Perkara Tindak Pidana

Umum ......................................................... 124

Page 17: KETENTUAN BATAS WAKTU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA … DEPAN TESIS.pdfbersedia menerima sangsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 17 Tahun 2010 dan

4.3. Pengaturan Hak Asasi manusia Dalam Pembaharuan Kitab

Undang-Undang Hukum Acara Pidana Pada Bidang

Penyidikan Tindak Pidana Umum................................... ...... 134

4.4. Upaya Mengisi Kekosongan Hukum Dalam KUHAP

Khususnya Pada Tahap penyidikan Perkara Pidana Umum . 140

4.5. Beberapa Ketentuan Perundang - Undangan Republik

Indonesia Yang Menerapkan Batas Waktu Proses

Penyidikan........................................................................ ..... 144

BAB V. PENUTUP ....................................................................................... ..... 153

5.1. Simpulan ………………………........................................... 153

5.2. Saran ....................................................................................... 153

DAFTAR SINGKATAN

DAFTAR PUSTAKA