14
MAKALAH KETERAMPILAN DASAR MEMBERI PENGUATAN DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH MICRO TEACHING DISUSUN OLEH KELOMPOK IV RAHMAD JALENA SAFITRIANI OKTARI RIANTI LOKAL / SEMESTER : E /VI ( ENAM ) PROGRAM STUDI : PENDIDIDKAN AGAMA ISLAM DOSEN PENGAMPU : Drs.ERDI INDRA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) AULIAURRASYIDIN TEMBILAHAN 2013

keterampilan memberi penguatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

freeeeeee....

Citation preview

Page 1: keterampilan memberi penguatan

MAKALAH

KETERAMPILAN DASAR MEMBERI PENGUATAN

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH MICRO TEACHING

DISUSUN OLEH

KELOMPOK IV

RAHMAD

JALENA

SAFITRIANI OKTARI

RIANTI

LOKAL / SEMESTER : E /VI ( ENAM )

PROGRAM STUDI : PENDIDIDKAN AGAMA ISLAM

DOSEN PENGAMPU : Drs.ERDI INDRA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI )

AULIAURRASYIDIN

TEMBILAHAN

2013

Page 2: keterampilan memberi penguatan

KETERAMPILAN DASAR MEMBERI PENGUATAN

(REINFORCEMENT)

Dalam kehidupan sehari hari keita mengenal adanya

“hadiah”.Orang yang bekerja untuk orang lain hadiahnya adalah

upah atau gaji.Orang yang menyelesaikan program sekolah

hadiahnya adalah ijazah,membuat suatu prestasi dalam suatu

bidang olahraga hadiahnya adalah medali atau uang,memberi

salam pada dasarnya juga adalah pemberian hadiah.pemberian

hadiah tersebut secara psikologis akan berpengaruh pada

tingkah laku seseorangyang menerimanya.Demikian juga dengan

hukuman yang diberikan terhadap orang yang melakukan

pelanggaran aturan.

Pemberian respon tersebut dalam proses interaksi

edukatif disebut “pemberian penguatan”,karena hal tersebut

akan membantu sekali dalam meningkatkan hasil belajar

siswa.Dengan kata lain ,pengubahan tingkah laku siswa dapat

dilakukan denga pemberian penguatan.

A.Definisi Memberi Penguatan

Secara psikologis setiap orang mengharapkan adanya

penghargaan terhadap suatu usaha bahwa hasil yang telah

dilakukannya. Memalui penghargaan yang diperolehnya, seseorang

akan merasakan bahwa hasil perbuatannya tersebut dihargai dan

oleh karenanya akan menjadi pemacu untuk berusaha meningkatkan

prestasi atau berbuat yang terbaik dalam hidupnya.1

1Dadang Sukirman, Mamad Kasmad, Pembelajaran Micro. Bandung: UPI Press, 2006. Hal. 199

2

Page 3: keterampilan memberi penguatan

Penguatan adalah segala bentuk respon,apakah itu

bersifat verbal maupun nonverbal,yang merupakan bagian dari

modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa,yang

bertujuan untuk memberikan informasi bagi sipenerima atas

perbuatannya sebagai suatu tindakan dorongan atau koreksi.2

Melalui keterampilan penguatan yang diberikan oleh guru

maka siswa akan merasa terdorong selamanya untuk memberikan

respon setiap kali muncul stimulus dari guru.

Dengan demikian fungsi keterampilan penguatan adalah

untuk memberikan ganjaran kepada siswa sehingga siswa akan

berbesar hati dan meningkatkan partisipasinya dalam setiap

proses pembelajran.3

Dalam kegiatan pembelajaran,penguatan memepunyai peran

penting dalam meningkatkan keefektifan kegiatan

pembelajaran.Pujian atau respon positif terhadap perbuatan

siswa yang positif akan membuat siswa merasa senang karena

dianggap mempunyai kemampuan.Oleh karena itu guru sangat perlu

melatih diri sehingga terampil dan terbiasa memberikan

penguatan.

Penguatan hanya terbatas pada pemberian balikan terhadap

respons-respons yang betul, yang tampak dari jawaban siswa

sendiri. Dengan penguatan tadi, siswa dapat memisahkan mana

yang betul dan dapat dilanjutkan, dan mana ynag salah dan

tidak perlu dilanjutkan.4

Oleh karena itu guru harus melatih dengan berbagai jenis

penguatan dan membiasakan diri untuk menerapkannya dalam

pembelajaran. Sehingga pembelajaran tidak hanya sekedar berisi

sajian materi untuk dikuasai oleh anak, akan tetapi bermuatan

nilai-nilai edukatif untuk membentuk pribadi-pribadi yang baik

yang selalu saling menghargai.5

2Uzer Usman,Menjadi Guru Profesional,Bandung:Remaja Rosdakarya,2005 ,hal:80

3 Wina Sanjaya,Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,Jakarta:Kencana Prenada,2008,hal:163

4Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,Jakarta: Bumi Aksara, 2003. Hal. 172

5Dadang Sudirma,op.cit.hal:201

3

Page 4: keterampilan memberi penguatan

B.Tujuan Memberi Penguatan

Pemberian respon positif (penguatan) terhadap perilaku

belajar siswa, baik melalui kata-kata (verbal) maupun non-

verbel seperti denggan isyarat-isyarat tertentu, secara

langgsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi terhadap

kepercayaan diri siswa.

Adapun tujuan yang diharapkan dari keterampilan

memberikan penguatan ini adalah :6

1. Meningkatkan perhatian siswa pada pembelajaran

Bahwa melalui penguatan yang diberikan oleh guru

terhadap perilaku belajar siswa, siswa akan merasa

akan merasa diperhatikan oleh gurunya. Dengan demikian

perhatiansiswapun akan semakin meningkat seiring

dengan perhatian guru melalui respon yang diberikan

kepada siswanya.

2. Meningkatkan motivasi terhadap diri peserta didik

Apabila perhatian siswa semakin baik, maka dengan

sendirinya motivasi belajarnyapun akan semakian baik

pula. Upaya memelihara dan membangkitkan motivasi

belajar tersebut, yaitu melalui penguatan.

3. Mengembangkan kepercayaan diri siswa untuk mengatur

diri sendiri dalam pengalaman belajar

Rasa percaya diri merupakan modal dasar dalam belajar.

Perasaan khawatir,ragu-ragu,takut salah dan perasaan-

perasaan negative yang akan mempengaruhi terhadap

kualitas proses pembelajaran harus dihindari. Salah

satu upaya untuk memperkecil perasaan-perasaan

negative dalam belajar, yaitu melalui pemberian

penguatan atau respon yang diberikan oleh guru

terhadap sekecil apapun perbuatan belajar siswa.

6Hasibuan,ProsesBelajarMengajar,Bandung:Remaja Rosdakarya,2008,hal:84

4

Page 5: keterampilan memberi penguatan

4. Memelihara iklim kelas yang kondusif

suasana kelas yang menyenagkan, aman, dan dinamis,

akan mendorong aktivitas belajar siswa lebih maksimal.

Melalui penguatan yang dilakukan oleh guru, suasana

akan lebih demokratis sehingga siswa akan lebih bebas

untuk mengemukakan pendapat, berbuat, mencoba, dan

melakukan perbuatan-perbuatan belajar lainnya. Hal ini

tentu saja sebagai dampak dari adanya respon yang

mengirigi terhadap proses dan hasil belajar yang

dilakukan oleh siswa.

C.Komponen Komponen Keterampilan Memberi Penguatan

Penggunaan keterampilan penguatan dalam kelas harus

bersifat selektif dan hati-hati, disesuaikan dengan usia

siswa, tingkat kemampuan, kebutuhan, serta latar belakang,

tujuan, dan sifat tugas. Pemberian penguatan harus bermakna

bagi siswa.7

Penguatan pada dasarnya dapat diberikan dalam dua jenis

yaitu penguatan verbal dan penguatan nonverbal.Komponen

komponen keterampilan memberikan penguatan yang harus dikuasai

oleh guru berkaitan dengan dengan keterampilan menggunakan

kedu jenis penguatan tersebut,secara rinci komponen tersebut

adalah sebagai berikut.

1. Penguatan verbal

Penguatan verbal paling mudah digunakan dalam kegiatan

pembelajaran yaitu berupa kata kata baik itu

komentar,pujian,dukungan,pengakuan atau dorongan yang

diharapkan dapat meningkatkan tingkah laku dan

penampilan siswa.8 Dengan demikian penguatan verbal

7Nurhasnawati, Strategi Pengajaran Mikro, Pekan Baru: Fakultas Tarbiyah IAIN. 2004.hal.17

8 Udin S.Winataputra,Strategi Belajar Mengajar,Jakarta:Universitas Terbuka,2004,hal:30

5

Page 6: keterampilan memberi penguatan

berarti penguatan yang diungkapkan dengan kata

kata,baik kata kata pujian atau kata kata koreksi.

Penguatan verbal dapat berupa kata-kata berupa

kalimat yang di ucapkan guru. Contoh: “baik”,

“bagus”, “tepat”, “saya sangat menghargai

pendapatmu”, “pikiranmu sangat cerdas”, dan lain-

lain.

2.Penguatan non verbal

Penguatan non verbal adalah penguatan yang diungkapkan

melalui bahasa isyarat (perbuatan).9

Selain itu penguatan non verbal dapat dilakukan dengan

berbagai perbuatan sebagai berikut :

a.penguatan gerak isyarat

Misalnya anggukan atau gerakan

kepala,senyuman,kerut kening,wajah cerah,wajah

mendung pandangan tajam atau pandangan mata yang

bersahabat.

b.penguatan pendekatan

Guru mendekati siswa untuk menyatakan perhatian dan

kesenangannya terhadap pelajaran,tingkah laku atau

penampilan siswa. Misalnya, guru duduk dalam

kelompok diskusi, berdiri disamping siswa. Seiring

kegiatan guru mendekati siswa diberikan untuk

memperkuat penguatan yang bersifat verbal.

c.penguatan dengan sentuhan

9 Uzer Usman,op.cit,hal:165

6

Page 7: keterampilan memberi penguatan

Guru dapat menyatakan penghargaan terhadap siswa

dengan berjabat tangan,menepuk pundak siswa atau

lainnya yang berupa sentuhan penghargaan.

d.jika siswa memberikan jawaban yang hanya sebagian

saja benar ,guru hendaknya tidak hanya langsung

menyalahkan siswa.Dalam keadaan seperti ini guru

sebaiknya menggunakan atau memberiksn penguatan tak

penuh.Misalnya memberikan pujian dengan tujuan

untuk tetap memotivasi siswa untuk menyempurnakan

jawabannya.

e.Kegiatan yang menyenangkan

Pada dasarnya,siswa akan menjadi senang jika

diberikan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang

menjadi kegemarannya atau sesuatu yang memungkinkan

dia berprestasi.Oleh karena itu,kegiatan yang

disenangi siswa dapat digunakan sebagai penguatan.

Akan menjadi lebih efektif jika kegiatan yang

dijadikan penguatan tersebut dikaitkan dengan

penampilan yang diberikan penguatan.Misalnya siswa

yang pintar dan suka musik ditunjuk menjadi

pemimpin paduan suara.

f. Penguatan Berupa Tanda dan Benda

Penguatan bentuk ini merupakan usaha guru dalam

menggunakan bermacam-macam symbol penguatan untuk

menunjang tingkah laku siswa yang positif. Bentuk

penguatan ini antara lain: komentar tertulis pada

buku pekerjaan, pemberian prangko,koleksi, bintang,

permen, dan lain sebagainya.10

10http://www.sekolahdasar.net/2011/12/keterampilan-dasar-pemberian-penguatan.html

7

Page 8: keterampilan memberi penguatan

D.Prinsip Prinsip Dalam Memberikan Penguatan

Agar penguatan yang diberikan guru dapat berfungsi

secara efektif,guru hendaknya memperhatikan prinsip prinsip

pelaksanaannya sebagai berikut.Ada empat prinsip dalam

keterampilan memberikan penguatan,yaitu:11

1. Kehangatan dan keantusiasan

Kehangatan dan keantusiasan adalah bagian dari yang

antara guru dan siswa.Penguatan yang diberikan kepada

siswa haruslah disertai dengan kehangatan dan

keantusiasan.Hal itu dapat dilakukan dengan berbagai

cara seperti wajah berseri penuh dengan senyuman,suara

yang penuh semangat atau sikap yang penuh dalam

memberikan kesan perhatian.

2. Menghindari respon yang negatif

Respon negatif seperti kata kata kasar,cercaan,hukuman

atau ejekan dari guru merupakan senjata ampuh untuk

menghancurkan iklim kelas yang kondusif maupun

kepribadian siswa sendiri.Oleh karena itu,guru

hendaknya menghindari segala jenis respon negatif

tersebut.

3. Kebermaknaan

Penguatan yang diberikan oleh guru hendaknya bermakna

bagi siswa,artinya siswa memang merasa terdorong untuk

meningkatkan penampilannya.Agar setiap pemberian

penguatan menjadi efektif maka harus dilaksanakan pada

situasi di mana siswa mengetahui adanya hubungan

antara pemberian penguatan terhadap tingkah lakunya

dan melihat ,bahwa itu sangat bermanfaat.

11Syaiful Bahri Djamarah,Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,Jakarta : Rineka Cipta,hal:105

8

Page 9: keterampilan memberi penguatan

4. Penggunaan bervariasi

Pemberian penggunaan seharusnya diberikan secara

bervariasi baik komponennya maupun caranya,dan

diberikan secara hangat dan antusias. Penggunaan cara

dan jenis komponen yang sama,misalnya guru selalu

menggunakan kata kata bagus akan mengurangi

efektivitas pemberian penguatan.Pemberian penguatan

juga akan bermanfaat bila arah pemberiannya

bervariasi,mula mula keseluruhan anggota

kelas,kemudian kelompok kecil,akhirnya ke individu

atau sebaliknya.

Di samping ke empat prinsip di atas,dalam memberikan

penguatan,guru hendaknya memperhatikan hal hal sebagai

berikut:12

a. Sasaran penguatan

Sasaran penguatan yang diberikan oleh guru harus

jelas.Apakah tujuan penguatan itu ditujukan pada

seluruh siswa di kelas,kelompok kecil atau per

individu.

b. Penguatan harus diberikan dengan segera

Agar dampak positif diharapkan tidak menurunkan bahkan

hilang, penguatan haruslah diberikan segera setelah

siswa menunjukan respons yang diharapkan. Dengan

perkataan lain, tidak ada waktu tunggu antara respons

yang ditujukan dengan penguatan yang diberikan.

c.Variasi dalam penggunaan

Pemberian penguatan haruslah dilakukan dengan variasi

yang kaya hingga dampaknya cukup tinggi bagi siswa

yang menerimanya. Oleh karena itu bentuk penguatan

12 Udin S.Winataputra,op.cit,hal:35

9

Page 10: keterampilan memberi penguatan

yang diberikan oleh guru harus disesuaikan dengan

karakteristik prilaku belajar yang yang ditunjukan

oleh siswa itu sendiri.

E.Cara Menggunakan Penguatan

Ada beberapa cara penggunaan penguatan yang perlu

diperhatikan yakni sebagai berikut:

1. Penguatan kepada pribadi tertentu

Pengguatan harus jelas kepada siapa ditunjukan sebab

bila tidak kurabg afektif.

2.Penguatan kepada kelompok

Penguatan dapat pula dapat diberikan kepada siswa,

misalnya apabila satu tugas telah diselesaikan dengan

baik oleh satu kelas, guru membolehkan kelas itu

bermain voli yang menjadi kegemarannya.

3.Penguatan pemberian dengan segera

Penguatan seharusnya diberikan segera setelah muncul

tingkah laku atau proses yany diharapkan.

4.Variasi dalam penggunaan

Jenis atau macam penguatan yang digunakan hendaknya

bervariasi, tidak terbatas kepada satu jenis saja

karena hal ini akan menimbulkan kebosanan dan lama

kelamaan akan kurang afektif.

5.Penguatan tak penuh

Penguatan ini diberikan kepada siswa siswi yang telah

melaksanakan tugas atau menjawab pertanyaan dengan

baik, akan tetapi belum seluruhnya benar. Maka dengan

demikian diberikan penguatan sebagian dan selanjutnya

10

Page 11: keterampilan memberi penguatan

guru meminta siswa siswi yang lain untuk

menyempurnakan jawaban siswa siswi sebelumnya.13

6.Penguatan harus diberikan dengan hangat dan antusias

7.Hindari respons negatif terhadap jawaban.14

DAFTAR PUSTAKA

Dadang Sukirman, Mamad Kasmad, Pembelajaran Micro. Bandung: UPI Press, 2006. Hal. 199

13 Erni Purwati ,dkk. Micro teaching. Surabaya: Aprinta. 2009.hal14Kusnadi. Profesi dan Etika Keguruan, Pekan Baru: Yayasan Pusaka

Riau. 2011. Hal. 82

11

Page 12: keterampilan memberi penguatan

Uzer Usman,Menjadi Guru Profesional,Bandung:Remaja Rosdakarya,2005 ,hal:80

Wina Sanjaya,Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,Jakarta:Kencana Prenada,2008,hal:163

Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,Jakarta: Bumi Aksara, 2003. Hal. 172

Hasibuan,ProsesBelajarMengajar,Bandung:Remaja Rosdakarya,2008,hal:84

Nurhasnawati, Strategi Pengajaran Mikro, Pekan Baru: Fakultas Tarbiyah IAIN. 2004.hal.17

UdinS.Winataputra,StrategiBelajar Mengajar,Jakarta:Universitas Terbuka,2004,hal:30

Syaiful Bahri Djamarah,Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,Jakarta : Rineka Cipta,hal:105

Erni Purwati ,dkk. Micro teaching. Surabaya: Aprinta. 2009.hal

Kusnadi. Profesi dan Etika Keguruan, Pekan Baru: Yayasan Pusaka Riau. 2011. Hal. 82

12