Upload
hoangtu
View
231
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KETERAMPILAN MENULIS PANTUN NASIHAT SISWA KELAS VII
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 BATAM
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
ARTIKEL E-JOURNAL
Oleh
HERLINDA
NIM 100388201233
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2014
Keterampilan Menulis Pantun Nasihat Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 6 Batam Tahun Pelajaran 2013/2014 oleh Herlinda. Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia. Dosen Pembimbing I: Drs. H. Said Barakbah Ali, M.M.
Pembimbing II: Dra. Tety Kurmalasari, M.Sc.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan menulis pantun nasihat
siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batam tahun pelajaran 2013/2014
berdasarkan aspek bait, keterkaitan sampiran dan isi, rima dan diksi. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah tes. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa keterampilan
menulis pantun nasihat siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batam tahun
pelajaran 2013/2014 termasuk dalam kualifikasi sangat baik dengan nilai rata-rata 89,61.
Kata Kunci: keterampilan menulis, pantun nasihat.
ABSTRACT
The aim of this research is to determine the writing skill of an advice pantun of the
7th grade students at the 6 Junior High School, Batam, on the 2013/2014 academic year,
based on the correlation between the sampiran (first two lines of the pantun) and the
content (last two lines of the pantun), the rhyme and the diction. This research is conducted
by using the descriptive method and the qualitative approach. The technique that is used
for collecting the data is by conducting a test. It can be concluded from the result that the
writing skill of an advice pantun of the 7th grade students at the 6 Junior High School,
Batam, on the 2013/2014 academic year, is qualified on very good category with an
average 89,61.
Keywords: Writing skill, advice pantun.
1. Pendahuluan
Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek dari keempat aspek
keterampilan bahasa yang harus dimiliki oleh siswa. Dalam memperoleh bahasa, kita
biasanya melalui suatu hubungan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita belajar
menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis
(Tarigan, 2008:1).
Melalui menulis, seseorang dapat menyalurkan ide, pendapat, kritik, saran dan
kreatifitas yang dimiliki, baik melalui tulisan ilmiah maupun tulisan non-ilmiah.
Tulisan-tulisan itu kemudian disusun menjadi sebuah buku yang biasanya dapat kita
temui di perpustakaan maupun toko buku. Buku-buku ilmiah bisa berbentuk buku
pelajaran, kamus dan sebagainya sedangkan buku-buku non-ilmiah biasa bersifat sastra
seperti novel, kumpulan cerita, kumpulan pantun dan sebagainya.
Dari berbagai jenis buku yang ada, salah satu karya tulis yang sering kita jumpai
di perpustakaan maupun toko buku yaitu buku mengenai pantun atau buku kumpulan
pantun. Pantun adalah salah satu bentuk puisi lama (tradisional) Melayu. Selain dapat
disampaikan secara lisan, pantun juga dapat disampaikan secara tulisan.
Dalam satu bait pantun terdiri dari empat baris, baris pertama dan kedua disebut
dengan sampiran sedangkan baris ketiga dan keempat disebut isi, dalam satu baris
terdiri dari delapan hingga dua belas suku kata (4 kata) dan bersajak/rima akhir a-b-a-b.
Malik (2012:157) mengatakan bahwa pantun telah sangat memasyarakat di
kalangan bangsa kita, tak kira usia, agama, etnis, atau apapun perbedaan yang ada.
Pantun telah menunjukkan jati dirinya sebagai sarana perbauran yang sangat mangkus
(efektif) bagi bangsa kita. Beliau juga menyatakan bahwa pantun kiranya telah
memberikan sesuatu yang santun dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain itu, budaya berpantun telah menjadi budaya turun temurun bagi masyarakat
Melayu, khususnya Kepulauan Riau. Namun dengan adanya kemajuan teknologi yang
pesat, perlahan-lahan pantun mulai ditinggalkan oleh masyarakat, sedikit sekali orang
yang masih melestarikan budaya berpantun.
Dalam dunia pendidikan, pantun dapat dijadikan sebagai media untuk
mengembangkan kepribadian siswa agar menjadi pribadi yang berkarakter karena
pantun dapat dijadikan sebagai media penghibur dan pembelajaran (Hajar, 2011:9).
Melalui pembelajaran dan kegiatan menulis pantun, kecintaan dan minat siswa terhadap
budaya yang telah turun-temurun ini diharapkan akan terus dilestarikan dan ikut
berkembang menyeimbangi perkembangan zaman. Siswa dapat melatih kreativitas dan
melatih kecepatan dalam berpikir dan bermain kata melalui penulisan pantun. Selama
proses menulis pantun pula, siswa bisa mengembangkan kosa kata mereka, mereka akan
berpikir mengenai pilihan kata yang sesuai dengan pantun yang akan mereka buat
hingga terangkai menjadi sebait pantun yang sesuai dengan syarat-syarat pantun.
Namun yang menjadi persoalan saat ini adalah kurangnya minat para siswa dalam
menulis pantun berdasarkan jenis-jenis pantun, sebab para siswa menganggap pantun
merupakan budaya kuno para orang tua zaman dahulu, padahal di dalam pantun terdapat
teguran, pembelajaran maupun nasihat yang berguna bagi kehidupan, khususnya
melalui pantun nasihat. Selain itu, siswa pun kurang terampil menulis pantun
berdasarkan syarat-syarat pantun. Biasanya para siswa hanya akan mempelajari materi
pantun pada saat adanya materi pembelajaran mengenai pantun saja, setelah siswa tidak
lagi mempelajari materi pembelajaran mengenai pantun maka mereka tidak lagi
mempelajarinya, bahkan melupakannya.
Di sisi lain, seorang guru, khususnya guru Bahasa Indonesia, memiliki tanggung
jawab untuk mengembangkan keterampilan menulis pantun pada siswa sebab hal
tersebut termasuk dalam tugas pokok dan fungsi seorang guru dan tentunya tidaklah
lepas dari tujuan kurikulum dan pembelajaran siswa tingkat Sekolah Menengah
Pertama, khususnya siswa kelas VII. Hal ini sesuai dengan Kompetensi Dasar 1.3, 2.2,
3.3 dan 4.2 kurikulum 2013 dengan materi pokok “Teks Tanggapan Deskriptif” yang
bertema tentang “Pengenalan Budaya Indonesia” yang salah satu subtemanya adalah
materi mengenai pantun. Salah satu sekolah yang telah menerapkan kurikulum ini yaitu
Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batam.
Berdasarkan latar yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana keterampilan menulis pantun nasihat siswa kelas VII
Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batam Tahun Pelajaran 2013/2014 berdasarkan
aspek bait ?, (2) Bagaimana keterampilan menulis pantun nasihat siswa kelas VII
Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batam Tahun Pelajaran 2013/2014 berdasarkan
aspek keterkaitan sampiran dan isi ?, (3) Bagaimana keterampilan menulis pantun
nasihat siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batam Tahun Pelajaran
2013/2014 berdasarkan aspek rima ?, (4) Bagaimana keterampilan menulis pantun
nasihat siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batam Tahun Pelajaran
2013/2014 berdasarkan aspek diksi ?
2. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara yang akan digunakan dalam suatu penelitian,
meliputi cara mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Dengan menggunakan metode dan pendekatan ini, penelitian akan dilakukan secara
ilmiah berdasarkan fakta dan data yang diperoleh dengan tujuan menggambarkan
kejadian yang terjadi dan memusatkan masalah-masalah aktual pada saat di lapangan.
Kemudian, data-data yang diperoleh akan dicatat dan dianalisis secara matematis dan
menggunakan perhitungan statistik sesuai dengan tujuan penelitian. Populasi dalam
penelitian ini berjumlah 221 siswa dengan sampel sebanyak 45 siswa. Sampel penelitian
ditentukan sebanyak 20% dari jumlah populasi yang diambil secara acak (random
sampling). Teknik pengumpulabn data yang digunakan adalah tes berbentuk esai.
3. Hasil dan Pembahasan
Penelitian mengenai keterampilan menulis pantun nasihat siswa kelas VII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 6 Batam tahun pelajaran 2013/2014 dilakukan pada Sabtu,
10 Mei 2014. Penilaian yang dilakukan terhadap hasil penelitian keterampilan menulis
pantun nasihat siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batam tahun
pelajaran 2013/2014 mencakup empat aspek, yaitu aspek bait, keterkaitan sampiran dan
isi, rima dan diksi.
Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa sebanyak 95,56% atau sebanyak 43
siswa termasuk dalam kualifikasi sangat baik dan 4,44% atau sebanyak 2 siswa
termasuk dalam kualifikasi baik dalam keterampilan menulis pantun nasihat
berdasarkan aspek bait dengan nilai rata-rata 96,78. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
tidak ada siswa yang termasuk dalam kualifikasi cukup, kurang dan sangat kurang.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 1 PENCAPAIAN HASIL TES KETERAMPILAN MENULIS PANTUN
NASIHAT SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6
BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 BERDASARKAN ASPEK BAIT
No Kualifikasi Skor Jumlah Siswa Persentase (%)
1 Sangat Baik 85-100 43 95,56%
2 Baik 70-84 2 4,44%
3 Cukup 55-69 - -
4 Kurang 40-54 - -
5 Sangat kurang ≤ 39 - -
Jumlah 45 100%
Berdasarkan aspek keterkaitan sampiran dan isi, dapat diketahui bahwa 95,56%
atau sebanyak 43 siswa termasuk dalam kualifikasi sangat baik, 4,44% atau sebanyak 2
siswa termasuk dalam kualifikasi baik dalam keterampilan menulis pantun nasihat dengan
nilai rata-rata 95,89. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang termasuk
dalam kualifikasi cukup, kurang dan sangat kurang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
tabel berikut:
TABEL 2 PENCAPAIAN HASIL TES KETERAMPILAN MENULIS PANTUN
NASIHAT SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6
BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 BERDASARKAN ASPEK
KETERKAITAN SAMPIRAN DAN ISI
No Kualifikasi Skor Jumlah Siswa Persentase (%)
1 Sangat Baik 85-100 43 95,56%
2 Baik 70-84 2 4,44%
TABEL 2 (SAMBUNGAN)
3 Cukup 55-69 - -
4 Kurang 40-54 - -
5 Sangat kurang ≤ 39 - -
Jumlah 45 100%
Selanjutnya, berdasarkan aspek rima yaitu 100% atau sebanyak 45 siswa termasuk
dalam kualifikasi sangat baik dalam keterampilan menulis pantun nasihat dengan nilai rata-
rata 90,67. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang termasuk dalam
kualifikasi baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
tabel berikut:
TABEL 3 PENCAPAIAN HASIL TES KETERAMPILAN MENULIS PANTUN
NASIHAT SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6
BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 BERDASARKAN ASPEK RIMA
No Kualifikasi Skor Jumlah Siswa Persentase (%)
1 Sangat Baik 85-100 45 100%
2 Baik 70-84 - -
3 Cukup 55-69 - -
4 Kurang 40-54 - -
5 Sangat kurang ≤ 39 - -
Jumlah 45 100%
Sementara itu 2,22% atau sebanyak 1 siswa termasuk dalam kualifikasi sangat baik,
97,78% atau sebanyak 44 siswa termasuk dalam kualifikasi baik dalam keterampilan
menulis pantun nasihat berdasarkan diksi dengan nilai rata-rata 75,11. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang termasuk dalam kualifikasi cukup, kurang dan
sangat kurang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 4 PENCAPAIAN HASIL TES KETERAMPILAN MENULIS PANTUN
NASIHAT SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6
BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 BERDASARKAN ASPEK DIKSI
No Kualifikasi Skor Jumlah Siswa Persentase (%)
1 Sangat Baik 85-100 1 2,22%
2 Baik 70-84 44 97,78%
3 Cukup 55-69 - -
4 Kurang 40-54 - -
5 Sangat kurang ≤ 39 - -
Jumlah 45 100%
Maka dari beberapa paparan di atas, dapat diketahui bahwa keterampilan menulis
pantun nasihat siswa keals VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batam tahun
pelajaran 2013/2014 yaitu 93,33% atau sebanyak 42 siswa termasuk dalam kualifikasi
sangat baik dan 6,67% atau sebanyak 3 siswa termasuk dalam kualifikasi baik dengan nilia
rata-rata 89,61. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang termasuk dalam
kualifikasi cukup, kurang dan sangat kurang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel
berikut:
TABEL 5 PENCAPAIAN HASIL TES KETERAMPILAN MENULIS PANTUN
NASIHAT SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6
BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014
No Kualifikasi Skor Jumlah Siswa Persentase (%)
1 Sangat Baik 85-100 42 93,33
2 Baik 70-84 3 6,67
3 Cukup 55-69 - -
4 Kurang 40-54 - -
5 Sangat kurang ≤ 39 - -
TABEL 5 (SAMBUNGAN)
Jumlah 45 100%
4. Simpulan dan Rekomendasi
Hipotesis dalam penelitian ini yang sebelumnya diduga bahwa keterampilan
menulis pantun nasihat siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batam tahun
pelajaran 2013/2014 termasuk dalam kualifikasi cukup dinyatakan ditolak. Hal ini
berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa keterampilan menulis pantun
nasihat siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batam tahun pelajaran
2013/2014 berdasarkan aspek bait termasuk dalam kualifikasi sangat baik dengan nilai
rata-rata 96,78, keterampilan menulis pantun nasihat siswa kelas VII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 6 Batam tahun pelajaran 2013/2014 berdasarkan aspek keterkaitan
sampiran dan isi termasuk dalam kualifikasi sangat baik dengan nilai rata-rata 95,89,
keterampilan menulis pantun nasihat siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6
Batam tahun pelajaran 2013/2014 berdasarkan aspek rima termasuk dalam kualifikasi
sangat baik dengan nilai rata-rata 90,67, keterampilan menulis pantun nasihat siswa kelas
VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batam tahun pelajaran 2013/2014 berdasarkan
aspek diksi termasuk dalam kualifikasi baik dengan nilai rata-rata 75,11 dan keterampilan
menulis pantun nasihat siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batam tahun
pelajaran 2013/2014 termasuk dalam kualifikasi sangat baik dengan nilai rata-rata 89,61.
Perlunya pengembangan kembali keterampilan menulis pantun, khususnya pantun
nasihat karena pelajaran mengenai pantun turut menjadi sub tema dalam pelajaran kelas
VII kurikulum 2013, selain itu guru juga harus bertanggung jawab dalam melatih,
mengembangkan dan membiasakan siswa menulis pantun agar tradisi turun temurun
masyarakat Melayu tidak hilang akibat perkembangan zaman.
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti, dkk. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta
: Gelora Aksara Pratama.
Alisjahbana, Sutan Takdir. 2008. Puisi Lama. Jakarta : PT Dian Rakyat.
Alvianur, Yessi. 2013. Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas VII MTS Diniyah Putri
Pekanbaru. Pekanbaru: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Riau. Jurnal.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2011. Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar. Jakarta: Meity Taqdir Qodratilah.
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Pengembangan Media Materi Pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Depdiknas.
Effendy, Tenas. 2004. Tunjuk Ajar dalam Pantun Melayu. Yogyakarta: Balai Kajian dan
Pengembangan Budaya Melayu bekerjasama dengan PT. Adicita Karya Nusa.
Effendy, Tenas. 2005. Pantun Nasehat. Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan
Budaya Melayu bekerjasama dengan PT. Adicita Karya Nusa.
Effendy, Tenas. 2006. Tunjuk Ajar Melayu. Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan
Budaya Melayu bekerjasama dengan PT. Adicita Karya Nusa.
Ekasari, Jeni Nadia. 2013. Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas VII Madrasah
Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang Tahun Ajaran 2012/2013. Tanjungpinang :
Program Pendidikan Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Maritim Raja Ali
Haji. Skripsi Sarjana.
Ghazali, Syukur. 2010. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan
Komunikatif-Interaktif. Bandung: PT. Refika Aditama.
Hajar, Encik Abdul. 2007. Rampai Pantun Bertuah SMA N 5 Tanjungpinang. Pekanbaru:
Pustaka Melayu.
Hajar, Encik Abduk. 2011. Cerdas Cermat Pantun. Pekanbaru : Unri Press.
Husaini, Usmam dkk. 2009. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.
Julita, Maria. 2013. Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas VII.1 SMPN 2 Sipora
Kabupaten Kepulauan Mentawai. Padang: Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia Universitas Bung Hatta. Jurnal.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. 2013. Bahasa Indonesia Wahana
Pengetahuan. Jakarta:Kementerian Pendidikan Kebudayaan.
Kristiantohadi, Didik. 2010. Peribahasa Lengkap dan Kesusastraan Melayu Lama.
Yogyakarta: Pabora Media.
Malik, Abdul. 2012. Menjemput Tuah Menjunjung Marwah. Depok : PT Komodo Books
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 2009. Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung :
Titian Ilmu
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI. 2010.
Panduan EYD dan Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Transmedia.
Razak, Abdul. 2010. Penelitian Kependidikan Deskripsi Eksposisi dan Argumentasi.
Pekanbaru: Autografika.
Semi, M. Satar. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung : Angkasa.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitiatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Susavitanawati, Siti. 2013. Kemahiran Menulis Pantun Menggunakan Media Gambar
Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Bintan Tahun Ajaran
2012/2013. Tanjungpinang : Program Pendidikan Studi Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Maritim Raja Ali Haji. Skripsi Sarjana.
Sutino. 2011. Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Menggunakan Metode Role
Playing pada Siswa Kelas V SDN Pandak I Sidoarjo Sragen Tahun Ajaran
2010/2011. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret. Skripsi Sarjana.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung :
Angkasa.
Tejokusumo, Andrea. 2009. I am A Writer. Jakarta: PT. Niaga Swadaya.
Tim Pusat Bahasa. 2012 . Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Wulandari, Ririn Ayu. 2013. Pengaruh Penggunaan Teknik Pembelajaran Ice Breaker
Terhadap Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas VII SMP Swasta Pahlawan
Sukaramai Tahun Pembelajaran 2012/2013. Medan:Universitas Negeri Medan.
Jurnal.
Sumber lain :
http://bahasa.kompasiana.com/2012/03/25/hakikat-keterampilan-menulis-449101.html.
Diakses 1 Februari 2014, pukul 16.02 WIB.
http://www.anneahira.com/pantun-nasehat.htm. Diakses 1 Februari 2014, pukul 16.24 WIB
http://melayuonline.com/ind/culture/dig/808/pantun-nasihat. Diakses 11 Februari 2014,
pukul 17.12 WIB.