5
Tugas Akhir Bahasa Indonesia Membuat Cerpen Dibuat oleh: Livia Brenda Patty ( 102014050 ) Nurul Siti Khodijah ( 102014117 ) Ferdy Bahasuan ( 102014160 ) Merry Chahya Puteri ( 102014200 ) Sinopsis: Cerpen ini menceritakan tentang mahasiswi fakultas kedokteran bernama khariza yang mengalami dilema tentang jurusan yang dia ambil. karena itu ia bercerita dengan sahabatnya, bagaimana langkah yang harus ia ambil apakah ia harus pindah jurusan atau bertahan dengan jurusan yang ia ambil saat ini. Setelah ia betul-betul memikirkannya akhirnya ia tetap memilih melanjutkan study kedokterannya. Ketika Galau Menghampiriku Khariza adalah seorang mahasiswi baru di fakultas kedokteran di salah satu universitas ternama di Indonesia. Saat ia masih SMA ia terbiasa dengan pelajaran matematika yang notabenenya menghitung dan memahami. Namun,ketika ia berada di bangku kuliah, Ia dihadapkan dengan materi yang sifatnya menghapal seperti pelajaran biologi. Dia juga merasa kaget karena teman-teman mahasiswanya yang lebih individual,hal itu sangat berbeda sekali ketika khariza masih berada di bangku SMA. Dimana, setiap mengerjakan tugas selalu bersama-sama dan berkelompok . sehingga, membuat ia keteteran dalam menghadapi tugas yang semakin lama semakin menumpuk. Khariza juga sedikit kesulitan untuk beradaptasi dengan situasi yang baru, apalagi

Ketika galau menghampiriku

Embed Size (px)

DESCRIPTION

edu

Citation preview

Tugas Akhir Bahasa Indonesia Membuat Cerpen

Dibuat oleh:

Livia Brenda Patty

( 102014050 )Nurul Siti Khodijah

( 102014117 )Ferdy Bahasuan

( 102014160 )Merry Chahya Puteri

( 102014200 )Sinopsis:

Cerpen ini menceritakan tentang mahasiswi fakultas kedokteran bernama khariza yang mengalami dilema tentang jurusan yang dia ambil. karena itu ia bercerita dengan sahabatnya, bagaimana langkah yang harus ia ambil apakah ia harus pindah jurusan atau bertahan dengan jurusan yang ia ambil saat ini. Setelah ia betul-betul memikirkannya akhirnya ia tetap memilih melanjutkan study kedokterannya.Ketika Galau MenghampirikuKhariza adalah seorang mahasiswi baru di fakultas kedokteran di salah satu universitas ternama di Indonesia. Saat ia masih SMA ia terbiasa dengan pelajaran matematika yang notabenenya menghitung dan memahami. Namun,ketika ia berada di bangku kuliah, Ia dihadapkan dengan materi yang sifatnya menghapal seperti pelajaran biologi. Dia juga merasa kaget karena teman-teman mahasiswanya yang lebih individual,hal itu sangat berbeda sekali ketika khariza masih berada di bangku SMA. Dimana, setiap mengerjakan tugas selalu bersama-sama dan berkelompok . sehingga, membuat ia keteteran dalam menghadapi tugas yang semakin lama semakin menumpuk. Khariza juga sedikit kesulitan untuk beradaptasi dengan situasi yang baru, apalagi dengan tugas tugas yang diberikan dosen yang begitu banyak sehingga dalam setiap minggunya ia harus menyelesaikan deadline tugasnya tersebut. Selain itu, ada juga ujian yang harus ia hadapi setiap dua minggu sekali. Pada tiga bulan pertama Khariza merasa kesulitan, karena ia harus membiasakan diri dengan kegiatannya yang baru. Dia hadapi hari demi hari dengan terpaksa dan susah payah. Tepatnya pada tanggal 12 September setelah ujian aku dan khariza bertemu di tangga,ketika itu kami mulai berkenalan.hai...nama ku khariza,nama mu siapa?

Nama ku salsa,gimana tadi ujiannya kariza? Susah ya?

yaa gitu deh,,tapi tadi sih aku ngerjain soalnnya sebisa aku aja,karena materinya banyak sekali dan aku baru belajar tadi malam.

Oh...begituu,,bukannya kemarin itu kita sempat ada hari libur ya?,kamu kemana saja?Liburan kemarin aku pergi sama papa dan mama ke bali,makanya aku lupa belajar

Terus gimana dengan tugas-tugas kamu?

Jujur aja aku enggak ngerti soal tugas-tugas yg diberikan itu,justru aku mau tanya sama kamu,bisa gak kita ngobrol sebentar?

Mmmmm....oke deh kita duduk di kantin aja.

Salsa aku mau cerita sama kamu soal masalah aku,sebernernya selama tiga bulan ini aku ngerasa enggak nyaman kuliah di jurusan ini.

Loh kok bisa begitu? Memangnya kamu masuk kedokteran disuruh orangtua kamu atau memang mau dari diri kamu sendiri?

aku masuk kedokteran karena cita-citaku dari awal memang mau jadi dokter, dari SMA aku juga belajar mati-matian supaya bisa masuk fakultas kedokteran, orangtua aku hanya bisa mendukung, tapi setelah aku mulai kuliah rasanya banyak banget tanggungan yang aku dapat, misalnya PBL yang harus di kerjakan hanya dalam waktu satu minggu,kamu bisa bayangin kan..tugas kita itu banyak banget sa dan aku ketetran banget untuk semua itu.jujur aja aku mulai ngerasa engga nyaman dan mau pindah jurusan aja.Kalau memang itu cita-cita kamu harusnya kamu kejar itu,kamu pertahankan semuannya enggak semua orang bisa masuk kedokteran,kamu termasuk orang yang beruntung khariza orang tua mu berkecukupan untuk biaya kuliah kamu,sementara aku kuliah di sini karena beasiswa aku harus mempertahankan nilai-nilai aku,kalau nilai ku jelek beasiswa ku di cabut, lagipula ini baru permulaan dari perjuangan kita sebelum menjadi seorang dokter.Aku ngerti sa,tapi kamu ga tau gimana rasanya jadi aku..sulit buat aku mengikuti sistem pelajaran di kedokteran..memang itu cita-cita aku tapi setelah aku terjun di dunia kedokteran aku merasa ini bukan jalan aku,aku bingung harus cerita sama siapa kamu orang pertama yang tau maslah aku,mama papa ku pun engga tau. Aku takut mereka kecewa,tapi mau gimana lagi aku sudah engga kuat.

Aku ngerti za,lebih baik kamu konsultasikan masalah ini sama orang tua kamu. Mungkin mereka akan lebih mengerti dan memahami semua nya kalau kamu cerita sama mereka.

Aku takut mereka kecewa,mereka sedih dan aku gagal membuat mereka bangga dengan gelar dokter ku sa.Ketika kami berbincang cukup lama,akhirnya khariza memutuskan untuk membicarakan hal ini kepada orang tuannya. Keesokan harinya dia berbicara kepada ku mengenai keputusan orang tuannya yang akhirnya mengizinkan khariza untuk mundur dari sekolah kedokteran yang sedang ia jalani sekarang.Khariza pergi ke ruang Dekan untuk mengurus surat pengunduran dirinya. Ketika dia sedang berbincang dengan dekan,dekan pun menasehatinya dan menanyakan kenapa khariza mundur dari jurusan kedokteran.Khariza pun menceritakan keluh kesahnya selama ini kepada dekan tersebut,akhirnya Dekan juga menceritakan pengalamannya dulu ketika kuliah di kedokteran.Dulu Dekan pun mengalami masalah yang sama seperti khariza tapi dengan niat nya Dekan pun akhirnya menjadi seorang dokter yang sukses.dekan menasehatinya agar khariza tetap semangat dan pantang menyerah dalam menghadapi masalahnya.

Akhirnya khariza pun tersadar bahwa ia harus mewujudkan cita-citanya menjadi seorang dokter yang sukses. Sama seperti halnya dengan apa yang Dekan nya ceritakan. Sekarang khariza berusaha dengan keras untuk mengikuti kelas dan mengerjakan tugas yang diberikan sebelum deadline. Bahkan ia memiliki cara belajarnya sendiri, yang sebelumnya kami perbincangkan bersama. Kami juga sering belajar sebelum ujian, dan berbagi pengetahuan yang kami miliki.