23
SCCA of the Oral Cavity and the Oropharynx: How Imaging Can Make a Difference Suresh K. Mukherji, M.D., F.A.C.R. Professor and Chief of Neuroradiology Professor and Chief of Neuroradiology Professor of Radiology, Otolaryngology, Radiation Oncology, Periodontics and Oral Medicine Periodontics and Oral Medicine University of Michigan Health System 6 th AJCC Staging 6 AJCC Staging Oropharynx Tis: Carcinoma in situ T1: Tumor < 2 cm in greatest dimension T2: Tumor 2 < 4 cm in greatest diameter T3: Tumor > 4 cm in greatest dimension T3: Tumor > 4 cm in greatest dimension T4: a Invasion of larynx deep/extrinsic muscle of a. Invasion of larynx, deep/extrinsic muscle of tongue, medial pterygoid, hard palate or mandible b. Invasion of lateral pterygoid muscle, pterygoid plates, lateral nasopharynx, or skull base or encases the carotid artery

Ketikan Jari Sarah Ufairabiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2014/54 Ketikan Jari Sarah Ufaira_ JAMU...subuh saya menimba air di sumur untuk mencuci pakaian. ... 5. 6 gelas air Cara membuat:

Embed Size (px)

Citation preview

READING, LEARNING, AND WRITING

Ketikan Jari Sarah Ufaira

Sabtu, 06 September 2014

JAMU BERAS KENCUR ALA RUMAHAN

Saya ibu rumahtangga dengan anak masih bayi umur 6 bulan. Setiap hari, setelah shalatsubuh saya menimba air di sumur untuk mencuci pakaian. Jika anak saya masih tidur atau ada yangmenggantikan saya momong, 5 timba air cukup saya timba dalam waktu 10 menit. Karena kalau sikecil tidak ada yang menemani pasti sedikit-sedikit merengek. Jadilah saya bolak-balik kamar-sumurhanya untuk menimba, dan waktu 10 menit pun tak cukup. Kadang jika menangis karena haus, sayaharus menyusuinya sampai dia terlelap kembali. Kebayang, kan? Repotnya saya di pagi hari.

Menjadi seorang ibu harus ekstra tenaga. Karena di usianya yang beranjak besar rasakeingintahuannya pun semakin besar pula. Sehingga sering kali si kecil meminta melihat-lihatsekeliling rumah padahal dia belum bisa berjalan sendiri, berarti harus digendong kemanapun diapinta. Tidak cukup beberapa menit saja. Bahkan sampai berjam-jam dia betah mengamati polahtingkah bebek di kandang samping rumah. Makanya saya sering mengalami pegal linu di bagianpinggang, pundak, dan badan.

Untuk meredakannya, saya memilih untuk meminum jamu ketimbang obat. Jamu yang seringsaya konsumsi yaitu jamu beras kencur. Karena selain mampu meredakan pegal linu, jamu ini baikuntuk ibu menyusui. Asi menjadi segar diminum bayi dan efektif untuk menghilangkan bau amis susu.Bayi menjadi sehat karena makan dan minum dengan lahap.

Tidak sia-sia ibu mertua saya menanam apotek hidup di halaman belakang rumah. Selaindigunakan sebagai bumbu dapur, dapat pula dikonsumsi dalam bentuk jamu. Yang ditanam ibu hanyabeberapa macam saja yaitu Jahe, Kencur, Kunir, Laos, Temulawak, dan Sereh. Dengan begitu sayabisa berhemat tidak pijat ke dukun pijat.

Sebelum membuat Jamu Beras Kencur, saya cari resepnya lewat internet. Lalu saya mencobamempraktekkannya dengan sedikit modifikasi sesuai kebutuhan dan ketersediaan bahan. Inikeuntungannya membuat jamu sendiri dirumah. Saya tidak perlu khawatir akan kelebihan dosis ataupun efek samping yang terjadi. Dikarenakan saya sendiri yang mengolahnya. Bahan-bahanpembuatan jamu betul-betul dari bahan alami yang saya ambil dari kebun. Lalu, komposisitambahannya pun juga saya tahu.

Untuk membuat ±5 gelas jamu, saya membutuhkan bahan:

1. 150 gram beras

Beranda

sarah ufaira di 01.00

2. 6 ruas kencur3. Gula merah secukupnya (sesuai selera)4. Setengah sdt garam5. 6 gelas air

Cara membuat:

1. Beras direndam ±2jam2. Kupas dan cuci bersih kencur3. Haluskan beras dan kencur menggunakan blender4. Rebus air bersama gula merah 5. Masukkan bahan-bahan yang telah dihaluskan ke air6. masukkan garam7. aduk ±20 menit lalu angkat dari api dan saring

menyajikannya atau meminumnya bisa selagi hangat.Tetapi saya lebih menyukai jika dalam keadaan dingin. Apalagiditambah dengan es batu. Lebih terasa segar menurut saya.Selamat mencoba...

Tulisan ini diikutsertakn dalam Lomba Blog Tema Jamu Pusat Studi Biofarmaka (PSB LPPM-IPB) pada kegiatan dies natalis PSBke-16

sumber: surabaya.indonetwork.co.id

Berbagi 1

Balasan

5 komentar:

dianesuryaman 6 September 2014 03.34

Cuaca panas tapi kering gini enak ya minum pake es batu..;) good luck ya mbak lomba nya..

Balas

sarah ufaira 7 September 2014 01.19

iya.. terimakasih kunjungannya... :D

‹ ›Beranda

Lihat versi web

Balas

Balasan

Balas

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Google Account

Publikasikan

Pratinjau

Susanti Hara 6 September 2014 15.00

sukses buat ngontesnya

Balas

sarah ufaira 7 September 2014 01.22

terimakasih mbak susanti... :D

Mugniar 8 September 2014 00.58

Saya kalo panas2 malah sukanya minum teh panas manis ... naaah itu baru segaaar ... eh jadi kemana2 ya komennya ...

Sukses ya Mbak ... moga juga tetap sehat dengan minum jamu :)

Balas

sarah ufaira Ikuti 5

Lihat profil lengkapku

Mengenai Saya

Diberdayakan oleh Blogger