75
Keutamaan Shalawat, dan 8 lafadz shalawat yg diajarkan Rasulullah.. Mei 10, 2012 Tinggalkan Komentar Go to comments 26 Votes مالك ن ب س ن أ ن عْ تَ ّ طُ ح ، وٍ أتَ وَ لَ صَ رْ # شَ ع ه& ي علُ له ى أل لَ ص، ً وأحدةً لاة صَ ّ& ى عل ىَ ّ صل نَ م« : له أل ول س ال ر ال: ق ق ح& ي ح ص# ;pma&ث ي و حد ه ما و ه ر& ي غ مد و ح وأ& ي ئ سا لن روأة أ» ٍ اتَ حَ رَ دُ رْ # شَ ع لهْ تَ عِ فُ ، ورٍ ات& ي طَ حُ رْ # شَ ع ه ي ع. Dari Anas bin malik radhiallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)”[SHAHIH. Hadits Riwayat An- Nasa’i (no. 1297), Ahmad (3/102 dan 261), Ibnu Hibban (no. 904) dan al-Hakim (no. 2018), dishahihkan oleh Ibnu Hibban rahimahullah, al-Hakim rahimahullah dan disepakati oleh adz- Dzahabi, rahimahullah juga oleh Ibnu hajar rahimahullah dalam “Fathul Baari” (11/167) dan al-Albani rahimahullah dalam “Shahihul adabil mufrad” (no. 643). ]. Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan bershalawat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan anjuran memperbanyak shalawat tersebut [Lihat “Sunan an-Nasa’i” (3/50) dan “Shahiihut targiib wat tarhiib” (2/134)], karena ini merupakan sebab turunnya rahmat, pengampunan dan pahala yang berlipatganda dari Allah Ta’ala [Lihat kitab “Faidhul Qadiir” (6/169)]. Beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits ini :

Keutamaan Shalawat.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Keutamaan Shalawat, dan 8 lafadz shalawat yg diajarkanRasulullah..Mei 10, 2012 Tinggalkan Komentar Go to comments 26 Votes

: : .Dari Anas bin malik radhiallahu anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)[SHAHIH. Hadits Riwayat An-Nasai (no. 1297), Ahmad (3/102 dan 261), Ibnu Hibban (no. 904) dan al-Hakim (no. 2018), dishahihkan oleh Ibnu Hibban rahimahullah, al-Hakim rahimahullah dan disepakati oleh adz-Dzahabi, rahimahullah juga oleh Ibnu hajar rahimahullah dalam Fathul Baari (11/167) dan al-Albani rahimahullah dalam Shahihul adabil mufrad (no. 643). ].Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan bershalawat kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dan anjuran memperbanyak shalawat tersebut [Lihat Sunan an-Nasai (3/50) dan Shahiihut targiib wat tarhiib (2/134)], karena ini merupakan sebab turunnya rahmat, pengampunan dan pahala yang berlipatganda dari Allah Taala [Lihat kitab Faidhul Qadiir (6/169)].Beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits ini : Banyak bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam merupakan tanda cinta seorang muslim kepada beliau Shallallahu alaihi wa sallam [Lihat kitab Mahabbatur Rasul Shallallahu alaihi wa sallam, bainal ittibaa walibtidaa (hal. 77).], karena para ulama mengatakan: Barangsiapa yang mencintai sesuatu maka dia akan sering menyebutnya [Lihat kitab Minhaajus sunnatin nabawiyyah (5/393) dan Raudhatul muhibbiin (hal. 264).]. Yang dimaksud dengan shalawat di sini adalah shalawat yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dalam hadits-hadits beliau Shallallahu alaihi wa sallam yang shahih (yang biasa dibaca oleh kaum muslimin dalam shalat mereka ketika tasyahhud), bukan shalawat-shalawat bidah yang diada-adakan oleh orang-orang yang datang belakangan, seperti shalawat nariyah, badriyah, barzanji dan shalawat-shalawat bidah lainnya. Karena shalawat adalah ibadah, maka syarat diterimanya harus ikhlas karena Allah Taala semata dan sesuai dengan tuntunan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam [Lihat kitab Fadha-ilush shalaati wassalaam (hal. 3-4), tulisan syaikh Muhammad bin Jamil Zainu.]. Juga karena ketika para sahabat radhiyallahu anhuma bertanya kepada beliau Shallallahu alaihi wa sallam: (Ya Rasulullah), sungguh kami telah mengetahui cara mengucapkan salam kepadamu, maka bagaimana cara kami mengucapkan shalawat kepadamu? Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menjawab: Ucapkanlah: Ya Allah, bershalawatlah kepada (Nabi) Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dan keluarga beliaudst seperti shalawat dalam tasyahhud[SHAHIH. Riwayat Bukhari (no. 5996) dan Muslim (no. 406)]. Makna shalawat kepada nabi Shallallahu alaihi wa sallam adalah meminta kepada Allah Taala agar Dia memuji dan mengagungkan beliau Shallallahu alaihi wa sallam di dunia dan akhirat, di dunia dengan memuliakan peneyebutan (nama) beliau Shallallahu alaihi wa sallam, memenangkan agama dan mengokohkan syariat Islam yang beliau bawa. Dan di akhirat dengan melipatgandakan pahala kebaikan beliau Shallallahu alaihi wa sallam, memudahkan syafaat beliau kepada umatnya dan menampakkan keutamaan beliau pada hari kiamat di hadapan seluruh makhluk [Lihat kitab Fathul Baari (11/156)]. Makna shalawat dari Allah Taala kepada hamba-Nya adalah limpahan rahmat, pengampunan, pujian, kemualian dan keberkahan dari-Nya [Lihat kitab Zaadul masiir (6/398).]. Ada juga yang mengartikannya dengan taufik dari Allah Taala untuk mengeluarkan hamba-Nya dari kegelapan (kesesatan) menuju cahaya (petunjuk-Nya), sebagaimana dalam firman-Nya:{ }Dialah yang bershalawat kepadamu (wahai manusia) dan malaikat-Nya (dengan memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman (QS al-Ahzaab:43).Lafazh bacaan sholawat yang paling ringkas yang sesuai dalil2 yang shahih adalah : Allahumma shollii wa sallim alaa nabiyyinaa Muhammad.Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad) .[SHAHIH. HR. At-Thabrani melalui dua isnad, keduanya baik. Lihat Majma Az-Zawaid 10/120 dan Shahih At- Targhib wat Tarhib 1/273].Kemudian terdapat riwayat-riwayat yang Shahih dalam delapan riwayat, yaitu :1. Dari jalan Kaab bin Ujrah Allaahumma sholli alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa shollaita alaa ibroohiim wa alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid, Allaahumma baarik alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa baarokta alaa ibroohiim wa alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid.Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah, Berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia[SHAHIH, HR. Bukhari 4/118, 6/27, dan 7/156, Muslim 2/16, Abu Dawud no. 976, 977, 978, At Tirmidzi 1/301-302, An Nasa-i dalam "Sunan" 3/47-58 dan "Amalul Yaum wal Lailah" no 54, Ibnu Majah no. 904, Ahmad 4/243-244, Ibnu Hibban dalam "Shahih" nya no. 900, 1948, 1955, Al Baihaqi dalam "Sunanul Kubra" 2/148 dan yang lainnya]2. Dari jalan Abu Humaid As Saadiy Allaahumma sholli alaa Muhammadin wa alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa shol laita alaa ibroohiim, wa baarik alaa Muhammadin wa alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa baarokta alaa ibroohiim innaka hamiidum majiid.Ya Allah,berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada isteri-isteri beliau dan keturunannya,sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim. Ya Allah, Berkahilah Muhammad dan isteri-isteri beliau dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim,Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia[SHAHIH, HR. Bukhari 4/118, 7/157, Muslim 2/17, Abu Dawud no. 979, An Nasa-i dalam "Sunan" nya 3/49, Ibnu Majah no. 905, Ahmad dalam "Musnad" nya 5/424, Baihaqi dalam "Sunanul Kubra" 2/150-151, Imam Malik dalam "Al Muwaththo' 1/179 dan yang lainnya].3. Dari jalan Abi Masud Al Anshariy Allaahumma sholli alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa shol laita alaa aali ibroohiim ,wa baarik alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa baarokta alaa aali ibroohiim fil aalamiina innaka hamiidum majiid.Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim, dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim atas sekalian alam, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia[SHAHIH, HR Muslim 2/16, Abu Dawud no. 980, At Tirmidzi 5/37-38, An Nasa-i dalam "Sunan" nya 3/45, Ahmad 4/118, 5/273-274, Ibnu Hibban dalam "Shahih" nya no. 1949, 1956, Baihaqi dalam "SUnanul Kubra" 2/146,dan Imam Malik dalam "AL Muwaththo' (1/179-180 Tanwirul Hawalik Syarah Muwaththo'"]4.Dari jalan Abi Masud, Uqbah bin Amr Al Anshariy (jalan kedua) Allaahumma sholli alaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa alaa aali Muhammad kamaa shol laita alaa ibroohiim wa alaa aali ibroohiim, wa baarik alaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa alaa aali Muhammad kamaa baarokta alaa ibroohiim wa alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid.Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad yang ummi dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim.Dan berkahilah Muhammad Nabi yang ummi dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia[SHAHIH, HR. Abu Dawud no. 981, An Nasa-i dalam "Amalul Yaum wal Lailah" no. 94, Ahmad dalam "Musnad" nya 4/119, Ibnu Hibban dalam "Shahih" nya no. 1950, Baihaqi dalam "Sunan" nya no 2/146-147, Ibnu Khuzaimah dalam "Shahih" nya no711, Daruquthni dalam "Sunan" nya no 1/354-355, Al Hakim dalam "Al Mustadrak" 1/268, dan Ath Thabrany dalam "Mu'jam Al Kabir" 17/251-252]5. Dari jalan Abi Said Al Khudriy Allaahumma sholli alaa Muhammadin abdika wa rosuulika kamaa shol laita alaa aali ibroohiim, wa baarik alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa baarokta alaa ibroohiim.Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad hambaMu dan RasulMu, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim[SHAHIH, HR Bukhari 6/27, 7/157, An Nasa-i 3/49, Ibnu Majah no. 903, Baihaqi 2/147, dan Ath Thahawiy dalam "Musykilul Atsaar" 3/73]6. Dari jalan seorang laki2 shabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam Allaahumma sholli alaa Muhammad wa alaa ahli baitihi wa alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa shollaita alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid , wa baarik alaa Muhammad wa alaa ahli baitihi wa alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa baarokta alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid.Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada ahli baitnya dan istri-istrinya dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Dan berkahilah Muhammad dan kepada ahli baitnya dan istri-istrinya dan keturunannya, sebagimana Engkau telah memberkahi Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia[SHAHIH, HR. Ahmad 5/347, Ini adalah lafazhnya, Ath Thowawiy dalam "Musykilul Atsaar" 3/74], dishahihkan oleh Al Albani dalam Sifaat sahalat Nabi shallallahu alaihi wa sallam, hal 178-179].7. Dari jalan Abu Hurairah Allaahumma sholli alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad wa baarik alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad, kamaa shollaita wa baarokta alaa ibroohiim wa alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid.Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad,sebagaimana Engkau telah bershalawat dan memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia[SHAHIH, HR Ath Thowawiy dalam "Musykilul Atsaar" 3/75, An Nasa-i dalam "Amalul Yaum wal Lailah" no 47 dari jalan Dawud bin Qais dari Nu'aim bin Abdullah al Mujmir dari Abu Hurairah , Ibnul Qayyim dalam "Jalaa'ul Afhaam Fish Shalati Was Salaami 'alaa Khairil Anaam (hal 13) berkata, "Isnad Hadist ini shahih atas syarat Syaikhaini (Bukhari dan Muslim), dan dishahihkan oleh Al Albani dalam "Sifaat sahalat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam", hal 181 ]8. Dari jalan Thalhah bin Ubaidullah Allaahumma sholli alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa shol laita alaa ibroohiim wa alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid, wa baarik alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa baarokta alaa ibroohiim wa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid.Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim,sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia.[SHAHIH, HR. Ahmad 1/162, An Nasa-i dalam "Sunan: nya 3/48 dan "Amalul Yaum wal Lailah" no 48, Abu Nuaim dalam "Al Hilyah" 4/373,semuanya dari jalan 'Utsman bin Mauhab dari Musa bin Thalhah, dari bapaknya (Thalhah bin 'Ubaidullah), dishahihkan oleh Al Albani]. Tentang Ucapan Di sunnahkan (sebagian ulama mewajibkannya) mengucapkan shalawat dan salam kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam setiap kali menyebut atau disebut nama beliau, yaitu dengan ucapan : Shallallahu alaihi wa sallamRiwayat2 yang datang tentang ini banyak sekali, diantaranya dari dua hadits shahih di bawah ini :1. Dari jalan Husain bin Ali bin Abi Thalib, ia berkata,Bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda, Orang yang bakhil (kikir/pelit) itu ialah orang yang apabila namaku disebut disisinya, kemudian ia tidak bershalawat kepadaku (dengan ucapan-red) (shallallahu alaihi wa sallam).[SHAHIH. Dikeluarkan oleh AT Tirmidzi 5/211, Ahmad 1/201 no 1736, An Nasa-i no 55,56 dan 57, Ibnu Hibban 2388, Al Hakim 1/549, dan Ath Thabraniy 3/137 no 2885.2. Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :" Hina dan rugi serta kecewalah seorang yang disebut namaku disisinya, lalu ia tidak bershalawat kepadaku"".[SHAHIH. Dikeluarkan oleh Imam At Tirmidzi 5/210, dan Al Hakim 1/549. Dan At Tirmidzi telah menyatakan bahwa hadits ini Hasan].Hadits ke dua ini, banyak syawaahidnya dari jamaah para shahabat, sebagaimana disebutkan dalam kitab-kiatb : At Targhib wat Tarhib (2/506-510) Imam Al Mundzir, Jalaa-ul Afhaam (hal 229-240) Ibnu Qayyim, Al Bukhari dalam Adabul Mufrad (no 644, 645), Ibnu Khuzaimah (no 1888), Ibnu Hibban (no 2386 dan 2387 Mawaarid).Artikel yang terkait dengan perkara shalawat ini, dapat di lihat pada artikel dengan judul :- BAGAIMANAKAH LAFAZH, CARA & WAKTU UNTUK BERSHALAWAT ?- MEMBACA SHALAWAT 8O KALI BISA MENGHAPUSKAN DOSA?- KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT , AMALAN RINGAN YG BERPAHALA BESAR- SHALAWAT NARIYAH DALAM SOROTAN****[ Disalin dari Kitab "Sifat Shalawat dan Salam kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam", oleh Ust. Abdul Hakim bin Amir Abdat, Pustaka Imam Syafi'i, dan beberapa tambahan fawaid dari http://ibnuabbaskendari.wordpress.com/2010/07/23/keutamaan-membaca-shalawat-kepada-nabi-shallallahu-%E2%80%98alaihi-wa-sallam/ ]Read more: http://abuayaz.blogspot.com/search?q=shalawat

Bismillahirrahmanirrahim

1. Apakah pengertian Sholawat ?

Sholawat menurut arti bahasa adalah :' DOA'

Menurut istilah adalah:

Sholawat Alloh SWT kepada Rosululloh SAW berupa Rohmat dan Kemuliaan( Rahmat Tadhim )

Sholawat dari malaikat yang kepada Kanjeng Nabi SAW berupa permohonan rahmat dan kemuliaan kepada Allah SWT untuk Kanjeng Nabi Muhammad SAW sedangkan selain Kanjeng Nabi berupa permohonan rahmat dan ampunan

Sholawat orangorang yang beriman ( manusia dan jin ) ialah permohonan rohmat dan kemuliaan kepada Allah SWT. untuk Kanjeng Nabi SAW, seperti :

ALLOHUMMA SHOLLI ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD

2. Sebutkan dasar membaca Sholawat !

Dasar membaca Sholawat kepada Kanjeng Nabi SAW adalah :

Firman Alloh SWT dalam surat Al Ahzab ayat. 56:

Artinya: sesungguhnya Allah beserta para malaikatnya senantiasa bersholawat untuk Nabi SAW. Hai orang-orang yang beriman bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkan salam penghormatan padanya (Nabi SAW.).

3. Bagaimana hukumnya membaca ? jelaskan !

Mengenai hukum membaca Sholawat, ada beberapa pendapat dari Ulama ada yang Wajib Bil Ijmal, wajib satu kali semasa hidup, adapula yang berpendapat Sunnah .pendapat yang paling masyhur adalah Sunnah mu'akkad akan tetapi membaca Sholawat pada akhir Tasyahhud akhir dari sholat adalah Wajib, oleh karena itu sudah menjadi rukunnya sholat.

4. Kita Di samping mempersatukan pendapat para ulama tentang kedudukan hukumnya membaca Sholawat diatas yang lebih penting adalah menyadari denan konsekwen bahwa membaca Sholawat kepada Nabi SAW merupakan kewajiban Moral dan keharusan budi nurani tiaptiap manusia lebihlebih kita kaum mu'minin, apa sebabnya!

karena disebabkan :

Kita diperintah membaca Sholawat seperti ayat di atas.

kita semua berhutang budi kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang tidak terhitung

3. Banyak dan besarnya , dhohiron wa batinan Syafa'atan wa Haqiqotan.

Faedah dan manfa'at membaca Sholawat kembali kepada yang membaca sendiri, keluarganya, masyarakat dan makhluk lain ikut merasakannya bacaan Sholawat tersebut.

5. Apa tujuan membaca sholawat dan bagaimana adabnya ?

Tujuan dari membaca Sholawat adalah Ikraman, tadhiman wa Mahabbah kepada Kanjeng Nabi SAW. Didalam membaca Sholawat kita harus memperhatikan adab adab dalam membaca Sholawat tersebut.

Adapun adabadab dalam membaca Sholawat antara lain :

Niat ikhlas beribadah kepada Alloh SWT tanpa pamrih.

Tadhim dan mahabbah kepada Rosululloh SAW.

Hatinya HUDHLUR kepada Alloh SWT dan ISTIHDLOR ( merasa berada di hadapan Rosululloh SAW)

TAWADDU' ( merendahkan diri ), merasa butuh sekali kepada pertolongan Alloh SWT, butuh sekali Syafaat Rosululloh SAW.

Adab tersebut merealisasi sabda Rosululloh SAW, sbb :

Artinya Ketika kamu sekalian membaca Sholawat kepada KU maka bagusilah bacaan Sholawat mu itu . sesungguhnya kamu sekalian tidak mengerti sekirannya hal tersebut diperlihatkan kepadaKU

6.Apakah Manfa'at dan faedah membaca Sholawat

Manfa'at dan faedah membaca Sholawat antara lain :

Membaca Sholawat satu kali, balas Alloh SWT rohmat dan maghfiroh sepuluh kali, membaca sepuluh kali dibalas 100 X dan seratus kali membaca Sholawat dicatat dan dijamin bebas dari munafik dan bebas dari neraka, disamping digolongkan dengan para Syuhadak.

bersabda :

Barang siapa membaca sholawat kepada-Ku 10x, maka Alloh SWT membalas Sholawat kepadanya 100x, dan barang siapa membaca Sholawat kepadaku 100x, maka Alloh SWT menulis pada antara kedua matanya; "bebas d2ri munafzq dan bebas dari neraka ", dan Alloh SWT menempatkan besok pada Yaumul Qiyamah bersama-sama dengan para Syuhadak.

Sebagai amal kebagusan, penghapusan keburukan dan sebagai pengangkat derajat si pembaca Sholawat.

. Rosulullooh SAW bersabda

''Ya benar, telah datang kepada-ku seorang pendatang dari Tuhan-Ku kemudian berkata : barang siapa diantara ummat-mu membaca Sholawat kepada-mu satu kali, maka sebab bacaan Sholawat tadi Alloh SWT menuliskan baginya 10 kebaikan, dan mengangkat derajatnya 10 tingkatan, dan.Alloh SWT membalas sholawat kepadanya sepadan dengan sholawat yang ia baca ".

7. Manusia yang paling banyak membaca Sholawat , dialah yang paling utama disisi Rosululloh SAW dan yang paling dekat dengan Beliau besok di hari qiyamat Rosulullooh SAW bersabda :

Sesungguhnya manusia yang paling utama disisi-ku pada hari Qiyamah adalah mereka yang paling banyak bacaan Sholawatnya kepada-Ku"

ROSULULLOH SAW BERSABDA :

'Yang paling banyak diantara kamu sekalian bacaan sholawatnya kepada-Ku, dialah paling dekat dengan Aku besok dt hari Qiyamat. (DARI KITAB SA'ADATUD DAROINI HAL : 58).

8. Sholawat berfungsi Istighfar dan memperoleh jaminan maghfiroh dari Alloh SWT.

ROSULULLOH SAW BERSABDA :

"Bacalah kamu sekalian sholawat kepada-Ku, maka sesungguhnya bacaan Sholawat kepada-Ku itu menjadi penebus dosa dan pembersih bagi kamu sekalian dan barang siapa membaca Sholawat kepada-ku satu kali, Alloh SWT membalas kepadanya sepuluh kali (RIWAYAT IBNU ABI 'ASHIM DARI ANAS bin' MALIK)

9. Sholawat merupakan pengawal doa dan memperoleh keridhoan serta pembersih amalamal kita.

ROSULULLOH SAW BERSABDA

'Sholawat kamu sekalian kepada-Ku itu merupakan pengawal bagi do'a kamu sekalian dan memperoleh keridloan Tuhan-mu, dan merupakan pembersih amal-amal kamu sekalian (RIWAYAT DAELAMI DARI SAYYIDINA 'ALI KAROMALLOOHU WAJHAH).

Merupakan kunci pembuka hijabnya doa hamba kepada Alloh SWT dan menjadi jaminan terkabul nya semua doa.

ROSULULLOH SAW BERSABDA:

"Segala macam doa itu terhijab~ (terhalangltertutup), sehingga permulaannya berupa pujian kepada Alloh 'Azza wa Jalla dan sholawat kepada Nabi SAW kemudian berdo'a, maka do'anya itu diijabahi". (RIWA YA T IMAM NASAI).

Orang yang membaca Sholawat 100 X setiap hari, akan di kabulkan 100 maca, hajat oleh Alloh SWT, yang 70 macam untuk kepentingan akhirat danyang 30 macam untuk kepentingan di dunia

ROSULULLOH SAW BERSABDA:

"Barang siapa membaca Sholawat kepada-KU tiap hari 100 kali, maka Alloh SWT mendatangkan 100 macam hajatnya, yang 70 macam untuk kepentingannya di akhirot, dan yang 30 macam untuk kepentingannya di dunia " * (DIKELUARKAN OLEH IBNU MUNDIR DARI JABIR).

Orang yang membaca Sholawat 1000 X setiap hari, tidak akan mati sehingga dia melihat tempatnya di sorga.

ROSULULLOH SAW BERSABDA:

'Barang siapa membaca Sholawat kepada-Ku tiap hari seribu kali, dia tidak akan mati sehingga dia melihat ,tempatnya di surga". (DARI ANAS bin MALIK).

Orang yang menulis Sholawat dimohonkan ampunan oleh para Malaikat

ROSULULLOH SAW BERSABDA:

"Barang siapa yang menulis sholawat kepada-Ku di dalam suatu kitab, maka Malaikat tidak henti-hentinya memohonkan ampun baginya selagi namaKU masih berada di dalam Kitab itu ".

Bacaan Sholawat menjadi NUR pada hari Qiamat

ROSULULLOH SAW BERSABDA:

" Hiasilah ruangan tempat pertemuanmu, dengan bacaan Sholawat kepada-Ku, maka sesungguhnya bacaan Sholawat kamu sekalian kepada-Ku itu menladi 'NUR" dihari Qyamat (DIRIWAYATKAN DARI ANAS bin MALIK)

Bacaan Sholawat dapat untuk mencuci hati ( operasi mental ).

ROSULULLOH SAW BERSABDA:

'Segala sesuatu itu ada alat . pencuci dan pembasuh. Adapun alat pencuci hati seorang mu'min dan pembasuhnya dari kotoran yang sudah melekatIsudah berkarat itu dengan membaca Sholawat kepada-Ku -.(SA'AADA TUD DAROINI HAL : 511).

Sholawat akan melancarkan semua usaha dan menghilangkan semua kesulitan hidup yang dihadapi.

ROSULULLOH SAW BERSABDA:

Barang siapa yang merasa sulit/ sukar menempuh sesuatu, maka sesungguhnya Sholawat itu akan membuka kesulitan dan menghilangkan kesusahan". (H.R. THOBRONI DARI ABI HUROIROH RAJ.

10. Kecaman terhadap orang yang tidak membaca Sholawat

Kecaman terhadap orang yang tidak membaca Sholawat antara lain :

Dia tidak akan melihat wajah Rosulullah SAW

Sabda rosulullooh Saw :

" Tidak akan bisa melihat wajah-Ku tiga macam orang. satu, orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya, nomor dua, orang yang meninggalkan (tidak mengerjakan) Sunnah-ku, dan tiga, orang yang tidak-membaca Sholawat kepada-Ku ketika (mendengar) Aku disebut di dekatnya (HADITS MARFU' DARI AISYAH RA).

Tidak sempurna agamanya.

Sabda rosulullooh Saw :

'Barang siapa tidak mau membaca Sholawat kepada-Ku, maka tidak dianggap sempurna agamanya ". (RlWAYAT IBNU HAMDAN DARI IBNU MAS'UDI).

Dia termasuk sebakhilbakhil manusia.

Sabda rosulullooh Saw

"Barang siapa (mendengar) Aku disebut di dekatnya dan tidak membaca Sholawat kepada-Ku, maka dia itulah sebakhil-bakhil manusia" (RIWAYAT IBNU ABI ASHIM DARI ABI DZARRIN AL-GHIFFARI).

Dia bukan golongan Rosululloh SAW.

Sabda rosulullooh Saw

"Barang siapa (mendengar) Aku disebut, didekatnya dan tidak membaca Sholawat kepadaKu, maka dia bukan dari golongan-Ku dan Akupun bukan dari golongan dia. Kemudian Rosululloh SAW melanjutkan sabdanya (dalam bentuk doa : Yaa Alloh, pertemukanlah orang yang suka berhubungan dengan Aku. dan putuskanlah (hubungan) orang yang tidak mau berhubungan dengan Aku (DIRIWAYATKAN DARI ANAS bin MALIK).

11. Jelaskan Keistimewaan membaca Sholawat pada hari jumat !

Keistimewaan membaca Sholawat pada hari jumat siang ataupun malam diterima langsung oleh Rosululloh SAW sendiri.

Perbanyaklah membaca Sholawat kepada-Ku pada tiap hari Jum'at, maka sesungguhnya bacaan Sholawat ummat-Ku pada tiap hariJumat itu diperlihatkan kepada-Ku (Diriwayatkan oleh Baihaqi dengan sanad Hasan dari Abi Umamah)

12. Bagaiman pandangan para ulama mengenai sholawat ?

Banyak pandanganpandangan dan pendapat para ulama mengenai Sholawat. ada yang di angkat dari qoidahqoidah agamis dan ada pula yang berdasarkan atas keyakinan dan pengaruh zaman Dzauqiyah dan hasilhasil dari mukasyafah antara lain :

a. Bacaan Sholawat adalah jalan kesurga kata Abu Huroiroh RA.:

Membaca Sholawat kepada Kanjeng Nabi SAW adalah jalan menuju ke sorga ".

b. Memperbanyak bacaan Sholawat suatu tanda golongan / ahli sunnah kata Sayyidina 'Ali Zainul 'Abidin bin Husain bin 'Ali bin Abi Tholib Rodliyallohu anhum :

Tanda-tanda ahli Sunnah ialah memperbanyak bacaan Sholawat kepada Kanjeng Nabi Sholialloohu 'alaihi wa Sallam ".

c. Jalan yang paling dekat kepada Alloh SWT pada akhir zaman.

Jalan yang paling dekat (menuju) kepada Alloh SWT pada akhir Zaman khususnya bagi orang-orang yang berlarut-larut banyak dosa, adalah memperbanyak istighfar dan membaca Sholawat kepada Nabi SAW".(Dari Kitab Sa`aadatud Daroini).

d. Untuk menjernihkan hati dan Marifat Billah.

"Sesungguhnya membaca Sholawat kepada Kanjeng Nabi SAW itu (dapat) menerangi hati dan mewushulkan tanpa guru kepada Alloh SWT Dzat yang Maha Mengetahui segala perkara Ghaib ".. (Sa'aadatud Daroini Hal : 36).

f. Sholawat dapat mewusulkan tanpa guru.

Secara keseluruhan, membaca Sholawat kepada Nabi SAW itu (dapat) mewushulkan kepada Alloh SWT tanpa guru. Oleh karena sesungguhnya Guru dan Sanad di dalam Sholawat itu adalah Shoohibush Sholawat (Ya'ni Rosululloh SAW), oleh karena Sholawat itu diperlihatkan kepada Beliau SAW dan Alloh SWT membalas (memberi) Sholawat kepada si Pembaca Sholawat. Berbeda dengan lainnya Sholawat dari bermacam-macam dzikir itu (harus) ada guru (mursyid) yang arif Billah. Kalau tidak, maka syetan akan masuk ke dalam amalan dzikir itu dan orang yang dzikir tidak dapat memperoleh manfaat daripada dzikirnya". (Juga disebutkan dalam Saaadatud Daroini hal : 90).

g. Sholawat diterima secara mutlak oleh Alloh SWT.

Kata Syekh Showi dalam Tafsir showinya :

'Dan sesungguhnya para Ulama' sudah sependapat bahwa sesungguhnya bermacam-macam amal itu ada yang diterima dan ada yang ditolak terkecuali Sholawat kepada Nabi SAW. Maka sesungguhnya Sholawat kepada Nabi SAW itu "Maqbuulatun Qothl'an "(pasti diterima) ". (Taqriibul Ushul Hal : 5 7).

f. Menambah rasa cinta kepada Allah SWT wa Rosulihi SAW.

Berkata AI-Allamah Syamsuddin bin Qoyyim dalam Kitabnya Jalaail afham : sesungguhnya Sholawat itu menjadi sebab langsungnya rasa cinta kepada Alloh SWT wa Rosulihi SAW & dapat meningkat berlipat-lipat rasa cintanya. Cinta yang demikian itu menjadi ikatan daripada beberapa ikatannya iman, dimana iman itu tidak bisa sempurna kecuali dengannya -.

g. Tercetaknya pribadi Rosululloh SAW dalam hati orang yang membaca Sholawat.

Setengah dari pada faedah membaca Sholawat yang paling besar adalah tercetaknya Shuroh Rosululloh SAW di dalam hati si pembaca Sholawat (Sa'aadatud Daroini Hal : 106).

h. Orang yang ahli Sholawat ketika sakaratul maut dirawuhi oleh Beliau SAW.

"Barang siapa keadaan hidupnya memperbanyak Sholawat kepada Rosululloh SAW, maka ia berhasil mendapat kebahagiaan yang besar sekali, karena ketika sakarotul Maut Rosululloh SAW rawuh di hadapannya (Sa'aadatud Daroini Ha : 516).

i. Mudah mimpi ketemu Rosulullooh saw.

"Sesungguhnya memperbanyak Sholawat dengan mernakai redaksi yang mana saja berfaedah bisa bermimpi ketemu Rosululloh SAW, dan apabila berhasil dengan sungguh-sungguh memperbanyak serta membiasakan/ melanggengkan, maka pembaca Sholawat itu meningkat bisa melihat Rosululloh SAW dalam keadaan jaga ".

Beliau almukarom Asy Syekh Al-'Arif Billah Romo K.H. Abdoel Majid Ma'roef Mualif Sholawat Wahidiyyah berkata antara lain

''Membaca sholawat adalah termasuk ibadah sunnah yang paling mudah. Artinya tidak ada syarat-syarat tertentu seperti pada ibadah-ibadah sunnah lainnya. Dan diberi bermacam-macam kebaikan yang tidak diberikan didalam ibadah-ibadah sunah lainnya seperti membaca Qur'an , dzikir, sholat sunnah dan lainnya. Yaitu membaca sholawat spontan menerima Syafa'at dari membaca sholawat itu sendiri. Disamping itu membaca Sholawat sudah mengandung dzikir, istighfar dan mengandung Do'a Li-Qodloil hajat. ini bukan berarti dengan membaca sholawat, tidak usah yang lain-lain bukan berarti begitu tapi kita harus YUKTI KULLAA DZI HAQQIN HAQQAH''.dengan mengisi di segala bidang .

13. Segalah macam Sholawat mempunyai kedudukan yang sama tetapi satu dengan yang lain mempunyai fadlilah yang berbeda beda, apa sebabnya !

Segalah macam Sholawat mempunyai kedudukan yang sama tetapi satu dengan yang lain mempunyai fadlilah yang berbeda beda, ini di sebabkan adanya beberapa faktor yang berpengaruh terhadap fadlilah Sholawat yaitu disamping dari Alloh SWT dan Syafaat Rosululloh SAW, falilahnya ada hubungannya dengan :

Kondisi Muallif Sholawat terutama kondisi batiniyah

Susunan Redaksi Sholawat

Situasi dan kondisi masyarakat ketika Sholawat itu di talif

Tujuan Sholawat itu di talif

Situasi dan kondisi si pembaca Sholawat.

Adab lahir dan batin ketika membaca Sholawat.

14. Macam macam Sholawat dapat di golongkan menjadi 2 golongan yaitu Sholawat Matsuroh Sholawat Ghoiru Matsuroh. Jelaskan !

a. Sholawat Matsuroh : Sholawat yang redaksinya langsung dari Alloh SWT misalnya Sholawat Ibrohimiyah, yaitu seprti dalam bacaan Tasyahhud akhir Sholawat tersebut tidak ada kalimat SAYYIDINAnya. Ini menunjukkan akan keluhuran budi Kanjeng Nabi SAW, selalu sederhana dan tawaddu,yang harus di tiru oleh para umat , adapun kita sering membaca kalimat Sayyidina itu ditambahkan dari para sahabat, sebagai pernyataan penghormataan , ikroman wa mahabbatan.

firman Alloh SWT :

janganlah kamu sekalian memanggil / menyebut pada Rosul seperti halnya engkau memanggil / menyebut diantara kamu sekalian".

Sabda Rosululloh SAW : .

''Saya gusti (pemimpinnya) anak cucu Adam tidak Saya tonjol-tonjolkan (sombong) dan saya permulaannya orang yang dibangunkan dari kubur, dan Saya permulaannya orang yang memberi Syafa'at (pertolongan), dan permulaannya orang-orang yang mendapat syafa'atNYA, ditangan saya benderanya pujian & dibawah bendera itu Nabi Adam AS beserta anak cucunya".

b. Sholawat Ghoiru Matsuroh : Sholawat ghoiro ma'tsuroh yaitu: yaitu sholawat yang disusun oleh selain kanjeng nabi SWT yaitu : yaitu oleh para sahabat, tabi'in, ailiyak, para ulama' dan umumnya orang islam. Misalnya: Shollawat nariyah, munjiyat, badawi, bardah dan masih banyak lagi. Diantara sholawat Wahidiyyah.

15. Macam-macam nama sholawat dapat dibagi 2 bagian sebutkan !.

Macam-macam nama sholawat dapat dibagi 2 bagian yaitu :

Nama sholawat yang disesuaikan dengan maksud Do'a yang terkandung didalamnya . misalnya : Sholawat Wahidiyyah, Nariyyah.

nama sholawat disesuaikan dengan nama muallifnya. Misalnya: sholawat badawi (Disusun oleh imam badawi), sholawat masyisiyah (disusun oleh syekh abdul salam Bin Masysyi Ghouts Fii Zamanihi).

16. Ada berapa macam redaksi sholawat ? sebutkan !

Ada berapa macam redaksi sholawat yaitu :

a. Sholwat yang berbentuk permohonan kepada Allah SWT seperti :

ALLOHUMMA SHOLLI 'AALA SAYYIDINAA MUHAMMAD

b. Sholawat yang langsung dihaturkan kepada beliau nabi muhammad SAW misalnya :

ASSHOLAATU WASSALAAMU 'ALAIKA WA 'ALAA ALIKA YAA SAYYIDII YAA ROSULALLOH

c. Sholawat yang redaksinya hanya merupakan kalam khobar :

SHOLLALLOHU 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD.

17. Bagaiman Kisah membacanya Sholawat Nabi Adam AS dan Nabi Musa A.S kepada Muhammad SAW

Kisah membacanya Sholawat Nabi Adam AS dan Nabi Musa A.S kepada Muhammad SAW adalah :

Kisah Nabi Adam AS membaca Sholawat kepada Rosululloh SAW.

Diceritakan dalm Hadits (Sa'aadatud Daroini hal;88).

Ketika Alloh SWT 'azza,waJalla telah menciptakan Nabi Adam AS nenek moyang kita dan setelah membukakan penglihatan matanya, maka memandanglah Nabi Adam AS pada 'ARSY dan melihat tulisan 'MUHAMMAD' diatas 'PENDOP0'-NYA'ARSY, maka maturlah kepada Alloh,-: Duhai Tuhanku, adakah orang yang lebih mulya disampingMU selain aku".Jawab Alloh SWT: "Benar, Yaitu nama seorang Nabi dari keturunan-mu yang lebih mulya disamping-MU dari pada engkau.Dan jika tidak karena Dia, AKU tidak menciptakan langit, bumi,surga dan neraka"

Setelah Alloh menciptakan Ibu Hawa dari tulang rusuk kiri Nabi Adam AS, maka Nabi Adam AS mengarahkan pandangannya keatas dan terlihatlah olehnya "satu makhIuq" yang lain dari padanya seorang wanita cantik jelita yang karenanya Alloh SWT memberikan rasa syahwat kepada Nabi Adam AS. Dan ketika itu maturlah Nabi Adam AS kepada Alloh SWT :

Maturnya : Muhai Tuhanku, siapakah gerangan itu ?

Jawab Alloh : 'Itu Hawa".

Nabi Adam AS: "Kawinkanlah aku Yaa Alloh dengan dia".

Alloh SWT : "Beranikah engkau membayar maskawinnya ?"

Nabi Adam AS: "Berapakah maskawinnya ?

Alloh SWT :"Supaya engkau membaca Sholawat kepada yang mempunyai nama (Muhammad SAW), 10 kali".

Nabi Adam AS: "JIka kulakukan itu apakah Tuhan telah mengawinkan dia dengan aku?"

Alloh SWT : "Benar demikian".

Kemudian Nabi Adam AS membaca Sholawat sepuluh kali kepada Junjungan kita Kangeng Nabi Besar Muhammad SAW. Maka bacaan Sholawat sepuluh kali itu sebagai maskawinnya Ibu Hawa.

. KISAH NABI MUSA MEMBACA SHOLAWAT KEPADA ROSULULLOH SAW.

Dikisahkan di dalam Kitab "Syifa'ul Asqom", Syekh Al Hafidz Abi Nuaem menceriterakan bahwa menurut hadits ada diceriterakan wahyu Alloh SWT kepada Nabi Musa AS sebagai berikut :

Firman : Alloh *"Wahai Musa, apakah-engkau ingin AKU ' lebih dekat kepadamu dari dekatnya kalammu terhadap lesanmu, supaya AKU lebih dekat kepadamu daripada dekatnya pandangan matamu terhadap matamu dan supaya AKU lebih dekat kepadamu daripada dekatnya rohmu terhadap badanmu. ?

Jawab Nabi Musa AS : "benar duhai Tuhanku''.

Firman Alloh : "Perbanyak membaca Sholawat kepada Muhammad Nabi-KU''Macam-MacamShalawatPosted on Oktober 29, 2008 by orgawam Lafadz-lafadz ShalawatDalam berbagai sumber, baik hadis maupun keterangan para ulama yang termuat dalam kitab-kitab kuning (istilah santri bagi kitab yang kertasnya berwama kuning) banyak sekali lafazh-lafazh shalawat. Seperti yang terhimpun dalam kitab Muktashar f Man Asm Allh al-Husn, dalam bb Ash-Shalh al al-Nabi, karangan Al-Ustdz Mahmd al-Sm, dan kitab Afdhalu al-Shalawti al Sayyidi al-Sdti, karangan Ysuf bin Isml al-Nabhn.Untuk itu dibawah ini adalah sebagian lafazh-lafazh shalawat tersebut baik yang bersumber dari hadis maupun kitab-kitab, berikut penjelasannya..

1. Artinya: Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakan oleh-Mu akan Muhammad, Nabi yang tidak pandai menulis dan membaca. Dan muliakan pulalah kiranya akan isterinya, ibu segala orang yang mukmin, akan keturunannya dan segala ahli rumahnya, sebagaimana engkau telah memuliakan Ibrahim dan keluarga Ibrahim diserata alam. Bahwasanya Engkau, wahai Tuhanku, sangat terpuzi dan sangat mulia. (HR. Muslim dan Ab Dud dari Ab Hurairah)..

2. Artinya: Ya Allah, wahai Tuhanku muliakan oleh-Mu akan Muhammad dan akan keluargaya sebagaimana Engkau memuliakan keluarga Ibrahim dan berilah berkat olehmu kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkati keluarga Ibrahim, bahwasanya Engkau sangat terpuji lagi sangat mulia diserata alam. (HR.Muslim dan Ab Masd)..

3. Artinya: Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad dan akan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memuliakan keluarga Ibrahim bahwasanya Engkau sangat terpuji dan sangat mulia. Ya Allah, wahai Tuhanku, berikan berkat oleh-Mu akan Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberi berkat kepada Ibrahim; bahwasanya Engkau sangat terpuji dan sangat mulia. (HR. Bukhr dari Ab Sad, Kaab Ibn Ujrah)..

4. Artinya: Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad, hamba-Mu dan Rasul-Mu, Sebagaimana Engkau telah memuliakan Ibrahim; dan berilah berkat oleh-Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi berkat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. (HR. Al-Bukhr dan Ab Sad)..

5. Artinya: Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad, isteri-isterinya dan keturunannya, sebagajmana Engkau telah memuliakan keluarga Ibrahim. Dan beri berkatlah oleh-Mu kepadq Muhammad dan isteri-isterinya serta keturunan-keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberikan berkat kepada keluarga Ibrahim: bahwasanya Engkau sungguh sangat terpuji dan amat mulia. (HR. Al-Bukhr dari Ab Hamd Al-Sadi)..Berkata Al-Naww dalam Al-Adzkr: lafazh sha-lawat yang paling utama dibaca, ialah lafazh shalawat yang lengkap ini.

6. Artinya: Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad hamba-Mu dan pesuruh-Mu, Nabi yang ummi dan muliakanlah oleh-Mu akan keluarga Muhammad, jsleri-isterjnya dan keturunannya sebagajmana Engkau telah memuliakan Ibrahim dan keluarganya; dan berilah berkat oleh-Mu akan Muhammad, Nabi yang ummi dan akan keluarganya, isteri-isterinya dan keturunannya, se-bagaimana Engkau telah memberikan berkat kepada Ibrahim dan keluarganya, diserata alam, hanya engkau sajalah yang sangat terpuji dan sangat mulia..Lafazh-lafazh shalawat yang ringkas, ialah lafazh-lafazh yang diriwayatkan oleh Ab Dud dan Al-Nasi, yaitu :

7. Artinya: Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad dan akan keluarganya. (HR. Al-Nasi dari Zaid ibn Kharijah)..

8. Artinya: Ya Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad Nabi yang ummi dan akan keluarganya. (HR. Ab Dud dari Uqbah bin Amir)..

9. Artinya: Wahai Tuhanku, limpahkanlah kiranya shalawat-shalawat-Mu dan rahmat-Mu serta berkat-Mu atas peng-hulu segala Rasul, ikutan segala orang yang taqwa, pe-nutup semua Nabi, yaitu: Muhammad, hamba-Mu dan rasul-Mu, imam segala kebajikan, pemimpin kebaikan dan utusan pembawa rahmat. Wahai Tuhanku, tempatkanlah dia pada suatu maqam yang dirindukannya oleh orang yang dahulu. (HR. Ibnu Mjah dari Abdullah Ibn Masd)..Berkata Al-Sayuth dalam Al-Hirz al-Man: Saya telah membaca keterangan Al-Subk yang diterimanya dari ayahnya di dalam Al-Thabaqat, katanya: Sebaik-baiknya shalawat untuk dibaca dalam bershalawat, ialah bunyi shalawat yang dibaca di dalam tasyahhud (yang diriwayat-kan oleh Bukhr dan Muslim). Maka barangsiapa mem-bacanya, dipandanglah ia telah bershalawat dengan sem-purna, dan barangsiapa membaca selainnya, maka mereka tetap berada dalam keraguan, karena bunyi lafazh-lafazh yang diriwayatkan oleh Bukhr Muslim itu, adalah lafazh shalawat yang sering diajar oleh Nabi sendiri dan yang sering disuruh supaya kita membacanya.Dalam tasyahud akhir, Imam Syfii r.a. menganggap shalawat atas Nabi Saw. sebagai salah satu dari rukun salat. Beliau biasa memakai shalawat sebagai berikut:

10. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada jun-junan kami, Muhammad, dan kepada keluarga junjunan kami, Muhammad, sebagaimana Engkaau telah melimpahkan shalawat kepada junjunan kami Ibrahim dan keluarga Ibrahim, berkatilah pula junjunan kami Muhammad, dan keluarga junjunan kami, Muhammad, sebagai-mana Engkau telah memberkati junjunan kami, Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.Selain itu, beliau juga suka memakai sighat shalawat lainnya yang diriwayatkan oleh Imam Malik di dalam kitab Al-Muwattha. Shalawat di atas juga diriwayatkan oleh Ab Dud, Al-Turmudz, Al-Nasi, dan Al-Bayhaqi dari Ibn Masd, dengan ditambah lafal Sayyidin untuk Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim.Tambahan lafal sayyidina boleh jadi sebagai adab dari beliau atau mungkin pula mengikuti ucapan Rasulullah Saw. dalam salah satu sabdanya yang mengatakan:

Artinya: Berdirilah kalain untuk menyebut sayyid (penghulu) kalian! Rasulullah Saw. juga bersabda, ditunjukan kepada Saad bin Muadz:

Artinya: Aku adalah sayyid (penghulu) manusia dan tidak sombong.Dalam hal ini Imam Syfi r.a., telah mengamalkan shalawat yang dianggap oleh beliau paling sahih sanadnya..

11. Artinya: Semoga Allah Swt. Mencurahkan shalawat kepada Muhammad Penjelasan:Imam Al-Syarn menuturkan bahwa Nabi Saw. Bersabda:Barangsiapa yang membaca shalawat ini, berarti ia telah membukakan bagi dirinya tujuh puluh pintu rahmat, dan ditanamkan Allah kecintaan kepada dirinya dalam hati umat manusia.Diceritakan, seorang penduduk negeri Syam datang meng-hadap Rasulullah Saw seraya berkata, Ya Rasulullah, ayah saya sudah sangat tua, namun beliau ingin sekali melihat Anda.Rasulullah menjawab, Bawa dia kemari!Orang itu berkata, la buta, tidak bisa melihat.Rasulullah lalu bersabda, Katakanlah kepadanya supaya ia mengucapkan Shallallhu al Muhammdin selama tujuh minggu setiap malam. Semoga ia akan melihatku dalam mimpi dan dapat meriwayatkan hadis dariku.Anjuran Rasulullah itu ditruti oleh orang tersebut. Benar saja, ternyata ia bisa bermimpi melihat Rasulullah Saw. Serta meriwayatkan hadis dari beliau..

12. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad dan Keluarganya.Penjelasan:Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik r.a. bahwa Rasulullah Saw. Bersabda: Barangsiapa yang meng-ucapkan Allhumma shalli al Muhammadin wa Sallim ketika ia berdiri, dosa-dosanya akan diampuni sebelum ia duduk. Barangsiapa yang mengucapkannya ketika duduk, dosa-dosanya akan diampuni sebelum ia berdiri. .

13. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah Shalawat atas Muhammad, hamba dan nabi-Mu, nabi yang ummi.Penjelasan :Imam Al-Ghazali di dalam kitab Al-Ihy mengatakan bahwa Rasulullah Saw. Bersabda: Barangsiapa yang mengucapkan shalawat atasku pada malam Jumat se-banyak delapan puluh kali, Allah akan mepgampuni dosa-dosanya selama delapan puluh tahun.Kemudian ditanyakan, Ya Rasulullah, bagaimana cara memberi shalawat kepadamu itu?Rasulullah menjawab, Allhumma shalli al Muhamadin abdika wa Nabiyyika al-Nabiyyi al-Umm.Diriwayatkan bahwa, barangsiapa yang membacanya setiap hari dan setip malam sebanyak 500 kali, niscaya dia tidak akan mati sebelum berjumpa dengan Nabi Saw. dalam keadaan sadar..

14. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah sealawat atas Muham-mad dan kelurga Muuhammad sehingga tidak tersisa lagi satu shalawat pun; sayangilah Muhammad dan keluarga Muhammad sehingga tidak lagi tersisa satu rahmatpun; berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad sehingga tidak lagi tersisa satu berkahpun; dan limpahkanlah kese-jahteraan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sehingga tidak lagi tersisa satu kesejahteraan pun.Penjelasan:Al-Fasi berkata, Shalawat ini disebutkan oleh Jabar dari sahabat Ibn Umar r.a. Disebutkannya pula keutamaan yang besar dari shalawat ini dan kebajikan bagi seorang laki-laki yang mengucapakannya dihadapan nabi Saw..

15. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad, dan tempatkanlah ia ditempat yang dekat dengan-Mu di Hari Kiamat.Penjelasan :Shalawat ini dikemukakan oleh Al-Thabrn, Ahmad, Al-Bazzar, dan Ibn Ashim dari sahabat Ruwayfi bin Tsabit al-Anshari. Rasulullah Saw. bersabda, Barangsiapa yang mengucapkan shalawat atasku dengan shalawat ini, berarti ia berhak mendapatkan syafaatku..

16. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada ruh Muhammad di alam ruh, kepada jasadnya di alam jasad, dan kepada kuburnya di alam kubur.Penjelasan :Imam Al-Syarn menutrkan bahwa Nabi Saw. telah ber-sabda, Barangsiapa yang mengucapkan shalawat atasku dengan cara yang dikemukakan dalam shalawat ini, ia akan melihatku di alam mimpi. Barangsiapa yang me-lihatku di alam mimpinya, ia akan melihatku di Hari Kiamat. Baranggiapa yang melihatku di Hari Kiamat, aku akan memberinya syafaat. Barangsiapa yang aku beri syafaat, niscaya ia akan minum dari telagaku dan di-haramkan jasadnya oleh Allah dari neraka..

17. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Mu-hammad dan kepada keluarga Muhammad, di kalangan orang-orang dulu maupun orang-orang setelahnya, serta di alam arwah sampai Hari Kiamat.Penjelasan :Imam Al-Syarn menuturkan bahwa seorang laki-laki menghadap Rasulullah Saw. ketika beliau sedang duduk di dalam masjid. Orang itu berkata, Assalmu alaykum, wahai ahli kemuliaan!Orang itu lalu didudukkan oleh Nabi Saw di tengah-tengah. yaitu antara beliau dan Abu Bakar r.a. Orang-orang yang hadir ketika itu menjadi heran menyaksikan hal itu hingga Nabi Saw. menjelaskan. Jibril a.s. telah datang kepadaku memberitahukan bahwa orang ini telah memberi shalawat kepadaku dengan shalawat yang belum pemah dibaca oleh seorang pun sebelumnya.Lalu Abu Bakar bertanya. Bagaimana shalawatnya ya Rasulullah? Kemudian Rasulullah Saw. menyebutkan sha-lawat tersebut di atas..

18. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas Muhammad-hamba-Mu, Nabi-Mu, dan Rasul-Mu, Nabi yang ummi; juga atas keluarganya, isteri-isterinya, dan ketu-runannya, sebanyak jumlah makhluk-Mu, keridhaan diri-Mu, hiasan Arsy-Mu, dan tinta kalimat-Mu.Penjelasan:Al-Hafizh Al-Sakhw menuturkan, seandainya seseorang bersumpah bahwa ia akan mengucapkan shalawat yang paling utama, maka shalawat ini telah membebaskan ia dari sumpahnya itu.Pen-syarah kitab Dalil mengatakan, bahwa lafal shalawat ini diambil dari hadis Ummul Mukminin. Juwairiyah..

19. Artinya: Ya Allah, limpahkilnlah shalawat atas junjunan kami, Muhammad, dengan suatu shalawat yang menye-babkan kami selamat dari semua ketakutan dan malapetaka, yang menyebabkan Engkau menunaikan semua hajat kami, yang menyebabkan Engkau me-nyucikan kami dari semua kejahatan, yang menyebabkan Engkau mengangkat kami ke derajat yang tinggi di sisi-Mu, dan yang menyebabkan Engkau menyampaian semua cita-cita kami berupa kebaikan-kebakan dunia dan akhirat.Penjelasan:Shalawat di atas disebutkan di dalam kitab Dalil. Dalam syarah kitab tersebut disebutkan riwayat dari Hasan bin Ali Al-Aswn. Ia berkata, Barangsiapa yang membaca shalawat ini dalarn setiap perkara penting atau bencana sebanyak seribu kali, niscaya Allah akan melepaskan bencana itu darinya, dan menyampaikan apa yang diinginkannya..

20. Artinya: Ya Allah limpahkanlah shalawat atas junjunan kami, Muhammad samudera cahaya-Mu, tambang ra-hasia-Mu, singgasana kerajaan-Mu, imam hadrat-Mu, bingkai kerajaan-Mu, perbendaharaan rahmat-Mu, dan jalan syariat-Mu,yang mendapat kelezatan dengan tauhid-Mu, insan yang menjadi sebab segala yang maujud, penghulu para makhluk-Mu, yang memperoleh pancaran sinar cahaya-Mu- dengan shalawat yang kekal sekekal diri-Mu, yang tetap sebagaimana tetap-Mu, dan yang tidak ada akhir di balik ilmu-Mu; juga dengan shalawat, yang meridhakan-Mu dan meridhakannya serta meridhakan kami dengannya, duhai Tuhan semesta alam.Penjelasan :Shalawat ini dinamakan shalawat Cahaya Kiamat. Sha-lawat ini disebut demikian karena banyaknya cahaya yang akan diperoleh oleh orang yang membacanya pada Hari Kiamat kelak.Sayyid Ahmad Al-Shw dan yang lainnya mengatakan, shalawat ini saya dapatkan tertulis di atas sebongkah batu dengan tulisan qudrati.Di dalam syarah atas kitab Dalil disebutkan, sebagian pemuka para wali mengatakan, bahwa shalawat ini berbanding dengan 14.000 shalawat lainnya..Sumber: http://www.cybermq.com/index.php?pustaka/detail/12/2/pustaka-175.html.

21. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad sebanyak jumlah orang yang bershalawat kepadanya,limpahkanlah shalawat kepada Muhammad sebanyak jumlah orang yang tidak bershalawat kepadanya, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad sebagaimana shalawat yang Engkau perintahkan kepadanya, lim-pahkanlah shalawat kepada Muhammad sebagaimana Engkau suka agar dibacakan shalawat atasnya, dan lim-pahkanlah pula shalawat kepada Muahammd sebagaimana seharusnya shalawat atasnya.Shalawat di atas dinamakan Al-Shalt al-Addiyyah..

22. Artinya: Ya Allah, limpakanlah shalawat atas Nabi kami, Muhammad, selama orang-orang yang ingat menyebut-Mu dan orang-orang yang lalai melupakan untuk menyebut-Mu Penjelasan:Shalawat ini dan shalawat sebelumnya (?) adalah dua sighat shalawat dari Imam Al-Syfii r.a. Berkaitan dengan shalawat sebelumnya (?) telah dice-ritakan di dalam syarah atas kitab Dalil, bahwa Imam Al-Syfii pernah bermimpi bertemu seseorang, lalu dikatakan kepadanya, Apa yang telah diperbuat Allah atas diri Anda?Imam Al-Syfii menjawab, Allah telah mengampuni diriku.Dengan amal apa? orang itu bertanya lagi.Dengan lima kalimat yang aku pergunakan untuk memberi shalawat kepada Nabi Saw., Jawab Imam Al-Syafii.Bagaimana bunyinya?Lantas beliau mengucapkan shalawat tersebut di atas.Sedangkan berkaitan dengan shalawat ini (?), Al- Mazn bertutur sebagai berikut:Saya bermimpi melihat Imam Al-Syfii. Lalu saya bertanya pada beliau, Apa yang telah diperbuat Allah terhadap diri Anda?Beliau menjawab, Allah telah mengampuni diriku berkat shalawat yang aku cantumkan di dalam kitab Al-Rislah, yaitu: Allhumma shalli al Muhammadin kullama dza-karaka al-Dzkirna wa Shalli al Muhammadin kullam ghafala an dzikrik al-Ghfilna.Sementara itu, Imam Al-Ghazali di dalam kitab Al-Ihy menuturkan hal berkut:Abu Al-Hasan Al-Syfii menuturkan, Saya telah bermimpi melihat Rasulullah Saw., lalu saya bertanya, Ya Rasulullah, dengan apa Al-Syfii diberi pahala dari sebab ucapannya dalam kitab Al-Rislah: Washallallhu al muhammaddin kullam dzakara al-Dzdkirn waghafala an dzikrik al-ghfiln? Rasulullah meniawab: la tidak ditahan untuk dihisab..

23. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas cahaya di antara segala cahaya, rahsia di antara segala rahasia, pe-nawar duka, dan pembuka pintu kemudahan, yakni Say-yidina Muhammad, manusia pilihan, juga kepada ke-luarganya yang suci dan sahabatnya yang baik, sebanyak jumlah kenikmatan Allah dan karunia-Nya.Penjelasan:Shalawat ini bersumber dari Sayyid Ahmad Al-Badawi r.a., Sayyid Ahmad Ruslan mengomentari shalawat ini, Sha-lawat ini sangat mujarab untuk menunaikan hajat, mengusir kesusahan, menolak bencana, dan memperoleh ca-haya; bahkan sangat manjur untuk segala keperluan..

24. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas Muhammad, Nabi yang ummi; juga kepada keluarga dan para sahabatnya, sebanyak jumlah apa Yang Engkau ketahui, seindah apa Yang Engkau ketahui, dan sepenuh apa Yang Engkau ketahui.Penjelasan:Shalawat ini bersumber dari Sayyid Syamsuddin Muham-mad Al-Hanafi r.a. (Sultan Hanafi). la termasuk salah seorang keturunan Abu Bakar Al-Shiddiq r.a. la telah menjabat kedudukan sebagai kutub para wali (quthb awliya) selama 46 tahun 3 bulan dan beberapa hari. Selama masa jabatannya itu, ia merupakan quthb ghawts mufrad jami.Banyak sekali cerita-cerita berkenaan dengan riwayat hidup dan karamahnya: Di antaranya ia tidak pernah ber-diri satu kali pun bila menyambut kedatangan para raja. Bahkan, jika ada salah searang di antara raja-raja itu datang kepadanya, raja tersebut merendahkan diri di hadapannya, duduk dengan sopan tanpa menaleh ke kiri dan ke kanan selama berada di hadapan beliau..

25. Artinya: Ya Allah limpahkan shalawat, salam, dan berkah, kepada Muhammad cahaya zat dan rahasia yang berjalan di malam haridi dalam seluruh asma dan sifat.

Penjelasan:Shalawat di atas bersumber dari Sayyidina Abu Al-Hasan Al-Syadzili r.a. ia berbanding dengan seratus ribu shalawat lainnya. Ada yang mengatakan bahwa shalawat ini berguna untuk melepaskan kesulitan..

26. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah atas Sayyidina Muuammadpembuka hal-hal yang terkunci; penutup perkara-perkara yang sudah berlalu; penolong kebenaran dengan kebenaran; dan penunjuk jalan kepada jalan-Mu yang lurus. Semoga Allah senan-tiasa melimpahkan shalawat kepadanya, juga kepada keluarga dan para sahabatnya, sesuai dengan derajat dan kedudukannya yang tinggi.Penjelasan:Shalawat di atas berasal dari Sayyid Abu Al-Mukarim Syaikh Muhammad Syamsuddin bin Abi Al-Hasan Al-Bakri r.a.Di antara khasiat shalawat ini adalah, bahwa bagi siapa saja yang membacanya, walaupun hanya satu kali seumur hidupnya, ia tidak akan masuk neraka. Sebagian ulama Maroko mengatakan, bahwa shalawat ini turun ke atasnya dalam satu sahifah dari Allah. Ada pula yang mengatakan bahwa, satu kali shalawat ini menyamai sepuluh ribu-bahkan ada yang menyatakan pula enamratus ribushalawat lainnya.Barangsiapa yang men-dawam-kan (membiasakan secara rutin) membacanya selama empat puluh hari, Allah akan mengampuninya dari segala dosanya. Barangsiapa yang membacanya sebanyak seribu kali pada malam Kamis, Jumat atau Senin, ia akan berkumpul dengan Nabi Saw. Akan tetapi, sebelumnya hendaklah ia melakukan salat sunnah empat rakaat: Pada rakaat pertama ia membaca Surah Al-Ftihah dan Al-Qadr. Pada rakaat kedua sesudah Al-Ftihah ia membaca Surah Al-Zalzalah. Pada rakaat ketiga sesudah Al-Ftihah ia membaca Surah Al-Kafirun. Pada rakaat keempat sesudah Al-Ftihah ia membaca Surah Al-Muawwidzatayn (surah Al-Falaq dan Al-Ns). Hendaklah ia membakar kemenyan Arab ketika membaca shalawat tersebut..

27. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, sebanyak apa yang ada di dalam pe-ngetahuan Allah, dengan shalawat yang kekal seba-gaimana kekalnya kerajaan Allah.Penjelasan:Sayyid Ahmad Al-Sakhw, dengan menukil dari ulama lainnya mengatakan bahwa shalawat tersebut di atas me-nyamai 600,000 shalawat lainnya. Shalawat ini dikenal dengan sebutan, Shalawat Kebahagiaan.Sedangkan Syaikh Dahlan memberikan komentamya, Shalawat ini merupakan sighat shalawat yang sempurna. Orang yang membacanya secara rutin tiap-tiap hari Jumat sebanyak seribu kali akan menjadi orang yang bahagia di dunia dan akhirat..

28. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah, kepada sayyidina Muhamamd dan keluarganya; sebanyak kesempurnaan Allah dan segala yang sesuai dengan sesuai dengan kesempurnaan-Nya itu.Penjelasan:Shalawat ini dikenal di kalangan ahli tarekat sebagai shalawat Kamaliyah. Mereka telah memilih shalawat tersebut sebagai wirid karena pahalanya yang tidak terhingga.Ada yang menyatakan bahwa shalawat ini menyamai pahala 14.000 shalawat lainnya..

29. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah kepada penghulu kami, Muhammad-Nabi yang ummi, yang terkasih, yang tinggi kedudukannya, dan yang besar wibawanya; juga kepada keluarga dan para sahabatnya.Penjelasan:Tentang shalawat ini, ada yang mengatakan bahwa Nabi Saw. bershalawat atas dirinya dengan shalawat tersebut..

30. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Sayyidina Muuhammad dan keluarga Sayyidina Muhammad, di dalam setiap kejapan mata dan tarikan napas, serta sebanyak jumlah ilmu yang Engkau miliki.Penjelasan:Shalawat ini diterima oleh Maulana Syaikh Al-Hindi dari Nabi Saw. Di antara keistimewaannya adalah: jika Anda membacanya secara rutin, Anda akan memperoleh ilmu dan rahasia langsung dari Nabi Saw..

31. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan kesejahteraan yang paripurna kepada junjunan kami, Muhammad, yang dengan perantaraan beliau itu dilepaskan semua ikatan, dilenyapkan segala kesusahan, di-tunaikan segenap kebutuhan, diperoleh segala keinginan, dicapai akhir yang baik, dan diberi minum dari awan berkat wajahnya yang mulia, juga kepada keluarga dan para sahabatnya, dalam setiap kejapan mata dan tarikan napas, sebanyak jumlah pengetahuan yang Engkau miliki.Penjelasan:Shalawat ini lebih dikenal dengan sebutan shalawat Tafrijiyah. Tentang shalawat ini, Imam Al-Qurthubi me-nuturkan bahwa, barangangsiapa yang membacanya secara rutin setiap hari sebanyak 41 kali atau 100 kali atau lebih, Allah akan melenyapkan kecemasan dan kesusahan-nya, menghilangkan kesulitan dan penyakitnya, memudah-kan urusannya, menerangi hatinya, meninggikan kedudukannya, memperbaiki keadaannya, meluaskan rezeki-nya, dan membukakan baginya segala pintu kebaikan, dan lain-lain..

32. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad-hamba dan Rasul-Mu serta Nabi yang ummi; atas keluarga Muhammad dan para isterinya, ibu kaum Mukmin, serta atas keturunan dan keluarganya-sebagai-mana Engkau telah melimpahkan shalawat itu kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Di alam raya ini se-sungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia.Ya Allah berkatilah Muhammadhamba dan rasul-Mu serta Nabi yang ummi; jugakeluarga dan para isterinya, ibu kaum Mukmin serta keturunan dan Ahli Baitnya se-bagaimana Engkautelah memberkati Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Di alam raya ini sesungnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.

Penjelasan:Shalawat ini bersumber dari hadis yang sahih..

33. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat, berkah, dan rahmat-Mu kepada Muuhammad-hamba, Nabi, dan utusan-Mu; Nabi yang ummi, penghulu para rasul, imam orang-orang yang bertakwa, dan penutup para Nabi; Imam kebaikan dan panglima kebaikan, serta rasul rahmat, juga kepada isteri-isterinya, ibu kaum beriman, dan kepada keturunan dan Ahli Baitnya; kepada keluarga dan para sahabatnya, para penolong dan para pe-ngikutnya, serta umat dan para pencintanya-sebagaimana Engkau telah melimpahkan shalawat, berkah, rahmat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Di alam raya ini sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.Limpahkanlah pula shalawat, berkah, dan rahmat atas kami bersama mereka, dengan shalauwat-Mu yang paling utama dan berkah-Mu yang paling suci; selama orang-orang yang ingat menyebut nama-Mu dan orang-orang yang lalai melupakan-Mu; sebanyak jumlah yang genap dan yang ganjil; sebanyak jumlah kalimat-Mu yang sem-purna dan diberkahi; dan sebanyak jumlah makhluk-Mu, keridhaan diri-Mu, perhiasan arsy-Mu, dan tintakalimat-Mushalawat yang kekal sekekal diri-Mu.Ya Allah, bangkitkanlah dia pada Hari Kiamat kelak pada derajat kedudukan yang terpuji, yang diinginkan oleh orang-orang dulu maupun orang-orang setelahnya; tem-patkanlah dia pada tempat yang dekat dengan-Mu pada Hari Kiamat; perkenankanlah syafaatnya yang besar; angkatlah derajatnya yang tinggi; dan berikanlah ke-padanya semua permintaannya di akhirat dan di dunia, sebagaimana yang telah Engkau berikan kepada Ibrahim dan Musa.Ya Allah, jadikanlah kecintaannya di dalam kalangan mereka yang disucikan, kasih-sayangnya di kalangan mereka yang didekatkan, dan sebutannya di dalam ka-langan mereka yang ditinggikan. Berikanlah pahala yang setimpal kepadanya dari kami sesuai dengan haknya, dengan sebaik-baik pahala yang Engkau berikan kepada para Nabi dan umatnya. Berikanlah kebaikan kepada semua nabi. Shalawat dari Allah dan kaum Mukmin senantiasa terlimpah kepada Muhammad, Nabi yang ummi. Salam sejahtera tercurah atasmu, duhai Baginda Nabi, serta rahmat Allah, berkah-Nya, ampunan-Nya, dan keridhaan-Nya.Ya Allah, sampaikanlah salam kami kepadanya, balaslah salam kami olehnya, tetapkanlah pada umat dan ke-turunannya amal perbuatan yang akan menyenangkan hatinya. Duhai Tuhan semesta alam.Penjelasan:Shalawat ini adalah shalawat yang dikumpulkan oleh Al-Hfizh Al-Sakhw di dalam kitab Al-Qawl al-Bad. Disebutkan pula oleh Ibn Al-Hajar di dalam Al-Durr al-Mandhdh bahwa ia menghim pun segala lafal yang diriwayatkan..

34. Artinya: Ya Allah limpahkanlah shalawat dan salam atas junjunann kami Muhammad, Nabi yang ummi; juga kepada keluarga dan para sahabatnya, selama orang-orang yang ingat menyebut-Mu dan orang-orang yang lalai melupakan-Mu sebanyak apa yang diliputi oleh ilmu Allah, dituliskan oleh qalam Allah, diterapkan dalam hukum Allah, dan seluas ilmu Allah; sebanyak jumlah segala sesuatu, berlipat gandanya segala sesuatu, dan sepenuh segala sesuatu; serta sebanyak makhluk Allah, perhiasan arsy Allah, keridhaan Allah, tinta kalimat Allah; seerta semua yang telah terjadi, yang akan terjadi, dan semua yang ada di dalam ilmu Allah dengan shalawat yang menghabiskan seluruh bilangan dan meliputi seluruh batasan; juga dengan shalawat yang berkesinambungan dengan kekalnya kerajaan Allah dan abadi dengan keabadian Allah.Penjelasan:Shalawat ini disebutkan oleh Syaikh Al-Dayrabi di dalam Mujarrabat-nya. Ia termasuk sighat yang sangat bagus sekali untuk memberi shalawat kepada Nabi Saw.Ada yang berpendapat bahwa orang yang membacanya secara rutin selama sepuluh malam, tiap-tiap malam sebanyak seratus kali, pada saat hendak berbaring tidur di tempat tidurnya, sambil menghadap kiblat dan dalam keadaan suci yang sempurna, akan bermimpi melihat Nabi Saw..

35. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad, serta keluarga dan para sahabatnya, sebanyak jumlah huruf yang digariskan oleh qalam.

Penjelasan:Shalawat ini disebutkan oleh pengarang kitab Bughyah al-Mustarsidn, Mufti Hadramaut, Sayyid Syarif Abdurrahman bin Muhammad Baalawi.Di antara faedah shalawat ini disebutkan diungkapkan oleh Quthb Al-Baddad. la mengatakan bahwa yang menjadikan seseorang meninggal dunia dalam keadaan baik (khusnul khtimah) adalah jika tiap-tiap selesai mengerjakan salat maghrib ia mengucapkan, Astaghfirullh alladz l ilha ill huwa al-hayy al-qayym, alladz l yamtu wa atbu ilayh, rabbigh-firl, kemudian diikuti oleh pembacaan shalawat di atas. Barangsiapa yang membaca kalimat-kalimat di atas sebelum berbicara tentang yang lainnya, niscaya ia akan meninggal dalam keadaan beriman..

36. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjunan kami, Muhammad-hamba, Nabi, dan Rasul-Mu, Nabi yang ummi; juga kepada keluarga Muhammad, dengan shalawat yang menjadikan kerelaan bagi kami dan penunaian bagi haknya. Berikanlah ke-padanya wasilah dan maqam yang terpuji yang telah Engkau janjikan. Balaslah ia dari kami dengan balasan yang sepantasnya; dan balaslah ia dengan balasan yang paling baik daripada balasan yang telah Engkau berikan kepada seorang nabi dari umatnya. Limpahkanlah pula shalawat-Mu atas semua saudara-saudaranya dari go-longan para nabi, shiddiqun, syuhada, dan orang-orang salih.Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad di kalangan umat terdahulu, dan limpahkanlah shalawat kepada Muhammad sampai Hari Kiamat.Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada ruh Muhammad di dalam alam ruh, limpahkanlah shalawat kepada jasadnya di dalam alam jasad, dan limpahkanlah kepada kuburnya di dalam alam kubur, jadikanlah semulia-mulia shalawat-Mu, setinggi-tinggi berkah-Mu, selembut-lembut kasih sayang-Mu dan ridha-Mu kepada Muhammad-hamba, Nabi, dan Rasul-Mu, serta berikanlah kesejahteraan yang banyak kepadanya.Penjelasan:Shalawat tersebut di atas dikemukakan oleh lmam Al-rif Syihabuddin Ahmad Al-Suhrawardi di dalam kitabnya, Awrif al-Marif; telah pula dikemukakan oleh Syaikh Nabhay di dalam kitabnya, Afdhal al-Shalawti an-Sayyidi al-Sdti, yang di dalamnya diterangkan banyak sekali faedah untuk masing-masing bagian darinya.Diriwayatkan dari Al-Faqih Al-Shlih Umar bin Said bahwa Rasulullah Saw. bersabda, Barangsiapa yang mengucapkan shalawat tersebut setiap hari 33 kali, Allah akan membukakan baginya (pintu) antara kuburnya dan kuburku..

37. Artinya: Shalawat Allah, malaikat-Nya, para nabi-Nya, dan seluruh makhluk-Nya, semoga senantiasa tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, atasnya serta atas mereka tercurah salam, rahmat, dan berkah Allah.

Penjelasan:Shalawat di atas bersumber dari Imam Al bin Ab Thalib k.w., kemudian diwartakan oleh Ab Ms Al-Madn r.a..

38. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada orang yang ruhnya menjadi mihrab arwah, malaikat, dan seluruh alam. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada orang yang menjadi imam para nabi dan seluruh alam. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada orang yang menjadi pemimpin penduduk surga, yaitu hamba-hamba Allah yang beriman.

Penjelasan:Shalawat ini adalah shalawat Sayyidah Fathimah Al-Zahra. Pengarang kitab Al-Ibrz, Sayyid Abdul Azz Al-Dabbgh, telah banyak membicarakan shalawat ini di dalam kitabnya tersebut. Yang ingin mengetahui tentang shalawat ini secara lebih luas dapat meneliti kitab tersebut..

39. Artinya: Ya Allah, Tuhan yang selalu memberikan karunia kepada manusia Tuhan yang selalu membukakan tangan-Nya lebar-lebar dengan pemberian; Tuhan yang mempunyai pemberian-pemberian yang mulia limpah-kanlah shalawat atas Muhmmad, sebaik-baik manusia, dengan penghormatan; ampunilah pula kami, duhai Tuhan Yang Maha Tinggi di sore ini.

Penjelasan:Shalawat ini bersumber dari sahabat Abdullah bin Abbas r.a. Dan dikemukakan oleh Ab Ms Al-Madn r.a..

40. Artinya: Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan atas keluarganya, sahabat-sahabatnya, anak-anaknya, isteri-isterinya, keturunannya, Ahli Baitnya, para penolongnya, para pengikutnya, para pencintanya, dan umatnya; dan jadikanlah kami bersama mereka semua duhai Tuhan Yang paling penyayang di antara semua penyayang.Penjelasan:Shalawat ini dikemukakan di dalam kitab Al-Syif dari Hasan Al-Bashri. Beliau berkata, Barangsiapa yang ingin minum dari piala dengan minuman telaga Rasulullah Saw., hendaklah ia membaca shalawat itu..

41. Artinya: Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada Sayyidina Muhammad, selama orang-orang yang ingat menyebut nama-Nya dan selama orang-orang yang lalai melupakan-Nya, Semoga Dia melimpahkan shalawat ke-padanya di kalangan orang-orang terdahulu dan setelahnya, dengan shalawat yang paling utama, paling banyak, dan paling baik daripada shalawat yang dilim-pahkan-Nya kepada salah seorang dari ummatnya dengan shalawatnya kepadanya. Salam sejahtera atasnya, teriring rahmat Allah dan berkah-Nya. Semoga Allah membalasnya dari kami dengan balasan yang lebih baik daripada balasan-nya kepada rasul dari orang-orang yang diutus kepadanya. Sebab, dia telah melepaskan kami dari ke-binasaan, dan menjadikan kami sebaik-baik ummat yang dikeluarkan bagi manusia, beragama dengan agamanya yang telah diridhai dan dipilih oleh para malaikat-Nya dan orang-orang yang telah diberi-Nya nikmat di antara makhluk-Nya. Oleh karena itu, tidaklah kami mendapat nikmat -baik yang nyata maupun yang tersembunyi, yang kami peroleh dengannya dalam urusan agama dan dunia, dan diangkatkannya keburukan dari kami di dalam keduanya atau di dalam salah satu dari keduanya- melainkan Muhammad Saw.-lah yang menjadi sebabnya; yang memimpin kepada kebaikannya; yang menunjukkan kepada tuntunannya; yang membebaskan dari kebinasaan dan tempat-tempat jahat, yang mengingatkan, sebab-sebab yang mendatangkan kebinasaan; yang tegak me-laksanakan nasihat, tuntunan, dan peringatan darinya. Semoga shalawat dan salam Allah selalu tercurah kepada Sayyidina Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Dia telah mencurahkan shalawat kepada Ibrahim dan ke-luarganya, serta sebagaimana Dia telah mehmpahkan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim; Sesungguhnya Dia Maha terpuji lagi Maha muha.Penjelasan:Shalawat di atas bersumber dari Imam Al-Syfii r.a. Dan mempunyai penyempurnaan di dalam Al-Rislah oleh Imam Al-Syfii. Shalawat ini banyak sekali faedahnya, terutama bila dibaca sesudah membacaa Shalawat Nurul Qiymah, Yaitu shalawat nomor 16..

42. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas pemimpin para pemimpin dan tujuan dari semua keinginan, Muhammad, kekasih-Mu yang dimuliakan; juga atas keluarga dan para sahabatnya.

Penjelasan:Shalawat ini bersumber dari Sayyidi Abu Thahir bin Sayyid Al Waf..

43. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muhammad, yang dengannya kegelapan menjadi terang. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muham-mad, yang diutus dengan rahmat bagi setiap umat. Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muhammad, yang dipilih untuk memimpin risalah sebelum diciptakan Lawh dan Qalam. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muhammad, yang disifati dengan akhlak dan perangai yang utama. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muhammad. yang dikhususkan dengan kalimat yang menyuruh dan hikmah tertentu. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, yang tidak dilanggar kehorrmtan di majelisnya, dan tidak dibiarkan orang yang menganiayanya. Ya Allah, limpah-kanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, yang bisa berjalan dinaungi oleh awan kemana dia menuju. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad yang dipuji oleh Tuhan kemuliaan dimasa lalu. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, yang dilimpahi shalawat oleh Allah di dalam Kitab-Nya yang sempurna dan kita diperintahkan-Nya supaya ber-shalawat kepadanya. Semoga Shalawat Allah selalu dicurahkan kepadanya; kepada keluarganya, sahabat-sa-habatnya, isteri-isterinyaselama hujan turun denganderas dan selama orang-orang berdosa mendapat uluran kemurahan. Semoga Allah melimpahkan kepadanya salam sejahtera, kehormatan, dan kemuliaan.Penjelasan:Shalawat di atas bersumber dari Sayyid Al-Faklhani, pengarang kitab Al-Fajr Al-Munr f Al-Shalh ala Al-Basyr Al-Nadzr..

44. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjunan kami Muhammad, juga kepada ke-luargaya, saahabat-sahabatnya sebanyak jumlah, apa-apa yang diliputi oleh ilmu-Mu, digariskan oleh qalam-Mu, dan ditetapkan dalam hukum-Mu terhadap makhluk-Mu; Curahkanlah kelembutan-Mu di dalam seluruh urusan kami dan kaum muslimin.

.

45. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, keluarganya sahabatnya-dengan, dan para shalawat yang melebihi shalawat-shalawat yang diucapkan oleh orang-orang yang bershalawat dari sejak permulaan masa sampai akhirnya; seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya, sepenuh neraca dan penghabisan ilmu.Penjelasan:Shalawat ini dan shalawat sebelumnya ( ? ) ada di dalam kitab Maslik al-Hunaf. Tentang shalawat ini, Imam Al-Ghazali, mengutip perkataan Al-Qastalani, mengatakan, Kedua shalawat ini dibaca bersama shalawat no.32 (?) supaya mendapatkan keutamaan yang tidak terhingga..

46. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad, sebanyak jumlah huruf-huruf di dalam Al-Quran; limpahkanlah shalawat dan salam, kepada Muhammad, sebanyak jumlah tiap-tiap huruf yang dilipatgandakan sejuta; dan limpahkanlah sha-lawat dan salam kepada sayyidina Muhammad, sebanyak jumlah tiap-tiap seribu yang dilipatgandakan.

.

47. Artinya: Ya Allah, limpahkan shalawat kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawat yang bertemu dengan cahayanya. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawat yang bergandengan dengan sebutan dan yang disebutnya. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawat yang menerangi kuburnya dengan seterang-terangnya. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawlat yang melapangkan dadanya dan menyebabkan kegembiraannya. Limpahkanlah pula shalawat kepada semua saudaranya dari golongan para nabi dan wali, dengan shalawat sebanyak jumlah cahaya dan kemunculannya.Penjelasan:Shalawat ini dan shalawat sebelumnya ( ?) dikemukakan oleh Al-Qastalani di dalam kitab Maslik al-Hunaf. Beliau menghimpun sepuluh shalawat yang tidak dinisbahkan kepada seorangpun..Sumber: http://www.cybermq.com/index.php?pustaka/detail/12/2/pustaka-180.htmlShalawat Mohon Rizqi yang Luas dan Akhlaq yangBaik 04Des09Shalawat Tausiul ArzaqFadhilahnya:Jika dibaca terus menerus niscaya diluaskan rizqinya dan diberi akhlaq yang baikALLAHUMMA SHALLI ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN SHALAATAN TUWASIU BIHA ALAINAL ARZAQA WA TUHASINU BIHAA LANAL AKHLAQA WA ALAA AALIHI WASHAHBIHI WA SALIMArtinya :Ya Allah semoga Engkau berkenan melimpahkan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad saw dengan shalawat yang dapat melapangkan rizqi bagi kami dan menjadi baik akhlak kami dan curahkan pula kesejahteraan atas keluarga dan sahabat-sahabat beliau serta berikanlah keselamatan.Semalat mengamalkan..!!!Wallahualam

Filed under: Faedah Shalawat |Leave a Comment 37 ShalawatBidah 01Des09Kita banyak mendengar lafazh-lafazh bacaan shalawat untuk Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam yang diada-adakan (bidah) yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam, para sahabat, tabiin, juga tidak oleh para imam mujtahid. Tetapi semua itu hanyalah buatan sebagian masyayikh (para tuan guru) di kurun belakangan ini. Lafazh-lafazh shalawat itu kemudian menjadi terkenal dikalangan orang awam dan ahli ilmu, sehingga mereka membacanya lebih banyak daripada membaca shalawat tuntunan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam. Bahkan mungkin mereka malah meninggalkan lafazh shalawat yang benar, lalu menyebarluaskan lafazh shalawat ajaran para syaikh mereka.Jika kita renungkan mendalam makna shalawat-shalawat tersebut, niscaya kita akan menemukan di dalamnya pelanggaran terhadap petunjuk Rasul, orang yang kita shalawati. Di antara shalawat-shalawat bidah tersebut adalah:37.1 Shalawat yang berbunyiYa Allah, curahkanlah keberkahan dan keselamatan atas Muhammad, penawar hati dan obatnya, penyehat badan dan pe-nyembuhnya, cahaya mata dan sinarnya, juga atas keluarga-nya.Sesungguhnya yang menyembuhkan, menyehatkan badan, hati dan mata hanyalah Allah semata. Dan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam tidak memiliki manfaat untuk dirinya, juga tidak untuk orang lain. Lafazh shalawat di atas menyelisihi firman Allah ,Katakanlah, Aku tidak berkuasa menank kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang di-kehendaki Allah. (AI-Araaf: 188)Juga menyelisihi sabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wa SalamJanganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku sebagai-mana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan dalam memuji Isa bin Maryam. Aku hanyalah seorang hamba. Maka katakanlah Abdullah (hamba Allah) dan RasulNya. (HR. Al-Bukhari)Makna ithra yaitu melampaui batas dan berlebih-lebihan dalam memuji, (ini hukumnya haram).37.2 Penulis pernah membaca kitab tentang keutamaan shalawat, karya seorang syaikh shufi besar dari LibanonDi dalamnya terdapat lafazh shalawat berikutYa Allah limpahkanlah keberkahan untuk Muhammad, sehingga Engkau menjadikan daripadanya (sifat) keesaan dan (sifat) terus menerus mengurus (makhluk).Sifat Al-Ahadiyyah dan Al-Qayyumiyyah adalah bagian dan sifat-sifat Allah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran. Kemudian oleh syaikh tersebut, keduanya dijadikan sebagai sifat Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam.37.3 Penulis melihat dalam kitab Adiyatush Shabaahi wal Masaai, karya seorang syaikh besar dari SuriahIa mengatakan,Ya Allah, limpahkanlah keberkahan untuk Muhammad, yang dari cahayanya Engkau ciptakan segala sesuatu.Segala sesuatu, berarti termasuk di dalamnya Adam, lblis, kera, babi, lalat, nyamuk dan sebagainya. Adakah seorang yang berakal akan mengatakan bahwa semua itu diciptakan dari cahaya Muhammad? Bahkan setan sendiri mengetahui dari apa ia diciptakan, juga mengetahui dari apa Adam diciptakan, sebagaimana dikisahkan dalam AI-Quran,Iblis berkata, Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau cip-takan aku dari api, sedangkan dia engkau ciptakan dari tanah. (Shaad: 76)Ayat di atas mendustakan dan membatalkan ucapan syaikh tersebut.37.4 Termasuk lafazh shalawat bidah adalah ucapan mereka,Semoga keberkahan dan keselamatan dilimpahkan untukmu wahai Rasulullah. Telah sempit tipu dayaku maka perkenankanlah (hajatku) wahai kekasih Allah.Bagian pertama dari shalawat ini adalah benar, tetapi yang berbahaya dan merupakan syirik adalah pada bagian kedua. Yakni dari ucapannya:Hal ini bertentangan dengan firman Allah ,Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepadaNya? (An-Naml: 62)Dan firman Allah ,Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. (Al-Anam: 17)Sedangkan Rasulullah sendiri, manakala beliau ditimpa suatu kedukaan atau kesusahan, beliau berdoa,Wahai Dzat Yang Maha Hidup, yang terus menerus mengurus (makhlukNya), dengan rahmatMu aku Memohon pertolongan-Mu. (HR. At-Tirmidzi, hadits hasan)Jika demikian halnya, bagaimana mungkin kita diperbolehkan mengatakan kepada beliau, Perkenankanlah hajat kami, dan tolong-lah kami?Lafazh ini bertentangan dengan sabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam:Jika engkau meminta maka mintalah kepada Allah, dan jika engkau memohon pertolongan maka mohonlah pertolongan kepada Allah. (HR. At-Tirmidzi, ia berkata hadits hasan shahih)37.5 Shalawat AI-FatihLafazhnya:Ya Allah, limpahkanlah keberkahan untuk Muhammad, Sang Pembuka terhadap apa yang tertutup?Orang yang mengucapkan shalawat ini menyangka, bahwa barangsiapa membacanya maka baginya lebih utama daripada membaca khatam Al-Quran sebanyak enam ribu kali. Demikian, seperti dinukil oleh Syaikh Ahmad Tijani, pemimpin thariqah Tijaniyah.Sungguh amat bodoh jika terdapat orang yang berakal mempercayai hal tersebut, apatah lagi jika ia seorang muslim. Sungguh amat tidak mungkin, bahwa membaca shalawat bidah tersebut lebih utama daripada membaca Al-Quran sekali, apatah lagi hingga enam ribu kali. Suatu ucapan yang tak mungkin diucapkan oleh seorang muslim.Adapun menyifati Rasulullah dengan Sang Pembuka terhadap apa yang tertutup secara muthlak, tanpa membatasinya dengan kehendak Allah, maka adalah suatu kesalahan. Karena Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam tidak membuka kota Makkah kecuali dengan kehendak Allah. Beliau juga tidak mampu membuka hati pamannya sehingga beriman kepada Allah, bahkan ia mati dalam keadaan menyekutukan Allah. Bahkan dengan tegas Al-Quran menyeru kepada Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam,Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi,tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendakiNya, (Al-Qashash: 56)Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata. (AI-Fath: 1)37.6 Pengarang kitab Dalaa ilul KhairaatPada bagian ke tujuh dari kitabnya mengatakan,Ya Allah, limpahkanlah keberkahan untuk Muhammad selama burung-burung merpati berdengkur dan jimat-jimat berman-faat.Tamimahyaitu tulang, benang atau lainnya yang dikalungkan di leher anak-anak atau lainnya untuk menangkal atau menolak ain (kena mata). Perbuatan tersebut tidak memberi manfaat kepada orang yang mengalungkannya, juga tidak terhadap orang yang dikalungi, bahkan ia adalah di antara perbuatan orang-orang musyrik.Rasulullah SAW bersabda:Barangsiapa mengalungkan jimat maka dia telah berbuat syirik. (HR. Ahmad, hadits shahih)Lafazh bacaan shalawat di atas, dengan demikian, secara jelas bertentangan dengan kandungan hadits, karena lafazh tersebut menjadikan syirik dan tamimah sebagai bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah.37.7 Dalam kitab Dalaa ilul KhairaatTerdapat lafazh bacaan shalawat sebagai berikut:Ya Allah limpahkanlah keberkahan atas Muhammad, sehingga tak tersisa lagi sedikit pun dari keberkahan, dan rahmatilah Muhammad, sehingga tak tersisa sedikit pun dari rahmat.Lafazh bacaan shalawat di atas, menjadikan keberkahan dan rahmat, yang keduanya merupakan bagian dari sifat-sifat Allah, bisa habis dan binasa. Allah membantah ucapan mereka dengan firman-Nya,Katakanlah, Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula). (AI-Kahfi: 109)37.8 Shalawat Basyisyiyahlbnu Basyisy berkata,Ya Allah, keluarkanlah aku dari lumpur tauhid. Dan tenggelamkanlah aku dalam mata air lautan keesaan. Dan lemparkanlah aku dalam sifat keesaan sehingga aku tidak melihat, mendengar atau merasakan kecuali dengannya.Ini adalah ucapan orang-orang yang menganut paham Wahdatul Wujud. Yaitu suatu paham yang mendakwakan bahwa Tuhan dan makhIukNya bisa menjadi satu kesatuan.Mereka menyangka bahwa tauhid itu penuh dengan lumpur dan kotoran, sehingga mereka berdoa agar dikeluarkan daripadanya. Selanjutnya, agar ditenggelamkan dalam lautan Wahdatul Wujud. sehingga bisa melihat Tuhannya dalam segala sesuatu. Bahkan hingga seorang pemimpin mereka berkata,Dan tiadalah anjing dan babi itu, melainkan keduanya adalah tuhan kita. Dan tiadalah Allah itu, melainkan pendeta di gereja. Orang-orang Nasrani menyekutukan Allah (musyrik) ketika mereka mengatakan bahwa Isa bin Maryam adalah anak Allah. Adapun mereka, menjadikan segenap makhluk secara keseluruhan sebagai sekutu-sekutu Allah! Mahatinggi Allah dan apa yang diucapkan oleh orang-orang musyrik.Oleh karena itu, wahai saudaraku sesama muslim, berhati-hatilah terhadap lafazh-lafazh bacaan shalawat bidah, karena akan menjerumuskanmu dalam perbuatan syirik. Berpegangteguhlah dengan apa yang datang dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam, seorang yang tidak mengatakan sesuatu menurut kehendak hawa nafsunya. Dan janganlah engkau menyelisihi petunjuknya,Barangsiapa melakukan suatu amalan (dalam agama) yang tidak ada perintah dari kami, maka ia tertolak. (HR. Muslim)37.9 Shalawat NariyahShalawat nariyah telah dikenal oleh banyak orang. Mereka beranggapan, barangsiapa membacanya sebanyak 4444 kali dengan niat agar kesusahan dihilangkan, atau hajat dikabulkan, niscaya akan terpenuhi.Ini adalah anggapan batil yang tidak berdasar sama sekali. Apalagi jika kita mengetahui lafazh bacaannya, serta kandungan syirik yang ada di dalamnya. Secara lengkap, lafazh shalawat nariyah itu adalah sebagai berikut,Ya Allah, limpahkanlah keberkahan dengan keberkahan yang sempurna, dan limpahkanlah keselamatan dengan keselamatan yang sempurna untuk penghulu kami Muhammad, yang dengan beliau terurai segala ikatan, hilang segala kesedihan, dipenuhi segala kebutuhan, dicapai segala keinginan dan kesudahan yang baik, serta diminta hujan dengan wajahnya yang mulia, dan semoga pula dilimpahkan untuk segenap keluarga, dan sahabat-nya sebanyak hitungan setiap yang Engkau ketahui.Aqidah tauhid yang kepadanya Al-Quranul Karim menyeru, dan yang dengannya Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam mengajarkan kita, menegaskan kepada setiap muslim agar meyakini bahwa hanya Allah semata yang kuasa menguraikan segala ikatan. Yang menghilangkan segala kesedihan. Yang memenuhi segala kebutuhan dan memberi apa yang diminta oleh manusia ketika ia berdoa.Setiap muslim tidak boleh berdoa dan memohon kepada selain Allah untuk menghilangkan kesedihan atau menyembuhkan penyakit-nya, bahkan meski yang dimintanya adalah seorang malaikat yang diutus atau nabi yang dekat (kepada Allah).Al-Quran mengingkari berdoa kepada selain Allah, baik kepada para rasul atau wali. Allah berfirman,Katakanlah, Panggillah mereka yang kamu anggap (tuhan) selain Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya daripadamu dan tidak pula memin-dahkannya. Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmatNya dan takut akan siksaNya; sesungguhnya siksa Tuhanmu adalah sesuatu yang (harus) ditakuti. (Al-lsra: 56-57)Para ahli tafsir mengatakan, ayat di atas turun sehubungan dengan sekelompok orang yang berdoa dan meminta kepada Isa Al-Masih, malaikat dan hamba-hamba Allah yang shalih dan jenis makhluk jin.Bagaimana mungkin Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam akan rela, jika dikatakan bahwa beliau kuasa menguraikan segala ikatan dan menghilangkan segala kesedihan. Padahal Al-Quran menyeru kepada beliau untuk memaklumkan,Katakanlah, Aku tidak kuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, niscaya aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman. (Al-Araaf: 188)Seorang laki-laki datang kepada Rasululllah Shallallaahu alaihi wa Salam lalu ia berkata kepada beliau, Atas kehendak Allah dan kehendakmu. Maka Rasulullah bersabda, Apakah engkau menjadikan aku sebagai sekutu (tandingan) bagi Allah? Katakanlah, Hanya atas kehendak Allah semata. (HR. Nasaai, dengan sanad shahih)Di samping itu, di akhir lafazh shalawat nariyah tersebut, terdapat pembatasan dalam masalah ilmu-ilmu Allah. Ini adalah suatu kesalahan besar.Seandainya kita membuang kata Bihi (dengan Muhammad), lalu kita ganti dengan kata BiHaa (dengan shalawat untuk Nabi), niscaya makna lafazh shalawat itu akan menjadi benar. Sehingga bacaannya akan menjadi seperti berikut ini:Ya Allah, limpahkanlah keberkahan dengan keberkahan yang sempurna, dan limpahkanlah keselamatan dengan keselamatan yang sempurna untuk Muhammad, yang dengan shalawat itu diuraikan segala ikatan Hal itu dibenarkan, karena shalawat untuk Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam adalah ibadah, sehingga kita boleh bertawassul dengannya, agar dihilangkan segala kesedihan dan kesusahan.Kenapa kita membaca shalawat-shalawat bidah yang merupakan perkataan manusia, kemudian kita meninggalkan shalawat lbrahimiyah yang merupakan ajaran AI-Masum?Sumber :http://dida.vbaitullah.or.id/

Filed under: artikel |Leave a Comment Kaitkata:shalawat bid'ahArtikel tentang ShalawatNariyah 01Des09Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu berkata: Shalawat Nariyah cukup populer di banyak kalangan dan ada yang meyakini bahwa orang yang bisa membacanya sebanyak 4444 kali dengan niat menghilangkan kesulitan-kesulitan atau demi menunaikan hajat maka kebutuhannya pasti akan terpenuhi. Ini merupakan persangkaan yang keliru dan tidak ada dalilnya sama sekali. Terlebih lagi apabila anda mengetahui isinya dan menyaksikan adanya kesyirikan secara terang-terangan di dalamnya. Berikut ini adalah bunyi shalawat tersebut: Allahumma sholli sholaatan kaamilatan Wa sallim salaaman taaman ala sayyidinaa Muhammadin Alladzi tanhallu bihil uqadu, wa tanfariju bihil kurabu, wa tuqdhaa bihil hawaaiju Wa tunaalu bihir raghaaibu wa husnul khawaatimi wa yustasqal ghomaamu bi wajhihil kariimi, wa alaa aalihi, wa shahbihi adada kulli maluumin lakaArtinya:Ya Allah, limpahkanlah pujian yang sempurna dan juga keselamatan sepenuhnya, Kepada pemimpin kami Muhammad, Yang dengan sebab beliau ikatan-ikatan (di dalam hati) menjadi terurai, Berkat beliau berbagai kesulitan menjadi lenyap, Berbagai kebutuhan menjadi terpenuhi, Dan dengan sebab pertolongan beliau pula segala harapan tercapai, Begitu pula akhir hidup yang baik didapatkan, Berbagai gundah gulana akan dimintakan pertolongan dan jalan keluar dengan perantara wajahnya yang mulia, Semoga keselamatan juga tercurah kepada keluarganya, dan semua sahabatnya sebanyak orang yang Engkau ketahui jumlahnya.Syaikh berkata:Sesungguhnya aqidah tauhid yang diserukan oleh Al-Quran Al Karim dan diajarkan kepada kita oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mewajibkan kepada setiap muslim untuk meyakini bahwa Allah semata yang berkuasa untuk melepaskan ikatan-ikatan di dalam hati, menyingkirkan kesusahan-kesusahan, memenuhi segala macam kebutuhan dan memberikan permintaan orang yang sedang meminta kepada-Nya. Oleh sebab itu seorang muslim tidak boleh berdoa kepada selain Allah demi menghilangkan kesedihan atau menyembuhkan penyakitnya meskipun yang di serunya adalah malaikat utusan atau Nabi yang dekat (dengan Allah). Al-Quran ini telah mengingkari perbuatan berdoa kepada selain Allah baik kepada para rasul ataupun para wali. Allah berfirman yang artinya: Bahkan sesembahan yang mereka seru (selain Allah) itu justru mencari kedekatan diri kepada Rabb mereka dengan menempuh ketaatan supaya mereka semakin bertambah dekat kepada-Nya dan mereka pun berharap kepada rahmat-Nya serta merasa takut akan azab-Nya. Sesungguhnya siksa Rabbmu adalah sesuatu yang harus ditakuti. (QS. Al-Israa: 57). Para ulama tafsir mengatakan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang yang berdoa kepada Isa Al-Masih atau memuja malaikat atau jin-jin yang saleh (sebagaimana diceritakan oleh Ibnu Katsir).Beliau melanjutkan penjelasannya:Bagaimana Rasul shallallahu alaihi wa sallam bisa merasa ridha kalau beliau dikatakan sebagai orang yang bisa melepaskan ikatan-ikatan hati dan bisa melenyapkan berbagai kesusahan padahal Al-Quran saja telah memerintahkan beliau untuk berkata tentang dirinya: Katakanlah: Aku tidak berkuasa atas manfaat dan madharat bagi diriku sendiri kecuali sebatas apa yang dikehendaki Allah. Seandainya aku memang mengetahui perkara ghaib maka aku akan memperbanyak kebaikan dan tidak ada keburukan yang akan menimpaku. Sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan dan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman. (QS. Al-Araaf)Pada suatu saat ada seseorang yag datang menemui Rasul shallallahu alaihi wa sallam dan mengatakan: Atas kehendak Allah dan kehendakmu wahai Rasul, Maka beliau menghardiknya dengan mengatakan, Apakah kamu ingin menjadikan aku sebagai sekutu bagi Allah? Katakan: Atas kehendak Allah semata. Nidd atau sekutu artinya: matsiil wa syariik (yang serupa dan sejawat) (HR. Nasai dengan sanad hasan)Beliau melanjutkan lagi penjelasannya:Seandainya kita ganti kata bihi () (dengan sebab beliau) dengan bihaa () (dengan sebab shalawat) maka tentulah maknanya akan benar tanpa perlu memberikan batasan bilangan sebagaimana yang disebutkan tadi. Sehingga bacaannya menjadi seperti ini: Allahumma sholli sholaatan kaamilatan wa sallim salaaman taamman ala sayyidinaa Muhammadin Allati tuhillu bihal uqadu (artinya ikatan hati menjadi terlepas karena shalawat)Hal itu karena membaca shalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah ibadah yang bisa dijadikan sarana untuk bertawassul memohon dilepaskan dari kesedihan dan kesusahan. Mengapa kita membaca bacaan shalawat bidah ini yang hanya berasal dari ucapan makhluk biasa sebagaimana kita dan justru meninggalkan kebiasaan membaca shalawat Ibrahimiyah (yaitu yang biasa kita baca dalam shalat, pent) yang berasal dari ucapan Rasul yang Mashum?***Penulis: Muhammad Jamil ZainuDiterjemahkan oleh Abu Mushlih Ari WahyudiArtikel http://www.muslim.or.id

Filed under: artikel |Leave a Comment Kaitkata:artikel, shalawat nariyahKeutamaanShalawat 01Des09Allah SWT berfirman :Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Al-Ahzab: 56)Imam Al-Bukhari meriwayatkan, Abu Aliyah berkata,Shalawat Allah adalah berupa pujianNya untuk nabi di hadapan para malaikat. Adapun shalawat para malaikat adalah doa (untuk beliau).Ibnu Abbas berkata,Bershalawat artinya mendoakan supaya diberkati.Maksud dari ayat di atas, sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya yaitu,Sesungguhnya Allah Subhannahu wa Taala menggambarkan kepada segenap hambaNya tentang kedudukan seorang hamba-Nya, nabi dan kekasihNya di sisiNya di alam arwah, bahwa sesungguhnya Dia memujinya di ha