Upload
farikhaturrosyidah
View
182
Download
14
Embed Size (px)
DESCRIPTION
universal precaution
Citation preview
KEWASPADAAN UNIVERSAL(Universal precaution )
SEJARAH PERKEMBANGAN KU / UNIVERSAL PRECAUTION ( UP )
• 1847 tindakan medis dpt menularkan inf ( RSU VIENA ) -600-800 ibu mati dl setahun stl persalinan krn demam ->
sumber inf dr petugas kesehatan yg menolong partus -kematian ibu bisa ditekan -> 11,4 % - 2,7 % setelah wajib
cuci tangan dg klorin. 1889 pertama kali diperkenankan sarung tangan sbg salah
satu prosedur dlm tindakan medis. Di AS, - 1967 CDC Atlanta -> 7 kategori tehnik isolasi - 1983 : -Category - specific isolation -Disease- specific isolation precautions
Sejarah ( lanjutan )
• Sejak th 80an indonesia menerapkan kategori isolasi yi: i-pernapasan, i. saluran cerna, i. perlindungan, dan i.blood precautions
• 1985 strategi Atlanta -> blood and body fluid precautions• 1977, 1998 diperbaharui -> universal precautions ( UP ) = Kewaspadaan
universal• 1984, Body Substance Isolation ( BSI ) – isi hampir sama dg UP 1988 dg
penekanan selain pd darah juga jaringan tubuh, faeces dll• 1994, UP dikembangkan sbg upy pencegahan inf di RS yg berupa 2
tingkatan kewaspadaan: -Standard Precautions = UP / Kewaspadaan universal ( kewaspdn tk pertama ) -Transmision Based Precautions ( kewaspadaan tk kedua )
ALASAN DASAR PENERAPAN KU / UP
• untuk menjaga sarkes ( RS, PKM dll)sebagai tempat penyembuhan dan bukan menjadi sumber infeksi
• Hsl surve di PKM ( Bachroen, 2000 ) -> tindakan petugas yg potensial meningkatkan penularan peny.
cuci tangan yg kurang benar penggunaan sarung tang– idem penutupan kembl jasun scr tdk aman pembuangan peralatan tajam scr tdk aman tehnik dekontaminasi dan sterilisasi peraltan krg
tepat praktek kebersihan ruangan yg belum memadai
KEBIJAKAN DEPKES
• dikembangkan sejak th 1980an• th 2001 salah satu tolok ukur akreditisasi RS (
pengendalian peny nosokomial)->termasuk penerapan up
• menigkathya hiv up sangat strategis u/ mengendalikan infeksi hiv di sarana yankes -> menghindari diskriminasi layanan oleh nakes
KEWASPADAAN UNIVERSAL / UNIVERSAL
PRECAUTION ( UP )
• Cuci tangan• Alat pelindung• Pengelolaan alat kesehatan• Pengelolaan limbah• Kecelakaan kerja• Kewaspadaan khusus
UP DG SARANA TERBATAS
• PENGENDALIAN KONTAK PERNAPASAN, LANGSUNG DAN TAK LANGSUNG
• PILIHAN KEWASPADAAN
PENGATURAN DAN TATA RUANG
SISTEM VENTILASI• ICU• R. isolasi• Bag. Onkologi• R. operasiLALU LINTAS MANUSIA-Tempat-tempat yg tdk boleh dikunjungi tamu
UP DI UNIT TERTENTU
1. Bedah dan anastesi2. Unit kamar bersalin3. RRI / ICU4. Rr perinatologi5. Unit pelayanan penyakit dalam6. Unit pelayanan gigi 7. Unit pelayanan lab 8. Unit pelayanan sterilisasi dan disinfeksi 9. Unit pelayanan binatu 10. Unit pelayanan gizi11. Pemulasaraan jenasah12. Ambulan gd, pemadam kebakaran, polisi dan sarana umum
UP DI BEDAH• Prinsip tindakan adalah memperlakukan darah dan cairan tubuh lainnya sebagai
bahan infeksius
• Ketentuan umum; dilarang: mak, min, rok, di dl km bedah memakai cincin, jam tang, gelang,kuku panjang dan cat kuku rambut panjang ( ikat / tutup ) bekerja, memakai sarung tangan, keluar ruangan sebelum cuci tangan bekerja bila menderita luka trbuka pd kulit tangan dan lengan bawah
hal yang bersifat rinci tentang: tindakan anastesi, lingkungan kamar bedah, pembagian daerah sekitar dan dlm km bedah, pemeliharaan peralatan, meja bedah, pemantauan mikrobiologi,pemeliharaan kamar bedah septik/kotor, persiapan pasien – petugas - alat kes dll ada dl buku pedoman
UP DI UNIT KAMAR bERSALIN
• Prinsip tindakan adalah memperlakukan darah dan cairan tubuh lainnya sebagai bahan infeksius
Resusitasi dan pembersihan jalan nafas pd bayi baru lahir Resusitasi sedapat mungkin menggunakan ambubag, bila
terpaksa dari mulut kemulut batasi dg kain Penghisapan lendir jangan menggunakan mulut, pakai mesin penghisap lendir,
bila tdk ada ->pakai pipa dg balon karet
UP DI UNIT PELAYANAN GIGI
Penerapan UP diklinik gigi u/ melindungi: -penularan peny. dari/ ke ptgs klinik gigi -penularan peny. dari/ ke pasien klinik gigi -infeksi nosokomial
Bbrp hal yg hrs diperhatikan adalah beberapa prosedur thd: pasien pemakaian gaun pelindung kedap air kumur sebelum diperiksa pemberian antiseptik pd gigi yg akan diperiksa
Yankes gigi ( lanjutan )
Petugas Cuci tangan dg sabun 10-15 dt,
lalu keringkan dg handuk skl pakai/angin-anginkan
Gunakan alat pelindung Sarung tangan pelindung wajah gaun pelindung
Yankes gigi ( lanjutan )
ALAT KESEHATAN DAN PENGELOLAANNYASebelum tindakan• Gelas:u/ kumur didisinfeksi & cuci dg air mengalir per pasien• Larutan hypoklorit 0,5 % :dekontaminasi tumpahan darah• Larutan hypoklorit 0,05 %: dekontaminasi permukaan meja PxPengelolaan alkes pasca tindakan:• Dekontaminasi : dg klorin 0,5 % slm 10mnt -- “ultrasonic cleaning”• Sterilisasi/ DTT:• Satu alat p/ -> u/ satu pasien atau dekontaminasi• Lepas sarung tangan bila meninggalkan ruangan/ ganti dgn yg baru bila
menangani pasien lain• Pastikan selama pelayanan,ruangan dlm keadaam bersih• Sblm Klinik tutup,pastikan peralatan dlm keadaan steril dan tersimpan
rapi.
CUCI TANGAN
• C.t. higienis/rutin• C.t. aseptik c.t.h.-> sabun / detergen diganti antiseptik• C.t.bedah
SARUNG TANGANApakah kontak
dengan darah atau cairan tubuh?
Apakah kontak dengan pasien?
Apakah kontak dengan jaringan di
bawah kulit?
TANPA SARUNG TANGAN
S.T. RUMAH TANGGAatau
SARUNG TANGAN BERSIH
SARUNG TANGAN BERSIHatau
SARUNG TANGAN DTT
SARUNG TANGAN STERILatau
SARUNG TANGAN DTT
TIDAK
YA
TIDAK
TIDAK
YA
YA
CUCI TANGAN : aspek yang paling penting
Ada 2 kategori organisme yang ada di
1. Organisme residen ( flora normal )S. aureus, diphteroids ( tidak hilang secara permanen )
2. Organisme transienKarena kontak, contoh : E. Colli (mudah dihilangkan dengan cuci tangan efektif)
Mengapa kita perlu mencuci tangan :• Penanganan pasien dengan kontak tangan• Kontaminasi flora normal pasien kontak
perubahan flora normal patogen
Apa yang harus digunakan untuk mencuci tangan :
• Dekontaminasi tangan rutin dengan sabun dan air mengalir
• Desinfeksi kulit ( hibiscrub, handyclean )
Kapan kita harus mencuci tangan :Sebelum dan sesudah melakukan
tindakanSetelah kontak dengan cairan tubuhSetelah memegang alat yang
terkontaminasi ( jarum, cucian )Sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien di ruang isolasiSetelah menggunakan kamar mandiSebelum melayani makan dan
minumPada saat akan tugas dan akhir
tugas
PELINDUNG DIRI1. Cuci tangan2. Pemakaian sarung tangan Sarung tangan steril Sarung tangan DTT Sarung tangan bersih Sarung tangan rumah tangga
3. Pemakaian masker4. Pemakaian gaun Steril kamar bedah Non Steril ICU, kamr bayi, KB Skort Celemek plastik
5. Pemakaian kacamata pelindung6. Pemakaian sepatu boot / sepatu tertutup7. Kap8. Duk
Body Subtance Isolation (BSI) System
Tujuan• Mencegah transmisi silang mikroorganisme• Melindungi tenaga kesehatan dari mikroorganisme dari klienElemen BSI• Cuci tangan• Memakai sarung tangan bersih• Menggunakan gaun, masker, cap, sepatu, kacamata• Membuang semua alat invasif yg telah digunakan• Tempat linen sebelum dicuci• Tempatkan diposibel pada sebuah plastik• Cuci dan sterilkan alat yang telah digunakan• Tempatkan semua specimen pada plastik sebelum ditranport ke
laboratorium
SterilisasiTindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk endospora bakteri pada benda mati atau instrumen dengan cara uap air panas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilan kimia atau radiasi
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :Tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri pada benda mati dengan cara merebus, mengukus atau penggunaan desinfektan kimiawi
STERILISASI :
1. STERILISASI UAP 121 ˚C , tekanan pada 106 kPa 20 ' untuk alat tidak terbungkus 30 ' untuk alat yang dibungkus2. STERILISASI PANAS KERING (OVEN) 170 ˚C selama 1 jam. Waktu penghitungan dimulai
setelah suhu yang diinginkan tercapai 160 ˚C untuk alat tajam (gunting, jarum) selama 2
jam3. STERILISASI KIMIA Glutaraldehid 2-4 %(cydex), Direndam sekurang-
kurangnya 10 jam Formaldehid 8 %, direndam 24 jam Bilas dengan air steril sebelum digunakan kembali
atau sebelum disimpan
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :
1. DTT dengan merebus Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih Merebus 20‘ dalam panci tertutup Seluruh alat harus terendam Jangan menambah alat apapun ke air mendidih Pakai alat sesegera mungkin atau simpan wadah
tertutup dan kering yang telah di DTT, maksimal 1 minggu
2. DTT dengan mengukus Selalu kukus 20‘ dalam kukusan Kecilkan api sehingga air tetap mendidih Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap Jangan pakai lebih dari 3 panci uap Keringkan dalam kontainer DTT
3. DTT dengan kimia :
Desinfektan kimia untuk DTT klorin 0,1%, Formaldehid 8%, Glutaraldehid
2%Langkah-langkah DTT Kimia :DEkontaminasi Cuci+bilas keringkanRendam semua alat dalam larutan
desinfektan selama 20‘Bilas dengan air yang telah direbus dan
dikeringkan di udara Segera dipakai atau disimpan dalam
kontainer yang kering dan telah di DTT
Desinfektan
Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Disinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati.
Lanjutan …..10 kriteria suatu desinfektan dikatakan ideal, yaitu :
1.Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu kamar
2.Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, pH, temperatur dan kelembaban
3.Tidak toksik pada hewan dan manusia4.Tidak bersifat korosif5.Tidak berwarna dan meninggalkan noda6.Tidak berbau/ baunya disenangi7.Bersifat biodegradable/ mudah diurai8.Larutan stabil9.Mudah digunakan dan ekonomis10.Aktivitas berspektrum luas
Jenis – jenis desinfektan 1. Akohol2. Klorin3. Natrium hipoklorit4. Kalsium hipoklorit5. Natrium dikloroisosanurat6. Firmaldehid (formalin)
DESINFEKTAN :Adalah bahan kimia yang membunuh atau
menginaktivasi mikroorganismeContoh larutan desinfektan :
Klorin pemutih 0,5%untuk dekontaminasi permukaan yang lebar
Klorin 0,1%Untuk DTT kimia
Glutaraldehida 2%mahal harganya biasa digunakan untuk DTT kimia atau sterilisasi kimia
Fenol, klorin tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan dipakaikan pada bayi baru lahir
DEKONTAMINASI : Proses yang membuat objek mati lebih
aman ditangani staf sebelum dibersihkan (menginaktifasi serta menurunkan HBV, HIV tetapi tidak membasmi)
Peralatan medis dan permukaan harus di dekontaminasi segera setelah terpapar darah atau cairan tubuh
PEMBERSIHAN (Mencuci dan membilas) : Tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan semua darah, cairan, tubuh, benda asing dari kulit atau instrumen.
DEKONTAMINASIRendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
CUCI DAN BILASGunakan deterjen dan sikat
Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda tajam
Metode yang dipilih Metode alternatif Sterilisasi DESINFEKSI TINGKAT TINGGI
OTOKLAF PANAS KERING KIMIAWI REBUS / KUKUS KIMIAWI
106 kPa 170 ˚C Rendam Panci tertutup Rendam
121 ˚C 60 menit 10-24 jam 20 menit 20 menit
30 menit jikaTerbungkus20 menit jika Tidak terbungkus
DINGINKAN DAN KEMUDIAN SIAP DIGUNAKANPeralatan yang sudah diproses bisa disimpan dalam wadah tertutup yang didisinfeksi tingkat
tinggiSampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka
CARA MEMBUAT LARUTAN KLORIN :• Jumlah bagian (JB) air = % larutan konsentrat – 1
% larutan yang diinginkan
• JB air = 5,0% - 1 = 10 – 1 = 9 0,5%
• Jadi tambahkan 9 bagian air (air tidak perlu dimasak) kedalam 1 bagian larutan klorin konsentrat
• Terdapat rumus 9 : 1 Air : Klorin
Contoh soal :1. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 500 cc2. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 1 liter
Jawab :1. Air = 9 x 500 cc = 450 cc
10Klorin = 1 x 500 cc = 50 cc
10 500 cc
2. 1 liter = 1000 ccAir = 9 x 1000 cc = 900 cc
10Klorin= 1 x 1000 cc = 100 cc
10 1000 cc
• Jumlah bagian (JB) air = % larutan konsentrat – 1
% larutan yang diinginkan
• JB air = 5,0% - 1 = 10 – 1 = 9 0,5%
Diket : klorin 4%, berapa bagian air dan berapa bagian klorin yg kita harus campurkan untuk mendapatkan klorin 0,25% sebanyak 1000 cc?
Jawab : air = 15 klorin = 1
(15/16) x 1000 = 937,5 cc (1/16) x 1000 = 62,5 cc
Sabun • Masukkan 4 gr sabun padat atau krim ke
dalam 1 liter air panas/ hangat kemudian diaduk sampai rata
• Masukkan 3cc sabun cair ke dalam 1 liter air panas/hangat kemudian aduk sampai rata
NB : larutan ini dapat digunakan untuk mencuci tangan atau peralatan medis
Lisol /kreolin• Masukkan larutan lysol /kreolin 0,5%
sebanyak 5 cc ke dalam 1 liter air NB: larutan ini dapat digunakan untuk mencuci tangan
• Masukkan larutan lysol / kreolin 2% sebanyak 20 cc atau larutan lysol / kreolin 3% sebanyak 30 cc kedalam 1 liter airNB : larutan ini dapat digunakan untuk merendam peralatan medis
• 5cc : 1000 cc• ? : 750 cc• (750 x 5) /1000 = 3,75
savlon• Masukkan larutan savlon 0,5% sebanyak
5 cc kedalam 1 liter air• Masukkan larutan savlon 1% sebanyak
10 cc kedalam 1 liter air
PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH
Tujuan :Melindungi petugas pembuangan sampah
dari perlukaanMelindungi penyebaran infeksi terhadap
para petugas kesehatanMencegah penularan infeksi terhadap para
petugas kesehatanMencegah penularan infeksi pada
masyarakat sekitarnyaMembuang bahanbahan berbahaya (bahan
toksik dan radioaktif) dengan aman
Sampah medis terbagi 2 :1. Tidak terkontaminasi Tidak memberikan resiko infeksi Contoh : kertas, kardus, botol, wadah
plastik yang digunakan didalam klinik Dapat dibuang ditempat sampah umum2. Terkontaminasi Membawa mikroorganisme yang
mempunyai potensi menularkan infeksi kepada orang yang kontak baik nakes maupun masyarakat
Contoh : bekas pembalut luka, sampah dari kamar operasi (jaringan, darah, nanah,kasa, kapas,dll), dari laboratorium (darah, tinja, nanah, dahak, dll), alat-alat yang dapat melukai (jarum suntik, pisau)
3. Sampah lain yang tidak mengandung bahan infeksius tetapi digolongkan berbahaya karena mempunyai potensi berbahaya pada lingkungan
Bahan kimia atau farmasi (misal kaleng atau botol yang mengandung obat kadaluwarsa, vaksin, reagen desinfektan)
Sampah sitotoksik (misal obat-obat untuk kemoterapi)
Sampah yang mengandung logam berat (misal air raksa dari termometer yang pecah, bahan bekas gigi,dll)
Wadah bekas berisi gas dan tidak dapat didaur ulang (misal kaleng penyembur) yang dapat meledak bila dibakar.
SAMPAH KERING SAMPAH BASAHJarum, kapas, kasa, pembalut Darah, cairan tubuh
lain, Pisau skapel, botol obat, dll jaringan plasenta,
bagian janin
DIBAKAR DALAM Dirumah sakit INSINERATOR dikumpulkan
dalam wadah terpisah
Abunya (berisi gelas / benda Dibuang dalam lubang
Yang tidak terbakar) ditanam yang dalam dan tertutup
Dalam lubang tertutup
PENGGUNAAN PERAALATAN TAJAM SECARA AMAN Hati-hati saat melakukan penjahitan agar tidak
tertusuk jarum secara tidak sengaja Jangan menutup kembali, memelengkungkan,
mematahkan atau melepaskan jarum yang akan dibuang
Buang benda-benda tajam dalam wadah anti bocor dan segel dengan perekat jika sudah dua pertiga penuh wadah benda tajam tadi harus dibakar dalam insinerator
Jika tidak dapat dibakar dalam insinerator maka jarum harus dibilas 3x dengan larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi. Tutup lagi ujung jarum dengan penutupnya menggunakan tehnik satu tangan (one hand tehnik) lalu ditanam dalam tanah.
Tempat sampah hitam sampah tidak kontaminasi
Tempat sampah kuning sampah terkontaminasi
PEMULASARAAN JENAZAH
• Selalu menerapkan UP tanpa mengabaikan budaya dan agama yg dianut keluarga
• Setiap petugas kes hrs memberi KIE yg benar• Selalu ingat prinsip UP ADALAH MEMBERLAKUKAN SETIAP CAIRAN
TUBUH, DARAH DAN JARINGAN TUBUH MANUSIA SEBAGAI BAHAN INFEKSIUS
Prosedur persiapan pemindahan dan penanganan jenazah
Persiapan• S.T. lateks u/ semua yg akan menangani jenazah• Gaun pelindung• Kain bersih penutup jenazah• Klem & gunting• Plester kedap air• Kapas/ kasa absorben• Pembalut• Wadah barang berharga• Brankar jenazah
Prosedur• Mencuci tangan
• Petugas & keluarga harus mengenakan S.T. & gaun pelindung
• Kenakan masker dan pelindung mata
• Lepaskan selang infus & selang lain, bila diperlukan gunting dan klem
buang pada wadah khusus, beri lebel “bahan infeksius”
• Luka bekas selang infus ditutup plester kedap air
• lepaskan pakain kotor,tempatkan pd wadah linen/ pakaian kotor
• lepas pembalut luka, taruh dlm wadah sampah bersama benda kontam lain
• Taruh kasa pembalut absorben di daerah perineum, rekatkan dengan plester kedap air
• Letakkan jenazah posisi terlentang dgn tangan terlipat di dada
• Taruh handuk kecil di bawah kepala u/ menampung rembesan darah
• Tutup kelopak mata secara perlahan/ tutup dgn kapas lembab, pd mata & mulut gunakan
kapas & kasa.
• Bersihkan jenazah lalu tutup dgn gaun & kain bersih
• Stlh disaksikan keluarga, gaun dpt dilepas
• Pasang label pengenal pada pergelangan kaki/ ibu jari kaki jenazah
• Tempatkan jenazah pada branker & antar kekamar jenazah
• Cuci tangan setelah selesai dan melepas sarung tangan
PAJANAN HIV DI TEMPAT KERJA
TATA LAKSANA PAJANAN:• Jangan panik !!!• Bila tertusuk jarum segera bilas dg air mengalir
+sabun/antiseptik , tekan daerah luka sampai darah keluar• Bila darah mengenai kulit yg utuh tanpa luka/tusukan cuci
dg sbn+air atau lrt garam dpr• Bila mengenai mulut, ludahkan dan kumur bbrp kali• terpecik pd mata, irigasi dg air mengalir/grm fisiologis• Jika memercik kehidung, hembuskan dan cuci dg air• Jadi yg tertusuk tdk boleh
dihisap dg mulut !!!, rujuk dl waktu 2-4 jam U/ mendpt profilaksis ARV
Evaluasi Evaluasi tindakan/implementasi yang telah dilakukan, • apabila tindakan belum bisa menyelesaikan masalah maka tindakan
keperawatan diteruskan, • bila masalah sudah teratasi, tindakan dihentikan.
Misalnya: jangan lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah memeriksa pasien. Tidak menggunakan satu alat secara berturut-turut pada beberapa pasien
tanpa dibersihkan dengan baik lebih dahulu setelah dipakai pada seorang pasien.
Terima Kasih