Kewirausahaan Kel 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Yang mau mendapatkan motivasi tentang wirausaha

Citation preview

Makalah KewirausahaanMenumbuhkan Minat Wirausaha dan Merintis WirausahaOleh:Agung Surya Gumelar1112016100001Firdhani Hayani1112016100002Lailah Fauziah1112016100003Shinta Dwi Wardani1112016100004PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIDKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA201510KATA PENGANTARPuji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam semoga selamanya tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya serta umatnya yang selalu setia. Dengan karunia dan hidayah-Nyalah pembuatan makalah mengenai kewirausahaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Dalam pembuatan makalah ini penulis banyak menerima dukungan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih.Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.Makalah ini disusun berdasarkan pengetahuan yang penulis dapatkan dari berbagai buku sumber, pembelajaran dikelas dan media.Selain itu, makalah ini juga mempunyai tujuan yaitu bisa bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca khusunya yang tertarik menjadi seorang wirausahawan.Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.Ciputat, 29 September 2015Penyusun,DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .......................................................................................i KATA PENGANTAR.....................................................................................ii DAFTAR ISI....................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ................................................................................11.2 Rumusan Masalah ...........................................................................21.3 Tujuan Penulisan.............................................................................2BAB II ISI2.1 Pengertian Kewirausahaan ............................................................32.2 Inti dan Hakikat Kewirausahaan ...................................................42.3 Kreativitas .....................................................................................52.4 Jiwa dan Sikap Kewirausahaan ......................................................62.5 Pengetahuan, Kemampuan, Dan Kemauan Wirausaha.................72.6 Proses Kewirausahaan...................................................................92.7 Fungsi dan Peran kewirausahaan ...................................................102.8 Cara merintis bisnis/usaha baru .....................................................11BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan .....................................................................................14DAFTAR PUSTAKA......................................................................................155BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahKewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755.Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer.Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Karena kewirausahaan dirasa sangat penting untuk kemajuan perekonomian bangsa ini, penumbuhan minat wirausaha bagi setiap orang khususnya mahasiswa yang akan terjun ke kehidupan nyata perlu dilakukan sehingga dari minat yang sudah tertanam ini nantinya dapat melahirkan lapangan-lapangan pekerjaan baru dan kesejahteraan masyarakat meningkat, serta beban negara dapat berkurang.Seorang wirausahawan tidak langsung menjadi sukses dan mempunyai wirausaha yang besar. Untuk membangun wirausaha yang besar tentunya dimulai dari proses awal yaitu merintis usaha dari nol hingga berkembang dengan segala tantangan yang menghadang. Perlu minat yang kuat dan strategi yang tepat. Untuk itu pengetahuan tentang penumbuhan minat dan merintis wirausaha ini perlu diketahui agar nantinya dapat memberi bayangan bagi para calon pelaku wirausaha.1.2 Rumusan Masalah1. Apakah inti dan hakikat wirausaha?2 Apa yang harus dimiliki dalam diri wirausahawan ?3 Apakah fungsi dan peran wirausaha?4 Bagaimana cara merintis wirausaha?1.3 Tujuan2. Mengetahui apa itu inti dan hakikat wirausaha.3. Mengetahui apa saja yang harus dimiliki oleh wirausahawan.4. Mengetahui fungsi dan peran wirausaha untuk menumbuhkan minat wirausaha5. Untuk mengetahui bagaimana cara merintis wirausaha yang baik.BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Kewirausahaana. Kewiausahaan sebagai Etika Ekonomi Modernkewirausahaan sebagai etika (akhlak, moralitas) ekonomi/bisnis (etika kewirausahaan) berkaitan dengan makna kewirausahaan sebagai resep bertindak guna menumbuh kembangkan sistem perekonomian (bisnis) yang modern. Pemaknaan seperti ini tidak saja berlaku secara tekstual, tetapi dikenal pula secara umum dalam masyarakat. Pandangan tekstual bahwa kewirausahaan terkait dengan etika ekonomi (bisnis) dapat dicermati pada pendapat Salim Siagian dan Asfahani (1995) yang menyatakan sebagai berikut: Kewirausahaan adalah semangat, pelaku dan kemapuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusahan mencari dan melayani lebih banyakndan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil risiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.Wirausahawan adalah seorang inovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihat-lihat peluang, mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk menaklukkan cara berpikiran malas dan lamban. Seorang wirausahawan mempunyai peran untuk mencari kombinasi-kombinasi baru, yang merupakan gabungan dari lima hal, yakni: a. pengenalan barang; b. metode produksi baru; c. sumber bahan mentah baru; d. pasar-pasar baru; e. organisasi industri baru (Alma, 2007).Wirausahawan memiliki kedudukan amat penting dalam kehidupan suatu negara. Mengingat, bahwa wirausahawan tidak saja memberikan kemanfaatan bagi dirinya sendiri-pekerjaan dan pendapatan secara mandiri, tetapi juga bagi negara dan warga masyarakat dengan penciptaan lapangan kerja. Berbagai teori pembangungan menyatakan, bahwa keberhasilan suatu negara dalam proses percepatan pembangunan ekonomi sangat bergantung pada kuantitas dan kualitas kewirausahaan yang dimiliki suatu negara.b. Kewirausahaan sebagai Etika Sosial ModernBerkaitan dengan adanya kenyataan, bahwa konsep-konsep, gagasan-gagasan, ide- ide atau dalil-dalil yang tercantum di dalam kewirausahaan bisa diberlakukan sebagai resep bertindak yang bersifat universal, yakni tidak saja dalam bidang bisnis, tetapi juga dalam bidang kemasyarakatan guna mewujudkan kehidupan suatu masyarakat modern (kewirausahaan sosial). Hal ini tercermin pada pendapat McClelland (1987:86) yang menyatakan sebagai berikut:1) Perilaku Kewiraswastaan: a. memikul risiko-risiko yang tidak terlalu besar sebagai suatu akibat dari keahlian dan bukan karena kebetulan; b. kegiatan yang penuh semangat dan/atau yang berdaya cipta; c. tanggung jawab pribadi; d. pengetahuan tentang hasilhasil keputusan, uang sebagai ukuran atas hasil.2) Minat terhadap peerjaan kewiraswastaan sebagai suatu akibat dari martabat dan sikapberisiko: mereka.3) Dalam Instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995, pemerintah mendefinisikan kewirausahaan sebagai berikut : Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.Jadi wirausahawan adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan, atau orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan kesuksesan.2.2 Inti dan Hakikat KewirausahaanDalam kehidupan sehari-hari masih banyak orang menafsirkan dan memandang bahwa kewirausahaan adalah identic dengan apa yang dimiliki dan dilakukan oleh usahawan atau wiraswasta. Pandangan tersebut kurang tepat karena jiwa dan sikap kewiraushaan tidak hanya dimiliki oleh usahawan, namun juga oleh setiap orang yang berpikir kreatif danbertindak inovatif, misalnya petani, karyawan, pegawai pemerintah, mahasiswa, guru, pimpinan proyek, dan lain sebagainya. Memang pada awalnya kewirausahaan dijumpai dalam dunia bisnis, akan tetapi akhir-akhir ini berkembang dalam berbagai aspek kehidupan, bahkan sering digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk menjadi pimpinan suatu organisasi.Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan menurut Drucker (1959) adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang. Banyak orang, baik pengusaha maupun yang bukan pengusaha, meraih sukses karena memiliki kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Proses kreatif dan inovatif tersebut biasanya diawali dengan munculnya ide-ide dan pemikiran-pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sedangkan dalam organisasi perusahaan, proses kreatif dan inovatif dilakukan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan untuk meraih pangsa pasar. Baik ide, pemikiran, maupun tindakan kreatif tidak lain adalah untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda, seperti:1. Pengembangan teknologi.2. Penemuan pengetahuan ilmiah.3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada.4. Menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih efisien.2.3 KreativitasKreativitas (creativity) adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-cara baru memecahkan masalah dan menemukan peluang (thingking new things). 1 Namun kemampuan ini berbeda dari satu orang terhadap orang lain. Kemampuan dan bakatmerupakan dasarnya tetapi pengetahuan dari lingkungannya dapat juga mempengaruhi1 Suryana,( kewirausahaan pedoman praktis,jakarta,2007)h.29kreativitas seseorang. Menurut Sulaiman Sahlan dan Maswan, kreativitas adalah ide atau gagasan dan kemampuan berpikir kreatif. Sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan kreativitas ialah kemampuan untuk mencipta daya cipta.Kreativitas oleh Zimmerer (1996) diartikan sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan menghadapi peluang (Creativity is the ability to develop new ideas and to discover new ways of looking at problems and opportunities).Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam menuangkan ide atau gagasan melalui proses berpikir kreatif untuk menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan, perhatian, kemauan kerja keras dan ketekunan. Sedangkan yang dimaksud dengan wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pionir dalam bisnis, inovator, penanggung resiko yang mempunyai penglihatan visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di bidang usahaSedangkan pengertian inovasi (innovation) adalah kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan masalah dan menemukan peluang (doing news thing). Sesuatu yang baru dan berbeda yang diciptakan wirausaha selain berbentuk hasil seperti barang dan jasa, juga bisa berbentuk proses seperti ide, metode, dan cara. Sesuatu yang baru dan berbeda diciptakan melalui proses berpikir kreatif dan bertindak inovatif merupakan nilai tambah yang akan menjadi keunggulan. Keunggulan inilah yang menjadi daya saing yang diciptakan oleh para wirausaha. Dengan kata lain, nilai tambah yang tercipta adalah sumber peluang bagi wirausaha. Kreativitas akan muncul apabila wirausaha melihat sesuatu yang dianggap lama dan berpikir sesuatu yang baru dan berbeda. Dengan demikian, sukses kewirausahaan akan tercapai apabila seseorang berpikir dan melakukan sesuatu yang baruatau sesuatu yang lama dengan cara-cara baru (Zimmer, 1996:51).2Dalam konteks manajemen, peran fungsi kreativitas dalam proses inovasi merupakan pembangkitan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektivitas dan efisiensi pada suatu sistem. Aspek penting dalam kreativitas adalah proses dan manusia. Proses berorientasi pada tujuan yang di desain untuk mencapai solusi suatu problem. Manusia merupakan sumberdaya yang menetukan solusi. Ada 2 sumber kreatifitas diantaranya :2 Ibid, h.21. Imajinasi dan ideBerdasarkan fungsinya, kapasitas mental manusia dapat di kelompokkan menjadi empat bagian, yaitu absortive, retentive, reasoning, creative. Imajinasi yang kreatif merupakan kekuatan yang tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang hampir tidak pernah keluar rumah tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia dapat melalang buana ke dunia sekitar. Imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran manusia.2. Sifat Proses kreatifKreativitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap orang Kreatif pada tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreativitas, mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif . Bagi pihak lain proses kreatif lebih sukar karena tidak dikembangkan secara positif dan jika mereka ingin menjadi kreatif, mereka harus belajar cara mengimplementasikan proses kreatif.2.4 Jiwa dan Sikap KewirausahaanDalam berwirausaha, selain seseorang tersebut harus memiliki kemampuan dalam berkreativitas dan juga inovasi, untuk bisa menghasilkan sesuatu yang baru juga harus memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan. Dimana adanya jiwa dan sikap tersebut maka akan menumbuhkan rasa di dalam dirinya sebagai seorang entrepreneur yang mampu mengatur manajemen bisnis dengan baik. Maka Meredith et al.(2002), mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha adalah:1. Percaya diri (self confidence)Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri.3. Berorientasi tugas dan hasilSeseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi.3. Keberanian mengambil risikoWirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengangung risiko dan alternatif yang konservatif . Pilihan terhadap risiko tergantung pada :a. Daya tarik setiap alternatif b. Kesediaan untuk rugic. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal4. KepemimpinanSeorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.5. Berorientasi ke masa depanWirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya adalah dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang.6. Keorisinilan : Kreativitas dan InovasiWirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri :a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baikb. Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannyac. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan2.5 Pengetahuan, Kemampuan, Dan Kemauan WirausahaSeorang wirausaha tidak akan brhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kemauan. Memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak disetai kemauan tidak akan membuat wirausaha mencapai kesuksesan, begitu pula sebaliknya. Beberapa pengetahuan yang harus dimiliki wirausaha adalah:1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab3. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnisSedangkan keterampilan yang harus dimiliki wirausaha diantaranya:1. Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan risiko2. Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah3. Keterampilan dalam mmimpin dan mengelola4. Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi5. Keterampilan teknik usaha yang akan dilakukanUntuk menjadi wirausaha yang sukses harus memiliki kompetensi dalam menghadapi tantangan dan risiko. Seperti yang dikemukakan oleh Michael Harris (2000:19) ... wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kualitas individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-10nilai pribadi, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. 3Pengetahuan saja tidak cukup bagi wirausaha, tetapi juga harus disertai dengan keterampilan. Keterampilan tersebut dapat berupa keterampilan manajerial, keterampilan konseptual, keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi. Keterampilan merumuskan masalah dan cara bertindak, keterampilan mengatur dan menggunakan waktu. Namun, hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan tidaklah cukup. Wirausaha harus memiliki sikap, motivasi, dan komitmen terhadap pekerjaan yang sedang dihadapinya.2.6 Proses Kewirausahaanproses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tantangan. Dari tantangan tersebut tibul gagasan, kemauan, dan dorongan untuk berinisiatif yaitu berpikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga tantangan awal tersebut dapat teratasi dan terpecahkan. Tidak ada tantangan tidak akan kreatif. Semua ytantangan pasti memilik risiko, oleh sebab itu, wirausah adalah orang yang berani menghadapi risiko dan menyukai tantangan\. Ide kreatif dan inovatif wirausaha tidak sedikit yang diawali dengan proses imitasi (peniruan) atau duplikasi kemudaian berkembang menjadi proses pengembangan, dan berujung pada proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda (inovasi). Tahap proses penciptaan yang baru dan berbeda itu yang dinamakan dengan tahap kewirausahaan. Tahap inovasi dipenagruhi oleh berbagai faktor baik yabg berasala dari pribadi maupun lingkungan. Faktor pribadi yang memicu kewirausahaan kewirausahaan adalah motif berprestasi, komitmen, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman. Sedangkan faktor pemicu yang berasal dari lingkungan pada masa inovasi adalah pelaung, model peran, dan aktivitas.2.7 Fungsi dan Peran kewirausahaanFungsi dan peran wirausaha dapat dilihat melalui dua pendekatan yaitu secara mikro dan makro.Secara mikro, wirausaha memiliki dua peran,yaitu sebagai penemu (innovator) dan perencana (planner). Sebagai penemu, wirausaha menemukan dan menciptakan sesuatu yangbaru, seperti produk, teknologi, cara, ide, organisasi, dan sebagainya. Sebagai perencana,3 Ibidwirausaha berperan merancang tindakan dan usaha baru, merencanakan strategi usaha baru, merencanakan ide-ide dan peluang dalam meraih sukses, menciptakan organisasi perusahaan yang baru, dan lain-lain.Secara makro, peran wirausaha adalah menciptakan kemakmuran, pemerataan kekayaan, dan kesempatan kerja yang berfungsi sebagai mesin pertumbuhan perekonomian suatu negara.2.8 Cara merintis bisnis/usaha baruPada umumnya kita mengenal tiga cara untuk memasuki suatu usaha/bisnis, yaitu: (1) Merintis usaha baru sejak awal, (2) Membeli perusahaan yang telah ada, (3) Kerja sama manajemen atau waralaba (franchising). Untuk memulai atau merintis usaha baru, modal utama yang harus ada pertama kali adalah ide, baik ide untuk melakukan proses imitasi dan duplikasi, ide untuk melakukan pengembangan, maupun ide untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Setelah memiliki ide, sebaiknya segera dilakukan analisis kelayakan usaha seperti analisis kekuatan, kelemahan peluang, dan ancaman (strength, weakness, oppurtunity, and treat-SWOT). Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam merintis usaha baru, yaitu:1. Bidang usaha dan jenis usaha yang akan dirintis.2. Bentuk dan kepemilikan usaha yang akan dipilih.3. Tempat usaha yang akan dipilih.4. Organisasi usaha yang akan digunakan.5. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh.6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh.Untuk mengelola usaha tersebut harus diawali dengan:1. Perencanaan usaha2. Pengelolaan usaha3. Aksi strategi usaha4. Teknik pengembangan usahaAdapun rumus yang dapat digunakan oleh calon usahawan untuk memulai usaha baru, yaitu:a. WHAT Apa model bisnis yang ingin kita kerjakan? Sebelum kita menjalankan ataumengembangkan sebuah bisnis tentunya kita harus mengenal bisnis itu secara general. Dengan mengenal sebuah bidang bisnis kita bisa menjalankan dan mengembangkanbisnis tersebut dengan baik.b. WHY Pikirkan kembali apa alasan kita dalam memilih sebuah bisnis untuk dijalankan.Apakah kita memilih menjalankan sebuah bisnis karena sesuai dengan hobi, minat, kreatifitas yang sedang ditekuni, terinspirasi dari bisnis orang lain yang sukses, atau hanya ingin mengisi waktu luang saja?c. WHOMMenentukan dan memahami target market untuk usaha yang akan dijalankan. Kita juga perlu mempelajari karakter orang-orang yang menjadi target market bisnis kita agar kita dapat mempersiapkan cara pemasaran yang tepat pada mereka.d. WHEREMenentukan lokasi bisnis yang tepat seringkali menjadi hal yang sulit bagi seorang pebisnis. Pastikan lokasi bisnis sesuai dengan target market bisnis kita, misalnya daerah perkantoran, kampus, perumahan, dan lain-lain.e. WHENMenentukan waktu operasional bisnis juga termasuk hal yang penting untuk dipersiapkan. Apakah bisnis kita akan buka 8 jam sehari selama satu minggu penuh, atau buka 24 jam selama seminggu penuh. Pertimbangkan juga untuk memperhitungkan segala persiapan usaha dan juga pengembangan usaha itu ke depannya.f. WHOTentukan orang-orang yang akan terlibat dalam menjalankan bisnis. Mulai dari karyawan, partner bisnis, dan orang lain yang dapat membantu dalam menjalankan bisnis tersebut. Tentukan tugas dari masing-masing orang yang akan terlibat dalam bisnis sesuai dengan kemampuan dan bidangnya masing-masing.g. HOW Pastikan bahwa kita memiliki strategi dan rencana dalam menjalankan bisnis.Akan lebih baik bila kita mengetahui mengetahui modal yang dibutuhkan, kualitas dan kuantitas produk yang akan kita jual.BAB III PENUTUP3.1 KesimpulanBerdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:1. kewirausahaan sebagai etika (akhlak, moralitas) ekonomi/bisnis (etika kewirausahaan) berkaitan dengan makna kewirausahaan sebagai resep bertindak guna menumbuh kembangkan sistem perekonomian (bisnis) yang modern.2. Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.3. Kreativitas adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-cara baru memecahkan masalah dan menemukan peluang4. Inovasi adalah kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan masalah dan meemukan peluang5. Jiwa dan sikap seorang wirausaha memiliki ciri-ciri sebagai berikut : percaya diri, berani mengambil resiko, kepemimpinan, berorientsi ke masa depan dan keorisinilan.6. Seorang wirausaha tidak akan brhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kemauan.7. Untuk menjadi wirausaha yang sukses harus memiliki kompetensi dalam menghadapi tantangan dan risiko.8. proses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tantangan.Dari tantangan tersebut tibul gagasan, kemauan, dan dorongan untuk berinisiatif9. tiga cara untuk memasuki suatu usaha/bisnis, yaitu: Merintis usaha baru sejak awal, Membeli perusahaan yang telah ada, Kerja sama manajemen atau waralaba (franchising).DAFTAR PUSTAKASuryana. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat. 2001Sahlan Sulaiman, Wasman, Multi. Dimensi Sumber Kreatifitas Manusia. Bandung: Sinar Baru.1998Alma, Buchari. Kewirausahaan. Bandung: Alpabeta. 2007McClelland. The Achieving Society. Canada: D. Van Nastrard Company, Inc. 1987Salim siagian dan Asfahani. Kewirausahaan Indonesia dengan Semangat 17.8.45. Kloang KledeJaya PT Putra Timur bekerjasam dengan Puslatkop dan PK Deplop dan PPK. Jakarta.1995