Upload
others
View
26
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEWIRAUSAHAAN
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI DI YOGYAKARTA
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Pengampu : Dra. Tri Murwaningsih, M.Pd.
Oleh:
DWI HASTUTI
K7412060 (III)
KELAS B
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar belakang
Permasalahan perkembangan ekonomi di negara berkembang terutama negara Indonesia
adalah tidak maksimal dalam pemanfaatan sumberdaya (lahan, tenaga kerja, modal) sehingga
menyebabkan terjadinya kemiskinan dan pengangguran. Untuk mengatasi dua hal tersebut
maka sangat dibutuhkan kewirausahaan. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa
yang selalu aktif, kreatif, berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam
rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya. Seseorang yang
memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya.
Ada keyakinan bahwa jika kewirausahaan berkembang maka dua masalah diatas akan
dapat dikurangi sehingga perkembangan ekonomi dapat menjadi lebih cepat. Dengan kata
lain apabila perkembangan ekonomi merupakan hasil penerapan teknologi, maka harus ada
seorang atau segolongan orang yang berbuat untuk menerapkan kombinasi-kombinasi baru
sumber-sumber produksi untuk kegiatan produktif. Kegiatan ini menunjukkan suatu inovasi
yang pelakunya adalah wirausahawan. Dengan berbagai inovasi yang dilakukan para
wirausahawan maka dapat disimpulkan bahwa para wirausahawan akan mampu
memproduksi barang dan jasa, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan
akhirnya kondisi ini akan membuat aktivitas ekonomi secara keseluruhan menjadi lebih baik
dan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jelas disini bahwa ada korelasi
(hubungan) antara entrepreneurship dengan pembangunan ekonomi suatu negara. Semakin
berkembang entrepreneur di suatu negara maka pembangunan ekonomi negara tersebut akan
semakin baik.
Berkaitan dengan laporan ini, salah satu aplikasi dari kegiatan kewirausahaan adalah
terciptanya home industry atau sering disebut UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Dengan adanya UMKM akan sangat membantu Indonesia untuk lepas dari lubang krisis
ekonomi dan dapat membawa Indonesia untuk meningkatkan Pembangunan dan
perkembangan ekonominya. Sehingga, laporan ini akan memaparkan beberapa contoh
UMKM yang berkembang di Jogja sebagai bentuk hasil observasi.
I.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang usaha kecil menengah di atas, masalah dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana perkembangan usaha kecil menengah gerabah di daerah Kasongan
Jogjakarta?
2. Bagaimana perkembangan usaha kecil menengah kulit di daerah Manding
Jogjakarta?
3. Bagaimana perkembangan usaha kecil menengah di Pantai Depok Jogjakarta?
4. Bagaimana perkembangan usaha kecil menengah di Malioboro Jogjakarta?
I.3 Tujuan
Tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui perkembangan usaha kecil menengah gerabah di daerah Kasongan
Jogjakarta.
2. Mengetahui perkembangan usaha kecil menengah kulit di daerah Manding Jogjakarta.
3. Mengetahui perkembangan usaha kecil menengah di Pantai Depok Jogjakarta.
4. Mengetahui perkembangan usaha kecil menengah di Malioboro Jogjakarta.
I.4 Manfaat
Penulisan observasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Menambah wawasan mengenai perkembangan usaha kecil menengah.
2. Menganalisis perkembangan usaha kecil menengah dan langkah-langkah
pengembangannya.
3. Menambah kreativitas dalam berwirausaha.
4. Memahami hambatan-hambatan dalam berwirausaha dan penanganannya.
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Marketing Mix
Marketing mix (Bauran Pemasaran Jasa)
Salah satu strategi yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran perusahaan adalah
marketing mix strategy yang didefinisikan oleh Kotler dan Armstrong (1997) yang
menyatakan bahwa marketing mix as the set of controllable marketing variables that the firm
bleads to produce the response it wants in the target market”.
Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa bauran pemasaran merupakan variabel-variabel
terkendali yang digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diharapkan dari pasar
sasaran. Dan untuk usaha jasa terdapat 7 unsur marketing mix (Marketing Mix-7p) yaitu:
Produk, Price, Promotion, Place, Partisipant, Proses, Dan Physical Evidence. Dan empat
diantaranya (produk, price, promotion, place) juga merupakan unsur marketing mix
perusahaan non service.
1) Product (produk)
Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran. Strategi produk
dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pembelian sebuah produk bukan
hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen.
2) Price (Harga)
Menurut Monroe (2005) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis
yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga salah
satu faktor penting konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi
atau tidak (Engel, Blackwell dan Miniard, 1996).
Harga dikatakan mahal, murah atau biasa-biasa saja dari setiap individu tidaklah harus
sama, karena tergantung dari persepsi individu yang dilatar belakangi oleh lingkungan
kehidupan dan kondisi individu (Schifman and Kanuk, 2001).
3) Promotion (promosi)
Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada
konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan
perilaku. Melalui periklanan suatu perusahaan mengarahkan komunikasi persuasif
pada pembeli sasaran dan masyarakat melalui media-media yang disebut dengan
media massa seperti Koran, majalah, tabloid, radio, televise dan direct mail (Baker,
2000:7).
Media promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara lain (1) Periklanan, (2)
Promosi penjualan, (3) Publisitas dan hubungan masyarakat, dan (4) Pemasaran
langsung. Penentuan media promosi yang akan digunakan didasarkan pada jenis dan
bentuk produk itu sendiri.
4) Place (Saluran Distribusi)
Kotler (2000: 96) menyatakan bahwa “Saluran distribusi terdiri dari seperangkat
lembaga yang melakukan segala kegiatan (Fungsi) yang digunakan untuk
menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen”. Dari definisi
diatas dapat diartikan bahwa saluran distribusi suatu barang adalah keseluruhan
kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari
produsen ke konsumen akhir atau pemakai industri.
Distribusi berkaitan dengan kemudahan memperoleh produk di pasar dan tersedia saat
konsumen mencarinya. Distribusi memperli hatkan berbagai kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk menjadikan produk atau jasa dipe roleh dan tersedia bagi konsumen
sasaran.
Basu swastha ( 1990: 190) memberikan defenisi tentang saluran distribusi sebagai
berikut: Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh
produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ketangan
konsumen sebagai pemakai. Saluran distribusi yang digunakan adalah suatu struktur
yang menggambarkan alternativ saluran yang dipilih oleh para produsen seperti:
pedagang besar, agen, dan pengencer.
Hal ini produsen mempunyai 3 alternatif yaitu:
a) Distribusi Insentif
Distribusi ini dapat digunakan oleh para produsen yang menjual komponen
perusahaan yang berusaha menggunakan penyalur terutama pengecer
sebanyak-banyaknya untuk mendekati para konsumen. Usaha ini dimaksudkan
untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan konsumen, semakin cepat para
konsumen terpenuhi kebutuhannya maka semakin cepat pula terpenuhi
kepuasannya.
b) Distribusi Selektif
Perusahaan yang menggunakan distribusi ini berusaha memilih sejumlah
pedagang besar atau pengecer, agen yang terbatas dalam suatu daerah. Saluran
ini biasanya digunakan untuk memasarkan suatu produk baru (barang special)
apabila distribusi ini menguntungkan dari distribusi insentif maka jumlah
pengecer atau agen yang digunakan akan lebih terbatas.
c) Distribusi Ekslusif
Saluran ini dilakukan oleh perusahaan dan hanya menggunakan suatu
pedagang besar atau pengecer dalam daerah tertentu. Jadi produsen hanya
menjual produknya kepada suatu pedangang besar saja dengan mengunakan
satu penyelur, maka produsen akan lebih mudah dapat mengadakan
pengawasan pada tingkat harga enceran maupun usaha kerja sama dengan
penyalur dalam periklanan. Pemilihan saluran distribusi merupakan suatu
masalah yang sangat penting sebab keterlambatan barang-barang sampai
ketangan kosumen dapat menturangi keuntungan yang diterima oleh
perusahaan.
5) People (Partisipan)
Yang dimaksud partisipan disini adalah karyawan penyedia jasa layanan maupun
penjualan, atau orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung
dalam proses layanan itu sendiri, misalnya dalam jasa kecantikan :diantaranya adalah
para reception, dokter, dan beauty therapis.
6) Process (Proses)
Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada
konsumen selama melakukan pembelian barang. Pengelola usaha melalui front liner
sering menawarkan berbagai macam bentuk pelayanan untuk tujuan menarik
konsumen. Fasilitas jasa konsultasi gratis, pengiriman produk, credit card, card
member dan fasilitas layanan yang berpengaruh pada image perusahaan.
7) Physical evidence (Lingkungan fisik)
Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk
suasana. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling nampak dalam
kaitannya dengan situasi. Yang dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi
geografi dan lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca,
pelatakan dan layout yang nampak atau lingkungan yang penting sebagai obyek
stimuli (Belk 1974 dalam Assael 1992).
Dari ketujuh elemen marketing mix tersebut yang merupakan kunci sukses bagi sebuah usaha
(jasa yang bertempat/salon/spa/warnet) diantaranya adalah kelengkapan produk layanan yang
siap ditawarkan (one stop service), lokasi yang strategis, keramahan dan efektivitas
pelayanan, tempat parkir yang memadai, dan fasilitas lain pendukung kenyamanan
konsumen.
Pengelolaan SDM
Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM yaitu potensi yang terkandung
dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan
transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di
alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian
integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian
psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara
bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh
individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai
tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM
didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan
bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang
ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.
Unsur MSDM adalah manusia.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem
perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi
kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber
daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang mempengaruhi
secara lansung sumber daya manusianya.
Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber
daya manusia dalam organisasi.Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja
yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan
menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan,
menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe
(kualitas) yang tepat.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau
dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Menurut A.F. Stoner
manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan
untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Tujuan-tujuan MSDM terdiri dari empat tujuan, yaitu :
1) Tujuan Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM)
dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara
formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para
manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja
karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani
hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
2) Tujuan Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen
sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan
organisasi.
3) Tujuan Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan
tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap
organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan
masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.
4) Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan
yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal
karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan,
atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan
karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi.
Konsep Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Pengelolaan sumber daya manusia dalam istilah lain sering disebut: “personal
management / personal administration / resources administration”. (Umi Sukamti, 1989:4).
Beberapa istilah tersebut dalam bidang pendidikan merupakan salah satu substansi dari
manajemen pendidikan. Edwin B. Flippo (1984) menyatakan bahwa pengelolaan sumber daya
manusia merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
dari pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan
pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan atau sasaran
perorangan, organisasi, dan masyarakat.
Menurut Haneman (1989:2) menyatakan bahwa:“ Personal or human resources
management is a set of organization wide function or activitievnessif employees in the
organization”. Sedangkan menurut Wayne dan Elias (1981:3) “human resources
management is the attraction, selection, retention, development, and utilization, of human
resources in order to achieve both individual and organization objectives”.
Fungsi Pengelolaan Sumber Daya Manusia.
Pengelolaan sumber daya manusia pada dasarnya merupakan deskripsi dari administrasi
atau manajemen pendidikan dengan mengidentifikasikan fungsi-fungsinya sebagai suatu
setting proses administrasi atau manajemen pendidikan yang didesain untuk saling
berkaitan antara tujuan individu maupun organisasi. Menurut Castetter (1981:3) proses
administrasi atau manajemen tersebut meliputi planning, recruitment, selection,
induction, appraisal, development, compensation, bargaining, security, continuity, and
information. Sedangkan Rkitall (1987:29) mengidentifikasikan fungsi-fungsi tersebut ke
dalam proses sumber daya manusia yang meliputi “planning, staffing, appraising,
compensation, training”.
Dari beberapa definisi dan konsep pengelolaan sumber daya manusia di atas dapat
dipahami bahwa suatu pengelolaan sumber daya manusia merupakan suatu proses yang
berhubungan dengan implementasi indikator fungsi-fungsi pengelolaan atau manajemen yang
berperan penting dan efektif dalam menunjang tercapainya tujuan individu, lembaga, maupun
organisasi atau perusahaan.
Bagi suatu organisasi, pengelolaan sumber daya manusia menyangkut keseluruhan
urusan organisasi dan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu seluruh komponen atau unsur
yang ada didalamnya, yaitu para pengelola dengan berbagai aktifitasnya harus memfokuskan
pada perencanaan yang menyangkut penyusunan staff, penetapan program latihan jabatan dan
lain sebagainya. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan jangka pendek dan
jangka panjang dari suatu organisasi tersebut, khususnya yang menyangkut kesiapan sumber
daya manusianya. Alasan lainya adalah bahwa suatu pengelolaan sumber daya manusia
dalam suatu organisasi tidak dapat terlepas dari lingkungan internal maupun eksternal, yang
pada suatu saat akan dapat mempengaruhi keberadaan organisasi tersebut.
BAB III
HASIL KUNJUNGAN INDUSTRI
III.1 Usaha kecil di Kasongan, Manding, Pantai Depok dan malioboro
A. Usaha kecil di Kasongan
1) Profil Usaha
SENTRA GERABAH KASONGAN
Merupakan Sentra Kerajinan yang paling terkenal di Bangunjiwo, dan juga menjadi aset
berharga dari Kabupaten Bantul. Bahkan nama Kasongan mungkin lebih terkenal
dibandingkan nama Desa-nya, yaitu Bangunjiwo. Disini kita dapat menemukan sentra
kerajinan gerabah, yang menghasilkan ratusan bahkan ribuan keramik dengan berbagai jenis,
bentuk dan ukuran. Dimotori oleh lebih dari 300 pengrajin,yang menyerap seribu lebih tenaga
kerja membuat sentra kerajinan ini mampu menembus pasar gerabah internasional.
Showroom yang berjajar rapi di kanan-kiri jalan, dipadukan dengan workshop para pengrajin,
dimana kita dapat ikut langsung membuat keramik, dan festival seni Kasongan yang rutin
diadakan setiap tahunnya, membuat Kasongan menjadi sebuah wisata kerajinan yang
berkesan bagi siapapun yang mengunjunginya.
Sentra Kerajinan Gerabah Kasongan
Nama UKM : Sentra Kerajinan Gerabah Kasongan
Produk : Keramik (guci, air mancur, loro blonyo, patung buddha, terra cotta,dll)
Lokasi : Kasongan (Dusun Kajen, Tirto, Gedongan dan sekitarnya)
Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul
D.I.Yogyakarta
Contact :
Desa Bangunjiwo : (0274)413340
UPT Koperasi Setya Bawana: (0274)370549 //HP: 085729498790
PRODUK UNGGULAN
Hasil kerajinan gerabah Kasongan pada umumnya adalah guci, pot /vas, patung loro
blonyo, air mancur, wuwung, dan produk-produk keramik lainnya. Khusus untuk guci, kita
dapat menemukan banyak bentuk & varian guci di Kasongan. Karena guci merupakan salah
satu jenis keramik yang kerap diburu para wisatawan. Selain karena ukurannya yang
beragam, mulai dari setinggi dua jengkal tangan hingga seukuran bahu orang dewasa, guci di
Kasongan juga memiliki banyak varian finishing nya. Dilihat dari perkembangannya,
finishing guci yang banyak ditemui di Kasongan adalah finishing alami, yang hanya
menggunakan cat sebagai media „sentuhan akhir‟ dari guci tersebut. Guci jenis ini relatif
awet, dari dulu hingga sekarang tetap laris diburu para wisatawan. Selain karena banyak
pilihan warna dan motif, guci dengan finishing alami ini juga memunculkan citra asli dan
orisinil serta benar-benar khas Kasongan.
Seiring berkembangnya jaman, guci di Kasongan juga mengalami banyak penambahan
jenis finishing. Sekarang ini, dengan mudah dapat kita lihat guci-guci dengan aksen yang
lebih mewah & modern. Salah satunya adalah finishing mozaik atau potongan-potongan
keramik yang disusun sedemikian rupa dan membentuk sebuah guci yang unik dan berbeda.
Selanjutnya adalah guci dengan sentuhan mewah, glamour dan sedikit nuansa kontemporer.
Guci jenis ini jauh meninggalkan kesan alami nya, namun tetap berpenampilan menarik dan
sedap dipkitang mata. Walau jika dilihat dari segi harga masih lebih mahal dibandingkan guci
„klasik‟, guci jenis ini tetap memiliki konsumen tersendiri. Banyak pelancong dari luar daerah
dan luar negeri yang memburu guci jenis ini.
PRODUK LAIN
Kasongan tidak hanya memproduksi guci. Masih banyak produk-produk lain dari
keramik yang pamerkan Kasongan. Yang lumrah ditemui adalah patung. Patung punokawan
seperti Semar, Bagong dan lainnya, lalu ada patung dua pengantin jawa, yang dikenal dengan
nama „loro blonyo‟, patung buddha, serta masih banyak lagi bentuk-bentuk patung yang
pastinya menarik untuk dijadikan hiasan rumah kita. Selain patung, Kasongan juga banyak
memproduksi wuwung. Wuwung adalah semacam genteng, yang terletak di bagian tertinggi
suatu atap rumah. Jika biasanya penampilan wuwung tak begitu menarik, hanya seperti
genteng biasa, di Kasongan lain halnya. Di sini, wuwung dapat berhiaskan aneka motif &
corak. Bahkan ada juga wuwung yang „dicengkeram‟ patung burung diatasnya. Tentunya
wuwung-wuwung seperti ini banyak diminati oleh pembeli, guna menambah cantik & megah
rumahnya.
PEMASARAN
Tidak dapat diragukan lagi, keramik Kasongan telah dikenal oleh banyak orang di
berbagai tempat di nusantara dan di belahan dunia yang lain. Produk-produk nya telah di
ekspor ke Eropa, Asia dan Amerika. Di Indonesia sendiri, Kasongan merupakan salah satu
pemasok kebutuhan gerabah & keramik penduduknya. Calon pembeli sebagian besar
memilih untuk datang langsung ke Kasongan. Setiap harinya, tidak kurang dari 50 orang
yang berkunjung ke Kasongan. Jumlah tersebut akan bertambah banyak ketika akhir pekan
dan hari libur. Biasanya, mereka datang secara rombongan, dengan menggunakan mobil
pribadi maupun bus.
Di Kasongan juga terdapat sebuah kantor yang juga merangkap sebagai showroom dari
UPT (Unit Pelayanan Teknis) Bernama Koperasi Setya Bawana (Kopinkra Seni Kerajinan
Keramik Kasongan). Koperasi yang terletak satu kompleks dengan hotel Edotel ini dikelola
dibawah naungan Dinas Perindagkop Kabupaten Bantul. Di kantor koperasi ini, selain
memiliki ruang showroom aneka produk keramik, juga memiliki ruangan lain yang tak kalah
menarik, yaitu ruang workshop. Di ruang yang terletak di belakang showroom ini, kita dapat
secara langsung belajar membuat aneka keramik dari tanah liat. Didukung dengan peralatan
yang cukup lengkap, serta ruangan yang luas, membuat tempat ini sangat pas untuk kita yang
datang dengan rombongan. Kita bisa membuat keramik, bersama-sama dengan seluruh
teman, dan bandingkan hasilnya.
HARGA
Aneka produk keramik Kasongan dapat ditebus dengan harga yang beragam. Mulai dari
Rp 5.000,- hingga jutaan rupiah, tergantung besar kecilnya suatu produk keramik dan tingkat
kesulitan dalam proses pembuatannya. Harga produk keramik yang paling murah adalah
souvenir-souvenir berukuran kecil. Perwujudan daripada souvenir ini biasanya adalah tempat
pensil, asbak, wadah lilin dan patung mini. Kita hanya perlu membayar Rp 3.000,- hingga
20ribu rupiah saja. Untuk produk guci keramik, kita akan menemukan banyak varian harga.
Dimulai dari 100 ribu rupiah, sampai diatas satu juta rupiah. Pada umumnya,jika kita
membawa uang 300 s/d 500 ribu rupiah, kita sudah dapat memilih berbagai macam guci
dengan banyak jenis dan corak warna, serta finishing.
PROSES PRODUKSI
Cara membuat keramik secara garis besar dibagi atau digolongkan menjadi dua jenis.
Yaitu dengan cara dicetak menggunakan mal atau cetakan yang telah ada, dan cara yang
kedua yaitu membuat langsung dengan tangan, tanpa menggunakan cetakan.
Mengisi cetakan keramik dengan adonan tanah liat.
Hasil cetakan biasanya berupa bagian-bagian atau masih terpisah. Langkah
selanjutnya adalah menyatukan dan merangkai bagian-bagian tersebut.
Setelah keramik selesai dibentuk, entah dengan cara cetak maupun teknik putar /tanpa
cetakan, langkah selanjutnya adalah pengeringan. Tujuannya adalah guna
menghilangkan air yang terkandung didalam tanah liat. Perlu diperhatikan, bahwa
keramik harus dikeringkan secara perlahan dan bertahap. Pertama, keramik diangin-
anginkan pada suhu kamar, di dalam ruangan. Setelah tidak terjadi penyusutan,
pengeringan dilakukan dengan menjemur dibawah sinar matahari langsung atau
dengan bantuan alat pengering. Jika keramik langsung dijemur, kemungkinan besar
keramik akan mengalami keretakan.
Diangin-anginkan terlebih dahulu
Kemudian lantas dijemur dibawah sinar matahari langsung
Setelah keramik melewati tahap pengeringan, langkah selanjutnya adalah
pembakaran. Pembakaran ini merupakan tahapan penting guna menghasilkan keramik
yang padat, keras dan kuat. Di Kasongan, keramik dapat dibakar dengan
menggunakan dua metode. Yang pertama adalah menggunakan jerami. Keramik yang
sudah disusun kemudian ditumpuk dengan jerami. Jenis keramik yang dibakar
menggunakan cara ini adalah alat-alat rumah tangga, seperti wuwung, gentong, kuali,
kendi, cobek ataupun keramik-keramik tradisional lainnya. Cara kedua adalah
menggunakan tungku. Dan untuk jerami-nya diganti dengan kayu bakar. Cara ini
lebih banyak digunakan para pengrajin di Kasongan karena keramik akan terbakar
lebih merata, walau disisi biaya akan lebih mahal. Keramik Guci dan patung banyak
dibakar dengan metode ini.
Tahapan terakhir dalam pembuatan keramik adalah finishing. Disini, pengrajin akan
melakukan pengecatan, guna mempercantik tampilan keramik. Selain melakukan
pengecatan, pengrajin dapat pula berinovasi, dengan menambahkan berbagai aksen
yang tak kalah menarik, seperti potongan keramik yang disusun menjadi motif
mozaik, dan banyak lagi finishing yang dapat kita temukan di Kasongan.
2) Wirausahawan di kasongan
1. Dwiyanto Keramik.
Dwiyanto Keramik adalah salah satu show room yang ada di daerah Kasongan milik
Bp. Mugiyo dengan omset 15 juta per bulan. Bp. Mugiyo adalah orang asli Kasongan yang
memulai usahanya sejak tahun 1990 dan dibantu oleh adiknya yang bernama Sumiati. Asal
mula usaha yang didirikan oleh Bp. Mugiyo berawal dari usaha kecil-kecilan yang
memproduksi kuali dan tungku, kemudiaan setelah ada bimbingan oleh Bp. Sapto Hudoyo
usahanya berkembang menjadi lebih besar dan macam produksinya meningkat,
diantaranya adalah tempat duduk, tempat payung, vas, tas, guci, dll. Sampai sekarang
usaha yang ada di desa kasongan masih dibawah bimbingan koperasi yang dapat
membantu perkembangan usahanya.
Usaha Bp. Mugiyo memiliki 5 karyawan diantaranya 3 karyawan bekerja di gudang
sebagai pengrajin dan 2 karyawan bekerja di toko sebagai penjual. Gudang dan toko
didesain secara terpisah. Produksi dilakukan setiap hari. Di usaha Bp. Mugiyo tidak hanya
memasarkan hasil produksinya sendiri melainkan juga dari setoran masyarakat kasongan
yang juga bekerja sebagai pengrajin. Bahan yang digunakan dalam pembuatan produknya
antara lain: pasir putih, tanah liat, kaca, keramik, dll. Dengan proses pembuatan selama
satu minggu, pada musim hujuan bisa mencapai satu bulan.
Hasil produksinya dipasarkan di daerah kasongan dengan jangkauan pemberi dari
domestik dan luar negeri (Belanda, Eropa, Malaysia dan Singapura) melalui promosi
dengan model pemberian kartu nama kepada pelanggan dan menawarkan kemudahan
pelayanan dalam jual-beli. Model penjualannya dengan langsung didisplay di toko dan
dapat juga dengan pesan-antar. Berkaitan dengan pesan-antar, pendistribusiannya
menggunakan kontainer dan mobil colt yang didesain dengan sedemikian rupa agar tidak
rusak dijalan. Harga produk-produk milik Dwiyanto Keramik berkisar antara Rp2000,00 –
Rp800.000,00
Desa Kasongan adalah desa wisata home industri yang memiliki banyak
wirausahawan yang menjual produk yang sama yaitu menjual gerabah, sehingga dalam
pemasarannya diperlukan strategi pemasaran yang baik. Strategi yang diterapkan oleh Bp.
Mugiyo yaitu dengan menonjolkan hasil finishingnya dan menekan harga yang mampu
bersaing serta meningkatkan kualitas produk yang dipasarkan.
2. Blessing Stone
Bian adalah satu-satunya karyawan sistem borongan di Blessing Stone yang bergerak
dibidang kerajinan batu milik Bp. Rubiyanto yang berkembang di daerah industri
Kasongan. Bian bekerja di Blessing Stone sejak tahun 2007 berdasarkan info lowongan
pekerjaan yang terdapat di toko tersebut dari temannya. Produk yang ditawarkan di
Blessing Stone berupa Loster (Ventilasi udara), Ormanen, Relief dan lampu lampion.
Semua produk tersebut berbahan dasar batu parah yang dipesan dari daerah wonosari.
Lama produksi per unit berkisar antara 2-3 hari. Aktifitas produksi dilakukan berdasarkan
pesanan dari pembeli. Pembeli di Blessing Stone dari dalam negeri maupun luar negeri
(Korea, Amerika, dll), namun untuk pembeli dari luar negeri hanya pada saat bulan-bulan
tertentu misalnya bulan-bulan liburan. Harga yang ditawarkan di toko per m2 sebesar
Rp800.000. dalam pemasaran toko ini tidak melakukan promosi dalam bentuk apapun
karena tidak perlu menggunakan promosi pembeli sudah datang dengan sendirinya, hal ini
adalah salah satu manfaat dari desa kasongan sebagai daerah wisata. Kendala yang
dihadapi dalam usahanya yaitu biaya angkut penjualan saat ekspor yang harus ditanggung
terlebih dahulu oleh penjual.
3. Pekerja koperasi
Pak surat adalah pekerja di koperasi pengrajin gerabah di daerah Kasongan yang juga
bekerja sebagai pengrjin gerabah secara mandiri. Pak surat memaparkan bahwa pembutan
gerabah terdapat 3 macam metode; pertama dengan metode diputar, metode ini khusus
untuk produk-produk dengan bentuk dasar bulat maupun lingkaran. Kedua, dengan
metode dicetak, metode ini biasanya digunakan untuk produk yang dibuat dengan jumlah
yang banyak dan bentuk yang tidak terlalu mendetail. Dan metode ketiga yaitu metode
bebas, biasa metode ini diterapkan untuk pembuatan patung yang membutuhkan kreatifitas
yang sangat tinggi. Tips untuk menghasilkan hasil kerajinan yang baik dan berkualitas
yaitu dalam mengerjakanannya harus rajin, telaten, dan fokus karena produk yang
dihasilkan juga akan mencerminkan watak atau sifat ari pengrajinnya. Untuk terus
mengembangkan usahanya setiap periode harus selalu menghasilkan inovasi sehingga
dapat bersaing dengan pengrajin lainya. Masalah yang sering dihadapi oleh pengrajin yaitu
mengenai hak cipta karena untuk mematenkannya membutuhkan waktu yang bertele-tele,
apalagi pengrajin disana sangat kreatif, hanya dengan melihal hasil luarnya sudah bisa
membuat produk yang sama, sehingga sulit untuk menghadapi persaingan produk disana.
B. Usaha kecil di Manding
1) Profil usaha kecil di Manding
Sejarah
Kerajinan kulit Manding pernah mengalami masa kejayaan pada tahun 1970an hingga
1980an. Walaupun tidak sejaya dulu, tetapi saat ini kerajinan kulit Manding masih menjadi
sentra desa wisata kerajinan kulit di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kawasan Manding
memiliki sekitar 40 usaha kulit tradisional yang dikerjakan oleh ratusan warga sekitar.
Kawasan Manding bisa disamakan dengan kawasan Cibaduyut yang berada di Bandung Jawa
Barat.
Lokasi
Desa Wisata Kerajinan Kulit Manding berada di persimpangan Jl. Parangtritis km 11,
atau tepatnya di Jl. DR Wahidin Sudiro Husodo, Manding, Sabdodadi, Bantul, sekitar 15 km
dari pusat kota Jogja ke arah selatan menuju Pantai Parangtritis. Akses menuju Manding
mudah karena Jalan Parangtritis ini dilalui oleh banyak kendaraan umum seperti bis. Atau
jika mengendarai kendaraan pribadi, maka perjalanan ke Manding akan lebih mudah.
Belanja Kerajinan Kulit di Manding
Kawasan Manding dihuni oleh deretan showroom yang jumlahnya ada sekitar 40.
Showroom-showroom ini menjual aneka produk kerajinan kulit dengan memberdayakan
warga setempat sebagai pekerjanya. Setiap showroom biasanya mempekerjakan sejumlah
karyawan sehingga dapat melayani pembeli dengan maksimal. Showroom di kawasan
Manding ini buka setiap hari mulai dari pagi hingga malam hari. Karena jarak
antarshowroom yang berdekatan, maka Anda bisa mengunjungi semua showroom dengan
hanya berjalan kaki.
Produk-produk kerajinan kulit yang dihasilkan oleh kawasan manding ini adalah seperti
jaket, sepatu, sandal, tas, ikat pinggang, dompet, serta berbagai asesoris yang terbuat dari
kulit seperti pigura dan gantungan kunci. Kebanyakan produk Manding berasal dari kulit sapi
dan masih diproduksi secara rumahan. Untuk membeli barang, Anda bisa melakukan proses
tawar-menawar karena barang yang dijual di Manding ini kebanyakan dapat ditawar lebih
murah lagi. Harganya yang murah jika dibandingkan dengan harga-harga produk serupa di
mal atau pusat perbelanjaan, membuat kawasan Manding banyak diburu wisatawan yang
ingin membeli produk kerajinan kulit. Keistimewaan produk kerajinan kulit Manding yang
lainnya adalah kualitasnya yang bagus sehingga produknya bisa awet/ tahan lama. Pembeli
pun bisa memesan produk sesuai dengan keinginan.
Langkah pembuatan kerajinan
Pembuatan produk-produk tersebut secara umum hampir sama prosesnya. Perbedaan
terletak pada tahap akhir yang akan menentukan produk tersebut akan berwujud apa, misal
tas, dompet, atau sabuk.
1. Proses pertama adalah pemotongan kertas-kertas karton. Karton yang digunakan di sini
adalah karton yang tebal. Karton yang digunakan merupakan hasil daur ulang dimana
limbah daur ulang karton berasal dari Kudus, Jawa Tengah kemudian diproduksi (daur
ulang). Pemotongan karton dilakukan dengan bantuan mesin pemotong karton. Karton
hasil daur ulang biasanya belum rapi pada bagian tepinya kemudian dirapikan melalui
proses pemotongan. Karton-karton hasil pemotongan akan ditumpuk dan ditata secara
rapi.
2. Proses kedua adalah pemotongan karton berdasarkan pola yang diinginkan. Pola tersebut
disesuaikan dengan produk yang akan dibuat. Pemotongan pola karton dilakukan manual
oleh karyawan dengan mengacu dasar-dasar pola yang sudah ada.
3. roses ketiga adalah pembuatan motif kulit. Kulit-kulit sapi sebelumnya diolah dan diproses
kemudian dibuat motif yang mana motif tersebut untuk membalut produk-produk yang
akan dibuat. Motif bisa berupa anyaman atau motif polos berwarna. Kulit di sini berasal
dari kulit sapi/lembu. Stok kulit didapatkan dari Magetan, Jawa Timur.
4. Proses keempat adalah pengeleman karton dengan motif kulit. Karton diolesi dengan lem
oleh para karyawan. Karton yang sudah dilem kemudian ditempeli motif kulit yang telah
dibuat sebelumnya. Motif-motif kulit sudah dirancang dan dibuat sebelumnya, misalnya
motif anyaman atau motif polos berwarna.
5. Proses kelima adalah pemukulan karton yang sudah ditempel motif kulit tersebut dengan
menggunakan palu secara manual oleh karyawan. Pemukulan dilakukan secara pelan-
pelan supaya produk tidak rusak. Pemukulan di sini bertujuan agar karton benar-benar
terbalut motif kulit secara sempurna.
6. Proses keenam adalah perangkaian dan penjahitan. Karton yang sudah terbalut kulit
tersebut dirangkai menurut produk yang akan dibuat, misalnya tas. Setelah dirangkai
kemudian dilakukan penjahitan agar potongan-potongan tersebut dapat menyatu
membentuk suatu produk, misalnya tas. Penjahitan juga bisa bertujuan untuk semakin
merekatkan kulit pada karton. Proses keenam ini suatu produk sudah jadi secara kasar.
7. Proses ketujuh adalah penyelesaian (finishing). Proses ini berupa penyemprotan suatu
cairan pada produk hasil perangkaian sehingga produk tersebut terlihat lebih halus dan
menarik. Proses ini dapat juga berupa merapikan produk sedemikian rupa sehingga produk
benar-benar terlihat kualitasnya. Proses ini bisa juga berupa pengemasan produk
semenarik mungkin agar laku keras di pasaran.
8. Proses kesembilan adalah distribusi produk.
2) Wirausahawan di Manding
1. Pengrajin sandal
Ibu Muji sutrisno adalah salah warga di Manding yang berwirausaha di bidang kerajinan
khususnya kerajinan sandal dalam rumah dan sandal hotel. Ibu sutrisno menekuni
usahanya sudah sejak 20 tahun yang lalu. Asal mula usaha yang ditekuni oleh ibu Muji
sutrisno adalah pertama kali ibu Muji Sutrisno adalah pengrajin kulit dan dalam
menjalankan usahanya ibu Muji sutrisno mengalami hambatan diantaranya yaitu ruang
lingkup pemasaran yang kurang baik dan harga bahan baku semakin meningkat. Hingga
pada akhirnya, beliau disuruh oleh seseorang untuk memproduksi sandal dengan hanya
diberi contoh tanpa diberi pelatihan sebelumnya, dengan bermodal mengira-ngira dan
berlatih secara otodidak ibu Muji sutrisno dapat memproduksi sandal sampai sekarang
dengan pemasarn yang cukup baik. Bahan baku yang digunakan yaitu enceng gondok
dengan harga 1 kg Rp20000 di beli dari daerah kaliurang, jogja, dan malioboro dengan
metode pesanan. Sandal dalam rumah dijual secara grosir dengan harga Rp250000/kodi.
2. Nesi, Sandra Leather
Nesi adalah salah satu dari empat karyawan yang sudah lama bekerja di Sandra leather.
Sandra Leather bediri sejak 12 tahun yang lalu. Asal mula usaha ini yaitu usaha ini
bermula dari toko kelontong kecil, dengan berjalannya waktu usaha ini terus berkembang
hingga pada akhirnya memiliki omset perbulan sebesar Rp15.000.000 untuk toko,
sedangkan untuk bengkel bisa tembus Rp100.000.000 per bulan. Produk yang dipasarkan
antara lain, sepatu, tas, jaket baik dari bahan kulit maupun bukan kulit. Produk-produk
tersebut memiliki ciri khas yang dapat dilihat dari model dan kualitasnya. Pengrajin
produk yang dihasilkan adalah masyarakat manding yang bekerja sebagai pengrajin kulit.
Kisaran harga yang dijual di sandra leather antara Rp50.000 -Rp.1.500.000 atau bahkan
tak terhingga. Konsumen sandra leather berasal dari dalam negeri dan dari manca negara
apabila saat musim liburan. Untuk menarik pelanggan, promosi yang dilakukan sandra
leather melalui e-mail dan berbagai pameran yang diselenggarakan lembaga-lembaga
ataupun instansi pemerintah. Sedangkan, untuk sistem penggajian sandra leather masih
dibawah UMR.
C. Usaha kecil di Pantai Depok
1) Profil usaha kecil di pantai Depok
Pantai Depok menyajikan hidangan ikan segar dan sejumlah hasil tangkapan laut lainnya
dalam nuansa khas restaurant pesisir. Tak jauh dari pantai ini, kita bisa menikmati panorama
gumuk pasir satu-satunya di kawasan Asia Tenggara. Di antara pantai-pantai lain di wilayah
Bantul, Pantai Depok-lah yang tampak paling dirancang menjadi pusat wisata kuliner
menikmati sea food. Di pantai ini, tersedia sejumlah warung makan tradisional yang
menjajakan sea food, berderet tak jauh dari bibir pantai. Beberapa warung makan bahkan
sengaja dirancang menghadap ke selatan, jadi sambil menikmati hidangan laut, kita bisa
melihat pemkitangan laut lepas dengan ombaknya yang besar.
Nuansa khas warung makan pesisir dan aktivitas nelayan Pantai Depok telah
berkembang sejak 10 tahun lalu. Menurut cerita, sekitar tahun 1997, beberapa nelayan yang
berasal dari Cilacap menemukan tempat pendaratan yang memadai di Pantai Depok. Para
nelayan itu membawa hasil tangkapan yang cukup banyak sehingga menggugah warga Pantai
Depok yang umumnya berprofesi sebagai petani lahan pasir untuk ikut menangkap ikan.
Sejumlah warga pantai pun mulai menjadi “tekong”, istilah lokal untuk menyebut pencari
ikan. Para tekong melaut dengan bermodal perahu bermotor yang dilengkapi cadik. Kegiatan
menangkap ikan dilakukan hampir sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari tertentu yang
dianggap keramat, yaitu Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon. Di luar musim paceklik ikan yang
berlangsung antara bulan Juni – September, jumlah hasil tangkapan cukup lumayan. Seiring
makin banyaknya pengunjung pantai yang berjarak 1,5 kilometer dari Parangtritis ini, maka
dibukalah warung makan-warung makan sea food. Umumnya, warung makan yang berdiri di
pantai ini menawarkan nuansa tradisional. Bangunan warung makan tampak sederhana
dengan atap limasan, sementara tempat duduk dirancang lesehan menggunakan tikar dan
meja-meja kecil. Meski sederhana, warung makan tampak bersih dan nyaman.
Puas menikmati hidangan sea food, kita bisa keluar pantai dan berbelok ke kanan menuju
arah Parangkusumo dan Parangtritis. Di sana, kita akan menjumpai pemkitangan alam yang
langka dan menakjubkan, yaitu gumuk pasir. Gumuk pasir yang ada di pantai ini adalah satu-
satunya di kawasan Asia Tenggara dan merupakan suatu fenomena yang jarang dijumpai di
wilayah tropis. Di sini, kita bisa menikmati hamparan pasir luas, bagai di sebuah gurun.
Gumuk pasir yang terdapat di dekat Pantai Depok terbentuk selama ribuan tahun lewat proses
yang cukup unik. Dahulu, ada beragam tipe yang terbentuk, yaitu barchan dune, comb dune,
parabolic dune dan longitudinal dune. Saat ini hanya beberapa saja yang tedapat, yaitu
barchan dan longitudinal. Angin laut dan bukit terjal di sebelah timur menerbangkan pasir
hasil aktivitas Merapi yang terendap di dekat sungai menuju daratan, membentuk bukit pasir
atau gumuk. Untuk menikmati hidangan laut sekaligus pemkitangan gumuk pasir ini, kita
bisa melalui rute yang sama dengan Parangtritis dari Yogyakarta. Setelah sampai di dekat pos
retribusi Parangtritis, kita bisa berbelok ke kanan menuju Pantai Depok.
2) Wirausahawan di pantai depok
1. Ibu Kasem
Ibu kasem adalah warga asli Depok yang memiliki dua anak yang tinggal di kalimantan dan
di Jogja. Beliau adalah seorang penjual hasil laut di pasar Depok selama kurang lebih 10
tahun. Awal mula beliau berjualan di pasar depok yaitu sebelumnya beliau berjualan di pantai
parang tritis, namun karena jumlah penjual semakin banyak maka untuk mengurangi
persaingan pemasaran produkya beliau pindah ke pasar depok yang sebelumnya hanya ada 3
orang penjual, namun dengan berjalannya waktu di pasar depok juga terdapat banyak penjual.
Produk-produk yang di jual ibu Kasem antara lain yaitu peyek udang, peyek undur-undur,
ikan peting dari sawah, dan peyek rumput laut. Harga produk yang dijual berkisar antara
Rp10.000 – Rp60.000. produk-produk yang dijual ibu Kasem bukan merupakan hasil
produksi sendiri melainkan setoran dari supplier yang langsung mendatangi ke rumahnya.
Pembeli produk-produk yang dipasarkan oleh ibu Kasem adalah pengunjung pantai depok
(wisatawan) yang banyak datang disaat musim liburan. Penghasilan per hari dari penjualan
hasil laut berkisar antara Rp50.000-Rp200.000. dengan dipotong biaya sewa per tahun
Rp250.000, biaya retribusi pasar saat hari libur Rp1.000 dan biaya pembuangan sampah
Rp5.000 per bulan. Modal awal usaha milik ibu kasem ini diperoleh dari pinjaman dengan
setoran per bulan. Kendala yang dihadapi Ibu kasem dalam menjalankan usahanya adalah
pasang surutnya pembeli.
D. Usaha kecil di Malioboro
1) Profil usaha kecil di Malioboro
Siapa yang tidak kenal daerah yang satu ini, jalan Malioboro merupakan tempat yang
sudah tersohor baik di dalam negeri maupun manca negara. Malioboro merupakan destinasi
wisata yang paling sering dikunjungi di Jogja. Di Malioboro para wisatawan dan pengunjung
akan disuguhi berbagai macam hal, dari wisata budaya, wisata kuliner, wisata belanja dan
juga wisata budaya dan sejarah.Ibarat pepatah lama “ada gula ada semut”, Malioboro
merupakan aset bisnis yang sangat menguntungkan. Dari sekedar menjajakan sebatang rokok
sampai dengan hotel mewah ada disana. Semua itu demi menunjang kebutuhan para
wisatawan yang berkunjung ke Malioboro disamping juga meraup laba untuk para pelaku
usaha. Bagi mereka yang memiliki aset di Malioboro ataupun yang sudah berkecimpung
dalam usaha di daerah Malioboro, tentu saja ini merupakan tambang emas yang sangat besar
dan seakan tidak ada habisnya.
Akan tetapi, semakin banyak peluang yang akan didapatkan tentu saja akan
menimbulkan banyak sekali persaingan. Mulai dari perebutan wilayah, konsumen serta
sebagainya. Sehingga persaingan di Malioboro sangatlah ketat. Seorang ibu-ibu penjual kopi
keliling menuturkan bahwa semakin banyak orang yang ikut berjualan seperti dirinya,
sebelumnya hanya segelintir saja yang berjualan. Hal senada juga diungkapkan bapak
Sugiarto, seorang penjual wayang kulit asal Jombang, Jawa Timur. Dia menambahkan,
selama 10 tahun berdagang dia tidak hanya harus mengeluarkan dana sebagai modal, skill
juga sangat diperlukan. Seperti cara meyakinkan pembeli serta bagaimana cara untuk
bertahan dalam pasar yang semakin bebas.
Beberapa pelaku usaha memiliki trik-trik dan tips tersendiri dalam menjalankan usahanya:
Apabila berminat menjalankan usaha kecil seperti berjualan minuman, makanan,
rokok atau sejenisnya sebaiknya dilakukan secara perorangan saja. Selain dalam hal
laba, usaha ini juga tidak terlalu membutuhkan banyak modal.
Meskipun usaha dijalankan secara perorangan, hendaknya juga berkoordinasi dengan
pelaku usaha yang lain. Karena hal-hal sensitif seperti wilayah, konsumen dan jam
buka bisa menjadi kendala apabila tidak dikoordinasikan
Apabila hendak berdagang pernak-pernik, souvenir atau cindermata sebaiknya
sebagai reseller ataupun membeli barang kepada pembuat barang secara langsung.
Apabila anda membuat sendiri barangnya berarti anda harus menyiapkan modal juga
untuk membuat barang ditambah juga untuk modal berdagang.
Reseller memiliki keuntungan seperti mudah mendapatkan barang, banyak pilihan
dantidak repot memikirkan produksi. Akan tetapi produk yang dijual cenderung
memiliki banyak kesamaan dengan yang lain sehingga terkesan “pasaran”
Bentuk sebuah ciri khas yang membuat wisatawan mudah dan akan selalu
mengingatnya, apabila tidak bisa membuat ciri khas dari produk minimal lakukan
pada diri anda seperti atribut yang digunakan ataupun cara penyampaian pada
pembeli.
Dan yang terakhir, jangan pernah takut mencoba sesuatu yang baru. Karena seringkali
hal tersebut sering ditunggu oleh para wisatawan .
2) Wirausahawan di malioboro
1. Penjual Kuningan Malioboro
Sapto Mudito adalah penjulan kuningan di Malioboro, beliau adalah bukan masyarakat
asli Jogja, beliau adalah masyarakat pindahan dari Bandung tahun 1999 setelah terjadi
kerusuhan di Bandung. Usaha menjual kuningan dilakukan sejak tahun 2000. Produk yang
dihandalkan adalah handicraft dari kayu yang bentuknya sepeda sama becak. Produk
tersebut bukan hasil produksi sendiri melainkan ambil (pesan) dan membeli dari
beringharjo. Kisaran harga produk yang dijual pak sapto antara Rp5.000 dalam bentuk
produk yaitu lonceng kecil dampai Rp500.000 berupa lonceng kuningan besar yang dapat
ditempel di dinding. Pembeli produk-produk beliau berasal dari kalangan masyarakat
dalam kota, kadang-kadang dari wisatawan asing yang sedang liburan. Pak sapto bekerja
berdua dengan saudaranya yang di sistem seperti kerja sift. Omset sebulan atas penjualan
kuningan bisa mencapai Rp3.000.000 per bulan. Kendala yang dihadapi pak sapto yaitu
beliau belum bisa mendirikan toko sendiri, sehingga masih jualan di depan toko-toko.
2. Penjual Sate Ayam Malioboro
Ibu Suminah adalah seorang perantauan dari kalimantan yang menjual sate ayam di
Malioboro sejak 3 tahun yang lalu untuk mencari uang demi cucunya, penjualan satenya di
Malioboro cukup ramai. Ibu dalam menjalankan usahanya tanpa menggunakan strategi
pemasaran apapun. Beliau hanya berjualan di tempat yang menetap dan tidak keliling di
kampung-kampung. Ibu Suminah berjualan sate dati jam delapan pagi sampai jam enam
sore, kadang sampai jam sembilan sore tergantung kecepatan lakunya sate. Ibu Suminah
memilih tempat di tempat jualannya sekarang karena sebelumnya ibu Suminah bergabung
di sebuah paguyuban dan diberi tempat jualan oleh pengelolanya dengan membayar biaya
retribusi untuk biaya sewa per tahun. Banyaknya penjualan sate tergantung hari, apabila
hari libur ibu suminah memproduksi banyak sate, dan biasanya saat hari libur penjualan
bisa mencapai lebih dari 500 tusuk.
III.2 Analisis
A. Kasongan
Prospek usaha di kasongan sangat baik dan sangat cepat perkembangannya apabila
pengelolaan usaha disana terstruktur dan baik. Dengan menyandang sebagai desa wisata dan
home industry, kasongan sangat mendukung wirausahawan untuk memulai atau
mengembangkan usahanya karena adanya kemudahan promosi dan sudah tersedianya pasar
yang cukup baik, baik pemasaran dalam negeri maupun luar negeri.
Berdasarkan observasi yang dilakukan, banyak wirausahawan yang mengalami hambatan
dalam pemasaran karena hanya mengandalakan wisatawan asing yang datang untuk berwisata
di kasongan yang kebetulan ingin membeli kenang-kenangan, seharus wirausahawan disana
lebih memperhatikan aspek promosi untuk mengembangkan usahanya dengan cepat
misalnya, melalui pemanfaatan internet dengan media web, disana wirausahawan dapat
mempromosikan produknya dengan mudah sehingga dapat di kenal dengan baik di dalam
negeri maupun di luar negeri.
Selain itu, wirausahawan di kasongan juga harus lebih memperhatikan mengenai hak
cipta, sehingga hasil karya yang merupakan kreativitasnya tidak di klaim oleh pengrajin
lainya sehingga akan membantu dalam persaingan khususnya untuk strategi produk.
B. Manding
Prospek usaha di manding hampir sama dengan di Kasongan yaitu Prospek usaha di
manding sangat baik dan sangat cepat perkembangannya apabila pengelolaan usaha disana
terstruktur dan baik. Dengan menyandang sebagai desa wisata dan home industry, manding
sangat mendukung wirausahawan untuk memulai atau mengembangkan usahanya karena
adanya kemudahan promosi dan sudah tersedianya pasar yang cukup baik, baik pemasaran
dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu citra “ harga murah barang berkualitas” telah
melekat pada usaha di Manding sehingga ini dapat menarik pembeli untuk berkunjung dan
membeli produk-produk yang dihasilkan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan, banyak wirausahawan yang mengalami hambatan
dalam pemasaran karena hanya mengandalakan wisatawan asing yang datang untuk berwisata
di manding yang kebetulan ingin membeli kenang-kenangan, seharus wirausahawan disana
lebih memperhatikan aspek promosi untuk mengembangkan usahanya dengan cepat
misalnya, melalui pemanfaatan internet dengan media web, disana wirausahawan dapat
mempromosikan produknya dengan mudah sehingga dapat di kenal dengan baik di dalam
negeri maupun di luar negeri.
Selain itu, rasa cepat puas yang mayoritas melekat pada wirausahawan di Manding adalah
salah satu faktor penghambat perkembangan usaha di manding. Seharusnya wirausahawan
ada semangat atau motifasi untuk mengembangkan usahanya tidak hanya untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari melainkan lebih dari hal tersebut.
Serta diharapkan di daerah manding tetap ada aktifitas pelatihan kerajinan baik untuk
menghasilkan produk apapun, agar home industri ini terus berkembang sampai ke generasi
berikutnya.
C. Pantai depok
Pantai depok mememiliki prospek usaha yang sangat baik karena merupakan daerah
wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Apalagi
dengan hasil laut yang beragam yang membuat daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk
membelinya.
Namun berdasarkan observasi, banyak wirausahawan yang mengalami kendala mengenai
ketidak stabilan pengunjung yang memperngaruhi kuantitas penjualan produknya. Sehingga,
diharapkan pengelola pantai memperbaiki sistem promosi untuk pantai Depok sehingga dapat
menarik pengunjung untuk berwisata ke pantai Depok sehingga akan memberikan dampak
yang baik bagi penjualan wirausahawan di daerah setempat.
D. Malioboro
Malioboro adalah salah satu icon jogja yang sudah di kenal di kalangan masyarakat baik
dalam negeri maupun luar negeri sehingga prospek berwirausaha disana sangat baik. Apalagi
Malioboro adalah salah satu tempat wisata yang tidak pernah sepi pengunjung sehingga
sangat menguntungkan bagi wirausahawan disana karena tanpa melakukan promosi
masyarakat sudah mengenalnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, yang harus dilakukan wirusahawan yaitu memperbaiki
strategi pemasaran termasuk model penawaran ke pembeli karena persaingan disana sangat
ketat dengan banyaknya wirausahawan yang memasarkan produk dengan jenis dan kualitas
yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pengertian Kewirausahaan Menurut Ahli | Ilmu Akuntansi.
http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-kewirausahaan-menurut-ahli/
Diunduh pada: Selasa, 24 Desember 2013 18:42
2. Elwa mendri. Kewirausahaan dan pembangunan ekonomi. 27 Februari 2013.
http://elwamendri.wordpress.com/2013/02/27/kewirausahaan-dan-pembangunan-
ekonomi/
Diunduh pada: Selasa, 24 Desember 2013 19:02
3. http://www.ekomarwanto.com/2012/04/marketing-mix-7p-produk-price-promotion.html
diunduh pada: Minggu, 22 Desember 2013 03:45
4. Marketing Mix. 03 Nopember 2010. http://id.shvoong.com/writing-and-
speaking/presenting/2069507-pengertian-marketing-mix/
Diunduh pada: Rabu, 25 Desember 2013 07:49
5. Greer, Charles R. Strategy and Human Resources: a General Managerial Perspective.
New Jersey: Prentice Hall, 1995. http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia
Diunduh pada: Rabu, 25 Desember 2013 08:40
6. Nana Maulana. Pengertian Manajemen Sumber daya Manusia. Desember 2011.
http://nanamaulana225-albughury.blogspot.com/2011/12/pengertian-manajemen-sumber-
daya.html
Diunduh pada: Rabu, 25 Desember 2013 08:52
7. http://www.desabangunjiwo.com/paguyuban-ukm/kasongan/
diunduh pada: Rabu, 25 Desember 2013 10:53
8. http://gudeg.net/id/directory/15/584/Desa-Wisata-Kerajinan-Kulit-MANDING-
Yogyakarta.html#.UrpZ-ftkZ7I
diunduh pada: Rabu, 25 Desember 2013 11:13
9. Ilham Guntara. Salah Satu Proses Pembuatan Kerajinan Kulit manding Bantul. 28
Agustus 2013. http://www.guntara.com/2013/08/salah-satu-proses-pembuatan-
kerajinan.html
Diunduh pada: Rabu, 25 Desember 2013 15:36
10. http://www.smilejogja.com/serba-serbi/wisata-jogja/wisata-alam/pantai-depok/
diunduh pada: Rabu, 25 Desember 2013 19:26
11. Mahendra Adi Widjaya. Malioboro, peluang bisnis untuk siapa aja. Nopember 2012.
http://wartausahakita.blogspot.com/2012/11/malioboro-peluang-bisnis-untuk-siapa.html
Diunduh pada: Rabu, 25 Desember 2013 21:01
LAMPIRAN
Gambar 1. Karyawan “Dwiyanto Keramik” yang memperlihatkan hasil produksinya.
Gambar 2. Produk-produk yang dihasilkan dan dipasarkan oleh “Dwiyanto Keramik”.
Gambar 3. Tampak depan toko “Blessing Stone”.
Gambar 4. Karyawan toko “Blessing Stone” sedang mengerjakan pesanan kerajinan batunya.
Gambar 5. Tempat pengrajin sandal dalam rumah
Gambar 6. Contoh produk yang dihasilkan ibu Puji Sutrisno
Gambar 7. Produk yang dihasilkan salah satu pengrajin di manding berupa souvenir
pernikahan.
Gambar 8. Tampak depan toko “Sandra Leather”
Gambar 9. Ibu Kasem penjual hasil laut di pantai Depok