Khilafah Sebelah Timur Dan Sebelah Barat Baghdad

Embed Size (px)

DESCRIPTION

filsafat

Citation preview

Slide 1

KHILAFAH SEBELAH TIMURDAN SEBELAH BARAT BAGHDAD

OLEH:

FERA KURNIATIPENDAHULUANBagdad Pada Masa Kejayaan Daulat Abbasiyah Beralihnya kekuasaan Bani Umaiyah kepada Bani Abbasiyah, maka pusat pemerintahan dipindahkan dari Damaskus ke Bagdad. Bagdad dinilai strategis untuk pertahanan militer dan dalam bidang ekonomi. Perbedaan antara daulat Abbasiyah dengan daulat Umaiyah, yaitu daulat Umaiyah mementingkan fuluhuh sedangkan daulat Abbasiyah lebih mementingkan pengembangan ilmu dan peradaban.2. Masa Kemunduran Abbasiyah (Masa Disentegrasi) Pada Abad ke 9-13 M Faktor-faktor yang menyebabkan kelabilan politik, antara lain: a. Dominasi kekuasaan bangsa Turki b. Fanatisme keagamaan c. Konflik dikalangan keluarga abbasiyah MUNCULNYA DINASTI-DINASTI BARUDinasti-Dinasti Sebelah Timur Baghdad a. Dinasti Thahiriyah di Khurasan (205-259 H / 820-872 M) Dinasti ini didirikan oleh Thahir bin Husain, yaitu seorang budak Persia yang dijadikan panglima tentara oleh Khalifah Al Makmun. Dinasti ini hanya mampu bertahan 54 tahun setelah ditaklukkan dibawah pimpinan Amir bin al-Laits al-Saffar. b. Dinasti Saffariyah di Fars (254-290 H/868- 901 M) Dinasti ini dibangun oleh Yakub bin al-Laits al-Saffar, kemudian digantikan oleh saudaranya yang bernama Amir al-Laits. Ia melakukan ekspedisi dengan menaklukkan beberapa wilayah, seperti Karman, Khurasan, dan sebagian wilayah Iran. Keberhasilan dan kekuasaannya yang besar mendapat tantangan dari kalangan keturunan Ali bin Abi Thalib, karena hak-hak mereka dikesampingkan bahkan keberadaan mereka tidak diakui. Inilah yang menyebabkan kehancuran dinasti ini setelah berkuasa selama 36 tahun. c.Dinasti Sammaniyah di Transoxania (261-389 H / 873-998 M)Kekuasaan kekhalifahan pada dinasti Sammaniyah berasal dari keturunan Iran yang bernama Baheranjur. Ia merupakan bangsawan yang memiliki banyak hubungan dengan berbagai orang penting,diantaranya raja Persia juga dikalangan Khalifah Bani Abbas. Pada masa ini banyak putri bangsawan Iran yang dinikahi oleh bangsawan dari Bani Abbas. Keturunan ini yang disebut keturunan campuran bangsawan Arab dan bangsawan Iran. Keturunan campuran inilah yang bernama Ahmad bin Asad bin Saman memaklumkan diri sebagai dinasti Sammaniyah. Dinasti ini hancur ketika Abdul Malik II bin Nuh II menjabat khalifah pada usia muda. Dinasti ini berdiri selama 170 tahun setelah ditaklukkan dibawah pimpinan Mahmud al-Ghazwani. d. Buwaihiyyah (320-447 H / 932-1055 M) Bani Buwaihiyyah berawal dari tiga orang putra Abu Syuja Buwaih,seorang pencari ikan yang tinggal didaerah Dailam, yaitu Ali, Hasan, dan Ahmad. Mereka memasuki dinas militer dan prestasinya semakin cemerlang. Mereka selalu diminta bantuan untuk menyelesaikan kekacauan. Sejak saat itu para khalifah tunduk kepada Bani Buwaihiyyah,khalifah hanya tinggal nama saja sedangkan pemerintahan berada di tangan Bani Buwaihiyyah. Pada masa pemerintahannya banyak bermunculan ilmuan-ilmuan besar, seperti Ibnu Sina, Al-Farabi, Al-Fargani, Ibnu Maskawaih. Keruntuhan pemerintahan Bani Buwaihiyyah disebabkan karena perebutan kekuasaan dari anak-anak mereka dan tantangan dari dinasti laine. Ghaznawiyah di Afganistan (351-585 H/962-1189 M) Kerajaan Ghaznawiyah didirikan oleh Sabaktakin yang berkebangsaan Turki. Kerajaan ini berpusat di Ghazna Afganistan. Setelah ia wafat digantikan oleh putranya yang bernama Mahmud yang bergelar Mahmud Ghaznawi, ia mendapat pengakuan resmi dari Khalifah Abbasiyah.2. Dinasti-Dinasti Sebelah Barat Baghdad a. Umawiyyah di Spanyol Penguasaan Islam di Spanyol dibagi menjadi tiga priode : 1. Tahun 711-755 M, Spanyol diperintah oleh para wali yang diangkat oleh khalifah Bani Umayyah berkedudukan di Damaskus. 2. Tahun 755-1013 M, Andalusia dikuasai oleh Daulah Umayyah II terbagi dua priode : a. Masa Keamiran tahun 755-912 M b. Masa Kekhalifahan tahun 912-1013 M 3. Tahun 912-1013 M, Andalusia terpecah kepada kerajaan-kerajaan kecil berdasarkan etnis.