14
21/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Wajib Dan Membawa Rahmat http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/21/khilafah-wajib-dan-membawa-rahmat/ 1/14 Khilafah Wajib Dan Membawa Rahmat October 21st, 2014 by kafi Oleh: Hafidz Abdurrahman Khilafah Islam, secaraqath’i, pernah berdiri. Khilafah adalah satu-satunya bentuk negara dan sistem pemerintahan yang diwariskan oleh Nabi Muhammad saw. Nabilah yang mendirikan negara Islam yang pertama di Madinah, dengan bentuk dan sistemnya yang khas. Bentuk dan sistemnya yang khas ini pun kemudian diwariskan kepada para sahabat ridhwanullah ‘alaihim. Inilah Negara Khilafah. Karena itu, mengingkari Khilafah sebagai bagian dari ajaran Islam, dan menolak kewajiban untuk menegakkannya bukan hanya membawa dosa besar bagi pelakunya, tetapi bisa mengancam akidahnya. Karena jelas-jelas telah mengingkari apa yang secaramutawatir dipraktekkan oleh Nabi saw. Juga mengingkari apa yang secara mutawatir disepakati dan dipraktekkan oleh para sahabat Nabi saw. Ini seperti orang yang mengingkari kewajiban shalat, puasa, zakat, haji dan jihad. Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam yang diwajibkan oleh Tuhan semesta alam. Di dalam sistem khilafah ini, Khalifah diangkat melalui baiat berdasarkan Kitabullah dan sunah Rasul-Nya untuk memerintah (memutuskan perkara) sesuai dengan apa yang diturunkan oleh Allah. Dalil-dalilnya banyak, diambil dari al-Kitab, as-Sunah dan Ijmak Sahabat. Dalil Wajibnya Menegakkan Khilafah Pertama, Dalil dari al-Qur’an, bahwa Allah SWT. telah menyeru Rasul saw: ق اﻟ ن ك ﺎء ﺎ ﺟ م ھ اء و ھ أ و ا ل ز ﺎ أ م م ﺎﺣ ﴿ﻓ“Putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. (QS. al-Maidah [5]: 48)

Khilafah wajib dan membawa rahmat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Khilafah wajib dan membawa rahmat

21/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Wajib Dan Membawa Rahmat

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/21/khilafah-wajib-dan-membawa-rahmat/ 1/14

Khilafah Wajib Dan Membawa Rahmat

October 21st, 2014 by kafi

Oleh: Hafidz Abdurrahman

Khilafah Islam, secaraqath’i, pernah berdiri.Khilafah adalah satu-satunya bentuk negaradan sistem pemerintahan yang diwariskanoleh Nabi Muhammad saw. Nabilah yangmendirikan negara Islam yang pertama diMadinah, dengan bentuk dan sistemnyayang khas. Bentuk dan sistemnya yang khasini pun kemudian diwariskan kepada para

sahabat ridhwanullah ‘alaihim. Inilah Negara Khilafah.

Karena itu, mengingkari Khilafah sebagai bagian dari ajaran Islam, dan menolakkewajiban untuk menegakkannya bukan hanya membawa dosa besar bagi pelakunya,tetapi bisa mengancam akidahnya. Karena jelas-jelas telah mengingkari apa yangsecaramutawatir dipraktekkan oleh Nabi saw. Juga mengingkari apa yangsecara mutawatir disepakati dan dipraktekkan oleh para sahabat Nabi saw. Ini sepertiorang yang mengingkari kewajiban shalat, puasa, zakat, haji dan jihad.

Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam yang diwajibkan oleh Tuhan semesta alam. Didalam sistem khilafah ini, Khalifah diangkat melalui baiat berdasarkan Kitabullah dansunah Rasul-Nya untuk memerintah (memutuskan perkara) sesuai dengan apa yangditurunkan oleh Allah. Dalil-dalilnya banyak, diambil dari al-Kitab, as-Sunah dan IjmakSahabat.

Dalil Wajibnya Menegakkan Khilafah

Pertama, Dalil dari al-Qur’an, bahwa Allah SWT. telah menyeru Rasul saw:

﴿فاحكم بینھم بما أنزل ا� وال تتبع أھواءھم عما جاءك من الحق﴾

“Putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamumengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datangkepadamu. (QS. al-Maidah [5]: 48)

Page 2: Khilafah wajib dan membawa rahmat

21/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Wajib Dan Membawa Rahmat

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/21/khilafah-wajib-dan-membawa-rahmat/ 2/14

﴿وأن احكم بینھم بما أنزل ا� وال تتبع أھواءھم واحذرھم أن یفتنوك عن بعض ما أنزل ا� إلیك﴾

“Hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkanAllah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamuterhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yangtelah diturunkan Allah kepadamu.(QS. al-Maidah [5]: 49).

Seruan kepada Rasul saw untuk memutuskan perkara diantara mereka sesuai denganapa yang diturunkan oleh Allah juga merupakan seruan bagi umat Beliau saw. Mafhum-nya adalah hendaknya umat Beliau mewujudkan seorang hakim setelah Rasulullah sawuntuk memutuskan perkara di antara mereka sesuai dengan apa yang diturunkan olehAllah. Perintah dalam seruan ini bersifat tegas (jazim). Karena yang menjadi obyekseruan adalah wajib. Sebagaimana dalam ketentuan ushul, ini merupakan indikasi yangmenunjukkan jazm (tegas). Hakim yang memutuskan perkara di antara kaum muslimsetelah wafatnya Rasulullah saw adalah Khalifah. Karena itu, sistem pemerintahanmenurut aspek ini adalah sistem Khilafah.

Terlebih lagi, bahwa penegakan hudud (sanksi) dan seluruh ketentuan hukum syara’merupakan sesuatu yang wajib. Kewajiban ini sendiri tidak akan terlaksana tanpa adanyapenguasa. Sementara kewajiban yang tidak sempurna, kecuali dengan sesuatu, makasesuatu itu hukumnya menjadi wajib. Artinya, mewujudkan penguasa yang menegakkansyariat itu hukumnya wajib. Penguasa menurut aspek ini, tak lain adalah Khalifah, dansistem pemerintahannya adalah sistem khilafah.

Kedua, adapun dalil dari as-Sunnah, telah diriwayatkan dari Nafi’, ia berkata, “Abdullahbin ‘Umar telah berkata kepadaku, “Aku mendengar Rasulullah saw. pernah bersabda:

«من خلع یدا من طاعة لقي هللا یوم القیامة ال حجة لھ و من مات و لیس في عنقھ بیعة مات میتة جاھلیة»

“Siapa saja yang melepaskan tangan dari ketaatan, ia akan menjumpai Allah pada harikiamat kelak tanpa memiliki hujah, dan siapa saja yang mati sedang di pundaknya tidakterdapat baiat, maka ia mati seperti kematian jahiliyah.” (HR. Muslim)

Nabi saw telah mewajibkan kepada setiap Muslim agar di pundaknya terdapat baiat.Beliau juga menyifati orang yang mati, sedangkan di pundaknya tidak terdapat baiat,maka ia mati seperti mati jahiliyah. Baiat tidak akan terwujud setelah Rasulullah saw,kecuali kepada Khalifah, bukan yang lain. Hadits ini mewajibkan adanya baiat di ataspundak setiap Muslim, yang berarti mewajibkan adanya Khalifah yang dengan adanyaKhalifah itu adanya baiat di atas pundak setiap Muslim bisa direalisir. Imam muslimmeriwayatkan dari al-A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi saw, Beliau pernah bersabda:

Page 3: Khilafah wajib dan membawa rahmat

21/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Wajib Dan Membawa Rahmat

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/21/khilafah-wajib-dan-membawa-rahmat/ 3/14

«إنما اإلمام جنة یقاتل من ورائھ و یتقى بھ»

“Seorang imam tidak lain laksana perisai, dimana orang-orang akan berperang dibelakangnya dan menjadikannya pelindung.” (HR. Muslim)

Imam Muslim telah meriwayatkan dari Abi Hazim, ia berkata, “Aku mengikuti mejelis AbuHurairah selama lima tahun, dan aku mendengar ia menyampaikan hadits dari Nabi saw,Beliau pernah bersabda:

«كانت بنو إسرائیل تسوسھم األنبیاء كلما ھلك نبي خلفھ نبي وإنھ ال نبي بعدي وستكون خلفاء فتكثر، قالوا فما تأمرنا؟ قال: فوال أعطوھم حقھم فإن هللا سائلھم عما استرعاھم» ل فاألو ببیعة األو

“Dahulu Bani Israel diurusi dan dipelihara oleh para nabi, setiap kali seorang nabimeninggal digantikan oleh nabi yang lain, dan sesungguhnya tidak ada nabi sesudahku,dan akan ada para Khalifah, dan mereka banyak, para sahabat bertanya : “lalu apa yangengkau perintahkan kepada kami?” Nabi bersabda : “penuhilah baiat yang pertama danyang pertama, berikanlah kepada mereka hak mereka, dan sesungguhnya Allah akanmeminta pertanggung-jawaban mereka atas apa yang mereka diminta untuk mengaturdan memeliharanya.” (HR. Muslim)

Di dalam hadits-hadits ini terdapat sifat bagi Khalifah sebagai junnah(perisai). Sifat yangdiberikan Rasul saw bahwa imam adalah perisai merupakan ikhbar (pemberitahuan) yangdi dalamnya terdapat pujian atas keberadaan seorang imam. Ini merupakan tuntutan(thalab). Karena pemberitahuan dari Allah dan Rasul saw, jika mengandung celaan(dzamm) merupakan tuntutan untuk meninggalkan (thalab at-tark), yakni larangan (nahy).Jika mengandung pujian (madh), maka merupakan tuntutan untuk melakukan (thalab al-fi’l). Jika aktivitas yang dituntut pelaksanaannya memiliki konsekuensi tegaknya hukumsyara’, atau jika diabaikan mempunyai konsekuensi terabaikannya hukum syara’, makatuntutan itu bersifat tegas (thalab jazim). Dalam hadits ini juga terdapat pemberitahuanbahwa orang yang mengurus kaum Muslim itu adalah para Khalifah. Karena itu, hadits inisekaligus merupakan perintah mengangkat Khalifah. Terlebih lagi, Rasul sawmemerintahkan untuk mentaati para Khalifah dan memerangi orang yang hendakmerebut kekuasaan dalam jabatan khilafahnya. Ini artinya, perintah untuk mengangkatKhalifah dan menjaga eksistensi Khilafah dengan cara memerangi semua orang yanghendak merebutnya. Imam Muslim telah meriwayatkan bahwa Rasul saw pernahbersabda:

«ومن بایع إماما فأعطاه صفقة یده و ثمرة قلبھ فلیطعھ إن استطاع فإن جاء آخر ینازعھ فاضربوا عنق اآلخر»

“Dan siapa saja yang telah membaiat seorang imam lalu ia telah memberikan genggamantangannya dan buah hatinya, maka hendaklah ia mentaatinya sesuai dengankemampuannya, dan jika datang orang lain yang hendak merebut kekuasaannya makapenggallah orang lain itu.” (HR. Muslim)

Page 4: Khilafah wajib dan membawa rahmat

21/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Wajib Dan Membawa Rahmat

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/21/khilafah-wajib-dan-membawa-rahmat/ 4/14

Perintah mentaati imam ini merupakan perintah untuk mengangkatnya. Perintahmemerangi orang yang hendak merebut kekuasaannya merupakan qarinah (indikasi)yang tegas tentang wajibnya menjaga keberlangsungan Khalifah yang satu.

Ketiga, sedangkan dalil berupa Ijma’ Sahabat, maka para sahabat –ridhwanaLlâh‘alayhim– telah sepakat atas kewajiban mengangkat Khalifah (pengganti) bagi Rasulullahsaw setelah Beliau wafat. Mereka telah sepakat untuk mengangkat Abu Bakar sebagaiKhalifah, lalu ‘Umar bin Khaththab sepeninggal Abu Bakar, dan sepeninggal ‘Umar,‘Utsman bin ‘Affan. Telah nampak jelas penegasan Ijmak Sahabat terhadap wajibnyamengangkat Khalifah dari penundaan pemakaman jenazah Rasulullah saw, dimanamereka lebih menyibukkan diri untuk mengangkat Khalifah (pengganti) Beliau. Sementaramengebumikan jenazah setelah wafatnya Nabi adalah wajib. Para sahabat adalah pihakyang berkewajiban mengurus jenazah Rasul saw dan mengebumikannya, tetapi sebagiandari mereka lebih menyibukkan diri untuk mengangkat Khalifah, sementara sebagianyang lain diam saja atas hal itu dan mereka ikut dalam penundaan pemakaman jenazahRasul saw sampai dua malam. Padahal mereka mampu mengingkarinya danmengebumikan jenazah Rasul saw.

Rasul saw wafat pada waktu dhuha hari Senin, lalu disemayamkan dan belumdikebumikan pada malam Selasa, dan Selasa siang saat Abu Bakar dibaiat. Kemudianjenazah Rasul dikebumikan pada tengah malam, malam Rabu. Jadi pengebumian ituditunda selama dua malam dan Abu Bakar dibaiat terlebih dahulu sebelum pengebumianjenazah Rasul saw. Maka fakta ini merupakan Ijmak Sahabat untuk lebih menyibukkkandiri mengangkat Khalifah dari pada mengebumikan jenazah. Hal itu tidak akan terjadikecuali, bahwa mengangkat Khalifah lebih wajib daripada mengebumikan jenazah. Jugabahwa para sahabat seluruhnya telah berijmak sepanjang hidup mereka akan wajibnyamengangkat Khalifah. Meski mereka berbeda pendapat mengenai orang yang dipilihsebagai Khalifah, namuan mereka tidak berbeda pendapat sama sekali tentang wajibnyamengangkat Khalifah, baik ketika Rasul saw wafat, maupun ketika para KhulafaurRasyidin wafat. Maka Ijmak Sahabat ini merupakan dalil yang jelas dan kuat ataswajibnya mengangkat Khalifah.

Pendapat Para Ulama’ tentang Wajibnya Khilafah

Para ulama’ dari berbagai mazhab, baik Sunni, Syi’i, Muktazilah, Khawarij maupun yanglain, telah menyepakati wajibnya Khilafah, serta mengangkat seorang Khalifah. Pendapatmereka, antara lain, sebagai berikut:

1- Al-Imam al-Mawardi (w. 450 H), dari mazhab Syafii, menyatakan:

وعقدھا لمن یقوم بھا واجب باإلجماع وإن شذ عنھم األصم

“Melakukan akad Imamah (Khilafah) bagi orang yang [mampu] melakukannya, hukumnyawajib berdasarkan Ijma’, meskipun Al Asham menyalahi mereka (ulama) [dengan

Page 5: Khilafah wajib dan membawa rahmat

21/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Wajib Dan Membawa Rahmat

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/21/khilafah-wajib-dan-membawa-rahmat/ 5/14

menolak wajibnya Khilafah].” (Lihat, al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniy-yah, hal. 5).

2- Ibn Hazm (w. 456 H), dari mazhab Dhahiri, berkata:

إتفق جمیع أھل السنة وجمیع المرجئة وجمیع الشیعة وجمیع الخوارج على وجوب اإلمامة….

“Telah sepakat semua Ahlus Sunnah, semua Murji`ah, semua Syi’ah, dan semuaKhawarij mengenai wajibnya Imamah (Khilafah)…” (Lihat,al-Fashlu fi al-Milal wa Ahwa’wa an-Nihal, Juz IV/87).

مامة فرض وأنھ ال بد من إمام حاشا النجدات.. واتفقوا أن اإل

“Mereka (ulama) telah sepakat bahwa Imamah (Khilafah) itu fardhu dan bahwa tidakboleh tidak harus ada seorang Imam (Khalifah), kecuali an-Najadat…” (Lihat, Ibn Hazm,Maratib al-Ijma’, hal. 207).

3- Al-Imam Abu Ya’la al-Farra’ (458 H), mazhab Hambali, mengatakan:

نصبة اإلمام واجبة وقد قال أحمد رضي هللا عنھ في روایة محمد ابن عوف بن سفیان الحمصي ” ألفتنة إذا لم یكن إمام یقوم بأمرالناس.

“Mengangkat seorang Imam (Khalifah) hukumnya wajib. Imam Ahmad RA dalam riwayatMuhammad bin ‘Auf bin Sufyan al-Himshi berkata, “Adalah suatu ujian, jika tak adaseorang Imam (Khalifah) yang menegakkan urusan manusia.” (Lihat, Abu Ya’la AlFarra’, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 19).

4- Al-Qahir al-Baghdadi (w. 469 H), mazhab Ahlussunnah, mengatakan:

وقالوا في الركن الثاني عشر المضاف إلى الخالفة واإلمامة: إن اإلمامة فرض واجب على األمة، ألجل إقامة اإلمام ینصب لھمالقضاة واألمناء، ویضبط ثغورھم، ویغزي جیوشھم، ویقسم الفيء بینھم، وینتصف لمظلومھم من ظالمھم

“Mereka [ulama Ahlus Sunnah] berkata mengenai rukun ke-13 yang disandarkan kepadaKhilafah atau Imamah, bahwa Imamah atau Khilafah itu fardhu atau wajib atas umatIslam, agar Imam dapat mengangkat para hakim dan orang-orang yang diberi amanah,menjaga perbatasan mereka, menyiapkan tentara mereka, membagikan fai’ mereka, danmelindungi orang yang didzalimi dari orang-orang yang dzalim.” (Lihat, Abdul Qahir al-Baghdadi, al-Farqu Baina al-Firaq, Juz I/340).

5- Al-Imam al-Ghazali (w. 505 H), mazhab Ahlussunnah-Syafii, mengatakan:

Page 6: Khilafah wajib dan membawa rahmat

21/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Wajib Dan Membawa Rahmat

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/21/khilafah-wajib-dan-membawa-rahmat/ 6/14

فبان أن السلطان ضروري في نظام الدین ونظام الدنیا، ونظام الدنیا ضروري في نظام الدین، ونظام الدین ضروري في الفوزبسعادة اآلخرة ، وھو مقصود األنبیاء قطعا ، فكان وجوب اإلمام من ضروریات الشرع الذي ال سبیل إلى تركھ فاعلم ذلك..

“Maka jelaslah, bahwa kekuasaan itu penting demi keteraturan agama dan keteraturandunia. Keteraturan dunia penting demi keteraturan agama, sedang keteraturan agamapenting demi keberhasilan mencapai kebahagiaan akhirat, dan itulah tujuan yang pastidari para Nabi. Maka kewajiban adanya Imam (Khalifah) termasuk hal-hal yang pentingdalam syariat yang tak ada jalan untuk meninggalkannya. Ketahuilah itu ! ”(Lihat, ImamGhazali, al-Iqtishad fi al-I’tiqad, hal. 99).

6- Al-Imam al-Quthubi (w. 671 H), mazhab Maliki, mengatakan:

، حیث كان عن الشریعة أصم. وكذلك كل من قال وال خالف في وجوب ذلك بین األمة وال بین األئمة، إال ما روي عن األصمبقولھ واتبعھ على رأیھ ومذھبھ ).

“Tidak ada perbedaan pendapat mengenai wajibnya hal itu (mengangkat Khalifah) diantara umat dan para imam [mazhab], kecuali apa yang diriwayatkan dari Al Asham, yangdia itu memang ‘asham’ (tuli) dari Syariat. Demikian pula setiap orang yang berkatadengan perkataannya serta mengikutinya dalam pendapat dan mazhabnya.” (Lihat, al-Qurthubi, al-Jami’ li Ahkami al-Qur`an, Juz I/264).

7- Al-Imam an-Nawawi (w. 676 H), mazhab Syafii, mengatakan:

أجمعوا على أنھ یجب على المسلمین نصب خلیفة

“Imam Nawawi (w. 676 H) berkata,”Mereka [para shahabat] telah sepakat bahwa wajibatas kaum muslimin mengangkat seorang Khalifah.” (Lihat, an-Nawawi, Syarah ShahihMuslim, Juz XII/hal. 205).

8- Ibn Taimiyyah (w. 728 H), mazhab Hanbali, mengatakan:

یجب أن یعرف أن والیة أمر الناس من أعظم واجبات الدین، بل ال قیام للدین إال بھا. فإن بني آدم ال تتم مصلحتھم إال باالجتماعلحاجة بعضھم إلى بعض، وال بد لھم عند االجتماع من رأس حتى قال النبي صلى هللا علیھ وسلم “إذا خرج ثالثة في سفر

روا أحدھم” رواه أبو داود من حدیث أبي سعید وأبي ھریرة … وألن هللا تعالى أوجب األمر بالمعروف والنھي عن المنكر، فلیؤمة وإمارة وال یتم ذلك إال بقو

“Wajib diketahui bahwa kekuasaan atas manusia termasuk kewajiban agama terbesar.Bahkan agama tak akan tegak tanpa kekuasaan. Karena manusia tak akan sempurnakepentingan mereka kecuali dengan berinteraksi karena adanya hajat dari sebagianmereka dengan sebagian lainnya…Dan tak boleh tidak pada saat berinteraksi harus adaseorang pemimpin hingga Rasulullah saw. bersabda, “Jika keluar tiga orang dalam satu

Page 7: Khilafah wajib dan membawa rahmat

21/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Wajib Dan Membawa Rahmat

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/21/khilafah-wajib-dan-membawa-rahmat/ 7/14

perjalanan maka hendaklah mereka mengangkat satu orang dari mereka untuk menjadipemimpinnya.”(HR Abu Dawud, dari Abu Said dan Abu Hurairah). Karena Allah telahmewajibkan amar ma’ruf nahi mungkar, dan kewajiban ini tak akan berjalan sempurnakecuali dengan adanya kekuatan dan kepemimpinan.” (Lihat, Ibn Taimiyyah, Majmu’ al-Fatawa, Juz XXVIII/390).

9- Ibn Hajar (w. 852 H), mazhab Syafii, mengatakan:

وأجمعوا على أنھ یجب نصب خلیفة وعلى أن وجوبھ بالشرع ال بالعقل.

“Dan mereka [para ulama] telah sepakat bahwa wajib hukumnya mengangkat seorangkhalifah dan bahwa kewajiban itu adalah berdasarkan syara’ bukan akal.” (Lihat, IbnHajar al-Asqalani, Fathu al-Bari, Juz XII/205).

10-Al-Imam ar-Ramli (w. 1004 H), mazhab Syafii, mengatakan:

جماع الصحابة بعد وفاتھ صلى هللا علیھ وآلھ یجب على الناس نصب إمام یقوم بمصالحھم، كتنفیذ أحكامھم وإقامة حدودھم… إلوسلم على نصبھ حتى جعلوه أھم الواجبات، وقدموه على دفنھ صلى هللا علیھ وآلھ وسلم ولم تزل الناس في كل عصر على ذلك

“Wajib atas manusia mengangkat seorang Imam (Khalifah) yang menegakkankepentingan-kepentingan mereka, seperti menerapkan hukum-hukum mereka (hukumIslam), menegakkan hudud mereka… Hal itu berdasarkan Ijma’ Sahabat setelah wafatnyaNabi saw. mengenai pengangkatan imam hingga mereka menjadikannya sebagaikewajiban yang terpenting, dan mereka mendahulukan hal itu atas penguburan jenazahNabi saw. Dan manusia senantiasa pada setiap masa selalu berpendapat demikian (wajibmengangkat Imam).”(Lihat, Syamsuddin ar-Ramli, Ghayatu al-Bayan, hal. ).

11- Al-Imam ‘Ali as-Syaukani (w. 1250 H), mazhab Zaidiyyah, mengatakan:

فصل یجب على المسلمین نصب إمام: أقول قد أطال أھل العلم الكالم على ھذه المسألة في األصول والفروع… وقال: وقد ذھباألكثر إلى أن اإلمامة واجبة …فعند العترة و أكثر المعتزلة و األشعریة تجب شرعا

“Pasal: Wajib atas kaum Muslim mengangkat seorang Imam (Khalifah): Saya katakansungguh para ulama telah membicarakan masalah ini dengan panjang lebar dalamperkara ushul dan furu’…”(Lihat,as-Syaukani, as-Sailu al-Jarar, Juz IV/hal. 503). Beliaujuga mengatakan, “Mayorias ulama berpendapat Imamah itu wajib… maka menurut ‘Itrah(Ahlul Bait), mayoritas Mu’tazilah, dan Asy’ariyah, [Imamah/Khilafah] itu wajib menurutsyara’.” (Lihat, as-Syaukani,Nailu al-Authar, Juz VIII/265).

12-As-Syaikh Dr. Wahbah Zuhaili mengatakan:

ترى األكثریةالساحقةمنعلماءاإلسالموھمأھاللسنةوالمرجئةوالشیعةوالمعتزلةإالنفرا منھم، والخوارجما عدا النجدات : )أناإلمامةأمرواجبأوفرضمحتم

“Mayoritas ulama Islam –yaitu ulama Ahlussunnah, Murji’ah, Syi’ah, dan Mu’tazilah

Page 8: Khilafah wajib dan membawa rahmat

21/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Wajib Dan Membawa Rahmat

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/21/khilafah-wajib-dan-membawa-rahmat/ 8/14

kecuali segelintir dari mereka, dan Khawarij kecuali Sekte an-Najdat– berpendapat bahwaImamah (Khilafah) adalah perkara yang wajib atau suatu kefardhuan yangpasti.” (Lihat, Wahbah Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Juz VIII/272).

Inilah pendapat seluruh ulama’ kaum Muslim, dari berbagai mazhab, baik Sunni, Syi’ah,Mu’tazilah, Murji’ah, Khawarij, maupun Hanafi, Maliki, Syafii, Hanbali, Dhahiri dan Zaidi.Dari zaman dulu hingga sekarang. Semuanya sepakat, bahwa hukum menegakkanKhilafah dan mengangkat seorang Khalifah adalah wajib bagi kaum Muslim. Jika adayang mengatakan tidak wajib, maka meminjam ungkapan Imam al-Qurthubi, itu adalahorang tuli, seperti al-Asham, dari Sekte Muktazilah, dan an-Najadat, dari Sekte Khawarij.Mereka ini merupakan kelompok sempalan.

Karena itu, hukum menegakkan Khilafah merupakan perkaraMa’lum[un] min ad-din bi ad-dharurah (yang sudah diketahui urgensinya dalam Islam). Maka, tidak boleh ada kaumMuslim tidak tahu, bahwa menegakkan Khilafah hukumnya wajib. Sebagaimana tidakboleh tidak tahu, bahwa hukum menegakkan shalat lima waktu hukumnya wajib.

Khilafah untuk Rahmatan li al-‘Alamin

Satu-satunya sistem pemerintahan yang sempurna, yang pernah diterapkan oleh umatmanusia di muka bumi, tidak ada lain, adalah sistem Khilafah. Karena ini adalah satu-satunya sistem pemerintahan yang digariskan oleh Allah SWT. dan diwariskan olehRasulullah saw. secara turun-temurun. Allah pun menjamin, bahwa Islam yang diembanoleh Nabi, dengan sistem pemerintahannya ini merupakan rahmat bagi alam semesta:

﴿وما أرسلناك إال رحمة للعالمین﴾

“Dan, Kami tidak mengutus kamu (Muhammad), kecuali menjadi rahmat bagi seluruhalam.” (QS. al-Anbiya’ [21]: 107)

Makna rahmat[an] li al-‘alamin dijelaskan oleh al-‘Allamah al-Qadhi Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani (w. 1977 M) dengan, “Jalb al-mashalih wa daf’u al-mafasid” (Terwujudnyakemaslahatan dan tercegahnya kerusakan). Hanya saja, kerahmatan bagi seluruh alamini bukan ‘illatsyara’, tetapi hikmah. Karena ayat ini terkait dengan pengangkatan NabiMuhammad saw. sebagai Rasul, maka konteks ayat ini sebenarnya terkait dengan syariatIslam secara utuh, yang meliputi akidah dan hukum syara’. Dengan kata lain, Islamsebagai rahmat[an] li al-‘alamin ini bisa diwujudkan, jika akidah dan hukum Islamditerapkan secara menyeluruh dalam sebuah negara. Rahmat[an] li al-‘alamin ini jugamerupakan hasil dari penerapan Islam secara kaffah(Lihat, an-Nabhani, Muqaddimatuad-Dustur, Juz I/58-59).

Adapun manifestasi dari rahmat[an] li al-‘alamin itu seringkali dirumuskan oleh ulama’Ushul Fiqh, sebut saja al-Syathibi (w. 790 H), dalam empat bentuk kemaslahatan berikut:

1- Kemaslahatan vital (al-Mashlahah ad-Dharuriyyah);

2- Kemaslahatan pelengkap (al-Mashlahah at-Takmiliyyah);

Page 9: Khilafah wajib dan membawa rahmat

21/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Wajib Dan Membawa Rahmat

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/21/khilafah-wajib-dan-membawa-rahmat/ 9/14

3- Kemaslahatan yang dibutuhkan (al-Mashlahah al-Hajiyyah);

4- Kemaslahatan kesempurnaan (al-Mashlahah at-Tahsiniyyah)

(Lihat, al-Hafidz as-Syathibi, al-Muwafaqat fi Ushul as-Syari’ah, Juz II/7).

1- Kemaslahatan vital (al-Mashlahah ad-Dharuriyyah)

Yang dimaksud dengan kemaslatan vital ini kemaslahatan yang harus ada, jika tidakkemaslahatan dunia dan agama tidak akan terwujud (Lihat, al-Hafidz as-Syathibi, al-Muwafaqat fi Ushul as-Syari’ah, Juz II/7). Kemaslahatan vital yang dihasilkan daripenerapan syariat Islam, seperti:

1- Terjaganya agama (hifdh ad-din): Murtad dilarang dalam Islam. Bagi orang yangmurtad diminta bertaubat, dan diberi waktu 3 hari. Setelah 3 hari tetap tidak mau kembalipada Islam, maka dikenai sanksi riddah (murtad), yaitu dibunuh. Dengan cara seperti itu,Islam akan terjaga. Nabi saw. bersabda:

من بدل دینھ فاقتلوه

“Siapa saja yang murtad dari agamanya, maka bunuhlah.” (HR. Malik dari Ibn ‘Umar).

Bukan hanya orang yang murtad dikenai sanksi, tetapi orang yang menghina Islam,mengaku sebagai Nabi, atau mengemban dan menyebarkan paham yang bertentangandengan Islam.

2- Terjaganya akal (hifdh al-‘aql): Minuman keras, narkoba, dan sejenisnyadiharamkan. Bagi orang yang meminum atau mengkonsumsinya, maka dikenakansanksi Syarib al-khamr (peminum khamer), yaitu dicambuk sebanyak 80 kali. Dengancara seperti itu, akal setiap warga negara Khilafah akan terjaga, bersih dan sehat.

3- Terjaganya jiwa (hifdh an-nafs): Membunuh, melukai atau mencederai anggotabadan orang yang darahnya haram (ma’shum ad-dam) hukumnya haram. Bagi yangmelakukannya, maka dikenai sanksi, bisa dijatuhi qishash, atau diyat. Jika keluargakorban pembunuhan tidak menerima permohonan maaf pelaku, maka dia harus dibunuh.Tetapi, jika dimaafkan, maka dia diwajibkan membayardiyat. Begitu juga, ketika melukaiatau mencederai anggota tubuh orang lain, maka dikenai diyat. Dengan cara seperti itu,maka jiwa tiap rakyat negara Khilafah terjaga, dan mahal harganya.

4- Terjaganya keturunan (hifdh an-nasl): Menikah, sebagai satu-satunya metode untukmelanjutkan keturunan, jelas wajib. Sebaliknya, zina dinyatakan sebagai metode yangsalah dalam memenuhi kebutuhan biologis.

نا إنھ كان فاحشة وساء سبیال وال تقربوا الز

“Janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu merupakan perbuatan keji, dancara (metode) yang buruk..” (Q.s. al-Isra’ []: 32)

Page 10: Khilafah wajib dan membawa rahmat

21/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Wajib Dan Membawa Rahmat

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/21/khilafah-wajib-dan-membawa-rahmat/ 10/14

Karena itu, orang yang berzina dikenai sanksi. Bagi yang berzina, denganstatus Muhshan (sudah menikah), dikenai sanksi rajam hingga mati. Sedangkan bagiyang berzina, dengan status Ghair Muhshan(belum menikah), dikenai sanksi jild 100 kali.Dengan cara seperti itu, maka keturunan umat manusia bisa terjaga.

5- Terjaganya kehormatan (hifdh al-karamah): Menuduh orang berzina diharamkan.Pelakunya pun dikenai sanksi qadzaf, yaitu dicambuk 80 kali, dan tidak diterimakesaksiannya. Dengan begitu, kehormatan orang yang baik akan terjaga.

6- Terjaganya harta (hifdh al-mal): Mencuri, merampok, ghashabdan korupsidiharamkan. Pelakunya pun dikenai sanksi yang tegas. Bagi orang yang mencuri,dengan nishab tertentu, dikenai sanksi potong tangan. Bagi perampok, bisa sampaidibunuh dengan disalib. Bagi orang ghashab dan korupsi, bisa dikenai ta’zir. Dengan caraseperti ini, maka harta akan terjaga.

7- Terjaganya negara (hifdh ad-daulah): Mentaati Khalifah yang menerapkan hukumIslam hukumnya wajib, memisahkan diri dari kekuasaannya, membangkang danmelakukan perlawanan pada negara haram. Pelakunya dinyatakan sebagia Bughat, yangdikenai sanksi diperangi hingga menyerah.

Inilah 7 bentuk kemaslahatan vital yang akan diraih oleh umat manusia, baik Muslimmaupun non-Muslim, ketika syariat Islam diterapkan secara kaffah. Tujuh kemaslahatanvital ini sekaligus merupakan manifestasi dari rahmat[an] li al-‘alamin.

2- Kemaslahatan pelengkap (al-Mashlahah at-Takmiliyyah)

Islam bukan saja mewujudkan kemaslahatan vital bagi umat manusia, tetapi jugakemaslahatan pelengkap, yang dengannya kemaslahatan vital bisa diwujudkan dengansempurna. Sebagai contoh, perintah menikah, dan larangan berzina. Perintah danlarangan ini tidak akan bisa diwujudkan, jika hukum-hukum syara’ lain, yang menjadipelengkap perintah dan larangan tersebut tidak diterapkan.

Terkait dengan perintah menikah, maka Islam menetapkan sejumlah hukum pelengkap,sehingga perintah menikah tersebut bisa dilaksankan dengan mudah dan benar:

1- Islam memerintahkan pernikahan dini, khususnya bagi yang sudah mampuberkeluarga.

2- Bagi yang sudah sanggup berkeluarga, tetapi secara materi belum mencukupi, Islammemerintahkannya menikah, meski hanya dengan mahar berupa cincin besi. Bahkan,bisa membayar mahar dengan mengajarkan al-Qur’an kepada isterinya.

3- Bagi yang sudah sanggup berkeluarga, tetapi secara materi betul-betul tidak punya,

Page 11: Khilafah wajib dan membawa rahmat

21/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Wajib Dan Membawa Rahmat

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/21/khilafah-wajib-dan-membawa-rahmat/ 11/14

maka negara bisa membantunya.

Sedangkan terkait dengan larangan berzina, Islam juga menetapkan sejumlah hukumpelengkap, sehingga larangan tersebut bisa dihindari dengan sempurna:

1- Baik pria maupun wanita, sama-sama diwajibkan menutup aurat di hadapan lawanjenisnya.

2- Wanita tidak boleh berpakaian yang menarik perhatian lawan jenisnya (tabarruj).

3- Mereka, masing-masing, juga diwajibkan menundukkan pandangannya terhadaplawan jenisnya.

4- Mereka, masing-masing, juga tidak boleh memandang lawan jenisnya denganpandangan syahwat.

5- Mereka tidak boleh berkhalwat dengan lawan jenisnya, tanpa disertai mahram.

6- Mereka juga tidak boleh bercampur baur (ikhtilath), baik dalam kehidupan khususmaupun umum, kecuali yang dibenarkan oleh syara’.

7- Islam juga mengharamkan produk-produk yang bisa mendorong perzinaan, sepertifilm, gambar dan bacaan porno.

8- Kehidupan pria dan wanita juga wajib dipisahkan secara penuh.

9- Islam juga mengharamkan pria maupun wanita dieksploitasi seksualitasnya untukmenarik perhatian lawan jenisnya, seperti menjadi pramugari, dan sebagainya.

10- Islam melarang pria dan wanita bepergian selama sehari semalam, kecualidisertai mahram.

Semuanya ini membuktikan, bahwa kemaslahatan vital itu tidak bisa diwujudkan dengansempurna, tanpa adanya hukum lain yang merupakan pelengkap. Sebagai contoh,perintah menikah sangat sulit diwujudkan, ketika mahar bagi kaum perempuan sangatmahal. Begitu juga, perzinaan sulit diberantas, jika rangsangan seks sangat marak didalam kehidupan masyarakat. Dalam kondisi seperti ini, jika sanksi rajam diberlakukan,tetap tidak akan menyelesaikan masalah perzinaan. Karena Islam tidak diterapkandengan sempurna.

Beberapa ketentuan hukum Islam yang menjadi pelengkap, baik bagi perintah menikahmaupun larangan berzina di atas bisa disebut sebagai bentuk kemaslahatan pelengkap(al-mashlahah at-takmiliyyah). Di sana, kita bisa menyaksikan betapa adilnya Islam,ketika sanksi zina diberlakukan di saat seluruh pintu perzinaah ditutup rapat, dan pintupernikahan dibuka lebar-lebar.

3- Kemaslahatan yang Dibutuhkan (al-Mashlahah al-Hajiyah)

Page 12: Khilafah wajib dan membawa rahmat

21/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Wajib Dan Membawa Rahmat

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/21/khilafah-wajib-dan-membawa-rahmat/ 12/14

Manusia, sebagai makhluk, dengan segala keterbatasan, terkadang berada dalam situasidan kondisi yang tidak normal. Dalam kondisi normal, hukum yang berlaku pun normal.Tetapi, dalam situasi dan kondisi yang tidak normal, Islam telah menetapkan hukum-hukum tertentu sebagai bentuk keringanan (rukhashah).

Sebagai contoh, bagi orang yang tidak bepergian, dan kondisinya normal, diperintahkanshalat Dhuhur dan Ashar sebanyak 4 rakaat. Tetapi, ketika bepergian, dalam kondisiyang tidak normal, dia boleh memendekkan shalatnya menjadi 2 rakaat, termasukmenggabungkannya dalam satu waktu, bisa di awal maupun di akhir. Hal yang samaberlaku bagi orang yang sakit, boleh shalat sambil duduk atau terbaring, sesuatu yangtidak boleh dalam kondisi normal.

Begitu juga orang yang berpuasa, ketika tidak bepergian, tidak boleh membatalkanpuasanya. Tetapi, ketika bepergian, dia boleh membatalkan puasanya, kemudian wajibmenggantinya di luar bulan suci Ramadhan. Bagi orang yang hamil, atau menyusui jugademikian, diberikan keringanan untuk tidak berpuasa, jika mengkhawatirkan diri danbayinya. Dia pun boleh membayar fidyah sejumlah hari yang ditinggalkan.

Kemaslahatan yang dibutuhkan (al-Mashlahah al-Hajiyah) ini benar-benar dibutuhkanoleh manusia dalam situasi dan kondisi yang tidak normal. Jika tidak ada kemaslahatanseperti ini pasti akan menyulitkan, dan sangat mungkin hukum syara’ akan ditinggalkan.

4- Kemaslahatan Kesempurnaan (al-Mashlahah at-Tahsiniyyah)

Kemaslahatan ini semakin membuktikan kesempurnaan dan keindahan ajaran Islam.Islam, misalnya, memerintahkan khitan, baik bagi kaum prian maupun wanita.Dengannya, kebersihan kelamin masing-masing bisa dijaga, karena tempat bersemainyakotoran bekas kencing telah dihilangkan. Dengan begitu, mereka terhindar dari penyakitkelamin. Selain itu, disyariatkannya khitan ini juga untuk menyempurnakan perintahpernikahan yang bertujuan untuk melanjutkan keturunan.

Mandi, mandi junub, berwudhu, mencuci tangan, mulut, gigi dan mulut juga diperintahkanoleh Islam. Dengannya, tubuh kaum Muslim terjaga kebersihannya, sehingga terhindardari penyakit kulit, jerawat, bisul, kutu dan mulut. Islam memerintahkan bersuci denganair suci mensucikan, bukan sekedar suci tetapi tidak mensucikan, serta melarang bersucidengan air najis, termasuk air yang terkena sinar matahari langsung. Dengan cara sepertiitu, kesehatan kulit dan fisik kita akan terjaga.

Bahkan, kesehatan lingkungan juga diperhatian oleh Islam. Islam, misalnya, melarangkencing di lubang. Islam juga melarang buang air di air yang menggenang, tidakmengalir. Islam juga melarang merusak pepohonan, dan ekosistem. Semuanya ini terkaitdengan pelestarian lingkungan hidup.

Seluruh bentuk kemaslahatan, baik kemaslahan vital, pelengkap, yang dibutuhkanmaupun kemaslahatan kesempurnaan, ini merupakan manifestasi dari Islamsebagai rahmat[an] li al-‘alamin. Semuaya ini, sekali lagi, hanya bisa terwujud, dengan

Page 13: Khilafah wajib dan membawa rahmat

21/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Wajib Dan Membawa Rahmat

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/21/khilafah-wajib-dan-membawa-rahmat/ 13/14

menerapkan Islam secarakaffah, baik dari aspek akidah maupun hukum syara’-nya didalam naungan Negara Khilafah. Tanpanya, slogan rahmat[an] li al-‘alaminhanyalahisapan jempol semata.

Sebagai rakmat bagi alam, Islam bukan hanya rahmat bagi kaum Muslim, tetapi juga non-Muslim. Berikut ini adalah surat George II kepada Khalifah kaum Muslim:

Dari George II, Raja Inggeris, Swedia dan Norwegia,

Kepada Khalifah – penguasa kaum Muslimin –

di Kekhilafahan Andalusia,

Yang Mulia, Hisyam III,

Yang Mulia..

Setelah salam hormat dan takdzim, kami beritahukan kepada yang Mulia, bahwa kamitelah mendengar tentang kemajuan yang luar biasa, dimana berbagai sekolah sains danindustri bisa menikmatinya di negeri yang Mulia, yang metropolit itu.

Kami mengharapkan anak-anak kami bisa menimba keagungan yang ideal ini agar kelakmenjadi cikal bakal kebaikan untuk mewarisi peninggalan yang Mulia guna menebarcahaya ilmu di negeri kami, yang masih diliputi kebodohan dari berbagai penjuru.

Kami telah memutuskan puteri saudara kandung kami, Dubant, untuk memimpin delegasidari puteri-puteri pemuka Inggeris agar bisa memetik kemuliaan … agar kelak beliau bisaditempatkan bersama teman-teman puterinya dalam naungan kebesaran yang Mulia.

Puteri kecil kami, juga telah dibekali dengan hadiah kehormatan untuk menghormatikedudukan yang Mulia nan agung..

Hamba mengharapkan kemuliaan yang Mulia dengan berkenan menerimanya, denganpenuh hormat dan penuh cinta yang tulus.

Tertanda,

Pelayan yang Mulia nan taat,

George II

Begitulah, Islam sebagai rahmat[an] li al-‘alamin benar-benar nyata, dirasakan dandinikmati bukan hanya oleh orang Islam, tetapi juga non-Muslim. Bahkan, juga bukanhanya dirasakan dan dinikmati oleh manusia, tetapi hewan dan lingkungan hidup pun

Page 14: Khilafah wajib dan membawa rahmat

21/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Wajib Dan Membawa Rahmat

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/21/khilafah-wajib-dan-membawa-rahmat/ 14/14

merasakannya.[]

Baca juga :

1. Islam itu Indah, Syariah Membawa Berkah, Khilafah Membawa Rahmat2. KH. Muchlas Zain: “Tidak ada khilaf, nashbul khilafah adalah wajib syar’an wa

aqlan”3. Umat Islam Wajib Bersatu Di Bawah Satu Khilafah4. Khilafah: Wajib dan Pasti5. Ketua DPP HTI Hafidz Abdurrahman :

KHILAFAH WAJIB DAN URGEN