2
9/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Ma’al Hadīts asySyarīf: Khomer Kunci Setiap Kejahatan Ma’al Hadīts asySyarīf: Khomer Kunci Setiap Kejahatan December 9th, 2014 by kafi Dalam Hāsyiyah asSindi fi Syarhi Sunan Ibnu Majah, pada bab “alkhomru miftāhu kulli syarr[in], khomer kunci setiap kejahatan”, terdapat penjelasan berikut: Telah menceritakan kepada kami alHussein bin alHassan alMarwazi, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Adi. (Sedang sanad satunya) telah menceritakan kepada kami Ibrahin bin Sa’id alJauhari, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab. Sementara itu, Ibnu Abi Adi dan Abdul Wahhab, keduanya dari Rasyid Abu Muhammad alHimmani, dari Syahr bin Hausyab, dari Ummu Darda’, dari Abu Darda’ yang berkata: Kekasihku (Rsulullah) saw telah berwasiat kepadaku: ﺎﺡ ﺎﻣ ﱠﻬ ﺍﻟ Kamu jangan minum khomer. Sebab khomer itu adalah kunci setiap kejahatan.”(HR. Ibnu Majah). Sabda Rasulullah saw: “Sebab khomer itu adalah kunci setiap kejahatan”. Sebab khomer itu menghilangkal akal. Sehingga orang yang telah hilang akalnya, tidak peduli terhadap sesuatu. Dengan demikian, terbukalah baginya pintu kejahatan, dimana sebelumnya ditutup oleh ketentuan akal—yang tidak menghendaki dilakukannya kejahatan. Sehubungan dengan masalah ini, disebutkan bahwa ada seseorang yang disuruh untuk memilih di antara tiga hal, yaitu: berzina, membunuh, atau minum khomer. Kemudian orang tersebut melihat bahwa berzina itu termasuk dosa besar, sehingga ia menolak untuk melakukannya. Sedangkan membunuh (dalam pandangan orang tersebut, dosanya) lebih besar lagi, sehingga ia pun enggan memilihnya. Sementara itu, orang tersebut memandang mudah minum khomer. Sehingga ketika khomer telah merusak kesadaran dan pikirannya, maka ia pun dengan mudah melakukan pembunuhan dan perzinahan—yang sebelumnya ia tolak. Sebab ketika akalnya telah hilang, maka ia memandang mudah dan menghalalkan dosadosa lainnya. Jadi, wahai kaum Muslim, bahwa minum khomer itu merupakan perkara besar (serius), dan termasuk dosa besar. Sehingga terkait khomer ini, pembuat, penjual, pengantar, peminum, dan penuangnya adalah orangorang yang dilaknat oleh Rasulullah saw. Namun demikian, keberadaan khomer banyak ditemukan dengan mudah di negerinegeri kaum Muslim, termasuk orang yang meminumnya, dan yang memperdagangkannya, sehingga seolaholah itu terjadi di negerinegeri nonMuslim. Bahkan lebih buruknya lagi, bahwa khomer itu justru dipromosikan oleh para penguasa kita, dimana mereka membuka barbar sebagai tempatnya. Sehingga melihat tempattempat yang memperjualbelikan khomer merupakan pemandangan yang biasa dan akrab di negeri negeri kaum Muslim.

Khomer kunci setiap kejahatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Khomer kunci setiap kejahatan

9/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Ma’al Hadīts asy­Syarīf: Khomer Kunci Setiap Kejahatan

Ma’al Hadīts asy­Syarīf: Khomer Kunci Setiap Kejahatan

December 9th, 2014 by kafi

Dalam Hāsyiyah as­Sindi fi Syarhi Sunan Ibnu Majah, pada bab “al­khomru miftāhu kullisyarr[in], khomer kunci setiap kejahatan”, terdapat penjelasan berikut:

Telah menceritakan kepada kami al­Hussein bin al­Hassan al­Marwazi, telahmenceritakan kepada kami Ibnu Abi Adi. (Sedang sanad satunya) telah menceritakankepada kami Ibrahin bin Sa’id al­Jauhari, telah menceritakan kepada kami AbdulWahhab. Sementara itu, Ibnu Abi Adi dan Abdul Wahhab, keduanya dari Rasyid AbuMuhammad al­Himmani, dari Syahr bin Hausyab, dari Ummu Darda’, dari Abu Darda’yang berkata: Kekasihku (Rsulullah) saw telah berwasiat kepadaku:

ال تشرب الخمر فإنها مفتاح كل شر

“Kamu jangan minum khomer. Sebab khomer itu adalah kunci setiap kejahatan.” (HR.Ibnu Majah).

Sabda Rasulullah saw: “Sebab khomer itu adalah kunci setiap kejahatan”. Sebab khomeritu menghilangkal akal. Sehingga orang yang telah hilang akalnya, tidak peduli terhadapsesuatu. Dengan demikian, terbukalah baginya pintu kejahatan, dimana sebelumnyaditutup oleh ketentuan akal—yang tidak menghendaki dilakukannya kejahatan.

Sehubungan dengan masalah ini, disebutkan bahwa ada seseorang yang disuruh untukmemilih di antara tiga hal, yaitu: berzina, membunuh, atau minum khomer. Kemudianorang tersebut melihat bahwa berzina itu termasuk dosa besar, sehingga ia menolakuntuk melakukannya. Sedangkan membunuh (dalam pandangan orang tersebut,dosanya) lebih besar lagi, sehingga ia pun enggan memilihnya. Sementara itu, orangtersebut memandang mudah minum khomer. Sehingga ketika khomer telah merusakkesadaran dan pikirannya, maka ia pun dengan mudah melakukan pembunuhan danperzinahan—yang sebelumnya ia tolak. Sebab ketika akalnya telah hilang, maka iamemandang mudah dan menghalalkan dosa­dosa lainnya.

Jadi, wahai kaum Muslim, bahwa minum khomer itu merupakan perkara besar (serius),dan termasuk dosa besar. Sehingga terkait khomer ini, pembuat, penjual, pengantar,peminum, dan penuangnya adalah orang­orang yang dilaknat oleh Rasulullah saw.Namun demikian, keberadaan khomer banyak ditemukan dengan mudah di negeri­negerikaum Muslim, termasuk orang yang meminumnya, dan yang memperdagangkannya,sehingga seolah­olah itu terjadi di negeri­negeri non­Muslim. Bahkan lebih buruknya lagi,bahwa khomer itu justru dipromosikan oleh para penguasa kita, dimana merekamembuka bar­bar sebagai tempatnya. Sehingga melihat tempat­tempat yangmemperjualbelikan khomer merupakan pemandangan yang biasa dan akrab di negeri­negeri kaum Muslim.

Page 2: Khomer kunci setiap kejahatan

9/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Ma’al Hadīts asy­Syarīf: Khomer Kunci Setiap Kejahatan

Mengingat semua ini merupakan kemungkaran (kejahatan) yang dilakukan oleh negara;dan negara­negara di negeri­negeri kaum Muslim tidak berusaha untukmenghilangkannya, bahkan mereka berusaha untuk mengadakannya di tengah­tengahkaum Muslim, maka melenyapkan negara­negara ini, dan para penguasannya adalahkewajiban syariah (agama). Sementara itu, kaidah fiqih mengatakan: mā lā yatimmu al­wājibu illā bihi fahuwa wājib[un], sesuatu yang menjadikan kewajiban tidak sempurnakecuali adanya sesuatu itu, maka adanya sesuatu itu menjadi wajib.

Oleh karena itu, kami menyeru Anda, wahai kaum Muslim, agar berjuang bersama­samadengan para pejuang yang mukhlis untuk mengembalikan hukum­hukum Allah di mukabumi ini, melalui tegaknya negara Islam, Khilafah Rasyidah kedua yang mengikuti metodekenabian, yaitu negara yang telah dijanjikan Allah kepada kami, dan kabar gembira akantegaknya kembali telah disabdakan oleh Rasulullah saw.

Sumber: hizb­ut­tahrir.info, 7/12/2014.

Baca juga :

1. Ma’al Hadîts Asy­Syarîf: Diangkat dan Dicabutnya Ilmu2. Ma’al Hadits Asy­Syarîf: Kelemahlembutan3. Ma’al Hadîts Asy­Syarîf: Mengikuti Cara Orang Yahudi dan Kristen4. Ma’al Hadīts asy­Syarīf: Pengelolaan Tanah5. Ma’al Hadîts Asy­Syarîf: Kesucian Darah Seorang Muslim