Click here to load reader
Upload
achmad-philip
View
9
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
khutbahjumat_sm17-11
Citation preview
31SUARA MUHAMMADIYAH 17 / 96 | 1 - 15 SEPTEMBER 2011
Khutbah Jum'at
Kaum Muslimln Jamaah Jum’at
Rahimakumullah.
Terlebih dahulu marilah kita
panjatkan puji dan syukur kehadirat
Allah Rabbul Izzati. Bahwa atas
rahmat dan karunia-Nyalah kita dapat
hadir berkumpul di masjid yang mulia
ini dalam rangka menunaikan shalat
Jum’at, sebagai manifestasi taslim
fillaah wa ta’abbud ilallah dan
perlambang adanya solidaritas
ukhuwwah Islamiyyah yang
merupakan umatan wahidah.
Sholawat dan salam semoga
senantiasa dilimpahcurahkan oleh
Allah SwT kepada Nabi besar
Muhammad Rasulullah saw, para
keluarganya, para sahabat-
sahabatnya dan segenap pengikut-
pengikutnya yang setia sampai akhir
zaman, insya Allah termasuk kita
bersama. Amien.
Kaum Muslimln Jamaah Jum’at
Rahimakumullah.
Salah satu indikator penting
Indahnya rizki halal
kebahagiaan hidup seorang yang
bertakwa adalah mendapatkan rezeki
yang halalan thoyyiba. Karena
rezeki yang halal itu akan
mendatangkan ketenangan dan
kedamaian. Sekaligus mendorong
dan menumbuhkan perilaku dan sifat
yang mulia. Seperti: kejujuran,
kerendahan hati, amanah, dermawan,
kecerdasan intelektual, kecerdasan
spiritual, kecerdasan emosional dan
kecerdasan sosial juga sifat-sifat
terpuji lainnya.
Allah SwT berfirman:
“Hai sekalian manusia,
makanlah yang halal lagi baik dari
apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah setan. Karena
sesungguhnya setan itu adalah
musuh yang nyata bagimu.
Sesungguhnya setan itu hanya
menyuruh kamu berbuat jahat dan
keji, dan mengatakan terhadap
Allah apa yang tidak kamu
ketahui.” (Qs. Al Baqarah: 168-169)
Ulama ahli tafsir Ibnu Katsir
menafsirkan tentang ayat tersebut di
atas bahwa, setelah Allah SwT
menjelaskan tentang ketauhidan
yakni tidak ada Tuhan selain Allah
Yang Maha Pemberi Rezeki kepada
seluruh makhluk-Nya. Kemudian
Allah SwT menjelaskan, bahwa
segala sesuatu yang ada di bumi
(sumber daya alam) untuk sarana dan
fasilitas hidup manusia, dengan izin-
Nya makanlah dengan syarat yang
halal selama tidak membahayakan
kesehatan akal dan badan.
Selanjutnya, Allah SwT
memanggil kepada hamba-Nya yang
bertakwa untuk segera meraih harta
yang halal. Sebagaimana firman-Nya:
“Hai Rasul-rasul, makanlah dari
makanan yang baik-baik, dan
kerjakanlah amal yang shalih.
Sesungguhnya, Aku Maha
mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (Qs. Al-Mu’minun: 51)
Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah Ta’aala
mencintai kalau Dia melihat
hamba-Nya berusaha mencari
rezeki yang halal. (HR. Thobroni
dan Dailami dari Ali ra)
Kaum Muslimln Jamaah Jum’at
Rahimakumullah.
Mencari rezeki yang halal bagi se-
orang yang bertakwa merupakan se-
buah keniscayaan, sekaligus kebu-
tuhan, serta dilakukan dengan meng-
gunakan 2 (dua) pendekatan yaitu:
1. Sebab-sebab yang terukur secara
material dengan cara bekerja,
berusaha, maupun ihtiar
sepanjang waktu dan zaman.
Firman Allah SwT:
MIFTAH MAHFUD / KORPS MUBALLIGH MUHAMMADIYAH BEKASI (KMMB) JAWA BARAT
32 SUARA MUHAMMADIYAH 17 / 96 | 2 - 16 RAMADLAN 1432 H
Khutbah Jum'at
“ Dialah yang menjadikan bumi
itu mudah bagi kamu. Maka
berjalanlah di segala penjuru-
nya dan makanlah sebagian
dari rezki-Nya. Dan hanya
kepada-Nya-lah kamu (kembali
setelah) dibangkitkan.” (Qs. Al-
Mulk: 15)
2. Sebab-sebab yang berkaitan
dengan perilaku keagamaan, yang
tercermin dalam kehidupan
keseharian. Shalat yang dilakukan
dengan baik, doa yang selalu
dipanjatkan kepada Allah SwT,
zakat, infak, sedekah yang selalu
didermakan, ilmu yang selalu
bermanfaat bagi kepentingan
bersama. Dakwah amar ma’ruf
nahi munkar yang semua itu
tercakup dalam ruang lingkup
iman dan takwa, ternyata akan
mengundang rizki dari Allah SwT
yang penuh keberkahan.
Firman Allah SwT:
Barangsiapa bertakwa kepa-
da Allah, niscaya Dia akan meng-
adakan baginya jalan ke luar,
dan memberinya rezeki dari arah
yang tiada disangka-sangkanya.
Dan Barangsiapa yang bertawa-
kal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan (keperlu-
an)nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang
dikehendaki-Nya, sesungguhnya
Allah telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap
sesuatu.” (Qs. At- Tholaq: 2-3).
Kaum Muslimln Jamaah Jum’at
Rahimakumullah.
Rasulullah saw menganjurkan
kepada umatnya bangun pagi untuk
berusaha mencari rezeki.
Sebagaimana beliau berdoa:
“Allaahumma, Ya Allah berkahi-
lah umatku di pagi buta (berusaha
di waktu pagi-pagi sekali)“. (H.r. At
Turmudzi dari Shakkar al Ghamidi).
Di dalam tafsir Ibnu Katsir
dijelaskan, bahwa istighfar dan
taubat seseorang kepada Allah SwT
itu akan melancarkan proses jalan
datangnya rezeki yang halal.
Allah SwT berfirman:
“Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertak-
wa, pastilah Kami akan melimpah-
kan kepada mereka berkah dari la-
ngit dan bumi, tetapi mereka men-
dustakan (ayat-ayat Kami) itu. Ma-
ka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya.” (Qs. Al-A’raf: 96)
Rezeki atau harta yang halal akan
menjadikan umat Islam berwibawa
dan terhormat. Segala usaha dan
perjuangan di semua lapangan
kehidupan dilakukan semata-mata
untuk ridla Allah SwT. Sehingga
rezekinya berkah.
Khutbah Kedua
Kaum Muslimln Jamaah Jum’at
Rahimakumullah.
Pada khutbah yang kedua ini
marilah kita membaca doa, semoga
Allah SwT senantiasa memberi
pertolongan dan melimpahkan rizki
yang halal serta mengampuni segala
dosa dan kehilafan kita, amien.l
Korps Muballigh
Muhammadiyah Bekasi (KMMB)
Jawa Barat.
33SUARA MUHAMMADIYAH 17 / 96 | 1 - 15 SEPTEMBER 2011
Khutbah Jum'at
berguru kepada binatang
ALI YUSUF / PENGASUH PONDOK PESANTREN FAUZUL MUSLIMIN KOTAGEDE
Hadirin jamaah shalat Jum’at
rahimakumullah.
Dilihat dari segi fungsi dan
kedudukannya manusia lebih mulia
dibanding dengan makhluk lainnya
sekalipun dengan malaikat.
Kemuliaan manusia itu terletak pada
kesempurnaan akal, hati dan hawa
nafsu yang hal ini tidak ada pada
malaikat.
Allah SwT menjelaskan dalam Al-
Qur’an:
Sesungguhnya Kami telah men-
ciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya,” (Qs. At-Tiin:
4).
Binatang adalah salah satu
makhluk Allah dengan ragam dan
jenisnya tentu tidaklah Allah
ciptakan dengan sia-sia melainkan
memiliki hikmah dari penciptaan-Nya.
Allah menjelaskan dalam Al-Qur’an:
Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia,
Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa
neraka.” (Qs. Ali-lmran: 191)
Allah telah mengabadikan
beberapa nama binatang menjadi
nama surat dalam Al-Qur’an. Seperti
Al-Baqarah (sapi betina), An-Nahl
(lebah), Al-Ankabut (laba-laba), An-
Naml (semut) dan Al-Fiil (gajah), hal
ini menunjukan adanya hikmah dari
penciptaan binatang bagi manusia.
Hadirin jamaah shalat Jum’at
rahimakumullah.
An-Naml (semut) adatah binatang
kecil yang memiliki banyak
keistimewaan seperti ulet, ia mampu
mengangkat suatu benda lima puluh
kali lipat lebih besar dari berat
tubuhnya sendiri. Semut juga banyak
mengajarkan kepada manusia nilai-
nilai sosial yang baik, atau istilah lain
mengajarkan keshalihan sosial. Allah
menjelaskan tentang kisah semut
dalam Al-Qur’an:
“Hingga apabila mereka sampai
di lembah semut berkatalah seekor
semut: Hai semut-semut, masuklah
ke dalam sarang-sarangmu, agar
kamu tidak diinjak oleh Sulaiman
dan tentaranya, sedangkan mereka
tidak menyadari,“ (An-Nam l: 18)
Adapun pelajaran yang bisa
diambil dari kehidupan semut adalah:
Pertama, semut adalah tipe
pekerja keras dan ulet. Artinya ia
akan terus bekerja selama belum
cukup untuk memenuhi
kebutuhannya. Kedua, semut itu
adalah tipe binatang yang suka
membantu dan bergotong-royong
dengan sesamanya. Ketiga, semut
memiliki ruangan-ruangan khusus.
Seperti ruang ratu, ruang tidur, ruang
makan, ruang tempat buang sampah.
Hal ini menunjukkan bahwa semut
adalah binatang yang pandai menata
ruang untuk terpenuhi ruangan yang
sehat. Keempat, semut adalah
binatang yang gemar menabung,
artinya ia selalu memenuhi tabungan
makanan untuk memenuhi kebutuhan
ketika tidak ada makanan.
An-Nahl (lebah), kisah tentang
lebah Allah jelaskan dalam surat An-
Nahl: 68-69
“Dan Tuhanmu mewahyukan
kepada lebah: 'Buatlah sarang-
sarang di bukit-bukit, di pohon-
pohon kayu, dan di tempat-tempat
yang dibikin manusia (68)
Kemudian makanlah dari tiap-tiap
(macam) buah-buahan dan
tempuhlah jalan Tuhanmu yang
telah dimudahkan (bagimu). Dari
perut lebah itu ke luar minuman
(madu) yang bermacam-macam
warnanya. Di dalamnya terdapat
34 SUARA MUHAMMADIYAH 17 / 96 | 2 - 16 RAMADLAN 1432 H
Khutbah Jum'atobat yang menyembuhkan bagi
manusia. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat
tanda (kebesaran Tuhan) bagi
orang-rang yang memikirkan (69).
Adapun pelajaran yang terdapat
pada lebah ini adalah pertama, dalam
komunitas lebah dibagi menjadi tiga
kelompok. Yaitu Ratu lebah, lebah
pekerja, dan lebah tentara. Demikian
pula manusia, dalam hidup itu harus
berbagi peran sesuai dengan
tugasnya. Kedua: lebah Pekerja
dalam mencari makanan ia selalu
selektif dalam memilih makanan.
Demikian pula manusia, seyogyanya
dalam mencari makan atau rezeki
hendaklah memperhatikan makanan
yang halal dan baik. Ketiga, lebah
senantiasa dalam hidupnya memberi
sesuatu yang bermanfaat. Seperti
mengeluarkan madu dari perutnya,
bahkan sengatannya pun bermanfaat
bagi kesehatan. Pelajarannya adalah
bahwa sebaik-baik manusia adalah
yang dapat memberikan manfaat bagi
diri dan yang lainnya.
Al-Ankabut (laba-laba), Allah
jelaskan laba-laba dalam surat Al-
Ankabut 41:
“Perumpamaan orang-orang
yang mengambil pelindung-
pelindung selain Allah adalah
seperti laba-laba yang membuat
rumah. Dan sesungguhnya, rumah
yang paling lemah adalah rumah
laba-laba kalau mereka
mengetahui.”
Adapun pelajaran yang bisa
diambil adalah pertama, rumah yang
rapuh adalah rumah laba-laba. Yaitu
rumah yang di dalamnya tidak
ditegakkan tauhid, sehingga fondasi
dirinya lemah dan rapuh. Kedua,
orang yang masih mencari
perlindungan kepada selain Allah,
maka dirinya rapuh dan lemah di
hadapan Allah.
Hadirin jamaah shalat Jum’at
rahimakumullah.
Al-Baqarah (sapi betina), tentang
sapi betina Allah jelaskan dalam Al-
Qur’an:
“Dan (ingatlah), ketika Musa
berkata kepada kaumnya:
'Sesungguhnya Allah menyuruh
kamu menyembelih seekor sapi
betina.' mereka berkata: 'Apakah
kamu hendak menjadikan kami
buah ejekan? Musa menjawab: 'Aku
berlindung kepada Allah agar tidak
menjadi salah seorang dari orang-
orang yang jahil,'” (Qs. Al-Baqarah:
67)
Adapun pelajaran yang bisa kita
ambil adalah pertama, sifat binatang
secara umum, seperti sapi adalah
bodoh, tidak tahu baik buruk, tidak
paham kebenaran. Kedua, sifat sapi
itu rakus, ia tidak pernah puas
dengan apa yang sudah menjadi milik
dirinya, bahkan milik orang lainpun ia
makan. Ketiga, sapi adalah binatang
yang berperilaku kotor dan jorok, ia
tidak paham bagaimana hidup bersih
dan sehat. Maka, pelajaran darinya
kita harus tinggalkan sifat bodoh,
rakus dan jorok seperti yang ada
pada sapi.
Al-Fill (gajah), perihal gajah
diceritakan Allah dalam Al-Qur’an
surat Al-Fiil: 1-5.
Pelajaran yang bisa diambil
adalah pertama, gajah sering
disimbolkan sebagai binatang
penghalang dikarenakan besarnya
tubuh gajah. Kedua, gajah adalah
binatang pemalas dan banyak makan.
Pelajarannya adalah kita tidak boleh
menjadi penghalang kesuksesan dan
kebenaran bagi diri maupun orang
lain. Demikian pula, bahwa tujuan
hidup manusia itu bukan untuk
makan melainkan makan itu adalah
untuk hidup.l
Doa khutbah kedua