KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    1/25

    1. Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    Untuk mengetahui sifat bagi sebuah partikel, perlu dicari penyelesaian persamaan Schrodingernya.

    Terutama Penyelesaian bagi gerak partikel untuk gerak translasi, rotasi dan vibrasi.

    Energi bagi suatu partikel disimpan dalam bentuk gerak translasi, vibrasi dan rotasi ini. Ini yangmenjadi dasar bagi kita untuk mencari penyelesaian fungsi gelombang yang sesuai dengan

    gerakan bagi persamaan Schrodingernya.

    1.1. Gerak Translasi

    Persamaan Umum Schrodinger bagi partikel bebas adalah:

    2m

    d2

    dx2=E

    Atau dalam bentuk yang sederhana

    H=E dengan H=2

    2m

    d2

    dx2

    Penyelesaian umum bagi persamaan Schrodinger tersebut adalah:

    k=AeikxB eikx dengan EK=

    k22

    2m

    Dan dengan hubungan

    ekx=cosxi sin x

    Makak=A e

    ikx+B eikx

    =A(cos kx+ isin kx )+B(cos kxi sin kx)=(A+B)cos kx+(AB)i sin kx

    Dengan melihat keadaan fisik yang sesungguhnya maka akan dapat ditentukan penyelesaian

    khususnya seperti pada kuliah terdahulu.

    Beberapa yang harus menjadi perhatian:

    Kondisi batas harus diperhatikan dalam mencari penyelesaian persamaan Schrodinger.

    Fungsi gelombang harus ternormalisasi

    Penyelesaian akan memberikan sifat kuantisasi.

    Terdapat sifat ortogonal bagi fungsi gelombang yang saling menghilangkan.

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 1 of 25

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    2/25

    1.2. Gerak bagi suatu partikel dalam kotak 2 dimensi atau lebih..

    Bila partikel berada dalam suatu kotak dua dimensi dengan ukuranL1 pada arahx danL2 pada arah

    y maka persamaan Schrodinger menjadi;

    2

    2 m 2

    x22

    y 2 =E Untuk menyelesaikan persamaan Schrodinger 2 dimensi ini maka perlu dilakukan pemisahan

    variabel (Separation Variable).

    1.3. Metoda Separasi

    Persamaan fungsi gelombang klasik dan juga persamaan Schrodinger merupakan persamaan diferensialparsial. Untuk menyelesaikan persamaan Schrodinger 2 atau 3 dimensi dilakukan dengan menggunakan

    metoda separasi.

    Suatu persamaan u(x,t) dapat dipisahkan menjadi suatu persamaan dalam fungsix, dan dalam fungsi t.

    u (x , t)=X(x)T(t)

    Misal untuk persamaan gelombang

    2u x , t

    x2=

    1

    v2

    2 u x , t

    t2

    Dengan mensubtitusi akan diperoleh

    Ttd2Xx

    dx2

    =1

    v2

    Xxd2Tt

    dt2

    Bila dibagi u x ,t=XxTt akan diperoleh

    1

    Xx d

    2Xxdx

    2=

    1

    v2

    Tt

    d2

    Ttdt

    2

    Terlihat bahwa bagian kiri Persamaan merupakan fungsi darix saja dan sisi kanan merupakan fungsi dari

    t. Karena kedua variabel merupakan variabel yang independent (bebas) kedua persamaan dapatdivariasikan secara bebas. Keduanya bernilai sama bila pada setiap variasix dan tdengan nilai

    persamaannya merupakan suatu konstantaK. Dengan cara ini maka dapat diperoleh

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 2 of 25

    2

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    3/25

    1

    Xx

    d2Xx

    dx2

    =K

    Dan

    1

    v2Tt

    d2Tt

    dt2

    =K

    Konstata K adalah konstanta separasi dan dapat ditentukan kemudian. Persamaan kemudian dapat ditulis

    ulang menjadi

    d2Xx

    dx2

    KXx=0

    Dan

    d2

    Tt

    dt2

    K v2Tt=0

    Persamaan dan dikenal sebagai persamaan diferensial biasa. Kedua persamaan adalah persamaan linear,

    dan koefisien yang terkait pada variabel merupakan suatu konstanta. Persamaan terakhir ini dapat

    diselesaikan dengan mudah.

    NilaiKpada persamaan dan akan ditentukan. Saat ini tidak diketahui apakah bernilai positif, negatif atau

    Nol.

    Asumsi bila K=0Hasil integrasi persamaan dan akan memberikan

    Xx=a1xb1

    Dan

    Tt=a2 tb2

    a dan b adalah konstanta integrasi dan dapat dicari dengan memperhatikan kondisi batas, yaitu.

    u 0, t=X0Tt=0

    Dan

    u l , t=XlTt=0

    Karena Tt tidak bernilai nol dapat semua t, maka tentunya

    X0=0 dan Xl=0

    Untuk K0

    d2

    y

    dx2k2y (x)=0

    d2 y

    dx2=k2y x

    Dengan kmerupakan konstanta. Dan merupakan pangkat dua agar hargaKselalu pasti > 0. Solusi umum

    untuk persamaan diferensial linear dengan konstanta yang sisi kanannya bernilai nol memiliki solusidalam bentuk y x =e

    x , dengan merupakan konstanta yang akan ditentukan kemudian. Denganini maka Persamaan menjadi

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 3 of 25

    3

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    4/25

    2k2y x=0

    Ini dapat dipenuhi bila2 2( )k atau ( )y x bernilai nol. Karena ( ) 0y x = adalah penyelesaian

    trivial maka 2k2=0 sehingga

    k =

    Jadi terdapat 2 buah solusi yaitu ( ) kxy x e= dan ( ) kxy x e=Solusi umum persamaan akhirnya adalah

    1 2( )kx kxy x c e c e= +

    Untuk 0K yang besarnya0V = fungsi gelombang menjadi

    { }1/2

    ' ' 2ikx ikxA e B e k mE = + =h

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 7 of 25

    7

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    8/25

    Fungsi gelombang yang lengkap adalah fungsi gelombang untuk partikel yang bergerak ke kanan,

    partikel yang dipantulkan, fungsi gelombang pada barrier yang amplitudonya berubah dan fungsi

    gelombang partikel yang berpropagasi setelah melewati barirer. Semua fungsi gelombang ini

    harus kontinue pada daerah-daerah batasnya. Yaitu pada 0x = dan x L= dan harus menjadicatatan bahwa nilai 0e . Maka berlaku aturan batas.

    ' 'L L ikL ikLA B C D Ce De A e B e + = + + = +

    Kemiringan pada boundaries juga harus bersifat kontinu maka;

    ' 'L L ikL ikL

    ikA ikB C D

    Ce De ikA e ikB e

    =

    =

    Terdapat 4 buah persamaan dan 6 konstanta yang tidak diketahui. Jika partikel bergerak dari kirike kanan, maka tidak akan ada partikel yang bergerak ke arah kiri pada daerah di sebelah kanan

    barrier. Dengan demikian maka harga ' 0B = .

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 8 of 25

    8

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    9/25

    Keboleh jadian suatu partikel bergerak ke arah sumbu x positif pada sisi sebelah kiri dari barrier

    akan proporsional dengan2

    A dan kebolehjadian partikel bergerak ke arah kanan dari barrier

    adalah2

    'A . Rasio perbandingan kedua ini yang disebut kebolehjadian probabilitas.

    ( )12

    116 (1 )

    L Le eT

    = +

    Dengan /E V = . Plot dari fungsi diatas dapat dilihat pada Gambar Berikut.

    Untuk barier yang lebar dan memiliki energi tinggi ( 1L ? ) persamaan di atas memilikibentuk yang lebih sederhana yaitu,

    ( ) 216 1 LT e =

    Kebolehjadian transmisi berkurang secara eksponensial sejalan dengan bertambahnya ketebalan

    barrier. Partikel dengan massa yang keci akan lebih mudah mengalami efek tunneling

    dibandingkan dengan partkel yang lebih besar. Tunneling sangat memiliki peran yang besar pada elektron dan muon, dibandingkan dengan

    partikel yang berat seperti proton.

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 9 of 25

    9

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    10/25

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 10 of 25

    10

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    11/25

    1.7. Gerak Vibrasi

    Sebuah partikel akan mengalami gerakan harmonik bila partikel tersebut memiliki gaya balik

    (restoring force) yang besarnya setara dengan gerakan yang terkait dengan posisinya

    (displacement) yang besarnya adalah

    F kx= Dengan kadalah konstanta gaya yang menunjukkan besarnya kekakuan dari pegas, makin besar

    nilai kmaka makin kaku pegas tersebut.

    Gaya berkaitan dengan energi potensial melalui hubungandV

    Fdx

    = sehingga besarnya

    potensial yang terkait dengan gaya ini adalah

    21

    2V kx=

    Dengan demikian ungkapan persamaan Schrodinger bagi partikel yang mengalami gerak harmonik

    adalah

    2 22

    2

    1

    2 2

    dkx E

    m dx

    + =

    h

    Bentuk potensial energi bagi osilator harmonik adalah

    Bagaimana hubungan antara k dengan bentuk kurva ?

    1.8. Tingkat energi

    Syarat batas yang harus dipenuhi saat menyelesaikan persamaan Schrodinger bagi osilator

    harmonik adalah 0 pada x = = , dengan syarat batas ini akan diperoleh bahwa tingkat

    energi yang diperbolehkan adalah:1

    ( ) 0,1, 2,...

    2v

    kE v v

    m

    = + = =

    h

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 11 of 25

    11

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    12/25

    Pada energi potensial harmonik, selisih tiap tingkat energi adalah sama dan besarnya adalah h

    dengan ( )1/2

    /k m = . Pada keadaan energi terendahpun sebuah sistem dalam osilatorharmonik akan memiliki besar energi tertentu (tidak berharga nol).

    1.9. Bentuk persamaan fungsi gelombang suatu partikel yang terperangkap dalam osilator

    harmonik.

    Persamaan gelombang yang merupakan penyelesaian dari suatu partikel dalam suatu osilator

    harmonik akan mengikuti bentuk,

    polinomial dalam fungsi Gausian dengan bentuk lonceng( ) ( ) ( )xx N = Bentuk persamaannya adalah;

    2

    1/42

    /2( ) ( ) yv v vx

    x N H y e ymk

    = = = h

    Nadalah merupakan fungsi normalisasi, ( )vH y adalah suatu fugnsi polinomial Hermit yang

    besarnya adalah;

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 12 of 25

    12

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    13/25

    Polinomial hermit adalah merupakan penyelesaian untuk persamaan diferensial dengan bentuk

    " '2 2 0v v vH y H v H + =

    Sifat dari polinomial hermit adalah

    2

    1/2

    0 jika '

    ' 2 ! jika 'vy dy v v

    v v v v vH H e

    =

    = Misal untuk 0v = bentuk persamaan fungsi gelombang adalah

    2

    2 2

    /20 0

    /2

    0

    ( ) y

    x

    x N e

    N e

    =

    =

    Besarnya kerapatan-kebolehjadian untuk fungsi gelombang dengan 0v = adalah2 22 2 /

    0 0( )xx N e

    =

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 13 of 25

    13

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    14/25

    Bentuk kurva ternormalisasi dan distribusi kebolehjadian untuk tingkat energi terendah dan

    tingkat tereksitasi yang pertama bagi osilator harmonik.

    Lima fungsi pertama yang ternormalisasi bagi persamaan fungsi gelombang osilator harmonik

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 14 of 25

    14

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    15/25

    Distribusi kebolehjadian bagi 5 tingkat energi pertama dan keadaan tingkat energi ke 20. Terlihat

    bahwa kebolehjadian akan membesar pada daerah titik balik osilator harmonik.

    Beberapa catatan untuk fungsi gelombang osilator harmonik;

    Besarnya nilai fungsi Gausian akan dengan cepat menuju nol saat displacement bertambah,

    sehingga fungsi gelombang akan bernilai nol pada displacement yang jauh.

    Fungsi eksponen 2y adalah sebanding dengan 2 1/2( )x mk , sehingga fungsi gelombangakan semakin cepat bernilai nol bila massa semakin besar atau pegas semakin kaku.

    Bila v semakin besar, polinomial Hermit akan semakin besar pada displacement yang besar,sehingga fungsi gelombang makin besar sebelum bagian dari fungsi Gausian meredam fungsi

    gelombang. Akibatnya fungsi gelombang akan makin melebar dengan bertambahnya v .

    1.10. Gerak Rotasi dua dimensi (partikel dalam cincin)

    Suatu partikel dengan massa m bergerak mengikuti suatu lingkaran dengan radius r pada suatubidang-xy, akan memiliki energi total yang sama dengan energi kinetiknya, karena 0V = padasemua daerah gerak dari partikel.

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 15 of 25

    15

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    16/25

    Besarnya momentum sudut bagi suatu partikel yang bergerak melingkat pada radius r di bidangxy adalah merupakan suatu vektor sebesarJ.

    Untuk keadaan ini berlaku2 / 2E p m= .

    Dari mekanika klasik, besarnya momentum sudut zJ adalah zJ pr= , sehingga energi dapatdiungkapkan sebagai

    2 2/ 2zJ mr , karena2mr adalah moment inersia, I, dari partikel yang

    bergerak pada lintasannya, maka

    2

    2

    zJEI

    =

    Karenaz

    rJ

    =

    h, dan dari hubungan de Broglie, /p h = , diperoleh bahwa momentum

    sudut pada sumbuzadalah,

    z

    hrJ

    =

    Persamaan tsb menunjukkan bahwa makin pendek panjang gelombang partikel yang bergerak

    maka makin besar pula momentum sudut yang dimiliki oleh partikel tersebut.

    Dubungan de Broglie ini juga memberikan impiklasi bahwa momentum sudut secara otomatisakan terkuantisasi. Terlihat bahwa bila aspek ini tidak terpenuhi maka fungsi gelombang akan

    musnah seperti yang tergambarkan pada gambar berikut. Panjang gelombang yang diizinkan

    akhirnya adalah

    2

    l

    r

    m

    = , dengan lm , merupakan bilangan kuantum sudut.

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 16 of 25

    16

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    17/25

    Bila 0lm = maka ini berkaitan dengan = . Ini berarti suatu panjang gelombang yang takterhingga dan memiliki tinggi yang tetap pada semua harga . Akibatnya momentum sudutmenjadi terbatas pada

    2 2

    l lz

    m hr m hhrJ

    r = = =

    Maka nilai lm yang diperbolehkan adalah,

    0, 1, 2,....z l lJ m m= = h

    Nilai positif menunjukkan bahwa rotasi adalah clockwise seputar sumbu-z sedangkan nilai negatif

    adalah rotasi yang counter clock wise. Besarnya energi juga menjadi

    2 22

    2 2

    lz mJEI I

    = =h

    Fungsi ternormalisasi untuk adalah

    1/2( )

    (2 )

    l

    l

    im

    m

    e

    =

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 17 of 25

    17

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    18/25

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 18 of 25

    18

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    19/25

    Insert info from page 299-300

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 19 of 25

    19

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    20/25

    1.11. Gerak rotasi 3 dimensi : partikel dalam bola

    Model bagi suatu partikel dengan massa m yang bergerak bebas pada suatu permukaan boladengan jari jari sebesar r diperlukan agar rotasi suatu molekul dan keadaan elektron dalam atomdapat dipelajari.

    Syarat batas bagi fungsi gelombang dengan keadaan ini harus memiliki lintasan dalam gerak kearah lateral maupun longitudinal selalu memenuhi kondisi batas secara siklis.

    Kondisi yang memenuhi syarat batas kondisi siklis. (Gambar 1)

    Gambar 1. Fungsi gelombang bagi partikel yang bergerak pada

    permukaan suatu bola harus memenuhi 2 syarat batas, dan ini akan

    memunculkan 2 buah bilangan kuantum bagi keadaan momentum

    sudutnya.

    Fungsi gelombang bagi partikel yang bergerak pada permukaan suatu bola harus memenuhi 2

    kondisi batas siklis. Hal ini akan mengakibatkan munculnya 2 buah bilangan kuantum untuk

    momentum sudut.

    Fungsi Hamiltonian bagi gerak pada 3 dimensi adalah:

    2 2 2 22 2

    2 2 2

    2H V

    m x y z

    = + = + +

    h

    Simbol adalah simbol untuk jumlah dari 3 turunan orde dua dan dikenal sebagaiLAPLACIAN, dibaca del kuadrat atau nabla kuadrat.

    Bagi suatu partikel yang bergerak secara bebas pada permukaan suatu bola akan berlaku 0V = ,sehingga partikel tersebut akan bergerak secara bebas. Selain itu besarnya r akan selalu tetap.

    Pada partikel yang bergerak bebas pada permukaan bola, fungsi gelombang akan merupakan

    fungsi dari colatitude, , dan azimuth, .

    Persamaan Schrodinger akhirnya adalah

    22

    2

    E

    m

    =h

    Penyelesaian persamaan diferensial parsial dilakukan dengan menggunakan metoda separasi

    variabel. Dengan menganggap bahwa fungsi gelombang memiliki harga r yang tetap maka.

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 20 of 25

    20

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    21/25

    ( , ) ( ) ( ) =

    adalah fungsi dalam dan adalah fungsi . Fungsi Laplacian bagi koordinat polar adalah

    2

    2 22 22 1r r r r = + +

    2 adalah operator LEGENDRIAN

    22

    2 2

    1 1sin

    sin sin

    = +

    Gambar 2. Sistem koordinat polar, bagi suatu benda yang bergerak

    pada permukaan suatu bola maka posisi hanya ditentukan oleh

    colatitude, , dan azimuth, .

    Karena r bernilai konstant maka persamaan Schodinger menjadi,

    2

    2

    1 2mE

    r =

    h

    Diketahui bahwa 2I mr= , maka

    2 2I E = =h

    Untuk memerika apakah persamaan dapat dipisahkan maka dilakukan substitusi = :2

    2 2

    1 ( ) 1 ( )sin

    sin sin

    + =

    Karena masing-masing fungsi dan merupakan suatu fungsi dengan 1 variabel, maka

    persamaan diferensial partsial menjadi turunan yang lengkap:

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 21 of 25

    21

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    22/25

    2

    2 2sin

    sin sin

    d d d

    d d d

    + =

    Dengan pembagian oleh dan dikalikan dengan 2sin dan dilakukan penyusungan ulangakan diperoleh

    22

    2

    1 sinsin sin 0

    d d d

    d d d

    + + =

    Suku sebelah kiri hanya tergantung pada dan suku sisanya hanya tergantung pada .Akibatnya persamaan dapat dipisahkan menjadi;

    22 2 2

    2

    1 sindan sin sinl l

    d d dm m

    d d d

    = + =

    Syarat batas siklik akan memunculkan bilangan kuantum kedua, l, dan persamaan yang keduaakan memunculkan bilalan kuantum ketiga, lm . Besarnya lm dibatasi oleh harga l. Keterkaitan

    antara lm denganl mengikuti.

    0, 1, 2, 3,.... , 1,....,ll m l l l = =

    Nilai bilangan kuantum momentum orbital sudut, l, adalah positif, dan untuk setiap harga l akan

    terdapat 2 1l+ bilangan kuantum magetik, lm .

    Besarnya energi partikel tersebut adalah;

    2

    ( 1) 0,1, 2,....2

    E l l lI

    = + =h

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 22 of 25

    22

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    23/25

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 23 of 25

    23

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    24/25

    Energi dari partikel yang berotasi secara klasik berkaitan dengan momentum sudut J yaitu2

    2

    JE

    I= karena besarnya energi adalah terkuantisasi maka dapat di pastikan bahwa besarnya

    momentum sudut juga akan terkuantisasi, secara;

    { }1/2

    ( 1) 0,1, 2,...besar momentum sudut l l l = + =h

    Momentum sudut dalam arah sumbu , 1, 2,....l lm m l l l = = h

    Gambar 3. Orientasi momentum sudut yang diperbolehkan untuk l=2

    Gambar 4. Representasi lain dari orientasi momentum sudut.

    Rochliadi/KI2141-2010-SIK-Part02_TehnikDanAplikasiTeoriKuantum.odt/Page 24 of 25

    24

  • 7/29/2019 KI2141 2010 SIK Part02 Tehnik dan Aplikasi Teori Kuantum

    25/25

    25