64
LAPORAN UTAMA Bencana Terbesar Musibah Agama PAK NATSIR Polemik Poligami Natsir vs Soekarno TAZKIYATUN NAFS Waspada Usia 40 Tahun TELAAH Sembilan Filosofi Haji EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H FEBRUARI 2019 M Kiat Tanggap Bencana 2019

Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

LAPORAN UTAMABencana Terbesar Musibah Agama

PAK NATSIRPolemik Poligami Natsir vs Soekarno

TAZKIYATUN NAFSWaspada Usia 40 Tahun

TELAAHSembilan Filosofi Haji

EDISI

JUMADIL AKHIR 1440 HFEBRUARI 2019 M

Kiat TanggapBencana 2019

Page 2: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta
Page 3: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta
Page 4: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

MANAJEMEN LAZNASDEWAN DA'WAH

DAFTAR ISI

DirekturAde Salamun

Deputy DirekturAsrofi Muslikhudin (internal Audit, Legal,QC)

Nurbowo (External Affair)

General Manager Widarto S (Marketing dan Corsec)

Tjaturadi (Keuangan & SDM, Perwakilan)

Marketing Manager Idris Yusuf

Online Fauziah Ridla, MilaOffline RamadanaCorporate Umam

Luar Negeri Teuku Ghalib

Corporate Secretary ManagerRamadani

Humas MufqiDesign Ari, HudanAudiovisual UmarPublishing Melati

CRM NefiFront Office Syam, Rifka

Back Office Eka, Zikri

Finance & Accounting ManagerFitria DamayantiKeuangan YuliKasir Husnul

Akunting NinaSDM & Ops Nisa

Umum Abdul, Ikbal, Iyus, Arifin

Networking Manager Hairul Anwar

Kantor Layanan Jakarta Barat IrfanJakarta Timur Jusa

Bekasi Firdaus

Program Manager Agung GumelarLayanan Mustahiq Mahmud Faaz

RSDD M SaidHDM Hafidz, Qawah, Rizki, Perwira

Adm/Rep Zaimah

Indonesia Da'i Network Ahmad Robyansah

Gedung Menara Da’wah Lt. 1

Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450

Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291

Gedung Dewan Da'wah Lantai 5,

Jalan Panjang No. 12 Arteri Kelapa Dua,

Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11530

Hp. 0812 1000 2656

[email protected]

laznasdewandakwah.or.id

LAZNAS Dewan Dakwah

@laznasdakwah

@laznasdewandakwah

SALAM

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 3 MAN TAZAKKA

2018 Alhamdulillah 2019 Insya Allah

Alhamdulillah, tentu dengan

ridho Ilahi dan dukungan

Anda semua, pada akhir

tahun 2018 Laznas Dewan

Dakwah melampaui target minimal

penghimpunan ZIS yang

diamanatkan Undang-undang.

Yakni, lebih dari Rp 50 Milyar dalam

kurun satu tahun.

Insya Allah, melalui sejumlah

pembenahan seperti reorganisasi,

staffing, pembekalan, dan

pembelajaran, pada 2019

perfomance Laznas Dewan dakwah

akan semakin meningkat pada

kelasnya.

Salah satu ikhtiar menuju ke

sana adalah menjadi shahibul bayt

bagi hajat Badan Zakat Nasional

(Baznas) dalam gelaran Baznas

Development Forum tentang

keterbukaan informasi publik pada

Organisasi Pengelola Zakat (OPZ),

Kamis (27/12).

Berlangsung di Menara Dakwah,

Jl Kramat Raya 45 Jakarta Pusat,

forum menghadirkan pembicara

Direktur Utama Baznas M Arifin

Purwakananta, Direktur

Pemberdayaan Zakat dan Wakaf

Kementerian Agama RI Muhammad

Fuad Nassar, serta Komisioner

Komisi Informasi DKI Jakarta Nani

Nuraini Muskin.

Mereka mengulas perundangan

yang mengatur keterbukaan

informasi OPZ terhadap

masyarakat.

Forum yang diikuti para

pimpinan OPZ ini, menyimpulkan

empat poin keterbukaan informasi

OPZ, yakni:

1) Baznas dan LAZ merupakan

lembaga publik, sehingga

penyediaan akses informasi

harus disesuaikan dengan

standar Informasi Publik sesuai

UU No 14/2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik.

2) Setiap Badan Publik wajib

menyediakan Pejabat Pengelola

Ustadz Ade SalamunDirektur Eksekutif LAZNAS Dewan Da'wah

SALAM

6 2018 Alhamdulillah

2019 Insya Allah

KABAR

6 Aktivis Madrasah Relawan Bantu Korban

Tsunami Selat Sunda

9 Komunitas Peduli Kali Nongo Indah Amal Jariyah

yang Mulanya Tercibir

13 Laznas Dewan Dakwah Jateng Gelar Ngaji

Bareng Difabel Solo Raya

14 Menjenguk Cisolok

16 Sembako untuk Pelosok Donggala

18 Alhamdulillah, Ada Surau di Kandang Guguak

LAPORAN KHUSUS

20 Bersamai Pengungsi Korban Tsunami Selat Sunda

LAPORAN UTAMA

26 #2019 Semakin Banyak Bencana

31 Manusia yang Undang Bencana

35 Bencana Terbesar adalah Musibah Agama

38 Menyikapi Musibah secara Benar

FIQIH

44 The Power of Cash Waqf

TELAAH

46 Sembilan Filosofi Ibadah Haji

TAZKIYATUN NAFS

52 Waspada Jika Sudah 40 Tahun

PAK NATSIR

55 Polemik Poligami

Natsir vs Soekarno

HALAL

59 Waspadai Ayam Tiren!

Page 5: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

MANAJEMEN LAZNASDEWAN DA'WAH

DAFTAR ISI

DirekturAde Salamun

Deputy DirekturAsrofi Muslikhudin (internal Audit, Legal,QC)

Nurbowo (External Affair)

General Manager Widarto S (Marketing dan Corsec)

Tjaturadi (Keuangan & SDM, Perwakilan)

Marketing Manager Idris Yusuf

Online Fauziah Ridla, MilaOffline RamadanaCorporate Umam

Luar Negeri Teuku Ghalib

Corporate Secretary ManagerRamadani

Humas MufqiDesign Ari, HudanAudiovisual UmarPublishing Melati

CRM NefiFront Office Syam, Rifka

Back Office Eka, Zikri

Finance & Accounting ManagerFitria DamayantiKeuangan YuliKasir Husnul

Akunting NinaSDM & Ops Nisa

Umum Abdul, Ikbal, Iyus, Arifin

Networking Manager Hairul Anwar

Kantor Layanan Jakarta Barat IrfanJakarta Timur Jusa

Bekasi Firdaus

Program Manager Agung GumelarLayanan Mustahiq Mahmud Faaz

RSDD M SaidHDM Hafidz, Qawah, Rizki, Perwira

Adm/Rep Zaimah

Indonesia Da'i Network Ahmad Robyansah

Gedung Menara Da’wah Lt. 1

Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450

Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291

Gedung Dewan Da'wah Lantai 5,

Jalan Panjang No. 12 Arteri Kelapa Dua,

Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11530

Hp. 0812 1000 2656

[email protected]

laznasdewandakwah.or.id

LAZNAS Dewan Dakwah

@laznasdakwah

@laznasdewandakwah

SALAM

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 3 MAN TAZAKKA

2018 Alhamdulillah 2019 Insya Allah

Alhamdulillah, tentu dengan

ridho Ilahi dan dukungan

Anda semua, pada akhir

tahun 2018 Laznas Dewan

Dakwah melampaui target minimal

penghimpunan ZIS yang

diamanatkan Undang-undang.

Yakni, lebih dari Rp 50 Milyar dalam

kurun satu tahun.

Insya Allah, melalui sejumlah

pembenahan seperti reorganisasi,

staffing, pembekalan, dan

pembelajaran, pada 2019

perfomance Laznas Dewan dakwah

akan semakin meningkat pada

kelasnya.

Salah satu ikhtiar menuju ke

sana adalah menjadi shahibul bayt

bagi hajat Badan Zakat Nasional

(Baznas) dalam gelaran Baznas

Development Forum tentang

keterbukaan informasi publik pada

Organisasi Pengelola Zakat (OPZ),

Kamis (27/12).

Berlangsung di Menara Dakwah,

Jl Kramat Raya 45 Jakarta Pusat,

forum menghadirkan pembicara

Direktur Utama Baznas M Arifin

Purwakananta, Direktur

Pemberdayaan Zakat dan Wakaf

Kementerian Agama RI Muhammad

Fuad Nassar, serta Komisioner

Komisi Informasi DKI Jakarta Nani

Nuraini Muskin.

Mereka mengulas perundangan

yang mengatur keterbukaan

informasi OPZ terhadap

masyarakat.

Forum yang diikuti para

pimpinan OPZ ini, menyimpulkan

empat poin keterbukaan informasi

OPZ, yakni:

1) Baznas dan LAZ merupakan

lembaga publik, sehingga

penyediaan akses informasi

harus disesuaikan dengan

standar Informasi Publik sesuai

UU No 14/2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik.

2) Setiap Badan Publik wajib

menyediakan Pejabat Pengelola

Ustadz Ade SalamunDirektur Eksekutif LAZNAS Dewan Da'wah

SALAM

6 2018 Alhamdulillah

2019 Insya Allah

KABAR

6 Aktivis Madrasah Relawan Bantu Korban

Tsunami Selat Sunda

9 Komunitas Peduli Kali Nongo Indah Amal Jariyah

yang Mulanya Tercibir

13 Laznas Dewan Dakwah Jateng Gelar Ngaji

Bareng Difabel Solo Raya

14 Menjenguk Cisolok

16 Sembako untuk Pelosok Donggala

18 Alhamdulillah, Ada Surau di Kandang Guguak

LAPORAN KHUSUS

20 Bersamai Pengungsi Korban Tsunami Selat Sunda

LAPORAN UTAMA

26 #2019 Semakin Banyak Bencana

31 Manusia yang Undang Bencana

35 Bencana Terbesar adalah Musibah Agama

38 Menyikapi Musibah secara Benar

FIQIH

44 The Power of Cash Waqf

TELAAH

46 Sembilan Filosofi Ibadah Haji

TAZKIYATUN NAFS

52 Waspada Jika Sudah 40 Tahun

PAK NATSIR

55 Polemik Poligami

Natsir vs Soekarno

HALAL

59 Waspadai Ayam Tiren!

Page 6: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M4 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 5 MAN TAZAKKA

SALAMSALAM

Caya, praktisi Community

Development (Comdev) Bidang

Ekonomi Dompet Dhuafa yang telah

berpengalaman di Kabupaten Bogor

hingga Kalimantan dan Sulawesi.

Praktisi ahli pemberdayaan ini

membahas mengenai sistem zakat,

alur perencanaan program, zakat

dan pemberdayaan, aktivitas zakat,

pemerdayaan berbasis zakat, daur

program, maqashid syariah, laporan

pendayagunaan zakat, hingga

Participatory Rural Apprisal (PRA),

dan Logical Framework Analysis

(LFA) untuk melakukan

assesment/identifikasi serta

mendesign program.

Sesi berikutnya, Head of Islamic

Program and services Urip Budiarto

memaparkan mengenai Fundrasing

Zakat 4.0 dan Presentation Skill.

Dalam konteks zakat 4.0 banyak

aspek aspek fundrasing yang bisa

dikembangkan dengan lebih

melibatkan teknologi, digital

fundraising. Akhirnya semua akan

mendukung optimalisasi

fundraising.

Di hari kedua, Madrasah Amil

mengupgrade kembali ilmu

keuangan terkait budgeting dan

kegiatan sebelum penyusuna

anggaran bersama Manajer

Operasional YBM BRI Rosalynd

Hasibuan.

Di bagian akhir sesi budgeting,

peserta dibagi ke dalam 5 kelompok

untuk mempraktikan pembuatan

budgeting dengan studi kasus LAZ

tertentu. Hal ini dapat menambah

peningkatan pemahaman peserta

dari materi yang telah disampaikan

sebelumnya.

Ranah Good Coorporate

Governance (GCG) juga dibahas di

hari kedua Madrasah Amil ini.

"Publikasi itu adalah salah satu

bagian dari GCG, mulai dari laporan

keuangan yang sudah diaudit,

kegiatan kita, dan syiar agar publik

mengetahui sejauh mana kiprah

Laznas Dewan Da'wah telah

dilakukan," tambahnya.

“Bila bagian keuangan baik,

belum tentu GCGnya baik karena

GCG meliputi seluruh bagian, bukan

hanya satu. Akan tetapi dari hulu ke

hilir," katanya lagi.

Di hari ketiga, direktur IMZ

Kushardanta memberikan simulasi

permainan kepemimpinan kepada

para amilin untuk mampu

memahami manajemen diri dan

perubahan dalam

organisasi/kelembagaan.

Kushardanta dalam kesempatan

tersebut juga menyampaikan pesan

untuk menempatkan diri pada

bidang pekerjaan yang sesuai

dengan passion.

"Dalam kehidupan menjadi diri

sendiri itu nikmat. Mendapatkan

pekerjaan yang lebih sesuai dengan

jiwa kita itu nikmat. Apa yang

membuat diri kita bahagia itulah

yang kita kerjakan," tandasnya.

Di hari terakhir, setiap peserta

mengikuti psikotes untuk

mengetahui potensi dan

kecenderungan minat pada bidang-

bidang kelembagaan Laznas Dewan

Da'wah.[]

Informasi dan Dokumentasi

(PPID) sebagai sarana layanan

informasi publik.

3) Belum semua OPZ memiliki

PPID.

4) Dalam penyediaan informasi,

pemberitaan yang bersifat

eksternal harus dibuka ke publik.

Alhamdulillah, dalam hal ini

Laznas Dewan Dakwah sudah

audited secara reguler dan syar'i.

Persiapan lain adalah

peningkatan kapasistas amil melalui

Madrasah Amil yang diikuti Amil

Laznas Dewan Da'wah Pusat,

Provinsi, dan KPZ (Kantor

Penerimaan Zakat). Hal ini untuk

meng-upgrade kemampuan dan

kapabilitas para pengurus lembaga,

sehingga kualitas lembaga juga

akan meningkat.

Bekerjasama dengan IMZ,

selama 4 hari (17-20/12) training

manajemen Zakat diberikan secara

mendalam oleh narasumber yang

telah berpengalaman hampir 20

tahun dalam dunia perzakatan di

Gedung Dewan Da'wah Kebon

Jeruk, Jakarta Barat.

"Teman-teman akan belajar dari

expert-nya langsung. Sharing

pengalaman ini sesuatu yang

'mahal' tapi dapat dishare dengan

'murah'. Nikmatilah," pesan saya

dalam acara pembukaan madrasah.

Pembinaan sangat penting bagi

kaderisasi amil Laznas Dewan

Da'wah karena lembaga zakat ini

tidak hanya melakukan rekrutmen,

tetapi juga memberikan muatan

dan pengetahuan sebagai bekal

kerja para amil.

Direktur IMZ Kushardanta

menyampaikan bahwa, "Baik teknik

maupun semua tata kelola

manajemen akan dibahas selama 3

hari ke depan."

Sekolah amil ini juga sebagai

regenerasi untuk mencetak amil

muda yang lebih profesional.

Disamping Kushardanta,

narasumber lain adalah Saharti

Page 7: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M4 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 5 MAN TAZAKKA

SALAMSALAM

Caya, praktisi Community

Development (Comdev) Bidang

Ekonomi Dompet Dhuafa yang telah

berpengalaman di Kabupaten Bogor

hingga Kalimantan dan Sulawesi.

Praktisi ahli pemberdayaan ini

membahas mengenai sistem zakat,

alur perencanaan program, zakat

dan pemberdayaan, aktivitas zakat,

pemerdayaan berbasis zakat, daur

program, maqashid syariah, laporan

pendayagunaan zakat, hingga

Participatory Rural Apprisal (PRA),

dan Logical Framework Analysis

(LFA) untuk melakukan

assesment/identifikasi serta

mendesign program.

Sesi berikutnya, Head of Islamic

Program and services Urip Budiarto

memaparkan mengenai Fundrasing

Zakat 4.0 dan Presentation Skill.

Dalam konteks zakat 4.0 banyak

aspek aspek fundrasing yang bisa

dikembangkan dengan lebih

melibatkan teknologi, digital

fundraising. Akhirnya semua akan

mendukung optimalisasi

fundraising.

Di hari kedua, Madrasah Amil

mengupgrade kembali ilmu

keuangan terkait budgeting dan

kegiatan sebelum penyusuna

anggaran bersama Manajer

Operasional YBM BRI Rosalynd

Hasibuan.

Di bagian akhir sesi budgeting,

peserta dibagi ke dalam 5 kelompok

untuk mempraktikan pembuatan

budgeting dengan studi kasus LAZ

tertentu. Hal ini dapat menambah

peningkatan pemahaman peserta

dari materi yang telah disampaikan

sebelumnya.

Ranah Good Coorporate

Governance (GCG) juga dibahas di

hari kedua Madrasah Amil ini.

"Publikasi itu adalah salah satu

bagian dari GCG, mulai dari laporan

keuangan yang sudah diaudit,

kegiatan kita, dan syiar agar publik

mengetahui sejauh mana kiprah

Laznas Dewan Da'wah telah

dilakukan," tambahnya.

“Bila bagian keuangan baik,

belum tentu GCGnya baik karena

GCG meliputi seluruh bagian, bukan

hanya satu. Akan tetapi dari hulu ke

hilir," katanya lagi.

Di hari ketiga, direktur IMZ

Kushardanta memberikan simulasi

permainan kepemimpinan kepada

para amilin untuk mampu

memahami manajemen diri dan

perubahan dalam

organisasi/kelembagaan.

Kushardanta dalam kesempatan

tersebut juga menyampaikan pesan

untuk menempatkan diri pada

bidang pekerjaan yang sesuai

dengan passion.

"Dalam kehidupan menjadi diri

sendiri itu nikmat. Mendapatkan

pekerjaan yang lebih sesuai dengan

jiwa kita itu nikmat. Apa yang

membuat diri kita bahagia itulah

yang kita kerjakan," tandasnya.

Di hari terakhir, setiap peserta

mengikuti psikotes untuk

mengetahui potensi dan

kecenderungan minat pada bidang-

bidang kelembagaan Laznas Dewan

Da'wah.[]

Informasi dan Dokumentasi

(PPID) sebagai sarana layanan

informasi publik.

3) Belum semua OPZ memiliki

PPID.

4) Dalam penyediaan informasi,

pemberitaan yang bersifat

eksternal harus dibuka ke publik.

Alhamdulillah, dalam hal ini

Laznas Dewan Dakwah sudah

audited secara reguler dan syar'i.

Persiapan lain adalah

peningkatan kapasistas amil melalui

Madrasah Amil yang diikuti Amil

Laznas Dewan Da'wah Pusat,

Provinsi, dan KPZ (Kantor

Penerimaan Zakat). Hal ini untuk

meng-upgrade kemampuan dan

kapabilitas para pengurus lembaga,

sehingga kualitas lembaga juga

akan meningkat.

Bekerjasama dengan IMZ,

selama 4 hari (17-20/12) training

manajemen Zakat diberikan secara

mendalam oleh narasumber yang

telah berpengalaman hampir 20

tahun dalam dunia perzakatan di

Gedung Dewan Da'wah Kebon

Jeruk, Jakarta Barat.

"Teman-teman akan belajar dari

expert-nya langsung. Sharing

pengalaman ini sesuatu yang

'mahal' tapi dapat dishare dengan

'murah'. Nikmatilah," pesan saya

dalam acara pembukaan madrasah.

Pembinaan sangat penting bagi

kaderisasi amil Laznas Dewan

Da'wah karena lembaga zakat ini

tidak hanya melakukan rekrutmen,

tetapi juga memberikan muatan

dan pengetahuan sebagai bekal

kerja para amil.

Direktur IMZ Kushardanta

menyampaikan bahwa, "Baik teknik

maupun semua tata kelola

manajemen akan dibahas selama 3

hari ke depan."

Sekolah amil ini juga sebagai

regenerasi untuk mencetak amil

muda yang lebih profesional.

Disamping Kushardanta,

narasumber lain adalah Saharti

Page 8: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 7 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M6 MAN TAZAKKA

iup balonnnya, terus! Ayo lebih besar lagiii..,"

Tseru Relawan muda Syifa Anita Fauzia pada

puluhan bocah yang mengelilinginya.

Ia dan aktivis Madrasah Relawan (MR) lainnya

menghibur anak-anak pengungsi di Banten.

Melalui program Sekolah Hatiku Senang (SHS) itu,

keceriaan anak-anak penyintas tsunami kembali

dibangkitkan. Raut wajah kegembiraan mereka

tersulutkan. Riang semangat anak-anak jadi

pemandangan menyenangkan di pengungsian SDN 01

Cigeulis, Kec Cigeulis, Kab Pandeglang.

Aktivis MR juga membantu pembuatan dapur umum

Laznas Dewan Da'wah di Kp Daplangu, Desa Kertajaya,

Kec Sumur, Kab Pandeglang. Warga setempat pun

berpartisipasi agar merasa memiliki dan menjaga

fasilitas dapur umum.

Sedekah Makan Rakyat (Semarak) digerakkan MR.

Mereka membantu siapkan dan distribusikan makanan

matang bagi para pengungsi di sekitar dapur umum. Di

malam istigotsah pergantian tahun 2019, mereka

KABAR KABAR

Bantu Korban Tsunami Selat Sunda

Aktivis Madrasah Relawan “

Page 9: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 7 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M6 MAN TAZAKKA

iup balonnnya, terus! Ayo lebih besar lagiii..,"

Tseru Relawan muda Syifa Anita Fauzia pada

puluhan bocah yang mengelilinginya.

Ia dan aktivis Madrasah Relawan (MR) lainnya

menghibur anak-anak pengungsi di Banten.

Melalui program Sekolah Hatiku Senang (SHS) itu,

keceriaan anak-anak penyintas tsunami kembali

dibangkitkan. Raut wajah kegembiraan mereka

tersulutkan. Riang semangat anak-anak jadi

pemandangan menyenangkan di pengungsian SDN 01

Cigeulis, Kec Cigeulis, Kab Pandeglang.

Aktivis MR juga membantu pembuatan dapur umum

Laznas Dewan Da'wah di Kp Daplangu, Desa Kertajaya,

Kec Sumur, Kab Pandeglang. Warga setempat pun

berpartisipasi agar merasa memiliki dan menjaga

fasilitas dapur umum.

Sedekah Makan Rakyat (Semarak) digerakkan MR.

Mereka membantu siapkan dan distribusikan makanan

matang bagi para pengungsi di sekitar dapur umum. Di

malam istigotsah pergantian tahun 2019, mereka

KABAR KABAR

Bantu Korban Tsunami Selat Sunda

Aktivis Madrasah Relawan “

Page 10: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M8 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 9 MAN TAZAKKA

lhamdulillah, mari kita kembangkan terus

Akomunitas ini dengan melibatkan lebih

banyak lagi warga masyarakat lainnya,''

demikian sambutan Hj Sugito, dalam Tasyakuran

Kolingin (Komunitas Peduli Kali Nongo Indah) di

Manding Serut, Bantul, DIY, Sabtu (22/12) malam lalu.

Malam syukuran itu dihadiri Mantan Kepala Dukuh

Sabdodadi Hj Surami, tokoh masyarakat, dan aktivis

Kolingin serta perwakilan dari Laznas (Lembaga Amil

Zakat Nasional) Dewan Dakwah.

Pada kesempatan tersebut, Laznas Dewan Dakwah

menyerahkan secara resmi penggunaan Markas

Kolingin, satu unit perahu karet patroli sungai, dan

empat unit sarana permainan anak-anak. Lebih dari 20

kg lele juga ditebar Laznas Dewan Dakwah di Kali

Winongo untuk dipancingi warga Manding Wetan

KABAR KABAR

Amal Jariyah yang Mulanya Tercibir

Komunitas Peduli Kali Nongo Indah

bekerjasama dengan aparat Kecamatan Sumur

membagikan makanan kepada hadirin.

Aksi mereka tak berhenti sampai di situ. Madrasah

Relawan memotori kegiatan posko bersih di

pengungsian SDN 01 Cigeulis. Mereka tak sungkan

untuk membersihkan sampah, sehingga pengungsian

jadi lebih nyaman.

Hingga H+13 tanggap tsunami Selat Sunda,

Madrasah Relawan terus mengambil peran membantu

para pengungsi.

Relawan muda dari berbagai Perguruan Tinggi ini

diantaranya STID Moh. Natsir, IPB, UIN Banten, UIN

Jakarta, UIN Bandung, LIPIA, Gunadarma, Universitas

Teknologi Sumbawa, dan Untirta ini, bergerak

mengulurkan diri, mendampingi warga yang terdampak

'percik' nelangsa tsunami.

Tak hanya mendistribusikan berbagai bantuan

logistik amanah dari mitra, donatur, dan jamaah Dewan

Da'wah, mereka juga sigap mengisi berbagai titik posko

Laznas Dewan Da'wah, menggerakan dapur umum,

memberikan trauma healing dan ngaji bareng anak-

anak pengungsi. Muda menebar manfaat !

Mulai dari persiapan bantuan logistik, pengepakan,

sampai proses pembagian diikhtiarkan tangan tangan

muda ini hingga diterima di tangan para pengungsi

dengan hangat.

Kegiatan Sedekah Makan Rakyat (Semarak) pun

dijalankan dari hulu ke hilir. Sejak penyiapan bahan

makanan dan pengolahannya di dapur umum, hingga

penyajiannya yang ditunggu oleh lapar perut masa

darurat bencana.

Tak ketinggalan, trauma healing juga dilaksanakan

melalui kegiatan Sekolah Hatiku Senang. Mereka

menghibur anak-anak dengan berbagai permainan

dalam dan luar ruang serta mengaji.

Tiap ba'da Subuh dan Magrib, posko Laznas Dewan

Da'wah dipenuhi syahdu huruf dan ayat Qur'an. Meski

letupan erupsi Anak Gunung Krakatu masih

menggetarkan kaca-kaca jendela, intai tsunami belum

juga meredam, anak-anak pengungsi bersama aktivis

Madrasah Relawan tetap mengaji.[] mela

Page 11: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M8 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 9 MAN TAZAKKA

lhamdulillah, mari kita kembangkan terus

Akomunitas ini dengan melibatkan lebih

banyak lagi warga masyarakat lainnya,''

demikian sambutan Hj Sugito, dalam Tasyakuran

Kolingin (Komunitas Peduli Kali Nongo Indah) di

Manding Serut, Bantul, DIY, Sabtu (22/12) malam lalu.

Malam syukuran itu dihadiri Mantan Kepala Dukuh

Sabdodadi Hj Surami, tokoh masyarakat, dan aktivis

Kolingin serta perwakilan dari Laznas (Lembaga Amil

Zakat Nasional) Dewan Dakwah.

Pada kesempatan tersebut, Laznas Dewan Dakwah

menyerahkan secara resmi penggunaan Markas

Kolingin, satu unit perahu karet patroli sungai, dan

empat unit sarana permainan anak-anak. Lebih dari 20

kg lele juga ditebar Laznas Dewan Dakwah di Kali

Winongo untuk dipancingi warga Manding Wetan

KABAR KABAR

Amal Jariyah yang Mulanya Tercibir

Komunitas Peduli Kali Nongo Indah

bekerjasama dengan aparat Kecamatan Sumur

membagikan makanan kepada hadirin.

Aksi mereka tak berhenti sampai di situ. Madrasah

Relawan memotori kegiatan posko bersih di

pengungsian SDN 01 Cigeulis. Mereka tak sungkan

untuk membersihkan sampah, sehingga pengungsian

jadi lebih nyaman.

Hingga H+13 tanggap tsunami Selat Sunda,

Madrasah Relawan terus mengambil peran membantu

para pengungsi.

Relawan muda dari berbagai Perguruan Tinggi ini

diantaranya STID Moh. Natsir, IPB, UIN Banten, UIN

Jakarta, UIN Bandung, LIPIA, Gunadarma, Universitas

Teknologi Sumbawa, dan Untirta ini, bergerak

mengulurkan diri, mendampingi warga yang terdampak

'percik' nelangsa tsunami.

Tak hanya mendistribusikan berbagai bantuan

logistik amanah dari mitra, donatur, dan jamaah Dewan

Da'wah, mereka juga sigap mengisi berbagai titik posko

Laznas Dewan Da'wah, menggerakan dapur umum,

memberikan trauma healing dan ngaji bareng anak-

anak pengungsi. Muda menebar manfaat !

Mulai dari persiapan bantuan logistik, pengepakan,

sampai proses pembagian diikhtiarkan tangan tangan

muda ini hingga diterima di tangan para pengungsi

dengan hangat.

Kegiatan Sedekah Makan Rakyat (Semarak) pun

dijalankan dari hulu ke hilir. Sejak penyiapan bahan

makanan dan pengolahannya di dapur umum, hingga

penyajiannya yang ditunggu oleh lapar perut masa

darurat bencana.

Tak ketinggalan, trauma healing juga dilaksanakan

melalui kegiatan Sekolah Hatiku Senang. Mereka

menghibur anak-anak dengan berbagai permainan

dalam dan luar ruang serta mengaji.

Tiap ba'da Subuh dan Magrib, posko Laznas Dewan

Da'wah dipenuhi syahdu huruf dan ayat Qur'an. Meski

letupan erupsi Anak Gunung Krakatu masih

menggetarkan kaca-kaca jendela, intai tsunami belum

juga meredam, anak-anak pengungsi bersama aktivis

Madrasah Relawan tetap mengaji.[] mela

Page 12: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M10 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 11 MAN TAZAKKA

maupun Kulon Kali.

Kehadiran para tokoh masyarakat dan dukungan

terbuka mereka dalam tasyakuran itu menjadi obat

pelipur lara aktivis Kolingin. Setelah berbulan-bulan

menuai cibiran, akhirnya di penghujung tahun eksistensi

dan kerja bakti mereka diakui.

''Marem rasane (lega rasanya),'' ujar Subroto (59),

Ketua Kolingin, sambil tersenyum lebar.

Pensiunan polisi Polsek Parangtritis itu menuturkan,

Kolingin bermula pada suatu hari di bulan Februari

2018. Waktu itu Subroto dan kawan-kawan sedang

''jogo kali'' alias mancing di Kali Nongo. Tiba-tiba salah

satu joran mereka melengkung tajam, pertanda ada

tarikan berat di ujung tali kail. Namun saat joran

disentak dan tali digulung, bukan ikan besar yang

didapat, melainkan sampah plastik yang berbelit

dengan dedaunan!

''Wooo, asem tenan!'' umpat Broto.

Kekecewaan ini membangkitkan dendam positif

untuk membersihkan Kali Nongo. Sejak saat itulah

mereka berkomitmen menyelamatkan sungai yang

makin menyempit dan kotor tersebut.

Kali Winongo salah satu sungai yang mengular

melalui Daerah Istimewa Yogyakarta. Panjangnya 43,75

km dan berlika-liku melintasi 19 kecamatan di

Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten

Bantul. Kali Nongo, demikian warga menyebut nama

ringkasnya, berhulu dari beberapa sungai kecil di

Gunung Merapi, dan berhilir di Kali Denggung.

Sejak tiga tahun terakhir, Kali Nongo ditata oleh

Endang Rohjani dan kawan-kawannya yang tergabung

dalam Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA). LSM ini

berhasil memberdayakan kawasan kali dari kumuh

menjadi indah dan menambah penghasilan masyarakat

sekitarnya.

Bahkan, penataan Kali Winongo jadi referensi Anies

Baswedan.

Tak lama setelah terpilih jadi gubernur DKI Jakarta,

Anies Rasyid Baswedan mendatangi bantaran Kali

Winongo di Kampung Ngampilan Kota Yogyakarta.

Penataan bantaran Kali Nongo di tahun 2016 cukup

berhasil dan bisa menjadi kawasan percontohan.

"Kami datang ke sini untuk melihat dari dekat, di sini

teman-teman sudah melakukan (penataan) sejak tahun

2009. Di sini warga diajak memikirkan bersama-sama.

Bagaimana sungai menjadi bagian dari warga, warga

disadarkan paradigmanya," ujar Anies saat meninjau

Kali Winongo Yogya, Rabu (19/7/2017).

Paradigma yang dimaksud Anies seperti mengubah

perspektif warga, yang semula kediamannya

membelakangi sungai diubah untuk menghadap ke

sungai. Ini, diakui Anies sulit, pekerjaan sulit namun bisa

diusahakan.

Anies menambahkan, penataan Bantaran Kali

Winongo yang melibatkan masyarakat, rencananya

bakal dijadikan contoh penataan bantaran sungai di

Jakarta. Penataan seharusnya memang tidak

menggusur warga, melainkan melibatkan mereka.

Nah, seperti Anies, Kolingin juga turut terinspirasi

FKWA dalam penataan Kali Nongo ruas Manding Serut.

Menurut Hary Nirbaya (52), inisiator Kolingin,

prakarsa resik kali melibatkan Subroto dan Nurhayati

(52) istrinya serta Awan Prabowo (30) anaknya. Juga

Bogiman (58) yang berprofesi buruh dan Purwadi (54)

yang berwirausaha.

''Untuk tahap pertama, target kita adalah ruas kali

sepanjang 700 meter dari sisi selatan Jembatan

Manding hingga dam di ujung dusun,'' terang Hary

yang berprofesi sebagai praktisi audiovisual.

Subroto menambahkan, kegiatan resik kali dibagi

menjadi dua tahap. Pertama, sterilisasi bantaran kali

sebelah wetan dari sampah domestik dan organik

(guguran pepohonan). Kedua, pembersihan badan

sungai dari endapan sampah domestik dan alami.

Hingga Juni 2018, baru 20% target resik dicapai.

Maklum, personil terbatas, demikian pula peralatannya

seperti mesin pemotong batang bambu. ''Ada relawan

lepas yang turut membantu, tetapi tidak reguler,''

Subroto menjelaskan.

''Sudah begitu, kami para aktivis harus menerima

cibiran, dikatai sebagai wong edan hingga fitnah

komersialisasi lingkungan,'' ungkap Subroto sambil

KABAR KABAR

Page 13: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M10 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 11 MAN TAZAKKA

maupun Kulon Kali.

Kehadiran para tokoh masyarakat dan dukungan

terbuka mereka dalam tasyakuran itu menjadi obat

pelipur lara aktivis Kolingin. Setelah berbulan-bulan

menuai cibiran, akhirnya di penghujung tahun eksistensi

dan kerja bakti mereka diakui.

''Marem rasane (lega rasanya),'' ujar Subroto (59),

Ketua Kolingin, sambil tersenyum lebar.

Pensiunan polisi Polsek Parangtritis itu menuturkan,

Kolingin bermula pada suatu hari di bulan Februari

2018. Waktu itu Subroto dan kawan-kawan sedang

''jogo kali'' alias mancing di Kali Nongo. Tiba-tiba salah

satu joran mereka melengkung tajam, pertanda ada

tarikan berat di ujung tali kail. Namun saat joran

disentak dan tali digulung, bukan ikan besar yang

didapat, melainkan sampah plastik yang berbelit

dengan dedaunan!

''Wooo, asem tenan!'' umpat Broto.

Kekecewaan ini membangkitkan dendam positif

untuk membersihkan Kali Nongo. Sejak saat itulah

mereka berkomitmen menyelamatkan sungai yang

makin menyempit dan kotor tersebut.

Kali Winongo salah satu sungai yang mengular

melalui Daerah Istimewa Yogyakarta. Panjangnya 43,75

km dan berlika-liku melintasi 19 kecamatan di

Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten

Bantul. Kali Nongo, demikian warga menyebut nama

ringkasnya, berhulu dari beberapa sungai kecil di

Gunung Merapi, dan berhilir di Kali Denggung.

Sejak tiga tahun terakhir, Kali Nongo ditata oleh

Endang Rohjani dan kawan-kawannya yang tergabung

dalam Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA). LSM ini

berhasil memberdayakan kawasan kali dari kumuh

menjadi indah dan menambah penghasilan masyarakat

sekitarnya.

Bahkan, penataan Kali Winongo jadi referensi Anies

Baswedan.

Tak lama setelah terpilih jadi gubernur DKI Jakarta,

Anies Rasyid Baswedan mendatangi bantaran Kali

Winongo di Kampung Ngampilan Kota Yogyakarta.

Penataan bantaran Kali Nongo di tahun 2016 cukup

berhasil dan bisa menjadi kawasan percontohan.

"Kami datang ke sini untuk melihat dari dekat, di sini

teman-teman sudah melakukan (penataan) sejak tahun

2009. Di sini warga diajak memikirkan bersama-sama.

Bagaimana sungai menjadi bagian dari warga, warga

disadarkan paradigmanya," ujar Anies saat meninjau

Kali Winongo Yogya, Rabu (19/7/2017).

Paradigma yang dimaksud Anies seperti mengubah

perspektif warga, yang semula kediamannya

membelakangi sungai diubah untuk menghadap ke

sungai. Ini, diakui Anies sulit, pekerjaan sulit namun bisa

diusahakan.

Anies menambahkan, penataan Bantaran Kali

Winongo yang melibatkan masyarakat, rencananya

bakal dijadikan contoh penataan bantaran sungai di

Jakarta. Penataan seharusnya memang tidak

menggusur warga, melainkan melibatkan mereka.

Nah, seperti Anies, Kolingin juga turut terinspirasi

FKWA dalam penataan Kali Nongo ruas Manding Serut.

Menurut Hary Nirbaya (52), inisiator Kolingin,

prakarsa resik kali melibatkan Subroto dan Nurhayati

(52) istrinya serta Awan Prabowo (30) anaknya. Juga

Bogiman (58) yang berprofesi buruh dan Purwadi (54)

yang berwirausaha.

''Untuk tahap pertama, target kita adalah ruas kali

sepanjang 700 meter dari sisi selatan Jembatan

Manding hingga dam di ujung dusun,'' terang Hary

yang berprofesi sebagai praktisi audiovisual.

Subroto menambahkan, kegiatan resik kali dibagi

menjadi dua tahap. Pertama, sterilisasi bantaran kali

sebelah wetan dari sampah domestik dan organik

(guguran pepohonan). Kedua, pembersihan badan

sungai dari endapan sampah domestik dan alami.

Hingga Juni 2018, baru 20% target resik dicapai.

Maklum, personil terbatas, demikian pula peralatannya

seperti mesin pemotong batang bambu. ''Ada relawan

lepas yang turut membantu, tetapi tidak reguler,''

Subroto menjelaskan.

''Sudah begitu, kami para aktivis harus menerima

cibiran, dikatai sebagai wong edan hingga fitnah

komersialisasi lingkungan,'' ungkap Subroto sambil

KABAR KABAR

Page 14: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M12 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 13 MAN TAZAKKA

KABAR

lhamdulillah, pada Selasa, 1 Januari 2019, Laznas

ADewan Dakwah Jateng (Jawa Tengah) menggelar

“Ngaji Bareng Komunitas Muslim Difabel Solo

Raya”.

Kegiatan ini berlangsung di Masjid Mujahidin,

Purwosari, Semarang Utara. Diikuti 31 difabel muslim

(tuna netra, tuna daksa, dan tuna rungu) dengan 6

pendamping dari Solo Raya yang kemudian

memperoleh santunan dari donatur di Kota Semarang.

Acara diawali dengan taushiyah dan motivasi

spiritual dari Ketua Dewan Dakwah Jateng Ustadz Aris

Munandar. Ditutup dengan pemberian paket bingkisan

dan santunan untuk peserta.

Ketua Laznas Dewan Dakwah Jateng, Habib,

menjelaskan, kegiatan ini berlanjut dengan program

pembinaan spiritual dan ketrampilan produktif.

Tio, salah satu peserta, berucap, “Kami perwakilan

difabel Solo Raya mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu Donatur dan

Laznas Dewan Dakwah yang telah memberikan

perhatian kepada kami, semoga menjadi berkah bagi

kita semua.”[]

KABAR

tersenyum getir.

Kesabaran Kolingin akhirnya menemukan jalan

kebaikannya. Agustus 2018, aktivitas Kolingin

mengundang dukungan Laznas Dewan Dakwah.

Lembaga yang berpusat di Jakarta ini memberikan

bantuan berupa 20 kg lele konsumsi ditebar di kali,

biaya penyelenggaraan lomba mancing dan balap

perahu batang pisang (debok), serta pemotongan 5

ekor kambing kurban pada Idul Adha, September 2018,

dari Muslime Helfen Germany.

Hajatan yang diselenggarakan Kolingin mulai

membuka mata warga dan aparat dusun. Komunitas

mulai diperhitungkan.

Untuk menguatkan komunitas, Laznas Dewan

Dakwah mendanai pembangunan markas mereka.

Dalam waktu sekitar dua bulan, jadilah saung bertiang

bambu petung beratap rumbia. Bangunan terbuka ini

dijadikan pusat kegiatan Kolingin dan warga sekitar.

Hary Nirbaya pun mulai mensosialisasikan Kolingin

ke kalangan LSM dan pemangku kebijakan terkait.

Misalnya Dinas Lingkungan Hidup Kab Bantul. Hasilnya,

Kolingin mendapat support baik material maupun

ketrampilan. Di antaranya berupa paket pelatihan, biaya

pembelian sarana kebersihan dari alumni SMAN 2

Sewon Bantul, dan pinjaman unit perahu kebersihan

dari LSM mitra.

Puncaknya, pada 16 Desember 2018, Wakil Bupati

Bantul Abdul Halim Muslih bersedia datang untuk

meresmikan Markas dan melantik Pengurus Kolingin.

Kehadirannya didampingi Kepala Dinas Lingkungan

Hidup Bantul, Ari Budi Nugroho. Segenap aparat

Kelurahan Sabdodadi dan Desa Manding Serut juga

menyambut.

Bersama sejumlah kepala dukuh, Wabup Bantul

sempat melakukan inspeksi Kali Nongo. Ia

menginstruksikan instansi terkait di Bantul untuk

membantu Kolingin. Misalnya pemasangan bronjong

penahan longsor di kedua sisi kali. Juga mensterilkan

rumpun bambu di badan sungai.

Sejak itulah, Kolingin diakui, diterima, dan dibantu

warag serta aparat desa. Aparat dusun pun tak

ketinggalan memberi support. Misalnya, pensiunan

pegawai Kecamatan, Susilo, yang secara spontan

meminjamkan mesin perahu untuk dioperasikan

Kolingin.

Atas perkembangan amal jariyah komunitas seperti

itulah, Laznas Dewan Dakwah mendukung acara

Tasyakur Kolingin pada malam Ahad, 22 Desember lalu.

Insya Allah, Laznas Dewan Dakwah akan terus

memberi support untuk pengembangan Kali Nongo

ruas Manding sebagai kawasan ekowisata.[] nurbowo

Laznas Dewan Dakwah Jateng

Difabel Solo RayaGelar Ngaji Bareng

Page 15: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M12 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 13 MAN TAZAKKA

KABAR

lhamdulillah, pada Selasa, 1 Januari 2019, Laznas

ADewan Dakwah Jateng (Jawa Tengah) menggelar

“Ngaji Bareng Komunitas Muslim Difabel Solo

Raya”.

Kegiatan ini berlangsung di Masjid Mujahidin,

Purwosari, Semarang Utara. Diikuti 31 difabel muslim

(tuna netra, tuna daksa, dan tuna rungu) dengan 6

pendamping dari Solo Raya yang kemudian

memperoleh santunan dari donatur di Kota Semarang.

Acara diawali dengan taushiyah dan motivasi

spiritual dari Ketua Dewan Dakwah Jateng Ustadz Aris

Munandar. Ditutup dengan pemberian paket bingkisan

dan santunan untuk peserta.

Ketua Laznas Dewan Dakwah Jateng, Habib,

menjelaskan, kegiatan ini berlanjut dengan program

pembinaan spiritual dan ketrampilan produktif.

Tio, salah satu peserta, berucap, “Kami perwakilan

difabel Solo Raya mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu Donatur dan

Laznas Dewan Dakwah yang telah memberikan

perhatian kepada kami, semoga menjadi berkah bagi

kita semua.”[]

KABAR

tersenyum getir.

Kesabaran Kolingin akhirnya menemukan jalan

kebaikannya. Agustus 2018, aktivitas Kolingin

mengundang dukungan Laznas Dewan Dakwah.

Lembaga yang berpusat di Jakarta ini memberikan

bantuan berupa 20 kg lele konsumsi ditebar di kali,

biaya penyelenggaraan lomba mancing dan balap

perahu batang pisang (debok), serta pemotongan 5

ekor kambing kurban pada Idul Adha, September 2018,

dari Muslime Helfen Germany.

Hajatan yang diselenggarakan Kolingin mulai

membuka mata warga dan aparat dusun. Komunitas

mulai diperhitungkan.

Untuk menguatkan komunitas, Laznas Dewan

Dakwah mendanai pembangunan markas mereka.

Dalam waktu sekitar dua bulan, jadilah saung bertiang

bambu petung beratap rumbia. Bangunan terbuka ini

dijadikan pusat kegiatan Kolingin dan warga sekitar.

Hary Nirbaya pun mulai mensosialisasikan Kolingin

ke kalangan LSM dan pemangku kebijakan terkait.

Misalnya Dinas Lingkungan Hidup Kab Bantul. Hasilnya,

Kolingin mendapat support baik material maupun

ketrampilan. Di antaranya berupa paket pelatihan, biaya

pembelian sarana kebersihan dari alumni SMAN 2

Sewon Bantul, dan pinjaman unit perahu kebersihan

dari LSM mitra.

Puncaknya, pada 16 Desember 2018, Wakil Bupati

Bantul Abdul Halim Muslih bersedia datang untuk

meresmikan Markas dan melantik Pengurus Kolingin.

Kehadirannya didampingi Kepala Dinas Lingkungan

Hidup Bantul, Ari Budi Nugroho. Segenap aparat

Kelurahan Sabdodadi dan Desa Manding Serut juga

menyambut.

Bersama sejumlah kepala dukuh, Wabup Bantul

sempat melakukan inspeksi Kali Nongo. Ia

menginstruksikan instansi terkait di Bantul untuk

membantu Kolingin. Misalnya pemasangan bronjong

penahan longsor di kedua sisi kali. Juga mensterilkan

rumpun bambu di badan sungai.

Sejak itulah, Kolingin diakui, diterima, dan dibantu

warag serta aparat desa. Aparat dusun pun tak

ketinggalan memberi support. Misalnya, pensiunan

pegawai Kecamatan, Susilo, yang secara spontan

meminjamkan mesin perahu untuk dioperasikan

Kolingin.

Atas perkembangan amal jariyah komunitas seperti

itulah, Laznas Dewan Dakwah mendukung acara

Tasyakur Kolingin pada malam Ahad, 22 Desember lalu.

Insya Allah, Laznas Dewan Dakwah akan terus

memberi support untuk pengembangan Kali Nongo

ruas Manding sebagai kawasan ekowisata.[] nurbowo

Laznas Dewan Dakwah Jateng

Difabel Solo RayaGelar Ngaji Bareng

Page 16: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M14 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 15 MAN TAZAKKA

KABAR

ersis pada malam tahun baru 2019, bencana

Plongsor menimpa Kampung Adat Garehong,

Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan

Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Sudah 31 korban ditemukan meninggal dunia per

Minggu (6/1/2019). Kepala Pusat Data, Informasi, dan

Hubungan Masyarakat Badan Nasional

Penanggulangan Bencana ( BNPB), Sutopo Purwo

Nugroho, mengatakan seluruh korban meninggal

berhasil diidentifikasi. Sementara itu, 64 orang

dinyatakan selamat.

"Hingga Minggu (6/1) pagi, dari 100 orang

terdampak longsor, tim SAR gabungan telah

menemukan 64 orang selamat, 31 orang meninggal

dunia," kata Sutopo melalui keterangan tertulis, Minggu.

Kemudian, BNPB juga mencatat dua orang masih

dinyatakan hilang. Sutopo mengatakan, tim SAR

gabungan berusaha keras agar kedua korban segera

ditemukan.

Data BNPB menyebutkan, tiga orang luka-luka akibat

bencana tersebut. Sebanyak dua orang sudah

diperbolehkan pulang dan satu orang lainnya masih

dirawat di Rumah Sakit Pelabuhan Ratu.

Trek menuju lokasi bencana tak mudah. Begitu terjal.

Relawan yang hendak mencapainya harus berjuang

lebih keras. Pasalnya, 4 km dengan jalan berliku dan

mendaki yang kemiringannya mendekati 45 derajat

perlu ditaklukkan.

Tak semua kendaraan sanggup melintas, kecuali

akan berhadapan dengan resiko berat. Bila tak mampu,

nyawa dapat jadi taruhan.

Pilihan lainnya, relawan yang hendak mendampingi

pengungsi, mengantarkan logistik, melakukan evakuasi,

ataupun lainnya harus berjalan kaki. Iya, berjalan kaki

sejauh 4 Km dengan kondisi jalan naik-turun, seperti

yang Tim Laznas Dewan Dakwah tempuh pada . Bila

tidak mampu, berarti lokasi takkan mungkin bisa

dijangkau. Korban tak cepat tertolong.

Berada di atas perbukitan, longsor Cisolok sulit

dijangkau. Walau tak sebesar bencana Lombok, Palu,

ataupun Selat Sunda, tetapi aksesnya menjadi yang

tersulit. Dibutuhkan kendaraan yang mampu melibas

trek yang terjal dan menikung belokan maut, ialah

mobil off-road dan trail.

Selain mempermudah para relawan, kendaraan

beroda gerigi ini dengan power, akselerasi, dan

durabilitas yang tinggi dapat mempercepat akomodasi

pengangkutan logistik dan alat evakuasi kecil.

Tak hanya untuk tanggap darurat, alat transportasi

ini akan digunakan untuk mendukung dakwah jangka

panjang di Cisolok, Sukabumi.

''Komunitas adat harus didampingi da'i agar kualitas

kemuslimannya terjaga dan meningkat,'' tutur Ustadz

Irwan maulana, Da'i Dewan Dakwah pembina Rumah

Mualaf Desa Cikembar, Sukabumi.[]

KABAR

Menjenguk Cisolok

Page 17: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M14 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 15 MAN TAZAKKA

KABAR

ersis pada malam tahun baru 2019, bencana

Plongsor menimpa Kampung Adat Garehong,

Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan

Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Sudah 31 korban ditemukan meninggal dunia per

Minggu (6/1/2019). Kepala Pusat Data, Informasi, dan

Hubungan Masyarakat Badan Nasional

Penanggulangan Bencana ( BNPB), Sutopo Purwo

Nugroho, mengatakan seluruh korban meninggal

berhasil diidentifikasi. Sementara itu, 64 orang

dinyatakan selamat.

"Hingga Minggu (6/1) pagi, dari 100 orang

terdampak longsor, tim SAR gabungan telah

menemukan 64 orang selamat, 31 orang meninggal

dunia," kata Sutopo melalui keterangan tertulis, Minggu.

Kemudian, BNPB juga mencatat dua orang masih

dinyatakan hilang. Sutopo mengatakan, tim SAR

gabungan berusaha keras agar kedua korban segera

ditemukan.

Data BNPB menyebutkan, tiga orang luka-luka akibat

bencana tersebut. Sebanyak dua orang sudah

diperbolehkan pulang dan satu orang lainnya masih

dirawat di Rumah Sakit Pelabuhan Ratu.

Trek menuju lokasi bencana tak mudah. Begitu terjal.

Relawan yang hendak mencapainya harus berjuang

lebih keras. Pasalnya, 4 km dengan jalan berliku dan

mendaki yang kemiringannya mendekati 45 derajat

perlu ditaklukkan.

Tak semua kendaraan sanggup melintas, kecuali

akan berhadapan dengan resiko berat. Bila tak mampu,

nyawa dapat jadi taruhan.

Pilihan lainnya, relawan yang hendak mendampingi

pengungsi, mengantarkan logistik, melakukan evakuasi,

ataupun lainnya harus berjalan kaki. Iya, berjalan kaki

sejauh 4 Km dengan kondisi jalan naik-turun, seperti

yang Tim Laznas Dewan Dakwah tempuh pada . Bila

tidak mampu, berarti lokasi takkan mungkin bisa

dijangkau. Korban tak cepat tertolong.

Berada di atas perbukitan, longsor Cisolok sulit

dijangkau. Walau tak sebesar bencana Lombok, Palu,

ataupun Selat Sunda, tetapi aksesnya menjadi yang

tersulit. Dibutuhkan kendaraan yang mampu melibas

trek yang terjal dan menikung belokan maut, ialah

mobil off-road dan trail.

Selain mempermudah para relawan, kendaraan

beroda gerigi ini dengan power, akselerasi, dan

durabilitas yang tinggi dapat mempercepat akomodasi

pengangkutan logistik dan alat evakuasi kecil.

Tak hanya untuk tanggap darurat, alat transportasi

ini akan digunakan untuk mendukung dakwah jangka

panjang di Cisolok, Sukabumi.

''Komunitas adat harus didampingi da'i agar kualitas

kemuslimannya terjaga dan meningkat,'' tutur Ustadz

Irwan maulana, Da'i Dewan Dakwah pembina Rumah

Mualaf Desa Cikembar, Sukabumi.[]

KABAR

Menjenguk Cisolok

Page 18: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

ah, terlalu beresiko, nggak bisa naik

Wsekarang,'' ujar Ustadz Roy Nugroho di

penghujung Desa Ombo, Kec Sirenja,

Kab Donggala, Sulteng, Jumat (7/12).

Roy Nugroho (30), alumnus Sekolah Tinggi Ilmu

Dakwah (STID) Mohammad Natsir. Pria asal Labuhan

Maringgai, Lampung Timur, ini mulai bertugas di

pelosok Donggala sejak Januari 2016, setelah Lulus dari

STID Natsir. Dari gemerlap dan hiruk pikuk Ibukota, ia

tiba-tiba harus bermukim di dusun yang terpencil dan

seperti terisolasi dari peradaban kota. Bayangkan, satu-

satunya akses ke kampung ini hanyalah jalanan

bebatuan bekas aliran air sungai dari gunung.

Alhamdulillah, kerja dakwah Ustadz Roy cukup

diterima warga setempat yang berjumlah sekitar 270

keluarga (Dusun IV dan V). Pembawaan ustadz menuai

simpati penduduk dusun segala lapisan, dari anak-anak

sampai orang tua.

Pada 2017, ia menikahi Miswati (21), putri dari

Muslimin, Kepala Dusun Maling Pura, Desa Sipi, Sirenja.

Siang jelang sore itu, Tim Relawan Laznas Dewan

Dakwah bermaksud mendistribusikan bantuan paket

sembako bagi warga Desa Puramalino, yang terletak di

atas Ombo. Bantuan kemanusiaan ini berasal dari

untuk Pelosok DonggalaSembako

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M16 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 17 MAN TAZAKKA

KABARKABAR

donatur Yayasan Dakta Peduli dan Laznas Dewan

Dakwah.

Turut jadi relawan dalam perjalanan berat ini,

Ustadz Dwi Budiman Assiroji, Ketua STID M Natsir.

Ia tak segan bahu-membahu dengan relawan lain

yang sebagian pernah jadi mahasiswanya.

Untuk mencapai Desa Pura dibutuhkan

perjalanan dua jam menumpang ojek motor.

Ongkosnya Rp 2000/kg penumpang maupun

barang.

Jelang Jumatan, Tim yang bertolak pagi hari

dari Kota Palu tiba di Desa Sipi, Sirenja. Usai

Jumatan dan makan siang di Kampung Maling

Pura, kafilah menuju Desa Ombo. Banyak tenda

pengungsi di kawasan tepi hutan ini. Bantuan yang

masuk belum mencukupi, apalagi dari pemerintah

masih sebatas ''angin surga''.

Tim yang dipimpin Ustadz Roy memutuskan

untuk membagikan sebagian paket sembako di

Ombo. Selain beras, juga ada susu, minyak, gula,

dan mie.

Nah, tatkala hendak naik ke Pura di kaki

Gunung Panambaila pada ketinggian hingga 840

dpl, hari sudah telanjur kesiangan. Medan yang

harus ditempuh juga cukup licin akibat hujan

sebelumnya. Jalan tanah sepanjang 26 km yang

sempit dan becek itu diapit hutan dan jurang di

kanan-kirinya.

''Ngeri ah,'' ujar Mela Fadla, satu-satunya

relawati dalam Tim. Bayangkan, ia harus duduk di

atas karung beras yang dibonceng motor,

melintasi jalur off road selama dua jam. Alamak.

Alhamdulillah, bantuan akhirnya sampai juga ke

lebih seratus keluarga penduduk Puramalino pada

lusa harinya, Ahad (9/12). Perjalanan melelahkan

dan berbahaya, terbayar oleh senyum bahagia

umat muslim yang terpencil di atas bukit tersebut.

Selain untuk warga Desa Pura dan Ombo,

sebelumnya Tim telah membagikan paket

sembako kepada warga muslim Dusun Maliko,

Desa Ape Maliko, Kec Sindue. Paket sembako

sebanyak lebih seratus bungkus itu menghibur

jamaah Masjid Al Fatah yang baru diresmikan

setelah direhab.[]

Page 19: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

ah, terlalu beresiko, nggak bisa naik

Wsekarang,'' ujar Ustadz Roy Nugroho di

penghujung Desa Ombo, Kec Sirenja,

Kab Donggala, Sulteng, Jumat (7/12).

Roy Nugroho (30), alumnus Sekolah Tinggi Ilmu

Dakwah (STID) Mohammad Natsir. Pria asal Labuhan

Maringgai, Lampung Timur, ini mulai bertugas di

pelosok Donggala sejak Januari 2016, setelah Lulus dari

STID Natsir. Dari gemerlap dan hiruk pikuk Ibukota, ia

tiba-tiba harus bermukim di dusun yang terpencil dan

seperti terisolasi dari peradaban kota. Bayangkan, satu-

satunya akses ke kampung ini hanyalah jalanan

bebatuan bekas aliran air sungai dari gunung.

Alhamdulillah, kerja dakwah Ustadz Roy cukup

diterima warga setempat yang berjumlah sekitar 270

keluarga (Dusun IV dan V). Pembawaan ustadz menuai

simpati penduduk dusun segala lapisan, dari anak-anak

sampai orang tua.

Pada 2017, ia menikahi Miswati (21), putri dari

Muslimin, Kepala Dusun Maling Pura, Desa Sipi, Sirenja.

Siang jelang sore itu, Tim Relawan Laznas Dewan

Dakwah bermaksud mendistribusikan bantuan paket

sembako bagi warga Desa Puramalino, yang terletak di

atas Ombo. Bantuan kemanusiaan ini berasal dari

untuk Pelosok DonggalaSembako

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M16 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 17 MAN TAZAKKA

KABARKABAR

donatur Yayasan Dakta Peduli dan Laznas Dewan

Dakwah.

Turut jadi relawan dalam perjalanan berat ini,

Ustadz Dwi Budiman Assiroji, Ketua STID M Natsir.

Ia tak segan bahu-membahu dengan relawan lain

yang sebagian pernah jadi mahasiswanya.

Untuk mencapai Desa Pura dibutuhkan

perjalanan dua jam menumpang ojek motor.

Ongkosnya Rp 2000/kg penumpang maupun

barang.

Jelang Jumatan, Tim yang bertolak pagi hari

dari Kota Palu tiba di Desa Sipi, Sirenja. Usai

Jumatan dan makan siang di Kampung Maling

Pura, kafilah menuju Desa Ombo. Banyak tenda

pengungsi di kawasan tepi hutan ini. Bantuan yang

masuk belum mencukupi, apalagi dari pemerintah

masih sebatas ''angin surga''.

Tim yang dipimpin Ustadz Roy memutuskan

untuk membagikan sebagian paket sembako di

Ombo. Selain beras, juga ada susu, minyak, gula,

dan mie.

Nah, tatkala hendak naik ke Pura di kaki

Gunung Panambaila pada ketinggian hingga 840

dpl, hari sudah telanjur kesiangan. Medan yang

harus ditempuh juga cukup licin akibat hujan

sebelumnya. Jalan tanah sepanjang 26 km yang

sempit dan becek itu diapit hutan dan jurang di

kanan-kirinya.

''Ngeri ah,'' ujar Mela Fadla, satu-satunya

relawati dalam Tim. Bayangkan, ia harus duduk di

atas karung beras yang dibonceng motor,

melintasi jalur off road selama dua jam. Alamak.

Alhamdulillah, bantuan akhirnya sampai juga ke

lebih seratus keluarga penduduk Puramalino pada

lusa harinya, Ahad (9/12). Perjalanan melelahkan

dan berbahaya, terbayar oleh senyum bahagia

umat muslim yang terpencil di atas bukit tersebut.

Selain untuk warga Desa Pura dan Ombo,

sebelumnya Tim telah membagikan paket

sembako kepada warga muslim Dusun Maliko,

Desa Ape Maliko, Kec Sindue. Paket sembako

sebanyak lebih seratus bungkus itu menghibur

jamaah Masjid Al Fatah yang baru diresmikan

setelah direhab.[]

Page 20: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M18 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 19 MAN TAZAKKA

KABAR

auh.. jauh.. Kami shalatnya di rumah masing-

Jmasing saja,” ujar segerombolan lelaki Petani

Sayur yang enggan pergi ke Masjid. Bukan

karena tak getol shalat 5 waktu. Mereka pun rutin shalat

seperti halnya kita. Hanya ada satu kendala, jarak.

'Tak seperti di kota yang begitu mudah menemukan

rumah Allah di berbagai sudut jalan. Mushola maupun

Masjid jadi barang langka di Nagari Koto Laweh, Jorong

Kandang Guguak, Kec Sepuluh Koto, Kab Tanah datar,

Prov Sumatera Barat. Sedikit, jarang sekali. Sekalipun

ada, warga harus menempuh jarak 2 Km dengan

berjalan kaki untuk shalat di Masjid. Pelik kesulitan

mereka.

Bisa dibayangkan bila minimal 5 kali dalam sehari

harus berjalan bolak balik 4 Km perwaktu shalatnya. Ini

berarti harus menempuh jalan 20 Km untuk shalat

berjamaah sehari semalam. Mungkin bisa dikatakan

nihil orang Koto Laweh yang mau melakukannya.

Ditambah lagi dengan nasib generasi penurus.

Mereka tak dekat dengan Masjid, lantaran surau 'tak

KABAR

nampak satu pun di nagari mereka. Mereka 'tak terbiasa

meramaikan tempat ibadah Umat Islam Itu. Miris.

Di kaki Gunung Singgalang ini, Dewan Da'wah

terpanggil untuk mendekatkan Mushola dengan

masyarakat Koto Laweh. Mendekatkan rumah Allah dan

dakwah Islam agar warga tak mesti menempuh jauhnya

jarak untuk ke Masjid. Ini menjadi upaya

menyelamatkan dan membangun Indonesia dengan

dakwah.

Melalui rezeki seorang Muhsinin asal Sumatera Barat

yang merantau bekerja di tanah timur Papua, warga

Koto Laweh bisa punya mushola baru. Ia mengamahkan

wakaf pembangunan Mushola kepada Laznas Dewan

Da'wah Prov Sumatera Barat.

“Ia akrab disapa Ibu Budi yang berniat bila punya

rezeki mau buat mushola untuk masyarakat. Kini, Ia pun

mengamanahkan kepada Laznas Dewan Da'wah untuk

dibangunkan Mushola,” ujar Ketua Laznas Dewan

Da'wah Provinsi Sumatra Barat, Ustadz Arham.

Sejak pertengahan Agustus lalu, warga Koto Laweh

menyaksikan sejarah pembangunan wakaf Mushola di

kampung halaman mereka ini. Per pertengahan Januari

2019 ini, Alhamdulillah pembangunannya sudah selesai.

“Pembangunannya dimulai sejak habis bulan Haji,

Dzulhijjah 1439. Kini Alhamdulillah pembangunannya

baru saja selesai. Tinggal menunggu peresmian dan

penyerahan kunci,” katanya.

“Rencananya awal bulan besok (Februari) akan

diresmikan. Kita adakan tabligh akbar dengan

mengundang Da'i Dewan Da'wah Pusat dari Jakarta,

Ustadz Imam Zamroji,” imbuhnya mengabarkan info

peresmian wakaf Mushola di Koto Laweh kepada tim

Laznas Dewan Da'wah Pusat, Selasa (15/1) siang.

Animo masyarakat begitu senang mendapati

Mushola kini dekat dengan pemukiman mereka. Tak

sabar lagi untuk segera menggunakan Rumah Allah

tersebut untuk Shalat dan aktivitas ibadah lainnya.

“Mereka bersyukur. Mensyukuri adanya Mushola ini,”

terang Ustadz Arham lagi.

Berlokasi strategis di dekat lahan pertanian dan

Sekolah Dasar, Mushola ini diharapkan menjadi shelter

warga dan anak-anak Koto Laweh untuk shalat 5 waktu.

Namun, Mushola ini belum memiliki nama.

“Belum dikasih nama. Masih mau cari nama yang

tepat. Rencananya mau dikasih nama Al-Furqon.

Terinspirasi dari nama Masjid di kantor Dewan Da'wah

Pusat. Itukan Mushola Dewan Da'wah juga yang

diberikan untuk umat,” jelasnya.[] mela

Ada Surau di Kandang Guguak

Alhamdulillah,

Page 21: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M18 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 19 MAN TAZAKKA

KABAR

auh.. jauh.. Kami shalatnya di rumah masing-

Jmasing saja,” ujar segerombolan lelaki Petani

Sayur yang enggan pergi ke Masjid. Bukan

karena tak getol shalat 5 waktu. Mereka pun rutin shalat

seperti halnya kita. Hanya ada satu kendala, jarak.

'Tak seperti di kota yang begitu mudah menemukan

rumah Allah di berbagai sudut jalan. Mushola maupun

Masjid jadi barang langka di Nagari Koto Laweh, Jorong

Kandang Guguak, Kec Sepuluh Koto, Kab Tanah datar,

Prov Sumatera Barat. Sedikit, jarang sekali. Sekalipun

ada, warga harus menempuh jarak 2 Km dengan

berjalan kaki untuk shalat di Masjid. Pelik kesulitan

mereka.

Bisa dibayangkan bila minimal 5 kali dalam sehari

harus berjalan bolak balik 4 Km perwaktu shalatnya. Ini

berarti harus menempuh jalan 20 Km untuk shalat

berjamaah sehari semalam. Mungkin bisa dikatakan

nihil orang Koto Laweh yang mau melakukannya.

Ditambah lagi dengan nasib generasi penurus.

Mereka tak dekat dengan Masjid, lantaran surau 'tak

KABAR

nampak satu pun di nagari mereka. Mereka 'tak terbiasa

meramaikan tempat ibadah Umat Islam Itu. Miris.

Di kaki Gunung Singgalang ini, Dewan Da'wah

terpanggil untuk mendekatkan Mushola dengan

masyarakat Koto Laweh. Mendekatkan rumah Allah dan

dakwah Islam agar warga tak mesti menempuh jauhnya

jarak untuk ke Masjid. Ini menjadi upaya

menyelamatkan dan membangun Indonesia dengan

dakwah.

Melalui rezeki seorang Muhsinin asal Sumatera Barat

yang merantau bekerja di tanah timur Papua, warga

Koto Laweh bisa punya mushola baru. Ia mengamahkan

wakaf pembangunan Mushola kepada Laznas Dewan

Da'wah Prov Sumatera Barat.

“Ia akrab disapa Ibu Budi yang berniat bila punya

rezeki mau buat mushola untuk masyarakat. Kini, Ia pun

mengamanahkan kepada Laznas Dewan Da'wah untuk

dibangunkan Mushola,” ujar Ketua Laznas Dewan

Da'wah Provinsi Sumatra Barat, Ustadz Arham.

Sejak pertengahan Agustus lalu, warga Koto Laweh

menyaksikan sejarah pembangunan wakaf Mushola di

kampung halaman mereka ini. Per pertengahan Januari

2019 ini, Alhamdulillah pembangunannya sudah selesai.

“Pembangunannya dimulai sejak habis bulan Haji,

Dzulhijjah 1439. Kini Alhamdulillah pembangunannya

baru saja selesai. Tinggal menunggu peresmian dan

penyerahan kunci,” katanya.

“Rencananya awal bulan besok (Februari) akan

diresmikan. Kita adakan tabligh akbar dengan

mengundang Da'i Dewan Da'wah Pusat dari Jakarta,

Ustadz Imam Zamroji,” imbuhnya mengabarkan info

peresmian wakaf Mushola di Koto Laweh kepada tim

Laznas Dewan Da'wah Pusat, Selasa (15/1) siang.

Animo masyarakat begitu senang mendapati

Mushola kini dekat dengan pemukiman mereka. Tak

sabar lagi untuk segera menggunakan Rumah Allah

tersebut untuk Shalat dan aktivitas ibadah lainnya.

“Mereka bersyukur. Mensyukuri adanya Mushola ini,”

terang Ustadz Arham lagi.

Berlokasi strategis di dekat lahan pertanian dan

Sekolah Dasar, Mushola ini diharapkan menjadi shelter

warga dan anak-anak Koto Laweh untuk shalat 5 waktu.

Namun, Mushola ini belum memiliki nama.

“Belum dikasih nama. Masih mau cari nama yang

tepat. Rencananya mau dikasih nama Al-Furqon.

Terinspirasi dari nama Masjid di kantor Dewan Da'wah

Pusat. Itukan Mushola Dewan Da'wah juga yang

diberikan untuk umat,” jelasnya.[] mela

Ada Surau di Kandang Guguak

Alhamdulillah,

Page 22: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M20 MAN TAZAKKA

ipicu longsoran bawah laut dan erupsi Gunung

DAnak Krakatau di Selat Sunda, tsunami melanda

pantai Banten dan Lampung Selatan pada Sabtu

(22/12/2018) malam.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB

(Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Sutopo

Purwo Nugroho, memaparkan, "Update H+4, pada hari

ini, Rabu 26 Desember 2018, tercatat total 430 korban

meninggal."

Hal itu diungkapkan saat konferensi pers di Graha

BNPB, Jakarta Timur, Rabu (26/12/2018).

Korban meninggal terbanyak di Kabupaten

Pandeglang yaitu 290 jiwa. Kemudian, di Kabupaten

Lampung Selatan, Lampung, tercatat 113 korban jiwa.

Sedang di Kabupaten Serang, Banten, tercatat ada 25

korban meninggal dunia.

Di Kabupaten Pesawaran, Lampung, data BNPB

mencatat satu orang meninggal. Demikian pula di

Kabupaten Tanggamus, Lampung.

Korban luka-luka tercatat 1.495 orang, 159 orang

masih dinyatakan hilang, dan 21.991 orang mengungsi.

Kerusakan infrastruktur, menurut data BNPB,

sebanyak 924 rumah rusak, 73 penginapan rusak, 60

warung rusak, 1 dermaga dan 1 tempat berlindung atau

shelter, rusak.

Sejumlah kendaraan juga terdampak tsunami, di

antaranya 434 perahu dan kapal, 24 kendaraan roda

empat, dan 41 kendaraan roda dua.

Aksi Da'i

Sejak hari pertama, Sabtu (22/12) melalui Da'i Dewan

Da'wah di Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan.

Distribusi makanan siap santap, paket sembako, layanan

kesehatan, dan trauma healing menjadi respon tanggap

darurat untuk penyintas tsunami.

Di tiga titik posko utama Laznas Dewan Da'wah,

yakni 1) Desa Way Muli, Kunjir, Kalianda, Lampung

Selatan, 2) Desa Cigeulis, Pandeglang, Banten, dan 3)

Pesantren Al Anshor, Anyer, Serang, Banten, hampir

menampung 1000 penyintas.

Hingga H+5, erupsi Anak Gunung Krakatau masih

terus menyebabkan suara gemuruh. Kaca jendela pun

bergetar karenanya. Rasa takut dan khawatir masih

mengintai para pengungsi. Bahkan per 27 Desember,

status erupsi Anak Gunung Krakatau naik ke level III

(siaga).

Posko Al Anshor

Sejak Sabtu (22/12) malam, Pusdiklat Al-Anshor

Dewan Dakwah, Anyer, Kab Serang, jadi rumah kedua

bagi 250-an pengungsi terdampak tsunami Selat Sunda.

"Kita aman di sini," demikian kalimat syukur mereka

yang rumahnya dekat dengan bibir Pantai Cibaru.

Suasana darurat pengungsian kian mencekam

dengan dentuman erupsi Gunung Anak Krakatau yang

terdengar menggelegar. Dinding dan kaca jendela Al

Anshor bergetar dibuatnya.

Trauma tsunami membuat warga tak nyenyak tidur.

Da'i dan Relawan Laznas Dewan Da'wah pun

menyapa para pengungsi, mulai dari berbincang hingga

tertawa bersama. Ustadz Imam Zamrodji misalnya, dari

Jakarta datang membawa buah tangan dan

bercengkrama dengan pengungsi. Ia tak segan masuk

dapur umum dan ikut membantu masak ibu-ibu.

Terlihat raut wajah penyintas yang terhibur.

"Baru kali ini saya bisa ketawa lagi. Terima kasih ya

Dek, kita bisa ketawa lepas. Enak banget. Sebelum ini

mah, makan aja engga nafsu. Keingetan tsunami,"

papar Pak Doni pengungsi asal Kampung Cibaru, Anyer

dengan sumringah.

TNI dan Polisi Bantu Posko

Untuk melayani pengungsi, Posko Laznas Dewan

Da'wah di Pusdiklat Al Anshor Anyer, Serang, juga

didukung bantuan dari TNI Koramil Cinangka dan

Polsek Anyer.

Bantuan antara lain berupa makanan dan selimut

dari TNI yang diterima secara simbolis Ustadz Fahrudin

dan disaksikan Ketua Bidang Pendidikan Dewan

Dakwah Ustadz Imam Zamroji.

Pada hari lain, tim kesehatan Polri datang

memberikan layanan kesehatan bagi pengungsi.

Balada Ceu Rohma

Tatapannya kosong. Wajah dan punggungnya penuh

lebam. Luka bekas benda tumpul terlihat jelas. Ia

terseret tsunami yang tak terprediksi Sabtu (22/12)

malam. Namun yang membuat ia benar-benar lemas

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 21 MAN TAZAKKA

LAPORAN KHUSUSLAPORAN KHUSUS

Bersamai Pengungsi Korban Tsunami

Selat Sunda

Page 23: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M20 MAN TAZAKKA

ipicu longsoran bawah laut dan erupsi Gunung

DAnak Krakatau di Selat Sunda, tsunami melanda

pantai Banten dan Lampung Selatan pada Sabtu

(22/12/2018) malam.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB

(Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Sutopo

Purwo Nugroho, memaparkan, "Update H+4, pada hari

ini, Rabu 26 Desember 2018, tercatat total 430 korban

meninggal."

Hal itu diungkapkan saat konferensi pers di Graha

BNPB, Jakarta Timur, Rabu (26/12/2018).

Korban meninggal terbanyak di Kabupaten

Pandeglang yaitu 290 jiwa. Kemudian, di Kabupaten

Lampung Selatan, Lampung, tercatat 113 korban jiwa.

Sedang di Kabupaten Serang, Banten, tercatat ada 25

korban meninggal dunia.

Di Kabupaten Pesawaran, Lampung, data BNPB

mencatat satu orang meninggal. Demikian pula di

Kabupaten Tanggamus, Lampung.

Korban luka-luka tercatat 1.495 orang, 159 orang

masih dinyatakan hilang, dan 21.991 orang mengungsi.

Kerusakan infrastruktur, menurut data BNPB,

sebanyak 924 rumah rusak, 73 penginapan rusak, 60

warung rusak, 1 dermaga dan 1 tempat berlindung atau

shelter, rusak.

Sejumlah kendaraan juga terdampak tsunami, di

antaranya 434 perahu dan kapal, 24 kendaraan roda

empat, dan 41 kendaraan roda dua.

Aksi Da'i

Sejak hari pertama, Sabtu (22/12) melalui Da'i Dewan

Da'wah di Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan.

Distribusi makanan siap santap, paket sembako, layanan

kesehatan, dan trauma healing menjadi respon tanggap

darurat untuk penyintas tsunami.

Di tiga titik posko utama Laznas Dewan Da'wah,

yakni 1) Desa Way Muli, Kunjir, Kalianda, Lampung

Selatan, 2) Desa Cigeulis, Pandeglang, Banten, dan 3)

Pesantren Al Anshor, Anyer, Serang, Banten, hampir

menampung 1000 penyintas.

Hingga H+5, erupsi Anak Gunung Krakatau masih

terus menyebabkan suara gemuruh. Kaca jendela pun

bergetar karenanya. Rasa takut dan khawatir masih

mengintai para pengungsi. Bahkan per 27 Desember,

status erupsi Anak Gunung Krakatau naik ke level III

(siaga).

Posko Al Anshor

Sejak Sabtu (22/12) malam, Pusdiklat Al-Anshor

Dewan Dakwah, Anyer, Kab Serang, jadi rumah kedua

bagi 250-an pengungsi terdampak tsunami Selat Sunda.

"Kita aman di sini," demikian kalimat syukur mereka

yang rumahnya dekat dengan bibir Pantai Cibaru.

Suasana darurat pengungsian kian mencekam

dengan dentuman erupsi Gunung Anak Krakatau yang

terdengar menggelegar. Dinding dan kaca jendela Al

Anshor bergetar dibuatnya.

Trauma tsunami membuat warga tak nyenyak tidur.

Da'i dan Relawan Laznas Dewan Da'wah pun

menyapa para pengungsi, mulai dari berbincang hingga

tertawa bersama. Ustadz Imam Zamrodji misalnya, dari

Jakarta datang membawa buah tangan dan

bercengkrama dengan pengungsi. Ia tak segan masuk

dapur umum dan ikut membantu masak ibu-ibu.

Terlihat raut wajah penyintas yang terhibur.

"Baru kali ini saya bisa ketawa lagi. Terima kasih ya

Dek, kita bisa ketawa lepas. Enak banget. Sebelum ini

mah, makan aja engga nafsu. Keingetan tsunami,"

papar Pak Doni pengungsi asal Kampung Cibaru, Anyer

dengan sumringah.

TNI dan Polisi Bantu Posko

Untuk melayani pengungsi, Posko Laznas Dewan

Da'wah di Pusdiklat Al Anshor Anyer, Serang, juga

didukung bantuan dari TNI Koramil Cinangka dan

Polsek Anyer.

Bantuan antara lain berupa makanan dan selimut

dari TNI yang diterima secara simbolis Ustadz Fahrudin

dan disaksikan Ketua Bidang Pendidikan Dewan

Dakwah Ustadz Imam Zamroji.

Pada hari lain, tim kesehatan Polri datang

memberikan layanan kesehatan bagi pengungsi.

Balada Ceu Rohma

Tatapannya kosong. Wajah dan punggungnya penuh

lebam. Luka bekas benda tumpul terlihat jelas. Ia

terseret tsunami yang tak terprediksi Sabtu (22/12)

malam. Namun yang membuat ia benar-benar lemas

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 21 MAN TAZAKKA

LAPORAN KHUSUSLAPORAN KHUSUS

Bersamai Pengungsi Korban Tsunami

Selat Sunda

Page 24: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 23 MAN TAZAKKA

22

LAPORAN KHUSUSLAPORAN KHUSUS

adalah dua anak balitanya hilang dalam sapuan ombak

tsunami.

21 hari sebelum kejadian tragis yang menerjang

pesisir Selat Sunda ini, rumah Ceu Rohma dan Kang

Darsep dihangatkan dengan tangis bayi yang baru saja

lahir. Kayla namanya. Tapi, hanya 3 pekan kebersamaan

itu. Tangan Ceu Rohma terlepas saat menggenggam

erat putrinya. Kedunya pun hanyut. Hingga keesokan

harinya, Kayla ditemukan sudah tak bernyawa.

Kondisi Ny Rohma belum sepenuhnya pulih pasca

melahirkan. Ia masih lemas. Kini, kelemasan tersebut

makin bertambah. Bayi yang ditunggunya sejak 9 bulan

lalu, harus pergi meninggalkan banyak harapan. Ia

menyimpan sedih yang mendalam. Namun, tak kuasa

berbuat apa apa.

Kunjungan dan bantuan dari Laznas Dewan Dakwah

cukup menghibur pasutri muda ini. Terlebih tatkala

kemudian satu anak mereka ditemukan dan masih

hidup.

Safari Ketum

Ketua Umum Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia,

Ustadz Mohammad Siddik, menjenguk pengungsi di

Posko Laznas Dewan Da'wah di Serang dan

Pandeglang, Banten, Ahad (6/1).

Bersama istri dan Tim Laznas Dewan Da'wah Pusat,

ia membesuk dan berdialog dengan para da'i yang

mendampingi pengungsi di beberapa lokasi terdampak,

diantaranya: 1) Pusdiklat Al-Anshor Dewan Da'wah,

Anyer, 2) Kampung Deplangu dan Legon, Pandeglang

dan 3) Desa Cigeulis, Pandeglang.

Dalam kunjungannya, Ustadz Siddik didampingi

Koordinator Humanity Disaster Management (HDM)

Laznas Dewan Da'wah Muhammad Hafidz Alfarisy dan

Ustadz Solaeman yang sudah berdakwah 17 tahun di

Anyer.

Hafidz menerangkan, Moh Siddik juga

mendistrubusikan sejumlah logistik dan sembako, serta

berdiskusi dengan pengungsi mengenai kondisi mereka

di posko Laznas Dewan Da'wah.

"Usai dari Pusdiklat Al-Anshor Dewan Da'wah, Anyer,

rombongan Ketua Umum Dewan Dakwah langsung

menuju Kec Sumur. Di sini, ada saudara dari istri beliau

yang juga jadi korban tsunami," papar Hafidz.

Tak lupa Ustadz Siddik juga memberikan tausiyah

untuk menenangkan dan menyemburatkan hikmah atas

kejadian bencana yang menimpa.

Ia menerangkan makna Al-Qur'an Surat Ar-Rum ayat

41. Bahwa telah terjadi kerusakan di darat dan laut yang

disebabkan karena perbuatan tangan/maksiat manusia.

Tidaklah terjadi bencana, kecuali sebagai peringatan

untuk kembali lebih dekat kepada Allah.

Menurutnya musibah harus disikapi sebagai

pelajaran. Ia juga berpesan agar tidak terlalu berfokus

pada dampak fenomenanya, melainkan pada pesan

musibah dari-Nya.

Full Team

Kecuali yang berhalangan, semua awak Laznas

Dewan Da'wah turut menggelar Program Sedekah

Makan Rakyat (Semarak) untuk pengungsi tsunami Selat

Sunda.

Aksi full team kali ini digelar di Kampung Deplangu,

Desa Kertajaya, Kec Sumur, Kab Pandeglang, pada

Sabtu (12/1/2019).

"Alhamdulillah awal tahun ini, seluruh jajaran Laznas

Dewan Da'wah mulai dari Staf hingga Direktur terjun

langsung melaksanakan Semarak di lokasi terdampak

bencana tsunami Selat Sunda. Ini agar tim makin solid,

amanah, dan dekat dengan masyarakat," terang

Manajer Program Agung Gumelar.

Manajer Keuangan Fitria Damayanti menjelaskan,

kegiatan ini juga untuk membangun kedekatan dengan

masyarakat.

Ratusan pengungsi yang datang ke Dapur Umum

Laznas Dewan Da'wah di Deplangu tak hanya disuguhi

makan siang racikan Tim Kuliner yang dikepalai Direktur

Eksekutif Ade Salamun dan General Manager Widarto

sebagai koki utama. Mereka juga disambut hangat oleh

seluruh Tim Laznas Dewan Da'wah.

"Tim Laznas Dewan Da'wah bersama Direktur kita

Ustadz Ade Salamun turun langsung memasak sendiri

di posko pengungsian bersama Madrasah Relawan,"

tutur Manajer Da'i Network, Ahmad Robyansah.

Pengungsi mengantri di meja prasmanan Semarak

bermenu soto dan ayam goreng. Mangkuk-mangkuk

putih yang diberikan kepada para pengungsi bukan

hanya disodorkan oleh relawan maupun staf, melainkan

juga oleh deretan Manajer hingga Direktur Eksekutif

Page 25: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 23 MAN TAZAKKA

22

LAPORAN KHUSUSLAPORAN KHUSUS

adalah dua anak balitanya hilang dalam sapuan ombak

tsunami.

21 hari sebelum kejadian tragis yang menerjang

pesisir Selat Sunda ini, rumah Ceu Rohma dan Kang

Darsep dihangatkan dengan tangis bayi yang baru saja

lahir. Kayla namanya. Tapi, hanya 3 pekan kebersamaan

itu. Tangan Ceu Rohma terlepas saat menggenggam

erat putrinya. Kedunya pun hanyut. Hingga keesokan

harinya, Kayla ditemukan sudah tak bernyawa.

Kondisi Ny Rohma belum sepenuhnya pulih pasca

melahirkan. Ia masih lemas. Kini, kelemasan tersebut

makin bertambah. Bayi yang ditunggunya sejak 9 bulan

lalu, harus pergi meninggalkan banyak harapan. Ia

menyimpan sedih yang mendalam. Namun, tak kuasa

berbuat apa apa.

Kunjungan dan bantuan dari Laznas Dewan Dakwah

cukup menghibur pasutri muda ini. Terlebih tatkala

kemudian satu anak mereka ditemukan dan masih

hidup.

Safari Ketum

Ketua Umum Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia,

Ustadz Mohammad Siddik, menjenguk pengungsi di

Posko Laznas Dewan Da'wah di Serang dan

Pandeglang, Banten, Ahad (6/1).

Bersama istri dan Tim Laznas Dewan Da'wah Pusat,

ia membesuk dan berdialog dengan para da'i yang

mendampingi pengungsi di beberapa lokasi terdampak,

diantaranya: 1) Pusdiklat Al-Anshor Dewan Da'wah,

Anyer, 2) Kampung Deplangu dan Legon, Pandeglang

dan 3) Desa Cigeulis, Pandeglang.

Dalam kunjungannya, Ustadz Siddik didampingi

Koordinator Humanity Disaster Management (HDM)

Laznas Dewan Da'wah Muhammad Hafidz Alfarisy dan

Ustadz Solaeman yang sudah berdakwah 17 tahun di

Anyer.

Hafidz menerangkan, Moh Siddik juga

mendistrubusikan sejumlah logistik dan sembako, serta

berdiskusi dengan pengungsi mengenai kondisi mereka

di posko Laznas Dewan Da'wah.

"Usai dari Pusdiklat Al-Anshor Dewan Da'wah, Anyer,

rombongan Ketua Umum Dewan Dakwah langsung

menuju Kec Sumur. Di sini, ada saudara dari istri beliau

yang juga jadi korban tsunami," papar Hafidz.

Tak lupa Ustadz Siddik juga memberikan tausiyah

untuk menenangkan dan menyemburatkan hikmah atas

kejadian bencana yang menimpa.

Ia menerangkan makna Al-Qur'an Surat Ar-Rum ayat

41. Bahwa telah terjadi kerusakan di darat dan laut yang

disebabkan karena perbuatan tangan/maksiat manusia.

Tidaklah terjadi bencana, kecuali sebagai peringatan

untuk kembali lebih dekat kepada Allah.

Menurutnya musibah harus disikapi sebagai

pelajaran. Ia juga berpesan agar tidak terlalu berfokus

pada dampak fenomenanya, melainkan pada pesan

musibah dari-Nya.

Full Team

Kecuali yang berhalangan, semua awak Laznas

Dewan Da'wah turut menggelar Program Sedekah

Makan Rakyat (Semarak) untuk pengungsi tsunami Selat

Sunda.

Aksi full team kali ini digelar di Kampung Deplangu,

Desa Kertajaya, Kec Sumur, Kab Pandeglang, pada

Sabtu (12/1/2019).

"Alhamdulillah awal tahun ini, seluruh jajaran Laznas

Dewan Da'wah mulai dari Staf hingga Direktur terjun

langsung melaksanakan Semarak di lokasi terdampak

bencana tsunami Selat Sunda. Ini agar tim makin solid,

amanah, dan dekat dengan masyarakat," terang

Manajer Program Agung Gumelar.

Manajer Keuangan Fitria Damayanti menjelaskan,

kegiatan ini juga untuk membangun kedekatan dengan

masyarakat.

Ratusan pengungsi yang datang ke Dapur Umum

Laznas Dewan Da'wah di Deplangu tak hanya disuguhi

makan siang racikan Tim Kuliner yang dikepalai Direktur

Eksekutif Ade Salamun dan General Manager Widarto

sebagai koki utama. Mereka juga disambut hangat oleh

seluruh Tim Laznas Dewan Da'wah.

"Tim Laznas Dewan Da'wah bersama Direktur kita

Ustadz Ade Salamun turun langsung memasak sendiri

di posko pengungsian bersama Madrasah Relawan,"

tutur Manajer Da'i Network, Ahmad Robyansah.

Pengungsi mengantri di meja prasmanan Semarak

bermenu soto dan ayam goreng. Mangkuk-mangkuk

putih yang diberikan kepada para pengungsi bukan

hanya disodorkan oleh relawan maupun staf, melainkan

juga oleh deretan Manajer hingga Direktur Eksekutif

Page 26: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M24 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 25 MAN TAZAKKA

LAPORAN KHUSUSLAPORAN KHUSUS

Laznas Dewan Da'wah.

Salah satu pengungsi tsunami Selat Sunda, Ny

Sumiati, menuturkan rasa senang dan terima kasih atas

bantuan yang diberikan.

"Senang alhamdulillah, kami bisa dapat makanan

dan sembako," ujarnya.

Ny Maryam yang datang bersama putra kecilnya

juga gembira ."Masakannya enak. Kami sangat senang

bisa makan bareng orang-orang Dewan Da'wah,"

tuturnya.

Selain menyediakan makanan siap santap, pengungsi

juga dibekali sembako untuk sedikit membantu mereka

menyambung kehidupan pasca bencana yang belum

sepenuhnya pulih.

Perwira

"Insya Allah, di lokasi inilah kita akan membangun

Pesantren Tahfidz Wirausaha (Perwira),"

ujar Da'i Dewan Dawah Pandeglang, Ustadz

Bey Hanafi, pada jamaah binaannya awal

Januari lalu.

Da'i yang telah 19 tahun mengabdi di

Desa Cigeulis, Pandeglang, itu

menambahkan, pembangunan Perwira

merupakan upaya keberlanjutan Laznas

Dewan Da'wah untuk mengajak Banten

bangkit dengan dakwah dan ekonomi.

Rintisan Perwira telah dimulai dengan

pewakafan tanah seluas 15.000 meter

persegi di Cigeulis, dari seorang Muhsinin yang

mengamanahkan kepada Laznas Dewan Da'wah untuk

didayagunakan.

Tim Laznas Dewan Da'wah beserta Direktur

Eksekutifnya Ustadz Ade Salamun turun langsung

meninjau lokasi yang akan jadikan inkubasi Hafidz

Qur'an dan wirausahawan ini pekan lalu. Mereka

didampingi Ustadz Bey.

Sebagian besar tanahnya merupakan wilayah

ekonomi produktif yang akan menjadi modal utama dari

inkubasi bisnis dan UKM.

Rencananya dari luasan tanah wakaf tersebut akan

segera dibangun Gedung Pondok Pesantren, Asrama

Santri, Masjid, Kantin, 2 Klinik, serta Rumah Da'i

Pembina Pondok Pesantren.

Program Perwira ini akan didasari dengan

pembinaan keagamaan Islam dan tahfidz Al-Qur'an

serta pendidikan keterampilan khusus. Disamping itu,

Pesantren juga akan menjadi Pusat Pengembangan

Ekonomi dan Inkubasi UKM bagi santri dan warga

setempat, khususnya Kec Cigeulis.

Pengembangan ekonomi akan diarahkan pada

usaha peternakan domba dan kerbau, pengolahan

hasil perkebunan yang meliputi kripik singkong,

melinjo, dan Virgin Coconut Oil (VCO), serta pendirian

Lembaga Keuangan Mikro Syariah.

Program ini insyaAllah akan berjalan secara

progresif dan berdaya lanjut tinggi karena Dewan

Da'wah memiliki Da'i-Da'i lokal yang juga tinggal di

wilayah tersebut.[] mela, bowo

Page 27: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M24 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 25 MAN TAZAKKA

LAPORAN KHUSUSLAPORAN KHUSUS

Laznas Dewan Da'wah.

Salah satu pengungsi tsunami Selat Sunda, Ny

Sumiati, menuturkan rasa senang dan terima kasih atas

bantuan yang diberikan.

"Senang alhamdulillah, kami bisa dapat makanan

dan sembako," ujarnya.

Ny Maryam yang datang bersama putra kecilnya

juga gembira ."Masakannya enak. Kami sangat senang

bisa makan bareng orang-orang Dewan Da'wah,"

tuturnya.

Selain menyediakan makanan siap santap, pengungsi

juga dibekali sembako untuk sedikit membantu mereka

menyambung kehidupan pasca bencana yang belum

sepenuhnya pulih.

Perwira

"Insya Allah, di lokasi inilah kita akan membangun

Pesantren Tahfidz Wirausaha (Perwira),"

ujar Da'i Dewan Dawah Pandeglang, Ustadz

Bey Hanafi, pada jamaah binaannya awal

Januari lalu.

Da'i yang telah 19 tahun mengabdi di

Desa Cigeulis, Pandeglang, itu

menambahkan, pembangunan Perwira

merupakan upaya keberlanjutan Laznas

Dewan Da'wah untuk mengajak Banten

bangkit dengan dakwah dan ekonomi.

Rintisan Perwira telah dimulai dengan

pewakafan tanah seluas 15.000 meter

persegi di Cigeulis, dari seorang Muhsinin yang

mengamanahkan kepada Laznas Dewan Da'wah untuk

didayagunakan.

Tim Laznas Dewan Da'wah beserta Direktur

Eksekutifnya Ustadz Ade Salamun turun langsung

meninjau lokasi yang akan jadikan inkubasi Hafidz

Qur'an dan wirausahawan ini pekan lalu. Mereka

didampingi Ustadz Bey.

Sebagian besar tanahnya merupakan wilayah

ekonomi produktif yang akan menjadi modal utama dari

inkubasi bisnis dan UKM.

Rencananya dari luasan tanah wakaf tersebut akan

segera dibangun Gedung Pondok Pesantren, Asrama

Santri, Masjid, Kantin, 2 Klinik, serta Rumah Da'i

Pembina Pondok Pesantren.

Program Perwira ini akan didasari dengan

pembinaan keagamaan Islam dan tahfidz Al-Qur'an

serta pendidikan keterampilan khusus. Disamping itu,

Pesantren juga akan menjadi Pusat Pengembangan

Ekonomi dan Inkubasi UKM bagi santri dan warga

setempat, khususnya Kec Cigeulis.

Pengembangan ekonomi akan diarahkan pada

usaha peternakan domba dan kerbau, pengolahan

hasil perkebunan yang meliputi kripik singkong,

melinjo, dan Virgin Coconut Oil (VCO), serta pendirian

Lembaga Keuangan Mikro Syariah.

Program ini insyaAllah akan berjalan secara

progresif dan berdaya lanjut tinggi karena Dewan

Da'wah memiliki Da'i-Da'i lokal yang juga tinggal di

wilayah tersebut.[] mela, bowo

Page 28: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

LAPORAN UTAMA LAPORAN UTAMA

angsa Indonesia, yang hidup di alam luas dengan

Bbelasan ribu pulau di atas pertemuan 3 lempeng

bumi (Indo-Australia di selatan, Pasifik di timur

laut, dan Eurasia di barat daya) yang dipatok 129

gunung berapi (13% dari jumlah gunungapi aktif dunia),

dialiri 5.590 sungai dengan laut yang merupakan 2/3

luas wilayah dengan garis pantai 81.000 terpanjang

kedua di dunia setelah Kanada, diintai tak kurang dari

18 jenis bencana alam.

Tabel: Jenis Bencana menurut UU SDA

No 7/2004 dan Carter 1991

Sumber: Pengelolaan Bencana Terpadu, Kodoatie dan Sjarif

(2006)

Maka dari itu ada yang mengatakan, ''Bangsa

Indonesia adalah satu-satunya bangsa yang ditakdirkan

hidup berdampingan dengan segala macam bencana

atau marabahaya'' (Kompas, 1/1/2005).

Tahun 2019 ini, diprediksi kejadian bencana akan

semakin meningkat dibanding tahun 2018. Kepala BNPB

(Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Willem

Rampangilei, dalam konferensi pers mengenai Evaluasi

Penanggulangan Bencana 2018 dan Tantangan 2019,

menyebutkan bahwa 2500 kejadian bencana

diperkirakan bakal terjadi di seluruh wilayah indonesia

sepanjang tahun ini. Hal itu disampaikannya di Gedung

Graha BNPB, Pramuka, Jakarta Timur, Rabu

(19/12/2018).

"Diprediksi 2.500 bencana akan terjadi diseluruh

wilayah indonesia," kata Williem yang didampingi

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo

Nugroho.

Angka tersebut meningkat dibanding tahun 2018,

yaitu sebanyak 2.400-an kejadian bencana.

"Diprediksi bencana hidromatologi, seperti banjir,

longsor, dan puting beliung akan banyak terjadi.

Luasnya wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS), kerusakan

lingkungan, dan perubahan lahan menjadi

penyebabnya," imbuhnya.

Selain itu, Williem menyebutkan bahwa diprediksi

sedikitnya 500 gempa akan mengguncang wilayah

Indonesia.

Ia mengungkapkan, di tahun 2018 telah ditemukan

214 sesar aktif baru di sejumlah wilayah Indonesia,

sehingga total seluruhnya adalah 295.

"Jadi, kejadian (gempa) di NTB dan Palu is not a

good bye. It's hello. Itu pasti akan terjadi lagi. Tapi kita

pernah tidak tahu kapan," ungkapnya.

Pengertian Bencana

Dalam beberapa kamus, bencana diterjemahkan

sebagai suatu kejadian yang menyebabkan kerugian

atau kerusakan besar dan kemalangan serius atau tiba-

tiba (Webster's New World Dictionary, 1983).

Kamus yang lain menerjemahkan bencana sebagai

suatu kecelakaan yang sangat buruk terutama yang

menyebabkan banyak orang meninggal (Collin Cobuild

Dictionary, 1988).

Sedang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

bencana adalah sesuatu yang menyebabkan

(menimbulkan) kesusahan, kerugian, atau penderitaan

(KBBI, 2001: 31).

Bencana, menurut UU Nomor 24 tahun 2007, adalah

peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M26 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 27 MAN TAZAKKA

#2019Semakin

BanyakBencana

Page 29: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

LAPORAN UTAMA LAPORAN UTAMA

angsa Indonesia, yang hidup di alam luas dengan

Bbelasan ribu pulau di atas pertemuan 3 lempeng

bumi (Indo-Australia di selatan, Pasifik di timur

laut, dan Eurasia di barat daya) yang dipatok 129

gunung berapi (13% dari jumlah gunungapi aktif dunia),

dialiri 5.590 sungai dengan laut yang merupakan 2/3

luas wilayah dengan garis pantai 81.000 terpanjang

kedua di dunia setelah Kanada, diintai tak kurang dari

18 jenis bencana alam.

Tabel: Jenis Bencana menurut UU SDA

No 7/2004 dan Carter 1991

Sumber: Pengelolaan Bencana Terpadu, Kodoatie dan Sjarif

(2006)

Maka dari itu ada yang mengatakan, ''Bangsa

Indonesia adalah satu-satunya bangsa yang ditakdirkan

hidup berdampingan dengan segala macam bencana

atau marabahaya'' (Kompas, 1/1/2005).

Tahun 2019 ini, diprediksi kejadian bencana akan

semakin meningkat dibanding tahun 2018. Kepala BNPB

(Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Willem

Rampangilei, dalam konferensi pers mengenai Evaluasi

Penanggulangan Bencana 2018 dan Tantangan 2019,

menyebutkan bahwa 2500 kejadian bencana

diperkirakan bakal terjadi di seluruh wilayah indonesia

sepanjang tahun ini. Hal itu disampaikannya di Gedung

Graha BNPB, Pramuka, Jakarta Timur, Rabu

(19/12/2018).

"Diprediksi 2.500 bencana akan terjadi diseluruh

wilayah indonesia," kata Williem yang didampingi

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo

Nugroho.

Angka tersebut meningkat dibanding tahun 2018,

yaitu sebanyak 2.400-an kejadian bencana.

"Diprediksi bencana hidromatologi, seperti banjir,

longsor, dan puting beliung akan banyak terjadi.

Luasnya wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS), kerusakan

lingkungan, dan perubahan lahan menjadi

penyebabnya," imbuhnya.

Selain itu, Williem menyebutkan bahwa diprediksi

sedikitnya 500 gempa akan mengguncang wilayah

Indonesia.

Ia mengungkapkan, di tahun 2018 telah ditemukan

214 sesar aktif baru di sejumlah wilayah Indonesia,

sehingga total seluruhnya adalah 295.

"Jadi, kejadian (gempa) di NTB dan Palu is not a

good bye. It's hello. Itu pasti akan terjadi lagi. Tapi kita

pernah tidak tahu kapan," ungkapnya.

Pengertian Bencana

Dalam beberapa kamus, bencana diterjemahkan

sebagai suatu kejadian yang menyebabkan kerugian

atau kerusakan besar dan kemalangan serius atau tiba-

tiba (Webster's New World Dictionary, 1983).

Kamus yang lain menerjemahkan bencana sebagai

suatu kecelakaan yang sangat buruk terutama yang

menyebabkan banyak orang meninggal (Collin Cobuild

Dictionary, 1988).

Sedang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

bencana adalah sesuatu yang menyebabkan

(menimbulkan) kesusahan, kerugian, atau penderitaan

(KBBI, 2001: 31).

Bencana, menurut UU Nomor 24 tahun 2007, adalah

peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M26 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 27 MAN TAZAKKA

#2019Semakin

BanyakBencana

Page 30: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

LAPORAN UTAMA LAPORAN UTAMA

dan mengganggu kehidupan dan penghidupan

masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam

dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia

sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa

manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,

dan dampak psikologis.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia

mendefinisikan bencana sebagai peristiwa/kejadian

pada suatu daerah yang mengakibatkan kerusakan

ekologi, kerugian kehidupan manusia serta

memburuknya kesehatan dan pelayanan kesehatan

yang bermakna sehingga memerlukan bantuan luar

biasa dari pihak luar.

Menurut WHO (World Health Organization), bencana

(disaster) adalah setiap kejadian yang menyebabkan

kerusakan, gangguan ekologis, hilangnya

nyawa manusia atau memburuknya

derajat kesehatan atau pelayanan

kesehatan pada skala tertentu yang

memerlukan respon dari luar masyarakat

atau wilayah yang terkena.

Bencana adalah situasi dan kondisi

yang terjadi dalam kehidupan

masyarakat. Tergantung pada

cakupannya, bencana ini bisa merubah

pola kehidupan dari kondisi kehidupan

masyarakat yang normal menjadi rusak,

menghilangkan harta benda dan jiwa manusia,

merusak struktur sosial masyarakat, serta menimbulkan

lonjakan kebutuhan dasar (Badan Koordinasi Nasional

Penanggulangan Bencana dan Pengungsi).

Jenis Bencana

UU No. 24 tahun 2007 mengelompokkan bencana ke

dalam tiga kategori yaitu: bencana alam, non-alam, dan

bencana sosial.

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh

peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan

oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,

gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan

tanah longsor.

Bencana non-alam adalah bencana yang diakibatkan

oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non-alam yang

antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi,

epidemi, dan wabah penyakit.

Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan

oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang

diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial

antarkelompok atau antar komunitas masyarakat, dan

teror.

Sedangkan Ethiopian Disaster Preparedness and

Prevention Commission (DPPC) mengelompokkan

bencana berdasarkan jenis hazard, yang terdiri dari:

Natural hazard. Ini adalah hazard karena proses

alam yang manusia tidak atau sedikit memiliki kendali.

Manusia dapat meminimalisir dampak hazard dengan

mengembangkan kebijakan yang sesuai, seperti tata

ruang dan wilayah, prasyarat bangunan, dan

sebagainya. Natural hazard terdiri dari beragam bentuk

seperti dapat dilihat pada tabel berikut:

Human made hazard. Ini adalah hazard sebagai

akibat aktivitas manusia yang mengakibatkan kerusakan

dan kerugian fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Hazard ini mencakup:

a. Technological hazard sebagai akibat kecelakaan

industrial, prosedur yang berbahaya, dan kegagalan

infrastruktur. Bentuk dari hazard ini adalah polusi air

dan udara, paparan radioaktif, ledakan, dan sebagainya.

b. Environmental degradation yang terjadi karena

tindakan dan aktivitas manusia sehingga merusak

sumber daya lingkungan dan keragaman hayati dan

berakibat lebih jauh terganggunya ekosistem.

c. Conflict adalah hazard karena perilaku kelompok

manusia pada kelompok yang lain sehingga

menimbulkan kekerasan dan kerusakan pada komunitas

yang lebih luas.

Rentan Bencana

Menurut perhitungan Walhi (Wahana Lingkungan

Hidup), secara alamiah 83% wilayah Indonesia rawan

bencana. Hal ini dikemukakan Direktur Eksekutif Walhi,

Berry Nahdian Forkan, dalam Diskusi “Bencana Alam

Mengancam” di Cafe Warung Daun, Jakarta, 9 Oktober

2010. Karena itu, 98% rakyat Indonesia berada pada

posisi rentan terhadap ancaman bencana. Sedikit saja

terjadi gejala alam, maka ancaman akan berubah

menjadi petaka yang merenggut korban jiwa dan harta

rakyat.

Bahkan berdasar data yang dikeluarkan oleh Badan

Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Strategi

Internasional Pengurangan Risiko Bencana (UN-ISDR),

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M28 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 29 MAN TAZAKKA

Page 31: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

LAPORAN UTAMA LAPORAN UTAMA

dan mengganggu kehidupan dan penghidupan

masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam

dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia

sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa

manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,

dan dampak psikologis.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia

mendefinisikan bencana sebagai peristiwa/kejadian

pada suatu daerah yang mengakibatkan kerusakan

ekologi, kerugian kehidupan manusia serta

memburuknya kesehatan dan pelayanan kesehatan

yang bermakna sehingga memerlukan bantuan luar

biasa dari pihak luar.

Menurut WHO (World Health Organization), bencana

(disaster) adalah setiap kejadian yang menyebabkan

kerusakan, gangguan ekologis, hilangnya

nyawa manusia atau memburuknya

derajat kesehatan atau pelayanan

kesehatan pada skala tertentu yang

memerlukan respon dari luar masyarakat

atau wilayah yang terkena.

Bencana adalah situasi dan kondisi

yang terjadi dalam kehidupan

masyarakat. Tergantung pada

cakupannya, bencana ini bisa merubah

pola kehidupan dari kondisi kehidupan

masyarakat yang normal menjadi rusak,

menghilangkan harta benda dan jiwa manusia,

merusak struktur sosial masyarakat, serta menimbulkan

lonjakan kebutuhan dasar (Badan Koordinasi Nasional

Penanggulangan Bencana dan Pengungsi).

Jenis Bencana

UU No. 24 tahun 2007 mengelompokkan bencana ke

dalam tiga kategori yaitu: bencana alam, non-alam, dan

bencana sosial.

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh

peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan

oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,

gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan

tanah longsor.

Bencana non-alam adalah bencana yang diakibatkan

oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non-alam yang

antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi,

epidemi, dan wabah penyakit.

Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan

oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang

diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial

antarkelompok atau antar komunitas masyarakat, dan

teror.

Sedangkan Ethiopian Disaster Preparedness and

Prevention Commission (DPPC) mengelompokkan

bencana berdasarkan jenis hazard, yang terdiri dari:

Natural hazard. Ini adalah hazard karena proses

alam yang manusia tidak atau sedikit memiliki kendali.

Manusia dapat meminimalisir dampak hazard dengan

mengembangkan kebijakan yang sesuai, seperti tata

ruang dan wilayah, prasyarat bangunan, dan

sebagainya. Natural hazard terdiri dari beragam bentuk

seperti dapat dilihat pada tabel berikut:

Human made hazard. Ini adalah hazard sebagai

akibat aktivitas manusia yang mengakibatkan kerusakan

dan kerugian fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Hazard ini mencakup:

a. Technological hazard sebagai akibat kecelakaan

industrial, prosedur yang berbahaya, dan kegagalan

infrastruktur. Bentuk dari hazard ini adalah polusi air

dan udara, paparan radioaktif, ledakan, dan sebagainya.

b. Environmental degradation yang terjadi karena

tindakan dan aktivitas manusia sehingga merusak

sumber daya lingkungan dan keragaman hayati dan

berakibat lebih jauh terganggunya ekosistem.

c. Conflict adalah hazard karena perilaku kelompok

manusia pada kelompok yang lain sehingga

menimbulkan kekerasan dan kerusakan pada komunitas

yang lebih luas.

Rentan Bencana

Menurut perhitungan Walhi (Wahana Lingkungan

Hidup), secara alamiah 83% wilayah Indonesia rawan

bencana. Hal ini dikemukakan Direktur Eksekutif Walhi,

Berry Nahdian Forkan, dalam Diskusi “Bencana Alam

Mengancam” di Cafe Warung Daun, Jakarta, 9 Oktober

2010. Karena itu, 98% rakyat Indonesia berada pada

posisi rentan terhadap ancaman bencana. Sedikit saja

terjadi gejala alam, maka ancaman akan berubah

menjadi petaka yang merenggut korban jiwa dan harta

rakyat.

Bahkan berdasar data yang dikeluarkan oleh Badan

Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Strategi

Internasional Pengurangan Risiko Bencana (UN-ISDR),

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M28 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 29 MAN TAZAKKA

Page 32: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

LAPORAN UTAMA

Indonesia menjadi negara yang paling rawan terhadap

bencana di dunia (http://www.unisdr.org).

Dari berbagai jenis bencana alam, United Nations

International Stategy for Disaster Reduction (UNISDR)

merangking jumlah korban pada 6 jenis bencana alam

yang meliputi tsunami, tanah longsor, banjir, gempa

bumi, angin topan, dan kekeringan.

Indonesia, menduduki peringkat tertinggi untuk

ancaman bahaya tsunami, tanah longsor, dan gunung

berapi; Peringkat ketiga pada gempa bumi, dan

peringkat keenam pada banjir.

Menurut Pusat Penelitian Bencana Columbia

University, Jawa dan Sumatera memiliki risiko tertinggi.

Dua pulau di Indonesia ini menghadapi lebih banyak

bencana alam dari tempat manapun di dunia;

Kekeringan, banjir, gempa bumi, longsor, gunung

meletus, dan tsunami silih berganti

(http://www.smartnewz.info/2011/12/7).

Tingginya posisi Indonesia ini dihitung dari jumlah

manusia yang terancam risiko kehilangan nyawa bila

bencana alam terjadi.

Berikut peringkat negara terdampak bencana alam

selengkapnya:

Ÿ Bencana alam tsunami; Dari 265 negara Indonesia

peringkat pertama dengan 5.402.239 orang terkena

dampaknya. Mengalahkan Jepang (4.497.645

korban), Bangladesh (1.598.546 korban), India

(1.114.388 korban), dan Filipina (894.848 korban).

Ÿ Bencana alam tanah longsor; Dari 162 negara

Indonesia peringkat pertama dengan 197.372 orang

terkena dampaknya. Mengungguli India (180.254

korban), China (121.488 korban), Filipina (110.704

korban), dan Ethiopia (64.470 korban)

Ÿ Bencana alam gempa bumi. Dari 153 negara

Indonesia meraih peringkat ketiga dengan

11.056.806 orang terkena dampaknya setelah

Jepang (13.404.870) dan Filipina (12.182.454). Dua

peringkat di bawah Indonesia adalah China

(8.139.068) dan Taiwan masing-masing dengan

8.139.068 dan 6.625.479 korban.

Ÿ Bencana alam banjir; Dari 162 negara Indonesia

berada diurutan ke-6 dengan 1.101.507 orang yang

terkena dampaknya. Peringkat sebelumnya

berurutan diduduki oleh Bangladesh (19,279,960

korban), India (15.859.640), China (3.972.502),

Vietnam (3.403.041), dan Kamboja (1.765.674).

Ÿ Bencana alam angin topan; Ranking pertama

dikuasai Jepang dengan 22.548.120 korban disusul

oleh Filipina, China, India, dan Taiwan.

Ÿ Bencana alam kekeringan; Peringkat pertama

adalah negara China dengan 71,297,700 disusul

India, Amerika Serikat, Pakistan, dan Ethiopia.[]

30 EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 31 MAN TAZAKKA

TELAAHLAPORAN UTAMA

yang Undang BencanaManusia

ari semua konsep, definisi, maupun pengertian

Dbencana yang dikemukakan lembaga nasional

maupun internasional, tak satupun yang

memasukkan unsur atau pengaruh Allah SWT (the

invisible hand of God).

Merujuk pada penjelasan Syaich Muqbil bin Hadi al-

Wadi'i, pandangan hidup (worldview) seperti itu keliru.

Dalam risalahnya yang berjudul Idhohul Maqol Fi

Asbabi Zilzal war Roddu 'Ala Malahidah Dzulal, beliau

menyatakan, keyakinan bahwa penyebab gempa bumi

hanya sekadar faktor alam semata sangat bertentangan

dengan dalil-dalil Al-Qur'an dan hadits, dan ini

merupakan pemikiran yang menyimpang” (hal 42).

Surah Al-A'raf ayat 155 menceritakan peristiwa

gempa di Bukit Tursina, posko miqat Nabi Musa as.

Musa as menyandarkan penyebab bencana ini pada

faktor (ulah) manusia, yaitu perbuatan jahil sebagian

pengikutnya. Berkata Musa, "Atuhlikunaa bimaafa'alas-

sufahaa'u minnaa" (apa kami hendak Kau binasakan

karena ulah manusia bodoh di antara kami).

Para ulama mendefinisikan musibah sebagai "segala

sesuatu yang dibenci yang terjadi pada manusia" (kullu

makruuhin yahullu bi al-insan) [Ibrahim Anis, al-Mu'jam

al-Wasith, h. 527].

Surah Al-Hadid ayat 22 menyebut dua faktor

penyebab bencana: (1) fil-ardhi atau faktor alam, dan

(2) fi-anfusikum alias faktor manusia.

Allah SWT menciptakan alam dunia dengan hukum-

Page 33: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

LAPORAN UTAMA

Indonesia menjadi negara yang paling rawan terhadap

bencana di dunia (http://www.unisdr.org).

Dari berbagai jenis bencana alam, United Nations

International Stategy for Disaster Reduction (UNISDR)

merangking jumlah korban pada 6 jenis bencana alam

yang meliputi tsunami, tanah longsor, banjir, gempa

bumi, angin topan, dan kekeringan.

Indonesia, menduduki peringkat tertinggi untuk

ancaman bahaya tsunami, tanah longsor, dan gunung

berapi; Peringkat ketiga pada gempa bumi, dan

peringkat keenam pada banjir.

Menurut Pusat Penelitian Bencana Columbia

University, Jawa dan Sumatera memiliki risiko tertinggi.

Dua pulau di Indonesia ini menghadapi lebih banyak

bencana alam dari tempat manapun di dunia;

Kekeringan, banjir, gempa bumi, longsor, gunung

meletus, dan tsunami silih berganti

(http://www.smartnewz.info/2011/12/7).

Tingginya posisi Indonesia ini dihitung dari jumlah

manusia yang terancam risiko kehilangan nyawa bila

bencana alam terjadi.

Berikut peringkat negara terdampak bencana alam

selengkapnya:

Ÿ Bencana alam tsunami; Dari 265 negara Indonesia

peringkat pertama dengan 5.402.239 orang terkena

dampaknya. Mengalahkan Jepang (4.497.645

korban), Bangladesh (1.598.546 korban), India

(1.114.388 korban), dan Filipina (894.848 korban).

Ÿ Bencana alam tanah longsor; Dari 162 negara

Indonesia peringkat pertama dengan 197.372 orang

terkena dampaknya. Mengungguli India (180.254

korban), China (121.488 korban), Filipina (110.704

korban), dan Ethiopia (64.470 korban)

Ÿ Bencana alam gempa bumi. Dari 153 negara

Indonesia meraih peringkat ketiga dengan

11.056.806 orang terkena dampaknya setelah

Jepang (13.404.870) dan Filipina (12.182.454). Dua

peringkat di bawah Indonesia adalah China

(8.139.068) dan Taiwan masing-masing dengan

8.139.068 dan 6.625.479 korban.

Ÿ Bencana alam banjir; Dari 162 negara Indonesia

berada diurutan ke-6 dengan 1.101.507 orang yang

terkena dampaknya. Peringkat sebelumnya

berurutan diduduki oleh Bangladesh (19,279,960

korban), India (15.859.640), China (3.972.502),

Vietnam (3.403.041), dan Kamboja (1.765.674).

Ÿ Bencana alam angin topan; Ranking pertama

dikuasai Jepang dengan 22.548.120 korban disusul

oleh Filipina, China, India, dan Taiwan.

Ÿ Bencana alam kekeringan; Peringkat pertama

adalah negara China dengan 71,297,700 disusul

India, Amerika Serikat, Pakistan, dan Ethiopia.[]

30 EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 31 MAN TAZAKKA

TELAAHLAPORAN UTAMA

yang Undang BencanaManusia

ari semua konsep, definisi, maupun pengertian

Dbencana yang dikemukakan lembaga nasional

maupun internasional, tak satupun yang

memasukkan unsur atau pengaruh Allah SWT (the

invisible hand of God).

Merujuk pada penjelasan Syaich Muqbil bin Hadi al-

Wadi'i, pandangan hidup (worldview) seperti itu keliru.

Dalam risalahnya yang berjudul Idhohul Maqol Fi

Asbabi Zilzal war Roddu 'Ala Malahidah Dzulal, beliau

menyatakan, keyakinan bahwa penyebab gempa bumi

hanya sekadar faktor alam semata sangat bertentangan

dengan dalil-dalil Al-Qur'an dan hadits, dan ini

merupakan pemikiran yang menyimpang” (hal 42).

Surah Al-A'raf ayat 155 menceritakan peristiwa

gempa di Bukit Tursina, posko miqat Nabi Musa as.

Musa as menyandarkan penyebab bencana ini pada

faktor (ulah) manusia, yaitu perbuatan jahil sebagian

pengikutnya. Berkata Musa, "Atuhlikunaa bimaafa'alas-

sufahaa'u minnaa" (apa kami hendak Kau binasakan

karena ulah manusia bodoh di antara kami).

Para ulama mendefinisikan musibah sebagai "segala

sesuatu yang dibenci yang terjadi pada manusia" (kullu

makruuhin yahullu bi al-insan) [Ibrahim Anis, al-Mu'jam

al-Wasith, h. 527].

Surah Al-Hadid ayat 22 menyebut dua faktor

penyebab bencana: (1) fil-ardhi atau faktor alam, dan

(2) fi-anfusikum alias faktor manusia.

Allah SWT menciptakan alam dunia dengan hukum-

Page 34: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 33 MAN TAZAKKA

TELAAH

32 EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

LAPORAN UTAMA LAPORAN UTAMA

Namun, memasuki masa Orde Reformasi, Indonesia

tinggal menuai getahnya. Menurut laporan Badan

Planologi Departemen Kehutanan tahun 2003,

kerusakan hutan Indonesia ditaksir sudah mencapai

101,79 juta hektar dengan laju pertumbuhan kerusakan

(deforestasi) sekitar 3,8 juta hektar pertahun (Eksekutif

No. 304/Desember 2004: “Emas Hijau di Ujung Waktu“).

Dengan luas daratan 13 juta hektar, Pulau Jawa kini

hanya memiliki 1,9 juta hektar tutupan hutan yang

tersebar di berbagai propinsi. Artinya, hanya 6,84% dari

tanah Pulau Jawa yang dipayungi rimbun dedaunan

hutan. Selebihnya ''telanjang bulat'', sehingga sangat

empuk disikat air hujan yang mengakibatkan banjir dan

longsor.

Mengingat dampak kerusakan yang diakibatkannya,

tak lama setelah dilantik menjadi Menteri

Kehutanan RI, HMS Kaban menyebut mafia

illegal logging sebagai ''teroris''.

Maksiat Pengundang

Rasulullah SAW berpesan: “Bagaimana

nasib kalian bila telah terjadi lima perkara,

dan aku berlindung kepada Allah mudah-

mudahan lima perkara itu tidak terjadi pada

kamu atau kamu tidak menjumpainya, yaitu:

1. Tidaklah perbuatan zina itu tampak pada

suatu kaum, dikerjakan secara terang-

terangan, melainkan tampak dalam

mereka penyakit ta'un dan kelaparan

yang tidak pernah dijumpai oleh nenek moyang

dahulu.

2. Dan tidaklah kaum itu menahan zakat, melainkan

mereka ditahan oleh Allah turunnya hujan dari

langit, andai kata tidak ada binatang ternak tentu

mereka tidak akan dihujani.

3. Dan tidaklah kaum itu mengurangi takaran dan

timbangan, melainkan mereka disiksa oleh Allah

dengan kesengsaraan bertahun-tahun dan sulitnya

kebutuhan hidup dan nyelewengnya penguasa.

4. Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka itu

menghukumi dengan selain kitab yang diturunkan

oleh Allah, melainkan mereka akan dikuasai oleh

musuh yang merampas sebagian kekuasaan mereka.

5. Dan tidaklah mereka itu menyia-nyiakan kitab

Allah dan sunnah Nabi-Nya, melainkan Allah

menjadikan bahaya di antara mereka sendiri” (HR

Ahmad dan Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ra, bahwa

Rasulullah SAW merinci 15 penyebab bencana: “Bila

umatku telah melakukan limabelas perkara, maka halal

baginya (layaklah) ditimpakan kepada mereka

bencana.”

Ditanyakan, apakah lima belas perkara itu wahai

Rasulullah?

Rasulullah menjawab: “Apabila…

1. Harta rampasan perang (maghnam) dianggap

sebagai milik pribadi,

2. Amanah (barang amanah) dijadikan sebagai harta

rampasan,

3. Zakat dianggap sebagai cukai (denda),

4. Suami menjadi budak istrinya (sampai dia),

5. Mendurhakai ibunya,

6. Mengutamakan sahabatnya (sampai dia),

7. Berbuat zalim kepada ayahnya,

8. Terjadi kebisingan (suara kuat) dan keributan di

dalam masjid (yang bertentangan dengan syari'ah),

hukum kealamannya (sunatullah) untuk menjaga

keseimbangan ekosistem sehingga nyaman dihuni

makhluk (QS Al-Israa: 105).

Gempa bumi misalnya, adalah kerja harian bumi

untuk menjaga eksistensinya. Untuk meredam efek

pergerakannya (rawasia fil-ardh), Allah ciptakan

gunung. "Dan Dia menancapkan gunung di bumi agar

bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia

menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu

mendapat petunjuk" (QS An-Nahl: ayat 15).

Agar tidak memenuhi dan meledakkan perut bumi,

maka energi panas bumi secara berkala dimuntahkan

melalui erupsi gunung berapi. Letusan gunung api

berfungsi antara lain meredam pemanasan global.

Melalui efek kabut yang dihasilkan erupsi gunung

berapi, suhu panas bumi akibat global warming

diturunkan secara signifikan.

Nah, lantaran manusia mengabaikan atau gagal

mengantisipasi sunatullah itulah, terjadi bencana.

Contohnya gempa bumi, tsunami, meletusnya gunung

berapi.

Yang kedua, bencana akibat ulah manusia.

Disebutkan dalam Surah as-Syura ayat 39, musibah

disebabkan kejahilan manusia (maa ashaabakum min

mushiibatin fabimaa kasabat aydiikum waya'fuu 'an

katsiir).

Dalam Surah an-Nisa' ayat 79, musibah dikatakan

sebagai dampak dosa manusia (wamaa ashaabaka min

sayyi'atin faminnafsik). Maksudnya: min ajli

dzunubikum, karena efek dosa-dosa kalian.

Sejumlah ayat lain memperkuat faktor penyebab

musibah, seperti: Surah an-Nahl ayat 34 lantaran

kesalahan berjamaah (maa'amiluu) yakni ketika 'uqubat

dan jaza' (sanksi dan balasan) bergantung

pada ulah tangan-tangan jahil.

Az-Zumar ayat 51 menunjuk rencana jahat

sebagai pemicu musibah. Maksudnya

jazaa'us-sayyi'ah sayyi'ah; kau yang memulai

kau pula yang mengakhiri.

Sedang Surah Ar-Rum ayat 41 menunjuk

bima-awkasabat aydinnas (kerusakan

merata) sebagai faktor utama bencana.

Contohnya adalah banjir yang diakibatkan

oleh penebangan hutan secara liar, wabah

kemiskinan dan kelaparan di tengah-tengah

kekayaan alam yang melimpah ruah akibat

kekayaan tersebut diserahkan kepada pihak asing,

merajalelanya kemaksiatan dan kriminalitas akibat

hukum-hukum Allah tidak dilaksanakan, mewabahnya

penyakit kelamin (seperti AIDS) akibat pergaulan bebas,

dll.

Allah Swt berfirman dalam Al Quran Surah as Syura

ayat 31: “Dan apa yang menimpa kamu dari musibah,

maka disebabkan ulah tanganmu....” Ketika Sayyidina

Ali ra menanyakan tafsir ayat ini, Rasulullah saw

menjelaskan, ''Musibah yang menimpamu, baik berupa

sakit, hukuman, atau bencana di dunia ini, tak lain

disebabkan ulah perbuatanmu sendiri!''

Menurut Walhi, banjir dan tanah longsor merupakan

bencana yang “bisa direncanakan” manusia. Kedua jenis

bencana ini terjadi bukan hanya karena faktor alamiah

alam, namun lebih banyak karena ulah manusia.

Faktanya, prosentase bencana banjir dan longsor adalah

terbesar dan tertinggi di tanah air, meskipun sebenarnya

kedua bencana bisa diatasi, diantisipasi kejadian dan

resikonya.

Penggundulan hutan adalah biang longsor dan

banjir. Eksploitasi hutan Nusantara secara resmi ditandai

dengan terbitnya PP No. 21/1970 tentang Hak

Pengusahaan Hutan (HPH) dan Hak Pemungutan Hasil

Hutan (HPHH). Dengan luas hutan tropis waktu itu 143,7

juta hektar atau sekitar 76% luas daratan Indonesia,

pemerintah berharap pemberian HPH dapat menopang

pembangunan Indonesia.

Page 35: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 33 MAN TAZAKKA

TELAAH

32 EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

LAPORAN UTAMA LAPORAN UTAMA

Namun, memasuki masa Orde Reformasi, Indonesia

tinggal menuai getahnya. Menurut laporan Badan

Planologi Departemen Kehutanan tahun 2003,

kerusakan hutan Indonesia ditaksir sudah mencapai

101,79 juta hektar dengan laju pertumbuhan kerusakan

(deforestasi) sekitar 3,8 juta hektar pertahun (Eksekutif

No. 304/Desember 2004: “Emas Hijau di Ujung Waktu“).

Dengan luas daratan 13 juta hektar, Pulau Jawa kini

hanya memiliki 1,9 juta hektar tutupan hutan yang

tersebar di berbagai propinsi. Artinya, hanya 6,84% dari

tanah Pulau Jawa yang dipayungi rimbun dedaunan

hutan. Selebihnya ''telanjang bulat'', sehingga sangat

empuk disikat air hujan yang mengakibatkan banjir dan

longsor.

Mengingat dampak kerusakan yang diakibatkannya,

tak lama setelah dilantik menjadi Menteri

Kehutanan RI, HMS Kaban menyebut mafia

illegal logging sebagai ''teroris''.

Maksiat Pengundang

Rasulullah SAW berpesan: “Bagaimana

nasib kalian bila telah terjadi lima perkara,

dan aku berlindung kepada Allah mudah-

mudahan lima perkara itu tidak terjadi pada

kamu atau kamu tidak menjumpainya, yaitu:

1. Tidaklah perbuatan zina itu tampak pada

suatu kaum, dikerjakan secara terang-

terangan, melainkan tampak dalam

mereka penyakit ta'un dan kelaparan

yang tidak pernah dijumpai oleh nenek moyang

dahulu.

2. Dan tidaklah kaum itu menahan zakat, melainkan

mereka ditahan oleh Allah turunnya hujan dari

langit, andai kata tidak ada binatang ternak tentu

mereka tidak akan dihujani.

3. Dan tidaklah kaum itu mengurangi takaran dan

timbangan, melainkan mereka disiksa oleh Allah

dengan kesengsaraan bertahun-tahun dan sulitnya

kebutuhan hidup dan nyelewengnya penguasa.

4. Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka itu

menghukumi dengan selain kitab yang diturunkan

oleh Allah, melainkan mereka akan dikuasai oleh

musuh yang merampas sebagian kekuasaan mereka.

5. Dan tidaklah mereka itu menyia-nyiakan kitab

Allah dan sunnah Nabi-Nya, melainkan Allah

menjadikan bahaya di antara mereka sendiri” (HR

Ahmad dan Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ra, bahwa

Rasulullah SAW merinci 15 penyebab bencana: “Bila

umatku telah melakukan limabelas perkara, maka halal

baginya (layaklah) ditimpakan kepada mereka

bencana.”

Ditanyakan, apakah lima belas perkara itu wahai

Rasulullah?

Rasulullah menjawab: “Apabila…

1. Harta rampasan perang (maghnam) dianggap

sebagai milik pribadi,

2. Amanah (barang amanah) dijadikan sebagai harta

rampasan,

3. Zakat dianggap sebagai cukai (denda),

4. Suami menjadi budak istrinya (sampai dia),

5. Mendurhakai ibunya,

6. Mengutamakan sahabatnya (sampai dia),

7. Berbuat zalim kepada ayahnya,

8. Terjadi kebisingan (suara kuat) dan keributan di

dalam masjid (yang bertentangan dengan syari'ah),

hukum kealamannya (sunatullah) untuk menjaga

keseimbangan ekosistem sehingga nyaman dihuni

makhluk (QS Al-Israa: 105).

Gempa bumi misalnya, adalah kerja harian bumi

untuk menjaga eksistensinya. Untuk meredam efek

pergerakannya (rawasia fil-ardh), Allah ciptakan

gunung. "Dan Dia menancapkan gunung di bumi agar

bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia

menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu

mendapat petunjuk" (QS An-Nahl: ayat 15).

Agar tidak memenuhi dan meledakkan perut bumi,

maka energi panas bumi secara berkala dimuntahkan

melalui erupsi gunung berapi. Letusan gunung api

berfungsi antara lain meredam pemanasan global.

Melalui efek kabut yang dihasilkan erupsi gunung

berapi, suhu panas bumi akibat global warming

diturunkan secara signifikan.

Nah, lantaran manusia mengabaikan atau gagal

mengantisipasi sunatullah itulah, terjadi bencana.

Contohnya gempa bumi, tsunami, meletusnya gunung

berapi.

Yang kedua, bencana akibat ulah manusia.

Disebutkan dalam Surah as-Syura ayat 39, musibah

disebabkan kejahilan manusia (maa ashaabakum min

mushiibatin fabimaa kasabat aydiikum waya'fuu 'an

katsiir).

Dalam Surah an-Nisa' ayat 79, musibah dikatakan

sebagai dampak dosa manusia (wamaa ashaabaka min

sayyi'atin faminnafsik). Maksudnya: min ajli

dzunubikum, karena efek dosa-dosa kalian.

Sejumlah ayat lain memperkuat faktor penyebab

musibah, seperti: Surah an-Nahl ayat 34 lantaran

kesalahan berjamaah (maa'amiluu) yakni ketika 'uqubat

dan jaza' (sanksi dan balasan) bergantung

pada ulah tangan-tangan jahil.

Az-Zumar ayat 51 menunjuk rencana jahat

sebagai pemicu musibah. Maksudnya

jazaa'us-sayyi'ah sayyi'ah; kau yang memulai

kau pula yang mengakhiri.

Sedang Surah Ar-Rum ayat 41 menunjuk

bima-awkasabat aydinnas (kerusakan

merata) sebagai faktor utama bencana.

Contohnya adalah banjir yang diakibatkan

oleh penebangan hutan secara liar, wabah

kemiskinan dan kelaparan di tengah-tengah

kekayaan alam yang melimpah ruah akibat

kekayaan tersebut diserahkan kepada pihak asing,

merajalelanya kemaksiatan dan kriminalitas akibat

hukum-hukum Allah tidak dilaksanakan, mewabahnya

penyakit kelamin (seperti AIDS) akibat pergaulan bebas,

dll.

Allah Swt berfirman dalam Al Quran Surah as Syura

ayat 31: “Dan apa yang menimpa kamu dari musibah,

maka disebabkan ulah tanganmu....” Ketika Sayyidina

Ali ra menanyakan tafsir ayat ini, Rasulullah saw

menjelaskan, ''Musibah yang menimpamu, baik berupa

sakit, hukuman, atau bencana di dunia ini, tak lain

disebabkan ulah perbuatanmu sendiri!''

Menurut Walhi, banjir dan tanah longsor merupakan

bencana yang “bisa direncanakan” manusia. Kedua jenis

bencana ini terjadi bukan hanya karena faktor alamiah

alam, namun lebih banyak karena ulah manusia.

Faktanya, prosentase bencana banjir dan longsor adalah

terbesar dan tertinggi di tanah air, meskipun sebenarnya

kedua bencana bisa diatasi, diantisipasi kejadian dan

resikonya.

Penggundulan hutan adalah biang longsor dan

banjir. Eksploitasi hutan Nusantara secara resmi ditandai

dengan terbitnya PP No. 21/1970 tentang Hak

Pengusahaan Hutan (HPH) dan Hak Pemungutan Hasil

Hutan (HPHH). Dengan luas hutan tropis waktu itu 143,7

juta hektar atau sekitar 76% luas daratan Indonesia,

pemerintah berharap pemberian HPH dapat menopang

pembangunan Indonesia.

Page 36: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

9. Orang-orang hina, rendah, dan bejat moralnya

menjadi pemimpin umat (masyarakat),

10. Seseorang dihormati karena semata-mata takut

dengan kejahatannya,

11. Minuman keras (khamar) tersebar merata dan

menjadi kebiasaan,

12. Laki-laki telah memakai pakaian sutera,

13. Penyanyi dan penari wanita bermunculan dan

dianjurkan,

14. Alat-alat musik merajalela dan menjadi kebanggaan

atau kesukaan,

15. Generasi akhir umat ini mencela dan mencerca

generasi pendahulunya;

Jika telah berlaku perkara-perkara tersebut, maka

tunggulah datangnya malapetaka berupa; taufan

merah (kebakaran), tenggelamnya bumi dan apa yang

diatasnya ke dalam bumi (gempa bumi dan tananh

longsor), dan perubahan-perubahan atau penjelmaan-

penjelmaan dari satu bentuk kepada bentuk yang lain''

(HR Tirmidzi no 2136).

Jika ulah buruk sebagian manusia itu tidak

dihentikan, maka orang-orang baik pun bakal

kena dampaknya. Allah Swt berfirman dalam

Qur'an Surat Al Anfal ayat 25 yang artinya,

“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang

tidak khusus menimpa orang-orang zalim

saja di antara kamu, dan ketahuilah bahwa

Allah amat keras siksaan-Nya.”

Suatu ketika Nabi Saw berkata, “Pada

akhir (zaman) umat ini akan mengalami

bencana ditenggelamkan ke tanah, diubah

rupanya, dan dilanda berbagai fitnah.”

Aisyah lalu bertanya, “Ya Rasulallah,

apakah kami akan turut binasa sedang di

antara kami masih terdapat orang-orang

yang saleh?” Jawab Rasul, “Ya, kalau

kejahatan muncul di mana-mana'' (HR Imam

At Tirmidzi).

Jabir bin Abdullah mengabarkan,

Rasulullah saw berkata, “Allah Yang Maha

Mulia lagi Maha Agung memberi wahyu

kepada Jibril untuk membalikkan kota

Madinah begini dan begini. Jibril berkata, `Ya

Tuhanku, sesungguhnya di tengah-tengah

mereka (penduduk Madinah) masih terdapat

hamba-Mu si fulan yang tak pernah berbuat

maksiat kepada-Mu barang sejenak pun.'

Allah berfirman, `Balikkanlah kota Madinah atas laki-

laki itu dan atas warganya. Sesungguhnya wajah laki-

laki itu tidak memperlihatkan rona kemarahan sama

sekali untuk kepentingan-Ku'” (HR Ath Thabrani).[]

syamsul bahri, nurbowo

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 35 MAN TAZAKKA

34

LAPORAN UTAMA LAPORAN UTAMA

Nabi SAW suatu ketika berdo'a: "Ya Allah,

janganlah Engkau jadikan musibah dalam

agama kami" (Shahih Tirmidzi no 3502 dari

Ibnu Umar ra).

Syekh Faishal bin Jamil Ghazzawi, Imam Masjidil

Haram, mengingatkan betapa manusia harus

mempertaruhkan hidupnya demi Islam. Ia menuturkan:

"Dinul Islam, kekayaan termahal manusia di dunia.

Islam, komando jiwa, seperti ruh dengan jasad. Islam

sumber kebahagiaan dan kesuksesan. Tiket

keselamatan: di dunia, di barzakh, di mahsyar. Dengan

Islam, sorga ada di tanganmu. Tanpa Islam, kau bukan

siapa-siapa."

Karena itu, seperti tersirat dalam do'a Rasulullah tadi,

musibah yang sebenarnya adalah musibah agama.

Kerugiannya ganda, daya rusaknya luas, imbasnya

kemana-mana. Apalagi jika eksekutornya orang

berpengaruh, badan resmi, aparat negara bahkan

negara atas nama undang-undang. Lengkaplah sudah

musibah itu bertahta. Sehingga antara kezhaliman

(penguasa) dan kejahilan (rakyat biasa) bertemu secara

murakkab, "wakaanal-insaanu zhaluuman jahuulaa."

Musibah fisik semisal kehilangan

keluarga/harta, kematian, kecewa,

disakiti, gagal, dijatuhkan, ditelikung,

ditinggal pasangan, dan seterunsya,

sifatnya lokal. Bisa diganti, dicari, atau

ditebus. Untuk kehilangan pasangan,

rersedia doa: "wakhlufliy khayran

minhu/minhaa" (Semoga Allah ganti

dengan yang lebih baik).

Tapi, tidak bagi musibah agama seperti:

kemurtadan, kemusyrikan, kekufuran,

paham sesat-menyesatkan, atau

melalaikan kewajiban, bermalas-malasan menjalankan

ketaatan, penjungkirbalikan halal-haram. Fitnah

kepemimpinan, berkuasanya orang-orang kafir dan

munafik atas kaum muslimin; adalah deretan musibah

agama yang sering tidak disadari.

Perilaku korupsi, penyalahgunaan wewenang, politik

halalkan segala cara, berkoalisi dengan partai penista

agama, jual kehormatan dan harga diri untuk

mendapatkan nikmat sesaat duniawi, gadaikan

integritas pribadi, bahkan menukarkan dan mengganti

agama untuk mendapatkan materi. Menjual hidayah

dengan kesesatan adalah deretan daftar musibah

agama.

Musibah agama terjadi karena banyak faktor. Salah

satunya disorientasi (fasaadu an-nawaayaa), yaitu

rusaknya niat, maksud dan tujuan). Seorang Ulama

Salaf berkata: "Dua perkara sulit aku obati sejak 30th

terakhir (a) tamak, selalu ingin lebih (b) ikhlaskan amal

untuk Allah semata.

Ayat 152 Surah Ali Imran bercerita soal musibah

agama berskala besar yang melanda kaum muslimin di

Perang Uhud, Syawal 3 H, yang mengkristal pada 3

adalah Musibah AgamaBencana Terbesar

Oleh: Ustadz Syamsul Bahri, Sekretaris Majelis Fatwa Dewan Dakwah

Tim Relawan Laznas Dewan Dakwah Bantu Korban Bencana Longsor Cisolok Sukabumi

Page 37: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

9. Orang-orang hina, rendah, dan bejat moralnya

menjadi pemimpin umat (masyarakat),

10. Seseorang dihormati karena semata-mata takut

dengan kejahatannya,

11. Minuman keras (khamar) tersebar merata dan

menjadi kebiasaan,

12. Laki-laki telah memakai pakaian sutera,

13. Penyanyi dan penari wanita bermunculan dan

dianjurkan,

14. Alat-alat musik merajalela dan menjadi kebanggaan

atau kesukaan,

15. Generasi akhir umat ini mencela dan mencerca

generasi pendahulunya;

Jika telah berlaku perkara-perkara tersebut, maka

tunggulah datangnya malapetaka berupa; taufan

merah (kebakaran), tenggelamnya bumi dan apa yang

diatasnya ke dalam bumi (gempa bumi dan tananh

longsor), dan perubahan-perubahan atau penjelmaan-

penjelmaan dari satu bentuk kepada bentuk yang lain''

(HR Tirmidzi no 2136).

Jika ulah buruk sebagian manusia itu tidak

dihentikan, maka orang-orang baik pun bakal

kena dampaknya. Allah Swt berfirman dalam

Qur'an Surat Al Anfal ayat 25 yang artinya,

“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang

tidak khusus menimpa orang-orang zalim

saja di antara kamu, dan ketahuilah bahwa

Allah amat keras siksaan-Nya.”

Suatu ketika Nabi Saw berkata, “Pada

akhir (zaman) umat ini akan mengalami

bencana ditenggelamkan ke tanah, diubah

rupanya, dan dilanda berbagai fitnah.”

Aisyah lalu bertanya, “Ya Rasulallah,

apakah kami akan turut binasa sedang di

antara kami masih terdapat orang-orang

yang saleh?” Jawab Rasul, “Ya, kalau

kejahatan muncul di mana-mana'' (HR Imam

At Tirmidzi).

Jabir bin Abdullah mengabarkan,

Rasulullah saw berkata, “Allah Yang Maha

Mulia lagi Maha Agung memberi wahyu

kepada Jibril untuk membalikkan kota

Madinah begini dan begini. Jibril berkata, `Ya

Tuhanku, sesungguhnya di tengah-tengah

mereka (penduduk Madinah) masih terdapat

hamba-Mu si fulan yang tak pernah berbuat

maksiat kepada-Mu barang sejenak pun.'

Allah berfirman, `Balikkanlah kota Madinah atas laki-

laki itu dan atas warganya. Sesungguhnya wajah laki-

laki itu tidak memperlihatkan rona kemarahan sama

sekali untuk kepentingan-Ku'” (HR Ath Thabrani).[]

syamsul bahri, nurbowo

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 35 MAN TAZAKKA

34

LAPORAN UTAMA LAPORAN UTAMA

Nabi SAW suatu ketika berdo'a: "Ya Allah,

janganlah Engkau jadikan musibah dalam

agama kami" (Shahih Tirmidzi no 3502 dari

Ibnu Umar ra).

Syekh Faishal bin Jamil Ghazzawi, Imam Masjidil

Haram, mengingatkan betapa manusia harus

mempertaruhkan hidupnya demi Islam. Ia menuturkan:

"Dinul Islam, kekayaan termahal manusia di dunia.

Islam, komando jiwa, seperti ruh dengan jasad. Islam

sumber kebahagiaan dan kesuksesan. Tiket

keselamatan: di dunia, di barzakh, di mahsyar. Dengan

Islam, sorga ada di tanganmu. Tanpa Islam, kau bukan

siapa-siapa."

Karena itu, seperti tersirat dalam do'a Rasulullah tadi,

musibah yang sebenarnya adalah musibah agama.

Kerugiannya ganda, daya rusaknya luas, imbasnya

kemana-mana. Apalagi jika eksekutornya orang

berpengaruh, badan resmi, aparat negara bahkan

negara atas nama undang-undang. Lengkaplah sudah

musibah itu bertahta. Sehingga antara kezhaliman

(penguasa) dan kejahilan (rakyat biasa) bertemu secara

murakkab, "wakaanal-insaanu zhaluuman jahuulaa."

Musibah fisik semisal kehilangan

keluarga/harta, kematian, kecewa,

disakiti, gagal, dijatuhkan, ditelikung,

ditinggal pasangan, dan seterunsya,

sifatnya lokal. Bisa diganti, dicari, atau

ditebus. Untuk kehilangan pasangan,

rersedia doa: "wakhlufliy khayran

minhu/minhaa" (Semoga Allah ganti

dengan yang lebih baik).

Tapi, tidak bagi musibah agama seperti:

kemurtadan, kemusyrikan, kekufuran,

paham sesat-menyesatkan, atau

melalaikan kewajiban, bermalas-malasan menjalankan

ketaatan, penjungkirbalikan halal-haram. Fitnah

kepemimpinan, berkuasanya orang-orang kafir dan

munafik atas kaum muslimin; adalah deretan musibah

agama yang sering tidak disadari.

Perilaku korupsi, penyalahgunaan wewenang, politik

halalkan segala cara, berkoalisi dengan partai penista

agama, jual kehormatan dan harga diri untuk

mendapatkan nikmat sesaat duniawi, gadaikan

integritas pribadi, bahkan menukarkan dan mengganti

agama untuk mendapatkan materi. Menjual hidayah

dengan kesesatan adalah deretan daftar musibah

agama.

Musibah agama terjadi karena banyak faktor. Salah

satunya disorientasi (fasaadu an-nawaayaa), yaitu

rusaknya niat, maksud dan tujuan). Seorang Ulama

Salaf berkata: "Dua perkara sulit aku obati sejak 30th

terakhir (a) tamak, selalu ingin lebih (b) ikhlaskan amal

untuk Allah semata.

Ayat 152 Surah Ali Imran bercerita soal musibah

agama berskala besar yang melanda kaum muslimin di

Perang Uhud, Syawal 3 H, yang mengkristal pada 3

adalah Musibah AgamaBencana Terbesar

Oleh: Ustadz Syamsul Bahri, Sekretaris Majelis Fatwa Dewan Dakwah

Tim Relawan Laznas Dewan Dakwah Bantu Korban Bencana Longsor Cisolok Sukabumi

Page 38: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

LAPORAN UTAMA LAPORAN UTAMA

Jawaban fenomenal beliau atas tawaran kompromi

itu:

"Wahai Paman (Abu Thalib), demi Allah, andai pun

mereka letakkan matahari di tangan kananku, bulan di

tangan kiriku. Supaya aku tinggalkan urusan ini, hingga

Allah menangkan aku atau aku binasa karenanya,

niscaya tak akan aku tinggalkan" (HR Imam Bukhari,

Kitab at-Tarikh, sanadnya munqathi').

Musibah ini pula yang membuat agamawan,

rohaniawan, Kyai dan Tuan Guru bertekuk lutut di

hadapan penguasa. Sebutan Kyai, sorban kemuliaan,

jidat hitam, jenggot sunnah; tak punya efek apa-apa jika

berhadapan dengan godaan jabatan.

''Siapa yang menjadikan dunia sebagai ambisinya,

maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, dan

menjadikan kefakiran di kedua kelopak matanya. Dia

tidak mendapatkan dunia kecuali apa yang telah

ditetapkan baginya. Sebaliknya, siapa yang menjadikan

akhirat sebagai niatannya, maka Allah akan himpun

urusannya dan membuatnya kaya hati, serta ia akan

diberi dunia sekalipun dunia memaksanya" (Shahih

Tirmidzi no 2465; Shahih Ibnu Hibban no 680).

Jerat-jerat kekuasaan adalah musibah agama yang

tidak kalah pengaruhnya. Tidak sedikit yang tadinya

Buya, lalu jadi ''buaya'' setelah menikmati sumur

kekuasaan.

"Kalian akan rakus terhadap jabatan, padahal jabatan

itu akan menjadi penyesalan di hari Kiamat; Ia adalah

seenak-enak penyusuan dan segetir-getir penyapihan"

(Shahih Bukhari no 7148 dari Abu Hurairah ra).

Efek musibah agama tidak tanggung-tanggung.

Kitab suci jadi palsu, pseudo agama menjamur, nabi

palsu, harakah haddamah, ghazwul fikri, tafsir

hermeneutika, aliran bermasalah; merebak di mana-

mana.

"Kehilangan, kecewa, ditinggal pergi, disakiti, semua

ada gantinya. Tapi iman-taqwa rusak, siapa yang mau

ganti atau tebus,'' tutur Imam Abu Abdillah al-Munji

dalam Tasliyah Ahlil-Masha'ib.

Musibah terbesar, musibah agama. Karena

membutakan hati, sehingga manusia tak kenal

kebenaran, tak dapat hidayah, dan tak menemukan

jalan ke sorga.

Benar, bahwa kematian musibah terbesar

"fa'ashabathum mushibatul-maut" (QS Al-Ma'idah:

106). Namun tak menyiapkan bekal mati, lebih musibah

daripada kematian itu sendiri, kata Imam Qurthubi

dalam Tafsirnya (Juz 8/264).

Dia jenguk orang sakit, antar jenazah ke kuburan,

jadi relawan bencana, bahkan tukang mandikan

jenazah... tapi dia sendiri tidak menyiapkan bekal

akhirat. Itulah juga musibah agama.

Na'udzu billahi min dzalik.[]

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 37 MAN TAZAKKA

36

sumber kelemahan:

(1) Tanaza'tum fil-amri: sengketa renstra (rencana

strategi), beda siyasah atau marja' antara kaum tua dan

kaum muda; (2) Wa'ashaytum min ba'di ma arakum:

indisipliner, tidak taat komando; (3) Minkum man

yuriduddun'ya wa minkum man yuridul-akhirah: beda

niat, ada yang kemaruk dunia.

Surah yang sama pada ayat 165, menegaskan

kekalahan pada Perang Uhud adalah musibah akibat

"min 'indi anfusikum".

Dalam hadits Shahih Bukhari (no 3059),

Shahih Muslim (no 17965), 'Aisyah (ra)

bertanya, "Hal ataa'alayka yawmun kaana

asyadda min yawmi Uhud; Adakah peristiwa

lain bagimu yang lebih berat dari kejadian

perang Uhud?"

Barra' bin 'Azib (ra) yang ikut dalam

perang itu menambahkan, faktor jebakan

wanita yang membuat anak buah 'Abdullah

bin Jubair (ra) hanya tersisa 12 orang,

bertahan di atas gunung (Shahih Bukhari no

2874).

Kekalahan Perang Uhud adalah musibah

agama yang pertama dalam Sirah Sahabat.

Bisyarat kekalahannya, diberitakan oleh Allah

lewat mimpi Nabi SAW. "Anniy hazaztu

sayfan fanqatha'a shadruh. Aku melihat

diriku menghunus pedang. Tiba-tiba bagian

tengahnya patah. Fa'idza hiya maa ushiiba

minal-mu'minina yawma Uhud. Ternyata itu

adalah kekalahan yang menimpa orang

mu'min ketika Uhud" (Shahih Muslim no

2272).

Ibnu Mas'ud (ra) menambahkan faktor

berikutnya kemaruk dunia, "Maa kuntu araa

anna ahadan min ash'habi Rasulillah (saw)

yuriduddun'yaa hattaa nazalat fiynaa,

sebagaimana termaktub dalam Surah Ali

Imran ayat 52, minkum man yuriduddun'yaa

waminkum man yuridul-akhirah." Kata

beliau, Aku tak mengenal ada Sahabat Nabi

SAW yang kemaruk dunia sampai turunnya

surah Ali Imran ayat 152 (HR Imam

Thabarani, al-Ausath (Juz 2/106), Al-Bidayah

Wan Nihayah Imam Ibnu Katsir (Juz 1/41).

Sumber petaka musibah agama adalah

jeratan urusan duniawi: tahta, harta, wanita.

Dengan strategi persekongkolan kafir Quraiys, Nabi

Muhammad SAW pernah dijebak dengan perangkap 3T

ini. Namun beliau selamat darinya.

Tim Relawan Laznas Dewan Dakwah Menuju Lokasi Longsor Cisolok Sukabumi

Relawan Laznas Dewan Dakwah hibur pengungsi korban tsunami di Posko Al Anshor Anyer

Pendataan penerima bantuan sembako bagi korban tsunami di Pandeglang

Ekspedisi ke Dusun Manyoe Desa Ngoyo Morowali Utara

Page 39: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

LAPORAN UTAMA LAPORAN UTAMA

Jawaban fenomenal beliau atas tawaran kompromi

itu:

"Wahai Paman (Abu Thalib), demi Allah, andai pun

mereka letakkan matahari di tangan kananku, bulan di

tangan kiriku. Supaya aku tinggalkan urusan ini, hingga

Allah menangkan aku atau aku binasa karenanya,

niscaya tak akan aku tinggalkan" (HR Imam Bukhari,

Kitab at-Tarikh, sanadnya munqathi').

Musibah ini pula yang membuat agamawan,

rohaniawan, Kyai dan Tuan Guru bertekuk lutut di

hadapan penguasa. Sebutan Kyai, sorban kemuliaan,

jidat hitam, jenggot sunnah; tak punya efek apa-apa jika

berhadapan dengan godaan jabatan.

''Siapa yang menjadikan dunia sebagai ambisinya,

maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, dan

menjadikan kefakiran di kedua kelopak matanya. Dia

tidak mendapatkan dunia kecuali apa yang telah

ditetapkan baginya. Sebaliknya, siapa yang menjadikan

akhirat sebagai niatannya, maka Allah akan himpun

urusannya dan membuatnya kaya hati, serta ia akan

diberi dunia sekalipun dunia memaksanya" (Shahih

Tirmidzi no 2465; Shahih Ibnu Hibban no 680).

Jerat-jerat kekuasaan adalah musibah agama yang

tidak kalah pengaruhnya. Tidak sedikit yang tadinya

Buya, lalu jadi ''buaya'' setelah menikmati sumur

kekuasaan.

"Kalian akan rakus terhadap jabatan, padahal jabatan

itu akan menjadi penyesalan di hari Kiamat; Ia adalah

seenak-enak penyusuan dan segetir-getir penyapihan"

(Shahih Bukhari no 7148 dari Abu Hurairah ra).

Efek musibah agama tidak tanggung-tanggung.

Kitab suci jadi palsu, pseudo agama menjamur, nabi

palsu, harakah haddamah, ghazwul fikri, tafsir

hermeneutika, aliran bermasalah; merebak di mana-

mana.

"Kehilangan, kecewa, ditinggal pergi, disakiti, semua

ada gantinya. Tapi iman-taqwa rusak, siapa yang mau

ganti atau tebus,'' tutur Imam Abu Abdillah al-Munji

dalam Tasliyah Ahlil-Masha'ib.

Musibah terbesar, musibah agama. Karena

membutakan hati, sehingga manusia tak kenal

kebenaran, tak dapat hidayah, dan tak menemukan

jalan ke sorga.

Benar, bahwa kematian musibah terbesar

"fa'ashabathum mushibatul-maut" (QS Al-Ma'idah:

106). Namun tak menyiapkan bekal mati, lebih musibah

daripada kematian itu sendiri, kata Imam Qurthubi

dalam Tafsirnya (Juz 8/264).

Dia jenguk orang sakit, antar jenazah ke kuburan,

jadi relawan bencana, bahkan tukang mandikan

jenazah... tapi dia sendiri tidak menyiapkan bekal

akhirat. Itulah juga musibah agama.

Na'udzu billahi min dzalik.[]

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 37 MAN TAZAKKA

36

sumber kelemahan:

(1) Tanaza'tum fil-amri: sengketa renstra (rencana

strategi), beda siyasah atau marja' antara kaum tua dan

kaum muda; (2) Wa'ashaytum min ba'di ma arakum:

indisipliner, tidak taat komando; (3) Minkum man

yuriduddun'ya wa minkum man yuridul-akhirah: beda

niat, ada yang kemaruk dunia.

Surah yang sama pada ayat 165, menegaskan

kekalahan pada Perang Uhud adalah musibah akibat

"min 'indi anfusikum".

Dalam hadits Shahih Bukhari (no 3059),

Shahih Muslim (no 17965), 'Aisyah (ra)

bertanya, "Hal ataa'alayka yawmun kaana

asyadda min yawmi Uhud; Adakah peristiwa

lain bagimu yang lebih berat dari kejadian

perang Uhud?"

Barra' bin 'Azib (ra) yang ikut dalam

perang itu menambahkan, faktor jebakan

wanita yang membuat anak buah 'Abdullah

bin Jubair (ra) hanya tersisa 12 orang,

bertahan di atas gunung (Shahih Bukhari no

2874).

Kekalahan Perang Uhud adalah musibah

agama yang pertama dalam Sirah Sahabat.

Bisyarat kekalahannya, diberitakan oleh Allah

lewat mimpi Nabi SAW. "Anniy hazaztu

sayfan fanqatha'a shadruh. Aku melihat

diriku menghunus pedang. Tiba-tiba bagian

tengahnya patah. Fa'idza hiya maa ushiiba

minal-mu'minina yawma Uhud. Ternyata itu

adalah kekalahan yang menimpa orang

mu'min ketika Uhud" (Shahih Muslim no

2272).

Ibnu Mas'ud (ra) menambahkan faktor

berikutnya kemaruk dunia, "Maa kuntu araa

anna ahadan min ash'habi Rasulillah (saw)

yuriduddun'yaa hattaa nazalat fiynaa,

sebagaimana termaktub dalam Surah Ali

Imran ayat 52, minkum man yuriduddun'yaa

waminkum man yuridul-akhirah." Kata

beliau, Aku tak mengenal ada Sahabat Nabi

SAW yang kemaruk dunia sampai turunnya

surah Ali Imran ayat 152 (HR Imam

Thabarani, al-Ausath (Juz 2/106), Al-Bidayah

Wan Nihayah Imam Ibnu Katsir (Juz 1/41).

Sumber petaka musibah agama adalah

jeratan urusan duniawi: tahta, harta, wanita.

Dengan strategi persekongkolan kafir Quraiys, Nabi

Muhammad SAW pernah dijebak dengan perangkap 3T

ini. Namun beliau selamat darinya.

Tim Relawan Laznas Dewan Dakwah Menuju Lokasi Longsor Cisolok Sukabumi

Relawan Laznas Dewan Dakwah hibur pengungsi korban tsunami di Posko Al Anshor Anyer

Pendataan penerima bantuan sembako bagi korban tsunami di Pandeglang

Ekspedisi ke Dusun Manyoe Desa Ngoyo Morowali Utara

Page 40: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

38

LAPORAN UTAMA LAPORAN UTAMA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 39 MAN TAZAKKA

ushibah (tunggal), mushibat/masha'ib

M(jamak), jika ditelusuri asal-usul katanya,

berasal dari isim fa'il (pelaku) berbentuk

mu'annats (feminin) dan bukan mudzakkar (maskulin).

Apa dan mengapa demikian?

Maknanya, musibah sesungguhnya

mengejawantahkan sifat-sifat keibuan: lembut, penuh

kasih-sayang. Musibah mengekspresikan sifat Allah

Rahim, Allah Hakim, Allah Adil. Boleh jadi, di mata lahir

dan jangka pendek, musibah itu buruk (niqmah,

indignation). Tapi di mata batin, ia ni'mat (blessing)

seperti pemeo "sengsara membawa nikmat." Maka dari

itu setiap ada musibah kita mendo'a dengan kalam

istirja': Wakhlufliy khayran minhu/minha. Ya Allah

gantilah dengan yang lebih baik (dari yang

hilang/musnah).

Imam Hasan al-Bashri (rahimahullah) berkata:

"Musibah, jangan kau benci. Dia sudah terjadi. Jadi

insiden. Boleh jadi perkara yang kau benci dibaliknya

ada rahasia suksesmu. Sebaliknya, sesuatu yang kau

sangka baik, malah pada akhirnya membinasakanmu."

Musibah bentukan isim fa'il (subjek) yang pola

kerjanya sesuai isim fi'il (kata kerja). Isim fa'il juga

bergantung pada kata fleksinya. Maknanya, bukan

"salah bunda mengandung" jika musibah terjadi.

Salahkan faktor pemicunya: kenapa atau mengapa ?

Maha Suci Allah Yang Maha Tahu dan Bijaksana. Sabar

dan berbaik sangkalah.

Musibah sudah Allah kadarkan ukurannya, jauh

sebelum terjadi (annahaa muqaddarah qabla

wuqu'ihaa). Musibah tidak pernah melampaui murka-

Nya. Atau melewati batas ambang kemampuan jiwa

manusia yang mengalaminya. Allah Tidak Tega

"Wa'annallaaha laysa bizhallaamin lil-'abiid". Frasa ini

5 kali diulang dalam Qur'an.

Pemicu musibah dari dirimu masing-masing, al-

mushibah minannafsi laa minal-ghayr. Maka, evaluasi,

hisab diri, berkaca, telusuri, temukan sebabnya lalu

tebus dan lakukan perbaikan.

Bagi shahibul musibah (yang

terkena musibah) Islam

memberikan pedoman sikap, antara

lain:

Iman dan Ridho

Kita wajib beriman dan ridho

bahwa musibah apa pun seperti

gempa bumi, banjir, wabah

penyakit, sudah ditetapkan Allah

SWT dalam Lauhul Mahfuzh. Allah

SWT berfirman :

"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi

dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam

kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.

Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi

Allah." (QS al-Hadid [57] : 22)

Ketika terjadi musibah, yang patut dipertanyakan

adalah diri kita dan bukan Allah SWT. "Dia [Allah] tidak

ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan

merekalah yang akan ditanyai" (QS al-Anbiyaa` [21] :

23).

Imam Fudhail Ibnu Iyadh (105-187 H) mengatakan:

"Manusia kalau sehat terus, ia jadi terselubungi. Bala'

membuatnya sadar akan kesejatian

dirinya. Mu'min tulen dan munafik jadi

nyata, jadi tampak (dari sikapnya atas

musibah)."

Sabar

Sabar, menurut Imam Suyuthi dalam

Tafsir al-Jalalain, adalah menahan diri

terhadap apa-apa yang Anda benci

(al-habsu li an-nafsi 'alaa maa

takrahu). Kita hadapi musibah dengan

pertama-tama mengucapkan kalimat

istirja' (Inna lillaahi wa innaa ilaihi

raaji'uun ). Allah SWT berfirman :

"Dan sungguh akan Kami berikan

cobaan kepadamu, dengan sedikit

ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan

buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada

orang-orang yang sabar. orang-orang yang apabila

ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi

wa innaa ilaihi raaji'uun" (QS al-Baqarah [2] : 155-156).

Memang, orang yang tertimpa musibah mudah

sekali terjerumus ke dalam sikap putus asa (QS 30 : 36).

Namun Allah SWT menegaskan, putus asa adalah sikap

kufur: "Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat

Allah, melainkan kaum yang kafir" (QS Yusuf [12] : 87).

Memetik Hikmah

Musibah akan dihayati sebagai ni'mat jika kita

mampu memetik hikmahnya. Hikmah musibah antara

lain diampuninya dosa-dosa. Kata Rasulullah SAW :

"Tidaklah seorang mukmin tertimpa musibah

Menyikapi Musibah secara Benar

Kabid Pendidikan Dewan Dakwah Dr Imam Zamroji turut membantu Dapur Umum di Posko Pengungsi Anyer Serang

Kabid Pendidikan Dewan Dakwah Dr Imam Zamroji turut melayani pengungsi di Posko Anyer Serang

Direktur Laznas Dewan Dakwah Ustadz Ade Salamun turut melayani pengungsi di Posko Pengungsi korban tsunami Selat Sunda di Kec Sumur Pandeglang

Page 41: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

38

LAPORAN UTAMA LAPORAN UTAMA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 39 MAN TAZAKKA

ushibah (tunggal), mushibat/masha'ib

M(jamak), jika ditelusuri asal-usul katanya,

berasal dari isim fa'il (pelaku) berbentuk

mu'annats (feminin) dan bukan mudzakkar (maskulin).

Apa dan mengapa demikian?

Maknanya, musibah sesungguhnya

mengejawantahkan sifat-sifat keibuan: lembut, penuh

kasih-sayang. Musibah mengekspresikan sifat Allah

Rahim, Allah Hakim, Allah Adil. Boleh jadi, di mata lahir

dan jangka pendek, musibah itu buruk (niqmah,

indignation). Tapi di mata batin, ia ni'mat (blessing)

seperti pemeo "sengsara membawa nikmat." Maka dari

itu setiap ada musibah kita mendo'a dengan kalam

istirja': Wakhlufliy khayran minhu/minha. Ya Allah

gantilah dengan yang lebih baik (dari yang

hilang/musnah).

Imam Hasan al-Bashri (rahimahullah) berkata:

"Musibah, jangan kau benci. Dia sudah terjadi. Jadi

insiden. Boleh jadi perkara yang kau benci dibaliknya

ada rahasia suksesmu. Sebaliknya, sesuatu yang kau

sangka baik, malah pada akhirnya membinasakanmu."

Musibah bentukan isim fa'il (subjek) yang pola

kerjanya sesuai isim fi'il (kata kerja). Isim fa'il juga

bergantung pada kata fleksinya. Maknanya, bukan

"salah bunda mengandung" jika musibah terjadi.

Salahkan faktor pemicunya: kenapa atau mengapa ?

Maha Suci Allah Yang Maha Tahu dan Bijaksana. Sabar

dan berbaik sangkalah.

Musibah sudah Allah kadarkan ukurannya, jauh

sebelum terjadi (annahaa muqaddarah qabla

wuqu'ihaa). Musibah tidak pernah melampaui murka-

Nya. Atau melewati batas ambang kemampuan jiwa

manusia yang mengalaminya. Allah Tidak Tega

"Wa'annallaaha laysa bizhallaamin lil-'abiid". Frasa ini

5 kali diulang dalam Qur'an.

Pemicu musibah dari dirimu masing-masing, al-

mushibah minannafsi laa minal-ghayr. Maka, evaluasi,

hisab diri, berkaca, telusuri, temukan sebabnya lalu

tebus dan lakukan perbaikan.

Bagi shahibul musibah (yang

terkena musibah) Islam

memberikan pedoman sikap, antara

lain:

Iman dan Ridho

Kita wajib beriman dan ridho

bahwa musibah apa pun seperti

gempa bumi, banjir, wabah

penyakit, sudah ditetapkan Allah

SWT dalam Lauhul Mahfuzh. Allah

SWT berfirman :

"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi

dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam

kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.

Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi

Allah." (QS al-Hadid [57] : 22)

Ketika terjadi musibah, yang patut dipertanyakan

adalah diri kita dan bukan Allah SWT. "Dia [Allah] tidak

ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan

merekalah yang akan ditanyai" (QS al-Anbiyaa` [21] :

23).

Imam Fudhail Ibnu Iyadh (105-187 H) mengatakan:

"Manusia kalau sehat terus, ia jadi terselubungi. Bala'

membuatnya sadar akan kesejatian

dirinya. Mu'min tulen dan munafik jadi

nyata, jadi tampak (dari sikapnya atas

musibah)."

Sabar

Sabar, menurut Imam Suyuthi dalam

Tafsir al-Jalalain, adalah menahan diri

terhadap apa-apa yang Anda benci

(al-habsu li an-nafsi 'alaa maa

takrahu). Kita hadapi musibah dengan

pertama-tama mengucapkan kalimat

istirja' (Inna lillaahi wa innaa ilaihi

raaji'uun ). Allah SWT berfirman :

"Dan sungguh akan Kami berikan

cobaan kepadamu, dengan sedikit

ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan

buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada

orang-orang yang sabar. orang-orang yang apabila

ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi

wa innaa ilaihi raaji'uun" (QS al-Baqarah [2] : 155-156).

Memang, orang yang tertimpa musibah mudah

sekali terjerumus ke dalam sikap putus asa (QS 30 : 36).

Namun Allah SWT menegaskan, putus asa adalah sikap

kufur: "Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat

Allah, melainkan kaum yang kafir" (QS Yusuf [12] : 87).

Memetik Hikmah

Musibah akan dihayati sebagai ni'mat jika kita

mampu memetik hikmahnya. Hikmah musibah antara

lain diampuninya dosa-dosa. Kata Rasulullah SAW :

"Tidaklah seorang mukmin tertimpa musibah

Menyikapi Musibah secara Benar

Kabid Pendidikan Dewan Dakwah Dr Imam Zamroji turut membantu Dapur Umum di Posko Pengungsi Anyer Serang

Kabid Pendidikan Dewan Dakwah Dr Imam Zamroji turut melayani pengungsi di Posko Anyer Serang

Direktur Laznas Dewan Dakwah Ustadz Ade Salamun turut melayani pengungsi di Posko Pengungsi korban tsunami Selat Sunda di Kec Sumur Pandeglang

Page 42: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 41 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali dengannya

Allah akan menghapus sebagian dosanya" (HR Bukhari

dan Muslim).

Muslim yang mati tertimpa bangunan atau tembok

akibat gempa misalnya, kematiannya tergolong syahid,

sebagaimana kata Nabi SAW :

"Orang-orang yang mati syahid itu ada lima

golongan; (1) orang yang terkena wabah penyakit

tha'un, (2) orang yang terkena penyakit perut (disentri,

kolera, dsb), (3) orang yang tenggelam, (4) orang yang

tertimpa tembok/bangunan, dan (5) orang yang mati

syahid dalam perang di jalan Allah." (HR Bukhari dan

Muslim).

"Akan diampuni bagi orang yang mati syahid setiap-

tiap dosanya, kecuali utang" (HR Muslim).

Hikmah lainnya ialah, jika anak-anak muslim

meninggal, kelak mereka akan masuk surga. "Anak-

anak kaum muslimin [yang meninggal] akan masuk ke

dalam surga" (HR Ahmad).

Bencana-bencana dahsyat yang melanda berbagai

daerah di Tanah Air, membuat daerah itu terkenal.

Banyak bantuan berdatangan, walau banyak juga

ancaman hadir.

Erupsi Gunung Merapi pada September-Desember

2010, diantaranya menghadiahkan jutaan metrik pasir

beton terbaik di Indonesia. Hingga kini deposit pasir

tersebut masih menjadi sumber penghasilan penduduk.

Tetap Ikhtiar

"Sungguh, Allah tidak mengubah keadaan suatu

kaum hingga mereka mengubah keadaan diri mereka

sendiri" (QS ar-Ra'du [13] : 11).

Maka, ketika terjadi wabah penyakit di Syam, Umar

bin Khattab segera berupaya keluar (evakuasi) dari

negeri tersebut. Ketika ditanya,"Apakah kamu hendak

lari dari taqdir Allah?" Umar menjawab,"Ya, aku lari

dari taqdir Allah untuk menuju taqdir Allah yang lain."

Rasulullah SAW pun memberi petunjuk bahwa segala

bahaya (madharat) wajib untuk dihilangkan. Misalnya

menghindari atau merelokasi permukiman di lahan

yang rawan longsor dan banjir. ketiadaan logistik,

tempat tinggal, masjid, sekolah, dan sebagainya. Nabi

SAW bersabda,"Tidak boleh menimbulkan bahaya bagi

diri sendiri dan bahaya bagi orang lain." (HR Ibnu

Majah).

Untuk mengantisipasi banjir Sungai Nil, Insinyur Al-

Farghani (abad 9 M) membangun alat yang disebut

Nilometer. Gunanya buat mengukur dan mencatat

tinggi air sungai Nil secara otomatis di berbagai spot.

Setelah bertahun-tahun mengukur, al-Farghani berhasil

memberikan prediksi banjir sungai Nil baik jangka

pendek maupun jangka panjang.

Sultan Mesir pada abad 10 M tidak cukup puas

dengan early warning system buatan al-Farghani. Dia

ingin sungai Nil dapat dikendalikan sepenuhnya dengan

bendungan. Dia umumkan sayembara untuk insinyur

yang siap membangun bendungan itu. Alhamdulillah,

dengan pedoman ilmu dasar insinyur Muslim,

Bendungan Aswan maujud pada abad 20.

Andre Vitchek, novelis dan senior fellow di Oakland

Institute Amerika Serikat, menulis tentang bencana di

Indonesia yang dimuat di dua koran internasional, The

International Herald Tribune dan The Financial Times

edisi 12 Februari 2007.

Judul tulisan itu cukup dramatis: "Indonesia: Natural

Disasters or Mass Murder", dengan isinya yang

membuat miris. Terjemahan artikel ini tampil di banyak

situs internet dan milis.

Vitchek memaparkan, berbagai bencana yang terjadi

di Indonesia, sesungguhnya dapat dicegah terjadinya.

Atau paling tidak diminimalisir dampak buruknya. Tapi

upaya pencegahan itu dia nilai tidak ada. Bahkan

menurutnya, yang terjadi adalah pembiaran terhadap

potensi-potensi berbahaya. Sehingga dia bertanya,

apakah fenomena mengerikan di Indonesia itu

merupakan bencana alam atau ''pembunuhan massal''?

Gempa dan tsunami misalnya, dapat diperhitungkan

sebelumnya meskipun tidak tepat benar kapan

terjadinya. Tapi paling tidak, perhitungan awal ini sudah

merupakan bagian dari antisipasi untuk meminimalisir

dampak negatifnya.

Perbanyak Do'a dan Dzikir

Rasululah SAW ajarkan doa bagi orang yang tertimpa

musibah: "Allahumma jurnii fii mushiibatii wakhluf lii

khairan minhaa (Ya Allah, berilah pahala dalam

musibahku ini, dan berilah ganti bagiku yang lebih baik

daripadanya) [HR Muslim].

Dzikir yang dianjurkan untuk meredam musibah

misalnya bacaan istighfar Astaghfirullahal 'adhiem.

Pesan Nabi SAW : "Siapa memperbanyak istighfar,

maka Allah akan membebaskannya dari kesedihan,

akan memberinya jalan keluar bagi kesempitannya, dan

akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-

sangkanya" (HR Abu Dawud).

Doa' dan dzikir lainnya adalah Inna lillaahi wa innaa

ilaihi raaji'uun (QS Al-Baqarah: 156). Ummu Salamah ra

meriwayatkan: “Siapa saja hamba yang tertimpa suatu

musibah lalu berucap Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji'ûn.

Allâhumma'jurnî fî mushîbatîwa akhlif lî khairan minhâ;

maka Allah akan memberinya ganjaran dalam

musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih

baik. Ketika Abu Salamah (suamiku) wafat, aku pun

menyebut do'a sebagaimana yang Rasulullah

shallallâhu 'alaihi wa sallam perintahkan padaku. Allah

pun memberiku suami yang lebih baik dari suamiku

yang dulu yaitu Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa

40

LAPORAN UTAMA LAPORAN UTAMA

Pimpinan DPR RI mengunjungi stand Laznas Dewan Dakwah di Senayan

Page 43: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 41 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali dengannya

Allah akan menghapus sebagian dosanya" (HR Bukhari

dan Muslim).

Muslim yang mati tertimpa bangunan atau tembok

akibat gempa misalnya, kematiannya tergolong syahid,

sebagaimana kata Nabi SAW :

"Orang-orang yang mati syahid itu ada lima

golongan; (1) orang yang terkena wabah penyakit

tha'un, (2) orang yang terkena penyakit perut (disentri,

kolera, dsb), (3) orang yang tenggelam, (4) orang yang

tertimpa tembok/bangunan, dan (5) orang yang mati

syahid dalam perang di jalan Allah." (HR Bukhari dan

Muslim).

"Akan diampuni bagi orang yang mati syahid setiap-

tiap dosanya, kecuali utang" (HR Muslim).

Hikmah lainnya ialah, jika anak-anak muslim

meninggal, kelak mereka akan masuk surga. "Anak-

anak kaum muslimin [yang meninggal] akan masuk ke

dalam surga" (HR Ahmad).

Bencana-bencana dahsyat yang melanda berbagai

daerah di Tanah Air, membuat daerah itu terkenal.

Banyak bantuan berdatangan, walau banyak juga

ancaman hadir.

Erupsi Gunung Merapi pada September-Desember

2010, diantaranya menghadiahkan jutaan metrik pasir

beton terbaik di Indonesia. Hingga kini deposit pasir

tersebut masih menjadi sumber penghasilan penduduk.

Tetap Ikhtiar

"Sungguh, Allah tidak mengubah keadaan suatu

kaum hingga mereka mengubah keadaan diri mereka

sendiri" (QS ar-Ra'du [13] : 11).

Maka, ketika terjadi wabah penyakit di Syam, Umar

bin Khattab segera berupaya keluar (evakuasi) dari

negeri tersebut. Ketika ditanya,"Apakah kamu hendak

lari dari taqdir Allah?" Umar menjawab,"Ya, aku lari

dari taqdir Allah untuk menuju taqdir Allah yang lain."

Rasulullah SAW pun memberi petunjuk bahwa segala

bahaya (madharat) wajib untuk dihilangkan. Misalnya

menghindari atau merelokasi permukiman di lahan

yang rawan longsor dan banjir. ketiadaan logistik,

tempat tinggal, masjid, sekolah, dan sebagainya. Nabi

SAW bersabda,"Tidak boleh menimbulkan bahaya bagi

diri sendiri dan bahaya bagi orang lain." (HR Ibnu

Majah).

Untuk mengantisipasi banjir Sungai Nil, Insinyur Al-

Farghani (abad 9 M) membangun alat yang disebut

Nilometer. Gunanya buat mengukur dan mencatat

tinggi air sungai Nil secara otomatis di berbagai spot.

Setelah bertahun-tahun mengukur, al-Farghani berhasil

memberikan prediksi banjir sungai Nil baik jangka

pendek maupun jangka panjang.

Sultan Mesir pada abad 10 M tidak cukup puas

dengan early warning system buatan al-Farghani. Dia

ingin sungai Nil dapat dikendalikan sepenuhnya dengan

bendungan. Dia umumkan sayembara untuk insinyur

yang siap membangun bendungan itu. Alhamdulillah,

dengan pedoman ilmu dasar insinyur Muslim,

Bendungan Aswan maujud pada abad 20.

Andre Vitchek, novelis dan senior fellow di Oakland

Institute Amerika Serikat, menulis tentang bencana di

Indonesia yang dimuat di dua koran internasional, The

International Herald Tribune dan The Financial Times

edisi 12 Februari 2007.

Judul tulisan itu cukup dramatis: "Indonesia: Natural

Disasters or Mass Murder", dengan isinya yang

membuat miris. Terjemahan artikel ini tampil di banyak

situs internet dan milis.

Vitchek memaparkan, berbagai bencana yang terjadi

di Indonesia, sesungguhnya dapat dicegah terjadinya.

Atau paling tidak diminimalisir dampak buruknya. Tapi

upaya pencegahan itu dia nilai tidak ada. Bahkan

menurutnya, yang terjadi adalah pembiaran terhadap

potensi-potensi berbahaya. Sehingga dia bertanya,

apakah fenomena mengerikan di Indonesia itu

merupakan bencana alam atau ''pembunuhan massal''?

Gempa dan tsunami misalnya, dapat diperhitungkan

sebelumnya meskipun tidak tepat benar kapan

terjadinya. Tapi paling tidak, perhitungan awal ini sudah

merupakan bagian dari antisipasi untuk meminimalisir

dampak negatifnya.

Perbanyak Do'a dan Dzikir

Rasululah SAW ajarkan doa bagi orang yang tertimpa

musibah: "Allahumma jurnii fii mushiibatii wakhluf lii

khairan minhaa (Ya Allah, berilah pahala dalam

musibahku ini, dan berilah ganti bagiku yang lebih baik

daripadanya) [HR Muslim].

Dzikir yang dianjurkan untuk meredam musibah

misalnya bacaan istighfar Astaghfirullahal 'adhiem.

Pesan Nabi SAW : "Siapa memperbanyak istighfar,

maka Allah akan membebaskannya dari kesedihan,

akan memberinya jalan keluar bagi kesempitannya, dan

akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-

sangkanya" (HR Abu Dawud).

Doa' dan dzikir lainnya adalah Inna lillaahi wa innaa

ilaihi raaji'uun (QS Al-Baqarah: 156). Ummu Salamah ra

meriwayatkan: “Siapa saja hamba yang tertimpa suatu

musibah lalu berucap Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji'ûn.

Allâhumma'jurnî fî mushîbatîwa akhlif lî khairan minhâ;

maka Allah akan memberinya ganjaran dalam

musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih

baik. Ketika Abu Salamah (suamiku) wafat, aku pun

menyebut do'a sebagaimana yang Rasulullah

shallallâhu 'alaihi wa sallam perintahkan padaku. Allah

pun memberiku suami yang lebih baik dari suamiku

yang dulu yaitu Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa

40

LAPORAN UTAMA LAPORAN UTAMA

Pimpinan DPR RI mengunjungi stand Laznas Dewan Dakwah di Senayan

Page 44: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 43 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

sallam”(HR Muslim no 918).

Ibnu 'Umar meriwayatkan dari 'Umar ra bahwa Rasul

SAW telah berkata, “Siapa saja yang melihat yang lain

tertimpa musibah, lalu ia mengucapkan

Alhamdulillâhilladzî 'âfânî mimmab talâka bihi, wa

fadhdhalanî 'alâ katsîrim mimman khalaqa tafdhilâ'

(Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan aku

dari musibah yang menimpamu dan benar-benar

memuliakanku dari makhluk lainnya) maka ia akan

diselamatkan dari musibah tersebut, musibah apapun

itu semasa ia hidup” (HR Tirmidzi no 3431; Ibnu Majah

no 3892).

Do'a tadi, disyaratkan Syekh Muhammad

Abdurrahman Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi

(9:375), dibaca namun ''jangan sampai didengar oleh

orang yang tertimpa musibah.”

Sejumlah surah juga berfungsi sebagai penjaga,

pelindung, misalnya Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq dan

Surah An-Nas.

Diriwayatkan dalam hadits 'Uqbah ra: “Tidak ada

seorangpun yang berlindung (dari segala keburukan)

seperti orang orang yang berlindung dengannya (tiga

surat) tersebut” (HR An-Nasaa-i 8/251 no 5430-5431).

Taubat

Tiada seorang hamba pun yang ditimpa musibah,

melainkan itu akibat dari dosa yang diperbuatnya. Maka

sudah seharusnya, dia bertaubat nasuha kepada Allah

SWT. Orang yang tak mau bertaubat setelah tertimpa

musibah, adalah orang sombong dan sesat. Allah SWT

berfirman :

"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka

adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri,

dan Allah memaafkan sebagian besar." (QS asy-Syuura

[42] : 30)

Sabda Nabi SAW "Setiap anak Adam memiliki

kesalahan (dosa). Dan sebaik-baik orang yang bersalah,

adalah orang yang bertaubat." (HR at-Tirmidzi).

Bertaubat nasuha rukunnya ada 3 (tiga). Pertama,

menyesali dosa yang telah dikerjakan. Kedua, berhenti

dari perbuatan dosanya itu. Ketiga, ber-azam (bertekad

kuat) tidak akan mengulangi dosanya lagi di masa

datang. Jika dosanya menyangkut hubungan antar

manusia, misalnya belum membayar utang, pernah

menggunjing seseorang, pernah menyakiti perasaan

orang, dan sebagainya, maka rukun taubat ditambah

satu lagi, yaitu menyelesaikan urusan sesama manusia

dan meminta maaf.

Tetap Istiqomah

Dalam setiap musibah, selalu ada pihak-pihak

tertentu yang memanfaatkannya untuk tujuan jahat.

Misalkan saja upaya penyebaran agama lain berkedok

bantuan sosial (diakonia).

Di sinilah seorang muslim dituntut untuk bersikap

istiqamah, yaitu konsisten di atas satu jalan dengan

mengamalkan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan

larangan-larangan (mulazamah al-thariq bi fi'li al-

wajibat wa tarki al-manhiyyat). Allah SWT mewajibkan

kita istiqamah :

"Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar,

sebagaimana diperintahkan kepadamu dan orang yang

telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu

melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat

apa yang kamu kerjakan" (QS Huud [11] : 112).

Muslim yang murtad (keluar dari agama Islam) dan

menjadi pemeluk Kristen, sungguh telah tertipu

mentah-mentah dunia akhirat. Allah SWT berfirman :

"Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari

agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka

itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat,

dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di

dalamnya" (QS al-Baqarah [2] : 217).

Karena itu wajiblah bagi kita untuk terus istiqamah

mempertahankan keislaman kita. Jangan mudah tergiur

oleh bujuk rayu setan berbentuk manusia itu. Jangan

mati kecuali tetap memegang teguh agama Islam. Allah

SWT berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah

kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan

janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam

keadaan beragama Islam" (QS Ali 'Imraan [3] : 102).

Sedekah

Salah satu jurus jitu menolak bencana adalah

sedekah. Dalam hadis qudsi, Allah SWT berfirman,

“Wahai Anak Adam, kosongkan gudangmu untuk

memenuhi apa yang ada di sisi-Ku. Niscaya Engkau

akan selamat dari kebakaran, kebanjiran, pencurian

dan kejahatan“ (HR Thabrani dan Baihaqi).

Dalam banyak hadits, Rasulullah menegaskan

pentingnya sedekah sebagai tameng penolak bala.

“Sungguh, sedekah dapat memadamkan panasnya

kubur orang yang bersedekah, dan sungguh orang

mukmin akan bernaung pada hari kiamat dengan

payungan sedekahnya“ (HR Thabrani). “Sedekah dapat

mencegah 70 macam bencana, yang paling ringan

adalah penyakit kusta dan supak“ (HR Thabrani).

”Bersegeralah kalian untuk mengeluarkan sedekah,

karena sungguh bencana tak dapat melewati sedekah“

(HR Thabrani). ''Obatilah orang sakit diantara kalian

dengan sedekah“ (HR Baihaqi).

Dalam hadis lain Nabi SAW menerangkan: “Yang

paling dicintai Allah adalah orang yang paling gemar

bersedekah, dan amalan paling dicintai Allah adalah

membahagiakan orang mukmin, meringankan

bebannya, membayarkan utangnya, atau

menghilangkan laparnya“ (Shahih Al Jami'us Shagrir).

Tatkala daerahnya dilanda gempa, Khalifah Umar bin

Abdul Aziz segera mengirim instruksi kepada para

gubernurnya untuk bersedekah bersama warganya (dari

Abu Nu'aim dalam al-Hilyah no 5/337, Ibnu Abi Dunya

dalam al-'Uqubat no 23).[]

42

LAPORAN UTAMA LAPORAN UTAMA

Relawan memberikan trauma healing bagi anak korban gempa Lombok Utara

Warga Komplek Nusa Indah Tambun salurkan bantuan untuk korban tsunami di Pandeglang

Page 45: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 43 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

sallam”(HR Muslim no 918).

Ibnu 'Umar meriwayatkan dari 'Umar ra bahwa Rasul

SAW telah berkata, “Siapa saja yang melihat yang lain

tertimpa musibah, lalu ia mengucapkan

Alhamdulillâhilladzî 'âfânî mimmab talâka bihi, wa

fadhdhalanî 'alâ katsîrim mimman khalaqa tafdhilâ'

(Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan aku

dari musibah yang menimpamu dan benar-benar

memuliakanku dari makhluk lainnya) maka ia akan

diselamatkan dari musibah tersebut, musibah apapun

itu semasa ia hidup” (HR Tirmidzi no 3431; Ibnu Majah

no 3892).

Do'a tadi, disyaratkan Syekh Muhammad

Abdurrahman Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi

(9:375), dibaca namun ''jangan sampai didengar oleh

orang yang tertimpa musibah.”

Sejumlah surah juga berfungsi sebagai penjaga,

pelindung, misalnya Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq dan

Surah An-Nas.

Diriwayatkan dalam hadits 'Uqbah ra: “Tidak ada

seorangpun yang berlindung (dari segala keburukan)

seperti orang orang yang berlindung dengannya (tiga

surat) tersebut” (HR An-Nasaa-i 8/251 no 5430-5431).

Taubat

Tiada seorang hamba pun yang ditimpa musibah,

melainkan itu akibat dari dosa yang diperbuatnya. Maka

sudah seharusnya, dia bertaubat nasuha kepada Allah

SWT. Orang yang tak mau bertaubat setelah tertimpa

musibah, adalah orang sombong dan sesat. Allah SWT

berfirman :

"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka

adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri,

dan Allah memaafkan sebagian besar." (QS asy-Syuura

[42] : 30)

Sabda Nabi SAW "Setiap anak Adam memiliki

kesalahan (dosa). Dan sebaik-baik orang yang bersalah,

adalah orang yang bertaubat." (HR at-Tirmidzi).

Bertaubat nasuha rukunnya ada 3 (tiga). Pertama,

menyesali dosa yang telah dikerjakan. Kedua, berhenti

dari perbuatan dosanya itu. Ketiga, ber-azam (bertekad

kuat) tidak akan mengulangi dosanya lagi di masa

datang. Jika dosanya menyangkut hubungan antar

manusia, misalnya belum membayar utang, pernah

menggunjing seseorang, pernah menyakiti perasaan

orang, dan sebagainya, maka rukun taubat ditambah

satu lagi, yaitu menyelesaikan urusan sesama manusia

dan meminta maaf.

Tetap Istiqomah

Dalam setiap musibah, selalu ada pihak-pihak

tertentu yang memanfaatkannya untuk tujuan jahat.

Misalkan saja upaya penyebaran agama lain berkedok

bantuan sosial (diakonia).

Di sinilah seorang muslim dituntut untuk bersikap

istiqamah, yaitu konsisten di atas satu jalan dengan

mengamalkan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan

larangan-larangan (mulazamah al-thariq bi fi'li al-

wajibat wa tarki al-manhiyyat). Allah SWT mewajibkan

kita istiqamah :

"Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar,

sebagaimana diperintahkan kepadamu dan orang yang

telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu

melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat

apa yang kamu kerjakan" (QS Huud [11] : 112).

Muslim yang murtad (keluar dari agama Islam) dan

menjadi pemeluk Kristen, sungguh telah tertipu

mentah-mentah dunia akhirat. Allah SWT berfirman :

"Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari

agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka

itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat,

dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di

dalamnya" (QS al-Baqarah [2] : 217).

Karena itu wajiblah bagi kita untuk terus istiqamah

mempertahankan keislaman kita. Jangan mudah tergiur

oleh bujuk rayu setan berbentuk manusia itu. Jangan

mati kecuali tetap memegang teguh agama Islam. Allah

SWT berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah

kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan

janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam

keadaan beragama Islam" (QS Ali 'Imraan [3] : 102).

Sedekah

Salah satu jurus jitu menolak bencana adalah

sedekah. Dalam hadis qudsi, Allah SWT berfirman,

“Wahai Anak Adam, kosongkan gudangmu untuk

memenuhi apa yang ada di sisi-Ku. Niscaya Engkau

akan selamat dari kebakaran, kebanjiran, pencurian

dan kejahatan“ (HR Thabrani dan Baihaqi).

Dalam banyak hadits, Rasulullah menegaskan

pentingnya sedekah sebagai tameng penolak bala.

“Sungguh, sedekah dapat memadamkan panasnya

kubur orang yang bersedekah, dan sungguh orang

mukmin akan bernaung pada hari kiamat dengan

payungan sedekahnya“ (HR Thabrani). “Sedekah dapat

mencegah 70 macam bencana, yang paling ringan

adalah penyakit kusta dan supak“ (HR Thabrani).

”Bersegeralah kalian untuk mengeluarkan sedekah,

karena sungguh bencana tak dapat melewati sedekah“

(HR Thabrani). ''Obatilah orang sakit diantara kalian

dengan sedekah“ (HR Baihaqi).

Dalam hadis lain Nabi SAW menerangkan: “Yang

paling dicintai Allah adalah orang yang paling gemar

bersedekah, dan amalan paling dicintai Allah adalah

membahagiakan orang mukmin, meringankan

bebannya, membayarkan utangnya, atau

menghilangkan laparnya“ (Shahih Al Jami'us Shagrir).

Tatkala daerahnya dilanda gempa, Khalifah Umar bin

Abdul Aziz segera mengirim instruksi kepada para

gubernurnya untuk bersedekah bersama warganya (dari

Abu Nu'aim dalam al-Hilyah no 5/337, Ibnu Abi Dunya

dalam al-'Uqubat no 23).[]

42

LAPORAN UTAMA LAPORAN UTAMA

Relawan memberikan trauma healing bagi anak korban gempa Lombok Utara

Warga Komplek Nusa Indah Tambun salurkan bantuan untuk korban tsunami di Pandeglang

Page 46: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 45 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

44

FIQIH

Oleh: DR Ahmad Zain An Najah,Ketua Majelis Fatwa dan Pusat Kajian Strategis Dewan Dakwah

The Power of Cash Waqf

Pengantar Redaksi. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Mustafa Edwin Nasution, mengatakan, wakaf sudah masuk ke Indonesia seiring dengan masuknya Islam. Hanya saja wakaf di Indonesia kebanyakan masih berupa harta wakaf tidak bergerak, khususnya tanah. Harta wakaf tersebut biasanya dibangun musola, kuburan atau kegiatan pendidikan.

Baru di zaman modern ini, wakaf tunai di Indonesia baru dimulai. “Secara legal wakaf tunai dimulai sejak disahkannya UU Wakaf No 41 tahun 2004,” ungkapnya dalam Seminar Sharia Economics Days FEB UI, Februari 2017.

Ia melanjutkan, potensi wakaf yang luar biasa bisa diwujudkan dalam kegiatan wakaf uang. “Jika dari 20 juta WNI berwakaf sebesar Rp 5000-Rp 10.000 dalam setahun, maka bisa terkumpul Rp 3 triliun. Jadi potensinya luar biasa. Kalau uang terkumpul, maka bisa

zero cost of fund,” terangnya.

Menurut Mustafa, ada empat keunggulan wakaf uang: memungkinkan segenap lapisan masyarakat untuk berwakaf, relatif mudah, memiliki potensi yang

tak terhingga, dan zero cost of fund.

Untuk merefreshing, berikut uraian tentang dasar-dasar hukum wakaf tunai.

* * *Wakaf tunai adalah wakaf yang dilakukan seseorang,

suatu kelompok, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai, termasuk dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga, seperti saham dan cek.

Sebelum membahas hukum wakaf tunai, perlu dijelaskan bahwa para ulama telah menetapkan salah satu syarat wakaf adalah harta yang diwakafkan harus

bersifat tetap (tsabit), yaitu barang tersebut bisa dimanfaatkan tanpa merubah bentuknya. Barang tetap

(tsabit) ini terbagi menjadi dua; pertama: barang yang

tidak bisa dipindah-pindahkan (ghairu al-

manqul),seperti tanah dan bangunan, kedua: barang

yang bisa dipindahkan (al-manqul).

Mereka sepakat tentang kebolehan wakaf dengan

barang (ghairu al-manqul), tetapi mereka berbeda pendapat tentang hukum wakaf barang yang bisa

dipindah (al-manqul). Perbedaan pendapat tersebut sebagai berikut.

Pendapat Pertama: Tidak boleh wakaf dengan

barang al-manqul secara mutlak. Ini adalah pendapat Abu Hanifah dan riwayat dari imam Ahmad.

Pendapat Kedua: Boleh wakaf dengan barang al-

manqul, jika barang tersebut sebagai pelengkap dari

barang tidak al-manqul, atau jika terdapat dalil yang menyebutkan, seperti wakaf senjata. Ini pendapat Abu Yusuf.

Pendapat Ketiga: Boleh wakaf dengan barang al-

manqul jika barang tersebut sebagai pelengkap dari

barang tidak al-manqul, atau jika terdapat dalil yang menyebutkan hal tersebut, seperti wakaf senjata atau dengan hal-hal yang sudah menjadi kebiasaan di masyarakat bahwa barang tersebut diwakafkan. Ini pendapat Muhammad al-Hasan.

Dasarnya adalah Istihsan bi al-'Urfi, (kebiasan masyarakat), seperti wakaf buku untuk para penuntut ilmu dan wakaf mushaf al-Qur'an untuk masyarakat.

Oleh karena itu, jika mewakafkan barang yang bisa dipindahkan tetapi belum membudaya di masyarakat, hukumnya kembali ke asal, yaitu tidak boleh. Pendapat Muhammad al-Hasan ini bertentangan dengan pendapat Abu Yusuf. Tetapi yang dijadikan fatwa dan qadha dalam madzhab Hanafi adalah pendapat

Muhammad al-Hasan. (Hasyiatu Ibn Abidin: 3/408,

Fathu al-Qadir: 5/ 48)

Hukum Wakaf Tunai

Dari perbedaan pendapat ulama di atas, pendapat yang lebih mendekati kebenaran adalah pendapat yang

membolehkan wakaf al-manqul, karena lebih dekat kemaslahatan umat.

Tetapi, para ulama yang membolehkan wakaf al-

manqul pun masih berbeda pendapat tentang hukum wakaf tunai (uang), walaupun uang sendiri bagian dari al-manqul, tetapi uang mempunyai sifat-sifat sendiri yang berbeda dengan sifat-sifat barang lain. Perbedaan ulama tersebut teringkas dalam dua pendapat berikut:

Pendapat Pertama: Wakaf tunai hukumnya tidak boleh. Ini pendapat Ibnu Abidin dari Hanafiyah dan

madzhab Syafi'i. (Abu Bakar al-Husaini, Kifayat al-

Akhyar, 412)

Ibnu Abidin berkata: “wakaf tunai (dengan dirham) merupakan kebiasaan yang berlaku di masyarakat Romawi, bukan dalam masyarakat kita. Begitu juga wakaf kapak dan pisau pernah berlaku pada zaman terdahulu, tetapi tidak lagi pernah terdengar pada zaman kita. Untuk itu, tidak sah kalau diterapkan sekarang, seandainya-pun ada, maka sangat jarang terjadi dan itu tidak dianggap. (Sebagaimana diketahui) bahwa yang dijadikan standar adalah kebiasaan

masyarakat yang sudah menyebar.“ (Hasyiatu Ibni

Abidin: 3/375)

Mereka mempunyai dua alasan. Pertama: Uang zatnya bisa habis dengan sekali pakai. Uang hanya bisa dimanfaatkan dan dibelanjakan sehingga bendanya lenyap. Padahal inti dari wakaf adalah harta yang tetap. Oleh karena itu, ada persyaratan agar benda yang diwakafkan harus tahan lama dan tidak habis ketika dipakai.

Kedua: Uang diciptakan sebagai alat tukar, bukan untuk ditarik manfaatnya dengan mempersewakan zatnya

Pendapat Kedua: Wakaf tunai hukumnya boleh. Ini adalah pendapat Imam Zuhri, seorang ahli hadist, Muhammad bin Abdullah Al-Anshari, murid dari Zufar, sahabat Abu Hanifah, ini juga pendapat sebagian ulama mutaakhirin dari kalangan Hanafiyah dan sebagian ulama dari kalangan Syafii, sebagaimana disebutkan

Mawardi dalam kitab al-Hawi al-Kabir, bahwa Abu Tsaur meriwayatkan hal itu dari Imam Syafi'i.

Di bawah ini beberapa nash dari mereka. Dari Imam Zuhri bahwasanya ia berkata: “ Tentang seseorang yang mewakafkan seribu dinar di jalan Allah, dan uang tersebut diberikan kepada pembantunya untuk diinvestasikan, kemudian keuntungannya disedekahkan

untuk orang-orang miskin dan para kerabat. “ (Shahih

Bukhari: 4/14)

Dari Al-Anshari, dia adalah salah satu sahabat Zufar, ditanya tentang orang yang berwakaf dengan dirham atau dalam bentuk barang yang dapat ditimbang atau ditakar, apakah itu dibolehkan? Al-Anshari menjawab: Iya, boleh. Mereka bertanya bagaimana caranya? Beliau menjawab: dengan cara menginvestasikan dirham tersebut dalam mudharabah, kemudian keuntungannya disalurkan pada sedekahan. Kita jual benda makanan itu, harganya kita putar dengan usaha mudharabah,

kemudian hasilnya disedekahkan.” (Hasyiatu Ibni

Abidin: 3/374)

Di dalam al-Mudawanah al-Kubra Imam Malik disebutkan:

“Ditanyakan kepada beliau tentang hukum seorang laki-laki yang menjadikan uangnya sebesar seratus dinar sebagai wakaf untuk dipinjamkan kepada masyarakat yang membutuhkan dan akan dikembalikan kepadanya lagi untuk disimpan lagi, apakah harta seperti ini terkena kewajiban zakat? Beliau menjawab: Ya, saya

berpendapat wajib dikeluarkan zakatnya. (al-

Mudawanah al-Kubra: 1/ 380)

Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Al-Fatawa

(31/234-235) meriwayatkan satu pendapat dari kalangan Hanabilah yang membolehkan berwakaf dalam bentuk uang, dan hal yang sama dikatakan pula

oleh Ibnu Qudamah dalam bukunya al-Mughni (8/229-

230).

Pendapat Kuat

Dari dua pendapat di atas, maka pendapat yang lebih mendekati kebenaran adalah pendapat yang mengatakan wakaf tunai hukumnya boleh, karena tujuan disyariatkan wakaf adalah menahan pokoknya dan menyebarkan manfaat darinya. Dan wakaf uang yang dimaksud bukanlah dzat uangnya tapi nilainya, sehingga bisa diganti dengan uang lainnya, selama nilainya sama.

Kebolehan wakaf tunai ini telah ditetapkan pada konferensi ke- 15, Majma' al-Fiqh al-Islami OKI, No : 140 , di Mascot, Oman, pada tanggal 14-19 Muharram 1425 H/ 6-11 Maret 2004 M. Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwa kebolehan wakaf tunai, pada tanggal 11 Mei 2002.

Wakaf Tunai juga sudah dituangkan dalam Peraturan Menteri Agama No. 4/ 2009 dan dalam Undang-undang nomor 41 tahun 2004 diatur dalam pasal 28 sampai

pasal 31. Wallahu A'lam.[]

FIQIH

Page 47: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 45 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

44

FIQIH

Oleh: DR Ahmad Zain An Najah,Ketua Majelis Fatwa dan Pusat Kajian Strategis Dewan Dakwah

The Power of Cash Waqf

Pengantar Redaksi. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Mustafa Edwin Nasution, mengatakan, wakaf sudah masuk ke Indonesia seiring dengan masuknya Islam. Hanya saja wakaf di Indonesia kebanyakan masih berupa harta wakaf tidak bergerak, khususnya tanah. Harta wakaf tersebut biasanya dibangun musola, kuburan atau kegiatan pendidikan.

Baru di zaman modern ini, wakaf tunai di Indonesia baru dimulai. “Secara legal wakaf tunai dimulai sejak disahkannya UU Wakaf No 41 tahun 2004,” ungkapnya dalam Seminar Sharia Economics Days FEB UI, Februari 2017.

Ia melanjutkan, potensi wakaf yang luar biasa bisa diwujudkan dalam kegiatan wakaf uang. “Jika dari 20 juta WNI berwakaf sebesar Rp 5000-Rp 10.000 dalam setahun, maka bisa terkumpul Rp 3 triliun. Jadi potensinya luar biasa. Kalau uang terkumpul, maka bisa

zero cost of fund,” terangnya.

Menurut Mustafa, ada empat keunggulan wakaf uang: memungkinkan segenap lapisan masyarakat untuk berwakaf, relatif mudah, memiliki potensi yang

tak terhingga, dan zero cost of fund.

Untuk merefreshing, berikut uraian tentang dasar-dasar hukum wakaf tunai.

* * *Wakaf tunai adalah wakaf yang dilakukan seseorang,

suatu kelompok, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai, termasuk dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga, seperti saham dan cek.

Sebelum membahas hukum wakaf tunai, perlu dijelaskan bahwa para ulama telah menetapkan salah satu syarat wakaf adalah harta yang diwakafkan harus

bersifat tetap (tsabit), yaitu barang tersebut bisa dimanfaatkan tanpa merubah bentuknya. Barang tetap

(tsabit) ini terbagi menjadi dua; pertama: barang yang

tidak bisa dipindah-pindahkan (ghairu al-

manqul),seperti tanah dan bangunan, kedua: barang

yang bisa dipindahkan (al-manqul).

Mereka sepakat tentang kebolehan wakaf dengan

barang (ghairu al-manqul), tetapi mereka berbeda pendapat tentang hukum wakaf barang yang bisa

dipindah (al-manqul). Perbedaan pendapat tersebut sebagai berikut.

Pendapat Pertama: Tidak boleh wakaf dengan

barang al-manqul secara mutlak. Ini adalah pendapat Abu Hanifah dan riwayat dari imam Ahmad.

Pendapat Kedua: Boleh wakaf dengan barang al-

manqul, jika barang tersebut sebagai pelengkap dari

barang tidak al-manqul, atau jika terdapat dalil yang menyebutkan, seperti wakaf senjata. Ini pendapat Abu Yusuf.

Pendapat Ketiga: Boleh wakaf dengan barang al-

manqul jika barang tersebut sebagai pelengkap dari

barang tidak al-manqul, atau jika terdapat dalil yang menyebutkan hal tersebut, seperti wakaf senjata atau dengan hal-hal yang sudah menjadi kebiasaan di masyarakat bahwa barang tersebut diwakafkan. Ini pendapat Muhammad al-Hasan.

Dasarnya adalah Istihsan bi al-'Urfi, (kebiasan masyarakat), seperti wakaf buku untuk para penuntut ilmu dan wakaf mushaf al-Qur'an untuk masyarakat.

Oleh karena itu, jika mewakafkan barang yang bisa dipindahkan tetapi belum membudaya di masyarakat, hukumnya kembali ke asal, yaitu tidak boleh. Pendapat Muhammad al-Hasan ini bertentangan dengan pendapat Abu Yusuf. Tetapi yang dijadikan fatwa dan qadha dalam madzhab Hanafi adalah pendapat

Muhammad al-Hasan. (Hasyiatu Ibn Abidin: 3/408,

Fathu al-Qadir: 5/ 48)

Hukum Wakaf Tunai

Dari perbedaan pendapat ulama di atas, pendapat yang lebih mendekati kebenaran adalah pendapat yang

membolehkan wakaf al-manqul, karena lebih dekat kemaslahatan umat.

Tetapi, para ulama yang membolehkan wakaf al-

manqul pun masih berbeda pendapat tentang hukum wakaf tunai (uang), walaupun uang sendiri bagian dari al-manqul, tetapi uang mempunyai sifat-sifat sendiri yang berbeda dengan sifat-sifat barang lain. Perbedaan ulama tersebut teringkas dalam dua pendapat berikut:

Pendapat Pertama: Wakaf tunai hukumnya tidak boleh. Ini pendapat Ibnu Abidin dari Hanafiyah dan

madzhab Syafi'i. (Abu Bakar al-Husaini, Kifayat al-

Akhyar, 412)

Ibnu Abidin berkata: “wakaf tunai (dengan dirham) merupakan kebiasaan yang berlaku di masyarakat Romawi, bukan dalam masyarakat kita. Begitu juga wakaf kapak dan pisau pernah berlaku pada zaman terdahulu, tetapi tidak lagi pernah terdengar pada zaman kita. Untuk itu, tidak sah kalau diterapkan sekarang, seandainya-pun ada, maka sangat jarang terjadi dan itu tidak dianggap. (Sebagaimana diketahui) bahwa yang dijadikan standar adalah kebiasaan

masyarakat yang sudah menyebar.“ (Hasyiatu Ibni

Abidin: 3/375)

Mereka mempunyai dua alasan. Pertama: Uang zatnya bisa habis dengan sekali pakai. Uang hanya bisa dimanfaatkan dan dibelanjakan sehingga bendanya lenyap. Padahal inti dari wakaf adalah harta yang tetap. Oleh karena itu, ada persyaratan agar benda yang diwakafkan harus tahan lama dan tidak habis ketika dipakai.

Kedua: Uang diciptakan sebagai alat tukar, bukan untuk ditarik manfaatnya dengan mempersewakan zatnya

Pendapat Kedua: Wakaf tunai hukumnya boleh. Ini adalah pendapat Imam Zuhri, seorang ahli hadist, Muhammad bin Abdullah Al-Anshari, murid dari Zufar, sahabat Abu Hanifah, ini juga pendapat sebagian ulama mutaakhirin dari kalangan Hanafiyah dan sebagian ulama dari kalangan Syafii, sebagaimana disebutkan

Mawardi dalam kitab al-Hawi al-Kabir, bahwa Abu Tsaur meriwayatkan hal itu dari Imam Syafi'i.

Di bawah ini beberapa nash dari mereka. Dari Imam Zuhri bahwasanya ia berkata: “ Tentang seseorang yang mewakafkan seribu dinar di jalan Allah, dan uang tersebut diberikan kepada pembantunya untuk diinvestasikan, kemudian keuntungannya disedekahkan

untuk orang-orang miskin dan para kerabat. “ (Shahih

Bukhari: 4/14)

Dari Al-Anshari, dia adalah salah satu sahabat Zufar, ditanya tentang orang yang berwakaf dengan dirham atau dalam bentuk barang yang dapat ditimbang atau ditakar, apakah itu dibolehkan? Al-Anshari menjawab: Iya, boleh. Mereka bertanya bagaimana caranya? Beliau menjawab: dengan cara menginvestasikan dirham tersebut dalam mudharabah, kemudian keuntungannya disalurkan pada sedekahan. Kita jual benda makanan itu, harganya kita putar dengan usaha mudharabah,

kemudian hasilnya disedekahkan.” (Hasyiatu Ibni

Abidin: 3/374)

Di dalam al-Mudawanah al-Kubra Imam Malik disebutkan:

“Ditanyakan kepada beliau tentang hukum seorang laki-laki yang menjadikan uangnya sebesar seratus dinar sebagai wakaf untuk dipinjamkan kepada masyarakat yang membutuhkan dan akan dikembalikan kepadanya lagi untuk disimpan lagi, apakah harta seperti ini terkena kewajiban zakat? Beliau menjawab: Ya, saya

berpendapat wajib dikeluarkan zakatnya. (al-

Mudawanah al-Kubra: 1/ 380)

Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Al-Fatawa

(31/234-235) meriwayatkan satu pendapat dari kalangan Hanabilah yang membolehkan berwakaf dalam bentuk uang, dan hal yang sama dikatakan pula

oleh Ibnu Qudamah dalam bukunya al-Mughni (8/229-

230).

Pendapat Kuat

Dari dua pendapat di atas, maka pendapat yang lebih mendekati kebenaran adalah pendapat yang mengatakan wakaf tunai hukumnya boleh, karena tujuan disyariatkan wakaf adalah menahan pokoknya dan menyebarkan manfaat darinya. Dan wakaf uang yang dimaksud bukanlah dzat uangnya tapi nilainya, sehingga bisa diganti dengan uang lainnya, selama nilainya sama.

Kebolehan wakaf tunai ini telah ditetapkan pada konferensi ke- 15, Majma' al-Fiqh al-Islami OKI, No : 140 , di Mascot, Oman, pada tanggal 14-19 Muharram 1425 H/ 6-11 Maret 2004 M. Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwa kebolehan wakaf tunai, pada tanggal 11 Mei 2002.

Wakaf Tunai juga sudah dituangkan dalam Peraturan Menteri Agama No. 4/ 2009 dan dalam Undang-undang nomor 41 tahun 2004 diatur dalam pasal 28 sampai

pasal 31. Wallahu A'lam.[]

FIQIH

Page 48: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 47 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

TELAAHTELAAH

46

stadz Abdul Somad memaparkan 9 filosofi yang

Umenjadi hikmah pelajaran hidup dari Ibadah

Haji. Hal ini beliau sampaikan dalam Silaturrahim

Akhir Tahun Dewan Da'wah di di Gedung Serba Guna 1,

Asrama Haji Pondok Gede, Pinang Ranti, Jakarta Timur,

Rabu (12/12).

Kesembilan poin tersebut, yakni 1) setiap Muslim

harus mapan secara ekonomi, 2) tempat niat:

pentingnya niat di waktu yang tepat, 3) Tawwaf: orang

yang dapat bertahan adalah yang mampu terus

bergerak, 4) rehat sejenak dengan berdoa, 5) Sa'i: dalam

jihad ada buah dari amal, 6) Tahalul: tumbuh kebaikan

yang baru, 7) Wukuf; ibadah yang tak bisa dibadalkan, 8)

Jumrah: syeithan tidak pernah berhenti berbisik, dan 9)

Haji: ibadah yang dilakukan karena ada kesempatan.

Pertama, Ada ibadah yang menggunakan tenaga,

yaitu shalat tahajjud. Ada ibadah yang menggunakan air

liur, yaitu baca Al-Quran. Ada ibadah yang penting

tahan, yaitu puasa. Tapi, ada ibadah yang harus

menggunakan uang, yaitu haji. Dan orang yang

beribadah menggunakan uang ini bayarannya cash.

Orang yang Haji Mabrur balasannya disebutkan secara

langsung dalam Hadis, yaitu surga.

Akan tetapi kalau kita lihat dalam perjalanan hidup

Rasulullah SAW, hajinya hanya sekali saja. Seumur hidup

hanya sekali, yaitu haji wada' yang merupakan haji

terakhir yang pertama. Awal sekaligus penutup. Dua

bulan setelah itu, Rasulullah SAW meninggal dunia.

Tidak ada Haji lagi setelah itu.

Sembilan Filosofi

Ibadah HajiOleh: Ustadz Abdul Somad

Page 49: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 47 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

TELAAHTELAAH

46

stadz Abdul Somad memaparkan 9 filosofi yang

Umenjadi hikmah pelajaran hidup dari Ibadah

Haji. Hal ini beliau sampaikan dalam Silaturrahim

Akhir Tahun Dewan Da'wah di di Gedung Serba Guna 1,

Asrama Haji Pondok Gede, Pinang Ranti, Jakarta Timur,

Rabu (12/12).

Kesembilan poin tersebut, yakni 1) setiap Muslim

harus mapan secara ekonomi, 2) tempat niat:

pentingnya niat di waktu yang tepat, 3) Tawwaf: orang

yang dapat bertahan adalah yang mampu terus

bergerak, 4) rehat sejenak dengan berdoa, 5) Sa'i: dalam

jihad ada buah dari amal, 6) Tahalul: tumbuh kebaikan

yang baru, 7) Wukuf; ibadah yang tak bisa dibadalkan, 8)

Jumrah: syeithan tidak pernah berhenti berbisik, dan 9)

Haji: ibadah yang dilakukan karena ada kesempatan.

Pertama, Ada ibadah yang menggunakan tenaga,

yaitu shalat tahajjud. Ada ibadah yang menggunakan air

liur, yaitu baca Al-Quran. Ada ibadah yang penting

tahan, yaitu puasa. Tapi, ada ibadah yang harus

menggunakan uang, yaitu haji. Dan orang yang

beribadah menggunakan uang ini bayarannya cash.

Orang yang Haji Mabrur balasannya disebutkan secara

langsung dalam Hadis, yaitu surga.

Akan tetapi kalau kita lihat dalam perjalanan hidup

Rasulullah SAW, hajinya hanya sekali saja. Seumur hidup

hanya sekali, yaitu haji wada' yang merupakan haji

terakhir yang pertama. Awal sekaligus penutup. Dua

bulan setelah itu, Rasulullah SAW meninggal dunia.

Tidak ada Haji lagi setelah itu.

Sembilan Filosofi

Ibadah HajiOleh: Ustadz Abdul Somad

Page 50: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 49 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

48

TELAAH TELAAH

Nabi selama hidup beliau 4 kali melaksanakan

Umrah. Umah tahun ke-6 (Hudaibiyyah), Umrah tahun

ke-7 (Qada'), Umrah tahun ke-8 (Fathu Makkah), dan

Umrah tahun ke-10 (Haji Wada').

Bahwa beribadah itu merasakan nikmatnya sama

antara mengelurkan uang untuk ke mekkah dengan

mengeluarkan uang untuk dakwah suku pedalaman.

Bila sama rasanya, berarti kita sudah menikmati ibadah.

Terdapat satu kabupaten miskin di Riau. Menurut

Lembaga Survey Ekonomi, kabupaten tersebut

merupakan termiskin, tersusah, termelarat di Provinsi

Riau. Akan tetapi jamaah Hajinya terbanyak. Hal ini

karena banyak yang sudah berhaji, tapi berangkat haji

lagi dan lagi.

Ustadz Abdul Somad menyarakan apabila telah sekali

melaksanakan ibadah Haji, ada baiknya uang yang

dipersiapkan untuk ibadah haji selanjutnya

dipergunakan untuk sedekah membantu saudara,

orang-orang miskin, serta untuk menggerakan dakwah

Islam.

Kedua, ibadah haji tidak sama dengan ibadah shalat.

Shalat, puasa, dan zakat tak ada tempat berniat. Dimana

saja kita berniat, sah. Tapi haji tidak bisa. Kalau datang

dari atas, tempat berniatnya Dzul Hulaifah. Datang

datang dari samping, Dzat Irq. Kalau datang dari agak

bawah, Qarnul Manazil. Kalau datang dari Arab bawah,

Yalamlam. Bila telah melewati tempat berniat, lewat

Miqad, tapi belum berniat berarti telah melangar wajib

Haji dan Umrah. Inilah urgensi pentingnya niat.

Ketiga, bahwa setelah sampai di Kota Mekkah,

ibadah yang dilakukan adalah tawwaf. Itu adalah ibadah

yang tidak pernah putus. Selesai kloter 1, masuk kloter

2. Selesai kloter 2, masuk kloter 3. Terus berputar itulah

kehidupan.

Dulu yang mengisi Jakarta adalah generasi kakek

kita. Selesai kakek kita, masuk generasi Bapak kita.

Selanjutnya masuk giliran kita. Tak lama lagi akan

dilanjutkan oleh anak kita. Setelah itu, cucu kita.

Dimulai dari Hajar Aswat dan di akhiri juga di Hajar

Aswat. Jangan melawan arus, karena itu berarti mati.

Dan juga tidak boleh berhenti, berhenti berarti mati.

Berhenti tawaf berarti akan terinjak-injak. Oleh sebab itu

yang bisa bertahan dalam tawaf ini adalah yang terus

bergerak, walaupun geraknya pelan.

Keempat, ada rehat sejenak. Kalau sudah selesai satu

ibadah, lanjut ke ibadah berikutnya. Tapi harus ada

istirahat sejenak. Dalam istirahat itulah, kita berdoa.

Usaha diikuti dengan doa.

Kelima, Sa'i, usaha. Ada seorang wanita shalihah

bernama Hajar. Ia tidak hanya mengangkat tangan

meminta air, tapi ia juga naik ke bukit Shofa. Tidak ada

air yang ditemukannya walau setetes. Naik ke Marwah

tidak ada air. Rupanya Allah ingin memberi tahu bahwa

bukan karena usahamu air itu ada. Tapi justru ketika

kamu kembali, Allah keluarkan air dari tempat tumitnya

Ismail yang saat itu belum bisa berjalan, belum bisa

apa-apa. Digesekan sedikit saja tumit ke pasir maka

keluarlah air. Allahlah yang berkehendak. Allahlah yang

memberikan hasil setelah usaha ditorehkan dengan

bersungguh-sungguh.

Maka berkatalah Hajar, “zam-zami” (berkumpulah,

berkumpulah). Air itu pun berkumpul dan diminum oleh

orang seluruh dunia yang selama 3814 tahun tidak

kering. Berusaha dan janganlah berputus asa. Dalah

hidup ada jihad. Dalam jihad ada balasan. Dan balasan

merupakan buah dari amal. Jika tidak ada usaha, maka

akan sia sia.

Keenam, Tahalul. Allah mencurahkan rahmatnya

pada orang yang mencukur rambutnya habis, licin

Page 51: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 49 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

48

TELAAH TELAAH

Nabi selama hidup beliau 4 kali melaksanakan

Umrah. Umah tahun ke-6 (Hudaibiyyah), Umrah tahun

ke-7 (Qada'), Umrah tahun ke-8 (Fathu Makkah), dan

Umrah tahun ke-10 (Haji Wada').

Bahwa beribadah itu merasakan nikmatnya sama

antara mengelurkan uang untuk ke mekkah dengan

mengeluarkan uang untuk dakwah suku pedalaman.

Bila sama rasanya, berarti kita sudah menikmati ibadah.

Terdapat satu kabupaten miskin di Riau. Menurut

Lembaga Survey Ekonomi, kabupaten tersebut

merupakan termiskin, tersusah, termelarat di Provinsi

Riau. Akan tetapi jamaah Hajinya terbanyak. Hal ini

karena banyak yang sudah berhaji, tapi berangkat haji

lagi dan lagi.

Ustadz Abdul Somad menyarakan apabila telah sekali

melaksanakan ibadah Haji, ada baiknya uang yang

dipersiapkan untuk ibadah haji selanjutnya

dipergunakan untuk sedekah membantu saudara,

orang-orang miskin, serta untuk menggerakan dakwah

Islam.

Kedua, ibadah haji tidak sama dengan ibadah shalat.

Shalat, puasa, dan zakat tak ada tempat berniat. Dimana

saja kita berniat, sah. Tapi haji tidak bisa. Kalau datang

dari atas, tempat berniatnya Dzul Hulaifah. Datang

datang dari samping, Dzat Irq. Kalau datang dari agak

bawah, Qarnul Manazil. Kalau datang dari Arab bawah,

Yalamlam. Bila telah melewati tempat berniat, lewat

Miqad, tapi belum berniat berarti telah melangar wajib

Haji dan Umrah. Inilah urgensi pentingnya niat.

Ketiga, bahwa setelah sampai di Kota Mekkah,

ibadah yang dilakukan adalah tawwaf. Itu adalah ibadah

yang tidak pernah putus. Selesai kloter 1, masuk kloter

2. Selesai kloter 2, masuk kloter 3. Terus berputar itulah

kehidupan.

Dulu yang mengisi Jakarta adalah generasi kakek

kita. Selesai kakek kita, masuk generasi Bapak kita.

Selanjutnya masuk giliran kita. Tak lama lagi akan

dilanjutkan oleh anak kita. Setelah itu, cucu kita.

Dimulai dari Hajar Aswat dan di akhiri juga di Hajar

Aswat. Jangan melawan arus, karena itu berarti mati.

Dan juga tidak boleh berhenti, berhenti berarti mati.

Berhenti tawaf berarti akan terinjak-injak. Oleh sebab itu

yang bisa bertahan dalam tawaf ini adalah yang terus

bergerak, walaupun geraknya pelan.

Keempat, ada rehat sejenak. Kalau sudah selesai satu

ibadah, lanjut ke ibadah berikutnya. Tapi harus ada

istirahat sejenak. Dalam istirahat itulah, kita berdoa.

Usaha diikuti dengan doa.

Kelima, Sa'i, usaha. Ada seorang wanita shalihah

bernama Hajar. Ia tidak hanya mengangkat tangan

meminta air, tapi ia juga naik ke bukit Shofa. Tidak ada

air yang ditemukannya walau setetes. Naik ke Marwah

tidak ada air. Rupanya Allah ingin memberi tahu bahwa

bukan karena usahamu air itu ada. Tapi justru ketika

kamu kembali, Allah keluarkan air dari tempat tumitnya

Ismail yang saat itu belum bisa berjalan, belum bisa

apa-apa. Digesekan sedikit saja tumit ke pasir maka

keluarlah air. Allahlah yang berkehendak. Allahlah yang

memberikan hasil setelah usaha ditorehkan dengan

bersungguh-sungguh.

Maka berkatalah Hajar, “zam-zami” (berkumpulah,

berkumpulah). Air itu pun berkumpul dan diminum oleh

orang seluruh dunia yang selama 3814 tahun tidak

kering. Berusaha dan janganlah berputus asa. Dalah

hidup ada jihad. Dalam jihad ada balasan. Dan balasan

merupakan buah dari amal. Jika tidak ada usaha, maka

akan sia sia.

Keenam, Tahalul. Allah mencurahkan rahmatnya

pada orang yang mencukur rambutnya habis, licin

Page 52: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 51 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

50

TELAAH TELAAH

bersih. Rambut baru berarti semangat baru, tumbuh

kebaikan yang baru. Tidak lagi masa lalu yang lama. Kini

bersih.

Dari satu umrah ke umrah berikutnya menjadi

penghapus dosa, sebagimana rambut keluar seperti

sebagaimana anak yang baru dilahirkan ke dunia.

Begitu pula yang memiliki masa lalu, bersih

sebagaiamana keluar dari rahim Ibu. Maka orang orang

yang banyak dosa, gelap dunia pulang dari Haji itu

bersih.

Ketujuh: Wukuf di Arofah. Kalau tidak bisa Tawaf bisa

didorong dengan kursi roda. Begitupun Sa'i. Tidak bisa

melontar Jumrah, bisa dibadalkan. Akan tetapi, Wukuf

tidak ada tawar menawar. Maka ada istilah Safari

Wukuf. Di tempat inilah, pesan-pesan Haji Wada'

disampaikan oleh Rasulullah SAW yang salah satunya

adalah pesan dakwah.

Annas bin Malik meninggal di Iraq. Ali bin Abi Thalib

meninggal di Syam. Abdullah bin Abbas di Thaif.

Bahkan ada yang meninggal di Al-Jazair, Afrika Utara.

Bertebaran. Sahabat Nabi telah sampai ke Rusia,

Spanyol (Andalusia), tidak nongkrong atau berdiam diri

di Taman Raudoh, padahal kalau mereka mau masuk

surga, mereka cukup beribadah saja di sana. Nabi

bersabda “antara kamarku dan mimbarku ada satu

taman surga, yaitu Raudoh.” Cukup Shalat Dhuha,

Shalat Tahajjud, zikir, maupun baca Al-Quran, maka

surga sudah berada dalam genggaman. Tapi tidak

sekedar 'ibadah' yang di lakuakan oleh para sahabat.

Mereka bertebaran untuk membawa dakwah Islam ke

penjuru dunia.

Kedelapan, bahwa setan tidak pernah berhenti

berbisik. Tak pernah berhenti. Itulah sebabnya dalam

Haji ada Jumrah 'Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah

Aqobah. Jumrah 'Ula karena Nabi Ibrahim lama tak

memiliki anak. 86 tahun umur Ibrahim, barulah lahir

Islmail. 13 tahun kemudian barulah ia mendapatkan

Ishaq.

Anak yang begitu dicintainya, itulah yang diminta

oleh Allah SWT. Kemudian, setan berbisik untuk mundur

dari melaksanakan perintah Allah. Maka melontarlah

keduanya, baik Nabi Ibrahim maupun Ismail. Itulah

sebab Jumrah Wustha.

Adalagi Jumrah Aqobah, kata Ismail yang belum

genap dewasa saat itu, “laksankanlah apa yang

diperintahkan Allah. InsyaAllah engkau dapati aku orang

yang sabar, Ayah.” Setan pun kembali datang

menggoda kedua hamba Allah yang saleh tersebut.

Selama ruh berada di dalam jasad manusia, selama itu

pula setan tidak akan pernah berhenti untuk

membelokkan manusia dari jalan yang lururs.

Kesembilan, bahwa haji ini adalah satu ibadah yang

membutuhkan ikhtiar, transaportasi jarak jauh,

akomodasi, tempat tinggal, dan makan. Badan sehat

tapi uang tak cukup, tidak bisa berangkat. Badan sakit,

uang cukup, tidak jadi berangkat. Badan sehat, uang

ada, waktu tak ada, tidak bisa berangkat. Harus ada 3

hal, yaitu uang ada, badan sehat, dan kesempatan ada.

Bahkan mahasiswa yang kuliah di Mesir pun banyak

yang belum berhaji. Besyukurlah yang bisa/telah

melaksankan ibadah haji.[]

Page 53: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 51 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

50

TELAAH TELAAH

bersih. Rambut baru berarti semangat baru, tumbuh

kebaikan yang baru. Tidak lagi masa lalu yang lama. Kini

bersih.

Dari satu umrah ke umrah berikutnya menjadi

penghapus dosa, sebagimana rambut keluar seperti

sebagaimana anak yang baru dilahirkan ke dunia.

Begitu pula yang memiliki masa lalu, bersih

sebagaiamana keluar dari rahim Ibu. Maka orang orang

yang banyak dosa, gelap dunia pulang dari Haji itu

bersih.

Ketujuh: Wukuf di Arofah. Kalau tidak bisa Tawaf bisa

didorong dengan kursi roda. Begitupun Sa'i. Tidak bisa

melontar Jumrah, bisa dibadalkan. Akan tetapi, Wukuf

tidak ada tawar menawar. Maka ada istilah Safari

Wukuf. Di tempat inilah, pesan-pesan Haji Wada'

disampaikan oleh Rasulullah SAW yang salah satunya

adalah pesan dakwah.

Annas bin Malik meninggal di Iraq. Ali bin Abi Thalib

meninggal di Syam. Abdullah bin Abbas di Thaif.

Bahkan ada yang meninggal di Al-Jazair, Afrika Utara.

Bertebaran. Sahabat Nabi telah sampai ke Rusia,

Spanyol (Andalusia), tidak nongkrong atau berdiam diri

di Taman Raudoh, padahal kalau mereka mau masuk

surga, mereka cukup beribadah saja di sana. Nabi

bersabda “antara kamarku dan mimbarku ada satu

taman surga, yaitu Raudoh.” Cukup Shalat Dhuha,

Shalat Tahajjud, zikir, maupun baca Al-Quran, maka

surga sudah berada dalam genggaman. Tapi tidak

sekedar 'ibadah' yang di lakuakan oleh para sahabat.

Mereka bertebaran untuk membawa dakwah Islam ke

penjuru dunia.

Kedelapan, bahwa setan tidak pernah berhenti

berbisik. Tak pernah berhenti. Itulah sebabnya dalam

Haji ada Jumrah 'Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah

Aqobah. Jumrah 'Ula karena Nabi Ibrahim lama tak

memiliki anak. 86 tahun umur Ibrahim, barulah lahir

Islmail. 13 tahun kemudian barulah ia mendapatkan

Ishaq.

Anak yang begitu dicintainya, itulah yang diminta

oleh Allah SWT. Kemudian, setan berbisik untuk mundur

dari melaksanakan perintah Allah. Maka melontarlah

keduanya, baik Nabi Ibrahim maupun Ismail. Itulah

sebab Jumrah Wustha.

Adalagi Jumrah Aqobah, kata Ismail yang belum

genap dewasa saat itu, “laksankanlah apa yang

diperintahkan Allah. InsyaAllah engkau dapati aku orang

yang sabar, Ayah.” Setan pun kembali datang

menggoda kedua hamba Allah yang saleh tersebut.

Selama ruh berada di dalam jasad manusia, selama itu

pula setan tidak akan pernah berhenti untuk

membelokkan manusia dari jalan yang lururs.

Kesembilan, bahwa haji ini adalah satu ibadah yang

membutuhkan ikhtiar, transaportasi jarak jauh,

akomodasi, tempat tinggal, dan makan. Badan sehat

tapi uang tak cukup, tidak bisa berangkat. Badan sakit,

uang cukup, tidak jadi berangkat. Badan sehat, uang

ada, waktu tak ada, tidak bisa berangkat. Harus ada 3

hal, yaitu uang ada, badan sehat, dan kesempatan ada.

Bahkan mahasiswa yang kuliah di Mesir pun banyak

yang belum berhaji. Besyukurlah yang bisa/telah

melaksankan ibadah haji.[]

Page 54: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

52 EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 53 MAN TAZAKKA

PAK NATSIR

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

TAZKIYATUN NAFS

ife begins at forty. Hidup dimulai pada usia 40

Ltahun. Begitu pemeo Barat yang pernah populer.

Usia empatpuluh tahun dianggap umur produktif

karier sebelum mencapai puncak kematangan dan

kemapanan seseorang.

Namun , tak banyak orang yang menyadari bahwa

Al-Quran pun membahas masalah usia 40 tahun ke

atas.

Perhatikan firman Allah SWT: وو���� ا����ن ��ا���� إ����� ����� أ�� ���� �

وو���� ���� و���� و����� ����ن ���ا ��� إذا ر���� ��� ��ل رب أوز��� أن ��� أ��ه و��� أ

أ��� ����� ا��� أ���� ��� و��� وا��ي وأن

ر��� إ�� ��� أ��� ����� ����ه وأ��� �� �� ذ إ��� وإ�� �� ا�������

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat

baik kepada dua orang ibu bapaknya. Ibunya

mengandungnya dengan susah payah, dan

melahirkannya dengan susah payah (pula).

Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga

puluh bulan, sehingga bila dia telah dewasa dan

umurnya sampai empat puluh tahun, akan berdoa: "Ya

Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat

Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan

kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat

amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan

TAZKIYATUN NAFS

Waspada Jika Sudah 40 Tahun

Oleh: Buya Mas’oed Abidin Jabbar, Mantan Ketua Dewan Dakwah Sumbar

kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak

cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau

dan Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang

berserah diri" (QS Al-Ahqaf: 15).

Usia 40 tahun disebutkan dengan jelas dalam ayat

ini. Pada usia inilah manusia mencapai puncak

kehidupannya baik dari segi fisik, intelektual,

emosi, maupun spiritualnya. Ia benar-benar

telah meninggalkan usia mudanya dan

melangkah ke usia dewasa yang sebenar-

benarnya.

Doa yang terdapat dalam ayat tersebut

dianjurkan untuk dibaca oleh mereka yang

berusia 40 tahun atau lebih.

Di dalamnya terkandung pengjelasan yang

jelas bahwa mereka; telah menerima nikmat

yang sempurna, kecenderungan untuk beramal

yang positif, telah mempunyai keluarga yang

harmoni, kecenderungan untuk bertaubat dan

kembali kepada Allah SWT.

Pada ayat yang lain Allah SWT berfirman: ر��� أ����� ���� ���� ��� و�� ������ن ����

��� � �� ��� ��� ٱ��ى ��� ���� أو�� ������ �� �� ء�� ٱ����� ��و��ا ��� ������� �� ���� و��

‘'... Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu

dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang

yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada

kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab

Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim

seorang penolongpun'' (QS Al-Fathir: 37).

Menurut Ibnu Abbas, Hasan al-Bashri, al-Kalbi,

Wahab bin Munabbih, dan Masruq, dalam Kitab

Radhiyallahu ajma'in, yang dimaksud dengan “umur

panjang dalam masa yang cukup untuk berfikir” dalam

ayat tersebut tidak lain adalah ketika berusia 40 tahun.

Menurut Ibnu Katsir, ayat ini memberikan petunjuk

bahwa manusia apabila menjelang usia 40 tahun

hendaklah memperbarui taubat dan kembali kepada

Allah SWT dengan bersungguh-sungguh.

Apabila itu berlaku menjelang usia 40 tahun, maka

Allah memberikan janji-Nya dalam ayat setelah itu,

yaitu kematangan.

Usia 40 tahun adalah usia matang untuk kita

bersungguh-sungguh dalam hidup: Mengumpulkan

pengalaman; Menajamkan hikmah dan memiliki

kebijaksanaan; Membuang kejahilan ketika usia muda;

Menjadi lebih berhati-hati; Melihat sesuatu dengan

hikmah penuh penelitian.

Maka tidak heran tokoh-tokoh pemimpin muncul

secara matang pada usia ini. Bahkan Nabi Muhammad

SAW seperti yang disebut oleh Ibn 'Abbas: "Diutusnya

Rasulullah (yaitu) pada usia 40 tahun” (HR Bukhari).

Nabi Muhammad SAW diutus menjadi nabi tepat

pada usia 40 tahun. Begitu juga dengan nabi-nabi yang

lain, kecuali Nabi Isa as. dan Nabi Yahya as.

Masyarakat sendiri mengakui prestasi seseorang

mantap tatkala orang itu telah berusia 40 tahun.

Mengapa umur 40 tahun begitu penting?

Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah usia manusia

diklasifikasikan menjadi 4 (empat) periode, yaitu:

1. Anak-Anak (Aulad) ... sejak lahir hingga akil baligh

2. Pemuda (Syabab) ... sejak akil baligh hingga 40

tahun

3. Dewasa (Kuhul) ... 40 tahun hingga 60 tahun

4. Tua (Syuyukh) ... 60 tahun keatas.

Namun zaman ini masih ada tingkat usia kelima dan

keenam sebagai berikut ...

5. Lanjut Usia ... diatas 80 tahun.

6. Orang Tua Lanjut Usia diatas 90 tahun.

Page 55: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

MAN TAZAKKA

52 EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 53 MAN TAZAKKA

PAK NATSIR

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M

TAZKIYATUN NAFS

ife begins at forty. Hidup dimulai pada usia 40

Ltahun. Begitu pemeo Barat yang pernah populer.

Usia empatpuluh tahun dianggap umur produktif

karier sebelum mencapai puncak kematangan dan

kemapanan seseorang.

Namun , tak banyak orang yang menyadari bahwa

Al-Quran pun membahas masalah usia 40 tahun ke

atas.

Perhatikan firman Allah SWT: وو���� ا����ن ��ا���� إ����� ����� أ�� ���� �

وو���� ���� و���� و����� ����ن ���ا ��� إذا ر���� ��� ��ل رب أوز��� أن ��� أ��ه و��� أ

أ��� ����� ا��� أ���� ��� و��� وا��ي وأن

ر��� إ�� ��� أ��� ����� ����ه وأ��� �� �� ذ إ��� وإ�� �� ا�������

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat

baik kepada dua orang ibu bapaknya. Ibunya

mengandungnya dengan susah payah, dan

melahirkannya dengan susah payah (pula).

Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga

puluh bulan, sehingga bila dia telah dewasa dan

umurnya sampai empat puluh tahun, akan berdoa: "Ya

Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat

Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan

kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat

amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan

TAZKIYATUN NAFS

Waspada Jika Sudah 40 Tahun

Oleh: Buya Mas’oed Abidin Jabbar, Mantan Ketua Dewan Dakwah Sumbar

kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak

cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau

dan Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang

berserah diri" (QS Al-Ahqaf: 15).

Usia 40 tahun disebutkan dengan jelas dalam ayat

ini. Pada usia inilah manusia mencapai puncak

kehidupannya baik dari segi fisik, intelektual,

emosi, maupun spiritualnya. Ia benar-benar

telah meninggalkan usia mudanya dan

melangkah ke usia dewasa yang sebenar-

benarnya.

Doa yang terdapat dalam ayat tersebut

dianjurkan untuk dibaca oleh mereka yang

berusia 40 tahun atau lebih.

Di dalamnya terkandung pengjelasan yang

jelas bahwa mereka; telah menerima nikmat

yang sempurna, kecenderungan untuk beramal

yang positif, telah mempunyai keluarga yang

harmoni, kecenderungan untuk bertaubat dan

kembali kepada Allah SWT.

Pada ayat yang lain Allah SWT berfirman: ر��� أ����� ���� ���� ��� و�� ������ن ����

��� � �� ��� ��� ٱ��ى ��� ���� أو�� ������ �� �� ء�� ٱ����� ��و��ا ��� ������� �� ���� و��

‘'... Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu

dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang

yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada

kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab

Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim

seorang penolongpun'' (QS Al-Fathir: 37).

Menurut Ibnu Abbas, Hasan al-Bashri, al-Kalbi,

Wahab bin Munabbih, dan Masruq, dalam Kitab

Radhiyallahu ajma'in, yang dimaksud dengan “umur

panjang dalam masa yang cukup untuk berfikir” dalam

ayat tersebut tidak lain adalah ketika berusia 40 tahun.

Menurut Ibnu Katsir, ayat ini memberikan petunjuk

bahwa manusia apabila menjelang usia 40 tahun

hendaklah memperbarui taubat dan kembali kepada

Allah SWT dengan bersungguh-sungguh.

Apabila itu berlaku menjelang usia 40 tahun, maka

Allah memberikan janji-Nya dalam ayat setelah itu,

yaitu kematangan.

Usia 40 tahun adalah usia matang untuk kita

bersungguh-sungguh dalam hidup: Mengumpulkan

pengalaman; Menajamkan hikmah dan memiliki

kebijaksanaan; Membuang kejahilan ketika usia muda;

Menjadi lebih berhati-hati; Melihat sesuatu dengan

hikmah penuh penelitian.

Maka tidak heran tokoh-tokoh pemimpin muncul

secara matang pada usia ini. Bahkan Nabi Muhammad

SAW seperti yang disebut oleh Ibn 'Abbas: "Diutusnya

Rasulullah (yaitu) pada usia 40 tahun” (HR Bukhari).

Nabi Muhammad SAW diutus menjadi nabi tepat

pada usia 40 tahun. Begitu juga dengan nabi-nabi yang

lain, kecuali Nabi Isa as. dan Nabi Yahya as.

Masyarakat sendiri mengakui prestasi seseorang

mantap tatkala orang itu telah berusia 40 tahun.

Mengapa umur 40 tahun begitu penting?

Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah usia manusia

diklasifikasikan menjadi 4 (empat) periode, yaitu:

1. Anak-Anak (Aulad) ... sejak lahir hingga akil baligh

2. Pemuda (Syabab) ... sejak akil baligh hingga 40

tahun

3. Dewasa (Kuhul) ... 40 tahun hingga 60 tahun

4. Tua (Syuyukh) ... 60 tahun keatas.

Namun zaman ini masih ada tingkat usia kelima dan

keenam sebagai berikut ...

5. Lanjut Usia ... diatas 80 tahun.

6. Orang Tua Lanjut Usia diatas 90 tahun.

Page 56: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M54 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 55 MAN TAZAKKA

PAK NATSIR

Walaupun tidak banyak manusia zaman sekarang

yang mencapainya.

Usia 40 tahun adalah usia ketika manusia benar-

benar meninggalkan masa muda nya dan beralih

kepada masa dewasa sempurna.

Kenyataan yang paling menarik pada usia 40 tahun

ini adalah meningkatnya minat seseorang terhadap

agama sedangkan semasa mudanya jauh dengan

agamanya.

Seolah-olah macam satu fitrah di usia ini banyak

yang mulai menutup aurat, walau fikala mada muda

sering mengabaikan .. Moga diampuni oleh Allah ...

Aamiin, dan juga rajin mengikuti kajian-kajian agama.

Jika ada orang yang telah mencapai usia ini, namun

belum ada minatnya terhadap agama maka ini

pertanda yang buruk dari kesudahan umurnya di

dunia.

Salah satu keistimewaan usia 40 tahun tercermin

dari pesan Rasulullah SAW:

“Seorang hamba muslim bila usianya mencapai 40

tahun, Allah SWT akan meringan kan hisabnya

(perhitungan amalnya).

Jika usianya mencapai 60 tahun, Allah akan

memberikan anugerah berupa kemampuan kembali

(bertaubat) kepadaNya.

Bila usianya mencapai 70 tahun, para penduduk

langit (malaikat) akan mencintai nya.

Jika usianya mencapai 80 tahun, Allah akan

menetapkan amal kebaikannya dan menghapus amal

keburukannya.

Dan bila usianya mencapai 90 puluh tahun,

Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang

telah lalu dan dosa-dosanya yang dahulu, Allah

juga akan memberikan pertolongan kepada

anggota keluarganya, serta Allah SWT akan

mencatatnya sebagai tawanan Allah di bumi"

(HR Imam Ahmad).

Hadits ini menyebut usia 40 tahun paling

awal memiliki komitmen terhadap

penghambaan kepada Allah SWT sekaligus

konsisten terhadap Islam, maka Allah akan

meringankan hisabnya.

Orang yang usianya mencapai 40 tahun

mendapatkan keistimewaan berupa hisabnya

diringankan.

Tetapi umur 40 tahun merupakan saat harus

berhati-hati.

Ibarat waktu, orang yang berumur 40 tahun

mungkin sudah masuk menjelang waktu senja.

Abdullah bin Abbas ra. dalam suatu riwayat berkata,

“Barangsiapa mencapai usia 40 tahun dan amal

kebajikannya tidak mantap dan tidak dapat

mengalahkan amal keburukannya, maka hendaklah ia

bersiap-siap ke neraka.”

Imam Asy-Syafi'i tatkala mencapai usia 40 tahun,

beliau berjalan sambil memakai tongkat. Beliau

ditanya, jawab beliau, “Agar aku ingat bahwa aku

adalah musafir."Demi اللھ, aku melihat diriku sekarang ini seperti

seekor burung yang dipenjara di dalam sangkar.

Lalu burung itu lepas di udara, kecuali telapak

kakinya saja yang masih tertambat dalam) sangkar.

Komitmenku sekarang seperti itu pula.

Aku tidak memiliki sisa-sisa syahwat untuk menetap

tinggal di dunia.

Aku tidak berkenan sahabat-sahabatku memberiku

sedikit pun sedekah dari dunia.

Aku juga tidak berkenan mereka mengingatkanku

sedikit pun tentang hiruk-pikuk dunia, kecuali hal yang

menurut syara' lazim bagiku.

Wallahu A'lamu bis Shawaab.

Polemik Poligami

Natsir vs SoekarnoOleh: Akmal Sjafril,

Praktisi Sekolah Pemikiran Islam

PAK NATSIRTAZKIYATUN NAFS

Page 57: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M54 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 55 MAN TAZAKKA

PAK NATSIR

Walaupun tidak banyak manusia zaman sekarang

yang mencapainya.

Usia 40 tahun adalah usia ketika manusia benar-

benar meninggalkan masa muda nya dan beralih

kepada masa dewasa sempurna.

Kenyataan yang paling menarik pada usia 40 tahun

ini adalah meningkatnya minat seseorang terhadap

agama sedangkan semasa mudanya jauh dengan

agamanya.

Seolah-olah macam satu fitrah di usia ini banyak

yang mulai menutup aurat, walau fikala mada muda

sering mengabaikan .. Moga diampuni oleh Allah ...

Aamiin, dan juga rajin mengikuti kajian-kajian agama.

Jika ada orang yang telah mencapai usia ini, namun

belum ada minatnya terhadap agama maka ini

pertanda yang buruk dari kesudahan umurnya di

dunia.

Salah satu keistimewaan usia 40 tahun tercermin

dari pesan Rasulullah SAW:

“Seorang hamba muslim bila usianya mencapai 40

tahun, Allah SWT akan meringan kan hisabnya

(perhitungan amalnya).

Jika usianya mencapai 60 tahun, Allah akan

memberikan anugerah berupa kemampuan kembali

(bertaubat) kepadaNya.

Bila usianya mencapai 70 tahun, para penduduk

langit (malaikat) akan mencintai nya.

Jika usianya mencapai 80 tahun, Allah akan

menetapkan amal kebaikannya dan menghapus amal

keburukannya.

Dan bila usianya mencapai 90 puluh tahun,

Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang

telah lalu dan dosa-dosanya yang dahulu, Allah

juga akan memberikan pertolongan kepada

anggota keluarganya, serta Allah SWT akan

mencatatnya sebagai tawanan Allah di bumi"

(HR Imam Ahmad).

Hadits ini menyebut usia 40 tahun paling

awal memiliki komitmen terhadap

penghambaan kepada Allah SWT sekaligus

konsisten terhadap Islam, maka Allah akan

meringankan hisabnya.

Orang yang usianya mencapai 40 tahun

mendapatkan keistimewaan berupa hisabnya

diringankan.

Tetapi umur 40 tahun merupakan saat harus

berhati-hati.

Ibarat waktu, orang yang berumur 40 tahun

mungkin sudah masuk menjelang waktu senja.

Abdullah bin Abbas ra. dalam suatu riwayat berkata,

“Barangsiapa mencapai usia 40 tahun dan amal

kebajikannya tidak mantap dan tidak dapat

mengalahkan amal keburukannya, maka hendaklah ia

bersiap-siap ke neraka.”

Imam Asy-Syafi'i tatkala mencapai usia 40 tahun,

beliau berjalan sambil memakai tongkat. Beliau

ditanya, jawab beliau, “Agar aku ingat bahwa aku

adalah musafir."Demi اللھ, aku melihat diriku sekarang ini seperti

seekor burung yang dipenjara di dalam sangkar.

Lalu burung itu lepas di udara, kecuali telapak

kakinya saja yang masih tertambat dalam) sangkar.

Komitmenku sekarang seperti itu pula.

Aku tidak memiliki sisa-sisa syahwat untuk menetap

tinggal di dunia.

Aku tidak berkenan sahabat-sahabatku memberiku

sedikit pun sedekah dari dunia.

Aku juga tidak berkenan mereka mengingatkanku

sedikit pun tentang hiruk-pikuk dunia, kecuali hal yang

menurut syara' lazim bagiku.

Wallahu A'lamu bis Shawaab.

Polemik Poligami

Natsir vs SoekarnoOleh: Akmal Sjafril,

Praktisi Sekolah Pemikiran Islam

PAK NATSIRTAZKIYATUN NAFS

Page 58: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M56 MAN TAZAKKA

PAK NATSIR

Kayaknya seru juga kalau saya

membahas tentang sebuah

polemik yang pernah

menghangat di Indonesia dahulu.

Polemik yang saya maksud ini

terjadi antara Moh. Natsir dan

Soekarno. Bisa juga dikatakan

bahwa polemik yang terjadi

sebenarnya antara kubu 'Islam' dan

yang menyebut dirinya 'kubu

kebangsaan'.

Sebagaimana kita ketahui

bersama, paham sekuler bukanlah

hal baru di negeri kita. Ia sudah ada

sejak lama. Sekularisme dibawa

oleh kaum penjajah ke negeri ini,

dan bertalian erat dengan

misionarisme. Alasannya sederhana,

yaitu karena Islam adalah musuh

utama bagi kalangan penjajah. Oleh

karena itu, dalam pandangan

penjajah, rakyat Indonesia harus di-

deislamisasi. Salah satu caranya,

tentu saja, adalah dengan

pemurtadan. Tapi kalau tak bisa

dimurtadkan, cukuplah dengan

disekulerkan. Kalau sudah sekuler,

umat Muslim akan tetap menyebut

dirinya Muslim, namun merasa

ringan, bahkan bangga,

meninggalkan ajarannya. Istilah

yang banyak beredar pada zaman

Natsir-Soekarno dahulu adalah

'netral agama'.

Secara sederhana, sekularisme

mengklaim dirinya bersikap netral

terhadap semua agama. Tentu kita

tahu bahwa klaim itu dusta saja.

Alkisah, Natsir merasakan salah

satu pengalaman pahitnya dengan

'netral agama' itu dalam sebuah

kongres di tahun 1929. Pada saat

itu, Natsir menghadiri kongres yang

bertujuan membahas langkah-

langkah untuk meninggikan

martabat perempuan. Natsir hadir

di sana sebagai wakil dari Jong

Islamieten Bond (JIB), sebuah

organisasi pemuda Islam besar

pada masa itu. Dalam kongres

tersebut, berbagai pembicara tamu

diundang untuk menyampaikan

pemikirannya. Di antara para tamu,

ada pula Soekarno yang mewakili

PNI. Natsir pun mendapat jatah

berbicara di sana. Maka para

pembicara pun tampil mengulas

masalah kaum perempuan dari

berbagai sisinya. Nama-nama para

pendidik, tokoh-tokoh panutan

masyarakat, banyak disebut. Bahkan

tokoh-tokoh perwayangan pun tak

ketinggalan. Pemikiran Mahatma

Gandhi dan Sun Yat Sen juga ada

yang mengulas. Pendek kata, nyaris

lengkaplah.

Meski demikian, Natsir melihat

belum ada yang bicara tentang

pandangan Islam terhadap kaum

perempuan. Maka tampillah Natsir

untuk membicarakan tentang

masalah kaum perempuan dalam

perspektif Islam.

Sebuah kritik disampaikan oleh

Natsir secara halus terhadap

pandangan Soewarni, sang

pimpinan rapat. Menurut Natsir,

Soewarni banyak menggaribawahi

sikap buruk kaum lelaki terhadap

perempuan. Tidak dipungkiri lagi,

banyak lelaki yang tidak bersikap

santun kepada perempuan dan ini

tak dapat dibenarkan. Akan tetapi,

jika Soewarni melihat dengan jernih,

ia akan melihat bahwa Islam telah

memuliakan perempuan sejak lama.

Sebagai contoh, ulas Natsir, di

Inggris, baru pada abad ke-19 kaum

perempuan bisa menuntut ilmu di

perguruan tinggi. Dalam khazanah

peradaban Islam, sudah 13 abad

lamanya kaum perempuan

menikmati kesempatan belajar yang

sama dengan laki-laki.

Apa dinyana, pembicaraan Natsir

dihentikan di tengah jalan. Alasan

Soewarni adalah tidak boleh

membicarakan agama. Natsir

mengelak, mengatakan bahwa yang

dibicarakannya bukan agama, tapi

peranan perempuan dalam Islam.

Maka Soewarni pun

memperbolehkan Natsir

melanjutkan pembicaraannya, tapi

hanya diberi waktu dua menit.

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 57 MAN TAZAKKA

PAK NATSIR

Setelah Natsir selesai bicara, tak ada

ucapan terima kasih dari pimpinan

rapat, sebagaimana lazimnya adab

dalam rapat-rapat semacam itu.

Begitulah orang-orang sekuler.

Mereka menutup telinga dari

kebaikan-kebaikan yang dibawa

oleh agama meskipun kebaikan

tersebut tak terbantahkan.

Setelah Natsir, tampillah

Soekarno. Dalam uraiannya,

Soekarno mengomentari pendapat

Natsir sebelumnya. Sikap ini

dianggap janggal dan tak beretika,

karena Natsir dan Soekarno sama-

sama tamu. Tidak elok saling

mengomentari seperti itu. Soekarno

secara terang-terangan mengatakan

bahwa dirinya menganut asas yang

berbeda dengan rekan-rekan dari

Jong Islamieten Bond (JIB).

Soekarno pun menegaskan bahwa

dirinya anti poligami, dan

menurutnya, sikapnya ini niscaya

akan ditentang pula oleh rekan-

rekan Jong Islamieten Bond (JIB).

Soekarno lalu mengatakan bahwa ia

takkan ambil peduli pada hukum

Islam atau agama apa pun.

Alasannya, karena ia tengah

mengupayakan persatuan.

Polemik antara Natsir dan

Soekarno juga terjadi di media

massa. Natsir banyak mengkritik

melalui media “Pembela Islam”.

Dalam artikel-artikelnya, Natsir

kerap mengkritisi pandangan kaum

nasionalis-sekuler yang selalu

menyakiti umat Muslim. “Pembela

Islam” mendapat perhatian cukup

banyak dari kalangan umat.

Bertubi-tubi kritik dialamatkan pada

Soekarno. Soekarno pun menyadari

hal ini. Pada bulan Oktober 1929, ia

mengundang para pemimpin

ormas-ormas Islam di Bandung.

Dalam pertemuan itu, anehnya,

Soekarno menegaskan bahwa PNI

tidak anti poligami, tidak anti

agama, bahkan menjunjung semua

agama. Padahal, pertemuan

tersebut hanya berselang dua

pekan saja dari kongres perempuan

yang sebelumnya diceritakan.

Polemik semakin 'semarak' lagi

ketika pada bulan yang sama, Ketua

PNI Cabang Jakarta, Mr. Sartono,

ikut bicara. Mr. Sartono dengan

sangat tegas mengatakan bahwa

PNI anti poligami. Sebelumnya, ia

juga mengatakan bahwa

kemerdekaan kaum perempuan di

Indonesia lenyap setelah datangnya

Islam. Tentu saja, ucapan Mr.

Sartono di Jakarta berkebalikan

dengan kata-kata Soekarno di

Bandung. Kata-kata Soekarno di

Bandung pun berlainan dengan

kata-katanya sendiri beberapa

waktu sebelumnya.

Tentu saja, sejarah mencatat

bahwa inkonsistensi Soekarno

bukan hanya dalam hal itu saja.

Soekarno dikenal sangat dekat

dengan dua ulama besar, yaitu

Syaikh Abdul Karim Amrullah dan A.

Hassan. Syaikh Abdul Karim

Amrullah adalah ayahanda Buya

Hamka. Soekarno pun menyebut

beliau “Ayah”. A. Hassan adalah

guru Moh. Natsir, yang merupakan

lawan debat Soekarno, sekaligus

tempat 'curhat' ketika di

pengasingan. Ketika Soekarno

diasingkan oleh Belanda, ia banyak

berkirim surat dengan A. Hassan

dan Natsir, meminta nasihat-nasihat

agama. Akan tetapi, setelah

Soekarno berkuasa (nyaris) mutlak,

hubungannya memburuk dengan A.

Hassan, Natsir, dan Buya Hamka.

Hubungannya memang tidak

memburuk dengan Syaikh Abdul

Karim Amrullah, karena beliau wafat

sebelum RI merdeka.

Natsir dan Hamka, sebagai tokoh

Masyumi, menjadi korban dari

politik Orde Lama. Natsir dilucuti

hak-hak politiknya, sedangkan

Hamka malah ditahan dua tahun

lamanya tanpa pengadilan. Tentang

masalah poligami, Hamka pun

pernah berpolemik hangat dalam

perkara ini, walau tak secara khusus

dengan pihak mana pun. Hal

Page 59: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M56 MAN TAZAKKA

PAK NATSIR

Kayaknya seru juga kalau saya

membahas tentang sebuah

polemik yang pernah

menghangat di Indonesia dahulu.

Polemik yang saya maksud ini

terjadi antara Moh. Natsir dan

Soekarno. Bisa juga dikatakan

bahwa polemik yang terjadi

sebenarnya antara kubu 'Islam' dan

yang menyebut dirinya 'kubu

kebangsaan'.

Sebagaimana kita ketahui

bersama, paham sekuler bukanlah

hal baru di negeri kita. Ia sudah ada

sejak lama. Sekularisme dibawa

oleh kaum penjajah ke negeri ini,

dan bertalian erat dengan

misionarisme. Alasannya sederhana,

yaitu karena Islam adalah musuh

utama bagi kalangan penjajah. Oleh

karena itu, dalam pandangan

penjajah, rakyat Indonesia harus di-

deislamisasi. Salah satu caranya,

tentu saja, adalah dengan

pemurtadan. Tapi kalau tak bisa

dimurtadkan, cukuplah dengan

disekulerkan. Kalau sudah sekuler,

umat Muslim akan tetap menyebut

dirinya Muslim, namun merasa

ringan, bahkan bangga,

meninggalkan ajarannya. Istilah

yang banyak beredar pada zaman

Natsir-Soekarno dahulu adalah

'netral agama'.

Secara sederhana, sekularisme

mengklaim dirinya bersikap netral

terhadap semua agama. Tentu kita

tahu bahwa klaim itu dusta saja.

Alkisah, Natsir merasakan salah

satu pengalaman pahitnya dengan

'netral agama' itu dalam sebuah

kongres di tahun 1929. Pada saat

itu, Natsir menghadiri kongres yang

bertujuan membahas langkah-

langkah untuk meninggikan

martabat perempuan. Natsir hadir

di sana sebagai wakil dari Jong

Islamieten Bond (JIB), sebuah

organisasi pemuda Islam besar

pada masa itu. Dalam kongres

tersebut, berbagai pembicara tamu

diundang untuk menyampaikan

pemikirannya. Di antara para tamu,

ada pula Soekarno yang mewakili

PNI. Natsir pun mendapat jatah

berbicara di sana. Maka para

pembicara pun tampil mengulas

masalah kaum perempuan dari

berbagai sisinya. Nama-nama para

pendidik, tokoh-tokoh panutan

masyarakat, banyak disebut. Bahkan

tokoh-tokoh perwayangan pun tak

ketinggalan. Pemikiran Mahatma

Gandhi dan Sun Yat Sen juga ada

yang mengulas. Pendek kata, nyaris

lengkaplah.

Meski demikian, Natsir melihat

belum ada yang bicara tentang

pandangan Islam terhadap kaum

perempuan. Maka tampillah Natsir

untuk membicarakan tentang

masalah kaum perempuan dalam

perspektif Islam.

Sebuah kritik disampaikan oleh

Natsir secara halus terhadap

pandangan Soewarni, sang

pimpinan rapat. Menurut Natsir,

Soewarni banyak menggaribawahi

sikap buruk kaum lelaki terhadap

perempuan. Tidak dipungkiri lagi,

banyak lelaki yang tidak bersikap

santun kepada perempuan dan ini

tak dapat dibenarkan. Akan tetapi,

jika Soewarni melihat dengan jernih,

ia akan melihat bahwa Islam telah

memuliakan perempuan sejak lama.

Sebagai contoh, ulas Natsir, di

Inggris, baru pada abad ke-19 kaum

perempuan bisa menuntut ilmu di

perguruan tinggi. Dalam khazanah

peradaban Islam, sudah 13 abad

lamanya kaum perempuan

menikmati kesempatan belajar yang

sama dengan laki-laki.

Apa dinyana, pembicaraan Natsir

dihentikan di tengah jalan. Alasan

Soewarni adalah tidak boleh

membicarakan agama. Natsir

mengelak, mengatakan bahwa yang

dibicarakannya bukan agama, tapi

peranan perempuan dalam Islam.

Maka Soewarni pun

memperbolehkan Natsir

melanjutkan pembicaraannya, tapi

hanya diberi waktu dua menit.

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 57 MAN TAZAKKA

PAK NATSIR

Setelah Natsir selesai bicara, tak ada

ucapan terima kasih dari pimpinan

rapat, sebagaimana lazimnya adab

dalam rapat-rapat semacam itu.

Begitulah orang-orang sekuler.

Mereka menutup telinga dari

kebaikan-kebaikan yang dibawa

oleh agama meskipun kebaikan

tersebut tak terbantahkan.

Setelah Natsir, tampillah

Soekarno. Dalam uraiannya,

Soekarno mengomentari pendapat

Natsir sebelumnya. Sikap ini

dianggap janggal dan tak beretika,

karena Natsir dan Soekarno sama-

sama tamu. Tidak elok saling

mengomentari seperti itu. Soekarno

secara terang-terangan mengatakan

bahwa dirinya menganut asas yang

berbeda dengan rekan-rekan dari

Jong Islamieten Bond (JIB).

Soekarno pun menegaskan bahwa

dirinya anti poligami, dan

menurutnya, sikapnya ini niscaya

akan ditentang pula oleh rekan-

rekan Jong Islamieten Bond (JIB).

Soekarno lalu mengatakan bahwa ia

takkan ambil peduli pada hukum

Islam atau agama apa pun.

Alasannya, karena ia tengah

mengupayakan persatuan.

Polemik antara Natsir dan

Soekarno juga terjadi di media

massa. Natsir banyak mengkritik

melalui media “Pembela Islam”.

Dalam artikel-artikelnya, Natsir

kerap mengkritisi pandangan kaum

nasionalis-sekuler yang selalu

menyakiti umat Muslim. “Pembela

Islam” mendapat perhatian cukup

banyak dari kalangan umat.

Bertubi-tubi kritik dialamatkan pada

Soekarno. Soekarno pun menyadari

hal ini. Pada bulan Oktober 1929, ia

mengundang para pemimpin

ormas-ormas Islam di Bandung.

Dalam pertemuan itu, anehnya,

Soekarno menegaskan bahwa PNI

tidak anti poligami, tidak anti

agama, bahkan menjunjung semua

agama. Padahal, pertemuan

tersebut hanya berselang dua

pekan saja dari kongres perempuan

yang sebelumnya diceritakan.

Polemik semakin 'semarak' lagi

ketika pada bulan yang sama, Ketua

PNI Cabang Jakarta, Mr. Sartono,

ikut bicara. Mr. Sartono dengan

sangat tegas mengatakan bahwa

PNI anti poligami. Sebelumnya, ia

juga mengatakan bahwa

kemerdekaan kaum perempuan di

Indonesia lenyap setelah datangnya

Islam. Tentu saja, ucapan Mr.

Sartono di Jakarta berkebalikan

dengan kata-kata Soekarno di

Bandung. Kata-kata Soekarno di

Bandung pun berlainan dengan

kata-katanya sendiri beberapa

waktu sebelumnya.

Tentu saja, sejarah mencatat

bahwa inkonsistensi Soekarno

bukan hanya dalam hal itu saja.

Soekarno dikenal sangat dekat

dengan dua ulama besar, yaitu

Syaikh Abdul Karim Amrullah dan A.

Hassan. Syaikh Abdul Karim

Amrullah adalah ayahanda Buya

Hamka. Soekarno pun menyebut

beliau “Ayah”. A. Hassan adalah

guru Moh. Natsir, yang merupakan

lawan debat Soekarno, sekaligus

tempat 'curhat' ketika di

pengasingan. Ketika Soekarno

diasingkan oleh Belanda, ia banyak

berkirim surat dengan A. Hassan

dan Natsir, meminta nasihat-nasihat

agama. Akan tetapi, setelah

Soekarno berkuasa (nyaris) mutlak,

hubungannya memburuk dengan A.

Hassan, Natsir, dan Buya Hamka.

Hubungannya memang tidak

memburuk dengan Syaikh Abdul

Karim Amrullah, karena beliau wafat

sebelum RI merdeka.

Natsir dan Hamka, sebagai tokoh

Masyumi, menjadi korban dari

politik Orde Lama. Natsir dilucuti

hak-hak politiknya, sedangkan

Hamka malah ditahan dua tahun

lamanya tanpa pengadilan. Tentang

masalah poligami, Hamka pun

pernah berpolemik hangat dalam

perkara ini, walau tak secara khusus

dengan pihak mana pun. Hal

Page 60: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

etelah setahun berdagang ayam tiren (mati

Skemaren) alias bangkai, barulah pasangan Handi

Darmawan Wibawa (52thn) dan Marlesa (50thn),

tertangkap polisi.

Di rumah warga Kampung Cileungsi, Kecamatan

Sagalaherang, Subang, Jawa Barat, ini polisi dari Polsek

Sagalaherang menemukan hampir 150 ekor bangkai

ayam potong. Sebagian besar telah tersimpan di lemari

pendingin.

Dalam beraksi, sang suami bertugas mencari bangkai

ayam pada malam hari. Sedangkan sang istri melakukan

pengelohan bangkai ayam hingga siap untuk dijual.

Pelaku memberikan/merendam bangkai ayam

dengan air yang telah dicampur dengan kunyit,

sehingga bau bangkainya hilang.

Selanjutnya, ayam tiren dijual di wilayah pasar

tradisional Subang dan Purwakarta, Jawa Barat.

Peristiwa pada Januari 2018 itu bukan yang pertama

dan terakhir di Tanah Air.

Kematian ayam tiren disebabkan hama dan penyakit,

sistem pengangkutan, dan cara penyembelihan.

Stunning atau pemingsanan adalah melemahkan

hewan sebelum disembelih, agar saat dipotong si

hewan dalam keadaan tenang, sehingga penyembelihan

berjalan lebih cepat. Menurut negara-negara Barat,

stunning adalah sistem pemotongan hewan yang paling

berperikehewanan (animal welfare).

Stunning pada ayam dilakukan dengan membius

menggunakan gas karbon (CO2), atau menyetrum otak

(elektrictical).

MUI dalam Sosialisasi dengan 16 MUI Provinsi pada

akhir April 2013, menyatakan, penyembelihan secara

mekanis tetap halal merujuk pada Fatwa MUI Tahun

1976.

Namun, MUI merekomendasikan agar

penyembelihan semaksimal mungkin dilaksanakan

secara manual, tanpa didahului stunning dan

semacamnya.

Stunning boleh dilakukan asal: (i) hewan hanya

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M58 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 59 MAN TAZAKKA

tersebut terlihat dalam sebuah

tanya-jawab di rubrik yang

diasuhnya dalam majalah “Gema

Islam”. Dalam jawabannya, Hamka

menjelaskan bahwa poligami adalah

fakta yang terjadi dalam peradaban

manusia. Dalam Islam, poligami

dibatasi. Sebelum Islam datang,

poligami nyaris tanpa aturan.

Perempuan dianggap komoditi saja.

Hal tersebut tidak hanya terjadi

dalam peradaban Islam saja,

melainkan juga dalam peradaban-

peradaban lainnya, termasuk Barat.

Anehnya, kapan pun orang bicara

poligami, yang disorot hanya Islam

saja. Menurut Hamka, ada aturan-

aturan yang sangat ketat dalam

Islam untuk menjalankan poligami.

Di sisi lain, poligami pun dapat

menjadi solusi. Ini adalah sisi yang

tak kalah pentingnya untuk

dipahami. Sebagai contoh, ada istri

yang mandul. Poligami dapat

menjadi solusi. Apakah ini berarti

menelantarkan istri pertama? Justru

karena tak ingin menelantarkan,

maka poligami jadi solusi. Dengan

demikian, keturunan didapat,

sampai kapan pun istri jangan

sampai ditelantarkan. Itulah

kebaikan Islam. Ada pula janda-

janda yang ditinggal mati suaminya,

entah karena perang, sakit, atau

apa pun. Mereka pun butuh

pertolongan. Di zaman Nabi s.a.w,

para sahabat yang mati syahid

didata dengan terperinci. Salah satu

hikmahnya adalah, janda-janda

tersebut mendapat perhatian. Maka,

menikahi janda-janda tersebut

adalah bagian dari semangat

memberikan pertolongan.

Merendahkan? Tentu tidak.

Kalau boleh saya tambahkan,

yang perlu pertolongan bukan

hanya perempuan-perempuan yang

nasibnya 'malang'. Ada juga

perempuan-perempuan muda,

cantik, dan berpendidikan tinggi

yang juga bernasib malang. Diam-

diam, mereka pun butuh

pertolongan. Justru karena mereka

muda, cantik dan berpendidikan

tinggi, banyak lelaki yang 'tak

bernyali' melamarnya. Sebaliknya,

yang bernyali mendekatinya belum

tentu lelaki baik-baik. Bisa jadi,

mereka pun butuh pertolongan dari

lelaki-lelaki mapan yang shaleh,

yang 'selevel' dengan mereka.

Dalam Islam, menikah bukan

'dari mata turun ke hati'. Kalau

cuma itu, betapa rendahnya

pernikahan. Kita melihat di dunia

kini, orang berlomba-lomba ingin

jadi cantik dan ganteng. Operasi

plastik dianggap biasa, demi fisik

sempurna. Saking ingin cantiknya,

banyak perempuan melanggar

kodratnya. Misalnya: mereka tak

ingin hamil, karena ingin tetap

langsing. Bagi manusia yang

berakal sehat, tentu kita prihatin

melihat masyarakat sekuler yang

menyebut dirinya 'modern' ini.

Bayangkan, usia sudah 40-an, tapi

setiap harinya masih saja berjibaku

ingin tampil seksi. Sementara itu,

banyak jiwa-jiwa yang berbahagia

di usia lanjut karena terhibur oleh

kehadiran anak dan cucu.

Kembali pada polemik yang

menyinggung banyak aspek

sekaligus ini, termasuk juga

masalah poligami. Kita perlu

mengingat bahwa Islam memang

membuka pintu untuk poligami.

Tapi bukan berarti semua harus

melakukannya. Dengan demikian,

yang membolehkan poligami belum

tentu punya niat melakukannya.

Seorang rekan saya malah

berseloroh, “Yang ngomongin

poligami biasanya cuma wacana.

Nggak pernah dilaksanakan!”

Sebaliknya, yang menyatakan

dirinya menolak poligami belum

tentu pula tidak melaksanakannya.

Di Barat, banyak yang

memproklamirkan diri anti

poligami. Tapi selingkuh sih rajin.

Sama-sama punya pasangan lebih

dari satu. Bedanya, dengan

pasangan yang satu bertanggung

jawab, dengan yang satu lagi

ngumpet-ngumpet.

Antara Natsir, Hamka, dan

Soekarno pun jelas ada perbedaan

pandangan yang sangat tajam soal

poligami. Kita tahu Natsir dan

Hamka membolehkan poligami,

namun sampai akhir hayatnya

mereka tidak melaksanakannya.

Akan halnya Soekarno, kita bisa

melihat dari beberapa literatur,

contohnya yang ini: Wanita-wanita

Cantik dalam Kehidupan Soekarno.

Konon, sedang dibuat pula film

tentang istri-istri Soekarno. Patut

dinantikan Di antara mereka yang

melakukan poligami pun kita mesti

jeli. Ada yang melanggar aturan,

tapi ada juga yang tidak. Jangan

terlalu mudah membolehkan

poligami, namun jangan menutup

mata pula pada kisah-kisah

suksesnya. Semoga polemik ini

dapat menjadi pelajaran bagi kita

semua. Aamiin yaa Rabbal

'aalamiin.[]

chirpstory.com/id/malakmalakmal

HALAL

Waspadai Ayam Tiren!

PAK NATSIR

Page 61: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

etelah setahun berdagang ayam tiren (mati

Skemaren) alias bangkai, barulah pasangan Handi

Darmawan Wibawa (52thn) dan Marlesa (50thn),

tertangkap polisi.

Di rumah warga Kampung Cileungsi, Kecamatan

Sagalaherang, Subang, Jawa Barat, ini polisi dari Polsek

Sagalaherang menemukan hampir 150 ekor bangkai

ayam potong. Sebagian besar telah tersimpan di lemari

pendingin.

Dalam beraksi, sang suami bertugas mencari bangkai

ayam pada malam hari. Sedangkan sang istri melakukan

pengelohan bangkai ayam hingga siap untuk dijual.

Pelaku memberikan/merendam bangkai ayam

dengan air yang telah dicampur dengan kunyit,

sehingga bau bangkainya hilang.

Selanjutnya, ayam tiren dijual di wilayah pasar

tradisional Subang dan Purwakarta, Jawa Barat.

Peristiwa pada Januari 2018 itu bukan yang pertama

dan terakhir di Tanah Air.

Kematian ayam tiren disebabkan hama dan penyakit,

sistem pengangkutan, dan cara penyembelihan.

Stunning atau pemingsanan adalah melemahkan

hewan sebelum disembelih, agar saat dipotong si

hewan dalam keadaan tenang, sehingga penyembelihan

berjalan lebih cepat. Menurut negara-negara Barat,

stunning adalah sistem pemotongan hewan yang paling

berperikehewanan (animal welfare).

Stunning pada ayam dilakukan dengan membius

menggunakan gas karbon (CO2), atau menyetrum otak

(elektrictical).

MUI dalam Sosialisasi dengan 16 MUI Provinsi pada

akhir April 2013, menyatakan, penyembelihan secara

mekanis tetap halal merujuk pada Fatwa MUI Tahun

1976.

Namun, MUI merekomendasikan agar

penyembelihan semaksimal mungkin dilaksanakan

secara manual, tanpa didahului stunning dan

semacamnya.

Stunning boleh dilakukan asal: (i) hewan hanya

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M58 MAN TAZAKKA

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M 59 MAN TAZAKKA

tersebut terlihat dalam sebuah

tanya-jawab di rubrik yang

diasuhnya dalam majalah “Gema

Islam”. Dalam jawabannya, Hamka

menjelaskan bahwa poligami adalah

fakta yang terjadi dalam peradaban

manusia. Dalam Islam, poligami

dibatasi. Sebelum Islam datang,

poligami nyaris tanpa aturan.

Perempuan dianggap komoditi saja.

Hal tersebut tidak hanya terjadi

dalam peradaban Islam saja,

melainkan juga dalam peradaban-

peradaban lainnya, termasuk Barat.

Anehnya, kapan pun orang bicara

poligami, yang disorot hanya Islam

saja. Menurut Hamka, ada aturan-

aturan yang sangat ketat dalam

Islam untuk menjalankan poligami.

Di sisi lain, poligami pun dapat

menjadi solusi. Ini adalah sisi yang

tak kalah pentingnya untuk

dipahami. Sebagai contoh, ada istri

yang mandul. Poligami dapat

menjadi solusi. Apakah ini berarti

menelantarkan istri pertama? Justru

karena tak ingin menelantarkan,

maka poligami jadi solusi. Dengan

demikian, keturunan didapat,

sampai kapan pun istri jangan

sampai ditelantarkan. Itulah

kebaikan Islam. Ada pula janda-

janda yang ditinggal mati suaminya,

entah karena perang, sakit, atau

apa pun. Mereka pun butuh

pertolongan. Di zaman Nabi s.a.w,

para sahabat yang mati syahid

didata dengan terperinci. Salah satu

hikmahnya adalah, janda-janda

tersebut mendapat perhatian. Maka,

menikahi janda-janda tersebut

adalah bagian dari semangat

memberikan pertolongan.

Merendahkan? Tentu tidak.

Kalau boleh saya tambahkan,

yang perlu pertolongan bukan

hanya perempuan-perempuan yang

nasibnya 'malang'. Ada juga

perempuan-perempuan muda,

cantik, dan berpendidikan tinggi

yang juga bernasib malang. Diam-

diam, mereka pun butuh

pertolongan. Justru karena mereka

muda, cantik dan berpendidikan

tinggi, banyak lelaki yang 'tak

bernyali' melamarnya. Sebaliknya,

yang bernyali mendekatinya belum

tentu lelaki baik-baik. Bisa jadi,

mereka pun butuh pertolongan dari

lelaki-lelaki mapan yang shaleh,

yang 'selevel' dengan mereka.

Dalam Islam, menikah bukan

'dari mata turun ke hati'. Kalau

cuma itu, betapa rendahnya

pernikahan. Kita melihat di dunia

kini, orang berlomba-lomba ingin

jadi cantik dan ganteng. Operasi

plastik dianggap biasa, demi fisik

sempurna. Saking ingin cantiknya,

banyak perempuan melanggar

kodratnya. Misalnya: mereka tak

ingin hamil, karena ingin tetap

langsing. Bagi manusia yang

berakal sehat, tentu kita prihatin

melihat masyarakat sekuler yang

menyebut dirinya 'modern' ini.

Bayangkan, usia sudah 40-an, tapi

setiap harinya masih saja berjibaku

ingin tampil seksi. Sementara itu,

banyak jiwa-jiwa yang berbahagia

di usia lanjut karena terhibur oleh

kehadiran anak dan cucu.

Kembali pada polemik yang

menyinggung banyak aspek

sekaligus ini, termasuk juga

masalah poligami. Kita perlu

mengingat bahwa Islam memang

membuka pintu untuk poligami.

Tapi bukan berarti semua harus

melakukannya. Dengan demikian,

yang membolehkan poligami belum

tentu punya niat melakukannya.

Seorang rekan saya malah

berseloroh, “Yang ngomongin

poligami biasanya cuma wacana.

Nggak pernah dilaksanakan!”

Sebaliknya, yang menyatakan

dirinya menolak poligami belum

tentu pula tidak melaksanakannya.

Di Barat, banyak yang

memproklamirkan diri anti

poligami. Tapi selingkuh sih rajin.

Sama-sama punya pasangan lebih

dari satu. Bedanya, dengan

pasangan yang satu bertanggung

jawab, dengan yang satu lagi

ngumpet-ngumpet.

Antara Natsir, Hamka, dan

Soekarno pun jelas ada perbedaan

pandangan yang sangat tajam soal

poligami. Kita tahu Natsir dan

Hamka membolehkan poligami,

namun sampai akhir hayatnya

mereka tidak melaksanakannya.

Akan halnya Soekarno, kita bisa

melihat dari beberapa literatur,

contohnya yang ini: Wanita-wanita

Cantik dalam Kehidupan Soekarno.

Konon, sedang dibuat pula film

tentang istri-istri Soekarno. Patut

dinantikan Di antara mereka yang

melakukan poligami pun kita mesti

jeli. Ada yang melanggar aturan,

tapi ada juga yang tidak. Jangan

terlalu mudah membolehkan

poligami, namun jangan menutup

mata pula pada kisah-kisah

suksesnya. Semoga polemik ini

dapat menjadi pelajaran bagi kita

semua. Aamiin yaa Rabbal

'aalamiin.[]

chirpstory.com/id/malakmalakmal

HALAL

Waspadai Ayam Tiren!

PAK NATSIR

Page 62: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M60 MAN TAZAKKA

HALAL

pingsan sementara tidak menyebabkan kematian; (ii)

tidak menyebabkan cedera permanen; (iii) dilakukan

dengan ihsan, tidak menyiksa hewan; dan (iv) teknis

pelaksanaan dibawah pengawasan para ahli.

Stunning memang efisien untuk pemotongan ternak

secara massal. Tapi, bukan berarti tanpa resiko. Bila

dosis obat bius tidak tepat, binatang bisa jadi terbantai

atau keburu mati sehingga statusnya menjadi bangkai.

Banyak laporan menyebutkan, sebagian hewan bisa

mati sebelum disembelih. Untuk ayam, sebuah sumber

menyebutkan sekitar 10%-35%. Hal ini wajar terjadi,

karena kekuatan setiap hewan terhadap proses stunning

sangat bervariasi. Dipengaruhi kondisi tubuh hewan,

usia, dan lain-lain sehingga kemungkinan untuk mati

sebelum penyembelihan selalu ada.

Tips Kenali Daging Ayam Halal dan Segar

Ÿ Di pasaran, jenis ayam ras mendominasi

perdagangan. Restoran Padang dan fast food

termasuk penggunanya. Ayam kampung, karena

harganya mahal, hanya dipasarkan dan dikonsumsi

secara terbatas.

Ÿ Ayam ras biasa dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu

ayam broiler, ras dan apkir. Ayam broiler dipelihara

untuk diambil dagingnya (ayam ras potong). Ciri-ciri

ayam ini berumur kurang dari delapan minggu,

dagingnya bertekstur lembut, empuk dan gurih.

Ÿ Ayam ras, ayam petelur yang digemukan untuk

diambil dagingnya. Bibit jenis ini berasal dari ayam

petelur pejantan. Karena dipelihara dengan baik,

kualitas dagingnya pun baik. Penampilannya mirip

dengan broiler, namun ukurannya lebih kecil

sehingga sering dijual sebagai ''ayam kampung''.

Pasarannya agak terbatas.

Ÿ Ayam apkir, berasal dari ayam petelur yang sudah

tidak produktif. Ia dipotong untuk diambil

dagingnya. Ciri umumnya: tulang pinggul tebal,

tumpul dan kaku, dagingnya liat/ keras karena

usinya sudah tua. Ukurannya biasanya besar-besar.

Ÿ Ciri ayam mentah halal dan segar: bersertifikat

halal, lehernya terdapat bekas sembelihan yang

memutus dua uratnya, persendiannya masih lemas,

permukaan tidak berlendir, dan berbau khas ayam.

Ÿ Ciri ayam tiren: bau bahan pengawet yang

berlebihan bercampur bau daging busuk;

Permukaannya jika ditekan dengan jari terasa

lembek karena ada air di antara daging; Warna

daging kebiruan karena darah tidak keluar dengan

sempurna. Jika disimpan dalam freezer warna yang

muncul menjadi kemerahan.[]

Page 63: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

EDISI JUMADIL AKHIR 1440 H / FEBRUARI 2019 M60 MAN TAZAKKA

HALAL

pingsan sementara tidak menyebabkan kematian; (ii)

tidak menyebabkan cedera permanen; (iii) dilakukan

dengan ihsan, tidak menyiksa hewan; dan (iv) teknis

pelaksanaan dibawah pengawasan para ahli.

Stunning memang efisien untuk pemotongan ternak

secara massal. Tapi, bukan berarti tanpa resiko. Bila

dosis obat bius tidak tepat, binatang bisa jadi terbantai

atau keburu mati sehingga statusnya menjadi bangkai.

Banyak laporan menyebutkan, sebagian hewan bisa

mati sebelum disembelih. Untuk ayam, sebuah sumber

menyebutkan sekitar 10%-35%. Hal ini wajar terjadi,

karena kekuatan setiap hewan terhadap proses stunning

sangat bervariasi. Dipengaruhi kondisi tubuh hewan,

usia, dan lain-lain sehingga kemungkinan untuk mati

sebelum penyembelihan selalu ada.

Tips Kenali Daging Ayam Halal dan Segar

Ÿ Di pasaran, jenis ayam ras mendominasi

perdagangan. Restoran Padang dan fast food

termasuk penggunanya. Ayam kampung, karena

harganya mahal, hanya dipasarkan dan dikonsumsi

secara terbatas.

Ÿ Ayam ras biasa dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu

ayam broiler, ras dan apkir. Ayam broiler dipelihara

untuk diambil dagingnya (ayam ras potong). Ciri-ciri

ayam ini berumur kurang dari delapan minggu,

dagingnya bertekstur lembut, empuk dan gurih.

Ÿ Ayam ras, ayam petelur yang digemukan untuk

diambil dagingnya. Bibit jenis ini berasal dari ayam

petelur pejantan. Karena dipelihara dengan baik,

kualitas dagingnya pun baik. Penampilannya mirip

dengan broiler, namun ukurannya lebih kecil

sehingga sering dijual sebagai ''ayam kampung''.

Pasarannya agak terbatas.

Ÿ Ayam apkir, berasal dari ayam petelur yang sudah

tidak produktif. Ia dipotong untuk diambil

dagingnya. Ciri umumnya: tulang pinggul tebal,

tumpul dan kaku, dagingnya liat/ keras karena

usinya sudah tua. Ukurannya biasanya besar-besar.

Ÿ Ciri ayam mentah halal dan segar: bersertifikat

halal, lehernya terdapat bekas sembelihan yang

memutus dua uratnya, persendiannya masih lemas,

permukaan tidak berlendir, dan berbau khas ayam.

Ÿ Ciri ayam tiren: bau bahan pengawet yang

berlebihan bercampur bau daging busuk;

Permukaannya jika ditekan dengan jari terasa

lembek karena ada air di antara daging; Warna

daging kebiruan karena darah tidak keluar dengan

sempurna. Jika disimpan dalam freezer warna yang

muncul menjadi kemerahan.[]

Page 64: Kiat Tanggap Bencana · Marketing Manager Idris Yusuf Online Fauziah Ridla, Mila Offline Ramadana ... memahami manajemen diri dan perubahan dalam organisasi/kelembagaan. Kushardanta

REKENING LAZNAS DEWAN DA’WAH

Zakat

Infaq

Qurban

Kami siap menjemput, menghimpun dan menyalurkan zakat Anda.

Selamatkan dan Bangun

INDONESIAdengan

Dakwah

Waqaf Al-Qur’an

REKENING INFAQ CLUB

Bank Mega Syariah Indonesia 10 000 222 66(a.n LAZIS Dewan Da’wah QQ Infaq Club)

laznasdewandakwah.or.id

Bank Muamalat Indonesia 301 007 1845(a.n LAZIS Dewan Dakwah Islamiyah)

Bank Mega Syariah Indonesia 100 0000 312(a.n LAZIS Dewan Da'wah)

Bank Syariah Mandiri (a.n LAZIS Dewan Da'wah) 700 132 7539BRI Syariah 100 123 87 48BNI Syariah 012 7544 426(a.n LAZIS Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia)

BCA Syariah (a.n LAZIS Dewan Da'wah) 001 100 200 2Bank Mandiri (a.n LAZIS Dewan Da'wah) 122 000 7755 666BRI (a.n LAZIS Dewan Da'wah) 0418 01000 150 303Bank Bukopin Syariah (a.n LAZIS Dewan Da'wah) 8800 405 107BCA (a.n Dewan Dawah) 342 30388 09CIMB Niaga Syariah 86 000 422 9900(a.n. Yayasan Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia)

Bank Muamalat Indonesia 301 007 1846(a.n LAZIS Dewan Dakwah Islamiyah)

Bank Syariah Mandiri 700 132 7733(a.n LAZIS Dewan Da'wah)

BNI Syariah 018 446 3322(a.n LAZIS Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia)

Bank Bukopin Syariah (a.n LAZIS Dewan Da'wah) 8800 408 106Bank Mandiri (a.n LAZIS Dewan Da'wah) 122 000 7766 333BCA (a.n Dewan Dawah) 342 304 8855

Bank Muamalat Indonesia 301 007 1856(a.n LAZIS Dewan Dakwah Islamiyah)

Bank Syariah Mandiri (a.n LAZIS Dewan Da'wah) 702 739 1917Bank Mandiri (a.n LAZIS Dewan Da'wah) 122 000 588 1985

Kemanusiaan Bank Muamalat Indonesia 358 008 0008(a.n LAZIS Dewan Da'wah)

BNI Syariah 018 446 2114(a.n LAZIS Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia)

Bank Mega Syariah Indonesia 100 000 4108(a.n LAZIS Dewan Da'wah)

WaqafBank Syariah Mandiri 70 777 555 88(a.n LAZIS Dewan Da'wah QQ Waqaf)

Kantor LAZNAS Dewan Da'wah Kebon Jeruk

BNI Syariah (a.n Lazis Dewan Da'wah) 828 661 661 6