13
NAMA ANGGOTA 1. FIKY 2. TERRY 3. CININ 4. OLIN 5. FINA Kelompok 2

Kimia analisa kelas d

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Kimia analisa kelas d

NAMA ANGGOTA1. FIKY

2. TERRY 3. CININ4. OLIN 5. FINA

Kelompok 2

Page 2: Kimia analisa kelas d

TITRASI PENGENDAPAN

Titrasi pengendapan merupakan titrasi yang melibatkan pembentukan endapan dari garam yang tidak mudah larut antara titrant dan analit. Hal dasar yang diperlukan dari titrasi jenis ini adalah pencapaian keseimbangan pembentukan yang cepat setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya interferensi yang menggangu titrasi, dan titik akhir titrasi yang mudah diamati.

Page 3: Kimia analisa kelas d

ARGENTOMETRI

Salah satu jenis titrasi pengendapan yang sudah lama dikenal adalah melibatkan reaksi pengendapan antara ion halida (Cl-, I-, Br-) dengan ion perak Ag+.

Titrasi ini biasanya disebut sebagai Argentometri yaitu titrasi penentuan analit yang berupa ion halida (pada umumnya) dengan menggunakan larutan standart perak nitrat AgNO3

Page 4: Kimia analisa kelas d

Dasar titrasi argentometri adalah pembentukan endapan yang tidak mudah larut antara titran dengan analit. Endapan merupakan larutan jenuh.

Gambar endapan

Page 5: Kimia analisa kelas d

Larutan jenuh

Adalah larutan yang tepat berada dalam kesetimbangan antara larutan dan pengendapan

dapat dicapai dengan penambahan zat ke dalam pelarut secara terus menerus hingga zat tidak melarut lagi, atau dengan cara menaikkan konsentrasi ion-ion tertentu hingga terbentuk endapan

Page 6: Kimia analisa kelas d

Jika:Qc<Ksp tidak terbentuk endapanQc=Ksp tepat jenuhQc>Ksp terbentuk endapan

Page 7: Kimia analisa kelas d

YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN

 SUHUSIFAT PELARUTION SEJENISAKTIVITAS IONpHHIDROLISISHIDROKSIDA LOGAMPEMBENTUKAN SENYAWA KOMPLEKS

Page 8: Kimia analisa kelas d

Sebagai contoh yang banyak dipakai adalah titrasi penentuan NaCl dimana ion Ag+ dari titran akan bereaksi dengan ion Cl- dari analit membentuk garam yang tidak mudah larut AgCl.

Ag(NO3)(aq)  +  NaCl(aq) → AgCl(s)  + NaNO3(aq)

Page 9: Kimia analisa kelas d

MACAM-MACAMMETODE DALAM METODE ARGENTOMETRI

1.Metode mohr2.Metode volhard3.Metode fajans

Page 10: Kimia analisa kelas d

Metode mohr:pembentukan dari sebuah endapan berwarna

AgNO3 akan bereaksi dengan NaCl membentuk endapan AgCl yang berwarna putih. Bila semua Cl- sudah habis bereaksi dengan Ag+ dari AgNO3,, maka kelebihan sedikit Ag+ akan bereaksi dengan CrO42- dari indikator K2CrO4 yang ditambahkan, ini berarti titik akhir titrasi telah dicapai, yaitu bila terbentuk warna merah bata dari endapan Ag2CrO4.

Page 11: Kimia analisa kelas d

Metode volhard: pembentukan kompleks berwarna

Prinsip:Pada metode ini, sejumlah volume larutan standar AgNO3 ditambahkan secara berlebih ke dalam larutan yang mengandung ion halida (X-). Sisa larutan standar AgNO3 yang tidak bereaksi dengan Cl- dititrasi dengan larutan standar tiosianat ( KSCN atau NH4SCN ) menggunakan indikator besi (III) (Fe3+). Reaksinya sebagai berikut ;

Page 12: Kimia analisa kelas d

Metode fajans: penggunaan indikator adsorpsi

Pada titrasi Argentometri dengan metode Fajans ada dua tahap untuk menerangkan titik akhir titrasi dengan indikator absorpsi (fluorescein).Selama titrasi berlansung (sebelum TE) ion halida (X-) dalam keadaan berlebih dan diabsorbsi pada permukaan endapan AgX sebagai permukaan primer.

Page 13: Kimia analisa kelas d

Setelah titik ekivalen tercapai dan pada saat pertama ada kelebihan AgNO3 yang ditambahkan Ag+ akan berada pada permukaan primer yang bermuatan positif menggantikan kedudukan ion halida (X-). Bila hal ini terjadi maka ion indikator (Ind-) yang bermuatan negatif akan diabsorpsi oleh Ag+ (atau oleh permukaan absorpsi).