Kimia Anorganik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teori ikatan dalam kompleks

Citation preview

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    1/29

    KIMIA ANORGANIK III

    TEORI IKATAN DALAM KOMPLEKS

    Dosen Pengampu: Drs. Nofrizal Jhon, M.Si.

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS JAMBI

    2013/2014

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    2/29

    Nama Kelompok :

    Magdalena Normalina .S F1C111053Novita Sari Simamora F1C111049

    Hanna Laily Syarifa F1C111010

    Dwi Sari Ningsih F1C111012

    Carolin Fitriyani Ramadhan F1C111050

    Diyah Tri Utami F1C111052

    Bambang Pamungkas F1C111009

    Kimia Anorganik 3

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    3/29

    TEORI IKATAN DALAM KOMPLEKS

    Teori ikatan valensi (Valence Bond Theory)

    dikemukakan oleh Linus Pauling sekitar tahun1931.

    Teori Medan Kristal mula-mula diajukan oleh

    Bethe (1929) dan Vleck (19311935), dan mulai

    berkembang sekitar tahun 1951.

    Teori Orbital Molekul (OM).

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    4/29

    TEORI IKATAN VALENSI

    oTeori ini menyatakan bahwa ikatan antara ligan

    dengan logam merupakan ikatan kovalen koordinasi,

    dengan pasangan elektron bebas yang disumbangkan

    oleh ligan.

    oLogam pusat menyediakan orbital-orbital kosong yang

    telah mengalami hibridisasi untuk ditempati oleh PEB

    dari ligan.

    oAtom logam sebagai asam Lewis mendapatkan

    elektron dari ligan yang bertindak sebagai basa Lewis,

    sehingga mendapatkan tambahan muatan negatif.

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    5/29

    Pembentukan ikatan melibatkan beberapa tahapan:

    meliputi promosi elektron

    pembentukan orbital hibrida

    pembentukan ikatan antara logam dengan ligan(overlap).

    Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untukmenerangkan hal ini :

    ElektronetralitasLigan donor umumnya merupakan atom denganelektronegativitas yang tinggi, sehingga atom ligan tidakmemberikan keseluruhan muatan negatifnya, sehinggaelektron ikatan tidak terdistribusi secara merata antara logamdengan ligan.

    BackbondingPada atom logam dengan tingkat oksidasi yang rendah,kerapatan elektron diturunkan melalui pembentukan ikatanbalik (backbonding) atau resonansi ikatan partial. Ion pusatmemberikan kembali pasangan elektron kepada ligan melaluipembentukan ikatan phi ().

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    6/29

    Ada beberapa kelemahan dari Teori Ikatan Valensi:

    o Sebagian besar senyawa kompleks merupakansenyawa berwarna, TIV tidak dapat menjelaskan

    warna dan spektra elektronik dari senyawa

    kompleks.

    o

    TIV tidak dapat menjelaskan mengapa kemagnetansenyawa dapat berubah dengan kenaikan suhu.

    o Teori Ikatan Valensi tidak dapat memberikan

    penjelasan yang memuaskan mengapa sejumlah

    kompleks berada dalam bentuk kompleks orbital

    luar.

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    7/29

    TEORI MEDAN KRISTAL

    Interaksi yang terjadi antara logam dengan ligan adalah

    murni interaksi elektrostatik.

    Logam yang menjadi pusat dari kompleks dianggap

    sebagai suatu ion positif yang muatannya sama dengan

    tingkat oksidasi dari logam tersebut.

    Logam pusat ini dikelilingi oleh ligan-ligan bermuatannegatif atau ligan netral yang memiliki pasangan

    elektron bebas (PEB).

    Medan listrik pada logam akan saling mempengaruhi

    dengan medan listrik ligan.

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    8/29

    Dalam Teori Medan Kristal, berlaku beberapa

    anggapan berikut :

    ligan dianggap sebagai suatu titik muatan.

    tidak ada interaksi antara orbital logam dengan

    orbital ligan.

    orbital d dari logam kesemuanya terdegenerasi dan

    memiliki energi yang sama, akan tetapi, jika

    terbentuk kompleks, maka akan terjadi pemecahan

    tingkat energi orbital d tersebut akibat adanya

    tolakan dari elektron pada ligan, pemecahan tingkat

    energi orbital d ini tergantung orientasi arah orbital

    logam dengan arah datangnya ligan.

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    9/29

    Orbital d seringkali digunakan padapembentukan ikatan dalam kompleks.

    Kelima orbital d tidak identik, dan dapat dibagimenjadi dua kelompok; orbital t2gdan eg.

    Ligan medan kuat (strong field ligand)menyebabkan perbedaan energi yang besarantara orbital t

    2g

    dengan orbital eg

    . Karenaenergi yang diperlukan untuk menempatkanelektron ke orbital eg yang tingkat energinyalebih tinggi lebih besar dibandingkan energi yangdiperlukan untuk memasangkan elektron,

    elektron akan mengisi orbital t2g terlebih dahuluhingga penuh sebelum mengisi orbital eg.

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    10/29

    Teori orbital molekul (OM) menggambarkan ikatan kovalenmelalui istilah orbital molekul yang dihasilkan dari interaksi

    orbital-orbital atom dari atom-atom yang berikatan dan yang

    terkait dengan molekul secara keseluruhan

    Dikemukakan oleh Hund dan Mulliken, dapat menjelaskan

    :

    Sifat magnetik

    Spektrum unsur atau senyawaKuat ikatan antara atom dalam molekul atau senyawa

    Teori Orbital Molekul

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    11/29

    o Didalam atom, setiap elektron dipengaruhi oleh inti dari

    atom yang bersangkutan sedangkan didalam molekul setiap

    elektron dipengaruhi oleh inti atom-atom yang membentukmolekul tersebut.

    o Dengan memperhitungkan semua interaksi tersebut kedalam

    persamaan schrodinger dan mencari penyelesaiannya, maka

    diperoleh fungsi gelombang tertentu yang menggambarkantingkat energi elektron atau tingkat energi orbital molekultersebut.

    o Karena setiap fungsi gelombang digambarkan orbital dari

    elektron disekeliling inti dalam molekul, maka orbital tersebutdinamakan orbital molekul.

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    12/29

    Yang paling umum membentuk orbital molekul adalah

    (sigma) dan orbital (pi). Orbital sigma simetris disekitarsumbu antarnuklir. Penampang tegak lurus terhadap sumbu

    nuklir (biasanya sumbu x) memberikan suatu bentuk elips.

    Ini terbentuk dari orbital s maupun dari p dan orbital d yang

    mempunyai telinga sepanjang sumbu antar nuklir. Orbital

    terbentuk ketika orbital p pada setiap atom mengarah tegak

    lurus terhadap sumbu antarnuklir. Daerah tumpang tindih

    ada di atas dan di bawah sumbu ikatan

    http://2.bp.blogspot.com/-QLiWh41ELRo/TuSAthvHXEI/AAAAAAAAAII/_szj29wC6-E/s1600/orbital+bonding+dan+non+bonding.png
  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    13/29

    Orbital atom yang mengambil bagian dalam pembentukan

    orbital molekul harus memenuhi persyaratan sebgai

    berikut:Orbital atom yang membentuk orbital molekulm harus

    mempunyai energi yang dapat dibandingkan.

    Fungsi gelombang dari masing-masing orbital atom harus

    bertumpang tindih dalam ruangan sebanyak mungkin.Fungsi gelombang orbital atom harus mempunyai simetri

    yang relatif sama dengan sumbu molekul.

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    14/29

    Molekul diatomik heteronuklir / hetero-diatomikadalah molekul diatomik yang terbentuk dari atom duaunsur yang berbeda.

    Diagram korelasi untuk molekul hetero-diatomik sangatberbeda dengan diagram korelasi molekul homo-diatomik. pada diagram molekul hetero-diatomik tingkatenergi masing-masing atom berbeda, hal ini disebabkanadanya keelektronegatifan.

    Orde ikatan adalah ukuran pada molekul diatomik,dimana orde ikatan merupakan selisih jumlah elektron diorbital ikatan dengan jumlah ikatan elektron di orbitalnon ikatan yang kemudian dikalikan setengah.

    Molekul-molekulDiatom Heteronuklir

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    15/29

    MOLEKULDIATOMIKPERIODE 2

    ^.^

    Molekul diatomik

    Hetero-diatomik

    E

    X:

    CO & NO

    Homo- diatomik

    E

    X

    :

    Li2, Be2, B2, C2, N2,

    O2, F2, dan Ne2

    D K M

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    16/29

    DIAGRAMKORELASIMOLEKUL

    CO

    CO yang konfigurasi elekron:

    (1s)2(*1s)2(2s)2(*2s)2(2p)4(2p)2

    n = (1s)2(2s)2(2p)4(2p)2= 10

    n* = (*1s)2(*2s)2 = 4

    P = (n-n*)

    P = (10-4) = 3

    Sifat magnetik : Diamagnetik

    1s

    *1s

    1s 1s

    2s 2s

    2s

    *2s

    2pz

    *2pz

    2p2p

    2px

    2py

    *2px

    *2py

    2pz

    2py

    2px

    2px

    2py

    2pz

    Energi

    Orbital atom C Orbital molekul CO Orbital atom O

    Konfigurasi elektron Atom 6C = 1s22s22p2

    Konfigurasi elektron Atom 8O = 1s22s22p4

    Hetero-diatomik

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    17/29

    Diagram Korelasi Molekul Be2

    Be2yang konfigurasi elekron:

    (1s)2(*1s)2 (2s)2(*2s)2

    n = (1s)2(2s)2= 4

    n* = (*1s)2(*2s)2= 4

    P = (n-n*)

    P = (4-4) = 0Sifat magnetik : Diamagnetik

    2s

    *2s 1s 1s

    2s

    *2s

    2s 2s

    Orbital molekul

    Be2

    Orbital atom BeOrbital atom Be

    Konfigurasi elektron Atom 4Be = 1s22s2

    Homo-diatomik

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    18/29

    Metode orbital molekul dapat berlaku secara umum

    terhadap molekul-molekul yang lebih besar.

    Penerapan teori OM yang lebih umum dan sangatpenting dalam molekul-molekul poliato, meliputi ikatan

    dalam deret planar. Satu golongan penting yang secara

    kualitatif serupa walaupun secara terinci berbeda berbeda

    adalah spesies simetris dengan rumus umum AB3 yang

    planar. Contoh-contoh yang penting adlah BF3, CO3-2,NO3

    -.

    Teori Orbital MolekulBagi Molekul Poliatom

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    19/29

    Untuk mengetahui sifat kelinearan dapat menggunakan

    konsep baru yakni :

    keadaan valensi

    hibridisasi.

    Suatu atom yang hanya memiliki orbital-orbital sdan p

    dalam valensi dapat membentuk tiga jenis orbital hibrida,

    bergantung kepada banyaknya elektron yang tersedia

    untuk membuat ikatan: Hibridaspmemberikan molekul linear

    Hibridasp2memberika molekul segitiga planar

    Hibridasp3 memberikan molekul tetrahedral

    Pendekatan IkatanTerlokalisasi (Keadaan

    Valensi Dan Hibridisasi)

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    20/29

    Bila tersedia orbital-orbital dbeserta orbitals danp, set

    hibrida penting yang berikut ini:

    Hibridisasi oktahedral, d2sp3.Hibridisasi segiempat planar, dsp2.

    Hibridisasi tetrahedral, sd3.

    Hibridisasi bipiramidal-trigonal, dsp3.

    Hibridisasi piramidal-segiempat, dsp3.

    Teori Ikatan Valensi mampu secara kualitatif menjelaskan

    kestabilan ikatan kovalen sebagai akibat tumpang-tindih

    orbital-orbital atom. Dengan konsep hibridisasi pun dapat

    dijelaskan geometri molekul sebagaimana yang diramalkan

    dalam teori VSEPR

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    21/29

    Pembentukan ikatan melalui orbital yang palingsederhana dapat dicontohkan dalam pembentukan ikatanantar atom hidrogen dalam molekul H2.

    orbital *(orbital molekul antibonding)

    orbital (orbital molekul bonding)

    PEMBENTUK NORBIT L

    1s 1s

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    22/29

    Orbital dapat terbentuk antara orbital px, py, pz, dxy, dxz, dandyz dari logam dengan orbital atom dari ligan yang tidak searahdengan orbital logam. Salah satu contoh bagaimana orbital dapat terbentuk antara orbital atom dari logam dengan orbital

    atom yang dimiliki ligan ditunjukkan dalam gambar berikut :

    Posisi orbital atom pz dari logam dan orbital pz ligan beradadalam posisi yang sejajar, sehingga juga dapat bergabung danmenghasilkan orbital molekul .

    Pembentukan Orbital

    -

    - +

    - + +

    + + - -

    + -

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    23/29

    Adanya ikatan akan memperkuat ikatan antara logam dengan ligan,sehingga meningkatkan kestabilan kompleks. Ligan dapat berperan

    sebagai akseptor atau donor , tergantung keterisian orbital yangdimiliki oleh ligan tersebut.

    Ligan akseptor

    Sejumlah ligan seperti CO, CN- dan NO+ memiliki orbital kosong

    yang dapat bertumpang tindih dengan orbital t2g dari logam,

    membentuk ikatan .

    Ligan Donor

    Sejumlah ligan tertentu memiliki orbital yang telah terisi elektron dan

    mengalami overlap dengan orbital t2gdari logam, menghasilkan ikatan

    . Rapatan elektron akan ditransfer dari ligan menuju logam melalui

    ikatan ini. Selain dari ikatan yang terbentuk tadi, transfer elektron

    dari ligan ke logam juga terjadi melalui ikatan .

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    24/29

    Unsur Transisi Pembentuk Ikatan Valensi Senyawa Kompleks

    Menurut teori asam-basa Lewis, ion logam transisi menyediakanorbital d yang kosong sehingga berperan sebagai asam Lewis

    (akseptor pasangan elektron bebas) dan ion atau molekul netral

    yang memiliki pasangan elektron bebas untuk didonorkan

    berperan sebagai basa Lewis.

    Senyawa kompleks dengan atom pusat logam besi (Fe) dan

    mangan (Mn):1. Besi

    Besi adalah logam paling banyak, dan dipercayai sebagai unsur

    kimia ke sepuluh paling banyak di alam. Jumlah besi yang besar

    di bumi disangka menyumbang kepada medan magnet bumi.

    Simbolnya Fe ringkasan ferrumnama latin bagi besi. Besi adalah

    logam yang dihasilkan dari bijih besi, dan jarang ditemui dalamkeadaan bebas.

    Contoh ion kompleks adalah [Fe(CN)6]3-dan [FeCl6]

    3-

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    25/29

    [Fe(CN)6]3-

    Atom Fe bermuatan 3+ dengan konfigurasi elektron [Ar] 3d54s0. Oleh

    karena atom Fe dapat mengikat enam molekul CN (bermuatan

    negatif), atom Fe harus menyediakan enam buah orbital kosong.Proses hibridisasinya adalah sebagai berikut.

    Konfigurasi atom Fe:

    26Fe : [Ar] 4s23d6

    Konfigurasi dari ion Fe3+:

    26Fe3+: [Ar] 4s03p5

    Oleh karena memerlukan enam orbital kosong, hibridisasi yang terjadiadalah d2sp3, yakni 2 orbital dari 3d, 1 orbital dari 4s, dan 3 orbital dari

    4p. Keenam orbital d2sp3 selanjutnya dihuni oleh pasangan elektron

    bebas dari molekul CN-. Dan molekul ini membentuk geometri

    octahedral dengan kompleks orbital dalam.

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    26/29

    [FeCl6]3-

    Atom Fe bermuatan 3+ dengan konfigurasi elektron [Ar] 3d54s0.

    Oleh karena atom Fe dapat mengikat enam molekul Cl (negative 1),

    atom Fe harus menyediakan enam buah orbital kosong. Proses

    hibridisasinya adalah sebagai berikut.

    Konfigurasi atom Fe:

    26Fe : [Ar] 4s23d6

    Konfigurasi dari ion Fe3+:

    26Fe3+: [Ar] 4s03p5

    Oleh karena memerlukan enam orbital kosong, hibridisasi yang

    terjadi adalah sp3d2, yakni 1 orbital dari 4s, 3 orbital dari 4p, dan 2

    orbital 4d. Keenam orbital sp3d2selanjutnya dihuni oleh pasangan

    elektron bebas dari atom Cl dalam molekul Cl6.

    Dan molekul ini membentuk geometri oktahedral dengan hibridisasi

    sp3d2 dengan kompleks orbital luar.

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    27/29

    [MnCl4]2-

    Atom Mn bermuatan 2+ dengan konfigurasi elektron [Ar] 3d54s0.

    Oleh karena atom Mn dapat mengikat empat molekul Cl

    (negative 1), atom Mn harus menyediakan empat buah orbitalkosong. Proses hibridisasinya adalah sebagai berikut.

    Konfigurasi atom Mn:

    25Mn : [Ar] 4s23d5

    Konfigurasi dari ion Mn2+:25Mn

    2+: [Ar] 4s03p5

    Oleh karena memerlukan enam orbital kosong, hibridisasi yang

    terjadi adalah sp3, yakni 1 orbital dari 4s, dan 3 orbital dari 4p.Keempat orbital sp3 selanjutnya dihuni oleh pasangan elektron

    bebas dari atom Cl dalam molekul Cl4.

    Dan molekul ini membentuk geometri tetrahedral dengan

    hibridisasi sp3.

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    28/29

    [Mn(NH3)6]2+

    Atom Mn bermuatan 2+ dengan konfigurasi elektron [Ar] 3d54s0.

    Oleh karena atom Mn dapat mengikat enam molekul NH3 (netral), atom

    Mn harus menyediakan enam buah orbital kosong. Hal ini dicapai melaluihibridisasi d2sp3. Proses hibridisasinya adalah sebagai berikut.

    Konfigurasi atom Mn:

    25Mn : [Ar] 4s23d5

    Konfigurasi dari ion Mn2+:

    25Mn2+: [Ar] 4s03p5

    Oleh karena memerlukan enam orbital kosong, hibridisasi yang terjadi

    adalah d2sp3, yakni 2 orbital dari 3d, 1 orbital dari 4s, dan 3 orbital dari 4p.

    Keenam orbital d2sp3 selanjutnya dihuni oleh pasangan elektron bebas

    dari molekul NH3.Dan molekul ini membentuk geometri oktahedral dengan

    hibridisasi d2sp3dengan kompleks orbital dalam.

  • 5/28/2018 Kimia Anorganik

    29/29