46
Strengthening Foundation for Persistent Growth Profil Perseroan Pendirian dan Informasi Umum PT Kimia Farma (Persero) Tbk. selanjutnya disebut “Entitas” didirikan berdasarkan akta No. 18 tanggal 16 Agustus 1971 dan diubah dengan akta perubahan No. 18 tanggal 11 Oktober 1971 keduanya dari Notaris Soelaeman Ardjasasmita S.H. di Jakarta. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/184/21 tanggal 14 Oktober 1971, yang didaftarkan pada buku registrasi No. 2888 dan No. 2889 tanggal 20 Oktober 1971 di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 November 1971 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 508. Anggaran Dasar entitas telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan tentang modal disetor terakhir dengan akta No.45 tanggal 24 Oktober 2001 dari Imas Fatimah, S.H. notaris di Jakarta. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-12746HT.01.04.TH.2001 tanggal 8 November 2001. Pada tahun 2008, Anggaran Dasar mengalami perubahan dengan akta No. 79 tanggal 20 Juni 2008 dari Imas Fatimah, S.H, notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar ini mengacu kepada Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor. AHU-47137.AH.01-02 Tahun 2009 tanggal 4 Agustus 2008. Entitas berdomisili di Jakarta dan memiliki unit produksi yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon (Mojokerto), dan Tanjung Morawa - Medan. Entitas juga memiliki satu unit distribusi yang berlokasi di Jakarta. Pada tahun 2003, entitas membentuk 2 (dua) entitas anak yaitu PT KF Trading & Distribution dan PT Kimia Farma Apotek yang sebelumnya masing-masing merupakan unit usaha 1

Kimia Farma Submit FS

  • Upload
    bry-ka

  • View
    108

  • Download
    8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kimia Farma Submit FS

Citation preview

Page 1: Kimia Farma Submit FS

Strengthening Foundation for Persistent GrowthProfil Perseroan

Pendirian dan Informasi UmumPT Kimia Farma (Persero) Tbk. selanjutnya disebut “Entitas” didirikan berdasarkan akta No. 18 tanggal 16 Agustus 1971 dan diubah dengan akta perubahan No. 18 tanggal 11 Oktober 1971 keduanya dari Notaris Soelaeman Ardjasasmita S.H. di Jakarta. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/184/21 tanggal 14 Oktober 1971, yang didaftarkan pada buku registrasi No. 2888 dan No. 2889 tanggal 20 Oktober 1971 di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 November 1971 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 508. Anggaran Dasar entitas telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan tentang modal disetor terakhir dengan akta No.45 tanggal 24 Oktober 2001 dari Imas Fatimah, S.H. notaris di Jakarta. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-12746HT.01.04.TH.2001 tanggal 8 November 2001.Pada tahun 2008, Anggaran Dasar mengalami perubahan dengan akta No. 79 tanggal 20 Juni 2008 dari Imas Fatimah, S.H, notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar ini mengacu kepada Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor. AHU-47137.AH.01-02 Tahun 2009 tanggal 4 Agustus 2008.Entitas berdomisili di Jakarta dan memiliki unit produksi yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon (Mojokerto), dan Tanjung Morawa - Medan. Entitas juga memiliki satu unit distribusi yang berlokasi di Jakarta. Pada tahun 2003, entitas membentuk 2 (dua) entitas anak yaitu PT KF Trading & Distribution dan PT Kimia Farma Apotek yang sebelumnya masing-masing merupakan unit usaha Pedagang Besar Farmasi dan Apotek (catatan c). Kantor Pusat entitas beralamat di Jalan Veteran Nomor 9, Jakarta.Entitas mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1817 yang pada saat itu bergerak dalam bidang distribusi obat dan bahan baku obat. Pada tahun 1958, pada saat Pemerintah Indonesia menasionalisasikan semua Perusahaan Belanda, status entitas tersebut diubah menjadi beberapa Perusahaan Negara (PN). Pada tahun 1969, beberapa Perusahaan Negara (PN) tersebut diubah menjadi satu Perusahaan yaitu Perusahaan Negara Farmasi dan Alat Kesehatan Bhinneka Kimia Farma disingkat PN Farmasi Kimia Farma. Pada tahun 1971, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1971 status Perusahaan Negara tersebut diubah menjadi Persero dengan nama PT Kimia Farma (Persero).Hasil produksi entitas saat ini dipasarkan di dalam negeri dan di luar negeri, yaitu ke Asia, Eropa, Australia, Afrika dan Selandia Baru.Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar entitas:(1) Maksud dan tujuan entitas ini menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat khususnya bidang industri kimia, farmasi, biologi, kesehatan, industri makanan serta minuman, dan mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai entitas dengan menerapkan

1

Page 2: Kimia Farma Submit FS

prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, entitas dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:a) Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia, farmasi, biologi dan lainnya yang diperlukan guna pembuatan persediaan farmasi, kontrasepsi, kosmetika, obat tradisional, alat kesehatan, produk makanan/minuman dan produk lainnya termasuk bidang perkebunan dan pertambangan yang ada hubungannya dengan produksi di atas,b) Memproduksi pengemas dan bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sarana pendukung lainnya, baik yang berkait dengan industri farmasi maupun industri lainnya,c) Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, perdagangan dan distribusi dari hasil produksi seperti di atas, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak ketiga termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha entitas,d) Berusaha di bidang jasa, baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha entitas maupun jasa, upaya dan sarana pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada umumnya termasuk jasa konsultasi kesehatan,e) Melakukan usaha-usaha optimalisasi aset yang dimiliki entitas,f) Jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian dan pengembangan sejalan dengan maksud dan tujuan entitas, baik yang dilakukan sendiri maupun kerja sama dengan pihak lain.

BUDAYA PERUSAHAANBudaya perusahaan PRIMA yang mencakup aspek nilai diri dan nilai kerja dan telah ditetapkan sejak tahun 2004, masih tetap relevan dengan visi misi Perseroan saat ini. Budaya perusahan tersebut adalah:

2

Page 3: Kimia Farma Submit FS

Berbekal budaya perusahaan tersebut, Perseroan telah berhasil menemukan inti sari budaya perusahaan yang merupakan nilai-nilai inti perusahaan (corporates value) yaitu I C A R E yang menjadi acuan/pedoman bagi Perseroan dalam menjalankan usahanya, untuk berkarya meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat luas. Berikut adalah nilai-nilai inti (corporates values) Perseroan:

InnovativeBudaya berpikir out of the box, smart, dan kreatif untuk membangun produk unggulanThink out of the boxes, smart, and creative to build leading productsCustomer FirstMengutamakan pelanggan sebagai mitra kerjaPut priority on customers as a working partner

AccountabilityDengan senantiasa bertanggung jawab atas amanah yang dipercayakan oleh perusahaan dengan memegang teguh profesionalisme, integritas dan kerja samaWith everlastingly responsible for the mandate entrusted by the company with hold professionalism, integrity and cooperation

ResponsibilityMemiliki tanggung jawab pribadi untuk bekerja tepat waktu, tepat sasaran dan dapat diandalkan, serta senantiasa berusaha untuk tegar dan bijaksana dalam menghadapi setiap masalah.Having personal responsibility to work on time, on target and reliable, and continually seeks to stand firm and wise in facing any problem.

Eco - FriendlyMenciptakan dan menyediakan baik produk maupun jasa layanan yang ramah lingkungan.Create products or services and provide good services environmentally friendly.

Visi PerusahaanMenjadi korporasi bidang kesehatan terintegrasi dan mampu menghasilkan pertumbuhan nilai yang berkesinambungan melalui konfigurasi dan koordinasi bisnis yang sinergis.

Misi PerusahaanMenghasilkan pertumbuhan nilai korporasi melalui usaha di bidang-bidang :1. Industri kimia dan farmasi dengan basis penelitian dan pengembangan produk yang inovatif.2. Perdagangan dan jaringan distribusi.3. Pelayanan kesehatan yang berbasis jaringan ritel farmasi dan jaringan pelayanan kesehatan lainnya.4. Pengelolaan aset-aset yang dikaitkan dengan pengembangan usaha perusahaan.

MAKSUD DAN TUJUANMaksud dan tujuan Perseroan adalah turut melaksanakan dan menunjang program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya kegiatan usaha di bidang

3

Page 4: Kimia Farma Submit FS

industri kimia, farmasi, biologi dan kesehatan serta industri makanan dan minuman dengan menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik.Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha, baik dilakukan sendiri atau pun kerjasama dengan pihak lain, sebagai berikut:1. Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia, farmasi, biologi dan lainnya yang diperlukan guna pembuatan sediaan farmasi, kontrasepsi, kosmetik, obat tradisional, alat kesehatan, produk makanan/minuman dan produk lainnya termasuk bidang perkebunan dan pertambangan yang ada hubungannya dengan produksi sebagaimana disebutkan di atas.2. Memproduksi produk unggulan baik dari pengembangan sendiri maupun kerja sama dengan pihak luar.3. Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, perdagangan dan distribusi dari hasil produksi seperti pada poin 1, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak ketiga, termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Perseroan.4. Berusaha di bidang jasa, yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan, serta upaya dan sarana pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada umumnya, termasuk jasa konsultasi kesehatan.5. Jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian dan pengembangan sejalan dengan maksud dan tujuan Perseroan, baik yang dilakukan sendiri maupun kerja sama dengan pihak lain.

Profil Bisnis PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF), adalah sebuah perusahaan farmasi terbuka yang didirikan pada tahun 1871. Pada saat itu, KAEF adalah satu-satunya perusahaan farmasi di Indonesia, yang dimiliki oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan nama NV Chemicallen Handle Rathkamp & Co. Pada tahun 1958, Pemerintah Indonesia menasionalisasi Perusahaan, dan menggabungkan beberapa perusahaan farmasi termasuk KAEF menjadi PNF Bhineka Kimia Farma. Pada tahun 1971, badan hukumnya berubah menjadi Perseroan Terbatas, dan namanya diubah menjadi PT Kimia Farma (Persero). Pada tanggal 4 Juli 2001, KAEF tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Sekarang, Pemerintah Indonesia memiliki persentase terbesar dari kepemilikan saham (90,02%).

4

Page 5: Kimia Farma Submit FS

Sejarah PT Kimia Farma Tbk ("KAEF") berawal di tahun 1817 ketika NV Chemicallen Handle Rathkamp & Co didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda di Indonesia, dan menjadi perusahaan farmasi pertama di Indonesia. Pada tahun 1958, Pemerintah Indonesia menggabungkan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhineka Kimia Farma. Pada tahun 1971, badan hukum Perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas (Perseroan Terbatas), untuk kemudian menjadi Perusahaan

5

Page 6: Kimia Farma Submit FS

Terbuka pada tahun 2001 saat tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Saat ini, kegiatan KAEF yang meliputi manufaktur, perdagangan dan distribusi obat-obatan, penelitian dan pengembangan, farmasi ritel, klinik kesehatan, dan laboratorium klinik. Lima pabrik mendukung bisnis manufaktur KAEF dengan produksi mencapai 302 jenis obat-obatan. KAEF juga merupakan pemimpin dalam pasar ritel farmasi dengan total 500 apotek di Indonesia, sedangkan untuk perdagangan dan distribusi KAEF didukung 44 cabang dan 338 salesman untuk melayani 18.672 outlet yang tersebar di Indonesia. Pada tahun 2012, ada 64 klinik dan 33 laboratorium yang mendukung visi KAEF untuk menjadi perusahaan kesehatan terpadu.

Di bawah ini adalah beberapa milestones KAEF hingga saat ini:

Dengan semangat inovasi, saat ini KAEF memantapkan dirinya sebagai perusahaan farmasi terintegrasi yang aktif dalam pembuatan obat-obatan, penelitian dan pengembangan, farmasi ritel, klinik kesehatan, laboratorium klinik, perdagangan dan distribusi.

BIDANG DAN KEGIATAN USAHAPerseroan memiliki bidang usaha di bidang industri farmasi, yang didukung oleh manufaktur, riset dan pengembangan, pemasaran, distribusi, ritel, dan laboratorium klinik serta klinik kesehatan. Bidang dan Kegiatan Usaha PerseroanPT Kimia Farma Tbk (Holding) - Perusahaan Induk Manufaktur, Riset dan Pengembangan, Pemasaran.Sebagai perusahaan publik sekaligus BUMN, Kimia Farma berkomitment penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan Undang-undang No. 19/2003 tentang BUMN.

PT. Kimia Farma (Persero) Tbk merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi,

6

Page 7: Kimia Farma Submit FS

bergerak dari hulu ke hilir. Kimia Farma memiliki bidang usaha utama, yaitu : Industri, yang didukung oleh Riset dan Pengembangan, Pemasaran, Distribusi, Ritel Farmasi, Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan.

Dengan dukungan kuat Riset dan Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri, dimana kelimanya telah mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan sertifikat ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 14001 dari institusi luar negeri. (Llyod's, SGS, TUV)

Hasil produksi yang di buat oleh Pabrik Farmasi perusahaan baik produk obat-obat kimia, Formulasi dan herbal, dibagi dalam 6 (enam) lini produksi yaitu etikal, obat bebas, generik, narkotika, lisensi dan bahan baku.

Hampir semua kelas terapi diakomodasi oleh produk perusahaan yang terdiri lebih dari 385 item produk dan dipasarkan keseluruh Indonesia serta di ekspor ke beberapa negara melalui jaringan distribusi perseroan atau yang memiliki perjanjian dengan perseroan.

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya Kimia Farma berkomitmen untuk memastikan pasokan obat generik yang tetap ke pasar.

Perusahaan induk ini memproduksi obat-obatan, obat-obatan herbal, yodium, kina dan produk turunannya, serta minyak nabati. Ada lima fasilitas produksi yang tersebar di beberapa kota Indonesia. Pabrik-pabrik ini memproduksi 302 jenis produk sebagai berikut:

Dilengkapi dengan laboratorium formulasi dan analisis laboratorium, ekstraksi bahan alami, dan perkebunan percobaan, PT Kimia Farma Tbk (Holding) juga melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan produk baru Perusahaan. Perusahaan Induk ini juga mengekspor produk-produknya untuk memenuhi permintaan obat di negara-negara Asia, Eropa dan Afrika. Kegiatan pemasaran yang didukung oleh sekitar 453 tenaga lapangan, 13.497 dokter dan 1.304 rumah sakit.

7

Page 8: Kimia Farma Submit FS

PT Kimia Farma Apotek (“KFA”) Ritel Farmasi, Klinik Kesehatan, Laboratorium Klinik.Melalui anak perusahaan ini, KAEF menjadi pemimpin di pasar ritel farmasi dengan 412 apotek di 2012. Penambahan outlet farmasi menjadi salah satu strategi KAEF untuk meningkatkan penetrasi pasar selain melalui program franchise. Sejak tahun 2011, KFA telah melakukan program transformasi dan mengubah visi perusahaan dari jaringan ritel farmasi menjadi jaringan layanan kesehatan yang terkemuka dan mampu memberikan solusi kesehatan masyarakat di Indonesia. Pada tahun 2012 telah dilakukan beberapa hal untuk mengimplementasikan visi KFA yaitu dengan mengembangkan layanan klinik dan meningkatkan pelayanan apotek, laboratorium klinik dan optik. Klinik dan Laboratorium menyediakan layanan pengobatan kuratif, penanganan darurat tingkat pertama, bedah minor, imunisasi, layanan pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan kehamilan dan bayi, dll. Pada tahun 2012 terdapat 64 klinik dan 33 laboratorium klinik

Fasilitas dan Layanan

KFA menyediakan layanan kesehatan yang terintegrasi meliputi layanan farmasi (apotek), klinik kesehatan, laboratorium klinik dan optik, dengan konsep One Stop Health Care Solution (OSHcS) sehingga semakin memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan berkualitas. Pelayanan farmasi menggunakan standar Good Pharmacy Practice (GPP) yaitu standar internasional yang diterbitkan oleh The International Pharmaceutical Federation serta standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Sedangkan pelayanan klinik menggunakan standar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tentang Klinik dan pelayanan laboratorium klinik menggunakan standar Good Laboratory Practice (GLP) dan prinsip-prinsip akreditasi dari Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

PT Kimia Farma Diagnostika (KFD), merupakan anak perusahaan KFA yang dibentuk sejak tahun 2008 dan mulai beroperasi secara mandiri pada awal tahun 2010. Ruang lingkup bisnis usaha KFD meliputi pengelolaan dan pengembangan laboratorium klinik dengan visi menjadi perusahaan jaringan layanan laboratorium terbaik di Indonesia untuk mendukung kehidupan yang lebih sehat.

Dalam pelayanannya, KFD mengacu pada standar Good Laboratory Practice (GLP) dan menerapkan prinsip-prinsip akreditasi dari Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Saat ini KFD memiliki 33 cabang yang tersebar di beberapa kota di Indonesia, didukung 206 karyawan yang kompeten. Pelanggan KFD meliputi pasien umum, pasien atas rujukan dokter, pasien yang berasal dari instansi dan perusahaan yang melakukan Medical Check Up (MCU) bagi karyawannya.

PT Kimia Farma Trading & Distribution (“KFTD”) Perdagangan dan DistribusiPT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) adalah anak perusahaan Perseroan yang didirikan pada tanggal 4 Januari 2003, bergerak di bidang layanan distribusi dan perdagangan produk kesehatan dan memiliki wilayah layanan yang luas mencakup 33 Propinsi dan 466 Kabupaten atau Kota. Anak perusahaan

8

Page 9: Kimia Farma Submit FS

ini memainkan peran penting dalam mendistribusikan produk Perusahaan. Sebagai penyedia Jasa Layanan Distribusi, KFTD menyalurkan aneka produk dari perusahaan induk, produk dari prinsipal lainnya, serta produk-produk non-prinsipal. KFTD mendistribusikan produk-produk tersebut melalui penjualan reguler ke Apotek (Apotek Kimia Farma dan Apotek non Kimia Farma), Rumah Sakit, Toko Obat, Supermarket, Restoran dan Cafe. Dengan 44 cabang dan total 338 salesman untuk melayani 10.384 apotek, 386 sub distribusi KFTD, 1.621 toko obat, 3.544 pedagang bebas, 1.598 rumah sakit dan 1.139 pasar modern.

Di bidang Jasa Perdagangan atau Trading, KFTD melayani dan membantu program-program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan bagi rakyat di seluruh Indonesia, misalnya Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, BKKBN, dan lain-lain.

Fasilitas dan layanan dalam menjaga kualitas layanan dan kelancaran operasional secara menyeluruh, PT Kimia Farma Trading & Distribution diperkuat dengan fasilitas pergudangan seluas 23.515 m2 yang dikelola secara profesional. Gudang juga dilengkapi peralatan yang mendukung efektivitas dan efisiensi kerja. Armada transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi, juga merupakan bagian yang penting dalam mendukung kelancaran aktivitas KFTD. Kini tercatat lebih dari 477 mobil boks dan 292 sepeda motor boks, siap mendistribusikan produkproduk yang dipercayakan pengirimannya kepada KFTD.

Dalam rangka memberikan layanan yang profesional dan lebih baik, KFTD terus mengembangkan Sistem Teknologi Informasi perusahaan yang dapat melayani permintaan layanan Trading maupun Distribusi dari seluruh penjuru Nusantara. Layanan pengiriman yang cepat dan tepat, sesuai dengan standar CDOB atau Cara Distribusi Obat yang Baik sesuai ketentuan Badan POM, serta layanan garansi dan klaim atas produk-produk yang dipercayakan para prinsipal.

PT Sinkona Indonesia Lestari (“SIL”) Manufaktur dan PemasaranPada tahun 2011, KAEF mengakuisisi SIL yang memiliki kegiatan usaha sebagai produsen kina dan produk turunannya. Pada tahun 2012, SIL meningkatkan kapasitas produksi dari 100 ton menjadi 150 ton per tahun. Pada tahun 2013, SILL menjual 120 ton dan menghasilkan 115 ton produk jadi dengan standar pharmacopoeia atau sesuai dengan spesifikasi pembeli. Produk yang dihasilkan terdiri dari : quinine sulphate, quinine hydrochloride, quinine di hydrochloride, qunine base anhydrous, quinine bisulphate, quinidine sulphate, quinidine base, chinchonine, chinchonidine. Produk SIL menguasai setidaknya sekitar 25% kebutuhan garam kina dunia dan SIL merupakan produsen terbesar kedua di dunia. Pada tahun 2012, volume produk SIL diserap Asia sebesar 45,5%, Eropa 36,2%, Amerika 14,8%, Australia 1,8% dan Afrika 1,7%. Seiring dengan akuisisi SIL oleh Perseroan, mulai pada tahun 2012 kapasitas terpasang ditingkatkan menjadi 150 ton.

Peningkatan kapasitas tentunya perlu diantisipasi menyangkut aspek lingkungan, sehingga sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan, SIL terus mengembangkan pengkajian pemanfaatan ampas produksi menjadi pupuk organik, briket dan pemanfaatan lahan penimbunan ampas menjadi kebun palawija.

9

Page 10: Kimia Farma Submit FS

ManufakturKegiatan usaha manufaktur ini dikelola oleh perusahaan induk yang memproduksi obat jadi dan obat herbal, yodium, kina serta produk-produk turunannya dan minyak nabati, terdapat 5 (lima) fasilitas produksi (Plant) yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.

Plant Jakarta, DKI Jakarta : Satu-satunya pabrik di Indonesia yang ditugaskan pemerintah untuk memproduksi obat golongan narkotika dan ARV (Antiretroviral). Memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk semua jenis sediaan yang diproduksi, serta menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001:2008 serta mendapatkan Proper Biru dalam pengolahan limbah dari Kementerian Lingkungan Hidup dan penghargaan Gubernur DKI untuk Ketaatan & Kinerja Pengelolaan Lingkungan.

Plant Bandung, Jawa Barat: Memproduksi bahan baku kina dan turunannya, serta Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) yang telah mendapatkan US-FD Approval. Memperoleh sertifikat CPOB untuk produksi tablet, tablet salut, sirup, serbuk, Pil KB serta bahan baku kina & turunannya. Menerapkan system manajemen mutu ISO-9001:2008. Mendapat Kosher Certificatedari Court of the Chief Rabbi Beth Din London, Sertifikat dari European Directorate for the Quality of Medicines (EDQM), Sertifikat Halal MUI Jabar serta Sertifikat Food Safety SystemCertification (FSSC) 22000:2010 untuk produk garam kina dari SGS United Kongdom Ltd.

Plant Semarang, Jawa Tengah: Khusus memproduksi minyak jarak, minyak nabati, dan kosmetika (bedak). Telah menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001:2008 dan mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB) serta memperoleh sertifikat HACCP untuk memproduksi minyak nabati.

10

Page 11: Kimia Farma Submit FS

Plant Watudakon, Jombang, Jawa Timur : Satu-satunya pabrik pengolah tambang yodium di Indonesia. Memproduksi bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet besi untuk obat penambah darah. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001:2008 dan ISO-14001 serta mendapatkan sertifikat CPOB dalam memproduksi sediaan kapsul lunak, tablet, tablet salut, salep dan cairan obat luar.

Plant Medan, Sumatera Utara : Memproduksi obat dalam sediaan tablet, krim dan kapsul. Mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk seluruh jenis sediaan yang diproduksi serta menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001:2008.

Kimia Farma saat ini memproduksi sebanyak 302 item produk dengan rincian sebagai berikut:

Capacity/YearRiset dan PengembanganUnit Riset dan Pengembangan melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan produk baru Perseroan, yang dilengkapi dengan laboratorium formulasi dan laboratorium analisis (skala laboratorium dan skala pilot), fasilitas ekstraksi dan kebun percobaan tanaman obat seluas 5 Ha di Banjaran, Bandung dan 1.060 Ha di Bintang, Cianjur Selatan, Jawa Barat. Unit Riset dan Pengembangan melakukan penelitian formulasi, baik untuk sediaan modern maupun herbal medicine, sintesa kimia sederhana dan pengembangan tanaman obat. Saat ini, Perseroan mengembangkan obat atau produk farmasi yang berbasis knowledge yaitu produk bioteknologi dan radiofarmasi.Di samping itu, Perseroan juga mengembangkan produk obat yang berbahan dasar dari tumbuh-tumbuhan (herbal) yang memanfaatkan kekayaan hayati Indonesia sekaligus bermanfaat bagi masyarakat.Sejalan dengan perkembangan teknologi kedokteran di bidang terapi, Perseroan senantiasa mengantisipasi dan menyiapkan diri untuk memanfaatkan peluang yang ada dengan merencanakan pengembangan bisnis dan produk ke depan, diantaranya bisnis rumah sakit, penelitian dan pengembangan sel punca, jasa penyimpanan sel punca, kultur jaringan, radio farmaka, produk kimia seperti : yodium dan turunannya, ferro sulfat, minyak jarak dan turunannya serta ekspansi jaringan apotek di luar negeri. Upaya dan rencana pengembangan bisnis dan produk tersebut diharapkan dapat mendukung peningkatan value Perseroan serta tercapainya tujuan transformasi.

11

Page 12: Kimia Farma Submit FS

Produk BaruPerusahaan memperbaiki fasilitas Riset dan Pengembangan sesuai c-GMP (current Good Manufacturing Practice) dan terus mengembangkan produk baru. Ada 3 (tiga) produk yang telah diluncurkan di tahun 2012, yaitu:● Heplav (Lamivudin 100 mg) tablet● Clopedin (Pethidin) injeksi● Diazepam 2 mg (botol isi 100 tablet)

PemasaranPerseroan tidak hanya memasarkan produk di dalam negeri saja, namun juga melakukan ekspor guna memenuhi permintaan obat-obatan di negara-negara Asia, Eropa, dan Afrika. Kegiatan pemasaran didukung oleh sekitar 453 field forces untuk seluruh lini yang tersebar di wilayah Indonesia, terdiri dari ProductManager, Regional Sales Manager dan Area Supervisor. Pada tahun 2012, Perseroan dapat menjaring lebih dari 13.497 orang dokter dan 1.304 buah rumah sakit. Di tahun 2012, telah diselenggarakan berbagai kegiatan pemasaran dalam rangka peningkatan penjualan.

DistribusiKegiatan distribusi dilaksanakan PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD), anak perusahaan yang berperan penting dalam upaya peningkatan penjualan produk-produk Perseroan.PT Kimia Farma Trading & Distribution memiliki jaringan sebanyak 44 cabang dan tenaga salesman sejumlah 338 orang untuk melayani 18.672 outlet terdaftar di seluruh wilayah Indonesia.Di samping mendistribusikan produk-produk perusahaan, KFTD juga bertindak sebagai distributor untuk produk-produk principal dari dalam dan luar negeri.

Ritel FarmasiMelalui anak perusahaannya yaitu PT Kimia Farma Apotek, Perseroan menjadi pemimpin di pasar ritel farmasi dengan jumlah apotek sebanyak 412 apotek. Penambahan outlet apotek menjadi salah satu strategi KFA untuk meningkatkan penetrasi pasar, diantaranya melalui program franchise. Di tahun 2012, KFA berhasil membuka 29 apotek baru, di mana 5 apotek diantaranya merupakan apotek franchise sehingga keseluruhan apotek franchise KFA adalah sebanyak 10 apotek.

Klinik Kesehatan

12

Page 13: Kimia Farma Submit FS

Sebagai perwujudan visi menjadi korporasi di bidang kesehatan terintegrasi, Perseroan mengembangkan produk layanan klinik kesehatan terintegrasi dengan apotek dan laboratorium klinik.Unit usaha yang sejak Maret 2009 dikelola oleh KFA ini menyediakan jasa pengobatan kuratif, penanganan gawat darurat tingkat pertama, bedah minor, pelayanan imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala, tumbuh kembang dan pemeriksaan kehamilan, keluarga berencana, deteksi dini, rehabilitasi medik terbatas, penyuluhan kesehatan, pelayanan K3 tingkat primer, kunjungan ke rumah (home care service) dan rujukan. Pada tahun 2012 terdapat 64 klinik yang tersebar di seluruh Indonesia dalam bentuk klinik pratama dan utama.

Laboratorium KlinikLaboratorium klinik yang dibangun untuk melengkapi portofolio bisnis Perseroan ini, bergerak dalam bidang jasa layanan pemeriksaan kesehatan (medical check up – MCU). Sejak Januari 2010 pengelolaannya telah diserahkan kepada KFA dalam bentuk anak perusahaan bernama PT Kimia Farma Diagnostika (KFD). Pada tahun 2012 KFD memiliki 33 cabang yang terdiri dari 2 laboratorium kelas utama dan 31 laboratorium kelas madya yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.

Daerah operasional dari seluruh kegiatan usaha Perseroan tersebar di seluruh Indonesia.

Struktur Organisasi Perseroan

SUMBER DAYA MANUSIATransformasi juga dilakukan pada pengelolaan sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan loyalitas karyawan serta meningkatkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

13

Page 14: Kimia Farma Submit FS

Pada tahun 2012, jumlah karyawan Holding dan KFA berkurang sebanyak 183 karyawan akibat adanya perubahan struktur organisasi di Holding dan KFA. Secara keseluruhan, jumlah karyawan Perseroan pada 2012 sebanyak 5.460 karyawan, bertambah 101 karyawan sebagai akibat akuisisi PT Sinkona Indonesia Lestari oleh Perseroan yang memiliki 250 karyawan.

Oleh Perseroan. Komposisi SDM Perseroan adalah sebagai berikut:

14

Page 15: Kimia Farma Submit FS

Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners

15

Page 16: Kimia Farma Submit FS

dr. Ratna Rosita, MPHMKomisaris UtamaDr. Ir. Upik Rosalina Wasrin, DEAKomisaris/Prof. Dr. Wahono Sumaryono, Apt. APUKomisaris/Effendi Rangkuti,SHKomisaris Independendr. H. DarmansyahKomisaris Independen

Profil Direksi Board of Directors

16

Page 17: Kimia Farma Submit FS

Rusdi RosmanDirektur Utama/President Director Arief BudimanDirektur Keuangan/Finance DirectorJisman SiagianDirektur Produksi/Production DirectorM. Wahyuli SyafariDirektur Pemasaran/Marketing DirectorPujiantoDirektur Umum & SDM/GA & HR Director

PROFIL SAHAMPerseroan telah menjadi perusahaan publik sejak tanggal 4 Juli 2001. Nama perusahaan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang merger menjadi Bursa Efek Indonesia).Saham Perseroan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan simbol saham KAEF. Saham dijual ke masyarakat dengan harga perdana Rp200 dan ke karyawan/manajemen seharga Rp180.

Kronologis Pencatatan SahamKetika menjadi perusahaan publik tahun 2001, jumlah saham yang beredar adalah 5.554.000.000 dengan komposisi terbanyak dimiliki oleh pemerintah RI, yakni sekitar 90,025%. Jumlah saham beredar tersebut masih sama hingga saat ini. Pada tahun 2012 jumlah sebanyak 9,700% saham yang dimiliki publik dan 0,198% dimiliki oleh Manajemen dan karyawan.

17

Page 18: Kimia Farma Submit FS

SISTEM TEKNOLOGI INFORMASIPerseroan telah memulai mengembangkan Teknologi Informasi sebagai alat untuk mendukung bisnis dan proses internalnya.Beberapa manfaat penerapan Teknologi Informasi dalam mendukung bisnis layanan dan produk kesehatan antara lain dapat mempercepat dan mengintegrasikan proses kerja antar divisi dan unit kerja serta anak perusahaan sehingga dapat meningkatkan kecepatan dalam proses pengambilan kebijakan Perseroan.Teknologi yang saat ini sedang dikembangkan oleh Perseroan adalah Teknologi Informasi berbasis Enterprise Resources Planning (ERP) untuk melakukan transaksi sehingga diperoleh catatan lengkap dan dapat digunakan untuk melakukan pengikhtisaran dengan baik. Pembangunan Sistem Teknologi Informasi yang telah dan sedang dilaksanakan, meliputi:1. Implementasi Sistem Informasi berbasis Enterprise Resource Planning (ERP) di Kantor Pusat dan Plant.2. Implementasi Sistem Informasi berbasis ERP Microsoft Dynamic NAV di Perencanaan dan Pengendalian Logistik, Unit Bisnis Logistik dan Cabang Distribution Centre (DC) untuk merealisasikan integrasi manajemen inventori, distribusi dan trading Perseroan.3. Implementasi Prototype Dashboard Management Kinerja di PT Kimia Farma Apotek.4. Pengembangan infrastruktur Jaringan Komunikasi Data yang menghubungkan entitas-entitas bisnis di lingkungan Perseroan.5. Implementasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian distribusi berpedoman pada pemenuhan stok dan buffer level cabang DC.Diharapkan melalui pengembangan sistem Teknologi Informasi ini, Perseroan dapat terus meningkatkan sistem kinerja operasionalnya. Terutama, pada kecepatan penyediaan datadan informasi, serta memberikan pelayanan yang cepat dan berkualitas kepada pelanggan.

TINJAUAN KEGIATAN USAHA

TINJAUAN SEGMEN USAHASegmen usaha adalah komponen perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menyediakan produk atau jasa individual, maupun kelompok produk atau jasa yang terkait. Perseroan memilki segmen usaha yaitu manufaktur, distribusi, ritel dan segmen lainnya yaitu layanan klinik dan laboratorium klinik

ManufakturPerseroan telah melakukan beberapa peningkatan fasilitas produksi pada tahun 2012, seperti upaya efektivitas dan efisiensi dari 5 pabrik untuk memperoleh hasil yang maksimal. Realisasi produksi seperti tergambar dalam tabel Utilisasi Kapasitas Produksi mencerminkan hasil produksi yang memang tergantung dari kekuatan pasar.

18

Page 19: Kimia Farma Submit FS

Beberapa bentuk sediaan mengalami kenaikan seperti : sirup kering, sirup/suspensi, cairan obat luar, bedak, garam yodium, garam lainnya, kina & garam kina, castor oil serta minyak nabati.Sedangkan yang lainnya mengalami penurunan, disebabkan antara lain karena permintaan pasar yang berubah dan tingginya persaingan di pasar itu sendiri, serta dikarenakan adanya proses renovasi dalam rangka sertifikasi fasilitas produksi.Pengaturan produk-produk yang diproduksi pada tiap pabrik diatur ulang yang mengarah pada optimalisasi penggunaan mesin-mesin sehingga dapat dicapai utilisasi yang optimal, dengan sasaran tepat mutu, tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat biaya.Koordinasi telah ditingkatkan dengan unit-unit terkait misalnya marketing, keuangan, pengadaan, perencanaan dan pengendalian logistik, unit bisnis logistik serta distribusi.Koordinasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengendalian dan perencanaan produksi produk-produk Perseroan sehingga secara signifikan dapat menekan harga pokok produksi.

Upaya-upaya Perseroan lainnya yang secara berkesinambungan ditingkatkan adalah :a. Mencari bahan baku dan bahan kemas alternatif dengan kualitas yang sama dan harga yang lebih kompetitif.b. Melakukan reformulasi dengan menggunakan bahan baku alternatif.c. Melakukan penghematan biaya produksi langsung dan biaya umum.d. Melakukan pengendalian hasil produksi, melalui peningkatkan rendemen hasil serta mengurangi terjadinya proses ulang.

Hal lain yang telah dilakukan dan mempunyai dampak signifikan adalah perbaikan fasilitas produksi dengan mengacu pada ketentuan persyaratan current Good Manufacturing Practice(c-GMP) yang merupakan standar yang diwajibkan oleh Badan POM menuju ASEAN Free Trade Area (AFTA).Pada akhir tahun 2011 Perseroan mengakuisisi PT Sinkona Indonesia Lestari (SIL) yang memiliki kegiatan usaha sebagai produsen untuk produk kina dan turunannya.SIL juga melakukan serangkaian kegiatan pengembangan di tahun 2012 dengan melaksanakan proyek revitalisasi peningkatan kapasitas produksi dari 100 ton menjadi 150 ton per tahun. Pada tahun 2013, SIL akan melakukan penjualan sebanyak 120 ton dan produksi sebanyak 115 ton produk jadi dengan kualitas produk yang sesuai dengan standar farmakope atau sesuai dengan spesifikasi dari pembeli.Dalam rangka pencapaian target kinerja di tahun 2013, SIL juga melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) antara lain sebagai berikut :1. Meningkatkan kompetensi SDM untuk menunjang kebutuhan kompetensi perusahaan.2. Menetapkan Key Performance Indicator (KPI) unit dan individu karyawan.3. Membangun budaya kerja perusahaan.4. Menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar pabrik untuk menjamin ketenangan dan kenyamanan dalam kegiatan operasional perusahaan.

DistribusiPT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) telah melakukan beberapa kegiatan yang mendukung operasional perusahaan, di antaranya adalah pembuatan blue print distribusi yang mengarah pada Good Distribution Practice (GDP), pengembangan sistem informasi, menambahan prinsipal baru, dan penataan ulang organisasi perusahaan.

19

Page 20: Kimia Farma Submit FS

Total penjualan KFTD tahun 2012 diperoleh sebesar Rp1,70 triliun, menurun sebesar 2,46% dari tahun 2011 yang sebesar Rp1,75 triliun. Kenaikan ini di antaranya disebabkan oleh penurunan penjualan institusi sebesar 7,2% dan penjualan ke KFA sebesar 8,2%.Saat ini KFTD memiliki 44 cabang di seluruh Indonesia. Jaringan distribusi ini melayani lebih dari 21 prinsipal yang menjadi rekanan, memenuhi kebutuhan sekitar 10.384 apotek, 386 KFTD sub distribusi, 1.621 toko obat, 3.544 pedagang bebas, 1.598 rumah sakit, dan 1.139 pasar modern.

Tenaga Sales dan KaryawanKFTD didukung oleh kekuatan tenaga lapangan yang menjangkau seluruh jalur distribusi. Tahun 2012, sales forces yang dimiliki KFTD berjumlah lebih dari 338 orang, mereka terdiri dari salesman dan petugas ekspedisi. Jumlah ini akan terus ditingkatkan sesuai tuntutan pekerjaan di lapangan.Selama ini, KFTD mampu menjalankan CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik), karena adanya kerja tim yang baik antara seluruh bagian, partisipasi seluruh karyawan, dan juga fungsi pengawasan yang baik.Karyawan yang bergabung dengan KFTD secara keseluruhan mencapai 1.054 orang. Berbagai upaya peningkatan kualitas SDM rutin dilaksanakan, demi tercapainya Visi dan Misi Perusahaan. Misalnya melalui program peningkatan produktivitas pegawai, pemberian motivasi, serta pemberian reward and recognition yang jelas. KFTD juga selalu memberikan pelatihan dan pengembangan kompetensi sales forces, dan pelatihan salesmanship.

RitelSecara umum kinerja PT Kimia Farma Apotek (KFA) tahun 2012 menunjukkan hasil yang baik, dengan penjualan mencapai Rp.1,93 trilliun, mengalami pertumbuhan 10,50% dibandingkan periode yang sama tahun 2011yang berjumlah Rp1,75 triliun.Sesuai dengan visi baru KFA yaitu menjadi jaringan layanan kesehatan terkemuka dan memberikan solusi kesehatan bagi masyarakat serta untuk menyongsong pelaksanaan pengelolaan kesehatan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang kesehatan pada tahun 2014, maka KFA telah mengembangkan layanan baru berupa jaringan klinik kesehatan.

20

Page 21: Kimia Farma Submit FS

Klinik kesehatan merupakan produk layanan yang terintegrasi dengan layanan farmasi/apotek dan laboratorium klinik serta jasa kesehatan lainnya milik Perseroan dengan konsep OneStop Heathcare Solution (OSHcS) yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara berkualitas Jumlah apotek yang dimiliki KFA tahun pada 2012 sebanyak 412 apotek, dan telah dibuka apotek baru sebanyak 29 apotek baru, 5 diantaranya merupakan apotek franchise.

Program Kerja Prioritas Tahun 2012Pengembangan Usaha● Penambahan jumlah apotek baru melalui kepemilikan sendiri, sewa dan Kerja Sama Operasional (KSO) serta waralaba sesuai dengan target pasar yang dituju.● Pengembangan produk layanan berupa klinik pratama dan utama.● Intensifikasi fee based income terutama melalui space management, listing fee produk, dan peningkatan utilisasi aset.● Pengembangan sistem dan infrastruktur teknologi informasi yang terintegrasi dan efektif serta efisien.● Peningkatan loyalitas pelanggan dan peningkatan market share dengan peluncuran program member card.

Efektifitas dan Efisiensi Biaya● Pemusatan pembelian, peningkatan perolehan diskon, dan pengelolaan serta standarisasi persediaan untuk menurunkan beban pokok penjualan.● Standarisasi, efisiensi, dan efektifitas biaya.● Optimalisasi modal kerja melalui pengelolaan piutang dan persediaanDengan program prioritas di atas, KFA meneguhkan misi yang diembannya dan mewujudkan visinya untuk menjadi perusahaan jaringan layanan kesehatan yang terkemuka dan mampu memberikan solusi kesehatan masyarakat di Indonesia.

Klinik KesehatanKlinik merupakan kegiatan layanan penunjang bagi pelanggan yang dijalankan secara mandiri di bawah tanggung jawab KFA.Pada tahun 2012 terdapat sebanyak 64 klinik primer yang tersebar di seluruh Indonesia. Pembangunan klinik ini sejalan dengan rencana diimplementasikannya SJSN.

Laboratorium KlinikLaboratorium Klinik merupakan kegiatan usaha yang dijalankan secara mandiri oleh Kimia Farma Diagnostika, anak perusahaan KFA, sejak tahun 2010. Pada akhir 2012, jumlah Laboratorium Klinik sebanyak 33 buah. Upaya-upaya yang dilakukan selama tahun 2012 adalah melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan untuk Medical Check Up (MCU) karyawannya, intensifikasi pemasaran serta akreditasi Kementerian Kesehatan dan implementasi sistem manajemen mutu.

TINJAUAN KEGIATAN USAHA PENDUKUNGPengembangan Bisnis StrategisPerseroan telah melakukan beberapa pengembangan bisnis dan produk baru di tahun 2012 untuk mendukung peningkatan kinerja Perseroan yaitu :

Pengembangan Bioteknologi21

Page 22: Kimia Farma Submit FS

a. Skin CultureDigunakan untuk pengobatan luka bakarb. Stem CellDigunakan untuk pengobatan dengan pemanfaatan sel punca, termasuk pelayanan bank cellKedua pengembangan bioteknologi tersebut bekerja sama dengan RS Cipto Mangunkusumo Jakarta dan menempati Gedung Central Medical Unit lantai 2, Teknologi Kedokteran Sel Punca.

Pengembangan RadiofarmakaDalam pemanfaatan teknologi radioisotop guna mendiagnosa dan pengobatan penyakit kanker, Perseroan bekerja sama dengan Pusat Radioisotop dan Radiofarmasi (PRR) Batan untuk memproduksi sediaan radiofarmasi, untuk kebutuhan pasar dalam dan luar negeri.Fasilitas produksi sediaan injeksi radiofarmasi di PRR Batan telah memperoleh sertifikat CPOB dari Badan POM dan sedang dalam proses registrasi 10 produk radiofarmasi yang akan dipasarkan di tahun 2013, yaitu :a. Kit DTPA (Diethyl Thiamin Penta Acetate)b. Kit Mibi (Tetra(2-methoxy isobyl isonitrile) Copper (1-tetrafluoroborate))c. Kit MDP (Methylen Diphosphonicum)d. Sm-EDTMPe. I-MIBG (131I-Metaiodobenzyl guanidine)f. I-MIBG (therapy) – Pra Registrasi

Pembangunan Rumah SakitSudah tersusun studi kelayakan untuk pembangunan Rumah Sakit (RS) Kimia Farma, berlokasi di Jl. Saharjo 199, Jakarta. Rumah sakit tersebut rencananya akan dibangun dengan 8 lantai.

Pendirian Apotek Kimia Farma di MalaysiaBekerja sama dengan Averroes Pharmaceutical, Sdn, Bhd. Akan mendirikan Apotek KF-verroes di Malaysia.Studi kelayakan sudah tersusun dan Kerja Sama Pendirian Apotek sudah ditandatangani kedua belah pihak. Apotek KF Averroes diharapkan sudah bisa beroperasi di tahun 2013.

Research & DevelopmentPengembangan produk diarahkan untuk melengkapi kelas terapi yang sudah ada maupun kelas terapi baru yang belum dimiliki Perseroan, sehingga Perseroan bisa meluncurkan produk baru dan produk copy yang pertama yang diharapkan menjadi produk unggulan.Kegiatan R&D dilakukan dengan cara mandiri, bekerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga riset serta under licenses scheme.

Pengembangan produk tahun 2012 sebagai berikut :a. ARV lini 2 sejumlah 6 produkb. FDC for TB lini 2 sejumlah 5 produkc. Generik sejumlah 9 produkd. Etikal sejumlah 10 produke. OTC sejumlah 9 produk

Pengembangan Produk Kimia22

Page 23: Kimia Farma Submit FS

Selain mengembangkan produk farmasi, Perseroan juga mengembangkan produk kimia di tahun 2012 yaitu :a. Yodium dan turunannya, bekerja sama dengan 3 perusahaan Jepang (Mitsui, Gohdo dan Kanto) untuk pengembangan eksplorasi dan eksploitasi tambang yodium di Jombang dan Mojokerto, sehingga mampu menghasilkan yodium 500 ton per tahun.b. Ferro Sulfatc. Sebasic Acid, bekerja sama dengan Toray, Jepangd. Castor Oile. Vegetable Oil.

PemasaranPerseroan melakukan kegiatan pemasaran di dalam negeri dan luar negeri. Selain KFTD selaku distributor utama Perseroan, untuk lebih meningkatkan cakupan pasar dalam negeri Perseroan juga menunjuk distributor lain yaitu PT. Anugerah Pharmindo Lestari (APL) yang fokus pada modern channel seperti Alfamart, AlfaMidi, Carrefour, Century, Hypermart, Matahari, Watson, Giant, Guardian, Hero, Indogrosir, Indomaret serta PT Merapi dan Parazelsus sebagai distributor pelengkap.

Produk-produk yang dipasarkan oleh Perseroan terdiri dari produk Generik, Etikal, OTC, Kosmetik, Narkotika dan obat-obat khusus untuk menunjang program Pemerintah.Sedangkan pemasaran ke luar negeri, pada saat ini masih terbatas pada produk yodium dan kina serta produk farmasi dengan negara tujuan ekspor antara lain negara China, India, Afganistan, Myanmar, Filipina, Dubai dan Timor Leste.Kegiatan pemasaran di dalam negeri didukung oleh field force sebanyak 453 orang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terdiri dari medical representatitive, area manager, sales manager, dan product manager, yang pada tahun 2012 dengan kekuatan jaringan 13.497 dokter dan 1.304 rumah sakit di wilayah Indonesia.

Aktifitas pemasaran tahun 2012, antara lain:1. Pemasaran Produk OTC dan Kosmetik :a. Melakukan intensifikasi Brand Building melalui strategi komunikasi dengan konsep Integrated Marketing Communication. Untuk Tahun 2012 salah satu produk CHP meraih sertifikat Top Brand yaitu produk Bedak Salycil.b. Melakukan intensifikasi kegiatan promosi produk CHP melalui above the line dan below the line. Promosi above the line yang dilakukan antara lain di TV, radio, majalah, dan trade promo. Sedangkan promosi di below the line antara lain dengan melibatkan 200 Sales Promotion Girl dan penunjukan Maudy Koesnaedy sebagai brand ambassador untuk produk Asifit.2. Pemasaran Produk Etikal dan Generik :a. Kegiatan promosi dijalankan dengan melakukan kunjungan ke dokter serta rumah sakit.b. Berperan aktif dalam simposium, seminar ilmiah, kongres ilmiah pada asosiasi profesi dokter dan rumah sakitc. Pemasangan Iklan di majalah kedokteran seperti MKI, Medika, IIMS, BIDI , Ethical Digest3. Kegiatan-kegiatan Pemasaran lainnya :a. Launching produk, baik generik maupun etikal.b. Melakukan pelatihan untuk menambah pengetahuan dan soliditas tenaga pemasaran di lapangan.

23

Page 24: Kimia Farma Submit FS

Sumber Daya ManusiaSecara keseluruhan, program-program pengembangan SDM yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2012 adalah seperti penjelasan berikut ini.

Pengembangan Manajemen SDMPerseroan telah melaksanakan program bagi pengembangan manajemen SDM antara lain:a. Melakukan analisis organisasi Perseroan.b. Melakukan analisis jabatan, evaluasi jabatan dan penetapan grading untuk seluruh level jabatan.c. Melakukan pemetaan potensi untuk seluruh level jabatan.d. Menata ulang Sistem Informasi SDM.e. Menyempurnakan Sistem Penilaian Kinerja Pegawai.f. Menyempurnakan sistem dan prosedur di Divisi Human Capital.

Pengembangan Kompetensi SDMPengembangan kompetensi SDM yang diawali dengan penetapan Competency Level Index (CLI) kemudian pengembangan SDM dilakukan berdasar kompetensi dan job requirement mulai dari rekrutmen, pendidikan & pelatihan, jenjang karir dan sistem remunerasi dan diharapkan akan tercipta SDM yang berkualitas & profesional sesuai dengan strategi bisnis Perseroan.

Pendidikan dan PelatihanPeningkatkan kompetensi dan kualitas SDM dilakukan agar tidak terjadi gap antara CLI dan job reguiremet-nya. Selama tahun 2012 telah dilaksanakan pendidikan dan pelatihan baik secara inhouse maupun public training dengan fokus pelatihan yang diselaraskan dengan CLI sebagai berikut :1. Leadership: building coalition, change leadership, developing organization talent, strategic influencing2. Business: business acumen, customer & market focus, strategic networking, strategic planning, visioning3. Personal : flexibility, integrity, learning adaptability, self confidence, interpersonal understanding.

TINJAUAN KEUANGAN

KINERJA KAEF- Penjualan meningkat 7,27% menjadi Rp3,73 triliun.- Efi siensi di Beban Pokok Penjualan dari 70,18% menjadi 68,53%.- Laba Bersih meningkat 19,43% menjadi Rp205,13 miliar.- Margin Laba Bersih meningkat dari 4,93% menjadi 5,49%.- Jumlah Aset meningkat 15,72% menjadi Rp2,08 triliun.- Kas dan Setara Kas meningkat 58,74% menjadi Rp316,50 miliar.

Ikhtisar KeuanganSeluruh angka dalam tabel Ikhtisar Keuangan ini menggunakan notasi Bahasa Indonesia (dalam Juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24

Page 25: Kimia Farma Submit FS

Analisa SWOT

Kekuatan (Strengths) Pengalaman yang panjang di industri farmasi. Aktif di bisnis hulu hingga hilir. Dianugrahi sebagai Top Brand of Pharmacies untuk lima tahun berturut-turut. Satu-satunya perusahaan farmasi yang memproduksi narkotika untuk obat-obatan.

25

Page 26: Kimia Farma Submit FS

Pemimpin dalam jumlah apotek. Kimia Farma merupakan perusahaan yang mengeluarkan produk-produk kesehatan untuk masyarakat. Banyak produk-produk kimia farma yang menjadi inovator dengan mengembangkan obat-obatan serta rumusan kimia baru baik dengan kemampuan sendiri ataupun melalui aliansi strategis dengan mitra internasional. Serta banyak menghasilkan produk-produk baru yang berbasis teknologi tinggi.Obat generik merupakan salah satu produk farmasi yang kompetitif karena memiliki keunggulan harga lebih murah 2 – 8 kali harga obat paten/merek dagang pertamanya dan memiliki kualitas yang sama dengan obat merek dagang pertamanya. Kebijakan memasyarakatkan dan memasarkan obat generik yang dilakukan oleh perusahaan juga sejalan dengan meningkatnya jumlah permintaan konsumen akan obat secara keseluruhan yang mencapai 9,93% per kapita, serta 92% potensi pasar bisnis industri farmasi di Indonesia masih belum terpenuhi.Hal tersebut menjadi peluang bisnis yang kompetitif bagi 200 industri farmasi yang ada di Indonesia termasuk PT. Kimia Farma Tbk. untuk lebih mengembangkan obat generik sehingga mampu memiliki daya saing strategis dan dapat meningkatkan kemampu labaan. Guna mengantisipasi persaingan bisnis yang kompetitif di pasar industri farmasi khususnya dalam memasarkan maka pihak manajemen PT. Kimia Farma Tbk. harus mengupayakan untuk menerapkan strategi bersaing.Faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan oleh PT. Kimia Farma Tbk. dalam menghadapi persaingan bisnis obat generik meliputi; pengetahuan dan persepsi masyarakat terhadap kualitas obat generik, faktor peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta faktor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, merupakan keseluruhan faktor yang menjadi dasar pertimbangan dalam memasarkan obat generik.

Kelemahan (Weaknesses) Sebagian bahan bakunya masih diimpor dari luar negeri. Kinerja atribut/variabel obat generik sebagai berikut ; kinerja atribut kemasan dan variasi (keragaman) obat generik memiliki penilaian yang negatif, sehingga pihak manajemen perusahaan perlu menetapkan upaya/tindakan untuk lebih meningkatkan kemasan produk agar lebih menarik perhatian dan meyakinkan konsumen serta menambah varianvarian baru agar konsumen memiliki pilihan alternatif dalam mengkonsumsi obat generik.

Peluang (Opportunities) Diberlakukannya program SJSN. Peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Permintaan klinik kecantikan meningkat. Besarnya penduduk Indonesia dan masih rendahnya konsumsi obat perkapita menyebabkan pasar potensial yang bisa dikembangkan.Kecenderungan berkembangnya sistem penanganan kesehatan yang wajar yang dapat menyalurkan tenaga dokter termasuk dokter spesialis yang dibutuhkan.

Ancaman (Threats) Volatilitas nilai tukar. Kompetisi yang ketat di Industri farmasi.

26

Page 27: Kimia Farma Submit FS

Adanya kompetisi internal yang cukup keras. Adanya krisis ekonomi telah membuat daya beli obat rakyat Indonesia menurun sehingga mengancam kelangsungan hidup industri farmasi nasional terutama untuk pasar lokal.Legal sistem belum dapat menanggulangi obat palsu secara efektif sehingga harga obat menjadi lebih sulit dikontrol. Semakin luasnya pasar yang ingin dicapai, yaitu menembus pasar internasional akan semakin meningkat pula pesaing-pesaing bisnis farmasi.

Growth-Value Map memberikan gambaran akan ekspektasi pasar untuk perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEI. Metrik Current Performance (“CP”), sumbu horisontal, adalah bagian dari nilai pasar saham saat ini yang dapat dihubungkan dengan nilai perpetuitas dari kinerja profitabilitas perusahaan. Metrik Growth Expectations (“GE”), sumbu vertikal, merupakan perbedaan antara nilai pasar saham saat ini dengan nilai current performance. Kedua metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan. Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat klaster, yaitu: Excellent Value Managers (Q-1)

Pasar memiliki ekspektasi terhadap perusahaan-perusahaan di Q-1 melebihi benchmark mereka dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan. Expectation Builders (Q-2)

Pasar memiliki ekspektasi yang relatif rendah terhadap profitabilitas perusahaan-perusahaan di Q-2 dalam jangka pendek, tetapi memiliki ekspektasi pertumbuhan yang melebihi benchmark. Traditionalists (Q-3)

Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-3, walaupun mereka menunjukkan profitabilitas yang baik dalam jangka pendek. Asset-Loaded Value Managers (Q-4)

Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-4.

27

Page 28: Kimia Farma Submit FS

KAEF saat ini terletak di klaster Expectation Builders (Q-2). KAEF terletak di klaster di mana kinerja Perseroan saat ini lebih rendah dari ekspektasi pasar, tetapi ekspektasi pasar akan pertumbuhan KAEF di masa depan berada di atas benchmark. Kami percaya bahwa dengan mengoptimalkan kemampuan internal mereka, dan melakukan tindakan yang mendorong persepsi pasar akan keberhasilan kinerjanya, KAEF akan segera melompat ke Excellent Value Managers (Q-1) klaster.

Gambaran Makro Ekonomi Indonesia: Fajar Baru di 2014 Pada 12 November 2013, Bank Indonesia (“BI”) memutuskan untuk meningkatkan suku bunga acuan (“BI Rate”) sebesar 25 basis poin (“bps”) menjadi 7,5%, sejalan dengan tariff Lending Facility dan Deposit Facility yang naik menjadi 7,5% dan 5,75%. Hal ini menandai kelima kalinya BI menaikkan suku bunga acuan dari titik terendah 5,75 % pada bulan Mei 2013. Antisipasi ini bergerak dibuat untuk mencegah jatuh bebasnya perekonomian Indonesia pada tahun 2013 karena pengurangan quantitative easing di Amerika Serikat, dan juga untuk mempersempit kesenjangan defisit neraca berjalan Indonesia saat ini. Akibatnya, ekonomi Indonesia pada 2013 melambat menjadi 5,8% YoY. Pada tahun 2014, kami memperkirakan bahwa konsumsi rumah tangga akan tetap menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di samping kegiatan Pemilihan Umum Nasional yang akan berlangsung sampai Juli 2014. Oleh karenanya, perekonomian Indonesia diperkirakan mencapai 5,9% YoY pada tahun 2014. Inflasi diperkirakan akan mencapai 5,5%, karena permintaan produk akan melandai dengan peningkatan BI Rate. Kami berharap bahwa Rupiah akan menguat dalam jangka menengah, dibantu oleh euforia Pemilu serta FDI, suku bunga domestik dan ekspor yang lebih tinggi. BI juga telah merilis beberapa upaya untuk mengurangi volatilitas rupiah, dengan menandatangani perjanjian swap bilateral sebanyak USD25,5 miliar untuk mengurangi guncangan eksternal ke depan.

Industri Farmasi yang Menjanjikan di Masa Datang

28

Page 29: Kimia Farma Submit FS

Kami berpandangan bahwa industri farmasi memiliki prospek yang sangat menjanjikan di masa datang. Jumlah penduduk yang besar diikuti dengan meningkatnya jumlah penduduk kelas menengah (diproyeksikan menjadi 150 juta orang pada tahun 2014) menyiratkan kebutuhan yang lebih besar dari produk farmasi yang berkualitas dan pelayanan kesehatan khususnya obat resep. Belanja pemerintah untuk industri farmasi diperkirakan akan lebih tinggi pada tahun 2014, karena dilaksanakannya sistem jaminan sosial nasional (atau Sistem Jaminan Sosial Nasional - SJSN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial - "BPJS". Dengan program baru ini, industri farmasi di Indonesia akan semakin cerah, karena lebih banyak orang yang sudah di atas 65 berhak untuk menerima perawatan kesehatan, selama mereka adalah anggota dari BPJS. Sehingga, pasar farmasi Indonesia diperkirakan akan mencapai USD6,61 miliar pada tahun 2014.

Kami memperkirakan bahwa banyak faktor mendukung pertumbuhan KAEF di masa depan, seperti: Jumlah penduduk yang besar dengan semakin banyak orang kelas menengah, memicu permintaan untuk perawatan kesehatan dan kualitas produk farmasi yang lebih baik. Peningkatan kesejahteraan juga mengerek permintaan untuk jenis pelayanan lainnya, seperti perawatan kecantikan, dimana KAEF juga memberikan jasa tersebut. Program perawatan kesehatan baru dari Pemerintah yang dilaksanakan pada tahun 2014, yaitu Sistem Jaminan Sosial Nasional - "SJSN"). Program ini akan menambah jumlah orang dengan usia di atas 65 tahun untuk industri kesehatan, karena perawatan kesehatan mereka kini ditanggung Pemerintah, asalkan mereka adalah anggota dari program ini. Mempertimbangkan hal ini, kami melihat bahwa penjualan di industri farmasi akan mencapai USD6,61 miliar pada tahun 2014.

Dipercaya Karena Luasnya Jaringan Pemasaran Kami percaya bahwa KAEF bukan perusahaan farmasi biasa, karena mereka tidak hanya aktif dalam pembuatan obat-obatan, tetapi juga aktif dalam mendistribusikan obat-obatan Perusahaan atau pihak ketiga. Dengan sekitar 500 apotek yang tersebar di seluruh Indonesia, KAEF adalah pemimpin dalam pasar ritel farmasi di Indonesia. Dengan jaringan yang luas tersebut, banyak perusahaan farmasi mempercayai KAEF dalam mendistribusikan produk mereka. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi yang tinggi dari penjualan obat-obatan pihak ketiga hingga 9M13 (68%).Memiliki Keunggulan Kompetitif di Bisnis Pembuatan Obat-Obatan KAEF menghasilkan banyak obat-obatan melalui pabrik-pabriknya, termasuk diantaranya narkotika dan Antiretroviral ("ARV") untuk obat-obatan. Dengan sistem manajemen mutu seperti dibuktikan dengan standar ISO 9001:2008 yang diterima, pabrik-pabrik KAEF di Jakarta dinilai oleh Pemerintah Indonesia, sebagai satu-satunya pabarik yang dapat menghasilkan narkotika dan ARV. Selain itu, pabrik KAEF di Watudakan, dikenal sebagai satu-satunya pabrik pengolahan tambang yodium di Indonesia. Pabrik ini memproduksi besi sulfat sebagai bahan utama dalam produksi tablet suplemen darah. Kami percaya bahwa masih ada ruang besar untuk tumbuh untuk produk ini, karena rasio utilisasi untuk ARV hanya 42% pada tahun 2012, dan KAEF baru saja menandatangani perjanjian dengan tiga perusahaan Jepang (Mitsui, Gohdo dan Kanto) untuk mengembangkan tambang yodium di Jombang dan Mojokerto, dalam rangka meningkatkan produksinya menjadi 500 ton per tahun.

Terus Berekspansi Untuk Mengantisipasi Permintaan Dengan penerapan SJSN, kami percaya bahwa permintaan untuk obat-obatan, terutama obat generik, akan semakin banyak. Hal ini dikarenakan sebagian besar obat yang digunakan dalam program ini adalah obat generik. Saat ini, kapasitas produksi KAEF untuk obat generik adalah 1,4 miliar lembar

29

Page 30: Kimia Farma Submit FS

tablet dan 249,7 juta kapsul per tahun. Selain itu, kami percaya bahwa rencana KAEF untuk mendirikan 100 klinik lain pada tahun 2014 adalah tepat, karena program SJSN tidak hanya untuk mengganti obat yang dibutuhkan untuk menyembuhkan penyakit, tetapi juga biaya untuk konsultasi dokter. Pada akhir tahun 2013, KAEF sudah memiliki sekitar 200 klinik di Indonesia.

Pilihan Utama Masyarakat Pada 2013, KAEF sekali lagi mendapat penghargaan sebagai Top Brand untuk kategori Drugstore sebagai pengakuan atas prestasinya yang luar biasa dalam membangun merk untuk ke lima kali berturut-turut. Penghargaan ini didasarkan pada survei yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group bekerjasama dengan majalah Marketing. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas upaya KAEF untuk membangun rantai apotek di seluruh Indonesia, dan tidak hanya menjadi pemimpin pasar dalam hal jumlah apotek tetapi juga merek nomor satu dalam pikiran masyarakat untuk apotek.

Terus Mencatat Pertumbuhan Pendapatan Secara keseluruhan, kinerja KAEF terus menunjukkan tren membaik. Dari Rp6,3 triliun pendapatan tahun 2010, pendapatan KAEF membaik menjadi Rp7,3 triliun pada 2012. Hal ini terus berlanjut di 9M13 dimana pendapatannya mencapai Rp5,5 triliun, lebih baik dari 9M12 yaitu Rp5,4 triliun. Kinerja tersebut berkaitan dengan penjualan KAEF untuk pasar domestik, yang juga menunjukkan kinerja yang membaik dari Rp3,1 triliun di tahun 2010 menjadi Rp3,6 triliun pada tahun 2012, dan pada 9M13 terus tumbuh sebesar 2% YoY. Sementara itu, penjualan KAEF untuk pasar luar negeri menunjukkan tren yang turun-naik. Dari Rp51,8 miliar pendapatan pada tahun 2010, turun menjadi Rp49 miliar pada tahun 2011 kemudian rebound ke Rp145,2 miliar pada tahun 2012. Pada 9M13, pendapatan dari penjualan di luar negeri turun sebesar (6%) YoY menjadi Rp101 miliar

Kas yang Cukup Untuk Ekspansi Pada tahun 2014, KAEF berencana untuk meningkatkan jumlah apotek dan klinik sebanyak 100 unit masing-masing, dan meningkatkan kapasitas obat generik untuk mengantisipasi permintaan. Rencana tersebut diperkirakan menelan biaya sekitar Rp250 miliar dari belanja modal. Kami melihat kas internal KAEF cukup untuk rencana tersebut. Dengan sekitar Rp170 miliar kas di tangan dan sekitar Rp667,2 miliar piutang, kami percaya bahwa KAEF memiliki uang tunai yang cukup.

30

Page 31: Kimia Farma Submit FS

Dengan dimulainya program SJSN di tahun 2014, kami percaya bahwa permintaan untuk obat-obatan akan meningkat. Sebagai akibatnya, KAEF berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka untuk obat generik, dan menambah 100 klinik dan apotek di seluruh Indonesia. Mengingat hal ini, dibutuhkan sekitar Rp250 miliar belanja modal. Namun, kami berpandangan bahwa KAEF memiliki saldo kas yang cukup, karena mereka sudah memiliki sekitar Rp170 miliar kas di tangan, dan sekitar Rp667,2 miliar dari piutang pada 9M13, yang dapat digunakan untuk membiayai ekspansi tersebut.

Peningkatan Upah Minimum Regional Mengikis Marjin KAEF Selama 9M13 kami melihat bahwa meningkatnya Upah Minimum Regional ("UMR") memberikan efek terhadap marjin KAEF itu. Biaya upah selama 9M13 naik hingga Rp391 miliar, sedangkan pada 9M12 biaya tersebut hanya Rp341 miliar. Oleh karenanya, marjin laba operasi KAEF terkikis dari 7,8% di 9M12 menjadi 6,1% di 9M13. Untuk mengatasi masalah ini, kami melihat bahwa strategi KAEF untuk pindah ke layanan yang memberikan marjin yang lebih tinggi, seperti klinik kecantikan, benar-benar tepat.

Prospek Usaha Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar (sekitar 250 juta orang) ditambah kelas menengah yang terus tumbuh, adalah tempat yang baik untuk industri farmasi. Meningkatnya jumlah penduduk kelas menengah sejalan dengan peningkatan kesadaran kesehatan membuat permintaan untuk kualitas obat-obatan dan pelayanan kesehatan yang lebih baik (seperti klinik kecantikan) meningkat. Perhatian Pemerintah seperti yang dibuktikan dengan berlakunya program jaminan pemeliharaan kesehatan, yang dikenal sebagai SJSN pada tahun 2014, memberikan kesempatan yang lebih baik untuk perusahaan farmasi, seperti KAEF untuk tumbuh. Hasilnya, kami melihat bahwa prospek KAEF dalam jangka panjang akan lebih menarik, dan membuat kami percaya bahwa pendapatan KAEF akan tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate ("CAGR") 14%.

31

Page 32: Kimia Farma Submit FS

BAGAIMANA KAEF MENGOKOHKAN PERTUMBUHAN

Perbaikan Fasilitas ProduksiPerseroan terus melakukan perbaikan fasilitas produksi sesuai dengan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) atau c-GMP (current Good Manufacturing Practices) dan telah memperoleh sertifikasi CPOB dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta siap untuk meningkatkan kapasitas produksi dan utilisasi fasilitas produksi. Perseroan juga dalam tahapan pengkajian untuk melakukan revitalisasi pabrik yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi Perseroan.

Pengembangan Portofolio Produk dan BisnisPerseroan meningkatkan penjualan produk dengan margin tinggi dan Perseroan juga mengembangkan portofolio produk melalui pengembangan produk baru dan terus melakukan penelitian dan pengembangan produk baik produk baru maupun produk yang sudah ada. Perseroan melakukan pengembangan bisnis melalui SBU – SBU Perseroan yang didesain untuk melakukan pengembangan bisnis yang tidak hanya di sector bisnis utama Perseroan.

Restrukturisasi OrganisasiPerseroan juga melakukan restrukturisasi organisasi dengan tujuan mengefisienkan dan mengefektifkan kinerja Perseroan yang didukung Reengineering Business Process sertaReengineering Integrasi antar divisi, unit kerja dan anak perusahaan guna menciptakan sinergi di dalam Perseroan.

Pengembangan Distribusi dan RitelPerseroan juga melakukan pengembangan bisnis distribusi melalui penguatan supply chain management dengan meningkatkan fungsi Distribution Center (DC) untuk mendukung keberlangsungan pasokan produk Perseroan dan untuk memperluas jangkauan distribusi.Perseroan juga melakukan pengembangan ritel farmasi (apotek) dan layanan klinik untuk memperluas jaringan serta melengkapi layanan kesehatan sebagai bagian dalam persiapan implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang akan diberlakukan mulai 2014 mendatang.

STRATEGI PERUSAHAAN

32

Page 33: Kimia Farma Submit FS

Berdasarkan prediksi lembaga-lembaga yang kompeten, perekonomuan nasional di tahun 2013 akan tetap tumbuh dengan baik, namun sudah dapat dipastikan bahwa persaingan di bidang usaha farmasi akan tetap ketat. Oleh karena itu dalam menyusun strategi usaha di tahun 2013, Perseroan sangat memperhatikan peluang terbaik yang dapat diwujudkan oleh Perseroan berdasarkan kemampuan sumber dayanya. Beberapa rencana pengembangan usaha telah kami identifikasi untuk dilaksanakan pada tahun 2013 diantaranya adalah:1. Utilisasi aset Perseroan, misalnya tanah Perseroan yang cukup luas dan berada di tempat yang strategis dapat ditingkatkan utilitasnya dengan dibangun berbagai jenis properti yang menghasilkan fixed income namun tetap ada apotek atau klinik di dalamnya. Sedangkan apotek-apotek yang ada praktek dokter dapat ditingkatkan menjadi kombinasi layanan apotek dan klinik. Langkah-langkah ini ditujukan untuk meningkatkan laba Perseroan.2. Sejalan dengan membaiknya harga garam yodium di pasar internasional, Perseroan menjajaki untuk menambang sumur-sumur baru guna meningkatkan produksinya.3. Pengembangan obat baru terus dilaksanakan, terkait dengan hal ini Perseroan telah memperoleh 11 registrasi obat onkologi. Sebagai tindak lanjut, Perseroan berencana memproduksi obat-obat onkologi seperti obat kanker payudara, obat kanker serviks dan kanker paru-paru.4. Penambahan outlet apotek dan klinik sebagai bagian dalam persiapan implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang akan diberlakukan mulai 2014 mendatang. Perseroan yakin bahwa keberhasilan menjalankan strategi usaha tersebut akan menjadi pendorong bagi pertumbuhan yang berkesinambungan di tahun 2013

33